BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan sejak saat itu Interbat memulai produksinya sendiri. sebagai perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan sejak saat itu Interbat memulai produksinya sendiri. sebagai perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia."

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Interbat didirikan pada tahun 1948 oleh Alm. Bapak Djoko Sukamto sebagai distributor tunggal perusahaan farmasi dari Eropa, seperti : Crinos, Harmo Pharma dan Zambon. Namun sejak tahun 1959 Interbat mendapat ijin produksi dan sejak saat itu Interbat memulai produksinya sendiri. Tahun 1971, saat pertama kali Departemen Kesehatan Republik Indonesia memberlakukan peraturan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Interbat segera mendapat pengakuan bahwa seluruh fasilitas yang ada sesuai dengan standar CPOB. Bersamaan dengan hal tersebut Interbat menjaga reputasinya sebagai perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Pada tanggal 20 Mei 1977, Interbat memindahkan seluruh aktivitas produksinya ke pabrik yang baru seluas 2 hektar di Sidoarjo, 15 km dari Surabaya Jawa Timur. Sejalan dengan peraturan CPOB, beberapa bangunan terpisah telah dibangun untuk produk Betalactam, non-betalactam, dan Cephalosporin, sehingga saat ini luas pabrik sudah diperluas menjadi m2, dengan karyawan bekerja di pabrik. 58

2 Pada tahun 1994, Interbat sempat merubah namanya menjadi New Interbat. Tetapi pada tahun 1997 nama New Interbat kembali lagi menjadi Interbat sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam memberlakukan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar Struktur Organisasi Perusahaan PT. Interbat merupakan perusahaan keluarga, untuk itu pedoman organisasi PT. Interbat digambarkan dalam bagan struktur organisasi (diluar Pabrik), sebagai berikut : President Director Board of Director General Manager Marketing Mgr Ethical Marketing Mgr OTC Support Marketing Non Marketing GSM SM IT Fin & Acc. SM BDM MA HRD AM PM Training Purchasing MR AM MR BDM IBDM Umum Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan (sumber file PT. Interbat) 59

3 Pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap jabatan dilihat dari struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut : a. President Director dan Board of Director Oleh karena Interbat adalah sebuah perusahaan keluarga, maka Presdir beserta dengan jajaran Direksinya adalah keluarga pemilik dan pendiri PT. Interbat, sehingga yang berwenang dalam merumuskan tujuan serta kebijakan perusahaan, mengawasi dan mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan perusahaan yang akan menjadi penentu kelangsungan hidup dan kesuksesan perusahaan di masa mendatang. Masing-masing Jajaran Direksi (Board of Direksi) membawahi Pabrik, Finance & Accounting dan HRD & Umum. b. General Manager Bertanggung jawab atas implementasi kebijakan perusahaan dan memastikan berjalannya peraturan perusahaan serta kesesuaiannya dengan objektif dan strategi perusahaan sesuai target bisnis perusahaan secara menyeluruh c. Marketing Manager Ethical & OTC Membuat, merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir strategi penjualan pemasaran untuk mencapai target penjualan (profit perusahaan) dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien. 60

4 d. IT Manager Mengarahkan dan mengembangkan strategi dan rencana TI perusahaan, mengkoordinasikan dan mengontrol implementasi layanan TI baik secara corporate maupun operasional, untuk memastikan tersedianya dukungan teknologi informasi yang handal, efektif dan efisien bagi kelancaran operasional perusahaan dalam mencapai sasaran sesuai dengan strategi perusahaan. e. Marketing Audit Manager Bertanggung jawab atas jalanya proses pemeriksaan / audit internal untuk laporan keuangan kantor cabang serta pemeriksaan terhadap system prosedur yang telah diterapkan oleh perusahaan secara menyeluruh dan berkelanjutan secara financial dan operasional. f. Training Manager Merencanakan, mengkoordinir, menyelenggarakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelatihan/training di perusahaan untuk menjamin bahwa program yang direncanakan dan diselenggarakan sudah memenuhi persyaratan dan prosedur yang ditetapkan serta mencapai target yang ditetapkan 61

5 g. Business Development Manager Membuat, merencanakan, mengontrol dan mengembangkan produk baru yang akan diluncurkan oleh perusahaan dengan melihat peluang pasar produk baru yang akan dikembangkan. h. Internasional Business Development Manager Membuat, merencanakan, mengontrol dan mengembangkan produk baru yang akan diluncurkan oleh perusahaan dengan melihat peluang pasar produk baru yang akan dikembangkan di luar negeri. i. Finance & Accounting Manager Merencanakan, mengembangkan dan mengontrol fungsi keuangan dan akutansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan j. Human Resources Manager Menciptakan suasana kerja yang kondusif di perusahaan melalui tersedianya dan terlaksananya peraturan ketenagakerjaan dan peraturan perusahaan dengan baik. Memberikan masukan kepada Direksi/Management serta solusi terhadap setiap permasalahan yang 62

6 timbul agar tidak berdampak baik bagi perusahaan maupun karyawan dipandang dari sudut hokum ketenagakerjaan. k. Purchasing Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pembelian material produksi dan non-produksi berdasarkan jadwal permintaan pembelian sesuai kebutuhan perusahaan yang telah ditetapkan dalam Anggaran l. General Affair Corporate Memastikan semua aktivitas di General Affair dapat berjalan dengan baik serta dapat mendukung kelancaran operasional perusahaan Bidang Usaha Perusahaan PT. Interbat adalah perusahaan industry farmasi yang sejak dari awal mula secara konsisten mengemban misi untuk memproduksi obat-obatan dengan kualitas tinggi dan mempunyai dedikasi untuk selalu memberi nilai tambah dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini Interbat sudah memproduksi macam obat dengan berbagai bentuk sediaan seperti tablet ; tablet salut selaput; kaplet; kapsul; sirup; suspense; sirup kering; injeksi (serbuk kering; cairan steril); gel; krim dan salep; tetes mata dan telinga; serta supositoria. 63

7 Dengan lebih kurang 1000 Medical Representative (Medreps) memperkenalkan produk Interbat ke lebih dari dokter di Indonesia, dan jaringan distribusi nasional di 123 kota di seluruh Indonesia. Seluruh produk tersebut bisa dijumpai dilebih dari 6100 apotik dan lebih dari 1250 rumah sakit diberbagai kota. Pada tahun 2008, peringkat penjualan Interbat ada pada rangking ke empat diantara seluruh perusahaan farmasi lokal di Indonesia, atau rangking ke tujuh diantara perusahaan farmasi lokal dan asing di Indonesia. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sejumlah individu dalam kelompok yang mempunyai karakteristik umum yang sama serta menjadi suatu fokus dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan, menurut Sutrisno Hadi (1986:23) dalam Yamil M (2005:44) populasi adalah kumpulan dari elemen yang berhubungan dengan objek baik berupa manusia atau nilai-nilai peristiwa. Oleh karena itu populasi dalam penelitian ini adalah Medical Representative (medreps) PT. Interbat yang ada di kantor cabang Jabotabek. Jumlah medreps pada PT. Interbat di kantor cabang Jabotabek adalah 100 orang. Dari 100 medreps, sebagian memiliki pendidikan terakhir setingkat SMU dan D3. 64

8 3.3 Metode Pengambilan Sampel Stratified random sampling digunakan apabila unsur populasi berkarakeristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian. Stratified random sampling adalah sampel yang ditarik dengan memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok yang tidak overlapping yang disebut strata, dan kemudian memilih sebuah sampel secara random dari tiap stratum. Didalam stratified random sampling, suatu populasi yang beranggotakan N, dibagi terlebih dahulu atas beberapa subpopulasi : N1, N2,... Ni Dimana N1 + N Ni = N Pembagian populasi atas subpopulasi akan memberikan dua hal, yaitu : Homogenitas yang lebih nyata di dalam masing-masing subpopulasi Memberikan heterogenitas yang nyata antar subpopulasi Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh pendidikan terhadap profesionalisme, dan latar belakang pendidikan medreps berbeda-beda (SMU atau D3 atau sederajat). Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random sampling. 65

9 Menurut Nazhir (2005 ; ), stratified random sampling dapat digunakan jika syarat-syarat berikut ini dipenuhi : 1. Harus ada kriteria dasar untuk membuat stratifikasi. Yang menjadi kriteria dasar adalah variabel yang erat hubungannya dengan keterangan-keterangan yang ingin diketahui. Sesuai dengan tujuannya, kriteria dasar untuk membuat stratifikasi pada penelitian ini adalah pendidikan. Populasi pada penelitian ini, yaitu medreps dibagi kedalam dua strata, yaitu (1) lulusan SMU, dan (2) lulusan D3. 2. Harus ada terlebih dahulu data pendahuluan mengenai populasi. Data pendahuluan tentang populasi akan digunakan untuk stratifikasi. Pada penelitian ini, harus terlebih dahulu diketahui tentang latar belakang medreps PT Interbat. 3. Jumlah satuan elemen dari tiap strata harus diketahui dengan tepat. Bersumber dari informasi jumlah karyawan PT. Interbat, diketahui bahwa medreps yang memiliki latar belakang pendidikan SMU sebanyak 60 orang dan D3 sebanyak 40 orang. Masalah pokok dalam stratified random sampling adalah menentukan besar nya sampel yang akan ditarik secara random dari setiap strata. Dalam menentukan besarnya sampel, harus ditentukan entitas apa yang ingin diketahui (mean, total atau proporsi) dan tingkat kesalahan yang ditolerir pada derajat 66

10 kepercayaan tertentu. Ada empat cara yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya sampel pada setiap strata, yaitu : 1. Tiap strata mempunyai besar subsampel yang sama 2. Alokasi berimbang dengan besarnya strata 3. Alokasi ala Neyman 4. Alokasi Optimum Pada penelitian ini, penulis menggunakan alokasi berimbang untuk menentukan jumlah sampel. Pada penggunaan alokasi berimbang, diperlukan sampling fraction per strata. Sampling fraction adalah f i N i N, maka besarnya subsampel per strata adalah n i f n. i Penulis menentukan sampel yang akan diambil berjumlah 30 (n=30). Karena menurut Hadi (2004;224) jika jumlah sample diatas atau sama dengan 30, secara praktis dapat dipandang sebagai sample besar. Dan menurut Sugiyono (2003;102) ukuran sample yang layak dalam penelitian adalah antara 30 dan 500. Maka besarnya subsampel pada strata ke-1 adalah 18, dan strata ke-2 sebanyak 12, seperti yang dijelaskan pada Gambar

11 Subpopulasi f N N f N N Sample Fraction 60 n f n n f n Gambar 3.2 Perhitungan Besar Subsampel Tiap Strata Metode Alokasi Berimbang Besar subsampel perstrata Dalam melakukan penelitian ini, penulis memerlukan data yang dapat mendukung penelitian ini. Adapun metode-metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Adalah teknik pengumpulan data yang diambil langsung dari objek penelitian guna mendapatkan data primer (kuesioner) dan data sekunder (sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan data-data pegawai). Dengan menggunakan teknik kuesioner, yang merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden (karyawan) agar dapat mengisi secara objektif. Dalam menilai 68

12 jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuesioner dengan menggunakan Skala Likert, digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Penilaian yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Apabila jawaban sangat setuju, diberi skor = 6 Apabila jawaban setuju, diberi skor = 5 Apabila jawaban agak setuju, diberi skor = 4 Apabila jawaban kurang setuju, diberi skor = 3 Apabila jawaban tidak setuju, diberi skor = 2 Apabila jawaban sangat tidak setuju, diberi skor = 1 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku, majalah, diklatdiklat, catatan dan sumber data lainnya didalam perpustakaan yang memiliki hubungan dengan skipsi yang ditulis penulis. Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu : 1. Data Primer Adalah data mentah atau keterangan yang dikumpulkan dan diolah sendiri untuk digunakan penulis dalam melakukan penelitian. Dalam hal ini, 69

13 digunakan berbagai metode pengumpulan data dan pengolahan data yang didapat melalui metode : - Wawancara (interview), yaitu metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan tertulis (kuisioner) yang berhubungan dengan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang bersifat tertutup yang dibagikan kepada responden karyawan. Penyebaran kuesioner dilakukan mulai tanggal 01 Februari 2010 sampai dengan 15 Februari Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden karyawan berkaitan dengan persepsi dan pendapat mereka terhadap pendidikan dan pelatihan yang telah dijalankan selama ini oleh Perusahaan. Teknik skala kuesioner menggunakan skala sikap metode Summated Rating dari Likert (Situmorang, 2000). Skala sikap Likert menggunakan lima alternatif jawaban yang dimodifikasi menjadi enam alternatif jawaban dengan asumsi bahwa skala jumlah kategori berupa angka genap akan memaksa responden menduduki posisi positif atau negatif (Pasuraman, 1986). 70

14 2. Data Sekunder Adalah data atau keterangan yang telah disiapkan dan diolah oleh perusahaan. Adapun data yang dihasilkan perusahaan merupakan data baku yang telah ada, berupa : - Sejarah perusahaan - Struktur Organisasi Perusahaan - Pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan yang dilakukan perusahaan 3.4 Identifikasi Variabel Operasional Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel Bebas Variabel Pendidikan (X1) Yaitu pernyataan responden yang berkaitan dengan tingkat pendidikan yang pernah ditempuh dan ber ijazah. Indikator variabel pendidikan adalah : 1. Latar belakang pendidikan medreps, SMU dan D3 atau sederajat. 2. Kesesuaian latar belakang pendidikan terhadap profesi medreps 3. Kebutuhan organisasi terhadap latar belakang pendidikan 71

15 Variabel Pelatihan (X2) Yaitu pernyataan responden berkaitan dengan pelatihan yang pernah diikuti medreps. Indikator variabel pelatihan adalah : 1. Kesesuaian materi pelatihan dengan kebutuhan organisasi 2. Efisiensi perusahaan 3. Tingkat pengetahuan, kemampuan dan keterampilan melaksanakan tugas 4. Kesesuaian materi pelatihan dengan jabatan karyawan 5. Metode yang digunakan bervariasi 6. Instruktur pelatihan menguasai materi 7. Tingkat ketepatan waktu penyelenggaraan 8. Pendapat tentang manfaat pelatihan 9. Tingkat pengetahuan peserta terhadap materi pelatihan 10. Penerapan materi pelatihan terhadap pekerjaan sehari-hari b. Variabel Terikat (Y) Yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah profesionalisme. Didefinisikan sebagai tingkah laku, keahlian atau kualitas yang artinya bahwa setiap karyawan harus sadar dengan tugas dan fungsinya sebagai karyawan dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, serta selalu meningkatkan keterampilannya dalam bekerja dan dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat saat ini. Indikator variabel profesionalisme adalah : 72

16 1. Memiliki kompetensi sesuai yang dipersyaratkan oleh jabatannya (4 butir pertanyaan). 2. Memiliki sifat jujur dalam bekerja (2 butir pertanyaan). 3. Menjunjung tinggi etika perusahaan (1 butir pertanyaan). 4. Memiliki kemampuan yang tinggi untuk belajar (1 butir pertanyaan). 5. Memiliki disiplin kerja yang tinggi (1 butir pertanyaan). 6. Dapat bekerjasama (2 butir pertanyaan). 7. Karyawan yang memiliki kreatifitas (1 butir pertanyaan). 3.5 Metode Analisis Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Suatu instrumen penelitian yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas merupakan hal yang sangat penting dalam pengukuran terutama bagi ilmu-ilmu perilaku (Situmorang, 2000). Uji coba dilakukan, agar pada saat pengolahan data dan ditarik suatu kesimpulan data-data tersebut benar-benar valid dan reliabel. Pedoman korelasi adalah 0 1, dimana angka 0 berarti tidak ada korelasi sama sekali, sedangkan 1 berarti korelasi sempurna, atau dapat dikatakan angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedangkan di bawah 0,5 korelasinya lemah (Santoso, 2001). 73

17 1. Uji Validitas Validitas tes adalah kesesuaian antara skor tes atau pengukuran dengan kualitas yang diyakini akan diukur (Kaplan & Saccuzzo, 1989). Validitas item adalah seberapa jauh suatu item menunjukkan kesesuaian dengan skor total dalam membedakan subyek yang mendapat skor tinggi dan yang mendapat skor rendah (Anastasi, 1990). Seleksi item dilakukan dengan menguji korelasi antara skor item dengan skor total. Koefisien korelasi tinggi menunjukkan kesesuaian antara item dengan tes secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, pengujian validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 13.0 for windows, validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS versi 13.0 for windows dengan judul Item-Total Statistics. Kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment, sebagai berikut : N N N i i i i i1 i 1 i1 N X Y X Y r 2 2 N N N N 2 2 N X i X i NY i Y i i1 i 1 i1 i 1 di mana: r = koefisien korelasi product moment 74

18 X = skor tiap pertanyaan/ item Y = skor total N = jumlah responden Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r tabel. Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut valid. 2. Uji Reliabilitas Menurut Nugroho (2005) reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari k item 1 2 k 1 total di mana: = Cronbach s Alpha k = banyaknya pertanyaan 2 item = variansi dari pertanyaan 2 total = variansi dari skor Uji reliabilitas dalam penelitian ini akan menggunakan program SPSS. Dimana output SPSS untuk uji reliabilitas akan dihasilkan secara bersama-sama 75

19 dengan hasil uji validitas. Untuk melihat hasil uji reliabilitas perlu dilihat nilai Reliability Statistic yang merupakan nilai Cronbach s Alpha dan kemudian dibandingkan dengan nilai minimal 0.600, apabila nilai Cronbach s Alpha hitung lebih besar dari 0.600, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu menguji data sesuai uji asumsi klasik, yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji Normalitas Uji ini ingin melihat apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak. Jika ternyata datanya tidak normal, maka digunakan analisis non parametrik, tetapi jika normal maka dapat digunakan analisis parametrik, seperti regresi. Untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, bisa digunakan grafik atau tes Kolmogorov-Smirnov. Uji multikolinearitas Uji ini bertujuan melihat apakah ada atau tidak korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi kuat antar variabel bebas, maka terdapat masalah multikolinearitas. Cara mengatasi masalah 76

20 multikolinearitas bisa dengan membuang salah satu variabel, atau dengan menambah jumlah data. Uji heteroskedastisitas Uji ini ingin melihat apakah terjadi ketidaksamaan varian dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Data yang baik adalah yang heteroskedastisitas. Uji autokorelasi Uji ini bertujuan melihat apakah dalam suatu model regresi terdapat hubungan yang kuat baik positif atau negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Jika terdapat hubungan yang kuat, maka dikatakan terjadi autokorelasi. Dan data yang baik adalah data yang tidak terjadi autokorelasi Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat antara peranan pendidikan dan pelatihan terhadap profesionalisme medical representative maka digunakan analisis Regresi Berganda. Regresi linear berganda digunakan untuk permasalahn lebih dari dua variabel, yaitu satu variabel terikat dan dua atau lebih variabel bebas. Model ini dipilih karena ingin mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara parsial ataupun secara bersama-sama. 77

21 Rumus dari model Regresi Linear Berganda adalah sebagai berikut. Y a b x b x... b x n n Dimana : Y = variabel terikat x =variabel-variabel bebas a = konstanta (intersept) b = koefisien regresi / nilai parameter Pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah pendidikan dan pelatihan, sedangkan variabel terikatnya adalah profesionalisme, maka dapat dituliskan seperti persamaan di bawah ini. Y a b 1x1 b 2x2 Dimana Y = variabel profesionalisme x 1 = variabel pendidikan x 2 = variabel pelatihan a = konstanta (intersept) b = koefisien regresi / nilai parameter Pada penelitian ini analisis Regresi Linear Berganda dapat digunakan untuk: 78

22 1. Menguji atau melihat apakah ada lebih dari satu variabel bebas secara bersamaan langsung terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji F. Pada penelitian ini ada dua variabel bebas, yaitu pendidikan dan pelatihan. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis pertama, dengan kriteria pengujian sebagai berikut. Ho: Variabel Pendidikan dan Variabel Pelatihan tidak mempengaruhi Profesionalisme medrep PT. Interbat. Ha: Variabel Pendidikan dan Variabel Pelatihan secara bersama-sama mempengaruhi Profesionalisme medrep PT. Interbat. Rumusan hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ho : ρ= 0 (berarti tidak terdapat kesesuaian) Ha : ρ 0 (berarti terdapat kesesuaian) Kriteria penerimaan maupun penolakan Ho dan Ha diperoleh dengan cara melihat daerah keputusan untuk taraf kesalahan 1%, 5%, atau 10% (Sugiyono, 2008). Jika F hitung > F tabel, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima (tolak Ho, terima Ha). Artinya semua variabel bebas yaitu pendidikan dan pelatihan, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalisme medical representative di PT. Interbat. Jika F hitung F tabel, maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak (terima Ho, tolak Ha). Artinya semua variabel bebas yaitu pendidikan dan pelatihan, secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalisme medical representative di PT. Interbat. 79

23 2. Melihat pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji t. Karena penelitian ini menggunakan dua variabel bebas, maka akan diuji setiap variabel dan dilihat manakah diantara keduanya yang lebih dominan. Menguji apakah ada pengaruh variabel pendidikan (X1) terhadap variabel profesionalisme (Y). Menguji apakah ada pengaruh variabel pelatihan (X2) terhadap variabel profesionalisme (Y). Rumusan hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ho : ρ= 0 (berarti tidak terdapat kesesuaian) Ha : ρ 0 (berarti terdapat kesesuaian) Kriteria penerimaan maupun penolakan Ho dan Ha diperoleh dengan cara melihat daerah keputusan untuk taraf kesalahan 1%, 5%, atau 10% (Sugiyono, 2008). Jika ρ hitung > ρ tabel, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima (tolak Ho, terima Ha). Artinya tiap variabel bebas yaitu pendidikan atau pelatihan, berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalisme medical representative di PT. Interbat. Jika ρ hitung < ρ tabel, maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak (terima Ho, tolak Ha). Artinya masing-masing variabel bebas yaitu pendidikan atau pelatihan, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalisme medical representative di PT. Interbat. 80

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Penelitian 4.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi tempat penelitian adalah di PT GETEKA FOUNINDO Jl. Pulo Ayang Kav AA2 no. 1 Kawasan Industri Pulogadung. Waktu penelitian bulan November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal

dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi dari jurnal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan 3 variabel independen, serta 1 variabel moderating, yang diadopsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2012. 3.2. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB IV METODOLOGI RISET BAB IV METODOLOGI RISET 4.. Objek Riset Objek penelitian ini dilakukan LPP TVRI Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta selama kurang lebih 4 bulan mulai bulan Oktober 20 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi menurut Supardi (2005) dalam Amelia (2012) adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan yang bermula di bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Dalam kurun waktu tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, lalu dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan data dan alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi di Pekanbaru dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Januari sampai dengan 25 Februari 2016. Penelitian dilakukan di Kampoeng Kopi Banaran dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan dimana tempat peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal Olympic

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat 34 BAB III Metodologi penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan propsal skripsi ini penulis mengambil lokasi di Pekanbaru dengan objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama Garum Blitar, dengan alamat Jl. Raya Manukan No. 8 Telp. (034) 770701 Garum Blitar. 3. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Muamalah Indonesia, Tbk Cabang Malang, Jl. Kawi Atas, No. 36A Malang. Obyek penelitian yang diambil adalah karyawan PT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada UKM yang tersebar di Malang, yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang. 3. Jenis Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini

BAB II METODE PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini BAB II METODE PENELITIAN 2.1.Jenis Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasi (level of explanation), penelitian ini termasuk dalam jenis asosiatif kausal, dimana variabel independen (variabel yang mempengaruhi)

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, Deloitte

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Persaingan kompetitif yang terjadi saat ini menuntut PT. Bank Tabungan Negara (Persero) untuk mampu bertahan. Untuk menghadapi kondisi ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan model

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Jalan Sei Batanghari, Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

BAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Berdasarkan metode penelitian, jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dijalan Jendral Sudirman Air Molek.

BAB III METODE PENELITIAN. dijalan Jendral Sudirman Air Molek. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Jasa Asuransi Jiwa Pada AJB Bumi Putera 1912 Kantor Pos Pelayanan Air Molek yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 12-27 Desember 2015 di Aula Jatikuwung Mini Farm Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian, lokasi dan waktu penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hubungan kausal yakni hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan hubungan kausal yakni hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, peneliti melakukan penelitian yang bersifat hubungan antara tiga variabel, adapun bentuk hubungannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggotanya dalam melaksanakan tugas dan wewenang DPR serta meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. anggotanya dalam melaksanakan tugas dan wewenang DPR serta meningkatkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Fraksi adalah pengelompokan Anggota berdasarkan konfigurasi partai politik hasil Pemilihan Umum. Tugas fraksi adalah mengkoordinasi kegiatan anggotanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini hendak menguji pengaruh Strategi pembelajaran dan Motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik MAN 1 Bandar Lampung pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis Penelitian ini adalah asosiatif. Menurut Sugiono (2005:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuki meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, karena memerlukan perhitungan yang bersifat matematis tentang hubungan antar variabel dengan teknik pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu Terwujudnya Kudus Yang 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang Sejahtera" dengan misi meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian adalah semua pihak yang dapat dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Populasi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode kuantitatif. Pada penelitian ini data primer didapat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian Asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel

III. METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tipe penelitian eksplanatori. Penelitian eksplanatori adalah merupakan tipe penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan penentuan Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Malang sebagai objek 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini yaitu auditor Kantor Akuntan Publik di Kota Malang yang terdaftar di Directory Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2015. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Hotel Natama Padangsidempuan berlokasi di Jl. Sisinga Mangaraja No. 26 Padangsidimpuan Kabupaten Tapanuli Selatan,

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang sayur pasar tradisional di kabupaten Majalengka. B. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Yang Digunakan Penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel yang digunakan. Unit analisis yang digunakan untuk

Lebih terperinci