BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hendri Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Umum ikan Ikan merupakan hewan vertebrata yang mempunyai ciri khas mempunyai insang dan bersirip. Sirip digunakan ikan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya dan juga ikan sangat bergantung pada medium air sebagaimana tempat mereka tinggal. Dalam keluarga hewan bertulang belakang atau vertebrata, ikan menempati jumlah terbesar, sampai sekarang terdapat sekitar species yang tercatat, walaupun perkiraannya ada pada kisaran spesies, yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar (Burhanudin, 2008) Struktur Mata ikan Struktur mata ikan terdiri dari kornea, lensa, iris, retina yang di tunjukkan pada gambar 2.1 Gambar 2.1.struktur mata ikan (sumber: Fujaya 2002) 5
2 6 Mata merupakan salah satu alat indra yang sangat penting sebagai reseptor penglihatan yang sangat sempurna. Mata memiliki sistem optikal yang di gunakan untuk pengumpulan cahaya dan membentuk suatu fokus bayangan untuk dianalisis oleh retina. Secara garis besar struktur mata pada ikan adalah sama dengan pada organisme vertebrata lainnya, terdiri dari ruang depan, iris, lensa, ruang vitroeus yang berisikan cairan kental yang dinamakan Vitroeus humor dan dibatasi oleh retina. Mata peka terhadap cahaya, dan komponen fungsionil utamanya ialah retina (Burhanudin, 2008) Pada bagian depan terdapat kornea yang transparan yang melewatkan cahaya ke dalam mata. Di bagian retina terdapat badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang menghubungkannya ke otak. Salah satu sel syaraf tersebut yang peka terhadap cahaya adalah sel batang dan sel kerucut. Retina merupakan bagian terpenting dari mata yang menutupi lebih setengah dari bagian dalam bola mata. Iris mengandung serat-serat otot sirkular yang berperan dalam menciutkan dan melebarkan pupil. Perubahan garis tengah pupil dapat mengakibatkan perubahan sampai lima kali lipat dari jumlah cahaya yang di terima oleh retina. Ruang antara lensa dan retina sebagian besar berupa zat gelatinosa jernih atau biasanya dinamakan korpus vitreous Pada lensa dan ligamentum sebagai pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi menjadi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor (Aslan, 2011). Vitreous humor merupakan cairan yang pekat (kental/gel) dan
3 7 transparan yang berfungsi untuk meneruskan cahaya yang telah diterima oleh lensa ke retina. (Leesson & Leesson, 1992) Respon ikan terhadap cahaya Panjang gelombang dan intensitas cahaya akan mempengaruhi pergerakan atau tingkah laku ikan. Reaksi ikan pada cahaya dapat di golongkan menjadi empat kelompok: (1) pada waktu menerima cahaya, ikan akan mendekat kemudian menjauhi kembali secara bergerombol, (2) pada waktu menerima cahaya, ikan akan menyebar atau menghindar, (3) pada waktu menerima cahaya, ikan akan mendekati sumber cahaya kemudian turun sedikit, dan (4) pada waktu menerima cahaya, ikan akan mendatangi sumber cahaya. Secara umum respon ikan terhadap sumber cahaya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu bersifat phototaksis positif dan bersifat phototaksis negatif. Ikan yang bersifat phototaksis positif akan bereaksi terhadap datangnya cahaya dengan mendatangi arah datangnya cahaya dan berkumpul di sekitar cahaya pada jarak dan rentang waktu tertentu. Sedangkan ikan yang bersifat phototaksis negatif cenderung untuk menjauhi sumber datangnya cahaya. Pada jenis ikan yang aktif pada siang hari, pada umumnya sel kerucut tersusun dalam bentuk mosaik pada retina. Sel kerucut tersebut dapat tersusun dalam bentuk barisan atau dalam bentuk persegi empat. Pada umumnya ikan-ikan yang memiliki sel kerucut dalam bentuk mozaik seperti ini adalah jenis ikan yang intensif sekali menggunakan indera penglihatannya. Untuk jenis-jenis ikan yang aktif pada malam
4 8 hari atau jenis ikan yang hidup pada lapisan dalam (deep sea fishes) jumlah sel kerucut sangat kurang atau tidak ada sama sekali, dan kedudukan sel kerucut digantikan oleh sel batang. Menurut fujaya, 2002 ikan poecilia memiliki sel kerucut dalam pola mosaik (Gambar 2.2 ). Gambar 2.2 Mosaik sel kerucut poecilia (sumber: Fujaya, 2002, hlm.24). Menurut Ardiwilaga, 2010 ikan diurnal cenderung bersifat fototaksis positif yaitu ikan akan mendekati sumber cahaya. Ikan diurnal merupakan sifat dan tingkah laku ikan yang aktif pada waktu malam hari. Bagi ikan diurnal intensitas cahaya yang kuat akan memberikan reaksi yang sebaliknya yaitu menjauhi cahaya, mereka akan melakukan berbagai aktifitas sedangkan ikan nokturnal yang sifat dan tingkah laku ikan yang aktif pada waktu malam hari bersifat fototaksis negatif, Dengan kata lain bahwa ikan nokturnal pada intensitas cahaya yang maksimum akan dirangsang untuk melakukan gerakan mencari perlindungan Mekanisme Penglihatan Mata Ikan Mata sebagai organ yang menyusun sistem penglihatan mempunyai dua fungsi yang berbeda namun saling berhubungan erat. Pertama mata merupakan suatu alat
5 9 optic yang menerima cahaya dan merubahnya dalam bentuk bayangan. Kedua, mata merupakan reseptor sensoris yang memberikan respon terhadap bayangan yang terbentuk pada retina kemudian mengirimnya ke otak (Siregar et al, 1995 ). Pada bagian depan mata terdapat kornea (kornea) yang berfungsi untuk melindungi mata bagian dalam. Kornea merupakan bagian mata yang pertama kali menerima cahaya. Peran kornea dalam memfokuskan cahaya sangat kecil, karena perbedaan indeks refraksi antara kornea dan air sangat kecil. Oleh karena itu kekuatan pembiasan kornea dinetralkan. Dibelakang kornea terdapat selaput pelangi atau iris yang membuka dan menutup seperti diafragma yang mengatur jatuh cahaya yang memasuki mata. Iris ini yang memberikan warna pada mata dan lebar pupil ini dipengaruhi oleh iris disekelilingnya. Iris dan pupil ini berfungsi untuk menentukan kuantitas cahaya yang memasuki bagian mata yang lebih dalam Cahaya selanjutnya masuk ke lensa, cahaya yang memasuki lensa akan di fokuskan sehingga cahaya akan jatuh tepat di bitik retina. Cahaya mengalami pembelokan dan kemudian dikumpulkan pada satu titik retina atau selaput jala setelah melewati cairan gel mata vitreous humor. Sebelum menuju otak cahaya yang masuk ke dalam mata diubah menjadi impuls-impuls syaraf(razak et al, 2005). Penglihatan mata ikan seperti halnya pada manusia yaitu ikan juga memiliki kemampuan dalam membedakan warna karena memiliki penerima rangsangan cahaya yang berupa fotoreseptor. Fotoreseptor salah satu bagian lapisan sel neural khusus
6 10 yang terdapat pada retina. Fungsi fotoreseptor adalah menyerap energi cahaya yang berupa foton untuk proses penglihatan. Fotoreseptor pada kebanyakan ikan terdiri dari sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel kerucut bertanggung jawab pada penglihatan cahaya terang yaitu untuk membedakan warna dan ketajaman penglihatan sedangkan sel batang bertanggung jawab pada penglihatan cahaya samar (scotopik). Selain bertanggung jawab terhadap cahaya terang (fotopik), sel kerucut merupakan fotoreseptor yang peka terhadap warna cahaya, yakni biru, hijau, dan merah. Perbedaan kepekaan cahaya pada sel kerucut dan sel batang disebabkan oleh kandungan pigmen penglihatan yang sedikit berbeda. Kon mengandung rhodopsin yang merupakan gabungan retinen dan fotopsin yang peka terhadap warna, sedangkan rod adalah gabungan retinen dan scotopsin. Bayangan yang dibentuk lensa jatuh pada retina. Retina mempunyai struktur berlapis-lapis dan transparan, yaitu terdiri dari lapisan epitelium berpigmen, fotoreseptor, sel bipolar, sel interplexiform, sel horizontal, sel amakrin dan sel ganglion (Gambar 2.3). Epitelium berpigmen mengelilingi ujung-ujung fotoreseptor yang sensitive terhadap cahaya. Sel horizontal tersusun dalam bentuk mosaik sebagai perantara interaksi kromatik diantara jenis-jenis sel kerucut yang berbeda (kerucut warna biru, hijau dan merah), menjadi penghubung ke sel-sel bipolar dan menyusun sebuah jalur tambahan menuju lapisan inti neuron. Informasi mengenai penangkapan foton oleh fotoreseptor dikirim ke otak sel bipolar setelah itu menuju ke sel ganglion (Fujaya, 2002).
7 11 Gambar 2.3 Struktur berlapis lapis dari retina (Sumber: Fujaya 2002 hlm. 21) Pada saat cahaya terang menyinari mata, kon bergerak bergerak menjauhi membrane pembatas terluar sedangkan rod diselimuti oleh epithelium berpigmen. Begitu juga pada cahaya lemah yang menyinari mata, rod mendekati membran pembatas terluar dan segmen terluar pada kon dilindungi oleh epithelium berpigmen yang di tunjukkan pada gambar (2.4). (Sumber: Fujaya 2002 hlm. 22)
8 12 Sel kerucut dan sel batang dapat menerima rangsang energi cahaya karena memiliki struktur fungsional yang terdiri dari: segmen luar dan dalam (Gambar 2.5).segmen luar mengandung zat fotokimia yang berupa rhodopsin, sedangkan segmen dalam mengandung banyak mitokondria untuk menyaring energi yang selanjutnya digunakan untuk fotoreseptor. Selain itu terdapat korpus sinaptik yang berhubungan dengan sel neuron, ketika fotoreseptor menyerap cahaya dan menyalurkan cahaya ke dalam bentuk energi elektrikal yang dapat dimengerti eleh sistem syaraf. Gambar 2.5 Diagram bagian fungsional fotoreseptor (Sumber: Fujaya 2002 hlm. 25) Selanjutnya di retina ini spektrum cahaya yang masuk akan dirangsang oleh sel fotoreseptor yaitu sel kerucut yang nantinya ikan dapat membedakan warna ketika spektrum cahaya merah sampai di retina maka cahaya merah merangsang sel kerucut merah untuk aktif dan memberikan signal merah karena adanya eksitasi dari sel - sel ganglion merah hijau (red green ganglion cell). Ketika spektrum cahaya hijau sampai di retina maka cahaya hijau merangsang sel kerucut hijau dengan menghambat sel -
9 13 sel ganglion merah hijau (red green ganglion cell). Ketika spektrum cahaya kuning sampai ke retina, maka cahaya kuning merangsang sel - sel kerucut merah dan hijau secara bersamaan yang menyebabkan eksitasi ganglion merah hijau (red green ganglion cell) tanpa mempengaruhi sel kerucut biru begitu juga untuk spektrum cahaya warna biru masuk ke retina, sel kerucut merah dan hijau dirangsang yang menyebabkan eksitasi sel ganglion kuning biru (yellow-blue ganglion) yang akan memberikan signal biru. Mekanisme ini adalah dimana salah satu tipe sel kerucut merangsang sel ganglion melalui jalan eksitasi langsung yang melewati sebuah sel bipolar yang dalam keadaan depolarisasi, sedangkan tipe warna lainnya akan menghambat sel ganglion melalui jalan penghambat tak langsung melewati sebuah sel bipolar yang dalam keadaan hipolarisasi. Dari sini kemudian sel sel ganglion tersebut mengantarkan impulsnya melalui serat serat saraf panjang optic yang kemudian masuk kedalam otak dan di terjemahkan oleh otak bagian tengah yang memilki fungsi sebagai pusat penglihatan. 2.2 Perairan darat (tambak) Perairan tambak adalah ekosistem perairan payau. Salinitasanya berada diantara salinitas air laut dan air tawar. Dari musim ke musim, dari bulan ke bulan, dan dari hari ke hari, bahkan mungkin dari jam ke jam dapat terjadi perubahan. Perubahan ini disebabkan proses biologis yang terjadi didalam perairan tersebut, serta adanya interaksi antara perairan tambak dengan lingkungan sekitarnya. Misal ketika hari hujan, air tawar masuk kedalam petak tambak menyebabkan keadaan garam tambak
10 14 menurun. Atau ketika polusi fitoplankton berkembang pesat akibat pemupukan, kandungan oksigen dalam air tambak pada malam hari akan menurun drastis Ikan Liar di Tambak Hama didefinisikan sebagai organisme yang dapat menyerang, mengganggu bahkan memangsa bahkan memangsa organisme budidaya, sehingga dapat menimbulkan kerugian (sachlan, 1982). Pada dasarnya hama bagi organisme budidaya tambak dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu hama sebagai predator, competitor makanan dan ruang gerak; serta perusak habitat. Ikan-ikan kecil yang masuk ke dalam tambak juga akan mengganggu.ikan kecil-kecil tersebut akan menjadi pesaing bagi ikan dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. Dalam penelitian ini ikan liar yang tertaik oleh cahaya adalah ikan gatul. Ikan gatul merupakan anggota famili Poeciliae yang berukuran kecil dan salah satu spesies ikan air tawar yang paling populer di dunia. Berukuran panjang ikan betina 4-6 cm, jantan 2½ 3½ cm dan seperti semua anggota famili-nya, ikan ini berkembang biak dengan melahirkan. 2.3 Tinjauan Umum Cahaya Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik transversal dengan panjang gelombang antara 400 nm hingga 700 nm, karena merupakan gelombang
11 15 elektromagnetik maka cahaya tidak memerlukan medium sebagai media perambatannya. Spektrum gelombang elektromagnetik meliputi transmisi televisi dan radio, gelombang tampak (visible light), radiasi infra merah dan ul raviolet, sinar X dan sinar gamma. Dari spektrum elekromagnetik hanya bagian yang sangat kecil yang bisa dideteksi oleh indera penglihatan yang disebut cahaya tampak (visible light). Panjang gelombang cahaya tampak pada interval nm ( x 10-9 m) dengan frekuensi sekitar THz ( x Hz) sehingga menimbulkan spectrum cahaya berwarna yang berbeda. Panjang gelombang cahaya Panjang gelombang yang dipancarkan oleh sumber cahaya berhubungan erat dengan penetrasi cahaya di dalam air. Semakin besar panjang gelombangnya maka semakin kecil daya tembusnya kedalam perairan. Cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda akan diserap berbeda sejalan dengan kedalaman air. Menurut Ben-Yami pancaran cahaya merah dan kuning diserap air pada bagian atas dan sebagian lagi dihamburkan. Pancaran cahaya biru dan hijau diserap paling sedikit oleh air, berkurangnya cahaya tersebut sebagian besar disebabkan oleh penghamburan. Cahaya hijau dan biru sangat cocok untuk mengumpulkan ikan ikan dari daerah yang luas dan dan lebih dalam, sedangkan cahaya merah tidak efektif. Daya tembus setiap spektrum warna cahaya pada kolom air yang sama berbedabeda (Nybakken,1988 ). Spektrum warna cahaya yang memiliki panjang gelombang
12 16 yang pendek memiliki daya tembus yang lebih dalam dibandingkan panjang gelombang yang panjang. Pada perairan yang jernih, cahaya dengan panjang gelombang yang besar banyak diserap dan sedikit yang dihamburkan. Pada air jernih gelombang yang sedikit diserap adalah panjang gelombang yang kecil. Laju cahaya di dalam medium seperti misalnya kaca, air, atau udara ditentukan oleh indeks bias n, yang didefinisikan sebagai perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa c terhadap laju dalam medium v adalah n = c (2.1) v Sebagai contoh laju cahaya di dalam air kira-kira 1,33 dari laju cahaya di ruang bebas. Jadi indeks bias air kira-kira n = c v = 1,33 (Tippler, 1998). Jika λ adalah panjang gelombang cahaya di ruang hampa, panjang gelombang λ di dalam medium dengan indeks bias n adalah λ' = v f c n = = λ..(2.2) (Tippler, 1998) f n Ketika cahaya merambat melalui suatu media menuju media lainnya, frekuensi cahaya tersebut tidak berubah, tetapi perubahan terjadi pada kecepatan rambat yang diikuti oleh perubahan panjang gelombangnya, karena perbandingan antara cepat rambat dan panjang gelombang harus selalu konstan. Intensitas cahaya Kuat penerangan berkurang dengan bertambahnya kuadrat jarak sumber cahaya dan intensitas cahaya berkurang dengan cepat dari jarak sumber cahaya pada medium
13 17 yang berbeda. Kuat penerangan ini berhubungan dengan tingkat sensitifitas penglihatan ikan ketika kuat penerangan berkurang akan menyebabkan berkurangnya jarak penglihatan ikan. Setiap ikan mempunyai intensitas cahaya optimum berbedabeda tergantung dari susunan matanya itu sendiri dan bergantung pada kemampuan ikan untuk beradaptasi. Cahaya yang dapat diterima dalam merespon ikan memiliki panjang gelombang pada interval nm (Mitsugi,1974 dan Nikonorov,1975). Jadi dengan berkurangnya kekuatan penerangan maka jarak penglihatan ikan terhadap objek akan berkurang juga. Berikut adalah formulasi kuat penerangan : E = I R 2 (2.3) E = Kuat penerangan (Lux) I = Intensitas cahaya (candela) R = Radius penerangan (meter) Dimana kuat penerangan E (lux) sebanding dengan Intensitas Cahaya I (candela) dan berbanding terbalik dengan radius penerangan (meter). untuk mengetahui intensitas cahaya dalam suatu sumber cahaya tampak dapat digunakan sebuah alat yang disebut Luxmeter. Dimana Lux meter adalah alat ukur intensitas cahaya dalam satuan Lux. 2.4 Sumber cahaya (LED) Dalam penelitian ini menggunakan sumber cahaya LED (Light Emitting Diode). LED merupakan suatu semikonduktor sambungan p-n yang memancarkan cahaya
14 18 apabila diberi tegangan. LED biasa disimbolkan berbentuk seperti dioda namun memiliki tanda panah keluar yang berarti komponen tersebut memancarkan cahaya. Gambar 2.6 Simbol LED Cahaya yang dihasilkan LED adalah cahaya tampak,panjang gelombang yang dihasilkan bergantung dengan gap energi antara pita konduksi dan pita valensi, formulasinya adalah λ = c E g (ev ).. (2.4) c adalah kecepatan cahaya, h adalah konstanta planck dan E g adalah gap energi antara pita valensi dan pita konduksi yang merupakan karakteristik dari material semikonduktor. Pada tabel 2.1 ditunjukkan panjang gelombang dari masingmasing warna. Tabel 2.1 Panjang gelombang dari masing-masing warna Panjang Gelombang Warna nm Violet nm Biru nm Hijau nm Kuning nm Jingga
15 nm Merah sumber: sunarto, 2008 Untuk mengetahui panjang gelombang cahaya dari suatu sumber cahaya tampak dapat dilakukan dengan menggunakan Spektrometer. Dimana spektrometer adalah alat untuk mengukur spektrum cahaya tampak Struktur LED dan Proses Pembangkit Cahaya pada Led Struktur LED Gambar 2.7. bagian-bagian LED yang terdiri dari chip LED berupa dioda, kawat LED sebagai terminal dan bolam plastik yang melingkupinya (tellus.ssec.wisc.edu./spmeasure/page2.htm) Pada pusat bolam terdapat Chip semikonduktor bagian yang paling penting dari LED. Chip semikonduktor mempunyai dua daerah yang dipisahkan oleh suatu sambungan (Wyckoff, 2008). Rangkaian LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam posisi seri maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan adalah jumlah tegangan yang diperlukan LED dalam rangkaian tersebut. Namun bila LED
16 20 diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan adalah arus yang diperlukan LED dalam rangkaian ini. Proses pembangkit cahaya LED Semikonduktor tipe n mempunyai sejumlah elektron bebas. Sedangkan semikondukor tipe p memiliki sejumlah hole bebas. Jika semikonduktor tipe n dan p disambungkan akan terbentuk suatu penghalang energi (junction). Baik hole bebas maupun elektron bebas tidak memiliki cukup energi untuk berekombinasi. Ketika diberi suatu tegangan maka besarnya junction akan mengecil, sehingga elektron bebas dan hole bebas memiliki cukup energi untuk berpindah melewati sambungan tersebut, maka elektron akan turun kebidang valensi dan kemudian berekombinasi dengan hole tersebut. Energi yang dilepaskan pada peristiwa itu akan diubah menjadi foton (Sutrisno. 1987)..
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Reaksi Pengumpulan Pepetek terhadap Warna Cahaya dengan Intensitas Berbeda Informasi mengenai tingkah laku ikan akan memberikan petunjuk bagaimana bentuk proses penangkapan yang
Lebih terperinciGambar 3. Morfologi pepetek (Secutor insidiator)
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi Pepetek (Secutor insidiator) Pepetek (Secutor insidiator) merupakan ikan demersal famili Leognathidae dengan panjang tubuh 6-20 cm, berbentuk pipih, tidak mengenal musim.
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Bagan
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bagan Bagan merupakan suatu alat tangkap yang termasuk kedalam kelompok jaring angkat dan terdiri atas beberapa komponen, yaitu jaring, rumah bagan, dan lampu. Jaring bagan umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja?
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat Optik merupakan salah satu alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya untuk membuat suatu bayangan suatu benda.
Lebih terperinciPENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK
PENENTUAN RESPON OPTIMAL FUNGSI PENGLIHATAN IKAN TERHADAP PANJANG GELOMBANG DAN INTENSITAS CAHAYA TAMPAK Fita Fitria, Welina Ratnayanti K, Tri Anggono P Laboratorium Biofisika, Departemen Fisika, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN
BAB IV BIOOPTIK Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat: a. Menentukan posisi dan pembesaran bayangan dari cermin dan lensa b. Menjelaskan proses pembentukan bayangan pada mata c. Menjelaskan
Lebih terperincibiasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias
7.3 Cahaya Cahaya, apakah kamu tahu apa itu cahaya? Mengapa dengan adanya cahaya kita dapat melihat lingkungan sekitar kita? Cahaya Matahari yang begitu terang dapat membentuk pelangi setelah hujan berlalu?
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya
1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung
Lebih terperinciBAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK I. SOAL PILIHAN GANDA Diketahui c = 0 8 m/s; µ 0 = 0-7 Wb A - m - ; ε 0 = 8,85 0 - C N - m -. 0. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : () Di udara kecepatannya cenderung
Lebih terperinciMAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO
MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB 14 420 040 TEKNIK ELEKTRO ILUMINASI (PENCAHAYAAN) Iluminasi disebut juga model refleksi atau model pencahayaan. Illuminasi menjelaskan tentang interaksi
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai abad ke-4 sebelum masehi orang masih berpendapat bahwa benda-benda di sekitar dapat dilihat oleh karena mata mengeluarkan sinar-sinar penglihatan. Anggapan ini
Lebih terperinciKetebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di
Anatomi Retina Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina membentang ke anterior hampir sejauh korpus
Lebih terperinciHASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE
HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE A. Handjoko Permana *), Ari W., Hadi Nasbey Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta 13220 * ) Email:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik Sistem komunikasi optik adalah suatu sistem komunikasi yang media transmisinya menggunakan serat optik. Pada prinsipnya sistem komunikasi serat
Lebih terperinciPEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT
PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT 1 Hilridya Sagita, 2 Eri Prasetyo dan 3 Arifin 1,2 Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Jakarta 3 STMIK Bidakara,
Lebih terperincilistrik Gaya fundamental Berkas Elektron Sinar - X Hukum Coloumb Induksi Tabung Katoda Tabung Televisi Isolator dan konduktor Sistem Syaraf
listrik Gaya fundamental Berkas Elektron Hukum Coloumb Sinar - X Induksi Tabung Katoda Isolator dan konduktor Tabung Televisi Mesin penginduksi Sistem Syaraf Medan Listrik Potensial listrik Ikan Listrik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Cara kerja di dalam sebuah LED.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori dan konsep yang mendasari perancangan sistem teks bergerak tujuh warna yang dibuat pada skripsi, yaitu teori yang membahas tentang konsep dasar dari
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2
1. Perhatikan gambar mata berikut! Image not readable or empty assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/alat%20indrpng SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 Bagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lamongan dan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika Fakultas Sains dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yang akan dilaksanakan di daerah pertambakan di Desa kemlagi kecamatan karanggeneng kabupaten lamongan
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
31 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 cahaya Menurut Cayless dan Marsden (1983), iluminasi atau intensitas penerangan adalah nilai pancaran cahaya yang jatuh pada suatu bidang permukaan. cahaya dipengaruhi oleh
Lebih terperinciSumber : Tortora, 2009 Gambar 2.1. Anatomi Bola Mata
6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi dan Fisiologi Mata Mata adalah suatu organ yang rumit dan sangat berkembang yang peka terhadap cahaya. Mata dapat melewatkan cahaya dengan bentuk dan intensitas cahaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED ( Light Emitting Diode) Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak
Lebih terperinciBAB II CAHAYA. elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x
BAB II CAHAYA 2.1 Pendahuluan Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Sifat-sifat cahaya adalah
Lebih terperinciALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata
ALAT OPTIK Alat optik adalah alat yang bekerja dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. Pada dasarnya alat optik merupakan alat penglihatan manusia baik secara alami maupun
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Iluminasi cahaya Cahaya pada pengoperasian bagan berfungsi sebagai pengumpul ikan. Cahaya yang diperlukan memiliki beberapa karakteristik, yaitu iluminasi yang tinggi, arah pancaran
Lebih terperinci7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3
Latihan 7.3 1. Bagaimanakah bunyi hukum pemantulan cahaya? 2. Bagaimanakah bunyi hukum pembiasan cahaya? 3. Apa hubungan pembiasan dengan peristiwa terebntuknya pelangi setelah hujan? Jelaskan! 4. Suatu
Lebih terperinciElyas Narantika NIM
Elyas Narantika NIM 2012 21 018 Contoh peristiwa refraksi dan refleksi di kehidupan sehari-hari Definisi Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 10 FISIKA
ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Persiapan UAS 2 Doc. Name: AR10FIS02UAS Doc. Version: 2016-07 halaman 1 01. Seseorang berdiri di depan cermin datar sehingga ia dapat melihat keseluruhan bayangannya. Jika cermin
Lebih terperinciAsisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum :
MODUL 07 KARAKTERISASI LED OLEH IV-METER Devi Nurhanivah, Audia Faza I., Bram Yohanes S., Filipus Arie W, Hanandi Rahmad, Widya Hastuti 10212071, 10212079, 10212011, 10212051, 10212093, 10212068 Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berupa material bening atau transparan yang biasanya dihasilkan dari
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada
Lebih terperinci*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.
OPTIK A. OPTIKA GEOMETRI Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena perambatan cahaya seperti pemantulan dan pembiasan. 1. Pemantulan Cahaya Cahaya adalah kelompok sinar yang kita lihat.
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk Maxwell (83 879). Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell, mengacu pada tiga aturan dasar listrik-magnet
Lebih terperinciqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq ALAT ALAT wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui OPTIK Sri Cahyaningsih
Lebih terperinci1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah
1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sejarah Penggunaan Cahaya Untuk Penangkapan Ikan. daerah-daerah tertentu dan umumnya dilakukan hanya di tepi-tepi pantai dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Penggunaan Cahaya Untuk Penangkapan Ikan Pada awal mulanya penggunaan lampu untuk penangkapan masih terbatas pada daerah-daerah tertentu dan umumnya dilakukan hanya di
Lebih terperinci10/11/2014 SISTEM VISUAL MANUSIA. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 2. Konsep Dasar Citra Digital
CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 2. Konsep Dasar Citra Digital Intelligent Computing and Multimedia (ICM) SISTEM VISUAL MANUSIA 1 2 (1) Intensitas cahaya ditangkap diagram iris dan diteruskan ke bagian
Lebih terperinciINDERA PENGLIHATAN (MATA)
M INDERA PENGLIHATAN (MATA) ata manusia secara keseluruhan berbentuk seperti bola sehingga sering disebut bola mata. Media penglihatan terdiri dari kornea, aquous humor (terletak antara kornea dan lensa),
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
diperkuat oleh rangkainan op-amp. Untuk op-amp digunakan IC LM-324. 3.3.2.2. Rangkaian Penggerak Motor (Driver Motor) Untuk menjalankan motor DC digunakan sebuah IC L293D. IC L293D dapat mengontrol dua
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis (Fisiologi Tumbuhan) Disusun oleh J U W I L D A 06091009027 Kelompok 6 Dosen Pembimbing : Dra. Tasmania Puspita, M.Si. Dra. Rahmi Susanti, M.Si. Ermayanti,
Lebih terperinciORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA
ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED (Light Emitting Diode) LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang memancarkan cahaya jika diberi tegangan tertentu. LED terbuat dari bahan semikonduktor tipe-p (pembawa
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Fisika
Antiremed Kelas 10 Fisika Bab 8 Gelombang Elektromagnetik - Latihan Soal Doc. Name: AR10FIS0801 Version: 2013-03 halaman 1 01. Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari frekuensi tinggi ke rendah
Lebih terperinci#2 Steady-State Fotokonduktif Elektronika Organik Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya
#2 Steady-State Fotokonduktif Elektronika Organik Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya 2015 Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang mekanisme efek fotokonduktif
Lebih terperinciFisika Umum (MA 301) Cahaya
Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini (minggu 11) Cahaya Cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik Apa itu Gelombang Elektromagnetik!!! Pendahuluan: Persamaan Maxwell Listrik dan magnet awalnya dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik
BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada
Lebih terperinciProses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara
Fisiologi pendengaran Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara mencapai membran tympani, membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang pendengaran bergetar. Tulang
Lebih terperinci#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya
#2 Dualisme Partikel & Gelombang (Sifat Partikel dari Gelombang) Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat
Lebih terperincifisika CAHAYA DAN OPTIK
Persiapan UN SMP 2017 fisika CAHAYA DAN OPTIK A. Sifat-Sifat Cahaya Cahaya merupakan suatu gelombang elektromagnetik sehingga cahaya dapat merambat di dalam ruang hampa udara. Kecepatan cahaya merambat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekosistem Sungai Air merupakan salah satu sumber daya alam dan kebutuhan hidup yang penting dan merupakan sadar bagi kehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan
Lebih terperinciSISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM
SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI 1. SISTEM SARAF 2. SISTEM ENDOKRIN 3. SISTEM INDERA 4. SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun
Lebih terperinciKurikulum 2013 Kelas 12 Fisika
Kurikulum 2013 Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 2 Fisika Kelas 12 Kurikulum 2013 Doc. Name: K13AR12FIS02UAS Version: 2016-04 halaman 1 01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di
Lebih terperinciARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996
ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Kelompok besaran berikut yang merupakan besaran
Lebih terperinci#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya
#2 Dualisme Partikel & Gelombang Fisika Modern Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Kerangka materi Tujuan: Memberikan pemahaman tentang sifat dualisme partikel dan gelombang
Lebih terperinciFisiologi Penglihatan: Fototransduksi dan Penyampaian Sinyal Visual
Komang Shary K., NPM 1206238633 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia LTM Pemicu 1 Modul Penginderaan Fisiologi Penglihatan: Fototransduksi dan Penyampaian Sinyal Visual Pendahuluan Fungsi utama mata
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)
JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) A. TUJUAN 1. Merancang sensor sel surya terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor sel surya terhadap besaran fisis. 3. Menganalisis karakteristik sel surya. B. DASAR
Lebih terperinciULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP (UAS) TAHUN PELAJARAN 2011 2012 Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Program : X Hari / Tanggal : Jumat / 1 Juni 2012 Waktu : 120 Menit Petunjuk: I. Pilihlah satu jawaban yang benar
Lebih terperinciLATIHAN UJIAN NASIONAL
LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka
Lebih terperinciENTROPION PADA KUCING
ENTROPION PADA KUCING (16 Nov 2017) ENTROPION PADA KUCING Apa yang Dimaksud Dengan Entropion Entropion adalah kondisi dimana kelopak mata (palpebra) bagian bawah berbalik ke dalam. Entropion juga dapat
Lebih terperinciKunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 5976 ke menu search. Copyright 2017 Zenius Education
01. Batas ambang frekuensi dari seng untuk efek fotolistrik adalah di daerah sinar ultraviolet. Manakah peristiwa yang akan terjadi jika sinar-x ditembakkan ke permukaan logam seng? (A) tidak ada elektron
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN II KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA Oleh : 1. Riyanto H1C004006 2. M. Teguh Sutrisno H1C004007 3. Indri Kurniasih H1C004003 4. Gita Anggit H1C004014 Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan
Lebih terperinciFiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber)
Fiber Optics (serat optik) Oleh: Ichwan Yelfianhar (dirangkum dari berbagai sumber) Bahan fiber optics (serat optik) Serat optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di dalam serat
Lebih terperinciBagian-bagian yang melindungi mata: 1. Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata kita.
MATA Indra pertama yang dapat penting yaitu indra penglihatan yaitu mata. Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda
Lebih terperinciLatihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang
Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang 1. Grafik antara tekanan gas y yang massanya tertentu pada volume tetap sebagai fungsi dari suhu mutlak x adalah... a. d. b. e. c. Menurut Hukum Gay Lussac menyatakan
Lebih terperinciFisika Modern (Teori Atom)
Fisika Modern (Teori Atom) 13:05:05 Sifat-Sifat Atom Atom stabil adalah atom yang memiliki muatan listrik netral. Atom memiliki sifat kimia yang memungkinkan terjadinya ikatan antar atom. Atom memancarkan
Lebih terperinci1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan
PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut
Lebih terperinciARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994
ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1994 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Dua buah bola A dan B dengan massa m A = 3 kg;
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Trafik Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur tim panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya tim bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Optika Fisis ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi
Lebih terperinciYAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja
YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Program : X/Inti Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Juni 2008 Waktu : 120
Lebih terperinciPREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20
PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka
Lebih terperinciAlat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.
Bab 18 Alat-Alat Optik Sumber: www.google.com Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop Coba kamu perhatikan orang yang sedang melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Orang tersebut
Lebih terperinciANALISIS RESPONS TINGKAH LAKU IKAN PEPETEK (Secutor insidiator) TERHADAP INTENSITAS CAHAYA BERWARNA EVA UTAMI
ANALISIS RESPONS TINGKAH LAKU IKAN PEPETEK (Secutor insidiator) TERHADAP INTENSITAS CAHAYA BERWARNA EVA UTAMI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1994
Fisika EBTANAS Tahun 1994 EBTANAS-94-01 Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. waktu, momentum, percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Fisika Kuantum - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0799 Version: 2012-09 halaman 1 01. Daya radiasi benda hitam pada suhu T 1 besarnya 4 kali daya radiasi pada suhu To, maka T 1
Lebih terperinciSistem Telekomunikasi
Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,6 Gelombang Elektromagnetik Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 10/21/2015 Outline I Pengertian gelombang
Lebih terperinciPENDALAMAN MATERI CAHAYA
PENDALAMAN MATERI CAHAYA Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya
Lebih terperinciMateri Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================
Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia yang 75% luas wilayahnya merupakan lautan memiliki potensi kekayaan yang tak ternilai. Oleh karenanya diperlukan perhatian serta penanganan
Lebih terperinciSpektrum Gelombang Elektromagnetik
Spektrum Gelombang Elektromagnetik Hubungan spektrum dengan elektron Berkaitan dengan energi energi cahaya. energi gerak elektron dan Keadaan elektron : Saat arus dilewatkan melalui gas pada tekanan rendah,
Lebih terperinciRadio dan Medan Elektromagnetik
Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa
Lebih terperinciTEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864
TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan
Lebih terperinci1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi
1.Definis Warna Dalam ilmu fisika warna didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik cahaya, sedangkan dalam bidang ilmu seni rupa dan desain warna didefinisikan sebagai pantulan tertentu dari cahaya
Lebih terperinciCAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM
CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 0 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0-2 Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang ditempatkan pada jarak lebih kecil
Lebih terperinciGambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)
Mekanisme Kerja Devais Sel Surya Sel surya merupakan suatu devais semikonduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik itu diawali dengan
Lebih terperinciALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN
ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi
Lebih terperinciMemahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam. Cahaya dapat kita temui dimana-mana. cahaya bersifat gelombang dan
CAHAYA Pendahuluan Pelajaran tentang cahaya pada sekolah menengah pertama (SMP) merupakan mata pelajaran yang diberikan pada siswa kelas VIII dengan berdasarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
Lebih terperinciD. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J
1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,
Lebih terperinciMAKALAH Spektrofotometer
MAKALAH Spektrofotometer Nama Kelompok : Adhitiya Oprasena 201430100 Zulfikar Adli Manzila 201430100 Henky Gustian 201430100 Riyan Andre.P 201430100 Muhammad Khairul Huda 20143010029 Kelas : A Jurusan
Lebih terperinciKarakterisasi XRD. Pengukuran
11 Karakterisasi XRD Pengukuran XRD menggunakan alat XRD7000, kemudian dihubungkan dengan program dikomputer. Puncakpuncak yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya di
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Besi (Fe) dalam Air Tanah Aliran air tanah merupakan perantara goelogi yang memberikan pengaruh unsur-unsur kimia secara terus menerus terhadap lingkungan di sekelilingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan arus informasi yang semakin transparan, serta perubahan-perubahan dinamis yang tidak dapat dielakkan
Lebih terperinciSIFAT DAN PERAMBATAN CAHAYA. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd
SIFAT DAN PERAMBATAN CAHAYA Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd PERKEMBANGAN TEORI TENTANG CAHAYA Teori abad ke-10 Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham /Alhazen (965 sekitar 1040), menganggap bahwa sinar cahaya adalah
Lebih terperinciBio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Bio Psikologi Modul ke: SISTEM VISUAL 1. Prinsip umum persepsi visual 2. Cahaya Memasuki Mata dan Mencapai Retina 3. Retina dan Translasi Cahaya 4. Dari Retina ke Korteks Visual Primer 5. Melihat Batas
Lebih terperinciSTRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA. 2 Foton adalah paket-paket cahaya atau energy yang dibangkitkan oleh gerakan muatan-muatan listrik
STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA NAMA : ST MANDARATU NIM : 15B08044 KD 3.1 KD 4.1 : Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahayadalam tekhnologi : merencanakan dan melaksanakan percobaan interferensi
Lebih terperinciFisika EBTANAS Tahun 1996
Fisika EBTANAS Tahun 1996 EBTANAS-96-01 Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang,
Lebih terperinci