BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan dan

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan dan fakta yang relevan (Basrowi, 2012). Pendekatan studi kasus digunakan untuk mengeksplorasi satu kesatuan atau fenomena (kasus) yang terikat oleh waktu dan aktivitas (suatu program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok sosial) dan mengumpulkan informasi terinci dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode waktu yang tetap (Sulaeman, 2015). B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016 di Kabupaten Cilacap. C. Metode Pengumpulan data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder (Suryana, 2010). a. Data Primer Data primer diperoleh dari informan. Pada penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yaitu petugas kesehatan dan masyarakat. Petugas kesehatan yang terlibat sebagai informan utama ialah bidan desa, bidan puskesmas,

2 dokter PONED dan bidan di rumah sakit yang melaksanakan pelayanan pada maternal dan neonatal, sedangkan dari kelompok masyarakat ialah Forum Masyarakat Kesehatan Ibu dan Anak (Formakia). Informan penentu kebijakan yaitu Kepala Puskesmas, Kepala DKK Kab Cilacap/KA sie KIA/ penanggung jawab Program EMAS di DKK Cilacap. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview), observasi partisipasi, dan kajian dokumen. b. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder diperoleh dari Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, puskesmas, rumah sakit, berupa laporan yang mendukung penelitian program EMAS. D. Desain subjek penelitian Kriteria inklusi untuk informan kunci/key informant pada penelitian ini ialah bidan dan dokter yang bekerja di Puskesmas yang sudah PONED dan Rumah Sakit yang sudah PONEK, sudah mengikuti sosialisasi Program EMAS, bidan dan dokter yang mempunyai masa kerja minimal 1tahun dan tidak sedang cuti, ijin/tugas belajar serta bersedia menjadi informan.

3 E. Kerangka Penelitian Tujuan kebijakan : - Tujuan yang jelas dalam pelaksanaan program Standar kebijakan : - Ketersediaan pedoman - Indikator keberhasilan - Sasaran - Maksud dan tujuan Sumber daya : - Kompetensi tenaga kesehatan - Ketersediaan sarana prasarana - Ketersediaan dana Komunikasi antar organisasi terkait: - Pemberi informasi - Pelaksanaan dan penerapan program Karakteristik badan pelaksana : - Daya dukung organisasi Disposisi/ sikap pelaksana : - Sikap petugas yang mendukung dan menghambat Kondisi lingkungan sosial, politik, ekonomi : - Dukungan kelompok berkepnetingan - Karakteristik partisipan - Opini publik - Dukungan elit politik Perkembangan program upaya penurunan AKI dan AKB Implementasi Program EMAS dalam Penguatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Sistem Rujukan Penuru nan AKI dan AKB Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

4 F. Dimensi Penelitian Dimensi penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Tujuan kebijakan 2. Standar kebijakan 3. Sumber daya 4. Komunikasi antar organisasi terkait 5. Karakteristik badan pelaksana 6. Disposisi/ sikap pelaksana 7. Kondisi lingkungan sosial, politik, dan ekonomi 8. Perkembangan program upaya penurunan AKI dan AKB G. Definisi Dimensi Adapun definisi dimensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan kebijakan adalah adanya tujuan atau harapan dari pelaksanaan prrogram yang tertulis secara jelas dan terukur sebagai indikator capaian dalam pelaksanaan program EMAS. 2. Standar kebijakan adalah ketersediaan pedoman pelaksanaan Program EMAS yang menyatakan indikator keberhasilan program EMAS, sasaran, maksud dan tujuan dilaksanakannya Program EMAS sebagai acuan pelaksana kebijakan dalam bentuk dokumen resmi. 3. Sumberdaya adalah ketersediaan sumberdaya pendukung pada pelaksanaan Program EMAS yaitu: ketersediaan jumlah bidan dan kompetensi yang dimiliki bidan, serta ketersediaan sarana dan prasarana

5 yang dibutuhkan, ketersediaan dana untuk pelaksanaan program dan insentif. 4. Komunikasi antar organisasi terkait adalah penyampain informasi tentang Program EMAS terkait siapa yang memberikan informasi kepada pelaksana, bagaimana pelaksanaan program dan bagaimana penerapan program EMAS. 5. Karakteristik badan pelaksana adalah seberapa besar daya dukung struktur organisasi dalam bentuk prosedur kerja yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Program EMAS. 6. Disposisi/ sikap pelaksana adalah kecenderungan sikap petugas yang dapat menghambat atau mendukung pelaksanaan Program EMAS di Puskesmas, meliputi tanggapan terhadap penerapan Program dan kesesuaian penerapan Program sesuai prosedur yang berlaku. 7. Kondisi lingkungan sosial, politik, dan ekonomi adalah sumber daya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan program, antara lain dukungan kelompok berkepentingan, karakteristik partisipan, opini publik, dan dukungan elit politik. 8. Perkembangan program penurunan AKI dan AKB adalah berbagai program yang sudah dijalankan di Kabupaten Cilacap terkait kesehatan ibu dan anak dengan tujuan menurunkan AKI dan AKB.

6 H. Instrumen Penelitian dan Cara Penelitian Instrumen dalam penelitian kualitatif ialah peneliti itu sendiri. Alat bantu yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini agar terfokus adalah: 1. Pedoman wawancara yang digunakan untuk mengungkap data secara kualitatif dan digunakan sebagai pemandu dalam mendapatkan informasi tentang ukuran dan tujuan kebijakan, komunikasi, sumber daya, karakteristik badan pelaksana dan disposisi implementor. 2. Alat perekam (tape recorder) dan kamera digunakan untuk merekam semua informasi yang diberikan oleh informan serta mendokumentasikan penelitian (Basrowi, 2002). I. Validitias dan Reliabilitas 1. Validitas Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Validitas pada penelitian ini dilakukan dengan triangulasi sumber yaitu pengecekan data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, dan triangulasi metode yaitu dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda misalnya observasi dan triangulasi teori yaitu penggunaan beberapa teori atau perspektif untuk menafsirkan suatu kumpulan data. Informan triangulasi dalam penelitian ini adalah Kepala Puskesmas, Kepala DKK Kab Cilacap/KA sie KIA/ penanggung jawab Program EMAS di DKK Cilacap.

7 2. Reliabilitas Dalam penelitian kualitatif reliabilitas disebut dependability. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian. Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Menurut Yin (2003 dalam Sulaeman, 2015) analisis studi kasus dilakukan melalui tahapan berikut : 1. Melakukan kajian within-case analysis terhadap setiap kasus untuk menggambarkan isu-isu dan tema-tema secara terperinci. 2. Melakukan kajian cross-case analysis yaitu tema-tema hasil kajian per kasus dikaji saling silang, melakukan pemaknaan, dan mengintegrasikan makna-makna yang terkandung dalam kasus-kasus. 3. Merumuskan dan menginterpretasikan informasi yang dilakukan selama pengumpulan data sehingga pada tahap akhir, peneliti dapat memperoleh hasil akhir dari kesinambungan proses interpretasi atas informasi yang diperoleh selama penelitian. Analisis interpretif yaitu peneliti melaporkan makna yang dapat dipelajari (Sulaeman, 2015)