BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pemerintah negara Republik Indonesia memiliki tanggung jawab dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pemerintah negara Republik Indonesia memiliki tanggung jawab dan"

Transkripsi

1 BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3. 1 Objek Penelitian Sejarah PT Jamsostek (Persero) Pemerintah negara Republik Indonesia memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk menyelenggarakan program jaminan sosial dan memberikan perlindungan sosial ekonomi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Seperti layaknya berbagai negara berkembang lainnya, Indonesia mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan negara, yaitu jaminan sosial yang dibiayai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat di sektor formal. Terbentuknya PT. Jamsostek (Persero) menjalani proses yang panjang. Proses tersebut diawali dengan dikeluarkannya UU No.33 Tahun 1947 dan diikuti dengan UU No.2 Tahun 1951 tentang kecelakaan kerja. Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48 Tahun 1952 dan diikuti dengan PMP No.8 Tahun 1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15 Tahun 1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5 Tahun 1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14 Tahun 1969 tentang pokok-pokok tenaga kerja, secara kronologis proses lahirnya program asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan. 31

2 Perkembangan dan kemajuan yang telah dialami selama beberapa tahun, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan. Pada tahun 1977 diperoleh suatu pondasi sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 Tahun 1977 tentang pelaksanaan program Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK), yang memberi kewajiban kepada setiap pemberi kerja atau perusahaan swasta dan BUMN untuk mengikuti program Astek. Sebagai penyelenggara program Astek, dibentuklah Perusahaan Umum Asuransi Sosial Tenaga Kerja berdasarkan Peraturan Pemertintah No.34 Tahun Pondasi berikutnya yang memiliki peran penting pada perkembangan PT. Jamsostek (Persero) adalah lahirnya UU No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Melalui Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 1995 ditetapkannya PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. PT Jamsostek memiliki program untuk memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi semua tenaga kerja dan keluargannya, dengan memberikan kepastian berjalannya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial. Selanjutnya pada akhir tahun 2004, pemerintah juga menerbitkan UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang memiliki hubungan dengan Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2, di mana Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR) telah mengesahkan Amandemen tersebut, yang kini berbunyi: Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Perlindungan tersebut memiliki manfaat untuk para tenaga kerja dengan memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja. 32

3 Sepak terjang PT. Jamsostek (Persero) yang mengutamakan kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia terus berjalan hingga saat ini. Sampai saat ini, PT. Jamsostek (Persero) mempunyai empat program perlindungan untuk tenaga kerja, yang mencakup di dalamnya yaitu Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya. Program PT. Jamsostek yang semakin maju tidak hanya bermanfaat kepada para tenaga kerja dan pengusaha, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa depan bangsa Indonesia Strategi Perusahaan PT. Jamsostek (Persero) yang telah menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), di mana baru dapat menyelesaikan pada tahap pertumbuhan awal. Pada tahun 2009 dan 2010 sebelumnya PT. Jamsostek (Persero) baru dapat menyelesaikan tahap konsolidasi. Tetapi tidak semua program konsolidasi yang telah dicanangkan dapat diselesaikan hingga tuntas. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya perubahan pada regulasi utama yakni dengan disahkannya Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU-BPJS) yang membawa konsekuensi pada upaya persiapan kapasitas organisasi PT. Jamsostek (Persero) agar menjadi lebih kuat. Parameter pertumbuhan bagi PT. Jamsostek (Persero) tak hanya sebatas pada kinerja keuangan saja, tapi yang lebih penting adalah jumlah kepesertaan, aset perusahaan dan laba perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut pada tahun 2011 ditetapkan tema strategi yakni Mengembangkan Pelayanan Prima melalui 33

4 Pengelolaan Database Kepesertaan, Investasi yang Profesional dan Peningkatan Kompetensi SDM. Tema tersebut diwujudkan dalam 7 pilar strategi, yaitu: 1. Antisipasi implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan koordinasi antar Lembaga Pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepemilikan (ownership) pada tiap-tiap lembaga sebagai Bagian dari program peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, PT Jamsostek (Persero) telah merancang beberapa program kerja strategis, yaitu: a. Berperan aktif dalam penyusunan RUU/RPP dalam implementasi SJSN, b. Pemisahan aset JHT dan Non JHT untuk menyesuaikan dengan prinsip-prinsip SJSN, c. Mengembangkan kemitraan dengan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Menjadikan program Jamsostek sebagai Gerakan Nasional. 2. Mengembangkan strategi pengelolaan hubungan pelanggan. Tahap awal pengelolaan hubungan pelanggan ditujukan pada kelompok Business to Business (B2B). Program kerja strategis, antara lain: a. Pembenahan database kepesertaan melalui her-registrasi, b. Pembentukan nomor indentifikasi kepesertaan tunggal, c. Implementasi CRM untuk segmen peserta perusahaan, d. Membangun hubungan dengan influencer group. 3. Membangun aliansi dan kemitraan strategis dengan berbagai tipe industri seperti perbankan, asuransi, retail, transportasi, koperasi, media, distribusi dalam rangka penciptaan nilai baru (value creation). Program kerja strategis sebagai berikut: 34

5 a. Membangun aliansi dan kemitraan strategis (Sinergi dengan BUMNindustri di luar industri jaminan sosial), b. Penciptaan nilai Jamsostek value creation (product dan delivery), c. Investasi langsung melalui pembentukan Virtual Company (JIC) dan joint venture dengan pihak ketiga, d. Aliansi strategis untuk pengembangan jaringan pelayanan. 4. Melakukan perluasan manfaat melalui peningkatan manfaat utama serta jenis layanan baru dan memaksimalisasi penyaluran PKP/KBL sebagai alat Pengungkit atau leverage pelaksanaan produk utama program Jamsostek. Program kerja strategis, antara lain: a. Peningkatan dan perluasan cakupan manfaat JAMSOSTEK, b. Imbal hasil JHT yang kompetitif, c. Pengembangan manfaat tidak langsung (DPKP/PKBL) sebagai leverage program Jamsostek. 5. Melakukan sosialisasi secara massif melalui integrasi strategi program peningkatan manfaat pada empat pilar di atas agar dapat menjadi program Kampanye Jamsostek sebagai Gerakan Nasional. Program kerja strategis, yaitu: a. Pengembangan marketing communication, b. Sosialisasi program Jamsostek secara massif dan agresif. 6. Melanjutkan program Konsolidasi Internal melalui penyempurnaan pengelolaan SDM. Program kerja strategis, antara lain: a. Penyusunan Peta Kinerja Kompetensi, b. Rancang bangun sistem asesmen kompetensi, 35

6 c. Integrasi Sistem Manajemen karir dengan Performance Management System (PMS). 7. Melanjutkan program Konsolidasi Internal melalui pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan kapasistas operasional. Program kerja strategis sebagai berikut: a. Restrukturisasi organisasi dan integrasi bisnis proses, b. Pengembangan sistem informasi dan teknologi serta kualitas data kepesertaan, c. Perluasan jaringan distribusi atau layanan, d. Pengembangan pengukuran manajemen risiko dan kepatuhan Visi, Misi, Tata Nilai dan Filosofi PT Jamsostek (Persero) PT. Jamsostek (Persero) menjalankan usaha dengan didasari visi dan misi sebagai pondasi setiap aktifitas pengelolaan manajemen dan operasional perusahaan. PT. Jamsostek (Persero) bertujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan keluarganya dalam menghadapi risiko sosial ekonomi, seperti layaknya tercantum dalam Anggaran Dasar PT. Jamsostek (Persero). Serta PT. Jamsostek (Persero) memiliki tata nilai dan filosofi yang telah dipegang teguh sejak berdirinya perseroan ini. Visi Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul dalam pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya. 36

7 Misi Sebagai bagan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi: 1. Tenaga Kerja : Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga. 2. Pengusaha : Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas. 3. Negara : Berperan serta dalam pembangunan. Tata Nilai Tata nilai perusahaan yang dianut oleh seluruh Insan Jamsostek adalah memiliki keyakinan iman dalam diri, bekerja profesional, menjadi teladan, memiliki integritas, serta mampu. Tata nilai ini sering disebut dengan IPTIK, antara lain: 1. Iman : Taqwa, berpikir positif, bertanggungjawab, pelayanan tulus ikhlas. 2. Profesional : Berprestasi, bermental unggul, proaktif dan bersikap positif terhadap perubahan dan pembaharuan. 3. Teladan : Berpandangan jauh ke depan, penghargaan dan pembimbingan (reward and encouragement), serta pemberdayaan. 4. Integritas : Berani, komitmen, dan keterbukaan. 5. Kerjasama : Kebersamaan, menghargai pendapat, menghargai orang lain. Filosofi Jamsostek a. JAMSOSTEK dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang 37

8 lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan di hari tua maupun keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. b. Agar pembiayaan dan manfaatnya optimal, pelaksanaan program JAMSOSTEK dilakukan secara gotong royong, dimana yang mudah membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan rendah Program PT Jamsostek (Persero) PT. Jamsostek (Persero) mempunyai empat program perlindungan untuk tenaga kerja, sesuai dengan misi dan tujuan PT. Jamsostek (Persero) dalam melaksanakan kegiatan usaha antara lain: 1. Jaminan Hari Tua (JHT) PT. Jamsostek (Persero) memiliki Program Jaminan Sosial yang berupa program perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan merupakan sarana penjamin arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja. 2. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Setiap tenaga kerja memiliki hak untuk mendapat pemeliharaan kesehatan. Jamsostek memiliki sebuah program yaitu JPK yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit, 38

9 kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif dan efisien. 3. Program Jaminan Kecelekaan Kerja (JKK) Salah satu program jaminan sosial lain yang disediakan oleh PT. Jamsostek (Persero) adalah Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Program ini memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. 4. Jaminan Kematian (JK) PT. Jamsostek (Persero) menyediakan Jaminan Kematian yang ditujukan bagi ahli waris dari peserta program Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai upaya meringangkan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang. 5. Program Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TK-LHK) Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK) adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha ekonomi informal. Tujuan program ini adalah memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risikorisiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia, serta memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja. 39

10 6. Program Sektor Konstruksi PT. Jamsostek (Persero) memiliki Program Jaminan sosial bagi tenaga kerja harian lepas, borongan dan perjanjian kerja waktu tertentu pada sektor jasa konstruksi yang diatur melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-196/MEN/1999 tanggal 29 September Setiap kontraktor induk maupun sub-kontraktor yang melaksanakan proyek jasa konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib mempertanggungkan semua tenaga kerja (borongan atau harian lepas dari musiman) yang bekerja pada proyek tersebut kedalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) Struktur Organisasi PT Jamsostek (Persero) Organisasi PT. Jamsostek (Persero) terdiri atas unit Kantor Pusat dan Kantor Daerah. Unit kerja Kantor Pusat terdiri dari unit kerja di bawah Direktur Utama dan enam Direktorat. Unit kerja Kantor Daerah terdiri dari Kantor Wilayah (Kanwil) dan Kantor Cabang (Kacab). Bagan struktur organisasi PT. Jamsostek (Persero) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor : KEP/111/ tentang Struktur Organisasi, gambar bagan Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero) adalah sebagai berikut: 40

11 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero) Sumber : PT. Jamsostek (Persero) 41

12 PT. Jamsostek (Persero) telah mengalami beberapa kali perubahan struktur organisasi dalam beberapa tahun belakangan, perubahan ini merupakan upaya untuk membuat PT. Jamsostek (Persero) lebih fokus kepada pengelolaan kepesertaan Jamsostek. Berikut susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT. Jamsostek (Persero): Susunan Dewan Komisaris PT Jamsostek (Persero) Dewan Komisaris PT. Jamsostek (Persero) ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-11/MBU/2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja tanggal 15 Februari 2013, dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-155/MBU/2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja, berikut adalah anggota Dewan Komisaris PT. Jamsostek (Persero): a. Komisaris Utama : Denny Indrayana b. Komisaris : Herry Purnomo c. Komisaris : Herman Hidayat, SH d. Komisaris : Prof. DR. Mathius Tambing, M. Si e. Komisaris : Iskandar Maula, SH. MM f. Komisaris : Bambang Wirahyoso, SE g. Komisaris : Haryadi BS. Sukamdani Susunan Dewan Direksi PT Jamsostek (Persero) Dewan Direksi PT. Jamsostek (Persero) ditetapkan berdasarkan Keputusan Meteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-295/MBU/2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan 42

13 (Persero) PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja, tanggal 8 Agustus 2012, berikut adalah Anggota-anggota Dewan Direksi PT. Jamsostek (Persero): a. Direktur Utama : Elvyn G. Masassya b. Direktur Umum dan SDM : Amri Yusuf c. Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi : Agus Supriyadi d. Direktur Kepesertaan : Junaedi e. Direktur Pelayanan : Achmad Riadi f. Direktur Investasi : Jeffry Haryadi PM. g. Direktur Keuangan : Herdy Trisanto Anggaran Dasar PT Jamsostek (Persero) Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan PT. Jamsostek (Persero) telah mengalami perubahan. Menurut Akta Notaris Nomor: 25 tanggal 29 Agustus 2008 notaris Nanda Fauz Iwan, SH. M.kn dicantumkan dalam pasal 3 dari maksud dan tujuan serta kegiatan usaha adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan khususnya mewujudkan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya melalui Sistem Jaminan Sosial, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan jasa bermutu tinggi dan dapat bersaing dengan kuat untuk mengingkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perusahaan terbatas. Perusahaan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja, secara sendiri-sendiri maupun bersama dengan badan 43

14 lainnya selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar. Ketentuan anggaran dasar awalnya ditentukan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: 1450/KMK.013/1990 tanggal 16 November 1990, Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Jamsostek (Persero) tentang perubahan Anggaran Dasar tanggal 27 Maret 2003, yang setelah itu mengalami perubahan sesuai dengan salinan Akta Notaris Elly Halida, SH No.26 tanggal 30 Juni 2011 tentang peningkatan modal dasar dan modal yang ditempatkan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Dirjen Administrasi Hukum Umum Nomor: AH-AH tanggal 2 Agustus Penghargaan-penghargaan PT Jamsostek (Persero) Beberapa penghargaan diterima oleh PT. Jamsostek atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik, antara lain sebagai berikut: a. Memperoleh sertifikat ISO untuk Kantor Pusat. b. Peringkat Pertama Annual Report Award (ARA) 2011 untuk Kategori BUMN Keuangan Non Listed. c. Peringkat Pertama Inovasi GCG BUMN Terbaik Tahun 2012 oleh BUMN Track. d. Peringkat Kedua Kategori BUMN untuk Survey Prakarsa Antisuap (SPAK) Tahun 2011 oleh KPK. e. Peringkat Terbaik Pertama atas Penyajian Makalah GCG dalam Perspektif Budaya oleh IICG. 44

15 f. Peringkat 19 dari 191 kategori umum Kementerian BUMN, BAPEPAN-LK, BI, KNKG, IAI, DITJEN Pajak, BEJ pada tanggal 14 September g. Peringkat Pertama survey Integritas Pelayanan Publik Tahun 2011 untuk kategori BUMN dan Peringkat Ketiga untuk kategori umum dengan nilai 7,52 oleh KPK pada November h. Rekor MURI kategori pendaftaran UKM DKI Jakarta menjadi peserta Program Jamsostek terbanyak dalam 2 minggu, 15 Januari i. Rekor MURI kategori pemberian jumlah penerima bea siswa kepada pelajar dan mahasiswa anak peserta jaminan sosial senilai Rp29,4 miliar yang dilakukan serempak di 121 kantor cabang Jamsostek oleh MURI pada tanggal 2 Mei j. AMH 2011 Sebagai Peringkat Pertama website kategori Pelayanan Informasi melalui internet untuk kelompok BUMN/BUMD oleh BAKOHUMAS pada tanggal 25 Oktober k. Corporate Governance Perception Index Award 2010 untuk kategori Perusahaan Negara Dengan Tata Kelola yang Baik oleh IICG dan Majalah SWA pada tanggal 19 Desember Metode Penelitian Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini membutuhkan serangkaian data dari sumber untuk dianalisis, data tersebut dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. 45

16 a. Data Primer Data yang diperoleh, dikumpul dan diolah dari hasil wawancara atau keterangan yang sudah diberikan oleh nasasumber bertempat di Kantor Pusat Jamsostek, yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan mempelajari peraturan yang berlaku yang didapat dari website BUMN, website Jamsostek, buku-buku dan literatur-literatur yang berhubungan dengan topik yang dibahas. 2. Objek Penelitian Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah diterapkan di PT. Jamsostek (Persero) dan dianut oleh setiap Insan Jamsostek yang bertempat di Kantor Pusat Jamsostek, yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur Data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan mempelajari bukubuku, jurnal, majalah, website, literatur dan sumber lainnya yang berhubungan dengan topik pembahasan. b. Studi Lapangan 46

17 Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber yaitu dengan Kepala Kesekretariatan Umum, Bapak Imam Santoso di Biro Sekretariat Perusahaan PT. Jamsostek (Persero) di Kantor Pusat Jamsostek, yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan Metode Analisis Data Penelitian ini memakai jenis data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berupa keterangan atau kata-kata biasa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya mengenai subyek yang diteliti. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada BUMN dan kualitas penerapan GCG di perusahaan yang bersangkutan Informasi mengenai Good Corporate Governance pada PT Jamsostek (Persero) Prinsip-prinsip Good Corporate Governance telah dipegang teguh oleh seluruh korporasi yang ada pada saat ini. Demikian juga halnya dengan PT. Jamsostek (Persero) yang dapat dengan stabil memaksimalkan nilai perusahaan 47

18 dengan cara menjalankan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan keadilan. Inilah yang menjadi bukti selama ini bahwa PT. Jamsostek (Persero) selalu menjadi profesional yang terbaik dibidangnya. Pihak manajemen PT Jamsostek (Persero) telah membangun Kebijakan Good Corporate Governance, berikut dengan semua penerapannya, sebagai salah satu pedoman utama pengembangan perusahaan di masa depan. Pengembangan dan penerapan tata kelola perusahaan yang berpegangan pada best-practice standards di lingkungan kerja PT. Jamsostek (Persero) diharapkan mampu mewujudkan semua kepentingan segenap stakeholders secara merata, dan juga membuka peluang bagi pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan bagi perusahaan. PT. Jamsostek (Persero) bertujuan membangun budaya Good Corporate Governance, yaitu untuk sebagai alat mencapai visi, misi dan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kinerja finansial dan operasional. Sebagai pedoman bagi seluruh Insan Jamsostek dan menjaga kesimbangan antara check and balances, serta untuk meningkatkan peran dan kepedulian atau tanggung jawab terhadap lingkungan atau yang sering disebut dengan Corporate Social Responsibility. PT. Jamsostek (Persero) telah berpegang teguh pada keberhasilan penerapan implementasi tata kelola perusahaan (GCG) dari 3 unsur, yaitu compliance, comformance, dan Performance. Dengan unsur-unsur tersebut PT. Jamsostek (Persero) menerapkan Good Corporate Governance dengan tujuan seluruh Insan Jamsostek agar dapat memegang teguh prinsip-prinsip dasar dari GCG. 48

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN 27 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. membantu yang berpenghasilan rendah.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sebagai hak dan bukan dari belas kasihan orang lain. membantu yang berpenghasilan rendah. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan Jamsostek dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan Bab I Pendahuluan 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum BPJS Ketenagakerjaan Pekanbaru Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

Bab III OBJEK DAN DESAIN. jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada

Bab III OBJEK DAN DESAIN. jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada Bab III OBJEK DAN DESAIN III.1 III.1.1 Objek Penelitian Sejarah PT Jamsostek (Persero) Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2 2.1 Sejarah Sejarah terbentuknya PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH. ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH. ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. panjang, dimulai dari UU No. 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. panjang, dimulai dari UU No. 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. JAMSOSTEK (Persero) Sejarah terbentuknya PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No. 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian.. Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengalami proses

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Wawancara. Berikut wawancara dengan Bapak Imam Santoso selaku Kepala Kesekretariatan

Lampiran 1. Daftar Wawancara. Berikut wawancara dengan Bapak Imam Santoso selaku Kepala Kesekretariatan L1 Lampiran 1 Daftar Wawancara Berikut wawancara dengan Bapak Imam Santoso selaku Kepala Kesekretariatan Umum di Biro Sekretariat Perusahaan PT. Jamsostek (Persero) bertempat di Kantor Pusat Jamsostek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan Good Governance is Commitment and Integrity Definisi Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan Sistem Proses Struktur

Lebih terperinci

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik Kami memiliki komitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) sebagai pedoman dalam pengelolaan Perseroan pada setiap aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai pelaku dalam kehidupan bermasyarakat menuntut ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang untuk mempelajari lebih jauh tentang manusia yang bukan

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran komunikasi pemasaran dalam pengelolaan sebuah perusahaan sangatlah penting, terlebih lagi dengan semakin maraknya persaingan bisnis di segala sektor usaha.

Lebih terperinci

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Didalam bab tiga penulis membahas tentang Hasil Penelitian dan Analisis. Di dalam pada bagian Hasil Penelitian pembahasan yang berdasarkan pada rumusan masalah yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BPJS Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional adalah program pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan BPJS ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) merupakan program pemerintah yang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014 TENTANG PENGESAHAN DOKUMEN UNTUK IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE

Lebih terperinci

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan (protection), pemajuan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap pekerja berhak mendapatkan perlindungan (protection), pemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada pasal 27 ayat yang ke 2 Undang-undang Dasar 1945 memberikan jaminan kepada setiap warga Negara Indonesia dalam hal memperoleh pekerjaan yang layak, kemudian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Usaha Milik Negara atau BUMN berdasar UU No. 19 Th 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Tahun 2015

PEDOMAN TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Tahun 2015 PEDOMAN TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Tahun 2015 DEFINISI TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) BPJS KETENAGAKERJAAN Sistem Proses Struktur ORGAN BPJS Ketenagakerjaan Mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang State-owned Enterprises (SOE) di Indonesia disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seluruh atau sebagian besar modal BUMN dimiliki oleh negara melalui penyertaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) masih menjadi fokus utama dalam pengembangan usaha di Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA

TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA TINJAUAN TENTANG BENTUK DAN PELAKSANAAN PELINDUNGAN ASURANSI BAGI PEKERJA PADA DINAS KEBAKARAN KOTA SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Untuk Menempuh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Sinarmas Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perbangkan. PT. Bank Sinarmas Tbk sendiri

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pupuk sangat penting dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional. Segala cara dilakukan oleh Pemerintah sebagai regulator untuk dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

JAMSOSTEK. (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

JAMSOSTEK. (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) Latar Belakang Peranan tenaga kerja dalam perkembangan pembangunan dan semakin meningkatnya penggunaan teknologi di berbagai sektor kegiatan usaha risiko tinggi

Lebih terperinci

Penerapan Tata Kelola Perusahaan berdasarkan pada peraturan perundangan berikut ini:

Penerapan Tata Kelola Perusahaan berdasarkan pada peraturan perundangan berikut ini: PT AXA LIFE INDONESIA LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN LAPORAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2016 1. Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik merupakan salah satu pilar dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Mangkunegara di dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT A. Sejarah Ringkas Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI i DAFTAR ISI Daftar Isi i BAGIAN A : PENDAHULUAN 1 I. LATAR BELAKANG 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN 1 III. LANDASAN HUKUM 2 IV. PENGERTIAN UMUM 3 BAGIAN B : PENGELOLAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH Sejarah PT PELINDO III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting.perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Sejarah Singkat Good Corporate Governance PT Jamsostek (Persero)

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Sejarah Singkat Good Corporate Governance PT Jamsostek (Persero) BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Sejarah Singkat Good Corporate Governance PT Jamsostek (Persero) Ada beberapa landasan hukum yang terkait dalam pedoman GCG, antara lain yaitu Undang-undang, Peraturan Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Tempat Kerja Praktek Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) adalah program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi resiko sosial ekonomi

Lebih terperinci

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai wujud aplikasi UUD 1945 Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial dan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagaimana diatur oleh Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL STUDI INDEKS TRANSPARANSI BUMN 2014 (Berbasis Website)

LAPORAN HASIL STUDI INDEKS TRANSPARANSI BUMN 2014 (Berbasis Website) 1. Latar Belakang LAPORAN HASIL STUDI INDEKS TRANSPARANSI BUMN 2014 (Berbasis Website) Transparansi (transparency) merupakan suatu prinsip yang sangat penting dalam suatu badan usaha yang menjamin adanya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116 KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I No. COM/002/00/0116 Tanggal Efektif 4 Januari 2016 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri keuangan merupakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, FINAL DRAFT 15092011 LEMBARAN DAERAH PROVINSI JA R.AN WA BARAT TAHUN 2013 NOMO PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH BIDANG MINYAK DAN GAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS 1.1 Tinjauan Umum 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Jamsostek Di Indonesia embrio Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam bentuk programprogram spesifik mulai diperkenalkan

Lebih terperinci

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi, keberadaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo maka data dan informasi yang diperoleh sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian 4.1.1 Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara

Lebih terperinci

Restrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia

Restrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia Restrukturisasi dan privatisasi BUMN Sistem Ekonomi Indonesia Pelopor atau perintis karena swasta tidak tertarik untuk menggelutinya Pengelola bidang-bidang usaha yang strategis dan pelaksana pelayanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. COM/001/01/1215 Tanggal Efektif 1 Desember 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau

Lebih terperinci

Good Corporate Governance

Good Corporate Governance Good Corporate Governance Peran Direksi dan Komisaris Dalam Keberhasilan Implementasi Good Governance di PT Bakrieland Development Tbk. Universitas Bakrie 27 Oktober 2011 Hiramsyah S. Thaib President Director

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-03/MBU/08/2017 TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 PT. Perkebunan Nusantara IV 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan

Lebih terperinci

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN. A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan yang pesat dalam bidang teknologi informasi. ekonomi, sosial, budaya maupun politik mempengaruhi kondisi dunia bisnis dan persaingan yang timbul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

PT Chubb General Insurance Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

PT Chubb General Insurance Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PT Chubb General Insurance Indonesia Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016 Page 1 of 6 KATA PENGANTAR Laporan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PT Chubb General Insurance

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Profil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Profil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan 1.1.1 Profil Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara,

Lebih terperinci

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PERNYATAAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) PEDOMAN

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS RESPONSIBILITAS INDEPENDENSI KEWAJARAN & KESETATARAAN Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PT Nusa Raya Cipta Tbk (yang selanjutnya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 2 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN

BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN BAB 21 PENINGKATAN PENGELOLAAN BUMN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi yang penting di dalam perekonomian nasional, yang bersama-sama dengan pelaku ekonomi lain

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG) PENDAHULUAN A. Latar Belakang : 1. Perusahaan asuransi bergerak dalam bidang usaha yang menjanjikan perlindungan kepada pihak tertanggung

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif.

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Objek Penelitian Dalam penulisan ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan asuransi tenaga kerja yaitu PT. Jamsostek (Persero) cabang

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016

PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016 PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016 1 KATA PENGANTAR Laporan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : bahwa guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri (Teguh Haryono, 2012). Bank harus memberi prioritas

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar negeri (Teguh Haryono, 2012). Bank harus memberi prioritas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan persaingan bank semakin ketat. Persaingan ini mengakibatkan pasar perbankan semakin dinamis

Lebih terperinci

Tentang Panduan Good Corporate Governance.

Tentang Panduan Good Corporate Governance. Tentang Panduan Good Corporate Governance. Panduan Good Corporate Governance PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang selanjutnya disebut Perseroan, ini merupakan kristalisasi dari kaidah-kaidah Good Corporate

Lebih terperinci

Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja Heru Setyawan Ella Rizky Aisah

Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja Heru Setyawan Ella Rizky Aisah Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja 20120730021 2. Heru Setyawan 20120730025 3. Ella Rizky Aisah 20120730028 Soal! 1. A. PBI No : 13 / 1 / PBI / 2011 Tentang Penilaian kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Corpossrate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi. Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia perekonomian, pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar Perseroan dengan Akta No. 28 Tanggal 11 Desember

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAMBI

-1- GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAMBI -1- SALINAN GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia muncul sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997, dimana Indonesia mengalami

Lebih terperinci

Daftar Isi... i Tentang Panduan Good Corporate Governance... 1 Visi... 3 Misi... 3 Nilai-Nilai Dasar Perseroan... 4 Komitmen Perseroan...

Daftar Isi... i Tentang Panduan Good Corporate Governance... 1 Visi... 3 Misi... 3 Nilai-Nilai Dasar Perseroan... 4 Komitmen Perseroan... (GCG) DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Tentang Panduan Good Corporate Governance... 1 Visi... 3 Misi... 3 Nilai-Nilai Dasar Perseroan... 4 Komitmen Perseroan... 4 BAB I Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang terjadi di berbagai pelosok dunia termasuk di Amerika Serikat dan khususnya di Indonesia, dipercaya merupakan akibat dari tidak diterapkannya

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengantisipasi perkembangan ekonomi global

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seperti halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penyelenggara program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha maka akan semakin berkembang juga pengelolaan suatu perusahaan, agar dapat tetap bertahan dalam persaingan bisnis dan usaha.

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya tuntutan publik terhadap lingkungan perusahaan yang jujur, bersih, dan bertanggung jawab. Masalah Corporate

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( TELKOM, Perseroan, Perusahaan, atau Kami ) merupakan Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan ekonomi dunia yang sedang dilanda krisis ekonomi global menyebabkan banyak perusahaan (korporasi) di Indonesia diambang kehancuran. Krisis ekonomi

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PT ACE JAYA PROTEKSI Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2015 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik 2015 Halaman 1 dari 7 KATA PENGANTAR Laporan Tata Kelola

Lebih terperinci