ANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN PASAR MODERN DI PERUMAHAN X KAWASAN SURABAYA BARAT
|
|
- Johan Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN PASAR MODERN DI PERUMAHAN X KAWASAN SURABAYA BARAT Chairiyah Ratna Savitri, Rianto B. Adihardjo, dan Aditya Sutantio Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Keberadaan pasar modern mulai terdengar gaungnya sejak tahun 2004 dengan adanya Pasar Modern Bumi Serpong Damai Jakarta, yang lalu diikuti dengan keberadaan Pasar Modern Pantai Indah Kapuk, sampai yang terbaru Pasar Modern Jakarta Garden City. Di Surabaya sendiri pelaksanaan beberapa pasar yang bisa dikatakan hampir menyerupai beberapa pasar yang sudah disebutkan antara lain yaitu Pasar Kapas Krampung di bawah pengelolaan PD. Pasar Surya Surabaya dan PT. Pembangunan Perumahan sebagai pengembangnya, juga ada Pasar Citra Raya di daerah Barat Surabaya dengan PT Ciputra Surya sebagai pengembangnya. Pertumbuhan daerah Surabaya Barat sendiri sangat menjanjikan, dengan banyaknya perumahan yang terus dibangun dan gencarnya penjualan rumah dari perumahan yang sudah berdiri untuk beberapa lama. Dengan banyaknya perumahan dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, peluang didirikannya Pasar Modern di perumahan X di daerah Surabaya Barat pun terbuka lebar. Belum adanya pembangunan pasar jenis ini di daerah Surabaya Barat, dan posisinya sebagai fasilitas yang akan mendukung menopang kehidupan sehari-hari baik warga perumahan X dimana Pasar Modern tersebut dibangun, maupun bagi masyarakat di sekitarnya sebagai salah satu alternatif tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari, dan akan menyerap pedagang pasar. Penelitian ini membahas mengenai kelayakan pembangunan Pasar Modern di Perumahan X di kawasan Surabaya Barat ditinjau dari segi finansial, sebagai bahan pertimbangan pembuatan keputusan yang akan datang. Dengan IRR sebesar 29.56%, NPV sebesar 128,104,571, dan Payback Period selama 5 tahun 4 bulan, penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan Pasar Modern di Perumahan X di kawasan Surabaya Barat layak untuk dilaksanakan. Kata kunci : analisa investasi, pasar modern, perumahan PENDAHULUAN Harga tanah di Surabaya Barat terus melesat tajam seiring pesatnya pembangunan hunian maupun bisnis di daerah tersebut. Harga termahal tercatat di kawasan Jl HR Muhammad yang kini rata-rata Rp 8 juta-rp 10 juta/meter persegi (m2). Bahkan dalam lima tahun ke depan diprediksi harga bisa tembus Rp 15 juta-rp 17,5 juta/m2. (Surabaya Post, 8 Maret 2011). Kawasan barat Surabaya akan terus berkembang bila dibandingkan dengan kawasan lain memiliki keterbatasan, misalnya di pusat kota yang sudah padat dan terbatas, sedang di utara selain karena telah padat akan pemukiman penduduk, pergudangan, dan industri, juga terbentur dengan adanya laut, begitu juga di timur yang juga berbatasan dengan laut. Sedangkan di selatan akan terbentur dengan batas Kota Sidoarjo. (Koran Jakarta edisi 8 April 2011). Dapat disimpulkan bahwa kawasan barat adalah kawasan emas di Surabaya. Untuk kalangan menengah ke atas tersedia rumah sakit internasional, pusat pendidikan, mulai B-13-1
2 sekolah dasar hingga universitas, mal kelas atas, hotel, perkulakan modern, dan akses ke bandara dan luar kota melalui Gerbang Tol Satelit. Kawasan lain masih bisa berkembang, namun tidak sepotensial Surabaya Barat. Terutama bila pengembang menyasar arteri utama Jalan Raya Darmo di Surabaya selatan karena jalan itu masuk kawasan cagar budaya di mana tidak diperkenankan membangun bangunan yang tingginya lebih dari empat lantai. Keberadaan pasar modern di kawasan perumahan sudah menjadi tuntutan masyarakat. Para pengembang perumahan kini berlomba-lomba membangun fasilitas penyedia kebutuhan sehari-hari itu. Kalangan pengembang berusaha agar pasar modern yang dibangun berlokasi di pusat perumahan. Biasanya, pasar modern yang dibangun berupa mal, supermarket, department store, shopping centre, toko serbaada, dan sebagainya. Keberadaan pasar modern di kawasan perumahan akan meningkatkan perekonomian di kawasan tersebut. Sejak awal membangun perumahan, pengembang sudah menyadari itu. Tinggal apakah dibangun sebelum atau setelah kawasan perumahan dibangun. (Tranghada, 2008). Sebelum mengembangkan perumahan, biasanya pengembang melakukan analisis mulai dari kondisi pasar hingga berbagai fasilitas yang harus dikembangkan. Beberapa hal yang bisa menjadi bahan analisis di antaranya kelas masyarakat yang tinggal di perumahan tersebut serta ada atau tidaknya pasar modern yang sudah ada di sekitar perumahan. Setelah semua aspek terpenuhi, barulah pengembang melakukan beberapa hal untuk membangun pasar modern. Sebagian besar pengembang lebih suka membangun sendiri pasar modern yang ada di kawasan hunian daripada mengundang perusahaan ritel,dengan alasan mengelola pasar modern akan jauh menguntungkan daripada mengundang pihak lain. Agar pasar modern yang dibangun tidak hanya bisa dimanfaatkan penghuni perumahan, maka pengembang membangun pasar modern di kawasan komersial. Selain itu, berbagai kebutuhan hidup yang dijual juga disesuaikan dengan kondisi sosial penghuni dan masyarakat sekitar. Dengan begitu, pasar modern tersebut bisa dimanfaatkan dalam pengertian yang luas. Melihat itu, menjadi semakin jelas kalau keberadaan pasar modern pada kawasan hunian bukan hanya semata-mata kebutuhan penghuni dan masyarakat sekitar kawasan hunian. Pengembang pun memiliki kepentingan, baik untuk kebutuhan pemasaran ataupun lebih menghidupkan suasana kawasan hunian. Sebenarnya di Surabaya sudah banyak pasar tradisional yang pada praktek pelaksanaannya tidak kalah modern dengan Pasar Modern BSD Jakarta, seperti misalnya Pasar Genteng Baru di Surabaya Selatan, dan Pasar Kapas Krampung di Surabaya Timur. Akan tetapi belum ada pasar modern sejenis yang dapat ditemukan di daerah Surabaya Barat (sumber: Data Umum Unit-Unit Pasar di jajaran PD. Pasar Surya Kota Surabaya, Mei 2011). Dari peluang yang terbuka lebar tersebut muncullah ide untuk membangun sebuah pasar modern di daerah Surabaya Barat sebagai salah satu pusat perdagangan. Menurut jenisnya, pusat perdagangan dibagi menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern. Pusat perdagangan ini juga bertujuan untuk mendukung kemajuan pembangunan di kota Surabaya. Pasar tradisional adalah pasar dimana sistem pembelian barang yang dilakukan dengan tawar menawar. Berbeda dengan pusat perbelanjaan modern yang sistem penjualannya dilakukan dengan harga yang sudah ditetapkan sehingga tidak dapat ditawar lagi. Pusat perbelanjaan modern merupakan perkembangan dari pasar tradisional tetapi keberadaannya tidak akan menggantikan pasar tradisional, keduanya sama-sama dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat. Keberadaan pasar tradisional perlu mendapatkan tempat khusus di tengah lajunya perkembangan kota. Tuntutan hidup modern tidak mengharuskan pasar semacam itu digusur atau diganti pusat perbelanjaan modern (Kasdi, 1995; p.14). Pusat perdagangan seperti pasar tradisional yang ada di Surabaya membentuk ciri khas gaya hidup tersendiri dan juga berpengaruh pada pola perilaku masyarakat Surabaya. Gaya hidup pada pasar tradisional sangat kental seperti gaya hidup sederhana dan suka dalam B-13-2
3 sosialisasi dengan masyarakat yang lain. Hubungan antar sesama pedagang pasar tradisional mengutamakan rasa toleransi, tolong menolong, bercakap-cakap, mengobrol atu untuk membina hubungan baik antara pedagang, akan tetapi tidak mau kalau merugikan mereka sendiri. Hubungan pedagang pasar dengan pembeli membutuhkan suatu hubungan yang khusus dan pedagang biasanya berusaha untuk memiliki pelanggan tetap atau khusus. Pedagang tergantung kepada pembeli tersebut yang selalu membeli barang di stannya dan menghilangkan kekhawatiran akan barang dagangannya. (Lilananda, 1997; p.44). Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan kajian pada lahan milik perumahan X yang berlokasi di Surabaya Barat. Lahan ini merupakan aset perusahaan yang berencana akan dibangun untuk mendapatkan manfaat secara maksimal. Pertanyaan bahwa apakah pembangunan pasar modern di Perumahan X di Surabaya Barat ini menguntungkan atau tidak secara finansial, dan apakah sebaiknya dilanjutkan atau tidak, akan terjawab dengan dilaksanakannya penelitian ini. METODA Metode Net Present Value (NPV) Husnan (1996, p. 139) menjelaskan bahwa metode Net Present Value (NPV) merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih (proceeds) deng an nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (outlays). Oleh karena itu, untuk melakukan perhitungan kelayakan investasi dengan metode NPV diperlukan data aliran kas keluar awal (initial cash outflow), aliran kas masuk bersih di masa yang akan datang (future net cash inflows), dan rate of return minimum yang diinginkan. Jika hasil perhitungan NPV positif maka berarti investasi akan memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan rate of return minimum yang diinginkan. Sebaliknya jika NPV negative berarti investasi akan memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan rate of return minimum yang diinginkan, maka investasi sebaiknya ditolak. Rumus yang digunakan untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut : Net Present Value = (1 + ) Keterangan : k : discount rate yang digunakan At : cash flow pada periode t n : periode terakhir dimana cash flow diharapkan Suliyanto (2010, p. 204) menjelaskan bahwa kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan NPV adalah suatu investasi yang diusulkan dinyatakan layak jika NPV lebih besar dari nol atau bernilai positif. Sebaliknya jika NPV suatu investasi lebih kecil dari nol atau bernilai negatif maka investasi tersebut dinyatakan tidak layak. Apabila terdapat beberapa alternatif investasi maka untuk alternatif investasi yang terbaik dipilih dengan cara menentukan alternatif investasi yang mempunya NPV yang paling besar. Metode Internal Rate of Return (IRR) Metode Internal Rate of Return (IRR) pada dasarnya merupakan metode un tuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara present value dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek. Maka pada prinsipnya metode ini B-13-3
4 digunakan untuk menghitung besarnya rate of return yang sebenarnya. Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara trial dan error. Rumus yang digunakan untuk menghitung IRR adalah sebagai berikut : Internal Rate of Return = (1 + ) Keterangan : r : tingkat bunga yang akan menjadikan PV dari proceeds sama dengan PV, dari capital outlays At : cash flow untuk periode t n : periode terakhir dimana cash flow diharapkan Kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode IRR adalah suatu investasi yang disulukan dinyatakan layak jika IRR lebih besar dari tingkat keuntungan yang dikehendaki. Sebaliknya, jika IRR suatu investasi lebih kecil dari tingkat keuntungan yang dikehendaki maka investasi tersebut dinyatakan tidak layak. Apabila terdapat beberapa alternatif investasi maka pilih alternatif investasi terbaik dengan memilih alternatif investasi yang mempunyai IRR yang paling besar. Penelitian ini menggunakan teknik NPV dan IRR karena beberapa alasan sebagai berikut : a. Uang saat ini selalu lebih berharga dari pada nanti. Konsep yang mendasarinya adalah Time Value of Money (Husnan, 1996,p.70). Sejauh tingkat bunga (yang merupakan cerminan harga dana) tidak pernah negatif, maka uang saat ini selalu lebih berharga dari pada nanti. Disamping itu, NPV menunjukkan tambahan kemakmuran riil yang diperoleh pemodal dengan mengambil suatu proyek. (Husnan, 1996, p.151) b. Husnan (1996) dan Suliyanto (2010) merumuskan bahwa walaupun secara akademik NPV lebih dominan dipilih, survey mengindikasikan bahwa kalangan eksekutif lebih menyukai IRR daripada NPV. Hal ini dikarenakan para manajer ataupun pemilik modal lebih gampang membandingkan investasi/proyek yang berbeda besaran dalam bentuk persentase rate of return (IRR) dibandingkan dengan besaran uang (NPV). Analisa Sensitivitas Nilai-nilai Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh akan diuji dalam tahap analisa sensitivitas yang bertujuan untuk mengetahui kepekaan/ sensitivitas terhadap faktor-faktor investasi seperti perubahan suku bunga, volume penjualan, dan perubahan biaya operasional. Dimana pengaruhnya akan disajikan dalam bentuk grafik. Semakin besar derajat kemiringannya, maka semakin besar pula nilai sensitivitasnya. Menurut Brueggeman & Fisher (2001, p. 311), Analisa Sensitivitas adalah analisa yang paling jujur untuk menganalisa resiko sebuah properti. Hal ini mencakup merubah salah satu atau lebih asumsi kunci dimana terdapat ketidakpastian untuk melihat seberapa sensitif kinerja investasi properti terhadap perubahan pada asumsi tersebut. Asumsi yang biasanya ditinjau di dalam analisa sensitivitas termasuk harga sewa pasaran yang diharapkan, tingkat keterisian, biaya operasional, dan harga jual kembali dari properti. HASIL DAN DISKUSI Penelitian ini membahas mengenai kelayakan pembangunan Pasar Modern di Perumahan X di kawasan Surabaya Barat ditinjau dari segi finansial, sebagai bahan pertimbangan pembuatan keputusan yang akan datang. = 0 B-13-4
5 Sumber pendapatan dalam perhitungan kalkulasi kelayakan finansial ini adalah : biaya sewa lapak pasar modern, dan biaya jual food stall dan kios. Sedangkan sumber pengeluaran dalam perhitungan kalkulasi kelayakan finansial ini adalah : biaya operasional dan perawatan. Dengan metode NPV dan IRR, didapatkan hasil IRR sebesar 29.56%, NPV sebesar 128,104,571, KESIMPULAN Dengan IRR sebesar 29.56%, NPV sebesar 128,104,571, dan Payback Period selama 5 tahun 4 bulan, penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan Pasar Modern di Perumahan X di kawasan Surabaya Barat layak untuk dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Data Umum Unit-Unit Pasar di jajaran PD. Pasar Surya Kota Surabaya. Surabaya: PD Pasar Kotamadya Dati II Surabaya, Mei Himpunan Peraturan-Peraturan Tentang Pengelolaan Pasar Daerah di Kotamadya Dati II Surabaya. Surabaya: PD Pasar Kotamadya Dati II Surabaya, Peraturan Daerah Kotamadya Dati II Surabaya No. 4 Tahun 1985 tentang Perpasaran dan Pusat Perbelanjaan Dalam Kotamadya Dati II Surabaya. Surabaya: PD Pasar Kotamadya Dati II Surabaya, Brueggeman, W., and J.D. Dan Fisher. Real Estate Finance and Investment. New York: McGraw-Hill, Galaty, F.W., W.J. Allaway, and R.C. Kyle. Modern Real Estate Practice 11th Edition. New York: Dearborn Real Estate Education, Geltner, D.M., N.G. Miller, J. Clayton, and P. Eichholtz. Commercial Real Estate : Analysis and Investment. Thompson South-Western, Haming, M., and S. Basalamah. Studi Kelayakan Investasi Proyek dan Bisnis. Jakarta: Penerbit PPM, Husnan, Suad. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE, Ichsan, M., H. Kusnadi, and M. Syafii. Studi Kelayakan Proyek Bisnis. Malang: Unibraw, Kotler, P., and K.L. Keller. Marketing Management 12th Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Lakoro, Rahmatsyam, Ssn, MT, dan Ir. Nurmianto Eko, MEngSc, DERT, 2009, Jurnal Market Branding sebagai Upaya Peningkatan eksistensi Pasar Tradisional Pasca Revitalisasi Pasar, Surabaya Lilinanda, Rudy P. Transformasi Pasar Tradisional di Perkotaan Surabaya. Surabaya: Fakultas Teknik Arsitektur UK Petra, B-13-5
6 Miles, M.E., G. Berens, and M.J. Eppli. Real Estate Development : Principles and Process. Washington: Urban Land Institute, Soeharto, Iman. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta: Penerbit Erlangga, Suliyanto. Studi Kelayakan Bisnis : Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Penerbit ANDI, Suwardana, I Wayan. Analisa Investasi Pembangunan Cluster The Dharmawangsa di The Prambanan Residence. Surabaya: MMT Institut Teknologi 10 Nopember, Website Surabaya Post. Home. 8 Maret, da&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c (diakses 3 Mei 2011). Okezone Lifestyle. Tranghada, Ali. Home. 12 Agustus, (diakses 12 Juni, 2011). B-13-6
ANALISA SENSITIVITAS PADA INVESTASI PERUMAHAN (STUDI KASUS LEMBAH HIJAU REGENCY DI SIDOARJO)
ANALISA SENSITIVITAS PADA INVESTASI PERUMAHAN (STUDI KASUS LEMBAH HIJAU REGENCY DI SIDOARJO) Maranatha Wijayaningtyas dan Christiono Utomo Program Studi Manajemen Proyek, MMT, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO
ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO Dwi Joko Fachrur Rozi 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR BIAYA DAN PENDAPATAN PADA STUDI INVESTASI PEMBANGUNAN CLUSTER THE DHARMAWANGSA DI THE PRAMBANAN RESIDENCE
PENGARUH FAKTOR BIAYA DAN PENDAPATAN PADA STUDI INVESTASI PEMBANGUNAN CLUSTER THE DHARMAWANGSA DI THE PRAMBANAN RESIDENCE I Wayan Suardana, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA
ALTERNATIF INVESTASI BERDASARKAN RATE OF RETURN PADA LAHAN EX-BIOSKOP PANALA KOTA PALANGKARAYA Ferry Margo Santosa, Retno Indryani, Retna Hapsari Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinciPENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA BANGUNAN DI KORIDOR JL. BASUKI RACHMAT KAYUTANGAN MALANG
PENGGUNAAN TERTINGGI DAN TERBAIK PADA BANGUNAN DI KORIDOR JL. BASUKI RACHMAT KAYUTANGAN MALANG Afief Fithrotun Nisa 1, *), Purwanita Setijanti 2) dan Christiono Utomo 3) Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH NAMA : Ahmad Saepudin NPM : 11208558 JURUSAN PEMBIMBING : Manajemen : Supiani, SE, MM FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciINVESTASI PEMBANGUNAN APARTEMEN DI SURABAYA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
INVESTASI PEMBANGUNAN APARTEMEN DI SURABAYA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Limanto, S. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto, No. 2-3, Surabaya, 60236 e-mail: leonard@peter.petra.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan
Lebih terperinciASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA ANALISA INVESTASI PROYEK BESS COTTAGE DI KAWASAN PERUMAHAN MALANG ANGGUN SEJAHTERA ABSTRAK
PENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA ANALISA INVESTASI PROYEK BESS COTTAGE DI KAWASAN PERUMAHAN MALANG ANGGUN SEJAHTERA Donny Setyaelvanda Julkarnain 1 dan Christiono Utomo 2 Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program
Lebih terperinciAnalisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya
Analisa Kelayakan Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim,
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA KEPUTUSAN INVESTASI PROYEK HOTEL SANTIKA GUBENG SURABAYA
PENGARUH TINGKAT HUNIAN PADA KEPUTUSAN INVESTASI PROYEK HOTEL SANTIKA GUBENG SURABAYA Agin Abduh Khaer, Christiono Utomo Teknik Sipil - Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya aginabduhkhaer@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY
STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu
Lebih terperinciAnalisa Investasi The Akavia Indekost Residences Ngaliyan - Semarang
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-68 Analisa Investasi The Akavia Indekost Residences Ngaliyan - Semarang Adelia Munawaroh dan Christiono Utomo Jurusan Teknik
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciMETODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)
METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan
Lebih terperinciAnalisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-303 Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial Erwin Ready, Cahyono Bintang Nurcahyo, dan
Lebih terperinciPENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi
PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18
STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan dalam dunia usaha ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di berbagai bidang usaha. Hal ini membuat para usahawan dengan teliti mencari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciAnalisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-191 Analisa Investasi Perumahan Green Semanggi Mangrove Surabaya Andini Prastiwi, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, FTSP,
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL
STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND
STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND LATAR BELAKANG Salah satu usaha yang sering kita jumpai dan banyak diminati pada saat ini adalah usaha air minum isi ulang. Dengan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL
ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR
Manajemen Keuangan Modul ke: Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR 06 Fakultas Ekonomi Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN CLUSTER GRAND BROMO DENGAN PENINGKATAN FASILITAS KAWASAN DI PERUMAHAN MAS
ANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN CLUSTER GRAND BROMO DENGAN PENINGKATAN FASILITAS KAWASAN DI PERUMAHAN MAS Adi Dharma, Rianto B. Adihardjo, dan Aditya Sutantio Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciBab 5 Penganggaran Modal
M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan
Lebih terperinciMagister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
XII. Penganggaran Modal (Capita l Budgeting) i 1. Pengantar Investasi aktiva tetap merupakan salah satu investasi yang mendapat perhatian karena jangka waktu pengembalian biasanya lebih dari satu tahun,
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Lebih terperinciPertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal
Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI HUNIAN KOS DI DARMO PERMAI SELATAN
ANALISIS INVESTASI HUNIAN KOS DI DARMO PERMAI SELATAN Nicko Vincent Yuwono 1, Herry Pintardi Chandra 2, Soehendro Ratnawidjaja 3 ABSTRAK: Seiring dengan kesadaran bahwa uang adalah kebutuhan manusia yang
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual
STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2 Rendy Niechual 15210743 Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perekonomian di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam
Lebih terperinciBAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu
BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR
ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR Oleh: Candra Santosa 1119151001 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2016 PERNYATAAN Yang bertanda tangan
Lebih terperinciANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA. Oleh : Rachma Prima Aurora ( )
ANALISA TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN CIPUTRA WORLD SURABAYA Oleh : Rachma Prima Aurora (3106 100 130) PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan perumahan di Surabaya semakin sempit karena meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana atau modal, kita perlu melakukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat
Lebih terperinciANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) LAHAN X UNTUK PROPERTI KOMERSIAL
ANALISA HIGHEST AND BEST USE (HBU) LAHAN X UNTUK PROPERTI KOMERSIAL Miftahul Mubayyinah, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya yiena_hereiam@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir
Lebih terperinciANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI
ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI I. PENDAHULUAN Sebuah perusahaan pengembang real eastate di surabaya berkeinginan untuk mengembangkan usaha, jika selama ini perusahaan berbisnis di
Lebih terperinciANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI
ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang tekhnologi juga sudah berkembang pesat. Dimana - mana terdapat usaha - usaha jasa yang
Lebih terperinciMETODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005
METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi:
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA Hendra Taufik 1 dan Ria Larici 2 1,2 Program Studi S1 Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.
ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat
Lebih terperinciANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI
ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG
ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG Lulu Widia Roswita NRP : 9721055 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M. Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang pesat terutama pada sektor industri, telah mendorong berkembangnya perusahaan industri dalam bentuk yang bervariasi. Industri mempunyai peranan penting dalam
Lebih terperinciMENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI
MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DAN HASIL INVESTASI Sumber: http://hdwallpapersbuzz.com/creative Kita telah mengetahui berbagai jenis investasi, hasil dan risiko yang mungkin dihadapi serta peranannya dalam
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES
SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES Pembimbing: Agus Riyanto, MT Oleh: Winda Octaviany 1.03.08.010 Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Berbagai usaha pada saat ini
Lebih terperinciPenganggaran Modal (Capital Budgeting)
Capital Budgeting Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas
Lebih terperinciStudi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.
Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA 15212337 STEVIANUS, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Bisnis Strategi Pemasaran Studi
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis Penelitian tentang analisis kelayakan yang akan dilakukan bertujuan melihat dapat tidaknya suatu usaha (biasanya merupakan proyek atau usaha investasi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh berbagai perusahaan umumnya dapat dikatakan sama atau hampir sama, hanya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP
ABSTRAK Town house merupakan salah satu investasi yang diminati dengan membidik pasar wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Town house adalah kompleks perumahan dengan unit terbatas disertai fasilitas
Lebih terperinciEVALUASI INVESTASI PROYEK PENGEMBANG PERUMAHAN MEMAKAI MEKANISME TEKNIS ALIRAN DANA DISKONTO
EVALUASI INVESTASI PROYEK PENGEMBANG PERUMAHAN MEMAKAI MEKANISME TEKNIS ALIRAN DANA DISKONTO Sentosa Limanto Jurusan Teknik Sipil. Universitas Kristen Petra Surabaya Jl. Siwalankerto 121-131. Surabaya
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Sedangkan perumahan merupakan kumpulan atau kelompok rumah yang
Lebih terperinciD194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
D194 Studi Pengambilan Keputusan Investasi Dengan Risiko Pada Pengembangan Proyek Caspian Tower, Grand Sungkono Lagoon Surabaya Fenny Herwitasari, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek memiliki beberapa pengertian. Menurut Kadariah et al. (1999) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL
STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL Sumiati dan Toto Sugiharto Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Lahan tidur merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk
Lebih terperinciANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA
ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang
Lebih terperinciTEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT
ANALISA INVESTASI SETIAP INVESTASI TERDAPAT 2 KOMPONEN : KAS MASUK PROCEEDS : KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK DAN DEPRESIASI SETIAP TAHUN. KAS KELUAR BIAYA INVESTASI. PENILAIAN SUATU PROYEK SISTEM DAPAT DIUKUR
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis
Lebih terperinciBab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)
M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting
Lebih terperinciFAK. EKONOMI & BISNIS S-1 MANAJEMEN
Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN Evaluasi untuk menentukan keputusan investasi Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Adis Imam Munandar, SSi, MM. Program Studi S-1 MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id SAP Perkuliahan Gambaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciPENINGKATAN MANFAAT GEDUNG DITINJAU DARI HARGA SEWA TERHADAP GEDUNG EKS KANTOR DEPSOS PEMERINTAH PROVINSI JAMBI
PENINGKATAN MANFAAT GEDUNG DITINJAU DARI HARGA SEWA TERHADAP GEDUNG EKS KANTOR DEPSOS PEMERINTAH PROVINSI JAMBI Maidison, Christiono Utomo dan Rianto B. Adihardjo Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan
Lebih terperinciMetode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai
Lebih terperinciANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA
ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikirian Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.
BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. ini Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memiliki tujuh aset idle yang
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap aset tetap non operasional milik Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu diperoleh informasi bahwa pada saat ini Pemerintah
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU FITRI MAHA INDRAWATI ( 1004105083) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 UCAPAN
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT
ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT SAHDIANNOR,
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam rencana melakukan investasi usaha baru, investor toko Salim Jaya perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu dengan memperhitungkan dan menganalisis rencana investasinya. Hasil peninjauan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan
Lebih terperinciANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24
ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan
Lebih terperinciPERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI
PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI MATERI KULIAH 4 PERTEMUAN 6 FTIP - UNPAD METODE MEMBANDINGKAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI Ekivalensi Nilai dari Suatu Alternatif Investasi Untuk menganalisis
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperincidimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu
A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Materi dalam penelitian ini berisikan tentang penganalisaan kinerja keuangan yang menyangkut perusahaan yang bergerak dibidang real estate
Lebih terperinci