HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSTIPASI DENGAN DERAJAT HEMOROID DI URJ BEDAH RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN. Sri Hananto Ponco Nugroho...ABSTRAK...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSTIPASI DENGAN DERAJAT HEMOROID DI URJ BEDAH RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN. Sri Hananto Ponco Nugroho...ABSTRAK..."

Transkripsi

1 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSTIPASI DENGAN DERAJAT HEMOROID DI URJ BEDAH RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN Sri Hananto Ponco Nugroho ABSTRAK Hemoroid merupakan pelebaran pembuluh darah balik yang terletak didaerah anorektal. Dari hasil studi pendahuluan didapatkan 00% penderita hemoroid yang aktivitasnya cukup dan mengalami konstipasi. Adapun penelitian ini adalah menganalisis hubungan aktivitas fisik dan konstipasi dengan derajat hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.. Desain penelitian ini adalah analitik, dengan pendekatan cross sectional, populasinya adalah seluruh pasien hemoroid sebanyak 35 pasien. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, dengan variabel independen aktivitas fisik dan konstipasi, variabel dependennya hemoroid. Sampelnya sebanyak 33 responden. Data diambil dengan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi yang selanjutnya dilakukan uji spearman dan koefisien kontingensi dengan tingkat kemaknaan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden aktivitasnya cukup yaitu 4 (7,7%) mengalami hemoroid derajat II sebanyak 6 (48,5%). Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS versi 6,0 didapatkan rs= 0,4 dan p= 0,05 dimana ρ < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan derajat hemoroid. Selanjutnya untuk responden yang mengalami konstipasi sebanyak (66,7%). Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS versi 6,0 didapatkan (c)= 0,537 dan p= 0,004 dimana ρ < 0,05, maka Ho diterima artinya terdapat hubungan antara konstipasi dengan derajat hemoroid. Rujukan dari penelitian ini adalah tenaga kesehatan terutama perawat hendaknya selalu memberikan informasi dan pendidikan tentang cara pencegahan hemoroid yaitu dengan cara melakukan kegiatan olahraga setiap hari seperti senam, berjalan, berenang dan menganjurkan pasien hemoroid untuk makan makanan yang berserat seperti makan sayur dan buah yang cukup banyak, minum air putih minimal,5 liter per hari. Karen hal ini dapat mencegah terjadinya hemoroid. Kata Kunci: Aktivitas fisik, Konstipasi, Derajat hemoroid PENDAHULUAN... Hemoroid dikenal dimasyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien merupakan penyakit yang sering dijumpai dan telah ada sejak zaman dahulu. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahkan tidak tau mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini. Banyak orang awam tidak mengerti daerah anorektal (anus dan rektum) dan penyakit-penyakit umum yang berhubungan dengannya. Anus merupakan lubang diujung saluran pencernaan dimana limbah berupa tinja keluar dari dalam tubuh. Sedangkan rektum merupakan bagian dari saluran pencernaan diatas anus, dimana tinja disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Kurang lebih 70% manusia dewasa mempunyai wasir (Hemoroid), baik wasir dalam, wasir luar maupun keduanya. Namun tidak semua penderita wasir ini memerlukan pengobatan medis, yakni mereka yang mengeluhkan perdarahan, adanya tonjolan dan gatal-gatal. Penyebab wasir sebenarnya sederhana, yakni saat susah buang air besar dipaksakan mengeluarkan kotoran. Penyebab susah buang air besar ini karena kurang minum, kurang makan serat, kurang olah raga atau banyak duduk dan mengangkat SURYA 4 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

2 beban berat (Chandrasoma, 006 : Price dan Wilson, 006). Diatas umur 50 tahun, hemoroid sangat sering terjadi. Sekitar separuh orang dewasa berhadapan dengan yang menimbulkan rasa gatal, terbakar, perdarahan dan terasa menyakitkan. Hemoroid juga bisa terjadi pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen yang meningkat oleh karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya perubahan hormon menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis. Pada kebanyakan wanita, hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan hemoroid temporer yang berarti akan hilang beberapa waktu setelah melahirkan. Sepuluh juta orang di indonesia dilaporkan menderita hemoroid dengan prevalensi lebih dari 4%, penelitian diruang endoskopi rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada bulan Januari 000 sampai Januari 00 adalah 44 pasien yang dilakukan kolonoskopi, ada 08 kasus hemoroid (6,09%). Di rumah sakit yang sama pada tahun 005 menemukan 9%. Di RS Bakti Wira Semarang yang berobat pada tahun 008 sebanyak 575 kasus bedah, dan 5 pasien adalah kasus hemoroid (6%). Data kasus hemoroid di URJ bedah RSUD Dr. tahun 009 tercatat jumlah pasien hemoroid sebanyak 335 pasien dan tahun 00 tercatat jumlah pasien hemoroid berjumlah 333 pasien. Data bulan Januari - September 0 jumlah seluruh kunjungan pasien hemoroid sebanyak 304 pasien, sedangkan data bulan Mei 0 sebanyak 37 pasien (,7%), bulan Juni sebanyak 38 pasien (,5%) Juli 35 pasien (,5%) Agustus 35 pasien (,5%) September sebanyak 35 pasien (,5%) dari seluruh kasus yang ada. Jadi masalah dari penelitian adalah masih banyaknya pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri Lamongan. Dari data di atas menunjukan masih banyaknya penderita hemorid di RSUD Dr. Soegiri. Masalah-masalah tersebut muncul disebabkan beberapa faktor, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya hemoroid antara lain : Faktor aktivitas fisik, pola makan, kebiasaan BAB, konstipasi, kurang mobilisasi, pekerjaan, anatomi, dan usia. Aktivitas merupakan aksi energenetik atau kearah bergerak, semua aktivitas individu berbeda pada setiap individu, tergantung pada kebiasaan hidup serta kegiatan sehari-hari. Seseorang dengan pekerjaan yang berat tentu dia akan memiliki aktivitas yang berat pula, sebagai contoh kuli bangunan akan mempunyai aktivitas yang lebih untuk menjalankan aktivitasnya. Hal ini memerlukan adaptasi terhadap sistem tubuhnya dengan memberikan tahanan pada vena hemoroidalis yang tinggi dan terjadi penekanan yang berlebihan pada vena di daerah anus. Konstipasi bersifat relatif, tergantung pada konsistensi tinja, frekuensi buang air besar dan kesulitan keluarnya tinja. Pada anak normal yang hanya berak setiap -3 hari dengan tinja yang lunak tanpa kesulitan, bukan disebut konstipasi. Konstipasi merupakan gangguan buang air besar berupa berkurangnya frekuensi buang air besar, sensasi tidak puasnya buang air besar, terdapat rasa sakit, harus mengejan atau feses keras. Konstipasi juga berarti bahwa perjalanan tinja melalui kolon dan rektum mengalami penghambatan dan biasanya disertai kesulitan defekasi. Disebut konstipasi bila tinja yang keluar jumlahnya hanya sedikit, keras, kering, dan gerakan usus hanya terjadi kurang dari 3 x dalam minggu (Admin, 007). Pola makan merupakan suatu sistem, cara kerja atau usaha dalam pengaturan jumlah, jadwal dan jenis makanan yang di konsumsi sehari dengan maksud mempertahankan kesehatan dan mencegah atau membantu kesembuhan suatu penyakit (Depkes RI, 009). Apabila makan makanan kurang serat dapat menyebabkan susah buang air besar yang disebut konstipasi dan itu adalah salah satu dari faktor yang menyebabkan hemoroid. Faktor anatomi dapat mempengaruhi terjadinya hemoroid internal. Karena secara anatomis pada vena hemoroidalis tidak mempunyai klep sehingga memudahkan terjadinya timbunan darah dalam pleksus hemoroidalis dan prolaps terjadi karena SURYA 4 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

3 kendornya jaringan di bawah mukosa dan kulit. Hemoroid adalah bantalan jaringan ikat di bawah lapisan epitel saluran anus. Sebagai bantalan, maka ia berfungsi mengelilingi dan menahan anatomis antara arteri rektaris superior dengan vena rekatalis superior, media, dan inferior. Mengandung lapisan otot polos dibawah epitel yang membentuk masa bantalan. Memberi informasi sensori penting dalam membedakan benda padat, cair, atau gas. Secara teoritis, manusia memiliki tiga buah bantalan pada posterior kanan, anterior kanan, dan lateral kiri. Kelainan-kelainan bantalan yang terjadi pembesaran, penonjolan keluar, trombosis, nyeri, dan perdarahan yang kemudian disebut atau menjadi ciri dari hemoroid (Mohamad Fikih, 00). Eliminasi alvi (buang air besar) merupakan pengeluaran veses dari anus dan rectum, hal ini juga disebut bowel movement. Frekuensi buang air besar pada setiap orang sangat bervariasi dari beberapa kali perhari sampai atau 3 kali perminggu. Banyaknya feses juga bervariasi setiap orang. Ketika gelombang peristaltik mendorong feses kedalam kolon sigmoid dan rectum, saraf sensori dalam rektum dirangsang dan individu menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk buang air besar (Harnawi, 008). Kebiasaan buang air besar tidak teratur yang abnormal disertai dengan pengerasan feses yang membuat fesesnya sulit dikeluarkan dan mengejan disebut dengan konstipasi. Konstipasi juga tampak sebagai akibat kebiasaan diit (konsumsi rendah terhadap masukan serat dan kurangnya asupan cairan). Kalau hal ini dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan hemoroid (Smeltzer and Bare, 00). Faktor usia dianggap berpengaruh terhadap kejadian hemoroid karena pada keadaan usia lanjut manusia telah mengalami penuaan pada fisiknya. Salah satu perubahan di usia lanjut adalah menurunnya tonus sfingter. Keadaan ini menyebabkan kelemahan struktur dinding pembuluh darah dan yang nantinya akan menimbulkan prolaps. Prolaps terjadi karena kendornya jaringan didaerah mukosa kulit. Walaupun tidak semua usia lanjut mengalami hemoroid tetapi faktor ini dapat menyebabkan terjadinya hemoroid apabila faktor lain juga menunjang (Mohamad Fikih, 00). Dari faktor diatas semuanya menyebabkan hemoroid. Jika seseorang telah terdiagnosa hemoroid maka perlu diperhatikan, karena hemoroid akan mengakibatkan beberapa dampak, dan salah satunya adalah perdarahan saat buang air besar dan tanpa nyeri (karena pada daerah ini tidak ada serabut nyeri), setelah itu akan terjadi defisiensi besi. Dampak psikologis dari penyakit ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan penderita merasa malu dengan penyakit yang dideritanya (Prrice and Wilson, 006). Upaya untuk mencegah hemoroid dengan cara melakukan kegiatan olah raga setiap hari (seperti senam, berjalan, berenang) dan menganjurkan pasien hemoroid untuk banyak makan makanan yang berserat (makan sayur dan buah yang cukup banyak), dan minum air putih minimal,5 liter perhari. Petugas kesehatan juga harus mengadakan penyuluhan hemoroid kepada masyarakat luas. Sehingga pengetahuan masyarakan lebih adekuat tentang penyakit hemoroid. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi tingginya angka kejadian penderita hemoroid maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan aktivitas fisik dan konstipasi dengan derajat hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan pertanyaan masalah sebagai berikut: Adakah hubungan aktivitas fisik dengan derajat hemoroid? Adakah hubungan konstipasi dengan derajat hemoroid? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan aktivitas fisik dan konstipasi dengan derajat hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.. METODOLOGI.PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional. SURYA 43 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

4 HASIL.PENELITIAN Data Umum ) Gambaran Lokasi Penelitian Rumah sakit Umum Daerah RSUD Dr. terletak di jalan Kusuma Bangsa No. 07 kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan, merupakan satusatunya rumah sakit umum di Kabupaten Lamongan. Rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Daerah yang terdiri dari 5 unit ruang rawat inap diantaranya yaitu ruang interna, bedah, anak, noenatus, nifas, ruang operasi, ruang bersalin. Rumah sakit ini juga dilengkapi unit rawat jalan yang terdiri dari poli paru, gigi, mata, kulit, anak, bedah, hamil, interna, instalasi rehabilitasi medik, poli umum dan dilengkapi unit rawat darurat, unit radiologi, serta laboratorium. Pada penelitian ini lokasi yang digunakan oleh peneliti sebagai tempat penelitian adalah Unit Rawat Jalan (URJ) Bedah atau yang lebih dikenal sebagai ruang poli bedah. Diruang poli bedah ini terdapat 4 ruang utama antara lain: satu ruang untuk tindakan operasi kecil (minor surgery), dua ruang untuk perawatan dan pemeriksaan, dan satu ruang untuk kepala ruangan dan dokter. Di ruang poli bedah ini terdiri dari 3 orang perawat orang dokter spesialis bedah dan dokter umum. ) Karakteristik Responden Yang Terdiri Dari Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan. () Jenis Kelamin Tabel. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di URJ Bedah RSUD Dr. No.. Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Frekuensi 5 8 Prosentasi 75,8% 4,% Jumlah Berdasarkan Tabel : 4. menunjukkan bahwa dari 33 responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 5 orang (75,8%) dan berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 8 orang (4,%). () Umur Tabel. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di URJ Bedah RSUD Dr. No. Umur Frekuensi Prosentasi > ,0, 39,4 7,3 9, Jumlah Berdasarkan Tabel. menunjukkan bahwa dari 33 responden sebagian besar yaitu berusia 4-50 tahun yaitu 3 orang (39,4%) dan sebagian kecil berusia 0 30 tahun yaitu orang (3,0%). (3) Pendidikan Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di URJ Bedah RSUD Dr. No. Pendidikan Frekuensi Prosentasi SD SLTP SLTA PT Tidak Sekolah ,4 7,3 5, 5, 6, Jumlah Berdasarkan Tabel 3. menunjukkan bahwa dari 33 responden sebagian besar tingkat pendidikan responden yaitu SD sebanyak (36,4%) dan sebagian kecil Tidak Sekolah sebanyak (6,). (4) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di URJ Bedah RSUD Dr. No. Jenis Frekuensi Prosentasi Pekerjaan Petani Wiraswasta PNS Swasta Tidak Bekerja 5 36,4 36,4 6, 5, 6, Jumlah SURYA 44 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

5 Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa dari 33 responden yang bekerja sebagai Petani dan Wiraswasta yaitu orang (36,4%), dan sebagian kecil responden bekerja sebagai PNS dan Tidak Bekerja yaitu orang (6,%). Data Khusus Pada bagian ini akan disajikan data responden berdasarkan aktivitas fisik, konstipasi dan derajat hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.. ) Tingkat Aktivitas Fisik Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan tingkat aktivitas fisik di URJ Bedah RSUD Dr. No 3 Aktivitas Fisik Tinggi Cukup Kurang Jumlah Total Prosentase 5, 7,7, Berdasarkan tabel 5. menunjukkan bahwa dari 33 responden sebagian besar pasien hemoroid aktivitasnya cukup yaitu sebanyak 4 (7,7%), sedangkan yang aktivitasnya kurang sebanyak 4 (,%). ) Tingkat Konstipasi Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan tingkat konstipasi di URJ BedahRSUD Dr. No Konstipasi Jumlah Prosentase Tidak Konstipasi Konstipasi ,3 69,7 Total Berdasarkan tabel 6. menunjukkan bahwa dari 33 responden sebagian besar dari pasien hemoroid yang mengalami konstipasi sebanyak 3 (69,7%), sedangkan yang tidak mengalami konstipasi sebanyak 0 (30,3%). 3) Derajat Hemoroid Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Derajat Hemoroid di URJ Bedah RSUDr. Berdasarkan tabel 7. menunjukkan bahwa dari 33 responden sebagian besar mengalami hemoroid derajat II sebanyak 6 (48,5%), sedangkan sebagian kecil mengalami hemoroid derajat IV sebanyak (3,0%). 4) Tabulasi silang aktivitas fisik dengan derajat hemoroid Tabel 8. Distribusi Tabulasi Silang Aktivitas Fisik dengan Derajat Hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr. Soegiri Lamongan Akf Fisik Tinggi Cukup Kurang No Derajat Prosentase Jumlah Hemoroid 3 4 Derajat I Derajat II Derajat III Derajat IV 4 6, 48,5 36,4 3,0 Total Derajat Hemoroid I II III IV Berdasarkan tabel 8. menunjukkan responden yang aktivitasnya tinggi sebagian besar (60%) mengalami hemoroid derajat I, sedangkan setengah (50%) dari seluruh responden dengan aktivitas cukup mengalami hemoroid derajat II, dan setengah (50%) dari seluruh responden dengan aktivitas fisik yang kurang mengalami hemoroid derajat II dan setengahnya lagi mengalami hemoroid derajat III. Dari hasil uji spearman menggunakan program SPSS versi 6,0 didapatkan rs= 0,4 dan p= 0,05 dimana p < 0,05 maka H diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan derajat hemoroid. Ket. % % % % % , ,7 4, Total 4, 6 48,5 36, rs = 0,4 p= 0,05 SURYA 45 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

6 Konstip asi Tidak Konstipa si Konstipa si 5) Tabulasi Silang Konstipasi dengan derajat hemoroid Tabel 9. Distribusi Tabulasi Silang Konstipasi dengan Derajat Hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr. Derajat Hemoroid Ket. I II III IV % % % % % 3 30, 0 4,3 Total 4, ,0 39, 0 Berdasarkan tabel 9. menunjukkan bahwa sebagian besar (70,0%) responden yang tidak konstipasi mengalami hemoroid derajat II, sedangkan sebagian besar responden (5,%) yang konstipasi mengalami hemoroid derajat III. Dari hasil uji koefisien kontingensi dengan menggunakan program SPSS versi 6,0 didapatkan (c)= 0,497 dan p= 0,03 dimana ρ < 0,05, maka Ho diterima artinya terdapat hubungan antara konstipasi dengan derajat hemoroid. PEMBAHASAN. 0 5,.. Aktivitas fisik Dari tabel 5. dari data aktivitas fisik menunjukkan bahwa sebagian besar (7,7%) pasien hemoroid mempunyai aktivitas cukup. Yang artinya bahwa aktivitas fisik yang dilakukan pasien dengan berbatas cukup atau sedang adalah aktif atau berlebihan, kondisi ini memang sudah baik tetapi belum baik karena kondisi ini masih bisa mengalami obstipasi atau konstipasi. Aktivitas cukup dapat dipengaruhi oleh faktor usia, yaitu seluruh pasien hemoroid berusia 4-50 tahun. Semakin tua umur seseorang maka semakin lemah fisik seseorang sehingga dapat berpengaruh pada aktivitasnya. Termasuk tingkat energi yaitu merupakan sumber energi untuk melakukan aktivitas, agar seseorang dapat melakukan aktivitas dengan baik dibutuhkan energi yang cukup. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan 0 0 4, ,5 36,4 3, (c)= 0,497 p= 0,03 fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia. Aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari (Admin, 008). Selain usia, aktivitas juga dapat dipengaruhi oleh proses penyakit atau cedera, proses penyakit dapat mempengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat mempengaruhi fungsi sistem tubuh. Jika mobilitas kurang akan menyebabkan konstipasi dan hal ini bisa menyebabkan terjadinya hemoroid. Oleh sebab itu pendidikan juga mempengaruhi agar proses penyakit atau cidera tidak bertambah parah. Pada penelitian ini didapatkan sebagian besar pasien hemoroid berpendidikan terakhir SD. Pada umumnya seseorang yang memiliki tingkat pendidikan rendah sukar untuk melakukan komunukasi maupun menyerap informasi dari luar termasuk informasi dari tenaga keksehatan. Dengan demikian karena sulitnya menerima informasi maka akibat yang timbul adalah terjadinya ketidaktahuan pasien mengenai manfaat aktivitas. Menurut Notoatmodjo (004) yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingakat pendidikan seseorang, semakin baik pula pengetahuannya. Pekerjaan juga dapat mempengaruhi aktivitas seseorang. Dari penelitian diatas hampir setengah pasien hemoroid bekerja sebagai petani dan wiraswasta. Dimana seorang petani dan wiraswasta sering bekerja sambil duduk dan mengangkat beban yang berat. Semua aktivitas individu berbeda pada setiap individu, tergantung pada kebiasaan hidup serta kegiatan sehari-hari. Seseorang dengan pekerjaan yang berat tentu dia akan memiliki aktivitas yang berat pula, sebagai contoh kuli bangunan akan mempunyai aktivitas yang lebih untuk menjalankan aktivitasnya. Hal ini memerlukan adaptasi terhadap sistem tubuhnya dengan memberikan tahanan pada vena hemoroidalis yang tinggi dan terjadi penekanan yang berlebihan pada vena di daerah anus. SURYA 46 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

7 Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya usia, proses penyakit, pendidikan dan pekerjaan. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan, dan bekerja. (Tarwoto, Wartonah: 004). Dari tabel 4.6 dari data konstipasi menunjukkan bahwa sebagian besar (69,7%) pasien hemoroid mengalami konstipasi. Konstipasi bisa disebabkan karena pola atau jenis makanan yang dikonsumsi, makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi. Selain itu asupan cairan juga dapat mempengaruhi, Pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras oleh karena proses absorpsi air yang kurang sehingga dapat mempengaruhi kesulitan proses defekasi. Dengan demikian kebiasaan pasien diatas masih bisa terjadi konstipasi apabila dilakukan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan terjadinya hemoroid. Konstipasi adalah gangguan pada pola eliminasi akibat adanya feses kering atau keras yang melewati usus besar, perjalanan feses yang lama karena jumlah air yang diabsorbsi sangat kurang menyebabkan feses menjadi kering dan keras (Wahid, Iqbal Mubarak, 007) Konstipasi termasuk kebiasaan yang banyak diderita pada seseorang yang semakin tua. Berdasarkan tabel 4. menunjukkan bahwa sebagian besar pasien hemoroid berusia 4-50 tahun. Fakta diatas sesuai kenyataan pasien tentang kemampuan proses pengontrolan sudah mengalami penurunan dibandingkan pada orang dewasa. Selain itu kejadian konstipasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: usia, diet, asupan cairan, pengobatan, gaya hidup, penyakit, nyeri, kerusakan sensoris dan motoris. Hal ini dipertegas dengan teori setiap tahap perkembangan atau usia memiliki kemampuan mengontrol proses defekasi yang berbeda. Pada usia lanjut proses pengontrolan tersebut mengalami penurunan (Musrifatul Uliyah, 006). Dari tabel 4.7 dari data hemoroid menunjukkan bahwa sebagian pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri Lamongan mengalami hemoroid derajat II dan sebagian kecil pasien mengalami hemoroid derajat IV. Hemoroid dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya usia dan pekerjaan. Sebagian besar usia pasien hemoroid yaitu 4-50 tahun, serangan hemoroid sering muncul pada usia >40 tahun. Pada umur tersebut rentan dengan penyakit hemoroid, karena pada usia lanjut manusia telah mengalami penuaan pada fisiknya. Salah satu usia lanjut adalah menurunnya tonus sfingter. Keadaan ini menyebabkan kelemahan struktur dinding pembuluh darah dan yang nantinya akan menimbulkan prolaps. Prolaps terjadi karena kendornya jaringan dibawah mukosa dan kulit. Walaupun tidak semua usia lanjut dapat mengalami hemoroid tetapi faktor ini dapat menyebabkan terjadinya hemoroid apabila faktor lain juga menunjang (Mohamad Fikih, 00). Selain itu pekerjaan juga mempengaruhi yaitu sebagian pasien hemoroid bekerja sebagai petani dan wiraswasta. Berat ringannya pekerjaan seorang petani dan wiraswasta dipengaruhi oleh jenis pekerjaan tersebut. Orang dengan pekerjaan yang berat mempunyai resiko yang berat pula terhadap kesehatannya dari pada pekerjaan ringan. Suatu pekerjaan yang dilakukan manusia dari yang ringan sampai yang berat dapat menyebabkan kenaikan tekanan vena hemoroidalis. Apabila hal ini dilaksanakan dalam waktu yang lama dan frekwensi yang berat maka hal ini dianggap sebagai salah satu faktor yang berperan dalam insiden hemoroid. Pekerjaan yang berat dapat berakibat terhadap organ-organ tubuhnya, salah satunya adalah sfingter ani dan apabila hal ini dilakukan dalam waktu yang lama akan berakibat terhadap kesehatannya. Hal inilah yang dianggap sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya hemoroid akibat tekanan pada sfingter ani yang terlalu lama (Mohamad Fikih: 00) Hubungan Aktivitas Dengan Derajat Hemoroid Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS versi 6,0 didapatkan hasil uji SURYA 47 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

8 spearman rs= 0,4 dan p= 0,05 dimana p < 0,05 maka H diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan derajat hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.. Yang mana, Jika aktivitas fisik tinggi maka derajat hemoroidnya rendah. Begitu juga sebaliknya jika responden aktivitas fisiknya kurang maka derajat hemoroidnya tinggi. Aktivitas merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hemoroid. Apabila aktivitas kurang inseden terjadinya hemoroid semakin tinggi. Penelitian telah membuktikan bahwa berolahraga merupakan aktivitas yang sangat berguna bagi kesehatan. Semakin giat berolahraga maka keuntungan yang didapat juga semakin besar. Aktivitas dapat mempengaruhi proses defekasi karena mempengaruhi aktivitas tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma dapat membantu kelancaran proses defekasi, sehingga proses pergerakan peristaltic pada daerah kolon dapat bertambah baik, dan memudahkan untuk membantu kelancaran proses defekasi. Sebaliknya imobilisasi dapat menyebabkan gangguan fungsi gastrointestinal hal ini disebabkan karena imobilitas dapat menurunkan hasil makanan yang dicerna, sehingga menyebabkan gangguan proses eliminasi dan akan menyebabkan terjadinya hemoroid ( Hidayat, A. Azis Alimul006). Dari pembahasan diatas peneliti berasumsi bahwa aktivitas juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi derajat hemoroid. Karena hemoroid dipengaruhi oleh beberapa faktor, oleh karena itu pentingnya peran dokter dan perawat untuk memberikan informasi dan pengobatan mengenai faktor yang dapat mempengaruhi hemoroid. Dan juga perlu bagi pasien sendiri untuk mematuhi dan menjaga pola hidup yang sehat, melakukan aktivitas yang cukup agar terhindar dari penyakit hemoroid. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 6,0 didapatkan hasil uji koefisien kontingensi (c)= 0,497 dan p= 0,03 dimana ρ < 0,05, maka Ho diterima artinya terdapat hubungan antara konstipasi dengan derajat hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.. Yang mana pasien yang tidak mengalami konstipasi maka derajat hemoroidnya rendah. Begitu sebaliknya apabila mengalami konstipasi maka derajat hemoroidnya semakin tinggi. Jadi ada hubungan antara konstipasi dengan kejadian hemoroid. Kebiasaan atau gaya hidup dapat mempengaruhi proses defekasi. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/kebiasaan melakukan buang air besar di tempat yang bersih atau toilet, maka ketika seseorang tersebut buang air besar ditempat terbuka atau tempat yang kotor maka ia akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi. Konstipasi merupakan defekasi tidak teratur yang abnormal dan juga pengerasan feses tidak normal yang membuat pasasenya sulit dan kadang menimbulkan nyeri. Selain itu Fisura anal juga dapat diakibatkan oleh pasase feses yang keras melalui anus, merobek lapisan kanal anal. Hemoroid terjadi sebagai akibat kongesti vaskuler perianal yang disebabkan oleh peregangan (Smeltzer, Suzane C, 00). Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan konstipasi dengan derajat hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.. Jika aktivitas fisik cukup maka derajat hemoroidnya rendah. Begitu juga sebaliknya jika responden aktivitas fisiknya kurang maka derajat hemoroidnya tinggi. Dan apabila tidak terjadi konstipasi maka derajat hemoroidnya rendah. Begitu sebaliknya apabila terjadi konstipasi maka derajat hemoroidnya semakin tinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan dalam mengukur aktivitas fisik dan kebiasaan BAB (konstipasi) dengan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi yang mana pada lembar kuesioner dan lembar observasi tergambar secara jelas sehingga responden dapat menjawab pertanyaan secara tepat. SURYA 48 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

9 PENUTUP. Kesimpulan Adapun kesimpulan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : ) Sebagian besar pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr. aktivitas fisiknya cukup. ) Sebagian besar pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr. mengalami konstipasi. 3) Sebagian besar pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr. mengalami hemoroid derajat II. 4) Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan derajat hemoroid pada pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.. 5) Terdapat hubungan yang signifikan antara konstipasi dengan derajat hemoroid pada pasien hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr... Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut : ) Bagi responden: Diharapkan pasien hemoroid mampu melakukan aktivitas fisik yang cukup serta memakan makanan yang rendah serat untuk mengurangi terjadinya konstipasi yang akan menyebabkan terjadinya hemoroid. ) Bagi institusi kesehatan: Diharapkan hasil penelitian ini dapat mempertahankan peran petugas kesehatan khususnya perawat dengan tetap memberikan edukasi kepada pasien khususnya pasien hemoroid. Dan sebagai sarana pembanding bagi dunia ilmu pengetahuan dalam memperkaya informasi tentang kejadian hemoroid. 3) Bagi peneliti berikutnya: Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk mengembangkan penelitian lainnya terutama dalam upaya mencegah terjadinya hemoroid. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan memperluas variabel yang diduga juga dapat mempengaruhi terjadinya hemoroid, antara lain faktor aktivitas fisik, pola makan, kebiasaan bab, konstipasi, kurang mobilisasi, pekerjaan, anatomi, dan usia. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta Aziz Alimul Hidayat Kebutuhan Dasar Manusia I. Jakarta: Salemba Medika Aziz Alimul Hidayat Metode Penelitian Kebidanan Dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta: EGC Depkes RI Poltekes. 00. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika Donna Laidwork Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, vol. edisi 6. Jakarta: EGC Eny Kusmiran. 00. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika Hendriati Agustiani Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian diri pada Remaja. Bandung: PT Refika aditama Kartini Kartono Patologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Kartini Kartono Patologi Sosial II. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Notoatmodjo Soekidjo Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta SURYA 49 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

10 Notoatmodjo Soekidjo Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Nursalam Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam Buku Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Puspitawati, Herien Perilaku Kenakalan Remaja. Diakses: tanggal 0 Februari 03 SURYA 50 Vol.0, No.XVIII, Juni 04

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSTIPASI DENGAN DERAJAT HEMOROID DI URJ BEDAH RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSTIPASI DENGAN DERAJAT HEMOROID DI URJ BEDAH RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSTIPASI DENGAN DERAJAT HEMOROID DI URJ BEDAH RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN Sri Hananto Ponco Nugroho Prodi S Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan.......ABSTRACT....... Hemorrhoids

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN POST OP HEMOROIDECTOMI DI RUANG MELATI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN POST OP HEMOROIDECTOMI DI RUANG MELATI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 1 ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN POST OP HEMOROIDECTOMI DI RUANG MELATI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN. Ida Safitri * Sulistiyowati **

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN. Ida Safitri * Sulistiyowati ** HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN Ida Safitri * Sulistiyowati **.......ABSTRAK....... Konsep diri merupakan salah satu penyebab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis (Simadibrata, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis (Simadibrata, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hemoroid atau wasir adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis (Simadibrata, 2009). Hemoroid adalah struktur

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras sehingga buang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr. LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr. KARIADI SEMARANG Disusun oleh : Hadi Winarso 1.1.20360 POLITEKNIK KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 51 BAB V HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang pengaruh terapi air terhadap proses defekasi pasien konstipasi di RSU Sembiring Delitua Deli Serdang yang dilaksanakan pada 4 April-31

Lebih terperinci

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK... HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN KARIES GIGI DAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI DUSUN SUMBERPANGGANG DESA LOPANG KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dian Nurafifah.......ABSTRAK....... Karies gigi

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA MAKAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI DI BPS AIDA HARTATIK DESA NDLANGGU KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN POLA MAKAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI DI BPS AIDA HARTATIK DESA NDLANGGU KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN POLA MAKAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI DI BPS AIDA HARTATIK DESA NDLANGGU KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN Dharna Afrida Puji Rahayu*, Faizatul Ummah**, Farida Juanita***.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hemoroid merupakan salah satu penyakit. anorektal yang sering dijumpai. Hemoroid adalah bantalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hemoroid merupakan salah satu penyakit. anorektal yang sering dijumpai. Hemoroid adalah bantalan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hemoroid merupakan salah satu penyakit anorektal yang sering dijumpai. Hemoroid adalah bantalan vaskular yang terdiri dari pembuluh darah, otot polos, dan jaringan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN Ihda Mauliyah ABSTRAK Alat Permainan Edukatif adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN Faizatul Ummah.......ABSTRAK....... Perawatan kehamilan yang baik dapat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia lima puluhan, lima puluh persen individu mengalami berbagai tipe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi, penyebab, mekanisme dan patofisiologi dari inkontinensia feses pada kehamilan. INKONTINENSIA

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV 05.07.02 KEDIRI Mulazimah Akademi Kebidanan PGRI Kediri mulazimah@gmail.com ABSTRAK Latar

Lebih terperinci

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Oleh : Nurul Hidayah, S.Kep.Ns ABSTRAK Latar belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit kronis

Lebih terperinci

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar Susah buang air besar atau lebih dikenal dengan nama sembelit merupakan problem yang mungkin pernah dialami oleh anda sendiri. Banyak yang menganggap sembelit hanya gangguan kecil yang dapat hilang sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selulosa, insiden ini mencapai puncak pada usia tahun (Lilik, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. selulosa, insiden ini mencapai puncak pada usia tahun (Lilik, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia lanjut merupakan kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Pada usia lanjut akan terjadi banyak

Lebih terperinci

GAMBARAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER II YANG MENGKONSUMSI TABLET FE DI POLINDES KOLPAJUNG 2 KABUPATEN PAMEKASAN

GAMBARAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER II YANG MENGKONSUMSI TABLET FE DI POLINDES KOLPAJUNG 2 KABUPATEN PAMEKASAN GAMBARAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER II YANG MENGKONSUMSI TABLET FE DI POLINDES KOLPAJUNG 2 KABUPATEN PAMEKASAN Emi Yunita, Program Studi DIII Kebidanan Universitas Islam Madura e-mail:nitayunitaa11@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN Siti Muflikhatul Hasanah* Hj. WS. Tarmi**.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Angka kesakitan bayi menjadi indikator kedua

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA Siti Aisyah* Titi Sri Budi** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas

Lebih terperinci

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang Yuli Irnawati 1, Vivi Nur Setyaningrum 2 1,2 DIII Kebidanan, Akbid

Lebih terperinci

TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE. Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009

TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE. Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009 TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : 080210101051 Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vegetarian telah menjadi salah satu pilihan gaya hidup masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pada saat berdiri tahun 1998, jumlah vegetarian yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2005, angka harapan hidup orang Indonesia adalah 70,0 tahun. Tahun 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. 2005, angka harapan hidup orang Indonesia adalah 70,0 tahun. Tahun 2006 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keberhasilan pembangunan, terutama di bidang kesehatan, secara tidak langsung telah menurunkan angka kesakitan dan kematian penduduk, serta meningkatkan usia harapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT KABUPATEN LAMONGAN Sri Hananto Ponco* Feriyadin Satrio Wibowo** Program Studi S Keperawatan STIKES Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH HEALTH EDUCATION

PENGARUH HEALTH EDUCATION PENGARUH HEALTH EDUCATION DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KOMPETENSI IBU NIFAS DALAM PIJAT BAYI DI BPM NY. WIDYA SUROSO DESA GEGER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Ika Ayu Kurniawati*,Lilin Turlina**.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN.

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN. HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN Diah Eko Martini.......ABSTRAK....... Kontrasepsi hormonal 1 bulan merupakan Alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geriatri adalah pelayanan kesehatan untuk lanjut usia (lansia) yang mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009). Menurut UU RI No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rectal yang terkadang disertai pendarahan. mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini.

BAB I PENDAHULUAN. rectal yang terkadang disertai pendarahan. mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hemoroid adalah suatu pembengkakan yang tidak wajar di daerah rectal yang terkadang disertai pendarahan. Hemoroid dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS Sukatmi*, Nikmaturohmah.** *) Dosen Akper Pamenang Pare Kediri **) Perawat Puskesmas Badas

Lebih terperinci

KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL

KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL KEBUTUHAN ELIMINASI BOWEL DISUSUN OLEH : 1. SEPTIAN M S 2. WAHYU NINGSIH LASE 3. YUTIVA IRNANDA 4. ELYANI SEMBIRING ELIMINASI Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urin

Lebih terperinci

PENGARUH DIET TINGGI SERAT TERHADAP KONSTIPASI PADA LANSIA DI DUKUH PATIHAN DESA TRUCUKKECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2013

PENGARUH DIET TINGGI SERAT TERHADAP KONSTIPASI PADA LANSIA DI DUKUH PATIHAN DESA TRUCUKKECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2013 PEGARUH DIET TIGGI SERAT TERHADAP KOSTIPASI PADA LASIA DI DUKUH PATIHA DESA TRUCUKKECAMATA TRUCUK KABUPATE BOJOEGORO TAHU 2013 Siti Sholikhah ABSTRAK Pada lansia terjadi penurunan berupa kelemahan, menurunnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar (usia 6-12 tahun) adalah pola makan yang tidak tepat. Anak usia sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. dasar (usia 6-12 tahun) adalah pola makan yang tidak tepat. Anak usia sekolah dasar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu penyebab munculnya masalah kesehatan pada anak usia sekolah dasar (usia 6-12 tahun) adalah pola makan yang tidak tepat. Anak usia sekolah dasar memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri secara global. Tiap tahun angka pekerja terus meningkat yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri secara global. Tiap tahun angka pekerja terus meningkat yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang turut bersaing dalam dunia industri secara global. Tiap tahun angka pekerja terus meningkat yaitu pada tahun 1995 jumlah pekerja

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN Husniyatur Rohmah*, Faizatul Ummah**, Diah Eko Martini***.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat. American Hearth Association tahun 2013 melaporkan sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat. American Hearth Association tahun 2013 melaporkan sekitar BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia dan penyebab paling sering kecacatan pada orang dewasa (Abubakar dan Isezuo, 2012). Stroke juga merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK Kasmuning*, Faizzatul Ummah**..............................ABSTRAK........................................................

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*) EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO Dwi Helynarti Syurandari*) Abstrak Perilaku Hidup bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK Masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN Isma ul Lichayati*, Ratih Indah Kartikasari**.......ABSTRAK....... Nyeri punggung

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK Lexy Oktora Wilda STIKes Satria Bhakti Nganjuk lexyow@gmail.com ABSTRAK Background. Prevalensi

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Muhammad Mudzakkir, M.Kep. Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UN PGRI Kediri muhammadmudzakkir@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PREGNANCY EXERCISES DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER II

PREGNANCY EXERCISES DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER II PREGNANCY EXERCISES DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER II Ratih Indah Kartikasari*, Surya Hakiki Dwi Payana** Program Studi D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK Konstipasi

Lebih terperinci

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO. STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO Ika Suhartanti *) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE Ati ul Impartina Program Studi D-III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK Angka kematian ibu di Indonesia merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENATAAN RUANG DAN KELENGKAPAN ALAT RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr.

HUBUNGAN PENATAAN RUANG DAN KELENGKAPAN ALAT RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr. HUBUNGAN PENATAAN RUANG DAN KELENGKAPAN ALAT RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr. SOEGIRI LAMONGAN Puguh Jaya S, Suratmi.......ABSTRAK....... Kepuasan adalah perasaan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP Yulianto Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto Email : yulisiip@gmail.com

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Mahar Ranum Ayuningtyas 1 Abdul Muhith 2 * ) Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU Titiek Idayanti Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto E-mail : tik.nurul@gmail.com ABSTRAK Seorang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 7 Anik Eka Purwanti *, Tri Nur Hidayati**,Agustin Syamsianah*** ABSTRAK Latar belakang:

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO Nur Aini Rahmawati 1, Titin Rosyidah 2, Andrya Marharani 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Fadhil Al Mahdi STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin *korespondensi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dian Nurafifah.......ABSTRAK....... Setiap wilayah yang terdapat nyamuk

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari satu periode (Udjianti,

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Kartika 7

Jurnal Kesehatan Kartika 7 HUBUNGAN OBESITAS DENGAN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSU CIBABAT CIMAHI TAHUN 2010 Oleh : Hikmat Rudyana Stikes A. Yani Cimahi ABSTRAK Obesitas merupakan keadaan yang melebihi dari berat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI DESA DURIWETAN KECAMATAN MADURAN LAMONGAN Ayu Fiddiawati Ningsih,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI Iwan Permana, Anita Nurhayati Iwantatat73@gmail.com

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah

Lebih terperinci

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N*, Titi Astuti**, Siti Fatonah** Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN Martikowati Suryanis*, Andri Tri Kusumaningrum**, Mu ah***.......abstrak....... Kontrasepsi

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG Muliatul Jannah SST.,M.Biomed Dosen Universitas Islam Sultan Agung

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN. HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK....... Stimulasi merupakan kegiatan merangsang secara

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN Nitasari Wulan J & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Morbiditas

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE- DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN Andri Tri Kusumaningrum Program Studi D Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK Ibu post

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Devi Sri Ari Silvani, Moh. Saifudin Korespondensi: Moh. Saifudin, d/a : STIKes Muhammadiyah

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Yeti Yuwansyah*, Suyanti**, Aris Wahyuni*** * Dosen Program Studi DIII

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR Vera Virgia Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : veravirgia@gmail.com ABSTRAK IUD (Intra Uteri Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM sudah banyak dicapai dalam kemajuan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *) ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO Arief Fardiansyah 1 *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN MENGAI DESA SUKOREJO KARANGBINANGUN LAMONGAN

HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN MENGAI DESA SUKOREJO KARANGBINANGUN LAMONGAN HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN MENGAI DESA SUKOREJO KARANGBINANGUN LAMONGAN Ati ul Impartina.......ABSTRAK....... Masalah pengelolaan sampah merupakan salah satu masalah serius dalam

Lebih terperinci

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

Diah Eko Martini ...ABSTRAK... PERBEDAAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR YANG MENDAPATKAN PERAWATAN MENGGUNAKAN KASSA KERING DAN KOMPRES ALKOHOL DI DESA PLOSOWAHYU KABUPATEN LAMONGAN Diah Eko Martini.......ABSTRAK....... Salah

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Secara umum kesehatan mulut dan gigi telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI RUANG NIFAS RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN Rina Purnamawati*, Istiqomah 1, Siti Hateriah 2 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin

Lebih terperinci

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak PERBEDAAN MOTIVASI UNTUK MELAKUKAN SENAM NIFAS PADA IBU POSTPARTUM YANG DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN YANG TIDAK DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT BINA KASIH MEDAN Jujuren Br. Sitepu

Lebih terperinci

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Pandeirot *, Fitria**, Setyawan** Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth

Lebih terperinci

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K*** HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PEMBERIAN APE PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK SRIRANDE 02 KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK Pil KB yang tidak dikonsumsi secara teratur sering ditemukan dimasyarakat, sedangkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO 1 Megarista Aisyana, 2 Iin Rahayu Abstrak Hubungan yang harmonis antara perawat rumah sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Hipertensi atau yang lebih dikenal penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah >140 mm Hg (tekanan sistolik) dan/ atau

Lebih terperinci

Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 1 3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya

Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 1 3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya Vol II, no. Januari 23 Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya Ernawatik¹, Nyna Puspitaningrum².

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN Shelly Oktavia Mufida*, Virgianti**, Aripal Aris***.....ABSTRAK....... Pelayanan antenatal adalah pelayanan

Lebih terperinci

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA Sri Hartatik*, Henny Juaria* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email

Lebih terperinci

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No.1 Juli 2016 Basit, e.t al., Hubungan Lama Kerja dan Pola Istirahat HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Indah Risnawati STIKES Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

STADIUM KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI USIA DAN PARITAS IBU DI UNIT RAWAT JALAN RSUD Dr. SOEGIRI KABUPATEN LAMONGAN. Sulistiyowati

STADIUM KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI USIA DAN PARITAS IBU DI UNIT RAWAT JALAN RSUD Dr. SOEGIRI KABUPATEN LAMONGAN. Sulistiyowati STADIUM KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI USIA DAN PARITAS IBU DI UNIT RAWAT JALAN RSUD Dr. SOEGIRI KABUPATEN LAMONGAN Sulistiyowati.......ABSTRAK....... Payudara merupakan salah satu organ penting wanita

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT Devi Shintana O S* Cholina Trisa Siregar** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Staf Pengajar Departemen

Lebih terperinci

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

Lebih terperinci

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) ; Esti Widiani ) ),

Lebih terperinci

PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER

PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER PRAKTIK PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER DITINJAU DARI PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA TENTANG BAHAYA CEDERA DI DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN Dadang Kusbiantoro.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene

Kata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI DI DESA KEDUNG KUMPUL KECAMATAN SARIREJO KABUPATEN LAMONGAN Siti Asiyah Mardani*, Arifal Aris**, Priyoto***.......ABSTRAK.......

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK... HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN M. Masykur*, Dian Nurafifah**.......ABSTRAK.... Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI Aniq Maulidya, Nila Izatul D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal

Lebih terperinci

Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0 24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service

Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0 24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0 24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service Tunik Wardianti¹, Nyna Puspitaningrum² 1. Mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Universitas PGRI Adi

Lebih terperinci

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DUSUN LEBAK ADI DESA LEBAK ADI KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DUSUN LEBAK ADI DESA LEBAK ADI KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DUSUN LEBAK ADI DESA LEBAK ADI KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN Ribza Kalimaftika, Moh. Saifudin.......ABSTRAK....... Depresi

Lebih terperinci