BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis Pada sub bagian ini akan menjelaskan mengenai definisi serta hubungan antar variabel. Hal ini digunakan untuk memberikan persepsi yang sama dari masingmasing variabel. A. Landasan Teori Dalam Setyawan (2007) menjelaskan bahwa salah satu penjelasan teoritis tentang kepercayaan terhadap merek adalah yang dikemukakan oleh Assael (1998), dimana kepercayaan terhadap merek adalah komponen kognitif dari perilaku. Dalam mengukur kepercayaan terhadap merek diperlukan penentuan atribut dan keuntungan dari sebuah merek. Pembahasan tentang kepercayaan merek akan lebih lengkap dengan menjelaskan tentang tiga komponen sikap: 1. Kepercayaan sebagai komponene koginitif. Kepercayaan konsumen tentang merek adalah karasteristik yang diberikan konsumen pada sebuah merek. Pemasar harus dapat mengembangkan atribut dan keuntungan dari produk untuk membentuk kepercayaan terhadap merek ini. 2. Komponen afektif, evaluasi terhadap merek. Komponen ini merepresentasikan evaluasi konsumen secara keseluruhan terhadap sebuah merek. Kepercayaan konsumen terhadap sebuah merek bersifat multi dimensial karena hal itu terkait dengan atribut yang diterima di benak konsumen. Kepercayaan terhadap merek menjadi relevan pada saat hal itu berpengaruh pada evaluasi terhadap merek. 8

2 3. Komponen konatif, niat melakukan pembelian. Komponen ketiga dari sikap adalah dimensi konatif yaitu kecenderungan konsumen untuk berperilaku terhadap sebuah objek, dan hal ini diukur dengan niat untuk melakukan pembelian. Dalam konteks relationship marketing, kepercayaan merupakan salah satu dimensi dari relationship marketing untuk menentukan sejauh mana apa yang dirasakan suatu pihak integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain. Dimana dalam hubungan ini ditinjau dari tenggang waktu terjadinya hubungan, keterlibatan pelaku, harapan-harapan yang timbul dari hubungan tersebut, antisipasi tentang terjadi konflik dan penting tidaknya kepercayaan dalam hubungan. Defenisi diatas mengemukakan hal-hal apa saja yang dapat dibuat perusahaan untuk menjalin hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan. Konsep pemasaran hubungan sejalan dengan filosofi marketing concept yang dikemukakan oleh Kotler (2000) bahwa fokus dari suatu organisasi/ bisnis adalah kebutuhan dan keinginan konsumen (Cusfomer s need/wants), dan dengan menggunakan integrasi dari bauran pemasaran maupun bauran integrasi semua fungsi yang ada dalam oraganisasi maka diharapkan tercapainya kepuasan konsumen sebagai tujuan dan janji perusahaan. Pemasaran hubungan memusatkan perhatian pada pengembangan dan pemeliharaan secara ketat, jangka panjang dan keuntungan kedua belah pihak serta kepuasan timbal balik antar individu atau perusahaan. Hubungan timbal balik tersebut berdasarkan kepercayaan dan hubungan. Kepercayaan menjadi dasar penilaian atas kualitas hubungan. Semakin tajam persaingan, maka sulit untuk mengetahui perilaku konsumen dan banyaknya alternatif yang dapat dipilih konsumen

3 mengharuskan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan adalah kepercayaan. Kepercayaan konsumen dalam literatur marketing merupakan konsep yang terkait dengan persepsi konsumen. Namun konsep ini masih terbatas referensinya (Setyawan 2007). Konsep ini juga didukung oleh Morgan dan Hunt (1994) yang mengemukakan konsep yang merupakan kunci keberhasilan hubungan yaitu kepercayaan (Kristaung 2005). Membangun kepercayaan konsumen dalam belanja online juga merupakan faktor kunci dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya transaksi jual beli belanja online. Hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan (trust) yang akan berani melakukan transaksi melalui media internet. Tanpa ada kepercayaan dari pelanggan, mustahil transaksi melalui media internet akan terjadi (Gustavsson & Johansson 2006 dalam Cahyono dan Siagian 2014). Dalam penelitian yang dilakukan oleh (McKnight dan Chervany 2001; Balasubramanian et al., 2003; Grabner-Krauter dan Kaluscha 2003; Koufaris dan Hampton-Sosa 2004), juga mengatakan bahwa kepercayaan online merupakan faktor penting penentu keberhasilan dalam situs website. Banyak peneliti telah melakukan kesepakatan bahwa kepercayaan merek umum didirikan melalui kombinasi keakraban, keamanan, privasi, nama merek, informasi, (Chow dan Holden 1997; Delgodo-Ballester dan Munuera-Alemán 2001; Garbarino dan Johnson 1999; Hoffman et al., 1998; Wernerfelt 1991). Studi-studi ini membangun merek dan belum dieksplorasi kepercayaan pada web. Namun dalam penelitian yang dilakukan Ha (2004) dan Ruparelia et al. (2010) studi ini telah dieksplorasi pada kepercayaan terhadap web. Studi diatasa juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan (Gefen 2000).

4 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ha (2004) menyebutkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen dalam belanja online adalah keamanan, privasi, nama merek, dan informasi informasi. Dan setelah dilakukan serangkaian uji dalam penelitian makan hasil yang didapatkan bahwa faktor diatas berpengaruh signifikan dalam mempengaruhi kepercayaan merek konsumen dalam belanja online. Hal serupa juga dilakukan dalam penelitian Ruparelia et al. (2010) yang juga menguji variabel Ha (2004) dan menambahkan variabel lain seperti desain website dan navigasi serta kebijakan pengembalian. Dan teruji signifikan bahwa nama merek, desain website dan navigasi, informasi mempengaruhi kepertcayaan konsumen dalam melakukan belanja online. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yoon (2000) menyebutkan bahwa mekanisme kepercayaan online adalah sebagai berikut : keamanan, kualitas website, dan interaksi (e-forum). Variabel Pertama adalah Keamanan. Menurut Tractinsky et al. (1999) kemampuan inti antara reputasi dan keamanan adalah web brand trust. Dalam penelitian Szymanski dan Hise (2000) menemukan bahwa keamanan yang dirasakan dari sebuah situs adalah hal yang paling kuat untuk kepuasan secara online. Variabel Keamanan diposisikan sebagai variabel independen karena variabel ini dapat menjelaskan bahwa keamanan dapat mempengaruhi sikap konsumen untuk percaya kepada suatu merek dagang tertentu (Ruparelia et al., 2010). Variabel Kedua adalah privasi. Beberapa kelompok industri berpendapat bahwa privasi adalah dasar masalah layanan terhadap pelanggan (Dowling 1993). Selanjutnya, Smith, Milberg, dan Burke (1996) dalam variabel yang dikembangkan dan divalidasi mengidentifikasi dan mengukur empat dimensi utama

5 dari kekhawatiran individu terdiri dari koleksi, kesalahan, penggunaan sekunder yang tidak sah, dan akses yang tidak benar. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa konsumen lebih sensitif tentang informasi pribadi dari pada jenis lain (Nowak & Phelps 1995). Sebuah studi dari pengguna internet menemukan bahwa 78% dari survey peserta akan cenderung memberikan informasi demografis ke situs web jika konsumen merasa pernyataan diberikan tentang bagaimana informasi itu digunakan cukup "(Milne & Boza, 1998 dalam Yaonan dan Hsiang 2008). Melindungi privasi konsumen adalah masalah etika yang penting bagi perusahaan. Perusahaan harus mengintegrasikan baik masalah etika dan tujuan akhir perusahaan untuk membangun strategi dan untuk melindungi privasi pelanggan. Variabel privasi diposisikan sebagai variabel independen karena variabel ini dapat menjelaskan bahwa privasi dapat mempengaruhi sikap konsumen untuk percaya kepada suatu merek tertentu (Ruparelia et al., 2010). Variabel ketiga adalah nama merek. Ditemukan bahwa nama merek toko Web yang kuat dan berkorelasi positif dengan tingkat web brand trust yang dirasakan. Artinya, sebagian besar konsumen sadar bahwa merek yang menguntungkan memberikan kenyamanan, keakraban, dan kepercayaan untuk secara offline atau online (Lihat Ha 2004). Merek dapat diartikan sebagai suatu nama atau simbol pembeda, seperti logo, yang mengidentifikasi produk atau jasa yang ditawarkkan oleh penjual produk atau jasa itu dari atau dengan penawaran pesaing (Christina,2010:250). Identifikasi tersebut berfungsi untuk membedakan produk

6 perusahaan tersebut dengan produk pesaingnya. Nama merek menjadi bagian dari sebuah produk yang membuatnya lebih mudah dikenali dan diingat oleh konsumen yang akan menjadi sebuah tanda untuk produk tersebut. Dalam hal ini perusahaan harus dapat menyikapi dan menciptakan sebuah ide untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk memperkenalkan sebuah produk yang berkaitan erat dengan konsumen seperti. Penelitian terdahulu menjelaskan bahwa konsumen akan lebih memilih produk/jasa yang dikenal daripada yang tidak dikenal (Lihat ha,2004). Variabel nama merek diposisika sebagai variabel independen bahwa jika suatu nama merek telah dikenal maka hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan konsumen akan sebuah brand dan hal ini akan mempengaruhi sikapnya untuk berkomitmen terhadap brand tersebut. Variabel keempat dalam penelitian ini adalah desain website dan navigasi. Desain website yang meningkatkan persepsi kemudahan navigasi juga dikaitkan dengan kepercayaan (Gregg & Walczak 2010). Kepercayaan dari konten web, setidaknya menjadi tahap awal evaluasi kepercayaan, sementara navigasi tubuh besar informasi yang tersedia di web (Cockburn & McKenzie 2001; Fogg et al., 2003). Variabel desain website dan navigasi diposisikan sebagai variabel independen karena variabel ini dapat menjelaskan bahwa desain website dan navigasi dapat mempengaruhi sikap konsumen untuk percaya kepada suatu merek tertentu (Ruparelia et al., 2010). Variabel kelima dalam penelitian ini adalah informasi. Dalam sebagian besar penelitian, informasi dianggap sebagai prasyarat penting untuk mempercayai (Flavianus et al 2005; Cyr 2008; Ganguly et al., 2009). Meyvis dan Janiszewski

7 (2002) mengungkapkan bahwa informasi yang tidak relevan melemahkan keyakinan konsumen dalam kemampuan produk untuk memberikan manfaat. Variabel Informasi diposisikan sebagai variabel independen karena variabel ini dapat menjelaskan bahwa informasi dapat mempengaruhi sikap konsumen untuk percaya kepada suatu merek tertentu (Ruparelia et al., 2010). Variabel keenam dalam penelitian ini adalah kebijakan pengembalian. Roger dan Tibben-Lemke (1999) melakukan survei dan menemukan bahwa di antara responden, 63% percaya bahwa salah satu alat paling penting bagi produsen internet/pengecer untuk tetap kompetitif adalah untuk menawarkan kebijakan pengembalian yang jelas dan menarik. Dalam dua survei independen lain (Pinkerton 1997 Trager 2000), Lebih dari 70% konsumen menyatakan bahwa mereka biasanya mengevaluasi kembali kebijakan dari toko sebelum mereka memutuskan untuk berbelanja. Bukti empiris baru-baru telah muncul dalam mendukung hubungan yang kuat antara konsumen kepercayaan online dan niat untuk membeli (Stewart 2003; Yen dan Gwinner 2003; Harris dan Goode 2004) dalam berbagai konteks nasional (Lynch et al., 2001). Variabel Kebijakan Pengembalian diposisikan sebagai variabel independen karena variabel ini dapat menjelaskan bahwa kebijakan pengembalian dapat mempengaruhi sikap konsumen untuk percaya kepada suatu merek tertentu (Ruparelia et al., 2010). Variabel ketujuh dalam penelitian ini adalah brand trust. Pengembangan dan pemeliharaan merek kepercayaan konsumen di web adalah jantung dari pemasaran perusahaan, terutama dalam menghadapi pasar yang sangat kompetitif dengan meningkatnya ketidakpastian dan penurunan diferensiasi produk (Fournier dan Yao

8 1997). Dalam penelitian ini brand trust diposisikan sebagai variabel dependen karena merupakan salah satu variabel yang dijelaskan bagaimana faktor-faktor independent diatas dapat membentuk sebuah kepercayaan terhadap merek. B. Pengembangan Hipotesis 1. Keamanan Keamanan adalah aspek penting dari layanan online. Hal diatas mencerminkan bahwa pentingnya kepercayaan saat melakukakan pertukaran secara online. Keamanan didefenisikan sebagai kemampuan situs web dalam menjaga semua yang ada pada web dan segala bentuk transaksinya. Keamanan pada web diharapkan akan mengurangi persepsi resiko sehingga dengan menurunnya persepsi resiko, sehingga dengan menurunnya persepsi resiko, sehingga dengan menurunnya resiko diharapkan akan meningkatkan web brand trust pada web. Peneliti terdahulu menjelaskan bahwa konsumen yang memperoleh keamanan yang baik pada situs web akan meningkatkan brand trust (Ha 2004). Dalam penelitian ini dikatakan ada hubungan antara keamanan dengan brand trust. Hal ini juga didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh (Ha 2004) dan (Ruparelia et al., 2010) yang menyatakan bahwa, keamanan berpengaruh positif terhadap brand trust. Berdasarkan hal diatas maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H1: Keamanan berpengaruh pada web brand trust 2. Privasi

9 Melindungi privasi konsumen adalah masalah etika yang penting bagi perusahaan. Perusahaan harus mengintegrasikan baik masalah etika dan tujuan akhir perusahaan untuk membangun strategi dan untuk melindungi privasi pelanggan. Privasi harus menjadi strategi bisnis top-down. CEO dan tim manajemen harus membangun moral dan standar untuk budaya organisasi yang menghormati perlindungan privasi konsumen. Sebagai contoh, beberapa peneliti mencoba untuk menemukan bagaimana ukuran situs web mempengaruhi kepercayaan masyarakat dan bagaimana untuk mendapatkan kepercayaan pengguna dengan menjaga privasi konsumen atau bergabung dengan pihak ketiga terpercaya (Palmer, Bailey, & Faraj 2000). Privasi dapat dikategorikan sebagai salah satu faktor yang paling diprihatinkan secara serius oleh konsumen karena berhubungan langsung dengan data pribadi konsumen (Ha 2004). Pada penelitian terdahulu menjelaskan bahwa privasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap sebuah brand. Jika konsumen sudah merasa percaya maka akan cenderung untuk berkomitmen (Ha 2004; Ruparelia et al., 2010). Privasi merupakan informasi dan data pribadi konsumen yang harus dijaga keamanananya (Ha 2004). Privasi merupakan suatu komoditas yang memiliki arti bagi setiap orang yang berkaitan dengan data-data pribadi yang diambil dan disimpan di internet (Davies 2005 dalam Yusmansyah 2008 dalam Mardiana 2012). Dalam penelitaian ini dikatakan bahwa ada hubungan antara privasi dengan brand trust. Penelitian ini juga didukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Ha 2004) dan (Ruparelia et al., 2010) yang menemukan bahwa keamanan berhubungan positif dengan brand trust.

10 Berdasarkan hal diatas maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H2: Privasi berpengaruh pada web brand trust 3. Nama Merek Nama merek. Merek adalah salah satu faktor yang memfasilitasi pengembangan kesadaran merek atau keakraban. (Hoyer dan Brown 1990) menunjukkan bahwa ketika pengambil keputusan dihadapkan dengan pilihan merek terkenal bersaing dengan merek yang tidak diketahui mereka jauh lebih mungkin untuk memilih merek akrab. Karena brand sebuah produk dikatakan adalah sebagai penentu reputasi dari merek (Ha 2004). Nama merek berkorelasi positif dengan tingkat kepercayaan karena responden merasa bahwa merek memberikan kenyamanan, keakraban dan kepercayaan baik offline dan lingkungan online (Ruparrelia et al., 2010). Dalam penelitian ini dikatakan bahwa ada hubungan antara nama merek dengan brand trust. Penelitian ini juga didukung dengan penelitian terdahulu oleh (Ha 2004) dan (Ruparrelia et al., 2010) yang menemukan bahwa nama merek berhubungan positif dengan brand trust. Berdasarkan hal diatas maka hipotesisnya adalah sebagai berikut H3: Nama merek berpengaruh pada web brand trust 4. Desain website dan navigasi Desain website dan navigasi. Desain memiliki pengaruh pada persepsi konsumen mengenai konten web. Psikolog konsumen misalnya, menyarankan bahwa penilaian konsumen sering tergantung pada lengkap atau terbatasnya pengetahuan tentang informasi yang relevan (Kardes, Posavac, & Cronley 2004). Kualitas desain dari situs blog dapat berfungsi sebagai mekanisme untuk mengisi kesenjangan tersebut.

11 Efisiensi penyajian informasi tampaknya menjadi penting. Dalam hal ini, manajer desain harus memberi perhatian khusus ke lokasi informasi dan grafis, dan untuk memastikan bahwa penggunaan elemen desain tidak mengganggu untuk pemirsa (McClure, Wyman, batu loncatan & Eschenfelder 1997). Desain website adalah media informasi untuk memberikan kelengkapan suatu produk dan kualitas sebuah desian dari sebuah website berguna untuk mengisi kesenjangan dari sebuah informasi dan penggunaan desain website ini menjadi penyaji informasi yang efesien dan tidak mengganggu pengguna (McClure, Wyman, batu loncatan, & Eschenfelder 1997). Navigasi dalam konteks ini secara konvensional didefinisikan sebagai urutan web halaman dalam gaya yang konsisten dan terorganisir. Kepercayaan dari konten web, setidaknya menjadi tahap awal evaluasi kepercayaan, sementara navigasi tubuh besar informasi yang tersedia di web (Cockburn & McKenzie 2001; Fogg et al., 2003). Dalam penelitian ini ada hubungan antara desain website dan navigasi dengan brand trust. Hal ini juga didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh (Ruparelia et al., 2010) yang menyatakan bahwa, desain website dan navigasi berpengaruh positif terhadap brand trust. Berdasarkan hal diatas maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H4: Desain website dan Navigasi berpengaruh pada web brand trust. 5. Informasi Informasi. Informasi diartikan sebagai data yang diperoleh dan digunakan oleh konsumen untuk mengevaluasi suatu informasi mengenai produk dari sebuah situs website (Ha 2004). Informasi juga dianggap sebagai prasyarat penting untuk mempercayai (Flavianus et al., 2005; Cyr 2008; Ganguly et al., 2009).

12 Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok: a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, kenalan. b. Sumber komersia : Iklan, tenaga penjualan, penyaluran, kemasan, dan pameran. c. Sumber Umum : Media massa, organisasi konsumen. d. Sumber Pengalaman : Pernah menangani, menguji, menggunakan produk. Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber-sumber komersial, yaitu sumber-sumber yang didominasi oleh para pemasar. Pada sisi lain, informasi yang paling efektif justru berasal dari sumbet-sumber pribadi. Setiap sumber informasi melakukan suatu fungsi yang agak berbeda dalam mempengaruhi keputusan membeli. Informasi komersial umumnya melaksanakan fungsi memberitahu, sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi legitimasi dan atau evaluasi (Setiadi 2003 ). Menurut Meyvis dan Janiszewski (2002) informasi yang tidak relevan melemahkan keyakinan konsumen dalam kemampuan produk untuk memberikan manfaat. Dalam penelitian ini ada hubungan antara informasi dengan brand trust. Hal ini juga didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh (Ha 2004) dan (Ruparelia et al., 2010) yang menyatakan bahwa desain website dan navigasi berpengaruh positif terhadap brand trust. Berdasarkan hal diatas maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H5: Informasi berpengaruh pada web brand trust 6. Kebijakan Pengembalian

13 Kebijakan pengembalian. Menanggapi ketidakpastian yang signifikan ini tentang kualitas produk, produsen Internet/pengecer biasanya menawarkan kembali kebijakan kepada konsumen sebagai perlindungan. Roger dan Tibben-Lemke (1999) melakukan survei dan menemukan bahwa di antara responden, 63% percaya bahwa salah satu alat paling penting bagi produsen internet/pengecer untuk tetap kompetitif adalah untuk menawarkan kebijakan pengembalian yang jelas dan menarik. Dalam dua survei independen lain (Pinkerton 1997 Trager 2000), Lebih dari 70% konsumen menyatakan bahwa mereka biasanya mengevaluasi kembali kebijakan dari toko sebelum mereka memutuskan untuk berbelanja. Kebijakan pengembalian yang diterapkan oleh perusahaan dianggap sebagai faktor penting dalam keputusan pembelian. Karena kebijakan pengembalian dapat mempengaruhi permintaan dan kembali. Dimana saat seorang konsumen akan ada keinginan untuk berniat membeli terjadi kepercayaan didalamnya. Menurut Rousseau et al. (1998) kepercayaan adalah keadaan psikologis yang terdiri dari niat untuk menerima kerentanan berdasarkan ekspektasi positif dari niat atau perilaku lain. Kebijakan pengembalian adalah sebuah kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan sebagai salah satu faktor yang penting untuk menciptakan niat beli konsumen terhadap suatu produk, meliputi biaya pengiriman untuk pengembalian dan menghilangkan biaya restocking (Lu and Ying-Ju 2012). Saat konsumen sudah berniat melakukan sebuah pembelian itu artinya konsumen tersebut sudah memiliki rasa percaya terhadap sebuah website produk tertentu

14 (Lloyd 2008). Dalam penelitian ini ada hubungan antara Kebijakan Pengembalian dengan brand trust. Hal ini juga didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh (Ruparelia et al., 2010) yang menyatakan bahwa, Kebijakan Pengembalian berpengaruh positif terhadap brand trust. Berdasarkan hal diatas maka hipotesisnya adalah sebagai berikut: H6: Kebijakan pengembalian berpengaruh pada web brand trust 7. Brand Trust Brand trust. Suatu sikap percaya konsumen terhadap suatu brand. Morgan dan Hunt (1994) secara khusus merekam pentingnya kepercayaan dalam membangun hubungan dan menemukan bahwa kepercayaan menyebabkan komitmen dan loyalitas, yang diperlukan untuk membangun hubungan yang sukses dengan pelanggan. Dengan demikian, merek terpercaya dibeli lebih sering dan memiliki tinggi tingkat komitmen; sehingga pangsa pasar yang lebih besar dan harga premium di pasar (Chaudhuri dan Holbrook 2001; Rupelia et al., 2010). Pengembangan dan pemeliharaan merek kepercayaan konsumen di web adalah jantung dari pemasaran perusahaan, terutama dalam menghadapi pasar yang sangat kompetitif dengan meningkatnya ketidakpastian dan penurunan diferensiasi produk (Fournier dan Yao 1997). Dalam penelitian ini brand trust diposisikan sebagai variabel dependen karena merupakan salah satu variabel yang dijelaskan bagaimana kesepuluh faktor independent diatas dapat membentuk sebuah kepercayaan terhadap merek.

15 C. Model Penelitian Kerangka ini bertujuan untuk memberikan gambaran pokok permasalahan penelitian. Adapun kerangka teoritis adalah sebagai berikut : Keamanan Privasi Nama merek Web brand trust

16 Desain Website dan navigasi Informasi Kebijakan pengembalian Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian tentang web brand trust dalam meemnuhi kebutuhan konsumen telah dilakukan oleh Ruparelia et al. (2010) dengan model yang telah dikembangkan berdasarkan penelitian Ha (2004) penelitian ini menemukan bahwa variabel keamanan, privasi, nama merek, informasi dan pengalaman masa lalu memiliki pengaruh dalam membangun kepercayaan merek. Kemudian model dikembanngkan oleh Ruparelia et al (2010) dengan menambah variabel yaitu desain web site dan navigasi, kebijakan pengembalian, juga memiliki pengaruh dalam membangun sebuah kepercayaan. Berdasarkan hasil uraian diatas, maka disusun suatu kerangka penelitian yang menyatukan pengaruh antar variabel dalam penelitian ini, untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran penelitian digambarkan dalam Gambar 2.1.

17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lingkungan Toko Lingkungan toko merupakan salah satu bagian dari bauran eceran yang memiliki arti yang sangat penting dalam menjalankan bisnis ritel. Dengan

Lebih terperinci

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN Agar mendapat keuntungan, suatu perusahaan harus menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan mereka. Untuk mencapai hal ini, pertama perusahaan harus mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang

BAB II LANDASAN TEORI. yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang BAB II LANDASAN TEORI II. A. KEPERCAYAAN II. A. 1. Pengertian Kepercayaan Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab ini bertujuan memberikan landasan yang valid dan reliabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab ini bertujuan memberikan landasan yang valid dan reliabel BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini bertujuan memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenaran. Penggunaan informasi yang dihasilkan pada

Lebih terperinci

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Penerimaan Teknologi Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menuntut manusia untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi. Salah satunya adalah internet, hampir

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat

LANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi,

Lebih terperinci

12 Berdasarkan konteks studi perilaku organisasional, bahwa kepercayaan mengarah pada level tertinggi pada loyalitas, yaitu komitmen (Morgan dan Hunt,

12 Berdasarkan konteks studi perilaku organisasional, bahwa kepercayaan mengarah pada level tertinggi pada loyalitas, yaitu komitmen (Morgan dan Hunt, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Dalam bab ini akan menjelaskan variabel penelitian. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah reputasi merek, prediktabilitas merek, kompetensi merek,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pendahuluan Menghasilkan pelanggan yang puas saat ini tidaklah cukup. Bagi kelangsungan bisnis, menciptakan pelanggan yang loyal menjadi agenda penting

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online (karakteristik website), kepuasan dan kepercayaan yang mendukung penelitian ini. Selain teori tentang belanja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin cepat telah mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al- Kasasbeh, 2011).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini teknologi jauh lebih canggih dan terus berkembang. Perkembangan teknologi tersebut dapat dirasakan didalam berbagai bidang mulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan toko ritel berkembang sangat pesat. Hal ini terbukti dengan banyaknya peritel asing yang ingin mencoba memasuki pasar Indonesia, ditambah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan persaingan tersebut semakin hari semakin bertambah ketat, baik antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan memiliki loyalitas pada perusahaan. Dengan terciptanya loyalitas maka

BAB I PENDAHULUAN. akan memiliki loyalitas pada perusahaan. Dengan terciptanya loyalitas maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Consumer s trust pada perusahaan merupakan aset yang penting dan bernilai bagi perusahaan. Ketika konsumen percaya pada perusahaan maka konsumen akan memiliki

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengalaman Membeli Secara Online Pengalaman adalah kejadian yang terjadi dan dirasakan oleh masingmasing individu secara personal yang dapat memberikan kesan tersendiri bagi individu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, dunia telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memegang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk memuaskan konsumen dengan mengambil keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Cara memuaskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Produk Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan perkembangan teknologi (Susanti 2013). Terbukti dalam 2 tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. tantangan perkembangan teknologi (Susanti 2013). Terbukti dalam 2 tahun terakhir, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era global ini internet merupakan salah satu yang menjadi jawaban dari tantangan perkembangan teknologi (Susanti 2013). Terbukti dalam 2 tahun terakhir, pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. 1. Minat beli. Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Minat beli Internet telah menyebar menjadi populer pada saluran pemasaran (Cho dan Park, 2001). Menganalisis evaluasi pelanggan online belanja sangat menarik

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini peneliti menguraikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini peneliti menguraikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini peneliti menguraikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis. Selain itu, bab ini juga dilengkapi dengan implikasi manajerial, keterbatasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di dunia selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perusahaan untuk dapat bertahan hidup harus turut serta mengadakan perubahan dan peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) dan Yasin (2010) dengan judul What factors influence online brand trust:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) dan Yasin (2010) dengan judul What factors influence online brand trust: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Alam, Syed Shah dan Yasin, Norjaya Mohd (2010) Penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah penelitian oleh Alam dan Yasin (2010) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak. Modul ke: 05FIKOM. Brand Image. Fakultas. Program Studi HUMAS. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom

Produksi Media PR Cetak. Modul ke: 05FIKOM. Brand Image. Fakultas. Program Studi HUMAS. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Modul ke: Produksi Media PR Cetak Fakultas 05FIKOM Brand Image Program Studi HUMAS Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Latar Belakang Terbentuknya citra yang positif terhadap suatu brand yang positif terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori kualitas produk, harga, citra merek, kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan bahwa pengguna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2008:5) pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Citra merek (Brand Image) mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap

I. PENDAHULUAN. Citra merek (Brand Image) mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra merek (Brand Image) mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan di bentuk dari suatu informasi dan pengalaman masa lalu terhadap suatu merek perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011).

BAB I PENDAHULUAN. penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan pasar perbelanjaan online yang cepat menjadi salah satu penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011). Dengan semakin terjangkaunya

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN. Jennifer Agustin D. Koeshartono

PENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN. Jennifer Agustin D. Koeshartono PENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN Jennifer Agustin D. Koeshartono Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan dihadapkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan. Ketatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat. Electronic commerce menawarkan peluang baru untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat. Electronic commerce menawarkan peluang baru untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjualan secara online mulai meningkat seiring dengan adanya pertumbuhan teknologi yang semakin pesat. Electronic commerce menawarkan peluang baru untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dibenak setiap orang (M. Hanafi, 2006:1 ). Risiko mencakup

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dibenak setiap orang (M. Hanafi, 2006:1 ). Risiko mencakup BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Persepsi Risiko Risiko merupakan suatu kejadian yang dikonotasikan negative dibenak setiap orang (M. Hanafi, 2006:1 ). Risiko mencakup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Customer Satisfaction Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata satis yang artinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan usaha yang semakin kompetitif dan semakin meningkat diantara para produsen, menyebabkan munculnya peluang dan tantangan bisnis yang baru bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Beli Hijau Perilaku beli merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia yang tidak terbatas semakin berkembang dari waktu ke waktu, kemajuan teknologi dan informasi telah membawa dampak besar bagi perubahaan gaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek dalam marketing didefinisikan sebagai pencitraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan pesan dan membentuk persepsi di benak pelanggan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet saat ini telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Pengguna internet di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan, yakni mencapai 82 juta orang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri dari 6 dimensi, yaitu: desain situs, reliabilitas, layanan pelanggan, keamanan/privasi, personalisasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan penelitian ini diajukan. Teori yang digunakan adalah teori tentang kualitas website hotel, kepercayaan awal konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat banyak, pembayaran yang praktis dengan sistem kasir, ruangan ber-

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat banyak, pembayaran yang praktis dengan sistem kasir, ruangan ber- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis ritel (pengecer) mini market pada 5 (lima) tahun terakhir ini berkembang dengan sangat cepat. Rak-rak yang tersusun rapi, variasi produk yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengamatan Kuesioner penelitian disebarkan melalui forum komunitas terbesar di Indonesia yaitu kaskus.co.id, serta mailing-list (kelompok diskusi di Internet). Sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era ICT (Information Communication Technology), teknologi internet mentransformasi kebiasaan masyarakat. Hasil riset dari MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang konsumen niat beli terhadap suatu produk muncul dari sebuah keinginan yang disebabkan oleh dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran, apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi pengaruh pasar

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG Dessy Amelia Fristiana Abstract Beragam faktor dapat mempengaruhi konsumen dalam mempercayakan tempat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis di antara perusahaan-perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis di antara perusahaan-perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan bisnis di antara perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal ini menyebabkan perlunya suatu kebijaksanaan tertentu dari perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Memasuki era globalisasi ini, teknologi pun telah merambat secara luas ke bidang komunikasi. Hadirnya telepon seluler (handphone) memberikan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Melihat perkembangan teknologi seperti saat ini orang-orang sudah tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Melihat perkembangan teknologi seperti saat ini orang-orang sudah tidak BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kualitas Situs Web Melihat perkembangan teknologi seperti saat ini orang-orang sudah tidak asing lagi dengan kehadiran internet. Aktivitas mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern pada saat ini teknologi mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern pada saat ini teknologi mengalami perkembangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modern pada saat ini teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin bertambah.teknologi memegang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Green marketing Green marketing (pemasaran hijau) sebagai salah satu usaha strategis dalam menciptakan suatu bisnis yang berbasis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat terpuaskan secara permanen. Dalam usahanya untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat terpuaskan secara permanen. Dalam usahanya untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap individu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun, kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas. Hal ini dikarenakan kebutuhan manusia tidak

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola loyalitas menjadi tantangan berat bagi pemasar. Jika pada masa lalu

BAB I PENDAHULUAN. mengelola loyalitas menjadi tantangan berat bagi pemasar. Jika pada masa lalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang cepat berubah, meningkatnya persaingan global, masuknya produk-produk inovatif serta kondisi pasar yang jenuh membuat tugas mengelola loyalitas menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Online servicescape Harris dan Goode(2010) menyatakan bahwa Online servicescape merupakan suatu atmosfer lingkungan dalam sebuah ruang virtualonline yang dirasakan oleh pengunjung

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran (Marketing) Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasimengenai barang atau jasa dalam kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Internet World Statst (2016), jumlah orang yang menggunakan internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi melambat dari pengguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat dibuktikan banyaknya inovasi yang ada, dari yang sederhana sampai yang menghebohkan dunia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peluang Pasar Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, merek sudah menjadi salah satu fokus pemasaran. Upaya membangun suatu merek yang kuat pun perlu dilakukan. Merek dapat juga didefinisikan sebagai sebuah nama,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perilaku berpindah merek telah dilakukan oleh Purwanto Waluyo dan Pamungkas dan Agus Pamungkas (2003) dengan judul Analisis Perilaku Brand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam dunia bisnis penjualan dan pemasaran merupakan bagian yang sangat penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan. Sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk 11 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek (Brand) Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk lainnya. Kita menyimpan memori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan fenomena penelitian beserta variabel-variabel yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan fenomena penelitian beserta variabel-variabel yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan fenomena penelitian beserta variabel-variabel yang diteliti, dan alasan pemilihan topik. Penjelasan tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. jual. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Nofita, 2013) persepsi adalah suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. jual. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Nofita, 2013) persepsi adalah suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Persepsi Harga Persepsi konsumen terhadap suatu harga dapat mempengaruhi keputusannya dalam membeli suatu produk sehingga suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer BAB II LANDASAN TEORI 2. Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi pemasaran menurut Kotler di dalam buku Subagyo marketing in business (2010:2) Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Loyalitas merupakan kunci utama perusahaan untuk sukses, tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Loyalitas merupakan kunci utama perusahaan untuk sukses, tidak hanya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Loyalitas merupakan kunci utama perusahaan untuk sukses, tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi jangka panjang. Hal ini karena loyalitas pelanggan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dikarenakan merek yang kuat dapat memberikan sejumlah manfaat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dikarenakan merek yang kuat dapat memberikan sejumlah manfaat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun merek yang kuat di pasar merupakan tujuan dari banyak organisasi dikarenakan merek yang kuat dapat memberikan sejumlah manfaat bagi perusahaan yakni berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan pasar harus mampu menghadirkan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan globalisasi di bidang teknologi informasi. Dimana informasi dapat diketahui secara cepat.

Lebih terperinci

2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni

2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan The Nielsen Global Survey of E-Commerce di tahun 2014 mensurvei responden yang memiliki akses internet di 60 negara untuk mempelajari minat belanja online

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran

II. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran 2..1.1 Pengetian Pemasaran Kegiatan pemasaran memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia, hal ini disebabkan karena manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet sudah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan menggunakan internet sebagai cara

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan konsumen sangat penting bagi sebuah bisnis, karena dapat menciptakan komitmen dan loyalitas terhadap suatu produk. Konsumen akan membeli berulang-ulang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan dan komunikasi bagi setiap individu (Strauss dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan dan komunikasi bagi setiap individu (Strauss dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini semakin meningkat di berbagai aspek kegiatan, salah satunya adalah perkembangan teknologi internet. Internet adalah jaringan global

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi tantangan dari banyaknya produsen yang menawarkan berbagai jenis produk baru dengan inovasi

Lebih terperinci

MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING. Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo.

MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING. Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo. MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Isu dalam dunia marketing yang akan selalu menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian Sosial media marketing merupakan tambahan terbaru dalam dunia marketing di mana digunakan untuk menjalin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. brand loyalty merupakan isu utama yang peneliti pandang penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. brand loyalty merupakan isu utama yang peneliti pandang penting untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Isu Utama Sebuah keinginan untuk berkomitmen lebih kepada suatu merek atau brand loyalty merupakan isu utama yang peneliti pandang penting untuk diteliti. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak akan lepas dari transaksi jual beli sehingga pasar-pasar semakin lama menjadi lebih besar. Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut manusia untuk dapat bergerak cepat dalam menjalankan segala aktivitas keseharian, menyebabkan adanya peningkatan permintaan dan

Lebih terperinci