BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi kepribadian dalam mengembangkan komunikasi di SDN 1 Lion

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kompetensi kepribadian dalam mengembangkan komunikasi di SDN 1 Lion"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah terkait dengan kompetensi kepribadian dalam mengembangkan komunikasi di SDN 1 Lion Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dapat dijelaskan sesuai indikator sebagai berikut: Hasil Wawancara Dengan Kepala Sekolah 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin : Terkait dengan indikator yang pertama ini ada 4 pertanyaan yang ditujukan terhadap responden dengan hasil sebagai berikut: Apakah kepala sekolah selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi? Berdasarkan pertanyaan tersebut responden menyatakan sangat konsisten dalam konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi. Karena dalam mengambil keputusan tidak bisa memihak pada satu arah, sehingga dalam memutuskan suatu keputusan harus betul-betul konsisten dan tidak bisa dirubah-rubah. (W. K.S. 15 Mei 2013) Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu konsisten dalam berpikir, berucap dan berbuat dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala sekolah. Apakah kepala sekolah memiliki komitmen/loyalitas/ dedikasi/etos kerja yang tinggi dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi? Dalam hal ini responden menyatakan bahwa memiliki suatu komitmen tinggi dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi kepala

2 sekolah harus betul-betul ada. Karena hal merupakan inti dari majunya sebuah sekolah. (W. K.S. 15 Mei 2013) Pernyataan responden di atas, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki suatu komitmen tinggi dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi kepala sekolah harus betul-betul ada Apakah kepala sekolah tegas dalam dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi? Hasil pernyataan responden menyatakan tegas dalam dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi. Tapi ketegasan yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan halhal yang tidak bersifat negatif. (W. K.S. 15 Mei 2013) Dari hasil wawancara di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah tegas dalam dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi dan fungsi? Apakah kepala sekolah disiplin dalam melaksanakan suatu tugas pokok Responden menyatakan disiplin dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (W. K.S. 15 Mei 2013) Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa kepala sekolah disiplin dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsinya sebagai kepala sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah: Apakah kepala sekolah memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsinya?

3 Dalam hal ini responden menyatakan iya, karena hal itu sangat penting, pengetahuan terhdap berbagai macam teori yang berkaitan dengan duni pendidikan khususnya kompetensi kepribadian seorang kepala sekolah untuk untuk pelaksanaan suatu tugas sekolah sangat penting dimiliki oleh kepala sekolah. (W. K.S. 15 Mei 2013) Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian seorang kepala sekolah untuk untuk pelaksanaan suatu tugas sekolah sangat penting dimiliki oleh kepala sekolah. Apakah kepala sekolah mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan rasa keingintahuannya terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi? Dalam hal ini kepala sekolah dibantu oleh para bawahan dalam hal pemenuhan rasa keingin tahuannya terhadap kebijakan teori dalam melaksanakan tugas. (W. K.S. 15 Mei 2013) Hasil pernyataan responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dibantu oleh para bawahan dalam hal pemenuhan rasa keingin tahuannya terhadap kebijakan teori dalam melaksanakan tugas 3. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi: Apakah kepala sekolah memiliki kecenderungan untuk selalu menginformasikan secara tranparan dan proporsional kepada orang lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan, kelebihan dan kekurangan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi? Iya, kepala sekolah selalu mengadakan rapat terbuka dengan berbagai stackholder sekolah dalam rangka mengimpormasikan segala macam kebijakan dan keputusan yang ada kaitannya dengan sekolah. (W. K.S. 15 Mei 2013) Hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu mengadakan rapat terbuka dengan berbagai stackholder sekolah dalam rangka

4 mengimpormasikan segala macam kebijakan dan keputusan yang ada kaitannya dengan sekolah Apakah kepala sekolah selalu terbuka atas saran dan kritik yang disampikan oleh atasan, teman sejawat, bawahan, dan pihak lain atas pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi? Dalam menanggapi pertanyaan ini, kepala sekolah menyatakan bahwa kunci utama dalam pengembangan suatu lembaga pendidikan khususnya SDN 1 Lion Kecamatan Posigadan, maka kepala sekolah memang seharusnya harus lebih terbuka dalam segala hal, terutama atas berbagai saran dan kritik dari berbagai pihak. (W. K.S. 15 Mei 2013) Berdasarkan wawancara tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan suatu lembaga pendidikan khususnya SDN 1 Lion Kecamatan Posigadan, maka kepala sekolah memang seharusnya harus lebih terbuka dalam segala hal 4. Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah: Apakah kepala sekolah memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah sehubungan dengan suatu tugas pokok dan fungsi? Iya, responden menyatakan bahwa kepala sekolah selalu mengendalikan emosional dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi di SDN 1 Lion. (W. K.S. 15 Mei 2013) Hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu mengendalikan emosional dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi di SDN 1 Lion Apakah kepala sekolah teliti, cermat, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi?

5 Dalam hal ini, kepala sekolah sangat teliti, cermat dan hati-hati serta tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tugas dan fungsinya di SDN 1 Lion. (W. K.S. 15 Mei 2013) Hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah sangat teliti, cermat dan hati-hati serta tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tugas dan fungsinya di SDN 1 Lion Apakah kepala sekolah tidak mudah putus asa dalam menghadapai segala bentuk kegagalan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi? Responden menyatakan, kegagalan merupakan hal yang tidak perlu dipermasalhkan, tetapi dijadikan pelajaran untuk lebih memaksimalkan tugas dan fungsi seorang kepala sekolah. (W. K.S. 15 Mei 2013) Beradasarkan hasil wawancara dengan responden, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di SDN Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan tergolong sudah maksimal walaupun masih dalam tahap-tahap pengembangan kearah yang lebih baik Hasil Wawancara Dengan Guru Untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang kompetensi kepribadian kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di SDN 1 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan maka peneliti melakukan wawancara dengan guru di SDN 1 Lion. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru diperoleh hasil sebagai berikut: Pertama, bagaimana kompetensi kepribadian kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di sekolah? Dalam hal ini responden menyatakan bahwa kepala sekolah selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap

6 melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi serta tegas dalam dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsinya di SDN 1 Lion. (W. S.E 15 Mei 2013) Beradasrkan hasil wawancara tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian kepala sekolah diwujudkan dalam hal selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat serta tegas dalam dalam mengambil sikap dan tindakan sesuai tugasnya di SDN 1 Lion. Kedua, bagaimanakah keterbukaan kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di sekolah? Responden menyatakan bahwa kepala sekolah selalu memeiliki kecenderungan untuk selalu menginformasikan secara tranparan dan proporsional kepada orang lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan, kelebihan dan kekurangan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi serta selalu terbuka atas saran dan kritik yang disampikan oleh atasan, teman sejawat, bawahan, dan pihak lain atas pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsinya. (W. S.E 15 Mei 2013) Kesimpulan wawancara tersebut adalah kepala sekolah selalu selalu menginformasikan secara tranparan kepada orang lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan, kelebihan dan kekurangan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi serta selalu terbuka atas saran dan kritik yang disampikan oleh berbagai pihak. Ketiga, bagaimana pengendalian diri kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi? Sehubungan permasalahan itu, responden menyataan bahwa kepala sekolah 1) memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah sehubungan dengan suatu tugas pokok dan fungsi 2) Teliti, cermat, hatihati, dan tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi, dan 3) Tidak mudah putus asa dalam menghadapai segala bentuk kegagalan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi. (W. S.E 15 Mei 2013)

7 Sesuai hasil wawancara di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam hal pengendalian diri kepala sekolah selalu 1) memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah 2) Teliti, cermat, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa, dan 3) Tidak mudah putus asa dalam menghadapai segala bentuk kegagalan Hasil Wawancara Dengan Siswa Terkait dengan kompetensi kepribadian kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di SDN 1 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dilakukan wawancara dengan beberapa siswa. Hasil dapat dideskripsikan sebagai berikut: Responden menyatakan bahwa kepala sekolah merupakan orang yang tegas dalam melakukan komunikasi tetapi ia baik dan tidak memandang siapapun. Beliau selalu perhatian terhadap guru dan para siswanya. Kepala sekolah adalah orang baik dan tidak sombong. (W. dengan S.W.T siswa kls. VI) Pernyataan responden tersebut dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu menaruh perhatian terhadap para guru dan siswa dalam melaksanakan tugasnya, khususnya dalam berkomunikasi dengan para guru dan siswa. Wawancara juga dilakukan terhadap salah seorang siswa kelas V SDN 1 Lion, dalam hal ini responden menyatakan bahwa: Bapak kepala sekolah tegas kepada muridnya tapi memiliki rasa sayang yang tinggi terhadap semua muridnya, dia selalu memberikan nasehat yang baik terhadap kami semua. Beliau adalah guru yang paling dicintai dan disayangi oleh kami semua. Hasil wawancara dengan siswa tersbut, menunjukkan bahwa kepala sekolah selalu melakukan komunikasi dengan para siswa dengan memberikan nasehat-nasehat yang baik kepada seluruh siswa.

8 SDN 1 Lion. Selanjutnya wawancara dilakukan dengan salah seorang siswa kelas VI Menurut responden bahwa kepala sekolah adalah orang baik, ramah dan tegar pada murid-muridnya. Selain itu kepala sekolah tidak pernah membeda-bedakan siswa-siswinya tanpa memandang dari mana tinggalnya dan asal-usulnya. Dalam kesehariannya dia adalah orng yang sederhana dan selalu berkomunikasi dengan baik terhadap siapa saja. (W. dengan S.M.T siswa kls. IV) Berdasarkan penuturan responden, maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah orang yang selalu berkomunikasi dengan baik terhadap seluruh siswa dan siapa saja Hasil Observasi Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap kompetensi kepribadian kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di SDN 1 Lion meliputi aspek: 1. Kepala sekolah selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi. 2. Kepala sekolah memiliki komitmen/loyalitas/ dedikasi/etos kerja yang tinggi dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi. 3. Kepala sekolah tegas dalam dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi. 4. Kepala sekolah disiplin dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi. 5. Kepala sekolah memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsinya.

9 6. Kepala sekolah mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan rasa keingintahuannya terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi. 7. Kepala sekolah memiliki kecenderungan untuk selalu menginformasikan secara tranparan dan proporsional kepada orang lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan, kelebihan dan kekurangan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi. 8. Kepala sekolah selalu terbuka atas saran dan kritik yang disampikan oleh atasan, teman sejawat, bawahan, dan pihak lain atas pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi. 9. Kepala sekolah memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah sehubungan dengan suatu tugas pokok dan fungsi. 10. Kepala sekolah teliti, cermat, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi. 11. Kepala sekolah tidak mudah putus asa dalam menghadapai segala bentuk kegagalan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi. Dari 11 aspek yang diobservasi, menunjukkan hasil yang cukup optimal berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Namun demikian aspekaspek tersebut, belum terlaksana dengan sepenuhnya. Kekurangan-kekurangan yang ada akan terus diperbaiki sebagai upaya dalam mengembangkan komunikasi di SDN 1 Lion. 4.2 Pembahasan

10 Hasil penelitian selanjutnya akan dibahas pada setiap indikator. Dalam pembahasan hasil penelitian, akan dipaparkan hasil wawancara dari setiap indikator. Untuk lebih jelasnya pembahasan hasil penelitian kompetensi kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di SDN Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan diuraikan pada penjelasan dibawah ini. Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Komunikasi Di Sekolah Adanya suatu kompetensi kepribadian dari diri kepala sekolah terhadap bawahan dan siswaserta mampu memberikan kepercayaan kepada guru sebagai bawahan, merupakan suatu kompetensi pribadi kepala sekolah yang mutlak diperlukan dalam melaksanakan tugas di sekolah. Hal ini cukup beralasan, karena dengan adanya kompetensi kepribadian yang baik, bawahan, dengan mudah kepala sekolah melaksanakan fungsi kepemimpinan di sekolah. Demikian sebaliknya dengan memberikan rasa empati kepada guru sebagai bawahan dalam melaksanakan tugas di sekolah merupakan modal dasar untuk mempengaruhi dan menggerak para guru untuk mencapai tujuan organisasi sekolah. Secara umum kompetensi pribadi kepala sekolah SDN 1 Lion Kecamatan Posigadan khususnya dalam hal kompetensi kepribadian terhadap bawahan dan mampu memberikan rasa kenyamanan kepada bawahan pada dasarnya telah memadai. Berdasrkan hasil wawancara secara umum kompetensi pribadi kepala sekolah untuk indikator kompetensi keribadian kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di sekolah memiliki nilai yang cukup positif

11 terhadap peningkatan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola sekolah dasar sebagai organisasi atau lembaga pendidikan. Keterbukaan kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di sekolah Sikap terbuka dan demokaratis merupakan bagian yang sangat esensial bagi kepala sekolah dalam menunjang keberhasilan kepemimpinan di sekolah. Dengan perilaku seperti kepala sekolah dapat dijadikan figure yang diteladani oleh guru dan siswa. Untuk indikator ini hasil wawancara menggambarkan bahwa pernyataan responden tergolong dengan hasil yang positif. Bila dikaitkan dengan kualitas pernyataan responden ternyata untuk jawaban yang positif termasuk pada kualitas yang cukup memadai. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa secara umum kepala sekolah SDN 1 Lion Kecamatan Posogadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan mempunyai memiliki sikap terbuka dan demokratis terhadap segala pendapat dan saran dari guru pada setiap pengambilan keputusan Pengendalian diri kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi di sekolah Memiliki pengendalian diri merupakan sumber motivasi dalam diri kepala sekolah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dalam rangka unjuk kerja yang baik. Secara realistik bahwa pengendalian diri kepala sekolah dalam mengembangkan komunikasi dalam diri kepala sekolah pada dasarnya telah optimal dimiliki. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengendalian diri kepala sekolah SDN 1 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow

12 Selatan memiliki taraf kualitas yang cukup memadai guna mendukung pelaksanaan tugas di sekolah. Berdasarkan hasil analisis setiap permasalahan pada wawancara dengan kepala sekolah sebagai penanggung jawab di SDN 1 Lion sudah menunjukkan hasil yang cukup optimal dalam hal kompetensi kepribadian dalam mengembangkan komunikasi di SDN 1 Lion. Hal ini berarti teori yang dikemukana oleh Uno (2010: 18-19) bahwa kompetensi kepribadian seorang kepala sekolah meliputi 1) Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin 2) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah. 3) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi: 4) Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah. 5) Memiiki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keterkaitan dengan teori yang telah dikemukakan di atas, dimana kepala sekolah sudah cukup optimal dalam melaksanakan kompetensi kepribadiannya.

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin : Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan

Lebih terperinci

Kompetensi Kepala Sekolah

Kompetensi Kepala Sekolah 1 of 8 3/22/2012 2:32 PM AKHMAD SUDRAJAT: TENTANG PENDIDIKAN Kompetensi Kepala Sekolah Posted on 29 Januari 2008 A. Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH Rita Eka Izzaty 1

KOMPETENSI DAN KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH Rita Eka Izzaty 1 KOMPETENSI DAN KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH Rita Eka Izzaty 1 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sebuah proses yang dilakukan dengan sadar untuk membuat manusia ke taraf yang lebih maju. Di dalam proses pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pemaparan dari penelitian yang diperoleh, dinyatakan beberapa hal yang menjadi simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULIAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULIAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan dapat dilakukan oleh semua elemen masyarakat melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan informal, dimana jalur pendidikan ini dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Komitmen Afektif guru di SMP Negeri Kecamatan Tanah Jawa mayoritas tergolong

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal 117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Puji Rahayu Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to see informations abaut headmaster to decision

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama-tama dari orang tua (keluarga) dan anggota keluarga lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pertama-tama dari orang tua (keluarga) dan anggota keluarga lainnya. Oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dalam keluarga merupakan dasar bagi pendidikan anak selanjutnya, atau dapat pula dikatakan bahwa keluarga merupakan peletak dasar bagi pendidikan yang pertama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Lion, sekolah ini beralamat di Desa Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang

Lebih terperinci

Kelompok Ustad Zaky 2. Ustdzh. Hj. Dewi 3. Ustdh. Yaya 4. Ustdh. Yuyun

Kelompok Ustad Zaky 2. Ustdzh. Hj. Dewi 3. Ustdh. Yaya 4. Ustdh. Yuyun Kelompok 4 1. Ustad Zaky 2. Ustdzh. Hj. Dewi 3. Ustdh. Yaya 4. Ustdh. Yuyun Siapakah yang Patut di sebut Sebagai Guru Hebat? Beberapa Rumusan Guru Hebat menurut anak didik adalah : 1. Guru hebat itu ramah,

Lebih terperinci

PENGANTAR. Kepada Yth : Siswa / Siswi Kelas I SMK Negeri 6 Yogyakarta

PENGANTAR. Kepada Yth : Siswa / Siswi Kelas I SMK Negeri 6 Yogyakarta PENGANTAR Kepada Yth : Siswa / Siswi Kelas I SMK Negeri 6 Yogyakarta Pada kesempatan ini perkenankanlah saya meminta bantuan siswa / siswi untuk mengisi angket yang akan saya berikan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang kinerja pengawas Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan. Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN. tentang kinerja pengawas Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan. Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Alasan dipilihnya lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dalam Meningkatkan

Lebih terperinci

Pedoman wawancara. Judul penelitian

Pedoman wawancara. Judul penelitian edoman wawancara Judul penelitian eran kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru melalui menajemen kerja berbasis religius di madrasah aliyah negeri 1 wakatobi A. WAWANCARA DENGAN KEALA SEKOLAH

Lebih terperinci

SEBUAH rangkuman dalam buku

SEBUAH rangkuman dalam buku The Art of Leadership SEBUAH rangkuman dalam buku Seni Kepemimpinan tulisan William A. Cohen. Kelebihan buku tersebut adalah banyak sekali contoh konkret dan nyata dalam menerapkan segala bentuk cara menjadi

Lebih terperinci

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI Widada Universitas Negeri Malang E-mail: widada.fip@um.ac.id ABSTRAK Untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang komplek dan rumit diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan. Pendidikan merupakan sarana atau wahana yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses penanganan santri di Pesantren Tebuireng erat kaitannya dengan proses konseling yang ada dalam teori psikologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, baik itu melalui jalur pendidikan formal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu organisasi tentunya tidak terlepas dari sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu organisasi tentunya tidak terlepas dari sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu organisasi tentunya tidak terlepas dari sumber daya yang ada di organisasi tersebut, baik dari segi teknologi maupun sumber daya manusia.

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Ilmiah. Derajat Sarjana S-1. Oleh: IBNU TRI WICAKSONO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Naskah Publikasi Ilmiah. Derajat Sarjana S-1. Oleh: IBNU TRI WICAKSONO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK DAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS V SD NEGERI GESI 1 TAHUN AJARAN 2014 / 2015 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Widyatama (UTama) adalah salah satu Institusi Pendidikan Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk mewujudkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan ketelitian dari masing-masing individu dalam mengambil

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan ketelitian dari masing-masing individu dalam mengambil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan merupakan proses yang berlangsung dalam suatu kelompok atau organisasi, ketika kelompok atau organisasi tersebut ingin melakukan satu kegiatan

Lebih terperinci

PSIKOGRAM. Nama : A Level Tes : Supervisor Tanggal Tes : 29 Juli 2010 Pengirim : PT. X Tujuan Tes : Seleksi Calon Supervisor Gudang Bahan.

PSIKOGRAM. Nama : A Level Tes : Supervisor Tanggal Tes : 29 Juli 2010 Pengirim : PT. X Tujuan Tes : Seleksi Calon Supervisor Gudang Bahan. PSIKOGRAM Nama : A Level Tes : Supervisor Tanggal Tes : 29 Juli 2010 Pengirim : Tujuan Tes : Seleksi Calon Supervisor Gudang Bahan Sidoarjo Aspek SR R S T ST Inteligensi Umum (Taraf Kecerdasan) Taraf kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, matematika juga sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, matematika juga sangat diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang begitu cepat mengalami perkembangan. Hal itu terbukti dengan semakin banyaknya kegiatan matematika dalam kehidupan

Lebih terperinci

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN LAMPIRAN P.V INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN Deskripsi Diri IDENTITAS DOSEN 1. Nama Dosen yang diusulkan : 2. NIP/NIK/NRP : 3. Perguruan Tinggi Pengusul : 4. Nomor Peserta DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

BAB II. Reward dan Rasa Percaya Diri. berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak

BAB II. Reward dan Rasa Percaya Diri. berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak BAB II Reward dan Rasa Percaya Diri A. Reward 1. Pengertian Reward Menurut bahasa reward berasal dari bahasa inggris yang berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak sekali pendapat

Lebih terperinci

Tes Karakteristik Pribadi

Tes Karakteristik Pribadi 1 2 Tes Karakteristik Pribadi TIPS MENGERJAKAN TES KARAKTERISTIK PRIBADI Soal Tes Kompetensi Pribadi (TKP) pada dasarnya adalah tes yang menilai sikap dan respon seseorang terhadap kasus yang diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan penangung jawab BPH-MJ Gereja Efratha Gentuma Raya. Pendirian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan penangung jawab BPH-MJ Gereja Efratha Gentuma Raya. Pendirian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah PAUD sekolah Minggu didirikan pada tanggal 01 Desember 2012, di gedung Gereja Efratha Gentuma di pimpin oleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi tentang kepemimpinan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi tentang kepemimpinan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan esensial dalam kehidupan manusia, karena pendidikan, manusia dapat di bedakan dengan makhluk lain yang menempati alam ini. Kenyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan berbagai elemen dalam sebuah organisasi; yaitu

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan berbagai elemen dalam sebuah organisasi; yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini sumber daya manusia dianggap sebagai sumber daya yang penting bagi organisasi,karena tanpa sumber daya manusia yang berkualias,maka organisasi tidak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian.

BAB V PENUTUP. di perusahaan dan juga kaitannya dengan aspek penelitian. BAB V PENUTUP Pada bab ini disajikan kesimpulan dari proses penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat diberikan terkait dengan topik penelitian di perusahaan dan juga kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari kepribadian seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP EFEKTIFITAS LAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DAN PERKAWINAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA TESIS Oleh Oleh : Edy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Selain itu pendidikan mempunyai tanggung jawab terhadap

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN Petunjuk pengisian : 1) Isilah data diri sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan (Ngalim Purwanto,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi pada data penelitian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi pada data penelitian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Sebelum melakukan uji hipotesis, maka peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi normalitas dan linearitas data penelitian. Uji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memahami pentingnya keberadaan sumber daya manusia di era global, saat ini salah satu upaya harus dicapai oleh lembaga adalah meningkatkan kualitas SDM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan prestasi manusia melalui pembelajaran disekolah. yang bermanfaat untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan prestasi manusia melalui pembelajaran disekolah. yang bermanfaat untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dalam menyiapkan peserta didik melalui pembelajaran atau pelatihan yang secara teratur dan sistematis untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kepemimpinan Mudîr dalam Pengelolaan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur an di

BAB V PENUTUP. Kepemimpinan Mudîr dalam Pengelolaan Pondok Pesantren Tahfizhul Qur an di BAB V PENUTUP Pada bab ini secara berturut-turut akan dikemukakan simpulan dan saransaran dari hasil penelitian. A. Simpulan Setelah mengkaji dan menganalisis secara mendalam tentang Gaya Kepemimpinan

Lebih terperinci

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum pendidikan di Indonesia tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek? Pedoman Observasi 1. Kesan umum subyek secara fisik dan penampilan 2. Relasi sosial subyek dengan teman-temannya 3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview Pedoman Wawancara 1. Bagaimana hubungan

Lebih terperinci

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 DISIPLIN ORGANISASI

Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 DISIPLIN ORGANISASI DISIPLIN ORGANISASI Disiplin adalah tindakan para manajer untuk menegakkan standar organisasi, yang apabila para pekerja tidak mengetahui dan memahami standar tersebut, maka perilaku mereka akan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi. yang penting dalam menentukan perilaku individu.

BAB I PENDAHULUAN. dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi. yang penting dalam menentukan perilaku individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepribadian seseorang memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan orang lain. Sifat-sifat atau karakteristik tertentu dari individu, yang relatif menetap dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat bagaiman cara ataupun etika bahasa yang diperagakan oleh komunikan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat bagaiman cara ataupun etika bahasa yang diperagakan oleh komunikan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi lisan merupakan suatu hubungan yang efektif yang dilakukan oleh dua orang atau lebih guna mencapai suatu tujuan yang diinginkan bersama, baik dari pihak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, 96 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, pelatihan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Departemen Tehnik PT.Printech

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya manusia. Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2009, h.67).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2009, h.67). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Karyawan 2.1.1 Pengertian Kinerja Karyawan Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh langsung persepsi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman

Lebih terperinci

KUESIONER A. IDENTITAS RESPONDEN. Nama : Umur : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : 1. Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang terbagi dalam dua

KUESIONER A. IDENTITAS RESPONDEN. Nama : Umur : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : 1. Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang terbagi dalam dua 124 KUESIONER A. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Umur : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : 1. Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian. 2. Jawaban setiap pertanyaan telah disediakan.

Lebih terperinci

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT Dwi Retno Aprilia, Aisyah Program Studi PGPAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Email:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU ANGGOTA KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses

BAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggarakan pendidikan secara baik, tertata dan sistimatis hingga proses yang terjadi didalamnya dapat menjadi suatu sumbangan besar bagi kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok. pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.

BAB V PEMBAHASAN. kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok. pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung. BAB V PEMBAHASAN A. Strategi guru pembimbing ekstrakurikuler robotik dalam menanamkan kecerdasan spiritual pada nilai kejujuran di MTs Al-Ma arif pondok pesantren Salafiyah As-Syafi iyah Panggung Tulungagung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak sangat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian SDN Se Kecamatan Bokan Kepulauan merupakan salah satu lembaga atau pusat sumber belajar untuk siswa Sekolah Dasar (SD). SDN ini terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan guru-guru mempunyai komitmen yang kuat dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka.

Lebih terperinci

Sumber : Abdul Mukhyi dan Organisasi.org. yudaharja.com

Sumber : Abdul Mukhyi dan Organisasi.org. yudaharja.com Sumber : Abdul Mukhyi dan Organisasi.org yudaharja.com Arti Kepemimpinan Menurut Stoner : kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas, untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG Pendidikan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia, sejak

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Baik buruknya suatu

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Baik buruknya suatu BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Baik buruknya suatu peradaban kelak, sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini. Pendidikan sains mempunyai

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang. memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan

BABI PENDAHULUAN. Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang. memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan BABI PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan swasta. Ancaman dalam hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri di BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat hubungan yang positif antara persepsi guru terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL KEJENUHAN

BAB IV ANALISIS HASIL KEJENUHAN BAB IV ANALISIS HASIL KEJENUHAN A. Kejenuhan Belajar Mata Pelajaran SKI Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, para siswa kadang kala mengalami gangguan psikologis dalam belajar seperti kejenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan suatu negara. Dengan pendidikan dibentuk SDM yang berkualitas. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan pendidik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses memperoleh ilmu pengetahuan, baik diperoleh sendiri maupun dengan bantuan orang lain. Belajar dapat dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA Fitria Dwi Andriyani, M.Or. PELATIH OLAHRAGA Sukses tidaknya kegiatan ekstrakurikuler OR di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari segi pelatih, peserta didik,

Lebih terperinci

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan Menumbuhkan Jiwa Wirausaha melalui Pendidikan Prof. DR. H. Arief Rachman, M.Pd Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Guru Besar Universitas Negeri Jakarta Founder Arief Rachman & Associatecom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pendidikan senantiasa menjadi bagian yang strategis dalam pencapaian kemajuan suatu bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Guru PAI dalam mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas. terbuka di SMPN 1 Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Guru PAI dalam mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas. terbuka di SMPN 1 Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian dan Analisis Penelitian 1. Guru PAI dalam mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas terbuka di SMPN 1 Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Salah satu usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan yang berkualitas dan memiliki daya saing adalah pendidikan yang ditunjang oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kinerja guru. Mulyasa (2008:28)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat umum mengenal intelligence sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk memecahkan problem

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan, implikasi dan saran dari penelitian. 5.1 Kesimpulan Persyaratan analisis data telah terpenuhi, dengan demikian kesimpulan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data dan fakta hasil penelitian yang telah dipaparkan di dalam bab IV, maka pada bab V ini akan dirumuskan kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran diperlukan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pegawai merupakan hasil atau prestasi kerja pegawai yang dinilai dari segi

BAB I PENDAHULUAN. pegawai merupakan hasil atau prestasi kerja pegawai yang dinilai dari segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam sebuah organisasi. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, maka organisasi tersebut harus memiliki pegawai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Tugas guru dalam pembelajaran disekolah tidak terbatas hanya pada penyampaian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden Responden yang menjadi sampel dari penelitian ini di kelompokkan dalam dua kategori yaitu responden dari SD Negeri Poncoruso sebagai SD Inti dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara. 95 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gejala,menjelaskannya,dan mengambil manfaat dari pengetahuannya.

BAB I PENDAHULUAN. gejala,menjelaskannya,dan mengambil manfaat dari pengetahuannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan sangatlah kompleks,berbagai factor mempengaruhi keberhasilan pendidikan tanpa kita pernah tahu faktor manakah yang paling berpengaruh secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan saat ini menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari arus globalisasi, sehingga berbagai upaya dilakukan agar peserta didik kelak mampu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut: 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Hipotesis Adapun Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif Kepemimpinan terhadap Kinerja pegawai Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat hubungan positif budaya kerja dengan komitmen organisasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT DI KECAMATAN SANGATTA UTARA DAN KECAMATAN SANGATTA SELATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT DI KECAMATAN SANGATTA UTARA DAN KECAMATAN SANGATTA SELATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (1): 16-24 ISSN 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 S1 PIN PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT DI KECAMATAN SANGATTA

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Hasil dari data penelitian yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa Program Studi Diploma III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri bawahannya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS PENERAPAN NILAINILAI DASAR BUDAYA KERJA APARATUR NEGARA LINGKUP DEPARTEMEN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone BAB II LANDASAN TEORI A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) 1. Pengertian Kepribadian Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone yang artinya topeng yang biasanya dipakai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Implementasi Model Kepemimpinan Untuk Meningkatkan. Motivasi Kerja Karyawan pada UPK DAPM Kecamatan Tanjungsari

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Implementasi Model Kepemimpinan Untuk Meningkatkan. Motivasi Kerja Karyawan pada UPK DAPM Kecamatan Tanjungsari 74 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Implementasi Model Kepemimpinan Untuk Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan pada UPK DAPM Kecamatan Tanjungsari Model kepemimpinan merupakan perilaku dasar dari seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan

Lebih terperinci

WIDA YULIA WARDANI,2014

WIDA YULIA WARDANI,2014 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Karakteristik responden yang memberikan kontribusi pada penelitian ini

BAB VI PENUTUP. 1. Karakteristik responden yang memberikan kontribusi pada penelitian ini BAB VI PENUTUP A. Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Karakteristik responden yang memberikan kontribusi pada penelitian ini sebagian besar

Lebih terperinci