BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Surya Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Telaga pada guru kelas I dengan jumlah siswa 35 orang. Adapun penelitian ini mengenai peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di kelas I SDN 5 Telaga, proses penelitian ini dalam rangka melihat bagaimana peran seorang guru dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswanya. Pengumpulan data dimulai dengan kunjungan awal pada hari jumat tanggal 26 April tahun 2013, pada kunjungan awal ini peneliti melakukan observasi ketika guru sedang melaksanakan pembelajaran. Peneliti memperhatikan bagaimana cara guru mengajar dan interaksi guru dengan siswa pada proses pembelajaran. Kunjungan kedua adalah pada hari rabu tanggal 1 Mei Pada kunjungan ini, peneliti melaksanakan wawancara dengan guru sekaligus pengisian angket oleh guru. Penelitian selanjutnya yaitu pada hari senin 13 Mei Pada kunjungan kali ini, peneliti melakukan wawancara dengan siswa. Wawancara dengan siswa dilanjutkan lagi dikeesokan harinya yaitu pada hari selasa 14 Mei Wawancara yang dilakukan pada siswa ini bertujuan untuk mengecek kebenaran atau keabsahan data yang telah diberikan oleh guru sebelumnya. Berdasarkan dari prosedur pengumpulan data yang dilakukan peneliti terhadap peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di kelas I SDN 5 Telaga tahun ajaran 2012/2013, diperoleh data sebagai berikut :
2 4.1.1 Temuan Umum Secara umum peneliti menemukan gambaran berupa peran yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di kelas I SDN 5 Telaga antara lain : Guru di kelas I SDN 5 Telaga telah berupaya menjalankan perannya secara optimal, baik sebagai pengajar, pendidik maupun pembimbing. Sebagai pengajar guru menguasai materi pelajaran dan menyampaikan kepada siswa dengan baik, pemanfaatan media dan sumber belajar yang tersedia di sekolah, memberikan tugas pada akhir pembelajaran. Sebagai pendidik, guru selalu memotivasi siswa untuk rajin belajar dan berlatih di rumah. Sebagai pembimbing, guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar setelah jam sekolah selesai. Secara umum, peran guru sangat menonjol dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa di kelas I SDN 5 Telaga Temuan Khusus Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengamat yang meneliti sejauh mana peran seorang guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di kelas I SDN 5 Telaga. Pada penelitian ini, peneliti membatasi peran guru menjadi beberapa saja yaitu, guru sebagai pembimbing, pengelola kelas, motivator, demonstrator, inisiator, mediator dan fasilitator. Jadi, penelitian pada penelitian mengenai peran guru hanya seputar peran yang telah disebutkan sebelumnya. Adapun temuan khusus yang ditemukan oleh peneliti dari beberapa prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, observasi, wawancara
3 dan angket ternyata guru telah melaksanakan perannya dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa di kelas I SDN 5 Telaga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dari beberapa prosedur pengumpulan data, ada beberapa hal yang dilakukan guru dalam rangka menjalankan perannya dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa di kelas I SDN 5 Telaga. a. Hasil Dari Wawancara dan Angket Dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, Menurut Yusna Saya memberikan perhatian khusus seperti siswa tersebut didudukan di tempat paling depan (wawancara, 01 Mei 2013). Hal ini senada dengan hasil angket mengenai peran guru sebagai pembimbing guru selalu membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sementara perannya sebagai pengelola kelas menurut Yusna Saya menciptakan suasana kelas yang kondusif terutama memperhatikan kebersihan kelas dan setiap hari sabtu saya selalu mengubah tempat duduk siswa dan terkadang saya mengubah posisi tempat duduk siswa menjadi kelompok kelompok (wawancara, 01 Mei 2013). Hal ini selaras dengan hasil angket dari guru sebagai pengelola kelas bahwa siswa jarang merasa bosan dan jenuh ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Peran sebagai motivator menurut Yusna Saya menghimbau siswa untuk rajin belajar di rumah (wawancara, 01 Mei 2013). Selaras dengan hasil wawancara pada
4 hasil angket bahwa guru selalu memotivasi siswa yang mengalami kesulitan belajar agar rajin belajar. Dalam perannya sebagai demonstrator menurut Yusna Siswa antusias serius dan senang dengan tugas yang diberikan (wawancara 01 Mei 2013). Pada hasil angket sebagai demonstrator menurut Yusna bahwa siswa siswa selalu memahami materi setiap kali ia mengajar. Sebagai inisiator, menurut Yusna Saya membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar setelah jam pulang sekolah selesai dan sebelum siswa meninggalkan kelas saya memberikan pertanyaan tentang perhitungan, siswa yang berhasil menjawab akan pulang lebih dulu. Saya juga sering memberikan mereka pekerjaan rumah agar mereka lebih banyak belajar daripada bermain sebab saya perhatikan siswa siswa ini akan belajar di rumah kalau ada tugas yang diberikan (wawancara, 01 Mei 2013). Masih peran sebagai inisiator menurut Yusna Saya sering bercengkrama dengan siswa siswa kemudian saya akan menanyakan penyebab mengapa mereka mengalami kesulitan belajar. Saya juga berkunjung ke rumah siswa jika ada kesempatan (wawancara, 01 Mei 2013). Hasil dari wawancara tentang guru sebagai inisiator sesuai dengan hasil angket yang menyatakan bahwa guru selalu memberikan solusi pada kesulitan yang dialami siswa, guru juga selalu menyediakan waktu untuk bercengkrama dengan siswa mengenai kesulitan belajar yang dialaminya dan guru melakukan kunjungan ke rumah siswa yang mengalami kesulitan belajar guna membicarakan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dengan orang tua bersangkutan namun kunjungan ke rumah
5 ini masih jarang dilakukan oleh guru, hal ini dikarenakan ada tugas lain yang harus dikerjakan oleh guru. Sebagai mediator, menurut Yusna Saya menggunakan media yang ada di perpustakaan karena siswa cepat mengerti. Tapi tidak setiap kali saya mengajar itu selalu menggunakan media, saya menyesuaikan dengan materi jika perlu menggunakan media maka saya gunakan namun jika tidak saya tidak menggunakan media (wawancara, 01 Mei 2013). Pada hasil angket guru menyatakan bahwa jarang menggunakan media pada setiap kegiatan belajar mengajar. Perannya sebagai fasilitator dalam hal ini penggunaan buku pelajaran oleh siswa menurut Yusna Buku paket ada yang diletakkan pada sudut baca di sudut ruangan kelas tapi tidak dimiliki sendiri oleh siswa. Namun, jika ada siswa yang meminjam ke rumah dibolehkan tapi dengan ketentuan harus mengembalikan lagi ke sekolah (wawancara, 01 Mei 2013). Pad hasil angket bahwa siswa jarang menggunakan bahan ajar cetak dalam kegiatan belajar mengajar. Peneliti menemukan gambaran secara khusus bahwa guru telah berupaya menjalankan perannya secara optimal, guru telah berbuat sebisa yang ia mampu untuk berbuat sebagai seorang guru dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa siswanya yaitu siswa siswa di kelas I SDN 5 Telaga. 4.2 Hasil Pembahasan Dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa di kelas I SDN 5 Telaga guru telah berupaya melakukan perannya dengan baik.
6 Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan kemudahan belajar pada kegiatan belajar mengajar bagi siswa. Dalam ranah guru sebagai fasilitator, guru telah melaksanakan perannya sebagai fasilitator dengan menyediakan buku buku pelajaran di kelas, hanya saja buku buku tersebut tidak dapat dimiliki oleh siswa. Siswa hanya bisa meminjam jika ingin meminjam namun dengan ketentuan yaitu mengembalikan kembali buku yang telah dipinjam. Sehingga buku buku tersebut jarang dimanfaatkan atau dingunakan oleh siswa. Dalam hal ini, tidak ada keharusan dari guru bahwa siswa harus menggunakan buku buku yang tersedia di kelas. Sebagai fasilitator hendaknya seorang guru dapat menyediakan alat bantu untuk memudahkan kelancarkan pada proses pembelajaran. Salah satu alat bantu itu adalah buku pelajaran yang akan memudahkan siswa tersebut dalam belajar, jika setiap siswa memiliki buku pelajaran tentunya akan memberikan banyak kesempatan siswa untuk lebih banyak belajar yaitu tidak hanya di sekolah tetapi di rumah juga siswa bisa belajar dengan banyak berlatih mengerjakan latihan latihan yang ada di buku pelajaran tersebut. Peran lain yang harus bisa dilakukan seorang guru yaitu bertindak sebagai motivator. Menurut Husaini (dalam buku Manajemen 2009:250) motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku. Motivasi dapat berasal dari dalam diri maupun luar diri seseorang.
7 Menyadari pentingnya sebuah motivasi dalam setiap perbuatan yang akan dilakukan maka setiap siswa harus memiliki motivasi dalam belajar untuk itu sebagai seorang guru hendaknya dapat menjadi motivator yang mampu menumbuhkan motivasi dalam diri siswa dan mendorong siswa agar rajin belajar, merangsang siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar ketika siswa merasakan rasa malas. Dalam ranah sebagai motivator, guru selalu menghimbau siswa agar rajin belajar di rumah. Menurut peneliti, jika siswa rajin belajar di rumah tentunya akan memberikan banyak kesempatan siswa untuk berlatih agar tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal ini, jika siswa menyadari bahwa belajar tidak cukup dengan hanya di sekolah saja mengingat waktu untuk belajar di sekolah tidak banyak maka untuk mengatasi kesulitan belajar siswa maka guru menghimbau siswa di kelas I SDN 5 Telaga agar rajin belajar di rumah. Peran guru masih banyak, salah satunya adalah sebagai pembimbing. Bertindak sebagai pembimbing guru hendaknya dapat mengarahkan dan membimbing anak untuk mencapai perkembangan belajar yang optimal. Dalam ranah sebagai pembimbing, guru di kelas I SDN 5 Telaga memberikan perhatian khusus seperti siswa tersebut didudukan paling depan sehingga guru lebih mudah mengontrol dan mengarahkan siswa tersebut. Sebagai seorang pembimbing, guru perlu menyediakan waktu, pikiran dan tenaga untuk membantu dan mengarahkan siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Sejalan dengan tugas sebagai seorang pembimbing,
8 guru hendaknya dapat menjadi seorang inisiator handal yang dapat melahirkan ide ide cemerlang dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide ide kemajuan dalam pembelajaran dan pendidikan. Dalam ranah sebagai inisiator, guru selalu memberikan solusi pada siswa seperti guru berinisiatif mencaritahu penyebab siswa mengalami kesulitan belajar dengan cara sering bercengkrama dengan siswa, berkunjung ke rumah siswa guna membicarakan kesulitan belajar yang dialami siswa pada orang tuanya. Guru juga berinisiatif untuk melakukan bimbingan pada siswa setelah jam sekolah selesai dan guru sering memberikan pekerjaan rumah pada siswa agar siswa lebih banyak belajar di rumah daripada bermain. Selain inisiator, guru juga berperan menjadi demonstrator yang mampu meyakinkan siswa tentang apa yang disampaikan oleh guru. Sebagai demonstrator, pada saat pembelajaran ada saat dimana anak tidak memahami apa yang ia pelajari untuk itu guru harus dapat meyakinkan anak didik dalam interaksi edukatif yang ia kelola. Dalam ranah sebagai demonstrator, guru selalu menjawab pertanyaan dari siswa untuk meyakinkan siswa terhadap materi yang ia ajarkan dan hal ini berhasil karena siswa selalu antusias setiap kali guru mengajar serta antusias dengan tugas yang diberikan oleh guru. Selain demonstrator, guru berperan sebagai pengelola kelas. Dalam pengelolaan kelas, guru hendaknya mampu mengatur ruangan kelas sedemikian rupa sehingga penghuni kelas merasa nyaman dan betah agar aktivitas yang berlangsung dalam kelas dapat berjalan dengan baik.
9 Dalam pengelolaan kelas, guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik sebab kelas adalah tempat terhimpun semua anak didik dalam rangka penerimaan bahan ajar dari guru. Oleh karena itu, pengelolaan kelas juga harus diperhatikan guru mengingat salah satu penyebab kesulitan belajar siswa adalah lingkungan sekolah atau kelas yang tidak kondusif. Dalam ranah ini, guru selalu memperhatikan kebersihan kelas dan guru juga melakukan perubahan posisi duduk siswa sehingga siswa dapat merasakan suasana yang baru. Peran guru terakhir yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu mediator. Sebagai mediator guru hendaknya dapat menghadirkan media media pada materi yang akan guru ajarkan guna memudahkan dan membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai jenis dan bentuknya serta manfaatnya sehingga dapat menggunakan media yang tepat dengan bahan ajar yang diajarkan. Dalam ranah mediator, guru tidak selalu menggunakan media pada proses pembelajaran karena guru menyesuaikan dengan materi yang diajarkan, jika materi tersebut perlu menggunakan media maka guru menggunakan media yang tersedia di perpustakaan sekolah tetapi jika materi tersebut tidak perlu menggunakan media maka guru tidak menggunakan media Upaya yang Dilakukan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Di Kelas I
10 a. Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti mendudukan siswa di tempat duduk paling depan sehingga guru dapat mengontrol. b. Melakukan bimbingan membaca untuk siswa setelah jam sekolah selesai. c. Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai perhitungan setelah jam belajar selesai. d. Memotivasi siswa agar rajin belajar di rumah. e. Menggunakan media yang sesuai dengan materi yang disajikan sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disajikan. f. Selalu berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan siswa ketika siswa tidak memahami materi yang disajikan. g. Menyediakan buku buku pelajaran di dalam kelas agar siswa dapat menggunakan buku tersebut. h. Memperhatikan kebersihan kelas sehingga siswa siswa dapat merasakan kenyamanan dalam belajar. i. Sering memberikan pekerjaan rumah kepada siswa agar siswa lebih banyak belajar dan berlatih di rumah daripada bermain. j. Menyediakan waktu bercengkrama dengan siswa yang mengalami kesulitan belajar agar guru dapat mengetahui penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar sehingga dapat mencarikan solusi yang tepat bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
11 k. Melakukan kunjungan ke rumah siswa guna membicarakan kesulitan belajar yang dialami siswa kepada orang tuanya agar pihak orang tua dapat bekerjasama dengan guru dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa. Berdasarkan upaya yang telah dilakukan guru, peneliti menarik kesimpulan bahwa guru telah berupaya melaksanakan perannya secara maksimal dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di kelas I SDN 5 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo hal ini sesuai dengan perolehan data dari 35 siswa di kelas I terdapat 19 siswa yang mengalami kesulitan belajar kemudian berkurang menjadi 3 siswa yang masih mengalami kesulitan belajar. Namun untuk dapat mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa hendaknya diperlukan kerjasama dari berbagai pihak baik dari siswa agar dapat menyadari tugasnya sebagai seorang siswa dan kerjasama antara guru dan orang tua.
BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh
103 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung Tahun
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran
BAB V PEMBAHASAN A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Penilaian kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Bulango Selatan, SDN 6 Bulango Selatan terletak di Jalan Irigasi Lamayo
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 1.1.1 Hasil Pengamatan Observasi SDN 6 Bulango Selatan merupakan salah satu sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Bulango Selatan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu guru, siswa, kurikulum, metode, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan lainlain. Guru
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,
Lebih terperinciPERAN GURU MENGELOLA KELAS DALAM MENGOPTIMALKAN PEMBELAJARAN DI KELAS IV SDN 36 KOTA SELATAN JURNAL. Oleh SINTIA SOANGO NIM.
PERAN GURU MENGELOLA KELAS DALAM MENGOPTIMALKAN PEMBELAJARAN DI KELAS IV SDN 36 KOTA SELATAN JURNAL Oleh SINTIA SOANGO NIM. 151 411 183 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam KTSP 2007 tingkat kependidikan dasar adalah mengembangkan logika,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan kompetensi kelompok mata pelajaran yang terdapat dalam KTSP 2007 tingkat kependidikan dasar adalah mengembangkan logika, kemampuan berfikir logis,
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sains sebagai salah satu kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai sifat-sifat dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu fondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar Matematika bagi sebagian siswa adalah hal yang sangat menyenangkan, dan bagi sebagian siswa lain merupakan hal yang menjemukan bahkan menakutkan. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan dapat membentuk manusia yang cerdas dan berkualitas. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa. Potensi siswa dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK
BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses belajar mengajar, karena dengan metode yang tepat,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebagai alat bantu dalam kehiduan sehari-hari. Standar Kompetensi kelas V. pelajaran matematika SD/MI adalah :
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah banyak pendapat dikemukakan oleh berbagai pihak bahwa siswa masih mengalami kesulitan belajar matematika yang ditandai dengan rendahnya prestasi belajar mereka pada
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pelaksanaan Komunikasi
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pelaksanaan Komunikasi Guru PAI dalam Meningkatkan Pemahaman Materi Pelajaran PAI di MTs Negeri Kunir Wonodadi Blitar maka penulis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksposisi di kelas IV SDN 3 Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bab ini akan dijelaskan dipaparkan data hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan media gambar seri dalam menulis karangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Begitu banyaknya sumber informasi yang ada saat ini, mengakibatkan sumber informasi harus dikumpulkan dan dikelola dengan baik. Informasi yang dikumpulkan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa menduduki posisi dan peran yang sangat penting dalam konteks kehidupan manusia. Siswa mampu membaca bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan didalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun sering menjadi momok bagi peserta didik, bahkan banyak yang menganggap bahwa Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Simpulan
BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari rangkaian pembahasan tentang Implementasi Teknik Three Steps Interview Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs NU Raudlatus
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJASAMA SISWA SEKOLAH DASAR
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan perkembangan dan pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa bergantung pada bagaimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam berpikir, berucap, berperilaku dan mengambil keputusan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan jalan yang utama dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan jugalah yang mampu membawa perubahan pada setiap individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan dan disesuaikan dengan materi yang diajarkan dalam pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan mengidentifikasi unsur cerita seperti tokoh, tema, latar dan amanat dari cerita anak yang dibaca merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar siswa tersebut perlu diciptakan suasana proses belajar yang dapat. membangun semangat belajar siswa tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia sekolah dasar adalah masa yang paling efektif dalam pengembangan kreativitas. Potensi usia itu berada pada masa yang penting untuk merangsang perkembangannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhaan proses pendidikan dan tidak terlepas dari peran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan data-data yang telah didapat dari penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode eksperimen dengan kartu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Pelaksanaan Siklus 1 Siklus 1 dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 13, 16, 18 Maret 2013 di kelas 4SD Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Megannuary Ruchwanda Putra Sae, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia sejak masih kecil hingga sepanjang hidupnya. Proses mencari tahu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga belajar diluar kelas supaya siswa itu tidak merasa bosan, misalnya saja siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya zaman dengan adanya teknologi yang canggih kemungkinan besar siswa tidak hanya belajar didalam kelas akan tetapi juga belajar diluar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran, merupakan kegiatan yang sangat penting, kegiatan yang utama dari seluruh kegiatan yang ada di sekolah. Sekolah adalah lembaga yang diberikan wewenang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Dialog awal Karakteristik siswa kelas VIIB SMP N 03 Polokarto yang menjadi subyek penelitian pada pelajaran IPS siswa cenderung mempunyai kemampuan belajar yang masih kurang.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian SDN 10 Mananggu merupakan salah satu sekolah yang ada di wilayah Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian SDN 10 Mananggu merupakan salah satu sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Mananggu, SDN 10 Mananggu terletak di jalan Bendungan. Desa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian
5 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan tentang Implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Potensi dan kemampuan dasar anak usia dini sudah dimulai sejak usia 0-6 tahun, masa ini merupakan masa emas yang hanya datang sekali seumur hidup dan tidak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran kebugaran jasmani dalam meningkatkan kekuatan otot lengan dengan melalui penerapan permainan jalan kalajengking yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum pendidikan dasar salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD adalah bahasa Indonesia. Mata pelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo, dilaksanakan dalam dua siklus diawali dengan kegiatan observasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan rasa percaya diri siswa melalui teknik bimbingan kelompok di kelas IV SDN 3 Telaga Kabupaten
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISA HASIL Kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 1 Salam dilaksanakan terhitung dari 10 Agustus 2015 sampai dengan 10 September 2015. Rumusan program PPL yang direncanakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan
Lebih terperinci1 Perpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 2 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 3 LAMPIRAN ( A-1 ) SKALA DISIPLIN KERJA 4 Kepada Yth Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta Dengan hormat, Di tengah kesibukan Bapak / Ibu, perkenankanlah saya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini haruslah disadari benar, terutama oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil Penelitian dengan Tema Internalisasi Sikap positif melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Inggris (Studi kasus pada siswa kelas VII.B di MTs.N
Lebih terperinciBAB III USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH
BAB III USULAN DAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program 3.1.1 Solusi untuk Masalah Perekonomian Penghasilan bapak Saleh sebagai seorang buruh lepas harian tidak selalu mencukupi kebutuhan keluarga. Meskipun
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran harus didukung kondisi belajar yang kondusif sehingga proses pembelajaran berjalan lancar. Dalam pembelajaran diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan alat utama untuk memberikan cara berpikir.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan alat utama untuk memberikan cara berpikir. Matematika merupakan alat untuk menyusun pemikiran yang luas, tepat, teliti dan taat azas. Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik. Hal ini tentu saja menyangkut berbagai hal tidak terkecuali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
86 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian di RA Al-Hidayah Gombang dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dapat didiskripsikan data dari hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan kegiatan pembelajaran khususnya pada tahapan kegiatan inti merupakan proses yang diselenggarakan untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat yang madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan, dan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran pada hakikatnya adalah kegiatan pokok yang dilakukan guru atau pendidik yang ditujukan kepada siswa dengan jalan melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Windy Tantriyani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPESONAL ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KOTA SELATAN
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPESONAL ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KOTA SELATAN Nurjana B. Giasi Haris Mahmud, Rapi Us. Djuko Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia ( SDM ). Sumber daya manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.
I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1 GROBOGAN semester II tahun ajaran 2013-2014 pada kompetensi dasar mengenal
Lebih terperinciBAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kurang aktifnya siswa dalam proses KBM, dipengaruhi banyak faktor, salah satunya strategi pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa. Siswa yang cenderung
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Oleh sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan peserta didik secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar dalam keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Fokus pembahasan pada bab ini adalah mengenai kesimpulan dan
1 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Fokus pembahasan pada bab ini adalah mengenai kesimpulan dan rekomendasi dari seluruh hasil penelitian. Penjabaran pada bab ini bertujuan untuk menyimpulkan bahwa proses
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
261 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Model Cooperative Learning merupakan model yang dapat melibatkan siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Siswa dapat bekerjasama secara kolaboratif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru lebih sering menggunakan metode kombinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan manusia menuju kedewasaan (KH. Dewantara dalam Djumali dkk, 2011: 2). Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masih banyak siswa menganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan siswa langsung menyerah jika menghadapi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI
176 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI terhadap prestasi belajar siswa b) pengaruh kemampuan guru SKI dalam mengelola kelas terhadap prestasi belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGAMATAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, dengan fokus penelitian adalah meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan menuntut guru lebih inovatif dalam merancang pembelajaran, artinya
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Strategi Pembelajaran pada hakekatnya adalah prosedur yang sistematis dalam pelaksanaan pengajaran yang merupakan pengejawantahan dari pemahaman pendidik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SMA. Selain itu, Matematika juga diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu cabang ilmu yang sangat penting yang diajarkan mulai dari jenjang SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Sampai saat ini Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada umumnya dengan pendidikan. Pentingnya pendididkan itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk menentukan peradaban suatu bangsa itu ditunjang oleh sumber daya manusia yang akan terus berkembang sesuai kebutuhan manusia dalam kehidupan masyarakat pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu eksak yang menjadi dasar perkembangan segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dalam tatanan kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan merupakan prioritas utama dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga diperlukan manusia yang utuh, yaitu manusia yang tidak
Lebih terperinciBAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif
BAB I A. Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan aktivitas peserta didik bukan aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif apabila mereka telah mendominasi aktivitas
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa aktivitas aktif siswa selama diterapkan tiga kali rencana pembelajaran dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan (golden age), sekaligus dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan lepas dari makhluk lain. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Inti Tomoli
Jurnal Kreatif adulako Online Vol. 5 No. ISSN 5-6X Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Inti omoli Rabiatul Adawiyah, Ali Karim dan Yunidar Mahasiswa Program
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. SD N Madyogondo 03 beralamatkan di Desa Madyogondo Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti di dalam kehidupan manusia, karena pendidikan mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Lebih terperinciTabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa
26 dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan terhadap aktivitas belajar siswa seperti yang disajikan dalam tabel 4.1 di halaman berikut. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lebih terperinci