Mendung menggantung menyelimuti langit Desa Medowo Kecamatan Kandangan, saat kami memasuki area salah satu perkebunan andalan di Kabupaten Kediri.

Transkripsi

1 Mendung menggantung menyelimuti langit Desa Medowo Kecamatan Kandangan, saat kami memasuki area salah satu perkebunan andalan di Kabupaten Kediri. Desa berada di lereng Gunung Anjasmara dengan mayoritas mata pencaharian penduduknya petani dan peternak ini, sudah tidak asing lagi dengan tanaman Cengkeh. Hal ini bisa dilihat di sepanjang jalan menuju lahan perkebunan percontohan milik Imam Supangat, tampak di kiri kanan jalan baik di pekarangan maupun kebun dan sawah warga, tampak pohon Cengkeh tampil menjadi penghias. Lelaki sudah tidak muda lagi itu mengatakan, ia seorang diri menggarap lahan 1/6

2 perkebunan seluas 0,5 hektare dan sudah 20 tahun ini ditanami Cengkeh sebagai tanaman utama. Di sela-sela tanaman Cengkeh, tampak tanaman Cabe Rawit sebagai Tumpang Sari selain ada juga Kacang Tanah, demikian dituturkan Imam Supangat. Lebih lanjut dikatakannya bahwa lahan perkebunan berada di lereng gunung ini, pada awalnya ditanami Palawija dan akhirnya diganti dengan Cengkeh. Dikarenakan posisinya berada di dataran tinggi, sehingga seringkali mengalami kesulitan untuk mendapatkan air. Selain tahan cuaca dan tidak bergantung pada air, Cengkeh juga mudah dibudidayakan. Dari biji sudah tua, cukup disemaikan di polibag dengan daya tumbuh mencapai 80%. Cara bertanamnya juga mudah, cukup dengan membuat lobang lebarnya 60 cm dengan kedalaman 30 cm. Komposisi media tanamnya berupa kompos 1 timba dicampur dengan 2/6

3 diasenon sebagai pencegah hama gayas (embug). Pada usia 8 tahun, Cengkeh sudah siap untuk berbunga. Selama kurun waktu 6 bulan dari proses munculnya bunga, Cengkeh sudah siap panen. Tanaman berbunga tiap bulan Desember sampai Januari ini, mampu menghasilkan 7-8 kg Cengkeh basah per pohonnya untuk tiap tahun. 3/6

4 Si kecil memiliki aroma khas menyengat ini, memiliki dua jenis varian dan tergolong tanaman tahan hama, terutama pada daun dan pohonnya nyaris tak pernah ditemui adanya hama atau penyakit. Buahnya berwarna merah muda merupakan jenis Sensibar, tandannya lebat dan tangkainya sangat pendek. Sedangkan jenis berwarna hijau tandannya agak jarang dengan tangkai agak panjang. Baik berwarna hijau maupun berwarna merah muda, keduanya memilki nilai jual dan daya tahan sama. Sebelum ditanami cengkeh, perkebunan ini pada awalnya hanya memberikan pendapatan Rp 1 juta sampai 1,5 juta pertahun, tapi sejak beralih ke tanaman Cengkeh, Imam Supangat mengalami peningkatan ekonomi sangat drastis. 4/6

5 Dengan harga Cengkeh basah per kg, petani bisa mendapatkan hasil panen senilai 30 juta per tahunnya untuk lahan seluas 0,5 hektare. Sangat fantastis bila dibandingkan dengan biaya harus dikeluarkan untuk perawatan, pemupukan dan pemberantasan hama per tahunnya hanya berkisar 5 juta. Cengkeh pada awalnya hanya diolah sebagai bahan rokok, seiring perkembangan waktu, kini bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat maupun bumbu masakan. Daun dan rantingnya kering dan rontok ke tanah, bisa diolah dan tidak dibuang percuma. Melalui proses penyulingan, daun dan ranting kering diolah menjadi minyak Atsiri merupakan bahan baku obat pegel linu, balsam, minyak angin serta untuk minyak pijat. Sebagaimana dituturkan oleh Sutini, perempuan paruh baya sudah menekuni usaha penyulingan selama 20 tahun ini, dalam sehari semalam ia bisa menghasilkan 3 ketel minyak Atsiri dibantu oleh 2 pekerja. 5/6

6 kering, Atsiri. Untuk Tutur 1hasil ton daun diperoleh kering, bisa bisa menghasilkan lebih banyak 5 lagi kgterutama minyak bahkan Atsiri, mampu sedangkan mencapai untuk 10mesin kg 1minyak ton ranting terkadang terus Permasalahan menumpuk. rusak. Sehingga dialami ia oleh tidak Sutini dapat dalam memproduksi mengelola minyak usahanya Atsiri ini sementara adalah bahan baku masalah para dampaknya. Sangat pekerja diharapakan ini. Karena Terang sekaligus dampak Sutini peran petani dari dari Cengkeh berbagai kerusakan pihak, mesin merupakan bukan pemasok instansi hanya dirasakan terkait bahan untuk bakupun oleh menangani Sutini, ikut tetapi terkena Kelompok 2Sutini Jurnalistik Angkatan 4Kec.Pagu Tahun Munasir Huda GP Ansor Ds.Silir Kec.Wates 2.Ana Nurmaya Fatayat NU Ds.Sidomulyo Kec.Puncu 3.Supendi GP Ansor Ds.Ringinsari Kec.Kandat 4.Imam Syafi'i GP Ansor Ds.Pagu 6/6