Abstrak Perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial terhadap pihak-pihak di luar manajemen dan pemilik modal. Akan tetapi perusahaan kadangkala melalai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Abstrak Perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial terhadap pihak-pihak di luar manajemen dan pemilik modal. Akan tetapi perusahaan kadangkala melalai"

Transkripsi

1 THE EFFECT CHARACTERISTICS OF COMPANY TOWARD CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURES IN MINING COMPANY LISTED AT INDONESIA STOCK EXCHANGE LIDIA YULITA Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University Keywords: Characteristics of companies, disclosure of corporate social responsibility, the size of the board of commissioners, company size, leverage and profitability. ABSTRACT The Company has a social responsibility to the stakeholders n shareholders. But sometimes companies miss the grounds that they do not contribute to corporate sustainability. While communities need information about the extent to which firms carry out their social activities so that the right of people to live safely and peacefully, employee welfare and safety of food consumed can be fulfilled. The data used are annual reports and ICMD mining companies from the sample of 14 companies over three years ie with a total of 42 samples. The purpose of this study is to determine how the image of disclosures of social responsibility and how the influence of corporate characteristics on social responsibility disclosure mining company registered in the period BEI. It can be concluded that the description of disclosures of social responsibility is still low, amounting to or 58.8%. Simultaneously or together with variable size of board commisioners, firm size, leverage and profitability significantly affect the disclosure of the mining company's social responsibility, whereas partially only one independent variable that significantly affect the disclosure of the mining company's social responsibility is the measure of 0012, while commissioners firm size, leverage and profitability do not have a significant influence because it has a sig respectively; 0.452;

2 Abstrak Perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial terhadap pihak-pihak di luar manajemen dan pemilik modal. Akan tetapi perusahaan kadangkala melalaikannya dengan alasan bahwa mereka tidak memberikan kontribusi terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Sementara masyarakat membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan melaksanakan aktivitas sosialnya sehingga hak masyarakat untuk hidup aman dan tentram, kesejahteraan karyawan dan keamanan mengkonsumsi makanan dapat terpenuhi. Data yang digunakan adalah laporan tahunan dan ICMD dari sampel perusahaan pertambangan sebanyak 14 perusahaan selama tiga tahun yaitu dengan total 42 sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengungkapan tanggung jawab sosial dan bagaimana pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode Dapat diambil kesimpulan bahwa gambaran pengungkapan tanggung jawab sosial masih rendah yaitu sebesar 0,588 atau 58,8 %. Secara simultan atau bersama-sama variabel ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan, sedangkan secara parsial hanya satu variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan yaitu ukuran dewan komisaris sebesar sedangkan size perusahaan, leverage dan profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan karena memiliki nilai sig masing-masing sebesar 0,119; 0,452; Kata Kunci : Karakteristik perusahaan, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas. 2

3 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Galtung & Ikeda (1995) dan Rich (1996) dalam Anggraini (2006) sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri, menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik modal (kaum kapitalis) sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada pemilik modal. Dengan keberpihakkan perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi sumber-sumber alam dan masyarakat (sosial) secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan pada akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Kapitalisme, yang hanya berorientasi pada laba material, telah merusak keseimbangan kehidupan dengan cara menstimulasi pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki manusia secara berlebihan yang tidak memberi kontribusi bagi peningkatan kemakmuran mereka tetapi justru menjadikan mereka mengalami penurunan kondisi sosial. Menurut Gray et.al., (1987) yang dikutip dari Sembiring (2005) tumbuhnya kesadaran publik akan peran perusahaan di tengah masyarakat melahirkan kritik karena menciptakan masalah sosial, polusi, sumber daya, limbah, mutu produk, tingkat keamanan produk serta hak dan status tenaga kerja. Tekanan dari berbagai pihak memaksa perusahaan untuk menerima tanggung jawab atas dampak aktivitas bisnisnya terhadap masyarakat. Meningkatnya perhatian stakeholder terhadap CSR yang dilakukan perusahaan disebabkan karena mereka tidak ingin perusahaan menghadapi bertambahnya risiko kerugian yang berdampak pada perusahaan maupun kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian perusahaan dalam melakukan kegiatan CSR. Dengan konsep pembangunan berkelanjutan, maka kegiatan CSR menjadi lebih terarah, paling tidak perusahaan perlu berupaya melaksanakan konsep tersebut. Sejalan dengan perkembangan tersebut, Undang-Undang No tentang Perseroan Terbatas mewajibkan perseroan yang bidang usahanya di bidang atau terkait dengan bidang sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Undang-Undang tersebut juga mewajibkan semua perseroan untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab tersebut di Laporan Tahunan. Undang-Undang ini sempat menimbulkan kontroversi karena pada awalnya mewajibkan semua perseroan untuk melaksanakan CSR. Keberatan terutama berasal dari kalangan bisnis yang berpendapat bahwa pelaksanaan CSR seharusnya suka rela dan bukan kewajiban. Pada akhirnya, Undang-Undang tersebut hanya mewajibkan pelaksanaan CSR pada perusahaan yang terkait dengan sumber daya alam. Satu hal yang menarik dari Undang-Undang tersebut adalah diwajibkannya semua perseroan untuk melaporkan pelaksanaan CSR di laporan tahunan. Adanya pelaporan tersebut merupakan pencerminan dari perlunya akuntabilitas perseroan atas pelaksanaan kegiatan CSR, sehingga para stakeholders dapat menilai pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas, tujuan akhir yang diharapkan adalah bahwa perseroan dengan kesadaran sendiri akan melaksanakan kegiatan CSR. Menurut Susanto (2009), perusahaan pertambangan berkewajiban melaporkan CSR dan memiliki kontribusi besar dalam perusakan alam maupun kesejahteraan masyarakat. Dari sisi lingkungan, industri tambang mampu mengubah wajah sebuah bukit menjadi lubang yang sangat besar. Praktik industri tambang menjadi praktik yang mengerikan dengan dampak negatif lingkungan yang luar biasa. Limbah tambang yang dibuang ke laut menjadi masalah utama bagi industri pertambangan, hal tersebut selain dapat merusak ekosistem laut, juga dapat berdampak negatif bagi masyarakat sekitar. Selain itu perusahaan pertambangan menyerap banyak tenaga kerja dalam proses penambangan maupun produksinya, kesejahteraan karyawan maupun masyarakat sekitar menjadi penting untuk diungkapkan 3

4 kepada stakeholder. Untuk itu informasi tidak hanya menjadi kebutuhan mendasar bagi para investor dan calon investor untuk mengambil keputusan tetapi masyarakat di luar perusahaan juga membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aktivitas sosialnya. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebagaimana tertulis dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 (revisi 2004) paragraf sembilan secara implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab akan masalah sosial sebagai berikut : Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peran penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting. Dari pernyataan PSAK di atas, menunjukkan kepedulian akuntansi terhadap masalah sosial yang merupakan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Belum adanya standar baku yang merinci peraturan mengenai pengungkapan sosial mengakibatkan perusahaan memiliki keleluasaan dan kebebasan untuk mengungkapkan informasi sosial tersebut, namun dengan adanya PSAK No 1 (revisi 2004) diharapkan menambah kesadaran perusahaan untuk melaporkan kegiatan sosialnya terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Berbagai penelitian yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan adanya keanekaragaman hasil. Pengaruh ukuran dewan komisaris dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada penelitian Sembiring menunjukan adanya hubungan yang signifikan, hal ini berlawanan dengan Sitepu dan Siregar (2006) serta Anggraini (2006) yang menyatakan ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Yuniani (2003), Sembiring (2005), Sulastini (2007) dan Hardhina (2007) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara size perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial. Sementara Sitepu dan Siregar (2006) serta Anggraini (2006) berpendapat lain bahwa besar kecilnya perusahaan tidak mempengaruhi luasnya pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hubungan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan profitabilitas juga diteliti oleh Yuliani (2003), Sitepu dan Siregar (206) serta Sulastini (2007) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara profitabilitas perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial hasil yang berlawanan ditemukan oleh Sembiring (2005), Anggraini (2006) dan Hardhina (2007) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara profitabilitas dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam hubungan antara leverage dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terjadi ketidakkonsistenan hasil penelitian. Sembiring (2005) menunjukan hubungan negatif yang berlawanan dengan hasil yang ditemukan oleh Hardhina (2007) yang menunjukan adanya hubungan yang positif antara leverage dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Atas dasar penelitian tersebut, maka penulis ingin mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). 4

5 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corporate Social Responsibility Dalam konteks global, istilah Corporate Social Responsibility (CSR) mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), karya John Elkington. Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni economic growth, environmental protection, dan social equity, yang digagas the World Commission on Environment and Development (WCED) dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus: 3P, yang dapat artikan sebagai profit, planet dan people. Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka (profit) melainkan pula memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people). Menurut ISO 26000, CSR adalah Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusankeputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan para pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh (draft 3, 2007). 2.2 Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Ukuran Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan mekanisme pengendalian intern tertinggi yang bertanggung jawab untuk memonitor tindakan manajemen puncak. Komposisi individu yang bekerja sebagai anggota dewan komisaris merupakan hal penting dalam memonitor aktivitas manajemen secara efektif (Fama dan Jesen, 1983, dalam Sembiring, 2005). Dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan akan dipandang lebih baik, karena pihak dari luar akan menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan perusahaan dengan lebih objektif dibanding perusahan yang memiliki susunan dewan komisaris yang hanya berasal dari dalam perusahaan. Manajemen memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi yang menguntungkan dan menyembunyikan informasi yang tidak menguntungkan. Informasi yang menguntungkan akan diungkap seluas-luasnya, sedangkan informasi yang tidak menguntungkan kelihatannya tidak diungkap dan sebagai hasilnya, para pemegang saham tidak akan mengetahui secara khusus informasi yang disembunyikan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemegang saham mendelegasikan wewenang mereka dalam memonitor aktivitas manajemen kepada dewan komisaris. Teori agensi telah digunakan secara luas dalam penelitian tentang dewan komisaris Size Perusahaan Size perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan untuk menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Secara umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk melakukan pertanggungjawaban sosial. Ketersediaan sumber daya dan dana membuat perusahaan merasa perlu membiayai penyediaan informasi untuk pertanggungjawaban sosialnya. Di samping itu, perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil. Alasan lain adalah perusahaan besar dan 5

6 memiliki biaya keagenan yang lebih besar tentu akan mengungkapkan informasi yang lebih luas hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan. Cowen et.al (1987) dalam Sembiring (2005) menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar mungkin akan memiliki pemegang saham yang memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan dalam laporan tahunan, yang merupakan media untuk menyebarkan informasi tentang tanggung jawab sosial keuangan perusahan. Akan tetapi tidak semua peneliti mendukung hubungan antara size perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan Leverage Leverage merupakan proposi total hutang terhadap ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang (Sitepu dan Siregar 2007). Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti itu lebih tinggi (Jensen & Meckling, dalam Anggraini 2006). Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Pendapat lain mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan. Dengan laba yang dilaporkan lebih tinggi akan mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian utang. Manajer akan memilih metode akuntansi yang akan memaksimalkan laba sekarang. Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi sosial Profitabilitas Donovan dan Gibson (2000) dalam Hasibuan (2003) menyatakan berdasarkan teori legitimasi, salah satu argumen dalam hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi, perusahaan tidak perlu melaporkan hal-hal yang mengganggu informasi tentang suksesnya keuangan perusahaan. Sebaliknya pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca good news kinerja perusahaan. Misalnya dalam lingkup sosial, ketika investor membaca laporan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan mereka tetap berinvestasi di perusahaan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun hal ini bertentangan dengan teori agensi yang menyatakan bahwa semakin besar perolehan laba yang didapat perusahan, maka semakin luas informasi sosial yang diungkapkan perusahaan. Ini dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan yang muncul. Mengingat ketidakkonsistenan dari hasil penelitian para ahli yang telah dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini menguji kembali pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan sosial perusahaan manufaktur dalam laporan tahunan di Bursa Efek Indonesia. 6

7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan yang tercatat (Go Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti yang tercantum dalam Indonesia Capital Market Directory Perusahaan pertambangan yang tercatat di BEI digunakan sebagai objek, karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan kepada pihak luar perusahaan. Dari 18 perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dan tercantum dalam ICMD , sebanyak 14 perusahaan dipilih tiap tahunnya sehingga jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 42 perusahaan. Jumlah sampel ini cukup representative, Roscoe dalam sembiring (2005) menyatakan bahwa dalam analisis regresi berganda ukuran sampel hendaknya minimal sepuluh kali dari jumlah variable dalam penelitian. 3.1 Variabel Data Variabel Dependen Variabel dependen yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengungkapan informasi lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan pertambangan yang bersangkutan. Pengukuran variabel ini dengan mengukur pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam laporan tahunan ataupun pada sustainability report, apabila item informasi tidak ada maka diberi skor 0, dan jika item informasi yang ditentukan ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 1. Metode ini sering dinamakan Checklist data. Checklist dilakukan dengan melihat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang mencakup tujuh kategori, yaitu : lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum. Kategori ini diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne dalam Sembiring (2005). Ketujuh kategori tersebut terbagi dalam 90 item pengungkapan. Berdasarkan peraturan Bapepam No. VIII.G.2 tentang laporan tahunan dan kesesuaian item tersebut untuk diaplikasikan di Indonesia, maka penyesuaian kemudian dilakukan. Dua belas item dihapuskan karena kurang sesuai untuk diterapkan dengan kondisi di Indonesia sehingga secara total tersisa 78 item pengungkapan. Tujuh puluh delapan item tersebut kemudian disesuaikan kembali dengan masing-masing sektor industri sehingga item pengungkapan yang diharapkan dari setiap sektor berbeda-beda Variabel Independen Variabel Independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan. Karakteristik perusahaan menjelaskan variasi luas pengungkapan sosial dalam laporan tahunan. Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan diproksikan dalam ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage, dan profitabilitas Ukuran Dewan Komisaris Ukuran dewan komisaris yang dimaksud di sini adalah banyaknya jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Ukuran dewan komisaris yang diinginkan dalam penelitian ini adalah konsisten dengan Sembiring (2003) yaitu dilihat dari banyaknya jumlah anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan Size Perusahaan Pada penelitian ini size perusahaan dinyatakan dengan jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan yang sudah terdaftar di BEI. Pengukuran ini 7

8 dilakukan untuk mengetahui bahwa semakin besar jumlah tenaga kerja yang dimiliki maka akan semakin besar pula tanggung jawab sosial yang harus diungkapkan Leverage Leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio hutang terhadap modal sendiri. Semakin tinggi tingkat leverage semakin besar kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi, supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan CSR) Profitabilitas Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA). ROA adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan aktiva untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan. Return on asset merupakan ukuran efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. 3.2 Metode Analisis Data Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: PS = KOM + 2 TK + 3 LEV + 4 ROA + e Keterangan : PS = Indeks Pengungkapan tanggung jawab sosial KOM = Ukuran Dewan Komisaris TK = Tenaga Kerja ROA = Return on Asset LEV = Tingkat Leverage 0 = Intercept 1,, 5 = Koefisien regresi e = Error IV. PEMBAHASAN 4.1 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variable terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak mengunakan Kolmogorov Smirnov (menggunakan α=5%), untuk mengambil keputusan berpedoman pada nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0.05, distribusi data adalahtidak normal dan Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05, distribusi data adalah normal. Dari table One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh angka pobabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed) > sehingga disimpulkan bahwa residual telah memenuhi asumsi distribusi normal 8

9 b. Uji Multikolinearitas Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Nilai tolerance untuk semua variabel independen lebih besar dari 0.10, sedangkan nilai apabila VIF kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif. Berdasarkan tabel 4.6 didapat nilai tolerance yang lebih besar dari 0.10 yaitu KOM 0.421; Size 0.276; Lev dan ROA 0.507, sedangkan nilai VIF masingmasing variabel yaitu KOM 2,378; Size 3,623; Lev 1,136 dan ROA 1,974, dimana semua nilai VIF dari variabel penelitian di bawah 10 maka dapat diketahui bahwa antara antara variabel independen tidak terdapat gangguan multikolinearitas, oleh karena itu data dalam penelitian ini telah memenuhi syarat uji multikolinearitas sehingga dapat dimasukkan dalam pengujian model regresi. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2005). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi kita menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Uji ini menghasilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel (d L dan d u ). Menurut Santosa dan Ashari (2005) aturan pengujian Durbin-Watson adalah sebagai berikut : d<d L : Terjadi masalah autokorelasi positif yang perlu perbaikan d L <d<d u : Ada masalah autokorelasi positif tetapi lemah, dimana perbaikan akan lebih baik. d u <d<4-d u : Tidak ada autokorelasi 4-d u <d<4-d L : Masalah autokorelasi lemah, dimana dengan perbaikan akan lebih baik. 4-d L <d : Masalah autokorelasi serius. Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa nilai uji Durbin Watson sebesar 1,732. Untuk n = 42 dan variabel independen (k) = 4, dengan nilai kritis pada α = 0.05 diketahui nilai d L =1.31 dan nilai d u = Nilai DW yang dihasilkan sebesar 1,732, dimana nilai tersebut sesuai dengan aturan Durbin Watson d u <d<4-d u (1,72<1,732<4-1.72) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi, maka penelitian ini akan melanjutkan pada pengujian terhadap model regresi. d. Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi gejala heteroskedisitas dalam persamaan regresi digunakan metode grafik dengan grafik scatterplot. Grafik scatterplot menggunakan nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) untuk melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskeditas, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedisitas. 9

10 Dari gambar 4.2 terlihat bahwa penyebaran residual adalah tidak teratur. Hal tersebut terlihat pada plot yang berpencar dan membentuk pola tertentu. Dengan demikian kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak terjadi gejala homokedastisitas atau persamaan regresi memenuhi heterokedastisitas, sehingga data dalam penelitian ini dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan model regresi linear berganda. 4.2 Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan regresi yang dapat diturunkan dari hasil analisis yang dirangkum dari tabel 4.8 adalah sebagai berikut : PS = KOM E-5 Size + (-0.066) LEV + (-0.045) ROA + e Berdasarkan persamaan di atas maka analisis dari persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut : Nilai konstanta (β 0 ) di atas sebesar 0.378, hal ini menunjukkan bahwa jika tanpa variabel KOM, Size, Lev dan ROA nilai PS sebesar tetap dapat mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan akan tetap ada meskipun tidak dipengaruhi oleh KOM, Size, Lev dan ROA. Koefisien regresi (β 1 ) KOM sebesar 0.036, hal ini berarti jika ukuran dewan komisaris mengalami peningkatan sebesar 1 unit maka menambah pula tindakan pengungkapan pertanggungjawaban sosial sebesar 0,036. Koefisien regresi (β 2 ) Size sebesar 3.704E-5, hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variabel Size, maka akan menambah pula tindakan pengungkapan pertanggungjawaban sosial sebesar 3.704E-5. Koefisien regresi (β 3 ) Lev sebesar , hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan satu variabel Lev, maka akan berkurang pula tindakan pengungkapan pertanggungjawaban sosial sebesar Koefisien regresi (β 4 ) ROA sebesar , hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu persen variabel profitabilitas, maka akan berkurang pula tindakan pengungkapan pertanggungjawaban sosial sebesar Pengujian Hipotesis Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk menguji kuatnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara individu dapat dilihat pada tabel 4.8. Berikut ini adalah pengujian hipotesis menggunakan uji koefisien regresi secara parsial. 1. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Pengujian hipotesis pertama penelitian ini dilakukan dengan menggunakan formulasi hipotesis sebagai berikut : Ha 1 = Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat nilai signifikansi (p) variabel ukuran dewan komisaris sebesar Pada tingkat signifikan (α) 0.05, ternyata nilai p (0.012) < α = 0.05, dengan demikian H 0 ditolak, artinya ukuran dewan komisaris pada perusahaan sampel berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini berarti bahwa semakin banyak jumlah anggota 10

11 dewan komisaris dalam suatu perusahaan, maka pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuat perusahaan akan semakin luas. Hasil penelitian ini berhasil mendukung teori agensi dan sesuai dengan pendapat Coller dan Gregory dalam Sri Sulastini (2007) yang menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah mengendalikan CEO dan memonitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk mengungkapkannya. Hasil ini juga berhasil mendukung hasil penelitian Sembiring (2005) yang menemukan bahwa dewan komisaris berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Pengaruh Size Perusahaan Untuk melakukan pengujian hipotesis yang ketiga dalam penelitian ini maka akan digunakan formulasi sebagai berikut : Ha 2 = Size Perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat nilai signifikansi (p) variabel Size Perusahaan sebesar Pada tingkat signifikansi (α) 0.05, ternyata nilai p (0.119) > α = 0.05, dengan demikian Ho diterima artinya Size Perusahaan (jumlah tenaga kerja) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah tenaga kerja tidak menuntut besarnya tanggung jawab perusahaan untuk melakukan aksi sosial yang diberikan kepada tenaga kerjanya. Hal ini sejalan dengan penelitian Anggraini (2005) dan Hardhina (2007) bahwa ukuran perusahaan yang dinyatakan dengan jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. 3. Pengaruh Leverage Pengujian hipotesis pertama penelitian ini dilakukan dengan menggunakan formulasi hipotesis sebagai berikut : Ha 3 = Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat nilai signifikansi (p) variabel leverage sebesar Pada tingkat signifikan (α) 0.05, ternyata nilai p (0.452) > α = 0.05, dengan demikian Ho diterima, artinya leverage tidak berpengaruh secara terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial suatu perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat leverage semakin besar kemungkinan akan melanggar perjanjian kredit sehingga perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi, supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan CSR). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dihasilkan oleh Sitepu dan Siregar (2007) bahwa tingkat leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah informasi sosial yang diungkapkan. 11

12 4. Pengaruh Profitabilitas Pengujian hipotesis pertama penelitian ini dilakukan dengan menggunakan formulasi hipotesis sebagai berikut : Ha 4 = Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat nilai signifikansi (p) variabel profitabilitas sebesar Pada tingkat signifikan (α) 0.05, ternyata nilai p (0.436) > α = 0.05, dengan demikian Ho diterima, Artinya bahwa profitabilitas yang diproksikan dalam ROA tidak berpengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sembiring (2005) yakni kinerja ekonomi/profitabilitas yang diproksi dengan pendapatan per lembar saham, menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dengan nilai t = 1,218 dan p = 0,227 (p > 0,05). Ini berarti bahwa besar kecilnya profitabilitas tidak akan mempengaruhi tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji f) Uji f dilakukan dengan cara pengujian variabel independen secara serempak. Tujuan dari pengujian variabel serempak adalah untuk melihat apakah variable independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji f digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh antara variabel independen atau variabel bebas secara serentak terhadap variabel dependen atau variabel terikat yaitu dengan membandingkan nilai signifikansi f dengan α = 5%. Untuk menentukan Ho diterima atau ditolak, maka akan dilakukan pengujian hipotesis. Hipotesis tersebut dapat dinotasikan sebagai berikut : Ho = Variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari hasil uji f diperoleh tingkat signifikansi f sebesar lebih kecil dari α 0.05 (0.000<0.05) maka Ho ditolak atau dapat diartikan bahwa secara serentak (bersama-sama) variabel independen (ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas) berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan Uji Koefisien Determinasi Analisis dilanjutkan dengan melihat determinasi dari variabel independen (ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas) terhadap variabel dependen (pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan). Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R 2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai R 2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan nilai R 2 : Berdasarkan hasil tabel 4.10, dapat diketahui nilai R 2 adalah sebesar berarti sebesar 47.4% dari total variasi dependen dapat dijelaskan oleh model yang disajikan. Variabel proporsi ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas mampu menjelaskan variabel pengungkapan CSR sebesar 47.4% sedangkan sisanya 52.6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk di dalam model penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada faktor lain diluar faktor proporsi ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas yang berpengaruh terhadap pengungkapan 12

13 tanggung jawab social perusahaan seperti profile perusahaan, dimana hubungan sistematis antara profile perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan telah ditemukan dalam penelitian terdahulu. Hal ini dikaitkan dengan variasi dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat, sehingga hipotesis umumnya menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan dan masyarakat akan mengungkapkan lebih banyak informasi sosial. Dikaitkan dengan teori legitimasi, hal ini dilakukan perusahaan untuk melegitimasi kegiatan operasinya dan menurunkan tekanan dari para aktivis sosial dan lingkungan (Sembiring, 2005). Selain faktor profile perusahaan yang bisa mempunyai pengaruh besar terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepemilikan manajemen yang diukur dengan prosentase saham yang dimiliki manajemen. Menurut Gray et. al., dalam Anggraini (2006) konflik kepentingan antara manajer dengan pemilik menjadi semakin besar ketika kepemilikan manajer terhadap perusahaan semakin kecil. Dalam hal ini manajer akan berusaha untuk memaksimalkan kepentingan dirinya dibandingkan kepentingan perusahaan. Sebaliknya semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan maka semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan, dengan kata lain biaya kontrak dan pengawasan menjadi rendah. Manajer perusahaan akan mengungkapkan informasi sosial dalam rangka untuk meningkatkan image perusahaan, meskipun ia harus mengorbankan sumber daya untuk aktivitas tersebut. 4.4 Analisis Hasil Penelitian Berdasarkan penyajian data hasil penelitian beserta pengolahannya yang bersumber dari Annual Report perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan ICMD , maka penulis dalam pembahasan ini akan membahas hasil penelitian sesuai dengan permasalahan yang diajukan. Gambaran tentang praktek pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan pertambangan di Indonesia dapat dijelaskan dari hasil uji descriptive statistics diketahui bahwa rata-rata pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan manufaktur sebesar atau % dari total pengungkapan. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan di Indonesia terbilang menengah. Sedangkan pengaruh karakteristik perusahaan (ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas) secara simultan, tingkat pengaruh variabel independen (KOM, Size, Lev dan ROA) terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Pengungkapan CSR) yang ditemukan sebesar 47.4% ( Adjusted R 2 = 0,474). Hal ini berarti bahwa secara simultan ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas mampu mempengaruhi tingkat pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan pertambangan sebesar 47,4 %. Sisanya sebesar 52,6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Tingkat Adjusted R 2 yang terbilang sedang ini menunjukkan perlunya dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lain sebagai penduga pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan pertambangan. Walaupun demikian, apabila dilihat dari signifikansinya, secara simultan variabel yang digunakan berpengaruh secara signifikan dengan nilai F sebesar dengan signifikansi sebesar 0,000.. Dalam pengujian secara parsial empat variabel yaitu ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan pertambangan. Dalam penelitian ini ukuran dewan komisaris dinyatakan dengan jumlah anggota dewan komisaris, menunjukkan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = dengan signifikansi 0,012. Hal ini berarti bahwa semakin 13

14 banyak jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan, maka pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuat perusahaan akan semakin luas. Teori secara umum mengenai size perusahaan adalah perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal ini karena perusahaan besar akan menghadapi resiko politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Namun pada penelitian ini size perusahaan yang diukur dengan jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab perusahaan, hal ini terlihat dari nilai t = 1,598 dengan signifikan = 0,119. Semakin tinggi leverage kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan. Manajer akan memilih metode akuntansi yang akan memaksimalkan laba sekarang. Supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya (termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi sosial). Teori ini sesuai dengan hasil pada penelitian ini, dimana leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab perusahaan, hal ini terlihat dari nilai t = -0,761 dengan signifikan = 0,452. Ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen) menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat menganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca good news kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, kinerja ekonomi/profitabilitas yang dinyatakan dalam ROA tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang ditunjukkan oleh nilai t = -0,787 dengan signifikansi Hasil penelitian ini tidak berhasil mendukung teori legitimasi yang menyatakan profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Akan tetapi penelitian ini berhasil membuktikan arah hubungan negatif antara profitabilitas dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sesuai yang dikemukakan. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dengan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) untuk mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan di Indonesia, penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Gambaran praktek pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan pertambangan di Indonesia masih rendah karena rata-rata pengungkapan sebesar 58,8 % dari total pengungkapan. 2. Secara simultan atau bersama-sama variabel ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan dengan nilai sebesar 47.4 % sedangkan sisanya 52.6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk di dalam model penelitian. Secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: a. Secara parsial ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan dengan nilai signifikansi sebesar 0,012. b. Secara parsial size perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan dengan nilai signifikan sebesar 0,119. c. Secara parsial leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan dengan nilai signifikan sebesar 0,

15 d. Secara parsial profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan dengan nilai signifikansi sebesar Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik. 1. Periode penelitian yang dilakukan hanya tiga tahun, hendaknya dilakukan penelitian ulang dengan periode tahun yang lebih panjang. 2. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan hanyalah perusahaan pertambangan saja sehingga perusahaan yang dijadikan sampel tidak dapat mewakili keseluruhan perusahaan yang ada di Indonesia. 3. Variabel independent berupa karakteristik perusahaan yang digunakan hanya ukuran dewan komisaris, size perusahaan, leverage dan profitabilitas serta variabel dependen, jumlah pengungkapan tanggung jawab sosial sehingga variabel-variabel tersebut tidak begitu mampu menjelaskan jumlah tanggung jawab sosial yang diungkapkan. 4. Subjektivitas dalam pengukuran pengungkapan sosial tidak dapat dihindari sehingga kemungkinan terjadi bias dalam pengukuran pengungkapan tanggung jawab social perusahaan 5.3 Saran 1. Bagi manajemen perusahaan pertambangan diharapkan lebih terbuka mengungkapkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunannya maupun sustainability report. 2. Bagi pemerintah dan IAI diharapkan mampu merumuskan suatu kebijakan untuk menjadikan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai sebuah mandatory disclosure mengingat rendahnya tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan periode pengamatan yang lebih lama sehingga akan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan atau menggunakan variabel lain untuk menemukan suatu model standar pendugaan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan. 15

16 DAFTAR PUSTAKA AB. Susanto. 2009, Reputation-Driven Corporate Social Responsibility Pendekatan Stategi Management dalam CSR, Penerbit Esensi. Jakarta. AB. Susanto. 2009, Mengembangkan Corporate Social Responsibility di Indonesia, Jurnal Reformasi Ekonomi, Vol. 4, No. 1 Agus Eko Sujianto Aplikasi Statistik dengan SPSS 16. Penerbit PT Prestasi Pustakaraya. Jakarta. Andre Christian Sitepu dan Hasan Sakti Siregar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Jakarta. FE USU. Medan. Belkaoui. A, and Karpik. P.G Determinants of the Corporate Decision to Disclose Social Information. Accounting, Auditing and Accountability Jounal. Vol. 1, No.1. Beria Leimona dan Aunul Fauzi CSR dan Pelestarian Lingkungan. Penerbit Indonesia Business Links. Jakarta. Donovan, Gary and Kathy Gibson, (2000). Environmental Disclosure in the Corporate Annual Report: A Longitudinal Australian Study. Paper for Presentation in the 6th Interdisciplinary Environmental Association Conference, Montreal, Canada. Eddy Sembiring Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan tanggung Jawab Sosial : Study Empiris Pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo. Fitriany, Signifikansi Perbedaan Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Wajib dan Sukarela pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi IV, Bandung. Gray, R., Javad, M., Power, David M., and Sinclair C. Donald., (2001). Social And Environmental Disclosure, And Corporate Characteristic: A Research Note And Extensio., Journal of Business Finance and Accounting, Vol 28 No. 3, pp Hardhina Rosmasita Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Keuangan tahunan PerusahaanManufaktur di Bursa Efek Jakarta. FE UII Yogyakarta. Hackston, David and Markus J. Milne, Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies. Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 9 No. 1, p Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. 16

17 Imam Ghozali Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Progam SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Ismail Solihin Corporate Sosial Responsibility from Charity to Suistainability. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Purbayu Budi Santosa dan Ashari Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Edisi 1. Yogyakarta: ANDI. Rahma Yuliani Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Praktek Pengungkapan Sosial dan Lingkungan di Indonesia, Tesis Program Studi Magister Sains Akuntansi program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang (tidak dipublikasikan). Reni Retno Anggraini. 2006, Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta), Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, Agustus. Singgih Santoso Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sri Sulastini Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Social Disclosure Perusahaan Manufaktur yang Telah Go Public. Skripsi FE UNNES Semarang. Yuningsih, Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Praktek Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Publik. FE UMM, Malang. Publikasi Lain : Indonesia Capital Market Directory 2006, 2007, Pojok BEI Universitas Indonesia. Websites :

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya isu kedermawanan sosial perusahaan belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sejalan dengan berkembangnya konsep tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data tersebut adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2008

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi penelitian ini menunjukkan pada keseluruhan elemen atau obyek yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sample Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memproses

Lebih terperinci

orang (people) dan menjamin keberlangsungan hidup (planet). Dewasa ini konsep CSR berkaitan erat dengan keberlangsungan atau suistainibility perusahaa

orang (people) dan menjamin keberlangsungan hidup (planet). Dewasa ini konsep CSR berkaitan erat dengan keberlangsungan atau suistainibility perusahaa ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE) SUHAENAH Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode merupakan cara atau taktik sebagai langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan variabel dependen, variabel independen, dan variabel control. Pengungkapan CSR sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat pengungkapan lingkungan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat pengungkapan lingkungan dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pengungkapan Lingkungan Berdasarkan hasil perhitungan tingkat pengungkapan lingkungan dengan menghitung Environmental Disclosure Index (EDI) per tahunnya, tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian. sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian. sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara perusahaan dan masyarakat yang membutuhkan informasi keuangan dan perkembangan perusahaan. Bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Subjek Penelitian Statistik deskriptif merupakan bagian dari statistik yang digunakan untuk menyimpulkan dan mempresentasikan data yang mempunyai tujuan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari 2015. Data perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 26 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA MARIA WIJAYA mariawijaya90@yahoo.com ABSTRACT This study is a research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Jenis data yang diperlukan adalah data sekunder yang berupa nama perusahaan, data mengenai ukuran perusahaan, likuiditas, leverage,dan profitabilitas serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh perusahaan manufaktur yang telah go public dan tercatat dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) pada periode tahun 2013-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subjek Penelitian Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-2016. Dipilih perusahaan manufaktur karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisis perhitungan Pengaruh Size, Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2013-2015) Rizki Dwi Putri Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melaporkan hasil dari kinerjanya adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melaporkan hasil dari kinerjanya adalah melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dalam melaporkan hasil dari kinerjanya adalah melalui laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2004 : 2) laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi mengalami perkembangan pesat dengan hadirnya revolusi industri. Pelaporan akuntansi digunakan sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik modal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan dan laporan tahunan tahun 2008-2009 Perusahaan Perbankan yang listing di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan pertanggungjawaban kinerja ekonomi perusahaan kepada para investor,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama tahun 2013-2015 yang berjumlah 30 perusahaan. Dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilihan sampel

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak ya

PENDAHULUAN Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak ya PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2011

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting digilib.uns.ac.id 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel terikat (Dependen) Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011-2015. Alasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh nilai dari masingmasing variabel yang akan diuji pada penelitian ini.

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan III.METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari perusahaan go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan digilib.uns.ac.id 38 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan komisaris dan komite audit terhadap luas pengungkapan CSR pada perbankan konvensional

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Saat ini perusahaan tidak hanya dituntut mencari keuntungan/laba semata tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial di masyaraka

PENDAHULUAN Saat ini perusahaan tidak hanya dituntut mencari keuntungan/laba semata tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial di masyaraka EFFECT ON COMPANY CHARACTERISTICS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURES IN CORPORATE ANNUAL REPORT OF CONSUMPTION LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE Lisna Untari Undergraduate Program, Economy Faculty,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengungkapkan laporan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian kausal,yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan objek penelitian yaitu Good

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan objek penelitian yaitu Good 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tahun 2015 dengan objek penelitian yaitu Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility dan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011 2013, data lain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia selama periode tahun diperoleh jumlah sampel sebanyak 22. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia selama periode tahun diperoleh jumlah sampel sebanyak 22. Tabel 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2013-2014 diperoleh jumlah sampel sebanyak 22 perusahaan, Proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistik serta pengujian hipotesis yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. statistik serta pengujian hipotesis yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN Bab tiga ini menjelaskan mengenai desain penelitian, jenis data dan alat uji statistik serta pengujian hipotesis yang dilakukan. A. Desain Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang berturutturut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUNGKAPAN CSR DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH PENGUNGKAPAN CSR DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PENGARUH PENGUNGKAPAN CSR DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia padatahun 2011-2013) Rizky Adhitya Suhadak Nila

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi empiris yang dilakukan untuk mendeskripsikan praktek pengungkapan tanggung jawab sosial melalui web yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholder Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu Good Corporate Governance (GCG) dengan pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian berupa perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015. Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dalam skripsi ini adalah dengan mengambil data perusahaan yang menerapkan Corporate Social Responsibility dan perusahaan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif merupakan metode yang mempelajari hubungan sebab akibat antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014 dan mempublikasikan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan penelitian di atas, penelitian dilakukan pada perusahaanperusahaan kelompok industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian. pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada bulan September 2013 s.d selesai pada perusahaan partisipan Indonesian Sustainability

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Praktik pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki peranan penting bagi perusahaan. CSR merupakan salah satu bentuk akuntabilitas perusahaan kepada publik untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel 3.1.1. Populasi Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI yang terdaftar sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (eksplanatori) atau penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Dewan Komisaris, Komite Audit, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Studi Empiris Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai 2013. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dari bulan September 2016 di Jakarta, dengan mengambil data keuangan atau laporan keuangan pada perusahaan Pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh karakteristik perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu dengan menganalisis data laporan tahunan perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia melalui website

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang memiliki tujuan. Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memenuhi kepentingan para stakeholder.

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan III. METODA PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Datadata tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility merupakan komitmen perusahaan secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility merupakan komitmen perusahaan secara 86 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility merupakan komitmen perusahaan secara berkesinambungan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), belakangan ini patut untuk dirayakan. Corporate Social Responsibility (CSR) memang sedang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder dan dilaksanakan dalam jangka waktu September 2015 hingga Maret 2016.. Tempat penelitian ini ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 1994). Populasi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 65 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang CAR, NPF, BOPO,dan ROA dengan penyajian data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Semen yang Terdaftar di BEI Periode

Lebih terperinci