1. Lakilaponto yang kemudian menjadi Raja Buton VI dan Sultan I
|
|
- Liani Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Tradisi Buton baik lisan maupun tulisan menuturkan bahwa Murhum yang semasa kecil bernama Lakilaponto lahir di istana Raja Wuna diperkirakan pada awal abad ke XVI memiliki darah kebangsawanan Melayu, Jawa, Wuna, Konawe, Luwu dan Buton. Sibatara (Sri Batara) yang pernah menjadi duta keliling Kerajaan Majapahit untuk wilayah Timur Nusantara abad ke XIV,melakukan perkawinan di Kerajaan Luwu (Sulawesi selatan) dengan Waboteo (Wetendiabe) dan melahirkan dua orang putra yaitu Laeli alias Sugipatani yang kelak menjadi raja Wuna I dan Latiworo kelak menjadi Raja Tiworo I. Sugipatani menurunkan Sugilaende (Sugimpeori) Raja Wuna ke II kemudian berputra bernama Sugimanuru Raja Wuna ke III dan kawin dengan Watuwapala anak dari Kiy Jula (Putra Bataraguru Raja Buton ke III). melahirkan 3 orang putra yaitu : 1. Lakilaponto yang kemudian menjadi Raja Buton VI dan Sultan I 2. Laposusu 3. Wapogo Dimasa kanak-kanak Murhum telah memperlihatkan sifat-sifat kepemimpinan, berbudi pekerti, tegas, suka menolong, pemberani, adil dan penuh kesabaran, sehingga mendapat perhatian khusus dari ayah handanya Raja Wuna ke III. Oleh karena itu Raja Wuna III berinisiatif untuk mengirim Murhum ke Istanah Raja Buton yang saat itu memerintah adalah Raja Mulae (raja Buton V) paman dari pihak ibunya sebagaibelobamba (salah satu Sistim Pengkaderan para calon pemimpin masa depan), untuk belajar tentang tata cara adat istiadat Istana peraturan-peraturan kenegaraan, akhlak dan sopan santun maupun kesatriaan. MASA PERJUANGAN Memasuki usia dewasa Murhum meninggalkan istanah Raja Mulae dan melanglang buana sampai di pulau Selayar bahkan menjadi salah seorang tokoh perlawanan dalam mengusir bajak laut Tobelo dan dalam pengejarannya terhadap para pengacau keamanan, Murhum tiba dipulau Marege (wilayah Australia) sekarang). Ketika Murhum masih berada di Selayar situasi perairan di Kerajaan Buton sangat rawan sebagai akibat serangan bajak laut pimpinan Labolontio (sosok manusia bermata satu) mulai menyerang wilayah-wilayah pesisir Utara Kerajaan Buton, maka Raja Mulae ( Raja Buton ke V) meminta Bontona Barangkatopa segera memanggil Murhum kembali ke Buton dengan tugas utama menghancurkan bajak laut Labolontio. Sementara itu di pusat Kerajaan Buton laskar kerajaan telah siap menunggu perintah untuk berangkat menghadapi bajak laut dan atas perintah Murhum (selaku pimpinan pasukan) berangkat menuju selat Buton antara daratan pulau Buton dan Pulau Muna (Boneatiro sekarang), terjadilah pertempuran yang amat dahsyat dan Labolontio tewas terbunuh ditangan Murhum sendiri. Maka sebagai bukti seusai perang kepala Labolontio dipenggal oleh salah seorang pasukan Murhum selanjutnya diambil untuk diperlihatkan kepada Raja Buton (Raja Mulae) serta dipertontonkan seluruh rakyat sebagai tanda kemenangan dan kedamaian diseluruh wilayah kerajaan (tengkorak Labolontio saat ini tersimpan pada Kantor Dinas Pariwisata Baubau). Atas jasa Murhum membebaskan Buton dari kekacauan bajak laut pimpinan Labolontio maka sebagai keistimewaan, keagungan budi, dan rasa tanggung jawab dari seorang Raja, sehingga
2 Murhum yang kemudian hari dinikahkan dengan Watampaidongi (Putri Raja Mulae). Murhum sebagai seorang kesatria asli yang penuh rasa tanggung jawab moral atas keamanan dan ketertiban wilayah-wilayah kerajaan leluhurnya yaitu Buton, Wuna, Tiworo dan Konawe, maka sekitar tahun 1520 atas restu Raja Mulae, Murhum dan pasukannya untuk kedua kalinya di berangkatkan menuju Banggai (Sulawesi Timur), sebagai pasukan perdamaian dalam rangka membantu masyarakat Banggai dari kemungkinan ancaman dan gangguan yang akan ditimbulkan oleh sisa-sisa pasukan Labolontio maupun ancaman dari kerajaan lain disekitarnya. Oleh karena itu kehadiran pasukan perdamaian dari Kerajaan Buton ini, maka rakyat Banggai merasa terlindungi sehingga Murhum dinyatakan sebagai pimpinan mereka, sekaligus menjadikan wilayah Banggai menjadi salah satu bagian wilayah Kerajaan Buton. Sumpah setia mayarakat Banggai, ketika Murhum hendak kembali kenegeri asalnya (Kerajaan Buton) setelah melaksanakan tugas ± 3 Tahun lamanya menjadi pasukan penjaga keamanan, ikut pula sekelompok masyarakat Banggai menuju Kerajaan Buton dan selanjutnya mereka ditempatkan disalah satu Pulau (wilayah Kerjaan Buton) Yaitu Pulau Wawonii. Kesuksesan Murhum dalam beberagai misi politik (peperangan dan perdamaian) serta telah menjelajahi hampir seluruh wilayah jazirah Tenggara dan Tengah Pulau Sulawesi bahkan sampai di utara Benua Australia menambah keyakinan dan kepercayaan para raja sehingga Murhum dijadikan sebagai salah seorang kandidat calom pemimpin di Jazirah Tenggara Sulawesi. a. MENJADI RAJA KONAWE MASA MENITI KARIR POLITIK Sebagai seorang patriot dan pembebas kemanusiaan pada masanya, Murhum telah menjadi setrum para tetua adat di Jazirah Sulawesi Tenggara baik sebagai pimpinan perang maupun sebagai juru damai bahkan sebagai hakim (Juru Runding) dalam menyelesaikan berbagai kasus yang melanda beberapa kerajaan di Sulawesi Tenggara pada saat itu. Ketika Kerajaan Konawe (Kendari sekarang) salah satu negeri leluhur Murhum terjadi prahara/pertikaian dengan Kerajaan Mekongga (saat ini menjadi wilayah Kolaka) maka atas permintaan Mokole Konawe kepada Raja Buton, maka Murhum diberangkatkan ke Kerajaan Konawe dengan dikawal sepasukan orang-orang pilihan dari Kadie/Wilayah Watumotobe (wilayah Kapontori sekarang), salah satu pasukan elit kelompok Matana Soromba dengan pertimbangan bahwa wilayah Watumotobe sama dengan kondisi alam kerajaan Konawe yang berhutan lebat. Kehadiran Murhum bersama para pengawalnya disambut suka cita oleh Mokole Konawe karena betepatan dengan kesulitan yang dihadapi negerinya sedang bertikai dengan Kerajaan Mekongga. Keyakinan Mokole Konawe atas kemampuan Murhum beserta para pengawalnya sehingga diberikan kepercayaan penuh kepada Murhum untuk mengambil sikap sekaligus menjadi pimpinan pasukan Konawe dalam menyelesaikan krisis dengan Kerajaan Mekongga. Krisis tersebut tidak berlangsung lama dan kemenangan berpihak kepada Kerajaan Konawe atas jasa Murhum. Berakhirnya Perseteruan dengan Kerajaan Mekongga maka Mokole Konawe mengundang para petinggi adat kerajaan untuk bermusyawarah, dalam hal mana pertemuan tersebut Mokole Konawe menyampaikan maksudnya untuk mengundurkan diri dari jabatannya karena faktor usia tidak memungkinkan untuk terus-menerus menjadi Mokole.
3 Beliau berpesan dan menitip harapan agar Murhum yang telah berjasa besar dalam menyelesaikan pertikaian dengan kerajaan Mekongga dapat kiranya dipertimbangkan sebagai salah seorang calon Mokole. Musyawarah mufakat suksesi jabatan Mokole Konawe berlangsung selama 8 hari 8 malam dan setelah mendengarkan saran, pendapat dari berbagai aspek tentang Murhum, maka diputuskan bahwa yang pantas untuk menjadi Mokole Konawe adalah Murhum dengan dasar pertimbangan Murhum seorang pemberani, berbudi pekerti, telah berjasa, juga keturunan Bangsawan Konawe (kemenakan Mokole) juga Mokole Konawe tidak mempunyai anak laki-laki. Suksesi Mokole yang telah berlangsung selama 8 hari 8 malam tersebut dalam sejarah Konawe memberikan gelar kepada Murhum dengan istilah Halu Oleo, sejak masa itulah Murhum menjadi Raja Konawe dan iapun kawin dengan salah seorang putri mantan Mokole yang dikaruniai 3 (tiga) orang putri yaitu Wakonawe, Wapoasia dan Walepo-lepo (nama-nama tersebut telah diabadikan menjadi nama kampung di Wilayah Kendari saat ini). b. MENJADI RAJA WUNA IV Setelah sekian lama Murhum dalam perkawinannya dengan Wa Tampayidongi putri Raja Mulae (Raja Buton VI) maka datang perutusan dari istana Kerajaan Wuna dan menyampaikan bahwa ayahanda Murhum yaitu Raja Sugimanuru sakit keras sehingga diharapkan untuk kembali ke tanah kelahirannya (Kerajaan Wuna). Tidak berselang lama setelah Murhum tiba, maka ayahandanya (Raja Sugimanuru) mangkat. Dengan mangkatnya Raja Sugimanuru melahirkan kosongnya pimpinan kerajaan Wuna pada waktu itu. Syara Wuna mengadakan musyawarah untuk menentukan pengganti mendiang Raja Sugimanuru. Diantara 2 (dua) orang putra Sugimanuru yaitu Lakilaponto alias Murhum dan La Posasu, maka diputuskan oleh syara Wuna menetapkan Lakilaponto alias Murhum sebagai Raja Wuna ke IV dengan pertimbangan sebagai putra sulung Raja Sugimanuru. Sebaliknya di Kerajaan Buton pada saat yang hampir bersamaan Murhum dipanggil pulang oleh Raja Mulae untuk urusan yang sangat penting sehingga dalam keadaan itu jabatan sebagai Raja Wuna ke IV diserahkan kepada saudaranya yaitu La Pososu sebagai Raja Wuna ke V. c. MENJADI RAJA BUTON VI ( SULTAN BUTON I ) Karena usia sudah uzur Raja Buton ke V yaitu Raja Mulae sangat menyadari kemampuan dalam mengendalikan roda pemerintahan mulai nampak menurun sehingga meminta pertimbangan syara Buton (Siolimbona) untuk menyerahkan jabatan Raja kepada Murhum dengan pertimbangan bahwa Murhum telah memberikan jasa dan pengabdiannya dalam menyelamatkan Kerajaan Buton dari berbagai gangguan, ancaman, juga didasari pribadi Murhum menunjukan sifat-sifat seorang pemimpin, jujur, bijaksana dan tegas mengambil keputusan, disamping sebagai anak menantu Raja Mulae. Usul Raja Mulae mendapatkan respon positif dan suara bulat dari anggota legislatif Dewan Siolimbona untuk menetapkan Murhum sebagai Raja Buton yang ke VI. Pada awal masa pemerintahan Raja Murhum mengangkat Manjawari sebagai Sapati pertama dan Batambu sebagai Kenepulu pertama kedua orang yang disebutkan tersebut adalah putra asli Selayar dan Wajo (Sulawesi Selatan), atas jasa keduanya membantu perlawanan Kerajaan Buton menghadapi bajak laut sehingga diberikan jabatan. Menurut catatan sejarah Buton, Murhum menjadi Raja selama 20 tahun dimulai sejak akhir tahun 1538 Masehi.
4 Ketika memasuki tahun ke-4 menjadi Raja, ia pun kedatangan tamu, seorang muballig dari Johor (semenanujung Tanah Melayu) yaitu Syekh Abdul Wahid Bin Sulaiman. Dan dari padanya ia mengukuhkan keislamannya sekaligus juga memperoleh pengakuan sebagai Raja Islam dengan gelar Sultan Murhum Kaimuddin pada tahun 1948 Hijriah atau tahun 1542 Masehi. Dua puluh tahun kemudian sesudah menjadi Raja tepatnya pada tahun 1558 Sultan Murhum Kaimuddin memperoleh pengakuan dan pengukuhan kembali dari Sultan Rum (Turki) sebagai Sultan Murhum Kaimuddin Khalifatul Khamis. Dan Kerajaan Buton berubah status menjadi Pemerintahan Kesultanan Islam.Peristiwa tersebut menjadi momentum sejarah mulai membangun Pemerintahan Kesultanan Buton atas sendi-sendi Islam dibawah bimbingan Syekh Abdul Wahid selaku penasehat kesultanan pada saat itu. Antara lain dikukuhkannya Falsafah perjuangan hidup bermasyarakat yaitu Yinda-yindamo arataa somanamo karo, yinda-yindamo karo somanamo lipu, yinda-yindamo lipu somanamo Sara, yinda-yindamo lipu somanamo agama (tiada meniadalah harta demi diri, tiada meniadalah diri demi negeri, tiada meniadalah negeri demi pemerintahan, tiada meniadalah pemerintahan demi agama). Dipuncak pemerintahannya Sultan Murhum telah menjadikan tokoh pemimpin dari 3 (tiga) Kerajaan yaitu Kerajaan Konawe, Wuna dan Buton yang mempunyai wilayah teritorial yang sangat luas meliputi Kepulauan Banggai, Buton, Muna, Kabaena, Tiworo, Kepulauan Tukang Besi, Wawonii, Marunene (Rumbia) pada pertengahan abad ke XVI. Masih banyak prestasi lain beliau yang tidak dapat diungkapkan semuanya disini dan setelah 46 tahun memimpin Kesultanan Buton (baik sebagai Raja ke VI dan Sultan I), tepat pada tahun hijriah 991 (tahun 1584 M) Lakilaponto Murhum Sultan Kaimuddin Khalifatul Khamis perpulang kerahmatullah dalam usia kurang lebih 90 tahun, dimakamkan di Bukit Lelemangura dalam kompleks Benteng Wolio Keleurahan Melai Kecamatan Betoambari Kota Bau Bau. Sebagai akibat dari rasa cinta terhadap negeri dan tanah air serta rakyatnya, lahirlah rasa pengabdian yang tinggi pada seseorang yang patriotik. Tetapi seseorang yang memiliki rasa pengabdian yang dibuktikan dalam kenyataan kehidupan masyarakat, otomatis harus memiliki aspek-aspek kebudayaan yang lain seperti rasa kesabaran, rasa ketabahan (keuletan, ketekunan, kemauan yang keras), keberanian (berani berkorban dan tulus ikhlas, ketaatan), rasa optimis untuk mencapai kemenangan (kejayaan), rasa cinta terhadap kebenaran dan keadilan, serta mempunyai rasa kerinduan terhadap kemakmuran dan kedamaian. Didalam pengabdian terhadap Negeri dan rakyatnya seorang patriotik otomatis pula dipandang oleh rakyat dan masyarakatnya sebagai bapak pemimpin, sehingga patriot itu juga pelindung, tokoh, pelopor dan pahlawan. Nilai patriotiknya adalah nilai-nilai kebapaan, kepemimpinan yang diliputi oleh rasa cinta terhadap tanah air, negeri dan bangsa serta rakyatnya dan mempunyai rasa dedikasi yang tinggi dan berkemauan keras untuk membawa rakyat dan negerinya kealam bahagia, tentram dan damai, adil dan makmur, serta sejahtera. Jika Murhum dalam sejarahnya, ternyata adalah seorang patriotik, maka ia adalah : 1. Seorang pemimpin, seorang bapak, baik sebagai raja dalam pemerintahan, maupun seorang panglima perang, yang membawa negeri dan rakyatnya kepada persatuan dan kesatuan, dan tentram dari gangguan pengacau dari luar.
5 Please download full document at Thanks
Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014
Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHIM PRESIDEN RI DENGAN PASKIBRAKA, PASUKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari berbagai kejadian yang terjadi di massa lampau, dan merupakan ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penelitian beberapa
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014
Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DHARMA SANTI NASIONAL PERAYAAN HARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Langkat didirikan oleh Raja Kahar pada pertengahan abad ke- 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat kepemimpinan diteruskan
Lebih terperinciWaktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Waktu: 8 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi: Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan Hakikat Bangsa Dan Unsur-unsur Terbentuknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai agama semitik yang diturunkan terakhir, Islam tidak hanya sempurna ditinjau dari segi ajarannya saja, akan tetapi pada masa-masa awal sejarah penyebarannya,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN HARI JADI KOTA BAU-BAU DAN PERUBAHAN PENULISAN BAU-BAU
PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN HARI JADI KOTA BAU-BAU DAN PERUBAHAN PENULISAN BAU-BAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU BAU, Menimbang : a. bahwa Kota
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORITIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 2.1 Perkembangan Sistem Politik Indonesia: Tinjauan Teoritis
8 PENDEKATAN TEORITIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Perkembangan Sistem Politik Indonesia: Tinjauan Teoritis Studi mengenai perilaku politik 4 elit beretnis Tolaki pada pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara
Lebih terperinciWujud Cerita Panglima Besar dalam Masyarakat Desa Sei Nagalawan. merupakan panglima yang tinggal di Desa Sei Nagalawan. Tokoh Panglima Besar
LAMPIRAN 1 Wujud Cerita Panglima Besar dalam Masyarakat Desa Sei Nagalawan Bagi sebagian masyarakat di Desa Sei Nagalawan cerita Panglima Besar ini tidak asing lagi, banyak orang berpendapat bahwasannya
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014
Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERTEMUAN DENGAN VETERAN DAN PEJUANG PERANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini
Lebih terperinciNASKAH DRAMA SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN DEMAK
NASKAH DRAMA SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN DEMAK Kerajaan Majapahit berada di ambang kehancuran. Keadaan pemerintahan kacau balau. Para pejabat kerajaan saling berebut kekuasaan dan kekayaan. Rakyat kecil
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang kerajaan Pagaruyung adalah, bahwa terdapat tiga faktor yang
Lebih terperinciTanggal 17 Agustus Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita sekalian.
BUPATI KULON PROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA 17 AGUSTUS 2014 DALAM RANGKA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN R I TINGKAT KABUPATEN KULON PROGO Tanggal 17 Agustus 2014 Assalamu
Lebih terperinciQANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAHAN MUKIM DALAM PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMERINTAHAN MUKIM DALAM PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR PROVINSI
Lebih terperinciAsal Mula Candi Prambanan
Asal Mula Candi Prambanan Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. sang raja mempunyai seorang putera bernama Joko Bandung. Joko bandung adalah seorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah, ia
Lebih terperinciKERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak
KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri
Lebih terperinciNaskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai
Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011
Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN SARANA DAN PRASARANA DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA
Lebih terperinciRaja Tampan yang Bodoh
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Raja Tampan yang Bodoh Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: Lyn Doerksen Cerita 18 dari 60 www.m1914.org
Lebih terperinciPERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA
Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah
Lebih terperinciRaja Tampan yang Bodoh
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Raja Tampan yang Bodoh Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: Lyn Doerksen Cerita 18 dari 60 www.m1914.org
Lebih terperinciSISTEM PEMERINTAHAN ISLAM DAN UNDANG- UNDANG KESULTANAN BUTON DI SULAWESI TENGGARA. Muhammad Roy Purwanto 1. Abstrackt
SISTEM PEMERINTAHAN ISLAM DAN UNDANG- UNDANG KESULTANAN BUTON DI SULAWESI TENGGARA Muhammad Roy Purwanto 1 Abstrackt Tulisan ini bertujuan membahas tentang Undang- Undang Martabat Tujuh Buton dan sistem
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA ACARA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI TAHUN 2014 Hari/tgl : Minggu, 17 Agustus 2014 Pukul : 07.30 WIB Tempat : Lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta, Indonesia, dikenal sebagai bangunan bersejarah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, dikenal sebagai bangunan bersejarah yang merupakan istana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Raja Tampan yang Bodoh
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Raja Tampan yang Bodoh Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciPEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008
PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN
Lebih terperinciAlkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Raja Tampan yang Bodoh
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Raja Tampan yang Bodoh Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah
Lebih terperinciRaja Tampan yang Bodoh
Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Raja Tampan yang Bodoh Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Janie Forest Disadur oleh: Lyn Doerksen Diterjemahkan oleh:
Lebih terperinciPada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut bebas di antara pulau-pulau di Indonesia. Laut bebas
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014
Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah Sukatan Pelajaran PENDIDIKAN MORAL 2000 KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah Sukatan Pelajaran PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan panjang masa lampau oleh para generasi sebelumnya atau para leluhur yang diabadikan berupa kisah
Lebih terperinciBAB IV. Buton Utara setelah Terintegrasi dengan Kesultanan Buton. setelah terintegrasi dengan Kesultanan Buton karena dengan pertimbangan bahwa
BAB IV Buton Utara setelah Terintegrasi dengan Kesultanan Buton a. Terbentuknya Barata Kulisusu 1. Pengertian Barata dan Awal Terbentuknya Dalam penelitian ini mengapa masih perlu penjelasan tentang Buton
Lebih terperinciRaja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan
Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang damai, dimana agama ini mengajarkan keharusan terciptanya keseimbangan hidup jasmani maupun rohani sehingga dimanapun Islam datang selalu
Lebih terperinciSikap Kepahlawanan dan
Bab 6 Sikap Kepahlawanan dan Patriotisme Pernahkah kamu menonton film tentang peperangan? Bagaimana usaha para prajurit untuk memperjuangkan sebuah kemenangan? Mereka tentu berusaha keras dan rela berkorban
Lebih terperinciRUKUN NEGARA. B.006(B.M) Januari 2013 (100.)
Diterbitkan oleh: Bahagian Penerbitan Dasar Negara Jabatan Penerangan Malaysia Kementerian Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Laman Web : www.penerangan.gov.my Portal : pmr.penerangan.gov.my E-mel :
Lebih terperinciPenganugerahan Warga Kehormatan Korps Brimob Polri kepada Presiden RI, 15 Nov 2013 di Mako Brimob Jumat, 15 November 2013
Penganugerahan Warga Kehormatan Korps Brimob Polri kepada Presiden RI, 15 Nov 2013 di Mako Brimob Jumat, 15 November 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENGANUGERAHAN WARGA KEHORMATAN
Lebih terperincidia tak pernah melepas cadar yang menutupi wajah cantiknya.
PRINCESS Cerita ini diinspirasi oleh sebuah mimpi yang ku alami tahun 2007, tentang sebuah kerajaan islam di Indonesia. Namun masih ragu, benarkah ada cerita seperti dalam mimpi saya? Daripada salah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah kekuasaan Kesultanan Ternate.La Bolontio diberikan amanat oleh Sultan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang La Bolontio adalah seorang Kapten Laksamana Laut dari Kesultanan Ternate yang berada di kepulauan Tobelo yang masih merupakan daerah atau wilayah kekuasaan Kesultanan
Lebih terperinciUU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Copyright (C) 2000 BPHN UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH *14124 UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciKode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan Pramuka (1) Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut Darma adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan. (2)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna. Dalam suatu kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif maupun yang sudah modern
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 3-2002 lihat: UU 1-1988 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 51, 1982 (HANKAM. POLITIK. ABRI. Warga negara. Wawasan Nusantara. Penjelasan
Lebih terperinciSuatu hari, datanglah Sunan Kalijaga ke kediaman Ki Ageng Pandanaran dengan mengenakan pakaian compang-camping layaknya seorang tukang rumput.
KI AGENG PANDANARAN Ki Ageng Pandanaran atau bernama asli Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sunan Bayat atau Sunan Tembayat adalah Bupati Kedua Semarang (kini Kota Semarang), Jawa, Tengah Indonesia. Selain
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945. PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e ) Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus
Lebih terperinciBacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:
1 Tahun A Hari Minggu Adven I LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 2 : 1-5 Tuhan menghimpun semua bangsa dalam Kerajaan Allah yang damai abadi. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Inilah Firman yang dinyatakan
Lebih terperinci12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinciNama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1
Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. geografi dan demografi Kecamatan, Lakudo Kabupaten Buton. Kemudian, dirinci
BAB IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Bab empat dijabarkan mengenai keadaan umum lokasi penelitian meliputi geografi dan demografi Kecamatan, Lakudo Kabupaten Buton. Kemudian, dirinci kedalam beberapa
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Sebelumnya yang Relevan Penelitian tentang nilai-nilai moral sudah pernah dilakukan oleh Lia Venti, dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya
Lebih terperinciBAB II LATAR BELAKANG DOKTER SOEDARSO
A. Lingkungan Keluarga BAB II LATAR BELAKANG DOKTER SOEDARSO Dokter Soedarso adalah seorang Pejuang kemerdekaan di Kalimantan Barat pada masa penjajahan Kolonial Belanda. Dokter Soedarso sebenarnya bukan
Lebih terperinciDaftar Isi. Ketetapan SK Rektor. 2. Konstitusi Penjalas... 13
Daftar Isi Ketetapan... 1 SK Rektor. 2 Konstitusi... 3 Penjalas... 13 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, KONSTITUSI KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG Sesungguhnya mahasiswa Universitas Lampung
Lebih terperinciNOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN
Lebih terperinciMENGUKIR KARAKTER DALAM DIRI ANAK
MENGUKIR KARAKTER DALAM DIRI ANAK KARAKTER YANG BAIK dan KARAKTER SEPERTI KRISTUS, apa bedanya? Oleh : G.I. Magdalena Pranata Santoso, D.Min. Pendahuluan Meskipun akhir-akhir ini semakin banyak orang tua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman tradisional Kelurahan Melai, merupakan permukiman yang eksistensinya telah ada sejak zaman Kesultanan
Lebih terperinciLATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit )
LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit ) 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas a. anggota Mahkamah Konstitusi dan anggota anggota Dewan Perwakilan Rakyat b. anggota Mahkamah Konstitusi dan anggota
Lebih terperinci5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS.
5.11.2 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS. Setelah Daud mengalahkan Jalut, maka Dawud mencapai puncak kebenaran di tengahtengah kaumnya sehingga ia menjadi seorang lelaki yang paling terkenal di kalangan
Lebih terperinciDRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri
Lebih terperinciUNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA Pembukaan
UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945 Pembukaan Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
Lebih terperinciKeberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.
Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 11 TAHUN 2006 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 11 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA
DRAF KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA DOKUMEN STANDARD PRESTASI SEJARAH TAHUN 4 FALSAFAH PENDIDIKAN KEBANGSAAN Pendidikan di Malaysia adalah satu usaha berterusan ke arah memperkembangkan lagi potensi individu
Lebih terperinciACARA 100 TAHUN PERINGATAN KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA JAKARTA, 20 MEI 2008 Rabu, 21 Mei 2008
ACARA 100 TAHUN PERINGATAN KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2008, DI ISTANA NEGARA JAKARTA, 20 MEI 2008 Rabu, 21 Mei 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA 100 TAHUN PERINGATAN KEBANGKITAN NASIONAL
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan lembaga permusyawaratan
Lebih terperinciI. YOSUA TELAH MENAATI SEMUA PERINTAH ALLAH
Yang paling ditakutkan kita adalah apabila orang-orang yang dipakai begitu luar biasa oleh Tuhan pada masa mudanya, namun begitu lanjut usia justru mengecewakan Tuhan. Tidak jarang kita menemukan contoh-contoh
Lebih terperinciLA BOLONTIO ABAD XV. Pembimbing: Drs. Jonji Apriyanto, M.Hum*, Drs. Surya Kobi, M.Pd** ELI SABAN
LA BOLONTIO ABAD XV Pembimbing: Drs. Jonji Apriyanto, M.Hum*, Drs. Surya Kobi, M.Pd** ELI SABAN Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Eli Saban, 231 409 029.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan lalu lintas pelayaran antara Tionghoa dari Tiongkok dengan Nusantara telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga. Berdasarkan
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Penganugerahan Gelar Kehormatan Adat Budaya Banjar tgl. 24 Okt 2013 Kamis, 24 Oktober 2013
Sambutan Presiden RI pd Penganugerahan Gelar Kehormatan Adat Budaya Banjar tgl. 24 Okt 2013 Kamis, 24 Oktober 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENGANUGERAHAN GELAR KEHORMATAN ADAT BUDAYA
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN
234 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Perkawinan merupakan rentetan daur kehidupan manusia sejak zaman leluhur. Setiap insan pada waktunya merasa terpanggil untuk membentuk satu kehidupan baru, hidup
Lebih terperinciRevelation 11, Study No. 15 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu, Pasal 11, Pembahasan No. 15, oleh Chris
Revelation 11, Study No. 15 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu, Pasal 11, Pembahasan No. 15, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. yang terkandung dalam novel tersebut sebagai berikut.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data pada Bab IV, dapat disimpulkan bahwa novel Sebelas Patriot merupakan novel yang berlatar belakang kecintaan terhadap tanah air,
Lebih terperinciNOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pertahanan keamanan negara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang terdiri dari banyak suku, bangsa, adat istiadat, agama, bahasa, budaya, dan golongan atas dasar
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pertahanan keamanan negara untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa
Lebih terperinciPernikahan dengan Khadijah dan datangnya wahyu pertama.
Pernikahan dengan Khadijah dan datangnya wahyu pertama. July 23, 2011 by Vien AM Khadijah adalah seorang perempuan terhormat kaya raya yang sukses berkat kelihaiannya dalam menjalankan usaha perdagangannya.
Lebih terperinciRANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER
RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER 2 Pelajaran 12. Sakramen Bapis 1) Ada 7 sakramen yang diakui oleh Gereja, yaitu: a) Sakramen Bapis b) Sakramen Ekarisi c) Sakramen Krisma d) Sakramen
Lebih terperinciTh A Hari Minggu Adven I
1 Th A Hari Minggu Adven Antifon Pembuka Mzm. 25 : 1-3 Pengantar Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-mu aku percaya. Jangan kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beriang-ria
Lebih terperinciUntung Suropati. Untung Bersekutu Dengan VOC
Untung Suropati Untung Suropati lahir di Bali pada tahun 1660. Ia hidup pada masa Amangkurat II yang pernah memberikan restu kepadanya untuk menaklukan pasuruan. Menurut Babad Tanah Jawi, semasa kecil,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2003 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOMBANA, KABUPATEN WAKATOBI, DAN KABUPATEN KOLAKA UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014
Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI PRAMUKA KE-53 DI LAPANGAN BUMI PERKEMAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia
Lebih terperincib. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan
BAB I PENDAHULUAN Perkawinan merupakan suatu perbuatan hukum. Perkawinan menimbulkan hak dan kewajiban kepada para pihak yang mengikatkan diri pada suatu perkawinan. Hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013
Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN PESTA KESENIAN BALI KE-35 DI ART CENTRE, ARDHA
Lebih terperinciWritten by Administrator Sunday, 17 November 2013 05:00 - Last Updated Wednesday, 26 March 2014 12:12
Alkisah, di Kampung Benua, Majene, Sulawesi Barat, hiduplah tiga orang pemuda yang hendak memperluas lahan perladangan dan permukiman penduduk, serta membangun pelabuhan di pantai. Ketiga pemuda tersebut
Lebih terperinciKerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)
Kerajaan Ternate dan Tidore Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) 1 Letak Kerajaan Sejarah Berdirinya Keadaan Kerajaan Kerajaan Ternate dan Tidore
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA I. UMUM Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan
Lebih terperinciSambutan Menteri Keuangan Acara Wisuda Politeknik Keuangan STAN Tahun 2016 Sentul International Convention Center 19 Oktober 2016
Sambutan Menteri Keuangan Acara Wisuda Politeknik Keuangan STAN Tahun 2016 Sentul International Convention Center 19 Oktober 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua,
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Hubungan Malayu..., Daulat Fajar Yanuar, FIB UI, 2009
91 BAB 5 KESIMPULAN Pada masa Jawa Kuno, raja merupakan pemegang kekuasaan dan otoritas tertinggi dalam pemerintahan. Seorang raja mendapatkan gelarnya berdasarkan hak waris yang sifatnya turun-temurun
Lebih terperinciPENGASASAN KESULTANAN MELAYU MELAKA (m/s 47 48)
KOTA A FAMOSA PENGASASAN KESULTANAN MELAYU MELAKA (m/s 47 48) PALEMBANG Pengasas Kesultanan Melayu Melaka = PARAMESWARA pada tahun 1400. Parameswara = putera Palembang (Kerajaan Srivijaya). Kerajaan Majapahit
Lebih terperinciRGS Mitra 1 of 10 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2003 TENTANG
RGS Mitra 1 of 10 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BOMBANA, KABUPATEN WAKATOBI, DAN KABUPATEN KOLAKA UTARA DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah dipupuk sejak dini sehingga generasi penerus bangsa mampu menjadi pemimpin berdedikasi tinggi
Lebih terperinci