PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI DESA KALIASEM KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG
|
|
- Hartono Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI DESA KALIASEM KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG I Komang Adi Wijana 1, Gede Raga, I Wayan Suwatra 3 1,,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia adi.wijana@yahoo.co.id 1, Ragapaud@gmail.com, Suwatra-pgsd@yahoo.co.id 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran model pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) dan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional pada siswa kelas V Sekolah Dasar di Desa Kaliasem Kecamatan Banjar. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain penelitian non-equivalent posttest only control group design. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas V SD di desa Kaliasem kecamatan Banjar yang berjumlah 119 orang, dengan sampel penelitian 66 orang siswa kelas V di desa Kaliasem yang terdiri dari 35 orang siswa kelas V di SD N Kaliasem sebagai kelas eksperimen dan 31 orang siswa kelas V di SD N 4 Kaliasem sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian ini didapatkan dari metode tes. Tes yang digunakan yaitu tes uraian. Data yang didapatkan dari metode tes dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan uji-t. Hasil penelitian pada tes hasil belajar IPA siswa menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TSTS sebesar 3,54. Sedangkan rata-rata skor hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional sebesar 18,94. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan t hitung > t tabel, dengan nilai t hitung sebesar 14,17 dan nilai t tabel sebesar,00. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TSTS dan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. Hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Kata-kata kunci: two stay two stray, hasil belajar. Abstract The purpose of this research was to know the difference between IPA learning outcomes of the students that learned using cooperative learning model TSTS and students that learned using the conventional teaching fifth grade elementary school students in the village of Kaliasem. The study was a quasi-experimental study ( quasi experiment ) with the design of the study of "non - equivalent posttest only control group design". The study population was all fifth grade students in the village of Banjar Kaliasem districts totaling 119 people, with a sample of 66 students of class V in Kaliasem village consisting of 35 fifth grade students in elementary N Kaliasem as an experimental class and 31 students of class V The SD N 4 Kaliasem as the control class. Collecting data in this study is obtstsned from the test method. The data obtstsned from the test method analyzed by descriptive and t-test. The results of research on IPA tests learning outcomes of students showed that the average score of learning outcomes of students who take IPA learning by using learning models TSTS at 3,54. While the average score of IPA learning outcomes students who take learning with conventional learning of 18,94. Hypothesis testing using t-test showed t count > t table, with a value of t at 14,17 and
2 Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: ttable value. Based on these results we can conclude that there are significant differences between IPA learning outcomes of students who take lessons with TSTS learning model with the learning outcomes of students who take social studies learning with conventional learning methods. The result of students in studying science is more better using Two Stay Two Stray (TSTS) learning than using konvensional learning. Key words: two stay two stray, learning outcomes PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia hanya dapat diperoleh dari proses belajar yaitu pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan sumber daya manusia dapat memiliki kualitas fisik dan kemampuan berpikir yang tinggi. Pendidikan adalah salah satu benuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan merupakan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang seharusnya terjadi sejalan dengan adanya perubahan budaya kehidupan. Peranan cara pembelajaran yang digunakan oleh guru tentunya dapat menentukan pencapaian tujuan belajar. Supriyadi (1995:56) berpendapat bahwa, untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan penggunaan metode pembelajaran yang optimal. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pengajaran yang tinggi setiap mata pelajaran khususnya IPA harus diorganisasikan dengan metode pembelajaran yang tepat. Rendahnya hasil belajar dalam mata pelajaran IPA tidak terlepas dari peran guru dalam merancang dan mengimplementasikan strategi pembelajaran. Jika dalam mengajar IPA guru hanya memfokuskan pada pemberian informasi berupa konsepkonsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum serta rumus-rumus dalam bentuk sudah jadi kepada siswa,tentunya bertentangan dengan proses belajar IPA. Lubis (006:1) menyatakan bahwa guru sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan meaamilih, menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisifasi aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Rendahnya hasil belajar IPA dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: (1) guru masih lebih menonjolkan metode ceramah dalam pembelajaran, () guru belum memaksimalkan model-model pembelajaran yang inovatif, (3) guru belum mengembangkan materi, hanya menyampaikan materi yang ada di buku, (4) terbatasnya buku sumber yang dimiliki oleh guru maupun siswa, (5) interaksi siswa rendah hal ini ditandai dengan jarang terlihat siswa mengajukan pertanyaan, (6) siswa hanya menunggu informasi dari guru. Berdasarkan Hasil wawancara dengan sejumlah guru di sekolah juga memberikan fakta bahwa siswa kurang dibelajarkan dengan prinsip metode ilmiah. Pembelajaran seperti ini kurang memberikan pemahaman konsep yang baik bagi siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada di sekolah juga masih 61. KKM yang belum terlalu tinggi juga menjadi indikator rendahnya pemahaman konsep siswa untuk mencapai hasil yang maksimal. Pembelajaran yang masih sering digunakan di sekolah-sekolah yaitu model pembelajaran konvensional yaitu suatu pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari (Octari, 011:18). Seperti pada proses pembelajaran yang terjadi di sekolah tempat penelitian, guru lebih cenderung mengarahkan siswa sebagai penerima informasi yang pasif dan belajar secara hafalan. Siswa jarang diberi kesempatan untuk mengalami langsung dan menerapkan konsep dalam mencapai pemahaman yang mendalam. Hal ini diduga sebagai faktor penyebab rendahnya kualitas dan kuantitas dalam pembelajaran IPA, khususnya pada hasil belajar. Kurangnya instrumen dalam
3 Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 pembelajaran yang menuntut siswa untuk meningkatkan hasil belajar juga merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari soal-soal ujian atau ulangan umum yang lebih menekankan pada pemahaman atau soal-soal yang bersifat hafalan. Hasil belajar yang cenderung rendah akan berakibat pada kurang mampunya siswa untuk menganalisis permasalahan yang diajukan dalam test ulangan sekolah maupun test hasil belajar siswa. Siswa sering mengalami masalah dalam menghadapi permasalahan yang gampang dengan adanya sedikit pengecoh. Kenyataannya ini menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan suatu permasalahan siswa masih menggunakan hafalan saja dan terlepas dari proses berpikir yang lebih tinggi. Oleh karena itu, hasil belajar siswa perlu ditingkatkan agar lebih baik lagi. Berdasarkan permasalahan di atas, maka hasil belajar IPA siswa kelas V perlu ditingkatkan. Untuk mencapai hasil yang optimal, guru sebaiknya memberikan pengalaman belajar kepada siswa bahwa belajar IPA sebaiknya bertahap sampai didapatkan penyelesaian. Alternatif pemecahan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan sistem pengelompokan yang bekerja sama dengan sesama siswa untuk memecahkan masalah dan menyelesaikan tugas-tugas terstruktur melalui diskusi. Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pembelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif (Trianto, 007:48). Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif yang dimaksud adalah sebagai berikut: fase pertama, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa; Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase kedua, menyajikan informasi; Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase ketiga, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif; guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase keempat, membimbing kelompok bekerja dan belajar; Guru membimbing kelompokkelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Fase kelima, evaluasi; Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase keenam, memberikan penghargaan; Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dimaksud adalah model pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray. Lie (00:59) menyatakan bahwa struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan pembelajaran yang diwarnai dengan kegiatan individu. Pada kenyataannya diluar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya. Metode ini memberi kesempatan yang lebih banyak pada siswa untuk bertanya, menjawab, dan saling membantu atau berinteraksi dengan teman. Melalui bertanya pada teman kelompoknya atau kelompok lain maka mereka akan memperoleh informasi yang lebih lengkap dari sekedar yang mereka ketahui. Melalui komunitas yang lebih kecil, siswa lebih bebas mengemukakan pendapat dan menanyakan hal yang kurang dimengerti. Dengan demikian mereka saling melakukan kunjungan kekelompok lain maka mereka memiliki kesempatan untuk melakukan sharing informasi antar kelompok. Adapun bahwa langkah-langkah dari pembelajaran Two Stay Two Stray (Lie, 00:60) yaitu: (1) Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa; () setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompok dan masingmasing bertamu ke kelompok lain; (3) dua
4 Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka; (4) tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri serta melaporkan temuan mereka dari kelompok lain; dan (5) kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. Model pembelajaran kooperatif teknik TSTS memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dari model Two Stay Two Stray menurut Agustina (007:19) adalah sebagai berikut: (1) dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan; () kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna; (3) lebih berorientasi pada keaktifan; dan (4) membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar. Di samping kelebihan-kelebihan di atas, pembelajaran ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan model Two Stay Two Stray yaitu: (1) membutuhkan waktu yang lama; () siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok; (3) bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga); serta (4) guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. Berdasarkan uraian tersebut, perlu diupayakan suatu model pembelajaran yang bisa membangkitkan respon siswa untuk meningkatkan hasil belajar, bekerja secara aktif dan kolaboratif, dan lebih memposisikan guru sebagai motivator dan fasilitator dalam pembelajaran. Muhammad Ali (dalam Agung, 010:76) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor guru, siswa, kurikulum dan lingkungan. Keempat faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) faktor guru, setiap guru memiliki pola mengajar sendiri-sendiri, pola mengajar ini tercermin dalam tingkah laku pada waktu mengajar atau melaksanakan pengajaran. Gaya mengajar yang dilakukan guru mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru bersangkut-an, yang dipengaruhi oleh pandangannya sendiri tentang mengajar, konsep, psikologi dan kurikulum; () faktor siswa,setiap siswa mempunyai keragaman dalam hal kecakapan maupun kepribadian, kecakapan yang dimiliki masing-masing itu meliputi kecakapan potensial maupun kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar; (3) faktor kurikulum, bahan-bahan pengajaran sebagai isi kurikulum mengacu kepada tujuan yang hendak dicapai; dan (4) faktor lingkungan, lingkungan meliputi kadaan ruangan, tata ruang dan berbagai situasi fisik yang ada di sekitar kelas atau sekitar tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPA adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut terdiri atas: faktor fisiologi psikologis. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor lingkungan (fisik dan sosial) dan faktor instrumental (kurikulum, sarana- prasarana, guru, metode dan media serta manajemen). Meningkatkan hasil belajar IPA dapat dilakukan oleh guru dengan pembelajaran menggunakan strategistrategi pembelajaran konstruktivistik yang berpotensi seperti pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang diterapkan, yaitu diantaranya model pembelajaran kooperatif teknik TSTS (Two Stay Two Stray) yakni salah satu pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa dalam suatu lingkungan belajar yang nyaman yaitu belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa pandai anggota kelompok secara individual, saling tukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi kelompok tetapi siswa tetap belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya masing-masing melalui proses internalisasi. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif teknik TSTS adalah terdapat kombinasi antara belajar secara kooperatif dengan belajar secara individu. Peranan guru dalam pembelajaran kooperatif teknik TSTS hanya sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif karena siswa dituntun belajar bekerja secara kelompok serta tanggung jawab tentang pengetahuan yang diperolehnya bersama. Mengingat masalah tersebut sangatlah penting, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk untuk
5 Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD di Desa Kaliasem. METODE Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar yang ada di Desa Kaliasem Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng pada semester genap tahun pelajaran 013/014. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian non equivalent post-test only control group design, karena tidak semua variabel yang muncul dalam kondisi eksperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat selama 4 jam. Populasi subjek penelitian ini adalah kelas V semester ganjil SD di Desa Kaliasem Kecamatan Banjar tahun ajaran sebanyak 4 sekolah dimana setiap kelas mempunyai kemampuan akademik yang homogen. Keempat SD tersebut yaitu SDN 1 Kaliasem dengan jumlah 5 siswa, SDN Kaliasem dengan jumlah 35 siswa, SDN 3 Kaliasem dengan jumlah 8 siswa dan SDN 4 Kaliasem dengan jumlah 31 siswa. Jadi, seluruh siswa kelas V SD di Desa Kaliasem berjumlah 119 siswa Sebelum menentukan kelas sampel, dilakukan uji kesetaraan terhadap populasi penelitian. Dilakukannya uji kesetaraan berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi-asumsi tersebut adalah jumlah murid SD di Desa Kaliasem hampir sama, tidak terdapat sekolah unggulan di Desa Kaliasem, rata-rata semua guru yang mengajar di SD Kaliasem memiliki pendidikan terakhir S1, serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh keempat SD tersebut hampir setara. Jadi tidak ada sekolah yang terlihat menonjol pada Desa Kaliasem sehingga perlu dilakukan uji kesetaraan. Berdasarkan hasil uji kesetaraan menggunakan uji anava, diperoleh seluruh populasi setara yang artinya kemampuan hasil belajar IPA siswa kelas V SD yang ada di Desa Kaliasem Kecamatan Banjar tahun pelajaran 013/014 relatif sama. Selanjutnya, sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan simple random sampling. Pemilihan sampel dalam penelitian ini, dilakukan dengan teknik undian. Berdasarkan hasil pengundian, diperoleh dua kelas sampel yaitu kelas V SDN Kaliasem dan SDN 4 Kaliasem. Kelas sampel yang telah didapatkan kemudian diundi lagi untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan hasil pengundian diperoleh kelas V SDN Kaliasem sebagai kelas eksperimen dan kelas V SDN 4 Kaliasem sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Sebelum memulai penelitian perlu terlebih dahulu menentukan variabel bebas dan variabel terikatnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan model pembelajaran konvensional. Dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa. Rancangan Penelitian yang digunakan adalah post-test only control group design. Pemilihan desain ini karena peneliti ingin mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa. Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa metode. Metode yang dapat digunakan adalah angket (kuisioner), tes, wawancara, dokumen, dan observasi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode tes. Tes hasil belajar IPA siswa ini berupa tes uraian yang disusun berdasarkan tujuan pembelajaran dan kurikulum. Karena dalam menjawab soal bentuk tes uraian siswa dituntut untuk menjawab secara rinci sehingga proses berpikir, ketelitian sistematis penyusunan dapat dievaluasi. Tes tersebut telah di uji coba di tempat penelitian, sehingga teruji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembedanyanya. Hasil tes uji lapangan tersebut selanjutnya diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan
6 Frekuensi e-jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 kontrol sebagai post-test. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif dan data dianalisis dengan menghitung nilai mean, median, modus, standar deviasi, varian, skor maksimum, dan skor minimum. Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk kurva poligon. Sebelum dilakukan pengujian untuk mendapatkan kesimpulan, maka data yang diperoleh perlu diuji normalitas dan homogenitasnya. Uji normalitas dilakukan untuk menyajikan bahwa sampel benarbenar berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dan uji homogenitas dilakukan untuk menyajikan bahwa sampel benar-benar homogen. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tipe Two Stay Two Stray (TSTS) terhadap hasil belajar IPA digunakan teknik statiska Uji t. Analisis ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui perbedaan hasil belajar IPA siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jika terbukti bahwa kedua sampel n 1 = n dan variansnya homogen, maka dilakukan analisis uji t (ttest) menggunakan rumus separated varians dan jika terbukti bahwa kedua sampel n 1 n dan variansnya homogen, maka dilakukan analisis uji t (t-test) menggunakan rumus polled varians dengan taraf signifikansi 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Adapun hasil analisis data statistik deskriptif disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Deskripsi Data hasil belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Mean 3,54 18,94 Median 3,88 18,9 Modus 33,64 18,83 Varians 16,08 14,13 Standar Deviasi 4,01 3,76 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa dari 35 siswa kelas eksperimen dan 31 siswa kelas kontrol, jika dilihat dari perolehan skor rata-rata ( ) siswa kelas eksperimen memiliki skor rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisih 13,6 (3,54 18,94). Begitu pula dengan nilai median (Md) serta nilai modus (Mo), yaitu pada kelas eksperimen memperoleh nilai lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Berdasarkan data tabel deskripsi data hasil tes hasil belajar IPA pada kelas eksperimen, hubungan antara M, Md dan Mo menunjukanan bahwa nilai dari ketiganya adalah Mo>Md>M, ini menunjukkan kurva tersebut adalah kurva juling negatif. Karena Modus>Median>Mean (33,64 > 33,88 > 3,54). Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata siswa pada kelas eksperimen cenderung tinggi dan sebagian siswa di kelas eksperimen dapat memahami serta menyelesaikan soal IPA. Dan berdasarkan pada tabel pedoman konversi kecendrungan data hasil belajar IPA siswa, skor rata-rata kelas eksperimen berada pada kategori baik yaitu sebesar 3,54. Apabila divisualisasikan ke dalam bentuk poligon, maka tampak pada Gambar 1. Tit i k Tengah Gambar 1. Poligon Data Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen
7 Frekuensi Tit i k Tengah e-jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 Berdasarkan data pada tabel deskripsi data hasil tes hasil belajar IPA kelas kontrol, hubungan antara M, Md dan Mo menunjukan bahwa nilai dari ketiganya adalah Md<M<Mo, ini berarti kurva tersebut adalah kurva juling positif. karena Modus < Median < Mean (18,83 < 18,9 < 18,94). Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata siswa kelas kontrol cenderung rendah. Berdasarkan pada tabel pedoman konversi kecendrungan data hasil belajar IPA siswa, skor rata-rata kelas kontrol berada pada kategori cukup yaitu sebesar 18,94. Apabila divisualisasikan ke dalam bentuk poligon, maka tampak pada Gambar. Gambar. Poligon Data Hasil Belajar IPA Kelompok Kontrol Sebelum melakukan uji hipotesis maka harus dilakukan beberapa uji prasyarat. Terhadap sebaran data yang meliputi uji normalitas terhadap data skor hasil belajar IPA siswa. Uji normalitas dilakukan untuk membuktikan bahwa kedua sampel tersebut bedistribusi normal. Uji normalitas data hasil belajar IPA dianalisis menggunakan uji Chi- Square ( ) dengan kriteria apabila hitung < tabel maka data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat, diperoleh hitung data skor hasil belajar IPA siswa kelompok eksperimen adalah,73 dan tabel dengan taraf signifikansi 5% dan db = 3 adalah 7,8. Hal ini berarti, hitung data skor hasil belajar IPA siswa kelompok eksperimen lebih kecil dari tabel ( hitung < tabel ), sehingga data hasil belajar IPA siswa kelompok eksperimen berdistribusi normal. hitung data skor hasil belajar IPA siswa kelompok kontrol adalah 4,39 dan tabel dengan taraf signifikansi 5% dan hitung db = 3 adalah 7,8. Hal ini berarti, data skor hasil belajar IPS kelompok kontrol lebih kecil dari tabel ( hitung < tabel ), sehingga data hasil belajar IPS siswa kelompok kontrol berdistribusi normal. Setelah melakukan uji prasyarat yang pertama yaitu uji normalitas, selanjutnya dilakukan uji prasyarat yang ke dua yaitu uji homogenitas varians. Uji homogenitas varians data hasil belajar IPA dianalisis menggunakan uji F dengan kriteria kedua kelompok memiliki varians homogen jika F hitung < F tabel dengan derajat kebebasan untuk pembilang n 1 1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n 1. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh F hitung data hasil belajar IPA siswa kelompok eksperimen dan kontrol adalah 1,14 sedangkan F tabel (db pembilang = 34, db penyebut = 30, dan taraf signifikansi 5%) adalah 1,93. Hal ini berarti, varians data hasil belajar IPA siswa kelompok eksperimen dan kontrol adalah homogen. Hipotesis penelitian yang diuji adalah terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas V yang signifikan antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada Uji hipotesis ini menggunakan uji t independent (sampel tidak berkorelasi). Adapun hasil analisis uji hipotesis menggunakan uji-t disajikan pada Tabel. Tabel. Hasil Uji Hipotesis
8 Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 Hasil Belajar Varians n Db t hitung t tabel Kesimpulan Kelompok 16, t Eksperimen 14,17,00 hitung > t tabel (H0 ditolak) Kelompok Kontrol 14,13 31 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh t hitung sebesar 14,17, sedangkan t tabel dengan db = 64 dan taraf signifikansi 5% adalah,00. Hal ini berarti, t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel ) sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas V yang signifikan antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD di Desa Kaliasem Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Semester Genap Tahun Pelajaran 013/014. Pembahasan Hasil analisis terhadap skor hasil belajar IPA siswa menunjukkan bahwa ratarata skor hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TSTS sebesar 3,54 sedangkan rata-rata skor hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional sebesar 18,94. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t pada taraf signifikansi = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 64, diperoleh nilai t hitung sebesar 14,17. Sedangkan dari hasil perhitungan didapat nilai t tabel sebesar,00. Nilai uji-t tersebut menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran metode pembelajaran TSTS dengan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif model pembelajaran TSTS terhadap hasil belajar IPA siswa. Data skor hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran tipe TSTS menunjukan bahwa sebagian besar skor siswa cenderung tinggi. Data dapat dilihat pada grafik poligon. Berbagai macam temuan yang didapatkan dalam pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen diantaranya: 1) siswa merasa lebih senang karena diajak berdiskusi dalam mengikuti proses pembelajaran, ) siswa menjadi lebih aktif dalam menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru, karena dalam pembahasannya siswa dapat berdiskusi dengan teman kelompoknya, 3) belajar siswa menjadi lebih bermakna, 4) minat belajar dan perstasi siswa semakin meningkat. Hal tersebut tampaknya sejalan dengan teori Agustina (007:19) yang menyatakan bahwa kelebihan model pembelajaran TSTS yaitu, 1) dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan, ) kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna, 3) lebih berorientasi pada keaktifan, dan 4) membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar. Berdasarkan uraian di atas, jika model pembelajaran kooperatif tipe TSTS diterapkan dengan efektif dan efisien pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, maka dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Berbeda halnya dengan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran TSTS, dalam pembelajaran konvensional lebih bersifat teacher centered. Dalam proses pembelajaran guru menyampaikan materi dan siswa bertugas untuk menyimak materi yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang akan dikaji. Siswa sebagai penerima informasi yang pasif. Kondisi ini cenderung membuat siswa tidak termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, dan sulit meningkatkan hasil belajar. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah disertai dengan pertanyaan sederhana dan jawabannya hanya melibatkan daya ingat. Dalam pembelajaran siswa juga jarang mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dengan siswa lain dalam kelas. Hal tersebut tampaknya sesuai dengan kelemahan-kelemahan model pembelajaran konvensional yaitu 1)
9 Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 pembelajaran berjalan membosankan siswa menjadi pasif, karena tidak menemukan sendiri konsep yang diajarkan. siswa hanya aktif mencatat, ) kepadatan konsepkonsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan, 3) pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah cepat terlupakan, 4) siswa yang berteknik visual menjadi rugi, dan hanya siswa yang berteknik auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya, 5) mudah membuat siswa menjadi jenuh, 6) keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya, dan 7) siswa cendrung menjadi pasif dan guru yang menjadi aktif (teacher centered). Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pengulangan beberapa konsep yang berkaitan dengan materi untuk mengingatkan kembali sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ni Luh Made Prima Lindayani (01) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Berbantuan Lembar Kerja Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V SD No 19 Pemecutan tahun Pelajaran 011/01 menemukan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray sangat efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Hasil penelitian sejenis juga disampaikan oleh Ni Wayan Sri Astitiningsih (011) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Media Belajar untuk Meningkatkan Hasil BelajarIPA pada Siswa Kelas V Semester II SD No 1 Beratan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 010/011 dimana menunjukkan hasil yang positif. Meskipun demikian, bukan berarti penggunaan model pembelajaran TSTS dalam proses pembelajaran tidak memiliki kekurangan/kelemahan. Beberapa kendala yang dihadapi yaitu membutuhkan waktu yang lama, siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, guru menganggap penggunaan model TSTS membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga), dan guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. Namun, kendala tersebut tidak selalu dialami dalam setiap pertemuan, kendala tersebut mengalami perubahan pada pertemuan-pertemuan berikutnya dan semakin mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Dari uraian-uraian di atas, menunjukkan bahwa hasil belajar ipa siswa dengan menggunakan model pembelajaran TSTS lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran TSTS dengan hasil belajar IPA siswa kelas V Sekolah Dasar di Desa Kaliasem Kecamatan Banjar tahun pelajaran 013/014. DAFTAR RUJUKAN Agung, A. A Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Undiksha. Agustina, Lya Bhektia Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Dua Tinggal Dua Tamu untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-1 Semester 1 SMA Wahid Hasyim Malang. Skripsi. Malang: Program studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang. Lie, Anita. 00. Mempraktekkan cooperative Learning di Ruangruang Kelas. Jakarta: Pt Gramedia. Lubis Skripsi PTK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray sebagai Upaya untuk Meningkatkan Keterampilan Berdiskusi siswa kelas IX A SMP N. X. Tersedia pada (diakses pada tanggal 4 Agustus 013). Octari Model Pembelajaran Konvensional. Tersedia pada MED-Undergraduate-61- BAB%0II.pdf. Diakses pada tanggal 15 Juni 013.
10 Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 Supriyadi Penggunaan Metode Pembelajaran. Tersedia pada : om/010/06/modelpembelajarandua tinggal dua tamu.html. (diakses pada tanggal 15 Agustus). Trianto Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Astitiningsih, Ni Wayan Sri Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Media Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V Semester II SD No 1 Beratan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 010/011. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Undiksha.
PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH MODEL INTERACTIVE CONCEPTUAL INTRUCTION (ICI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Dwi Ari Nitra Putri 1, Made Sulastri 2, I Gst. Ngr. Japa 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinci1,2,3. Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD DI GUGUS III KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Septian Dwi Mahardika 1, Ign I Wayan Suwatra
Lebih terperinciPENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS IV KABUPATEN BULELENG Gst. Ngr. Bgs. Yogantara 1, I Nym. Murda 2, Ni Wyn. Rati 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA I P. Diarsa 1, I Nym. Murda, P. A. Dharmayanti 3 1, Jurusan PGSD, 3 Jurusan BK Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI SAMBIRENTENG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI SAMBIRENTENG I Md. Sentanu 1, I Dw. Pt. Raka Rasana 2, Nym. Kusmariyatni 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD I Nym Juniawan 1, Ni Wyn Rati 2, Ign. I Wyn Suwatra 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V Eka Ardi Wrisca Febriyanti 1, I Nym Jampel 2, H. Syahruddin 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOLUSI KONFLIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN PKN KELAS V SD 1 I Wyn. Eka Martawan, Ndara Tanggu Renda, 3 I
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V Ni Km Sumiantini 1,, Desak Pt Parmiti 2, Kt Pudjawan 3 1 Jurusan PGSD, 2,3 JurusanTP, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POLYA BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD Kd. Ayu Wisaka Dewi 1, I Nym. Murda, I Kt. Dibia 3 1,,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH METODE PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SDN
PENGARUH METODE PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SDN Ni Matul Ulfa 1, I Gusti Ngurah Japa 2, Made Sumantri 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SD KELURAHAN BANYUNING
PENGARUH PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE TREATMENT INTERACTION) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEMESTER II DI SD KELURAHAN BANYUNING Dw. Nym. R. Dwi Jayanto 1, A. A. Gede Agung 2, I Md. Citra Wibawa
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI DESA SEBATU KECAMATAN TEGALLALANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI DI DESA SEBATU KECAMATAN TEGALLALANG Ni Wyn. Parsiti 1, I Nym. Wirya, I Wyn. Romi Sudhita 3 1 Jurusan PGSD, Jurusan
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS
Meningkatkan Prestasi Belajar (Ali Akbar Yulianto) 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS IMPROVING K3 SUBJECT LEARNING ACHIEVEMENT AT SMK COKROAMINOTO
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Ni Made
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
PENGARUH METODE HILL CLIMBING (PENDAKIAN BUKIT) BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS 1 KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 013/014 I Putu Aurora 1, Desak Putu Parmiti,
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS TEORI POLYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH BERBASIS TEORI POLYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V I Pt Eka Sugiantara 1, Ni Wyn Arini, I Dw Kade Tastra 3 1, Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TWO STAY TWO STRAY
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA SISWA PADA SISWA KELAS X.2 SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 SAWAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL STAD BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SD KELAS V Rima Isti Navisha 1, I Dewa Kade Tastra, I Ketut Dibia 3 1,3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI REACT DAN MOTIVASI BELAJARTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V
PENGARUH STRATEGI REACT DAN MOTIVASI BELAJARTERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V I Dw Pt Yudiprasetya 1, Ni Kt Suarni, Ni Wyn Rati 3 1,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Bimbingan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL HEURISTIK VEE DENGAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 015 PENGARUH MODEL HEURISTIK VEE DENGAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD 1 Ni Km. Tirta Yoga Pramoda Wardani, Md. Sulastri, 3 I Gd. Margunayasa
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Komang Dina Yanti 1, Desak Putu Parmiti, Ignatius I Wayan Suwatra 3 1,,3 Jurusan PGSD, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TULAMBEN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TULAMBEN I Gd. Ariyasa 1, Ni Ngh. Madri Antari, Ni Md. Sulastri 3 1 Jurusan PGSD,, Bimbingan konseling,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI KUBUTAMBAHAN KECAMATAN KUBUTAMBAHAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD NEGERI KUBUTAMBAHAN KECAMATAN KUBUTAMBAHAN Ni Pt. Evi Sutarminingsih 1, I Nym. Arcana,I Wyn. Sudiana 3 13 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD Komang Hendrawan 1, Ketut Pudjawan 2, I Made Citra Wibawa 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan Teknologi Pendidikan,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI KONTRUKSI- REKONTRUKSI APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI KONTRUKSI- REKONTRUKSI APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA 1 Dayu Komang Widiaheni, Dsk Pt Parmiti,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI GUGUS I KECAMATAN KUBUTAMBAHAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP HASILBELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI GUGUS I KECAMATAN KUBUTAMBAHAN I Km. Yogi Asmarayasa 1, Ni Nym. Kusmariyatni, I Gd. Margunayasa 3 1,,3 Jurusan PGSD,FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN BULELENG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN BULELENG L. Ayu Dewi Mastika 1, I Nym. Jampel 2, Nym. Kusmariyatni 3 1,3
Lebih terperinciPENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SEMESTER GENAP DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG
PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SEMESTER GENAP DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG Ni Md. Kurniati 1, Dw. Nym. Sudana, Ni Nym. Garminah 3 1,,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Kadek Mawar 1, Dewa Nyoman Sudana, I Kadek Suartama, 3 1 Jurusan PGSD,
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING KONTROL SEPAK BOLA I Wayan Ella Humiarta, I Nyoman Kanca, Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS II KECAMATAN MELAYA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD GUGUS II KECAMATAN MELAYA Ni Kadek Afri Ariantini 1, Ni Wayan Rati, I Nyoman Murda 3 1,,3 Jurusan Pendidikan Guru
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2,
Jurusan PGSD Vol: 3 No: 1 Tahun: 015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SEMESTER II SD GUGUS VI KECAMATAN KINTAMANITAHUN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA Ketut Rita Supriani 1, I Kadek Suartama 2, Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri 3 1 Jurusan PGSD, 2
Lebih terperinciABSTRAK
Application of Cooperative Learning Model Type two stay two stray (TSTS) and Effect on Student Learning Outcomes Biology Class X SMA Negeri 4 baseboards Bengkalis Riau Province 1) Putri Jhonevia 2) Drs.
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHTDAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHTDAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Made Dwi Wisma Yanthi 1, I Gusti Ngurah Japa, I Made Tegeh 3 1, Jurusan PGSD, 3 Jurusan TP, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI, KONTRUKSI- REKONTRUKSI, APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR (INISIASI, KONTRUKSI- REKONTRUKSI, APLIKASI DAN REFLEKSI) TERHADAP HASIL BELAJAR
Lebih terperinciPENGARUH MODEL TELAAH YURISPRODENSI INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NO 1 KAMPUNG BUGIS
PENGARUH MODEL TELAAH YURISPRODENSI INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NO 1 KAMPUNG BUGIS Purwanti 1, Nyoman Murda 2, I G. N. Japa 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP
Lebih terperinciPENGARUH METODE TALKING STICK BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD
PENGARUH METODE TALKING STICK BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD Ni Kdk. Dewi Martiani 1, I Dw. Kade Tastra 2, I Wyn. Suwatra 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan TP, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KUANTUM BERBANTUAN MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH PEMBELAJARAN KUANTUM BERBANTUAN MEDIA TIGA DIMENSI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD Ni Kadek Antari 1, Dsk. Putu Parmiti, Md. Sumantri 3 1,3 Jurusan
Lebih terperinciPenerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT
Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang Elfawati 1), Gusmaweti 2) dan Azrita 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi 2) Dosen Program Studi
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja,Indonesia. 1, 2,
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V GUGUS XV KECAMATAN BULELENG TAHUN AJARAN 2013/2014 Putu Citra Arni Kusumaningrum 1,
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SD N DESA PENGLATAN KECAMATAN BULELENG
PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SD N DESA PENGLATAN KECAMATAN BULELENG Md. Wirama 1, Kt. Pudjawan., I Kt. Dibia 3 1,3 Jurusan PGSD, Jurusan TP,
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM Sri Hartini 1), St. Y. Slamet 2), Sularmi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449
Lebih terperinciPENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS XV
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH METODE EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS XV Md. Tia Parastika Dewi 1, Kt Pudjawan, Pt Nanci Riastini 3 1,3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciJournal of Mechanical Engineering Learning
JMEL 3 (1) (014) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) DAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KLS V SD DI GUGUS III KECAMATAN TAMPAKSIRING
PENGARUH MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KLS V SD DI GUGUS III KECAMATAN TAMPAKSIRING Km. Wardika 1, Md. Sulastri, Kt.Dibia 3 1,3 Jurusan PGSD, Jurusan BK, FIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD Ni Kadek Juniari 1, Ni Nyoman Kusmariyatni 2, I Gede Margunayasa 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013
ISSN 5-9063 Volume, Nomor 5, Juli 013 Pengaruh Metode Pembelajaran Questions Students Have (QSH) terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada Tahun
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TPS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V Ni Kadek Sukreni 1.,.,A. A.Gede Agung 2 I Made Citra Wibawa 3., 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA I Pt. Eka Sutama Yasa 1, I Kt. Dibia 2, I Gd. Margunayasa 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 2,
Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SEMESTER II MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) SINGARAJA TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD
Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD I. A. Kd. Novia Puspita Dewi 1, Dsk. Pt. Parmiti, I Gst. Ngurah Japa 3 13 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGKUNGPARUK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANGKUNGPARUK I Pt. Rudy Sutrisna 1, Dsk. Pt. Parmiti, Tjok Rai Partadjaya
Lebih terperinciMonif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Monif Maulana 1),
Lebih terperinciDAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK
DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH ISTIQOMAH TUSSANGADAH NIM F32110037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak
Jurusan PGSD Vol: No: 1 Tahun: 014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 013/014 DI GUGUS VII KECAMATAN SAWAN
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD A.A. Km. Candra Ayuni Dewi 1, Ni Nym. Garminah 2, Ndara Tanggu Renda 3 1,2,3 Jurusan PGSD, FIP
Lebih terperinciPENGARUH MODEL NHT BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN NUMERIK SISWA KELAS IV
PENGARUH MODEL NHT BERBASIS PENILAIAN KINERJA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN NUMERIK SISWA KELAS IV Komang Yuli Setiani 1, I Made Tegeh 2, I Gusti Ngurah Japa 3 1,3 Jurusan PGSD,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V Putu Ayu Widiari Suseni 1, Desak Putu Parmiti, I Wayan Romi Sudhita 3 1,, Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: Tahun: 017 1,3 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Ni Made Tusti Mahayani 1, Ni Ketut Suarni,
Lebih terperinciKeywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes, Building Construction
566 THE INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TWO STAY TWO STRAY TO THE LEARNING OUTCOMES OF STUDENTS OF CLASS X BUILDING CONSTRUCTION ENGINEERING IN PROGRAM ENGINEERING DRAWINGS IN SMK NEGERI 1
Lebih terperinciPENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR PAUS (PRATYAKSA PRAMANA, ANUMANA PRAMANA, UPAMANA PRAMANA DAN SABDA PRAMANA) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR PAUS (PRATYAKSA PRAMANA, ANUMANA PRAMANA, UPAMANA PRAMANA DAN SABDA PRAMANA) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ria Damayanti Boki 1, Md. Sulastri, I Md. Tegeh 3 1 Jurusan PGSD, Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Ni Made Ayu Permita Budiani 1, I Made Citra Wibawa 2, I Nyoman Murda 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD
e-journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD Mas Agus Asta Muhamad
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM
PYTHAGORAS, 6(2): 151-160 Oktober 2017 ISSN Cetak: 2301-5314 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH
PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN
Lebih terperinciPENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS VII KECAMATAN TEJAKULA
PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD GUGUS VII KECAMATAN TEJAKULA Kd Arya. Dwi Hendrawan 1, Ni Kt Suarni 2, I Wyn. Sudiana 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan BK,
Lebih terperinciSariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM POSING PADA MATERI PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 KOTA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD N DI GUGUS V KECAMATANSUKASADA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD N DI GUGUS V KECAMATANSUKASADA Ni Luh Devi Yulyanitha 1, Nyoman Kusmariyatni 2, Ni Wayan Arini 3 1,2,3
Lebih terperinciOLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI SISTEM KOLOID PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 GERUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Ni Nym. Desi Wijayanti 1, Ni Wayan Arini 2, Ni Ketut Suarni 3 1,2 Jurusan PGSD, 3 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI KALIBUKBUK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI KALIBUKBUK I Wayan Guntara 1, I Nyoman Murda 2, Ni Wayan Rati 3 1 2 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM
SIMBIOSA, 4 (2): 62-69 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM THE INFLUENCE OF USING ADVANCE ORGANIZER MODEL TOWARD
Lebih terperinci(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMPN 6 X Koto Singkarak
1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di VIII SMPN 6 X Koto Singkarak Maria Ulfa 1, Lutfian Almash 2, Puspa Amelia 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD
PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD Ahmad Fauzi, Sugiyono, Suryani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: Ahmadfauzi_pgsd@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD Ni Putu Ayuk Pitria Damayanti 1, Kt. Pudjawan 2, Md. Suarjana 3 1,3 Jurusan PGSD, 2 Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F32112039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Mega Mustika 1, Rahmi Zulva
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 2012/2013 GUGUS V KECAMATAN BULELENG
PENGARUH STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV TAHUN PELAJARAN 01/013 GUGUS V KECAMATAN BULELENG L. Rinayani 1, I Nym. Jampel, Ni Nym. Garminah 3, 1,3 Jurusan PGSD, Jurusan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SSCS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SSCS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA KELAS V SD DI GUGUS I KECAMATAN BULELENG 1 Ni Km. Dewi Darmadi Sarastini, 2 I Dw. Pt. Raka Rasana, 3 Md. Sulastri 12 Jurusan PGSD, 3
Lebih terperinciFakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY MENGGUNAKAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG Ikbal Pebri Pranata 1, Drs. Wince Hendri, M.Si 2,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Hesti Fitriani 1), Nurul Afifah 2) dan Eti Meirina Brahmana 3) 1 Fakultas
Lebih terperinciGERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SMP Raisya Andhira Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia raisyaandhira@student.upi.edu
Lebih terperinciPENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1
Pengaruh Learning Cycle... (Zuli Utami) 265 PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1 THE EFFECT OF LEARNING CYCLE 5E TO SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT IN 4 TH
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DI SDN 1 DAN 2 RENDANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DI SDN 1 DAN 2 RENDANG Olyn Suyanti Darmada 1, D. B. Kt. Ngr. Semara Putra 2, I Gd. Meter 3 1,2,3
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN (MAKE A MATCH) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN (MAKE A MATCH) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD Ni Pt. Dayantari 1, Ndara Tanggu Renda, Ni Ngh. Madri Antari 3 1, Jurusan PGSD,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EVIDENCE BASED LEARNING DALAM SETTING OUTDOOR ACTIVITIES TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EVIDENCE BASED LEARNING DALAM SETTING OUTDOOR ACTIVITIES TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Gst
Lebih terperinciPENGARUH MODEL SFAE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD
Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 016 PENGARUH MODEL SFAE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD Eva Roosyana Dewi 1, I Md Citra Wibawa, Ni Nym. Garminah 3 1 Jurusan PGSD, Jurusan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Proses Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di MTs NU 05 Sunan Katong Kaliwungu pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV Ni Putu Stya Prahita 1, I Nyoman Jampel 2, I Gde Wawan Sudatha 3 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL Oleh : FRESTY YUMERISA NPM : 0910013221059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Ratu Ayu Astri Desianii 1, I Komang Sudarma 2, I Made Tegeh
Lebih terperinciPENGARUH MODELTTWBERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SD KELAS IV
PENGARUH MODELTTWBERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SD KELAS IV I Gede Jano Ariasa 1, I Dewa Kade Tastra, I Nyoman Murda 3 1,3 Jurusan PGSD, Jurusan TP, FIP Universitas
Lebih terperinciTHE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES
THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES Siskawati Dewi Purba dan Eidi Sihombing Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan siskapurba20@gmail.com ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciPENGARUH CIRC TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V GUGUS XI KEC. BULELENG TAHUN 2013
Jurusan PGSD (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGARUH CIRC TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V GUGUS XI KEC. BULELENG TAHUN 013 Ni Made Putri Sulistiantini, I Ketut Dibia, I Wayan Widiana 3 1,,
Lebih terperinci