EKSISTENSI TRADISI PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH DI JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EKSISTENSI TRADISI PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH DI JAKARTA"

Transkripsi

1

2

3 EKSISTENSI TRADISI PERAYAAN FESTIVAL CAP GO MEH DI JAKARTA Siti Rachma Fitriah Sastra Cina, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah untuk memaparkan perayaan Festival Cap Go Meh secara jelas mulai dari sejarah festival, rangkaian perayaan festival, serta hidangan khas yang disajikan pada saat Festival diselenggarakan. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Festival Cap Go Meh yang diselenggarakan di Cina dan Jakarta sama namun sebenarnya kedua festival yang berlainan tempat ini memiliki perbedaan. Selain itu latar belakang dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa eksistensi Festival Cap Go Meh masih ada hingga sekarang dan justru meningkat sehingga patut dilestarikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah manfaat praktis yang dapat memberikan sumbangan pemikiran, berupa pengetahuan mengenai rangkaian perayaan Festival Tahun Baru Imlek dengan Festival Cap Go Meh sebagai festival penutup yang sangat meriah dan manfaat teoritis yang diharapkan dari hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca sebagai bahan pemikiran dan penulisan yang nantinya dapat membawa data spesifik dalam mencari penjelasan nyata yang lebih mendalam. Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Festival Cap Go Meh merupakan rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang meriah dan penuh akan budaya Cina. Perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta telah banyak mengalami akulturasi dengan tradisi Cina, Jawa, dan Betawi. Hasil dari akulturasi Festival Cap Go Meh yang berkembang hingga saat ini justru membuktikan bahwa eksistensi festival ini terus ada hingga sekarang. Hambatan yang pernah ditemui, menjadi batu loncatan dan kebangkitan sehingga festival ini patut dilestarikan. The Existence of Lantern Festival as a Tradition in Jakarta Abstract The background of this research is to expose what is Lantern Festival, including festival history, the event and show in festival, also special culinary festival. Many people think that Lantern festival in Jakarta and China identically same, but the fact is that the both festival have differences. Beside that, the background of this research is to prove the existences of Lantern Festival in Jakarta and to prove that we should preserve this festival to enrich Jakarta s culture. There are two benefits of this research, first, practical benefit which contribute ideas for the development of knowledge about Lantern Festival, one of the biggest festivals in Chinese Culture. Second, theoretical benefit of this research are expected to open and bring the specific deeply explanation about this analysis. Based on this research, it can be concluded that Lantern Festival in Jakarta is the result of the acculturation between Chinese, Java, and Betawi. This festival is developing until nowadays, it s proved the existence of Lantern Festival in Jakarta. Some obstacles that ever exist were altered to be the trigger and support to be a better festival. Keywords : Lantern Festival; Yuanxiao; The existence of Festival; Culture

4 1. Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Masalah Cina, Negara yang memiliki penduduk terbesar di dunia ini merupakan Negara yang kaya akan keragaman budaya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai budaya yang telah ada sejak zaman dinasti hingga Cina Modern di masa kini. Masyarakat Cina memiliki beberapa perayaan yang memiliki beragam makna. Salah satu perayaan yang cukup meriah di Cina adalah perayaan Imlek ( tahun baru Cina). Perayaan Imlek dimulai dari tanggal 1 sampai tanggal 15 pada bulan pertama dalam Kalender Cina. Dalam kesempatan kali ini, penulis akan menelaah salah satu rangkaian tradisi Perayaan Imlek, yaitu Yuanxiao Jie dalam Bahasa Mandarin atau disebut juga Lantern Festival dalam Bahasa Inggris. Yuanxiao Jie atau Lantern Festival dikenal dengan sebutan Festival Cap Go Meh di Jakarta. Festival Cap Go Meh jatuh pada tanggal lima belas bulan pertama dalam Kalender Cina. Festival ini merupakan rangkaian akhir dari beberapa rangkaian acara yang dirayakan pada perayaan Imlek. Perayaan Festival Cap Go Meh di Cina sangat meriah tidak berbeda halnya dengan perayaan yang ada di Jakarta. Beberapa hal yang mungkin berbeda dalam perayaan adalah hanya daerah tertentu yang merayakan festival ini, daerah yang merayakan Festival Cap Go Meh ini adalah daerah permukiman Masyarakat Cina. Penulis menemui beberapa kendala saat melakukan penelitian perayaan Festival Cap Go Meh. Permasalah itu antara lain adalah apakah Festival Cap Go Meh dapat dikatakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan di Jakarta? Apakah terdapat perbedaan antara festival Cap Go Meh yang ada di Jakarta dengan yang ada di Cina? Bagaimana suasana perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta? Bagaimanakah Sejarah Festival Cap Go Meh? Beberapa hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk memilih topik ini sebagai topik yang patut untuk diteliti. Penulis berharap pembaca bisa mengambil manfaat yang ada di dalam tulisan ini. Masalah yang penulis angkat adalah mengenai Perayaan serta eksistensi Festival Cap Go Meh di Jakarta. Masalah yang muncul ialah apakah Festival Cap Go Meh ini merupakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan di Jakarta, mengingat akan banyaknya tradisi yang ada di Jakarta. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membuktikan bahwa Festival Cap Go Meh merupakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah dapat memberikan data yang lebih dalam apabila membahas masalah ini, serta memperkaya pengetahuan pembaca mengenai kebudayaan yang ada di Jakarta. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan saat meneliti adalah studi kepustakaan, mengumpulkan data dari buku, serta sumber-sumber lainnya, baik dari media cetak maupun media elektronik seperti internet. Metode berikutnya ialah interpretasi, yaitu menafsirkan analisis yang muncul setelah data terkumpul.

5 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Sejarah Festival Cap Go Meh Masyarakat Cina terkenal memiliki berbagai tradisi yang masih dilakukan hingga sekarang, tradisi ini memiliki latar belakang yang beragam. Pada umumnya, latar belakang tradisi ini berasal dari sisi sejarah dan budaya masyarakat Cina. Salah satu tradisi yang dilaksanakan dengan meriah adalah Imlek. Imlek adalah perayaan tahun baru Cina, pada perayaan ini terdapat beberapa rangkaian perayaan Salah satu rangkaian perayaan Imlek yang dirayakan dengan cukup meriah adalah Festival Cap Go Meh. Cap Go Meh adalah Bahasa Mandarin namun, berdialek Hokkian. Cap artinya lima, Go artinya sepuluh, serta Meh artinya malam jadi jika diartikan secara harfiah Cap Go Meh berarti malam yang ke lima belas. Festival Cap Go Meh dalam Bahasa Mandarin adalah Yuanxiaojie ( 元宵节 ) yuanxiao ( 元宵 ) berarti ronde, sedangkan jie ( 节 ) adalah festival, dalam Bahasa Inggris Lantern Festival sedangkan dalam Bahasa Indonesia Festival Lentera. Festival Cap Go Meh memiliki sejarah di balik perayaannya namun, terdapat beberapa versi yang menceritakan sejarah festival ini. Festival Cap Go Meh dirayakan setiap tanggal lima belas bulan pertama Imlek ( Kalender Cina), bermula dari tanggal lima belas inilah muncul beberapa versi sejarah yang berbeda sesuai dengan zamannya. Sejarah versi pertama mengatakan bahwa festival ini bermula saat zaman Dinasti Zhou ( SM). Setiap tanggal lima belas bulan pertama Kalender Cina, para petani di Cina memasang lentera di sawah mereka. Lentera ini memiliki fungsi untuk mengusir hama sehingga sawah mereka aman. Tanpa disangka pemasangan lentera ini justru menambah suasana dan pemandangan baru yang indah. Kemudian agar tidak diganggu oleh hama dan hewan sekitar para petani menambahkan bunyibunyian gendering dan tiruan suara naga. Hal ini tentu saja membuat munculnya keriuhan baru di malam bulan purnama. Tradisi seperti inilah yang kemudian dilakukan turun temurun sehingga dapat dikatakaan tradisi ini merupakan asal berkembangnya perayaan Festival Cap Go Meh hingga saat ini. Sejarah versi kedua adalah pada tahun 180 SM, masa Dinasti Han. Pada saat itu, pada tanggal lima belas bulan pertama Kalender Cina, Raja Han dinobatkansebagai Kaisar Han. Sehingga pada tanggal ini, ia memerintahkan agar masyarakat memasang lentera di depan rumah mereka masing-masing, serta memasangnya di jalan-jalan. Hal ini dilakukan sebagai simbol perayaan atas dinobatkannya sebagai Kaisar Han. Pada hari ini, raja pun turut merayakannya dengan turun ke jalan dan memakai pakaian biasa, bukan dengan pakaian raja sebagai simbol kebersamaan dan kesetaraan yang sama dengan rakyatnya. Seiring berkembangnya waktu, tradisi peringatan ini mengalami perkembangan. Bukan hanya memasang lentera tetapi juga terdapat tari-tarian dan pertunjukan lainnya dalam rangka memeriahkan tradisi ini. Hingga akhirnya pada tahun 104 SM, raja meresmikan tradisi ini sebagai festival lentera yang setiap tahunnya diadakan sebuah perayaan yang dikemas dengan beberapa rangkaian untuk memeriahkan festival ini.

6 Pada masa itu perayaan Festival Cap Go Meh terdiri atas pemasangan lentera, tari-tarian, dan sebuah permainan teka-teki yang diadakan oleh raja. Permainan teka-teki ini disampaikan melalui tulisan yang diletakkan di dalam lentera. Tulisan ini berisi falsafah hidup atau tokoh-tokoh terkenal yang ada di Cina. Orang yang memenangkan permainan ini mendapat hadiah dan dinyatakan sebagai pemenang permainan teka-teki festival lentera. Sejarah versi ketiga, Festival Cap Go Meh bermula saat Kaisar Wu Di menjabat. Beliau memiliki bawahan yang bernama Yuanxiao, suatu hari Yuanxiao ingin menengok keluarganya karena sudah lama tak bertemu. Namun, keinginan Yuanxiao untuk menengok keluarganya tidak disambut dengan baik. Sampai pada akhirnya Yuanxiao dibantu oleh temannya yang merupakan seorang menteri. Meteri ini berkata bahwa Dewa Surga dan dewa Api akan menghancurkan kota Chang an pada tanggal lima belas bulan pertama Imlek (Kalemder Cina), menteri ini berkata cara untuk meredam kemarahan kedua dewa tersebut adalah dengan menyalakan kembang api serta membuat arak-arakan di jalan agar hati sang dewa tenang. Ternyata perayaan yang diusulkan oleh menteri disukai oleh kaisar sehingga setiap tahunnya diadakan tradisi perayaan seperti ini. Sejarah versi keempat, pada masa Dinasti Tang, perayaan ini disebut dengan Guanxiao, dengan membuat pohon tiruan yang dihiasi dengan lilin. Tentu saja perayaan ini diadakan pada tanggal lima belas bulan pertama Imlek (Kalender Cina). Sejarah versi kelima, tradisi memperingati hari lahir Xiang Guan Tian Guan, dewa yang memerintah bumi dan langit. Pada perayaan Festival Cap Go Meh, dewa Xiang Guan Tian Guan turun ke bumi untuk member ampunan pada manusia. Sejarah lainnya menyebutkan bahwa Festival Cap Go Meh dirayakan sebagai pesta musim bunga yang diadakan untuk menghormati matahari yang muncul pada saat musim dingin. Pada saat inilah diadakan pertunjukkan barongsai dan liong sebagai simbol kesuburan dan hujan pada bulan purnama. Sejarah lainnya juga memiliki cerita versi yang berbeda dengan sejarah lainnya yang berkembang. Sejarah ini mengatakan bahwa Festival Cap Go Meh merupakan hari yang digunakan untuk meminta ampunan dan memohon agar dihindarkan dari kekeringan. Sejarah ini mengatakan demikian berdasarkan kisah seorang raja yang memecahkan botol milik pertapa yang tidak boleh dibuka. Untuk menebus kesalahannya raja berpuasa selama empat puluh hari yang diakhiri pada tanggal lima belas. Beberapa keragaman sejarah ini memang menimbulkan berbagai pertanyaan sebenarnya apakah sejarah yang benar-benar mendasari Perayaan Festival Cap Go Meh. Berdasarkan beberapa sejarah yang ada, dapat diketahui bahwa perayaan ini telah ada sejak zaman dinasti-dinasti dan berkembang hingga saat ini. Hal yang membedakan adalah perayaan pada masa kini mengalami penyesuaian dengan kondisi yang ada sekarang, tradisi ini tetap menjadi tradisi yang kuat dan khas bagi Masyarakat Cina.

7 3.2. Festival Cap Go Meh Perayaan Festival Cap Go Meh Festival Cap Go Meh yang dirayakan di Jakarta dan di Cina tentu saja memiliki perbedaan baik dari segi perayaannya maupun berbagai hidangan yang disajikan saat perayaan Festival Cap Go Meh. Hidangan dan perayaan adalah dua hal yang tidak kita bisa tinggalkan apabila berbicara tentang perayaan. Perayaan Festival Cap Go Meh di Cina dirayakan selama tiga hari (Flanagan, Zhurkina, dan Labbo, 2003). Selama tiga hari, perayaan yang ada dalam festival ini sangat beragam. Perayaan dalam Festival Cap Go Meh antara lain lentera, atraksi liong atau barongsai, dan kembang api. Pada bulan purnama malam perayaan Festival Cap Go Meh, di jalan-jalan serta di depan rumah, baik di taman atau teras digantungkan lentera-lentera. Penggantungan lentera ini ini bertujuan agar para setan yang ada takut dan tidak lagi mengganggu manusia. Lentera juga menggambarkan kebahagiaan lentera identik dengan cahaya di antara kegelapan sehingga lentera adalah simbol kebahagiaan di antara kegelapan atau kesengsaraan. Pada umumnya lentera yang digunakan adalah lentera yang terbuat dari kertas, kaca, ataupun kain. Bentuknya pun beragam seperti burung, lingkaran, ikan,kubus, serta berbagai bentuk lainnya. Anak-anak biasanya menyukai bentuk lentera yang meneyrupai hewan. para siswa di Cina juga membawa lentera ketika mereka ke sekolah pada saat perayaan Festival Cap Go Meh dan beberapa hari setelah perayaan ( Ancient China, 2003). Rangkaian lain dari perayaan Festival Cap Go Meh di Cina antara lain adalah pertunjukan liong atau barongsai. Pada saat pertunjukkan barongsai atau liong dimulai, para penduduk serta pejalan kaki yang berada di sekitar daerah perayaan akan berbondong-bondong menuju ke arah pertunjukan untuk menonton dan menikmati. Pertunjukan ini biasanya diiringi dengan tabuhan genderang, tiupan terompet, dan alunan simbal. Liong atau barongsai yang biasa digunakan oleh penduduk Cina adalah liong yang berukuran lima belas meter, biasanya terbuat dari kertas ataupun kain. Pertunjukan liong dimainkan oleh orang. Para pemain menari dengan menggerak-gerakkan liong sehingga menghasilkan tarian yang atraktif. Saat pertunjukan liong ini ditampilkan antusiasme masyarakat sangatlah besar, tidak hanya anak-anak yang menyukainya tetapi juga kaum tua dan remaja. Dengan kata lain, pertunjukan liong merupakan salah satu dari rangkaian perayaan Festival Cap Go Meh yang sangat meriah. Rangkaian pertunjukkan lainnya yang tak kalah meriah adalah pertunjukan kembang api. Pertunjukkan kembang api ini sekaligus merupakan lambang berakhirnya Festival Cap Go Meh. Kembang api yang digunakan dalam perayaan ini bukanlah kembang api biasa, melainkan kembang api yang spesial dan meriah. Dengan kata lain, pertunjukkan kembang api merupakan penutup dari Festival Cap Go Meh.

8 Hidangan Khas Festival Cap Go Meh Dalam suatu perayaan selain terdapat beberapa rangkaian acara, aspek lain yang tak kalah penting dalam suatu perayaan adalah hidangan spesial atau khas yang hanya ditemukan pada saat perayaan berlangsung. Begitu pula dengan Festival Cap Go Meh, terdapat beberapa hidangan spesial atau khas yang disajikan. Hidangan khas yang disajikan dalam perayaan Festival Cap Go Meh di Cina dan Jakarta memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Hidangan khas Festival Cap Go Meh di Cina terdiri atas dua makanan tradisional utama, yaitu Tangyuan dan Yuanxiao.kedua makanan khas ini dilambangkan sebagai simbol persatuan dan kebersamaan (Harada, 2010). Sejarah Penamaan tangyuan atau tangtuan. Menurut legenda, pada masa pemerintahan Yuan Shikai pada tahun Ia tidak menyukai nama Yuanxiao ( 元宵 ) karena terdengar identik dengan menghilangkan yuan ( 袁消 ) karena hal tersebut ia memerintahkan untuk mengubah namanya menjadi tangyuan yang berarti kue bola dalam sup. Sejarah penamaan Yuanxiao ( 元宵 ) berasal dari seorang pembantu di istana yang jauh. Konon ia pula yang membuat Yuanxiao untuk pertama kali. Kedua makanan khas ini disebut juga kue lem dan kue bola manis. Kedua penganan ini memiliki cara pembuatan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan letak geografis, Tangyuan yang berada di sebelah selatan Cina dan Yuanxiao yang berada di sebelah utara Cina. Cara pembuatan Tangyuan sama seperti cara pembuatan Jiaozi. Bahan dasar yang digunakan adalah tepung ketan sedangkan untuk isiannya adalah daging atau ikan. Pada proses pembuatan Yuanxiao, tahap pertama adalah membuat isi setelah itu dilapisi oleh tepung ketan di luarnya. Isian Yuanxiao pada umumnya manis, setelah isiannya siap Yuanxiao pun dibentuk jadi bulatan. Kedua penganan ini adalah dua penganan utama yang pasti ada pada saat perayaan Festival Cap Go Meh. Hidangan lain yang tak kalah penting pada saat perayaan Festival Cap GoMeh adalah bubur dan bubur kacang yang di atasnya dilumuri minyak dan lemak babi. Bubur ini biasanya disajikan bersama dengan daging dan anggur. Makanan ini disajikan sebagai menu makan malam pada saat Festival Cap Go Meh. Itulah beberapa makanan khas yang disajikan pada saat perayaan Festival Cap Go Meh. Hidangan khas pada saat perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta berbeda dengan hidangan khas perayaan Festival Cap Go Meh di Cina. Hidangan khas Festival Cap Go Meh yang ada di Jakarta adalah beberapa penganan khas Cina yang dijual pada saat perayaan Festival Cap Go Meh, contohnya penganan yang dijual di arena PRJ (Pekan Raya Jakarta) dalam rangka Imlek ( Tahun Baru Cina), beberapa penganan tersebut antara lain moci, phia, dan kue keranjang. Hidangan paling khas yang pasti ada dalam perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta adalah Lontong Cap Go Meh. Lontong Cap Go Meh disajikan di sebuah mangkok yakni lontong berkuah ditambah dengan sayur-sayuran, sambal goreng, ayam suir, telur serta tambahan lainnya yang diletakan di atas lontong. Pada dasarnya Lontong Cap Go Meh adalah hidangan yang berasal dari Jawa, namun seiring berkembangnya zaman terjadi perubahan pada lontong tersebut sehingga dinamakan Lontong Cap Go Meh. Dewasa ini, Lontong Cap Go Meh tidak hanya disajikan saat perayaan Festival Cap Go Meh berlangsung, tetapi juga disajikan di berbagai restoran CIna ataupun

9 restoran local. LOntong Cap Go Meh juga sering dijadikan menu favorit dalam acara pernikahan atau acara keluarga. Sejarah hidangan lontong Cap Go Meh memang belum ada yang pasti namun menurut sejarah yang ada, lontong ini merupakan hasil akulturasi penduduk pribumi dengan pasukan Laksamana Cheng He. Pasukan ini menetap di Semarang tepatnya di klenteng Sam Po Kong lalu berinteraksi dengan masyarakat setempat dan mempengaruhi nama Cap Go Meh yang ada dalam hidangan tersebut. Hidangan khas pada perayaan Festival Cap Go Meh yang ada di Jakarta dan di Cina memang berbeda. Perbedaannya terlihat dari menu utama yang disajikan, tiap-tiap menu yang disajikan memiliki filosofi dan makna yang berbeda meskipun pada akhirnya hidangan ini merupakan pelengkap utama kemeriahan perayaan festival cap go meh yang dirasa kurang sempurna tanpa hidangan ini Eksistensi Festival Cap Go Meh di Jakarta Jumlah Masyarakat etnis Cina di Jakarta tidaklah sedikit. Seiring dengan perkembangan zaman, populasi masyarakat Cina di Jakarta semakin meningkat. Masyarakat Cina di Jakarta memiliki profesi yang beragam, mayoritas para masyarakat Cina tersebut adalah pengusaha atau pedagang. Situasi Masyarakat Cina yang dulu dan sekarang tentunya mengalami pasang surut. Tidak selamanya hubungan masyarakat Cina dan masyarakat setempat yang ada di lingkungan ssetempat baik. Hal-hal seperti ini dapat terjadi karena beberapa faktor. Pada zaman Orde Baru, di bawah kepemimpinan Soeharto keadaan masyarakat Cina di Jakarta dapat dikatakan terancam. Pada saat itu, tidak ada perayaan atau sembahyang rutin yang dilakukan oleh masyarakat Cina. Dapat dikatakan pada saat itu masyarakat Cina di Jakarta lumpuh. Sebagian besar masyarakat Cina di Jakarta pada zaman itu kembali ke negaranya akibat dari pelarangan tersebut. Pada saat itu, perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta terbatas, bahkan tidak ada. Kalau pun ada perayaan ini pasti dilakukan sembunyi-sembunyi. Tepatnya pada tahun 1954, perayaan Festival Cap Go Meh dilarang oleh walikota Sudiro kemudian setelah tragedy G30S/PKI acara tersebut kembali dibekukan (Shahab, 2003). Setelah berakhirnya Era Orde Baru, barulah masyarakat Cina perlahan kembali dan mendapat dukungan dari pemerintahan. Tradisi dan kehidupan mereka pun kembali seperti semula. Perayaan Festival Cap Go Meh yang ada di Jakarta dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang signifikan. Hingga saat ini,perayaan ini merupakan perayaan terbesar Masyarakat Cina yang ada di Jakarta. Perayaan festival Cap Go Meh di masa kini juga turut melibatkan pemerintah yang ikut serta berpartisipasi memeriahkan perayaan ini. Perkembangan zaman hingga saat ini telah membuktikan eksistensi perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta. Bukti akan eksistensi perayaan ini dirasakan di berbagai bidang, secara langsung atau tidak langsung perayaan Festival Cap Go Meh memberikan manfaat bagi beberapa bidang yang ada di Jakarta.

10 Dalam bidang ekonomi, Festival Cap Go Meh sangat memberikan peranan yang besar, yakni membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat umum Jakarta unuk mendapatkan lapangan kerja baru bagi masyarakat baru Jakarta. Jika terdapat perayaan besar-besaran, masyarakat dapat memanfaatkan acara ini untuk mendapatkan lapangan kerja baru seperti pedagang kaki lima yang menjajakan jajanan atau minuman di area fetival. Sehingga kehadiran festival ini telah mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Jakarta. Selain itu para pengisi cara yang memeriahkan festival tersebutbukan hanya dari kalangan masyarakat Cina, melainkan juga atas partisipasi dari masyarakat Jakarta. Kondisi kedua masyarakat yang menyatu meskipun memiliki latar belakang yang sangat berbeda merupakan salah satu bujti eksistensi dan sumbangan Festival Cap Go Meh dalam bidang akulturasi budaya. Menurut Fauzi Bowo, "Jakarta tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya peranan dan kontribusi etnik Tionghoa. Beliau juga mengatakan kontribusi masyarakat Cina di Jakarta todak hanya dalam bifang ekonomi dan budaya melainkan juga dalam bidang pariwisata" (Media Indonesia, 2009). Eksistensi dan manfaat yang diberikan oleh Festival Cap Go Meh lainnya ialah dalam bidang sosial. Perayaan Festival Cap Go Meh mempererat tali persaudaraan dari dua kultur yang berbeda. Pada saat perayaan masyarakat turut membantu dan memeriahkan acara ini sehingga acara ini dapat berjalan lancar dan meriah. Interaksi dinamis yang terjadi antar masyarakat telah menghapuskan jarak yang adadan mengubahnya menjadi persaudaraan yang kuat. Eksistensi perayaan Festival Cap Go Meh dalam bidang budaya sangatlah besar. Budaya khas Jakarta yaitu Betawi sangat beragam di Jakarta. Selain Budaya Betawi, budaya Jakarta juga identik dengan Cina atau lebih dikenal dengan peranakan. Rangkaian Festival Cap Go Meh telah memberikan warna yang baru bagi budaya Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari hidangan Lontong Cap Go Meh yang merupakan akulturasi budaya antara Jawa dan Cina (Wibowo, 2009). Eksistensi Festival Cap Go Meh dalam bidang budaya lainnya adalah atraksi naga. Atraksi naga ini ternyata memiliki komunitas tersendiri yang anggotanya tidak hanya dari masyarakat Cina tetapi juga masyarakat Jakarta. Beberapa bukti eksistensi Festival Cap Go Meh telah membuktikan bahwa Festival Cap Go Meh adalah salah satu perayaan yang eksistensinya masih kuat dan dilestarikan hingga saat ini. 4. Kesimpulan Keragaman budaya masyarakat Cina tak lekang oleh jarak meskipun masyarakat Cina tinggal di Indonesia mereka masih mempertahankan beberapa tradisi. Tradisi utama masyarakat Cina adalah merayakan tahun baru Imlek, tahun baru Imlek terdiri atas beberapa rangkaian acara perayaan. Perayaan penutup dalam rangkaian acara Imlek disebut dengan Festival Cap Go Meh. Perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta dan di Cina memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan itu terdapat pada rangkaian acara dan hidangan khas yang disajikan. Hidangan dan rangkaian acara yang ada di Jakarta telah mengalami akulturasi dengan kebudayaan Jakarta dan Jawa. Hal ini menunjukkan keragaman budaya menghasilkan penemuan baru yang positif dan memperkaya budaya Indonesia. Keberadaan masyarakat Cina di Jakarta tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa hambatan yang mengganggu kehidupan masyarakat Cina. Pada masa itu, yaitu Era Orde Baru ritual dan perayaan tradisi Cina mati suri, mereka harus hidup secara sembunyi-sembunyi dan hidup dalam

11 ketakutan. Saat Era Orde Baru berakhir, barulah masyarakat Cina bangkit dan membangun kembali kehidupan mereka yang mati suri. Salah satu perayaan yang terus berkembang dan menjadi perayaan rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh pemerintah adalah Festival Cap Go Meh. Perayaan Festival Cap Go Meh di Jakarta dari tahun ke tahun semakin berkembang dan meriah. Partisipan dan pengunjung perayaan ini tidak hanya masyarakat Cina tetapi juga masyarakat umum. Partisipasi dari semua masyarakat inilah yang menandakan eksistensi Festival Cap Go Meh dan patut untuk dilestarikan serta dipertahankan hingga kini. Antusiasme positif dari masyarakat telah menjadikan Festival Cap Go Meh sebagai salah satu sentuhan budaya baru yang memperkaya budaya Indonesia.

12 DAFTAR PUSTAKA Buku dan Media Cetak Aijmer, Goran New Year Celebrations in Central China in Late Imperial Chinese University Hongkong. Times.The Alwi, Hasan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Anonim Etnis Tionghoa di Jakarta. Media Indonesia. China, Ancient Social Studies Services. United States of America. Chao, Jizhou 晁繼周 Xiandai Hanyu Cidian 现代汉语词典. (Di Wu Ban 第五版 ). Beijing 北京 : Shangwu Yinshuguan 商务印书馆. Flanagan, Alice K., Zhurkina, Svetlana., Linda D. Labbo Chinese New Year. Mineapolis: Compass Point Books. Shahab, Alwi Robin Hood: Kisah Betawi Tempo Doeloe. Jakarta: Penerbit Republika. Silvia Kursus kilat Mandarin: cepat & mudah dengan metode unsur bermakna. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Media Elektronik diakses pada (tanggal 04 Desember 2011 pukul WIB)

13 diakses pada tanggal 09 Juni 2013 pukul WIB)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perayaan-perayaan hari raya tradisi di masyarakat Tionghoa mulai

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perayaan-perayaan hari raya tradisi di masyarakat Tionghoa mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perayaan-perayaan hari raya tradisi di masyarakat Tionghoa mulai diperkenalkan secara global. Mulai dari Imlek, Cap Go Meh, dan lain-lain. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang sadar akan pentingnya waktu. Dimensi waktu yang dilalui manusia selalu menghasilkan berbagai peristiwa penting, baik itu untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kertas oleh Cailun yaitu pada zaman Dinasti Han Timur (tahun M ).

BAB I PENDAHULUAN. kertas oleh Cailun yaitu pada zaman Dinasti Han Timur (tahun M ). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampion adalah sejenis lampu yang biasanya terbuat dari kertas dengan lilin di dalamnya. Lampion yang lebih rumit dapat terbuat dari rangka bambu dibalut dengan kertas

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek).

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (http://id.wikipedia.org/wiki/tahun_baru_imlek). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar istilah Tahun Baru Imlek tentu semua orang sudah tidak asing lagi, ini dikarenakan Tahun Baru Imlek adalah sebuah tradisi yang tentunya sudah semua orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu jiwa (Sensus 2010) 1. Orang

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu jiwa (Sensus 2010) 1. Orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tiongkok adalah negara besar yang terkenal di seluruh dunia dan memiliki Tembok Besar (Great Wall) yang diakui sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia. Tiongkok merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan upacara tradisional suatu masyarakat umumnya sangat menarik untuk diteliti, karena memiliki keunikan, kesakralan, dan nilai-nilai moral yang terkandung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur

BAB V PENUTUP di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan dengan judul Perayaan Tahun Baru Imlek 2015 di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur yang patut dilestarikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan

BAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam agama, suku bangsa dan keturunan, baik dari keturunan Cina, India, Arab dan lain-lain. Setiap golongan memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetensi dan persaingan di segala bidang industri sekarang ini semakin tinggi. Dibutuhkan suatu perubahan baik itu gaya hidup, kepribadian maupun kreativitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan kebudayaan dan suku bangsa yang sangat beragam. Salah satu suku bangsa yang ada adalah suku bangsa Tionghoa. Akulturasi budaya Tionghoa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari luar nusantara.

Lebih terperinci

71 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

71 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Kuesioner Perayaan Imlek Nama : Usia : Asal : Agama : Etnis : Event: Imlek (Perayaan Tahun Baru) 1. Mengapa memilih merayakan Imlek dengan bersembahyang di Sam Po Kong? Menghormati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Sejarah Palembang yang pernah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial, 8 (PIS) adalah : barongsai, wayang orang dan wayang potehi yang bercerita tentang kerajaan cina kuno dan atraksi tersebut akan terus dikembangkan agar tetap menarik bagi pengunjung. BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan Tionghoa yang pada awalnya kurang diperhatikan di Indonesia, kini mulai diakui. Dimulai dengan diakuinya Hari Raya Imlek sebagai salah satu hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan

Lebih terperinci

Sugeng Hadi Purnomo, SH., MH. Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Sugeng Hadi Purnomo, SH., MH. Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Jurnal Pengabdian LPPM Untag Surabaya Januari 2017, Vol. 02, No. 02, hal 62 70 KAMPUNG LAMPION DAN PLANG NAMA JALAN Sugeng Hadi Purnomo, SH., MH. Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Email:

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah produk atau hasil yang dilakukan atau diciptakan oleh sekelompok masyarakat dalam berbagai aktifitas kegiatan yang mempunyai tujuan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertunjukan kuda lumping berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang akhirnya menyebar keseluruh Indonesia termasuk di propinsi Sumatera Utara. Perkembangan pertunjukan

Lebih terperinci

Laba Festival 新年快乐! Chinese Red Envelopes Angpao. Chinese New Year Delicacies. Chinese New Year Preparation & Celebration

Laba Festival 新年快乐! Chinese Red Envelopes Angpao. Chinese New Year Delicacies. Chinese New Year Preparation & Celebration 新年快乐! Tahun ini, Chinese New Year jatuh pada Jumat, 16 Februari 2018, dan perayaannya berlangsung selama 16 hari sejak malam tahun baru. Di China, tahun baru Imlek diperingati sebagai hari libur nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan HALAMAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rosyadi (2006) menjelaskan bahwa kebudayaan Cina banyak memberikan pengaruh di kalangan penduduk di Indonesia umumnya (hlm. 213). Tradisi sebagai salah

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA IMLEK 2559 DAN CAP GO MEH 2008 Hari/Tanggal : Kamis, 21 Pebruari 2008 Pukul : 09.

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA IMLEK 2559 DAN CAP GO MEH 2008 Hari/Tanggal : Kamis, 21 Pebruari 2008 Pukul : 09. 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA IMLEK 2559 DAN CAP GO MEH 2008 Hari/Tanggal : Kamis, 21 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Tempat : Panggung Kehormatan (Ex Bioskop Kota Indah) Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

JENIS MAKANAN DAN PENGARUH LATAR BELAKANG PENGUNJUNG PADA JENIS MAKANAN DAN MINUMAN SESAJIAN YANG DIGUNAKAN DI KELENTENG SAM PO KONG SEMARANG

JENIS MAKANAN DAN PENGARUH LATAR BELAKANG PENGUNJUNG PADA JENIS MAKANAN DAN MINUMAN SESAJIAN YANG DIGUNAKAN DI KELENTENG SAM PO KONG SEMARANG JENIS MAKANAN DAN PENGARUH LATAR BELAKANG PENGUNJUNG PADA JENIS MAKANAN DAN MINUMAN SESAJIAN YANG DIGUNAKAN DI KELENTENG SAM PO KONG SEMARANG TYPES OF FOOD AND VISITOR S BACKGROUND INFLUENCES TO THE TYPE

Lebih terperinci

Written by Administrator Monday, 14 September :25 - Last Updated Monday, 14 September :28

Written by Administrator Monday, 14 September :25 - Last Updated Monday, 14 September :28 Tradisi Ultah di Beberapa Negara Tiap negara punya menu khusus untuk merayakan ulang tahun. Menu itu biasanya turun-temurun terus berjalan. Misal, di Indonesia setiap ulang tahun orang menyediakan tumpeng.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

Edisi Januari-Februari Cari Ronald yuk!

Edisi Januari-Februari Cari Ronald yuk! Edisi Januari-Februari 2015 Cari Ronald yuk! Wah, seru sekali festival Rodeo di Amerika! Ada yang naik kuda, lempar tali, menangkap biri-biri, dan lomba ketangkasan lainnya. Festival yang identik dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN A. Aktivitas Keagamaan di Kelenteng Hwie Ing Kiong Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kecamatan ini dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kecamatan ini dilalui oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Stabat adalah ibu kota Kabupaten Langkat provinsi Sumatera Utara. Stabat memiiliki luas daerah 90.46 km², merupakan kota kecamatan terbesar sekaligus penduduk terpadat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di

BAB I PENDAHULUAN. Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di Indonesia, merupakan suatu kelompok masyarakat yang penuh dengan segala macam legenda, misteri, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Keunikan yang dimiliki Indonesia tak hanya merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau, namun juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi gelombang imigrasi semakin pesat pada masa kolonial. Terbentuklah

BAB I PENDAHULUAN. tetapi gelombang imigrasi semakin pesat pada masa kolonial. Terbentuklah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejumlah kecil orang India, Arab, dan Tionghoa telah datang dan menghuni beberapa tempat di Nusantara sejak dahulu kala pada zaman kerajaan kuno. Akan tetapi gelombang

Lebih terperinci

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公 BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公 天公 Secara umum, orang Tionghoa biasa menyebut Tuhan Yang Maha Esa sebagai Thian Kong (Tian Gong) atau Thi Kong, bahkan ada yang menyebutnya sebagai Siang Te

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 Cewek mana yang nggak suka dikasih cokelat dan bunga? Apalagi kalau dikasihnya sama pacar pas hari valentine. Pasti ceweknya langsung klepek-klepek kayak ikan yang ditaroh padang pasir. Yang

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUA. budaya etnis Tionghoa, yakni Budaya Seni Tari Barongsai. Judul Tayangan : Liukan Barongsai

BAB I PEDAHULUA. budaya etnis Tionghoa, yakni Budaya Seni Tari Barongsai. Judul Tayangan : Liukan Barongsai BAB I PEDAHULUA 1.1 Topik dan/atau Judul Tayangan Topik yang dipilih oleh penulis adalah tentang melestarikan salah satu budaya etnis Tionghoa, yakni Budaya Seni Tari Barongsai. Judul Tayangan : Liukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah yang berhubungan tentang rasial memang begitu banyak terjadi, baik dalam segi agama, budaya maupun etnis. Tetapi hal ini berbeda dengan apa yang terjadi di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kebudayaan memiliki sistem religi atau sistem kepercayaan, termasuk dalam kebudayaan etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa selalu melestarikan kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki beberapa kabupaten dengan berbagai macam suku. Salah satu suku yang terdapat di Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan proses dinamis di mana orang berusaha untuk berbagi masalah internal mereka dengan orang lain melalu penggunaan simbol (Samovar, 2014,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di anugerahkan kepada seluruh umat manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan di dunia ini dibagi menjadi kehidupan di siang hari dan kehidupan malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di siang hari, mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan daerah yang memiliki potensi budaya yang masih berkembang secara optimal. Keanekaragaman budaya mencerminkan kepercayaan dan kebudayaan masyarakat setempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki jenis kuliner tradisional yang sangat beragam. Kuliner tradisional Indonesia banyak menggunakan berbagai bumbu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah I.1.1. Indonesia adalah Negara yang Memiliki Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, dengan memiliki berbagai suku, bahasa, dan agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan tradisi Tionghoa pada awalnya sempat ditentang selama 32 tahun dan kurang diakui baik secara langsung maupun tidak langsung akibat terjadinya gonjang-ganjing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan etnis Sunda sangat kaya dengan berbagai jenis kesenian. Kesenian itu sendiri lahir dari jiwa manusia dan gambaran masyarakatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Masing-masing dari suku bangsa tersebut memiliki tradisi atau kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-nya. Dan

BAB I PENDAHULUAN. Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-nya. Dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-nya. Dan barang siapa yang diberi hikmah, maka sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tidak ada

Lebih terperinci

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D 304 155 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2007

Lebih terperinci

Makalah. Di susun guna memenuhi tugas. Dosen Pengampu : Di susun oleh. 1. Yudha arta mukti 2. Wahyu lelana 3. Sekarwati 4. Laily qodryati 5.

Makalah. Di susun guna memenuhi tugas. Dosen Pengampu : Di susun oleh. 1. Yudha arta mukti 2. Wahyu lelana 3. Sekarwati 4. Laily qodryati 5. Fenomena Dandangan dalam perspektif syiar islam Makalah Di susun guna memenuhi tugas Mata kuliyah : Ilmu dakwah Dosen Pengampu : Di susun oleh 1. Yudha arta mukti 2. Wahyu lelana 3. Sekarwati 4. Laily

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam semesta. Dari beberapa sumber jurnal yang didapat oleh penulis dari internet, defenisi tumbuhan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai adat dan kebiasaan masing-masing.

Lebih terperinci

Meneropong perkembangan Islam di China

Meneropong perkembangan Islam di China Meneropong perkembangan Islam di China dari mushala perempuan Kamis, 22 Juni 2017 14:35 WIB 429 Views Oleh M. Irfan Ilmie Puasa Di China Para imam Masjid Niujie memimpin doa saat berbuka puasa di halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tradisi merupakan salah satu alat untuk mempersatukan antar masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tradisi merupakan salah satu alat untuk mempersatukan antar masyarakat, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tradisi merupakan salah satu alat untuk mempersatukan antar masyarakat, dan dapat menimbulkan rasa solidaritas terhadap lingkungan sekitar. Tradisi ritual dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah sebagai simbol kedaerahan yang juga merupakan kekayaan nasional memiliki arti penting

Lebih terperinci

2014 DAMPAK KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP LINGKUNGAN KERATON KANOMAN KECAMATAN LEMAHWUNGKUK KOTA CIREBON

2014 DAMPAK KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP LINGKUNGAN KERATON KANOMAN KECAMATAN LEMAHWUNGKUK KOTA CIREBON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan dalam suatu wilayah mempunyai tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Pembangunan tidak hanya berfokus pada sumber daya manusia dan

Lebih terperinci

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 3 BAB 2 Data dan Analisa 2.1 Data Proyek Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas visual Toko Kue Ny. Ali. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan : 1. Data Literatur Pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. Banyak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ragam seni dan budaya yang keberadaannya perlu dikembangkan dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. Banyak makanan dari daerah

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. 69 Universitas Indonesia. Memori kolektif..., Evelyn Widjaja, FIB UI, 2010

BAB 4 KESIMPULAN. 69 Universitas Indonesia. Memori kolektif..., Evelyn Widjaja, FIB UI, 2010 BAB 4 KESIMPULAN Berbagai bentukan memori seperti memisahkan, mengatasi, dan memasarkan memori telah membangun konstruksi memori kolektif kota Jakarta. Kota Jakarta sejak masa pemerintahan kolonial tidak

Lebih terperinci

BAB III IMLEK BAGI WARGA MUSLIM TIONGHOA DI DAERAH SURABAYA JAWA TIMUR. A. Tradisi Yang Dilakukan Oleh Warga Muslim Tionghoa Ketika Hari Imlek

BAB III IMLEK BAGI WARGA MUSLIM TIONGHOA DI DAERAH SURABAYA JAWA TIMUR. A. Tradisi Yang Dilakukan Oleh Warga Muslim Tionghoa Ketika Hari Imlek BAB III IMLEK BAGI WARGA MUSLIM TIONGHOA DI DAERAH SURABAYA JAWA TIMUR A. Tradisi Yang Dilakukan Oleh Warga Muslim Tionghoa Ketika Hari Imlek Tiba. Warga Muslim Tionghoa berpandangan bahwa selama prosesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah menjadi sektor industri yang sangat pesat dewasa ini, pariwisata sangat berpengaruh besar di dunia sebagai salah satu penyumbang atau membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengamati sejarah perkembangan ekonomi Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengamati sejarah perkembangan ekonomi Indonesia sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mengamati sejarah perkembangan ekonomi Indonesia sejak lahirnya orde baru sampai sekarang ini, kita perlu memperhatikan pokok-pokok pikiran yang mendasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang NURUL HIDAYAH, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian Rebana banyak berkembang di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan perkembangannya, kesenian yang menggunakan alat musik rebana mengalami perubahan baik dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surakarta selain dikenal sebagai kota batik, juga populer dengan keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki kekhasan

Lebih terperinci

ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG

ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG Boneka merupakan salah satu simbol anak-anak yang dijadikan mainan dan dibuat untuk menemani anak-anak hingga pada akhirnya boneka juga dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ada sejak lama, yaitu sekira abad ke-16. Awalnya Tanjidor tumbuh dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai Dinamika Kesenian Tanjidor di Kabupaten Bekasi Tahun 1970-1995, maka terdapat empat hal yang ingin penulis simpulkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran memiliki beberapa komponen yaitu: tujuan pengajaran, peserta didik, guru, perencanaan pengajaran, strategi pembelajaran, media pengajaran, dan evaluasi

Lebih terperinci

RINGKASAN SUSHI. dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah

RINGKASAN SUSHI. dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah RINGKASAN SUSHI Salah satu makanan Jepang yang sangat digemari oleh banyak orang baik dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang khas yang dimiliki dari negara tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan yang digunakan dalam penyusunan makalah Restoran Masakan Bali di Denpasar. 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu kelebihan bangsa Indonesia adalah adanya keanekaragaman penduduk. Penduduk yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, adat istiadat dan tentu masing-masing

Lebih terperinci

Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei

Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei Laporan dari Tiongkok Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei Sabtu, 5 Mei 2018 13:06 WIB Seorang pengunjung melihat keindahan kampung budaya Shapowei di kota Xiamen, Fujian, Cina, Rabu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan kebudayaan. Masing-masing memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam suku, yang dapat di jumpai bermacam-macam adat istiadat, tradisi, dan kesenian yang ada dan

Lebih terperinci

, 2015 NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA ETNIS TIONGHOA DALAM ANTOLOGI CERPEN SULAIMAN PERGI KE TANJUNG CINA KARYA HANNA FRANSISCA

, 2015 NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA ETNIS TIONGHOA DALAM ANTOLOGI CERPEN SULAIMAN PERGI KE TANJUNG CINA KARYA HANNA FRANSISCA 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemunculan sastra Indonesia-Tionghoa tiba pada suatu batas ikatan yang agak erat dengan penerjemahan hasil karya sastra Tiongkok ke dalam bahasa Melayu-Rendah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuankemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk melepas penat ketika mereka lelah dalam belajar maupun bekerja. Dimana ketika melakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indonesia memiliki banyak keragaman budaya, yang beberapa diantaranya merupakan hasil dari akulturasi dua budaya. Hasil akulturasi tersebut yang membuat keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya tarik utama wisata kuliner adalah produk makanan. Produk makanan merupakan hasil proses pengolahan bahan mentah menjadi makanan siap di hidangkan melalui kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan dan beribukotakan Pontianak. Luas wilayah provinsi Kalimantan Barat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan).

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh Bersama Ke-5, Jakarta, 8 Februari 2012 Rabu, 08 Pebruari 2012

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh Bersama Ke-5, Jakarta, 8 Februari 2012 Rabu, 08 Pebruari 2012 Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh Bersama Ke-5, Jakarta, 8 Februari 2012 Rabu, 08 Pebruari 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERAYAAN CAP GO MEH BERSAMA KE-5 DI JIEXPO KEMAYORAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Selama tahun TVRI mengadakan siaran rata-rata 1 jam

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Selama tahun TVRI mengadakan siaran rata-rata 1 jam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Televisi (TV) sebagai kotak ajaib, telah memberi pengaruh negatif dan positif bagi kehidupan umat manusia. Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Wonosobo sebagai kota di dirikannya kelenteng Hok Hoo Bio ( 福和庙 )

BAB V PENUTUP. Wonosobo sebagai kota di dirikannya kelenteng Hok Hoo Bio ( 福和庙 ) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Wonosobo sebagai kota di dirikannya kelenteng Hok Hoo Bio ( 福和庙 ) merupakan daerah dataran tinggi yang cukup dingin. Gunung Sindoro dan gunung Sumbing sebagai ciri khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berlatar belakang sejarah Kota Sumedang dan wilayah Sumedang, yang berawal dari kerajaan Sumedang Larang yang didirikan oleh Praburesi Tajimalela (kurang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya di Indonesia ada begitu banyak ragam dan macamnya. Kemunculan budaya ini berawal melalui kegiatan turun temurun yang pada akhirnya menjadi sebuah budaya kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan serta memiliki beraneka ragam budaya. Kekayaan budaya tersebut tumbuh karena banyaknya suku ataupun etnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik, dan memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang multi kultural dan multi etnis. Keberadaan etnis Cina di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5. Secara umum etnis Cina

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR JUDUL PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERAHU WARAG SEMARANG

JURNAL TUGAS AKHIR JUDUL PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERAHU WARAG SEMARANG JURNAL TUGAS AKHIR JUDUL PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PERAHU WARAG SEMARANG LATAR BELAKANG Semarang adalah kota raya dan merupakan Ibu kota dari Jawa Tengah dan sebagai kota metropolitan kelima di Indonesia

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai Bab 5 Ringkasan Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai hadiah yang diberikan saat berbahagia. Dahulu temari juga dikenal sebagai bola kesayangan para ibu. Di sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan. proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan. proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Berelson dan Gary A. Steiner (1964) dalam Wiryanto (2004:7) Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh tentang upaya pelestarian budaya lokal oleh pemprov Bangka dan proses pewarisan nilai Sembahyang Rebut kepada

Lebih terperinci