Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Soal pada Materi Virus di SMA Negeri 3 Kota Jambi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Soal pada Materi Virus di SMA Negeri 3 Kota Jambi"

Transkripsi

1 Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Soal pada Materi Virus di SMA egeri 3 Kota Jambi urhida YATI ), Retni, S BUDIARTI 2), Afreni HAMIDAH 2) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi nuriazzuhra23@yahoocom Abstrak Berpikir kritis merupakan proses berpikir dengan cara mengenal dan menganalisis suatu hal untuk merumuskan jawaban atau mencari solusi Berpikir kritis diterapkan kepada siswa untuk belajar memecahkan masalah/soal Dengan menggunakan keterampilan berpikir kritis, siswa dapat mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah/soal tersebut secara kreatif dan logis sehingga menghasilkan keputusan yang tepat Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan soal pada materi virus di SMA egeri 3 Kota Jambi tahun ajaran 204/205 Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif Penelitian dilakukan pada tanggal 4 Agustus-22 September 204Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 3 siswa yang berasal dari kelas X IPA Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi, lembar soal virus, lembar angket, dan wawancara Penelitian ini mendeskripsikan hasil lembar observasi, hasil lembar soal virus, hasil lembar angket dan hasil wawancara Hasil penelitian pada lembar observasi menunjukkan kegiatan pada pertemuan pertama dengan persentase sebesar 75%, dan pertemuan kedua dengan persentase 3,3% Kemampuan berpikir kritis siswa pada lembar soal virus ditinjau dalam 3 aspek yaitu dalam mengenali masalah sebesar 75,6%, dalam menilai informasi yang relevan sebesar 7,7%, dan dalam memecahkan masalah dan menarik kesimpulan sebesar 73,% Kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan isian angket ditinjau dalam tiga tahapan yaitu di awal pemecahan masalah/soal sebesar 9,5%, di saat pemecahan masalah/soal sebesar 2,2%, dan di akhir pemecahan masalah sebesar 4,2% Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa dalam proses biologi siswa telah menggunakan kemampuan berpikir kritis dalam biologi Simpulan dari penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan soal pada penelitian ini dalam kategori kemampuan tinggi Berdasarkan simpulan ini maka disarankan guru dapat membiasakan siswa untuk melakukan kegiatan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal Kata kunci: Analisis kemampuan, berpikir kritis, pemecahan masalah berupa soal

2 PEDAHULUA Kegiatan merupakan aktivitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa berlangsung optimal (Gora, 200:) Dalam prosesnya, kegiatan dilakukan untuk menjadikan siswa dapat termotivasi untuk melakukan kegiatan berpikir dalam memahami dan menggali konsep untuk mencapai tujuan Penguasaan materi oleh siswa dapat ditunjukkan melalui proses berpikirknya Proses berpikir merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam Syamsu dan ani (202:9) menyatakan bahwa siswa SMA merupakan remaja yang perlu diperhatikan perkembangan proses berpikirnya Siswa SMA termasuk ke dalam usia remaja yang memasuki tahap pemikiran operasional formal Desmita (202:07) menyatakan secara umum karakteristik pemikiran remaja pada tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia Remaja di tahap operasional mampu memecahkan masalah dengan membuat perencanaan kegiatan terlebih dahulu dan berusaha mengantisipasi berbagai macam informasi yang akan diperlukan untuk memecahkan masalah (Desmita, 202:0) Surya (203:3) menyatakan bahwa pengertian yang sederhana keterampilan pemecahan masalah adalah keterampilan penyelesaian soal Pemecahan masalah tentunya membutuhkan suatu keterampilan Salah keterampilan yang dapat digunakan siswa yaitu berpikir kritis Berpikir kritis merupakan suatu aktivitas mental yang berguna untuk merumuskan jawaban atau mencari solusi dalam memecahkan suatu masalah Johnson (2007:3) berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah 2

3 Berpikir kritis merupakan proses berpikir dengan cara mengenal dan menganalisis suatu hal Dengan menggunakan keterampilan berpikir kritis, siswa dapat mengidentifikasi, menganalisis dan memecahkan masalah tersebut secara kreatif dan logis sehingga menghasilkan keputusan yang tepat METODE Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif yang menggunakan metode penelitian deskriptif analisis Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA yang berjumlah 3 siswa Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X IPA sebagai data primer dan guru biologi SMA egeri 3 Kota Jambi sebagai data sekunder Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar soal virus, angket, serta wawancara Analisis data penelitian ini yaitu sebagai berikut: Observasi Data penelitian hasil observasi diolah dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut (Riduwan, 20:4): p= Ʃ F Ʃ x00 Keterangan: p Ʃ F Ʃ = persentase = Skor jawaban responden = Skor total Tabel 33 Kriteria Penafsiran Lembar Observasi o Persentase (%) Kategori/Aspek Kualitas -00 Sangat Baik Baik Sedang Buruk Buruk Sekali 2 Lembar Soal Virus Langkah-langkah menganalisis data hasil lembar soal virus yaitu sebagai berikut: Memberi skor jawaban sesuai dengan kriteria penskoran rentang nilai 0,, 2, 3, dan 4 2 Mengolah hasil data penelitian dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut (Riduwan, 20:4): 3

4 p= Ʃ F Ʃ x00 Keterangan: p = persentase Ʃ F = Skor jawaban responden Ʃ = Skor total 3 Membuat tabulasi data 4 Menentukan kriteria penafsiran skor (sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah), dengan kriteria penafsiran pada Tabel 34 sebagai berikut: Tabel 34 Kriteria Penafsiran Lembar Soal Virus o Persentase (%) Kategori/Aspek Kualitas -00 Sangat Baik Baik Sedang Buruk Buruk Sekali 3 Angket Jenis angket adalah angket tertutup yang berbentuk checklist berisi 20 pernyataan Data penelitian diolah dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut (Riduwan, 20:4): p= Ʃ F Ʃ x00 Keterangan: p Ʃ F Ʃ = persentase = Skor jawaban responden = Skor total Tabel 35 Kriteria Penafsiran Lembar Angket o Persentase (%) Kategori/Aspek Kualitas -00 Sangat Baik Baik Sedang Buruk Buruk Sekali 4 Wawancara Hasil wawancara selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk digunakan sebagai bahan acuan pembahasan dalam data hasil penelitian HASIL DA PEMBAHASA Observasi Tabel 4 Hasil observasi pertemua ke- o Kegiatan Pernyataan ilai Awal Siswa siap mengikuti kegiatan menyampaika n kompetensi dasar serta tujuan memberi 0 penguatan dengan cara memotivasi siswa saat 4

5 2 Saat 3 Akhir memulai menyampaika n materi pelajaran memberikan contoh soal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun pertanyaan atau pernyataan dari materi yang diberikan Siswa mengerjakan soal Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dan siswa melaksanakan diskusi saat dan siswa merefleksikan materi pelajaran pada hari tersebut memberikan kesempatan untuk bertanya sebelum selesai menutup kegiatan 0 0 Jumlah 9 Persentase Kriteria 75% Baik Hasil observasi pertemuan ke- pada Tabel 4 menunjukkan persentase 75% dengan kategori baik Hal ini menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan kegiatan dengan baik meskipun ada beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan guru pada saat Tabel 4 Hasil observasi pertemua ke- o Kegiatan Pernyataan ilai Awal Siswa siap pembelajara mengikuti n kegiatan menyampaika n kompetensi dasar serta tujuan memberi penguatan dengan cara memotivasi siswa saat memulai 2 Saat pembelajara n menyampaika n materi pelajaran memberikan contoh soal yang berkaitan 5

6 3 Akhir pembelajara n dengan materi yang disampaikan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun pertanyaan atau pernyataan dari materi yang diberikan Siswa mengerjakan soal Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas dan siswa melaksanakan diskusi saat dan siswa merefleksikan materi pelajaran pada hari tersebut memberikan kesempatan untuk bertanya sebelum selesai menutup kegiatan Jumlah 0 Persentase Kriteria 0 0 3,3% Sanga t baik Berdasarkan hasil observasi pada pertemua ke-2 pada Tabel 42, didapatkan hasil dengan kriteria sangat baik dengan persentase 3,3% Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan biologi telah dilaksanakan dengan sangat baik meskipun masih terdapat kegiatan yang tidak dilaksanakan guru saat berlangsung 2 Lembar Soal Virus Tabel 43 Distribusi hasil kemampuan berpikir kritis dalam aspek mengenali masalah o Indikator Deskriptor Skor % Mengenali Menganalisis masalah pertanyaan 99 Memfokuskan pertanyaan 75 dan informasi Merumuskan pertanyaan 72 Jumlah 346 % Pada Tabel 43 memperlihatkan secara deskriptif tentang kemampuan berpikir kritis siswa pada taraf kategori tinggi dengan persentase 75,6% Data ini menunjukkan bahwa siswa telah 6, 76, 63, 2 75, 6 6

7 memiliki kemampuan berpikir kritis dalam aspek mengenali masalah Tabel 44 Distribusi hasil kemampuan berpikir kritis dalam aspek menilai informasi yang relevan Indikator Deskriptor Skor % o 2 Menilai informasi yang relevan Mengidentifik 77 asi asumsi Mengembang kan 27 gagasan/ide Mengenali kemungkinan bias dan salah 204 penafsiran kalimat Jumlah 553 % Pada Tabel 44 aspek menilai informasi yang relevan, hasil penelitian dalam memperlihatkan 67,5 79,2 9,5 7,7 Tabel 45 Distribusi hasil kemampuan berpikir kritis dalam aspek memecahkan masalah dan menarik kesimpulan o Indikator Deskriptor Skor % 3 Memecahkan masalah dan menarik kesimpula n Pada Menentukan solusi dari permasalahan Menuliskan jawaban/solus i dari permasalahan Membuat kesimpulan Jumlah 47 % Tabel 45 aspek memecahkan masalah dan menarik kesimpulan, siswa telah memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori tinggi dengan persentase 76, 66, 6 7, 73, secara deskriptif dengan kategori 73,% tinggi dengan persentase 7,7% Data ini menunjukkan bahwa pada aspek menilai informasi yang relevan siswa telah memiliki kemampuan berpikir kritis dalam kategori tinggi Tabel 46 Distribusi hasil kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan soal o Kategori Jumlah Siswa % Sangat tinggi 5 39,5 2 Tinggi 20 52,6 3 Sedang 3 7,9 4 Rendah Sangat rendah

8 Berdasarkan distribusi hasil pada Tabel 46 menunjukkan secara deskriptif bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan soal Sebanyak 3 siswa sebagai subjek penelitian, 39,5% menunjukkan kemampuan berpikir kritis pada kategori sangat tinggi, 52,6% menunjukkan kemampuan berpikir kritis pada kategori tinggi, 7,9% menunjukkan kemampuan berpikir kritis pada kategori sedang, dan tidak ditemukan siswa yang berada pada kategori rendah ataupun sangat rendah 3 Lembar Angket Tabel 47 Hasil angket di awal menyelesaikan masalah/soal Jumlah Pernyataan Jawaban o Skor % Saat menyelesaikan permasalahan/soal, saya membaca informasi lebih dari satu kali 2 Saya memahami informasi permasalahan yang diberikan 3 Saya mencoba memahami perintah pemecahan masalah dengan bahasa sendiri 35 92, 32 4, , Jumlah 02 26,4 Rerata (%) 9,5 Kategori Sangat Tinggi Hasil angket pada Tabel 47 menunjukkan secara deskriptif siswa sudah memiliki kemampuan berpikir kritis yang sangat tinggi di awal menyelesaikan masalah/soal Secara keseluruhan rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa berada dalam angka 9,5 % Hasil angket pada tabel menunjukkan bahwa dengan melakukan berbagai kegiatan yang tertulis di dalam butir pernyataan angket, maka artinya di awal menyelesaikan masalah siswa sudah melakukan aktivitas berpikir kritis Tabel 4 Hasil angket di saat menyelesaikan masalah/soal Jumlah Pernyataan Jawaban o Skor % Saya mencoba menerjemahkan informasi baru ke dalam kata-kata sendiri 2 Saya memperlambat membaca ketika menemukan informasi penting 3 Saya dapat mengorganisir informasi yang diperoleh 4 Terlebih dahulu saya mengingat dan memusatkan perhatian pada informasi yang 30 7, , , 32 4, 2

9 penting pada wacana sebagai petunjuk penyelesaian masalah 5 Saya mampu mengembangkan gagasan atau ide dari informasi yang diberikan 6 Saya dapat merumuskan beberapa pertanyaan/masalah dari informasi yang ada pada wacana 7 Pertanyaan yang saya rumuskan berguna untuk memahami informasi yang ada dan mencari informasi lain Saya mampu membedakan antara fakta dan opini 9 Saya mengingat-ingat apakah saya pernah mendengar dan membaca permasalahan seperti ini sebelumnya 0 Saya mencari alternatif jawaban lain dengan menggali informasi lain yang tidak diberikan dalam menyelesaikan 2 3 masalah Saya berhenti dan membaca ulang ketika saya bingung dengan informasi yang saya baca Saya memikirkan langkah dan strategi mengerjakan tugas pemecahan masalah untuk menyelesaikannya tepat waktu Saya mampu menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah 30 7, , 3, , , , , 30 7, , 9 Jumlah ,2 Rerata (%) 2,2 Kategori Sangat Tinggi Hasil angket pada Tabel 4 menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa di saat menyelesaikan masalah/soal berada dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 2,2% Hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban siswa dalam angket Sebagian besar siswa melaksanakan kegiatan penyelesaian soal sesuai pernyataan yang ditunjukkan pada angket Tabel 49 Hasil angket di akhir menyelesaikan masalah/soal Jumlah Pernyataan Jawaban o Skor % Saya kembali membaca wacana apakah jawaban/solusi yang saya berikan sudah cocok dengan masalah 2 Saya bertanya kepada diri sendiri apakah jawaban sudah benar 3 Saya mengungkapkan alasan dan bukti yang akurat dalam menarik kesimpulan 4 Saya memeriksa kembali jawaban untuk memastikan bahwa permasalahan sudah dipecahkan sesuai arahan yang diberikan 3, , 30 7, , 5 Jumlah 2 257,9 Rerata (%) 4,2 Kategori Sangat Tinggi 9

10 Hasil angket pada Tabel 49 di akhir menyelesaikan masalah/soal menunjukkan bahwa proses berpikir kritis siswa berada dalam persentase 4,2% dengan kategori sangat tinggi Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah melaksanakan kegiatan seperti pernyataan di dalam angket diakhir menyelesaikan masalah/soal dengan baik Tabel 40 Distribusi hasil kemampuan berpikirk kritis siswa berdasarkan jawaban angket o Skor Kategori Jumlah Siswa % sangat tinggi 24 63, Tinggi 2 3, Sedang 2, Rendah 2,6 sangat 5-4 rendah 0 0 Jumlah 3 Berdasarkan distribusi hasil pada Tabel 40 menunjukkan secara deskriptif kemampuan berpikir kritis berdasarkan jawaban angket Berdasarkan jumlah subjek penelitian sebanyak 3 siswa, 63,2% menunjukkan kritis kemampuan berpikir pada kategori sangat tinggi, 3,6% menunjukkan kemampuan berpikir kritis pada kategori tinggi, 2,6% menunjukkan kemampuan berpikir kritis pada kategori sedang, dan 2,6% menunjukkan kemampuan berpikir kritis pada kategori rendah 4 Wawancara Setelah memberikan beberapa pertanyaan kepada responden, didapatkan hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa dalam proses biologi siswa telah menggunakan kemampuan berpikir kritis seperti dalam menjawab soal atau mengajukan pertanyaan dalam biologi pada materi virus PEUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan soal terbagi ke dalam tiga aspek, yaitu dalam mengenali masalah sebesar 75,6%, menilai informasi yang relevan sebesar 7,7% dan dalam memecahkan masalah dan menarik kesimpulan sebesar 73,% Kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan lembar angket 0

11 terbagi ke dalam tiga kegiatan proses, yaitu kemampuan berpikir kritis di awal pemecahan masalah/soal sebesar 9,5%, kemampuan berpikir kritis di saat pemecahan masalah/soal sebesar 2,2%, dan kemampuan berpikir kritis di akhir pemecahan masalah sebesar 4,2% Saran diharapkan dapat membiasakan siswa untuk melakukan kegiatan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal DAFTAR PUSTAKA Amasari, F H 20 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran (AP) SMK egeri Depok pada Pembelajaran Matematika dengan Metode Problem Posing Tipe Presolution Posing Yogyakarta: Program Sarjana Pendidikan Universitas egeri Yogyakarta Anshori, M dan Martono, D, 2009 Biologi Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan asional Awal, M 20Struktur Tubuh Virus dan Penejelasannya nurawalblogspotcom/20/ 2/struktur-tubuh-virusdanpenjelasannyahtml Diakses pada 4 Desember 204 Baroroh, A 200 Trik-trik Analisis Statistik SPSS 5+CD Jakarta Elex media komputindo Cogan, R 99 Critical Thinking: Step by Step United States of America: University Press of America Desmita 202 Psikologi Perkembangan Peserta Didik Bandung: PT Remaja Rosdakarya Donna, L W, dkk 2009 Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol Wong Jakarta: Buku kedokteran EGC Gora, W, dkk 200 Pakematik: Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK Jakarta: Elex Media Komputindo Hunter, D 2009 A Practical Guide to Critical Thinking: Deciding what to do and Believe Canada: John & Wiley Sons, Inc, Hoboken, ew Jersey

12 Lau, JYF 20 An Introduction to Critical Thinking and Creativity Canada: John & Wiley Sons, Inc, Hoboken, ew Jersey Fisher, A 2009 Berpikir Kritis Sebuah Pengantar Jakarta Erlangga Irnaningtyas 203 Biologi Jakarta: Erlangga Johnson, BE 2007 Contextual Teaching and Learning (Terjemahan) Bandung: MLC Mustaji 202 Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaranhttp://pascatp acid/site/pengembangankemampuan-berpikir-kritisdan-kreatif-dalam Diakses pada 23 ovember 204 arbuko, C dan Abu Achmadi 2004 Metodologi Penelitian Jakarta: Bumi Aksara ur, AE 20 m/20/2/0/hubunganantara-berpikir-kritis-kreatifdan-problem-solver html Diakses pada 30 ovember 204 Paidi, 2007 Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA ult/files/320459/artikel %20Semnas %20FMIPA200%20UY Diakses pada 7 Januari 204 Radji, M 2006 Avian Influenza (H5) Patogenesis, Pencegahan dan Penyebaran pada Manusia Departemen Farmasi FMIPA-UI: Majalah Ilmu Kefarmasian Vol III o Riduwan, 20 Dasar-dasar Statistika Bandung: Alfabeta Romeo 20 Berpikir Kritis 707/BERPIKIR-KRITIS Diakses pada 7 Januari 204 Santoso, I 2007 Biologi Jakarta: Interplus Slavin,E R 20 Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi Kesembilan Jilid 2 Jakarta: PT Indeks Sugiyono 202 Metode Penelitian Administrasi Bandung: Alfabeta Surya, H 203 Belajar Orang Genius Jakarta: PT Gramedia Syamsu, Y dan ani M S 202 Perkembangan Peserta 2

13 Didik Jakarta: Pt Raja Grafido Persada 3

14

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA N 5 KOTA JAMBI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA N 5 KOTA JAMBI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN 1 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA N 5 KOTA JAMBI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN Adek Fujika, Evita Anggereini, Retni S. Budiarti Program Studi Biologi,

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Merry Chrismasta SIMAMORA 1), Jodion SIBURIAN 1), GARDJITO 1) 1) Program Studi

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI. PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Leni MAYASARI 1), Jodion SIBURIAN 1), Retni S. BUDIARTI 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Astuti WAHYUNI 1), GARDJITO 1), Bambang HARIYADI 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA (Pada Siswa Kelas XI SMA Al-Islam 3 Surakarta 2012/2013) NASKAH

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Rahmawati 1), Gardjito 2), Upik Yelianti 2) Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Model Quantum Teaching dapat meningkatkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PQ4R PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PQ4R PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PQ4R PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Agustina 1 dan Kamid 2 1 Guru Matematika SMP Negeri 8 Kota Jambi 2 Dosen

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Sutini ), Gardjito 1), Retni S. Budiarti 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh ERVIN HIDAYAT

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh ERVIN HIDAYAT DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Artikel) Oleh ERVIN HIDAYAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014 DESKRIPSI KEMAMPUAN

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X-IPA 3 SMA LABORATORIUM UNSYIAH BANDA ACEH Nurti Aslindiˡ, Hasmunir²,

Lebih terperinci

ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SEL KELAS XI SMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SEL KELAS XI SMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SEL KELAS XI SMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Andi Rahndiyas Pratama Nim 130384205002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA Sri Mahdini 1), Upik Yelianti 1), Retni S. Budiarti ) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYTHAGORAS TERHADAP KEMAMPUANMATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis)

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYTHAGORAS TERHADAP KEMAMPUANMATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis) PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYTHAGORAS TERHADAP KEMAMPUANMATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis) Hj. Indah Nursuprianah, Mahsusin Jurusan Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PP) DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA 5 SMAN 7 MALANG Lutfi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH EVOLUSI DI UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH EVOLUSI DI UNIVERSITAS SULAWESI BARAT ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH EVOLUSI DI UNIVERSITAS SULAWESI BARAT Jirana 1, Mohammad Amin 2, Endang Suarsini 3, Betty Lukiati 4 1 Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana

Lebih terperinci

Kelebihan model PBL menurut Pannen, Mustafa, Sekarwinahayu (2005:65) yaitu: fokus pada

Kelebihan model PBL menurut Pannen, Mustafa, Sekarwinahayu (2005:65) yaitu: fokus pada 1 PENDAHULUAN Mata pelajaran Biologi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) diajarkan untuk membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI. ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Ani SATUN FADILAH 1), GARDJITO 1), Jodion SIBURIAN 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri

Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Peningkatan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar Siswa Kelas II SD Negeri Bariri Dewi Sartika Barangka, Ali Karim, dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Artikel) Oleh KHOIRUNNISA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 PENGARUH

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

ANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI ANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Christin Panjaitan Universitas Jambi c_ulipanjaitan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3, Nomor 1, April 2015, hlm 75-83 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP Ati Sukmawati, Muliana

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS 2),3) Dosen Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS 2),3) Dosen Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJARSISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING (PTK Pembelajaran Matematika Kelas

Lebih terperinci

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 10 Oktober 2017

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 10 Oktober 2017 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 10 Oktober 2017 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATERI OPTIK MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP PADA MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Vol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN:

Vol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DUA BILANGAN TIGA ANGKA TENTANG SOAL CERITA DI KELAS III SD NEGERI 27 PEUSANGAN Marzuki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar Aqidah Akhlak peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dicky Fauzi Firdaus, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dicky Fauzi Firdaus, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia untuk pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan

Lebih terperinci

*keperluan korespondensi, telp/fax: ,

*keperluan korespondensi, telp/fax: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 4 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 1-7 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

ANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI. Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi

ANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI. Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi ANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi tiaraaprilini@gmail.com Abstrak. Pemetaan kualitas pembelajaran sangat diperlukan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DI SMA NEGERI 1 RANTAU

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DI SMA NEGERI 1 RANTAU 180, EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 180 191 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DI SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik yang merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Segiempat Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Di Kelas VII

Upaya Meningkatkan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Segiempat Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Di Kelas VII Upaya Meningkatkan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Segiempat Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning Di Kelas VII Oleh: Roima Rizki Lestari 1 Mahasiswa Fakultas Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENGARUH TINGKAT KECEMASAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA PENGARUH TINGKAT KECEMASAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HONORIUS ARPIN NIM. F04110035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com

Lebih terperinci

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 3 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar...

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran

Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Volume 2, No. 1, April 2016: Page 1-8 ISSN: 2443-1435 PENINGKATAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

Agni Danaryanti dan Adelina Tri Lestari

Agni Danaryanti dan Adelina Tri Lestari 116, EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 116 115 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATEMATIKA MENGACU PADA WATSON-GLASER CRITICAL THINKING APPRAISAL PADA

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh:

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh: PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI Oleh: 1) Elisabet Agsellina Y.S Lumbanbatu, 2) Maison, 3) Nehru 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, semester genap tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, semester genap tahun pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, semester genap tahun pelajaran 2014/2015, bulan April 2015 bertempat di SMP Satya Dharma Sudjana, Lampung

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI

ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI Rauli Angelina Gultom¹ ), Gardjito¹ ), Upik Yelianti¹ ) ¹ ) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN AJARAN 2015/2016 DI KABUPATEN JOMBANG

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN AJARAN 2015/2016 DI KABUPATEN JOMBANG PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN AJARAN 2015/2016 DI KABUPATEN JOMBANG Hamam Faridatush Shofianti Universitas Negeri Malang E-mail: farida_jbg@yahoo.com Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE SHARED UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE SHARED UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE SHARED UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA Yeni Suryaningsih Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka Jln. KH. Abdul Halim No. 103, Majalengka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, sesuai dengan tujuan Dicetak pada tanggal 08-05-4 Id Doc: 58ebb658944d54c4a9389 9 BAB III METODE PENELITIAN 3. Janis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, sesuai dengan tujuan penelitian ini,

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA LINTAS MINAT PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IIS SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA LINTAS MINAT PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IIS SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Biodik Vol 2 No. 1 Juni 2016 Hal 13-19 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA LINTAS MINAT PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IIS SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI ANALYSIS OF CRITICAL THINKING SKILLS STUDENTS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan seseorang dapat mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan seseorang dapat mengungkapkan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan seseorang dapat mengungkapkan pemikiran dan mengembangkan bakat atau

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 4 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 87-94 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat serta derasnya informasi di era globalisasi ini, merupakan tantangan bagi kita semua. Oleh karena

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh :

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh : Jurnal Euclid, vol.3, No.1, p.430 DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA Oleh : Fitrianto Eko Subekti, Anggun Badu Kusuma Pendidikan Matematika, FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan yaitu di SMA Negeri 1 Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Jenis penelitian ini ditinjau

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI

ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X IPA DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH WENNI ROSALINA A1C409028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah dan membuka peluang pekerjaan. memiliki kekuatan pada struktur dan penalarannya. Salah satu karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah dan membuka peluang pekerjaan. memiliki kekuatan pada struktur dan penalarannya. Salah satu karakteristik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tuntutan terhadap dunia pendidikan sangat tinggi, mengingat pendidikan harus memberikan sumbangan yang sangat besar bagi peningkatan kualitas sumber

Lebih terperinci

Penerapan Model-Eliciting Activities (MEAs) pada Materi Peluang di Kelas X SMA Negeri 1 Banda Aceh

Penerapan Model-Eliciting Activities (MEAs) pada Materi Peluang di Kelas X SMA Negeri 1 Banda Aceh Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Volume 1, Nomor 1, Hal 59-71 Agustus 2016 Penerapan Model-Eliciting Activities (MEAs) pada Materi Peluang di Kelas X SMA Negeri 1 Banda Aceh Rahmi Keumalasari*,

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13 PENINGKATAN PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN PARTISIPASI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING Shinta Agustina Siregar Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dan Peran Orang Tua terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Wacana Berbahasa Jawa Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 013/014 Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA KEPING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA

PENGGUNAAN MEDIA KEPING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PENGGUNAAN MEDIA KEPING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA Abstrak: Permasalahan yang dibahas penelitian ini adalah kurangnya pemahaman siswa kelas IV SD Negeri Bancaran IV Bangkalan tentang konsep

Lebih terperinci

Rini Tri Irianingsih 47

Rini Tri Irianingsih 47 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW (PQ4R) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Oleh karena itu, dalam Permendiknas tahun

I. PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Oleh karena itu, dalam Permendiknas tahun 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern sehingga mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan

Lebih terperinci

JKPM VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016 ISSN :

JKPM VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016 ISSN : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS X-7 SEMESTER 2 SMA 15 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sri Wigati SMA N 15 Semarang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu model pembelajaran SETS, kemampuan berpikir kritis,dan sikap ilmiah. Dari ketiga variabel tersebut yang menjadi

Lebih terperinci

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK SOAL CERITA DI KELAS V SDN 8 RINDINGALLO KABUPATEN TORAJA UTARA Theresyam Kabanga Program

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII-C Dalam Menyelesaikan

BAB V PEMBAHASAN. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII-C Dalam Menyelesaikan BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian ini, dapat diketahui bahwa penelitian mengenai Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII-C Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Materi Persamaan Linear

Lebih terperinci

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2) ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI TURUNAN FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III MOTODE PENELITIAN

BAB III MOTODE PENELITIAN BAB III MOTODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik secara teori maupun praktik. Penelitian juga merupakan

Lebih terperinci

MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA. Nurhasanah 2

MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA. Nurhasanah 2 MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA Nurhasanah 2 Abstrak. Telah dilakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui ada

Lebih terperinci

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN PENDAHULUAN Mata pelajaran biologi berdasarkan Standar Isi (SI) bertujuan agar peserta didik dapat memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain,

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 KOTA GORONTALO

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 KOTA GORONTALO 1 DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 KOTA GORONTALO Natasandi Tolinggi, Abd. Djabar Mohidin, Nancy Katili Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Gina Rosarina 1, Ali Sudin, Atep Sujana 3 123 Program

Lebih terperinci

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Peningkatan Keterampilan Menulis Syair Tembang Macapat Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Media Gambar Siswa Kelas XI MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Oleh: Nur

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Metode Problem Solving Materi Simetri

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Metode Problem Solving Materi Simetri Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Metode Problem Solving Materi Simetri Iis Ariska Iis Ariska/148620600031/B1/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ariskaiis01@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO Oleh: Nengah saputra wijaya Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif e-mail: nengahsaputrawijaya@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VA SD NEGERI JETIS 1 YOGYAKARTA MELALUI PROBLEM SOLVING SYSTEMATIC Sukemi Guru Kelas V SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh GADIS PRATIWI

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh GADIS PRATIWI DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Artikel) Oleh GADIS PRATIWI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014 DESKRIPSI KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2, Nomor 1, Pebruari 2014, hlm 80-86 KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) PADA MATERI PECAHAN DI KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Cianjur yang beralamat di Jl. Adi Sucipta No. 2 Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Populasi

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF PADA MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA

STUDI PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF PADA MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA 52 TEKNO, Vol : 21 Maret 2014, ISSN : 1693-8739 STUDI PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF PADA MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) TERHADAP METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA Hari Putranto, Ni

Lebih terperinci

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -

Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang  - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANO NGGOANG Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang E-mail:-

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester ganjil Tahun. Pelajaran 2012/2013 di SMA Persada Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester ganjil Tahun. Pelajaran 2012/2013 di SMA Persada Bandar Lampung. III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Persada Bandar Lampung. B. Populasi dan Sampel Populasi

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI

PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI Afreni Hamidah, Eka Novita Sari, Retni S. Budianingsih Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN SELF CONCEPT SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT

MENGEMBANGKAN SELF CONCEPT SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT MENGEMBANGKAN SELF CONCEPT SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT Tina Sri Sumartini Abstrak Dalam pembelajaran, siswa masih kurang memiliki self concept yang positif. Salah satu model pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Taufiq 1, Fahrul Basir

Lebih terperinci