ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
|
|
- Vera Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Astuti WAHYUNI 1), GARDJITO 1), Bambang HARIYADI 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi Abstrak. Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah belajar, meningkatakan prestasi siswa, maka diperlukan pengorganisasian proses belajar yang baik. Untuk mencapai proses belajar yang baik, hendaknya siswa mampu mengenali kemampuan berpikir kritis mereka sendiri untuk menciptakan suasana aktivitas belajar yang baik. Penelitian ini mengkaji tentang kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi. Penelitian dilaksanakan pada bulan april-mei Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas XI IPA Negeri 11 Kota Jambi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, angket dan wawancara. Hasil analisis persentase angket per-indikator secara keseluruhan yaitu watak untuk berpikir kritis sebesar 56,8% (cukup tinggi), kriteria dalam berpikir kritis sebesar 68,9% (tinggi), argumen sebesar 70,1% (tinggi), pertimbangan atau pemikiran sebesar 65,2% (tinggi), sudut pandang sebesar 70,5% (tinggi), dan prosedur penerapan kriteria sebesar 71,6% (tinggi). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi sudah dikatakan mampu untuk berpikir kritis dalam belajar. Kata Kunci : Berpikir, Kritis, Aktivitas, Belajar. 1
2 PENDAHULUAN Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman terhadap suatu konsep, sehingga dalam proses pembelajaran siswa merupakan sentral kegiatan, dari perlakuan utama. Guru hanya menciptakan suasana yang dapat mendorong timbulnya motivasi belajar siswa. Untuk itu proses pembelajaran harus mengacu pada beberapa prinsip yaitu, berpusat pada siswa, belajar dengan melakukan, mengembangkan perlakuan sosial, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengembangkan kreativitas siswa, mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi, belajar sepanjang hayat, perpaduan kompetisi, kerja sama dan solidaritas (Suryosubroto, 1997 : 3). Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Perubahan tingkah laku seseorang yang berada dalam keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan, pertumbuhan dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar (Daryanto, 2010: 2). Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2004: 75). Proses pengajaran yang baik adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Keaktifan anak didik disini tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan (Djamarah, 2010: 38). Kejiwaan juga mempengaruhi proses belajar anak kalau kejiwaannya terganggu tentu saja proses belajarnya tidak berjalan dengan baik dan juga bisa mengganggu teman sekelasnya saat proses pembelajaran, fisik juga misalnya anak yang tuli jelas proses belajar mengajarnya akan terganggu karena pendengarannya kurang bagus. Berpikir kritis sebagai sebuah proses aktif dan cara berpikir secara teratur atau sistematis untuk memahami informasi secara mendalam, sehingga membentuk sebuah keyakinan kebenaran informasi yang didapat atau pendapat yang disampaikan. Proses aktif menunjukan keinginan atau motivasi untuk menemukan jawaban dan mencapai pemahaman. Dengan berpikir kritis, maka pemikir kritis menelaah proses berpikir diri 2
3 sendiri dan proses berpikir orang lain untuk mengetahui apakah proses berpikir yang digunakan sudah benar (masuk akal atau tidak). Secara tersirat, pemikir kritis mengevaluasi pemikiran yang tersirat dari apa yang mereka dengar dan baca, dan meneliti proses berpikir diri sendiri saat menulis, memecahkan masalah, membuat keputusan, atau mengembangkan sebuah proyek. Pemikir kritis secara sistematis menganalisis sebuah informasi menggunakan pendekatan yang terorganisir berdasarkan logika untuk menguji kendala dari sebuah informasi, tidak hanya menerima begitu saja cara mengajarkan sesuatu hanya karena selama ini begitu cara mengerjakannya dan tidak menganggap suatu pernyataan benar hanya karena orang lain membenarkanya (Hendra, 2013: 159). Menurut Desmita (2009: 158) beberapa karakteristik yang diperlukan dalam pemikiran kritis atau membuat pertimbangan, yaitu: 1. Kemampuan untuk menarik kesimpulan dari pengamatan, 2. Kemampuan untuk mengidentifikasi asumsi, 3. Kemampaun untuk berpikir secara deduktif, 4. Kemampuan untuk membuat interparetasi yang logis, dan 5. Kemampuan untuk mengevaluasi argumentasi mana yang lemah dan yang kuat. Aktivitas atau kegiatan pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegitan dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar disusun secara sistematis agar pembelajaran dapat belajar secara efisen dan produktif. Tujuan aktivitas ini secara khusus agar semua potensi siswa optimal dalam belajar. Aktivias belajar dapat dilaksanakan di dalam atau di luar kelas sesuai dengan konteks pembelajaran (Sutrisno, 2012: 84). Dalam proses belajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pembelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Atau siswa akan bertanya, menganjurkan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik atau diagram, inti sari dari pelajaran yang di sajikan oleh guru. Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka ia memiliki ilmu/pengetahuan itu dengan baik (Slameto, 2010: 36). METODE Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang bertujuan mendeskripsikan data secara sistematik dan faktual sebagaimana dikemukakan oleh Sayuti (2010:49) penelitian deskritif analitik berupaya memberikan gambaran tentang keadaan dan gejala-gejala sosial tertentu, sedangkan menurut Sukardi (2003:3) penelitian deskritif analitik bertujuan mendeskripsikan data secara sistematik dan faktual sehingga dapat menggambarkan keadaan subjek pada saat itu atau menggambarkan keadaan lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar dapat berpikir kritis dalam pembelajaran, dan tidak mendengar atau menerima 3
4 begitu saja apa yang dikatakan gurunya. Siswa tersebut diharapkan mampu berpikir secara kritis untuk membuat dan mempertahankan argumennya berdasarkan pengetahuannya. Menurut Arikunto (2010: 188) subjek penelitian merupakan subjek yang dituju untuk diteliti oleh penelitian. Berdasarkan penelitian ini subjek yang diambil adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi, jumlah subjek penelitian ini sebanyak 123 siswa, yang terdiri dari 3 kelas yaitu, kelas XI IPA1, IPA 2, dan IPA 3, jumlah siswa di tiap-tiap kelas XI IPA1: 42, IPA 2 : 40, dan IPA 3 : 41. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh langsung dari jawaban angket siswa-siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi mengenai kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran biologi. Data juga diperoleh penulis dari wawancara langsung dengan Guru Biologi Kelas XI SMA Negeri 11 Kota Jambi yang dianggap mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar. Selain itu data juga diproleh dari observasi yang dilakukan secara langsung untuk lebih menyakinkan dalam pengambilan data. 1. Analisis observasi Teknik analisis data pada observasi dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan daftar cek (check list), Instrumen observasi bisa dilihat dilampiran 2. Penelitian ini dilakukan oleh pengamat itu sendiri. Persentase analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi sebagai berikut: P = x 100% (Riduwan, 2011: 89) Dimana: P = persentase analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam Aktivitas belajar biologi dikelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi F = skor jawaban responden N = skor total maksimum. Tabel 3.3 Interval dengan mengunakan Skala Guttman Interval 1 2 Ya Tidak 2. Anaslisi angket Keterangan: P = Persentase 4
5 F = Skor jawaban responden N = Skor total Menurut Arikunto (2010: 71) kriteria pengukuran reabilitas instrumen sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria pengukuran reabilitas NO Persentase (%) Kategori/ Aspek Kualitas Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah 0-20 Sangat rendah 3. Analisis wawancara Pada penelitian ini pengelolaan data hasil wawancara dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Membuat pertanyaan wawancara tentang kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar pada pembelajaran biologi di kelas XI IPA SMA Negeri Kota Jambi. 2. Semua hasil wawancara yang didapat dalam bentuk tulisan 3. Menganalisis jawaban hasil wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi hasil validasi instrumen penelitian Validasi pada instrumen penelitian diperlukan agar angket dapat dikatakan layak untuk digunakan. Hasil validasi angket yang disajikan oleh tabel berikut: 5
6 Tabel.Data hasil validasi instrumen penelitian No Indikator Sebelum Setelah Catatan divalidasi divalidasi Jumlah soal Jumlah soal Diperbaiki 1 Watak untuk berpikir kritis kalimat 2 Keriteria dalam berpikir yang 3 kritis Argumen 6 6 kurang cocok 4 Pertimbangan atau 2 2 untuk 5 pemikiran kritis Sudut pandang 2 2 tiap-tiap indikator 6 Prosedur penerapan 4 4 kriteria Total Deskripsi hasil observasi instrumen penelitian Observasi yang dilakukan di SMA Negeri 11 Kota Jambi mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel. Distribusi hasil observasi kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar No Kelas Per Indikator Frekuensi Persentas Kategori e % 1 XI Cukup IPA 1 2 XI Tinggi IPA 2 3 XI IPA Cukup 6
7 3. Deskripsi hasil angket instrumen penelitian secara keseluruhan Tabel. Distribusi hasil persentase angket secara keseluruhan dari indikator kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi No Indikator Frekuensi Persentase Rentang % Kategori 1 Watak untuk , Tinggi berpikir kritis 2 Keriteria dalam , Tinggi berpikir kritis 3 Argumen , Tinggi 4 Pertimbangan atau , Tinggi pemikiran kritis 5 Sudut pandang , Tinggi 6 Prosedur penerapan kriteria , Tinggi Pada Tabel diatas dapat dijelaskan dari tabel yang ada, hasil keseluruhan setiap indikator kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi sebagai berikut: terlihat semua indikator tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil observasi dan angket dapat diterangkan bahwa siswa kelas XI IPA SMA 11 Kota Jambi sudah mampu berpikir kritis dalam aktivitas belajar. Hal tersebut tersebut ketika siswa melakukan kegitan membaca, menulis, berbicara, mendengar, berdiskusi, dan sebagainya. Akan tetapi ada juga siswa kelas XI IPA SMA 11 Kota Jambi yang hanya dan menerima begitu saja apa yang dikatakan guru atau teman-teman di kelas. Menurut Hendra (2013: 169) berpikir kritis itu sangat penting, karena memungkinkan seseorang untuk menganalisis, menilai, menjelaskan, dan merestrukturisasi pemikirannya, sehingga mampu berpikir dan bertindak untuk memcahkan suatu masalah. Dari hasil angket diperoleh dengan cara distribusi persentase secara keseluruhan dari semua indikator angket kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi, sebagai berikut: 7
8 persentase (%) prosedur penerapan kriteria sudut pandang pertimbangan atau pemikiran argumen kriteria dalam berpikir kritis Gambar. Distribusi persentase secara keseluruhan hasil angket pada indikator kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi Berdasarkan distribusi angket dapat dilihat bahwa prosedur penerapan kriteria di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi, berada pada kategori tinggi. Pada dasarnya kemampuan berpikir kritis tersebut harus mampu mengidentifikasi informasi yang relevan dan mampu memecahkan masalah yang ada. Menurut Hendra (2013: 170) berpikir kritis akan memudahkan dalam memahami bidang ilmu tertentu secara lebih mendalam persis ketika seseorang memiliki sikap untuk tidak percaya begitu saja pada apa yang telah dipaparkan, seseorang berusaha mencari informasi secara lebih mendalam dan lengkap, mengevaluasi konsistensi logis dari pemikiran-pemikiran yang disajikan, dan sebagainya. Didalam aktivitas belajar dibutuhkan siswa yang mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Menurut Hendra (2013: 162) seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis (tidak mudah percaya), sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik. Ketekunan siswa dalam memahami pelajaran biologi dengan kemampuan berpikir kritisnya berada pada kategori tinggi, karena sebagian siswa sudah bisa memecahkan masalah dengan mencari referensi buku lain atau pun dengan menggunkan internet, serta sudah kelihatan siswa mampu menyelesaikan tugas dengan sendiri, apabila siswa tidak mengerti dia berusaha bertanya kepada guru dan disini guru juga berperan penting dalam pemikiran kritis siswa. Menurut Desmita (2009: 157) jika anak tidak didorong untuk mencari alternatif penjelasan dan interprensi tentang masalah- 8
9 masalah dan isu-isu, kemukinan kesimpulan-kesimpulan yang mereka ambil lebih didasarkan pada harapan-harapan mereka sendiri, prasangka, dan pengalamanpengalaman pribadi, yang pada gilirannya dapat mengarah pada kesimpulan-kesimpulan yang keliru. Perkembangan pemikiran kritis terjadi bersamaan dengan perkembangan aspek kognitif lainnya. Berdasarkan analisis wawancara pada guru biologi tentang kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi, siswa sudah mampu berpikir kritis karena siswa sudah termasuk beberapa karakteristik yang diperlukan dalam pemikiran kritis seperti kemampuan untuk menarik kesimpulan dari pengamatan, kemampuan untuk mengidentifikasi asumsi, kemampuan untuk berpikir secara deduktif, kemampuan untuk membuat interprensi yang logis dan kemampuan untuk mengevaluasi argumentasi mana yang lemah dan yang kuat. Menurut Hendra (2013: 162) berpikir kritis juga melatih kemampuan untuk memahami dan mengunakan bahasa dengan akurat, jelas, dapat membedakan setiap makna, kemampuan untuk menafsirkan data, menilai bukti-bukti dan argumentasi serat mengenali ada tidaknya hubungan yang logis antara dugaan satu dan dugaan lainnya. Tetapi disetiap kelas itu tidak semua siswa mampu untuk berpikir kritis masih ada siswa yang belum mampu berpikir kritis itu disebabkan tingkatan-tingkatan kemampuan berpikir siswa ada yang tinggi dan ada yang rendah, karena siswa malas untuk belajar dan tingkatan kemauan belajarnya sangat kurang. Sedangkan untuk mampu berpikir kritis itu harus bersemangat dan gigih untuk mencari informasiinformasi yang lebih banyak sehingga wawasan dalam berpikir bisa berkembang dan butuh keingin tahuan memecah masalah yang ada. Menurut Hendra (2013: 170) pemikiran kritis membantu mempelajari bidang ilmu tertentu dengan perspektif yang lebih terfokus. Berpikir kritis akan memudahkan memahami bidang ilmu tertentu secara lebih mendalam memiliki sikap untuk tidak percaya begitu saja pada apa yang dipaparkan, berusaha mencari informasi secara lebih mendalam dan lengkap, mengevaluasi konsentrasi logika dari pemikiran-pemikiran yang disajikan PENUTUP Simpulan. Setelah dilakukan analisis pada penelitian ini mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi, dapat disimpulkan bahwa: 1. Secara keseluruhan terlihat kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 11 Kota Jambi. Dari 6 indikator terlihat siswa sudah termasuk dalam kategori tinggi. Persentase indikator tersebut adalah sebagai berikut: watak untuk berpikir kritis sebesar 65,86% (tinggi), kriteria dalam berpikir kritis sebesar 68,9% (tinggi), argumen dalam berpikir kritis sebesar 70,1%, 9
10 pertimbangan atau pemikiran sebesar 65,2% (tinggi), sudut pandang sebesar 70,5% (tinggi) dan prosedur penerapan kriteria sebesar 71,6% (tinggi). 2. Dari hasil wawancara kepada guru biologi mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dalam aktivitas belajar biologi sebagian siswa sudah mampu berpikir kritis, tetapi ada juga siswa cenderung hanya menerima begitu saja apa yang diberikan oleh guru atau teman-temannya. Saran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan: 1. Perlunya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan cara menganti metode-metode mutu pembelajaran yang membuat siswa termotivasi. 2. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, lembaga pendidikan terkait dapat mengasah kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar biologi dengan cara meningkatkan motivasinya untuk belajar dalam memecahkan suatu masalah didalam aktivitas belajar biologi. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Yrama Widya Desmita Piskologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Djamarah, B. S.,2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka cipta. Hendra,S Belajar orang Genius. Jakarta: Gramedia. Riduwan Dasar Dasar statistik. Bandung : Alfabeta Sardiman, A. M Interkasi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sayuti Diakses tanggal 22 Januari Ahmad Sayuti Unair Bad 4. Damandiri.or.id/id/file/ahmad sayuti unair bab4/pdf Slameto Belajar dan faktor-fakto yang mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta. Sutrisno Kreatif mengembangkan aktivitas pembelajaran berbasis TIK. Jakarta: Referensi. Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara. Suryosubroto,B Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: Reneka cipta 10
PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.
PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Leni MAYASARI 1), Jodion SIBURIAN 1), Retni S. BUDIARTI 1) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI
ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI ASSESMEN PEMECAHAN MASALAH DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Merry Chrismasta SIMAMORA 1), Jodion SIBURIAN 1), GARDJITO 1) 1) Program Studi
Lebih terperinciANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI
ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
ANALISIS KEMAMPUAN KINERJA SISWA DALAM MELAKSANAKAN PRAKTIKUM DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Sutini ), Gardjito 1), Retni S. Budiarti 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Ani SATUN FADILAH 1), GARDJITO 1), Jodion SIBURIAN 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi,
Lebih terperinciANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI
ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI Rauli Angelina Gultom¹ ), Gardjito¹ ), Upik Yelianti¹ ) ¹ ) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI
ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU BIOLOGI PADA KEGIATAN BELAJAR SISWA DI KELAS X IPA SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI Rahmawati 1), Gardjito 2), Upik Yelianti 2) Program Studi Pendidikan Biologi,
Lebih terperinciMENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA. Nurhasanah 2
MENERAPKAN PRINSIP PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA Nurhasanah 2 Abstrak. Telah dilakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui ada
Lebih terperinciDINA FITMILINA A1A110053
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA Sri Mahdini 1), Upik Yelianti 1), Retni S. Budiarti ) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP
Lebih terperinciANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI
ANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Christin Panjaitan Universitas Jambi c_ulipanjaitan@yahoo.co.id
Lebih terperinciEka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK
Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING KELAS XI C AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN Andy Sapta Program Pendidikan Matematika, Universitas Asahan e-mail : khayla2000@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG
PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG 1 Ria Hadri Anti, 2 Andari Puji Astuti, 3 Bambang Hermanto 1 Pendidikan Kimia,, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SEL KELAS XI SMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI SEL KELAS XI SMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Andi Rahndiyas Pratama Nim 130384205002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciJeffry Gagah Satria Frigatanto
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK
Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik yang merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah memegang peranan penting untuk membentuk siswa menjadi berkualitas karena matematika merupakan suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode
Lebih terperinciAnanda Maha Putri 1), Linda Fitria 2) Progarm Studi Bimbingan dan Konseling UPI YPTK Padang
PERBEDAAN MOTIVASI SISWA MEGIKUTI BELAJAR TAMBAHAN DI SEKOLAH ANTARA SISWA LAIK-LAKI DAN PEREMPUAN SERTA IMPLIKASINYA DALAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Ananda Maha Putri 1), Linda Fitria 2) Progarm
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk memperoleh data secara sistematis dan faktual sesuai dengan
Lebih terperinciPERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA Ridwan Abdullah Sani, Yeni Evalina Tarigan, M. Zainul Abidin T.
Lebih terperinciANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI. Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi
ANALISIS PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA JAMBI Tiara Aprilini Universitas Negeri Jambi tiaraaprilini@gmail.com Abstrak. Pemetaan kualitas pembelajaran sangat diperlukan
Lebih terperinciYusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANO NGGOANG Yusuf Gafur Guru Biologi, SMP Negeri 2 Sano Nggoang E-mail:-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak akan lepas dari dunia pembelajaran. Kita semua sebagai elemen di dalamnya memerlukan bahasa yang baik dan benar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah alat atau instrumen yang hendak dibahas secara luas dan sistematik. Metode penelitian biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan
35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MARE
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MARE Patmaniar 1, Darma Ekawati 2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI
PERSEPSI SISWA TENTANG KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI LABORATORIUM SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI Afreni Hamidah, Eka Novita Sari, Retni S. Budianingsih Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3
MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Volume 2, No. Hubungan 1, April 2016: Kecerdasan Page 29-35 Emosional Terhadap Prestasi Belajar Matematika ISSN: 2443-1435 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL
Lebih terperinciANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI IPA DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KABUPATEN BATANG HARI
ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI IPA DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KABUPATEN BATANG HARI Sri Wahyuni Universitas Jambi Sriwahyuni_june@yahoo.com Abstrak. Motivasi berprestasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembelajaran Biologi Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu. Jadi biologi adalah cabang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 09/03/2013 hlm. 1-7 HUBUNGAN
Lebih terperinciBerdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24
1 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
59 BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah Strategi umum yang ada dalam Pengumpulan data dan analisis yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi dan rencana pemecahan bagi persoalan
Lebih terperinciA. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 3 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar...
Lebih terperinciMuhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI MTs MUHAMMADIYAH 7 HASAHATAN JULU Muhammad Darwis Dosen Pendidikan Biologi
Lebih terperinciMINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi
ANALISIS LINGKUNGAN PERGAULAN DAN GAYA BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses interaksi yang memiliki tujuan. Interaksi terjadi antara guru dengan siswa, yang bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga
Lebih terperinciAditya Nurmala Acep Mulyadi : Metode resitasi, kemandirian belajar siswa
PENGARUH METODE RESITASI TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS IV DI SD NEGERI SETIA DARMA 04 TAMBUN SELATAN Aditya Nurmala Acep Mulyadi Email: mulyadiacep06@yahoo.co.id ABSTRAK Masalah dalam penelitian
Lebih terperinciBimafika, 2016, 8, 10 15
Bimafika, 2016, 8, 10 15 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CO-OP CO-OP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 AIR BUAYA Hairan Wali 1
Lebih terperinci2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Manusia sebagai pemegang dan penggerak utama dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Melalui
Lebih terperinciAnalisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Soal pada Materi Virus di SMA Negeri 3 Kota Jambi
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Memecahkan Soal pada Materi Virus di SMA egeri 3 Kota Jambi urhida YATI ), Retni, S BUDIARTI 2), Afreni HAMIDAH 2) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di
Lebih terperinciNurhikma Ramadhana Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XII IPA 2 SMAN 1 MAKASSAR (Studi pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan) Nurhikma Ramadhana
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 PEKARANGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMP NEGERI 3 BADAR Nurdin Amin 1) dan Weka Jaya
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Kooperatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan deduktif dalam menyelesaikan
Lebih terperinciPenerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli
Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli Tri Haryanti SDN Inpres 5 Birobuli, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.4 (2016) : 208-218 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Teknik NHT Dalam penerapannya pembelajaran kooperatif memiliki beberapa teknik pembelajaran, salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT).
Lebih terperinciC027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK
C027 PENINGKATAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) BERBANTUAN MODUL PADA SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Evin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI Titik Rahayu Titikrahayu857@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi,
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI. Pipin Dalora Universitas Negeri Jambi
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KOTA JAMBI Pipin Dalora Universitas Negeri Jambi Pipin.dalora@yahoo.com Abstrak. Ilmu pengetahuan selalu mengalami pembaharuan dan perkembangan sebagai
Lebih terperinciKata Kunci: Aktivitas Belajar, Belajar Siswa, Pembelajaran Matematika
DESKRIPSI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X DI SMA NEGERI I TIBAWA Nurain R. Ahmad, Ali Kaku, Perry Zakaria Jurusan Pendidikan Matematika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar
ABSTRAK Br Sinaga, Aznidar. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Skripsi. PIPS FKIP Universitas Jambi.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan
Lebih terperinciOlahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima Olahairullah Abstrak:Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkualitas dan satu satunya wadah yang berfungsi sebagai alat untuk. membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan satu satunya wadah yang berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 008 BUMI AYU
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 008 BUMI AYU RODIAH Kepala Sekolah SD Negeri 008 Bumi Ayu Dumai email: rodiah.dumai@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam buku Metodologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini pendidikan memiliki peranan penting, yakni bagaimana suatu bangsa dapat bersaing dikancah internasional hal ini berkaitan dengan sumber
Lebih terperinciOleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri seseorang agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Lebih terperinciKata Kunci: Hasil Belajar, kesebangunan, simetri.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI KOMBINASI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN TALKING STICK DAN DEMONSTRATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KUIN
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENGUKURAN MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING (PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SD N Kutoharjo V Rembang) SKRIPSI
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENGUKURAN MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING (PTK Pembelajaran Matematika Kelas IV SD N Kutoharjo V Rembang) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDA ACEH Nince Patikawa 1, Hasmunir 2, Thamrin
Lebih terperinciAgni Danaryanti dan Adelina Tri Lestari
116, EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 116 115 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATEMATIKA MENGACU PADA WATSON-GLASER CRITICAL THINKING APPRAISAL PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keliru, karena untuk mencapai suatu pola pikir yang baik membutuhkan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya manusia dikaruniai berbagai potensi terutama kemampuan berpikir. Berpikir mempunyai kemungkinan untuk salah ataupun keliru, karena untuk mencapai suatu
Lebih terperinciKHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KERJA LAPANGAN, INKUIRI, DISKUSI PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 050670 PANTAI GEMI KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau yang biasa dikenal dengan classroom action research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif dalam upaya mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif dalam upaya mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI
Pedagogy Volume 1 Nomor 2 ISSN 2502-3802 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI Sukmawati 1 Program Studi Pendidikan Matematika 1, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciUniversitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA
KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA (Integrasi dengan IPA Terpadu) Siraj, M.Pd 1) 1 Dosen STKIP
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS Ermayanti ermayanti@unsri.ac.id Abstrak. Telah dilakukan Penelitian
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK SISWA SMP KELAS VII
ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKA BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK SISWA SMP KELAS VII Ika Putri Astriyana Sari 1), Suparman 2). 1 Program Magister Pendidikan Matematika, Universitas
Lebih terperinciGambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang ditemukan, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2010:128), penelitian tindakan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING Oleh: Triani, Supriyono, Isnaeni Maryam Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP PEMIKIRAN KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MULAWARMAN
Masitah.(2014). Pengaruh Sikap Pemikiran Kritis terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Jurnal ßIOêduKASI ISSN : 2301-4678 PENGARUH SIKAP PEMIKIRAN KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Rambah dan waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Juli
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Rambah Kecamatan Rambah dan waktu penelitiannya dilakukan pada bulan Juli sampai September
Lebih terperinciIndrajaya. Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram
24 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEND ENDED UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BERPIKIR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X2 MAN I MATARAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Indrajaya Staf pengajar
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 101774 SAMPALI DAITIN TARIGAN * DAN SYAFRIYANI YUNINGSIH ** *Dosen Jurusan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1
Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENINGKATAN MOTIVASI, AKTIVITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KELAS VIIF SMP NEGERI
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin
Korelasi Antara Kemampuan Merespon Pelajaran Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 2 Monta Tahun Pelajaran 2013/2014 Fahruddin Abstrak: Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI Oleh : JUFRI AFRIANTO ERA1D08043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI FEBRUARI,
Lebih terperinci