Bab 1. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya air dan udara yang menjadi salah satu
|
|
- Suryadi Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya air dan udara yang menjadi salah satu faktor penting dalam kelangsungan hidup manusia, bahasa juga telah menjadi salah satu faktor yang sangat penting. Menurut Setia (2005: 2), bahasa merupakan bentuk komunikasi antar manusia, sebab pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan interaksi dengan orang lain yang dapat terwujud dengan adanya komunikasi melalui bahasa yang digunakan. Bahasa merupakan salah satu ciri yang paling khas, yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya, yang dikaji dalam ilmu pengetahuan yang disebut dengan linguistik. Dalam bidang ilmu linguistik terdapat beberapa cabang ilmu yaitu fonologi, morfologi, semantik, sintaksis, sosiolinguistik, psikolinguistik dan lain-lain (Solehudin, 2009: 2). Keraf (2007: 114), juga mengungkapkan bahwa bahasa adalah alat untuk manusia saling bertemu dan bergaul sehingga harus dipakai secara tepat. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan menimbulkan suatu hubungan yang harmonis antara penutur dan petutur. Kemampuan manusia dalam berbahasa sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Menurut Solehudin (2009: 3), bahasa yang dipandang sebagai gejala sosial, tidak hanya ditentukan oleh faktor linguistik, tetapi juga ditentukan oleh faktor sosialnya, seperti status sosial, umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin dan sebagainya. Kajian 1
2 ilmu yang mempelajari dan membahas mengenai linguistik dan faktor-faktor sosialnya disebut dengan sosiolinguistik. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana faktor- faktor sosial seperti umur, jenis kelamin, dan status sosial tersebut mempengaruhi bahasa yang digunakan oleh seseorang. Oleh sebab itu penulis mengambil tema sosiolinguistik sebagai bahan penelitian skripsi. Faktor sosial yang akan diteliti oleh penulis adalah dilihat dari sudut pandang status sosialnya, yaitu antara hubungan guru dan muridnya, yang dikaitkan dengan bahasa yang digunakan saat berkomunikasi. Dalam berbahasa, ada yang dianggap sopan dan ada pula yang dianggap kasar. Setiap negara masing-masing pasti memiliki bentuk bahasa sopan sesuai dengan pola kalimat bahasa tiap-tiap negara tersebut. Kesopanan dalam berbahasa oleh penutur menunjukkan rasa hormat dan menghargai orang yang mendengarkan. Menggunakan bahasa yang sopan akan menjadi sangat penting saat penutur berbicara dengan atasan, orang yang dihormati atau orang yang usianya lebih tua. Kesopanan tersebut juga merupakan bagian integral dari kehidupan dalam masyarakat manusia (Stephan dan Liberman, 2004: 1), serta seseorang bisa disimpulkan tingkat kepribadian yang dimilikinya, dilihat dari kesantunan bahasa yang digunakan (Gulick, 2007: 248). Begitu pula dengan Jepang, yang terkenal karena memiliki pola bahasa sopan yang khas, yang disebut dengan keigo (Nakayama, et al, 2006: 110). Selain itu, bahasa Jepang juga mulai menjadi satu bagian dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tampak jelas pada kondisi seseorang yang tinggal di salah satu kota besar yang ada di Jepang, jarang sekali dalam satu hari berlalu tanpa bertemu dengan orang asing (Shadily, 1994: 15). 2
3 Keigo atau bahasa sopan di Jepang, adalah satu bentuk merendah yang digunakan untuk menghormati pendengar atau lawan bicara penutur. Uno dalam Hendry (1993: 64) menjelaskan bahwa penggunaan keigo juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan care atau perhatian terhadap seseorang. Hal ini ada pada salah satu kata dalam bahasa Jepang yang berhubungan dengan konsep keigo, yaitu teinei, yang dapat diartikan care atau perduli (perhatian). Keigo tersebut terbentuk berdasarkan hubungan antara penutur dan petutur, serta orang ketiga yang menjadi topik pembicaraan (Hirabayashi dalam Sitorus dan Novianti, 2006: 128). Disamping itu, berbahasa juga merupakan sebuah budaya. Secara budaya pun, keigo merupakan salah satu budaya Jepang yang menjadi ciri khas Jepang. Keigo dalam bahasa Jepang secara umum terbagi kedalam empat bentuk, yaitu sonkeigo (bahasa untuk meninggikan orang lain), kenjougo (bahasa untuk merendahkan diri sendiri), teineigo (bahasa sopan standar yang diakhiri dengan desu dan masu), bikago (bentuk yang memperindah bahasa yang digunakan oleh seseorang) (Nagasaki, 2004: 110). Dari keempat jenis keigo tersebut, sonkeigo dan kenjougo tergolong keigo yang paling jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Dalam bukunya, Boscaro (2003: 114) menyatakan bahwa perbedaan yang cukup besar terhadap keigo tentunya diekspresikan oleh masyarakat dari latar belakang dan dalam situasi yang berbeda. Pemahaman akan situasi penggunaan keigo yang salah dapat menimbulkan dampak buruk. Salah satu contohnya seperti yang diungkapkan oleh Boscaro (2003: 114), bahwa Beliau pernah mendengar adanya kasus pasien yang protes atau komplain di sebuah rumah sakit di Tokyo, karena pasien merasa tidak dihormati akibat para perawat yang menganggap para pasien tersebut seperti anak kecil dan tidak menggunakan bahasa yang sopan saat berbicara dengan mereka, 3
4 walaupun sebagian besar dari pasien tersebut ada yang berusia jauh lebih tua daripada perawat-perawat tersebut. Secara teori, juga dinyatakan bahwa keigo, khususnya sonkeigo dan kenjougo digunakan saat berbicara dengan orang yang tidak dikenal, orang yang sangat dihormati seperti guru, profesor, dan atasan, serta orang yang usianya lebih tua dari penutur (Haghirian, 2010: 76). Akan tetapi, pada kenyataan kehidupan sehari-hari, penulis menemukan banyak siswa Jepang yang tidak lagi menggunakan keigo saat berbicara terhadap gurunya. Davies dan Ikeno (2002: 146) juga menyatakan bahwa generasi muda Jepang saat ini tidak dapat lagi menggunakan keigo dengan baik, anak-anak tidak menggunakannya terhadap orang tua mereka di rumah, serta para siswa juga tidak menggunakannya lagi terhadap gurunya. Bahkan lebih jauh lagi, dapat dikatakan bahwa bentuk sopan dan kerendahan hati seperti tampak menghilang dalam bahasa sehari-hari dan yang dapat ditemukan saat ini hanya berupa percakapan, surat dan salam yang formal atau biasa. Oleh sebab itu, penulis mengambil judul Analisis Penggunaan Sonkeigo dan Kenjougo dalam Komunikasi Antara Siswa dan Guru di Jepang sebagai judul penelitian skripsi. Penulis ingin meneliti dan mengetahui berapa banyak generasi muda di Jepang, khususnya di daerah Osaka, yang masih menggunakan sonkeigo dan kenjougo, saat berbicara dengan gurunya. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui dalam kondisi seperti apa keigo tersebut digunakan dan terhadap siapa saja, apakah status sosial seperti hubungan guru dan murid tersebut mempengaruhi penggunaan keigo tersebut. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teori sosiolinguistik, yaitu adanya pengaruh sosial seperti umur, jenis kelamin, dan status sosial dalam 4
5 penggunaan bahasa oleh penutur, yang akan digunakan sebagai induk teori. Teori tersebut akan dihubungkan dengan konsep keigo, yaitu pola bahasa sopan dalam tata bahasa Jepang. Penjelasan yang lebih jelas dan rinci mengenai kelima jenis keigo tersebut akan dijelaskan oleh penulis pada bab II. Teori-teori tersebut akan dihubungkan dengan konsep uchi dan soto, suatu sistem pengelompokkan dalam masyarakat Jepang (Hirabayashi dan Hama, 1992: 3), yang dikaitkan dengan konsep hirarki atau hubungan atas-bawah (jouge kankei) yang tergolong rumit dan kompleks (Goekler, 2010: 29). Menurut Garcia (2010: 1), dalam pemikiran orang Jepang, ada perbedaan yang sangat besar antara cara memperlakukan orang yang ada dalam lingkungan penutur dengan orang yang berada di luar penutur, sehingga bila tinggal di Jepang, seseorang akan lebih baik jika masuk dan bergabung dalam suatu kelompok tertentu. Hal ini karena akan lebih sulit apabila seseorang ingin bergabung dengan kelompok yang bukan miliknya, jika tidak disambut sejak awal, akan tidak mungkin orang tersebut akan diterima dengan sepenuh hati (gambar 1). Hal ini juga diungkapkan oleh Hasegawa dan Hirose (2005: 3-4), yang menyatakan bahwa masyarakat Jepang telah sering dicirikan sebagai masyarakat yang kolektif atau berkelompok, dimana pihak yang berada dalam satu kelompok dengan penutur disebut uchi dan yang ada di luar kelompok tersebut disebut soto. Hubungan antara teori dengan analisis adalah penulis ingin mengetahui apakah siswa (dalam penelitian ini, penulis membatasi siswa yang berusia tahun) di Jepang masih menggunakan keigo saat berbicara dengan gurunya, yang dikaitkan dengan teori dan batasan-batasan politeness atau konsep keigo, hubungan uchi dan soto, serta hubungan hirarki Jepang. 5
6 Penulis akan menghubungkan dan menganalisis kondisi di Jepang terutama generasi mudanya, yang adalah siswa berusia tahun, masih menggunakan keigo seperti yang ada pada teori atau tidak, serta apakah faktor seperti status sosial mempengaruhi penggunaan keigo tersebut, seperti yang dinyatakan oleh Haghirian (2010: 76) bahwa keigo, khususnya sonkeigo dan kenjougo digunakan saat berbicara dengan orang yang tidak dikenal, orang yang sangat dihormati seperti guru, profesor, dan atasan, serta orang yang usianya lebih tua dari penutur. Selain itu, penulis akan menganalisis, apakah umur juga mempengaruhi penggunaan keigo tersebut, seperti halnya saat berbicara dengan guru yang usianya jauh lebih tua dibandingkan dengan guru yang usianya hanya berbeda beberapa tahun, apakah siswa akan menggunakan keigo terhadap kedua guru tersebut, atau hanya terhadap guru yang usianya jauh lebih tua, serta apakah status sosial, seperti teman, keluarga atau orang asing, juga mempengaruhi penggunaan tersebut. 1.2 Rumusan Permasalahan Dalam penelitian skripsi ini, penulis akan meneliti penggunaan keigo dalam hubungan komunikasi di Jepang. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Penulis hanya akan meneliti masalah penggunaan keigo, khususnya sonkeigo dan kenjougo dalam hubungan komunikasi di Osaka, Jepang, antara guru dan murid melalui angket dengan jumlah responden sebanyak 40 orang, yaitu 20 orang siswa 6
7 perempuan dan 20 orang siswa laki-laki, yang usianya dibatasi antara tahun, yang dikaitkan dengan konsep uchi dan soto, serta konsep hubungan hirarki. 1.4 Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat penelitian ini adalah agar para pembaca mengetahui kondisi kehidupan di Jepang saat ini, khususnya daerah Osaka terhadap penggunaan keigo dalam hubungan komunikasi antara siswa dan gurunya. Selain itu, pembaca juga dapat memahami berapa banyak siswa Jepang yang masih menggunakan keigo (sonkeigo dan kenjougo) dan terhadap siapa, serta dalam kondisi seperti apa keigo tersebut digunakan. Tujuan penelitian skripsi ini adalah karena keingintahuan penulis mengenai hubungan antara murid dengan guru di Jepang dalam penggunaan keigo, khususnya sonkeigo dan kenjougo, melalui bahasanya sehubungan dengan kehidupan di Jepang yang terus mengalami perkembangan, apakah para siswa tersebut masih menggunakan keigo pada saat berbicara dengan guru guru mereka dan berapa banyak siswa yang masih menggunakan keigo tersebut. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui dalam kondisi seperti apa, keigo tersebut akan digunakan serta apakah faktor-faktor sosial, seperti umur dan status sosial, mempengaruhi penggunaan keigo tersebut. 1.5 Metode Penelitian Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian skripsi ini adalah metode deskriptif analitis. Adapun tahapan penelitian yang akan penulis lakukan 7
8 adalah dengan menggunakan angket, yang terdiri dari dua buah angket yaitu angket soal serta angket pertanyaan yang akan diukur dengan skala likert, masing masing angket terdiri dari 10 buah pertanyaan, dan disebarkan kepada 20 orang siswa perempuan dan 20 orang siswa laki-laki sebagai responden, yang usianya dibatasi antara tahun melalui . Responden adalah masyarakat Jepang asli yang bertempat tinggal di daerah Osaka, Jepang. Kemudian setelah angket dikembalikan, penulis akan menganalisis hasil angket tersebut. Setelah itu, penulis akan membuat tabel dan diagram dari hasil angket yang telah dianalisis itu. Penulis akan menggabungkan metode angket dengan metode studi pustaka sebagai landasan teori, dimana metode yang digunakan disebut metode deskriptif analitis. Penulis menggunakan metode ini dengan tujuan agar data yang diperoleh untuk penelitian skripsi ini bersifat faktual, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. 1.6 Sistematika Penulisan Bagian pembuka terdiri dari abstraksi, daftar isi, serta ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, permintaan maaf atas segala kekurangan dalam penulisan dan harapan penulis Bab 1 berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, manfaat dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Pada latar belakang, penulis menjelaskan alasan pemilihan tema sosiolinguistik, alasan pemilihan judul Analisis Penggunaan Sonkeigo dan Kenjougo dalam Komunikasi Antara Siswa dan Guru di Jepang, pengenalan teori 8
9 yang akan digunakan oleh penulis, dan hubungan antara analisis dengan teori yang akan dipakai oleh penulis. Pada bab 2 (landasan teori), akan dijelaskan mengenai teori teori yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian skripsi ini. Beberapa teori yang akan digunakan adalah teori sosiolinguistik yang digunakan sebagai induk teori dan konsep keigo. yang dihubungkan dengan konsep uchi dan soto, yang dikaitkan dengan hubungan hirarki atau jouge kankei. Selain itu, juga ada berbagai teori pendukung lainnya yang akan digunakan untuk menganalisis. Pada bab 3 (analisis data), penulis akan menganalisis dan memaparkan data dalam bentuk tabel dan diagram, kemudian penulis akan menganalisa data yang dihubungkan dengan teori yang ada, untuk mengetahui apakah masih ada siswa di Jepang, yang masih menggunakan keigo (bahasa sopan) saat berbicara dengan guru, perbandingan jumlah siswa yang masih menggunakan keigo dengan yang tidak menggunakan dalam bentuk tabel dan diagram, serta pada kondisi seperti apa keigo tersebut digunakan. Penulis juga akan menambahkan teori teori pendukung lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yang tidak diuraikan pada bab 2. Bab 4, berisi simpulan yang diperoleh penulis dari hasil analisis data dalam penelitian skripsi yang dihubungkan dengan teori dan saran bagi para pembaca yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama, dengan tujuan agar dapat menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik lagi. Bab 5 adalah ringkasan yang berisi kesimpulan akhir dari semua penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu dari bab 1 sampai bab 4. Ringkasan pada bab 5 ini, yang kemudian akan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang atau yang disebut dengan gaiyou. 9
10 Penulis juga akan memasukkan bibliografi yang berisi buku buku, jurnal baik jurnal nasional maupun jurnal internasional, hasil dari internet berupa pdf dan sumber sumber lain yang digunakan oleh penulis sebagai sumber data dan teori dalam penelitian skripsi ini. Selain itu, penulis juga akan melampirkan lampiran seperti hasil angket pertama dan angket kedua yang telah diisi oleh responden serta lampiran lampiran lainnya yang mendukung dan digunakan dalam penelitian ini, serta daftar riwayat hidup. 10
Bab 5. Ringkasan. Bahasa yang digunakan untuk melakukan interaksi tersebut, tidak hanya. yang harmonis dan hubungan interkasi yang lancar.
Bab 5 Ringkasan Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa merupakan salah satu faktor yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Hal ini disebabkan, dengan berbahasa akan menciptakan adanya komunikasi yang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai bahasa bermunculan. Seperti yang dijabarkan oleh Douglas (2002: 6) bahwa, bahasa itu sistematis,
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Bahasa adalah alat komunikasi manusia. Sebagai makhluk sosial yang hidup
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi manusia. Sebagai makhluk sosial yang hidup dengan manusia lainnya, bahasa berperan penting dalam kehidupan. Dengan bahasa, seseorang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan lainnya, hubungan tersebut terjalin karena adanya komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam suatu komunitas tidak pernah lepas dari jalinan hubungan satu dengan lainnya, hubungan tersebut terjalin karena adanya komunikasi. Komunikasi itu sendiri
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Dalam The New Oxford Dictionary
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh suku, daerah dan bangsa dalam bersosial. Tanpa adanya bahasa, komunikasi antar manusia akan terhambat. Manusia
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata kebudayaan berasal dari kata Sansakerta budhayah, yaitu bentuk jamak
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kata kebudayaan berasal dari kata Sansakerta budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal (Koentjaraningrat, 1980 : 2 ). Kebudayaan dapat diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari karena dengan bahasa kita dapat menyampaikan suatu ide, pikiran,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena dengan bahasa kita dapat menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KEIGO
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KEIGO 2.1. Pengertian Keigo Keigo dalam bahasa Indonesia disebut bahasa hormat. Bahasa hormat sepadan dengan bahasa halus atau bahasa lemas sebagai istilah yang dipungut dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Itu artinya, manusia harus berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya agar dapat bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Linguistik merupakan dasar dalam mempelajari keahlian berbahasa, atau biasa disebut dengan ilmu bahasa. Linguistik berasal dari kata Latin Lingua yang artinya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat berkomunikasi menggunakan bahasa, manusia saling menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanyakan sesuatu, mengekspresikan diri, dan mempengaruhi orang lain. penting bagi manusia untuk berinteraksi dengan orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Hal ini membutikkan bahwa pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial. Manusia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Dewi (2009) dalam tesis yang berjudul Sapaan Bahasa Jepang : Bentuk,
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang diperoleh dari studi pustaka, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Beberapa
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Kalau kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup, kita akan kalah dalam
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pendidikan sudah menjadi hal yang sangat penting pada era modern ini. Manusia tidak lagi mementingkan kekuatan fisik melainkan otak dan pengetahuan. Terutama di era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sosial manusia. Manusia mencurahkan isi hatinya dengan menggunakan bahasa. Kebudayaan diturunkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Ada orang yang berbicara tentang bahasa sehari hari, bahasa diplomasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama. Sutedi (2003: 2) menyatakan bahwa
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. bangsa yang pernah jatuh pada titik nol akibat perang kemudian bangkit dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah bangsa yang mendapatkan nilai plus di mata dunia, sebagai bangsa yang pernah jatuh pada titik nol akibat perang kemudian bangkit dan berjalan dengan sangat
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. satu pihak dengan yang lain. Komunikasi adalah proses di mana seseorang, kelompok,
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi antara satu pihak dengan yang lain. Komunikasi adalah proses di mana seseorang, kelompok, atau organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguasai bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. pandangan sebagian masyarakat yang tidak merasa perlu untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai salah satu perwujudan budaya bangsa memiliki sejarah perkembangan yang unik, yakni lahir mendahului kemerdekaan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia
Lebih terperinci2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK PADA PEMBELAJARAN (KEIGO
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang banyak diminati di Indonesia. Menurut data The Japan Foundation tahun 2012 yang dikutip dari www.republika.co.id,
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia selalu melakukan aktivitas yang disebut dengan bersosialisasi. Satu bahasa digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, digunakan baik sebagai bahasa pengantar sehari-hari ataupun bahasa pengantar di lingkungan formal seperti bahasa pengantar sekolah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat digunakan manusia dalam menyampaikan ide, gagasan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa dapat digunakan manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan serta pengalamannya kepada orang lain. Tanpa bahasa manusia akan lumpuh dalam berkomunikasi,
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Ilmu tidaklah luput dari suatu bahasa, salah satunya bahasa Jepang. Bahasa
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju yang kaya akan berbagai ilmu, teknologi, kebudayaan dan beberapa hal lainnya. Hal yang paling menonjol di bidangnya adalah teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu identitas sebuah bangsa demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti bahasa Indonesia
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat digunakan untuk berhubungan atau berkomunikasi dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bersosial atau hidup bermasyarakat tidak pernah meninggalkan bahasa, yaitu sarana untuk berkomunikasi satu sama lain. Dengan berbahasa kita memahami apa yang orang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sutedi bahwa bahasa digunakan sebagai alat
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sutedi bahwa bahasa digunakan sebagai alat untuk
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia.
Bab 5 Ringkasan Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia. Tetapi perbedaan struktur kalimat antara bahasa Indonesia dan bahasa Jepang sering menjadi kendala bagi pemelajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap pergaulan, baik bermasyarakat, berbangsa, bahkan sampai ke dunia internasional, dibutuhkan suatu etika sebagai alat menilai baik-buruknya suatu
Lebih terperinciPRAGMATIK DAN PENELITIAN PRAGMATIK
PRAGMATIK DAN PENELITIAN PRAGMATIK Oleh : F.X. Nadar Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jika di Jepang juga terdapat bahasa daerah atau dialek. Pada awalnya penulis. yang sedang penulis pelajari di dalam perkuliahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika penulis belajar bahasa Jepang di tahun pertama memasuki jurusan Sastra Jepang, dapat dikatakan bahwa pengetahuan penulis terhadap bahasa Jepang adalah nol besar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbicara dan cara penyampaiannya. Dalam beberapa masyarakat, percakapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masyarakat yang berbeda orang tidak hanya berbicara dengan bahasa dan dialek yang berbeda, tetapi perbedaan ini juga muncul pada cara berbicara dan cara penyampaiannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi
Lebih terperinci2016 PENGGUNAAN TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA CIREBON DI KALANGAN GENERASI MUDA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu yang digunakan oleh masyarakat Jawa, terutama masyarakat yang tinggal di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan proses interaksi manusia satu dengan yang lainnya. Komunikasi bertujuan memberikan informasi atau menyampaikan pesan kepada mitra tutur.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan komunikasi dapat menyampaikan pesan antar umat manusia. Salah satu alat komunikasi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hormat yang digunakan untuk membuat kata-kata menjadi lebih indah. Ciri dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bikago adalah ciri khas ragam bahasa wanita dan jenis ragam bahasa hormat yang digunakan untuk membuat kata-kata menjadi lebih indah. Ciri dari bikago adalah ditambahnya
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tersebut dituangkan melalui bahasa. (Sutedi, 2003: 2). pada masyarakat untuk belajar bahasa Jepang.
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain. Memang terkadang kita menggunakan bahasa bukan untuk
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam
Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo
Lebih terperinciBAB II KONSEP PRONOMINA PERSONA DAN PENERJEMAHAN
8 BAB II KONSEP PRONOMINA PERSONA DAN PENERJEMAHAN 2.1. Ragam Bahasa Laki-laki dan Perempuan Menurut Harimurti Kridalaksana (1993: 184), ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pendidikan di Indonesia sudah mengalami perubahan yang drastis. Pendidikan di Indonesia tidak hanya fokus pada pelajaran umum, seperti matematika, IPA,
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja adalah suatu masa yang pasti dialami oleh semua orang. Pada tahapan ini seorang remaja adalah
Lebih terperinciUCAPAN TERIMA KASIH. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
ABSTRAKSI Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan). Di Jepang selain lambang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa seseorang memiliki sifat serta pengetahuan yang baik. memadukan kalimat-kalimat yang kita tulis dan ucapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan bahasa yang baik dalam penulisan latar belakang skripsi sangat penting, disamping menunjukkan kepribadian sang penulis, juga lebih menunjukkan bahwa seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat. Alat komunikasi itu disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai mahkluk sosial selalu berhubungan dengan orang lain. Dalam mengadakan hubungan atau interaksi dengan sesamanya, manusia memerlukan sebuah alat komuniksi.
Lebih terperinciPEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI
PEMAKAIAN ISTILAH-ISTILAH DALAM BAHASA JAWA DIALEK SURABAYA PADA BERITA POJOK KAMPUNG JTV YANG MELANGGAR KESOPAN-SANTUNAN BERBAHASA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan lain. Manusia memiliki keinginan atau hasrat untuk memenuhi
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Indonesia yaitu dorama. Menurut Wikipedia, dorama merupakan serial drama yang
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Untuk mempelajari suatu bahasa, orang dapat menggunakan berbagai macam media, misalnya film. Salah satu media berbahasa Jepang yang banyak beredar di Indonesia yaitu
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah aspek penting interaksi manusia. Dengan bahasa, (baik itu bahasa lisan, tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tuturan masyarakat kampung Sindang Sari desa Kersamanah kabupaten Garut yang direkam dari hasil
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. terkadang kita mengabaikan betapa pentingnya, kompleksitasnya dan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Sehingga manusia memerlukan komunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Littlejohn dan Foss (2008, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa selalu melibatkan unsur-unsur seperti materi, guru, siswa,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa selalu melibatkan unsur-unsur seperti materi, guru, siswa, metode dan media. Unsur ini diperlukan baik dalam pembelajaran bahasa daerah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia memerlukan sarana untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi tersebut, manusia memerlukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang telekomunikas. Saat ini untuk berkomunikasi dengan orang lain sangatlah
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Alih Kode Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian. Menurut KBBI konsep adalah rancangan dasar, ide, pengertian, dan gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013
BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini akan diuraikan, latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya. Ketika manusia berbicara,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan berbahasa merupakan sebuah aktivitas sosial yang dapat terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya. Ketika manusia berbicara, pembicara dan lawan bicara sama-sama
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan seharihari.dalam
Bab 1 Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan seharihari.dalam berbagai macam kegiatan dan interaksi, peranan bahasa sangatlah penting. Mengenai pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Bahasa adalah suatu simbol bunyi yang dihasilkan oleh indera pengucapan manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi sangat berperan
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciIMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia seringkali berinteraksi dan dalam berinteraksi manusia menggunakan bahasa.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:3), di dalam kehidupan sehari-hari
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti (2005:3), di dalam kehidupan sehari-hari interaksi sosial manusia tidak luput dari yang namanya berbahasa. Namun, apakah bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Pada umumnya seluruh kegiatan
Lebih terperinciUcapan Terima Kasih. atas berkat dan RahmatNya, hingga akhirnya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Abstraksi Dalam skripsi ini, saya menganalisis hubungan uchi dan soto yang terdapat di dalam e-mail, dengan mengamati proses perubahan penggunaan bahasa maupun topik pembicaraan yang menunjukkan hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan fukushi. Fukushi adalah kata yang dipakai untuk menerangkan yougen
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat berkomunikasi secara formal maupun informal, baik menggunakan ragam bahasa lisan maupun tulisan, orang Jepang sering menggunakan kata keterangan. Kata keterangan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. sejak zaman dahulu. Selain untuk menyampaikan suatu pesan, bahasa juga merupakan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sebuah sarana komunikasi yang dipergunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Selain untuk menyampaikan suatu pesan, bahasa juga merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun isyarat. Bahasa digunakan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting bagi kehidupan manusia karena bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi dan alat untuk menuangkan pikiran, baik secara lisan, tulisan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbahasa adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbahasa adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap manusia. Seperti halnya kegiatan yang lain, berbahasa akan terwujud apabila manusia terlibat di dalamnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesantunan berbahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan komunikasi yang baik di antara penutur dan lawan tutur. Kesantunan berbahasa memiliki
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antarsesama, berlandaskan pada
Lebih terperinciberkomunikasi. Dengan bahasa, manusia dapat memenuhi hasratnya sebagai makhluk sosial dalam upaya berinteraksi dengan orang lain.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Dengan bahasa, manusia dapat memenuhi hasratnya sebagai makhluk sosial dalam upaya berinteraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial mutlak akan saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial mutlak akan saling berinteraksi dan berkomunikasi antara satu dengan
Lebih terperinciAbstraksi. Kata kunci: Danjo, joseigo, danseigo
Abstraksi Danjo merupakan bahasa jepang yang terbentuk dari dua huruf kanji yaitu kanji yang menunjukkan arti pria ( 男 ) dan kanji yang menunjukkan arti wanita( 女 ). Dalam ilmu sosolinguistik, terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkaitan dengan ungkapan yang merupakan bagian dari tindak tutur, banyak hal yang harus dipahami oleh pembelajar ketika mempelajari bahasa asing. Hal tersebut
Lebih terperinciOleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN
Kajian pemakaian bahasa dalam SMS (Short Message Service) mahasiswa program studi pendidikan bahasa, sastra indonesia dan daerah FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (Sebuah Tinjauan Sosiolinguistik)
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN MAHASISWA SEMESTER 8 TAHUN AKADEMIK 2011/2012 DALAM MENGGUNAKAN VERBA SONKEIGO DAN KENJOOGO
ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA SEMESTER 8 TAHUN AKADEMIK 2011/2012 DALAM MENGGUNAKAN VERBA SONKEIGO DAN KENJOOGO Skripsi Oleh Dhita Permata Sari 1200996783 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2012 Daftar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan bukanlah sesuatu hal yang asing dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan penjualan dan untuk mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu yang dikenal sebagai kata, melambangkan suatu konsep. Setiap bahasa sebenarnya mempunyai ketetapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan, manusia dikodratkan sebagai makhluk sosial karena manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya membutuhkan bantuan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Menurut Sutedi (2004:2),
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Menurut Sutedi (2004:2), bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial dan anggota masyarakat memerlukan bahasa sebagai media komunikasi untuk berinteraksi dengan makhluk lainnya untuk mengungkapkan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dunia pendidikan mempunyai banyak bidang ilmu yang dapat dipelajari.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan mempunyai banyak bidang ilmu yang dapat dipelajari. Salah satu bidang ilmu tersebut yaitu bidang ilmu linguistik. Linguistik merupakan dasar dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media komunikasi yang paling canggih dan produktif. Kentjono (dalam Chaer, 2007: 32) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi utama untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bahasa adalah sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari bahasa sebagai alat komunikasi utama untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bahasa adalah sistem lambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa pria (danseigo) dan ragam bahasa wanita (joseigo). Sudjianto dan Dahidi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ragam bahasa Jepang yang dilihat dari segi penuturnya, yaitu ragam bahasa pria (danseigo) dan ragam bahasa wanita (joseigo). Sudjianto dan Dahidi mengatakan danseigo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang itu diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik,
Lebih terperinciSAPAAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
SAPAAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
Lebih terperinciBAB 5 RINGKASAN. memanggil atau menyebut lawan bicara yang sudah kita kenal ataupun yang belum kita
BAB 5 RINGKASAN Dalam berkomunikasi kita sering menggunakan kata pronomina persona untuk memanggil atau menyebut lawan bicara yang sudah kita kenal ataupun yang belum kita kenal. Sehingga tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi kepada sesamanya, baik itu lisan maupun tulisan. Menurut Parera (1997:27), bahasa ialah
Lebih terperinci