TINGKAT KETERGANGGUAN MASYARAKAT AKIBAT KEBISINGAN LALU-LINTAS PADA JALAN PLUMPANG RAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINGKAT KETERGANGGUAN MASYARAKAT AKIBAT KEBISINGAN LALU-LINTAS PADA JALAN PLUMPANG RAYA"

Transkripsi

1 TINGKAT KETERGANGGUAN MASYARAKAT AKIBAT KEBISINGAN LALU-LINTAS PADA JALAN PLUMPANG RAYA COMMUNITY ANNOYANCE DUE TO ROAD TRAFFIC NOISE ON PLUMPANG RAYA STREET Mita Pristiani 1, Idris Maxdoni Kamil 2 dan I.B Ardhana Putra 3 Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Jl. Ganesha 10 Bandung mita_akz@yahoo.com, 2 idris_kamil@yahoo.com, 3 ardhanap@yahoo.com Abstract: Regard to increasing number of vehicle circulating in urban networks, road traffic noise is recognized as a serious health problem and raises several aspects of general public awareness. The objective of the study was to investigate the negative effects resulting from the exposure to road traffic noise on people s well-being focused on annoyance in Plumpang Raya Street. Noise measurement was conducted at 14 sampling points. A total of 200 individual were surveyed. The survey questionnaires was distributed through multistage random sampling and distinguished between noise annoyance experienced on a noisy environment and quiet environment. Furthermore, in order to asses the influence on annoyance level (dependent variable) of exposure level and explanatory variable (age, sex, residence time, and social status), correlation and multiple linier regression analysis with stepwise procedure were conducted. The study reveals that the average of Leq was ± 0.9 dba for regular day and 74.05±1.0 dba for holiday. It was found that Burgess model can be considered as the fittest model to predict traffic noise. The finding of this study revealed that very/extremely annoyance was reported by more than 40% of subjects exposed to Leq>65 dba compared to less than 30% among those exposed to Leq< 65 dba. People having higher social economic status report higher annoyance. There is weak correlation between gender, age, and duration living and annoyance level. Separate analysis indicate that people react stronger to road usually had motivation to move to better environment. Output results of multiple regression formula was y=0.088x-3.18(r 2 =0.629) and limited for exposure level ranged from 48 to 93 dba. Key words: road traffic noise, annoyance, regression model, statistical analysis Abstrak : Seiring meningkatknya jumlah kendaraan yang berlalu-lalang pada sejumlah ruas jalan, kebisingan lalu-lintas dianggap sebagai masalah kesehatan serius yang menjadi perhatian publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengivestigasi pengaruh negatif yang ditimbulkan akibat paparan bising lalu-lintas pada kehidupan masyarakat dengan fokus ketergangguan. Pengukuran tingkat bising dilakukan pada 14 titik di sepanjang Jalan Plumpang Raya. Dua ratus orang berpartisipasi dalam survey ini. Kuesioner disebarkan dengan metode sampling acak bertingkat dengan membedakan ketergangguan pada daerah yang bising dan tenang. Selanjutnya, untuk mengevaluasi pengaruh variabel eksplanatori (jenis kelamin, umur, lama tinggal, dan status sosial) terhadap tingkat ketergangguan sebagai variabel terikat, dilakukan serangkaian metode korelasi dan analisis regresi berganda dengan menggunakan prosedur stepwise. Dari pengukuran didapatkan nilai Leq untuk hari kerja adalah ± 0.9 dba, sementara untuk hari libur 74.05±1.0 dba. Untuk memprediksi tingkat bising ini, model Burgess adalah model yang paling memenuhi. Hasil studi kuesioner menunjukkan bahwa sebanyak lebih dari 40% responden yang terpapar Leq>65 dba mengaku cukup sangat/sangat terganggu. Sementara ketergangguan tersebut pada daerah Leq< 65 diberikan oleh kurang dari 30 % responden. Jenis kelamin, umur, dan lama tinggal memiliki keterhubungan lemah dengan tingkat ketergangguan. Adapun analisis lainnya mengindikasikan bahwa individu yang terganggu memiliki keinginan untuk pindah ke tempat yang lebih tenang atau melakukan upaya untuk mengurangi bising. Persamaan yang didapatkan dari analisis regresi berganda adalah y=0.088x-3.18(r 2 =0.629) yang berlaku untuk tingkat bising pada kisaran dba. Kata Kunci : bising lalu lintas jalan, ketergangguan, model regresi, analisis statistik EH3-1

2 PENDAHULUAN Menurut World Health Organization, kebisingan dalam kota merupakan jenis polusi paling berbahaya setelah polusi udara dan air. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan berat di sekitar daerah perumahan masyarakat, tingkat polusi bising menjadi salah satu masalah yang tak terelakkan bagi masyarakat. Kebisingan lingkungan menyebabkan meningkatnya keluhan dari masyarakat. Pengaruh yang paling sering terjadi akibat kebisingan adalah ketergangguan (annoyance). Ketergangguan dapat dianggap sebagai konsekuensi dari kesehatan atau konsekuensi sosial, tergantung pada pengertian kesehatan (Rumberg, 2009). Dua jenis ketergangguan utama yang sering dikeluhkan akibat intervensi bising jalan raya terhadap kegiatan tertentu adalah gangguan istirahat seperti kesulitan tidur dan berubahnya pola tidur serta gangguan komunikasi/percakapan yang umumnya menjadi masalah serius pada sekolah, rumah, dan tempat kerja (Banerjee, 2008). Ketergangguan yang dirasakan manusia ketika berhadapan dengan bising juga dapat menstimulasi gejala stress di dalam dirinya (Ouis, 2002). Berbagai indikator bising seperti Ldn, TNI, and Leq (faktor akustik) telah sering digunakan di berbagai belahan dunia untuk mengevaluasi ketergangguan secara kuantitatif (Singhal, 2005). Namun evaluasi tersebut seringkali menjadi sulit ketika faktor-faktor nonakustik seperti sensitivitas, situasi sosial-ekonomi dan umur juga memberikan pengaruh yang mengganggu keterhubungan antara ketergangguan dan faktor akustik. Hal ini disebabkan pada kenyataannya ketergangguan disebabkan sebagian oleh faktor akustik, sebagian lainnya disebabkan oleh variabel-variabel moderator seperti aspek personal dan sosial suatu lingkungan perumahan. (Bluhm, et al., 2004). Meskipun tingkat dan sumber bising umumnya sama di tiap negara yang melakukan survey, namun tanggapan partisipan akan berbeda sebagai akibat dari kebudayaan, bahasa, dan pertanyaan yang diajukan (Juan-Li, 2008). Reaksi orang terhadap bising bermacammacam dengan alasan yang beragam. Seperti pada penelitian yang dilakukan sebelumnya, umumnya ketergangguan lebih banyak dialami wanita atau individu dengan tingkat penghasilan tinggi. Kemudian, orang-orang yang tinggal pada daerah dengan tingkat bising di bawah 65 dba umumnya memberikan ketergangguan yang lebih rendah (Gjestland, 2007). Lalu ada lagi kecenderungan bahwa ketergangguan membuat orang melakukan upaya seperti menutup jendela untuk mengisolasi sumber bising. Bahkan, orang yang toleransi terhadap bisingnya lebih rendah memilih pindah ke tempat yang lebih tenang (Ouis, 2002). Tujuan dari makalah ini adalah untuk menganalisis keterhubungan antara ketergangguan dan bising lalu-lintas dengan latar perumahan pada perkotaan sekaligus menginvestigasi pada tingkat paparan berapa ketergangguan mulai muncul. Fakta-fakta di atas membawa penelitian ini pada hipotesis nol bahwa orang yang tinggal pada tempat yang lebih bising akan lebih terganggu daripada orang yang tinggal pada daerah yang lebih tenang. Hipotesis lainnya adalah variabel-variabel eksplanatori mempunyai hubungan dengan tingkat ketergangguan. Hasil penelitian ini sangat penting baik untuk masyarakat dan pemerintah dalam membuat regulasi yang efisien untuk perencanaan jalan sehingga populasi yang terpajan akan seminimal mungkin merasa tidak nyaman. METODOLOGI Pengukuran dilakukan di Jalan Plumpang Raya dan sekitarnya pada bulan Mei-Agustus. Pengukuran Kondisi Lalu Lintas Pertama-tama dilakukan penghitungan volume kendaraan untuk mengetahui hubungan antara bising dan jumlah kendaraan. Prosedur penghitungan adalah sebagai berikut. Pertama, kendaraan dibagi menjadi tiga kategori yaitu sepeda motor, mobil penumpang berukuran sedang dan kendaraan berat (lebih dari 4 roda). Kedua, dilakukan pengukuran tiga jenis EH3-2

3 kendaraan tersebut selama 15 menit untuk mewakilii volume kedaraan selama 1 jam seperti yang direkomendasikan DLLAJR. Pengukuran dilakukan baik pada hari libur dan hari kerja. Kecepatan rata-rata dari laju volume lalu lintas didapatkan dengan mengambil acak 3 kendaraan dari masing-masin ng jenis dan mengukur waktu tempuh kendaraan-kendaraan tersebut pada jalan sepanjang 30 m. Pengukuran Tingkat Bising Pengukuran tingkat suara dilakukan pada 14 titik pengukuran yang berlokasi di sepanjang jalan pada setiap gang yang terbentang dari Alur Laut sampai Walang Baru. Lokasi dari titik-titik pengukuran yang diwakili oleh gambar persegi kecil dapat dilihat pada Gambar 1. Pengukuran tingkat bising yang ditimbulkan dilakukan seharian (7.00 AM to PM) dengann variasi jarak pada sisi bangunan yang lebih dekat dengan jalan Gambar 1. Lokasi titik pengukuran Pengukuran dilakukan pada ketinggian 1.2 m menggunakan Integrated Sound Level Meter Rion NL-01 yang dilengkapi dengan tripod. Waktu pengukuran padaa masing-masing titik diatur 10 minute dengan menggunakan All Pass response. Pada studi ini, indeks-indeks kebisingan yang diukur adalah Leq, Lmax, Lmin, L 10, L 50, and L 90 dan didapatkan secara otomatis. Tidak terjadi hujan atau angin yang bertiup secara ekstrem selama pengukuran. Untuk mengetahui apakah antara waktu (pagi, siang, sore) memberikan nilai tingkat bising yang berbeda, dilakukan uji Independent T-Test. Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan nilai prediksi beberapa model regresi yang dikembangkan oleh penelitian sebelumnya yaitu model Johnson and Saunders, Burgess, Andi, dan Pasupati model. Model terpilih adalah model yang paling dapat menggambarkan data. Dengan menggunakan uji paired t-test, dapat dibandingkan antara outpu model dan hasil obsevasi yang sesungguhnya. Survey dengan Kuesioner Data mengenai latar belakang masyarakat seperti jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan tingkat pendidikann didapatkan dari Kelurahan Tuguu Utara. Untuk mendapatkan informasi mengenai sikap masyarakat terhadap bising, dilakukan survey kuesioner kepada 200 orang yang meliputi 1000 orang kasuss dan 100 orang kontrol. Disain kuesioner terdiri dari empat bagian. Bagian pertama untuk mengidentifikasi umur, jenis kelamin, lama tinggal, dan status sosial-ekonomi. : kepuasan terhadap lingkungan, kesadaran akan Bagian kedua mendefinisikan beberapa faktor yang diduga berpengaruh bising, adaptasi terhadap bising, keinginann pindah ke tempat yang lebih baik, dan usaha untuk mengurangi bising. Bagian ketiga adalah penilaian tingkat ketergangguan seseorang terhadap bising dan bentuknya. Untuk melakukan penilaian ketergangguan, digunakan skala verbal yang digunakan Fields (1998) dan merupakan pertanyaan standar internasional di Inggris. Fields mengelompokkan ketergangguan dalam beberapa tipe, dengann urutan : Sangat, Cukup Sangat, Sedang, Sedikit, dan Tidak Sama Sekali (Hoeger, 2002)

4 Analisis Statistik Hipotesis nol yang digunakan dalam penelitian ini diartikan sebagai tidak terdapat perbedaan atau tidak terdapat hubungan. Tingkat signifikansi minimum untuk menolak Ho pada semua analisis (preset α) adalah 0.05 (uji dua ekor) kecuali pada korelasi, nilai minimum α juga Untuk mempelajari keertan hubungan antarvariabel pada kuesioner, digunakan koefisien korelasi Kendall. Selanjutnya, untuk mendapatkan hubungan linieritas antara Leq terhadap ketergangguan, dibangun suatu model regresi berganda menggunakan prosedur stepwise (gabungan antara prosedur forward dan backward). Untuk mengetahui akurasi persamaan, dilakukan serangkaian uji statistik seperti penghitungan koefisien determinan ( R 2 ) dan analisis variansi (ANOVA) untuk mengetahui signifikasi regresor terhadap variabilitas variabel dependen. HASIL Volume kendaraan diwakili dengan jumlah kendaraan per jam. Hasil pengukuran menunjukkan volume kendaraan tertinggi terjadi pada sore hari ( ) baik pada hari kerja dan hari libur. Pada Gambar 2, terlihat bahwa jumlah kendaraan pada hari libur waktu siang ( unit) nilainya lebih besar dari hari biasa ( unit). Kecepatan ratarata baik pada hari libur dan hari kerja adalah 25 km/jam. Dari semua jenis kendaraan yang diukur, 73.2% terdiri dari sepeda motor pada hari kerja dan sekitar 63.2% pada hari libur, diikuti oleh jumlah mobil sebanyak 13% pada hari libur dan 29,8% pada hari kerja, sisanya adalah 3% pada hari biasa and 7,8% on pada hari libur adalah persentase kendaraan berat. Jumlah Kendaraan :00-09:00 09:00-10:00 10:00-11:00 11:00-12:00 12:00-13:00 13:00-14:00 14:00-15:00 15:00-16:00 16:00-17:00 17:00-18:00 18:00-19:00 19:00-20:00 20:00-21:00 Selang Waktu weekend regular day Gambar 2. Jumlah kendaraan terhadap waktu Gambar 3 menunjukkan nilai Leq pada tiap titik untuk masing-masing waktu di hari kerja dan hari libur. Tingkat bising Leq tidak bervariasi terhadap waktu atau cenderung konstan. Hal ini dibuktikan dengan uji Independent T-test yang mendapati bahwa tidak ada perbedaan rata-rata untuk nilai Leq pagi hari, siang hari, dan malam hari baik pada hari kerja dan hari libur (p>0.05). Nilai rata-rata Leq adalah ± 0.9 dba untuk hari biasa dan 74.05±1.0 dba untuk hari libur. Semua nilai Leq melebihi baku mutu untuk perumahan (55 dba). EH3-4

5 Leq (dba) Titik Sampling (a) Inter AM PM Standard Level Leq (dba) Titik Sampling Inter AM PM Standard Level (b) Gambar 3. (a) Nilai Leq hari libur (b) Nilai Leq hari kerja Nilai Leq dengan variasi jarak dapat dilihat pada Gambar 4. Penambahan jarak dua kali menurunkan tingkat bising hingga ± 6 dba, sehingga termasuk kategori daerah free field. Penurunan ini menunjukkan bahwa tidak ada faktor reflektif yang mengganggu perambatan energi suara. Leq (dba) Jarak dari jalan (m) Gambar 3. (a) Nilai Leq hari libur (b) Nilai Leq hari kerja Ringkasan dari keseluruhan nilai Leq pada perumahan di sekitar Jalan Plumpang Raya digambarkan oleh suatu peta kontur kebisingan. Seperti ditunjukkan pada Gambar 5, kontur 76 dba didapati pada sepanjang jalan. Sementara kontur 56 dba didapati pada area Walang Baru (area kontrol) EH3-5

6 Gambar 5. Peta tingkat bising Tabel 1 memperlihatkan perbedaan antara nilai Leq hasil pengukuran dengan Leq hasil prediksi model. Dari 6 model, model Burgess yang memiliki beda paling kecil dengan nilai yang diamati baik dengan perhitungan manual ataupun uji paired-t-test (p>0.05). Tabel 1. Perbandingan Leq pengukuran dengan Leq prediksi model Beda (dba) Pengukuran Modifikasi JS Nelson Burgess Andi Burgess Pasupati Rata-Rata Pada daerah berkasus, jenis kelamin pria pada sampel sebanyak 60 orang (60%) dan 40% wanita. Dari seluruh responden, yang berumur di bawah 20 tahun berjumlah 8%, tahun sebanyak 37%, tahun 23%, tahun 15%, serta di atas 50 tahun sebanyak 17%. Hasil uji beda rata-rata menunjukkan bahwa ketergangguan pada daerah kontrol dan daerah kasus berbeda. Ho ditolak karena memiliki signifikansi di bawah 0.05 (signifikansi : 0.00). Distribusi data masing-masing daerah terlihat pada Gambar 7. Distribusi data pada daerah kontrol berpusat pada 1 (nilai rata-rata) dan memiliki puncak kurva yang relatif lancip, terbukti dengan nilai kurtosis yang positif ( nilai kurtosis = ). Sementara, distribusi data pada daerah kasus menyimpang lebih menyimpang dari rata-ratanya jika dibandingkan daerah kontrol sehingga kurva lebih tumpul, terbukti dengan nilai kurtosisnya yang negatif (-0.986). Hal ini menggambarkan bahwa variasi ketergangguan lebih banyak ditemui pada daerah kasus seperti yang dihipotesakan. Untuk membandingkan prevalensi ketergangguan pada masing-masing karakteristik kelompok dapat dilihat pada tabel 2. Tabel berikutnya adalah ringkasan nilai koefisien korelasi Kendall s tau b untuk masing-masing hubungan antara dua variabel. Dari tabel ini, kita mendapati bahwa faktor yang memiliki korelasi signifikan (p<0.01) dengan tingkat ketergangguan adalah upaya mengurangi tingkat bising, tingkat penghasilan, Leq,dan tingkat pendidikan, dan umur. EH3-6

7 (a) (b) Gambar 6. (a) Histogram tingkat ketergangguan pada daerah kontrol (b) Histogram tingkat ketergangguann pada daerah kasus Tabel 2. Proporsi tingkat ketergangguan pada berbagai karakteristik kelompok Variables Tidak Sedikit Sedang Cukup-Sangat Sangat Total Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 41.1% 58.9% 67.9% 32.1% 53.1% 46.9% 63.6% 36.4% 55.6% 44.4% 51.3% 48.7% SD/SMP 46.2% 44.4% 35.5% 22.2% 20.0% 33.0% Tingkat SMA Pendidikan 53.8% 55.6% 54.8% 50.0% 50.0% 53.0% D3/S1.0%.0% 9.7% 27.8% 30.0% 14.0% <20 tahun 4.4% 25.0% 9.4% 9.1% 14.8% 10.1% tahun 13.3% 25.0% 46.9% 36.4% 25.9% 24.6% Umur 30-39tahun 25.6% 14.3% 18.8% 22.7% 33.3% 23.6% tahun 21.1% 25.0% 6.3% 9.1% 11.1% 16.6% >50 tahun 33.3% 10.7% 18.8% 22.7% 14.8% 24.1% 0-3 tahun 14.4% 21.4% 43.8% 36.4% 22.2% 23.6% Lama 3-6 tahun Tinggal 10.0% 25.0% 9.4% 4.5% 18.5% 12.6% > 6 tahun 75.6% 53.6% 46.9% 59.1% 59.3% 63.8% Rp <0.5 juta 23.1% 38.9% 16.1% 11.1% 15.0% 20% Tingkat Rp juta Penghasilan 38.5% 27.8% 58.1% 16.7% 20.0% 35.0% Rp 1-5 juta 38.5% 33.3% 25.8% 72.2% 65.0% 45.0% Tabel 3. Korelasi Bivariat Antara Tingkat Ketergangguan, Faktor Akustik, dan Non Akustik Tingkat Tingkat Lama Jenis Variabel Upaya Leq Umur Pendidikan Penghasilan Tinggal Kelamin Tingkat **.641 ** -.226**.274 **.236 ** -.165* -.131* Ketergangguan n *signifikan pada tingkat 0.05 (uji 2 sisi) **signifikan pada tingkat 0.01 (uji 2 sisi) Gambar 7 menggambarkan ketergangguan pada tingkat cukup sangat/sangat terganggu pada berbagai tingkat dba. Ketergangguann skala 4 dan seterusnya diberikan lebih dari 40% responden yang terpapar Leq>65 dba sementara ketergangguan tersebut pada daerah Leq< 65 dba hanya diberikan oleh kurang dari 30 % responden.

8 %Sampel Cukup Sangat Terganggu Sangat Terganggu > Gambar 7. Persentase ketergangguan tingkat cukup sangat dan sangat Ditanyakan mengenai ketidakpuasannya terhadap lingkungan, terdapat 11% responden yang menjawab tidak puas akibat bising. Populasi sebagian besar mengeluhkan cuaca yang panas (31%). Maksud dari ketidakpuasan campuran adalah ketika orang mengeluhkan tentang permasalahan lingkungan mereka lebih dari satu misalnya bising dan getaran, atau tiga tipe ketidakpuasan lingkungan, seperti bising, getaran, dan temperatur. Dari Gambar 8, kita lihat terdapat 31% yang melaporkan ketidakpuasan lebih dari satu masalah. Oleh karena itu, biasanya orang-orang yang mengalami ketegangguan bising mengkombinasikannya dengan ketergangguan lain seperti getaran. Dari semua yang mengalami ketergangguan bising (82% dari populasi kasus), 32% di antaranya mengalami gangguan percakapan/komunikasi. Adapun 27% orang mengeluhkan gangguan tidur. 13% mengalami ketergangguan campuran, misalnya mengalami gangguan percakapan dan tidur sekaligus. (a) (b) Gambar 8. (a) Bentuk ketidakpuasan lingkungan (b) Bentuk ketergangguan bising Orang yang mengalami ketergangguan terhadap bising jalan raya memiliki kecenderungan untuk termotivasi pindah ke tempat lain serta biasanya melakukan upaya untuk mengurangi bising di tempat tinggalnya dengan menutup pintu/jendela. Gambar 9 menunjukkan baik persentase orang-orang yang berpikir untuk pindah dan orang-orang yang melakukan upaya untuk mengurangi tingkat bising di tempat tinggalnya dalam di antara kelompok tingkat terganggu sejenis. Semakin tingkat ketergangguannya tinggi, semakin besar persentase dalam kelompok terganggu tersebut yang ingin pindah ataupun melakukan upaya. EH3-8

9 Sample Percentage (%) Berupaya Mengurangi Bising Keinginan Pindah Annoyance Level Gambar 9. Persentase keinginan pindah dan upaya dalam kelompok terganggu Penghitungan prediksi ketergangguan dengan Leq sebagai variabel independen dilakukan menggunakan analisis regresi. Dengan R 2 =0.629, berarti 62.9% variasi pada Y dapat dijelaskan secara linier oleh X. Berdasarkan uji ANOVA, Ho (tidak ada hubungan linier) ditolak dengan P< Tingkat Keterganggauan Leq (dba) y = 0.088x R² = Gambar 10. Model regresi untuk memprediksi tingkat ketergangguan Dengan memasukkan nilai skala ketergangguan, kita dapat mengetahui nilai-nilai Leq yang menyebabkan ketergangguan orang pada skala-skala tersebut ( lihat Tabel 4). Tabel 4. Tingkat ketergangguan sebagai fungsi Leq Tingkat Ketergangguan Leq (dba) PEMBAHASAN Pemilihan lokasi pada penelitian ini cukup reliable mengingat seiring bertambahnya dua kali jarak, penurunan yang terjadi hingga 6 dba, sehingga faktor reflektif dapat diabaikan. Dengan demikian, pendapat orang-orang tentang ketergangguan tidak bervariasi karena faktor ini. Dengan mengetahui persentase masing-masing jenis kendaraan, dapat diketahui bahwa sepeda motor adalah kontributor utama terhadap kebisingan jalan raya. Namun, ternyata responden terbanyak ada pada kelompok yang terganggu oleh truk (71%). Responden yang terganggu oleh motor hanya 13%, sementara sisanya terganggu oleh mobil penumpang. Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian di India yang menyatakan bahwa responden umumnya terganggu oleh kendaraan berat (Banerjee, 2008). Besarnya ketergangguan akibat kendaraan berat juga dapat dijelaskan karena pada kecepatan rendah, EH3-9

10 umumnya kendaraan berat lebih mengganggu daripada jenis kendaraan lainnya (To et al., 2002) Evaluasi menunjukkan bahwa model Burgess adalah model paling tepat untuk memprediksi kebisingan di Jalan Plumpang Raya. Hal ini dikarenakan model regresi Burgess mengabaikan variabel kecepatan, sehingga cocok untuk jalan-jalan di Jakarta yang sering mengalami kemacetan. Oleh karena itu, untuk memprediksi Leq dapat digunakan persamaan : LAeq = log Q p 19.3 log d. Tabel 4 menggambarkan korelasi antara tingkat ketergangguan dengan beberapa variabel lain. Terlihat bahwa korelasi paling besar terjadi antara tingkat ketergangguan dan Leq. Peningkatan dba menyebabkan peningkatan ketergangguan. Hal ini diperjelas dengan perbedaan ketergangguan yang terjadi pada daerah tenang dan bising. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa Leq adalah prediktor terbaik untuk tingkat ketergangguan, seperti yang dihipotesakan. Meskipun begitu, tingkat ketergangguan tidak hanya tergantung pada tingkat bising. Berdasarkan tabel 4, tingkat ketergangguan juga akan muncul lebih tinggi pada orang-orang dengan status sosial-ekonomi yang lebih tinggi. Variabel lain yang juga berkorelasi dengan tingkat ketergangguan adalah upaya untuk mengurangi kebisingan seperti menutup jendela atau pintu. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa ketergangguan dan kesulitan untuk tidur banyak terjadi pada mereka yang menutup jendela pada sisi yang terpajan jalan raya (Meijer et al., 1985). Adapun berdasarkan tabel, umur, jenis kelamin, dan lama tinggal berkorelasi lemah dengan tingkat ketergangguan. Korelasi negative antara umur dan tingkat ketergangguan berlawanan dengan penemuan yang menyatakan bahwa orang tua umumnya lebih mudah terganggu oleh bising (Berglund and Lindvall, 1995). Penemuan bahwa orang yang tinggalnya belum lama lebih terganggu sesuai dengan penelitian yang menyatakan orang yang biasanya tinggal dalam waktu yang lama akan terbiasa dengan kebisingan (Griefahn et al., 2000). Hipotesa tentang keinginan pindah juga diterima karena terbukti bahwa orang dengan tingkat ketergangguan lebih tinggi memiliki kecendrungan untuk pindah atau melakukan upaya untuk mengurangi kebisingan. Keterbatasan dari studi ini adalah tidak adanya pengukuran sensitivitas bising, sejarah responden sebelum tinggal di daerah yang terpapar bising, serta arah jendela rumah responden ketika tidur. Pentingnya pengukuran sensitivitas terhadap bising terbukti bahwa penelitian di suatu kota berukuran sedang, angka orang yang sensitif terhadap bising sebesar 25% yang tentunya signifikan (Matsumara and Rylander, 1991). Kemudian, pentingnya arah jendela dideskripskan dalam studi yang menemukan bahwa pengaruh psikologi banyak dialami oleh orang-orang dengan arah jendela menghadap jalan yang membuat waktu untuk tertidur lebih lama (Babisch, 2000). Berdasarkan hasil regresi didapatkan persamaan : y = 0.088x-3.18, dapat dikatakan bahwa nilai ketergangguan prediksi dengan Leq sebagai variabel independen memiliki korelasi antar variabilitas yang sedang (r=0,793). Karena keterbatasan penggunaan, Leq yang digunakan dalam persamaan ini direkomendasikan berkisar antara dba. Keterhubungan dan koefisien linieritas ini valid pada tingkat kepercayaan 95% dan berada pada daerah penolakan Ho (tidak ada hubungan linieritas) berdasarkan signifikansi uji dua ekor (p<0.025). KESIMPULAN Ada hubungan yang cukup kuat (sedang) antara tingkat bising dan tingkat ketergangguan, sementara tidak ada bukti statistic yang cukup kuat dari penelitian ini yang menunjukkan usia, jenis kelamin, dan lama tinggal mempunyai pengaruh terhadap tingkat ketergangguan. Atribut individu yang berkorelasi dengan tingkat ketergangguan adalah tingkat pendidikan dan pendapatan. Adapaun analisis terpisah menemukan bahwa ditemukan keinginan untuk pindah pada orang-orang dengan ketergangguan tinggi. EH3-10

11 DAFTAR PUSTAKA Babisch, W Traffic Noise and Cardiovascular Disease : Epidemiological Review and Synthesis. Noise&Health 8 : 9-32 Berglund, B. dan Lindvall, T Community Noise. Archives of The Center for Sensory Research. Stockholm University and Karolinska Intitutet, Stockholm Banerjee, D., S.K Chakraborty, S. Bhattacharyya, dan A. Gangopadhyay Attidunal Response Towards Road Traffic Noise in The Industrial Town of Asansol, India. Environment Monitoring Assesment 151 (2009) : Griefahn, B., Scheumer-Kohrs A., Scheumer R., Moehler V., dan Mehnert P Physiological, Subjective, and Behavioural Responses During Sleep to Noise From Rail and Road Traffic. Noise & Health Hoeger, R., D. Schereckenberg, U. Felscher-Suhr, dan B. Griefahn Night Time Noise Annoyance : State of the Art. Noise&Health. 4(15) : Juan-Li, H., W.B Yu, J.Q. Lu, L. Zeng, N.Li, dan Y.M Zhao. Investigation of Road Traffic Noise and Annoyance in Beijing : A Cross-Sectional Study of 4 th Ring Road. International Archives of Occupational Environment Health. 63 (1) : Matsumara, Y. dan Rylander Noise Sensitivity and Road Traffic Annoyance in a Population Sample. Journal of Sound and Vibration. 151 : Meijer, Hans., Knipschild, Paul., dan Herman Salle. Road Traffic Noise Annoyance in Amsterdam International Archives of Occupational Environment Health 56 : Ouis, D Annoyance Caused by Exposure to Road Traffic Noise : An Update. Noise and Health 15 (2002) : Singhal, S.P Noise Pollution and Control Strategy. Journal of Sound and Vibration To, W.M., Roadney,C., dan Ip,W A Multiple Regression Model for Urban Traffic Noise in Hongkong. The Journal of The Acoustical Society of America Rumberg, M Environmental Noise. Visualizing Suistainable Planning. 5 : EH3-11

KEBISINGAN LALU LINTAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KETERGANGGUAN MASYARAKAT (STUDI KASUS : JALAN BOJONGSOANG, KABUPATEN BANDUNG)

KEBISINGAN LALU LINTAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KETERGANGGUAN MASYARAKAT (STUDI KASUS : JALAN BOJONGSOANG, KABUPATEN BANDUNG) KEBISINGAN LALU LINTAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KETERGANGGUAN MASYARAKAT (STUDI KASUS : JALAN BOJONGSOANG, KABUPATEN BANDUNG) ROAD TRAFFIC NOISE IN RELATION TO COMMUNITY ANNOYANCE (CASE STUDY: JALAN

Lebih terperinci

Model Persamaan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung

Model Persamaan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung Model Persamaan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung A. M. S. SUFANIR Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung 40012 E-mail:

Lebih terperinci

PEMODELAN KEBISINGAN LALULINTAS DI JALAN TERUSAN KOPO BANDUNG ABSTRAK

PEMODELAN KEBISINGAN LALULINTAS DI JALAN TERUSAN KOPO BANDUNG ABSTRAK PEMODELAN KEBISINGAN LALULINTAS DI JALAN TERUSAN KOPO BANDUNG Nyayu Luthfia Sya bani NRP: 0921053 Pembimbing: Dr. Budi Hartanto Susilo, Ir., M.Sc. ABSTRAK SDN Angkasa V Lanud Sulaiman yang terletak pada

Lebih terperinci

TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI LINGKUNGAN PERUMAHAN DALUNG PERMAI KABUPATEN BADUNG

TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI LINGKUNGAN PERUMAHAN DALUNG PERMAI KABUPATEN BADUNG TESIS TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS DI LINGKUNGAN PERUMAHAN DALUNG PERMAI KABUPATEN BADUNG I MADE DWI SETIAWAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS TINGKAT KEBISINGAN LALU LINTAS

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan 20 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan cara pengambilan sampel data kebisingan lalu lintas dan wawancara terhadap penduduk yang dilakukan dengan cara purposive

Lebih terperinci

ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALU LINTAS DI JALAN GAGAK HITAM (RING ROAD) MEDAN DAN TINGKAT KETERGANGGUAN MASYARAKAT

ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALU LINTAS DI JALAN GAGAK HITAM (RING ROAD) MEDAN DAN TINGKAT KETERGANGGUAN MASYARAKAT ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALU LINTAS DI JALAN GAGAK HITAM (RING ROAD) MEDAN DAN TINGKAT KETERGANGGUAN MASYARAKAT Ester Linda Sembiring 1 dan Medis S.Surbakti 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observational dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan cara observasi lingkungan kerja,

Lebih terperinci

KAJIAN KEBISINGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP MASYARAKAT DI JALAN BASUKI RAHMAT KABUPATEN TABALONG. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat 3)

KAJIAN KEBISINGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP MASYARAKAT DI JALAN BASUKI RAHMAT KABUPATEN TABALONG. Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat 3) EnviroScienteae 10 (2014) 61-65 ISSN 1978-8096 KAJIAN KEBISINGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP MASYARAKAT DI JALAN BASUKI RAHMAT KABUPATEN TABALONG Adi Rizani Rachman 1), Taufik Hidayat 2), Yohanes Joko S 3),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki oleh manusia dan merupakan faktor lingkungan yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan. [1-2] Berdasarkan Surat

Lebih terperinci

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA

PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA SEMINAR TUGAS AKHIR PEMETAAN TINGKAT KEBISINGAN AKIBAT AKTIVITAS TRANSPORTASI DI JALAN KALIWARON-KALIKEPITING SURABAYA Masmulki Daniro J. NRP. 3307 100 037 Dosen Pembimbing: Ir. M. Razif, MM Semakin pesatnya

Lebih terperinci

EVALUASI KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN OLEH PERGERAKAN KERETA API TESIS MAGISTER. Oleh : Bayu Martanto Adji NIM

EVALUASI KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN OLEH PERGERAKAN KERETA API TESIS MAGISTER. Oleh : Bayu Martanto Adji NIM EVALUASI KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN OLEH PERGERAKAN KERETA API TESIS MAGISTER Oleh : Bayu Martanto Adji NIM. 250 99 014 BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu

Lebih terperinci

4. INTERPRETASI DAN ANALISIS DATA

4. INTERPRETASI DAN ANALISIS DATA 4. INTERPRETASI DAN ANALISIS DATA Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil ini diperoleh berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 134 partisipan yang tersebar pada

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBISINGANDI JALAN KOLEKTOR PREDICTION OF NOISE ON COLLECTOR ROAD SKRIPSI

PREDIKSI KEBISINGANDI JALAN KOLEKTOR PREDICTION OF NOISE ON COLLECTOR ROAD SKRIPSI PREDIKSI KEBISINGANDI JALAN KOLEKTOR (Studi Kasus : Jalan Monginsidi Surakarta) PREDICTION OF NOISE ON COLLECTOR ROAD (Case Study : Monginsidi Street of Surakarta) SKRIPSI Diajukan SebagaiSyarat Untuk

Lebih terperinci

ROAD MAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOGOR (KAJIAN SEKSI II UNTUK KASUS DI DEPAN RSUD CIAWI BOGOR)

ROAD MAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOGOR (KAJIAN SEKSI II UNTUK KASUS DI DEPAN RSUD CIAWI BOGOR) ROAD MAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOGOR (KAJIAN SEKSI II UNTUK KASUS DI DEPAN RSUD CIAWI BOGOR) Syaiful Dosen Tetap Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UIKA Bogor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

PENGARUH PAGAR TEMBOK TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA PERUMAHAN JALAN RATULANGI MAKASSAR ABSTRAK

PENGARUH PAGAR TEMBOK TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA PERUMAHAN JALAN RATULANGI MAKASSAR ABSTRAK VOLUME 8 NO. 1, FEBRUARI 2012 PENGARUH PAGAR TEMBOK TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA PERUMAHAN JALAN RATULANGI MAKASSAR Sri umiati 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Mulai Moda yang Dipakai Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana Menggunakan Mobil Pribadi Waktu Perjalanan Data Primer Data

Lebih terperinci

PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR

PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR Syaiful 1,2, dan Zainal Abidin 1 1 Program Studi Teknik Sipil Universitas Ibn Khaldun Bogor 2 Mahasiswa Program Doktoral

Lebih terperinci

EVALUASI KEBISINGAN AKIBAT LALU LINTAS PADA JALAN TOL JAKARTA-TANGERANG TESIS MAGISTER. Oleh : Edi Kadarsa NIM :

EVALUASI KEBISINGAN AKIBAT LALU LINTAS PADA JALAN TOL JAKARTA-TANGERANG TESIS MAGISTER. Oleh : Edi Kadarsa NIM : EVALUASI KEBISINGAN AKIBAT LALU LINTAS PADA JALAN TOL JAKARTA-TANGERANG TESIS MAGISTER Oleh : Edi Kadarsa NIM : 250 99 024 BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

ANALYSIS OF TRAFFIC NOISE IN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA HOSPITAL ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALU LINTAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALYSIS OF TRAFFIC NOISE IN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA HOSPITAL ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALU LINTAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALYSIS OF TRAFFIC NOISE IN PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA HOSPITAL ANALISIS KEBISINGAN AKIBAT ARUS LALU LINTAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Gotot Slamet Mulyono Program Studi Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

KELAYAKAN PENERAPAN LAJUR SEPEDA MOTOR DI JALAN SUNSET ROAD BALI FEASIBILITY OF MOTORCYCLE LANE APPLICATION IN SUNSET ROAD BALI

KELAYAKAN PENERAPAN LAJUR SEPEDA MOTOR DI JALAN SUNSET ROAD BALI FEASIBILITY OF MOTORCYCLE LANE APPLICATION IN SUNSET ROAD BALI KELAYAKAN PENERAPAN LAJUR SEPEDA MOTOR DI JALAN SUNSET ROAD BALI FEASIBILITY OF MOTORCYCLE LANE APPLICATION IN SUNSET ROAD BALI Nicholas dan Agah M. Mulyadi Balai Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Andri Gunawan e-mail : mixtape.inside.andri@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN PENGEMUDI DAN TAHUN KENDARAAN TERHADAP KUALITAS EMISI KENDARAAN DINAS KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN PENGEMUDI DAN TAHUN KENDARAAN TERHADAP KUALITAS EMISI KENDARAAN DINAS KABUPATEN SLEMAN Hubungan Tingkat Kesadaran...(Priangga Pratama Putra Haryanto) 1 HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN PENGEMUDI DAN TAHUN KENDARAAN TERHADAP KUALITAS EMISI KENDARAAN DINAS KABUPATEN SLEMAN EMISSION QUALITY RELATES

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KONFLIK PERAN PEKERJAAN-KELUARGA DAN FASE PERKEMBANGAN DEWASA PADA PERAWAT WANITA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROYO MAGELANG Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Mulai Moda yang dipakai Pemodelan pemilihan moda perjalanan menuju kampus menggunakan kendaraan pribadi dan umum (Universitas Mercu Buana) Karakteristik pola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS KEPADATAN LALU LINTAS TERHADAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS SDN BOJONG RANGKAS 4 BOGOR)

ANALISIS KEPADATAN LALU LINTAS TERHADAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS SDN BOJONG RANGKAS 4 BOGOR) ANALISIS KEPADATAN LALU LINTAS TERHADAP KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS SDN BOJONG RANGKAS 4 BOGOR) Syaiful, Mahasiswa Program Doktor Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan/Multidisiplin

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN BUNG TOMO SAMARINDA SEBERANG

SKRIPSI PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN BUNG TOMO SAMARINDA SEBERANG JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI PENGARUH VOLUME LALU LINTAS TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN BUNG TOMO SAMARINDA SEBERANG Dikerjakan oleh: Nama : Selamat Zulkipli Npm : 11.11.1001.7311.142 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: carbon accounting, perencanaan strategis, sustainability reporting

ABSTRAK. Kata kunci: carbon accounting, perencanaan strategis, sustainability reporting ABSTRAK Banyaknya isu global warming telah menjadi perbicangan serius dan menimbulkan tindakan serius dari masyarakat dunia dalam melakukan upaya pencegahan efek global warming secara lebih luas. Penelitian

Lebih terperinci

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization Abstract This study was conducted to verificate communication supervisor and its impact on job satisfaction

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian dimulai karena ada suatu permasalahan pada ruas dan simpang jalan Pamulang II di kota Tangerang Selatan. Berikut diagram alur pikir

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pemilihan Moda Menurut Tamin (2003), pemilihan moda sangat sulit dimodelkan, walaupun hanya dua buah moda yang akan digunakan (pribadi atau umum). Hal tersebut disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor (variabel independent) dengan variabel outcome (variabel dependen) untuk

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG DAN PENDORONG TERHADAP PEMANFAATAN PENOLONG PERSALINAN OLEH IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUTAR KECAMATAN PAGARAN KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kebisingan Di Kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru

Analisis Tingkat Kebisingan Di Kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Analisis Tingkat Kebisingan Di Kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Rudhi Andreas Komang ), Aryo Sasmita 2), David Andrio 3) ) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, 2,3)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

PERNYATAAN. Semarang, Juni Turmaningsih Surya Pratama

PERNYATAAN. Semarang, Juni Turmaningsih Surya Pratama PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro seluruhnya merupakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS JALUR SEPEDA MOTOR PADA JALAN PERKOTAAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI-MIKRO

EFEKTIVITAS JALUR SEPEDA MOTOR PADA JALAN PERKOTAAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI-MIKRO EFEKTIVITAS JALUR SEPEDA MOTOR PADA JALAN PERKOTAAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI-MIKRO Febri Zukhruf Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung 40132 Telp: +62-22-2502350

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. RUANG LINGKUP Wanita Indonesia yang tinggal atau menetap di Jakarta. Pengujian Hipotesa. Kesimpulan Hipotesa

BAB 3 METODOLOGI. RUANG LINGKUP Wanita Indonesia yang tinggal atau menetap di Jakarta. Pengujian Hipotesa. Kesimpulan Hipotesa BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Pelaksanaan Lokasi penelitian dilaksanakan di sekitar kawasan PLTD Telaga Kota Gorontalo dan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat. Waktu penelitian

Lebih terperinci

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Rahayu Widhiastuti 1), Eka Priyadi 2), Akhmadali 2) Abstrak Penelitian ini meneliti kebutuhan parkir kendaraan berdasarkan

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014 Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis Meirani Harsasi 1, Radeswandri 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka, Jakarta rani@ut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang) BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Cabang Majapahit Semarang) Pegadaian syari ah cabang majapahit semarang adalah suatu badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA) HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA) Her Endah Prasetyowati her_endah@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG

ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG Fernanda Gilsa Rahmatunnisa 1, Mutia Ravana Sudarwati 1, Angga Marditama Sultan Sufanir

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PITA PENGGADUH UNTUK MEREDUKSI KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR

EFEKTIFITAS PITA PENGGADUH UNTUK MEREDUKSI KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR EFEKTIFITAS PITA PENGGADUH UNTUK MEREDUKSI KECEPATAN KENDARAAN BERMOTOR Steven Valerian Brouwer Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra Jln. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh media iklan terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. Adapun yang

Lebih terperinci

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS TAHUN 2014

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS TAHUN 2014 PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG TENTANG KESELAMATAN LALU LINTAS TAHUN 2014 KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE OF FACULTY MEDICINE STUDENT

Lebih terperinci

DAMPAK KEBISINGAN LALU LINTAS TERHADAP PERMUKIMAN KOTA (KASUS KOTA SURAKARTA )

DAMPAK KEBISINGAN LALU LINTAS TERHADAP PERMUKIMAN KOTA (KASUS KOTA SURAKARTA ) DAMPAK KEBISINGAN LALU LINTAS TERHADAP PERMUKIMAN KOTA (KASUS KOTA SURAKARTA ) Widi Suroto Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Abstract Noise caused by traffic flow is influenced by several factors,

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA

ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA ANALISIS MODEL BANGKITAN PARKIR UNTUK TATA GUNA LAHAN BANK KAWASAN CBD (CENTRAL BUSINESS DISTRICT) SRAGEN KOTA Sanusi Jurusan Teknik Sipil FT UNS, e-mail: sanusiuns@yahoo.com Abstract This research investigated

Lebih terperinci

Perhitungan Kebisingan pada Rumah Sakit dan Sekolah Akibat Arus Lalu Lintas di Jalan L.L. R.E. Martadinata Kota Bandung

Perhitungan Kebisingan pada Rumah Sakit dan Sekolah Akibat Arus Lalu Lintas di Jalan L.L. R.E. Martadinata Kota Bandung Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2018 Perhitungan Kebisingan pada Rumah Sakit dan Sekolah Akibat Arus Lalu Lintas di Jalan L.L. R.E.

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

SESI 13 STATISTIK BISNIS

SESI 13 STATISTIK BISNIS Modul ke: SESI 13 STATISTIK BISNIS Sesi 13 ini bertujuan agar Mahasiswa dapat mengetahui teori Analisis Regresi dan Korelasi Linier yang berguna sebagai alat analisis data Ekonomi dan Bisnis. Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA NIM: 14030110130108 ABSTRAKSI Jumlah perokok remaja di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengaruh, sosialisasi politik, orientasi politik, pemilih ABSTRAK Rahmi Hanifa, 07193024, skripsi dengan judul Pengaruh Sosialisasi Politik Terhadap Orientasi Politik Pemilih (Studi Terhadap Guru dan Dosen di Kota Padang). Sebagai Pembimbing I Dr. Sri Zulchairiyah,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Gambar 3.1 Flow Chart

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) UDARA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PETUGAS PARKIR DI BERBAGAI JENIS TEMPAT PARKIR

ABSTRAK HUBUNGAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) UDARA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PETUGAS PARKIR DI BERBAGAI JENIS TEMPAT PARKIR ABSTRAK HUBUNGAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) UDARA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PETUGAS PARKIR DI BERBAGAI JENIS TEMPAT PARKIR Elisa Gunawan, 2009. Pembimbing I Pembimbing II : dr. Hanna Ratnawati, MKes

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan PT Go-Jek Indonesia di kota Bandung secara parsial dan simultan. Variabel

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

MODEL PERSAMAAN REGRESI PERILAKU PARKIR PENGENDARA WANITA DAN PRIA DI PALEMBANG INDAH MALL (PIM)

MODEL PERSAMAAN REGRESI PERILAKU PARKIR PENGENDARA WANITA DAN PRIA DI PALEMBANG INDAH MALL (PIM) MODEL PERSAMAAN REGRESI PERILAKU PARKIR PENGENDARA WANITA DAN PRIA DI PALEMBANG INDAH MALL (PIM) Ramadhani Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas IBA, Palembang Tlp:(0711) 351364, Email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. BMT MATRA Pekalongan yakni sebesar 100 orang, sehingga dalam penentuan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. BMT MATRA Pekalongan yakni sebesar 100 orang, sehingga dalam penentuan BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Dalam karakteristik responden ini, yang menjadi sampel penelitian adalah jumlah nasabah pemegang produk tabungan SIFITRI (Simpanan Idul Fitri) di BMT

Lebih terperinci

PENGARUH KEBISINGAN KERETA API TERHADAP KUALITAS HIDUP MASYARAKAT YANG TINGGAL DI BANTARAN REL KERETA API NUSUKAN SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH KEBISINGAN KERETA API TERHADAP KUALITAS HIDUP MASYARAKAT YANG TINGGAL DI BANTARAN REL KERETA API NUSUKAN SURAKARTA SKRIPSI PENGARUH KEBISINGAN KERETA API TERHADAP KUALITAS HIDUP MASYARAKAT YANG TINGGAL DI BANTARAN REL KERETA API NUSUKAN SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran MICHAEL

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TEBING TINGGI OLEH ZETYA NOVIANA

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Zona Selamat Sekolah Terhadap Tingkat Kebisingan Lalu Lintas di Kawasan Sekolah Kota Padang

Pengaruh Penerapan Zona Selamat Sekolah Terhadap Tingkat Kebisingan Lalu Lintas di Kawasan Sekolah Kota Padang Pengaruh Penerapan Zona Selamat Sekolah Terhadap Tingkat Kebisingan Lalu Lintas di Kawasan Sekolah Kota Padang Helga Yermadona 1,*), Yossyafra 2), Titi Kurniati 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

PENENTUAN TINGKAT REDUKSI KEBISINGAN OLEH PAGAR BUATAN DI SEKITAR BANGUNAN RUMAH PENDUDUK DI KOTA PEKANBARU

PENENTUAN TINGKAT REDUKSI KEBISINGAN OLEH PAGAR BUATAN DI SEKITAR BANGUNAN RUMAH PENDUDUK DI KOTA PEKANBARU PENENTUAN TINGKAT REDUKSI KEBISINGAN OLEH PAGAR BUATAN DI SEKITAR BANGUNAN RUMAH PENDUDUK DI KOTA PEKANBARU Maya Asti*, Juandi M, Krisman Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU WAN NURHAMIDAH Dibawah bimbingan : Suarman Rina Selva Johan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT.Asuransi Staco Mandiri adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang asuransi kerugian didukung dengan permodalan yang jumlahnya meningkat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Penentuan Lokasi Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN LOKASI PENELITIAN ` Gambar 3.1. Lokasi Penelitian Sumber : Peta Lapangan Sebagaimana tujuan tugas akhir ini, untuk mengetahui performance

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Lingkup Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar daerah operasi perusahaan yakni di daerah kampung Sakarum, Nasef, Malabam,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MUTU LABORATORIUM ISO DAN BUDAYA KUALITAS PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH PENERAPAN MUTU LABORATORIUM ISO DAN BUDAYA KUALITAS PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH PENERAPAN MUTU LABORATORIUM ISO 17025 DAN BUDAYA KUALITAS PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Dadang Kurnia *, Jang di ** *) Dosen Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang

Lebih terperinci

TARAF INTENSITAS BUNYI KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN RAYA PADA AKTIVITAS PENGUKURAN SIANG HARI. Jumingin

TARAF INTENSITAS BUNYI KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN RAYA PADA AKTIVITAS PENGUKURAN SIANG HARI. Jumingin TARAF INTENSITAS BUNYI KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN RAYA PADA AKTIVITAS PENGUKURAN SIANG HARI Jumingin e-mail: juminginpgri@gmail.com Dosen Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang ABSTRACT

Lebih terperinci

Sound Topography Pola Kebisingan Suara di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung

Sound Topography Pola Kebisingan Suara di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol 04, No 02, Juli Tahun 2016 Sound Topography Pola Kebisingan Suara di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung Mufli Fita Firna Sari, Gurum Ahmad Pauzi & Warsito

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) (Quality of Nursing Documentation and Nurse s Objective Workload Based on Time and Motion Study

Lebih terperinci

ABSTRACT. iiuniversitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. iiuniversitas Kristen Maranatha ABSTRACT Indonesia is known as a country that have big influence through attraction of tourism. This cause closest competition in tourism business world, particularly in hotel. There are several hotel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

Rhaptyalyani FakultasTeknik UniveristasSriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan. Abstract

Rhaptyalyani FakultasTeknik UniveristasSriwijaya Jl. Raya Prabumulih- Palembang km 32 Indralaya, Sumatera Selatan. Abstract PENGARUH KECEPATAN DAN JUMLAH KENDARAAN TERHADAP KEBISINGAN (STUDI KASUS KAWASAN KOS MAHASISWA DI JALAN RAYA PRABUMULIH- PALEMBANG KM 32 INDRALAYA SUMATERA SELATAN) NyimasSepti Rika Putri FakultasTeknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, kompensasi, dan motivasi. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan, kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu DanTempat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan di PT.Serayu Metalindo Steel agar penelitian ini sesuai dengan apa yang diharapkan,maka penulis membatasi ruang lingkup

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr. HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI Oleh Rizqi Fitria Prakasiwi NIM 052110101053

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR CO dan NO 2 SERTA KELUHAN KESEHATAN PEDAGANG ASONGAN DI TERMINAL AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI. Oleh : IRMAYANTI NIM.

ANALISIS KADAR CO dan NO 2 SERTA KELUHAN KESEHATAN PEDAGANG ASONGAN DI TERMINAL AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI. Oleh : IRMAYANTI NIM. ANALISIS KADAR CO dan NO 2 SERTA KELUHAN KESEHATAN PEDAGANG ASONGAN DI TERMINAL AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : IRMAYANTI NIM. 081000069 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci