EVALUASI KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN OLEH PERGERAKAN KERETA API TESIS MAGISTER. Oleh : Bayu Martanto Adji NIM

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN OLEH PERGERAKAN KERETA API TESIS MAGISTER. Oleh : Bayu Martanto Adji NIM"

Sri Hartanto
6 tahun lalu
Tontonan:

250 99 014 BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM

1 EVALUASI KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN OLEH PERGERAKAN KERETA API TESIS MAGISTER Oleh : Bayu Martanto Adji NIM BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2002

3 ABSTRAK Evaluasi Kebisingan Yang Ditimbulkan Oleh Pergerakan Kereta Api, Bayu Martanto Adji, 2002, Program Magister Teknik Sipit, Pengutamaan Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung. Kebisingan dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan. Untuk transportasi, salah satu moda yang dapat menyebabkan kebisingan adalah kereta api, pada saat lewat di atas rel kereta akan menimbulkan suara yang sangat mengganggu penduduk yang berdomisili di sekitar jalan rel tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini. penulis berusaha meneliti kebisingan yang ditimbulkan oleh kereta api saat melintas di atas rel, khususnya interaksi antara roda dengan rel. Variabel yang ditinjau adalah tingkat kebisingan (Lmax dan Leq), Kecepatan Kereta (Km/jam), Jarak Sound Level Meter (m) dan Jurnlah rangkaian. Lokomotif yang ditinjau adalah lokomotif jenis CC-20I dan CC-203 dan kereta yang ditinjau adalah kereta penumpang kelas eksekutif, kelas bisnis dan kelas ekonomi. Analisis data yang dilakukan adalah analisis regresi linear sederhana untuk hubungan antara tingkat kebisingan dengan kecepatan kereta dan analisis regresi multilinear untuk hubungan antara tingkat kebisingan dengan kecepatan kereta, jumlah rangkaian dan jarak SLM (Sound Level Meter). Dilakukan juga analisis jarak minimum antara sumber dan penerima kebisingan agar tidak melebihi Baku mutu lingkungan serta jarak antara sumber dengan bangunan peredam kebisingan dan jarak antara bangunan peredam kebisingan dengan penerima kebisingan. Hubungan antara tingkat kebisingan (Lmax) dengan kecepatan kereta dari hasil penelitian terdahulu adalah Lmax = 29,17*Log V + 28,3 db(a) untuk jarak SLM = 25 m, dengan tingkat kepercayaan 95 %, dari hasil analisis regresi ; persamaan regresi yang dihasilkan adalah Lmax = 23,63 *Log V + 44,91 db(a) dengan perbedaan ratarata Lmax yang dihasilkan adalah 7,39 db(a). Untuk analisis regresi linear sederhana interval data yang dianalisis adalah 5,7-15 meter, jadi dalam analisis regresi linear sederhana ini hanya dapat digunakan untuk jarak SLM seperti yang telah disebutkan yaitu 5,7 15 meter, sedangkan untuk analisis regresi multi linear, interval data yang dianalisis adalah 5,7 18,4 meter, jadi dalam analisis regresi multi linear ini, jarak SLM yang dapat digunakan adalah antara 5,7 meter sampai 18,4 meter. Kecepatan kereta maksimum yang diamati dalam penelitian ini adalah 68,3 Km/jam karena sangat sulit mencari lokasi dengan kecepatan melebihi kecepatan seperti yang tersebut di atas dan jarak SLM antara 5,7 18,4 meter. Untuk Kecepatan kereta di atas 68,3 km/jam dan jarak SLM di atas 18,4 meter perlu dilakukan penelitian yang lebih laniut.

4 ABSTRACT Evaluation Of Noise From Moving Train, Bayu Martanto Adji, 2002, Civil Engineering Magister Program, Transportation Engineering Specialization, Institut Teknologi Bandung. Noise can be defined as an unacceptable sound. For transportation, one of mode that can effect noise is the train, when the train pass on the rail, its will result sound that annoy people who live arround the rail. hi this thesis, writer atempt to study noise level that is from moving train when the train pass on the rail, particularly interaction between wheel and rail. The parameter that is observed in this thesis is Noise level (Lmax and Leq), Train speed (Km/hours). Sound Level Meter distance (m) and the number of rolling stock. The train that is looked at are the train with locomotive type CC-201 and CC-203 and the rolling stock that is looked at is passanger train (Executive Class, Bisnis Class and Economic Class). Data analysis that is carried out is linear regression analysis for relation between noise level and train speed and multi linear regression analysis for relation between noise level and train speed, SLM (Sound Level Meter) distance and the number of rolling stock. That is carried out too, calculation for minimum distance between noise source and noise receiver in order not to exceed the noise level environment standard for residence also distance calculation between noise source with barrier and distance between barrier with receiver. Correlation between noise level (Lmax) with train speed from the last study was Lmax = 29,17*Log V + 28, 3 db(a) for 25 m of SLM distance, from the analysis, with 95 % level of confidance, correlation between noise level (Lmax) with train speed was Lmax = 23,63 *Log V + 44,91 db(a) with the average of Lmax diffrence were 7,39 db(a). For simple regression analysis, the data interval that were analysed is 5,7 15 meters, so simple regression analysis is only used for data from 5,7 meters until 15 meters. In multi linear regression analysis, data interval that were analysed is 5,7 18,4 meters, so in multi linear regression analysis SLM distance that can be used is between 5,7 meters until 18,4 meters. The maximum, speed that were concerned in this study was 68,3 km/hours because that was very difficult to find the location with train speed above 68,3 km/hours and SLM distance were 5,7 18,4 meters. For train speed above 68,3 km/hours and SLM distance above 18,4 meters need more studies.

dokumen-dokumen yang mirip

EVALUASI KEBISINGAN LALU LINTAS AKIBAT PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN JALAN PADA PERKERASAN KAKU DI JALAN TOL PADALARANG - CILEUNYI TESIS MAGISTER

EVALUASI KEBISINGAN LALU LINTAS AKIBAT PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN JALAN PADA PERKERASAN KAKU DI JALAN TOL PADALARANG - CILEUNYI TESIS MAGISTER Oleh : Johannes Edward S NIM. 25099055 JURUSAN TEKNIK SIPIL