KIAT-KIAT MENDAPATKAN MODAL UNTUK MENINGKATKAN USAHA DAN UNTUK MEMULAI USAHA DI DESA SEI MEMPURA KEC. MEMPURA KAB. SIAK.
|
|
- Ade Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KIAT-KIAT MENDAPATKAN MODAL UNTUK MENINGKATKAN USAHA DAN UNTUK MEMULAI USAHA DI DESA SEI MEMPURA KEC. MEMPURA KAB. SIAK. Nurpeni Abstrak Proses transformasi ilmu yang dilaksanakan Tim Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Unilak ke Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak pada tanggal 14 november 2012 berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka menumbuh kembangkan perekonomian desa, peran para uasahawan sangat menentukan. Desa Sei Mempura merupakan desa ekowisata, penduduknya banyak berusaha dibidang wirausaha, pedagang, industry kecil dan petani perikanan. Untuk meningkatkan usaha dibutuhkan modal. Peran UEK SP dalam rangka peningkatan modal masyarakat sangat dibuthkan. Kiat untuk bisa meningkatkan modal salah satunya adalah dalam bentuk berutang, dimana kiat-kiat untuk mendapatkan modal harus bisa membangun kepercayaan, bertanggung jawab, dan bisa menepati janji. Desa Sei Mempura merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Mempura Kabupaten Siak, dimana desa-desa tersebut adalah desa Kampung Dalam, Desa Paluh, Desa Benteng Hilir dan Desa Benteng Hulu. Mayoritas penduduk di Desa Sei Mempura adalah bertani. Disamping itu ada juga masyarakat yang bermata pencarian sebagai wirausahawan dengan memiliki usaha industri rumahan. Berkaitan dengan jumlah penduduk yang bermata pencarian sebagai usahawan industri rumah tangga maupun berdagang, penulis tertarik untuk memotivasi usahawan yang tertarik untuk berwirausaha untuk mengembangkan usaha melalui peningkatan permodalan dengan memanfaatkan jasa keuangan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dibentuk berdasarkan : 1. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Desa 2. PP No. 72 Tahun 2005 Tentang Desa 3. PERMENDAGRI No. 39 Tahun 2010 Tentang Baan Usaha Milik Desa Prinsip yang dianut dalam BUMDES adalah sukarela, terbuka, kontrol dari masyarakat yang demokratis, partisipatif ekonomi warga,, otonomi dan independen, perhatian terhadap warga masyarakat dan kerjasama antar BUMDES. Adapun jenis kegiatan BUMDES meliputi jasa keuangan, jasa perdagangan, jasa pertanian, penyaluran sembilan bahan pokok dan industri kecil rumah tangga. Penulis tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan mengaitkan BUMDES dikarenakan salah satu jenis usaha BUMDES berkaitan dengan jasa keuangan, dimana masyarakat desa dapat memanfaatkan jasa keuangan BUMDES dalam permodalan usahanya. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN A. Tujuan 1. Secara umum yaitu bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha dapat 1
2 mengetahui tujuan mendapatkan modal. 2. Secara khusus yaitu bagi masyarakat sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha dapat mengetahui : a. Tujuan membangun kepercayaan dalam berhutang b. Tujuan tanggungjawab dalam berhutang c. Tujuan menepati janji dalam berhutang. B. Manfaat Secara umum, bermanfaat bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha dapat mengetahui manfaat mendapatkan modal. Secara khusus, bermanfaat bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha dan yang belum memiliki usaha dapat mengetahui manfaat : a. Membangun kepercayaan dalam berhutang b. Tanggung jawab dalam berhutang c. Menepati janji dalam berhutang TINJAUAN PUSTAKA Usaha pembinaan dilakukan agar pelatihan kerja mampu berfungsi memenuhi tuntutan pasar kerja. Hal ini perlu dilaksanakan sesuai dengan tuntutan dunia kerja, perkembangan teknologi dan perkembangan pembangunan. Yang dimaksud dengan pembinaan adalah tindakan yang dilakukanoleh seorang ketua atau pimpinan untuk menyelenggarakan suatu sistem standar didalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Baser Barthos (1990:98) strategi pembinaan kerja menggunakan pendekatan kesisteman antara lain : - Terpadu - Berkesinambungan - Optimal Banyak cara yang bias dilakukan oleh para pelaku bisnis, agar bisnis yang dijalankan mampu berkembang. Faktor keberanian merupakan kunci utama yang harus dipegang teguh jika ingin sukses. Tanpa keberanian yang tinggi mustahil suatu bisnis/usaha dapat berkembang dengan maju. Begitu pula jika ingin mendapatkan dana untuk modal usaha, salah satunya adalah keberanian untuk berhutang. Salah satu syarat agar utang yang diperoleh bias efektif adalah dengan menggunakannya hanya untuk permodalan usaha. Apabila menyimpang dari itu semua, utang akan menjadi malapetaka bagi usaha. Agar sukses mendapatkan modal adalah dengan berutang, dimana kiat-kiat sukses mendapatkan modal dengan berutang menurut Miftah A la (2010:140) : - Membangun kepercayaan, Tanggung Jawab dan Menepati Janji METODE PELAKSANAAN Kerangka pemecahan masalah yang akan dilakukan pada pengabdian masyarakat ini meliputi pendataan masalah yang ada pada masyarakat yang sudah memiliki usaha dan masyarakat yang berniat untuk berusaha. Dengan diketahui masalah-masalah tersebut, maka perlu adanya rencana pemecahan masalah dengan mengadakan pembinaan pada masyarakat terutama masyarakat yang ada di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. Dengan menggunakan metode ceramah, diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang selama ini dihadapi dan diharapkan kegiatan pembinaan ini dapat membawa perubahan pada pengingkatan pengetahuan. KETERKAITAN Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak terkait dengan lembaga lain, sehingga kegiatan ini hanya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lancang Kuning 2
3 dengan masyarakat yang ada di Desa Sei RANCANGAN EVALUASI Rancangan evaluasi akan dilaksanakan setelah dilaksanakan ceramah dan diskusi. Evaluasi dilaksanakan dengan cara melihat hasil perkembangan dari metode yang telah diberikan. Tolak ukur keberhasilan pengabdian masyarakat ini dilihat dari : 1. Jumlah peserta yang hadir 2. Tingkat partisipasi peserta yang hadir 3. Keberhasilan dengan penguasaan dan praktek terhadap materi yang telah disampaikan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Salah satu pencerminan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, merupakan syarat yang mutlak dilaksanakan oleh semua dosen, terutama sekali dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Administrasi. Bertolak dari hal diatas, syukur Alhamdulillah Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Unilak, telah selesai melaksanakan pengabdian masyarakat tersebut pada tanggal 14 november 2012 di Desa Sei Indikator keberhasilan dari kegiatan masyarakat ini adalah : 1. Terjadinya kerjasama dan tali silaturrahmi yang baik antara perguruan tinggi terutama sekali Fakultas Ilmu Administrasi dengan pemerintahan daerah kab. Siak, dalam hal ini diwakili pihak kecamatan Mempura dan desa Sei Mempura Kec. Mempura. 2. Dalam pengabdian masyarakat ini tim banyak mendapatkan informasi tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi di Desa Sei Mempura terutama sekali dalam hal permasalahan ekonomi yang terkait dengan permodalan. 3. Tingkat partisipasi dan kehadiran masyarakat dalam mengikuti pengabdian masyarakat ini sangat tinggi, ini terlihat banyak peserta yang bertanya berkaitan dengan masalah permodalan dan lembaga permodalan yang ada di Desa Sei 4. Tom pengabdian masyarakat telah mampu mentransfer ilmunya kepada peserta pengabdian masyarakat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. 5. Tim pengabdian masyarakat mampu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masyarakat dan masyarakat sepertinya senang akan solusi yang diberikan Tim. B. Pembahasan 1. Fakultas Ilmu Administrasi bersinergi dengan pemerintah daeah Siak dan Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi, oleh karena itu perguruan tinggi merupakan pusat dari segala informasi terkait dengan ilmu pengetahuan. Demikian juga dengan Fakultas Ilmu Administrasi Unilak, merupakan gudang dari ilmu pengetahuan yang terkait dengan administrasi dan ilmu social. Oleh karena itu, sudah selayaknya sebagai pusat informasi dari ilmu pengetahuan, dapat membagi-bagi ilmu pengetahuan dan pengalamannya kepada masyarakat umum. Dalam rangka mentransfer ilmu pengetahuan tersebut, maka dilaksanakanlah pengabdian masyarakat ini, dalam bentuk ceramah dan Tanya jawab di Desa Sei Mempura 3
4 Kec. Mempura Kab. Siak pada tanggal 14 november Keramahtamahan dan pelayanan yang baik pemerintah daerah, dalam hal ini pihak kecamatan dan aparataparat yang ada di Desa Sei Mempura membuat tim pengabdian masyarakat, merasa nyaman dalam memberikan informasi-informasi kepada masyarakat di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak. Keramahtamahan dan pelayanan yang baik yang diberikan pihak kecamatan dan desa Sei Mempura, membuat sinergi antara Fakultas Ilmu Administrasi dengan pemerintah daerah dan Desa Sei Mempura dapat menyatu, yang diwujudkan dengan adanya keinginan mereka untuk bias menikmati moment seperti ini lagi dilain kesempatan. 2. Informasi yang didapat Tim Pengabdian Masyarakat. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini banyak menambah khasanah ilmu pengetahuan tim, karena banyak informasi-informasi yang bisadi dapat Tim tentang permasalahan di Desa Sei Mempura terutama sekali permasalahan yang berkaitan dengan permodalan. Permasalahan yang berkaitan dengan UEK SP (Usaha Ekonomi Kerakyatan Simpan Pinjam) merupakan permasalahan yang terjadi di Desa Sei Mempura dan ketika Tim membahas persoalan UEK SP dan pengembangannya melalui BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), masyarakat sangat suka cita menerima informasi ini. Dalam sesi Tanya jawab tim mendapat informasi yang juga penting, ternyata Desa Sei Mempura merupakan desa cikal bakal berdirinya Kerajaan Siak. Desa ini pernah menjdai ibu kota Kerajaan Siak, ini terlihat dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah seperti makam raja-raja Siak. Bertolak dari kondisi tersebut, pemerintah daerah setempat menjadikan Desa Sei Mempura menjadi Desa Ekowisata, dimana ada tempat-tempat tertentu yang keberadaannya tidak seutuh modernisasi. 3. Tingkat partisipasi peserta pengabdian masyarakat. Partisipasi peserta pengabdian masyarakat sangat tinggi, rata-rata peserta adalah pengusaha ekonomi lemah, yang memiliki keterbatasan dana dalam pengembangan usahanya. Mayoritas peserta adalah pengusaha perkebunan, pedagang dan pengrajin industry kecil. Ada sebahagian peserta yang belum memiliki usaha, tetapi berniat untuk melakukan usaha. Sebagian besar peserta bertanya mengenai keberadaan BUMDES, manfaat BUMDES, karena menurut informasi di Desa Sei Mempura akan segera dibentuk BUMDES. 4. Transfer ilmu kepada peserta pengabdian masyarakat. Tim pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Unilak telah menyiapkan materisesempurna mungkin, agar peserta bias memahami apa yang tim sampaikan. Penyampaian materi disajikan dalam bahasa yang mudah dimengerti peserta dan mudah dipahami maksud dari materi yang diberikan. Sesekalim tim pengabdian masyarakat menyelipkan bahasa daerah setempat agar bisa lebih menimbulkan keakraban antara ti dan peserta pengebdian masyarakat. Disamping memberikan materi, peserta juga dibagikan materi/bahan tentang kiat-kiat mendapatkan modal agar bisa menjadi bekal untuk pengembangan modal usahanya. 4
5 Adapun materi tersebut memuat tentang : a. Membangun kepercayaan. Untuk mendapatkan modal baik untuk memulai usaha maupun untuk mengembangkan usaha, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan membangun kepercayaan. Faktor kepercayaan sangat penting dalam berutang, dengan kepercayaan orang akan menuruti apa yang kita inginkan, seperti itulah sekiranya kehebatan kepercayaan. Kepercayaan bukan bawaan lahir, tetapi hasil dari pemberdayaan atau usaha. Kepercayaan bukan pemberian tetapi balasan. Kepercayaan bukan merupakan pernyataan tetapi kumpulan pembuktian. b. Tanggungjawab. Selain kepercayaan, faktor tanggungjawab juga merupakan satu hal yang tidak bisa diabaikan ketika ingin mendapatkan modal. Kualitas kehidupan sesorang dapat dilihat dan dinilai dari besar atau kecilnya tanggungjawab yang dipikulnya. Semakin besar tanggung jawab yang dipikul seseorang, maka semakin tinggi posisi dan derajat orang tersebut, demikian pula sebaliknya. Begitu pentingnya tanggungjawab, yang harus dimiliki seseorang karena tanggungjawab merupakan salah satu bukti kedewasaan seseorang sekaligus menjadi bukti bahwa ia layak diberi pinjaman. c. Menepati janji. Jika ingin mendapatkan modal dengan berutang, maka menepati janji merupakan sikap yang harus dipegang teguh. Menepati janji merupakan janji merupakan salah satu kunci utama bagi seseorang agar dipercaya dan dihargai orang lain. Tanpa adanya sikap menepati janji, maka tidak aka nada kesempatan untuk berutang lagi di lain kesempatan walaupun utang yang diajukan jumlahnya lebih kecil. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pelaksanaan pengabdian masyarakat yang diadakan di Desa Sei Mempura Kec. Mempura Kab. Siak pada tanggal 14 november 2012 dapat disimpulkan: 1. Sinergi antara pemerintah daerah Siak dalam hal ini pihak kecamatan dan Desa Sei Mempura dengan Fakultas Ilmu Administrasi Unilak yang tinggi menghasilkan proses transformasi ilmu pengetahuan berjalan dengan baik. 2. Tim pengabdian masyarakat banyak mendapatkan manfaat dari ilmu-ilmu baru selama proses diskusi, ceramah dan Tanya jawab dengan peserta pengabdian masyarakat. 3. Tingkat partisipasi yang tinggi dari peserta pengabdian masyarakat yang terdiri dari masyarakat yang telah memiliki usaha maupun yang belum memiliki usaha, memungkinkan acara pengabdian ini diadakan kembali. 4. Proses transfer ilmu dari tim pengabdian masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Unilak kepada peserta pengabdian masyarakat berjalan lancer. Dengan bahasa yang sederhana dalam penyampaian materi, peserta sangat antusias akan materi yang diberikan. B. Saran Dari hasil pengabdian masyarakat saran yang bisa diberikan antara lain : 1. Kepala Desa harus bisa terus memotivasi masyarakat untuk bisa meningkatkan usaha yang sudah dilakukan masyarakat dengan peningkatan modal melalui pinjaman pada lembaga keuangan yang ada di desa. 5
6 2. Lembaga keuangan desa dalam hal ini UEK SP lebih ditingkatkan lagi keberadaannya. Rencana desa membangun BUMDES adalah langkah yang tepat untuk usaha simpan pinjam masyarakat Desa Sei 3. Ada program lanjutan yang harus direncanakan pihak Desa Sei Mempura dengan Fakultas Ilmu Administrasi dalam rangka lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Basir Barthos Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara : Jakarta Basn Swastha Dan Irawan, Mgt. Pemasaran Modern, BPFE, Yogyakarta, Miftah A la Cara Kerja Dari Bisnis Bermodal Utang, Flashbooks, Yogyakarta. Petunjuk Pelaksanaan Badan Usaha Milik Desa Kabupaten Siak DALAM JURNAL NIARA VOL.8 NO. 3 TAHUN
KIAT-KIAT MENDAPATKAN MODAL UNTUK MENINGKATKAN USAHA DAN UNTUK MEMULAI USAHA DI DESA SEI MEMPURA KEC. MEMPURA KAB. SIAK.
KIAT-KIAT MENDAPATKAN MODAL UNTUK MENINGKATKAN USAHA DAN UNTUK MEMULAI USAHA DI DESA SEI MEMPURA KEC. MEMPURA KAB. SIAK. Nurpeni,Ellinielwaty e-mail: pennymuryanto@yahoo.co.id Abstrak Proses transformasi
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEROLEHAN MODAL DALAM MENINGKATKAN USAHA DI DESA SEI MEMPURA KECAMATAN MEMPURA KABUPATEN SIAK
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEROLEHAN MODAL DALAM MENINGKATKAN USAHA DI DESA SEI MEMPURA KECAMATAN MEMPURA KABUPATEN SIAK,Nurpeni Pennymuryanto@yahoo.co.id Abstrak Hasil penelitian dikategorikan cukup
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BENGKAYANG, bahwa
Lebih terperinciMotif yang diangkat dari tumbuh-tumbuhan dan hewan menjadi variasi dengan simbolsimbol
PENGEMBANGAN USAHA TENUN SONGKET WINDA DI KOTA PEKANBARU PROPINSI RIAU Nurpeni,Ellinielwaty Pennymuryanto@yahoo.co.id Abstrak,Dari hasil kegiatan pembinaan tenun songket maka Tim mengumpulkan data sebagai
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN
FAKTOR FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN A. Lembaga dan Peranannya Lembaga: organisasi atau kaidah, baik formal maupun informal, yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan nasional negara kita adalah pembangunan di bidang pendidikan. Pendidikan nasional sebagai salah satu sistem dari supra sistem
Lebih terperinciLAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN DIRI DAN KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA SMA HASYIM ASY ARI 2 GLAGAH LAMONGAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN DIRI DAN KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA SMA HASYIM ASY ARI 2 GLAGAH LAMONGAN Pelaksana: Widhi Ariestianti Rochdianingrum, S.E., M.M.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN
Lebih terperinciYuandani. et al. Stimulasi Wirausaha Pada Murid Sekolah Menengah Atas di Tanjung Pura Langkat
STIMULASI WIRAUSAHA PADA MURID SEKOLAH MENENGAH ATAS DI TANJUNG PURA LANGKAT SUMATERA UTARA MELALUI WORKSHOP PEMBUATAN LOSION ANTI NYAMUK BERBASIS HERBAL Yuandani 1, Marianne 2, Popi Patilaya 3 123 Fakultas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG. TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciRESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 6-12 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index
Lebih terperinciA. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA
A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA B. ANALISIS SITUASI Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA
STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA Dyah Hapsari ENH, E.S. Halimi, Rudy Kurniawan, Yusnaini, dan Rogaiyah Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81 (1)
Lebih terperinciPELATIHAN PENINGKATAN PRODUK CINDERAMATA DARI BAHAN LIMBAH KAYU PADA UMKM DI DESA CINUNUK KABUPATEN BANDUNG
PELATIHAN PENINGKATAN PRODUK CINDERAMATA DARI BAHAN LIMBAH KAYU PADA UMKM DI DESA CINUNUK KABUPATEN BANDUNG Hery Haerudin heryhaerudin@gmail.com Lediana Sufina lediana_sufina@yahoo.com Wiendy Puspita Sari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Program pembangunan wilayah pedesaan yang berlangsung di Dusun Indrakila, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang telah memperlihatkan bahwa pembangunan
Lebih terperinciLab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DI DESA ABIANSEMAL, KECAMATAN ABIANSEMAL, KABUPATEN BADUNG, DALAM RANGKA MENCIPTAKAN WANITA TANI YANG KREATIF DAN INOVATIF B.R.T.Putri 1, I.K.W. Parimartha 2, I.W. Budiartha 3,
Lebih terperinciANALISIS TENTANG KENDALA IBU RUMAH TANGGA ENGGAN BERWIRAUSAHA DI KELURAHAN UMBAN SARI KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU. Nurpeni
ANALISIS TENTANG KENDALA IBU RUMAH TANGGA ENGGAN BERWIRAUSAHA DI KELURAHAN UMBAN SARI KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU Nurpeni Dosen Tetap Fakultas Ilmu Administrasi Negara Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendidikan nasional yang mampu menjamin
Lebih terperinciPEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA
PEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA Cahya Wulandari, Rindia Fanny Kusumaningtyas Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciBAB 3. ASPEK PRODUKSI
BAB 3. ASPEK PRODUKSI A. KONSEP PRODUKSI Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti yang diharapkan. Umumnya, suatu sistem diukur dengan kemampuan memproduksi dalam jumlah dan kualitas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinciKEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA MAKARTI MULYA DESA WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN ANGGARAN Judul PkM:
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN ANGGARAN 2014 Judul PkM: PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS LUAR KELAS BAGI GURU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Oleh: F. Suharjana, M.Pd. Sriawan, M.Kes.
Lebih terperinciPENYULUHAN DAN PARENTING PENDIDIKAN SEKS BAGI ANAK USIA DINI DI KECAMATAN RUMBAI. Abstrak
PENYULUHAN DAN PARENTING PENDIDIKAN SEKS BAGI ANAK USIA DINI DI KECAMATAN RUMBAI Al Khudri 1, Heleni 2, Sean 3 Dosen Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, FKIP, Unilak Email: Abstrak Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional diwujudkan dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional diwujudkan dalam pembangunan di berbagai bidang dengan titik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila
Lebih terperinciKabupaten Bogor, orang diantaranya peserta didik Pendidikan kewirausahaan masyarakat yang didalamnya termasuk program Kursus
273 A. Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Mengacu pada proses pengembangan yang diterapkan, permasalahan dan tujuan yang dihubungkan dengan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka pada akhir
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA UJUNG TEBU KECAMATAN CIOMAS KABUPATEN SERANG PENDAHULUAN
ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA UJUNG TEBU KECAMATAN CIOMAS KABUPATEN SERANG PENDAHULUAN Organisasi ekonomi perdesaan menjadi bagian penting sekaligus masih menjadi titik lemah
Lebih terperinciKegiatan Diskusi Rutin 3 Bulanan, OLEH : AMELIA HAYATI, SSI.,MT. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PEMBERDAYAAN KEKUATAN EKONOMI PEREMPUAN INDONESIA DI KABUPATEN GARUT MELALUI BATIK GARUTAN Makalah ini disajikan pada Kegiatan Diskusi Rutin 3 Bulanan, Pusat Penelitian Peranan Wanita (P3W), Lembaga Penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil analisis tentang Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari hasil analisis tentang Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup Pengolahan Makanan Tradisional Dalam Meningkatkan Kemampuan Berwirausaha (Studi Pada Kelompok Usaha
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 34 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI CIREBON
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 34 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BUPATI CIREBON Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT JL. Desa NO : 11 DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR
PERATURAN DESA BATUJAJAR BARAT NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) TAHUN 2017 PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA GUBERNUR JAWA BARAT,
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 02 Tahun : 2008 Seri : E Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI TENGAH, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negeri yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian yang dihadapi dan sedang dijalani pada saat ini, ada sekelompok kecil masyarakat dalam kedudukan ekonomi yang kuat dan menguasai sebagian besar kehidupan
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada ) PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU SMPN 3 NGUNUT DIESTY HAYUHANTIKA 1 1 STKIP PGRI Tulungagung 1 diesti@stkippgritulungagung.ac.id
Lebih terperinciKEPALA DESA MULYOSARI KABUPATEN PESAWARAN PERATURAN DESA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA MULYOSARI KABUPATEN PESAWARAN PERATURAN DESA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA MULYOSARI, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Yuli Eni
Prosiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN2089-3590 EISSN 2303-2472 ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN MS. EXCEL TERHADAP ANGGOTA KOPERASI MAJU Yuli Eni School of Business Management, Binus University,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di indonesia diharapkan dapat menghasilkan out put yang berkualitas. Output pendidikan yang berkualitas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun budaya secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab, antara lain: Latar Belakang Masalah; Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; Penegasan Istilah.
Lebih terperinciLaporan Kegiatan. Pengabdian Masyarakat PENYULUHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat PENYULUHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Oleh : Rahmawati Erma Standsyah, S.Si, M.Si NIDN : 0711128904 UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA 2016 i Kata Pengantar Puji syukur
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang
Lebih terperinciKEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI
KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SUKARAJA Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat serta dalam menciptakan kehidupan perekonomian yang bercirikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran koperasi sangat penting dalam menumbuhkembangkan potensi perekonomian rakyat serta dalam menciptakan kehidupan perekonomian yang bercirikan demokrasi, kebersamaan,
Lebih terperinciT E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciI. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH I. UMUM Penerapan otonomi daerah sejatinya diliputi semangat untuk mewujudkan
Lebih terperinciKata Kunci: Jiwa Wirausaha, Koperasi Syariah, Pesantren.
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Melalui Pembentukan Koperasi Jasa Berbasis Syariah di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda'wah Kota Tasikmalaya Oleh Suhendra 1, Edi Fitriana Afriza 2, Ai Nursolihat 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional. Pembangunan desa adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Bukan hanya dikarenakan sebagian besar rakyat Indonesia bertempat tinggal di desa, tetapi desa memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga. formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a.
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PROGRAM INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa
Lebih terperinciDESA TEGALREJO KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA TEGALREJO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DESA TEGALREJO KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA TEGALREJO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA TEGALREJO, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan
Lebih terperinciPOLITIK. Nurpeni. Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan. Universitas Lancang Kuning,
POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Ekowisata Community Participation in Ecotourism Area Development Implementation Ecotourism
Lebih terperinciSOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA
SOSIALISASI DAN APLIKASI PENAMBAHAN NILAI KAIN PERCA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUILTING DI GAMPONG TEUNGOH, KECAMATAN LANGSA KOTA, KOTA LANGSA Nina Fahriana 1* Yusnawati 2 Nurlaila Handayani 3 Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang laki-laki, ada daya saling menarik satu sama lain untuk hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memerlukan interaksi dan komunikasi satu sama lain, khususnya bagi umat manusia. Interaksi dan komunikasi ini sangat diperlukan karena manusia ditakdirkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk melaksanakan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sekolah mempunyai tugas untuk menyiapkan anak didik menjadi anggota keluarga
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2014 No.03,2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Setda Kab.Bantul; Pembentukan, Pengelolaan, Badan Usaha Milik Desa PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) merupakan salah satu fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mempunyai visi dan misi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor kehidupan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan bangsa yang cedas, damai, terbuka dan demokratis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur. Didalam mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari Sekolah Dasar. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dimasa sekarang maupun dimasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup tidak terlepas dari pendidikan. Peran pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dimasa sekarang maupun dimasa yang akan mendatang.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA. PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN KONSELING, PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING
Hibah Pengabdian bagi Pembangunan Masyarakat PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN KONSELING, PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING Disusun Oleh: Triyana
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciMODUL 14 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE
FAKULTAS KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL 14 KEWIRAUSAHAAN Oleh : Agus Supriyanto, SE POKOK BAHASAN Peranan Kewirausahaan dalam Meningkatkan Kesejarhteraan Masyarakat DESKRIPSI Dalam perkulihan
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PROVINSIJAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA
BUPATI BANYUMAS PROVINSIJAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang Mengingat a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KEPENGHULUAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KEPENGHULUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang :
Lebih terperinciProsiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Siti Sujatini, 2 Harry Susilo
Prosiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 PENINGKATAN PARTISIPASI WARGA UNTUK MEWUJUDKAN RUMAH DAN LINGKUNGAN SEHAT DI KELURAHAN PASEBAN JAKARTA PUSAT 1 Siti Sujatini, 2 Harry Susilo
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
1 PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA (BUMdes) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS HULU, Menimbang : a.
Lebih terperincikebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN FASILITASI DAN PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN TERPADU ANTAR DESA (PPTAD) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT (PKPBM) TAHUN 2012 KEGIATAN Fasilitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Bagian ini menjelaskan mengenai kesimpulan dalam penelitian, berdasar pada pertanyaan penelitian serta pembahasan penelitian. Berikut hasil penelitian yang dapat disimpulkan
Lebih terperinciMenumbuhkan Jiwa Wirausaha Melalui Pembentukan Koperasi Jasa Berbasis Syariah di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda'wah Kota Tasikmalaya
LAPORAN KEMAJUAN 70% IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP) Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Melalui Pembentukan Koperasi Jasa Berbasis Syariah di Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda'wah Kota Tasikmalaya TIM PENGUSUL
Lebih terperinciINDEPENDENSI BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL NEGARA
INDEPENDENSI BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL NEGARA OLEH MUSA MUJADDID IMADUDDIN 19010110 Pendahuluan Pemerintah Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis dalam penyelenggaraan negaranya. Kekuasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian terkecil dari struktur pemerintahan yang ada di dalam struktur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kesatuan yang berbentuk Republik terdiri dari beberapa wilayah (daerah) provinsi, kabupaten/kota, di bawah kabupaten/kota terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang akademik maupun non
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting untuk kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang maju pastinya akan membuat bangsa itu menjadi maju juga. Akan tetapi, hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten yang ada di. 206 desa. Kecamatan Tapung adalah kecamatan yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Riau, memiliki 20 kecamatan yang terdiri 7 kelurahan dan 206 desa. Kecamatan Tapung adalah
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK
GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK Andi Julio Email:andi_julio0909@yahoo.com Program StudiManajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Setiap perusahaan memiliki tujuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING
(Nama Skema Pengabdian) Perjanjian No: III/LPPM/2014-03/14-PM PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN USAHA PELAKU USAHA MIKRO Di SEKITAR UNPAR dengan PEMBERIAN PELATIHAN dan MEMBANGUN JEJARING Disusun Oleh:
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan
Lebih terperinciBAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN PEMUDA
BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN PEMUDA Pendampingan pemuda dengan memanfaatkan aset yang ada merupakan pendampingan yang bisa merubah pola pikir pemuda. Pola pikir pemuda yang masih seperti anak sekolah dalam
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT Nomor 5 Tahun 2011 Seri E Nomor 5 Tahun 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN. (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013)
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN WIRAUSAHAWAN (Studi kasus pada lulusan Akademi Pimpinan Perusahaan, Jakarta tahun 2013) Lilik Aslichati 1), Gede Umbaran Dipodjoyo 2) Universitas Terbuka, Jakarta Universitas Persada
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPROGRAM REFORMASI KOPERASI
PROGRAM REFORMASI KOPERASI Tim Reformasi Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, 21 Desember 2015 LATAR BELAKANG (1) a. Selama 15 tahun terakhir perekonomian Indonesia tumbuh ratarata 6% per tahun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang memberikan peningkatan kecakapan dan kemampuan manusia yang diyakini sebagai faktor pendukung
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciPAPARAN GUBERNUR RIAU RAPAT KOORDINASI NASIONAL CAMAT SELURUH INDONESIA WILAYAH BAGIAN BARAT
PAPARAN GUBERNUR RIAU RAPAT KOORDINASI NASIONAL CAMAT SELURUH INDONESIA WILAYAH BAGIAN BARAT PEMBINAAN KECAMATAN MELALUI EVALUASI KINERJA KECAMATAN 2017 DAN PERSIAPAN KECAMATAN DALAM PILKADA SERENTAK 2018
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinci