DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii

Transkripsi

1 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Definisi Operasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lahan Pengertian Lahan Sifat - sifat Lahan Penggunaan Lahan Konversi Fungsi Lahan Degradasi Lahan Persyaratan Tumbuh Tanaman B. Erosi Pengertian Erosi Faktor-faktor Erosi a. Iklim b. Topografi c. Vegetasi d. Tanah... 32

2 e. Manusia Dampak Erosi Bentuk - Bentuk Erosi C. Prediksi Besarnya Erosi D. Tingkat Bahaya Erosi E. Tindakan Konservasi BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Bahan dan Alat Pengumpul Data C. Variabel Penelitian D. Populasi dan Sampel E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Fisik Daerah Penelitian Lokasi Penelitian Kondisi Iklim Kondisi Geologi Kemiringan Lereng Kondisi Tanah Penggunaan Lahan B. Kondisi Sosial Daerah Penelitian Jumlah dan Kepadatan Penduduk Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ii

3 C. Analisis Data Lapangan Karakteristik Populasi dan Sampel Karakteristik Petani Responden a. Tingkat Pendidikan Berkaitan dengan Tingkat Konservasi b. Bagian Kerja Berkaitan dengan Tingkat Konservasi c. Tingkat Pendapatan Berkaitan dengan Tingkat Konservasi d. Tingkat Pengetahuan Berkaitan dengan Tingkat Konservasi e. Penggunaan Konservasi Parameter Perhitungan Bahaya Erosi dan Tingkat Bahaya Erosi a. Faktor Erosivitas Hujan (R) b. Faktor Erodibilitas Tanah (K) c. Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS) d. Faktor Pengelolaan Tanaman (C) e. Faktor Konservasi (P) D. Analisis Bahaya Erosi dan Tingkat Bahaya Erosi Sebelum Konversi Analisis Nilai Bahaya Erosi (BE) Aktual Perkebunan Teh Luas Kelas Bahaya Erosi (BE) Aktual Perkebunan Teh Analisis Nilai Bahaya Erosi Per Satu Tahun Di Perkebunan Teh Analisis Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Perkebunan Teh E. Prediksi Perubahan Bahaya Erosi dan Tingkat Bahaya Erosi Pada Lahan Perkebunan yang Sedang dan Telah Mengalami Konversi Analisis Nilai Bahaya Erosi (BE) Aktual Perkebunan Kelapa Sawit Luas Kelas Bahaya Erosi (BE) Aktual Perkebunan Kelapa sawit Analisis Nilai Bahaya Erosi Per Satu Tahun Di Perkebunan Kelapa Sawit Analisis Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Perkebunan Kelapa sawit F. Perbandingan Nilai Bahaya Erosi (BE) dan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Antara Perkebunan Teh dengan Perkebunan Kelapa sawit iii

4 1. Perbandingan Nilai Bahaya Erosi (BE) Sebelum, Sedang dan Setelah Mengalami Konversi dari Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Perbandingan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Sebelum, Sedang dan Setelah Mengalami Konversi dari Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit G. Perbandingan Nilai Bahaya Erosi (BE) Secara Keseluruhan Antara Sebelum, Sedang dan Setelah Mengalami Konversi dari Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit H. Rekomendasi Perbaikan Lahan Prediksi Erosi Yang Masih Dapat Dibiarkan (T) Tindakan yang Dapat Dilakukan Rekomendasi Penanganan Lahan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan B. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP iv

5 DAFTAR TABEL 1.1 Penggunaan Lahan Kecamatan Jalancagak Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kualitas Lahan dan Karakteristik Lahan Persyaratan Tumbuh Tanaman Teh dan Kelapa Sawit Dampak Erosi Tanah Sampel Unit Lahan Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Sampel Unit Lahan Perkebunan Sebelum Terkonversi Sampel Unit Lahan Perkebunan Sedang dan Setelah Terkonversi Klasifikasi Intensitas Hujan Klasifikasi Kemiringan Lereng Nilai C dari Beberapa Jenis Pertanaman di Indonesia Kode Struktur Tanah Kode Permeabilitas Tanah Nilai P pada Beberapa Teknik Konservasi Tanah Spesifikasi Faktor Kedalaman Tanah Pedoman Penetapan Nilai T Luas Wilayah Kecamatan Jalancagak Klasifikasi Iklim Schmidt - Ferguson Data Curah Hujan Kecamatan Jalancagak Jumlah Bulan Basah, Lembab dan Kering Kecamatan Jalancagak Subdivisi Periode Bulan Basah Berurutan Menurut Oldeman Perhitungan Bulan Basah Oldeman Kondisi Geologi Kecamatan Jalancagak Kelas Kemiringan Lereng Kecamatan Jalancagak Jenis Tanah Kecamatan Jalancagak Penggunaan Lahan Kecamatan Jalancagak Jumlah Penduduk Kecamatan Jalancagak Kepadatan Penduduk Kecamatan Jalancagak Komposisi Penduduk Menurut Umur di Jalancagak v

6 4.14 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia Produktif di Jalancagak Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Jalancagak Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Jalancagak Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Jalancagak Karakteristik Sampel Unit Lahan Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Karakteristik Sampel Unit Lahan Perkebunan Teh SebelumTerkonversi Karakteristik Sampel Unit Lahan Perkebunan Sedang dan Setelah Terkonversi Tingkat Pendidikan Responden Berkaitan dengan Tindakan Konservasi Bagian Kerja Responden Berkaitan dengan Tindakan Konservasi Status Kepegawaian Responden Tingkat Pendapatan Responden Berkaitan dengan Tindakan Konservasi Pengetahuan Responden Terhadap Kegunaan Konservasi Sumber Penyuluhan yang Didapat Responden Kendala Konservasi Responden Sistem Tanam Responden Pola Tanam Responden Tindakan Konservasi Responden Data Curah Hujan Kecamatan Jalancagak Tekstur Tanah (M) Pada Sampel Penelitian Klasifikasi Sampel Struktur Tanah Nilai Permeabilitas Tanah Pada Sampel Penelitian Kandungan Bahan Organik Pada Sampel Penelitian Nilai Erodibilitas Tanah (K) Pada Sampel Penelitian Nilai Panjang dan Kemiringan Lereng (LS) Nilai Faktor Tanaman (C) Pada Sampel Penelitian Nilai Faktor Konservasi (P) Pada Sampel Penelitian Klasifikasian Nilai Bahaya Erosi Nilai Bahaya Erosi (BE) Aktual Perkebunan Teh Nilai Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Nilai Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Teh Terkonversi vi

7 4.44 Pengklasifikasian Nilai Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Pengklasifikasian Nilai Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Teh Terkonversi Luas Kelas Bahaya Erosi Aktual Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Luas Kelas Bahaya Erosi Aktual Perkebunan Teh Terkonversi Matrik Nilai Bahaya Erosi Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Matrik Nilai Bahaya Erosi Perkebunan Teh Terkonversi Matriks Luas Sampel Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Matriks Luas Sampel Perkebunan Teh Terkonversi Matriks BE x Luas Sampel Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Matriks BE x Luas Sampel Perkebunan Teh Terkonversi Jumlah Nilai Bahaya Erosi Per Satu Tahun di Perkebunan Teh Kelas Tingkat Bahaya Erosi Perhitungan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Pengklasifikasian Tingkat Bahaya Erosi Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Perhitungan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Perkebunan Teh Terkonversi Pengklasifikasian Tingkat Bahaya Erosi Perkebunan Teh Terkonversi Nilai Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Kelapa Sawit Sedang Terjadi (1 3 tahun) Nilai Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Kelapa Sawit Setelah Terkonversi (4 6 tahun) Nilai Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Kelapa Sawit Setelah Terkonversi (7 12 tahun) Perbandingan Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Kelapa Sawit Pengklasifikasian Nilai Bahaya Erosi Aktual Perkebunan Kelapa Sawit Luas Kelas Bahaya Erosi Aktual Perkebunan Kelapa Sawit Matriks Bahaya Erosi Aktual Perkebunan Kelapa Sawit vii

8 4.67 Matriks Luas Sampel Perkebunan Kelapa Sawit Matriks BE x Luas Sampel Perkebunan Kelapa Sawit Perbandingan Bahaya Erosi Per Satu Tahun Perkebunan Kelapa Sawit Perhitungan Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Perkebunan Kelapa Sawit Perbandingan BE Perkebunan Sebelum, Sedang dan Setelah Mengalami Konversi dari Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kelapa sawit Perbandingan TBE Perkebunan Sebelum, Sedang dan Setelah Mengalami Konversi dari Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kelapa sawit Perbandingan BE Secara Keseluruhan Antara Perkebunan Sebelum, Sedang dan Setelah Mengalami Konversi dari Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kelapa sawit Laju Erosi dan Indeks Bahaya Erosi Perkebunan Teh yang Di Konversikan Menjadi Kelapa Sawit Perhitungan Nilai C.P. Pada Lahan Perkebunan yang Sedang dan Telah Mengalami Konversi Menjadi Perkebunan Kelapa sawit Tindakan Konservasi Pada Lahan Perkebunan yang Sedang dan Telah Mengalami Konversi Menjadi Perkebunan Kelapa sawit Rekomendasi Perbaikan Lahan Pada Konversi Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit viii

9 DAFTAR GAMBAR 2.1 Hubungan Klasifikasi Faktor-Faktor Penyebab Erosi Segitiga Tekstur Tanah Hubungan Persamaan USLE Tanaman Penutup Tanah Arachis Pentoi Pada Lahan Usaha Tani Strip Rumput Alami Pada Lahan Usaha Tani Tanaman Perkebunan Sistem Budidaya Lorong dengan Glincidia Sebagai Tanaman Pagar Letak Saluran Pengelak dan Saluran Pembuangan Air Pada Suatu Bukit Bangunan Penahan Longsor dari Anyaman Bambu Sketsa Penampang Samping Teras Gulud Sketsa Empat Tipe Teras Bangku Sketsa Teras Individu Pada Areal Pertanaman Tahunan Teras Kebun Hubungan Antar Variabel Peta Satuan Lahan Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Peta Satuan Lahan Perkebunan Sebelum Terkonversi Peta Satuan Lahan Perkebunan Sedang dan Setelah Terkonversi Nomograf Nilai LS Nomograf Erodibilitas Tanah untuk Satuan Metriks Diagram Perhitungan Erosi Diagram Alur Penelitian Peta Administratif Kecamatan Jalancagak Klasifikasi Iklim Oldeman Peta Geologi Kecamatan Jalancagak Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Jalancagak Peta Jenis Tanah Kecamatan Jalancagak Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Jalancagak Peta Konversi Penggunaan Lahan Kecamatan Jalancagak Grafik Tingkat Pendidikan Responden Berkaitan dengan Konservasi Grafik Bagian Kerja Responden Berkaitan dengan Konservasi ix

10 4.10 Grafik Tingkat Pendapatan Berkaitan dengan Konservasi Grafik Tindakan Konservasi Responden Peta Bahaya Erosi Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Peta Bahaya Erosi Perkebunan Teh Terkonversi Grafik Jumlah Nilai Bahaya Erosi Per Satu Tahun Di Perkebunan Teh Peta Tingkat Bahaya Erosi Perkebunan Teh Tidak Terkonversi Peta Tingkat Bahaya Erosi Perkebunan Teh Terkonversi Grafik Jumlah Nilai BE Aktual Di Perkebunan Kelapa Sawit Peta Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Kelapa Sawit 1 3 Tahun Peta Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Kelapa Sawit 4 6 Tahun Peta Bahaya Erosi (BE) Perkebunan Kelapa Sawit 7 12 Tahun Grafik Jumlah Nilai BE Per Satu Tahun Di Perkebunan Kelapa Sawit Peta Tingkat Bahaya Erosi Perkebunan Kelapa Sawit 1 3 Tahun Peta Tingkat Bahaya Erosi Perkebunan Kelapa Sawit 4 6 Tahun Peta Tingkat Bahaya Erosi Perkebunan Kelapa Sawit 7 12 Tahun Grafik Perbandingan BE Perkebunan Sebelum, Sedang dan Setelah Mengalami Konversi dari Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Grafik Perbandingan BE Secara Keseluruhan Antara Perkebunan Sebelum, Sedang dan Setelah Mengalami Konversi dari Perkebunan Teh Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit Peta Rekomendasi Perbaikan Lahan Kelapa Sawit 1-3 Tahun Peta Rekomendasi Perbaikan Lahan Kelapa Sawit 4-6 Tahun Peta Rekomendasi Perbaikan Lahan Kelapa Sawit 7-12 Tahun x