BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. needs) manusia (Reksohadiprodjo dan Karseno, 2012: 73). Untuk memenuhi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. needs) manusia (Reksohadiprodjo dan Karseno, 2012: 73). Untuk memenuhi"

Transkripsi

1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya selain memerlukan sandang dan pangan, juga memerlukan rumah karena ketiga hal tersebut merupakan keperluan dasar (basic needs) manusia (Reksohadiprodjo dan Karseno, 2012: 73). Untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal maka diperlukan perumahan. Yudhohusodo, et. al. (1991: 1) menyatakan bahwa perumahan mempunyai fungsi ekonomi yang sangat penting bagi manusia, karena rumah merupakan salah satu investasi jangka panjang yang dapat memperkokoh jaminan hidup dimasa depan (lihat Fajria, 2009: 1). Kebutuhan terhadap rumah tinggal selalu mengalami peningkatan, terutama di wilayah perkotaan. Hal ini disebabkan karena ketersediaan tanah yang terbatas, sementara populasi manusia terus mengalami peningkatan. Seiring dengan berkembangnya suatu kota, maka tingkat kebutuhan rumah pun akan semakin meningkat. Oleh karena itu, permintaan rumah di Yogyakarta juga mengalami peningkatan seiring dengan berkembangnya Kota Yogyakarta. Hal ini dapat disebabkan oleh tingginya pertumbuhan penduduk dan adanya arus urbanisasi, sehingga kebutuhan terhadap rumah menjadi kebutuhan pokok yang mendesak. Akibat tingginya permintaan rumah di Yogyakarta menyebabkan berkembangnya perumahan di kawasan pinggiran Kota Yogyakarta. Salah satu kawasan yang menjadi tujuan pengembangan pemukiman di sekitar wilayah Kota Yogyakarta adalah Kabupaten Bantul, terutama di Kecamatan Banguntapan dan Kasihan. 1

2 2 Menurut data BPS Kabupaten Bantul, Kecamatan Banguntapan dan Kasihan menjadi dua kecamatan yang kepadatan penduduknya cukup tinggi di Kabupatan Bantul (lihat Tabel 1.1). Berdasarkan data tersebut maka kebutuhan terhadap perumahan di dua kecamatan ini menjadi tinggi. Tabel 1.1 Kepadatan Penduduk Kabupaten Bantul 2011 No. Kecamatan Luas (KM 2 ) Jumlah Penduduk Kepadatan/KM 2 1 Srandakan 18, Sanden 23, Kretek 26, Pundong 23, Bambanglipuro 22, Pandak 24, Bantul 21, Jetis 24, Imogiri 54, Dlingo 55, Pleret 22, Piyungan 32, Banguntapan 28, Sewon 27, Kasihan 32, Pajangan 33, Sedayu 34, Jumlah 506, Sumber: BPS, 2012 Kawasan Kecamatan Banguntapan dan Kasihan yang jumlah penduduknya cukup tinggi menjadi salah satu tujuan pembangunan perumahan oleh pengembang. Menurut data dari Dinas Pekerjaan Umum, kawasan Kecamatan Banguntapan dan Kasihan menjadi dua Kecamatan yang memiliki banyak perumahan dibandingkan kecamatan lainnya di Kabupaten Bantul. Jumlah perumahan yang terdapat di Kabupaten Bantul dapat dilihat dalam Tabel 1.2.

3 3 Tabel 1.2 Jumlah Perumahan di Kabupaten Bantul Kecamatan Jumlah Perumahan Jumlah Unit Piyungan Sewon Banguntapan Sedayu Kasihan Pajangan Total Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, PIP2BDIY (diolah). Data depkimpraswil dan data primer dari DPD REI Yogyakarta serta berdasarkan data perusahaan pengembang menyebutkan bahwa terdapat tiga tipe perumahan yang ditawarkan di Daerah Istimewa Yogyakarta, khusunya di Kabupaten Bantul. Tipe rumah tersebut adalah tipe rumah sederhana, menengah, dan mewah. Spesifikasi dari masing-masing tipe dapat dilihat dalam Tabel 1.3. Tabel 1.3 Karakteristik Rumah Menurut Tipe Rumah Indikator Rumah Tipe Tederhana Rumah Tipe Menengah Rumah Tipe Mewah Kualitas 1. Pondasi batu belah 1. Pondasi belah putih, 1. Material sama Bangunan putih. slop beton bertulang. dengan tipe 2. Lantai keramik. 2. Lantai keramik. menengah dengan 3. Plafond triplek rangka kayu dicat. 3. Dinding batu finish di cat. kualitas yang lebih baik. 4. Dinding batu bata 4. Atap genteng plentong, 2. Lantai, atap, diplester dan diaci. rangka kayu kelas plafond, dinding, 5. Atap genteng rangka III/sejenis. jendela, dan pintu kayu kelas III/sejenis. 5. Kosen kayu kelas berkualitas baik. 6. Kusen kayu kelas III/sejenis. III/sejenis. 6. Pintu semi panel. 7. Pintu dobel triplek, jendela kaca nako. Arsitektur Sederhana Mengikuti trend Modern Luas rumah 21 m 2-36 m 2 45 m 2-70 m 2 Lebih dari 90 m 2 Infrastruktur 1. Sumur gali/pantek PDAM. m. 2. Listrik. 2. Listrik. 3. Jaringan telepon 3. Jaringan telepon. 4. Jalan lingkungan 4. Jalan lingkungan aspal/ paving blok. aspal/paving blok. 5. Drainase. 5. Drainase. 1. PDAM. 2. Listrik. 3. Jaringan telepon. 4. Jalan lingkungan aspal/paving blok. 5. Drainase. Sumber: Keputusan Menteri Kimpraswil nomor 403/ KPTS/M/2002 dan data primer (diolah).

4 4 Perumahan merupakan suatu produk seperti produk lainnya yang memiliki atribut fisik dan non fisik. Oleh karena itu konsumen akan memiliki banyak pertimbangan dalam membeli suatu produk perumahan tersebut. Keputusan konsumen dalam membeli suatu produk termasuk perumahan akan selalu memaksimalkan kepuasan, kemakmuran dan sesuai dengan batasan anggaran yang ada. Smith, dkk. (1992) berpendapat bahwa meskipun pada umumnya properti dinilai lebih berdasarkan pada atribut fisik dibandingkan pada persepsi konsumen, tetapi untuk properti perumahan dan real estate lainnya yang berkaitan dengan konsumen seperti pertokoan akan lebih mempertimbangkan faktor non keuangan dan persepsi konsumen (lihat Triwahyuningsih, 2007: 5). Preferensi menjadi penting bagi konsumen untuk menentukan pembelian suatu barang termasuk rumah tinggal. Preferensi konsumen menjadi sesuatu yang penting ketika konsumen dihadapkan pada keterbatasan pendapatan (Drachman, 2009: 3). Arsyad (2000: 109) menjelaskan bahwa dalam teori perilaku konsumen, konsumen mengkonsumsi lebih sedikit daripada yang diinginkan karena pengeluaran dibatasi oleh pendapatan. Maka konsumen akan memilih suatu barang dengan memaksimalkan kepuasannya tetapi tetap dibatasi oleh anggaran yang ada. Mankiw (2006: 567) menyatakan bahwa dalam teori pilihan konsumen ketika seseorang membeli lebih banyak suatu barang, maka konsumen harus mengurangi barang lainnya. Teori pilihan konsumen menjelasan tentang bagaimana konsumen mengambil berbagai kepuasan dalam menghadapi trade off dan bagaimana konsumen merespon perubahan-perubahan di lingkungannya.

5 5 Pemilihan pembelian rumah tidak hanya dipengaruhi oleh harga, namun faktor lain seperti faktor lokasi yakni kedekatan dengan tempat kerja dan sarana transportasi pun berpengaruh terhadap pemilihan rumah tinggal (Tan, 2011: 14). Faktor harga bukan menjadi satu-satunya pertimbangan dalam pemilihan rumah tinggal, akan tetapi konsumen membertimbangkan berbagai atribut yang terkait dengan lokasi, fasilitas, tipe rumah, maupun faktor keamanan. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap perumahan di kawasan Banguntapan dan Kasihan, pengembang harus dapat menyusun strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Untuk memenuhi harapan dan keinginan konsumen terhadap perumahan, pengembang harus dapat mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Produk rumah yang terjual dalam suatu transaksi akan dievaluasi kepuasannya oleh pembeli. Oleh karena itu dapat menentukan proses transaksi yang akan terjadi berikutnya. Kottler (2005: 10) berpendapat bahwa kesinambungan bisnis tergantung pada kepuasan pelanggan. Berdasarkan faktor di atas, maka pengembang harus mengetahui pola preferensi yang mempengaruhi pembelian rumah oleh konsumen di Kecamatan Banguntapan dan Kasihan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian tentang pola preferensi rumah yang disukai konsumen di Kecamatan Banguntapan dan Kasihan. Dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan yaitu permintaan (demand) rumah yang tinggi, akan tetapi rumah yang telah disediakan oleh pengembang belum sesuai dengan keinginan konsumen dan belum dapat mencukupi kebutuhan pasar. Selain itu, pengembang di Kabupaten Bantul cenderung lebih banyak mengembangkan rumah tipe menengah dan sederhana. Keputusan membeli rumah

6 6 sangat dipengaruhi oleh atribut yang melekat pada rumah tersebut. Atribut yang menjadi preferensi konsumen rumah tipe menengah berbeda-beda pada tiap individu. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini akan menganalisis atribut yang menjadi preferensi konsumen dalam membeli rumah tipe menengah di Kecamatan Banguntapan dan Kasihan, Kabupaten Bantul. Oleh karena itu, dapat diambil pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana menentukan atribut yang paling penting dan yang paling tidak penting dalam pembelian rumah tipe menengah? 2. Bagaimana menentukan kombinasi atribut-atribut yang paling disukai dan yang paling tidak disukai konsumen dalam membeli rumah tipe menengah? 3. Apakah terdapat perbedaan preferensi konsumen dalam membeli rumah pada kondisi demografi yang berbeda? 1.2 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai preferensi konsumen telah banyak dilakukan, namun dari semua penelitian tersebut belum ada yang meneliti pola preferensi yang mempengaruhi konsumen dalam membeli rumah di Kecamatan Banguntapan dan Kasihan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa penelitian mengenai preferensi konsumen disajikan dalam Tabel 1.3 berikut.

7 7 Tabel 1.4 Penelitian-Penelitian Sebelumnya No. Peneliti Alat Analisis Variabel yang 1 Wong (2013) Analisis regresi berganda (OLS) 2 Iman, et. al. (2012) Analisis konjoin 3 Tan, (2011) Analisis regresi berganda (semi log model) 4 Ratchatakulpat, et. al. (2009) ANOVA Diamati 1. Kualitas sekolah 2. Akses ke sarana transportasi umum 3. Jumlah kamar 4. Usia bangunan 5. Harga 1. Lokasi 2. Harga 3. Tipe properti 4. Luas terbangun 5. Desain dan fitur 6. Reputasi pengembang Harga transaksi, umur bangunan, luas terbangun, floor ceramic, floor timber, wall kitchen, wall bathroom, workplace, retail, hospital, sport center, transport, gated-guarted, freehold tenure, dan gated freehold. 1. Fisik properti 2. Jarak 3. Lingkungan/lokasi 4. Keuangan Hasil penelitian 1. Secara umum kualitas sekolah yang baik, jarak ke sarana transportasi yang dekat, usia bangunan, dan harga yang lebih rendah berhubungan denga ratarata utilitas yang lebih tinggi. 2. Preferensi semua etnis grup menginginkan tinggal dekat dengan kelompok etnisnya. 1. Atribut kedekatan dengan pusat kota adalah atribut yang tidak terlalu penting dibandingkan atribut lainnya. Hasil analisa menunjukkan bahwa atribut yang paling relevan adalah jenis properti, desain dan fitur, harga, luas terbangun, lokasi, dan reputasi pengembang. 1. Jarak ke rumah sakit, fasilitas transportasi, dan tempat kerja merupakan variabel yang signifikan, sehingga pemilik rumah ingin berlokasi dekat dengan sarana tranportasi dan tempat kerja. 1. Untuk semua calon pembeli properti perumahan, 3 faktor yang paling penting adalah pemeliharaan dan desain interior, pinjaman/keterjangkauan, dan daerah yang baik atau lingkungan. 2. Pembeli properti untuk investasi lebih peduli dengan jarak ke pusat-pusat perbelanjaan, CBD, fasilitas dan transportasi umum. Di sisi lain, pembeli properti untuk diinggali sendiri lebih peduli dengan jarak ke tempat kerja, sekolah lokal dan toko-toko lokal.

8 8 Lanjutan No. Peneliti Alat Analisis Variabel yang Diamati 5 Triwahyuning sih (2007) 6 Drachman (2009) 7 Hamid, et. al. (2008) 8 Handayani (2009) Analisis konjoin dan regresi model logit Analisis konjoin Analisis konjoin Analisis konjoin 1. Pembayaran 2. Tipe rumah 3. Aksesibilitas 4. Keamanan 5. Jenis jalan 1. Sistem pembayaran 2. Faktor psikologis 3. Aksesibilitas 4. Keamanan 5. Jenis jalan 1. Lokasi 2. Harga 3. Luas bangunan 1. Aksesibilitas 2. Keamanan 3. Jenis jalan 4. Fasilitas 5. Lucky location Hasil penelitian 1. Kombinasi atribut yang paling disenangi konsumen adalah pilihan pembayaran angsuran, tipe menengah (45-60), berdekatan dengan fasilitas pendidikan, sistem keamanan dengan penjagaan satpam dan berada pada jalan lingkungan. 1. Atribut yang paling menentukan preferensi konsumen adalah psikologi, atribut selanjutnya adalah faktor lokasi dan lingkungan. 2. Kombinasi atribut yang paling disukai konsumen adalah rumah dengan tipe pembayaran tunai, menciptakan rasa aman, dekat dengan CBD, dijaga satpam, dan dekat dengan jalan raya. 1. Atribut preferensi yang paling disukai konsumen pada rangking 1 sampai 4 secara berurutan adalah: dekat dengan tempat kerja, harga RM 125,000-RM 150,000, luas bangunan sq.ft.; dekat dengan tempat kerja, harga RM 125,000-RM 150,000, luas bangunan sq.ft,; dekat transportasi umum, harga RM 125,000-RM 150,000, dan luas bangunan sq.ft.; dekat dengan tempat kerja, harga RM 150,000-RM 175,000, dan luas bangunan sq.ft. 1. Kombinasi atribut yang paling disukai konsumen adalah memperhatikan kelancaran transportasi, memperhatikan penjagaan satpam, dilalui jalan utama, memimiliki fasilitas berupa taman, dan memperhatikan feng shui.

9 9 Lanjutan No. Peneliti Alat Analisis Variabel yang Diamati 9 Anggreini (2011) Analisis konjoin 10 Bond (2000) Analisis konjoin 11 Perdhana (2003) Analisis konjoin 1. Lingkungan 2. Lokasi 3. Sistem pembayaran 4. Fasilitas 5. Fisik rumah 1. Kedekatan dengan sungai 2. Kedekatan dengan fremantle 3. Harga 4. Luas lahan 5. Lokasi 6. Pemandangan 1. Aksesibilitas 2. Keamanan 3. Jenis Jalan 4. Fasilitas 5. Tipe Rumah Hasil penelitian 1. Atribut yang paling dominan adalah faktor lokasi, kemudian disusul dengan faktor fisik rumah, fasilitas rumah, sistem pembayaran, dan lingkungan. 2. Kombinasi atribut yang paling disukai adalah lingkungan komplek yang tenang dan bebas polusi, dekat dengan tempat kerja, sistem pembayaran tunai, terdapat sarana olahraga dan taman, dan tersedia sisa lahan yang memungkinkan penambahan bangunan rumah. 1. Atribut yang paling disukai adalah jarak dengan sungai 200m, Kedektan dengan freemantle kurang dari 5 KM, harga $ , luas lahan 650m2, lokasi berada pada daerah aman, dan memiliki pemandangan sungai. 2. Bagi penilai dan agen properti atribut yang dianggap paling penting adalah atribut lokasi. Bagi pemilik, atribut yang paling dianggap penting adalah kedekatan dengan sungai. 1. Atribut yang paling dianggap penting adalah atribut fasilitas sementara atribut yang paling tidak diangap penting adalah atribut tipe rumah. 2. Kombinasi atribut yang paling disukai konsumen adalah memperhatikan kelancaran transportasi, tidak memperhatikan penjagaan satpam, dilalui jalan utama, memiliki fasilitas berupa tempat ibadah dan memiliki tipe di atas 70.

10 10 Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal lokasi penelitian, waktu penelitian, cara penelitian, atribut dan alat analisis yang digunakan. Alat analisis yang digunakan adalah analisis konjoin yang sejalan dengan penelitian Iman, et. al. (2012), Triwahyuningsih (2007), Handayani (2009), Hamid, et. al. (2008), Anggreini (2011), Drachman (2009), dan Perdhana (2013). Disamping itu, penelitian ini menggunakan analisis regresi model logit yang sejalan dengan penelitian Triwahyuningsih (2007). Atribut melekat yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam penelitian ini terdiri dari 5 atribut dan 12 level. Atributatribut dan level-level tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.5. Tabel 1.5 Atribut dan Level dalam Penelitian No. Atribut Level Keterangan Peneliti Sebelumnya 1 Lokasi Dekat dengan tempat kerja Dekat dengan sekolah Dekat pusat perbelanjaan Iman, et. al. (2012), Hamid, Abdul, et. al. (2008) Anggreini (2011), Wong (2013) Bond, Sandy (2000) 2 Keamanan Tipe rumah Pembayaran Fasilitas Dijaga satpam Tidak dijaga satpam Menengah (45-70) Mewah (90 ke atas) Tunai KPR Tempat ibadah Tempat bermain Lapangan olahraga Sumber: The Appraisal of Real Estate, 2008 (diolah) Triwahyuningsih (2007) Handayani (2009) Drachman (2009) Perdhana (2013) Triwahyuningsih (2007) Iman, et. al. (2012) Hamid, Abdul, et. al. (2008) Triwahyuningsih (2007) Drachman (2009) Anggraeni (2011) Handayani (2009) Anggreini (2011) Perdhana (2013)

11 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk. 1. Menganalisis faktor-faktor (atribut) yang dianggap paling penting dan paling tidak penting oleh konsumen dalam membeli rumah. 2. Menentukan kombinasi faktor-faktor (atribut) yang paling disukai dan yang paling tidak disukai oleh konsumen dalam membeli rumah. 3. Menganalisis perbedaan preferensi konsumen pada katagori demografi yang berbeda Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada. 1. Pemerintah Kabupaten Bantul, khususnya dinas pekerjaan umum, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran dalam pembangunan perumahan di Kabupaten Bantul, khususnya di Kecamatan Banguntapan dan Kasihan. 2. Pengembang, penelitian ini diharapkan dapat membantu menentukan kombinasi yang terbaik dari atribut rumah yang sesuai dengan minat konsumen, sehingga dapat memenangkan persaingan antarpengembang. 3. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai kajian dalam penelitian sejenis di masa yang akan datang. 1.4 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun dalam 4 bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, bab ini memuat uraian tentang latar belakang, keaslian

12 12 penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka dan Alat Analisis, bab ini memuat tinjauan pustaka, landasan teori, dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian. Bab III Analisis Data dan Pembahasan, bab ini memuat tentang batasan dan definisi operasional, jenis dan sumber data, cara penelitian, serta hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian. Bab IV Kesimpuan dan Saran, bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang berisi beberapa kesimpulan dari analisis data dan pembahasan, serta beberapa saran yang dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. hakekatnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengelola unsur-unsur

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. hakekatnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengelola unsur-unsur BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Bauran Pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini di tunjukan untuk memberikan kepuasan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kota Garut merupakan salah satu Kabupaten Kota yang baik dalam menjalankan sektor properti. Kebutuhan akan hunian yang nyaman di Kabupaten Kota Garut mengalami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat mengharuskan perusahaan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat mengharuskan perusahaan 1 I. PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat mengharuskan perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif dalam melayani konsumen salah satunya melalui penawaran produk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Bantul merupakan bagian integral dari wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai 17 kecamatan. Letak astronominya antara 110º12 34 sampai 110º31

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.52,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul. Perubahan keempat, Peraturan Bupati Bantul, Zona penempatan, menara telekomunikasi. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperbarui adalah sumber daya lahan. Sumber daya lahan sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. diperbarui adalah sumber daya lahan. Sumber daya lahan sangat penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia sekarang masih tergolong tinggi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu 1,49 % per tahun, akibatnya diperlukan usaha

Lebih terperinci

Rumah Tinggal yang terletak di Jalan Ibi Kasan No. 02, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Rumah Tinggal yang terletak di Jalan Ibi Kasan No. 02, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Kepada Yth. Bapak Darno Jalan Ibi Kasan No. 02 Palangka Raya, Kalimantan Tengah Malang, 23 Juni 2016 Perihal : Penilaian Properti Sederhana Dengan hormat, KJPP Merry Appraisal telah ditunjuk oleh Bapak

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 132 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 132 TAHUN 2016 T E N T A N G BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 132 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Provinsi Banten yang sejak tahun 2008 telah memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang. Kota Tangerang Selatan merupakan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL 3.1. Tinjauan Kabupaten Bantul 3.1.1. Tinjauan Geografis Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu Kabupaten dari 5 Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dan maritim yang masih menghadapi masalah kemiskinan dan kerawanan pangan. Hal tersebut disebabkan oleh pertambahan penduduk Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka unit usaha syariah yang pada akhirnya melakukan spin off (pemisahan).

BAB I PENDAHULUAN. membuka unit usaha syariah yang pada akhirnya melakukan spin off (pemisahan). 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan bank syariah di Indonesia dapat dikatakan cukup berkembang. Hal tersebut didukung dengan semakin banyaknya bank konvensional yang membuka unit usaha syariah

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 BUPATI BANTUL, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang untuk menunda usia perkawinan,usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks dan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks dan dalam penanganannya membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Kemiskinan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014 Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 47 Peraturan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan, 75 desa, dan 933 dusun. Secara

KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan, 75 desa, dan 933 dusun. Secara IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL A. Letak Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten dari 5 kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di Pulau Jawa.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Deskripsi Daerah Daerah hulu dan hilir dalam penelitian ini adalah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Secara geografis Kabupaten Sleman terletak pada 110 33 00

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. Alokasi Kebutuhan, Pupuk Bersubsidi, Sektor Pertanian.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. Alokasi Kebutuhan, Pupuk Bersubsidi, Sektor Pertanian. 1 2015 No.101,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. Alokasi Kebutuhan, Pupuk Bersubsidi, Sektor Pertanian. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 229 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 229 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 229 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN HIBAH KEPADA KOPERASI SEKOLAH KESUMA SMP I JETIS, KOPERASI SEKOLAH HERU CAKRA SMP I BANTUL, KOPERASI SEKOLAH BINA MANDIRI SISWA SMP I SEWON,

Lebih terperinci

Gbr.1 Jaringan di Ruang Sekpri Bupati

Gbr.1 Jaringan di Ruang Sekpri Bupati JARINGAN LAN LINGKUNGAN SEKRETARIAT 1. Bupati (di ruang sekpri) Gbr.1 Jaringan di Ruang Sekpri Bupati 1 dari 74 2. Wakil Bupati (di ruang sekpri) Gbr.2 Jaringan di Ruang Sekpri Wakil Bupati 2 dari 74 3.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN SE-KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperkokoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penetapan tarif sewa Rusunawa Tamanan Banguntapan. Berdasarkan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penetapan tarif sewa Rusunawa Tamanan Banguntapan. Berdasarkan latar belakang BAB I PENDAHULUAN Bab I memaparkan tentang latar belakang dan motivasi penelitian mengenai penetapan tarif sewa Rusunawa Tamanan Banguntapan. Berdasarkan latar belakang timbul permasalahan mengenai penetapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota dan ketersediaan fasilitas menarik terjadinya pergerakan dari daerah pinggiran (hinterland) ke pusat kota. Ketersediaan fasilitas yang lebih lengkap

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04 ' 27 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 123 TAHUN 2013 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK/IBU ASUH PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 123 TAHUN 2013 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK/IBU ASUH PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 123 TAHUN 2013 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK/IBU ASUH PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa kemiskinan merupakan permasalahan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA VIII.1 Umum Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan mulai dari perencanaan

Lebih terperinci

BAMBANGLIPU A. DATA PEMILIH NAMA DAN TANDA TANGAN ANGGOTA KPU KABUPATEN/KOTA

BAMBANGLIPU A. DATA PEMILIH NAMA DAN TANDA TANGAN ANGGOTA KPU KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA PROVINSI SERTIFIKAT REKAPITULASI HASIL DAN RINCIAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP KECAMATAN DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA DALAM PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014 diisi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27 Lintang Selatan dan 110º12'34 - 110º31'08 Bujur Timur. Di IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai lima Kabupaten dan satu Kotamadya, salah satu kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bantul. Secara geografis,

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (TKPKH) TAHUN 2015 BUPATI BANTUL Menimbang : a. dalam rangka

Lebih terperinci

Hunian Exclusive dilokasi Strategis dengan Fasilitas Waterpark, Foodpark, Hotel, Taman Tematik dan Icon Futuristik

Hunian Exclusive dilokasi Strategis dengan Fasilitas Waterpark, Foodpark, Hotel, Taman Tematik dan Icon Futuristik Hunian Exclusive dilokasi Strategis dengan Fasilitas Waterpark, Foodpark, Hotel, Taman Tematik dan Icon Futuristik PROFIL DEVELOPER Developer Nama Proyek Kantor Pemasaran : PT. Bumi Artha Sedayu (Citra

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian di Indonesia bermuara pada pembangunan usaha tani dengan berbagai kebijakan yang memiliki dampak secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tanaman Pangan merupakan komoditas penting dan strategis, karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia, hal

Lebih terperinci

STUDI PASCAHUNI RSS BERDASARKAN TINJAUAN ASPEK KEPUASAN PENGHUNI DI KOTA MALANG (STUDI KASUS: RSS CITRAMAS RAYA TIDAR)

STUDI PASCAHUNI RSS BERDASARKAN TINJAUAN ASPEK KEPUASAN PENGHUNI DI KOTA MALANG (STUDI KASUS: RSS CITRAMAS RAYA TIDAR) Spectra Nomor 24 Volume XII Juli 2014: 64-71 STUDI PASCAHUNI RSS BERDASARKAN TINJAUAN ASPEK KEPUASAN PENGHUNI DI KOTA MALANG (STUDI KASUS: RSS CITRAMAS RAYA TIDAR) Titik Poerwati Tri Bhuana Tungga Dewi

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (TKPKH) KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 BUPATI BANTUL Menimbang : a. dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V. akan. Pembahasan. dianalisa. adalah: data untuk. di Ujung Berung. PGRI, terletak. Gambar 11 Bagan

BAB V. akan. Pembahasan. dianalisa. adalah: data untuk. di Ujung Berung. PGRI, terletak. Gambar 11 Bagan 46 BAB V Pembahasan Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi biaya konstruksi rumah sederhana, antara lain: value engineering, proses perancangan, jumlah unit yang dibangun, metoda membangun yang

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak diantara koordinat 110 o o Bujur Timur,

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak diantara koordinat 110 o o Bujur Timur, IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul adalah salah satu wilayah kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dijadikan sebagai objek

Lebih terperinci

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 i ii P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T 2 0 1 5 PROFIL KEMISKINAN (PBDT 2015) PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2016

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Umum Kabupten Bantul a. Geografis Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah seluruhnya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 110 0 12 34 sampai 110 0 31 08 Bujur Timur dan antara 7 0 44 04 sampai 8 0 00 27 Lintang Selatan. Kabupaten

Lebih terperinci

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA SEDERHANA TIDAK SEDERHANA KHUSUS A PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Jarak Antar Bangunan minimal

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI SEKOLAH PENERIMA DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016

Lebih terperinci

BAB IV Analisis Data

BAB IV Analisis Data BAB IV Analisis Data IV.1. Studi Kasus Studi kasus penelitian ini dilakukan pada proyek pengembangan perumahan kelas menengah di wilayah Bandung. Pemilihan perumahan kelas menengah didasarkan pada pertimbangan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2014 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.34,2014 Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul. Perubahan,ketiga,Peraturan Bupati Bantul, zona penempatan, menara telekomunikasi. BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. SALSABILA MULTI KARYA. PT. Salsabila Multi Karya (SMK) yang berkedudukan dikota Pekanbaru dan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. SALSABILA MULTI KARYA. PT. Salsabila Multi Karya (SMK) yang berkedudukan dikota Pekanbaru dan BAB II GAMBARAN UMUM PT. SALSABILA MULTI KARYA A. Gambaran Umum PT. Salsabila Multi Karya Pada Bulan Juli Tahun 2004, perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Salsabila Multi Karya (SMK) yang berkedudukan

Lebih terperinci

Summarecon Bandung Mempersembahkan Magna Commercial, Pengembangan Komersial dengan Lokasi Terdepan dari Exit Tol Gedebage KM 149 Padaleunyi

Summarecon Bandung Mempersembahkan Magna Commercial, Pengembangan Komersial dengan Lokasi Terdepan dari Exit Tol Gedebage KM 149 Padaleunyi Summarecon Bandung Mempersembahkan Magna Commercial, Pengembangan Komersial dengan Lokasi Terdepan dari Exit Tol Gedebage KM 149 Padaleunyi U ACCESS & LOCATION AKSES MUDAH DAN LOKASI TERDEPAN DARI EXIT

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.12,2016 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. Pembentukan. Susunan. Perangkat Daerah. Kabupaten Bantul. ( Penjelasan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan yang sehat dan sejahtera hanya dapat dicapai dengan lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan yang baik dan sehat salah satunya

Lebih terperinci

INFO DEVELOPER DEVELOPER : PT

INFO DEVELOPER DEVELOPER : PT INFO DEVELOPER DEVELOPER : PT.RANGGI GRIYA MEGAGUNA NAMA PROYEK : THE GREEN PRODUK : RUMAH 2 LT (KAMAR 4 + 1) - 2 TYPE UKURAN : 7 X 16 (Gardenia) 8 X 16 (Heliconia) - KAVLING UKURAN : 8 X 18 (Argenia )

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN SE-KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperkokoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang prospektif dan semakin diminati para pengembang properti di

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang prospektif dan semakin diminati para pengembang properti di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis real estate berjenis residensial atau perumahan merupakan salah satu bisnis yang prospektif dan semakin diminati para pengembang properti di Indonesia. Hal ini

Lebih terperinci

a house is not just a place where we live but a place where we feel comfortable

a house is not just a place where we live but a place where we feel comfortable a house is not just a place where we live but a place where we feel comfortable ROW10 Damai Putra Development Damai Putra Development adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan kawasan dan pemukiman.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul adalah salah satu dari lima Kabupaten/Kota yang ada di Yogyakarta yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di pulau

Lebih terperinci

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan.

Daftar Harga & Upah. Daftar upah tenaga harian untuk perumahan. Daftar Harga & Daftar upah tenaga harian untuk perumahan. Mandor Rp 145.000 / Hari Kepala Tukang Rp 125.000 / Hari Tukang Rp 95.000 / Hari Pembantu Tukang Bangunan Rp 60.000 / Hari Daftar upah Lembur Tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur,

BAB I PENDAHULUAN. Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian apartemen Menurut (KBBI) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur, kamar mandi, dapur,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis 1. Keadaan Alam Wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07 o 44 04 08 o 00 27 Lintang Selatan dan 110 o 12 34 110 o 31 08 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 205 A TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 205 A TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 205 A TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN STRUKTUR ORGANISASI, PENUNJUKKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI SERTA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI SERTA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Perkembangan bisnis

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Perkembangan bisnis BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan rumah dari waktu ke waktu tidak pernah susut. Kondisi ini tidak lepas dari kenyataan bahwa kebutuhan rumah sebanding dengan pertumbuhan penduduk yang semakin

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 257 BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 8.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap permasalahan yang menjadi fokus kajian penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Menindaklanjuti ketentuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dan keinginan manusia terus berkembang dan tidak terbatas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dan keinginan manusia terus berkembang dan tidak terbatas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan dan keinginan manusia terus berkembang dan tidak terbatas seiring dengan perkembangan zaman. Manusia tidak lagi mampu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya

Lebih terperinci

Lokasi : Jl. Raya Ibu Ganirah, Cibeber, Cimahi Selatan. Dengan Hormat,

Lokasi : Jl. Raya Ibu Ganirah, Cibeber, Cimahi Selatan. Dengan Hormat, Lokasi : Jl. Raya Ibu Ganirah, Cibeber, Cimahi Selatan Dengan Hormat, Terimakasih telah mengontak kami, Perlu Bapak/Ibu ketahui, sebelum anda bernegosiasi dengan kami alangkah lebih baik Bapak/Ibu melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Rincian Produk Sesuai dengan target pasar yang di rencanakan oleh CV. Griya Indah Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota Payakumbuh. Usaha CV. Griya

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA KEGIATAN TENTARA MANUNGGAL MEMBANGUN DESA (TMMD) KARYA BHAKTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. Progo, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Secara geografis, Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM. Progo, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Secara geografis, Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon

Lebih terperinci

69/ /120 BRONZE. LB/LT Standar LB/LT Standar dengan Kantor. tipe

69/ /120 BRONZE. LB/LT Standar LB/LT Standar dengan Kantor. tipe tipe BRONZE LB/LT Standar LB/LT Standar dengan Kantor 69/120 139/120 5.00 1.25 9.00 1.75 3.00 1.00 3.00 1.22 4.78 5.00 1.25 9.00 1.75 3.00 1.00 3.00 POTONGAN MELINTANG DEPAN DENAH TIPE STANDAR DENAH TIPE

Lebih terperinci

AMANAH padasuka lebak, banten

AMANAH padasuka lebak, banten AMANAH RESIDENCE @ padasuka lebak, banten Apa itu property Syariah????... Sekarang ini, Kesadaran masyarakat akan konsep syariah mulai berkembang. Hal ini terlihat dari kegiatan maupun komunitas yang mereka

Lebih terperinci

FHANPROPERTY PROUDLY PRESENT. JAGAKARSA PALACE exclusive town houses

FHANPROPERTY PROUDLY PRESENT. JAGAKARSA PALACE exclusive town houses FHANPROPERTY PROUDLY PRESENT JAGAKARSA PALACE exclusive town houses JAGAKARSA PALACE Memiliki sebuah hunian yang exclusive yang tak sekedar sebagai tempat berteduh juga bercengkerama bersama keluarga menghabiskan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI IZIN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam hortikultura meliputi buah-buahan, sayur-sayuran,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENGGOLONGAN PELANGGAN AIR BERSIH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul. Unit pelaksana, satuan polisi pamong praja, kecamatan.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul. Unit pelaksana, satuan polisi pamong praja, kecamatan. 1 2015 No.09,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul. Unit pelaksana, satuan polisi pamong praja, kecamatan. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PEMBANGUNAN TYPE RUMAH PERUMAHAN DI KOTA PALEMBANG

IDENTIFIKASI PEMBANGUNAN TYPE RUMAH PERUMAHAN DI KOTA PALEMBANG IDENTIFIKASI PEMBANGUNAN TYPE RUMAH PERUMAHAN DI KOTA PALEMBANG Wienty Triyuly Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya JL. Raya Prabumulih Telp. 07117083885 Inderalaya, OKI

Lebih terperinci

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang lazim dilakukan para investor property, berikut 8 tips investasi properti. (Hati-hati, jangan sampai ikut

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang lazim dilakukan para investor property, berikut 8 tips investasi properti. (Hati-hati, jangan sampai ikut Product Knowledge Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang lazim dilakukan para investor property, berikut 8 tips investasi properti. (Hati-hati, jangan sampai ikut terjebak sehingga investasi Anda mengalami

Lebih terperinci

Grand Arcade. Ciputra Hospital

Grand Arcade. Ciputra Hospital Sekolah Tarakanita cluster Belle Fleur Hotel Amaris Waterworld waterpark World of Wonders themepark cluster The Leaf Grand Arcade COMMERCIAL MIXED USE Hotel / Condotel Universitas Esa Unggul Office Tower

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersempit ruang gerak di sebuah wilayah. Dimana jumlah pertumbuhan penduduk tidak

BAB I PENDAHULUAN. mempersempit ruang gerak di sebuah wilayah. Dimana jumlah pertumbuhan penduduk tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk semakin hari semakin pesat, yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah populasi dan jumlah berbagai keperluan

Lebih terperinci

CITRARAYA BIZLINK. Soft Launching, 6 Agustus 2016

CITRARAYA BIZLINK. Soft Launching, 6 Agustus 2016 Soft Launching, 6 Agustus 2016 Balaraja Timur CitraRaya BizLink Location Cikupa Karawaci Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang Gading Serpong Bitung, Jatake, Cikupa, Balaraja (sensus 2014) 592 Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Bantul 1. Tinjauan Geografis Dilihat dari bentang alamnya, wilayah Bantul terdiri dari daerah dataran yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang

Lebih terperinci

DEPARTEMENT PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA SATUAN KERJA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

DEPARTEMENT PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA SATUAN KERJA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Kesiapan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) I Siap Huni No Lokasi Jumlah Blok/Unit Sumber Dana Keterangan 1 Marunda 6 TB/ 600 Unit APBN PU-CK -Listrik menggunakan Genset 2 TB/200 Unit APBD DKI -Air

Lebih terperinci

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON - INTANSI REKAPITULASI : DINAS PU DAN PERUMAHAN KOTANJARBARU Tahun 2009 NO URAIAN JUMLAH HARGA A PERSIAPAN - B TANAH - PASANGAN - D BETON - E AT-ATAN - F LAIN-LAIN - JUMLAH - DIBULATKAN.. - RENANA ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan berkelanjutan secara terus menerus.

BAB I PENDAHULUAN. bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan berkelanjutan secara terus menerus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia agar bisa hidup sehat dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan berkelanjutan secara terus menerus. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang posisinya berada di

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang posisinya berada di BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang posisinya berada di pusat Kota Bogor dan sekaligus menjadi pusat pemerintahan Kota Bogor. Selain pusat pemerintahan, wilayah

Lebih terperinci

Strategic Location PETA LOKASI CITRA MAJA RAYA. Exit. Tigaraksa. PEMDA Exit. Exit. Exit CBD. Legok. Cileles. Exit. Exit. Serpong. Mekarjaya.

Strategic Location PETA LOKASI CITRA MAJA RAYA. Exit. Tigaraksa. PEMDA Exit. Exit. Exit CBD. Legok. Cileles. Exit. Exit. Serpong. Mekarjaya. Strategic Location MALL WORLD Exit Tigaraksa CURUG LEGOK SERPONG Exit Cileles PEMDA Re ncana Tol Serpong - Balaraja Exit Jambe Exit Pasar Barat Exit Legok Exit Mekarjaya Exit CBD Exit Serpong PETA LOKASI

Lebih terperinci

FLOOR PLAN TOWER EFH LANTAI 6,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18, 19,20,21,22. TOWER G LANTAI 6,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18, 19,20,21,22.

FLOOR PLAN TOWER EFH LANTAI 6,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18, 19,20,21,22. TOWER G LANTAI 6,7,8,9,10,11,12,15,16,17,18, 19,20,21,22. FLOOR PLAN Perencanaan desain lantai yang efisien berdasar pada kenyamanan, keamanan dan kemudahan diciptakan eksklusif dengan memperhatikan kebutuhan fungsional sebuah hunian modern. TOWER EFH LANTAI

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 150 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 150 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 150 TAHUN 2014 TENTANG DATA KELUARGA MISKIN KABUPATEN BANTUL SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER TAHUN 2013 BUPATI BANTUL, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KECAMATAN SE- KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KECAMATAN SE- KABUPATEN BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KECAMATAN SE- KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang padat penduduknya. Dengan jumlah penduduk yang padat, maka mengakibatkan kebutuhan akan tempat tinggal meningkat sehingga mengakibatkan

Lebih terperinci

Jumlah desa, dusun dan luas Kabupaten Bantul per kecamatan dapat

Jumlah desa, dusun dan luas Kabupaten Bantul per kecamatan dapat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara astronomis Kabupaten Bantul terletak antara 07 0 44 04-08 0 00 27 LS dan 110 0 12 34 110 0 31 08 BT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikembangkan sebagai jenis budidaya. Pasokan ikan di dunia ini sebagian

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikembangkan sebagai jenis budidaya. Pasokan ikan di dunia ini sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan komoditas potensial yang bernilai ekonomis dan penting untuk dikembangkan sebagai jenis budidaya. Pasokan ikan di dunia ini sebagian besar berasal dari

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYELENGGARA UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 BUPATI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Ummi Athiyyah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Ummi Athiyyah BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Ummi Athiyyah Yuniarti, dkk dalam jurnal berjudul Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penyebaran

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan diharapkan mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis baik itu dari dalam maupun luar negeri, pada

Lebih terperinci

at the best spot with most convenient access

at the best spot with most convenient access Kota Summarecon Bekasi dikembangkan di lahan 240 ha yang dirancang sebagai modern compact city, dengan kawasan hunian eksklusif yang nyaman dan lingkungan asri, menjadi pusat komersial dan bisnis terkemuka,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Kabupaten Bantul Gambar 4.1 Peta Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pusat pemerintahan

Lebih terperinci

Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Cadangan Airtanah Berdasarkan Geometri dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG Sepanjang sejarah peradaban

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan Perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan kedalam sembilan sektor industri yang telah ditetapkan oleh JASICA (

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Rumah (papan) adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain makanan (pangan), dan pakaian (sandang). Ketersediaan lahan untuk

Lebih terperinci