ARTIKEL GAMBARAN MOTIVASI IBU BALITA DALAM KEIKUTSERTAAN KEGIATAN POSYANDU BALITA DI DESA DANUREJO KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG

Transkripsi

1 ARTIKEL GAMBARAN MOTIVASI IBU BALITA DALAM KEIKUTSERTAAN KEGIATAN POSYANDU BALITA DI DESA DANUREJO KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG OLEH ELIS SETYANINGSIH a016 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2016 i

2 HALAMAN PENGESAHAN Artikel Karya Tulis Ilmiah dengan judul Gambaran Motivasi Ibu Balita dalam Keikutsertaan Kegiatan Posyandu Balita di Desa Danurejo Temanggung Tahun 2016 disusun oleh: Nama NIM Program Studi : Elis Setyaningsih : a016 : DIII Kebidanan Telah disetujui oleh pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo, pada : Ungaran, Agustus 2016 Masruroh, S.SiT., M.Kes NIDN ii

3 Gambaran Motivasi Ibu Balita Dalam Keikutsertaan Kegiatan Posyandu Balita Di Desa Danurejo Temanggung The Description of Mother s Motivation to Participate in Posyandu Balita Activity at Danurejo Village Kedu Sub-district Temanggung Regency Elis Setyaningsih 1, Masruroh, S.SiT., M.Kes 2, Yulia Nur Khayati, S.SiT., M.P.H Program Studi D III Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Derajat kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah, salah satu penyebabnya adalah belum di manfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara optimal oleh masyarakat, terutama posyandu. Menurut survei yang diperoleh di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung bahwa kegiatan posyandu balita berjalan lancar akan tetapi jumlah keikutsertaan ibu balita masih rendah, disebakan karena kurangnya minat dan kesadaran ibu balita dalam mengikuti kegiatan posyandu balita. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran motivasi ibu balita dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Temanggung. Dalam penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu balita yang mempunyai balita umur 1 sampai 5 tahun dengan jumlah sampel 64 orang diambil dengan menggunakan proportionate random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian diperoleh motivasi ibu balita sebagian besar dalam kategori motivasi kurang yaitu 35 responden (54,7%), motivasi ibu balita berdasarkan faktor internal sebagian besar dalam kategori motivasi kurang yaitu 37 responden (57,8%), dan motivasi ibu balita berdasarkan faktor eksternal sebagian besar dalam kategori motivasi kurang yaitu 43 responden (67,2%). Diharapkan bidan Desa memberikan informasi tentang pentingnya manfaat posyandu, menyediakan jangkauan dan tempat posyandu yang strategis, serta waktu pelaksanaan kegiatan posyandu yang konsistensi sehingga ibu balita dapat meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan posyandu balita. Kata kunci : motivasi, kegiatan posyandu balita Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo 1

4 ABSTRACT One of the governmental programs to reduce morbidity rate in children is Posyandu activity. Based on the survey held in Danurejo Village Kedu Sub-district Temanggung Regency, Posyandu Balita is running in good manner but the participation level of mothers still low. The purpose of this study is to find the description of mother s motivation to participate in Posyandu Balita activity at Danurejo Village, Kedu Sub-district, Temanggung Regency. This was a descriptive study with cross sectional approach. The population in this study was mothers who have children aged 1 to 5 years and the samples were 64 respondents that sampled by using proportionate random sampling technique. The data instrument used questionnaires. The data analysis used univariate analysis in the form of frequency distributions. The results of this study indicate that the mothers motivation are mostly in the category of poor, as many as 35 respondents (54.7%), the mothers motivation based on internal factor are mostly in the category of poor, as many as 37 respondents (57.8%), and the mothers motivation based on external factor are mostly in the category of poor as many as 43 respondents (67.2%). It is expected to improve the program of providing information about the benefits of posyandu, managing the schedule of Posyandu as well as providing a strategic location. Keywords : Motivation, Posyandu Balita activity PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari upaya pembangunan manusia seutuhnya, yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak.pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui pembinaan kesehatan ibu dalam perkawinan, semasa hamil, dan melahirkan ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan berpotensi tangguh. Pembinaan anak usia dini sejak dalam kandungan hingga usia balita ditujukan untuk melindungi anak dari ancaman kematian dan sakit yang dapat membawa anak cacat serta untuk meningkatkan kualitas hidup agar anak mencapai tumbuh yang optimal (DepKes RI, 2010). Derajat kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah.salah satu penyebabnya adalah belum di manfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara optimal oleh masyarakat, terutama posyandu (Widiastuti, 2007). Jumlah posyandu di Indonesia pada tahun 1997 sebanyak buah, sementara jumlah ibu dan balita yang rutin mengikuti pemantauan dan promosi pertumbuhan mencapai %. Setelah krisis ekonomi di Indonesia, tersebut menurun menjadi 30-50% (Manuhutu, 2010). Rendahnya pemanfaatan posyandu oleh ibu dipengaruhi oleh kesadaran, minat, antusiasme, lingkungan fisik dan lingkunga sosial, oleh karenanya ibu tidak termotivasi untuk membawa bayinya ke posyandu jika anak tidak mengalami sakit.timbulnya motivasi ibu membawa bayinya ke posyandu di pengaruhi oleh adanya motivasi internal dan eksternal (Zulkifli, 2013). Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Kedu yang terdiri dari 14 desa dan 106 buah posyandu bahwa masing masing desa mempumyai cakupan penimbangan dimana cakupan penimbangan posyandu terendah yaitu Desa Danurejo dengan cakupan pertahunnya menurun, didukumg dengan data tahun 2013 yaitu cakupan 59,16%, tahun 2014 yaitu 58,79%, tahun 2015 Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo 2

5 yaitu 58,71% sedangkan target cakupan penimbangan balita di posyandu yaitu 80% (Data Puskesmas Kedu, 2016). Berdasarkan hasil wawancara dengan pelaksana Gizi Puskesmas Kedu rendahnya cakupan penimbangan posyandu di Desa Danurejo dikarenakan oleh tingkat partisipasi masyarakat yang rendah, dimana dorongan serta kesadaran ibu balita dalam membawa balitanya ke posyandu kurang sehingga mengakibatkan rendahnya cakupan penimbangan, kurangnya minat ibu balita dalam membawa balitanya ke posyandu disebabkan karena kurangnya dukungan masyarakat sekitar. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh dan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Motivasi Ibu Balita dalam Keikutsertaan Kegiatan Posyandu Balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk menggambarkan motivasi ibu balita dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Temanggung. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui gambaran motivasi internal (kesadaran, minat, dan antusiasme) ibu balita dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Temanggung. b. Mengetahui gambaran motivasi eksternal (lingkungan fisik dan lingkungan sosial) ibu balita dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Temanggung. Manfaat 1. Bagi masyarakat Mendorong masyarakat dan ibu balita untuk meningkatkan motivasi serta partisipasi dalam kegiatan posyandu. 2. Bagi Peniliti Menambah wawasan serta pengalaman dalam melakukan penelitian.untuk selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam bersikap dan berperilaku. 3. Bagi Institusi Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang motivasi ibu balita dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita. BAHAN DAN CARA Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada tanggal 22 Juni 30 Juni Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita yang mempunyai balita umur 1-5 tahun. Teknik sampling yang digunakan ialah random sampling yaitu sejumlah 64 responden.. Data yang dikumpulkan adalah data primer data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh peneliti sesuai dengan jawaban responden sedangakan data sekunder diperoleh dari bidan Desa Danurejo Temanggung. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data yaitu Kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo 3

6 HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden 1. Umur Responden Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu yang Memiliki Balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, 2016 Presentase Umur Frekuensi < 20 Tahun Tahun > 35 Tahun ,1 90,6 6,3 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 64 responden ibu yang memiliki balita di Desa Danurejo Temanggung, sebagian besar berumur tahun, yaitu sejumlah 58 orang (90,6%). 2. Pendidikan Responden Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu yang Memiliki Balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, 2016 Pendidikan Frekuensi Presentase SD SMP SMA ,4 39,1 12,5 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 64 responden ibu yang memiliki balita di Desa Danurejo Temanggung, lebih banyak yang berpendidikan SD, yaitu sejumlah 31 orang (48,4%). 3. Pekerjaan Responden Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu yang Memiliki Balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, 2016 Pekerjaan Frekuensi Presentase Bekerja 43 67,2 Tidak Bekerja 21 32,8 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 64 responden ibu yang memiliki balita di Desa Danurejo Temanggung, lebih banyak ibu yang bekerja, yaitu sejumlah 43 orang (67,2%). Analisis Univariat 1. Motivasi dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi dalam keikutsertaan Kegiatan Posyandu Balita pada Ibu yang Memiliki Balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, 2016 Motivasi Frekuensi Persentase Kurang Baik ,7 45,3 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa motivasi ibu dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 35 orang (54,7%). Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo 4

7 2. Motivasi Internal dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita Tabel 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi Internal dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita pada Ibu yang Memiliki Balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, 2016 Motivasi Persentase Frekuensi Internal Kurang Baik ,8 42,2 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa motivasi intrinsik ibu dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Temanggung, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 37 orang (57,8%). 3. Motivasi Ekternal dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi Eksternal dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita pada Ibu yang Memiliki Balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, 2016 Motivasi Persentase Frekuensi Eksternal Kurang Baik ,2 32,8 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa motivasi ekstrinsik ibu dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Temanggung, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 43 orang (67,2%). PEMBAHASAN A. Gambaran Motivasi Ibu Balita Dalam Keikutsertaan Kegiatan Posyandu Balita di Desa Danurejo Temanggung Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi ibu balita dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung dalam kategori kurang yaitu 35 orang (54,7%) dan kategori baik yaitu 29 orang (45,3%). Kurangnya motivasi ibu balita dalam membawa balitanya ke posyandu mengakibatkan cakupan penimbangan di Desa Danurejo Temanggung rendah atau dibawah target penimbangan. Hal ini didukung dengan umur responden yaitu 2 (3,1 %) berumur < 20 tahun, 58 (90,6%) berumur tahun, 4 (6,3%) berumur > 35 tahun, Faktor umur sangat mempengaruhi motivasi seseorang, motivasi orang yang sudah masuk usia kerja dalam pengalaman belajar mungkin lebih mudah dari orang yang sudah usia lanjut. Umur adalah bilangan tahun terhitung sejak lahir sampai dengan tahun terakhir seseorang melakukan aktivitas. Umur seseorang demikian besarnya dalam mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku. Semakin lanjut umurnya semakin lebih bertanggung jawab, lebih tertib, lebih bermoral, dan lebih berbakti dari pada usia muda (Notoatmodjo, 2010). Rendahnya pemanfaatan posyandu oleh ibu dipengaruhi oleh kesadaran, minat, antusiasme, lingkungan fisik dan lingkungan sosial, Oleh karenanya ibu tidak termotivasi untuk membawa bayinya ke posyandu jika anak tidak mengalami sakit. Timbulnya motivasi ibu membawa bayinya ke posyandu di pengaruhi oleh adanya motivasi internal dan eksternal (Zulkifli, 2013). Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo 5

8 Gambaran Motivasi Ibu Balita Berdasarkan Faktor Internal Dalam Keikutsertaan Kegiatan Posyandu Balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Hasil penelitan menunjukkan bahwa motivasi ibu balita dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita mempunyai motivasi kurang berdasarkan faktor internal yaitu sejumlah 37 orang (57,8%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 64 responden ternyata motivasi kurang dalam mengikuti kegiatan posyandu balita lebih banyak dibandingkan dengan motivasi baik hanya sejumlah 27 orang (42,2%). Sebanyak 42 orang (65,6%) hanya termotivasi mengikuti kegiatan posyandu jika balitanya sakit. Kurangnya kesadaran ibu balita dalam membawa balitanya ke posyandu disebabkan karena kurangnya pemahaman ibu balita dalam memanfaatkan kegiatan posyandu serta kurangnya pemahaman tentang perlunya memantau balitanya. Hal ini didukung dengan data 13 responden (41,9%) berpendidikan SD, 13 responden (41,9%) berpendidikan SMP, dan 5 responden (16,2%) bependidikan SMA, sehingga ibu balita yang memiliki pendidikan rendah akan memiliki motivasi yang rendah karena kurangnya pemahaman tentang keikutsertaan kegiatan posyandu balita. Hal ini sesuai dengan teori Notoadmodjo(2005), bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi seseorang mempunyai semangat dan motivasi serta lebih mudah seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan memiliki motivasi tinggi dalam belajar sehingga memungkinkan akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi pendidikannya, semakin intensitas motivasi dan upaya yang dimiliki (Padila, 2014). Sebanyak 28 orang (43,75%) tidak temotivasi mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan, sehingga ibu balita tidak termotivasi mengikuti kegiatan posyandu. Kurangnya minat ibu balita membawa balitanya ke posyandu di pengaruhi oleh kurangnya pemahaman tentang manfaat kegiatan posyandu. Penelitian ini didukung oleh teori Asnawi (2004), media informasi adalah faktor yang sangat berpengaruh bagi responden dalam memotivasi ibu dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita, mungkin karena pada era globalisasi ini hampir dari waktu yang dihabiskan adalah berhadapan dengan media informasi, baik itu media cetak (brosur, pamflet dan leaflet) maupun elektronika (TV, radio, komputer/internet) sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah motivasi dan perilakunya ke arah yang positif terhadap kesehatan. Pengetahuan dapat memberikan informasi atau fakta yang benar mengenai perilaku seseorang. Semakin tinggi pengetahuan seseorang maka akan semakin termotivasi seseorang tersebut untuk melakukan sesuatu. Semakin luasnya pengetahuan dan wawasan berpikir seseorang, maka diharapkan dapat berpikir lebih baik dan lebih banyak kemungkinan yang dapat berpikir lebih baik dan lebih banyak kemungkinan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memotivasinya melakukan sesuatu (Permatasari, 2006). Sebanyak 35 orang (54,68%) tidak termotivasi mengikuti kegiatan posyandu karena tidak senang. Hal ini disebabkan kurangnya antusiasme ibu balita dalam mengikuti kegiatan posyandu karena pelaksanaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung jam WIB, dikarenakan pada jam tersebut ibu masih bekerja. Hal ini didukung dengan hasi penilitian bahwa 43 responden Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo 6

9 (67,3%) bekerja. Hal tersebut menyebabkan perhatian ibu kepada anaknya berkurang karena sering menjadi alasan kenapa seorang ibu tidak membawa anaknya pergi ke posyandu sekedar untuk menimbang saja. Intensitas menurunnya kunjungan dilihat dari aktivitas adalah disebabkan karenan tuntutan ekonomi yang menuntut ibu ibu ikut bekerja memenuhi kebutuhan yang menjadikan waktu untuk datang ke posyandu terlewatkan (Poerdji, 2008). Gambaran Motivasi Ibu Balita Berdasarkan Faktor Eksternal Dalam Keikutsertaan Kegiatan Posyandu Balita Di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Hasil penelitan menunjukkan bahwa motivasi ibu balita dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita mempunyai motivasi kurang berdasarkan faktor eksternal yaitu sejumlah 43 orang (67,2%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 64 responden ternyata motivasi kurang dalam mengikuti kegiatan posyandu balita lebih banyak dibandingkan dengan motivasi baik hanya sejumlah 21 orang (32,8%). Sebanyak 41 orang (64,06%) tidak termotivasi mengikuti kegiatan posyandu karena jarak tempuhnya jauh. Hal ini disebabkan karena lingkungan fisik merupakan segala sesuatu yang dapat mempengaruhi ibu balita dalam mengikuti kegiatan posyandu. Letak posyandu yang tidak strategis atau jauh dari rumah ibu balita akan membuat ibu balita merasa enggan atau malas datang ke posyandu karena harus lebih mempertimbangkan waktu dari pada ibu balita yang mengatakan letak posyandu dekat. Hal ini sesuai dengan teori Widiastuti (2007), menyatakan posyandu sebaiknya berada pada tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri, posyandu dapat dilaksanakan di pos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai desa, balai RT, atau ditempat khusus yang dibangun masyarakat. Jarak pelayanan kesehatan dengan rumah berpengaruh terhadap motivasi, perilaku dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sebanyak 37 orang (57,81%) tidak termotivasi mengikuti kegiatan posyandu karena tidak adanya dukungan dari kader posyandu. Hal ini disebakan kurangnya interaksi antara ibu balita dengan kader posyandu. Karena faktor lingkungan sosial mempengaruhi motivasi ibu balita dalam mengikuti kegiatan kegiatan posyandu (Soerdjono, 2008). Pemanfaatan pelayanan kesehatan memiliki tiga faktor yang berperan yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, faktor kebutuhan. Pemanfaatan pelayanan kesehatan bergantung pada faktor-faktor sosio demografis, tingkat pendidikan, kepercayaan dan praktek kultural, diskriminasi jender, status perempuan, kondisi lingkungan, system politik, dann ekonomi, pola penyakit serta sistem pelayanan kesehatan. Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat sangat ditentukan oleh oleh peran kader sebagai motor penggerak dan mendapatkan dukungan oleh tokoh masyarakat (TOMA). Hal tersebut karena salah satu tugas utama kader adalah menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu. Peran pemerintah, termasuk petugas kesehatan, hanya sebagai fasilitator untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam kegiatan posyandu. Kegiatan posyandu dikatakan meningkat jika peran serta masyarakat semakin tinggi yang terwujud dalam cakupan program kesehatan seperti imunisasi, pemantauan tumbuh kembang balita (Depkes, 2010). PENUTUP Kesimpulan 1. Gambaran motivasi ibu balita dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori kurang yaitu 35 orang (54,7%). Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo 7

10 2. Gambaran motivasi ibu balita berdasarkan faktor internal dalam keikutsertaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori kurang yaitu 37 orang (57,8%). 3. Gambaran motivasi ibu balita berdasarkan faktor eksternal dalam keikutsertaaan kegiatan posyandu balita di Desa Danurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori kurang yaitu 43 orang (67,2%). Saran 1. Bagi responden Diharapkan ibu balita dapat meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan posyandu agar memahami tentang manfaat kegiatan posyandu. 2. Bagi puskesmas Meningkatkan program pemberian informasi tentang manfaat kegiatan posyandu. 3. Bagi tenaga kesehatan Mengatur jadwal kegiatan posyandu serta menyediakan tempat yang strategis, tempat yang mudah dijangkau, waktu pelaksanaan posyandu yang konsistensi, informasi pelaksanaan posyandu yang tepat. 4. Bagi institusi Agar dapat digunakan untuk referensi penelitian selanjutnya, dan dapat digunakan untuk bahan materi kebidanan komunitas. 5. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan dimasa yang akan datang dapat meneliti lebih detail tentang faktor faktor lain yang berhubungan dengan kunjungan ibu balita ke posyandu. DAFTAR PUSTAKA Agus Human Society The Macmillan Company. New York. Anoraga Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arini, H Mengapa seorang ibu harus menyusui?. Jogjakarta: Rineka Cipta Atosokhi GEA, Antonius, Dkk Relaxi dengan Diri Sendiri. Jakarta. Gramedia Depkes RI Profil Kesehatan Indonesia. Depkes RI. Jakarta Departemen Kesehatan, R.I Pedoman pelaksanaan stimulasi, Deteksi & Intervensi Dini Tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta : Bakti Husada. Fallen Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika. Hamalik, Oemar Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara. Hamzah, B Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hasibuan, M.S.P Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Heri, P Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta : EGC. Ismawati, Cahyo Posyandu dan desa siaga. Yogyakarta : Nuha Medika. Kemenkes Pedoman Pengelolaan Posyandu. Jakarta : Katalog Terbitan. Kholid, Ahmad Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya. Jakarta : Raja Grafinda Persada. Koiriyah, Antik Hubungan pengetahuan ibu tentang posyandu dengan keaktifan mengikuti posyandu. Universitas muhamadiyah Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo 8

11 Surakarta : perawat/article/download/80/80 diakses tanggal 1 april Lestari, T Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika Manuhutu, B Posyandu Kehilangan Pamor : nas10.html. diakses tanggal 20 januari 2016 Notoadmodjo, Soekidjo Metode Penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Padila Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Prasetyawati, Arsita Eka Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Nuha Medika Prisma, Ignatyas Hubungan Motivasi Ibu Balita dengan Frekuensi Kunjungan Posyandu. Universitas muhamadiyah semarang. 20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. Diakses tanggal 1 april 2016 Sardiman, AM Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Raja Grafondo Persada Siagian, Sondang P Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Soerjono Perubahan Sosial. Yogyakarta : Tiara Wacana. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan ( pendekatan kuantitaif, kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta. Sujatmiko, Eko Kamus IPS. Surakarta: Aksara Sinergi Medika Cetakan I. Uphoff Program program posyandu. Bagian I. Jakarta Wawan, A dan Dewi, M Teori dan Pengukuran Pengetahuan,Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika. Widiastuti, Yani dkk Pemanfaatan Pelayanan Posyandu.Yogyakarta : Fitramaya. Zulkifli Posyandu dan Kader Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra Utara. Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo 9