ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN PADA BALITA SEHARI-HARI, DI BPM ENDANG DESA PETIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG.

Transkripsi

1 ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN PADA BALITA SEHARI-HARI, DI BPM ENDANG DESA PETIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG Oleh ENGLAN ERMILIA a015 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2015

2 HALAMAN PENGESAHAN Artikel Karya Tulis Ilmiah dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pada Balita Sehari-Hari, Di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung yang disusun oleh: Nama NIM : Englan Ermilia : a015 Telah disetujui oleh Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan. Ungaran, Juli 2015 Luvi Dian Afriani, S.SiT.,M.Kes ii

3 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pada Balita Sehari-hari Di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan The Description of Mother s Knowledge about Daily Child Care at BPM Endang Petirjo Village Ngadirejo Sub-district Temanggung Regency Englan Ermilia 1, Luvi Dian A, S.SiT, M.KeS 2, Cahyaningrum, S.SiT Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Rendahnya kualitas pengetahuan ibu tentang perawatan pada balita sehari-hari di Indonesia disebabkan oleh rendahnya pengetahuan, sikap ibu, kurangnya dukungan keluarga, masyarakat, faktor sosial budaya serta kurangnya komunikasi dengan tenaga kesehatan. Hasil survey pendahuluan di BPM Ny. Endang kejadian balita sakit di bulan september meningkat dari bulan sebelumnya, bahkan ada 8 orang (7,76%) balita yang di rujuk ke rumah sakit. Hasil wawancara terhadap 10 ibu yang mempunyai balita sakit dan periksa di BPM Endang 60% ibu tersebut belum mengetahui secara baik bagaimana cara ibu merawat balita setiap harinya. 40% ibu sudah mengetahui bagaimana cara merawat balita setiap hari, cara menjaga kebersihan diri anak, tatalaksana anak sakit diare dan kompres pada anak demam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan pada balita sehari-hari di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun yang periksa di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan dengan sampel 30 responden menggunakan acsidental sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan pada balita sehari-hari sebagian besar dalam kategori kurang sejumlah 14 (46,7%) responden. Pengetahuan ibu tentang kebersihan diri anak sebagian besar dalam kategori cukup sejumlah 14 responden (46,7%). Pengetahuan ibu tentang kebersihan lingkungan sekitar sebagian besar dalam kategori kurang sejumlah 12 responden (40%). Dan pengetahuan ibu tentang perawatan anak sakit sebagian besar dalam kategori kurang sejumlah 14 responden (46,7%). Diharapkan ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun meningkatkan pengetahuan tentang perawatan pada balita sehari-hari melalui media informasi seperti buku KIA, televisi dan tenaga kesehatan. Sehingga dengan ibu lebih mengetahui perawatan pada balita seharihari dapat mengantisipasi agar anak tidak sakit. Kata Kunci : Pengetahuan dan Perawatan Balita Daftar Pustaka : 19 daftar pustaka ( ) 1

4 ABSTRACT The low quality f mother s knowledge about the daily child care in Indonesian are caused by lack of knowledge, attitude, lack of family, community, social and cultural support as well as the lack of communication with health professionals. The result of a preliminary survey at BPM Mrs. Endang, the incidience of sick children during September has increasedfrom the previous month, even there were 8 children (7.76%) were in referred to the hospital. The result of interviews with 10 mothers with sick children an visit BPM Endang, there 60% of them do not know how making daily child care and 40 % of them already know it. The purpose of this study is to find the description of mother s knowledge of daily child care at BPM Endang Petirejo Village Ngadirejo Sub-district Temanggung Regency. This was a descriptive research. The popua Lation in this study was mothers who had children 0-5 years old who visit to BPM Endang Petirejo village Ngadirejo Sub-district Temanggung Regency with the samples of 30 respondents that sampled by using accidental sampling technique and datawere collected by using questionnaries. The result of this study indicate that the level of mother s knowledge abaout daily child care mostly in the category of poor as many as 14 respondents (46.7%). The mother s knowledge about personal hygiene of children mostly is in the category of sufficient as many as 14 respondents (46.7%). The mother s knowledge about environmental sanitary is mostly in the category of poor as many as 12 respondents (40%). And mother s knowledge about sick child care is mostly in category of poor as many as 14 respondents (46.7%) The mother s with children 0-5 years old are expected to improve their knowledge about the daily child care through variouse information media such as KIA handbook, television and health officers so the mothers can to anticipate in order that children do not get sick. Keywords : Knowledge, Child care Bibliographies : 19 ( ) PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari upaya pembangunan manusia seutuhnya, yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak. Pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui pembinaan kesehatan ibu dalam perkawinan, semasa hamil, dan melahirkan ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan berpotensi tangguh. Pembinaan kesehatan anak usia dini sejak masih dalam kandungan hingga usia balita ditujukan untuk melindungi anak dari ancaman kematian dan sakit yang dapat membawa anak cacat serta untuk meningkatkan kualitas hidup agar anak mencapai tumbuh kembang yang optimal (DepKes RI, 2010). Rendahnya kualitas pengetahuan ibu tentang perawatan pada balita seharihari di Indonesia disebabkan oleh faktor Internal dan Eksternal. Faktor Internal meliputi rendahnya pengetahuan dan sikap ibu, dan faktor Eksternal meliputi kurangnya dukungan keluarga, masyarakat, faktor sosial budaya serta kurangnya komunikasi dengan tenaga kesehatan (Prasetyono, 2009). Berdasarkan fenomena dan hasil wawancara terhadap 10 ibu yang mempunyai balita sakit dan periksa di BPM Endang 60% ibu tersebut belum mengetahui secara baik bagaimana cara ibu merawat balita setiap harinya. 40% ibu sudah mengetahui bagaimana cara merawat balita setiap hari seperti melakukan perawatan gigi dan menjaga kelembapan kulit pada balita bahkan ibu juga memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar untuk menjaga kesehatan anaknya. Kurangnya 2

5 pengetahuan ibu dikarenakan ibu tidak pernah membaca dan memahami isi buku KIA yang mereka punya tentang perawatan balita sehari hari. Bahkan beberapa ibu juga mengaku bahwa mereka tidak pernah mendapatkan informasi dari kader setempat saat posyandu tentang perawatan pada balita sehari-hari, sehingga ibu kurang mengetahui bagaimana cara perawatan balita sehari-hari dan tatalaksana merawat balita sakit di rumah. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah yaitu Bagaimanakah Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan kesehatan pada Balita Seharihari, di BPM Endang Desa PetirejoKecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan pada balita seharihari, di BPM Endang Desa Petirejo Kabupaten Temanggung. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengetahuan ibu tentang kebersihan diri pada balita, di BPM Endang Desa PetirejoKecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung b. Mengetahui pengetahuan ibu tentang kebersihan kulit pada balita, di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung c. Mengetahui pengetahuan ibu tentang kebersihan lingkungan bagi balita, di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung d. Mengetahui pengetahuan ibu tentang perawatan balita sakit, di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Ibu Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan pada balita sehari-hari agar tidak terjadi komplikasi akibat perawatan yang kurang baik. 2. Bagi Instutusi STIKES Ngudi Waluyo Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang perawatan pada balita sehari-hari 3. Bagi Peneliti Untuk menanbah wawasan dan pengetahuan penulis dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan BAHAN DAN CARA Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dilakukan di BPM Endang, Desa Petirejo Kecamatan pada Mei Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun yang periksa sakit di BPM Endang sejumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan acsidental sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yaitu data yand didapat dari rekapitulasi di BPM Endang dan data primer yaitu dari kuesioner responden. Alat pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuen HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden 1. Pendidikan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi tentang Pendidikan Ibu yang memunyai balita 0-5 tahun yang periksa di BPM Endang desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Tamanggung,

6 Pendidikan SD SMP SMA Frekuensi Persentase 2 6, , Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 30 responden ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun yang periksa di BPM Endang desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, sebagian besar berpendidikan SMP, yaitu sejumlah 16 orang (53,3%). 2. Pekerjaan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi tentang Pekerjaan Ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun yang periksa di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Tamanggung, 2015 Pekerjaan Frekuensi Persentase Tidak bekerja Bekerja Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 30 responden ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun yang periksa di BPM Endang Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, sebagian besar ibu Tidak bekerja, yaitu sejumlah 18 orang (60%). 3. Umur Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi tentang Umur Ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun yang periksa di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Tamanggung, 2015 Umur Frekuensi Persentase Tahun ,67 43,33 Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa dari 30 responden ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun yang periksa di BPM Endang Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, sebagian besar berumur tahun, yaitu sejumlah 16 orang (56,67%). B. Analisis Univariat 1. Pengetahuan Ibu tentang Perawatan pada Balita Sehari-hari Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi tentang Pengetahuan Ibu yang mempunyai balita yang periksa di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirjo Kabupaten Temanggung tentang Perawatan pada Balita Sehari-hari Pengetahuan tentang Persentase Perawatan Frekuensi pada Balita Sehari-hari Kurang Cukup Baik ,7 33,3 20,0 Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa pengetahuan responden tentang perawatan pada balita sehari-hari di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirjo Kabupaten Temanggung, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 14 orang (46,7%). 2. Pengetahuan Ibu tentang Kebersihan Diri pada Balita Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi tentang Pengetahuan Ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun yang periksa di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Pengetahuan tentang Kebersihan Diri pada Balita Ngadirjo Kabupaten Temanggung tentang Kebersihan Diri pada Balita Frekuensi Persentase Kurang Cukup Baik ,7 46,7 16,6 4

7 Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang kebersihan diri pada balita di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirjo Kabupaten Temanggung, sebagian besar dalam kategori cukup, yaitu sejumlah 14 orang (46,7%). 3. Pengetahuan Ibu tentang Kebersihan Lingkungan Rumah Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi tentang Pengetahuan Ibu yang mempunyai balita umur 0-5 tahun yang periksa di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirjo Kabupaten Temanggung tentang Kebersihan Lingkungan Rumah Pengetahuan tentang Kebersihan Lingkungan Rumah Kurang Cukup Frekuensi Persentase 40 23,3 36,7 Baik Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang kebersihan lingkungan rumah di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirjo Kabupaten Temanggung, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 12 orang (40%). 4. Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Anak Sakit Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi tentang Pengetahuan Ibu yang mempunyai balita 0-5 tahun yang periksa BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirjo Kabupaten Temanggung tentang Perawatan Anak Sakit di Rumah Pengetahu an tentang Perawatan Anak Sakit Kurang Cukup Baik Frekue nsi Persenta se ,7 36,7 16,6 Berdasarkan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang perawatan anak sakit di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirjo Kabupaten Temanggung, sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 14 orang (46,7%). PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan mengenai pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu Gambaran Pengetahuan Ibu yang mempunyai Balita 0-5 tahun yang periksa di BPS Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung pada tanggal Mei 2015 Tentang Perawatan Pada Balita Sehari-hari yang dikaitkan dengan karakteristik responden, kondisi lingkungan di tempat penelitian, dan teoriteori yang terkait. Pengetahuan Ibu tentang Perawatan pada Balita Sehari-hari Pengetahuan tentang perawatan pada balita sehari-hari meliputi kebersihan diri balita, kebersihan lingkungan dan perawatan anak sakit. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.10 menunjukan sebagian besar responden 14 (46,7%) memiliki pengetahuan kurang dan hanya 6 (20,0%) responden yang memiliki pengetahuan baik. Dari 14 responden yang berpengetahuan kurang 10 orang (71,4%) berpendidikan (SD,SMP), sedangkan dari 6 orang responden yang berpengetahuan baik, 5 orang (83,3%) berpendidikan SMA Mubarok (2007), menyatahan bahwa Pendidikan berarti bimbingan yang 5

8 diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai baru diperkenalkan. 1. Pengetahuan tentang kebersihan diri balita Sebagian responden memiliki pengetahuan cukup tentang perawatan diri pada balita yaitu sejumlah 14 responden (46,7%), 11 responden (36,7%) berpengetahuan kurang. Dari 11 responden yang berpengetahuan kurang 9 orang (81,1%) responden berpendidikan (SD,SMP), sedangkan dari 14 responden yang berpengetahuan cukup 8 orang (57,1%) berpendidikan menengah. Hal itu ditunjukan dari pernyataan yang paling banyak dijawab dengan benar dari 30 responden ialah pernyataan tentang memandikan anak sebaiknya 2x sehari semua responden menjawab dengan benar (100%). Memandikan adalah suatu cara membersihkan diri tubuh seseorang dengan cara menyiram dengan air dengan urut-urutan yang sesuai. Memandikan anak balita sebaiknya 2x sehari yaitu waktu pagi dan sore hari untuk membersihkan anak dari kuman dan sebaiknya dengan menggunakan air hangat agar anak tidak hypotermi. Memandikan balita adalah cara yang tepat bagi ibu untuk mengajarkan cara membersihan tubuh mereka sendiri. Dengan menjangkau bagian-bagian lipatan seperti lipatan ketiak, lipatan paha, leher dan telinga (Choirunisa, 2009). Dari 21 responden yang menjawab dengan benar 20 orang (95,2%) berpendidikan menengah. Namun hasil penelitian juga menunjukan bahwa responden memiliki pengetahuan kurang, hal ini terbukti dari banyaknya responden salah menjawab pada pernyataan tentang Setelah buang air besar cukup mencuci tangan anak dengan air sejumlah 18 responden (60%) belum mengetahui dengan baik manfaat cuci tangan setelah BAB. Dari 18 responden yang menjawab salah 3 orang (16,6%) berpendidikan SMA. Besar kemungkinan mikroorganisme dalam tinja masih menempel di tangan sehingga diharuskan untuk mencuci tangan setelah BAB menggunakan sabun. Mencuci tangan merupakan tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana cuci tangan adalah proses secara mekanis melepaskan kotoran debris dari kulit tangan menggunakan sabun dan air (Depkes, 2007). Pada responden yang berpengetahuan kurang hal itu dapat dikaitkan dengan karakteristiknya yaitu berpendidikan rendah. Berdasarkan hasil penenelitian 18 responden (60%) berpendidikan dasar (SD,SMP). Hal ini sesuai dengan teori Notoadmodjo (2010), seseorang dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi, maka akan mempunyai pengetahuan dan akses informasi yang cukup tentang berbagai hal termasuk terhadap masalah-masalah kesehatan khususnya tentang perawatan pada anak. Apabila pendidikan seseorang semakin tinggi maka akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan perubahan baru, begitupun sebaliknya apabila pendidikan seseorang rendah maka akan menghambat pengetahuan seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diterapkan. 2. Pengetahuan tentang kebersihan lingkungan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.6 mengenai distribusi frekuensi pengetahuan kebersihan lingkungan diketahui dari 30 responden, didapatkan sebanyak 12 responden (40%) berpengetahuan kurang sedangkan 7 responden (23,3%) berpengetahuan cukup. Hal itu menunjukkan bahwa pengetahuan ibu masih belum begitu baik. Hal ini dikaitkan dengan umur responden, 6

9 Baliwati (2004), menyatakan bahwa umur merupakan salah satu faktor penting. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir responden. Semakin bertambah usia maka semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Hurlock, 2004). Hal tersebut sesuai dengan teori Sukiarko (2007), umur yang lebih dewasa lebih memiliki banyak pengalaman. Sehingga dapat diartikan bahwa semakin dewasa umur seseorang maka semakin tinggi tingkat pengalamannya. Selain itu menurut Siagian (2005), semakin lanjut usia seseorang diharapkan semakin matang jiwa dan semakin bijaksana, semakin berfikir secara rasional, semakin mampu mengontrol emosi, semakin toleran dengan perilaku dan pandangan yang berbeda dari perilaku sendiri. Dari 12 reponden yang berpengetahuan kurang 10 (83,3%) berpendidikan (SD,SMP). Dan dari 10 responden yang berpendidikan (SD,SMP) 8 orang (80%) mereka dalam kategori remaja akhir.11 responden (36,3%) berpengetahuan baik, dari 11 responden yang berpengetahuaan baik 7 orang (63,6%) berpendidikan SMA. Dari 7 responden yang berpengetahuan baik dan berpendidikan SMA 6 orang (85,7%) dalam kategori umur dewasa awal. Dilihat dari pernyatan kuesioner tentang polusi udara kendaraan bermotor tidak berpengaruh pada gangguan pernafasan bagi anak 16 responden (53,3%) menjawab salah. Mereka kurang mengetahui akibat dari lingkungan yang terkena polusi kendaraan bermotor. Banyak faktor yang menjadi penyebab polusi udara di lingkungan salah satunya yaitu polusi kendaraan bermotor membawa dampak yang sangat besar bagi lingkungan. Karena asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna, yaitu karbon monoksida (CO). Dimana zat ini sangat berbahaya bagi manusia khusunya anak balita yang masih rentang pada kesehatannya. Adapun dampak yang timbul dari polusi kendaraan bermotor yaitu gangguan pernapasan Pengetahuan Tentang Perawatan Anak Sakit Dari tabel distribusi 4.8 sebagian besar responden dalam kategori kurang tentang perawatan anak sakit sebanyak 14 responden (46,7%). 5 responden (16,6%) dalam kategori baik. Dari 14 responden yang berpengetahuan kurang, 10 orang (71,4%) berpendidikan (SD,SMP). Dan dari 5 responden yang berpengetahuan baik 4 orang (80%) berpendidikan menengah. Dilihat dari pengisian kuesioner pernyataan mengenai anak demam pada nomor 18, 19 responden ( 63,3%) menjawab dengan salah. Dari 19 responden yang menjawab salah 16 orang (84,2%) berpendidikan (SD,SMP). Pada pernyataan nomor 19, 21 responden (70%) responden menjawab salah. Menurut anver (2009) menyatakan bahwa demam merupakan tanda klinis suatu penyakit pada anak. Gangguan kesehatan ini disebakan karena tubuh anak terinfeksi oleh virus. Secara tradisional demam diartikan sebagai kenaikan suhu tubuh diatas normal. Jika demam tidak segera diatasi dapat menimbulkan efek yang serius pada anak yaitu menyebabkan dehidrasi dan kejang demam. Banyak orangtua yang kurang mengerti tentang penanganan demam, dan mengakibatkan anak menderita dehidrasidan kejang karena penanganannya yang tidak tepat. Dalam pengetahuan tentang perawatan anak sakit responden masih terpengaruh dengan adat tradisionalnya. Hal itu dilihat dari pernyataan kuesioner tentang perawatan anak pada luka kulit. Sebagian responden masih beranggapan bahwa sakit koreng pada anak dapat diobati dengan membubuhi bawang merah yang ditumbuk halus agar luka cepat kering. Dan dari 30 responden 50% responden masih melakukan menutupi luka pada kulit agar tidak terinfeksi kuman. Dari 15 responden yang 7

10 berpengatuhan kurang 9 orang (60%) berpendidikan (SD,SMP), dan dari 9 responden yang berpendidikan (SD,SMP), 8 orang (88,8%) dalam kategori umur remaja akhir. Dari hasil penelitian selain dilihat dari pendidikan dan umur, pengetahuan yang kurang juga dapat dilihat dari pekerjaan. Dengan rincian 14 responden (46,7%) yang mempunyai pengetahuan kurang tentang perawatan anak sakit adalah ibu yang bekerja yaitu sejumlah 12 responden (40%) pada ibu yang bekerja, dengan bekerja maka ibu kan menghabiskan kesehariannya di tempat kerja sehingga ibu kurang menerima informasi. Sebagian besar ibu bekerja di pasar sebagai pedagang dan buruh pabrik. Sehingga dilingkungan mereka bekerja mereka kurang mendapatkan informasi mengenai tentang perawatan pada balita sehari. Hal ini sesuai dengan Arisman (2005), yang menyatakan bahwa faktor bekerja saja belum berperan sebagai timbulnya suatu masalah, tetapi kondisi kerja yang menonjol, aktifitas yang berlebihan dan kurangnya istirahatsaat bekerja akan berpengaruh terhadap informasi yang didapat. BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan pada balita sehari-hari di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengetahuan ibu tentang perawatan pada balita sehari-hari di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori kurang sejumlah 14 resonden (46,7%). 2. Pengetahuan ibu tentang kebersihan diri pada balita di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam Kategori cukup sejumlah 14 responden (46,7%). 3. Pengetahuan ibu tentang kebersihan lingkungan di BPM Endang desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung sebagian besar dalaam kategori kurang sejumlah 12 responden (40%). 4. Pengetahuan ibu tentang perawatan anak sakit di BPM Endang Desa Petirejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung sebagian besar kategori kurang sejumlah 14 responden (46,7%). B. SARAN 1. Bagi Ibu Diharapkan responden meningkatkan pengetahuan tentang perawatan pada balita sehari-hari melalui media informasi seperti buku KIA, televisi dan tenaga kesehatan. Sehingga dengan responden lebih mengetahui perawatan pada balita sehari-hari dapat mengantisipasi agar anak tidak sakit. 2. Bagi Bidan Diharapkan bidan untuk meningkatkan informasi, penyuluhan kesehatan dan perawatan pada balita sehari-hari kepada ibu melalui media cetak atau memberikan konseling pada ibu saat memeriksakan anaknya, sehingga ibu lebih mengetahui tentang perawatan pada balita sehari-hari. 3. Bagi Peneliti selanjutnya Diharapkan dimasa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut secara detail yang berhubungan dengan perawatan pada balita sehari-hari 8

11 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Baliwati, Yayuk.F. dan Retnaningsih. (2004). Kebutuhan Gizi. Dalam Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Swadaya Behrman, R.E. dkk. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Volume 1. Diterjemahkan oleh A. Samik Wahab. Jakarta: EGC. Bobak. (2005). Keperawatan Maternitas edisi 4. Jakarta: EGC. Choirunisa. (2009). Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Cetakan 1. Moncer Departemen Kesehatan R.I. (2007). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta Departemen Kesehatan R.I. (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Bakti Husada. Departemen Kesehatan R.I. (2010). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Detekesi & Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Bakti Husada. Hidayat, A Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga 9