TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tugiyono (2005), tanaman tomat (Lycopersium escelentum Mill) adalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tugiyono (2005), tanaman tomat (Lycopersium escelentum Mill) adalah"

Transkripsi

1 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat Morfologi Tanaman Tomat Menurut Tugiyono (2005), tanaman tomat (Lycopersium escelentum Mill) adalah tanaman yang tergolong tanaman tahunan yang termasuk dalam golongan tanaman berbunga dan berbentuk semak. Tanaman tomat memiliki bentuk daun yang menyirip dengan jumlah ganjil antara 5-7 helai dan memiliki bentuk batang segi empat sampai bulat. Tanaman tomat berakar tunggang yang mana akar samping menjalar di seluruh permukaan tanah. Klasifikasi tanaman tomat secara sistematik yaitu: Kelas (clasis) : Dicotyledoneae (berkeping 2) Bangsa (ordo) Suku (family) Marga (genis) Jenis (spesies) : Tubiflorae : Solanaceae : Solanum : Lycopersicum escelentum Mill

2 Syarat Tumbuh Tanaman Tomat Tanaman tomat dapat tumbuh diberbagai jenis tanah, namun untuk pertumbuhan yang baik tanaman tomat memerlukan tanah yang gembur dengan ph antara 5-6.selain itu tanah yang gembur sedikit mengandung pasir dan banyak mengandung humus serta pengairan yang teratur. Agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik, tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yang menguntungkan. Selain itu suhu yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman tomat yaitu 23 0 C pada siang hari dan 17 0 C pada malam hari. Suhu pada tanaman tomat mempengaruhi pembentukan bunga. Menurut Tugiyono (2005), penanaman tomat yang baik dapat dilakukan 2 bulan sebelum musim hujan berakhir sehingga menjelang musim kemarau tomat sudah berbuah Pemupukan tanaman tomat Tanaman tomat sama halnya dengan tanaman sayur lain yaitu membutuhkan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan memperoleh hasil produksi yang baik. Pemupukan adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman tomat. Dua macam pemupukan yaitu pemupukan dasar dan pemupukan ulangan. Pemupukan dasar dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang dan kompos sebanyak 20 ton/ha. Pemupukan ulangan dilakukan setelah tomat berusia 2 minggu dengan menggunakan pupuk urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 1:3:2 sebanyak 5-10 gram per tanaman yang diberikan pada jarak 5 cm dari

3 7 batang tanaman kemudian pemupukan ulangan dilakukan kembali 3 minggu setelah pemupukan pertama dengan 150 kg urea/ha, 500 kg TSP/ha, dan 450 kg KCL/ha (Lingga, 2001). 2.2 Media Tanam Tanah Tanah adalah tempat tersedianya air dan unsur hara dimana tanah sebagai tempat tumbuhnya tumbuhan. Selain sebagai penyedia air dan unsur hara tanah menyediakan lingkungan bagi akar agar dapat berfungsi. Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh lingkungan yaitu pori-pori tanah. Porositas tanah tersebut dipengaruhi dengan tekstur tanah. Sifat Fisik Tanah a. Kerapatan Tanah Kerapatan tanah dinyatakan dengan 2 istilah yaitu kerapatan partikel dan kerapatan massa. Kerapatan partikel merupakan suatu ukuran kerapatan partikel tanah. Kerapatan partikel tanah adalah massa tiap unit volume partikel tanah yang dinyatakan dalam gram/cm 3. Tanah mineral memiliki kerapatan partikel rata-rata berkisar 2,6 gram/cm 3. Kerapatan partikel tanah tidak memiliki banyak perbedaan pada jenis tanah yang berbeda. Sedangkan kerapatan massa merupakan ukuran kerapatan dari tanah tersebut kondisi alami. Kerapatan massa (bulk density) adalah berat perunit volume tanah yang dikeringkan dengan oven yang dinyatakan dalam gram/cm 3 (Foth, 1998).

4 8 b. Tekstur Tanah Tekstur tanah yaitu perbandingan relatif partikel pasir, debu, dan liat. Tekstur tanah sangat menentukan kemampuan tanah untuk menunjang pertumbuhan. Tekstur tanah mempengaruhi kemampuan tanah untuk menyimpan dan menghantarkan air, menyimpan dan menyediakan hara tanaman. Menurut AAK (1983), fraksi penyusun tanah memiliki ukuran yang berbeda yaitu: 1. Pasir merupakan partikel yang memiliki ukuran paling besar yaitu berukuran 2 mm-20 mµ. Pasir memiliki bentuk yang beragam di dalam tanah yaitu kebulat-bulatan,bersudut, dan berkeping. Pasir di dalam tanah diselimuti liat atau debu dan bersifat mengikat. 2. Debu merupakan partikel yang berukuran lebih kecil daripada pasir dan lebih besar daripada liat yang memiliki ukuran 20 mµ - 2 mµ. 3. Liat adalah fraksi penyusun tanah paling halus yang memiliki ukuran sangat kecil yaitu kurang dari 2mµ. Tiga partikel pembentuk tekstur tanah tersebut memiliki ukuran yang berbedabeda, yang perbandingan persentase relatifnya menentukan tekstur tanah. Tekstur tanah yang terbentuk dari banyaknya fraksi pembentuknya digolongkan menjadi tiga yaitu: Tanah berpasir merupakan tanah dengan kandungan pasir lebih dari 70% memiliki porositas yang rendah yaitu kurang dari 40% memiliki ruang pori yang besar sehingga aerasinya baik, daya hantar yang cepat namun kemampuan menyimpan air dan unsur hara yang dimiliki rendah. Tanah berliat yaitu tanah yang memiliki kandungan liat lebih dari 35% dengan porositas relatif tinggi yaitu 60% ruang pori berukuran kecil

5 9 sehingga sirkulasi udara kurang lancar dan daya hantar air sangat lambat dan memiliki kemampuan menyimpan air dan unsur hara yang tinggi. Tanah berlempung yaitu tanah dengan proporsi pasir, debu, dan liat dengan perbandingan yang sedemikian rupa sehingga sifatnya berada diantara tanah berpasir dan berliat, dimana tanah berlempung memiliki aerasi, tata udara, dan air yang cukup baik untuk tanaman, serta kemampuan menyimpan dan menyediakan air dan unsur hara yang tinggi untuk tanaman (Islami dan Utomo, 1995) c. Struktur Tanah Struktur tanah yaitu susunan agregat primer tanah secara alami menjadi bentubentuk tertentu yang dibatasi oleh beberapa bidang. Struktur tanah terbentuk karena adanya penggabungan butir-butir primer tanah oleh pengikat koloid tanah menjadi agregat primer. Agregat primer tersusun dari butir-butir mineral atau pecahan batuan berbagai bentuk dan ukuran yang diselimuti oleh senyawasenyawa hasil pelapukan. Agregat primer disebut pula dengan struktur mikro, sedangkan struktur makro adalah agregat sekunder. Agregat sekunder adalah gumpalan-gumpalan kecil yang memiliki berbagai bentuk. Struktur tanah memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman, hal ini karena (a) secara langsung struktur remah memudahkan akar tanaman menembus tanah dan dapat tumbuh dengan pesat, (b) pengaruh tidak langsung terletak pada kesuburan tanah, (c) adanya tata udara dan air yang baik memberikan kondisi sehat bagi mikrobia tanah dalam menguraikan bahan organik yang dapat melepas

6 10 unsur hara, (d) struktur remah mantap tidak mudah larut oleh air hujan yang artinya tanah tidak mudah mengalami erosi. Menurut AAK (1983), lapisan tanah pertanian pada umumnya memiliki tiga bentuk struktur yaitu: 1. Struktur gumpal Struktur gumpal terdapat pada tanah liat yang memiliki ukuran tanah lebih besar daripada struktur tanah yang lain. Struktur tanah gumpal memiliki pori-pori mikro yang berisi air lebih banyak dibandingkan dengan poripori makro sehingga tata udara di dalamnya kurang baik. 2. Struktur remah Struktur remah memiliki gumpalan yang lebih kecil dibandingkan dengan struktur gumpal. Struktur remah memiliki pori-pori makro non-kapiler yang tidak terisi air, tetapi terisi oleh udara. Sedangkan pori-pori mikro bersifat kapiler yang dapat menahan air dan tidak merembes ke bawah. Pada struktur remah terdapat keseimbangan yang baik antara udara dan air tanah sebagai medium larutnya unsur hara. 3. Struktur butir Merupakan campuran butir-butir primer yang kasar tanpa adanya bahan pengikat agregat. Struktur butir terdapat pada tanah pasir, pasir berlempung atau pasir berdebu. Struktur butir memiliki porositas yang tinggi sehingga mudah merembeskan air. Struktur tanah yang baik yaitu memiliki kandungan udara dan air dalam jumlah cukup dan seimbang atau dengan kata lain struktur tanah yang baik memiliki

7 11 perbandingan yang sama antara air, padatan, dan udara. Kandungan air dan udara dalam jumlah yang cukup dipengaruhi oleh ruang pori makro dan mikro. d. Porositas tanah Porositas tanah yaitu jumlah ruang volume seluruh pori-pori makro dan pori mikro dalam tanah yang dinyatakan dengan persentase volume tanah di lapangan. Porositas tanah dapat juga diartikan volume tanah yang tidak ditempati oleh padatan. Porositas tanah terdiri dari ruang (pori) mikro dan pori makro. Pori makro yaitu ruang yang terletak antara agregat agregat tanah, sedangkan pori mikro yaitu ruang yang terletak antar partikel-partikel pembentuk tanah di dalam agregat tanah. Porositas tanah terbentuk karena adanya bentuk dan ukuran agregat tanah serta gumpalan tanah yang tidak dapat saling merapat. Menurut AAK (1993), terdapat formula yang dapat digunakan untuk mengetahui porositas tanah, yaitu:... (1) Keterangan: p = porositas tanah D = berat jenis tanah kering yaitu 2,5-2,6 g/cm 3 D = berat jenis tanah di lapanganyang biasanya berkisar 1,2-1,3 g/cm 3 Porositas menurut ukuran pori dibagi menjadi 2 yaitu (a) makro porositas yang dibentuk oleh rongga-rongga besar, bila keadaan normal berisi udara dan bila terisi air terlalu basah menyebabkan tanaman mati atau tumbuh kerdil. (b)

8 12 mikroporositas yaitu rongga-rongga paling halus yang terisi air kapiler. Tiap jenis tanah memiliki tingkat porositas yang berbeda. Tanah pasir memiliki porositas <50% dengan jumlah pori makro lebih besar dari pori mikro sehingga mudah meloloskan air. Tanah berliat memiliki porositas >50% dengan pori mikro lebih banyak dan mudah menangkap air. Tanah yang dikehendaki untuk tumbuhnya tanaman dengan baik yaitu memiliki porositas makro dan mikro yang seimbang yaitu memiliki 60% porositas mikro. Porositas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1. Tekstur tanah Yaitu tanah berliat memiliki porositas yang lebih tinggi daripada tanah berpasir. 2. Struktur tanah Struktur tanah yang baik yaitu struktur remah karena pori makro dan mikro lebih seimbang. 3. Kedalaman tanah Semakin dalam, porositas tanah semakin berkurang. 4. Pengolahan tanah Pengolahan tanah mampu meningkatkan porositas tanah mencapai 70% (AAK,1993) Air Tanah Tersedia Air tanah tersedia yaitu air yang terdapat dalam tanah yang berada antara keadaan kapasitas lapang dan titik layu permanen. Air tanah tersedia dipengaruhi oleh

9 13 tekstur, struktur, kandungan bahan organik tanah, kedalaman tanah, dan sifat-sifat tanaman berupa perakaran, kerapatan, kedalaman, dan laju pertumbuhan tanaman. Air tanah tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman tanpa hambatan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman disebut air siap tersedia. Menurut James ((1988) Rosadi 2012), air tersedia dapat dihitung dengan persamaan:...(2) Keterangan: AW Drz Fc Pwp = air tanah tersedia (cm) = kedalaman zona perakaran (cm) = field capacity dalam % volume = permanen wilting point dalam % volume Air di dalam tanah berada di dalam ruang pori tanah di antara padatan tanah. Kadar air tanah dapat dinyatakan dengan kandungan air massa dan kandungan air volume. Kandungan air massa merupakan perbandingan massa air dalam tanah dengan massa padatan yang dinyatakan dalam persen. Kandungan air tanah dapat diketahui dengan cara menimbang sejumlah sampel tanah dalam keadaan lembab kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu C selama 24 jam dan ditibang kembali yang dikenal dengan cara Gravimetri. Persamaan yang dapat digunakan dalam menentukan kadar air tanah yaitu:... (3)

10 14 Dimana KATm = kadar air tanah basis massa BB BK = berat tanah lembab atau basah (gram) = berat tanah kering oven (gram) Tanah menyimpan air dalam pori-pori tanah dala jumlah tertentu. Kapasitas penyimpanan air tanah yaitu jumlah air maksimum yang dapat disimpan oleh tanah. Jumlah maksimum ar yang tersimpan dalm tanah dapat diketahui dengan memberi air secara lebih lalu kelebihan air dibiarkan terbuang. Pada saat itu ruang pori penuh terisi air tanpa udara, pada saat itu status energy air tanah memiliki matrik potensial 0 (ψm = 0). Jika tanah tersebut dibiarkan sela 2-3 hari mengalir secara gravitasi setelah hujan ataupun sengaja diberi air berlebih, keadaan air tanah berada dalam kapasitas lapang. Apabia kehilangan air dibiarka secara terus menerus kandungan air tanah akan semakin rendah yang dapat menyebabkan tanaman tidak dapat menggunakan air yang dapat menyebabkan tanaman layu terus menerus. Keadaan air tanah tersebut dikatakan sebagai titik layu permanen. Keadaan air tanah yang dapat digunakan oeh tanaman yaitu berada antara keadaan kapasitas lapang dan titik layu permanen. Keadaan air tanah antara kapasitas lapang dan titik layu permanen merupakan air tanah tersedia (Islami dan Utomo, 1995)

11 Pupuk Organonitrofos Pupuk organik yaitu pupuk yang terbuat dari hasil penguraian bagian-bagian atau sisa-sisa tanaman dan binatang seperti pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, bungkil, guano, tepung tulang, dan sebagainya. Pupuk organik mempunyai fungsi penting yaitu untuk menggemburkan lapisan tanah permukaan, meningkatkan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya simpan air yang dapat meningkatkan kesuburan tanah (Sutedjo, 2010) Menurut Susanto (2002), pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik digunakan. Unsur yang terkandung dalam pupuk organik yaitu unsur makro Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) rendah serta mengandung unsur esensial yang lainnya. Pupuk organik harus digunakan sebagai pupuk tambahan yang dikombinasikan dengan pupuk kimia. Pupuk organonitrofos adalah salah satu pupuk organik alternatif yang terbuat dari kotoran sapi segar (fresh manure) yang dikombinasikan dengan batuan fosfat dengan campuran yang tepat dengan berbandingan batuan fosfat dan kotaran sapi segar yaitu 20% dan 80%, serta diberikan mikroba yang dapat meningkatkan N2 (N2-fixer) dan pelarut posfat (Nugroho et all. 2013). Tabel 1. Kandungan pupuk organoitrofos bentuk granul Kandungan (%) N-total P 2 O 5 K2O C-organik ph Organonitrofos granul 0,28 3,40 0,43 3,32 7,63 (Azhari, 2013)

12 16 Dari uji yang telah dilakukan, kandungan pupuk organinitrofos bentuk remah berbeda dengan pupuk organonitrofos bentuk granul. Pupuk organonitrofos remah memiliki kandungan C-organik yang lebih tinggi daripada pupuk organonitrofos granul. Kandungan C-organik yang lebih tinggi dapat meningkatkan kemampuan tanah mengikat air. Selain kandungan C-organik, organonitrofos remah memiliki kandungan nitrogen (N) dan kalium (K) lebih tinggi daripada organonitrofos granul. Namun kandungan fosfor (P) pada organonitrofos remah lebih sedikit daripada organonitrofos granul. Kelebihan organonitrofos remah yaitu unsurunsur nutrisi makro lebih cepat terurai daripada organonitrofos granul sehingga lebih cepat tersedia untuk tanaman. Tabel 2. Kandungan pupuk organoitrofos Kandungan (%) N-total P 2 O 5 K2O C-organik ph Organonitrofos Remah 1,02 0,93 0,81 9,87 6,98 (Hasil analisis laboratorium) Pupuk ornanonitrofos telah diuji efektivitasnya pada beberapa jenis tanaman. Menurut Sari (2014), pupuk organonitrofos baik dikombinasikan dengan pupuk kimia pada budidaya tanaman jagung manis. Kombinasi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan, produksi dan serapan hara tanaman jagung manis. Peningkatan tersebut menggunakan kombinasi dosis pupuk 150 kgurea ha -1, 100 kg SP ha -1, 50 kg KCl ha-1, dengan organonitrofos sebanyak kg ha -1. Pada tanaman kacang hijau, menurut Sakinata (2014), pupuk organonitrofos dikombinasikan dengan pupuk NPK menghasilkan hasil yang lebih bagus dalam

13 17 meningkatkan pertumbuhan, serapan NPK tanaman dan produktivitas tanaman kacang hijau dengan perlakuan 1000 kg ha -1 organonitrofos yang dikombinasikan dengan ½ pupuk NPK rekomendasi pada tahah ultisol Natar. Menurut Wijaya (2014) pupuk organonitrofos sebanyak 5000 kg ha -1 tanpa pupuk kimia lebih direkomendasikan untuk petani mentimun karena lebih efektif secara agronomis maupun secara ekonomisdapat menciptakan pertanian yang berkelanjutan. Sedangkan untuk tanaman kedelai, kombinasi pupuk organonitrofos dengan pupuk anorganik yang baik digunakan yaitu dengan dosis 20 kg urea ha -1, 25 kg SP -36 ha -1, 25 kg KCl ha -1, dan organonitrofos sebanyak 3000 kg ha -1. Pada kombinasi tersebut dihasilkan bobot kedelai 10,65 gram pada 100 butir per tanaman. Perlakuan tersebut memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan pupuk organonitrofos 5000 kg ha -1 yaitu sebesar 9,65 gram 100 butir pertanaman (Azhari, 2014). 2.3 Kebutuhan Air Tanaman Kebutuhan air tanaman (crop water requiriment) dipengaruhi oleh jenis tanah, umur tanaman, dan pengaruh iklim (Islami dan Utomo, 1995). Kebutuhan air tanaman (crop water requiriment) yaitu banyaknya air yang hilang dari areal pertanaman tiap satuan luas dan waktu yang digunakan untuk pertumbuhan, perkembangan dan evaporasi dari permukaan tanah dan tanaman (Jumin, 2010). Kebutuhan air untuk tanaman adalah jumlah total evapotranspirasi sejak awal sampai akir pertumbuhan tanaman.

14 18 Keadaan yang mempengaruhi kebutuhan air tanaman yaitu sama halnya dengan faktor pengaruh evapotranspirasi seperti temperatur, pelaksanaan pemberian air, panjangnya musim tanam, presipitasi dan faktor lainnya. Kebutuhan air akibat transpirasi tanaman dipengaruhi oleh tempat air tersebut dibuang yang dipengaruhi pula oleh temperatur, kelembaban udara, kecepatan angin, intensitas dan lama penyinaran matahari, jenis tanaman dan keadaan daun tanaman (Tachyan dan Soetjipto, 1992). 2.4 Evapotranspirasi Evapotranspirasi merupakan gabungan dari evaporasi dan transpirasi. Menurut Islami dan Utomo (1995), transpirasi yaitu air yang diabsorbsi tanaman yang dikeluarkan kembali ke atmosfer dalam bentuk uap air. Evaporasi yaitu kehilangan air dalam bentuk uap air dari permukaan tanah maupun permukaan air. Jadi evapotransiprasi yaitu peristiwa hilangnya air dalam bentuk uap air yang dikeluarka oleh tanaman dan penguapan yang terjadi dari permukaan tanah dan permukaan air. Menurut Handoko (1993), kehilangan air melalui evaporasi mempengaruhi fisiologi tanaman secara tidak langsung, seperti mempercepat penurunan kadar air pada lapisan atas dan mempengaruhi iklim mikro disekitar tanaman. Evapotranspirasi menurut Handoko (1993) yaitu ukuran total kehilangan air (penggunaan air) untuk suatu luasan lahan melalui evaporasi dari permukaan tanah/air dan transpirasi dari permukaan tanaman. Evapotranspirasi secara

15 19 potensial hanya ditentukan oleh unsur iklim sedangkan secara aktual ditentukan oleh kondisi tanah dan sifat tanah. Menurut Allen et.al dalam Rosadi (2012), evapotranspirasi terdiri dari tiga jenis yaitu: 1. Reference crop evapotranspiration (ET 0 ) yaitu laju evapotranspirasi dari permukaan acuan yang merupakan tanaman rumput acuan dengan karakter spesifik yang hanya dipengaruhi oleh faktor iklim. 2. Crop Evapotranspiration under standard condition (ETc) yaitu evapotranspirasi yang terjadi dari tanamanyang terkondisi yaitu bebas dari penyakit, terpenuhi kebutuhan airnya (kondisi air optimum), memperoleh nutsi cukp dan mencapai hasil maksimal pada kondisi iklim tertentu. Dimana crop evapotranspiration dapat diketahui dengan persamaan ETc=ETo x Kc faktor. 3. Crop Evapotranspiration under non-condition (Etc adj) yaitu evapotraspirasi dari tanaman yang tumbuh pada keadaan di bawah standar, dari segi lingkungan dan pengelolaan yang berbeda pada kondisi standar. Seperti kelebihan atau kekurangan air, salinitas tanah, penyakit, serta kesuburan tanah yang rendah. 4. Evapotranspirasi potensial (Etp) yaitu evapotranspirasi yang menggambarkan laju maksimum kehilangan air tanaman yang ditentukan oleh kondisi iklim pada keadaan penutupan tajuk tanaman pendek yang rapat dengan penyediaan air yang cukup. Dengan kata lain, evapotranspirasi potensial yaitu gambaran kebutuhan atmosfer untuk penguapan dan batas atas dari evapotransiprasi aktual (Handoko, 1993).

16 20 Evapotranspirasi dipengaruhi oleh kadar kelembaban tanah, suhu udara, cahaya matahari, dan kecepatan angin. Evapotransiprasi dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah air yang hilang dari tanah dalam waktu tertentu, menggunakan faktor-faktor iklim yang mempengaruhi evapotranspirasi, dan menggunakan lysimeter (Jumin, 2010). 2.5 Irigasi Irigasi merupakan upaya pemberian air pada tanaman untuk memenuhi kebutuhan air tanaman untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri. Prinsip irigasi yaitu untuk menutupi kekurangan air tanah yang telah ada ketika diperlukan dalam jumlah yang cukup ( Jumin, 2010). Menurut Tachyan dansoetjipto ( 1992), pemberian air irigasi dapt dilakukan dengan 5 cara yaitu dengan penggenangan, menggunakan alur (besar atau kecil), air bawah permukaan tanah melalui sub irigasi, penyiraman (sprinkling), dan sistem cucuran (trickle). Dua macam sistem irigasi yaitu sistem irigasi permukaan (surface irrigation) dan irigasi bawah permukaan ( sub surface irrigation). 1. Sistem Irigasi Permukaan (Surface irrigation) Sistem irigasi permukaan yaitu sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung yang kemudian dialirkan secara gravitasi melalui saluran irigasi. Pemberian air pada irigasi permukaan secara langsung melalui permukaan tanah dari suatu saluran atau pipa yang elevasi muka air lebih tinggi daripada lahan yang dialiri sekitar cm. Irigasi permukaan

17 21 dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti metode penggenangan, galengan, dan alur (Tachyan dan Soetjipto, 1992). 2. Sistem irigasi bawah permukaan (Sub Surface Irrigation) Sistem irigasi bawah permukaan (Sub Surface Irrigation) adalah bentuk irigasi mikro yang dilakukan dengan cara meresapkan air ke dalam tanah dibawah zona perakaran tanaman melalui sistem saluran terbuka maupun dengan pipa bawah tanah (Balai Litbang Pertanian, 2011). Dari hasil penelitian diketahui bahwa sistim irigasi bawah permukaan dengan menggunakan kendi dapat menghemat air yang cukup besar. Diperlukan air sebanyak 45,054 m 3 /ha untuk pertanaman cabai berumur 7 bulan dibanding dengan sistem penyiraman tradisional oleh petani di Pringbaya, Lombok Timur.

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Jagung Jagung merupakan tanaman yang dapat hidup di daerah yang beriklim sedang sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat membutuhkan sinar matahari

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa terhadap Bobot Isi Pengamatan bobot isi dilakukan setelah pemanenan tanaman kacang tanah. Pengaruh pemberian mulsa terhadap nilai bobot isi tanah disajikan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak varietasnya (Rukmana, 2005). Kedudukan tanaman kacang hijau

Lebih terperinci

HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN

HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN MINGGU 2 HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN Irigasi dan Drainasi Widianto (2012) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami sifat dan karakteristik tanah untuk menyediakan air bagi tanaman 2. Memahami proses-proses aliran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang berpotensi untuk dikembangkan secara intensif. Permintaan kacang hijau dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang, papan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hidroponik Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak keuntungan seperti: 1)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya. Susunan morfologi kedelai terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-

I. PENDAHULUAN. Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600- 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Dalam 5 tahun terakhir produksi nasional kedelai tergolong rendah berkisar 600-700 ribu ton per tahun dengan kebutuhan kedelai nasional mencapai 2 juta ton

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan komoditas strategis kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis dan kandungan gizi yang tinggi seperti vitamin,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan-hutan maupun daerah semak belukar tetapi kemudian dibudidayakan. Sebagai tanaman

Lebih terperinci

17/02/2013. Matriks Tanah Pori 2 Tanah. Irigasi dan Drainasi TUJUAN PEMBELAJARAN TANAH DAN AIR 1. KOMPONEN TANAH 2. PROFIL TANAH.

17/02/2013. Matriks Tanah Pori 2 Tanah. Irigasi dan Drainasi TUJUAN PEMBELAJARAN TANAH DAN AIR 1. KOMPONEN TANAH 2. PROFIL TANAH. MINGGU 2 HUBUNGAN TANAH-AIR-TANAMAN Irigasi dan Drainasi Widianto (2013) Lab. Fisika Tanah FPUB TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami sifat dan karakteristik tanah untuk menyediakan air bagi tanaman 2. Memahami

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur hara guna mendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan yang telah diperoleh terhadap tinggi tanaman cabai setelah dilakukan analisis sidik ragam (lampiran 7.a) menunjukkan bahwa pemberian pupuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat Tanaman tomat diduga berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan terutama Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke Italia, Jerman dan negaranegara Eropa lainnya. Berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan yang dianggap memiliki prospek yang baik. Hal ini terkait dengan semakin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas kancil merupakan varietas yang tahan terhadap layu dan agak tahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Varietas kancil merupakan varietas yang tahan terhadap layu dan agak tahan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Klasifikasi Kacang Tanah Benih kacang tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah varietas kancil. Varietas kancil merupakan varietas yang tahan terhadap layu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Cabai Cabai termasuk tanaman semusim (annual), berbentuk perdu yang tergolong dalam famili terung-terungan (Solanaceae) dan memiliki sistem perakaran yang agak dangkal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan

I. PENDAHULUAN. Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan (Cucurbitacae) yang sudah popular di seluruh dunia. Siemonsma dan Piluek (1994), menyatakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Cabai 2.1.1 Taksonomi Dalam dunia tumbuh tumbuhan, cabai diklasifikasikan dalam taksonomi sebagai berikut: Kerajaan Divisi Subdivisi Kelas Subkelas Ordo Family Genus :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai ekonomis, serta harus terus dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang tanah

Lebih terperinci

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), klasifikasi tanaman bengkuang adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta :

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas,

PENDAHULUAN. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama sweet corn mulai dikembangkan di Indonesia pada awal tahun 1980, diusahakan secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan pertambahan penduduk. Kenaikan konsumsi ini tidak dapat dikejar oleh produksi dalam

Lebih terperinci

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN Hubungan air tanah dan Tanaman Fungsi air bagi tanaman Menjaga tekanan sel Menjaga keseimbangan suhu Pelarut unsur hara Bahan fotosintesis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Ultisol dan Permasalahan Kesuburannya Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami kesuburan tanah marginal tergolong rendah. Hal ini ditunjukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang 1 II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Deskripsi dan Morfologi Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang berperan penting dalam pemenuhan gizi masyarakat. Tomat merupakan tumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013- Januari 2014 di Laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung dan Laboratorium Rekayasa Sumber

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biotani Sistimatika Sawi Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dulu. Ada beberapa jenis tomat seperti tomat biasa, tomat apel, tomat keriting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jenis tanaman pangan yang menjadi mata pencaharian masyarakat adalah tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting karena sebagai bahan baku produksi gula. Produksi gula harus selalu ditingkatkan seiring

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai dengan April 2017 di Rumah Kaca dan Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian. Alat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Umum Tanaman Cabai Tanaman cabai mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Tanaman ini dapat diusahakan di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian 1400

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanaman Jahe Iklim Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata berkisar 2500-4000 mm/ tahun. Sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Sejarah Tanaman Caisim Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur. Konon di daerah Cina, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Ubi jalar yang ditanam di Desa Cilembu Kabupaten Sumedang yang sering dinamai Ubi Cilembu ini memiliki rasa yang manis seperti madu dan memiliki ukuran umbi lebih besar dari

Lebih terperinci

TUGAS TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (2)

TUGAS TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (2) TUGAS TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (2) Nama : Sonia Tambunan NIM : 105040201111171 Kelas : I UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah dan Air Secara Umum Tanah merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari bahan padat, cair dan gas. Tanah yang ideal terdiri dari sekitar 50% padatan, 25% cairan,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Botani Tanaman Sawi Sendok. Tanaman sawi sendok termasuk family Brassicaceae, berasal dari daerah pantai Mediteranea yang telah dikembangkan di berbagai

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi pupuk Urea dengan kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan diameter

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan TINJAUAN PUSTAKA Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan akan menjadi busuk dalam 2-5 hari apabila tanpa mendapat perlakuan pasca panen yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Tanah Hasil analisis contoh tanah pada lokasi percobaan dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis tanah pada lokasi percobaan, tingkat kemasaman tanah termasuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. energi dan serat kasar. Konsumsi ternak rumiansia akan hijauan makanan ternak ±

I. PENDAHULUAN. energi dan serat kasar. Konsumsi ternak rumiansia akan hijauan makanan ternak ± I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hijauan makanan ternak merupakan salah satu komponen utama pakan ternak yang harus tersedia khususnya untuk ternak rumiansia sebagai sumber energi dan serat kasar. Konsumsi

Lebih terperinci

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kakao. Lingkungan alami tanaman cokelat adalah hutan tropis. Dengan demikian curah hujan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, karena memiliki kandungan gizi cukup,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di Unit Lapangan Pasir Sarongge, University Farm IPB yang memiliki ketinggian 1 200 m dpl. Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Meteorologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor II. TINJAUAN PUSTAKA Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor pertanian, kehutanan, perumahan, industri, pertambangan dan transportasi.di bidang pertanian, lahan merupakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan 49 BAB VI PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dengan varietas kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pertumbuhan, kompenen hasil

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar. PENDAHULUAN Latar Belakang Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar. Pada perusahaan makanan dan minuman, melon digunakan sebagai bahan penyedap rasa dan memberikan aroma

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Manis Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang dipanen muda dan banyak diusahakan di daerah tropis. Jagung manis atau yang sering

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah yang di analisis adalah tekstur tanah, bulk density, porositas, air tersedia, serta permeabilitas. Berikut adalah nilai masing-masing

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena

Lebih terperinci

STAF LAB. ILMU TANAMAN

STAF LAB. ILMU TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN Suhu Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman Suhu berkorelasi positif dengan radiasi mata hari Suhu: tanah maupun udara disekitar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN FUNGSI AIR Penyusun tubuh tanaman (70%-90%) Pelarut dan medium reaksi biokimia Medium transpor senyawa Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK)

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK) merupakan bagian yang paling luas dari total keseluruhan lahan kering di Indonesia. Penyebaranya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Tebu

TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Tebu 3 TINJAUAN PUSTAKA Budidaya Tebu Tebu (Sacharum officinarum L.) termasuk ke dalam golongan rumputrumputan (graminea) yang batangnya memiliki kandungan sukrosa yang tinggi sehinga dimanfaatkan sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

IRIGASI dan DRAINASI URAIAN TUGAS TERSTRUKSTUR. Minggu ke-2 : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (1) Semester Genap 2011/2012

IRIGASI dan DRAINASI URAIAN TUGAS TERSTRUKSTUR. Minggu ke-2 : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (1) Semester Genap 2011/2012 Nama : Yudhistira Wharta Wahyudi NIM : 105040204111013 Kelas : J, Jumat 09:15 Dosen : Dr. Ir. Zaenal Kusuma, SU IRIGASI dan DRAINASI URAIAN TUGAS TERSTRUKSTUR Minggu ke-2 : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (1)

Lebih terperinci

BKM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter dan Kurva Infiltrasi

BKM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter dan Kurva Infiltrasi % liat = [ H,( T 68),] BKM % debu = 1 % liat % pasir 1% Semua analisis sifat fisik tanah dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik tanah dalam mempengaruhi infiltrasi. 3. 3... pf pf ialah logaritma dari

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Pemadatan tanah adalah penyusunan partikel-partikel padatan di dalam tanah karena ada gaya tekan pada permukaan tanah sehingga ruang pori tanah menjadi sempit. Pemadatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu merupakan bahan pangan pokok ketiga setelah beras dan jagung. Daunnya dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. : Nicotianae ; Genus : Nicotiana; Species : Nicotiana tobacum dan Nicotiana rustika

TINJAUAN PUSTAKA. : Nicotianae ; Genus : Nicotiana; Species : Nicotiana tobacum dan Nicotiana rustika TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tembakau Rakyat termasuk dalam Famili solanaceae, dengan sistematika (taksonomi) sebagai berikut : Class : Dicotyledoneae; Ordo : Personatae; Famili Solanaceae; Sub Familia

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah Ultisol termasuk bagian terluas dari lahan kering yang ada di Indonesia yaitu 45.794.000 ha atau sekitar 25 % dari total luas daratan Indonesia (Subagyo, dkk, 2000). Namun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Drainase Menurut Suripin (2004), drainase adalah mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nanas (Ananas Comosus) Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih kurang 1.200 meter diatas permukaan laut (dpl). Di daerah tropis Indonesia,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Durian 1. Karakteristik tanaman durian Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : PERHITUNGAN KEBUTUHAN TANAMAN

BAHAN AJAR : PERHITUNGAN KEBUTUHAN TANAMAN BAHAN AJAR : PERHITUNGAN KEBUTUHAN TANAMAN Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti diklat ini peseta diharapkan mampu Menjelaskan tentang kebutuhan air tanaman A. Deskripsi Singkat Kebutuhan air tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus. 18 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Deptan (2010) sistematika tanaman kacang tanah adalah sebagai berikut: Divisio: Spermatophyta; Subdivisio: Angiospermae; Class: Dicotyledoneae; Ordo: Leguminales;

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompos Limbah Pertanian Pengomposan merupakan salah satu metode pengelolaan sampah organik menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos. Pengomposan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Bobot isi tanah pada berbagai dosis pemberian mulsa.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Bobot isi tanah pada berbagai dosis pemberian mulsa. 38 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Mulsa Terhadap Sifat Fisik Tanah 4.1.1. Bobot Isi Pengaruh pemberian sisa tanaman jagung sebagai mulsa terhadap bobot isi tanah adalah seperti tertera pada Tabel

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga

Lebih terperinci