ISSN Vol.VII No.3 April 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ISSN Vol.VII No.3 April 2016"

Transkripsi

1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE GROUP INVESTIGATION (GI) DISERTAI PRESENTASI KELAS Oleh: Sri Sulastri SMA Negeri 6 Kota Cirebon, Jawa Barat ABSTRAK Peningkatan Hasil Belajar Konsep Unsur Intrinsik dan Ektrinsik Hikayat dalam Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation pada Siswa Kelas XI IPA 6 SMA Negeri 6 Kota Cirebon Penelitian ini menggunakan teknik penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS A SMA Negeri 6 Kota Cirebon yang berjumlah 40 siswa. Sumber data berasal dari siswa, teman sejawat dan peneliti. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan metode triangulasi teknik dan sumber. Analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Group Invenstigation dapat meningkatkan pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 6 Kota Cirebin tahun Pelajaran 2014/2015. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, tipe GI, Bahasa Indoneisia PENDAHULUAN Hasil pembelajaran tersebut ternyata di bawah Kriteria Ketercapaian Minimal (KKM). Hasil refleksi peneliti diperoleh data bahwa hasil belajar siswa mengenai Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat masih rendah. Hal ini merupakan gambaran kegagalan praktek langsung di lapangan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menawarkan peluang sebagai strategi pengembangan kinerja, sebab pendekatan penelitian ini menempatkan pendidik dan tenaga kependidikan lain sebagai agen pengubah yang pola kerjanya bersifat kolaboratif. Kegagalan diatas merupakan masalah yang harus diatasi dengan perbaikan model pembelajaran guru dalam menyampaikan meteri di kelas. Hal ini dikarenakan pembelajaran Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat sangat bermanfaat dalam kreatifitas siswa dalam bidang olahraga. Hal ini sesuai dengan penjelasan Moleong (2002:62) bahwa Tujuan penelitian adalah untuk memecahkan masalah. Kegagalan dalam proses pembelajaran sebagaimana dijelaskan di atas merupakan masalah. Karena itu menurut Moleong hal tersebut harus segera diatasi dan ditindak lanjuti serta dicari alternatif pemecahannya. Penambahan unsur KD dan indikator merupakan pemenuhan tujuan pendidikan tertentu. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2013:3) menjelaskan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru harus memenuhi tujuan pendidikan tertentu meliputi tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan keunggulan daerah dan kebutuhan masyarakat. Kemampuan memahami Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat merupakan suatu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 6 Kota Cirebon. Pembelajaran Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat telah peneliti lakukan dengan praktek langsung di lapangan. Dalam pembelajaran materi tersebut terdapat indikator sebagai berikut: 161

2 Siklus I Indikator : Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Mampu mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dan terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel Indonsia berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Mampu membandingkan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonsia dengan novel terjemahan novel berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Langkah-langkah : Kegiatan Pendahuluan: Memberi salam dan mengabsen. Apersepsi materi. Kegiatan Inti: Guru menerangkan pelajaran Siswa mengerjakan tes Kegiatan Penutup: Guru memberikan kesimpulan Melakukan refleksi materi yang telah dibahas Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kompetensi dasar di atas setelah ditambah dengan Model Pembelajaran Group Investigation disertai Presentasi Kelas sehingga berubah menjadi Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat dengan Model Pembelajaran Group Investigation disertai Presentasi Kelas. Perubahan iundikator-indikator tersebut adalah: Siklus II Indikator Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type group investigation (GI) disertai presentasi kelas. Menemukan unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type group investigation (GI) disertai presentasi kelas. Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type group investigation (GI) disertai presentasi kelas. Mampu mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dan terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type group investigation (GI) disertai presentasi kelas. Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel Indonsia berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type group investigation (GI) disertai presentasi kelas. 162

3 Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type group investigation (GI) disertai presentasi kelas. Mampu membandingkan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonsia dengan novel terjemahan novel berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type group investigation (GI) disertai presentasi kelas. Dengan konsep belajar tersebut, peniliti merasa yakin bahwa hasil belajar Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat akan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas di SMA dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Konsep Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat dalam Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai Presentasi Kelas (PTK pada Siswa Kelas XII IPA 2 SMAN 6 Cirebon).Berdasarkan judul penelitian di atas peneliti mengajukan pertanyaan sebagai rumusan masalah. Apakah Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai Presentasi Kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada topik Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat.Pemecahan masalah yang digunakan adalah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai Presentasi Kelas pada topik Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat.Tujuan Penelitia yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat dengan Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai Presentasi Kelas.Manfaat Hasil Penelitian Dengan dilaksanakannya penelitian pada proses perbaikan pembelajaran ini mudah-mudahan dapat dipergunakan: a. Manfaat bagi siswa sebagai pedoman dalam pembelajaran kompetensi dasar Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat dalam melalui Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai Presentasi Kelas. b. Diharapkan sebagai bahan informasi di bidang pendidikan khususnya PTK. c. Diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran. d. Manfaat bagi sekolah mempunyai kesempatan besar untuk berkembang pesat dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai Presentasi Kelas dalam pembelajaran di kelas. METODE PENELITIAN Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan tahapan-tahapan sebagaimana yang dikemukakan Kasihani Kasbolah (1999:78) yaitu : (1) merencanakan PTK, (2) melaksanakan PTK, (3) melaksanakan observasi, dan (4) melakukan refleksi. Penelitian ini sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Suyanto (1997:6) Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik yang khas, yaitu adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu keempat fase tersebut direncanakan dan dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat dengan Model Pembelajaran Group Investigation disertai Presentasi Kelas. 163

4 Identifikasi Masalah Memeriksa dilapangan Perencanaan Langkah/Tindakan Langkah/Tindakan 1 Observasi Revisi Perencanaan Perencanaan Refleksi Langkah/Tindakan Observasi Pelaksanaan Langkah/Tindakan Refleksi Hasil Beljar Gambar 3.1 Siklus PTK Teknik Pengolahan Data Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai Presentasi Kelas data hasil tes siklus pertama dan siklus kedua. Hasil tes berupa angka sehingga teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik kuantitatif. Teknik kuantitatif yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut. Peneliti mencari selisih hasil tes siklus pertama dan siklus kedua. Selisih siklus pertama dan keuda merupakan hasil belajar siswa. Apabila terjadi peningkatan hasil belajar Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat berarti hipotesis terbukti. Hasil pengolahan data diubah kedalam diagram batang dan diagram lingkaran agar mudah dibaca dan jelas dilihat. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembahasan Hasil Penelitian Data hasil diskusi kelompok atau hasil tes setiap kelompok pada siklus pertama dan siklus kedua adalah data yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai Presentasi Kelas. Karena teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik kuantitatif, 164

5 data tersebut berupa angka. Sedangkan teknik kuantitatif yang digunakan peneliti dalam pembelajaran sehari-hari adalah mencari selisih hasil belajar atau hasil tes siklus pertama dan siklus kedua. Adapun selisih-selisih yang dicapai adalah: (1) Peneliti mencari selisih ketercapaian setiap tugas siklus kedua dengan siklus pertama, (2) Peneliti mencarai selisih ketercapaian seluruh tugas dari setiap kelompok siklus kedua dan siklus pertama, (3) Hasil pengolahan data tersebut dibuat diagram batang dan diagram lingkaran. 1. Ketercapaian Setiap Tugas Berdasarkan penjelasan diatas, berikut ini meneliti mencantumkan ketercapaian setiap tugas dari setiap kelompok pada siklus pertama dengan kedua. Pada tabel di bawah ini. Tabel 4.3 Skor Ketercapaian Tugas Tugas Siklus Pertama Siklus Kedua Ke- I II III IV V Rata2 I II III IV V Rata Rata Hasil Belajar Selisih tugas no 1 adalah 25-13=12. Selisih tugas no 2 adalah 25-14=11. Selisih tugas no 3 adalah 25-15= 10. Selisih tugas no 4 adalah 25-15=10. Rata-rata ketercapaian tugas adalah = 43. Berikut ini peneliti sajikan peningkatan ketercapaian tugas yang merupakan peningkatan hasil belajar dalam bentuk diagram batang sebagai berikut. Diagram 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Setiap Soal 12 11, ,5 10 Tugas 9, Tes yang digunakan adalah tes mengenai materi pembelajaran Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat. Tes dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyampaian materi pada siswa. Tes yang dilakukan berupa tes esay yang terdiri dari empat soal. Setiap soal berbobot 25%. Nilai maksimal adalah 100. Peneliti membuat empat soal dalam tes, yaitu: Sebutkan ciri-ciri hikayat bentuk karya sastra? Sebutkan alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat berdasarkan Novel tersebut? Sebutkan unsur Intrinsik berdasarkan Novel tersebut? Sebutkan unsur Ekstrinsik berdasarkan Novel tersebut? Pada diagram 4.1 menunjukan peningkanan hasil belajar dari setiap soal, dapat dilihat bahwa pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation 165

6 (GI) disertai Presentasi Kelas dapat peningkatan hasil belajar setiap tugas menunjukan hasil yang merata. Hal ini berarti bahwa siswa telah memahami materi Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat secara keseluruhan karena keempat soal tersebut diambil berdasarkan indikator keberhasilan pembelajaran Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat. Indikator keberhasilan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat terdiri dari: Siklus I Indikator : Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Menemukan unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Mampu mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dan terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel Indonsia berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Mampu membandingkan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonsia dengan novel terjemahan novel berdasarkan buku Bahasa Indonesia. Siklus II Indikator Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas. Menemukan unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas. Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas. Mampu mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dan terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas. Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel Indonsia berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas. Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas. Mampu membandingkan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonsia dengan novel terjemahan novel berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas. Selanjutnya peneliti mencari perbandingan ketercapaian seluruh tugas dijelaskan dalam bentuk diagram lingkara, sebagai berikut. yang 166

7 Diagram 4.2 Ketercapaian Hasil Belajar Setiap Soal Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Selanjutnya peneliti akan mencari perbandingan ketercapaian seluruh tugas sebagai berikut. Perbandingan ketercapaian tugas nomor 1 sampai 4 adalah 12:11:10:10 = 43. Selanjutnya masing-masing angka ketercapaian tugas dibagi 43 lalu dibagi 100. Dengan perhitungan (12/43 x 100% = 28%), (11/43 x 100% = 26%), (10/43 x 100% = 23%), (10/43 x 100% = 23%). Jadi perbandingan hasil ketercapaian terhadap tugas sebagai berikut: 28 : 26 : 23: 23 = Ketercapaian Seluruh Tugas Berdasarkan tabel 4.3, berikut ini peneliti mencantumkan data ketercapaian seluruh tugas dari setiap kelompok pada siklus I dan siklus II. Ketercapaian hasil belajar kelompok I adalah = 45; kelompok II adalah = 40; Kelompk III adalah = 40; kelompok IV adalah = 45; Kelompok V adalah = 45. Data tersebut menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar kelompok pada materi Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat. Berikut ini peneliti sajikan diagram ketercapaian seluruh tugas sebagai berikut. Diagram 4.3 Hasil Belajar Setiap Kelompok I II III IV V Tugas Perbandingan tugas hasil belajar kelompok I, II, III, IV, V adalah 45:40:40:45:45=215. Selanjutnya masing-masing ketercapaian tugas dibagi 215 lalu dibagi 100. Dengan perhitungan (45/215 x 100% = 21%), (40/215 x 100% = 19%), (40/215 x 100% = 19%), (45/215 x 100% = 21%), (45/215 x 100% = 21%). Berdasarkan data perbandingan tersebut, peneliti menyajikan diagram lingkaran sebagai berikut. 167

8 Diagram 4.4 Ketercapaian Hasil Belajar Setiap Kelompok Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V Pada diagram lingkaran 4.4 peneliti menjelaskan mengenai persentase peningkatan hasil belajar setiap kelompok. Diagram lingkaran 4.4 berbeda dengan Diagram lingkaran 4.2, pada Diagram lingkaran 4.4 peneliti menjelaskan mengenai persentase peningkatan hasil belajar setiap kelompok dan pada Diagram lingkaran 4.2 peneliti menjelaskan mengenai persentase peningkatan hasil belajar setiap soal. Hasil observasi Siswa Siklus I Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama berdasarkan buku Bahasa Indonesia (dinilai kurang baik). Menemukan unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat berdasarkan buku Bahasa Indonesia (dinilai kurang baik). Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri berdasarkan buku Bahasa Indonesia (dinilai kurang baik). Mampu mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dan terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia (dinilai kurang baik). Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel Indonsia berdasarkan buku Bahasa Indonesia (dinilai kurang baik). Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia (dinilai kurang baik). Mampu membandingkan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonsia dengan novel terjemahan novel berdasarkan buku Bahasa Indonesia (dinilai kurang baik). Siklus II Mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas (meningkat dari siklus I ke siklus II). Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas (meningkat dari siklus I ke siklus II). Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas (meningkat dari siklus I ke siklus II). 168

9 Mampu mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia dan terjemahan berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas (meningkat dari siklus I ke siklus II). Mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik (alur, tema, penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dan ekstrinsik novel Indonsia berdasarkan buku Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas (meningkat dari siklus I ke siklus II). Siklus I Guru menerangkan satu arah Siswa kurang aktif dalam KBM Siklus II Guru melakukan KBM di kelas secara dua arah Siswa terlihat antusias dan tertarik pada cara pengajaran guru Hasil observasi Kelas Siklus I Kelas cenderung gaduh dan kurang terkontrol Pembelajaran di kelas kurang kondusif Siklus II Kelas dapat terkontrol dengan baik Pembelajaran di kelas terlihat aktif dan terkendali Lembar Pengamatan Siswa SIKLUS I NO PENGAMATAN OBSERVER NILAI 1 Mengenali dasar-dasar Memberikan Tanggapan BAIK Terhadap Hasil Wawancara 2 Tampilan fisik siswa dan guru BAIK 3 Dialog dalam pembelajaran BAIK 4 Lingkungan pembelajaran BAIK 5 Proses KBM di kelas BAIK 6 Cara menerangkan guru di kelas BAIK 7 Kondisi kelas saat KBM BAIK SIKLUS II NO PENGAMATAN OBSERVER NILAI 1 Mengenali dasar-dasar Memberikan Tanggapan SANGAT BAIK Terhadap Hasil Wawancara 2 Tampilan fisik siswa dan guru SANGAT BAIK 3 Dialog dalam pembelajaran SANGAT BAIK 4 Lingkungan pembelajaran SANGAT BAIK 5 Proses KBM di kelas SANGAT BAIK 6 Cara menerangkan guru di kelas SANGAT BAIK 7 Kondisi kelas saat KBM SANGAT BAIK KESIMPULAN DAN SARAN Model Pembelajaran Kooperatif Type Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada topik. Peningkatan 169

10 hasil belajar tugas no 1 adalah 8, tugas no 2 adalah 7, tugas no 3 adalah 9, tugas no 4 adalah 6. Rata-rata ketercapaian tugas adalah 30. Peningkatan hasil belajar kelompok I adalah 35; kelompok II adalah 30; Kelompk III adalah 25; kelompok IV adalah 35; Kelompok V adalah 25.Berdasarkan hasil tindakan yang dilaksanakan, disampaikan saran sebagai berikut: (1) guru pada saat pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV sebaiknya menggunakan model Pembelajaran agar dapat meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia. (2 ) Siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas sebaiknya semua siswa ikut terlibat pada setiap langkah pembelajaran, harus lebih aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya. (3) Peneliti tetap menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas sebagai salah satu model penunjang pembelajaran khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia dan senantiasa memperbaiki hasil penelitian supaya diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan memperkenalkan kepada para pendidik lainnya. (4) Sekolah. Sekolah sebaiknya menghimbau semua guru yang ada di sekolah supaya menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Type Group Investigation (GI) disertai presentasi kelas sebagai alternatif penunjang pembelajaran saat mengajar bahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Dahlan, MD Model-model Mengajar. Bandung: CV Diponogoro Depdiknas Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas. Kasbolah, Kasihani Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: Depdikbud Mafrukhi, Hanif Nurcholis Saya Senang Berbahasa Indonesia (Untuk SD Kelas V). Erlangga: Jakarta Maleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosadakarya Permen Diknas Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Rahman Alternatif Model Penelitian Tindakan Kelas. Panduan Seminar Nasional Pendidikan Sadulloh, Uyih, dkk Pedagogik. Bandung: Cipta Utama Sarwono, B Membuat Tempe dan oncom. Jakarta : PT. Penebar Swadaya Soedarsono Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua Rencana, Desain, dan Implementasi. Yogyakarta: Depdikbud Suparman, Atwi Model-model Pembelajaran Interaktif. Jakarta: STIALAN Press Suyatno Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Depdikbud 170

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP GEOMETRI DIMENSI DUA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LESSON STUDY DENGAN LATIHAN SOAL (PTK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP GEOMETRI DIMENSI DUA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LESSON STUDY DENGAN LATIHAN SOAL (PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP GEOMETRI DIMENSI DUA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LESSON STUDY DENGAN LATIHAN SOAL (PTK pada Siswa Kelas XI IPA2 SMAN 6 Cirebon) Oleh: Hikmah Guru

Lebih terperinci

DISERTAI LATIHAN SOAL PADA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 6 CIREBON TAHUN PELAJARAN

DISERTAI LATIHAN SOAL PADA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 6 CIREBON TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI INDONESIA DALAM PELAJARAN SEJARAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING DISERTAI LATIHAN SOAL PADA KELAS

Lebih terperinci

FUNGSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon)

FUNGSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon) FUNGSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon) Oleh: Susiyanti Hadibroto Guru SMA Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Hopkins dalam Kunandar (2010: 46), menyebutkan bahwa PTK adalah sebuah bentuk kegiatan

Lebih terperinci

Sugianto Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK

Sugianto Universitas Wiralodra Indramayu ABSTRAK KREATIVITAS, MINAT DAN KUALITAS WIRAUSAHA MAHASISWA PADA MATA KULIAH BIOLOGI TERAPAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL: SEBUAH STUDI KASUS SEBAGAI DASAR BAGI PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN GURU BIOLOGIPENERAPAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian tindakan adalah

Lebih terperinci

Timur, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret-Mei tahun

Timur, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret-Mei tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Peneletian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tapa, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti didampingi oleh ibu Dra. Nurhayati Alie sebagai guru matematika kelas X di SMA N 3 Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMA Batik 1 Surakarta. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ( action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsono Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembelajaran sastra, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembelajaran sastra, khususnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembelajaran sastra, khususnya Bahasa Indonesia. Dalam pemaknaan terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus penelitian yang diterangkan sebagai berikut : 1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII F SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), atau Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 43 BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Classroom Action Research (Penelitian Tindakan Kelas) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 4 Klaten. Alamat Jl. Mataram No.05, Belangwetan, Klaten Utara 57436 Klaten. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research

Lebih terperinci

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dalam bahasa Inggris penelitian tindakan kelas sering disebut dengan classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, laki-laki berjumlah 8

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 di kelas IV SDN

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 20 orang. Permasalahan dalam penelitian in adalah kurangnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 20 orang. Permasalahan dalam penelitian in adalah kurangnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Lungau kecamatan Kandangan kabupaten Hulu Sungai Selatan. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas. Metode ini dipilih berdasarkan atas pertimbangan bahwa (1)

Lebih terperinci

BAB II PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB II PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Arikunto (2006: 58) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah gabungan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH 8 (PTK di Kelas XI Desain Komunikasi Visual SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY Masrita Gani 1 SMP Negeri 1 Suli 1 masrita.gani@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura Sustri Do embana SDN 1 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research. 24 1.1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri Depok yang beralamat di Jalan Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Aek Kuasan dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi Pedosfer

Lebih terperinci

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI-IPA 3 SMA NEGERI 1 PULUNG PONOROGO Nila Oktamia 1, Wartono 2, Bambang

Lebih terperinci

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Kusuma, Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan... 81 Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Nanin

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Oleh : Drs. M. Ramli, M.Pd * dan Anantakie Sulistiawati.A** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif analisis dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). PTK merupakan penelitian berupa tindakan yang dilakukan guru di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tidakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri Gondangrejo kelas XI IPA 1 tahun ajaran 2014/2015 semester

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas 67 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseach) atau PTK dengan alasan bahwa penelitian ini menyoal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan pada pendidikan di sekolah. Didalam kurikulum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri 012 Purnama Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas II MI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas II MI 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas II MI ULUMUDDIN yang berlokasi di Desa Mojojajar, Kec. Kemlagi, Kab. Mojokerto. Jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

Dwi Wurciptaningsih. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pedosfer, Pembelajaran Kooperatif, Investigasi Kelompok.

Dwi Wurciptaningsih. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pedosfer, Pembelajaran Kooperatif, Investigasi Kelompok. Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Geografi Konsep Pedosfer Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada Siswa Kelas X Sma Negeri I Klirong Kabupaten Kebumen Dwi Wurciptaningsih

Lebih terperinci

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Peningkatan Keterampilan Menulis Syair Tembang Macapat Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Media Gambar Siswa Kelas XI MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Oleh: Nur

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Aursati Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar

Lebih terperinci

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan. 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatipohon. Dari analisis guru diperoleh data bahwa dari 28 siswa kelas IV ada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian BAB METODOLOGI PENELITIAN.1 Metode Penelitian Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di dalam

Lebih terperinci

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:

Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn: Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO Prosiding Seminar Nasional Volume 2, Nomor 1 ISSN 2443-119 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam 35 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan untuk memecahkan masalah atau dengan kata lain digunakan untuk melakukan suatu perbaikan

Lebih terperinci

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm. 25-38 25 MENINGKATKAN KETERAMPILAN ILMIAH SAINS MELALUI KEGIATAN ONE DAY ADVENTURE PADA MATERI TUMBUHAN HIJAU DI KELAS V SDN JURUBANU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian difokuskan kepada kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian diantaranya model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins. Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian dan tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bagian tumbuhan. Dalam pembelajaran IPA siswa belajar dengan 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI BERBASIS PBL (PROJECT BASED LEARNING) DI MA

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI BERBASIS PBL (PROJECT BASED LEARNING) DI MA ISSN: 1979-732X MANAJEMEN PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI BERBASIS PBL (PROJECT BASED LEARNING) DI MA Yunitasari Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci