ANALISA PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA DAN PERSEPSI MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA DAN PERSEPSI MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN"

Transkripsi

1 ANALISA PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA DAN PERSEPSI MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Linsie Intani Universitas Gunadarma E. Susy Suhendra Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Terjadinya beberapa pelanggaran etika yang terjadi di Indonesia, baik yang dilakukan oleh akuntan publik, akuntan intern, maupun akuntan pemerintah. Dalam hal ini ada salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seorang akuntan adalah lingkungan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat behavioral (perilaku dan persepsi). Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Beda Rata-Rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang sudah mengambil pendidikan etika dengan mahasiswa yang belum mengambil pendidikan etika. Kata Kunci : Etika, Persepsi, Mahasiswa, Laporan Keuangan PENDAHULUAN Definisi akuntansi yang terdapat pada Accounting Principle Board (APB) No. 4 menjelaskan bahwa akuntansi sebagai suatu aktivitas jasa yang memiliki fungsi memberikan informasi kuantitatif, umumnya yang bersifat keuangan mengenai suatu ekonomi yang dibutuhkan banyak pihak, informasi tersebut berupa informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan, yang disertai dengan catatan atau informasi atas laporan keuangan. Tujuan dari laporan keuangan itu sendiri adalah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya dalam membuat keputusan. Dalam penyusunannya, laporan keuangan tidak terlepas dari perilaku akuntan dalam perusahaan yaitu sehubungan dengan pemilihan kebijakan akuntansi. Di Indonesia sendiri penyajian laporan keuangan masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Salah satu faktor yang masih harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan di Indonesia adalah menyangkut etika dan sikap positif akuntan Indonesia. Dengan berbagai alasan dan tujuan baik benar atau salah terkadang penyajian laporan keuangan yang telah dibuat oleh akuntan menyimpang dari etika dan sikap positif seorang akuntan. Tidak mengherankan jika sejak dahulu etika selalu menyoroti akuntan dalam menyajikan laporan keuangan. Menurut Wyatt (2004) bahwa kelemahan yang terdapat pada akuntan adalah keserakahan individu dan korporasi, pemberian jasa yang mengurangi independensi, sikap terlalu lunak pada klien dan peran serta dalam menghindari aturan akuntansi yang ada. Wyatt menambahkan bahwa untuk 1

2 menghindari hal-hal tersebut, akuntan pendidik seharusnya memberikan perhatian yang lebih besar dalam pendidikan akuntansi atas dua hal, yaitu apresiasi terhadap profesi akuntan dan apresiasi mengenai dilema etika (ethical dilemmas). Hal ini dapat dituangkan dalam bentuk mata ajaran, metode pengajaran sampai ke penyusunan kurikulum yang berlandaskan nilai-nilai etika dan moral. Terjadinya beberapa pelanggaran etika yang terjadi di Indonesia, baik yang dilakukan oleh akuntan publik, akuntan intern, maupun akuntan pemerintah. Seharusnya hal seperti ini tidak akan terjadi jika setiap akuntan dan calon akuntan mempunyai pengetahuan, pemahaman dan dapat menerapkan etika secara memadai dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang akuntan yang professional. Pekerjaan seorang akuntan harus dikerjakan dengan sikap yang professional yang sepenuhnya berlandaskan pada standar moral dan etika yang ada. Dengan sikap akuntan yang professional maka akan mampu menghadapi tekanan yang muncul dari dirinya sendiri ataupun dari pihak eksternal, dimana kemampuan seorang akuntan untuk dapat mengerti dan peka terhadap persoalan etika juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana dia berada. Dalam hal ini ada salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seorang akuntan adalah lingkungan pendidikan. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan mengenai posisi kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan serta informasi lainnya yang diperlukan oleh pemakai informasi akuntansi baik pihak internal maupun eksternal. Fungsi laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan (aktiva, kewajiban dan ekuitas) dan menyediakan informasi mengenai kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai informasi akutansi dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan tersebut harus dapat memberikan informasi yang lebih realistis dan dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang mendekati keadaan sebenarnya. Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2 karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu: a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan. b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan. c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu. 2. Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan 2

3 secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga karakteristik utama yaitu: a. Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen. b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara angka dan diskripsi akuntansi serta sumber-sumbernya. c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertentu para pemakai khusus informasi. 3. Daya Banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya. 4. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode. Pengertian Etika Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos dan kode etik atau kode etika. Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk. Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. Etis artinya sesuai dengan ajaran moral. Ethos artinya sikap dasar seseorang dalam bidang tertentu. Kode etik atau kode etika artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam menjalankan tugasnya. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggungjawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, yaitu Kredibilitas, Profesionalisme, Kualitas Jasa, Kepercayaan. Pengertian Persepsi Pengertian persepsi merupakan proses untuk memahami lingkungannya meliputi objek, orang, dan simbol atau tanda yang melibatkan proses kognitif (pengenalan). Proses kognitif adalah proses dimana individu memberikan arti melalui penafsirannya terhadap rangsangan (stimulus) yang muncul dari objek, orang, dan simbol tertentu. Dengan kata lain, persepsi mencakup penerimaan, pengorganisasian, dan penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap. Hal ini terjadi karena persepsi melibatkan penafsiran individu pada objek tertentu, maka masing-masing objek akan memiliki persepsi yang berbeda walaupun melihat objek yang sama (Gibson, 1996: 134). Penelitian ini pemikirannya dari peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh Nurita Universitas Kristen Duta Wacana 3

4 dan WED Radianto Universitas Ciputra Surabaya (2008) pada The 2 nd National Conference UKWMS dan Yulianti dan Fitriany (2005) pada Universitas Indonesia dalam SNA VIII Solo. Stevens et al. (1993) melakukan penelitian tentang perbandingan evaluasi atas dari staf pengajar dengan mahasiswa sekolah bisnis. Data dikumpulkan dari 137 mahasiswa bisnis (46 mahasiswa baru dan 67 mahasiswa akhir) dan 34 anggota staf pengajar di Southem University. Hasil analisis dengan t-test menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan signifikan di antara kelompok, walaupun ada kecenderungan staf pengajar lebih berorientasi etis dibanding mahasiswa baik di tingkat akhir maupun mahasiswa baru. Yulianty dan Fitriani (2005) penelitian dimaksudkan untuk melihat persepsi mahasiswa akuntansi terhadap manajemen laba, misstatement laporan keuangan, pengungkapan informasi sensitif perusahaan, cost-benefit dari pengungkapan keuangan dan tanggung jawab manajer perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan pendidikan akuntansi yang telah mereka terima yang mengajarkan untuk memberikan prioritas yang lebih tinggi pada kebutuhan pengguna laporan keuangan. Mahasiswa akuntansi secara keseluruhan juga lebih menolak manajeman laba dibandingkan mahasiswa jurusan nonakuntansi. Nurita dan Wed Radianto (2008) meneliti tentang perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan, antara mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah pendidikan etika atau mahasiswa tingkat akhir dengan mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah pendidikan etika atau mahasiswa tingkat awal. Terdapat perbedaan persepsi yang signifikan mengenai laporan keuangan antara mahasiswa yang sudah mengambil meta kuliah pendidikan etika dengan mahasiswa yang belum mengambil pendidikan etika. Berdasarkan uraian dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: H1: Terdapat pengaruh antara pendidikan etika terhadap persepsi mahasiswa dalam penyusunan laporan keuangan. H2: Terdapat perbedaan persepsi mengenai penyajian laporan keuangan antara mahasiswa yang belum mengambil matakuliah pendidikan etika dan mahasiswa yang sudah mengambil matakuliah pendidikan etika. METODE PENELITIAN Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan perhitungan statistik menggunakan SPSS. Data penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala likert yang menggunakan 5 kategori penelitian yaitu sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan Uji Beda Rata-Rata dan Uji Mann-Whitney. Pengujian juga dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari kuesioner. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan antar kelompok responden, karenanya pengujian yang digunakan adalah uji beda rata-rata. Akan tetapi, pengujian menggunakan uji beda rata-rata ini dapat menyebabkan bias dalam interpretasi hasil kuesioner karena memperlakukan data ordinal (hasil kuesioner dalam bentuk skala pilihan) sebagai data nominal karenanya dilakukan pengujian non parametrik dengan menggunakan Mann-Whitney. 4

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Mahasiswa S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ATA-2008/2009 yaitu 4EB01 s/d 4EB08 dan 1EB01 s/d 1EB08. Sumber data didapat 142 kuesioner yang valid untuk diolah. Mahasiswa akuntansi yang telah mendapatkan mata kuliah Etika Profesi Akuntan sebanyak 80 orang dengan nilai prosentase sebesar 56,34% dan sebanyak 62 orang dengan nilai prosentase sebesar 43,66% untuk mahasiswa yang belum mendapatkan matakuliah Etika Profesi Akuntan. Tabel 1.1 terlihat bahwa nilai Cronbach s Alpha dari semua items adalah 0,729 ini berarti dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan adalah reliabel. Table 1.1 Hasil Uji Relibilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Pengujian hipotesis pertama ini menggunakan Uji Korelasi. Pengujian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendidikan etika terhadap persepsi mahasiswa akuntansi dalam pennyusunan laporan keuangan. Stanislaus S. Uyanto (2006) mendeskripsikan bahwa korelasi adalah ukuran hubungan (relationship) antara dua variabel, terutama untuk variabel kuantitatif. Ukuran hubungan antara dua variabel kualitatif biasa disebut asosiasi. Angka Korelasi berkisar antara 0 s/d 1. Control Variables -none- a Persepsi Mahasiswa Table 1.2 Hasil Uji Korelasi Parsial Pengujian Hipotesis Pertama Pendidikan Etika Karakteristik Laporan Keuangan Persepsi Mahasiswa Pendidikan Etika Karakteristik Laporan Keuangan a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations. Correlations Correlation Significance (2-tailed) df Correlation Significance (2-tailed) df Correlation Significance (2-tailed) df Correlation Significance (2-tailed) df Correlation Significance (2-tailed) df Karakteristik Pendidikan Laporan Persepsi Etika Keuangan Mahasiswa

6 Jika dilihat dari hasil perhitungan pada Tabel 1.2, maka korelasi antara variabel Pendidikan Etika dengan Karakteristik Penyusunan Laporan Keuangan menunjukkan angka sebesar 0,386 angka ini menunjukkan adanya korelasi yang cukup dan searah. Dengan angka probabilitas hubungan kedua variabel sebesar 0,00 < 0,05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Setelah hubungan antara pendidikan etika dan karakteristik penyusunan laporan keuangan dikontrol dengan menggunakan variabel bebas persepsi mahasiswa dalam penyusunan laporan keuangan maka hasil perhitungan korelasi antara variabel pendidikan etika dan karakteristik laporan keuangan menjadi 0,313 mengalami penurunan dari angka korelasi semula sebesar 0,386. Artinya, karakteristik penyusunan laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh faktor pendidikan etika saja, tetapi juga faktor persepsi mahasiswa dalam penyusunan laporan keuangan yang turut mempengaruhi hubungan antara korelasi antara pendidikan etika dan karakteristik laporan keuangan. Untuk mengambil keputusan, kita lakukan uji hipotesis pertama sebagai berikut : H0 : Tidak ada pengaruh antara variabel pendidikan etika dan persepsi mahasiswa dalam penyusunan laporan keuangan. H1 : Terdapat pengaruh antara variabel pendidikan etika dan persepsi mahasiswa dalam penyusunan laporan keuangan. ada pengaruh antara variabel pendidikan etika dan persepsi mahasiswa dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan kata lain hipotesis pertama pada penelitian ini diterima. Pengujian dalam hipotesis kedua ini adalah perbedaan persepsi mengenai penyajian laporan keuangan antara mahasiswa yang belum mengambil matakuliah pendidikan etika dan mahasiswa yang sudah mengambil matakuliah pendidikan etika. Selang kepercayaan untuk Uji Beda Rata-rata adalah 95% dan untuk uji Mann Whitney sebesar 99%, merupakan default untuk uji tersebut. Jawaban atas pertanyaan diukur dengan menggunakan Likert Scale dengan skala 1 5. Hipotesis kedua (H2) yang akan diuji adalah sebagai berikut : H0 : Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai penyajian laporan keuangan antara mahasiswa yang belum mengambil matakuliah pendidikan etika dan mahasiswa yang sudah mengambil matakuliah pendidikan etika. H2 : Terdapat perbedaan persepsi mengenai penyajian laporan keuangan antara mahasiswa yang belum mengambil matakuliah pendidikan etika dan mahasiswa yang sudah mengambil matakuliah pendidikan etika. Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau menerima H0, berdasarkan p-value adalah sebagai berikut : Angka probabilitas dari hasil perhitungan Uji Korelasi adalah sebesar 0,04 < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, Jika, p-value < α, maka H0 ditolak Jika, p-value α, maka H0 diterima 6

7 Tabel 1.3 Uji Hipotesis Kedua Mahasiswa N Mean Rank Perbedaan Persepsi Belum Mengambil Etika Sudah Mengambil Etika Total 142 (1.128) Signifikasi.008 Tabel 1.3 menunjukkan hasil pengujian hipotesis kedua, terlihat pada kolom tingkat signifikansi atau p-value sebesar 0,008 yang mempunyai nilai lebih kecil dari α = 0.05 sehingga H0 ditolak dan H2 diterima, maka mendukung hipotesis kedua atau memang persepsi mengenai penyajian laporan keuangan antara mahasiswa yang belum mengambil matakuliah pendidikan etika dan mahasiswa yang sudah mengambil matakuliah pendidikan etika benar berbeda adanya. Perbedaannya adalah sebesar 1,128 antara mahasiswa yang belum mengambil matakuliah etika dan sudah mengambil matakuliah etika. Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut mengenai pengujian per-faktor yang mendukung hipotesis kedua. Responsibility (Tanggung jawab dalam penyajian laporan keuangan) Faktor ini digunakan untuk melihat persepsi mahasiswa mengenai tanggung jawab untuk menyajikan laporan keuangan yang informatif bagi penggunanya. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H0 : Terdapat perbedaan persepsi mengenai tanggung jawab terhadap pengguna laporan keuangan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. H1 : Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai tanggung jawab terhadap pengguna laporan keuangan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. Table 1.4 Hasil Uji Faktor Responsibility N Mean Rank Mahasiswa Responsibility Tingkat Awal Tingkat Akhir Total 142 Signifikasi.294 Tabel 1.4 menunjukkan hasil pengujian hipotesis kedua, terlihat pada kolom tingkat signifikansi sebesar 0,294 yang mempunyai nilai lebih besar dari α = 0.05 sehingga H0 diterima dan H2 ditolak, maka mendukung hipotesis mengenai terdapat perbedaan persepsi mengenai tanggung jawab terhadap pengguna laporan keuangan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. 7

8 Table 1.5 Hasil Uji Faktor per Item Pertanyaan Responsibility Tingkat Tingkat Awal Akhir Manager memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada pemegang saham dibandingkan kepada karyawan Auditor Independen, bukan manager, yang bertanggung jawab melindungi kepentingan investor Kehati-hatian dalam melaksanakan jasa professional mengharuskan akuntan untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan Karyawan bukan akuntan tapi menjadi anggota IAI diharuskan atau terikat oleh tanggung jawab untuk manjaga kerahasian informasi tentang klien Dalam penugasan auditor menawarkan fee kepada siapa saja yang membawa klien baru. Perbedaan Dilihat dari Tabel 1.5 perbedaan persepsi mengenai tanggung jawab yang terjadi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir sebesar 2,7. Dalam bagian responsibility ini terlihat bahwa mahasiswa tingkat akhir memiliki tanggung jawab yang lebih rendah mengenai pelaporan keuangan dibanding mahasiswa awal. Hasil ini sesuai dengan penelitian Marriott & Marriott (2003) yang menyebutkan bahwa mahasiswa baru lebih memandang tinggi profesi akuntan dibandingkan mahasiswa tingkat akhir. Persepsi terhadap profesi akuntan inilah yang mempengaruhi derajat tanggung jawab yang dirasakan mahasiswa jurusan akuntansi terhadap pengguna laporan keuangan. Misstatement (Kecenderungan untuk melakukan salah saji dalam laporan keuangan) Faktor kedua yang diuji dalam mendukung perhitungan hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu Misstatement. Mistate adalah kecenderungan mahasiswa untuk melakukan salah saji dalam laporan keuangan. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H0 : Terdapat perbedaan persepsi mengenai salah saji dalam laporan keuangan dalam perusahaan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir H1 : Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai salah saji dalam laporan keuangan dalam perusahaan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir 8

9 Table 1.6 Hasil Uji Faktor Misstatement Mahasiswa N Mean Rank Persepsi Tingkat Awal Tingkat Akhir Total 142 Signifikasi.150 Tabel 1.6 menunjukkan hasil pengujian hipotesis ini, terlihat pada kolom tingkat signifikansi sebesar 0,150 yang mempunyai nilai lebih besar dari α = 0.05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, maka mendukung hipotesis mengenai terdapat perbedaan persepsi mengenai salah saji dalam laporan keuangan dalam perusahaan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. Table 1.7 Hasil Uji Faktor per Item Pertanyaan Misstatement Tingkat Awal Tingkat Akhir Pelaporan yang bertujuan membeli kepentingan satu pihak Kesalahaan yang disengaja dalam laporan keuangan yang diperlukan untuk mencegah kebangkrutan Saya akan dengan sengaja menyebabkan salah saji dalam laporan keuangan Gaji dan benefit manajemen seharusnya tidak diungkapkan Pengungkapan resiko utama perusahaan Perbedaan Dilihat dari Tabel 1.7 perbedaan persepsi mengenai salah saji dalam laporan keuangan dalam perusahaan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir sebesar 0,35. Terlihat bahwa ratarata skor mahasiswa tingkat akhir untuk faktor Misstatement lebih tinggi dibandingkan mahasiswa tingkat awal. Skor total yang semakin tinggi menggambarkan kecenderungan yang lebih rendah untuk melakukan salah saji dalam laporan keuangan. Disclosure (Pengungkapan laporan keuangan) Faktor ketiga yang diuji dalam mendukung perhitungan hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah Disclosure yaitu kecenderungan mahasiswa untuk mengungkapkan informasi dalam laporan keuangan. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H0 : Terdapat perbedaan persepsi mengenai pengungkapan informasi yang sensitif dalam perusahaan antara mahasiswa 9

10 tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. H1 : Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai pengungkapan informasi yang sensitif dalam perusahaan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. Table 1.8 Hasil Uji Faktor Disclosure Mahasiswa N Mean Rank Persepsi Tingkat Awal Tingkat Akhir Total 142 Signifikasi.138 Tabel 1.8 menunjukkan hasil pengujian hipotesis ini, terlihat pada kolom tingkat signifikansi sebesar 0,138 yang mempunyai nilai lebih besar dari α = 0.05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, maka mendukung hipotesis mengenai terdapat perbedaan persepsi mengenai pengungkapan informasi yang sensitif dalam perusahaan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. Table 1.9 Hasil Uji Faktor per Item Pertanyaan Disclosure Tingkat Tingkat Awal Akhir Pengungkapan laporan keuangan yang tidak bias dan bebas dari benturan kepentingan pihak lain dibutuhkan demi mencapai fairness Akurasi dan kejujuran dalam pengungkapan laporan keuangan Pengurangan biaya diskresioner harus diungkapkan Anggaran operasi dan target keuntungan harus diungkapkan Pengungkapan laporan keuangan yang intensif dibutuhkan Perbedaan Dilihat dari Tabel 1.9 perbedaan persepsi mengenai pengungkapan informasi yang sensitif dalam perusahaan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir sebesar 3,37. Terlihat bahwa ratarata skor mahasiswa tingkat akhir untuk faktor Disclosure lebih rendah dibandingkan mahasiswa tingkat awal. Cost and Benefit (Beban Perusahaan Untuk Melakukan Pengungkapan) Faktor keempat yang diuji dalam penelitian ini adalah Cost and Benefit yaitu persepsi mahasiswa mengenai beban perusahaan untuk melakukan pengungkapan. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : 10

11 H0 :Terdapat perbedaan persepsi mengenai cost & benefit pengungkapan informasi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. H1 :Tidak terdapat perbedaan persepsi mengenai cost & benefit pengungkapan informasi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. Table 1.20 Hasil Faktor Hipotesis Cost and Benefit Mahasiswa N Mean Rank Persepsi Tingkat Awal Tingkat Akhir Total 142 Signifikasi.213 Tabel 1.20 menunjukkan hasil pengujian hipotesis ini, terlihat pada kolom tingkat signifikansi sebesar 0,213 yang mempunyai nilai lebih besar dari α = 0.05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, maka mendukung hipotesis mengenai terdapat perbedaan persepsi mengenai cost & benefit pengungkapan informasi antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir. Table 1.21 Hasil Uji Faktor per Item Pertanyaan Cost and Benefit Tingkat Awal Tingkat Akhir Perusahaan dibebani oleh aturan-aturan akuntansi Perusahaan dipaksa untuk mengungkapkan informasi yang tidak perlu Kualitas laporan keuangan harus dapat diperiksa Perbedaan Dilihat dari Tabel 1.21 perbedaan persepsi mengenai pengungkapan informasi yang sensitif dalam perusahaan antara mahasiswa tingkat awal dengan mahasiswa tingkat akhir sebesar 0,18. Terlihat bahwa rata-rata skor mahasiswa tingkat akhir untuk faktor Cost and benefit lebih rendah dibandingkan mahasiswa tingkat awal. Akan tetapi, perbedaan yang timbul adalah akibat perbedaan matakuliah yang sudah diambil mahasiswa tingkat akhir dengan mahasiswa tingkat awal yang belum mengambil begitu banyak mata kuliah sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur efektivitas kurikulum. Profesi akuntan Indonesia pada masa yang akan datang akan menghadapi tantangan yang semakin berat, untuk itu kesiapan yang menyangkut profesi seorang akuntan mutlak diperlukan. Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar untuk memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi. 11

12 Dalam pelaporan informasi keuangan, pendidikan etika memberikan pandangan lebih baik dalam menyajikan laporan keuangan, yaitu menurut standar etik akuntansi atau dengan perkataan lain dalam kegiatan akuntansi berlaku nilai-nilai akuntansi, yaitu Ketelitian (dalam pemeriksaan), Kejujuran dan akurasi (dalam pelaporan), dan Kepentingan semua pihak. Ketiga hal tersebut sebagai nilai yang berlaku dalam akuntansi, sebab ketiganya bermakna dan berperan besar mendukung seorang akuntan yang dapat menghasilkan apa yang seharusnya atau wajib dilakukan oleh seorang akuntan. Sehingga membentuk suatu pelaporan yang bertanggung jawab, bertanggung jawab dalam hal ini laporan keuangan yang terbentuk dapat digunakan untuk pengambilan keputusan tanpa ada sedikit pun salah saji dalam pengungkapan dan penyajiannya. Laporan keuangan yang tidak salah saji adalah laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik kualitatif suatu informasi, yaitu laporan keuangan yang reliable atau memiliki kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias disajikan layak sesuai dengan tujuannya tanpa ada pengaruh tujuan dari pihak-pihak tertentu. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian dari bab pembahasan yang merupakan jawaban terhadap masalah yang diidentifikasi, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Angka probabilitas dari hasil perhitungan korelasi antara variabel sebesar 0,04 < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, ada pengaruh antara variabel pendidikan etika dan persepsi mahasiswa dalam penyusunan laporan keuangan. 2. Terdapat perbedaan persepsi yang signifikan dengan p-value sebesar 0,008 sehingga hipotesis kedua diterima, yaitu mengenai penyajian laporan keuangan antara mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah pendidikan etika dengan mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah pendidikan etika benar berbeda adanya, perbedaan yang terjadi sebesar 1,128. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi kepada kalangan akademisi mengenai kadar etika mahasiswa jurusan akuntansi untuk dijadikan dasar penyusunan kurikulum akuntansi dalam mewujudkan pengembangan profesi akuntansi di Indonesia kearah yang lebih baik dan berlandaskan etika. Selain itu juga memberikan informasi kepada Ikatan Akuntan Indonesia khususnya kompartemen akuntan pendidik mengenai etika mahasiswa akuntansi sebagai dasar menentukan kebijakankebijakan untuk meningkatkan mutu akuntan Indonesia sehingga dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan. Analisis mengenai etika mahasiswa dalam penyusunan laporan keuangan bahwa kemungkinan besar jika mahasiswa mengikuti pendidikan etika di kelas mereka akan memperoleh penjelasan dan pemahaman kode etik seorang akuntan. Etika penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi, dikhususkan bagi mahasiswa tingkat akhir yang akan menghadapi dunia kerja, karena jika menjadi seorang akuntan dan pelaku kegiatan akuntansi tidak boleh memalsukan informasi sekitar laporan keuangan. Seorang akuntan harus memiliki akurasi dan kejujuran dalam mengungkapkan segala hal yang terkait dengan peristiwa atau kegiatan yang ia 12

13 periksa (pelaporannya harus accountable). Berdasarkan kesimpulan diatas dan karena keterbatasan dari penelitian ini, diantaranya sampel mahasiswa belum mewakili seluruh perguruan tinggi di Indonesia sehingga hasil penelitian tidak dapat di generalisir. Demikian pula ada kemungkinan terjadi miss-persepsi tentang kuesioner yang disebarkan sehingga tingkat tanggapan dari responden relatif tidak tinggi, maka penulis dapat memberikan saran : Memperluas obyek penelitian dapat dengan menambah populasi penelitian dan sampel, misalnya dengan membandingkan beberapa mahasiswa baik mahasiswa akuntansi ataupun non-akuntansi (manajemen) disuatu universitas berbeda tetapi ada dalam satu lingkup kopertis. Hal ini kemungkinan akan lebih efektif untuk menilai efektivitas kurikulum akuntansi terhadap perubahan persepsi mahasiswa dalam meningkatkan etika mahasiswa atas pelaporan keuangan. DAFTAR PUSTAKA Gibson dan James, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Terjemahan Nunuk Andriani. Jakarta: Binarupa Aksara. Harahap, Sofyan Syafri, Teori Akuntansi Edisi Revisi, Divisi Buku Perguruan Tinggi PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Noviari, Suryani, dan Tri Eka Merdekawati, Dharma T.E. Sudarsono, Hubungan Etika, Pengalaman, Ketaatan Pada Standar Profesi Dan Akuntabilitas Profesional. Seminar Nasional PESAT 2005, Universitas Gunadarma, Depok. Nurita dan Wed Radianto, Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Penyusunan Laporan Keuangan, The 2nd National Conference UKWMS,Surabaya. Sarwono, Jonathan, Analisa Data Penelitian Menggunakan SPSS, ANDI, Yogyakarta. Susanti, Benny, Modul Etika Profesi Akuntansi, FE : Universitas Gunadarma, Depok. Uyanto, Stanislaus S, Pedoman Analisis Data Dengan SPS. Edisi Pertama Cetakan Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta. Yulianty dan Fitriani, Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Penyusunan Lporan keuangan, Universitas Indonesia, SNA VIII Solo, September

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis. Pada umumnya, tujuan semua usaha bisnis adalah berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis. Pada umumnya, tujuan semua usaha bisnis adalah berusaha untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru. Kondisi ini memicu para akuntan untuk melakukan tindakan yang lebih tajam dalam dunia bisnis. Pada umumnya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, akuntansi dari segi profesi akuntansi dipandang semata-mata sebagai serangkaian prosedur, metoda, dan teknik tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dan tindakan dilakukan, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dan tindakan dilakukan, bahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ekonomi di Indonesia mendorong bisnis baru, kondisi ini memunculkan persaingan bisnis antar para pelaku bisnis yang cukup tajam. Pada umumnya, semua usaha bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang sangat berguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh penggunanya untuk membuat keputusan. Dalam. penyusunannya, laporan keuangan tidak terlepas dari perilaku manajer

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh penggunanya untuk membuat keputusan. Dalam. penyusunannya, laporan keuangan tidak terlepas dari perilaku manajer 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya untuk membuat keputusan. Dalam penyusunannya, laporan keuangan tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan dan merupakan alat

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 34 PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dian Kurniasari Abstract One of the goals of accounting education in Indonesia is to introduce the students to the ethics and values

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya dalam membuat keputusan. Dalam penyusunannya, laporan keuangan tidak

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini dapat memberikan kontribusi yang besar untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Salah satu lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. YULIANTI Universitas Indonesia. FITRIANY Universitas Indonesia

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. YULIANTI Universitas Indonesia. FITRIANY Universitas Indonesia PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN YULIANTI Universitas Indonesia FITRIANY Universitas Indonesia ABSTRACT One of the goals of accounting education in Indonesia is to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk melakukan tindakan persaingan yang cukup tajam dalam dunia bisnis. Semua perusahaan memiliki

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 1, Maret 2015 PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Lupita Ruth Laurensia Paath Mardatillah STIE Madani Balikpapan ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi mengenai sensitivitas moral, pertimbangan moral, dan

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya adalah Achmad Aprizal, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

KUESIONER. Saya adalah Achmad Aprizal, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Lampiran 1 KUESIOER Dengan hormat, Saya adalah Achmad Aprizal, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Esa Unggul Jakarta. Saya sedang mengadakan penelitian untuk tugas akhir (Skripsi)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 48 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor pada KAP di Yogyakarta. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi KD 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi penting mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa. Jasa yang diberikan oleh KAP ini adalah jasa audit operasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan 4 Universitas Negeri dan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan 4 Universitas Negeri dan 64 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas, BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Auditor eksternal adalah seorang profesional auditor yang melakukan audit pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang ditujukan kepada pihak pemakai baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi S1 STIE Multi Data Palembang)

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi S1 STIE Multi Data Palembang) PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi S1 STIE Multi Data Palembang) Syahril Saputra (syahrilsaputra72@gmail.com) Lili Syafitri (lili.syafitri@rocketmail.com)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan ekonomi suatu negara memacu perkembangan bisnis dan mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan yang cukup tajam di dalam

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal. 147-156 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN Abstraksi Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi akuntan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek dibagi menjadi 3. Pertama adalah mahasiswa akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan 43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai saran pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman era globalisasi ini, para pelaku profesi harus menjalankan profesinya secara profesional. Para pelaku profesi harus bekerja secara profesional untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kondisi globalisasi ekonomi yang terjadi saat ini menyebabkan semakin tajamnya persaingan bisnis antar perusahaan dan menyebabkan kegiatan bisnis bertambah kompleks. Kompleksitas kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Salah satu bagian yang menjadi sorotan dalam sebuah penelitian adalah objek penelitian. Sugiyono (2010:38) menjelaskan bahwa objek penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Perbedaan Persepsi Akuntansi Terhadap Etika. 107 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Januari-Juni2006, Vol. 3,No. I,pp.l07-126 PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan tersebut adalah untuk memberikan informasi kepada

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan tersebut adalah untuk memberikan informasi kepada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Tujuan dari laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia bisnis suatu perusahaan sangat membutuhkan ringkasan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan selama tahun buku yang merupakan proses akhir

Lebih terperinci

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri di Bali)

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri di Bali) PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Pada Perguruan Tinggi Negeri di Bali) Komang Rudiarsiki [1], Desak Nyoman Sri Werastuti [1], Edy Sujana

Lebih terperinci

Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur.

Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur. Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur. Jawaban tiap responden yang ditanya menggunakan kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan adanya kesamaan status gejala tersebut dengan membandingkannya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan adanya kesamaan status gejala tersebut dengan membandingkannya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipologi Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey, dimana penelitian ini akan mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu sistem yang mengolah data keuangan menjadi suatu informasi yang digunakan unuk pengambilan keputusan bagi pemakainya adalah akuntansi. Pemakai informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Auditing Seperti yang telah di jelaskan pada latar belakang masalah, Kode Etik Akuntan merupakan salah satu faktor penting dalam profesi akuntan,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KEBERHASILAN USAHA KUD DI KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KEBERHASILAN USAHA KUD DI KABUPATEN BOYOLALI HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KEBERHASILAN USAHA KUD DI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat saat ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara para pelaku bisnis. Berbagai macam usaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperbaiki melihat kurangnya good corporate governance (Yulianti, 2006). Salah

BAB I PENDAHULUAN. diperbaiki melihat kurangnya good corporate governance (Yulianti, 2006). Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dilihat dari laporan keuangan apakah memperoleh laba atau tidak. Laporan keuangan sangat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan karena laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Auditor merupakan profesi yang mendapat kepercayaan dari publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Auditor merupakan profesi yang mendapat kepercayaan dari publik untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Auditor merupakan profesi yang mendapat kepercayaan dari publik untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan atau organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (KAP) untuk mengaudit laporan keuangannya. untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. (KAP) untuk mengaudit laporan keuangannya. untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan. Para pengguna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, kebutuhan pengguna jasa Akuntan Publik yang merupakan suatu profesi dengan jasa utamanya adalah jasa assurance yang akan semakin meningkat, terutama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan Yogyakarta dengan menggunakan responden seluruh auditor yang terdapat dalam KAP dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, laporan keuangan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, laporan keuangan merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, laporan keuangan merupakan hal yang umum. Setiap perusahaan dengan kesadarannya masing-masing pasti akan membuat laporan keuangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem pengendalian mutu memberikan panduan bagi Kantor Akuntan Publik dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya. Dalam perikatan jasa profesional, Kantor Akuntan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

BAB V KESIMPULAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009. 158 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji pengaruh faktor-faktor personal auditor internal pemerintah yang terdiri dari kompetensi auditor, independensi auditor, akuntabilitas auditor,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuesioner yang disebar

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuesioner yang disebar BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini, responden yang digunakan adalah mahasiswa dari berbagai universitas. Responden yang digunakan memiliki rincian sebagai

Lebih terperinci

KEUANGAN (STUDI ARTIKEL ILMIAH SURABAYA Oleh : WINNA AYU ANGGRENI

KEUANGAN (STUDI ARTIKEL ILMIAH SURABAYA Oleh : WINNA AYU ANGGRENI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MUATAN ETIKA DAN ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN SWASTA TERAKREDITASI A) ARTIKEL ILMIAH Oleh : WINNA AYU ANGGRENI 010310400

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

BAB IV PENUTUP. teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan teori yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Dilihat secara keseluruhan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi perkembangan dunia usaha yang sangat pesat para pelaku bisnis dituntut untuk lebih transparan dalam mengolah laporan keuangan usahanya. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Made Pasek, Ni Kadek Sinarwati dan Anantawikrama Tungga (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Made Pasek, Ni Kadek Sinarwati dan Anantawikrama Tungga (2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu adalah: Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini 2.1.1 Made Pasek, Ni Kadek Sinarwati dan Anantawikrama Tungga (2014) Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subyek penelitian menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan denga tujuan penelitian. Sedangkan obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah pengaruh 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang mendasari pemilihan, pengolahan dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam

Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam Ferel Jurusan Akuntansi / Fakultas Ekonomi e-mail: keprijoe@ymail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini meliputi hasil penelitian untuk mengukur persepsi akuntan pendidik dan auditor eksternal terhadap metode-metode pendeteksian untuk mencegah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Aktivitas bisnis sudah ada sejak manusia ada di muka bumi ini karena kalau bisnis

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Aktivitas bisnis sudah ada sejak manusia ada di muka bumi ini karena kalau bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas bisnis sudah ada sejak manusia ada di muka bumi ini karena kalau bisnis dimaknai sebagai kegiatan untuk menghasilkan dan menyediakan barang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya kemajuan dunia teknologi dan informasi dan juga adanya kebutuhan Good Corporate Governance di Indonesia yang saat ini masih hangat dibicarakan karena dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini merupakan jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat dan terdaftar di Direktorat Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tantang Analisis Perbedaan Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi S1 Terhadap Pentinngnya Laporan Keuangan (Studi Pada Program Studi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengadakan penelitian di Universitas Indonesia, Universitas Mercu Buana dan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah jasa auditor. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah jasa auditor. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Auditor adalah salah satu profesi yang disoroti oleh masyarakat luas. Hal yang menjadi sorotan masyarakat adalah jasa auditor. Profesi akuntan publik bertanggungjawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap profesi diharuskan untuk dapat bekerja secara profesional dan memiliki keahlian dan kemampuan agar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang telah disebar kepada Auditor di 103 Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh wilayah Jakarta Barat dan Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji suatu teori dan menunjukan hubungan antar variabel. Data yang digunakan

Lebih terperinci

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN (Studi Empiris Pada KAP Di Wilayah Surabaya Pusat Dan Timur) SKRIPSI Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Objek penelitian berlokasi di Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Populasi merupakan seluruh objek yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti meliputi: a) merumuskan masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu unsur dari Good Corporate Governnance. Sedangkan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu unsur dari Good Corporate Governnance. Sedangkan laporan keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan memegang peranan penting dalam menciptakan iklim investasi Indonesia yang sehat. Karena laporan keuangan yang memadai adalah salah satu unsur dari Good

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 - KUESIONER. Kuisioner ANALISIS PERSEPSI DAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPA)

LAMPIRAN 1 - KUESIONER. Kuisioner ANALISIS PERSEPSI DAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPA) LAMPIRAN 1 - KUESIONER Kuisioner ANALISIS PERSEPSI DAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPA) Responden yang terhormat, Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu sejenak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Pelaksanaan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen desain faktorial 2x3 antarsubjek (between-subjek). Sampel yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Salah satu fungsi dari akuntan publik adalah menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik atas auditor internal di sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik atas auditor internal di sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi auditor mengalami banayak kemajuan dan mulai banyak dibutuhkan baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pengacara dalam melaksanakan keahliannya akan memperoleh fee dari klien

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pengacara dalam melaksanakan keahliannya akan memperoleh fee dari klien BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik dalam melaksanakan audit mempunyai posisi yang unik dibandingkan profesi yang lainnya, sebagai contoh misalnya profesi pengacara, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis dan usaha sekarang ini sudah sangat pesat. Hal ini membuat profesi akuntan juga semakin berkembang karena para pelaku bisnis dituntut

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN. Annisa Lucia Kirana

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN. Annisa Lucia Kirana PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN (Pada Kantor Akuntan Publik Komisariat Wilayah Bandung) Annisa Lucia Kirana Universitas Komputer Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas Negara, kebutuhan akan laporan keuangan yang dapat dipercaya tidak dapat dielakkan lagi. Eksternal

Lebih terperinci

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Agar penelitian ini lebih terarah serta sesuai dengan tujuan yang diinginkan, penulis menggunakan metode kuantitatif untuk mengolah data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, terutama dalam Era Globalisasi saat ini, membuat persaingan para pebisnis akan

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun dengan tujuan ini

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun dengan tujuan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Standar akuntansi keuangan mengenai kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan paragraf 12 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

Lebih terperinci