ANALISIS MANAJEMEN LABA MELALUI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS MANAJEMEN LABA MELALUI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO"

Transkripsi

1 ANALISIS MANAJEMEN LABA MELALUI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO Nathalia Triandini. S Fachruzzaman Universitas Bina Nusantara, Jakarta, nathalia.triandini@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini berujuan untuk mengindentifikasi kecenderungan perusahaan untuk melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas operasi, biaya produksi, biaya diskresioner dan dampaknya terhadap dividend payout ratio. Sampel penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode , membagikan dividen rutin selama lima tahun berturut-turut dan diduga melakukan perataan dividen. Model penelitian ini didasarkan pada penelitian Roychowdhury (2003) dan Agmarina (2011). Pada pengujian hipotesis sebelumnya, peneliti menggunakan persamaan regresi untuk menentukan normal dan abnormal arus kas operasi, biaya produksi dan biaya diskresioner. Selanjutnya, statistik deskriptif dan uji t digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil menunjukkan bahwa perusahaan cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi dan biaya diskresioner. Selain itu, dampak manipulasi aktivitas riil terhadap dividend payout ratio menunjukkan bahwa perusahaan cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil untuk mendapatkan pendapatan dan divided payout ratio yang lebih tinggi untuk menarik investor. Keywords: Manajemen Laba, Manipulasi Aktivitas Riil, Dividend Payout Ratio, Arus Kas Operasi, Biaya Produksi, BIaya Diskresioner ABSTRACT This research aims to identifying firm s tendency to execute real activities manipulation through cash flow from operating activities, production cost, discretionary expenses and it impact to dividend payout ratio. The sample is drawn from manufacture firm that listed in Indonesian Capital Market for period , which are paying out dividend regularly for five consecutive years and suspect doing dividend smoothing. The research model used is based on Rhowchowdhury s model (2003) and Agmarina (2011). Prior to test the hypotheses, the researcher employed regression model to determine normal and abnormal cash flow from operating activities, abnormal production cost, and abnormal discretionary expenses. Then, descriptive statistics, and two independent samples t-test are used to test the research hypothesis The result shows that firms tend to execute real activities manipulation through production cost and discretionary expenses. Moreover, the impact of real activities manipulation on dividend payout ratio shows firms that are more likely executing real activities manipulation to have higher earning and dividend payout ratio to attract investors. Keywords: Earning Management, Cash Flow From Operation (CFO), Production Costs, Discretionary Expenses, Real Activities Manipulation, Dividend Payout Ratio

2 PENDAHULUAN Manajemen laba dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mencapai target laba tertentu, menghindari kerugian dan analysis forecast. Manajemen laba dapat dilakukan melalui manipulasi akrual dan manipulasi aktivitas riil. Penerapan manajemen laba akrual dapat menarik perhatian auditor sehingga dapat dideteksi dan adanya risiko laba yang tidak dimanipulasi dan target laba yang diinginkan melebihi jumlah yang dimungkinkan untuk dilakukan manipulasi akrual. Oleh karena itu manajer dapat menggunakan manipulasi riil yang dilakukan dalam periode operasi perusahaan untuk mengatur laba perusahaan agar dapat meningkatkan pembayaran dividen yang dapat menarik investor. Manipulasi aktivitas riil dilakukan melalui arus kas operasi, biaya produksi, biaya-biaya diskresioner (Roychowdhury, 2006). Metode yang digunakan untuk melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas operasi adalah manipulasi penjualan, diantaranya dengan memberikan potongan harga yang berlebihan dan kelonggaran jatuh tempo pembayaran penjualan kredit untuk meningkatkan penjualan. Metode yang digunakan dalam melakukan aktivitas riil melalui biaya produksi ini adalah melalui produksi berlebih (overproduction). Dengan adanya produksi berlebih maka biaya overhead dapat dialokasikan kepada jumlah unit yang lebih besar sehingga biaya tetap per unitnya akan menjadi lebih rendah dan harga pokok penjualan untuk memproduksi barang akan lebih kecil. Biaya diskresioner merupakan penjumlahan dari biaya iklan, biaya penelitian dan pengembangan, serta biaya penjualan, umum dan administrasi. Metode yang dilakukan dalam manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner adalah pengurangan biaya diskresioner (Roychowdhury, 2006). Penelitian mengenai manajemen laba telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Roychowdhury (2006) dalam papernya yang diterbitkan dalam jurnal Earning Management Through Real Activities Manipulation. bertujuan untuk membuktikan bahwa manejer melakukan manipulasi aktivitas riil untuk menghindari kerugian dalam pelaporan tahunan melalui peningkatan penjualan sementara, overproduksi untuk melaporkan harga pokok produksi yang lebih rendah dan pengurangan biaya diskresioner untuk meningkakan perolehan laba. Metode yang digunakan dalam penelitian Rhoychowdhury adalah statistik deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian menyatakan bahwa perusahaan menggunakan tindakan manipulasi aktivitas riil untuk menghidari pelaporan kerugian dalam laporan tahunan. Roychowdhury menyatakan bahwa manajer memberikan potongan harga untuk menaikkan penjualan sementara, mengurangi pengeluaran diskresioner untuk menaikkan laba yang dilaporkan, dan melakukan overproduction untuk mengurangi harga pokok penjualan. Agmarina (2011) dalam penelitiannya Dampak Manipulasi Aktivitas Riil Melalui Arus Kas Kegiatan Operasi Terhadap Kinerja Pasar. yang bertujuan untuk menganalisis komponen arus kas kegiatan operasi untuk menguji apakah manajemen melakukan manipulasi aktivitas riil dan dampaknya terhadap kinerja pasar suatu perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, analisis regresi, dan One Sample t Test dengan pengujian hipotesis 2 arah (Two tail). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dari 105 sampel yang digunakan, terdapat 93 sampel yang diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi dan sebesar 12 sampel cenderung tidak melakukan. Sampel yang diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi memiliki rerata cummulative abnormal return (CAR) yang lebih besar disbanding sampel yang cenderung tidak melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi. Gunny (2005) dalam papernya yang diterbitkan dalam jurnal What Are The Consequences of Real Earnings Management? melakukan penelitian tentang konsekuensi dari manajemen laba nyata. Empat aktivitas utama manajemen laba nyata yang digunakan adalah a) mengurangi biaya diskresioner riset dan pengembangan, b) mengurangi biaya diskresioner penjualan dan biaya administrasi dan umum, c) melakukan timing penjualan aktiva tetap untuk menaikkan laba, dan d) overproduction, diskon harga atau keringanan kredit untuk mengurangi biaya produksi atau menaikkan penjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba dan arus kas masa depan yang rendah. Selain itu, aktivitas manajemen laba nyata secara ekonomis signifikan menurunkan kinerja operasi perusahaan. Aprilia (2010) dalam hasil penelitiannya Indikasi Manajemen Laba Melalui Manupulasi Aktivitas Riil (Studi Empiris pada Perusahaan Right Issue yang terdaftar di BEI). Yang bertujuan untuk mendeteksi apakah perusahaan yang akan mengeluarkan kebijakan right issue akan melakukan manajemen laba melalui aktivitas riil atau tidak. Metode yang digunakan adalah analisis regresi dan uji statistik t. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan right issue dan terdaftar di

3 BEI terindikasi melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi. Tetapi dalam hasil penelitian ini tidak terindikasi adanya manajemen laba melalui biaya produksi dan biaya diskresioner Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi kecenderungan perusahaan melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi, biaya produksi dan biaya diskresioner, serta mendeteksi apakah ada pengaruh antara manajemen laba melalui aktivitas riil terhadap dividend payout ratio. Secara teoritis, perusahaan yang memperoleh laba tinggi akan mampu membagikan dividen yang semakin besar. Di mata investor dan calon investor hal ini merupakan daya tarik untuk menanamkan modalnya dengan membeli saham perusahaan tersebut di mana kebanyakan para investor dan calon investor tidak terlalu memperhatikan prosedur dan standar yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan informasi laba tersebut. Hal inilah yang mendorong pihak manajemen perusahaan untuk melakukan manajemen laba agar dapat menghasilkan laporan yang dipandang baik oleh para investor. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: H1a : Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi H1b : Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi H1c : Perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi-aktivitas riil melalui biaya diskresioner H2 : Ada pengaruh antara manajemen laba melalui aktivitas riil terhadap dividend payout ratio. METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk diamati adalah perusahaan manufaktur yang telah go public dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode dan membagikan dividen setiap tahunnya secara rutin selama 5 tahun berturut-turut dari tahun serta diduga melakukan dividend smoothing (dengan asumsi tahun 2012 adalah periode observasi dan tahun adalah periode estimasi).. Perusahaan manufaktur dan bukan manufaktur dapat menawarkan diskon harga untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya diskresioner untuk memperbesar laba, tetapi melakukan overproduction sebagai strategi manajemen laba hanya dapat dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Oleh karena itu perusahan manufaktur digunakan sebagai objek penelitian karena memiliki semua elemen yang akan digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini. Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang berbentuk angka berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun Semua data penelitian ini diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu berupa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dan dari web perusahaan sampel. Berdasarkan sumber datanya, maka data ini termasuk data sekunder karena diperoleh secara tidak langsung atau lewat pihak lain. Pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode judgement sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria- kriteria tersebut adalah laporan keuangan yang digunakan peneliti sebagai sampel adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, perusahaan melakukan pembagian dividen rutin setiap tahunnya selama tahun , laporan keuangan disusun dalam mata uang rupiah, perusahaan diduga melakukan dividend smoothing (dengan asumsi tahun 2012 adalah periode observasi, di mana pada periode ini perusahaan diduga melakukan dividend smoothing dan tahun adalah periode estimasi, di mana pada periode ini perusahaan diasumsikan tidak melakukan dividend smoothing), penentuan perusahaan yang melakukan dividend smoothing atau tidak dilakukan dengan melihat apakah dividen tersebut stabil atau tidak. Karena penulis mengasumsikan tahun 2012 sebagai periode observasi, maka kestabilan dilihat dengan melihat fluktuasi dividen dari tahun 2011 ke tahun Menurut Anggri Afriani (2011), kriteria perusahaan yang melakukan dividend smoothing adalah perusahaan yang persentase fluktuasi naik turunnya dividen tidak lebih dari 20% (20% naik atau 20% turun), apabila persentase fluktuasinya lebih dari 20% maka perusahaan dikelompokkan sebagai perusahaan yang tidak melakukan dividend smoothing dan data laporan keuangan memiliki rincian informasi yang diperlukan untuk variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Perusahaan yang diduga melakukan dividend smoothing diambil sebagai sampel karena peneliti menduga bahwa manajer perusahaan sampel, pada awalnya melihat laba sebelum dimanipulasi dan besarnya dividend payout ratio dari laba yang belum dimanipulasi lalu dibandingkan dengan laba dan dividend payout ratio periode sebelumnya. Apabila dividend payout ratio tahun berjalan lebih rendah

4 daripada periode sebelumnya, maka manajer akan melakukan dividend smoothing melalui manipulasi laba agar laba periode berjalan yang digunakan dalam perhitungan dividend payout ratio bisa mendekati atau bahkan melebihi dividend payout ratio periode sebelumnya dan begitu juga sebaliknya apabila dividend payout ratio tahun berjalan lebih tinggi daripada periode sebelumnya, maka manajer akan melakukan dividend smoothing melalui manipulasi laba agar laba periode berjalan jumlah laba yang digunakan untuk perhitungan dividend payout ratio mendekati dividend payout ratio periode sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 9 perusahaan sebagai objek penelitian, yakni Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), Trias Sentosa Tbk (TRST), Indo Kordsa Tbk (BRAM), Sepatu Bata Tbk (BATA), Delta Djakarta Tbk (DLTA), Mayora Indah Tbk (MYOR), Gudang Garam Tbk (GGRM), Mandom Indonesia Tbk (TCID), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Untuk mendeteksi apakah perusahaan cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil ditentukan berdasarkan uji rata-rata nilai abnormal variabel arus kas kegiatan operasi, biaya produksi dan biaya diskresioner. Nilai rata-rata abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO), abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP) diperoleh dari statistik deskriptif seluruh sampel. Untuk nilai abnormal masing-masing variabel diperoleh dari selisih aktivitas riil aktual dan aktivitas riil normal. Oleh karena dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah abnormal arus kas kegiatan aktivitas riil yang merupakan selisih dari nilai aktivitas kegiatan riil aktual dan nilai aktivitas kegiatan riil normal maka regresi yang dilakukan untuk mencari nilai aktivitas kegiatan riil tidak dilakukan uji asumsi klasik. Hal ini disebabkan nilai yang dibutuhkan adalah nilai koefisien dari hasil regresi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi linier untuk mendapatkan nilai koefisien variabel abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi dan abnormal biaya diskresioner untuk mendapatkan nilai normal masing-masing variabel tersebut pada pengujian hipotesis 1a, 1b, dan 1c serta menggunakan analisis regresi linier dan uji two tail untuk menguji hipotesis 2. Model regresi untuk arus kas kegiatan operasi normal mereplikasi dari penelitian Roychowdhury (2006) sebagai berikut: CFOt/ A t-1 = α 0 + α 1 (1/ A t-1 ) + β 1 (S t / A t-1 ) + β 2 ( S t / A t-1 ) + є t Keterangan: CFOt/ A t-1 = arus kas kegiatan operasi pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 α 1 (1/ A t-1 ) = intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya arus kas kegiatan operasi tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0. S t / A t-1 = penjualan pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 S t / A t-1 = penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1. α 0 = konstanta. є t = error term pada tahun t. Oleh karena dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah arus kas kegiatan operasi abnormal, maka untuk setiap observasi tahun arus kas kegiatan operasi abnormal (ABN_CFO) adalah selisih dari nilai arus kas kegiatan operasi aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum pengujian dikurangi dengan arus kas kegiaran operasi normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi yang diperoleh dari model persamaan di atas. ABN_CFO = CFO t CFO t / A t-1 Biaya produksi digunakan dalam penelitian ini dan bukan HPP/ COGS karena produksi pada saat overproduction dengan tujuan untuk melaporkan harga pokok penjualan (COGS) yang lebih rendah merupakan salah satu cara yang dilakukan manajemen untuk memanipulasi laba melalui manipulasi aktivitas riil. Biaya produksi adalah jumlah dari harga pokok penjualan (COGS) dan perubahan dalam persediaan ( INV) sepanjang tahun atau selisih persediaan tahun aktual dengan tahun sebelumnya. Peneliti menggunakan model estimasi biaya produksi normal sebagaimana yang digunakan dalam penelitian Roychowdhury (2006) sebagai berikut: PROD t / A t-1 = α 0 + α 1 (1/A t-1 ) + β 1 (S t /A t-1 ) +β 2 ( S t /A t-1 ) + β 3 ( S t-1 /A t-1 ) + є t Keterangan: PROD t / A t-1 PRODt α 1 (1/A t-1 ) = biaya produksi pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1, di mana = COGSt + INVt = intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya nilai biaya produksi tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0.

5 S t /A t-1 = penjualan pada tahun t yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1. S t /A t-1 = penjualan pada tahun t dikurangi penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1. S t-1 /A t-1 = perubahan penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 α 0 = konstanta. є t = error term pada tahun t. Sama halnya dengan arus kas kegiatan operasi, nilai koefisien estimasi dari persamaan regresi di atas digunakan untuk menghitung nilai biaya produksi normal. Sehingga biaya produksi abnormal (ABN_PROD) diperoleh dengan cara mengurangkan nilai biaya produksi aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya produksi normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi dari model persamaan di atas. ABN_PROD = PROD t PROD t / A t-1 Untuk menghitung tingkat normal biaya diskresioner, peneliti menggunakan model regresi yang direplikasikan dari penelitian Roychowdhury (2006) sebagai berikut: DISEXP t / A t-1 = α 0 + α 1 (1/A t-1 ) + β(s t-1 /A t-1 ) + є t Keterangan: DISEXP t /A t-1 = biaya diskresioner pada tahun t yang diskala dengan total aktiva tahun t-1 α 1 (1/A t-1 ) = intersep yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 dengan tujuan supaya biaya diskresioner tidak memiliki nilai 0 ketika penjualan dan lag penjualan bernilai 0 S t-1 /A t-1 = penjualan pada tahun t-1 yang diskala dengan total aktiva pada tahun t-1 Biaya diskresioner dalam penelitian ini didefinisikan sebagai jumlah dari biaya iklan, biaya riset dan pengembangan, dan biaya penjualan, administrasi dan umum. Nilai koefisien estimasi dari persamaan regresi di atas digunakan untuk menghitung nilai biaya diskresioner normal. Sehingga biaya diskresioner abnormal (ABN_DISEXP) diperoleh dengan cara yang sama seperti arus kas kegiatan operasi dan biaya produksi yaitu dengan mengurangkan nilai biaya diskresioner aktual yang diskalakan dengan total aktiva satu tahun sebelum periode pengujian dengan biaya diskresioner normal yang dihitung dengan menggunakan koefisien estimasi dari model persamaan di atas. ABN_DISEXP = DISEXP t DISEXP t / A t-1 Setelah ditemukan nilai abnormal masing-masing variabel, maka akan dilakukan uji statistik deskriptif untuk memperoleh rata-rata abnormal variabel dari keseluruhan sampel. Dalam penelitian ini, uji statistik deskriptif digunakan untuk menguji hipotesis 1a, 1b dan 1c. Di mana apabila nilai rata-rata abnormal arus kas kegiatan operasi negatif maka hipotesis 1a diterima karena arus kas kegiatan operasi lebih kecil dari nilai rata-rata normal atau seharusnya. Hipotesis 1b diterima apabila nilai rata-rata abnormal biaya produksi positif karena nilai biaya produksi lebih besar dari nilai rata-rata normalnya. Sedangkan hipotesis 1c diterima jika nilai rata-rata biaya diskresioner bernilai negatif karena biaya diskresioner kurang nilai rata-rata normal. Untuk analisis perngaruh (impact) dari variabel independen terhadap variabel dependen, penelitian ini menggunakan metode regresi linear dan uji t 2 arah (pengujian two tail). Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk menentukan hipotesis H2 yaitu variabel independen (arus kas operasi, biaya produksi dan biaya diskresioner) yang mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (dividend payout ratio). Model yang dimaksud adalah sebagai berikut: Model persamaan: DPR t = α 0 + α 1 ABN_CFO i + α 2 ABN_PROD i + α 3 ABN_DISEXP i + α 4 SIZE i + α 5 MTB i + α 6 NI i + α 7 ROI i + є Keterangan: DPR ABN_CFO ABN_PROD ABN_DISEXP SIZE MTB NI = dividend payout ratio (cash dividend/ net income) = manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi = manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi = manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner = ukuran perusahaan diproksikan dengan log total aset = market to book ratio = net income

6 ROI α 1 - α 7 є = return on investment = koefisien regresi masing-masing variabel = error term perusahaan i Dalam penelitian ini juga digunakan beberapa variabel kontrol yang berpengaruh terhadap pengukuran variabel dependen dividend payout ratio seperti ukuran perusahaan, net income, market to book ratio, dan return on investment (ROI). HASIL DAN BAHASAN Analisis Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini, statistik deskriptif digunakan untuk memperlihatkan nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median) atau kuartil kedua (Q2), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum dari data sembilan perusahaan sampel selama lima tahun berturut-turut ( ). Dalam statistik deskriptif ini yang dianalisis adalah variabel dividend payout ratio (DPR), abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO), abnormal produksi (ABN_PROD), abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP), ukuran perusahaan (LOGTA), net income (NI), market to book ratio (MTB), dan return on investment (ROI). Statistik deskriptif ini dihitung dengan menggunakan perangkat lunak statistik SPSS 20. Tabel 1 Statistik Deskriptif Variabel-variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR ABN_CFO ABN_PROD ABN_DISEXP LOGTA NI MTB ROI Valid N (listwise) 45 Sumber: Data sekunder yang sudah diolah Berdasarkan hasil dari statistik deskriptif maka diketahui nilai rata-rata (mean) dari dividen payout ratio (DPR) yang digunakan sebagai sampel adalah sebesar Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pembagian dividen yang dibagikan oleh perusahaan sampel cukup besar. Perusahaan memiliki jumlah laba yang cukup besar untuk dibagikan kepada para pemegang saham dibandingkan dengan jumlah laba ditahan yang digunakan untuk pengembangan perusahaan. Hal ini cenderung mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang stabil dengan tingkat pertumbuhan perusahaan yang rendah. Nilai tertinggi (Maximum) dan terendah (Minimum) dividend payout ratio (DPR) masing-masing dengan nilai dan Nilai dari standar deviasi (Std.Deviation) untuk dividend payout ratio adalah sebesar Nilai rata-rata dari nilai abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO) dari perhitungan data sampel adalah sebesar Nilai rata-rata tersebut mengungkapkan bahwa arus kas kegiatan operasi aktual cenderung lebih besar dibandingkan dengan arus kas kegiatan operasi normal sehingga menghasilkan rata-rata abnormal arus kas kegiatan operasi yang bernilai positif. Hal ini diduga karena meningkatnya arus kas yang masuk dari kegiatan operasi. Nilai tertinggi (Maximum) dan terendah (Minimum) dari abnormal arus kas kegiatan operasi (ABN_CFO) masing-masing dengan nilai dan

7 Nilai dari standar deviasi (Std.Deviation) untuk abnormal arus kas kegiatan operasi adalah sebesar Untuk nilai rata-rata dari abnormal biaya produksi (ABN_PROD) diperoleh dari hasil pengolahan sebesar Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata nilai abnormal biaya produksi, diperoleh nilai biaya produksi aktual yang diskalakan aset tahun lalu cenderung lebih besar daripada nilai biaya produksi normal yang diskalakan aset tahun lalu sehingga menghasilkan rata-rata abnormal biaya produksi bernilai positif. Biaya produksi yang berlebihan diduga merupakan penyebab nilai biaya produksi aktual lebih besar dari nilai produksi normal. Produksi berlebih dilakukan dengan tujuan agar biaya overhead tetap dapat dibebankan pada jumlah unit produksi yang lebih besar sehingga menyebabkan biaya per unit produksi menjadi lebih rendah. Nilai tertinggi (Maximum) dan terendah (Minimum) abnormal produksi (ABN_PROD) masing-masing dengan nilai dan Nilai dari standar deviasi (Std.Deviation) untuk abnormal produksi adalah sebesar Nilai rata-rata untuk abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP) adalah sebesar Nilai rata-rata tersebut menyatakan bahwa nilai biaya diskresioner aktual yang diskalakan dengan aset tahun lalu cenderung lebih rendah dibandingkan dengan nilai biaya diskresioner normal yang diskalakan dengan aset tahun lalu sehingga menghasilkan rata-rata abnormal biaya diskresioner bernilai negatif. Penyebab dari selisih ini diduga karena terjadi penurunan biaya umum, penjualan dan administrasi perusahaan. Apabila penurunan biaya diskresioner ini merupakan salah satu tindakan manager untuk melakukan manajemen laba, maka motivasi manajer melakukan hal itu adalah untuk memperkecil jumlah biaya yang harus dibayarkan sehingga meningkatkan jumlah laba perusahaan. Nilai tertinggi (Maximum) dan terendah (Minimum) abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP) masing-masing dengan nilai dan Nilai dari standar deviasi (Std.Deviation) untuk abnormal biaya diskresioner adalah sebesar Nilai rata-rata ukuran perusahaan (LOGTA) diperoleh senilai Nilai tersebut menyatakan bahwa perusahaan sampel memiliki rata-rata jumlah aset miliaran dan perusahaan dapat dinyatakan sebagai perusahaan yang besar sehingga memungkinkan perusahaan memiliki akses yang lebih mudah untuk mendapatkan dana dari berbagai sumber karena perusahaan memiliki posisi yang cukup kuat untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam persaingan antar perusahaan. Nilai tertinggi (Maximum) dan terendah (Minimum) ukuran perusahaan (LOGTA) masing-masing dengan nilai dan Nilai dari standar deviasi (Std.Deviation) untuk ukuran perusahaan adalah sebesar Untuk nilai rata-rata net income (NI) adalah senilai Dari nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata perusahaan sampel cenderung memiliki laba bersih miliaran rupiah selama lima tahun perusahaan. Semakin besar laba bersih yang dimiliki perusahaan maka semakin besar kemungkinan pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Nilai tertinggi (Maximum) dan terendah (Minimum) net income (NI) masing-masing dengan nilai dan Nilai dari standar deviasi (Std.Deviation) untuk net income adalah sebesar Nilai rata-rata untuk market to book ratio (MTB) adalah sebesar Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata market to book ratio tersebut mengungkapkan bahwa perusahaan sampel cenderung memiliki nilai pasar yang lebih besar dibandingkan dengan nilai buku perusahaan. Dengan nilai pasar yang lebih tinggi daripada nilai buku, perusahaan dapat lebih diyakini akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Nilai tertinggi (Maximum) dan terendah (Minimum) market to book ratio (MTB) masing-masing dengan nilai dan Nilai dari standar deviasi (Std.Deviation) untuk market to book ratio adalah sebesar Nilai rata-rata untuk return on investment (ROI) adalah sebesar Hasil tersebut menyatakan bahwa perusahaan sampel melakukan manajemen secara efektif atas aset perusahaan untuk operasi perusahaan agar memperoleh timbal balik dari investasi atas aset perusahaan. Nilai tertinggi (Maximum) dan terendah (Minimum) return on investment (ROI) masing-masing dengan nilai dan Nilai dari standar deviasi (Std.Deviation) untuk return on investment adalah sebesar

8 Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) Uji t merupakan pengujian variabel independen secara partial terhadap variabel dependen untuk menganalisis apakah pengujian terhadap variabel dependen sehingga bisa diketahu apakah variabelvariabel independen yang diuji berpengaruh secara siginifikan atau tidak signifikan terhadap variabel dependen. Dalam uji statistik t ini digunakan pengujian hipotesis 2 arah (two tail) karena arah hipotesis masih belum diketahui apakah berpengaruh positif atau negatif. Hasil uji statistik t dengan persamaan regresi 4 menggunakan SPSS 20.0 adalah sebagai berikut Tabel 2 Hasil Uji t DPR t = α 0 + α 1 ABN_CFO i + α 2 ABN_PROD i + α 3 ABN_DISEXP i + α4sizei + α5mtbi + α6nii + α7roii + є Variable t-statistic Prob (Constant) ABN_CFO ABN_PROD ABN_DISEXP LOGTA NI MTB ROI Sumber: Data sekunder yang sudah diolah Untuk menguji apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel ABN_CFO dan dividend payout ratio maka dilakukan dengan melihat dari nilai probabilitas tiap variabel. Dilihat dari hasil olah statistik, nilai probabilitas variabel ABN_CFO sebesar dan nilai signifikansi α sebesar 5% (yaitu dari α= 0.10/2 karena pengujian two tail). Karena nilai probabilitas variabel ABN_CFO di atas α=5% (0.990 > 5%) maka variabel ABN_CFO tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Dilihat dari hasil olah statistik, nilai probabilitas variabel ABN_PROD sebesar dan nilai signifikansi α sebesar 5% (yaitu dari α= 0.10/2 karena pengujian two tail). Karena nilai probabilitas variabel ABN_PROD di atas α=5% (0.108 > 5%) maka variabel ABN_PROD tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Dilihat dari hasil olah statistik, nilai probabilitas variabel ABN_DISEXP sebesar dan nilai signifikansi α sebesar 5% (yaitu dari α= 0.10/2 karena pengujian two tail). Karena nilai probabilitas variabel ABN_DISEXP di atas α=5% (0.475 > 5%) maka variabel ABN_CFO tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Dilihat dari hasil olah statistik, nilai probabilitas variabel LOGTA sebesar dan nilai signifikansi α sebesar 5% (yaitu dari α= 0.10/2 karena pengujian two tail). Karena nilai probabilitas variabel LOGTA di atas α=5% (0.464 > 5%) maka variabel LOGTA atau ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Dilihat dari hasil olah statistik, nilai probabilitas variabel NI sebesar dan nilai signifikansi α sebesar 5% (yaitu dari α= 0.10/2 karena pengujian two tail). Karena nilai probabilitas variabel NI di atas α=5% (0.608 > 5%) maka variabel NI atau laba bersih tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Dilihat dari hasil olah statistik, nilai probabilitas variabel MTB sebesar dan nilai signifikansi α sebesar 5% (yaitu dari α= 0.10/2 karena pengujian two tail). Karena nilai probabilitas variabel NI di atas α=5% (0.609 > 5%) maka variabel MTB atau market to book ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.

9 Dilihat dari hasil olah statistik, nilai probabilitas variabel ROI sebesar dan nilai signifikansi α sebesar 5% (yaitu dari α= 0.10/2 karena pengujian two tail). Karena nilai probabilitas variabel ROI di atas α=5% (0.653 > 5%) maka variabel ROI atau return on investment tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Analisis Regresi Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk membuktikan adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun berdasarkan hasil pengolahan data dengan persamaan regresi 4 menggunakan SPSS 20.0 diperoleh hasil sebagai berikut Tabel 3 Hasil Analisis Regresi DPR t = α 0 + α 1 ABN_CFO i + α 2 ABN_PROD i + α 3 ABN_DISEXP i + α4sizei + α5mtbi + α6nii + α7roii + є Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob (Constant) ABN_CFO ABN_PROD ABN_DISEXP LOGTA NI MTB ROI R-squared Adjusted R-squared F-statistic Prob (F-statistic) Sumber: Data sekunder yang sudah diolah Analisis regresi linier berganda pada persamaan 4 ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara dividend payout ratio sebagai variabel dependen dengan tiga variabel independen yaitu abnormal arus kas kegiatan operasi yang memiliki efek peningkatan dividend payout ratio setiap terjadi peningkatan nilai abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi yang memiliki efek penurunan dividend payout ratio setiap terjadi peningkatan abnormal biaya produksi, dan abnormal biaya diskresioner yang memiliki efek penurunan dividend payout ratio setiap terjadi peningkatan abnormal biaya diskresioner. Pada model persamaan regresi ini terdapat empat variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan (nilai logaritma dari total aset), net income atau laba bersih, market to book ratio dan return on investment. Nilai konstanta sebesar berarti tanpa adanya komposisi ABN_CFO, ABN_PROD, ABN_DISEXP, ukuran perusahaan, net income, market to book ratio, dan return on investment maka nilai dividend payout ratio pada data sampel akan mengalami peningkatan sebesar Nilai koefisien variabel ABN_CFO atau abnormal arus kas kegiatan operasi sebesar 0.11 berarti jika variabel lain dalam regresi nilainya tetap dan variabel ABN_CFO mengalami kenaikan Rp 1 maka nilai dividend payout ratio akan naik sebesar Nilai koefisien variabel ABN_PROD atau abnormal biaya produksi sebesar berarti jika variabel lain dalam regresi nilainya tetap dan variabel ABN_PROD mengalami kenaikan Rp 1 maka nilai dividend payout ratio akan turun sebesar

10 Nilai koefisien variabel ABN_DISEXP atau abnormal biaya diskresioner sebesar berarti jika variabel lain dalam regresi nilainya tetap dan variabel ABN_DISEXP mengalami kenaikan Rp 1 maka nilai dividend payout ratio akan turun sebesar Nilai koefisien variabel LOGTA atau ukuran perusahaan sebesar berarti jika variabel lain dalam regresi nilainya tetap dan variabel LOGTA mengalami kenaikan Rp 1 maka nilai dividend payout ratio akan turun sebesar Nilai koefisien variabel NI atau laba bersih sebesar berarti jika variabel lain dalam regresi nilainya tetap dan variabel NI mengalami kenaikan Rp 1 maka nilai dividend payout ratio akan naik sebesar Nilai koefisien variabel MTB atau market to book ratio sebesar berarti jika variabel lain dalam regresi nilainya tetap dan variabel MTB mengalami kenaikan Rp 1 maka nilai dividend payout ratio akan naik sebesar Nilai koefisien variabel ROI atau return on investment sebesar berarti jika variabel lain dalam regresi nilainya tetap dan variabel ROI mengalami kenaikan Rp 1 maka nilai dividend payout ratio akan naik sebesar Berdasarkan hasil analisis persamaan regresi di tabel IV.6, maka diperoleh nilai adjusted R- squared (R 2 ) sebesar Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel independen abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi, dan abnormal biaya diskresioner serta variabel kontrol ukuran perusahaan, net income, market to book ratio, dan ROI berpengaruh terhadap dividend payout ratio sebesar 13,8%, sedangkan sisanya 86,2% (100%-13,8%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari variabel-variabel yang diuji dalam penelitian ini. Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat dividend payout ratio perusahaan. Dalam tabel IV.6, juga diperoleh nilai F-statistic sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar Karena nilai probablitas F-statistic di atas α = 5% (0.081 > 5%) maka model regresi tidak berpengaruh signifikan jika dipakai untuk memprediksi tingkat dividend payout ratio. Pembahasan Pembahasan Hipotesis 1a Untuk hipotesis 1a (H1a) di mana perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi ditentukan berdasarkan nilai rata-rata dan signifikansi nilai abnormal dari arus kas kegiatan operasi. Hasil dari penelitian Roychowdhury (2006) menemukan bahwa perusahaan yang cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil memperlihatkan nilai rata-rata abnormal arus kas kegiatan operasi bernilai negatif karena nilai rata-rata arus kas kegiatan operasi lebih rendah dari yang seharusnya. Perusahaan pada umumnya ingin mendapatkan laba yang besar agar dapat dilihat memiliki prestasi yang bagus dan semakin menarik minat pihak investor untuk berinvestasi di perusahaannya. Cara menaikkan laba dapat dilakukan dengan meningkatkan penjualan, memberikan potongan harga, atau menawarkan penjualan kredit dengan bunga yang rendah yang akhirnya menyebabkan laba periode tersebut tinggi namun arus kas kegiatan operasi secara abnormal lebih rendah dibandingkan dengan yang seharusnya pada periode yang bersangkutan. Hasil pengujian yang dilakukan peneliti tidak sama dengan penelitian yang dilakukan Roychowdhury di mana hasil pengujian peneliti adalah nilai rata-rata ABN_CFO perusahaan sampel bernilai positif dan nilai probabilitasnya lebih besar daripada tingkat signifikansinya sehingga sampel diduga tidak melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi dan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, sehingga hipotesis 1a (H1a) ditolak. Hasil penelitian bertentangan dengan hasil penelitian sebelumnya dimungkinkan karena sebagian besar perusahaan sampel merupakan pemimpin pangsa pasar atau berpengaruh cukup besar dalam jenis usahanya sehingga mereka tidak menawarkan potongan harga secara besar-besaran untuk memasarkan produknya. Perusahaan sampel juga ada kemungkinan tidak menawarkan penjualan kredit dengan bunga rendah secara berlebihan yang nantinya memungkinkan terjadi peningkatan penjualan

11 namun tidak ada atau hanya sedikit arus kas yang masuk, selain itu perusahaan juga menghindari terjadinya resiko kredit macet. Pembahasan Hipotesis 1b Untuk hipotesis 1b (H1b) di mana perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi ditentukan berdasarkan nilai rata-rata dan signifikansi nilai abnormal dari biaya produksi. Roychowdhury (2006) menemukan bahwa perusahaan yang cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil memperlihatkan rata-rata abnormal biaya produksi yang bernilai positif karena besarnya nilai rata-rata biaya produksi lebih besar dari yang seharusnya dan berpengaruh signifikan. Dalam penelitian ini, biaya produksi meningkat diduga karena perusahaan melakukan produksi di atas level normal operasi perusahaan (overproduction) dengan tujuan untuk mendapatkan harga pokok penjualan yang lebih rendah sehingga jumlah laba meningkat. Hasil pengujian yang dilakukan peneliti tidak sama dengan penelitian yang dilakukan Roychowdhury di mana hasil pengujian peneliti adalah nilai rata-rata ABN_PROD perusahaan sampel bernilai positif dan nilai probabilitasnya lebih besar daripada tingkat signifikansinya sehingga sampel diduga tidak melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi dan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio sehingga hipotesis 1b (H1b) diterima dan pengaruhnya terhadap dividend payout ratio tidak signifikan atau kecil pengaruhnya. Pembahasan Hipotesis 1c Untuk hipotesis 1c (H1c) yang menyatakan perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner ditentukan berdasarkan nilai rata-rata dan signifikansi nilai abnormal biaya diskresioner. Roychowdhury (2006) menemukan bahwa perusahaan yang cenderung melakukan manipulasi aktivitas riil memperlihatkan nilai rata-rata abnormal biaya diskresioner yang bernilai negatif karena biaya diskresioner memiliki nilai yang lebih kecil dari yang seharusnya. Perusahaan mengurangi biaya diskresioner dengan tujuan untuk meningkatkan laba perusahaan. Hasil pengujian yang dilakukan peneliti sama dengan penelitian yang dilakukan Roychowdhury di mana hasil pengujian peneliti adalah nilai rata-rata ABN_DISEXP perusahaan sampel bernilai negatif dan nilai probabilitasnya lebih besar daripada tingkat signifikansinya sehingga sampel diduga melakukan manipulasi aktivitas riil melalui biaya diskresioner dan tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio sehingga hipotesis 1c (H1c) diterima dan tetapi pengaruhnya terhadap dividend payout ratio tidak signifikan atau kecil pengaruhnya. Pembahasan Hipotesis 2 Untuk hipotesis 2 yang menyatakan adanya pengaruh antara manajemen laba melalui aktivitas riil terhadap dividend payout ratio, ditentukan berdasarkan hasil analisis persamaan regresi linier berganda (persamaan regresi 4). Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai adjusted R-squared (R 2 ) sebesar 0.138, sehingga menunjukkan bahwa variabel independen abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi, dan abnormal biaya diskresioner serta variabel kontrol ukuran perusahaan, net income, market to book ratio, dan ROI berpengaruh terhadap dividend payout ratio sebesar 13.8%, sedangkan sisanya 86,2% (100%-13,8%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari variabel-variabel yang diuji dalam penelitian ini. Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat dividend payout ratio perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan adanya manipulasi aktivitas riil dalam perusahaan sampel, sehingga jika dilihat dari tingkat pengaruh variabel independen dan variabel kontrol terhadap variabel dependen hanya sebesar 13,8% maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas riil akan memiliki dividend payout ratio yang lebih baik daripada perusahaan yang tidak melakukan manipulasi aktivitas riil. Oleh karena itu semakin tinggi dividen yang dibayarkan mengindikasikan bahwa perusahaan yang melakukan manipulasi aktivitas riil akan melakukan pembayaran dividen yang lebih baik sehingga tingkat dividend payout ratio perusahaan akan meningkat sehingga hipotesis 2 (H2) diterima.

12 SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai manajemen laba melalui aktivitas riil dan dampaknya terhadap dividend payout ratio, dapat diperoleh kesimpulan berdasarkan hasil pengujian hipotesis sebagai berikut: 1) Perusahaan tidak melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi tetapi melakukan menipulasi aktivitas riil melalui biaya produksi dan biaya diskresioner. 2) Variabel independen abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi, dan abnormal biaya diskresioner serta variabel kontrol ukuran perusahaan, net income, market to book ratio, dan return on investment secara bersama-sama berpengaruh sebesar 13,8% terhadap dividend payout ratio perusahaan manufaktur yang melakukan dividend smoothing dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode ) Berdasarkan hasil analisis regresi, variabel independen dan variabel kontrol hanya berpengaruh sebesar 13,8% menyatakan bahwa masih banyak faktor-faktor selain variabel abnormal arus kas kegiatan operasi, abnormal biaya produksi, abnormal biaya diskresioner, ukuran perusahaan, net income, market to book ratio, dan return on investment yang berpengaruh terhadap variabel dependen dividend payout ratio. Saran Saran yang ingin disampaikan penulis adalah agar auditor, regulator dan investor tetap memperhatikan adanya kemungkinan manajemer perusahaan melakukan manajemen laba melalui aktivitas riil meskipun dalam hasil uji statistik t membuktikan hanya dua variabel saja yang signifikan, yaitu variabel abnormal biaya produksi dan abnormal biaya diskresioner. Tetapi dari analisis statistik deskriptif yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perusahaan yang melakukan manajemen laba aktivitas riil. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya lebih memperbanyak sampel perusahaan, tidak hanya dari perusahaan manufaktur atau tidak hanya terbatas pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Penelitian selanjutnya juga disarankan untuk memperluas periode waktu data penelitian yang dijadikan sebagai objek penelitian dan juga memperkecil tingkat signifikansi sehingga hasil penelitian lebih teruji kebenarannya serta mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio karena hasil penelitian menunjukkan sebagian besar variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. REFERENSI Afriani, Anggri. (2011). Pengaruh Information Asymetry Terhadap Dividend Smoothing. Skripsi pada Program Sarjana Jurusan Akuntansi Universitas Mercu Buana: tidak diterbitkan. Agmarina, Meiza. (2011). Dampak Manipulasi Aktivitas Riil Melalui Arus Kas Kegiatan Operasi Terhadap Kinerja Pasar. Skripsi pada Program Sarjana Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan. Aprilia, Hasmi. (2010). Indikasi Manajemen Laba Melalui Manipulasi Aktivitas Riil (Studi Empiris pada Perusahaan Right Issue yang Terdaftar di BEI). Skripsi pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro: tidak diterbitkan. Gunny, K. (2005). What Are The Consequences of Real Earnings Management?. Working Paper. University of Colorado, 5-8 Liu, Nan. (2011). The Role of Dividend Policy in Real Earnings Managements. Accounting Dissertations. Paper 9, 2-59

13 Oktorina, Megawati & Yanthi Hutagaol. (2008). Analisis Arus Kas Kegiatan Operasi Dalam Mendeteksi Manipulasi Aktivitas Riil dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pasar. Simposium Nasional Akuntansi Pontianak 2008, 4-24 Roychowdhury, S. (2006). Earning Management through Real Activities Manipulation. Journal of Accounting and Economics 42, Vita, Ariane & Rahmawati. t.t. Analisa Praktek Real Earning Management Melalui Manipulasi Aktivitas Riil dan Dampaknya Terhadap Dividend Payout Ratio. RIWAYAT PENULIS Nathalia Triandini. S, lahir di Magelang pada 20 Desember Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas dalam bidang Akuntansi pada 2013.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam rentang waktu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Regresi Linear Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu harus menentukan nilai normal arus kas operasi, biaya produksi dan biaya diskresioner,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan mengunduh laporan keuangan perusahaan non keuangan yang go

Lebih terperinci

ANALISIS PRAKTIK REAL EARNINGS MANAGEMENT MELALUI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

ANALISIS PRAKTIK REAL EARNINGS MANAGEMENT MELALUI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO JURNAL AKUNTANSI, MANAJEMEN BISNIS ISSN 1829 9857 DAN SEKTOR PUBLIK (JAMBSP) ANALISIS PRAKTIK REAL EARNINGS MANAGEMENT MELALUI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO Arianie

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN ARUS KAS OPERASI DALAM MENDETEKSI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PASAR

ANALISIS KEMAMPUAN ARUS KAS OPERASI DALAM MENDETEKSI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PASAR //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //d //d //d //d ANALISIS

Lebih terperinci

PENGARUH MANIPULASI AKTIVITAS RIIL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA. Eka Hariyani

PENGARUH MANIPULASI AKTIVITAS RIIL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA. Eka Hariyani Jurnal SOROT Vol 8 No 2 Oktober hlm. 1 190 Lembaga Penelitian Universitas Riau PENGARUH MANIPULASI AKTIVITAS RIIL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur BAB III METODE PENELITIAN 3..1. Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang ada di BEI pada tahun 2011 sampai 2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hasil sesuai dengan harapan yaitu mendapatkan laba yang maksimal. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. hasil sesuai dengan harapan yaitu mendapatkan laba yang maksimal. Manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin berkembang pesat, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan kegiatan operasinya secara efisien atau

Lebih terperinci

DAMPAK MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN MANAJEMEN LABA RIIL TERHADAP KINERJA PASAR. Koyuimirsa Surya Raharja S.E., M.Si, Akt ABSTRACT

DAMPAK MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN MANAJEMEN LABA RIIL TERHADAP KINERJA PASAR. Koyuimirsa Surya Raharja S.E., M.Si, Akt ABSTRACT DAMPAK MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN MANAJEMEN LABA RIIL TERHADAP KINERJA PASAR Koyuimirsa Surya Raharja S.E., M.Si, Akt ABSTRACT This research is a replication of the Oktorina s research (2008), by adding

Lebih terperinci

ANALISIS ARUS KAS KEGIATAN OPERASI DALAM MENDETEKSI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PASAR

ANALISIS ARUS KAS KEGIATAN OPERASI DALAM MENDETEKSI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PASAR ANALISIS ARUS KAS KEGIATAN OPERASI DALAM MENDETEKSI MANIPULASI AKTIVITAS RIIL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PASAR OPERATING CASH FLOW ANALYSIS IN DETECTING REAL ACTIVITIES MANIPULATION AND ITS IMPACT

Lebih terperinci

Pengaruh Manipulasi Aktivitas Riil terhadap Dividen Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Manipulasi Aktivitas Riil terhadap Dividen Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Jurnal SOROT Volume 11, Nomor 2, Oktober 2016: 87-99 Pengaruh Manipulasi Aktivitas Riil terhadap Dividen Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Eka Hariyani * Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sebagaimana disajikan pada Tabel 5.1. dalam kurun waktu empat tahun. Dimana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Sri Sulistyanto (2008), teori sinyal digunakan untuk menjelaskan

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Sri Sulistyanto (2008), teori sinyal digunakan untuk menjelaskan BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal (Signaling Theory) Menurut Sri Sulistyanto (2008), teori sinyal digunakan untuk menjelaskan bahwa pada dasarnya laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut Badan Pengawas Pasar Modal karakteristik utama kegiatan industri manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi barang jadi melalui suatu proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode 2010-2014 yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Januari 2016. Tempat penelitian ini adalah peneliti akan menggunakan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang terdaftar di BEI sangat banyak dimana masing-masing perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangannya agar para calon investor dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 114 perusahaan manufaktur, sesuai publikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent), baik pihak principal maupun agent

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent), baik pihak principal maupun agent BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam perusahaan terdapat hubungan antara pihak pemilik perusahaan (principal) dan manajemen (agent), baik pihak principal maupun agent masing-masing mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 7 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Manajemen Laba 2.1.1. Definisi Manajemen Laba Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kausal bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variable independen) terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap dividend payout ratio pada

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi

BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Data dan Sampel Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian. Objek pada penelitian ini adalah manipulasi akrual, manipulasi real, dan

BAB III Metode Penelitian. Objek pada penelitian ini adalah manipulasi akrual, manipulasi real, dan BAB III Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah manipulasi akrual, manipulasi real, dan pengungkapan pertanggung jawaban perusaaan yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Teori akuntansi positif adalah teori yang memprediksi tindakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi yang terdaftar

Lebih terperinci

DESAIN METODE PENELITIAN

DESAIN METODE PENELITIAN 40 BAB IV DESAIN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Dalam Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui media perantara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal semakin besar perannya sebagai salah satu pendukung gerak roda

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal semakin besar perannya sebagai salah satu pendukung gerak roda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal semakin besar perannya sebagai salah satu pendukung gerak roda dunia bisnis. Penyelenggaraan pasar modal akan mendorong percepatan aktivitas investasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE 50,0174,3480,166018,0794598 DER 50,1536 2,6783,631622,5626124

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk 49 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dapat mendapatkan hasil yang akurat. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di 38 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metode penelitian merupakan suatu panduan bagi peneliti

Lebih terperinci

DETEKSI PEWAKTUAN MANAJEMEN LABA MELALUI AKTIFITAS RIEL DAN KAITANNYA DENGAN PERSISTENSI LABA (Analisis Terhadap Laporan Keuangan Triwulanan)

DETEKSI PEWAKTUAN MANAJEMEN LABA MELALUI AKTIFITAS RIEL DAN KAITANNYA DENGAN PERSISTENSI LABA (Analisis Terhadap Laporan Keuangan Triwulanan) DETEKSI PEWAKTUAN MANAJEMEN LABA MELALUI AKTIFITAS RIEL DAN KAITANNYA DENGAN PERSISTENSI LABA (Analisis Terhadap Laporan Keuangan Triwulanan) Peneliti : Nining Ika Wahyuni 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sektor manufaktur selama kurun waktu tahun 2009

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memilih untuk go publik. Yang dimaksud dengan. dapat memperoleh dana yang besar untuk menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memilih untuk go publik. Yang dimaksud dengan. dapat memperoleh dana yang besar untuk menjalankan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Untuk mendapatkan modal yang besar, banyak perusahaan yang memilih untuk go publik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan sebagai bukti

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan sebagai bukti BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban atas kinerja perusahaan dalam suatu periode. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANA AAN DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deksriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean). Standar deviasi, maksimum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui manipulasi aktivitas riil dan dampaknya terhadap dividen payout ratio.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui manipulasi aktivitas riil dan dampaknya terhadap dividen payout ratio. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Arianie (2010) Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan data penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Priantinah (2008), Kontrak kerja dari pemilik/pemegang saham (principal) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Priantinah (2008), Kontrak kerja dari pemilik/pemegang saham (principal) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki kontrak kerja yang terjalin antara pihak eksternal perusahaan (para pemegang saham) dengan pihak internal perusahaan (para manajer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jendral Sudirman Kav Jakarta Selatan dan melalui situs resmi BEI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jendral Sudirman Kav Jakarta Selatan dan melalui situs resmi BEI BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistic yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin ketat, karena terdapat persaingan antara kompetitor luar dan dalam negeri. Sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode penelitian 2013-2015

Lebih terperinci

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI Raja Saul Marto Hendry Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Labuhanbatu ABSTRACT Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penilitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. B. Jenis Data Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2011. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Berikut ini merupakan pembahasan terhadap hasil olahan data dengan menggunakan Eviews versi 4.1. Peneliti melakukan pengolahan data terhadap 128 sampel dari industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan Industri Barang Konsumsi yang telah go public yang terdapat di Bursa Efek Indonesia untuk periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013

Lebih terperinci

verifikatif. Analisis verifikatif merupakan analisis yang mengacu pada

verifikatif. Analisis verifikatif merupakan analisis yang mengacu pada 29 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul. Data yang telah dikumpulkan tersebut berupa laporan keuangan dari perusahaan yang terdaltar di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisa dan Evaluasi EVA Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil kinerja menejemen dalam mengelola modal yang di berikan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai 2013. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan obyek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, waktu penelitian ini direncanakan mulai bulan Februari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di BEI. Laporan keuangan tahunan yang diteliti adalah laporan keuangan tahun 2008-2010. Daftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam upaya pelaksanaan penelitian, maka peneliti melakukannya pada: 1. Tempat Penelitian Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

PERBEDAAN DIVIDEN PAYOUT RATIO DAN KINERJA PASAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN DAN TIDAK MELAKUKAN MANIPULASI AKTIVITAS RIIL ARTIKEL ILMIAH

PERBEDAAN DIVIDEN PAYOUT RATIO DAN KINERJA PASAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN DAN TIDAK MELAKUKAN MANIPULASI AKTIVITAS RIIL ARTIKEL ILMIAH PERBEDAAN DIVIDEN PAYOUT RATIO DAN KINERJA PASAR PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN DAN TIDAK MELAKUKAN MANIPULASI AKTIVITAS RIIL ARTIKEL ILMIAH Oleh: ANA JI AH 2009310537 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Waktu penelitiann Waktu kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2014. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan hasil yang optimal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melainkan melalui perantara. Data dalam penelitian ini diperoleh dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melainkan melalui perantara. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Data a. Deskripsi Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Penentuan Sampel Peneletian Populasi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berhubungan dengan kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Informasi tersebut berkaitan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Hasil Penelitian 5.1.1. Analisis Statistik Deskriptif Sebelum menganalisis lebih lanjut estimasi maka perlu diuraikan terlebih dahulu deskripsi data

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 1, Februari 2015:

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 1, Februari 2015: Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 1, Februari 2015: 23-31 www.jab.fe.uns.ac.id (rahmaw2005@yahoo.com) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Penelitian ini dilakukan untuk menguji

Lebih terperinci