BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sastra sekarang ini sangat pesat dan keluar dari kaidah-kaidah
|
|
- Inge Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sastra sekarang ini sangat pesat dan keluar dari kaidah-kaidah penulisan yang ada. Banyak hal-hal yang baru yang muncul dan tidak sesuai dengan konvensi-konvensi. Oleh karena itu dalam pembicaran ini dicoba untuk menerapkan teoriteori dalam menganalisis sajak Indonesia untuk turut mengembangkan studi sastra dan kesusastraan Indonesia.Salah satu penyair pada era 45 yaitu Chairil Anwar yang sering di sebut sebagai pelopor angkatan 45 dengan corak dan gaya penulisan sajaknya yang terlepas, bebas dan tidak terikat pada konvensi-konvensi yang ada pada masa itu. Teori struktural dan semiotik dewasa ini merupakan salah satu teori sastra yang terbaru disamping teori estetika resepsi dan dekonstruksi. Akan tetapi, teori ini belum banyak dimanfaatkandalam bidang kritik sastra di Indonesia. Studi sastra bersifat semiotik merupakan usaha untuk menganalisis karya sastra, di sini sajak khususnya, sebagai suatu sistem tanda-tanda dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai makna. Dengan melihat variasi-variasi di dalam struktur sajak atau hubungan dalam (internal) antara unsur-unsurnya akan dihasilkan bermacam-macam makna. Semiotik seperti yang diungkapkan oleh Rachmat Djoko Pradopo yaitu bahwa bahasa sebagai medium karya sastra sudah merupakan sistem semiotik atau ketandaan,yaitu sistem ketandaan yang mempunyai arti. Medium karya sastra bukanlah bahan yang bebas (netral) seperti bunyi pada seni musik ataupun warna pada lukisan. Warna cat sebelum digunakan 1
2 dalam lukisan masih bersifat netral, belum mempunyai arti apa-apa sedangkan kata-kata (bahasa) sebelum dipergunakan dalam karya sastra sudah merupakan lambang yang mempunyai arti yang ditentukan oleh perjanjian masyarakat (bahasa) atau ditentukan oleh konvensi-konvensi masyarakat. Lambang-lambang atau tanda-tanda kebahasaan itu berupa satuan-satuan bunyi yang mempunyai arti oleh konvensi masyarakat. Bahasa itu merupakan sistem ketandaan yang berdasarkan atau ditentukan oleh konvensi (perjanjian) masyarakat. Sistem ketandaan itu disebut dengan semiotik. Begitu pula ilmu yang mempelajari sistem tanda-tandaiti disebut semiotika (2009:121). Sedangkan struktural dalam sajak atau karya sastra yang menganggap bahwa sebuah karya sastra adalah sebuah struktur. Struktur di sini dalam arti bahwa karya sastra itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem,yang di antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal balik,saling menentukan. Jadi, kesatuan unsur-unsur dalam sastra bukan hanya berupa kumpulan-kumpulan atau tumpukan hal-hal atau benda-benda yang berdiri sendiri-sendiri,melainkan hal-hal itu saling berkaitan,saling terikat,dan saling bergantung (2009:118). Dalam proposal ini, penulis mengambil salah satu puisi karya Chairil Anwar yang berjudul Penerimaan dalm bukunya Deru Campur Debu yang akan dianlisias secara struktural semiotik. 2
3 1.2 Rumusan Masalah latar belakang yang telah dipaparkan, hal-hal yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimanakah kemampuan menganalisis struktural semiotik puisi Penerimaan karya Chairil Anwar oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012? Bagaimanakah kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 dalam menganalisis puisi Penerimaan karya Chairil Anwar? Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 kesulitan dalam menganalisis puisi Penerimaan karya Chairil Anwar? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan Umum Secara umum hasil penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis karya sastra (puisi) Tujuan khusus Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 dalam menganalisis puisi Penerimaan karya Chairil Anwar. 3
4 Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 dalam menganalisis puisi Penerimaan karya Chairil Anwar Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 kesulitan dalam menganalisis puisi Penerimaan karya Chairil Anwar. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Kemampuan menganalisis puisi Penerimaan ini yang dimaksud adalah terbatas pada kemampuan menganalisis struktur kepuitisan yang terdiri dari beberapa kriteria yaitu pilihan kata, bahasa kiasan, citraan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan pada umumnya dan bidang studi Bahasa Indonesia khususnya Manfaat Praktis Bagi siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa tentang pembelajaran analisis structural semiotik puisi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menganalisis structural semiotik puisi. 4
5 Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan/ input bagi guru khususnya guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk m emperbaiki strategi atau metode pembelajaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi feed back atau umpan balik bagi guru dalam proses pembelajaran Bagi pengembang kurikulum Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembang kurikulum agar memberikan alokasi waktu yang seimbang antara pengajaran bahan dan teori sastra Bagi penyusun buku ajar Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyusun buku ajar sebagai bahan referensi untuk penyusunan buku selanjutnya. 1.6 Asumsi Penelitian Sejumlah anggapan dasar yang dijadikan landasan pemikiran, baik dalam menetapkan populasi, sampel, maupun dalam memilih teknik pemilihan atau penarikan sampel dalam penelitian ini, dapat dikemukakan seperti di bawah ini: 1. Kurikulum yang diterapkan oleh guru di SMA Saraswati 1 Denpasar yang mengajar di kelas XI tahun pelajaran 2011/2012 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 5
6 2. Guru yang mengajar di SMA Saraswati 1 Denpasar untuk kelas XI tahun pelajaran 2011/2012 telah memiliki kualifikasi dan kewenangan dalam mengajarkan Bahasa dan Sastra Indonesia. 3. Perbedaan jenis kelamin pada kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 tidak mempengaruhi hasil penelitian ini. 4. Siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012 memiliki alat pendengaran yang baik. 5. Guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas XI SMA Saraswati Denpasar 2011/2012 mendatangkan model dalam pembelajaran puisi. 6
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka Pada bagian ini akan dipaparkan tentang beberapa penelitian yang memiliki persamaan dengan penelitian yang penulis akan lakukan. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan dalam melakukan penelitian yang berjudul Kemampuan analisis struktural semiotic puisi penerimaan karya chairil anwar oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012, untuk mendapatkan gambaran jelas sekaligus dapat sebagai bahan perbandingan. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Merta, penelitiannya berjudul Analisis struktur dan semiotik puisi kontemporer Tragedi Winka dan Sihka karya Sutardji Calzoum Bachri. Dalam penelitian itu, peneliti menggunakan teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas yaitu : (1) pengertian puisi, (2) apresiasi puisi, (3) sifat-sifat puisi, (4) unsur-unsur pembangun puisi, (5) hakikat puisi kontemporer, (6) ragam puisi kontemporer, (7) analisis struktur dan analisis semiotik. Metode yang digunakan dalam penenlitian itu adalah metode penentuan subjek penelitian yaitu sajak Tragedi Winka dan Sihka, metode pendekatan subjek penelitian yang digunakan adalah metode empiris, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumen yang berbentuk buku (sebuah puisi), dan metode pengolahan data yang digunakan adalah metode kualitatif sintesis dan disajikan secara deskriptif. Hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa puisi kontemporer Tragrdi Winka dan Sihka berhasil dianalisis dengan baik dari segi struktural dan semiotik. Dari semiotik 7
8 ditemukan makna dari puisi tersebut, yaitu tentang ketidakharmonisan dalam keluarga yang berakhir dengan sebuat tragedi. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini, penelitiannya berjudul Kemampuan Memahami Hubungan Intertekstual antara Puisi Karya Amir Hamzah dengan Puisi Karya Chairil Anwar Siswa Kelas X SMA 1 Ubud Gianyar Tahun Pelajaran 2008/2009. Dalam penelitian itu, peneliti menggunakan teori yang berkaitan dengan materi yang dibahas yaitu : (1) pengertian puisi, (2) hakikat dan metode puisi, (3) unsurunsur puisi, (4) apresiasi puisi, dan (5) pengertian hubungan intertekstual. Metode yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode untuk menentukan subjek penelitian digunakan metode sampling, untuk pendekatan subjek penelitian digunakan metode empiris, untuk mengumpulkan data digunakan metode tes, dan untuk mengolah data dipergunakan metode analisis deskriptif. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dalam penelitian itu menunjukkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Ubud, tahun pelajaran 2008/2009 tergolong mampu memahami hubungan intertekstual dalam puisi karena angka yang dicapai berada pada angka kelulusan yaitu 7,00. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh I Nengah Edy Yasa Santika yang berjudul Analisis Puisi Bali Anyar Karya Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bangli Tahun Pelajaran 2009/2010. Dalam penelitian itu, digunakan beberapa teori yang berkaitan dengan judul yang diangkat yakni : (1) apresiasi sastra, (2) tahapan-tahapan apresiasi sastra, (3) sejarah puisi, (4) pengertian puisi, (5) jenis-jenis puisi, (6) unsur pembangun puisi, dan (7) sifatsifat puisi. Metode yang digunakan dalam penelitian itu adalah metode untuk menentukan subjek penelitian digunakan metode sampling dengan teknik random sampel. Metode pendekatan subjek digunakan metode empiris, untuk mengumpulkan data digunakan metode 8
9 observasi, wawancara, dan tes. Metode pengolahan data digunakan metode analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dalam penelitian itu menekankan pada kemampuan siswa untuk memahami unsur-unsur yang membangun sebuah puisi khusunya unsur intrinsik puisi tersebut. Setelah membaca ketiga penelitian itu dan dikaitkan dengan judul penulis ternyata memiliki persamaan dan perbedaannya dengan ketiga penelitian tersebut. Dengan penelitian pertama yang dilakukan oleh I Nyoman Merta, penelitian ini memiliki kesamaan dari segi telaah terhadap unsur yang dominan pada karya tersebut. Puisi yang ditelaah penulis dan I Nyoman Merta sama yakni puisi kontemporer. Perbedaannya terletak pada puisi kontemporer yang dianalisis. I Nyoman Merta menganalisis puisi kontemporer karya Sutardji Calzoum Bachri yang berjudul Tragedi Winka dan Sihka sementara penulis menelaah puisi kontemporer karya Sutardji Calzoum Bacri yang berjudul Amuk. Penelitian yang kedua, yang dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini, setelah membaca dan dikaitkan dengan judul penulis maka penulis menemukan banyak perbedaan. Dari jenis puisi yang dijadikan bahan penelitian yakni penulis menjadikan puisi kontemporer sebagai objek penelitian sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini objek kajiannya adalah puisi konvensional karya Amir Hamzah dan Chairil Anwar. Perbedaan juga terlihat dari hasil yang ingin dicapai., pada penelitian yang dilakukan oleh Ni Desak Gede Suastini adalah agar siswa mampu memahami dan menemukan hubungan intertektual antara puisi karya Amir Hamzah dan puisi karya Chairil Anwar. Penulis merasa dengan demikian, siswa akan semakin sulit dan lama mengetahui dan memahami unsur-unsur intrinsik puisi tersebut. Penulis dalam penelitian ini menekankan pada kemampuan siswa menelaah unsur-unsur yang dominan pada puisi 9
10 kontemporer Amuk sehingga nantinya diharapkan siswa mampu mengapresiasikan puisi tersebut dengan baik. Setelah membaca penelitian yang ketiga, yang dilakukan oleh I Nengah Edy Yasa Santikadan dikaitkan dengan judul penulis maka penulis menemukan persamaan dari segi metode penelitian yang digunakan. Hasil yang diharapkan setelah penelitian ini juga sama yakni menekankan pada kemampuan siswa dalam menelaah atau menganalisis unsurunsur pembangun puisi. Perbedaannya sendiri terletak pada objek yang diteliti. Pada penelitian yang dilakukan oleh I Nengah Edy Yasa Santika, puisi yang dijadikan objek penelitian adalah puisi Bali Anyar sedangkan penulis menjadikan puisi kontemporer Amuk sebagai objek penelitian Landasan Teori Menganalisis sajak itu bertujuan memahami makna sajak. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak. Karya sastra itu merupakan struktur yang bermakna. Karya sastra itu merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa sebagai medium karya sastra sudah merupakan sistem semiotic atau ketandaan yang mempunyai arti, medium karya sastra bukanlah bahan yang bebas (netral). Teori yang digunakan dalam analisis makalah ini menggunakan teori menurut Riffaterre. Teks atau puisi menurut Michael Riffaterre adalah pemikiran yang dibakukan melalui mediasi bahasa. Dalam semiotik,riffaterre memperlakukan semua kata menjadi tanda. Langkah-langkah dalam memahami sebuah teks dalam hal ini puisi menurut Michael Riffaterre ada 4, yaitu: Pembaca harus menemukan kata kunci atau matriks yang terdapat dalam sebuah sajak atau teks.pembaca juga harus melakukan pembacaan secara heuristik, yaitu sesuai dengan 10
11 kompetensi bahasa dan struktur kebahasaannya. Seorang pembaca dituntut untuk melakukan pembacaan hermeneutik yaitu pembacaan pada tingkat makna.seorang pembaca harus menemukan hubungan intertekstualitas antara karya sastra tersebut. Seorang pembaca harus mencari sumber teks atau yang lazim disebut hipogram dan harus mencari model dan varian. Untuk memahami sebuah teks harus mencari unsur-unsur yang ada di dalamnya yaitu unsur-unsur estetik dan unsur-unsur ekstra estetik yang terdapat dalam sebuah karya sastra.untuk mengetahui unsur kepuitisan dan makna luar yang terkandung dalam teks puisi, penulis mengguakan teori strukturalisme. Sedangkan untuk memaknai atau memberi makna dalam setiap sajak penulis menggunakan teori semiotoc. Semiotik adalah teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory (semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita miliki) ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tandatanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal ini tidak dapat dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. 11
12 Metode yand digunakan dalam menganalisis puisi ini yaitu dengan menganalisis sajaksajak kedalam unsur-unsur yang memperhatihan hubungan keseluruhan unsur-unsur yang ada.kemudian setiap unsur sajak diberi makna yang sesuai dengan konvensi puisi.setelah itu memaknai keseluruhan teks puisi berdasarkan analisis tersebut. Studi sastra bersifat semiotik merupakan usaha untuk menganalisis karya sastra, di sini sajak khususnya, sebagai suatu sistem tanda-tanda dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai makna. Dengan melihat variasi-variasi di dalam struktur sajak atau hubungan dalam (internal) antara unsur-unsurnya akan dihasilkan bermacam-macam makna. Semiotik seperti yang diungkapkan oleh Rachmat Djoko Pradopo yaitu bahwa bahasa sebagai medium karya sastra sudah merupakan sistem semiotik atau ketandaan,yaitu sistem ketandaan yang mempunyai arti. Medium karya sastra bukanlah bahan yang bebas (netral) seperti bunyi pada seni musik ataupun warna pada lukisan. Warna cat sebelum digunakan dalam lukisan masih bersifat netral, belum mempunyai arti apa-apa sedangkan kata-kata (bahasa) sebelum dipergunakan dalam karya sastra sudah merupakan lambang yang mempunyai arti yang ditentukan oleh perjanjian masyarakat (bahasa) atau ditentukan oleh konvensi-konvensi masyarakat. Lambang-lambang atau tanda-tanda kebahasaan itu berupa satuan-satuan bunyi yang mempunyai arti oleh konvensi masyarakat. Bahasa itu merupakan sistem ketandaan yang berdasarkan atau ditentukan oleh konvensi (perjanjian) masyarakat. Sistem ketandaan itu disebut dengan semiotik. Begitu pula ilmu yang mempelajari sistem tanda-tandaiti disebut semiotika (2009:121). Dalam menganalisis struktur kepuitisan ada beberapa kriteria yaitu : 12
13 1. Pilihan Kata Kata-kata di dalam sajak adalah kata-kata yang sama sekali berbeda dengan teks dalam bentuk yang lain. Kata-kata dalam sajak memiliki peran sangat esensial karena ia tidak saja harus mampu menyampaikan gagasan, tetapi juga dituntut untuk mampu menggambarkan imaji sang penyair dan memberikan impresi ke dalam diri pembacanya, karena itu kata-kata dalam puisi lebih mengutamakan intuisi, imajinasi, dan sintesis. Pilihan kata yang tedadap dalam puisi Penerimaan karya Chairil Anwar: PENERIMAAN Kalau kau mau kuterima kau kembali Dengan sepenuh hati Aku masih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Bak kembang sari sudah terbagi Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani Kalau kau mau kuterima kembali 13
14 Untukku sendiri tapi Sedang dengan cermin aku enggan berbagi. (Deru Campur Debu,1959:36) Pilihan kata yng digunakan seorang Chairil Anwar sangat indah, karena kata-kata yang digunakan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami misalnya dalam sajak yang berjudul Penerimaan. Selain itu penyusunan kata-katanya sangat tepat dan pemilihan untuk pembentukan sebuah sajak memperhatikan kesesuaiaan kata yang digunakan serta penyusunan antar kata sangat indah. 2. Bahasa Kiasan Bahasa kiasan merupakan alat yang dipergunakan penyair untuk mencpai spek kepuitisan atau sebuah kata yang mempunyai arti secara konotatif tidak secara sebenarnya. Dalam penulisan sebuah sajak bahasa kiasan ini digunakan untuk memperindah tampilan atau bentuk muka dari sebuah sajak. Basasa kiasan dipergunakan untukmemperindah sajak-sajak yang ditulis seorang penyair. Bahasa sajak ang tedapat dalampuisi Penerimaan karya Chairil Anwar adalah sebagai berikut: a) Repetisi Repetisi adalah pengulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Dalam sajak terdapat dalam: Kalau kau mau ku terima kau kembali 14
15 ... Kalau kau mau kuterima kembali b) Simile atau Persamaan Simile atau Persamaan adalah perbandingan yang bersifat eksplisit, yaitu langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal lain. Dalam sajak terdapat dalam:.. Bak kembang sari sudah terbagi... c) Pesonifikasi Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati seolaholah hidup. Dalam sajak terdapa dalam:... Sedang dengan cermin aku enggan berbagi. 3. Citraan Citraan adalah satuan ungkapan yang dapat menimbulkan hadirnya kesan keindrawian atau kesan mental tertentu. Unsur citraan dalam sebuah puisi merupakan unsur yang sangat penting dalam mengembangkan keutuhan puisi, sebab melaluinya kita menemukan atau dihadapkan pada sesuatu yang tampak konkret yang dapat membantu kita dalam menginterpretasikan dan menghayati sebuah puisi secara menyeluruh dan tuntas. 15
16 Citraan dalam puisi terdapat 7 jenis citraan, yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan gerak, citraan perabaan, citraan penciuman, citraan pencecapan, dan citraan suhu. Penggunaan citraan dalam puisi melibatkan hampir semua anggota tubuh kita, baik alat indra maupun anggota tubuh, seperti kepala, tangan, dan kaki. Untuk dapat menemukan sumber citraan yang terdapat dalam puisi, pembaca harus memahami puisi dengan melibatkan alat indra dan anggota tubuh untuk dapat menemukan kata-kata yang berkaitan dengan citraan. Dalam sajak Penerimaan citraan yang digunakan misalnya yaitu citraan penglihatan tedapat dalam aku msih tetap sendiri, sedangkan dengan cermin aku enggan berbagi. Cermin dapat dilihat dengan indera mata sehingga menggunakan citraan penglihatan. 4. Sarana Retorika Sarana retorik pada dasarnya merupakantipu muslihat piiran yang mempergunakan susunan bahasa yang khas sehingga pendengar erasa dituntut untuk berpikir. Dalam menyampaikan sebuah ide atau gagasan Chairil Anwar cenderung pada aliran realisme dan ekspresionis. Berdasarkan pendapat para ahli di atas saya sebagai penulis dapat menyimpulkan bahwa teori semiotic adalah merupakan usaha untuk menganalisis karya sastra, di sini sajak khususnya, sebagai suatu sistem tanda-tanda dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai makna. Dengan melihat variasi-variasi di dalam struktur sajak atau hubungan dalam (internal) antara unsur-unsurnya akan dihasilkan bermacam-macam makna. 16
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian Metode penentuan subjek penelitian ini merupakan metode untuk menentukan subjek penelitian. Dalam penenlitian ini, akan dijabarkan tentang tempat penelitian, populasi penelitian, dan sampel penelitian Tempat Penelitian Sehubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu kemampuan menganalisis structural semiotic puisi Penerimaan karya Chairil Anwar oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar, untuk itu tempat penelitian adalah di sekolah SMA Saraswati 1 Denpasar Populasi Penelitian Dalam setiap penelitian unsur populasi mutlak dipergunakan, sebab populasi merupakan sumber data yang akan teliti. Menurut Sudjana (1982: 57) Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dan karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya. Pengertian tersebut jelas bahwa populasi adalah semua unsur yang akan diteliti dari sekumpulan objek yang lengkap. Berdasarkan pengertian diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun 17
18 pelajaran 2011/2012. Untuk lebih jelasnya, populasi penelitian ini dapat dilihat dalam table berikut ini : Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun Pelajaran 2011/2012 No Kelas Jumlah (orang) 1. IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPS IPS 2 35 Jumlah Sampel Surakhmad (1994: 93) menyatakan Penarikan sampel adalah penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dalam pengertian tersebut maka sampel yang baik adalah sampel yang betul-betul dapat mewakili populasi, pendapat yang sama dikemukakan oleh Sudjana (1982:71) Sampel 18
19 adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan populasinya. Berdasarkan uraian dari pendapat tersebut, maka penelitian ini mengambil 15 % dari jumlah populasi yang ada yaitu 60% x 424 orang = 254,4 (254 orang). Penentuan sampel tersebut didukung oleh pendapat Arikunto (1997: 120) yang menyatakan Untuk ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitan populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 60% atau 65% atau lebih. Dalam menetapkan jumlah sampel pada sub populasi digunakan perhitungan sebagai berikut : Jumlah individu setiap kelas x jumlah sampel yang telah ditentukan Jumlah populasi Dalam menentukan sampel pada penelitian ini, digunakan dua teknik penarikan sampel. Kedua teknik penarikan sampel itu meliputi sampel proporsional (proportional sampling) dan sampel random (random sampling). Penggunaan teknik proporsional sampel (proportional sampling) adalah karena yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar yakni kelas XI IPA dan XI IPS. Adapun kelas XI IPA terdiri dari 8 kelas dan XI IPS terdiri dari 2 kelas. Berikut ini data mengenai sub-sub populasi dari populasi penelitian ini : 1. IPA 1 = 50 x 254 = 29,9 menjadi
20 2. IPA 2 = 46 x 254 = 27,5 menjadi IPA 3 = 44 x 254 = 26,3 menjadi IPA 4 = 43 x 254= 25,7 menjadi IPA 5 = 42 x 254 = 25,1 menjadi IPA 6 = 41 x 254= 24,5 menjadi IPA 7 = 45 x 254= 26,9 menjadi IPA 8 = 40 x 254= 23,9 menjadi IPS 1 = 38 x 254= 22,7 menjadi IPS 2 = 35 x 254= 20,9 menjadi No Kelas Jumlah (orang) Sub-sub populasi 20
21 1. IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPS IPS Jumlah Pengambilan sampel dengan teknik sampel proporsional ini menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Cara ini dapat memberi landasan generalisasi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada tanpa memperhitungkan besar kecilnya sub populasi dan tiap-tiap sub populasi. Subsub populasi inilah yang harus dapat mewakili ketika dijadikan sampel. Sub-sub populasi yang telah ditentukan ini kemudian diambil sampelnya dengan teknik sampel random dengan mengambil sampel secara acak atau tanpa pandang bulu (Hadi, 1987:75). Pengambilan sampel secara random ini bersifat representatif artinya setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. 21
22 Adapun proses yang digunakan dalam teknik sampel random ini adalah dengan cara undian. Langkah-langkah dalam penentuan sampel random dengan cara undian antara lain : 1) Buatlah sebuah daftar yang berisi subjek, objek, gejala peristiwa atau kelompok-kelompok yang ada dalam sub populasi. 2) Setiap sub populasi yang telah ditentukan tersebut diberikan nomor undian. 3) Nomor-nomor tersebut ditulis pada secarik kertas, kemudian dimasukkan ke dalam gelas atau kaleng. 4) Gelas tersebut kemudian ditutup dengan kertas yang sudah dilubangi sedikit. 5) Penulis mengocok gelas tersebut agar sub-sub populasi bercampur. 6) Siswa yang nomor urutannya tercantum dalam kertas yang keluar dari gelas tersebut berhak menjadi sampel penelitian. 7) Nomor-nomor siswa yang keluar tersebut selanjutnya dicatat dalam sebuah daftar penelitian. 3.2 Metode Pendekatan Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris karena kemampuan mengapresiasikan telah dimiliki oleh siswa kelas XI SMA Saraswati 1 Denpasar tahun pelajaran 2011/2012, ini terlihat dari kurikulum yang berlaku yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi puisi kontemporer juga sudah diajarkan dan gejala yang akan diselidiki sudah ada sebelumnya secara wajar. Jadi, penulis tidak perlu meciptakan kondisi baru bersangkutan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut. 22
23 3.3 Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data pada penelitian ini, diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Sesuai dengan sumber data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi, kuesioner, tes dan pencatatan dokumen Observasi Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk memperkuat data, terutama aktivitas pembelajaran siswa di kelas. Dengan demikian hasil observasi ini sekaligus untuk mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui wawancara dengan kenyataan yang sebenarnya. Observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang kemampuan subjek penelitian dalam menganalisis strukturan semiotic puisi Wawancara Dalam penelitian ini, metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak langsung yakni dengan menggunakan kuesioner. Penggunaan kuesioner untuk memperoleh data berkaitan dengan masalah yang diteliti. Peneliti memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan masalah yang diteliti untuk dijawab oleh subjek penelitian Tes Peneliti juga memberikan tes kepada subjek penelitian berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang lebih akurat dan dapat mengukur kemampuan kognitif subjek penelitian Pencatatan dokumen Pencatatan dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar 23
24 sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Menurut Arikunto (2006: 132), teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, suratkabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. 3.4 Metode Pengolahan Data Pengolahan data bertujuan untuk mengadakan generalisasi sifat-sifat atau hubungan-hubungan yang bersifat khusu sehingga diperoleh sifat-sifat atau hubunganhubungan umum. Data yang diperoleh dari penelitian ini masih merupakan data mentah/kasar berupa skor mentah, yang diperoleh dari hasil yang harus dikerjaka oleh sekelompok siswa. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis statistik deskriptif. Metode statistikdeskriptif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis sehingga diperoleh suatu simpulan umum (Netra, 1974:75). Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan, peringkasan serta penyajian hasil peringkasan data (Santoso, 2002). Lebih lanjut ia katakan bahwa, datadata statistik yang dikumpulkan umumnya masih acak, mentah dan tidak terorganisir dengan baik (raw data). Data-data tersebut harus diringkas dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau persentasi grafis sebagai dasar untuk berbagai pengambilan keputusan. Statistik deskriptif digunakan untuk analisis bagi variabelvariabel yang dinyatakan dengan sebaran frekwensi, baik secara angka-angka mutlak maupun secara persentasi. Data-data yang telah terkumpul, dianalisis secara sistematis, kritis dan dibuatkan suatu kesimpulan di akhir. Data-data yang berupa angka/kuantitatif dilengkapi dengan rumus-rumus statistik untuk memperoleh skor sandar dari subjek penelitian. Analisis 24
25 yang digunakan untuk menghasilkan gambaran dari data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden adalah melalui distribusi item dari masing-masiang variabel. Penyajian data yang telah terkumpul pembahasannya secara deskriptif dilakukan dengan menggunakan tabel frekuensi. Rumus yang digunakan untuk menghitung skor standar dengan norma absolut skala seratus adalah : P = X x 100 SMI Keterangan : P = persentil X = skor mentah (skor yang diperoleh siswa) SMI = Skor maksimal ideal ( diperoleh dengan cara jumlah item dikalikan dengan bobot masing-masing item). Rumus untuk menghitung skor rata-rata (mean) adalah dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan individu yang ada pada kelompok tersebut. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut : M= Ʃ fx N Keterangan : M: nilai rata-rata N: jumlah individu 25
26 Ʃ fx: jumlah nilai 26
27 DAFTAR PUSTAKA Anwar,Chairil. Deru Campur Debu. Jakarta : Dian Rakyat, Pradopo, Rahmat Djoko. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Pradopo,Rachmat Djoko. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press, Sayuti. Suminto A. Perkenalan dengan Puisi. Yogyakarta:Gama Media, Wachid BS, Abdul. Analisis Struktural Semiotik. Yogyakarta : Cinta Buku,
BAB II. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posisi penting pendidikan dalam membangun kualitas bangsa menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Posisi penting pendidikan dalam membangun kualitas bangsa menuntut penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara profesional dan terpadu. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai faktor yang menyebabkan terjadinya kerawanan sosial ekonomi serta harapan PRSE ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian akan dilaksanakan atau langkah-langkah pengumpulan data yang diuraikan secara rinci (Nana Syaodih,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Menurut Nazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua proses
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik, maka diperlukan suatu desain penelitian. Menurut Nazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara etimologis metode berasal dari kata Yunani Metodos yang berarti
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara etimologis metode berasal dari kata Yunani Metodos yang berarti jalan atau cara sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode mengangkat masalah
Lebih terperincibanyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam
12 Telepon Genggam terdapat banyak gaya bahasa yang khas dan unik serta belum banyak orang yang meneliti gaya bahasa puisi kontemporer. Gaya bahasa yang dideskripsikan melalui penelitian Gaya Bahasa dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
37 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu hasil dari kebudayaan. Sastra merupakan kreasi manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra manusia bisa menuangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Puisi menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia terdapat dua macam arti, yaitu ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima atau pengulangan bunyi yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai keindahan di dalamnya. Sastra menyajikan berbagai bentuk kisah yang menarik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperincibentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.
PUISI bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh: diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Adapun
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode
46 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setiap penelitian tentu saja harus menggunakan suatu metode yang tepat untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah salah satu cara yang digunakan dalam suatu penelitian atau bisa juga dikatakan bahwa metode penelitian ini sebagai usaha untuk melakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi yang diciptakan oleh sastrawan melalui kontemplasi dan suatu refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran danperasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan.genre sastra
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014: 2). Oleh karena itu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan pendapat Surakhmad (1994:131) yang menyatakan bahwa metode
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara/langkah dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis, serta menginterpretasikan data. Hal ini sejalan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Puisi merupakan bentuk karya sastra yang tersaji menggunakan kata-kata yang indah dan kaya bahasa yang penuh makna (Kosasih, 2008: 31). Keindahan puisi ditentukan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON Dwi Novita Ariyaningtyas 1 Heri Suwignyo 2 Karkono 3 Universitas Negeri Malang, Jalan
Lebih terperincipeningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain
Eni Sukaeni, 2012 Penggunaan Model Penemuan Konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas kehidupan, serta
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Untuk memperjelas dan memantapkan ruang lingkup permasalahan, sumber data, dan kerangka teoretis penelitian ini,
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian. kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis
BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penulisan skripsi ini menerapkan pendekatan kuantitatif. Pengertian penelitian kuantitatif menurut Sugiyono, adalah penelitian berupa angka-angka dan analisisanalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyalakan lampu sen bagian kanan yang berarti memberikan isyarat atau tanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika seorang wasit meniup peluit, para pemain sepak bola bergegas memulai pertandingan. Perbuatan meniup peluit di sini diartikan sebagai tanda untuk memulai pertandingan.
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep dan Landasan Teori 2.1.1 Konsep Konsep adalah (1) rancangan atau buram surat dan sebagainya; (2) ide atau pengertian yang diabstrakkan dari
Lebih terperinciIda Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan
PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI KEGIATAN MEMBACA DAN MENDENGARKAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEBAKWANGI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh
5 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat komparatif digunakan karena penelitian ini mencoba mengungkap perbandingan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
55 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian, yakni metode penelitian, teknik pengumpulan data, data dan sumber data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi yang beralamatkan di Jalan Pendidikan No. 10 Ciawi,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian
112 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian Kedaulatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak adalah putera daerah dari Kalimantan Barat, khususnya dari Kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan lembaga untuk peserta didik. Kurikulum pendidikan sudah beberapa
Lebih terperinci2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)
BAB III Metodologi Penelitian A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sebuah kesusastraan, terlepas dari apakah kegiatan bersastra dilakukan didasari ataupun tanpa didasari kesadaran untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa sebagai medium karya sastra. Bahasa sudah menjadi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya adalah dalam hal melengkapi bahan ajar, meningkatkan kualitas pengajar, maupun
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Ferlianus Telaumbanua Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.
Lebih terperinciGAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN
GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berbahasa memudahkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain, dalam bermasyarakat. Dasar yang sangat penting bagi seseorang untuk berkomunikasi adalah bahasa.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian sastra sampai saat ini dipandang masih terbatas pada teks sastra.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian sastra sampai saat ini dipandang masih terbatas pada teks sastra. Orientasi penelitian sastra yang masih terbatas menghasilkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai
50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk
66 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian perlu adanya metode. Untuk mencapai hasil penelitian ilmu pengetahuan, penulis membutuhkan urutan demonstrasi pembuktian tentang kebenaran mulai dari asas-asas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, karena peneliti ingin menganalisa efektivitas media pembelajaran Mailing List dalam meningkatkan hasil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah karya sastra itu diciptakan pengarang untuk dibaca, dinikmati, ataupun dimaknai. Dalam memaknai karya sastra, di samping diperlukan analisis unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan sastra memiliki hubungan yang erat. Kekuatan sastra berada pada kekuatan dan cara pengarang menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seorang pengarang
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Dalam bab dua ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang akan digunakan
Bab 2 Landasan Teori Dalam bab dua ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang akan digunakan dalam penelitian kali ini. Teori tersebut mencangkup teori semantik dan teori pengkajian puisi. Teori
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari merumuskan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Studi komparasi motivasi belajar PAI antara yang menggunakan moving class (SMA N 8 Semarang) dan yang tidak menggunakan moving
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA MAKALAH SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian sidang sarjana Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (survei) dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan media bahasa (Pradopo, 2010: 121). Bahasa merupakan media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan sebuah struktur yang bermakna. Hal ini disebabkan karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang menggunakan media
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut
48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menjadi salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menceritakan kembali isi teks biografi dengan menggunakan model skemata-kritis di kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Depdiknas,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Turyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bagi manusia sangat penting karena dengan dilakukannya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan antara tingkat dukungan social keluarga dengan prestasi siswa SMA Jendral Sudirman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan
Lebih terperinciOleh Try Annisa Lestari ABSTRAK
PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSURE-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Try Annisa Lestari 2103111075 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang sastra dalam kurikulum adalah agar (1) peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
80 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Penelitian Kuantitatif Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif.
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan lokasi penelitian adalah SMKN I Panyingkiran Majalengka, tepatnya di Jln. Kirapandak
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO
Abstrak KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO IIS SUHARNINGSHI Universitas Cokraoaminoto Palopo suharningshi@gmail.com Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam lingkungan pendidikan. Interaksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pembahasan proposal ini penyusun menggunakan dua macam metode penelitian, yaitu : 1. Penelitian kepustakaan Sehubungan dengan penelitian kepustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarsesama manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN PENERAPAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR DAN SUMBANG KATA PADA SISWA KELAS VII E DI SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 33 Metode penelitian juga merupakan suatu proses pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam tiga tahap yaitu:
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam tiga tahap yaitu: 1) Tahap Persiapan Adapun persiapan mengajar yang telah disusun mencakup beberapa kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Secara umum karya sastra terbagi atas tiga jenis yaitu puisi, prosa dan drama. Menurut Kosasih (2012:1), ketiga jenis karya sastra tersebut dibedakan berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pola Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah yaitu kegiatan penelitian itu
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO Oleh: Sri Hartati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammasdiyah
Lebih terperinci