Saya akan fokuskan pada pemilihan jenis Brushed DC Motor, baterai dan DC Motor driver.
|
|
- Fanny Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bagaimana Memilih DC Motor, Baterai dan Motor Driver/Controller yang Sesuai pada Robot Dalam pembuatan robot setidaknya ada 6 hal yang menjadi perhatian : 1. Dimensi dan berat keseluruhan robot 2. Diameter roda ( jika jenisnya mobile robot ) 3. Jenis pergerakan, Jumlah Degree of Freedom ( DOF ). 4. Motor Driver / DC Motor Controller yang dipakai 5. Jenis Aktuator / Motor yang akan digunakan 6. Jenis baterai yang akan dipilih. Saya akan fokuskan pada pemilihan jenis Brushed DC Motor, baterai dan DC Motor driver. Sebelum membuat sebuah robot, tentu kita menginginkan spesifikasi atau standar tertentu buat robot kita, misal saja mampu membawa beban atau mampu bergerak cepat.setelah itu barulah kita dapat memilih, komponen apa yang kiranya cocok dan saling mendukung dengan fungsi yang diharapkan tadi. Dalam proses penentuan jenis komponen robot, kita akan berurusan dengan pelajaran Fisika saat dulu masih duduk di bangku sekolah. 1. Timbang berapa bobot / berat total robot mulai dari PCB, chassis, motor, baterai. 2. Tentukan berapa kecepatan robot yang dikehendaki. 3. Pada Motor Driver perhatikan pada manual atau " Datasheet " nya. yaitu keterangan lengkap perihal modul motor driver yang diterbitkan oleh produsennya. ( Jika tak ada manualnya, tinggal Googling saja ). - Lihat Vmax atau Tegangan maksimum yang dapat disupply ke DC Motor. - Lihat Continous current per channel atau arus yang mampu disupply ke DC Motor. - Lihat Peak Max output current per channel artinya Arus maximum yang mampu disupply saat sumbu motor ditahan atau saat motor terhenti perputaranya namun daya listrik masih mengalir ke motor ( istilahnya : saat terjadi stall pada motor ). - Lihat apakah modul telah dilengkapi dioda pengaman arus secara internal atau harus dipasang sendiri. 4. Pada DC Motornya perhatikan :
2 - Amp per phase atau continous current, yakni arus yang mampu diterima DC motor tanpa overheating atau No Load current. - Resistance per phase yakni nilai hambatan yang diukur diantara dua terminal DCmotor menggunakan Ohm meter ( Multimeter ). -Voltage rating, atau kisaran tegangan biasanya tertera di label yang menempel pada casing DC motor. misal : tertera 3V - 12V artinya motor dapat dijalankan pada tegangan 4V, 7.2V, 8V, 9.6v. - No load current, arus yang diukur saat poros motor bergerak bebas.( tidak menyentuh lantai/dibebani) misal : 50 ma artinya nilai minimum arus yang diperlukan agar motor dapat berputar bebas. - Stall current, arus yang diukur saat poros motor berhenti bergerak karena mengalami beban maks. misal porosnya dipegang/ditahan tangan kita. misal : 300 ma, menyatakan arus max yang dibutuhkan saat mengalami stall. - Rasio geartrain / gearboks / Perbandingan roda gigi ( jika motornya dilengkapi gearboks ). menyatakan perbandingan putaran antara gear input dari sumbu motor ( drive gear ) dan gear output yakni gear yang berhubungan langsung dengan roda. ( output gear ). misal : Gear ratio 120 : 1, artinya saat gear pada sumbu motor berputar 120 kali maka pada output gear yang terhubung langsung pada roda hanya akan berputar satu kali. atau direduksi/dikurangi dari putaran gear asalnya ( Input gear ).
3 Rumusnya : N1 x Z1 = N2 x Z2 Dimana : N1 = Jumlah putaran gear Input Z1 = Jumlah gigi pada gear Input N2 = Jumlah putaran gear Output Z2 = Jumlah gigi pada gear Output ( rumus diatas tak berlaku untuk jenis planetary gear ) Gear Reduction digunakan untuk mendapatkan peningkatan torsi dari sebuah motor Namun peningkatan torsi ini akan mengurangi kecepatan maksimum motor tadi. - Start up torque ( Torsi awal ) yakni maksimum torsi dari motor hingga terjadi stall. Torsi menyatakan berat yang mampu diangkat motor pada jarak tertentu. misal : 1 Kgcm artinya motor mampu mengangkat 1 Kg beban yang berjarak 1 cm dari sumbu motor. - Rated torque / nominal torque yakni maksimum torsi yang dapat dicapai secara kontinyu dgn lancar. - Power, yakni daya yang dapat tersalurkan. misal : motor diberi tegangan 5V dengan arus 100mA maka dayanya jadi 0.5 Watt Rumusnya : P= V x I
4 P = 5V x 100mA P = 500 mw dikonversikan jadi = 0.5 W dari sisi hambatan ini merupakan daya yang hilang sebagai panas ( dissipated heat ). 5. Pada Baterai perhatikan : - Voltage rating yakni tegangan sebuah sel baterai yang diharapkan saat mengeluarkan jumlah maks. arusnya selama 1 jam. misal : 1.5V pada sebuah baterai Alkaline ukuran AA - Current rating, Jika sebuah baterai mengeluarkan arus dengan kec 150mA/jam dalam 10 jam maka dikatakan memiliki rating sebesar 150mA x 10 jam = 1500 mah. Current rating mengindikasikan berapa banyak arus yang mampu disimpan dalam baterai. -Discharge rate, 1 C artinya baterai mampu mengosongkan dalam kapasitas x 1 misal : 1000 mah 20C artinya baterai dapat mengosongkan diri dengan arus sampai ma 1000 mah x 20C = mah. - Jumlah baterai dalam 1 package ( misal pada baterai Lipo dan baterai NiMH ). misal : 3S2P artinya 2 rangkaian pararel baterai yang masing masing terdiri dari 3 buah baterai jadi dalam 1 package ( bungkusan ) baterai tersebut berisi 6 buah sel baterai. Jika pada baterai Lipo satu selnya memiliki tegangan 3.7v Jika pada baterai NiMH satu selnya memiliki tegangan 1.2v - Berat baterai, misal 120 gr biasa tertera hanya pada baterai Lipo. INTINYA MOTOR, DRIVER DAN BATERAI HARUS SESUAI BAIK BATAS TEGANGAN MAUPUN ARUS YANG DIBUTUHKAN. MODUL DRIVER HARUS MAMPU MENYUPLAI ARUS MAKSIMUM SAAT MOTOR STALL TEGANGAN BATERAI, MAKSIMAL SAMA DENGAN RATING TEGANGAN MOTOR BATERAI AKAN EFISIEN JIKA MENGGUNAKAN REGULATOR SWITCHING (UBEC) BUKAN REGULATOR LINIER ( IC 7805 ) BEBAN/BERAT ROBOT, JENIS PERGERAKAN, MEDAN YANG DILALUI AKAN MENGURANGI TORSI MOTOR, MAKIN BERAT ARTINYA MOTOR HARUS LEBIH KUAT MOTOR BERUKURAN BESAR LEBIH EFISIEN DIBANDING MOTOR KECIL MOTOR KECIL AKAN MENARIK ARUS LEBIH BESAR TERUTAMA SAAT STALL MOTOR BISA SAJA DIBERIKAN TEGANGAN MELAMPAUI BATAS RATINGNYA TAPI AKAN MENGURANGI USIA PAKAINYA. CONTOH : Berapa Torsi motor yang diperlukan jika : Berat robot 2 Kg Roda dua buah dengan Jari-jari 4 cm Kecepatan yang diinginkan 0.5 m/s^2 RUMUS : C/r = m x a + Fattr Fattr = m x a Maka rumusnya jadi C/r = 2 x m x a karena memakai 2 roda kita hanya gunakan 1/2 torsi saja C=mxaxr
5 Keterangan : C = Rating torsi motor r = Jari-jari roda m = massa a = Percepatan Fattr = Gaya gesek antara roda dan permukaan lantai Maka diperoleh nilai : C = 2 x 0.5 x 4 = 4 Ncm Atau dikonversikan dalam Kgcm jadi 0.4 KgCm Hasil tersebut adalah Rated torque Untuk mencari Start Up torque, Rated torque = Start Up torque / 2 Maka Start Up torque nya adalah = 0.8 Kgcm CONTOH DC MOTOR CONTROLLER/DRIVER 1. TB6612FNG Dual Motor Driver Modul TB6612FNG yang komponen utamanya dari Toshiba memiliki data sbb :
6 Vcc / Logic supply : ( Volt ) VM / Tegangan supply untuk motor sebesar max 15 Volt Rating Keluaran Arus : Continous Current 1.5 A, Peak Current 3.2 A Memiliki Dioda pelindung. Dapat disetting : CW/CCW/Short Brake/Stop motor control mode Aplikasi pada Arduino : Motor yang digunakan sebaiknya 6V Bisa digunakan bersama Tamiya gearbox hanya saja kurang pas rating voltasenya buat motor 3V, jadi selalu disarankan DC motornya diganti tipenya dengan tipe 6 V :
7 Yang dibawah ini, motor size 130, 6V, 800 ma :
8 2. DRV8833 DC Dual Motor Controller Modul DRV8833 komponen utamanya dari Texas Instruments Dengan karakteristik : Operating voltage : Volt Arus keluaran : 1.2 A ( Continous ), 2 A ( Peak ) Output dapat dipararel untuk satu DC Motor menghasilkan 2.4 A ( continous ), 4 A ( Peak ). Memiliki Dioda pelindung. Over voltage, Over current & thermal shutdown. :
9 Aplikasi pada Arduino : Jenis DC Motor yang sesuai, yang punya voltase kecil ( 3V ) tetapi memakan arus besar ketika stall, seperti motor Tamiya 3V Berbeda dengan motor untuk DVD player, meski voltase kecil tapi hanya memakan arus yang kecil juga, harga modul ini cukup mahal dan agak sulit didapat di sini dibandingkan yang lain. Sebenarnya lebih mudah menggantikan motor pada Tamiya Gearbox dengan motor 6V, daripada membeli modul yang lebih mahal. karena banyak pilihan IC Driver untuk motor 6V. Tamiya Dual Gearbox ( Motor :Mabuchi FA-130 )
10 3. L293D Adafruit Arduino Shield
11 Adafruit DC Motor Shield digunakan bersama Arduino menggunakan Library khusus ( AF_motor library ). Konon karena adanya penggunaan IC shift register dalam modul ini. Banyak di clone / ditiru dan dijual di pasaran. Ada yang menumpuk ( istilahnya : piggyback ) IC L293D dengan menyolder diatasnya begitu saja secara pararel /sejajar agar menaikkan rating arus, jika sebelumnya hanya 600 ma menjadi sedikit dibawah 1200 ma gambar dibawah contoh IC L293D yang ditumpuk tapi posisinya salah ( terbalik ) Seharusnya pin 1 dengan pin 1, pin 2 dgn 2 dst, ditumpuk sejajar. Jadi cekungan tanda IC itu seharusnya disejajarkan. hanya saja ada kehilangan tegangan ( Voltage drop ) yang cukup besar dalam internal IC ini, baik ditumpuk maupun tidak, jadi kurang efisien.
12 IC SN754410NE IC sejenis dengan konfigurasi kaki pin yang sama adalah IC SN754410NE Perbedaan antara IC L293D dengan SN754410NE adalah : L293D memiliki Dioda internal ( " D " Berarti Diode ), sedangkan SN754410NE tidak memiliki Diode internal. Jenis DC Motor yang sesuai :
13 4. L298N Module Modul L298N komponen utamanya produksi dari STMicroelectronics Karakteristik : VS Power supply 50 Volt VSS Logic supply 7 Volt V1 VInput & Enable voltage -0.3 Volt to 7 Volt Konon sebenarnya ditujukan untuk aplikasi Stepper motor Kurang bagus jika digunakan untuk DC motor berukuran kecil. Memiliki banyak varian board di pasaran.
14 Contoh aplikasi pada Arduino :
15 Jenis DC Motor yang sesuai :
16 5. TIP120 TRANSISTOR DRIVER
17 Jenis motor yang sesuai : 6. Dual H- BRIDGE MOSFET DRIVER
18
19 Sabertooth 2 x 5 Mosfet Driver Spesifikasi : 19g / 0.7oz Input Voltage: 6V to 18V, 6-12 cell NiMH or NiCd, 2s-4s LiPo, 6V or 12V lead acid (not 18+V lead acid!) 5A continuous per channel, 10A peak Synchronous regenerative drive Ultra-sonic switching frequency Thermal and overcurrent protection Lithium protection mode Input modes: Analog, R/C, simplified serial, packetized serial Size: 1.8 x 1.6 x.5 45 x 40 x 13 mm Jenis motor yang dipakai : motor ukuran kecil
20
21 Sabertooth 2 X 60 Mosfet Driver Spesifikasi : 60A continuous, 120A peak per channel, 6-30V nominal, 33.6V absolute maximum Synchronous regenerative drive Ultra-sonic switching frequency Thermal and overcurrent protection Lithium protection mode Input modes: Analog, R/C, simplified serial, packetized serial Size: 3 x 3.5 x 1.8, 76 x 89 x 46 mm Jenis motor yang dipakai ukuran besar, seperti motor untuk electric wheelchair dan otopet listrik : 7. L9110S / HG7881 Dual Motor Driver Spesifikasi : Motor Driver Features Motor Driver HG7881 (L9110) Motor Voltage V Motor Channels 2 Continuous Current per Channel 800 ma Motor Connectors Screw Terminals Power Supply and Consumption
22 Operating Voltage V Dimensions Size 31 x 22 x 12 mm (1.22 x 0.87 x 0.47 in) Weight 7g (0.25oz) HG7881 konon adalah versi buatan China dari modul L9110S, disarankan tidak melebihi 0.5 A dalam pengoperasiannya Perubahan arah putar motor secara mendadak dan intens juga berakibat rusaknya modul ini. Mode stop tidak berfungsi menurut review pengguna. Tapi harga yang ditawarkan sangat murah dibanding modul driver lainnya.
23
24 a. Mengatur arah putaran motor DC Motor DC bekerja menggunakan arus searah dalam membangkitkan medan putarnya, maka untuk membalik arah putaran motor DC adalah dengan membalik arah medan putarnya, arah medan putar dapat dibalik dengan mengubah arah arus yang mengalir pada motor DC seperti gambar berikut: Pada gambar di atas mengubah arah arus dapat dilakukan dengan membalik polaritas (kutub) sumber arus, perubahan polaritas menyebabkan perubahan arah arus dalam motor sehingga arah medan putar akan berubah dan menyebabkan motor berputar ke arah yang berlawanan. Untuk mempermudah pembalikan arah arus dapat dengan menambahkan saklar 2 buah SPDT yang dirangkai sebagaimana gambar berikut: Pada gambar di atas, dengan mengubah posisi saklar S1 dan S2 maka arah arus akan berubah, untuk mengembalikan putarannya tinggal mengembalikan posisi saklar S1 dan S2 ke posisi semula.
BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen
BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen Operasional Amplifier (Op-Amp). Adapun komponen yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT
BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT 3.1. Perancangan Sistem Secara Umum bawah ini. Diagram blok dari sistem yang dibuat ditunjukan pada Gambar 3.1 di u(t) + e(t) c(t) r(t) Pengontrol Plant
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.
BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1 Spesifikasi Alat 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. 2. karena berupa miniatur maka motor DC yand dipakai hanya menggunakan motor DC dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN Gambaran Alat
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem bagaimana kursi roda elektrik mampu melaksanakan perintah suara dan melakukan pengereman otomatis apabila
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinci2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015
10 2 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Konstruksi Fisik Line Follower Robot Konstruksi fisik suatu robot menjadi dasar tumpuan dari rangkaian eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam merealisasikan suatu alat diperlukan dasar teori untuk menunjang hasil yang optimal. Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.. Spesifikasi Sistem 4... Spesifikasi Panel Surya Model type: SPU-50P Cell technology: Poly-Si I sc (short circuit current) = 3.7 A V oc (open circuit voltage) = 2 V FF (fill
Lebih terperinciPOWER SUPPLY 13,8 Volt 25 Ampere Oleh YC0PE Ridwan Lesmana
Hal 1 dari 9 halaman POWER SUPPLY 13,8 Volt 25 Ampere Oleh YC0PE Ridwan Lesmana Pengantar : Power Supply merupakan salah satu peralatan yang dibutuhkan dalam komunikasi radio, khususnya bagi Rekan-Rekan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:
BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara
Lebih terperinci1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR
1. PRINSIP KERJA CATU DAYA LINEAR Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber catu daya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem serta realisasi perangkat keras pada perancangan skripsi ini. 3.1. Gambaran Alat Alat yang akan direalisasikan adalah sebuah alat
Lebih terperinciTEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)
TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) DASAR ELEKTRONIKA KOMPONEN ELEKTRONIKA SISTEM BILANGAN KONVERSI DATA LOGIC HARDWARE KOMPONEN ELEKTRONIKA PASSIVE ELECTRONIC ACTIVE ELECTRONICS (DIODE
Lebih terperinciBab VI. Motor Stepper
Bab VI Motor Stepper 64 6.1. Pendahuluan Motor stepper adalah motor DC yang khusus berputar dalam suatu derajat yang tetap yang disebut step (langkah). Satu step antara 0,9 sampai 90. Motor stepper terdiri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Mekanik Turbin Generator Beban Step
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Spesifikasi Baterai Berikut ini merupakan spesifikasi dari baterai yang digunakan: Merk: MF Jenis Konstruksi: Valve Regulated Lead Acid (VRLA)
Lebih terperinciTKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro
Robot Robot TKC306 - Robotika Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang aktuator robot beroda Referensi: : magnet permanen, stepper, brushless, servo Teknik PWM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam merealisasikan suatu alat diperlukan dasar teori untuk menunjang hasil yang optimal. Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan
Lebih terperinciDELTA LOW COST LINE FOLLOWER
DELTA LOW COST LINE FOLLOWER SPESIFIKASI: - Rasio Gigi: 1:22 - Dua motor DC - Battery Pack A3 4 pcs (Battery tidak termasuk) - Part A Line Follower (Sungut penjejak garis) - Infrared dengan lapisan pelindung
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Anak Tangga I Anak Tangga II Anak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Daftar alat Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang digunakan agar proses pembuatan bisa berjalan dengan maksimal. Daftar alat-alat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari skripsi meliputi gambaran alat, cara kerja sistem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros
46 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penggerak Poros Ulir Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros ulir sebagai pengubah gaya puntir motor menjadi gaya dorong pada meja kerja
Lebih terperinciUSER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA
USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA KELAS XII TAHUNAJARAN 2010/2011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG CREW 2
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN SISTEM
BAB II LANDASAN SISTEM Berikut adalah penjabaran mengenai sistem yang dibuat dan teori-teori ilmiah yang mendukung sehingga dapat terealisasi dengan baik. Pada latar belakang penulisan sudah dituliskan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
2 BAB III METODE PENELITIAN Pada skripsi ini metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai adalah membuat suatu alat yang dapat mengkonversi tegangan DC ke AC.
Lebih terperinciEMS. 2 A Dual H-Bridge
EMS 2 A Dual H-Bridge Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Spesifikasi... 3 3. Tata Letak Komponen... 3 4. Keterangan Antarmuka... 4 5. Contoh Koneksi... 5 5.1. Contoh Koneksi Untuk 2 Buah Motor 2 Arah...
Lebih terperinciEMS. Low Voltage Dual H-Bridge
EMS Low Voltage Dual H-Bridge Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Spesifikasi... 3 3. Tata Letak Komponen... 3 4. Keterangan Antarmuka... 4 5. Contoh Koneksi Untuk 2 Buah Motor 2 Arah... 5 6. Prosedur Testing...
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka
59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog
Lebih terperinciBab V. Motor DC (Direct Current)
Bab V Motor DC (Direct Current) 52 5.1. Pendahuluan Salah satu komponen yang tidak dapat dilupakan dalam sistem pengaturan adalah aktuator. Aktuator adalah komponen yang selalu bergerak mengubah energi
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. diantaranya adalah keluaran (output), proses dan masukan (input). Gambar 2.1 Ilustrasi Pada Kerja Robot
BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum Pada dasarnya terdiri tiga bagian pokok yang terdapat pada robot diantaranya adalah keluaran (output), proses dan masukan (input). Sehingga dalam pembahasan akan dapat dipermudah
Lebih terperinciDaftar Isi. Lampiran Skema... 7
EMS 30 A H-Bridge Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Spesifikasi... 3 3. Tata Letak Komponen... 3 4. Keterangan Antarmuka... 4 5. Contoh Koneksi... 5 6. Tabel Kebenaran... 5 7. Prosedur Testing... 6 7.1.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Operating Voltage. Input Voltage (recommended) 7-12V. Input Voltage (limit) 6-20V. Analog Input Pins 16. DC Current per I/O Pin
BAB II DASAR TEORI Bab ini membahas mengenai dasar teori dan hubungan antar perangkat keras yang digunakan yaitu mikrokontroler, Load Cell dan HX711, modul 7 segmen, motor servo HS-5645MG, motor DC Power
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem ini terdiri dari 2 bagian besar, yaitu, sistem untuk bagian dari panel surya ke baterai dan sistem untuk bagian dari baterai ke lampu jalan. Blok
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik
Lebih terperinciPenurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik
Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik Muhammad Qahhar 2209 100 104 Dosen Pembimbing: Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D.
Lebih terperinciBAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda
BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA 4.1 Desain Sistem Sistem yang dibangun pada tugas akhir ini bertujuan untuk membangun robot beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY
BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik, dan pemrograman. Maka terbentuklah sebuah propeller display berbasis
Lebih terperinciBAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control
4.1 Garis Besar Perancangan Sistem BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Perlu diketahui bahwa system yang penulis buat ini menggunakan komponen elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN Gambaran Alat
BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi Gravity Light nya. Bahasan perancangan dimulai dengan penjelasan alat secara keseluruhuan yaitu penjelasan singkat
Lebih terperinciANALISIS PENGGERAK PADA SISTEM PENGAMAN PINTU BER-PASSWORD
Analisis Penggerak Pada Sistem Pengaman Pintu. (Gandung Listiono) 163 ANALISIS PENGGERAK PADA SISTEM PENGAMAN PINTU BER-PASSWORD ANALYSIS OF ACTIVATOR OF PASSWORDED DOOR SECURITY SYSTEM Oleh: Gandung Listiono
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan
Lebih terperinciROBOT LINE FOLLOWER ANALOG
ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,
Lebih terperinciLOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610
LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610 Oleh : Rida Angga Kusuma RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR
Lebih terperinciEMS. 1 A Dual H-Bridge
EMS 1 A Dual H-Bridge Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Spesifikasi... 3 3. Tata Letak Komponen... 3 4. Keterangan Antarmuka... 4 5. Contoh Koneksi... 5 5.1. Contoh Koneksi Untuk 2 Buah Motor 2 Arah...
Lebih terperinciRancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar
Rancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar I Wayan Dani Pranata*), Ida Bagus Alit Swamardika, I Nyoman Budiastra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 2014 Juni 2014, bertempat di
III. METODOLOGI PENELITIAN 3. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 204 Juni 204, bertempat di Laboratorium Konversi Energi Elektrik, Laboratorium Terpadu Teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. robotika. Salah satu alasannya adalah arah putaran motor DC, baik searah jarum jam
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jenis Jenis Motor DC Motor DC merupakan jenis motor yang paling sering digunakan di dalam dunia robotika. Salah satu alasannya adalah arah putaran motor DC, baik searah jarum jam
Lebih terperinciKENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan
KEGIATAN BELAJAR 7 KENDALI MOTOR DC A. Tujuan 1. Mahasiswa memahami penerapan switching dengan rangkaian H-bridge pada motor DC 2. Mahasiswa memahami pengontrolan arah dan kecepatan motor DC menggunakan
Lebih terperinciDaftar Isi. Lampiran Skema... 7
EMS 5 A H-Bridge Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Spesifikasi... 3 3. Tata Letak Komponen... 3 4. Keterangan Antarmuka... 4 5. Contoh Koneksi... 5 6. Tabel Kebenaran... 5 7. Prosedur Testing... 6 7.1.
Lebih terperinciyaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali
BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,
Lebih terperinciUSER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA
USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA SISWA TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI 2 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW
Lebih terperincimelibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak
PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar sistem yang mendasari perancangan dan perealisasian alat manajemen pengisian daya aki otomatis dua kanal. Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU
BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU 4.1 Umum Setiap perancangan perangkat elektronika baik otomotis maupun manual dibutuhkan tahap-tahap khusus guna untuk menghasilkan perangkat yang baik dan sesuai
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari
Sistem Pendorong pada Model Mesin Pemilah Otomatis Cokorda Prapti Mahandari dan Yogie Winarno Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma J1. Margonda Raya No.100, Depok 15424
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Alat Adapun urutan pengujian alat meliputi : - Pengujian sistem elektronik - Pengujian program dan mekanik 4.1.1 Pengujian Sistem Elektronik Pengujian sistem
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
37 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul
Lebih terperinciSISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING
SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING Latar Belakang Masalah Fungsi bendungan dalam kehidupan sehari-hari Cara pengoperasian bendungan secara manual Cara pengoperasian bendungan secara otomatisasi
Lebih terperinciBAB V SPESIFIKASI TEKNIS
BAB V SPESIFIKASI TEKNIS 1.1 Modul Surya Modul Surya berfungsi sebagai catudaya yang menghasilkan energi listrik dari energi matahari. Spesifikasi Modul Surya : Jenis Module : Polycristaline Type : LEN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Baggage Arrival System Baggage Arrival System merupakan sebuah sistem konveyor penanganan bagasi pada area kedatangan di bandara. Adapun fungsi konveyor ini adalah memindahkan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. analisis mengenai sistem yang akan dirancang.pada Perancangan Prototipe Mobile
26 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Dalam merancang sebuah sistem, penting dilakukan beberapa pendekatan dan analisis mengenai sistem yang akan dirancang.pada Perancangan Prototipe Mobile Robot Pemindah Benda,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Robot telah banyak dikembangkan, karena robot berguna untuk membantu kerja manusia misalnya, untuk pekerjaan dengan resiko bahaya ataupun melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga
Lebih terperinciPendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)
Pada laporan ini akan menyajikan bagaimana efisien sebuah power supply untuk LED. Dengan menggunakan rangkaian buck converter diharapkan dapat memberikan tegangan dan arus pada beban akan menjadi stabil,
Lebih terperinciBAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG
BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG 3.1 RANGKAIAN SOLAR HOME SISTEM Secara umum sistem pemabangkit daya listrik fotovoltaik dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis[2]: a. Sistem langsung, yaitu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tujuan Pengukuran 4.2. Peralatan Pengukuran
BAB IV PEMBAHASAN Setelah perancangan dan pembuatan peralatan selesai, maka tahap selanjutnya akan dibahas mengenai pembahasan dan analisa dari pengukuran yang diperoleh. Untuk mengetahui apakah rangkaian
Lebih terperinciProdi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro,Universitas Telkom 2. Prodi S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro,Universitas Telkom
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SWITCHING REGULATOR PADA NANOSATELIT DESIGN AND IMPLEMENTATION SWITCHING REGULATOR ON NANOSATELLITE Shella Amelia Puspaningrum 1, Mas Sarwoko Suraatmadja 2, Desti Madya Saputri
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Dalam bab ini membahas hasil pengujian alat yang telah dirancang dan dibuat. Pengujian alat dimulai dari masing-masing komponen alat sampai dengan pengujian keseluruhan
Lebih terperinciModule : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC
Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC PERCOBAAN 2 SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC 2.1. PRASYARAT Memahami komponen yang digunakan dalam praktikum sistem pengaturan kecepatan motor dc Memahami
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Hasil Pengujian Penerapan sistem membahas hasil dari penerapan teori yang telah berhasil penulis kembangkan sehingga menjadi sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Akustik dan Instrumentasi Kelautan IPB. Waktu penelitian dilaksanakan secara efektif selama 4 bulan terhitung
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat dapat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Hasil Pengujian Perangkat Keras Pengujian pada prototype elevator atau lift ini dilakukan melalui beberapa tahap pengujian, yaitu pengujian terhadap perangkat-perangkat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.
BAB II LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen-komponen utama yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu prototype kwh meter digital dengan menggunakan sensor ACS712 dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller
Lebih terperinciUSER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI
USER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI SISWA KELAS XII TEI2 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW Danang Hadi Wibowo NIS.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Setelah tahap perancangan hingga terciptanya sebuah alat maka tahap selanjutnya adalah pengukuran dan pengujian. Langkah ini ditempuh agar dapat diketahui karakteristik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Perancangan Modul Percobaan Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat merancang percobaan untuk melakukan pengujian terhadap thermoelectric generator
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga Oscillating Water Column. 3.1. Gambaran Alat Alat yang
Lebih terperinci