Mulai. Pembangkitan Pasangan Kunci RSA. Penyertaan penandaan digital pada SMS. Verifikasi penandaan digital pada SMS. Selesai
|
|
- Yandi Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 6 Penentuan Kebijakan Kebijakan keamanan yang diterapkan adalah 1 User policy Terdapat dua pengguna yaitu pengirim dan penerima. Pengirim bertindak juga sebagai penanda. Hak dari pengirim adalah: Membangkitkan pasangan kunci RSA. Memberikan penandaan pada yang dikirimkan. Penerima bertindak juga sebagai pihak yang melakukan verifikasi. Hak dari penerima adalah: Menerima kunci publik dari pasangan kunci pribadi pembentuk penandaan. Melakukan verifikasi penandaan dan memeriksa status verifikasi 2 IT policy Pasangan kunci RSA akan disimpan di media penyimpanan pada telepon seluler. Pengirim sebagai pihak penanda akan menyimpan kedua pasangan kunci RSA, kunci publik dan kunci pribadi. Penerima sebagai pihak yang melakukan verifikasi hanya meyimpan kunci publik. 3 General policy Kebijakan lain yang diterapkan adalah Pengirim tidak diijinkan untuk menyebarkan atau mempertukarkan kunci pribadi yang dimilikinya. Lokasi penyimpanan pasangan kunci RSA tidak boleh diubah. Nama file pasangan kunci RSA tidak boleh diubah. Jika pengirim membangkitkan kunci lagi, kunci yang lama akan dianggap tidak valid dan akan ditulis-ulang dengan kunci yang baru. Pengirim diasumsikan memiliki kunci yang unik untuk dirinya sendiri. Spesifikasi Aplikasi penandaan digital pada yang dikembangkan dapat dibagi menjadi 3 bagian. Ketiga bagian itu adalah pembangkitan pasangan kunci, pembentukan penandaan pada yang dikirimkan, dan verifikasi penandaan. Pembangkitan pasangan kunci dilakukan dengan algoritme RSA. Penandaan yang digunakan didapat dengan menggunakan teknik MD5-RSA. Pengiriman dilakukan melalui jaringan telekomunikasi yang ada. dapat dikirimkan ke semua operator dengan tarif yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. yang terdapat penandaan dapat diverifikasi oleh aplikasi penerima. Hasil verifikasi akan menunjukkan apakah tersebut valid atau tidak. Hasil dari verifikasi penandaan dapat dijadikan sebagai cara untuk menjamin autentikasi dan integritas. Desain Tahapan desain merupakan proses yang dilakukan untuk merancang pembuatan sistem. Aplikasi yang dikembangkan terdiri atas tiga bagian. Ketiga bagian itu adalah pembangkitan pasangan kunci RSA, penyertaan penandaan pada, dan verifikasi penandaan pada. Ketiga bagian tersebut mengikuti protokol yang ditunjukkan pada Gambar 5. Pembangkitan Pasangan Kunci RSA Penyertaan penandaan digital pada Verifikasi penandaan digital pada Gambar 5 Alur protokol. Proses pembangkitan pasangan kunci mengikuti algoritme RSA yang telah ada. Mulanya, dibangkitkan dua bilangan prima p dan q. Hitung hasil perkaliannya dan didapat nilai n = pq. Pilih sebuah bilangan e yang didapat dari gcd (e, ϕ) = 1. Nilai ϕ didapat dari ϕ = (p 1)(q 1). Hitung nilai d = e -1 mod ϕ. Berikutnya, dihitung nilai Chinese Remainder Theorem (CRT). Nilai ini terdiri atas dp = d mod (p-1), dq = d mod (q-1), dan qinv = q -1 mod p. Nilai-nilai yang sudah didapat akan menjadi parameter kunci publik dan kunci pribadi. Nilai-nilai ini kemudian ditulis dan disimpan dalam media penyimpanan. Pembangkitan pasangan kunci RSA ditunjukkan pada Gambar 6. Desain proses pembentukan penandaan ditunjukkan pada Gambar 7. Tahap-tahap yang dilakukan pada proses pembentukan penandaan adalah 1 Masukan adalah yang akan dikirim. Pada tahap ini, pembangkitan pasangan kunci RSA sudah dilakukan dan disimpan di dalam media penyimpanan telepon seluler.
2 7 Nilai p dan q n = p x q Φ = (p 1)(q 1) gcd(e, ϕ) = 1 Fungsi MD5 d = e -1 mod ϕ dp = d mod (p-1) dq = d mod (q-1) qinv = q -1 mod p Digest Kunci Pribadi Menulis parameter ke media penyimpanan Enkripsi Gambar 6 Proses pembangkitan pasangan kunci. 2 Pada dilakukan penghitungan nilai hash menggunakan fungsi MD5. Nilai hash ini dikenal juga dengan digest. 3 Digest yang didapat kemudian dienkripsi menggunakan parameter kunci pribadi yang didapat dari pembangkitan pasangan kunci RSA. 4 Hasil enkripsi digest dijadikan penandaan untuk yang akan dikirim. Penandaan digital ikut disertakan dengan untuk dikirim ke penerima. kunci publik yang didapat dari pembangkitan pasangan kunci RSA akan digunakan untuk melakukan dekripsi di pihak penerima. kunci publik diasumsikan sudah dikirim dan diterima oleh pihak penerima pesan. Desain proses verifikasi penandaan ditunjukkan pada Gambar 8. Tahap-tahap verifikasi penandaan adalah 1 Masukan pada penerima adalah yang telah terdapat penandaan dan kunci publik yang didapat dari proses pembangkitan pasangan kunci RSA. Penanda diekstraksi terlebih dahulu dari. Ekstraksi ini akan memisahkan dengan penandaan. 2 Penandaan didekripsi menggunakan parameter kunci publik. Dari hasil dekripsi ini akan didapat digest dari pengirim. 3 Pada yang diterima juga dilakukan penghitungan nilai hash untuk mendapat digest di sisi penerima. 4 Digest yang didapat penerima kemudian dibandingkan dengan digest yang didapat dari pengirim. Bila digest cocok, dapat Penyertaan penandaan Gambar 7 Proses pembentukan penandaan. dijamin tersebut valid dan pengirim juga berhasil diverifikasi. 5 Bila digest yang dibandingkan tidak cocok, tersebut tidak valid. Ada kemungkinan kalau kunci yang digunakan untuk dekripsi tidak cocok atau terjadi pengubahan pesan oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan. Fungsi MD5 Digest Ekstraksi penandaan Penandaan Sama? Ya Valid. Pengirim berhasil diverifikasi Tidak Dekripsi Digest dari pengirim Kunci Publik tidak valid Gambar 8 Proses verifikasi penandaan.
3 8 Implementasi Implementasi dilakukan sesuai dengan desain yang telah dibuat. Perangkat yang digunakan terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat uji. Perangkat keras yang digunakan adalah 1 Processor AMD APU A GHz. 2 RAM 8 GB (7.48 GB Usable). 3 Harddisk kapasitas 750 GB. Perangkat lunak yang digunakan adalah 1 Sistem operasi Microsoft Windows 7 Ultimate 64 bit. 2 JDK 7 Update 1 32 bit. 3 Netbeans IDE Bouncy Castle lightweight cryptography API 1.46 untuk J2ME. Perangkat uji untuk mencoba aplikasi ini adalah telepon seluler. Telepon seluler yang digunakan adalah Sony Ericsson W660i. Ponsel ini menggunakan sistem operasi proprietary milik Sony Ericsson. Perangkat uji lain adalah Nokia 300. Ponsel ini dilengkapi dengan processor berkecepatan 1 GHz dan layar sentuh. Ponsel ini menggunakan sistem operasi Nokia S40 milik Nokia. Kedua ponsel mendukung J2ME. Pembangkitan pasangan kunci RSA dilakukan di awal dan hanya dilakukan sekali. Bila terjadi pembangkitan kunci lagi, kunci yang lama akan dianggap tidak valid. Kunci yang lama tersebut ditulis ulang dengan kunci yang baru. Kunci yang sudah dibentuk akan disimpan pada media penyimpanan telepon seluler. Pembangkitan pasangan kunci RSA ditunjukkan pada Gambar 9. dan kunci pribadi sehingga fungsi ini diganti dengan menyimpan nilai parameter-parameter tersebut (Yuan 2003). Nilai parameterparameter tersebut ditunjukkan pada Lampiran 1. Source code untuk pembangkitan pasangan kunci RSA ditunjukkan pada Gambar 10. BigInteger exp = new BigInteger("11", 16); SecureRandom srand = new SecureRandom(); RSAKeyGenerations params = new RSAKeyGenerations(exp, srand, 1024, 80); RSAKeyPairGenerator rsakeypairgen = new RSAKeyPairGenerator(); rsakeypairgen.init(params); AsymmetricCipherKeyPair keypair = rsakeypairgen.generatekeypair(); RSAPrivateCrtKeys rsaprivatekey = (RSAPrivateCrtKeys) keypair.getprivate(); Gambar 10 Source code pembangkitan pasangan kunci RSA. yang sudah disimpan dapat digunakan untuk pembangkitan penandaan dan verifikasi. Pada penandaan digital, enkripsi digest dilakukan oleh kunci pribadi. Kunci pribadi dibentuk oleh semua parameter yang disimpan (modulus, pubexp, privexp, p, q, dp, dq, dan qinv). Aplikasi pengiriman ditunjukkan pada Gambar 11. Gambar 9 Pembangkitan pasangan kunci RSA. Hasil dari pembangkitan pasangan kunci ini berupa nilai parameter modulus, pubexp, privexp, p, q, dp, dq, dan qinv. Bouncy Castle tidak dapat langsung menyimpan kunci publik Gambar 11 Aplikasi pengiriman. Destination merupakan nomor tujuan pengiriman. Port merupakan nomor port spesifik yang digunakan untuk penerimaan. Nomor port ini perlu dituliskan karena port default untuk menerima ditutup dari pabrikan telepon seluler. Port default ini hanya bisa diakses oleh aplikasi bawaan dari telepon seluler. Message merupakan bagian tempat menuliskan pesan yang akan dikirim. Proses pembentukan penandaan dilakukan setelah perintah pengiriman pesan (send) diberikan ke telepon seluler. Penandaan yang didapat masih dalam bentuk byte string. Bentuk ini dipenuhi dengan karakter yang tidak dikenali
4 9 telepon seluler. Penandaan akan di-encode dengan base64 untuk mendapatkan bentuk teksnya. Proses ini juga akan memperpendek penandaan. Pesan dikirim setelah penyertaan penandaan selesai dilakukan. Source code pembentukan penandaan ditunjukkan pada Gambar 12. Source code untuk pengiriman pesan ditunjukkan pada Gambar 13. private static byte[] getsignature(byte[] plain, RSAPrivateCrtKeys privatekey){ byte[] signaturebyte = null; MD5Digest md5engine = new MD5Digest(); RSAEngine rsaengine = new RSAEngine(); PSSSigner signer = new PSSSigner(rsaEngine, md5engine, 64); signer.init(true, privatekey); signer.update(plain, 0, plain.length); signaturebyte = signer.generatesignature(); catch (org.bouncycastle.crypto.cryptoexception ex){system.out.println("cryptoexception error: "+ex); catch (DataLengthException ex) {System.out.println("DataLengthException error: "+ex); return signaturebyte; Gambar 12 Source code pembentukan penandaan. Thread thread = new Thread(new Runnable() { public void run() { MessageConnection msgconnection; msgconnection = (MessageConnection)Connector.open("sms:/ /"+destination+":" + port); TextMessage textmessage = (TextMessage)msgConnection.newMessage (MessageConnection.TEXT_MESSAGE); textmessage.setpayloadtext(message+delim iter+sign); msgconnection.send(textmessage); Alert a = new Alert("Success!","Message sent successfully", null,alerttype.info); a.settimeout(2000); display.setcurrent(a); msgconnection.close(); catch (IOException ex) {System.out.println("Send Message error "+ ex); ); thread.start(); Gambar 13 Source code pengiriman. Proses verifikasi penandaan dilakukan pada bagian penerima. Kunci publik yang digunakan untuk dekripsi dibentuk oleh parameter modulo dan pubexp. Kedua parameter ini harus berupa parameter yang sama dari bagian pengirim agar hasil verifikasi benar (true). Aplikasi penerimaan ditunjukkan pada Gambar 14. Gambar 14 Aplikasi penerima. Aplikasi ini tidak dapat menerima secara otomatis karena tidak ada akses ke registry sistem. baru dapat diterima jika perintah listen diberikan. Perintah listen akan menjalankan fungsi untuk mendengarkan port tertentu yang telah ditentukan. Port penerima ini harus sama dengan nomor port yang ditentukan pada pengirim. Saat diterima, aplikasi ini akan memisahkan bagian pesan dengan bagian penandaan. Bagian pesan akan ditampilkan sementara bagian penandaan diverifikasi. Bagian penandaan ini sebelumnya di-decode terlebih dahulu dengan base64 untuk mendapatkan kembali bentuk byte string. Source code untuk menerima ditunjukkan pada Gambar 15. Source code untuk verifikasi penandaan ditunjukkan pada Gambar 16. public void notifyincomingmessage(messageconnection conn) { Message message; message = conn.receive(); senderaddress = message.getaddress(); formreceiver.append(senderaddress+"\n"); if (message instanceof TextMessage) { TextMessage tmessage = (TextMessage)message; String strmessage = ((TextMessage)tMessage).getPayloadText() ; split(strmessage); else { formreceiver.append("unknown Message received\n"); catch (InterruptedIOException e) {formreceiver.append("interruptedioexcep tion: "+e); catch (IOException e) {formreceiver.append("ioexception: "+e); Gambar 15 Source code penerimaan.
5 10 public boolean verifysignature(byte[] inputbyte, byte[] signature, RSAKeys publickey) { MD5Digest md5engine = new MD5Digest(); RSAEngine rsaengine = new RSAEngine(); PSSSigner signer = new PSSSigner(rsaEngine, md5engine, 64); signer.init(false, publickey); signer.update(inputbyte, 0, inputbyte.length); return signer.verifysignature(signature); Gambar 16 Source code verifikasi penandaan. Pengujian Pengujian awal dilakukan dengan cara pembangkitan pasangan kunci RSA. Ponsel Sony Ericsson W660i membutuhkan waktu hingga 4 menit untuk pembangkitan kunci. Ponsel Nokia 300 membutuhkan waktu yang jauh lebih singkat, sekitar 15 detik. Perbedaan waktu tersebut kemungkinan karena ponsel Nokia memiliki kemampuan processor yang lebih baik dari ponsel Sony Ericsson. Ponsel Nokia juga memiliki teknologi yang lebih baik. Waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan penandaan dan verifikasi berjalan cepat. Lama pengiriman bergantung pada kemampuan jaringan dan tidak ada perbedaan dengan pengiriman biasa. Pengujian fungsionalitas yang dilakukan terdiri atas 6 pengujian. Pengujian ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Pengujian fungsionalitas Kasus kunci pada W660i kunci pada Nokia Valid Valid (Pasangan dari W660i) 2 Valid (Pasangan dari N300) Valid Hasil verifikasi True True 3 Valid (Milik Valid (Milik False sendiri) sendiri) 4 Valid Invalid False 5 Invalid Valid False 6 Invalid Invalid False Pengujian pertama dan kedua merupakan pengujian yang memberikan verifikasi benar (true). Pada pengujian ini, ponsel penerima menyimpan parameter kunci publik yang sesuai dengan parameter kunci pribadi yang membentuk penandaan. Pengujian ketiga dilakukan dengan cara kedua ponsel memiliki kuncinya masing-masing. Pengujian keempat, kelima, dan keenam melibatkan parameter kunci Invalid. Maksud dari parameter kunci Invalid adalah ada satu atau lebih parameter yang bukan pasangan parameter yang lainnya. Pasangan parameter invalid tidak menghalangi pembentukan penandaan. Penandaan yang dihasilkan menjadi bagian dari dan menghasilkan overhead sepanjang 172 karakter. Ini berarti penandaan tersebut sudah menghabiskan lebih dari satu bagian. Overhead sepanjang itu kemungkinan berasal dari bentuk penandaan yang awalnya berupa byte string. Contoh beserta overhead penandaan ditunjukkan pada Lampiran 2. Pengujian kinerja dilakukan untuk mengetahui kecepatan pembentukan penandaan dan verifikasi. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan stopwatch. Pengujian dengan stopwatch tentu menghasilkan bias antara penekanan tombol dengan waktu aslinya. Pengujian dilakukan tiga kali dan dihitung waktu rataratanya. Hasil pengujian kinerja pembentukan penandaan ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Kinerja pembentukan penandaan Panjang Sony Ericsson Nokia 300 W660i detik 1.37 detik detik 1.40 detik detik 1.30 detik Hasil pengujian ini menunjukkan waktu pembentukan penandaan tidak dipengaruhi panjang pesan. Pengujian menunjukkan perbedaan waktu yang sangat kecil. Nokia 300 dengan teknologi yang lebih baik mampu menghasilkan penandaan dengan waktu yang lebih singkat. Penghitungan waktu verifikasi dilakukan setelah pesan berhasil dikirim. Cara ini tentu menghasilkan bias yang diakibatkan waktu pengiriman. Bias pada pengujian ini menjadi semakin besar karena ditambah bias penggunaan stopwatch. Untuk memperkecil pengaruh kapasitas jaringan, digunakan produk yang sama dari satu operator. Hasil pengujian kinerja penerimaan beserta verifikasi penandaan ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Kinerja penerimaan dan verifikasi Panjang Sony Ericsson Nokia 300 W660i detik detik detik detik detik detik Pada ponsel Sony Ericsson W660i, penerimaan dan verifikasi tidak terlalu dipengaruhi panjang pesan. Pengujian pada ponsel Nokia 300 menghasilkan waktu yang termasuk lama. Kemungkinan lamanya waktu
PENGEMBANGAN APLIKASI PENANDAAN DIGITAL PADA SMS MENGGUNAKAN ALGORITME MD5-RSA YAZRI HAFIZ
PENGEMBANGAN APLIKASI PENANDAAN DIGITAL PADA SMS MENGGUNAKAN ALGORITME MD5-RSA YAZRI HAFIZ DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 I PENGEMBANGAN
Lebih terperinciGambar 2 Tahapan metode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN
Desain Tahapan desain pada penelitian ini berupa perancangan antarmuka sistem dengan pengguna. Tahapan ini juga menjelaskan proses kerja sistem. Implementasi Tahapan implementasi mencakup batasan sistem,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 2 Perangkat keras: Prosesor AMD Athlon II 245 2,9 GHz; Memori 2046 MB; HDD 160 GB. Client:
9 batasan, dan tujuan sistem. Pada tahap ini, spesifikasi sistem telah ditetapkan. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak Pada tahap ini, akan dirancang suatu representasi sistem yang akan dibuat. Perancangan
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI BILANGAN UNTUK AUTENTIKASI DOKUMEN
APLIKASI TEORI BILANGAN UNTUK AUTENTIKASI DOKUMEN Mohamad Ray Rizaldy - 13505073 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung, Jawa Barat e-mail: if15073@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciTanda Tangan Digital Dengan Menggunakan SHA-256 Dan Algoritma Knapsack Kunci-Publik
Tanda Tangan Digital Dengan Menggunakan SHA-256 Dan Algoritma Knapsack Kunci-Publik Bhimantyo Pamungkas - 13504016 Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: btyo_pamungkas@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini sudah sangat pesat, termasuk teknologi Short Message Service (SMS). SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat merupakan
Lebih terperinciAlgoritma Kriptografi Kunci-publik RSA menggunakan Chinese Remainder Theorem
Algoritma Kriptografi Kunci-publik RSA menggunakan Chinese Remainder Theorem Muhamad Reza Firdaus Zen NIM : 13504048 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Bandung, email: if14048@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciMODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA
CESS (Journal Of Computer Engineering System And Science) p-issn :2502-7131 MODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA Mohamad Ihwani Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar
Lebih terperinciMODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA
MODEL KEAMANAN INFORMASI BERBASIS DIGITAL SIGNATURE DENGAN ALGORITMA RSA Mohamad Ihwani Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Pasar v Medan Estate, Medan 20221 mohamadihwani@unimed.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciPemanfaatan Metode Pembangkitan Parameter RSA untuk Modifikasi SHA-1
Pemanfaatan Metode Pembangkitan Parameter RSA untuk Modifikasi SHA-1 Miftah Mizan NIM : 13507064 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan User Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
Lebih terperinciMEMBANGUN APLIKASI KEAMANAN DATA TEKS DENGAN METODE RSA CRT BERBASIS ANDROID
KARYA ILMIAH MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA 1 MEMBANGUN APLIKASI KEAMANAN DATA TEKS DENGAN METODE RSA CRT BERBASIS ANDROID Herix Saputra Budihani Abstrak Keamanan data merupakan sesuatu yang harus diperhatikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Key Words Tanda Tangan Digital, , Steganografi, SHA1, RSA
Analisis dan Implementasi Tanda Tangan Digital dengan Memanfaatkan Steganografi pada E-Mail Filman Ferdian - 13507091 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi permainan Koneksi-4 yang akan dikembangkan, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.
Lebih terperinciPenggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi
Penggunaan Digital Signature Standard (DSS) dalam Pengamanan Informasi Wulandari NIM : 13506001 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jl Ganesha 10, Bandung, email: if16001@students.if.itb.ac.id Abstract
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Algoritma Modular Exponentiation mempunyai kompleksitas sebesar O((lg n) 3 ) (Menezes et al. 1996).
pengukuran running time dari setiap perlakuan. Ulangan setiap perlakuan dilakukan sebanyak 10 kali untuk masing-masing RSA dan RSA-. Lingkungan Penelitian Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan
Lebih terperinciSTUDI, IMPLEMENTASI, DAN PERBANDINGAN ALGORITMA KUNCI PUBLIK NTRU DENGAN ALGORITMA KUNCI PUBLIK RSA
STUDI, IMPLEMENTASI, DAN PERBANDINGAN ALGORITMA KUNCI PUBLIK NTRU DENGAN ALGORITMA KUNCI PUBLIK RSA Abstrak Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciImplementasi Kriptografi Kunci Publik dengan Algoritma RSA-CRT pada Aplikasi Instant Messaging
Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Implementasi Kriptografi Kunci Publik dengan Algoritma RSA-CRT pada
Lebih terperinciPenerapan Metode Digital Signature dalam Legalisasi Ijazah dan Transkrip Nilai Mahasiswa
Penerapan Metode Digital Signature dalam Legalisasi Ijazah dan Transkrip Nilai Mahasiswa Abstrak Ario Yudo Husodo NIM : 13507017 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Secara umum data dikategorikan menjadi dua, yaitu data yang bersifat rahasia dan data yang bersifat tidak rahasia. Data yang
Lebih terperinciTanda Tangan Digital dalam Mencegah Pengatasnamaan Pengiriman SMS dengan Autentikasi IMEI
Tanda Tangan Digital dalam Mencegah Pengatasnamaan Pengiriman SMS dengan Autentikasi IMEI David Soendoro / 13507086 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi Iqra mobile,
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi Iqra mobile, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Pada tahapan ini terdapat
Lebih terperinciDigital Signature Algorithm (DSA)
Digital Signature Algorithm (DSA) Pada bulan Agustus 1991, NIST (The National Institute of Standard and Technology) mengumumkan algoritma sidik dijital yang disebut Digital Signature Algorithm (DSA). DSA
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum, di Indonesia mobile internet masih merupakan potensi yang belum banyak tersentuh. Hal ini dikarenakan teknologi mobile internet memerlukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Ditinjau dari segi terminologinya, kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani yaitu crypto yang berarti secret (rahasia) dan graphia yang berarti writing (tulisan).
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi mobile device Penjadwalan Pengiriman, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian.
Lebih terperinciCode Signing pada Perangkat Mobile dan Pengembangannya pada BlackBerry
Signing pada Perangkat Mobile dan Pengembangannya pada BlackBerry Aris Feryanto / 13507110 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbuka bagi setiap orang. Informasi tersebut terkadang hanya ditujukan bagi
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, keamanan merupakan aspek yang sangat penting dalam transaksi informasi. Informasi yang dipertukarkan tidak semuanya terbuka bagi
Lebih terperinciAnalisis Keamanan Penggunaan Kunci Publik dan Privat pada Digital Signature untuk Aplikasi Blackberry
Analisis Keamanan Penggunaan Kunci Publik dan Privat pada Digital Signature untuk Aplikasi Blackberry Matthew NIM: 13507012 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bagian ini, akan dibahas mengenai proses implementasi add-on, mulai dari deskripsi lingkungan implementasi, batasan implementasi, dan hasil yang didapatkan. Setelah
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan uraian dari sebuah sistem kedalam bentuk yang lebih sederhana dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PEMODELAN PERANGKAT LUNAK
BAB III ANALISIS DAN PEMODELAN PERANGKAT LUNAK Bab ini menjelaskan proses enkripsi dan dekripsi pada jumlah suara menggunakan algoritma RSA dan analisis kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun serta
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM
BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Pencurian dan penyalah gunaan data di era globalisasi seperti saat ini semakin sering dilakukan. Baik melalui media internet atau langsung melalui
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani. Menurut bahasa tersebut kata kriptografi dibagi menjadi dua, yaitu kripto dan graphia. Kripto berarti secret (rahasia) dan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3. ANALISA Analisa pada bab ini akan mencakup alur kerja perangkat lunak, perancangan tampilan animasi, proses pembentukan kunci, proses kerja skema otentikasi (authentication),
Lebih terperinci1. Pilih BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. kebutuhan sistem yang meliputi emulator Java2 Micro Edition(J2ME) dan telepon
Keterangan: 1. Pilih Back : berfungsi untuk kembali ke menu form daftar Tajwid. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap aplikasi Pembelajaran
Lebih terperinciAplikasi Fungsi Hash MD5 untuk Pengecekan Konten Laman Website
Aplikasi Fungsi Hash MD5 untuk Pengecekan Konten Laman Website Akbar Suryowibowo Syam - 13511048 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata kunci : Android, kriptografi, Digital Signature, fotografi, DSDro, kamera, autentikasi
Studi dan Implementasi Digital Signature untuk Fotografi pada Device Android Danang Tri Massandy (13508051) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPerancangan dan Implementasi Aplikasi Bluetooth Payment untuk Telepon Seluler Menggunakan Protokol Station-to-Station
Ultima Computing Husni Perancangan dan Implementasi Aplikasi Bluetooth Payment untuk Telepon Seluler Menggunakan Protokol Station-to-Station EMIR M. HUSNI Sekolah Teknik Elektro & Informatika, Institut
Lebih terperinciPENGGUNAAN DIGITAL SIGNATURE DALAM SURAT ELEKTRONIK DENGAN MENYISIPKANNYA PADA DIGITIZED SIGNATURE
PENGGUNAAN DIGITAL SIGNATURE DALAM SURAT ELEKTRONIK DENGAN MENYISIPKANNYA PADA DIGITIZED SIGNATURE Ari Wardana 135 06 065 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditemukan oleh Rivest, Shamir dan Adleman (RSA) pada tahun
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Algoritma Kriptografi RSA Algoritma kriptografi RSA adalah algoritma untuk keamanan data yang ditemukan oleh Rivest, Shamir dan Adleman (RSA) pada tahun 1977-1978.
Lebih terperinciPenerapan algoritma RSA dan Rabin dalam Digital Signature
Penerapan algoritma RSA dan Rabin dalam Digital Signature Gilang Laksana Laba / 13510028 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sistem Dalam aplikasi ini spesifikasi sitem menggunakan dua buah perangkat yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut ini adalah kebutuhan
Lebih terperinciTandatangan Digital. Yus Jayusman STMIK BANDUNG
Tandatangan Digital Yus Jayusman STMIK BANDUNG 1 Review materi awal Aspek keamanan yang disediakan oleh kriptografi: 1. Kerahasiaan pesan (confidentiality/secrecy) 2. Otentikasi (authentication). 3. Keaslian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi pada masa sekarang ini, dimana penggunaan jaringan internet sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan saling
Lebih terperinciPERANCANGAN PEMBANGKIT TANDA TANGAN DIGITAL MENGGUNAKAN DIGITAL SIGNATURE STANDARD (DSS) Sudimanto
Media Informatika Vol. 14 No. 2 (2015) PERANCANGAN PEMBANGKIT TANDA TANGAN DIGITAL MENGGUNAKAN DIGITAL SIGNATURE STANDARD (DSS) Abstrak Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Syaukani, (2003) yang berjudul Implementasi Sistem Kriptografi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian aplikasi dilakukan berdasarkan pada skenario pengujian yang ditentukan. 30
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sub bab ini berisikan tentang analisa sistem yang akan dibangun. Sub bab ini membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Secara umum data dikategorikan menjadi dua, yaitu data yang bersifat rahasia dan data yang bersifat tidak rahasia. Data yang bersifat tidak rahasia
Lebih terperinciKriptografi Citra Menggunakan Metode Rivest-Shamir-Adleman Chinese Remainder Theorem Di Konsultan XYZ
Kriptografi Citra Menggunakan Metode Rivest-Shamir-Adleman Chinese Remainder Theorem Di Konsultan XYZ Eko Budi Setiawan, Yogie Setiawan Nugraha Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia,
Lebih terperinciSkema Boneh-Franklin Identity-Based Encryption dan Identity-Based Mediated RSA
Skema Boneh-Franklin Identity-Based Encryption dan Identity-Based Mediated RSA Dedy Sutomo, A.Ais Prayogi dan Dito Barata Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dijelaskan tahap implementasi perangkat lunak simulasi SMS-
BAB V IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dijelaskan tahap implementasi perangkat lunak simulasi SMS- Banking. Implementasi perangkat lunak tersebut didasarkan pada analisis dan perancangan perangkat lunak
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. Pada tahap analisis, dilakukan penguraian terhadap topik penelitian untuk
BAB III ANALISIS Pada tahap analisis, dilakukan penguraian terhadap topik penelitian untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi proses-prosesnya serta kebutuhan yang diperlukan agar dapat diusulkan suatu
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. untuk dioperasikan. Dalam implementasi Analisis Enkripsi dan Dekripsi File Teks
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakan sistem agar siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi Analisis Enkripsi dan Dekripsi
Lebih terperinciPenerapan digital signature pada social media twitter
Penerapan digital signature pada social media twitter Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia arief.suharsono@comlabs.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB III BAB III METODE PENELITIAN
BAB III BAB III METODE PENELITIAN Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu membangun model perangkat lunak algoritma Pohlig-Hellman multiple-key berdasarkan algoritma RSA multiple-key, maka pada bab ini dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN , 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan dari aplikasi enkripsi dan dekripsi RSA pada smartphone android, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang ada pada pembuatan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini mengulas tentang proses implementasi perangkat lunak, dari hasil perancangan yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu terdapat hasil-hasil pengujian untuk membuktikan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DSA (DIGITAL SIGNATURE ALGORITHM) MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DSA (DIGITAL SIGNATURE ALGORITHM) MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Nora Herawati 1, R. Rizal Isnanto 2, Adian Fatchurrohim 3 Abstract: The digital signature is a value of
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini akan membahas tentang pengujian dan implementasi hasil program yang telah dibuat. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah
Lebih terperinciKriptografi Elliptic Curve Dalam Digital Signature
Kriptografi Elliptic Curve Dalam Digital Signature Ikmal Syifai 13508003 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciTanda Tangan Digital Majemuk dengan Kunci Publik Tunggal dengan Algoritma RSA dan El Gamal
Tanda Tangan Digital Majemuk dengan Kunci Publik Tunggal dengan Algoritma RSA dan El Gamal Muhamad Fajrin Rasyid 1) 1) Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40132, email: if14055@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinci1. Pendahuluan. Aplikasi ini digunakan untuk memberikan digital signature terhadap file executable JAR. Permasalahan yang timbul diantaranya :
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring semakin populernya bahasa pemrograman java maka semakin banyak pula bermunculan file-file executable JAR di internet. File executable JAR adalah file executable
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani. Menurut bahasa tersebut kata kriptografi dibagi menjadi dua, yaitu kripto dan graphia. Kripto berarti secret (rahasia) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keamanannya. Oleh karena itu, dikembangkan metode - metode kriptografi file
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi, tidak lepas dari permasalahan keamanannya. Oleh karena itu, dikembangkan metode - metode kriptografi file yang digunakan sebelum
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap sistem yang yang ada saat ini, secara umum banyak pengguna fasilitas email yang
Lebih terperinciALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI
ALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI E-MAIL Satya Fajar Pratama NIM : 13506021 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16021@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciBAB VI PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan proses serta hasil pengujian yang dilakukan terhadap
BAB VI PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan proses serta hasil pengujian yang dilakukan terhadap protokol SMS-Banking yang dibuat serta implementasinya pada perangkat lunak simulasi. Pembahasan dalam
Lebih terperinciPenerapan ECC untuk Enkripsi Pesan Berjangka Waktu
Penerapan ECC untuk Enkripsi Pesan Berjangka Waktu Dinah Kamilah Ulfa-13511087 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak berhak. Permasalahan tersebut membuat aspek keamanan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat serta melahirkan beberapa inovasi baru dalam
Lebih terperinciRancangan Protokol dan Implementasi Website checker Berbasis Tanda Tangan Digital
Rancangan Protokol dan Implementasi Website checker Berbasis Tanda Tangan Digital Daniel Widya Suryanata / 13509083 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Bilangan 2.1.1 Keterbagian Jika a dan b Z (Z = himpunan bilangan bulat) dimana b 0, maka dapat dikatakan b habis dibagi dengan a atau b mod a = 0 dan dinotasikan dengan
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma RSA dan Diffie-Hellman
Perbandingan Algoritma RSA dan Diffie-Hellman Yudi Retanto 13508085 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan Perancangan Aplikasi Keamanan Data Dengan Metode End Of File (EOF) dan Algoritma
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini mengulas tentang proses implementasi perangkat lunak, dari hasil perancangan yang dibuat sebelumnya. Selain itu juga terdapat hasil-hasil pengujian kebenaran dari
Lebih terperinciPENERAPAN TANDA TANGAN DIGITAL UNTUK OTENTIKASI SMS - BANKING
PENERAPAN TANDA TANGAN DIGITAL UNTUK OTENTIKASI SMS - BANKING Budiono NIM : 13503013 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl Ganesha 10, Bandung E-mail : if13013@students.if.itb.ac.id,
Lebih terperinciBab 2: Kriptografi. Landasan Matematika. Fungsi
Bab 2: Kriptografi Landasan Matematika Fungsi Misalkan A dan B adalah himpunan. Relasi f dari A ke B adalah sebuah fungsi apabila tiap elemen di A dihubungkan dengan tepat satu elemen di B. Fungsi juga
Lebih terperinciKeamanan Sistem Komputer. Authentication, Hash Function, Digital Signatures, Quantum Cryptography
Keamanan Sistem Komputer Authentication, Hash Function, Digital Signatures, Quantum Cryptography Identification vs Authentication Identifikasi, menyatakan identitas suatu subjek Autentikasi, membuktikan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang analisa dan perancangan aplikasi untuk mengamankan informasi yang terdapat dalam file. Dalam proses pengamanan informasi pada sebuah
Lebih terperinciPengaman Pengiriman Pesan Via SMS dengan Algoritma RSA Berbasis Android
A-1 Pengaman Pengiriman Pesan Via SMS dengan Algoritma RSA Berbasis Android Andi Riski Alvianto dan Darmaji Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma Kunci Nirsimetris ElGammal dan RSA pada Citra Berwarna
Perbandingan Algoritma Kunci Nirsimetris ElGammal dan RSA pada Citra Berwarna Whilda Chaq - 13511601 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciAnalisis dan Implementasi Pengamanan Pesan pada Yahoo! Messenger dengan Algoritma RSA
Analisis dan Implementasi Pengamanan Pesan pada Yahoo! Messenger dengan Algoritma RSA Mohamad Irvan Faradian Program Studi Teknik Informatika, STEI, ITB, Bandung 40132, email: if14024@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciAnalisis Implementasi Algoritma Kunci Publik pada Tanda Tangan Digital
Analisis Implementasi Algoritma Kunci Publik pada Tanda Tangan Digital Muhammad Luthfi 13507129 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental, yaitu penelitian yang pengumpulan datanya melalui pencatatan secara langsung dari hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PENGUJIAN
BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN IV. Lingkungan Hasil Implementasi Hasil yang dilakukan menggunakan sebuah perangkat computer untuk membangun perangkat lunak dan sebuah telpon seluler yang digunakan melakukan
Lebih terperinciPROTOKOL KEAMANAN DOKUMEN DIGITAL PADA SISTEM E-PROCUREMENT MENGGUNAKAN AES, RSA, DAN SHA1 PERMADHI SANTOSA
PROTOKOL KEAMANAN DOKUMEN DIGITAL PADA SISTEM E-PROCUREMENT MENGGUNAKAN AES, RSA, DAN SHA1 PERMADHI SANTOSA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab V ini akan dibahas mengenai implementasi hasil dari analisis dan perancangan perangkat lunak yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya pada tugas akhir ini
Lebih terperinciOtentikasi dan Tandatangan Digital (Authentication and Digital Signature)
Bahan Kuliah ke-18 IF5054 Kriptografi Otentikasi dan Tandatangan Digital (Authentication and Digital Signature) Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciImplementasi Lingkungan Pengembangan Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sistem
terdiri dari informasi profil pelanggan, update password dan simulasi. Desain proses disajikan dalam bentuk flowchart dan bagan yang akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan. Implementasi Lingkungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya uji coba Pada perancangan aplikasi chatting menggunakan algoritma kriptografi vigenere cipher, penulis melakukan uji coba terhadap program aplikasi yang telah selesai
Lebih terperinciImplementasi dan Analisis Perbandingan Algoritma MAC Berbasis Fungsi Hash Satu Arah Dengan Algoritma MAC Berbasis Cipher Block
Implementasi dan Analisis Perbandingan Algoritma MAC Berbasis Fungsi Hash Satu Arah Dengan Algoritma MAC Berbasis Cipher Block Pudy Prima 13508047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro
Lebih terperinciDigital Signature Standard (DSS)
Bahan Kuliah ke-19 IF5054 Kriptografi Digital Signature Standard (DSS) Disusun oleh: Ir. Rinaldi Munir, M.T. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung 2004 19. Digital Signature Standard
Lebih terperinciBab 3. Metode dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Dalam perancangan dan pengimplementasian perangkat lunak diperlukan perancangan sistem terlebih dahulu yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna tentang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi
2 2 Penelitian ini berfokus pada poin a, yaitu pengembangan sistem mobile serta melakukan perlindungan komunikasi data. 3 Spesifikasi sistem dibuat berdasarkan pada alur proses penilangan yang berlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cepat mengirim informasi kepada pihak lain. Akan tetapi, seiring
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi yang pesat saat ini sangat memudahkan manusia dalam berkomunikasi antara dua pihak atau lebih. Bahkan dengan jarak yang sangat
Lebih terperinciEnkripsi Dan Deskripsi Menggunakan Algoritma RSA
Enkripsi Dan Deskripsi Menggunakan Algoritma RSA SANTOMO Fakultas Teknik, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Jl. Manunggal No. 61, Tuban / www.unirow.ac.id. Email :Santomo97@gmail.com Abstrak : Ide dasar
Lebih terperinciDASAR PEMOGRAMAN JAVA
DASAR PEMOGRAMAN JAVA Pertemuan ke-2 Oleh: Winda Aprianti Tipe Data Bilangan Karakter Kata atau Kalimat Boolean Literal merepresentasikan nilai suatu tipe, dimana tipe itu sendiri menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciPembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah
Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah Junita Sinambela (13512023) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinci