Bahan Diskusi untuk Pengembangan Strategi Kesehatan Ibu, Anak, dan Remaja. Atmarita Jakarta, 13 Maret 2015
|
|
- Yulia Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bahan Diskusi untuk Pengembangan Strategi Kesehatan Ibu, Anak, dan Remaja Atmarita Jakarta, 13 Maret
2 Dasar Pemikiran Source: Ricardo Uauy, et.al, 2011 There is now considerable evidence that nutritional imbalances during gestation and lactation are linked to non-communicable diseases, such as obesity, cardiovascular disease, diabetes, hypertension, and cancer. If metabolic disturbances occur during critical time windows of development, the resulting epigenetic alterations can lead to permanent changes in tissue and organ structure or function and predispose individuals to disease. GIZI PILAR SDM CERDAS DAN BERKUALITAS 2
3 Barker s hypothesis The fetal origins of adult disease (FOAD) hypothesis..risk factors from intrauterine environmental exposures affect the fetus development during sensitive periods, and increases the risk of specific diseases in adult life. 3
4 Masa Emas dan Kritis Pertumbuhan dan Perkembangan Anak: MASA EMAS DAN KRITIS Kehamilan & Pertumbuhan Janin 1000 hari pertama Kehidupan Pertumbuhan Bayi & Anak Membangun tinggi badan potensial Pertumbuhan otak Membangun berat badan potensial Untuk Mencapai Tinggi dan Berat badan optimal Butuh gizi mikro & protein Butuh Kalori Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro) secara seimbang, diperoleh dari menyusui eksklusif sampai 6 bulan, diteruskan dengan ASI dan MP-ASI Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN 4
5 Kerangka Teori: Continuum of Care Pelayanan bagi anak SD Pelayanan bagi balita Lansia Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja Konseling Upaya Kes Sklh Konseling Kualitas Degenerasi Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll Kespro remaja Pelayanan PUS & WUS Konseling Gizi dan kesehatan Pelayanan KB Pemeriksaan Kehamilan Konseling ANC terpadu Fe & asam folat Persalinan, nifas & neonatal Pelayanan bagi bayi Konseling Inisiasi Menyusu Dini KB pasca persalinan Konseling ASI eksklusif Imunisasi dasar lengkap MPASI Pemantauan pertumbuhan Konseling Pemantauan pertumbuhan & perkembangan 5
6 Kartu Menuju Sehat KMS seberapa pentingnya? 6
7 7
8 Kecenderungan Frekuensi Pemantauan Pertumbuhan Balita dalam 6 bulan Terakhir: ,0 50,0 45,4 44,6 40,0 34,3 30,0 20,0 29,1 21,1 25,5 10,0 0,0 4 kali 1 3 kali Tidak Pernah
9 Dampak yang terjadi dari ketidakberlangsungannya pemantauan pertumbuhan di Indonesia 9
10 Mean Z-Scores Growth Faltering ,00 0,50 WAZ HAZ WHZ 0, ,50-1,00-1,50-2,00 Umur (Bulan)
11 Pola Pertumbuhan Balita,
12 Proporsi balita 0-59 bulan menurut Status Gizi (TB/U & BB/TB) ,0 3,9 4,8 5,1 80,0 45,9 49,1 48,6 60,0 40,0 11,4 7,4 11,1 9,6 7,6 6,8 20,0 29,1 25,3 27,4 0,0 2,3 2,1 2, Pendek-kurus Pendek-Normal Pendek-Gemuk Normal-kurus Normal-normal Normal-gemuk
13 Rata2 Tinggi Badan (cm) Rata2 Tinggi Badan (cm) Rata-rata Tinggi Badan Anak Umur 5-18 tahun dibanding Rujukan (WHO 2007) : Laki-laki Perempuan 190,0 180,0 Beda 12,5 cm 190,0 180,0 170,0 170,0 Beda 9,8 cm 160,0 160,0 150,0 150,0 140,0 140,0 130,0 130,0 120,0 120,0 110,0 110,0 100, Umur (tahun) 100, Umur (tahun) Rujukan Reference
14 Rata-rata Tinggi Badan (cm) Rata2 Tinggi Badan (cm) Rata-rata Tinggi Badan Anak Umur 5-18 tahun dibanding Rujukan (WHO 2007) menurut Tempat tinggal, 2013 Laki-laki Perempuan 190,0 190,0 180,0 180,0 170,0 170,0 160,0 160,0 150,0 150,0 140,0 130,0 120,0 Kota & Desa, beda 2,7 cm 140,0 130,0 120,0 Kota & Desa, beda 1,7 cm 110,0 110,0 100, Umur (Tahun) 100, Umur (tahun) Reference Kota Desa Rujukan Kota Desa 14
15 Intergenerational of Growth Failure 15
16 Two young women:16-17 yrs 1 st Visit to health Facility:5-6month gestation age K4?? 16
17 31,3 30,9 Proporsi Wanita Usia Subur Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) *) : 2007 & ,8 18,2 16,1 13,1 12,7 10,2 12,6 8,9 10,3 7,9 5,6 8,1 38,5 46,6 30,1 30,6 20,9 19,3 21,4 13,6 17,3 11,3 17,6 10,7 20,7 11,8 50, , ,0 40,0 30,0 30,0 20,0 20,0 10,0 10,0 0, , = Hamil Tidak Hamil Hamil Tidak Hamil *) Risiko KEK jika Lingkar lengan atas (LILA)<23,5 cm 17
18 Proporsi Berat Badan Lahir: *) 100,0% 80,0% 82,5% 85,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% 11,1% 10,2% 6,4% 4,8% <= gr > gr > gr *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan 18
19 100,0 Proporsi Panjang Badan Lahir: 2013*) 80,0 76,4 60,0 40,0 20,0 0,0 20,2 3,3 <48 cm cm > 52 cm *) Berdasarkan 45% sampel balita yang punya catatan 19
20 Maluku Bengkulu Aceh Sultra Kalsel Sumbar Gorontalo Malut Pabar Kalteng Riau Jambi Sulut Kep.Riau Bali Lampung Jabar Sumut Banten Indonesia Babel Sulsel Sulbar DKI NTB Kaltim Sumsel NTT Jatim Kalbar Jateng DIY Sulteng Papua Proporsi Anak dengan Berat Badan <2500 gr & Panjang Badan Lahir <48 cm, ,0 8,0 7,6 6,0 4,0 4,3 2,0 0,0 0,8 *) Berdasarkan 45% sampel balita yang punya catatan 20
21 Proporsi Balita Gizi Kurang, Pendek, Kurus, Gemuk *) menurut Umur & Jenis kelamin, 2013 Laki-laki Perempuan 50,0 50,0 45,0 40,0 41,2 43,0 39,4 37,8 45,0 40,0 36,1 40,9 39,9 38,7 35,0 30,0 25,0 20,0 15,0 10,0 29,8 27,6 16,4 22,3 14,6 12,5 19,3 16,4 16,0 23,0 10,0 15,3 22,5 10,0 12,7 21,6 10,9 10,9 11,4 10,4 35,0 30,0 25,0 20,0 15,0 10,0 27,3 21,4 22,4 10,5 11,5 9,9 15,0 15,6 12,2 21,6 11,1 12,1 22,9 9,6 11,0 24,4 10,0 11,4 10,0 11,0 5,0 5,0 0,0 0-5 bl 6-11 bl bl bl bl bl 0,0 0-5 bl 6-11 bl bl bl bl bl Gizi Kurang Pendek Kurus Gemuk Gizi Kurang Pendek Kurus Gemuk *) Gizi Kurang (BB/U), Pendek (TB/U), Kurus (BB/TB <-2SD; Gemuk (BB/TB) >2SD 21
22 Preavlensi 29,0 27,5 27,7 25,5 27,6 25,1 23,3 28,1 27,8 26,0 26,2 30,8 30,7 32,3 29,7 33,7 35,1 35,8 34,9 34,1 32,8 37,7 36,7 35,9 36,5 40,2 38,9 37,4 Proporsi Anak Pendek Umur 5-18 tahun menurut Jenis Kelamin, ,0 45,0 40,0 35,0 30,0 25,0 20,0 15,0 10,0 5,0 0, Umur (tahun) Laki-laki Perempuan 22
23 Proporsi Anak 5-18 tahun (kurus dan gemuk) menurut jenis kelamin, Riskesdas 2013 Kurus (BB/TB <-2SD) Gemuk (BB/TB>+2SD) 20,0 20,0 16,0 16,0 12,0 12,0 8,0 8,0 4,0 4,0 0, Umur( (tahun) 0, Umur (tahun) Boys Girls Boys Girls 23
24 Proporsi Penduduk Dewasa >18 Tahun berdasarkan Komposit TB dan IMT, ,0 90,0 80,0 70,0 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 10,3 12,2 15,4 38,4 37,7 6,9 6,9 6,3 8,8 9,6 10,9 30,0 28,2 25,9 5,6 5,3 4, ,8 Pendek-kurus Pendek-Normal Pendek-Gemuk Normal-kurus Normal-normal Normal-gemuk 24
25 Proporsi Penduduk Dewasa >18 Tahun berdasarkan Komposit TB dan IMT, ,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0 5,6 8,6 14,0 17,9 20,1 21,3 20,7 17,6 14,2 10,4 7,3 5,0 3,1 21,2 25,4 43,7 28,6 46,4 31,3 6,7 45,0 41,1 38,3 35,6 32,9 5,7 11,0 5,0 14,0 4,2 14,3 16,7 3,5 12,4 14,5 7,5 5,1 4,1 3,7 14,5 2,7 39,8 4,6 7,5 10,7 12,9 14,0 35,6 31,7 24,4 23,3 28,2 22,7 22,6 22,3 23,2 25,2 13,9 6,9 4,8 3,3 2,7 2,2 2,2 3,1 4,2 6,2 8,9 13,9 18,3 7,5 7,2 7,3 10,0 42,8 41,0 25,4 18, Pendek-Kurus Pendek-Normal Pendek-Gemuk Normal-Kurus Normal-Normal Normal-Gemuk 25
26 Proporsi jenis sakit pada Usia dewasa dan lanjut usia, ,3 0,8 0,3 6,3 13,0 14,6 34,6 28,1 Tidak Sakit Satu Dua Tiga Empat Lima Enam >=Tujuh 26
27 Penduduk Indonesia: Umur (tahun) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Total 238, , ,
28 Jumlah Penduduk Malnutrition, 2013 Umur (tahun) Jumlah Penduduk Bermasalah Gizi menurut Klasifikasi Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota <200 ribu (185 kab/kota) ribu (167 Kab/kota) 500 ribu-1 juta (75kab/kota) >1 juta (70 kab/kota) Total Total
29 Piramida Penduduk Indonesia Hasil Proyeksi Laki-laki Lansia Perempuan Triple Burden Remaja Balita & Anak Juta 29
30 Apa yang harus dilakukan agar terjadi perubahan? 30
31 SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI UPAYA PERBAIKAN GIZI KELUARGA (UPGK) MASYARAKAT Intervensi Jangka panjang Seluruh Keluarga 1. Konseling Gizi a. ASI Eksklusif b. MP-ASI c. Gizi Seimbang c. Pola ASUH - 2. Promosi Pemantauan pertumbuhan 3. Garam Yodium 4. Taman Gizi 5. Income Generating KMS utk 05 th (K) BB Naik (N) Penimbangan (D) Konseling Supl. Gizi mikro Pelayanan Kes. Dasar Gizi Kurang Gizi Buruk + infeksi/sakit Intervensi jangka pendek/ darurat KeLuarga Miskin/Darurat 6. Bantuan Pangan - Distribusi makanan - Food for work - PMT kelompok rawan Sembuh PMT Konseling + Gizi Buruk + infeksi/sakit 1. Puskesmas Sembuh, butuh PMT 2. Rumah sakit Sembuh, tidak perlu PMT SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI KERANGKA KONSEP PERBAIKAN GIZI 31
32 Integrated Strategy Pre-pregnancy care, micronutrients, diagnostics Maternal Health Nutrition Perinatal care, Neonate care, prevention of LBW, stunting EBF, CF, deworming, IMCI Child Health All elements of Regional Strategies: pre-preg visit, pregnancy care and nutrition, EmOC, equity, data quality, etc. 32
33 Pre-pregnancy care, micronutrients, diagnostics Maternal Health Nutrition Perinatal care, Neonate care, prevention of LBW, stunting EBF, CF, deworming, IMCI Child Health All elements of Regional Strategies: pre-preg visit, pregnancy care and nutrition, EmOC, equity, data quality, etc.
34 Rekomendasi Kebijakan Advokasi, Komunikasi, Pendidikan Gizi, Peningkatan Pengetahuan Perubahan besar2-an strategi/mekanisme pelayanan untuk masyarakat Komprehensif, terintegrasi, efisien, skala prioritas Keseriusan pelaksana program, & perbaikan manajemen Keseriusan program antisipasi issue Kependudukan Penundaan usia pernikahan Pemberdayaan masyarakat yang jelas dapat mengentaskan kemiskinan Promosi Perilaku Hidup Sehat terus menerus Surveilans & Monev antisipasi perubahan implementasi program yang tidak cocok 34
35 Terima Kasih 35
SDM Indonesia Masa Mendatang
SDM Indonesia Masa Mendatang (The Future Figures of Indonesian Human Resources) Atmarita, MPH, Dr.PH Source: Ricardo Uauy, et.al, 2011 GIZI PILAR SDM CERDAS DAN BERKUALITAS There is now considerable evidence
Lebih terperinciSTATUS GIZI. Website:
STATUS GIZI Baku Standar yang Digunakan 1 Anak balita WHO Anthropometri 2005 2 Anak umur 5-18 th WHO Anthropometri 2007 (5-19 th) 3 Risiko KEK WUS (LiLA 90, P >80) 5 Status
Lebih terperinciPROFIL KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU, KECUKUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MASYARAKAT INDONESIA (ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014)
PROFIL KONSUMSI MAKANAN INDIVIDU, KECUKUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI MASYARAKAT INDONESIA (ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014) Dr. Siswanto, MHP, DTM Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes
Lebih terperinciGRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN
GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007
Lebih terperinciEVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014)
EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014) P R A W I D Y A K A R Y A P A N G A N D A N G I Z I B I D A N G 1 : P E N I N G K A T A N G I Z I M A S Y A R A K A T R I S E T P E N
Lebih terperinciKESEHATAN ANAK. Website:
KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut
Lebih terperinciProf. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK. Disampaikan pada Seminar Hari Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 25 Februari 2015
Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK. Disampaikan pada Seminar Hari Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 25 Februari 2015 1 Lingkungan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak SISTEM MAKRO
Lebih terperinciRISET KESEHATAN DASAR 2010 BLOK
RISET KESEHATAN DASAR 2 BLOK KESEHATAN ANAK JENIS DATA Jenis data yang disajikan : berat badan lahir kepemikilan KMS dan Buku KIA, penimbangan balita, kapsul vitamin A, pemberian ASI proses mulai menyusui
Lebih terperinciPROGRAM AKSELERASI PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT
PROGRAM AKSELERASI PENINGKATAN GIZI MASYARAKAT Oleh : Dr. Sri Astuti Soeparmanto MSc(PH) Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan SEMINAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI HPS 2007 Landasan
Lebih terperinciHASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) TAHUN Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan 2017
HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) TAHUN 2016 Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan 2017 2 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT Puji syukur
Lebih terperinciPEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:
PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan upaya kesehatan/memperbaiki keadaan kesehatan yang
Lebih terperinciHASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) TAHUN Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan 2018
1 HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) TAHUN 2017 Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan 2018 2 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT Puji syukur
Lebih terperinciPERANAN GIZI DALAM MEMANFAATKAN BONUS DEMOGRAFI
PERANAN GIZI DALAM MEMANFAATKAN BONUS DEMOGRAFI Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK (Plt. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Disampaikan pada Kongres PERSAGI XV Yogyakarta, 25 November
Lebih terperinciCEDERA. Website:
CEDERA Definisi Cedera Cedera merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh kekuatan yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diduga sebelumnya Definisi operasional: Cedera yang
Lebih terperinciKESEHATAN REPRODUKSI. Website:
KESEHATAN REPRODUKSI Tujuan Umum: Menyediakan informasi mengenai indikator kesehatan ibu dan besaran masalah kesehatan reproduksi Khusus: Memperoleh informasi kejadian kehamilan di rumah tangga Memperoleh
Lebih terperinciKajian Masalah Kesehatan Berdasarkan Siklus Kehidupan. Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Kajian Masalah Kesehatan Berdasarkan Siklus Kehidupan Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Sistimatika Penyajian Prediksi kependudukan Siklus kehidupan Kerangka pikir Kesehatan menurut sikus
Lebih terperinciTANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan
TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan Mengapa Terjadi Kurang Gizi di Indonesia? Hanya 36% balita 6-23 bulan yang mengkonsumsi asupan makanan berkecukupan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ART UMUR 10 TAHUN Tujuan Memperoleh informasi tentang pengetahuan, sikap dan perilaku individu maupun RT dalam pencegahan kesehatan dan perilaku berisiko terjadinya penyakit.
Lebih terperinciDirektorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010
PENCAPAIAN DAN UMPAN BALIK PELAPORAN INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT 2010 Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010 SASARAN PEMBINAAN
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI 1. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI MK 2018 2. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN
Lebih terperinciINDONESIA Percentage below / above median
National 1987 4.99 28169 35.9 Converted estimate 00421 National JAN-FEB 1989 5.00 14101 7.2 31.0 02371 5.00 498 8.4 38.0 Aceh 5.00 310 2.9 16.1 Bali 5.00 256 4.7 30.9 Bengkulu 5.00 423 5.9 30.0 DKI Jakarta
Lebih terperinciJl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9 Jakarta. p f
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9 Jakarta p. 021 5203883 f. 021 5210176 direktoratbinagizi@gmail.com www.gizi.depkes.go.id Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 Direktorat Bina Gizi Ditjen Bina
Lebih terperinciKEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT Bali, 19 April 2018 1 SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN 2. KEBIJAKAN PROGRAM KESMAS 3. CAPAIAN INDIKATOR KESMAS YANG BELUM TERCAPAI
Lebih terperinciAKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MASALAH GIZI DAN PENGUATAN PELAYANAN GIZI DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI INDONESIA
PERKEMBANGAN MASALAH GIZI DAN PENGUATAN PELAYANAN GIZI DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI INDONESIA Direktur Bina Gizi Ditjen Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI Disampaikan pada Launching Proyek Kesehatan
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciWORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
Lebih terperinciDr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK
Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Millennium Development Goals (MDGs) Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan global Komitmen Indonesia kepada masyarakat Suatu kesepakatan dan kemitraan global
Lebih terperinciPropinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung
2.11.3.1. Santri Berdasarkan Kelas Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin) Tingkat Ulya No Kelas 1 Kelas 2 1 Aceh 19 482 324 806 2 Sumut 3 Sumbar 1 7-7 4 Riau 5 Jambi 6 Sumsel 17 83 1.215 1.298 7 Bengkulu
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPenerapan Kebijakan Jaminan Persalinan dalam Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana
Penerapan Kebijakan Jaminan Persalinan dalam Mendukung Pelayanan Keluarga Berencana Disampaikan dlm Pertemuan Medis Teknis Tingkat Provinsi Tahun 2011 Grandcity, 21 Maret 2011 Kerangka Penyajian o Situasi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciFARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL. Website:
FARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL RUANG LINGKUP Obat dan Obat Tradisional (OT) Obat Generik (OG) Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) TUJUAN 1. Memperoleh informasi tentang jenis obat
Lebih terperinciKesehatan Gigi danmulut. Website:
Kesehatan Gigi danmulut Latar Belakang Survey gigi bersifat nasional Dilaksanakan secara periodik yaitu : SKRT 1995 SKRT 2001 SKRT 2004 RISKESDAS 2007 RISKESDAS 2013 Data diperlukan untuk advokasi, peremcanaan,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAFTAR ISI Kondisi Umum Program Kesehatan... 1 1. Jumlah Kematian Balita dan Ibu pada Masa Kehamilan, Persalinan atau NifasError! Bookmark not
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI
PENYELENGGARAAN PROGRAM DI TINGKAT PROVINSI INPUT Kebijakan nasional Peraturan dan perundangan Pedoman /Juknis/Juklak Kurmod Bahan Advokasi Kit Pelatihan, Sosialisasi, Orientasi, Pembinaan Pencatatan dan
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat ini
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada
Lebih terperinciPENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011
PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011 ARAHAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN TINGKAT NASIONAL (MUSRENBANGNAS) 28 APRIL 2010
Lebih terperinciPEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT
Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan
Lebih terperinciSTRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI Wiko Saputra Peneliti Kebijakan Publik Perkumpulan Prakarsa PENDAHULUAN 1. Peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) 359 per
Lebih terperinciKESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN. Website:
KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN Pendahuluan Indera penglihatan dan pendengaran saja Data prevalensi kebutaan dan ketulian skala nasional perlu diperbarui Keterbatasan waktu untuk pemeriksaan mata
Lebih terperinciSAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan bimbingannya, bahwa Kementerian Kesehatan telah memiliki data status gizi balita tahun 2015
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif.
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat ini
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
Lebih terperinciPEMBAHASAN PENGEMBANGAN REGULASI MUTU PELAYANAN KIA DI RS: ANTARA DAERAH TERPENCIL DENGAN DAERAH KOMPETENSI TINGGI
PEMBAHASAN PENGEMBANGAN REGULASI MUTU PELAYANAN KIA DI RS: ANTARA DAERAH TERPENCIL DENGAN DAERAH KOMPETENSI TINGGI Dr. Budihardja, dj DTMH, MPH 13 April 2011 1 MDG 5 - Target 5A : Mengurangi 3/4 angka
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
Lebih terperinciPEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015
PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015 Penilaian Status Capaian Pelaksanaan Kegiatan/ Program Menurut e-monev DJA CAPAIAN KINERJA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciDisabilitas. Website:
Disabilitas Konsep umum Setiap orang memiliki peran tertentu = bekerja dan melaksanakan kegiatan / aktivitas rutin yang diperlukan Tujuan Pemahaman utuh pengalaman hidup penduduk karena kondisi kesehatan
Lebih terperinciDinas Kesehatan Aceh 2016
Dinas Kesehatan Aceh 2016 ARAH KEBIJAKAN 2015-2019 Peningkatan surveilans gizi termasuk 1 pemantauan pertumbuhan Peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, dll 2 PERBAIKAN GIZI Peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk mencapainya, faktor
Lebih terperinciKEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL
Lebih terperinciRELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI DI INDONESIA. Asih Setiarini Disampaikan pada Seminar Gizi untuk Bangsa V Depok, 30 Agustus 2016
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI DI INDONESIA Asih Setiarini Disampaikan pada Seminar Gizi untuk Bangsa V Depok, 30 Agustus 2016 SISTEMATIKA Situasi Gizi di Indonesia Target Gizi dalam SDGs Peran Pendidikan
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat ini
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN, SELAKU
Lebih terperinciProfil Keaksaraan: Hasil Sensus Penduduk 2010
Profil Keaksaraan: Hasil Sensus Penduduk 2010 Razali Ritonga, MA razali@bps.go.id Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik 15 SEPTEMBER 2012 1 PENGANTAR SENSUS: Perintah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN BIOMEDIS DAN STATUS IODIUM. Website:
PEMERIKSAAN BIOMEDIS DAN STATUS IODIUM 1 Latar Belakang Data biomedis menjadi salah satu output Riskesdas 2013; Merupakan data dukung kuantitatif yang diperlukan untuk memperkuat analisis beberapa parameter
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciEfektif Intervensi Gizi dan Perkembangannya di Indonesia Oleh Prof. (Em) Soekirman Yay. Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia
Efektif Intervensi Gizi dan Perkembangannya di Indonesia Oleh Prof. (Em) Soekirman Yay. Kegizian Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia Pertemuan Nasional PDGMI 12 November 2016 11/12/2016 Prof. (Em)
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH
DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH Deskriptif Statistik Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pendataan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Tahun 2007-2008 mencakup 33 propinsi,
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciINDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)
F INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014) Kemampuan Siswa dalam Menyerap Mata Pelajaran, dan dapat sebagai pendekatan melihat kompetensi Pendidik dalam menyampaikan mata pelajaran 1
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinci4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012
4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Jumlah Lembaga No. Provinsi PTAIN PTAIS Jumlah 1. Aceh 3 20 23 2. Sumut 2 40 42 3. Sumbar 3 19 22 4. Riau 1 22 23 5. Jambi 2 15 17 6. sumsel 1 13 14 7. Bengkulu
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK
BADAN PUSAT STATISTIK KEBUTUHAN DATA KETENAGAKERJAAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN OLEH: RAZALI RITONGA DIREKTUR STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN BADAN PUSAT STATISTIK Pokok bahasan Latar Belakang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK
ISSN 2442-7659 InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI 13 12 11 10 9 8 7 Hari Anak-Anak Balita 8 April 6 5 4 3 SITUASI 2 BALITA PENDEK BALITA PENDEK Pembangunan kesehatan dalam periode
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 28/ 05/ 61/ Th,XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- 2013 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2013 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan
Lebih terperinciC UN MURNI Tahun
C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN
Lebih terperinciKONDISI KEKINIAN STATUS MMR DI INDONESIA
KONDISI KEKINIAN STATUS MMR DI INDONESIA Dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA Direktur Bina Kesehatan Ibu Disampaikan pada: 3 rd Indonesian Public Health Student Summit (IPHSS) dengan Tema Transformasi MDGs
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciSELAYANG PANDANG SIMLUH KP
SELAYANG PANDANG SIMLUH KP Jakarta, 29 April 2014 PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2014 IMPLEMENTASI SISTEM PENYULUHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia. Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kekurangan gizi, terutama pada usia dini akan berdampak pada
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPENYAKIT MENULAR. Website:
PENYAKIT MENULAR Penyakit Menular Penyakit menular memberikan Informasi insiden, period prevalence dan prevalensi penyakit secara klinis dengan/tanpa informasi laboratorium yang digali melalui kuisioner.
Lebih terperinci