Bab III Akuntabilitas Kinerja

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab III Akuntabilitas Kinerja"

Transkripsi

1 Bab III Akuntabilitas Kinerja A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dengan realisasinya. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian target kinerja, di bawah ini akan disajikan capaian kinerja atas sasaran/target yang telah ditetapkan awal Tahun Secara umum capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memuaskan dan disajikan pula informasi kinerja pembangunan pendidikan lainnya yang telah dicapai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sampai dengan tahun 2013 sebagai berikut: SASARAN STRATEGIS 1 : Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar Biasa Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi % Capaian 1) APK PAUD (3-6 tahun) ) Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD 3) Angka Partisipasi Kasar (APK) (SD/MI Paket A) 112,53 112,67 112, (SMP/MTs/Paket B) 102,11 102,12 102, Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

2 Indikator Kinerja 4) Angka Partisipasi Murni (APM) Realisasi Target Realisasi % Capaian - (SD/MI Paket A) 97,08 97,16 97, , (SMP/MTs/Paket B) 85,94 85,96 86, , ) Angka Putus Sekolah - (SD/MI) 0,20 0,18 0, , (SMP/MTs) 0,41 0,40 0, , ) Angka Mengulang - (SD/MI) 2,61 2,59 2, , (SMP/MTs) 0,21 0,20 0, , ) Angka Kelulusan (AL) - (SD/MI) 99,38 99,45 99, , (SMP/MTs) 98,01 98,31 98, , ) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 98,61 98,67 98, , ) Rasio siswa/kelas - (SD/MI) (SMP/MTs) ) Rasio siswa per guru - (SD/MI) (SMP/MTs) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

3 Indikator Kinerja 11) Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) Realisasi Target Realisasi % Capaian - (SD) ,16 - (SMP) ) Persentase peningkatan sekolah yang menerapkan pendidikan seni - (SD/MI) 10 9, ,67 166,7 - (SMP/MTs) 15,3 13, , ,3 13) Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK/SMALB/Pak et C 14) Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/ SMALB/Paket C 15) Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA 73,70 73,78 74, , ,37 54,97 55, , ,84 0,83 0, , ) Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK 17) Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK 18) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA 97,45 97,73 98, , ,20 0, , ,59 87,69 87, , ) Rasio jumlah siswa SMA:SMK 46.52: : : : : ) Rasio siswa/kelas (SMA/SMK) ) Rasio siswa per guru SMA/SMK Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

4 Indikator Kinerja Realisasi Target Realisasi % Capaian 22) Jumlah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI/SBI) jenjang SMA/SMK 23) Persentase peningkatan sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan seni ,09 8, , ,282 24) Persentase sekolah berakreditasi ,75 65, ) Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah ) Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi ,88 SASARAN STRATEGIS 2 Menurunnya buta aksara penduduk di atas usia 15 tahun Indikator Kinerja Realisasi/ Capaian Target Realisasi % Capaian 1) Angka Melek Huruf usia usia tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

5 SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan Indikator Kinerja Realisasi/ Capaian Target Realisasi % Capaian 1) Persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D ) Persentase pendidik & tenaga kependidikan bersertifikat profesi SASARAN STRATEGIS 4 Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi Indikator Kinerja 1) Jumlah hasil karya cipta mahasiswa yang dihasilkan Realisasi/ Capaian Target Realisasi % Capaian B. ANALISA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menetapkan 8 (delapan) program prioritas dan 5 (lima) program penunjang sebagaimana tercantum dalam perencanaan kinerja. Program - program utama pembangunan pendidikan yang dilaksanakan di Jawa Timur meliputi: 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajardikdas 9 tahun) 3. Program Pendidikan Menengah (Dikmen) 4. Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) 5. Program Pendidikan Luar Biasa (PLB) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

6 6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Tendik) 7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 8. Program Pendidikan Tinggi (Perti) Sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki kewajiban memenuhi target kinerja sasaran strategis dengan indikator kinerja utama sebagai tolok ukur capaian program yang telah ditetapkan. Ketercapaian indikator kinerja tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Berikut disajikan tingkat ketercapaian indikator kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 berdasarkan sasaran strategis. SASARAN STRATEGIS 1: Meningkatkan aksesbilitas dan peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (Dikdas), pendidikan menengah (Dikmen) dan pendidikan luar biasa (PLB) Pencapaian target kinerja atas sasaran tersebut adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian % Capaian 1. APK PAUD (3-6 tahun) Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD 3. Angka Partisipasi Kasar (APK) (SD/MI Paket A) ,53 112,67 112,69 112, (SMP/MTs/Paket B) ,11 102,12 102,15 102, Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

7 INDIKATOR KINERJA 4. Angka Partisipasi Murni (APM) Target Realisasi/Capaian % Capaian (SD/MI Paket A) ,08 97,16 97,23 97, (SMP/MTs/Paket B) ,94 85,96 86,07 86, Angka Putus Sekolah - (SD/MI) ,20 0,18 0,13 0, (SMP/MTs) ,41 0,40 0,39 0, Angka Mengulang Jenjang SD/MI - (SD/MI) ,61 2,59 2,13 1, (SMP/MTs) ,21 0,20 0,15 0, Angka Kelulusan (AL) - (SD/MI) ,38 99,45 99,91 99, (SMP/MTs) ,01 98,31 98,88 98, Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 96 98,61 98,67 98,85 98, Rasio siswa/kelas - (SD/MI) (SMP/MTs) Rasio siswa per guru - (SD/MI) (SMP/MTs) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

8 Target Realisasi/Capaian % INDIKATOR KINERJA Capaian 11. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) - (SD) (SMP) Persentase peningkatan sekolah yang menerapkan pendidikan seni - (SD) (SMP) Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK 14. Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C 15. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA 16. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK ,70 73,78 74,21 78, ,37 54,97 55,94 59, ,84 0,83 0,80 0, ,45 97,73 98,14 98, Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK ,20 0, , Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA 19. Rasio siswa/kelas (SMA/SMK) 20. Rasio siswa per guru SMA/SMK ,59 87,69 87,78 87, Rasio jumlah siswa SMA:SMK 40.00: : : : : Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

9 INDIKATOR KINERJA 22. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) jenjang SMA/SMK 23. Persentase peningkatan sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan seni 24. Persentase sekolah berakreditasi 25. Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah 26. Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi Target Realisasi/Capaian % Capaian , Sasaran strategis ini didukung oleh beberapa program, di antaranya: a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimaksudkan untuk mengoptimalkan perkembangan kapabilitas kecerdasan anak. Program pendidikan ini bukan hanya sekedar untuk memberikan pengalaman belajar, tetapi dimaksudkan untuk menyiapkan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sejak usia dini. Program PAUD bertujuan agar semua anak usia dini, laki laki maupun perempuan, terutama yang berasal dari keluarga miskin, memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki dan tahap perkembangan atau tingkat usia mereka, sebagai persiapan mengikuti pendidikan jenjang sekolah dasar. Program ini dititikberatkan pada peningkatan akses dan pelayanan pendidikan melalui jalur formal, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), dan bentuk lain yang sederajat; juga jalur pendidikan non-formal berbentuk Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

10 sederajat; serta informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dalam rangka membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar memiliki kesiapan memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA 1. APK PAUD (3-6 tahun) 2. Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD Target Realisasi/Capaian % Capaian Berdasarkan kondisi data kinerja sasaran PAUD di atas, dapat kita lihat perkembangannya dari tahun ke tahun persentasenya semakin meningkat. Di tahun 2012 APK PAUD mencatat perkembangan yang menggembirakan yaitu sebesar 84.44%, dan meningkat di tahun 2013 sebesar 86.36%. Pencapaian APK PAUD pada tahun 2013 yang melampaui target menunjukkan bahwa semakin banyak anak usia 3 6 tahun yang terlayani oleh PAUD melalui jenjang formal (TK) maupun nonformal (KB, TPA, SPS). Capaian Kinerja di atas dicapai melalui berbagai kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di antaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan Mutu TK/RA (067) 2. Kegiatan : Manajemen pendidikan TK/RA (068) 3. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu PAUD (069) 4. Kegiatan : Pengembangan manajemen PAUD (076) Jumlah peserta didik Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) pada tahun 2012 menurun dari sebanyak orang pada tahun 2011 menjadi orang. Namun, pada tahun 2013 jumlah siswa meningkat pesat menjadi orang. Adapun jumlah lembaga, kelas dan guru TK terus mencatatkan perkembangan yang menggembirakan dari tahun ke tahun seperti rincian tabel berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

11 Tabel 5 Perkembangan pendidikan formal pada jenjang TK/RA Tahun No. Komponen Satuan Pend Usia 4-6 tahun Pend Usia 3-6 tahun 2 Siswa a. TK b. RA 3 Guru a. TK b. RA 4 Lembaga a. TK b. RA 5 Kelas a. TK b. RA Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Lembaga Lembaga Lembaga Kelas Kelas Kelas Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/ / /2013 Dinas Pendidikan Jawa Timur Jumlah penduduk usia Taman Kanak-Kanak yaitu usia 4-6 tahun di Provinsi Jawa Timur (menurut BPS) menunjukkan peningkatan dari orang pada 2011 menjadi orang pada tahun 2012, sedangkan untuk pengukuran di tahun 2013, tolok ukur dari BPS telah berubah dari jumlah penduduk usia 4-6 menjadi jumlah penduduk usia 3-6 tahun sebanyak orang. Berbagai kegiatan untuk mendukung keberhasilan Program Pendidikan Anak Usia Dini juga terlaksana, di antaranya Workshop Pengembangan Manajemen UKS TK, Workshop Pengembangan Fisik Motorik di TK, Workshop Pengembangan Bahasa dan Kognitif di TK, Workshop Kontekstual Pembelajaran di TK, Workshop Pengembangan Manajemen TK, Workshop Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

12 Penguatan Kinerja Pengawas di TK, Rakor Evaluasi Program TK, Workshop Pembuatan Alat Peraga Edukatif di TK, Workshop Program Pembelajaran di TK, Workshop Pembuatan Buku Cerita Bergambar Di TK, Workshop Pengembangan Kognitif Melalui Permainan, Workshop Pengembangan Pembelajaran Atraktif di TK, Workshop Pembuatan Media Pembelajaran dari Bahan Alam di TK, Workshop Pengembangan Metodologi Pembelajaran di TK, Workshop Eksplorasi Permainan Anak, Workshop Pengembangan Bahasa dan Seni, Workshop Pengembangan Penyelenggaraan TK, Workshop Pelaksanaan Akreditasi di TK. Dalam mengasah keterampilan peserta didik dan tenaga pendidik juga diselenggarakan kegiatan lomba lomba yang meliputi Lomba Bina Kreatifitas Anak TK dalam Rangka HAN, Lomba Lingkungan Sekolah Sehat TK. Selain itu, peningkatan kualitas pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini juga diupayakan dicapai melalui pelaksanaan Rakor Tiga Komponen Pendidikan TK (Dinas Pendidikan Kab/Kota, GOPTKI, dan IGTKI) untuk menunjang kinerja Manajemen Program PAUD yang baik. Meskipun target kinerja yang ditetapkan sudah terlampaui, namun dalam pproses pencapaiannya terdapat beberapa permasalahan yang perlu diantisipasi di tahun mendatang, antara lain: 1. Data dari Kabupaten/Kota kurang lengkap 2. Rendahnya kualitas Guru PAUD maupun TK 3. Kurangnya fasilitas belajar 4. Insentif yang diberikan untuk pengajar PAUD kecil 5. Kurangnya koordinasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah 6. Jumlah Guru PAUD dengan kuota kegiatan peningkatan mutu pendidik PAUD masih belum terpenuhi. 7. Belum semua Kab/Kota memanfaatkan alumni peserta workshop di provinsi maupun nasional untuk mengembangkan kompetensi yang diperolehnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran di daerahnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

13 Upaya pemecahan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Data dari Kabupaten/Kota lebih dilengkapi 2. Meningkatkan kualitas Guru PAUD melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 3. Menambah fasilitas edukasi untuk lembaga PAUD 4. Menambah insentif untuk Pengajar PAUD demi meningkatkan kinerja pengajar PAUD. 5. Melakukan Koordinasi lebih lanjut antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar tercipta sinkronisasi koordinasi sehingga dapat membuat perencanaan program yang lebih matang. 6. Merekrut beberapa orang per Kab/Kota untuk mengikuti pelatihan peningkatan mutu pendidikan PAUD. 7. Mengadakan sosialisasi dalam peningkatan kinerja Guru PAUD. 2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun ( ) Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal maupun non formal yang mencakup SD termasuk SDLB, MI dan Paket A serta SMP, MTs dan Paket B. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai tempat pembelajaran yang kondusif bagi siswa dan guru. Sasaran program ini adalah seluruh anak usia 7 15 tahun baik laki laki maupun perempuan agar dapat memperoleh pendidikan, setidak tidaknya sampai jenjang sekolah menengah pertama atau yang sederajat. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dimaksudkan untuk menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan dan pemerataan pendidikan dasar SMP/MTs, termasuk Paket B. Program ini dititikberatkan untuk meningkatkan angka lulusan SD/MI/Paket A untuk melanjutkan ke jenjang SMP/MTs/Paket B, disertai upaya menurunkan angka putus sekolah dan mengulang kelas di kalangan peserta didik SMP/MTs/Paket B, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

14 seluruh penduduk usia tahun dapat menyelesaikan, setidaknya, pendidikan pada jenjang menengah pertama. Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA 3. Angka Partisipasi Kasar (APK) Target Realisasi/Capaian % Capaian (SD/MI/Paket A) ,53 112,67 112,69 112, (SMP/MTs/Paket B) 4. Angka Partisipasi Murni (APM) ,11 102,12 102,15 102, (SD/MI Paket A) ,08 97,16 97,23 97, (SMP/MTs/Paket B) ,94 85,96 86,07 86, Angka Putus Sekolah - (SD/MI) ,20 0,18 0,13 0, (SMP/MTs) ,41 0,40 0,39 0, Angka Mengulang Jenjang SD/MI - (SD/MI) ,61 2,59 2,13 1, (SMP/MTs) ,21 0,20 0,15 0, Angka Kelulusan (AL) - (SD/MI) ,38 99,45 99,91 99, (SMP/MTs) ,01 98,31 98,88 98, Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

15 INDIKATOR KINERJA 8. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 9. Rasio siswa/kelas Target Realisasi/Capaian % Capaian 96 98,61 98,67 98,85 98, (SD/MI) (SMP/MTs) Rasio siswa per guru - (SD/MI) (SMP/MTs) Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) - (SD) - (SMP) 12. Persentase peningkatan sekolah yang menerapkan pendidikan seni - (SD) - (SMP) , , ,67 166,7 3 15,3 13,3 0 41, ,3 Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

16 Data tersebut di atas menunjukkan bahwa secara umum capaian indikator kinerja program Pendidikan Dasar telah tercapai. Meskipun masih terdapat indikator jumlah sekolah RSBI/SBI jenjang SD dan SMP yang tidak tercapai. Pada tahun 2013 program RSBI telah dihapuskan oleh Mahkamah Konstitusi atas gugatan sebagian elemen masyarakat, karena program ini dianggap bertentangan dengan Undang Undang Dasar. Putusan MK No: 5/PUU/-X/2012 mengabulkan permohonan Koalisi Pendidikan sehingga menghapus dasar hukum penyelenggaraan RSBI. Akhirnya Kemendikbud mengeluarkan Surat Edaran Nomor 017/MPK/SE/2013 tanggal 30 Juni 2013 yang menyatakan bahwa sekolah yang bertaraf internasional menjadi sekolah regular. Program RSBI dinilai mengandung diskriminasi dikarenakan yang dapat bersekolah di sekolah yang bertaraf RSBI hanyalah orang-orang tertentu saja yang memiliki uang lebih. Maka, tidak ada lagi penambahan jumlah RSBI/SBI di Jawa Timur karena segala program dan kegiatan yang terkait dengan RSBI/SBI dihentikan dan dialihkan ke program dan kegiatan lainnya APK SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur APK SD/SDLB/MI/Paket A Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

17 APM SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur APM SD/SDLB/MI/Paket A Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang dan Angka Kelulusan jenjang SD/MI Jawa Timur Angka Putus Sekolah Angka Mengulang Angka Kelulusan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

18 APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

19 Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang dan Angka Kelulusan jenjang SMP/MTs Jawa Timur Angka Kelulusan Angka Mengulang Angka Putus Sekolah Angka Putus Sekolah Angka Mengulang Angka Kelulusan Dapat kita lihat partisipasi orang tua untuk menyekolahkan anak usia 7-12 tahun ke jenjang SD/MI yang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dari tahun ke tahun. Di tahun 2010 APK jenjang SD/MI mencapai 112,53%, kemudian meningkat menjadi sebesar 112,67% pada tahun 2011 dan kembali mengalami peningkatan sebesar 112,69% di tahun 2012, hingga mencapai 112,70% di tahun APK jenjang SMP/MTs dapat kita lihat persentase capaiannya di tahun 2010 sebesar 102,11%, meningkat di tahun 2011 persentasenya menjadi sebesar 102,12%, kemudian bertambah di tahun 2012 sebesar 102,15%, dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi sebesar 102,22%. Berikutnya, indikator kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) Jenjang SD/MI dari 97,08% di tahun 2010, meningkat menjadi 97,16% di tahun 2011 dan selanjutnya naik kembali menjadi 97,23% di tahun 2012, kemudian meningkat terus di tahun 2013 menjadi 97,83%. Pencapaian Kinerja APM SD/MI di tahun 2013 sebesar 97,83% telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 97,50%. Indikator Kinerja selanjutnya adalah APM jenjang SMP/MTs dari 85,94% di tahun 2010, menjadi 85,96% di tahun 2011 dan meningkat menjadi 86,07% di tahun 2012, selanjutnya naik kembali menjadi 86,36% di tahun APM adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

20 penghitungan dari jumlah siswa usia tahun dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tahun, berarti kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di jenjang SMP/MTs secara tepat waktu mengalami peningkatan. Dari data perkembangan APK dan APM tersebut, menunjukkan pula bahwa Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Jawa Timur sangat efektif dan signifikan terhadap kenaikan angka melanjutkan dari SD ke SMP, hal ini tidak siasia bila program sharing bantuan operasional sekolah dari pemerintah Jawa Timur sebagai pendamping Bantuan Operasional (BOS) Nasional yang tetap dipertahankan kelanjutannya demi penuntasan wajib belajar 9 tahun. Selain itu, hal tersebut menunjukkan bahwa Program Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun berjalan sesuai dengan harapan. Bahkan dapat dikatakan bahwa Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di Provinsi Jawa Timur telah tuntas paripurna, sehingga bisa dilanjutkan dengan Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan Menengah 12 Tahun yang sebenarnya di Provinsi Jawa Timur telah dimulai pada tahun Indikator kinerja berikutnya adalah Angka Putus Sekolah. Pada jenjang SD/MI dari 0,20% di tahun 2010 menurun menjadi 0,18% di tahun 2011 dan menurun menjadi 0,13% di tahun 2012, dan kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 0,12% di tahun Sementara itu, Angka Putus Sekolah jenjang SMP/MTs dari 0,41% di tahun 2010 menjadi 0,40% di tahun 2011 menurun menjadi 0,39% di tahun 2012, dan kembali terjadi penurunan menjadi sebesar 0,37% Di tahun Terjadinya penurunan Indikator Angka Putus Sekolah jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa semakin sedikitnya murid yang putus sekolah, menandakan bahwa pembangunan pendidikan telah berlangsung dengan baik. Indikator selanjutnya adalah menurunnya Angka Mengulang Kelas pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs. Dapat dilihat dari indikator Angka Mengulang Jenjang SD/MI sebesar 2,61% di tahun 2010 menurun menjadi 2,59% di tahun 2011, kembali terjadi penurunan di tahun 2012 menjadi 2,13% dan kembali terjadi penurunan persentase menjadi sebesar 1,93% di tahun Sedangkan untuk indikator Angka Mengulang jenjang SMP/MTs dari 0,21% di tahun 2010 menurun Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

21 menjadi 0,20% di tahun 2011, menurun kembali menjadi 0,15% di tahun 2012, dan kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 0,14% di tahun Hal ini mengindikasikan bahwa dari tahun ke tahun kualitas kepengajaran guru dalam mendongkrak prestasi siswa semakin meningkat sehingga berdampak pada menurunnya jumlah siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus. Peningkatan kualitas hasil belajar diukur dengan meningkatnya persentase siswa yang lulus evaluasi belajar dengan indikator Angka Kelulusan (AL) SD/MI yang mencapai 99,38% di tahun 2010, lalu meningkat menjadi 99,45% di tahun 2011 kemudian meningkat menjadi 99,91% di tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi 99,92% di tahun Pada jenjang SMP/MTs, Angka Kelulusan (AL) mencapai 98,01% di tahun 2010, meningkat di tahun 2011 menjadi 98,31% dan naik lagi menjadi 98,88% di tahun 2012 dan terus mengalami peningkatan menjadi sebesar 98,99% di tahun Selanjutnya adalah indikator kinerja Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs, di tahun 2010 persentasenya sebesar 98,61% meningkat menjadi 98,67% di tahun 2011 dan mengalami penurunan di tahun 2012 menjadi sebesar 98,85%, sementara di tahun 2013 kembali meningkat menjadi sebesar 98,92%. Rasio siswa/kelas (SD/MI) di tahun 2010 menunjukkan angka 22 sedangkan pada tahun 2011, 2012 dan 2013 persentase menunjukkan angka 23. Indikator kinerja selanjutnya adalah Rasio Siswa/Kelas (SMP/MTs). Pada tahun 2010 dan 2011 menunjukkan angka 35 sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 rasio siswa/kelas menunjukkan angka 30. Hal ini menunjukkan bahwa semakin hari jumlah murid yang belajar diruang kelas semakin sedikit dan tidak berdesak-desakan. Dengan semakin menurunnya rasio siswa/kelas, maka semakin banyak ruang kelas baru yang dibangun di sekolah-sekolah di provinsi Jawa Timur. Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program / Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di antaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan SD/MI (083) 2. Kegiatan : Perluasan kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur (084) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

22 3. Kegiatan : Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur (086) 4. Kegiatan : Peningkatan mutu pendidikan SD/SMP melalui pendidikan jarak jauh (087) 5. Kegiatan : Peningkatan mutu SMP/MTs dan Sekolah Berwawasan Lingkungan (097) 6. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan dasar (098) Pada jenjang pendidikan SD/MI pada kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun, APK, APM dan jumlah lulusannya, seperti rincian tabel berikut: Tabel 6 Perkembangan pendidikan pada jenjang SD/MI Tahun No. Komponen Satuan Pend Usia 7-12 tahun Orang Siswa Baru Tingkat I Orang a. SD Orang b. MI Orang Siswa Orang a. SD Orang b. MI Orang Siswa Usia 7-12 tahun Orang a. SD Orang b. MI Orang Lulusan Orang a. SD Orang b. MI Orang Guru Orang a. SD Orang b. MI Orang Sekolah Lembaga a. SD Lembaga b. MI Lembaga Ruang Kelas R.Kelas Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

23 a. SD R.Kelas b. MI R.Kelas Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/ / /2013 Dinas Pendidikan Jawa Timur. Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia 7-12 tahun dan lulusan mengalami peningkatan. Jumlah penduduk usia 7 12 tahun meningkat tipis dari tahun 2011 sebanyak orang menjadi orang pada tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi sebanyak orang di tahun Jumlah lulusan pada tahun 2011 sebanyak meningkat menjadi orang pada 2012, dan meningkat kembali menjadi orang di tahun Adapun jumlah siswa menurun dari orang pada tahun 2011 menjadi orang pada tahun 2012, tetapi jumlah murid mengalami peningkatan kembali di tahun 2013 menjadi orang. Jumlah guru yang pada tahun 2011 sebesar orang menurun menjadi orang pada tahun 2012, tetapi mengalami peningkatan kembali di tahun 2013 menjadi sebanyak guru. Sebaliknya, peningkatan konstan terjadi pada jumlah lembaga sekolah yang berjumlah pada tahun 2011 menjadi pada tahun 2012 dan kembali meningkat pada tahun 2013 menjadi sebanyak serta ruang kelas yang semula pada tahun 2011 menjadi pada tahun 2012 dan kembali meningkat di tahun 2013 menjadi sebanyak Hal ini disebabkan bertambahnya gedung sekolah baru dan direhabilitasinya ruang kelas yang rusak. Dengan demikian, diharapkan dapat mengakibatkan daya tampung siswa per kelas lebih kecil, dari semula 40 siswa per kelas menjadi siswa. Kecilnya daya tampung siswa per kelas akan mengakibatkan proses belajar mengajar di kelas menjadi lebih kondusif. Jika membandingkan kondisi SD dengan kondisi MI pada tahun 2012, maka terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu jumlah siswa SD dibanding MI berkisar 4 : 1, sedangkan jumlah guru berkisar 3 : 1, perbandingan jumlah lembaga berkisar 2 : 1, sedangkan jumlah ruang kelasnya berkisar 3 : 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

24 Hal ini terlihat di semua data yang ada, jumlah SD sebesar lembaga, dengan jumlah siswa sebanyak siswa, ruang kelas sebanyak ruang dan ditangani oleh guru sebanyak orang. Sedangkan untuk jumlah MI sebanyak lembaga dengan jumlah siswa , sedangkan ruang kelas sebanyak ruang dan tenaga guru yang mengajar sebanyak guru. Bila ditinjau dari status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih banyak di SD jika dibandingkan dengan MI. Sebaliknya, jumlah madrasah swasta lebih banyak di MI jika dibandingkan dengan SD. Hal ini disebabkan karena MI lebih banyak dibangun oleh yayasan swasta, sedangkan SD lebih banyak dibangun oleh pemerintah melalui program bantuan pembangunan Sekolah. Tabel 7 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMP/MTs Tahun No. Komponen Satuan Pend Usia tahun 2 Siswa Baru Tingkat I Orang Orang a. SMP Orang b. MTs Orang Siswa Orang a. SMP Orang b. MTs Orang Siswa Usia tahun Orang a. SMP Orang b. MTs Orang Lulusan Orang a. SMP Orang b. MTs Orang Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

25 6 Guru Orang a. SMP Orang b. MTs Orang Sekolah Lembaga a. SMP Lembaga b. MTs Lembaga Ruang Kelas R.Kelas a. SMP R.Kelas b. MTs R.Kelas Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/ / /2013 Dinas Pendidikan Jawa Timur. Selama jangka waktu , terjadi sedikit penurunan pada jumlah penduduk usia tahun, yaitu dari orang pada tahun 2011 menjadi orang pada tahun 2012, kemudian terjadi penurunan lagi di tahun 2013 menjadi sebanyak orang. Namun, penurunan yang terjadi pada jumlah penduduk usia tahun tidak berpengaruh pada jumlah siswa, yang pada tahun 2012 meningkat menjadi siswa dari semula siswa pada tahun 2011, dan menurun di tahun 2013 menjadi sebanyak orang. Jumlah sekolah juga meningkat baik lembaga SMP yaitu sebanyak lembaga pada tahun 2011 menjadi lembaga pada tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi sebanyak lembaga di tahun 2013, begitu juga dengan MTs yang semula pada tahun 2011 sejumlah lembaga menjadi lembaga pada tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi sebanyak lembaga pada tahun Di samping itu, jumlah guru pun menunjukkan peningkatan yang terus menerus. Pada tahun 2011, jumlah guru yang mengajar di SMP/MTs sebanyak orang meningkat menjadi orang pada tahun 2012 dan meningkat kembali pada tahun 2013 menjadi sebesar Jumlah lulusan di jenjang SMP/MTs juga meningkat dari sejumlah siswa pada tahun 2011 menjadi pada tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi siswa di tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

26 Di lain pihak, perkembangan jumlah ruang kelas di jenjang SMP/MTs menunjukkan penurunan dari ruang di tahun 2011 menjadi ruang pada tahun 2012 dan kembali menurun menjadi sebanyak ruang di tahun 2013, dengan rincian terdapat pada jenjang SMP dan MTs sebanyak ruang. Berbagai kegiatan untuk menunjang kompetensi guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang SD/MI juga diselenggarakan, di antaranya adalah bantuan perbaikan ringan sekolah SD/MI swasta kepada 175 lembaga di 38 kab/kota dalam upaya optimalisasi kelas dan peningkatan daya tampung sekolah, berbagai kegiatan workshop untuk meningkatkan kualitas Guru SD/MI seperti Workshop Pengembangan Pembelajaran Ekstrakurikuler, Workshop Pengembangan Mapel Bahasa Indonesia, Workshop Pengembangan Mapel MIPA SD, Workshop Pengembangan KTSP, Workshop Pendidikan Karakter di SD, Workshop Pengembangan Penilaian Pendidikan SD, Workshop Pengembangan Kurikulum, Workshop Pengembangan Akreditasi di SD, Workshop Pengembangan Manajemen Gugus di SD, Workshop Pembinaan Dan Evaluasi Hasil UN, Workshop Pembelajaran Calistung Kelas Rendah di SD, Workshop Pengembangan Mapel Pendidikan Agama, Workshop Pengembangan Muatan Lokal, Penyusunan Dan Evaluasi Program Pendidikan TK, SD dan PK. Untuk jenjang SMP/MTs, dalam rangka mendukung suksesnya program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun kegiatan yang dilaksanakan diantaranya adalah, Kegiatan Pembinaan MOS SMP, Kegiatan Pembinaan Kepemimpinan, Kegiatan UKS, Pembinaan Pendidikan Lalu Lintas, Pembinaan Penanggulangan Narkoba, Pembinaan dan Pengembangan MBS, Peningkatan Mutu Guru Mapel SMP, Monitoring Hibah, Sosialisasi Pendataan Calon Peserta UN SMP/MTs, Sosialisasi Ujian Nasional, Sosialisasi dan aplikasi software ujian sekolah (Pengenalan software), Pengolahan hasil UN, Workshop Manajemen SSN, Workshop Pembinaan SSN, Workshop Pendataan Calon Peserta UN SMP/MTs, Kegiatan Pelaksanaan O2SN SMP Tingkat Provinsi dan Pembinaan 02SN Tingkat Nasional, Kegiatan FLS2N SMP, Keg. Siswa Berprestasi, Pembinaan dan pelaksanaan Lomba OSN, Lomba Motivasi Belajar Mandiri. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

27 Di bidang Kesenian, kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar antara lain, Lokakarya / workshop / Dialog Seni, Apresiasi Seni Tradisi Bagi Peserta Didik, Pergelaran Seni Pertunjukan Padang Rembulan, Seleksi Siswa Berprestasi Bidang Seni, Festival / Lomba Seni Hari Anak, Pengenalan Media Kesenian Untuk Membentuk Karakter Bagi Peserta Didik, Pekan Seni Pelajar Se Jawa Timur. Berbagai lomba untuk mewadahi minat, bakat, dan kemampuan siswa SD/MI terhadap mata pelajaran dan seni yang disukainya diselenggarakan seperti Lomba Kader Tiwisada, Olimpiade Olahraga SD Usia Dini, TC Olimpiade Olahraga SD Usia Dini, Lomba Evaluasi Lingkungan Sekolah Sehat, Lomba Bina Kreatifitas Dalam Rangka HAN SD/MI, dan Lomba Drum Band Sekolah Dasar. Kegiatan pendidikan jarak jauh di Jawa Timur juga diselenggarakan melalui Pengayaan Pembelajaran bagi murid SD sistem jarak jauh, Koordinasi pengayaan pembelajaran bagi murid SD, Penggandaan bahan ajar bagi murid SD, Produksi Program Audio Pembelajaran, Produksi Audio Pembelajaran, Penggandaan VCD/ CD pembelajaran untuk sekolah, Workshop Penyusunan Materi Media Pembelajaran Berbasis Multimedia, Workshop Penulisan Naskah Multimedia, Koordinasi Pengelola TIK Pendidikan. Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan dasar juga terus menerus digalakkan. Salah satunya dengan menyelenggarakan rapat koordinasi peningkatan mutu pendidikan TK, SD, dan PK, pembinaan UKS SD/MI, pelaksanaan Tes Kemampuan Dasar, Lomba Bina Kreatifitas Dalam Rangka HAN SD/MI, Workshop Pengembangan Mapel MIPA SD, Workshop Pendidikan Karakter di SD, Workshop Pengembangan Penilaian Pendidikan SD, Workshop Pengembangan Akreditasi di SD, Workshop Pengembangan Manajemen Gugus di SD, Workshop Pembelajaran Calistung Kelas Rendah di SD. Untuk menjaga kelancaran jalannya penyelenggaraan Ujian Nasional, diadakan pendataan lembaga dan calon peserta UN SD/MI, penyusunan kisi kisi ujian sekolah SD/MI, sosialisasi pelaksanaan UN SD/MI dan pelaksanaan UN SD/MI dan SDLB. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

28 Meskipun sebagian besar target kinerja yang ditetapkan telah tercapai bahkan realisasinya melampaui target, namun masih ditemui beberapa permasalahan sebagaimana berikut: 1. Adanya kesenjangan/perbedaan yang cukup signifikan (yaitu jumlah sekolah, siswa dan guru) SD dan SMP dibanding MI dan MTs. 2. Masih rendahnya tingkat penguasaan IT dan Multimedia 3. Terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dan lokasi sekolah yang secara geografis sulit dijangkau 4. Belum semua Kab/Kota memanfaatkan alumni peserta workshop di provinsi maupun nasional untuk mengembangkan kompetensi yang diperolehnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran didaerahnya. Upaya pemecahan masalah yang diambil adalah sebagai berikut: 1. Dalam mengatasi kesenjangan/perbedaan pendidikan dasar Jawa Timur dilakukan Proses penyetaraan pendidikan Pondok Pesantren dengan pendidikan umum. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan program prioritas berupa BOSDA Madrasah Diniyah (Madin) atau Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS) sejak tahun Madrasah Diniyah belum tersentuh program BOS Nasional, sehingga dengan program BOSDA Madrasah Diniyah (Madin) diharapkan dapat memperpendek tingkat kesenjangan antara pendidikan formal dan Madrasah Diniyah (non formal). Adapun program/kegiatan yang dilaksanakan adalah: a. Fasilitasi Pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan masalah pembangunan, berupa bantuan bagi siswa Madrasah Diniyah b. Bantuan bagi tenaga pendidik dengan nilai bantuan sebesar Rp ,-/guru/bulan yang disalurkan selama 6 bulan. 2. Meningkatkan kompetensi guru dan tenaga administrasi agar semakin menguasai IT dan multimedia. 3. Perbaikan fisik dan infrastruktur SD/MI beserta penambahan sarana penunjang pembelajaran (Perpustakaan, laboratorium Bahasa dan Komputer/Multimedia, Ruang Usaha Kesehatan Sekolah, ruang Ekspresi/kreasi siswa dan lain-lain dalam rangka peningkatan mutu proses dan Output pembelajaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

29 4. Meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah (SD/MI) dalam upaya penguatan akuntabilitas dan pencitraan publik terhadap penyelenggaraan pendidikan. 5. Melakukan perbaikan pada sekolah sekolah dengan kondisi baik rusak ringan maupun berat agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan aman, lancar dan menyenangkan. 6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota agar segera memanfaatkan alumni peserta Workshop untuk mengembangkan kompetensinya di daerah, serta melakukan perencanaan dan penjadwalan pelaksanaan berbagai lomba secara berjenjang. 3. Program Pendidikan Menengah ( ) Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan menengah yang bermutu dan terjangkau bagi penduduk laki laki dan perempuan melalui jalur formal maupun nonformal, yang mencakup SMA, SMK, MA dan Paket C. Serta penguatan pendidikan vokasional baik melalui sekolah/madrasah umum maupun kejuruan dan pendidikan non formal guna mempersiapkan lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi untuk masuk dunia kerja. Selain itu, tujuan program ini adalah untuk meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai tempat pembelajaran yang kondusif bagi siswa dan guru. Sasaran program ini adalah lulusan sekolah menengah pertama yang meningkat secara signifikan sebagai dampak positif pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Tahun. Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA 13. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK 14. Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C 15. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA Target Realisasi/Capaian % Capaian ,70 73,78 74,21 78, ,37 54,97 55,94 59, ,84 0,83 0,80 0, Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

30 16. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK 17. Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK 18. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA 19. Rasio siswa/kelas (SMA/SMK) 20. Rasio siswa per guru SMA/SMK ,45 97,73 98,14 98, ,20 0, , ,59 87,69 87,78 87, Rasio jumlah siswa SMA:SMK 40.00: : : : : Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) jenjang SMA/SMK 23. Persentase peningkatan sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan seni ,282 Capaian kinerja di atas menunjukkan bahwa secara umum target kinerja program Pendidikan Menengah telah tercapai. Namun sama halnya dengan jenjang SD dan SMP, indikator jumlah sekolah RSBI/SBI jenjang SMA tidak tercapai dikarenakan pada tahun 2013 Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan sebagian elemen masyarakat untuk menghapuskan program RSBI karena program ini dianggap bertentangan dengan Undang Undang Dasar. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

31 80 78 APK SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C Jawa Timur APK SMA/MA/SMK/SMALB/Pake t C APM SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C Jawa Timur APM SMA/MA/SMK/SMALB/Pake t C Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

32 Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang, dan Angka Kelulusan jenjang SMA/MA/SMK Jawa Timur Angka Kelulusan Angka Mengulang Angka Putus Sekolah Indikator Kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK, angka menunjukkan persentase capaian sebesar 73,70% di tahun 2010, meningkat menjadi sebesar 73,78% dan terus meningkat di tahun 2012 menjadi 74,21%, dan kembali mengalami peningkatan di tahun 2013 sebesar 78,21%. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK didukung dengan semakin banyaknya orangtua siswa usia sekolah yang sadar akan pentingnya bersekolah bagi anak anak mereka. Indikator Kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C dari 53,37% di tahun 2010, meningkat menjadi 54,97% di tahun 2011, dan mengalami peningkatan capaian pada tahun 2012 menjadi 55,94% kemudian meningkat lagi di tahun 2013 sebesar 59,78%. Menurunnya angka putus sekolah pada jenjang SMA/MA diukur dengan Indikator Kinerja Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA dari 0,84% di tahun 2010, menjadi 0,83% di tahun 2011, menjadi 0,80% di tahun 2012, dan kembali mengalami penurunan, dengan persentase sebesar 0,68% di tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

33 Indikator Kinerja Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK dari tahun 2010 capaiannya sebesar 97,45% meningkat menjadi 97,73% di tahun 2011, kemudian di tahun 2012 meningkat menjadi 98,14%, dan di tahun 2013 meningkat kembali persentasenya menjadi 98,27%. Angka kelulusan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun mengindikasikan bahwa program pembangunan pendidikan yang telah direncanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah berjalan dengan baik. Menurunnya angka mengulang kelas pada jenjang SMA/SMK terlihat dari capaian di tahun 2010 sebesar 0,20%, dan angkanya menurun menjadi 0,19% di tahun 2011 dan tahun 2012, kemudian kembali mengalami penurunan di tahun 2013 persentasenya menjadi sebesar 0,17%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pengajaran guru di jenjang SMA/MA/SMK semakin baik sehingga siswa yang mengulang kelas semakin sedikit. Indikator kinerja selanjutnya adalah Rasio siswa per guru jenjang SMA/SMK, dari tahun 2010 rasionya sebesar 13, lalu menurun menjadi 12 di tahun 2011, 2012, hingga Adapun rasio siswa/kelas jenjang SMA/MA/SMK di tahun 2010 menunjukkan angka 37 sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi 36, dan pada tahun 2012 hingga 2013 persentase menunjukkan angka yang sama yakni 33. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah murid yang belajar di ruang kelas semakin sedikit dan tidak berdesak-desakan. Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja terampil dan memperhatikan kemampuan serta kondisi ekonomi masyarakat, pengembangan pendidikan di Jawa Timur harus diimbangi dengan SMK yang berbasis keunggulan lokal. Jumlah SMK harus ditingkatkan. Target pendirian SMA dengan SMK di akhir tahun pemerintahan Gubernur periode adalah 40: 60. Adapun pencapaian di tahun 2013, rasio siswa SMA : SMK adalah sebesar : Namun demikian, dengan pertimbangan bahwa pendirian dan pembiayaan SMK lebih mahal daripada SMA, pemerintah daerah harus mengalokasikan sumber dana untuk menopang SMK. Hal itu membutuhkan komitmen para Kepala Daerah dalam mengalokasikan sumber dana. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

34 Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah (041) 2. Kegiatan : Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan (075) 3. Kegiatan : Bantuan Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo (078) 4. Kegiatan : Peningkatan manajemen pendidikan SMK (082) 5. Kegiatan : Peningkatan manajemen pendidikan SMK (082) 6. Kegiatan : Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK (083) 7. Kegiatan : Penunjang perluasan dan peningkatan mutu pendidikan melalui UPT - TEKKOMDIK (084) 8. Kegiatan : Peningkatan mutu SMA menuju Sekolah Berstandar Internasional (100) 9. Kegiatan : Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA serta Sekolah Berwawasan Lingkungan di Jawa Timur (101) 10. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan menengah (104) 11. Kegiatan : Peningkatan Mutu Pendidikan SMA (105) 12. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan kejuruan melalui UPT PPPK (125) 13. Kegiatan : Pelatihan peningkatan kompetensi Guru/Siswa SMK (126) Pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMK pada kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terjadi peningkatan angka APK, APM, jumlah penduduk usia sekolah, jumlah siswa, jumlah lulusan, jumlah lembaga beserta ruang kelas, dan jumlah gurunya, seperti rincian tabel berikut: Tabel 8 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMA/MA/SMK Tahun No. Komponen Satuan Pend Usia tahun Orang Siswa Baru Tingkat I Orang Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

35 a. SMA Orang a. MA Orang b. SMK Orang Siswa Orang a. SMA Orang a. MA Orang b. SMK Orang c. SMA TERBUKA Orang Siswa Usia tahun Orang a. SMA Orang a. MA Orang b. SMK Orang Lulusan Orang a. SMA Orang c. MA Orang d. SMK Orang Guru Orang a. SMA Orang a. MA Orang b. SMK Orang Sekolah Lembaga a. SMA Lembaga a. MA Lembaga b. SMK Lembaga Ruang Kelas R.Kelas a. SMA R.Kelas b. MA R.Kelas c. SMK R.Kelas Sumber : Data Pokok Pendidikan 2010/ / /2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

36 Pada kurun waktu tahun , terjadi peningkatan pada jumlah penduduk usia tahun yakni sebesar pada tahun 2011 meningkat menjadi pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 terjadi penurunan menjadi sebesar orang. Walaupun terjadi penurunan pada jumlah siswa SMA dan SMK, namun jumlah siswa jenjang SLTA secara keseluruhan meningkat dari pada tahun 2011 menjadi pada tahun 2012 dan meningkat kembali pada tahun 2013 menjadi sebesar orang yang berdampak pada peningkatan APK SLTA yang mencapai 74,21 pada tahun 2012 dari 73,78 di tahun 2011, dan kembali meningkat menjadi 78,21 di tahun Di sisi lain, peningkatan juga terjadi pada jumlah guru SMA yang pada tahun 2011 sebanyak orang, pada 2012 menjadi orang, kemudian meningkat lagi menjadi orang di tahun Demikian pula dengan guru MA yang meningkat dari orang pada tahun 2011 menjadi orang pada tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi orang di tahun 2013 dan guru SMK dari orang di tahun 2011 meningkat menjadi orang di tahun 2012, dan meningkat kembali menjadi orang di tahun Peningkatan konstan juga terjadi pada jumlah sekolah dan jumlah ruang kelas secara keseluruhan. Hal ini disebabkan adanya program pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru serta rehabilitasi ruang kelas untuk memperluas daya tampung lembaga jenjang pendidikan menengah sesuai dengan prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Selain itu, program pembangunan ini juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Dampaknya, peningkatan konstan terjadi pada APK dan APM yang menunjukkan bahwa Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan Menengah (Wajar Dikmen) 12 Tahun menunjukkan keberhasilan. Kegiatan yang mendukung berjalannya Program Pendidikan Menengah yang dilaksanakan adalah, O2SN SMA, FLS2N SMA, Lomba Cerdas Cermat UUD NRI, OSN SMA, Pengerahan Siswa dalam rangka Upacara Bendera, Verifikasi Bantuan Hibah, Evaluasi Program Anti KKN, Pembinaan MOS SMA, Peningkatan Mutu Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

37 Guru Mapel SMA, Bimbingan Teknis KTSP Tim Pengembang Kurikulum, Sosialisasi Pendataan Calon Peserta UN SMA/MA, Sosialisasi Ujian Nasional, Sosialisasi dan aplikasi software ujian sekolah (Pengenalan software), Pengolahan hasil UN, Penyusunan Pedoman Teknis (Domnis), Lomba Debat Bahasa Inggris, Workshop penanggulangan HIV AIDS, Implementasi Kurikulum Tahun 2013, Pembinaan Guru Pembina OSN, Peningkatan Mutu Guru SSN, Workshop Petugas Lab. Fisika, Kimia & Biologi SMA, Workshop Peningkatan Mutu Guru BK, Workshop Peningkatan Mutu Guru Olahraga, Workshop Peningkatan Mutu Manajemen SSN, Workshop Petugas Perpustakaan, Workshop Petugas Tata Usaha Sekolah, Workshop Pendataan Calon Peserta UN SMA/MA, Koordinasi Penyusunan Program Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan Menengah Atas. Hasil pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Tekkomdik diantaranya adalah Pembuatan/Penerbitan Majalah Pendidikan, Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Komunikasi, Monitoring, Evaluasi dan Konsultasi di Dinas Kab/ Kota se-jatim, Pemberdayaan Media Pendidikan bagi guru, Pemanfaatan Media Komputer untuk pendidikan sebanyak 3 kali yang diikuti oleh 76 orang Guru atau TU SMP/MTs, Produksi Media VCD pembelajaran sebanyak 10 Program berupa Master DVD, Penyelenggaraan Radio Pendidikan, Penyelenggaraan Drama Sekolah 1 kali untuk siswa SMP dan SMA, Workshop penyusunan program di Tekkomdik, Penyiaran online pendidikan jarak jauh melalui TVRI Jatim, Produksi dan visualisasi program pendidikan di 38 Kab/Kota, dan Penggandaan CD audio lagu dan budaya. Khusus untuk peserta didik dan pendidik SMK, berbagai kegiatan diadakan untuk menunjang lancarnya proses pembelajaran di SMK yang meliputi pembinaan kesiswaan, pembinaan UKS, pembinaan KBM pelajaran normatif (Bahasa Indonesia), adaptif (Matematika, Bahasa Inggris, IPS, dan Fisika) dan produktif, pembinaan kewirausahaan serta pembinaan konseling; pelaksanaan sosialisasi UN SMK; inventarisasi data lembaga SMK; rapat koordinasi Kepala SMK negeri/swasta; sosialisasi bantuan hibah rehab gedung, pembangunan RKB dan sarana prasarana SMK; kegiatan pembinaan ISO SMK; penyusunan naskah LKS Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

38 tingkat provinsi; penyelenggaraan workshop maintenance and repair, pembinaan karakter SMK; pembinaan KTSP SMK dan Jawara SMK. Selain itu juga diadakan perawatan, perbaikan dan pengadaan alat alat bengkel mesin dan CNC serta sarana pendukung Pendidikan dan Pelatihan lainnya yang berada di UPT PPPK (Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan) sesuai standar ISO 9001 : Untuk mewadahi potensi siswa yang berbakat dan minat khusus misalnya olahraga atau memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi maka dimulai tahun pembelajaran 2009/2010 di Jawa Timur diselenggarakan SMA Negeri Olahraga (SMANOR) yang lokasinya di kecamatan Buduran, Sidoarjo. Di sinilah terselenggaranya pembinaan dan pembibitan atlit berprestasi di cabang olahraga gulat sebanyak 28 atlit, judo sebanyak 13 atlit, pencak silat sebanyak 23 atlit, atletik sebanyak 21 atlit, renang/selam sebanyak 11 atlit, sepak takraw 27 atlit, panjat tebing sebanyak 8 atlit, karate sebanyak 16 atlit dan voli pantai sebanyak 15 atlit, melalui penjaringan atlit masing masing cabor dan pelaksanaan try out. Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan menengah di bidang kesenian juga digalakkan melalui berbagai kegiatan seperti Paduan Suara Hari Hari Besar Nasional, Festival/Seni Pertunjukan Pelajar, Lokakarya/Workshop/Dialog Seni Budaya, Apresiasi Seni Tradisi Bagi Peserta Didik, Pergelaran Seni Pertunjukan Padang Rembulan, Seleksi Guru dan Siswa Berprestasi Bidang Seni, Duta Seni Pelajar Se Jawa,Bali dan Lampung, Seleksi dan Workshop Gita Bahana Nusantara, Pekan Seni Pelajar Se Jawa Timur, Pengiriman Tim Kesenian Ke Tingkat Nasional/Internasional. Walaupun sebagian besar target kinerja telah terpenuhi dan bahkan terlampaui, beberapa permasalahan terkait dengan pelaksanaan Program Pendidikan Menengah masih muncul, antara lain: 1. Undangan kegiatan seringkali tidak sampai ke sekolah, sehingga sekolah banyak yang tidak mengikuti kegiatan yang diadakan; 2. Sarana prasarana latihan belum tercukupi; 3. Kurangnya Volume Try Out atau uji tanding ke luar provinsi atau luar negeri; 4. Tenaga pelatih dan administrasi masih banyak tenaga kontrak (outsorcing). Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

39 Adapun upaya pemecahan masalah yang dilaksanakan antara lain: 1. Melakukan Koordinasi antara sekolah dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 2. Mengupayakan tempat latihan diluar arena UPT SMANOR Jatim, khususnya cabang olahraga selam, renang dan atletik; 3. Memotivasi para atlit untuk menambah sendiri jam latihan; 4. Meningkatkan kinerja pelatih dan mengevaluasi program kepelatihan secara berkelanjutan. 5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan ( ) Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan serta mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat luas, yang meliputi penyediaan informasi pendidikan, penyediaan bantuan keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan, bantuan sarana prasarana dan fasilitasi Dewan Pendidikan. Sasaran dari program ini adalah siswa dari keluarga kurang mampu pada jenjang SMA dan Community College, lembaga dan tenaga pendidik pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional serta masyarakat umum. Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA 24. Persentase sekolah berakreditasi 25. Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah Target Realisasi/Capaian % Capaian Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Pelaksanaan Kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan (002) 2. Kegiatan : Penerapan Sistem dan Informasi Manajemen Pendidikan (007) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

40 3. Kegiatan : Fasilitas pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan masalah pembangunan (011) 4. Kegiatan : Fasilitas Dewan Pendidikan Jawa Timur (012) 5. Kegiatan : Penerapan sistem informasi pendidikan melalui pendataan (014) 6. Kegiatan : Monev dan Pengembangan Pengawasan Pendidikan (015) 7. Kegiatan : Sinkronisasi dan koordinasi Bidang Pendidikan (016) 8. Kegiatan : Sosialisasi dan Advokasi Peraturan di Bidang Pendidikan (017) 9. Kegiatan : Peningkatan SDM dan Pengembangan sarana dan prasarana perkantoran (020) 10. Kegiatan : Pengembangan Pendidikan di Daerah Terpencil di Jawa Timur (021) 11. Kegiatan : Program Akreditasi Sekolah (022) 12. Kegiatan : Pengembangan dan Fasilitasi Program Pendidikan (025) 13. Kegiatan : Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan (026) 14. Kegiatan : Bantuan Operasional Sekolah (BOS SLTA) (033) 15. Kegiatan : Rintisan Wajar Pendidikan 15 Tahun Jawa Timur (034) 16. Kegiatan : Peningkatan operasional ICT (036) 17. Kegiatan : Pengawasan BOS Pendidikan Dasar dan Menengah (037) Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut: Tersedianya data dan informasi pendidikan dari Triwulan I sampai Triwulan IV pada 10 Unit Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur; Semua komponen yang terkait dengan proses pengelolaan pendidikan memahami tentang arti pentingnya data dan informasi; Sistem penyimpanan arsip data dan informasi mengarah ke informasi teknologi; Dapat mendayagunakan database pendidikan persekolahan sebagai bentuk analisis dan sebagai pendukung dalam perencanaan pendidikan pada satuan pendidikan; Sumber Daya Manusia pendataan pendidikan mampu menguasai dan memanfaatkan Pangkalan Data dan Informasi Teknologi Informasi; Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

41 Penguatan dan meningkatnya fasilitasi program pendidikan untuk perwujudan pemahaman masyarakat terhadap perkembangan pendidikan terkini. Pengelolaan dan pemutakhiran data pendidikan sangatlah penting dalam upaya mewujudkan tata kelola pendidikan yang baik. Hal ini dilakukan dengan melakukan pendataan secara berkala melalui kerjasama dengan petugas pendataan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menyusun Profil Pendidikan Kabupaten/Kota tahun Selain itu, untuk memastikan terlaksananya penguatan tata kelola dan akuntabilitas lembaga, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melakukan perbaikan manajemen kinerja pembangunan pendidikan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas instansi. Aktualisasi dari perbaikan manajemen ini adalah diterapkannya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui evaluasi dan pelaporan kinerja program/kegiatan secara berkala (bulanan, triwulanan, dan tahunan) serta penyusunan LAKIP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun Sebagai bentuk penjaminan mutu pendidikan, diadakan akreditasi sekolah/madrasah untuk mengidentifikasi sekolah/madrasah yang bermutu dan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada tahun Hingga tahun 2013, terdapat lembaga yang telah diakreditasi. Adapun rincian jumlah lembaga per jenjang pendidikan dapat dilihat pada gambar berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

42 SMP, 2,587 JUMLAH SEKOLAH/MADRASAH YANG TELAH TERAKREDITASI TAHUN 2013 MTs, 1,958 MA, 1,345 SMA, 1,403 SMK (PROGLI), 2,801 PLB, 235 TK, 6,927 RA, 2,465 MI, 6,192 SD, 16,791 Indikator selanjutnya adalah persentase penduduk miskin yang dapat mengakses pendidikan. Program prioritas yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur juga membantu untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Timur, dengan kondisi geografis dan kondisi ekonomi yang berbeda-beda di Provinsi Jawa Timur ini, tentunya masih banyak masyarakat yang ekonominya masih lemah, sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa merasakan bangku sekolah. Selain BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk jenjang SD dan SMP, pemerintah juga memberikan Bantuan Operasional Sekolah untuk jenjang SLTA, yang pada tahun 2008 disebut sebagai Bantuan Khusus Siswa Miskin dan pada tahun 2009 berganti nama menjadi BOS SLTA. Bantuan untuk siswa miskin juga diberikan melalui penyaluran ke madrasah diniyah, yang diharapkan agar biaya pendidikan diharapkan menjadi jauh lebih murah tetapi tetap berkualitas, tetapi dengan adanya bantuan ini, tidak lantas menutup kesempatan bagi pihak lain atau orang tua siswa untuk tetap berpartisipasi dalam memberikan bantuan dan sumbangan kepada sekolah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

43 Berikut disajikan tabel rincian siswa yang mendapatkan Bantuan BPPDGS (Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta) untuk penyetaraan jenjang SD dan SMP serta BKSM (BOS SLTA): Tabel 9 Rincian Siswa Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Di Provinsi Jawa Timur TAHUN BKSM (BOS BPPDGS SLTA) JUMLAH SISWA SELURUHNYA SD SMP SMA/SMK JUMLAH Keberhasilan pembangunan pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator pemerataan pendidikan, seperti Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Rasio Siswa, guru, kelas, sekolah dan lainnya. Tabel 10 Indikator Pemerataan Pendidikan Tahun 2012/2013 No Indikator SD + MI SMP + MTs SM + MA 1. APK 112,70 102,22 78,21 2 APM 97,83 86,36 59,78 3 Rasio -Siswa/sekolah Siswa/Kelas Kelas/R.Kelas 1,03 0,98 1,02 - Siswa/Guru Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

44 4 Akses Masuk ke Sekolah - Angka Melanjutkan 98,92 87,89 Sumber : Data Pokok Pendidikan 2012/2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Makin tinggi jenjang pendidikan makin rendah APK. Tingginya APK di tingkat SD+MI yaitu sebesar 112,70 adalah karena banyaknya siswa usia diluar usia sekolah yang diprasyaratkan dijenjang tersebut. Sementara APK di tingkat SLTP+MTs sebesar 102,22 sedangkan untuk jenjang SMA+SMK+MA sebesar 78,21. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenjang SD+MI mempunyai APK yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat lainnya. Sementara itu, APM yang tertinggi terdapat di tingkat SD+MI yaitu 97,83 dan yang terendah di tingkat SMA+MA+SMK yaitu 59,78. Berdasarkan APM dapat diketahui bahwa pada tingkat SD+MI anak usia sekolah yang bersekolah lebih banyak dibandingkan dengan tingkat lainnya. Hal ini menunjukkan kinerja yang paling baik terdapat di tingkat SD+MI. Indikator berikutnya membicarakan tentang rasio siswa per sekolah, siswa per kelas, kelas per ruang kelas, siswa per guru dan kelas per guru. Pada tabel di atas ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin padat sekolah yang diperlihatkan dari Rasio Siswa/Sekolah. Hal ini wajar karena jangkauan anak pada jenjang yang tinggi makin luas sehingga Rasio Siswa/Sekolah di SMA+MA+SMK paling tinggi 320 sedangkan yang terkecil adalah SD+MI sebesar 166 sedangkan pada jenjang SMP+MTs sebesar 254. Hal ini juga berarti makin sedikit sekolah pada jenjang yang makin tinggi (SM+MA+SMK) dan makin banyak sekolah pada jenjang yang makin rendah (SD+MI). Hal yang sama juga berlaku untuk kepadatan kelas. Ternyata, makin tinggi jenjang pendidikan, makin padat suatu kelas yang ditandai dengan Rasio Siswa/Kelas yang mendekati standar ideal (40), yaitu yang terbesar SMA+MA+SMK (33) sedangkan SMP+MTs (30), SD+MI (23). Dengan demikian, di SMP+MTs dan SMA+MA+SMK penggunaan kelas yang ada lebih efisien daripada di SD+MI. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

45 Dalam hal pemanfaatan ruang kelas, ternyata SMP+MTs yang paling sedikit. Ini dapat dilihat dari Rasio Kelas/Ruang Kelas SMP+MTs sebesar 0,98 dan SMA+MA+SMK sebesar 1,02 dan yang tertinggi SD+MI sebesar 1,03. Hal ini menunjukkan bahwa di SMP+MTs telah kelebihan ruang kelas, sedangkan di SM+MA+SMK dan SD+MI masih memerlukan ruang kelas tambahan agar tidak ada ruang kelas yang digunakan lebih dari sekali. Dari segi guru, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan tidak berbanding lurus dengan makin tingginya kebutuhan guru per siswa. Rasio Siswa/Guru sebesar 12 di SMP+MTs dan SMA+MA+SMK, dan sebesar 13 pada jenjang SD+MI. Besarnya rasio siswa per guru ini menunjukkan kurangnya guru di tingkat tersebut. Sebaliknya, rasio terkecil menunjukkan cukupnya guru di tingkat tersebut. Dalam hal Angka Melanjutkan, ternyata SMP memiliki akses masuk ke sekolah paling tinggi (angka melanjutkan sekolah dari SD+MI ke SMP+MTs) yaitu sebesar 98,92. Sementara itu, Angka Melanjutkan (AM) Ke SMA+MA+SMK sebesar 87,89. Besarnya Angka melanjutkan dari SD+MI ke SMP+MTs (AM ke SMP+MTs) ini disebabkan adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan untuk masa depan disamping adanya kebijakan Pemerintah terhadap pendidikan gratis bagi SD+MI dan SMP+MTs. Selain indikator pemerataan pendidikan, keberhasilan pembangunan pendidikan juga dapat dilihat dari indikator peningkatan mutu pendidikan. Tabel 11 Indikator Mutu Pendidikan Tahun 2012/2013 No Indikator SD + MI SMP + MTs SM + MA + SMK 1. Rata-Rata UN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Matematika IPA Bahasa Inggris Jurusan : 7,62 7,72 8,07-29,41 7,80 7,22 7,38 7,01 Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

46 IPA Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Kimia Biologi IPS Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ekonomi Sosiologi Geografi BAHASA Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Sastra Antropologi Bahasa Asing 49,17 7,99 8,03 8,12 8,14 8,44 8,45 46,39 7,55 7,71 8,02 7,67 7,68 7,76 45,65 7,81 7,59 6,83 7,81 7,41 8,20 2. Angka Putus Sekolah 0,12 0,37 0,68 3. Angka Mengulang 1,93 0,14 0,17 4. Angka Lulusan 99,92 98,99 98,27 5. Angka Kelayakan Guru Mengajar a. Layak 90,09 91,15 91,29 b.tidak Layak 9,91 8,85 8,71 6. Persentase Kondisi Ruang Kelas a. Baik 91,85 90,29 90,65 b.rusak Ringan 3,72 6,51 6,90 c. Rusak Berat 4,43 3,20 2,45 7. Persentase Fasilitas Sekolah a.perpustakaan 97,32 90,63 90,75 b.lapangan OR 92,88 90,11 75,27 c.uks 91,46 92,24 93,68 d.laboratorium - 90,30 98,07 e. Ruang Komputer 90,54 93,76 97,26 Sumber : Profil Pendidikan 2011/2012 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Berdasarkan indikator mutu pendidikan yaitu rata rata UN, angka mengulang, angka putus sekolah, dan angka lulusan, dapat dilihat bahwa rata rata UN SD+MI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia7, 62, mata pelajaran Matematika 7,72, dan mata pelajaran IPA rata-ratanya sebesar 8,07. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

47 Untuk Angka Putus Sekolah (APS) semakin tinggi jenjang pendidikan semakin tinggi pula angka putus sekolahnya, yaitu di SD 0,12, SMP 0,37 dan SM 0,68. Besarnya Angka Putus Sekolah di SM karena semakin tinggi jenjang sekolah semakin banyak anak rawan putus sekolah. Padahal makin kecil APS makin baik dengan standar ideal (0,00%). Sebaliknya, untuk Angka Mengulang (AU) ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin kecil siswa yang mengulang yaitu SD 1,93 ; SMP 0,14 dan SM 0,17. Dengan demikian, Angka Mengulang makin baik atau mendekati standar ideal (0,00%). Hal ini menunjukkan bahwa mereka yang masuk di SM makin terseleksi sehingga AU makin kecil. Bila dilihat, ternyata Angka Lulusan (AL) tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara SD dan SM yaitu semakin tinggi jenjang sekolah semakin rendah (SD 99,92 SMP 98,99 sedangkan SM yaitu 98,27). Dari segi angka kelayakan guru mengajar, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan % guru yang layak mengajar makin tinggi. % guru yang layak mengajar di SD+MI 90,09, di SMP+MTs menjadi 91,15 dan 91,29 di tingkat SM+MA. Hal ini menunjukkan bahwa makin rendah jenjang pendidikan ternyata guru yang berkualifikasi Sarjana atau S1 makin kecil. Hal ini dapat dipahami karena standar guru layak di SD+MI mengalami peningkatan dari Diploma 2 menjadi sarjana (S1) atau Diploma 4 (D4). Indikator berikutnya adalah tentang mutu prasarana dan sarana pendidikan. Ruang kelas dengan kondisi baik paling banyak terdapat pada tingkat SD+MI yaitu sebesar 91,85% selanjutnya pada jenjang SMA+MA+SMK yaitu sebesar 90,65% sedangkan kondisi rusak berat yang paling banyak terdapat pada tingkat yaitu sebesar 4,43% pada jenjang SD+MI. Banyaknya ruang kelas yang rusak berat ini menunjukkan mutu prasarana yang buruk dan berakibat secara tidak langsung akan menurunkan mutu sekolah. Melihat kondisi yang demikian, selayaknya jika jenis sekolah SD+MI diprioritaskan untuk memperoleh bantuan rehabilitasi terlebih dahulu dibandingkan jenis sekolah lainnya. Dari segi sarana prasarana, persentase kondisi Ruang Kelas baik di SD sebesar 91,85% menurun menjadi 90,29% di SMP dan meningkat menjadi 90,65% di SM. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

48 Hal ini dapat dimaklumi karena kebanyakan lokasi SM+MA berada di daerah kota atau ibukota kabupaten sedangkan lokasi SD+MI banyak di daerah terpencil. Indikator mutu prasarana lainnya adalah ketersediaan fasilitas sekolah yang ada. Jumlah sekolah yang memiliki perpustakaan terbesar ada pada tingkat SD+MI yaitu sebesar 97,32% dan terendah ada pada tingkat SMP+MTs sebesar 90,63%. Jumlah lapangan olahraga terbesar ada pada tingkat SD+MI yaitu 92,88% dan terendah ada pada tingkat SM+MA sebesar 75,27%. Fasilitas sekolah lainnya yaitu ruang UKS terbesar terdapat pada tingkat SM+MA yaitu sebesar 93,68%. Prasarana lainnya yaitu laboratorium, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan %Lab makin bagus, yaitu SLTP+MTs sebesar 90,30% dan SM+MA 98,07%. Besarnya %Lab di SLTP maupun SM dikarenakan hampir separuh SLTP memiliki laboratorium lebih dari 1 sedangkan ditingkat SM terutama sekolah negeri hampir memiliki lebih dari 2. Kondisi ini sejalan dengan lokasi SM yang berada di perkotaan atau ibukota kabupaten sehingga fasilitasnya lebih mudah diperoleh. Dengan melihat indikator mutu proses ini dapat dikatakan bahwa kinerja terbaik adalah pada tingkat SD. Hal itu ditunjukkan dengan adanya angka lulusan yang paling tinggi, dan angka putus sekolah yang rendah, serta dapat dilihat melalui Angka Partisipasi Murni yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan SLTP/MTs maupun dengan SM/MA. Permasalahan 1. Komponen yang terkait dengan proses pengelolaan pendidikan masih ada yang belum memahami arti pentingnya data dan informasi yang menyebabkan pendataan komponen pendidikan masih belum baik, sering terlambat dan tidak lengkap. 2. Kualitas SDM pendataan pendidikan masih kurang karena sering diganti. 3. Belum maksimalnya laporan-laporan dari Bidang dan UPT ke kepala Dinas atau Unit Pelaporan. 4. Belum seluruh kabupaten/kota memiliki lembaga yang menyelenggarakan Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun sementara minat Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

49 peserta didik untuk mengikuti Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun masih relatif rendah sehingga hasilnyapun belum dapat dinikmati oleh seluruh daerah. 5. Anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota masih sangat minim, hanya sekitar Rp. 1 M setiap tahun untuk memberikan beasiswa kepada 500 peserta didik. 6. Masih adanya kesalahpahaman pada orang tua siswa bahwa dengan adanya Program BOS, seharusnya sekolah sudah tidak diperbolehkan lagi menarik biaya tambahan (sekolah gratis). 7. Belum semua lembaga mengelola dana BOS secara transparan 8. Sarana pendistribusian informasi yang kurang merata yang menyebabkan masyarakat umum kurang memahami program program Dinas Pendidikan Provinsi. Upaya pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Mensosialisasikan pemahaman yang terus menerus tentang arti pentingnya data dan informasi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan 2. Data yang dikirim ke Provinsi tepat waktu, valid dan dapat dipercaya. Diberi pemahaman tentang arti pentingnya data untuk berbagai perencanaan dan kebijakan pembangunan pendidikan. 3. Petugas pendataan jangan sering diganti. 4. Memberikan teguran kepada Bidang atau UPT supaya melaporkan tepat waktu dan sesuai dengan format yang telah ditentukan. 5. Dalam rangka perluasan dan pemerataan akses untuk memperoleh layanan pendidikan pada jenjang Pendidikan Tinggi maka perlu pengembangan jumlah lembaga yang menyelenggarakan Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun agar minimal tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur secara merata. 6. Adanya penambahan anggaran untuk pelaksanaan Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun, terutama untuk penambahan beasiswa baik satuan biaya maupun jumlah sasarannya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

50 7. Diperlukan peningkatan pengelolaan lembaga penyelenggara Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun agar lebih diminati oleh calon peserta didik 8. Diperlukan sosialisasi yang lebih intensif dan berkelanjutan agar pelaksanaan Program BOS dapat dipahami oleh seluruh komponen masyarakat 9. Pengelolaan dana BOS harus mengacu Juknis yang sudah ditetapkan, bahwa pengelolaan dana BOS harus transparan, akuntabel dan bertanggungjawab. 10. Penggunaan media sosial, web dinas lewat internet untuk keperluan sosialisasi yang intens. 6. Program Pendidikan Luar Biasa (Pendidikan Khusus) ( ) Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan luar biasa (pendidikan khusus) untuk membantu mensukseskan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan memberikan layanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) maupun peserta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa (CIBI). Adapun sasarannya adalah para peserta didik, guru, dan Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) serta Sekolah Inklusi yang ada di Jawa Timur. INDIKATOR KINERJA 26. Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi Target Realisasi/Capaian % Capaian Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Pelatihan Kompetensi Tenaga Pendidik (056) 2. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu PLB di Jawa Timur (064) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

51 Bentuk Satuan Pendidikan Khusus terdiri atas : Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Terciptanya kreatifitas anak ABK melalui Pameran Pendidikan Khusus 2. Terciptanya model pelayanan pendidikan khusus yang sesuai dengan karakteristik anak. 3. Peningkatan fungsi center di SLB/C Negeri Pembina Lawang, Malang; 4. Penyelenggaraan Pendidikan Olahraga Adaptif bagi siswa PLB; 5. Penanganan anak Autis secara meluas dan lebih intensif; 6. Pengembangan uji coba Pendidikan Terpadu/Inklusi dengan berbagai model; 7. Uji coba Program Percepatan Belajar (Akselerasi); 8. Pengembangan program rehabilitasi pada semua jenis kelainan; 9. Terciptanya Model Pembelajaran Inklusi yang ada di Jatim; 10. Penguatan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi di Jawa Timur. Berdasarkan Pada semua jenjang Pendidikan Luar Biasa/Pendidikan Khusus (PLB/PK) terjadi kondisi yang fluktuatif di semua aspek sejak tahun 2011 s.d. 2013, mulai dari jumlah siswa, jumlah guru, jumlah kelas sampai jumlah lembaga. Rinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 12 Perkembangan pendidikan pada jenjang Sekolah Luar Biasa Tahun No. Komponen 2010/ / / TKLB A Lembaga B Kelas C Murid D Guru SDLB Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

52 A Lembaga B Kelas C Murid D Guru SMPLB A Lembaga B Kelas C Murid D Guru SMALB A Lembaga B Kelas C Murid D Guru Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/ / /2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Adapun sekolah inklusif di Jawa Timur sennatiasa menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dari semula berjumlah 223 lembaga pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 382 lembaga di tahun berikutnya, sekolah inklusi kembali mencatatkan peningkatan jumlah di tahun 2013 menjadi sebesar 458 lembaga. Hal ini sesuai dengan amanat Permendiknas nomor 70 tahun 2009 tentang peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa serta Pergub Nomor 6 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Jawa Timur yang menyatakan pada pasal 4 bahwa setiap kecamatan sekurang kurangnya memiliki 1 (satu) PAUD dan 1 (satu) sekolah/madrasah penyelenggara pendidikan inklusi untuk masing masing jenjang pendidikan. Permasalahan yang dialami Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan inklusi adalah sebagai berikut: 1. Belum semua guru dari Sekolah layanan inklusif mendapat kesempatan mengikuti pelatihan penanganan ABK Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

53 2. Belum semua sarana prasarana SLB/SDLB/SMPLB/SMALB memenuhi standart Nasional Upaya pemecahan masalah yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan di atas mencakup: 1. Pelatihan guru dilaksanakan menggunakan alokasi anggaran daerah 2. Usulan bantuan Sosial peningkatan sarana prasarana SLB dari pemerintah pusat melalui Kemendikbud. SASARAN STRATEGIS 2: Menurunnya secara berarti buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Angka Melek Huruf usia tahun Target Realisasi/Capaian % Capaian , , Sasaran strategis selanjutnya adalah menurunnya secara berarti buta aksara penduduk berusia 10 tahun ke atas terutama di kalangan penduduk miskin. Dengan Indikator Kinerja Angka Melek Huruf usia tahun. Sasaran strategis ini didukung oleh program Pendidikan Non Formal. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan baik laiki laki maupun perempuan sebagai pengganti, penambah atau pelengkap pendidikan formal guna mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Sasaran program ini adalah penduduk buta huruf untuk mengikuti pendidikan keaksaraan serta lapisan masyarakat yang ingin mengembangkan kemampuan secara lebih luas dan bervariasi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

54 Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan non formal (017) 2. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan luar sekolah (019) Selain melalui jalur pendidikan sekolah, pelayanan pendidikan diselenggarakan pula melalui jalur pendidikan non formal dan informal. Penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal diarahkan pada peningkatan pengetahuan dasar dan keterampilan berwiraswasta/kewirausahaan sebagai bekal dalam bekerja dan berusaha. Program pendidikan non formal dan informal meliputi : (1) Pemberantasan Buta Aksara/Keaksaraan Fungsional; (2) Paket A setara SD/MI; (3) Paket B setara SMP/MTs; (4) Paket C setara SMA/MA; (5) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); dan (6) Pendidikan berkelanjutan dan Pendidikan Keluarga. Program Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C Setara SMA adalah untuk menampung siswa putus sekolah pada jenjang SD, SMP dan SMA untuk melanjutkan pendidikan sehingga dapat menyelesaikan jenjang tersebut. Program Pemberantasan Buta Aksara / Keaksaraan Fungsional diselenggarakan untuk menuntaskan tiga buta (buta aksara Latin dan Angka, Buta Bahasa Indonesia, dan buta pendidikan dasar). Tabel 13 Perkembangan Pendidikan Kemasyarakatan Tahun No. Komponen Kejar Paket A (PBH) - Kelompok Belajar Warga Belajar Kejar Paket A (Setara SD) - Kelompok Belajar Warga Belajar Kejar Paket B (Setara SMP) Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

55 - Kelompok Belajar Warga Belajar Kejar Paket C (Setara SMA) - Kelompok Belajar Warga Belajar Sumber : Data Pokok Pendidikan 2010/ / /2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan yang fluktuatif pada semua jumlah kelompok belajar dan warga belajar di setiap paket. Pada tahun 2011 dan 2012, untuk Kejar Paket A (PBH) Kelompok Belajar sejumlah dan Warga Belajar sebanyak orang, pada tahun 2013 tidak ada Program Kejar Paket A (PBH) sehingga tidak dapat didata berapa jumlah Kelompok Belajar maupun Warga Belajarnya. Berbeda dengan Kejar Paket A (Setara SD), yang pada tahun 2011 Kelompok Belajarnya berjumlah 159 dan Warga Belajar sebanyak orang. Jumlah ini meningkat secara signifikan pada tahun 2012, Kelompok Belajar berjumlah 471 dan Warga Belajar sebanyak orang, jumlahnya menurun pada tahun 2013 untuk Kelompok Belajar menjadi sebanyak 335, dan untuk Warga Belajar menjadi sebanyak orang. Peningkatan juga terjadi di Kejar Paket B (Setara SMP). Jumlah Kelompok Belajar sebanyak 649 dan Warga Belajar sebanyak orang pada tahun Jumlah ini meningkat di tahun 2012, yakni Kelompok Belajar sebanyak dan Warga Belajar sebanyak orang, kemudian jumlahnya mengalami perubahan pada tahun 2013, Kelompok Belajarnya berjumlah 929 sedangkan Warga Belajarnya berjumlah orang. Demikian pula dengan Kejar Paket C (Setara SMA) dimana Kelompok belajar mencapai 742 dan Warga Belajar sebanyak di tahun 2011, pada tahun 2012 jumlahnya meningkat hingga untuk Kelompok Belajar dan untuk warga Belajar, kemudian pada tahun 2013 jumlah Kelompok Belajarnya menurun menjadi 772, tetapi jumlah Warga Belajarnya meningkat menjadi orang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

56 Permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan Program Pendidikan Non Formal ini adalah: 1. Koordinasi antar lintas sektoral terkadang kurang berjalan dengan baik 2. Kebijakan yang ada di Provinsi dengan Kab/Kota terkadang tidak sinkron 3. Tidak semua warga buta aksara terdata oleh petugas instansi setempat dan setelah dilakukan verifikasi ulang oleh Kabupaten/Kota ternyata ada data verifikasi dari BPS pada tahun 2010 yang tidak valid. 4. Kurangnya tenaga tutor Untuk mengatasi permasalahan di atas, berbagai upaya telah ditempuh, antara lain: 1. Koordinasi dengan lintas Sektoral lebih ditingkatkan lagi di tahun Mengadakan Sosialisasi, Sinkronisasi dan Rapat Program PNFI akan lebih diinsentifkan di tahun 2014, sehingga antara Provinsi dengan Kab/Kota ada Sinkronisasi dalam mengambil suatu keputusan/kebijakan. 3. Pendataan dilakukan per Kepala Keluarga mulai dari desa setempat sehingga datanya dapat terinci keseluruhan. 4. Merekrut lebih banyak tenaga kependidikan (tutor) yang memenuhi kualifikasi. SASARAN STRATEGIS 3: Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian % Capaian 1. Persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

57 2. Persentase pendidik & tenaga kependidikan bersertifikat profesi Sasaran Strategis berikutnya adalah meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Sasaran strategis ini didukung oleh program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas dan profesionalisme pendidik baik laki laki maupun perempuan pada satuan pendidikan formal dan non formal, negeri dan swasta, untuk dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan menciptakan suasana pendidikan yang berakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis, menilai hasil pembelajaran dan melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat serta mempunyai komitmen secara profesional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kecukupan jumlah, kualitas, kompetensi dan profesionalisme tenaga kependidikan untuk mampu melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu, program ini juga menyeleksi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Berprestasi Tingkat Provinsi untuk mengikuti kejuaraan di tingkat nasional. Adapun sasaran program ini adalah tenaga pendidik (guru/kepala sekolah) dan tenaga kependidikan di seluruh Jawa Timur. Sasaran strategis ini memeiliki 2 (dua) indikator. Indikator Kinerja yang pertama adalah persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D4 dari tahun 2010 sampai tahun 2013 capaiannya konstan meningkat dari di tahun 2009 naik menjadi di tahun 2010 kemudian meningkat lagi menjadi di tahun 2011, meningkat kembali menjadi di tahun 2012 dan pada tahun 2013 sebesar Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

58 Indikator kinerja selanjutnya adalah persentase pendidik & tenaga kependidikan bersertifikat profesi yang di tahun 2010 mencapai 24.41, kemudian meningkat lagi menjadi di tahun 2011 dan mengalami terus meningkat di tahun 2012 menjadi dan pada tahun 2013 mencapai persen. Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut: 1. Kegiatan : Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (012) 2. Kegiatan : Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan (028) 3. Kegiatan : Pemberian Penghargaan Profesional Tenaga Pendidik dan Kependidikan (029) 4. Kegiatan : Pengembangan Karir Tenaga Pendidik dan Kependidikan (030) 5. Kegiatan : Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Kependidikan (031) Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan di Jawa Timur juga terlihat dari semakin banyaknya guru yang saat ini telah memenuhi standar kualifikasi minimal S1. Perkembangan selama 3 (tiga) tahun terakhir sangat menggembirakan sebagaimana tersaji dalam tabel. Pada tahun 2011, jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi minimal D4/S1 sebesar guru atau 70,08% dan meningkat menjadi guru atau 74.68% pada tahun 2012 dari jumlah guru keseluruhan di Jawa Timur, sedangkan pada tahun 2013 jumlah guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi minimal D4/S1 sebesar guru atau 83,18% dari jumlah keseluruhan guru di Jawa Timur. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

59 TABEL 14 PERKEMBANGAN JUMLAH DAN KUALIFIKASI GURU MENURUT IJAZAH DI JAWA TIMUR TAHUN / / /2013 No. LEMBAGA D3 D4/S1 D3 D4/S1 JML JML D3 D4/S1 JML SD NEGERI SD SWASTA MI NEGERI MI SWASTA SMP NEGERI SMP SWASTA MTS NEGERI MTS SWASTA SMA NEGERI SMA SWASTA SMK NEGERI SMK SWASTA MA NEGERI MA SWASTA JUMLAH % 29,91 70,08 23,44 74,68 16,82 83,18 Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/ / /2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

60 Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut: a. Peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum S1 atau D4 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen melalui penyaluran beasiswa S1; b. Peningkatan wawasan, kompetensi dan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan di 38 Kab/Kota Se Jawa Timur melalui berbagai kegiatan workshop dan lokakarya seperti, Workshop Kompensantoris Untuk Guru Dengan Layanan Pendidikan Inklusif, Workshop Penyusunan Program Pembelajaran Di Sekolah Individual ABK Di Sekolah Dengan Layanan Pendidikan Inklusif (DID), Workshop Penyusunan Bahan Evaluasi Untuk Guru Di Sekolah Dengan Layanan Pendidikan Inklusif (DID), Lokakarya Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Pendidikan Inklusif (DID), Workshop Pengembangan Manajemen Pusat Sumber Layanan Pendidikan Inklusif (DID) sehingga jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang profesional di Provinsi Jawa Timur dapat terpenuhi; c. Kepala/Guru TK/PAUD Non PNS yang menerima tunjangan sebanyak orang dan Guru Non PNS yang menerima tunjangan kinerja sejumlah orang dari 38 kab/kota; d. Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui PAK (Penilaian Angka Kredit) meningkat; e. Meningkatnya kompetensi dan kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan diraihnya juara dalam berbagai seleksi tenaga pendidik berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional, di antaranya Guru/Kepala TK Berprestasi, Guru/Kepala/Pengawas SD/SMP Berprestasi, Guru SMA/SMK Berprestasi, Kepala/Pengawas SMA/SMK Berprestasi, Kepala PK Berdedikasi, Guru SMA/SMK Berdedikasi, Kepala Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup, Seleksi Forum Ilmiah Guru, Apresiasi (Jambore) PTK PAUDNI, serta Olimpiade Sains Nasional Guru Bidang Studi MIPA. a. Permasalahan - Permasalahan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan DIKMEN, DIKDAS dan PAUDNI tentang juknis pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan Pendidik dan Tenaga Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

61 Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi serta Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi terkait pelaksanaan kegiatan tersebut. - Pemberian honorarium Kinerja Kepala/Guru TK/PAUD Non PNS hanya sebesar Rp /bulan dan lebih kecil bila dibandingkan dengan Tunjangan Fungsional Guru Non PNS dari Pusat sebesar Rp /bulan. b. Upaya pemecahan masalah 1. Dinas pendidikan Prov Jatim sering konsultasi ke Direktorat masingmasing jenjang terkait pelaksanaan kegiatan pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi serta Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi. 2. Pada tahun 2014 Dinas pendidikan Prov Jatim meningkatkan Pemberian honorarium Kinerja Kepala/Guru TK/PAUD Non PNS sebesar Rp /bulan menjadi Rp /bulan bagi Guru se Jawa Timur. SASARAN STRATEGIS 4: Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Jumlah hasil karya cipta mahasiswa yang dihasilkan Target Realisasi/Capaian % Capaian Sasaran strategis ini didukung oleh Program Pendidikan Tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan tinggi baik untuk penduduk laki laki maupun perempuan yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi, institut atau universitas yang bermutu tinggi dan relevan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

62 terhadap kebutuhan pasar kerja dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni sehingga dapat kontribusi secara optimal pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Sasaran program ini adalah siswa lulusan jenjang pendidikan menengah agar dapat meningkatkan kualifikasi untuk mempersiapkan diri pada persaingan global. Capaian Kinerja di atas dicapai melalui beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan : Pengembangan kapasitas dan peningkatan mutu PT di Jawa Timur (003) 2. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu POLTEK di Jawa Timur (004) Dalam rangka meningkatkan perluasan dan pemerataan akses memperoleh pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, telah dilaksanakan beberapa program pendukung seperti : 1. Program Rintisan Wajib Belajar 15 Tahun dengan sasaran siswa lulusan SMA/SMK yang melanjutkan sekolah pada Poltek atau Community College. 2. Bantuan sarana yang diberikan kepada Community College. 3. Pengembangan Kapasitas dan Peningkatan Mutu PT di Jawa Timur dengan mengalokasikan bantuan untuk kegiatan kemahasiswaan, di antaranya Workshop Penelitian Ilmiah Perguruan Tinggi, Pameran Karya Cipta Mahasiswa, dan Work Shop Pengembangan dan peningkatan mutu Poltek di Jawa Timur. Permasalahan 1. Data lembaga perguruan tinggi Swasta belum akurat dikarenakan kurangnya koordinasi antara Kopertis dengan Dinas Pendidikan 2. Data lembaga Poltek/CC di Kab/Kota belum akurat. Upaya pemecahan masalah 1. Meningkatkan koordinasi dengan Kopertis wilayah VII Jatim. 2. Meningkatkan koordinasi dengan Poltek/CC. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

63 C. Akuntabilitas Keuangan 1. Pendapatan Asli Daerah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 ditargetkan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari unit unit penghasil yang ada di lingkungan dinas terkait dengan target sebesar Rp ,- dan realisasinya mencapai Rp ,- (745.6%). Adapun sumber pendapatan didapatkan dari retribusi jasa usaha, pendapatan denda yang dibayarkan pihak ketiga yang tidak selesai melaksanakan kegiatan sampai kontrak berakhir atau kesempatan untuk perpanjangan (denda keterlambatan pelaksanaan kegiatan konstruksi atau rehab bangunan), pendapatan hasil eksekusi atas jaminan serta pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan. 2. Realisasi APBD 2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memiliki struktur anggaran belanja daerah dalam DPA 2013 yang terdiri dari 2 (dua) pos pengeluaran, yaitu (1) belanja tidak langsung dan (2) belanja langsung. Pos pengeluaran belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai yang dipergunakan untuk membayar gaji dan tunjangan pegawai. Pos pengeluaran belanja langsung meliputi (a) belanja pegawai untuk membayar upah dan honorarium pegawai, (b) belanja barang dan jasa untuk keperluan operasional perkantoran, pemeliharaan dan perjalanan dinas sebagai pendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan, serta (c) belanja modal meliputi pengadaan sarana prasarana yang merupakan asset tetap dan tidak habis pakai. Berdasarkan DPA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2013, total alokasi anggaran belanja adalah sebanyak Rp ,- dengan rincian belanja sebagai berikut : 1. Belanja tidak langsung sebesar Rp ,- atau 10.46% 2. Belanja langsung sebesar Rp ,- atau 89.54% a. Belanja Barang dan Jasa Rp ,- Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

64 b. Belanja modal Rp ,- c. Belanja pegawai Rp ,- Adapun alokasi belanja yang tercantum dalam DPA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur didistribusikan ke 10 (sepuluh) unit kerja (Bidang/UPT) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Komposisinya adalah sebagai berikut: UPT TEKKOMDIK 3% UPT SMANOR UPT PPPK 4% UPT Dikbangkes 4% Bid. PNFI 9% Bid. Tendik 22% 5% Sekretariat 23% Bid. TK,SD,PK 11% Bid. Dikmenjur 8% Bid. Dikmenum 11% Realisasi Belanja Langsung yang tercantum di DPA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sampai 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp atau 94.31%. Berikut tentang Rekapitulasi Pelaksanaan Program/Kegiatan sampai akhir 2013, dengan rincian daya serap pada tabel berikut. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Bab III Akuntabilitas Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA 2014 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR INDIKATR KINERJA UTAMA DINAS PRVINSI JAWA TIMUR Visi : Terwujudnya insan yang cerdas, berakhlak, profesional, dan berbudaya Misi Tujuan : 1. Mewujudkan pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan pada

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR A. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan pada amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta misi dan visi Dinas

Lebih terperinci

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN 1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN No Daerah, dan Indikator A BELANJA TIDAK LANGSUNG a. Belanja Hibah Dana Operasional TK pembelajaran di TK pembelajaran di TK 317 Lembaga 317.000.000 298.000.000 298.000.000 298.000.000

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :.0.0. -DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Halaman dari.0. PENDIDIKAN 87.7.

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja Dinas Provinsi Jawa Timur Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja A. RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2014 1. RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009 2014 Agenda pembangunan bidang pendidikan sebagaimana

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR 5.1. Matriks Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, dan Pendanaan Indikatif Berdasarkan

Lebih terperinci

REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015 A REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 0 No Program dan Kegiatan Pagu Anggaran (Rp) Program pendidikan anak usia dini..80.000 9..00 8, 8 9 0 Penyusunan Kurikulum Muatan Jawa TK/RA

Lebih terperinci

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010 Drs. Alexius Akim, MM. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat RAKOR GUBERNUR KALBAR

Lebih terperinci

FORM II : DAFTAR INFORMASI YANG DIKUASAI BADAN PUBLIK : Drs. T. Angkasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh

FORM II : DAFTAR INFORMASI YANG DIKUASAI BADAN PUBLIK : Drs. T. Angkasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh NAMA PPID SKPK/UNIT KERJA FORM II : DAFTAR INFORMASI YANG DIKUASAI BADAN PUBLIK : Drs. T. Angkasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Banda Aceh No Nama informasi/dokumentasi Ringkasan Isi Informasi

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 NAMA SKPD : Dinas Pendidikan INDIKATOR KELUARAN NO KODE USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN

Lebih terperinci

PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS K A B. S A M PA NG TA H UN 2 019

PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS K A B. S A M PA NG TA H UN 2 019 PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS D I NAS PENDIDIKAN K A B. S A M PA NG TA H UN 2 019 KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Kedudukan: Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintah bidang pendidikan. Tugas

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 NAMA SKPD : Dinas Pendidikan NO KODE TOLOK UKUR TARGET CAPAIAN KINERJA 1 2 3 4 5 6 7 8 1.01.01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Lebih terperinci

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilaksanakan pada setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan.

Lebih terperinci

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi. Waktu dan tempat pembuatan informasi. Banda Aceh, 2012

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi. Waktu dan tempat pembuatan informasi. Banda Aceh, 2012 NAMA PPID SKPK/UNIT KERJA FORM II : DAFTAR INFORMASI YANG DIKUASAI BADAN PUBLIK : Drs. T. Angkasa : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga No Nama informasi/dokumentasi Ringkasan Isi Informasi Penanggung

Lebih terperinci

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN 1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN No A BELANJA LANGSUNG 1 Program pendidikan anak usia dini a. Pembangunan Unit Gedung Baru (UGB) PAUD Terpadu Terlaksananya pembangunan lembaga persiapan pendidikan anak usia

Lebih terperinci

PENGUMUMAM RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PENDIDIKAN KOTA TEBING TINGGI JLN. KOM.YOS.SUDARSO TEBING TINGGI

PENGUMUMAM RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PENDIDIKAN KOTA TEBING TINGGI JLN. KOM.YOS.SUDARSO TEBING TINGGI SWAKELOLA PENGUMUMAM RENCANA UMUM DINAS PENDIDIKAN KOTA TEBING TINGGI JLN. KOM.YOS.SUDARSO TEBING TINGGI No 0 A.0..0.0 Dinas Program Pelayanan Administrasi Perkantoran..,00 Pendidikan SWAKELOLA Penyediaan

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun) URUSAN WAJIB: PENDIDIKAN PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Budi Pekerti, 1 Persentase pendidik yang disiplin Tata Krama

Lebih terperinci

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan) Grafik 3.2 memperlihatkan angka transisi atau angka melanjutkan ke SMP/sederajat dan ke SMA/sederajat dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Sebagaimana angka

Lebih terperinci

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A, Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Nomor : 420/Kpts.203-Disdikbud Tanggal : 27 Oktober 2014 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 LAMPIRAN IV PROVINSI KALIMANTAN SELATAN REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 : PERATURAN DAERAH NOMOR : 8 TAHUN 2015 TANGGAL :

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SKPD : DINAS DIKPORA KABUPATEN KEBUMEN Tahun Anggaran : 2014 Sasaran Strategis 1 Mutu Layanan PAUD PROGAM PENDIDIKAN USIA DINI 1,1 APK PAUD 1.1 Pembangunan

Lebih terperinci

! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan

! ## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan ! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan

Lebih terperinci

BAB IV BAB IV LANGKAH-LANGKAH TEROBOSAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

BAB IV BAB IV LANGKAH-LANGKAH TEROBOSAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR BAB IV LANGKAH-LANGKAH TEROBOSAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR BAB IV LANGKAH-LANGKAH TEROBOSAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 41 LANGKAH-LANGKAH TEROBOSAN PENDIDIKAN TAMAN

Lebih terperinci

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6

TAMAN KANAK-KANAK Tabel 5 : Jumlah TK, siswa, lulusan, Kelas (rombongan belajar),ruang kelas, Guru dan Fasilitas 6 DAFTAR TABEL DATA NONPENDIDIKAN Tabel 1 : Keadaan Umum Nonpendidikan 1 Tabel 2 : Luas wilayah, penduduk seluruhnya, dan penduduk usia sekolah 2 Tabel 3 : Jumlah desa, desa terpencil, tingkat kesulitan

Lebih terperinci

BAB II BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN DAN SEKOLAH DASAR

BAB II BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN DAN SEKOLAH DASAR BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR 2005-2009 17

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI SUMATERA UTARA. Renova Marpaung. Abstrak. Kata Kunci : Manajemen Mutu, Pembangunan, Pendidikan

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI SUMATERA UTARA. Renova Marpaung. Abstrak. Kata Kunci : Manajemen Mutu, Pembangunan, Pendidikan IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI SUMATERA UTARA Renova Marpaung Abstrak Implementasi manajemen mutu dalam pembangunan pendidikan di Provinsi Sumatera Utara menyangkut perencanaan,

Lebih terperinci

MATRIKS RENSTRA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

MATRIKS RENSTRA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN Visi : Terwujudnya insan yang cerdas, berakhlak, profesional, dan berbudaya MATRIKS RENSTRA DINAS PRVINSI JAWA TIMUR - 2014 Misi Tujuan : 1. Mewujudkan peerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan pada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Untuk mengukur kinerja Kabupaten Barru, disusun indikator kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang meliputi: (1)

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA /MA DAN SMK NEGERI DAN SWASTA TAHUN PELAJARAN 2012-2013 DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 Oleh : Drs. ABIMANYU, M.Si DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN NGAWI Selaras 1 VISI MISI KE 2 NGAWI SEJAHTERA, BERAKHLAK, BERBASIS PEDESAAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Program dan Kegiatan yang Direncanakan Pembangunan pendidikan di Kabupaten Barru didesain dalam rangka

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG VISI : TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG MERATA, BERMUTU, AGAMIS DAN BERDAYA SAING MISI : 1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 TAHUN 2013 23 December 2013 PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) KABUPATEN / KOTA OPD : CILEGON : DINAS PENDIDIKAN TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro VISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TERWUJUDNYA INSAN CERDAS, KOMPERHENSIP DAN BERBUDAYA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENOPANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2008-2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu)

Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Target Rp (ribu) Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan 1 Tujuan 2011 2012 2013 2014 SKPD Target Rp (ribu) Target

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 11 Tahun 2009 5 Oktober 2009 PEMERINTAH PROVINSI JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 6 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang :

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN JL. PANDU KELURAHAN BINTANG HULU SIDIKALANG TELP./FAX KODE POS 22212

DINAS PENDIDIKAN JL. PANDU KELURAHAN BINTANG HULU SIDIKALANG TELP./FAX KODE POS 22212 PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN JL. PANDU KELURAHAN BINTANG HULU SIDIKALANG TELP./FAX. 0627 23724 KODE POS 22212 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pendidikan

Lebih terperinci

Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan. Jumlah Uraian. Kode Jumlah. Target Kinerja Brg & Jasa

Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan. Jumlah Uraian. Kode Jumlah. Target Kinerja Brg & Jasa DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA DAN PERANGKAT DAERAH FORMULIR KABUPATEN PAMEKASAN DPA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2017 Urusan Pemerintahan : 1.01 Organisasi : 1.01.01 Rekapitulasi Anggaran Belanja

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI DINAS PENDIDIKAN Jl. Mayor Bismo No Telp. (0354) Fax. (0354) Kode Pos Kediri

PEMERINTAH KOTA KEDIRI DINAS PENDIDIKAN Jl. Mayor Bismo No Telp. (0354) Fax. (0354) Kode Pos Kediri BAGIAN TERKAIT DIMENSI SASARAN MUTU 1. Terdapat peningkatan APK (Angka Pertisipasi Kasar), APM (Angka Partisipasi Murni) yang telah dicapai jenjang pendidikan dasar 100% Sekretariat Sub.Bag. Umum Sub.Bag.

Lebih terperinci

I. ANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK TAHUN ANGGARAN 2013

I. ANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK TAHUN ANGGARAN 2013 I. ANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK TAHUN ANGGARAN 2013 A. REKAPITULASI PELAKSANAAN PROGRAM DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NO PROGRAM JUMLAH 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

Rencana Tahun Kebutuhan dana/pagu indikatif. Disdikbud Kab dan 38 UPTD. Disdikbud Kab dan 38 UPTD. Disdikbud Kab dan 38 UPTD

Rencana Tahun Kebutuhan dana/pagu indikatif. Disdikbud Kab dan 38 UPTD. Disdikbud Kab dan 38 UPTD. Disdikbud Kab dan 38 UPTD NAMA SKPD : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN BANDUNG 2014 Rencana 2014 Prakiraan Maju Rencana 2015 Kode Program dana/pagu x xx 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA : SOSIAL BUDAYA JENIS DATA : Pendidikan, Kebudayaan Nasional Pemuda dan Olahraga DATA SATUAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN I. Arah Kebijakan 1. Menyediakan pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh anak usia

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA -1- PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pendidikan nasional

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : Dinas Dikbudpora Tahun : 2016 PENDIDIKAN A. Pendidikan Umum * Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 1. Jumlah Sekolah * 249 Sekolah Ada Disdikbudpora 1). Taman Kanak-Kanak (TK)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa agar dalam penyelenggaraan pendidikan di

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019,

Lebih terperinci

Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah - 846,200, ,200,000.00

Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah - 846,200, ,200,000.00 DOKUMEN PELAKSANAAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013 Urusan Pemerintah : 1.01. Urusan Wajib Pendidikan Organisasi : 1.01.01 Dinas Pendidikan REKAPITULASI BELANJA TIDAK

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renja Dinas Pendidikan Kab. Sampang Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. Renja Dinas Pendidikan Kab. Sampang Tahun 2017 Renja Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu agenda utama bagi pembangunan nasional adalah sektor pendidikan. adalah proses perubahan atau pendewasaan manusia, berawal dari tidak tahu

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Menimbang : a. Mengingat : 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA DAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DPA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA DAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DPA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2014 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA DAN PERANGKAT DAERAH FORMULIR KABUPATEN PAMEKASAN DPA - SKPD 2.2 TAHUN ANGGARAN 2014 Urusan Pemerintahan : 1.01 Organisasi : 1.01.01 Dinas Rekapitulasi Anggaran

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

Pasal 2. permen_14_2008

Pasal 2. permen_14_2008 SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG INDIKATOR KINERJA KUNCI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129a/U/2004 TENTANG BIDANG PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Misi 4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal

Misi 4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal Misi 4. Mewujud Peningkatan yang Berkualitas tanpa Meninggal Kearifan Lokal No PROGRAM SI AWAL PENG GUNG WAB 1 Program anak usia dini, Wajib belajar pendidi dasar, menengah, dan nonformal 2 Program pendidi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pahlawan No. 175 Telepon , Fax (0287) K E B U M E N 54311

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pahlawan No. 175 Telepon , Fax (0287) K E B U M E N 54311 PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pahlawan No. 175 Telepon 381447, 381289 Fax (0287) 381289 K E B U M E N 54311 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI

Lebih terperinci

B. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PENDIDIKAN

B. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PENDIDIKAN B. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PENDIDIKAN Pembangunan pendidikan merupakan salah satu pilar pembangunan bangsa yang telah ditegaskan sejak awal oleh para pendiri bangsa (founding fathers).

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA /MA DAN SMK NEGERI DAN SWASTA DILINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

Lebih terperinci

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Pekalongan selama tahun 2015 didasarkan pada Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja

Lebih terperinci

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Deputi Menteri Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR TANGGAL : : 5 TAHUN 2013 31 DESEMBER 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

Tabel 2 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun Rencana Tahun 2014

Tabel 2 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun Rencana Tahun 2014 : DINAS PENDIDIKAN Tabel 2 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 Urusan/Bidang Urusan 195,889,327,456 174,381,759,016 19,001,927,265 2,505,641,175 0 95,305,057,521 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN AS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANDU Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA ANGGARAN AS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANDU Tahun Anggaran 2015 RENCANA KERJA ANGGARAN AS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANDU Tahun Anggaran 2015 NO. BELANJA 155,056,340,000.00 I BELANJA TIDAK LANGSUNG - II BELANJA LANGSUNG 155,056,340,000.00 BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA DEPOK TAHUN ANGGARAN 2015

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA DEPOK TAHUN ANGGARAN 2015 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA DEPOK TAHUN ANGGARAN 05 Formulir DPASKPD. Halaman : Urusan Pemerintahan Organisasi :.0. PENDIDIKAN :.0.0. DINAS PENDIDIKAN Rekapitulasi

Lebih terperinci

ANGGARAN 2015 URUT PROGRAM KEGIATAN

ANGGARAN 2015 URUT PROGRAM KEGIATAN RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintah : 1.01. Urusan Wajib Pendidikan Organisasi : 1.01.01 Dinas Pendidikan REKAPITULASI BELANJA TIDAK

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PELALAWAN

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PELALAWAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGE KINERJA SASARAN TR 1 TR 2 TR 3 TR 4 PROGRAM dan KEGIATAN RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PELALAWAN INDIKATOR KEGIATAN 1 2 3

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun Anggaran : 2014 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2014 Realisasi

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Pendidikan Dinas Pendidikan Hal : 49 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.01 : BERTAMBAH/(BERKURANG) DASAR HUKUM

Pendidikan Dinas Pendidikan Hal : 49 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 1.01 : BERTAMBAH/(BERKURANG) DASAR HUKUM LAMPIRAN I.2 PERATURAN DAERAH NOMOR TANGGAL PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN RINGKASAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT DAERAH, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2013 Dinas Hal 9 1.01 00 00

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Dinas Pendidikan Kota Pontianak merupakan unsur pelaksana bidang pendidikan dipimpin oleh

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Sasaran Dirumuskan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tentunya memperhatikan kondisi layanan pendidikan (profil) di Kota Bogor, sehingga akan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci