BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media massa mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi
|
|
- Leony Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media massa mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunkannya. Semua digunakan untuk memuaskan penggunanya yang heterogen dengan jangkauan yang sangat luas. Salah satu media massa yang terus berkembang adalah televisi melalui beragam jenis tayangannya. Televisi sebagai salah satu bukti nyata dari perkembangan teknologi komunikasi yang sudah menunjukkan perannya dalam kehidupan. Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. Menurut Wikipedia, 2005 Televisi adalah sistem telekomunikasi untuk penyiaran dan penerimaan gambar dan suara dari jauh. Dibandingkan media-media yang lain, baik media elektronik, media massa maupun media online, televisi tergolong yang paling banyak diminati. Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2004 ada 65 persen lebih rumah tangga pemilik televisi di Indonesia. Hiburan yang disajikan mampu menarik mayoritas penduduk untuk menekuni tayangan televisi dalam kegiatannya sehari-hari. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2006, lebih tiga perempat (86%) dari seluruh penduduk usia 10 tahun ke atas di Indonesia memiliki aktivitas rutin mengikuti acara televisi dalam seminggu.
2 Semua media massa umumnya mempunyai fungsi yang sama. Sebagai alat komunikasi memberikan informasi (fungsi informatif), artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui dan memahami suatu hal. Sebagai alat yang mendidik (fungsi edukatif), artinya isi televisi dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan moral seseorang. Sebagai alat hiburan (fungsi entertainment), artinya seseorang dapat terhibur, menyenangkan hati, memenuhi hobi dan mengisi waktu luangnya melalui tayangan-tayangan televisi. Dalam perkembangannya terutama setelah lahirnya televisi-televisi swasta porsi tayangan menjadi berubah. Fungsi hiburan menjadi dominan karena lebih banyak mendatangkan iklan yang merupakan nyawa bagi kelangsungan hidup suatu stasiun televisi. Saat ini terdapat sebelas stasiun televisi, mulai dari TVRI, RCTI, SCTV, TPI, Indosiar, ANTV, Metro TV, Global TV, Trans TV, Trans 7 dan TV One. Namun, Metro TV dan TV One mengkhususkan dirinya sebagai TV berita. Sejumlah program yang ditawarkan oleh stasiun TV berhasil menarik sejumlah besar pemirsa, yang menjadikannya sebagai tayangan yang patut diperhitungkan sebagai tayangan TV. Namun sebagian lainnya justru menjauhkan pemirsa. Setiap tahunnya stasiun TV menghadirkan beragam tayangan; banyak di antaranya yang kreatif, yang kemudian menjadi tren, tetapi yang lainnya hanya menjadi pengikut. Program kontes menyanyi atau sinetron misteri sempat naik daun beberapa tahun silam, meski beberapa pengikut gagal mengikuti jejak program yang menjadi trend setter. Belakangan, reality show yang sempat memunculkan kontroversi, karena diragukan keaslian realitasnya, menjadi tren baru, terutama sejak akhir tahun 2008.
3 Secara umum, pada tahun 2009, porsi tayangan hiburan (seperti reality show, musik, variety show, kuis, dll) dan berita di stasiun TV nasional adalah yang terbesar, yaitu 21% dari total jam tayang. Porsi ini meningkat 3% dibandingkan tahun Sebaliknya, porsi tayang program informasi berkurang 2%, sementara porsi tayang film dan serial masing-masing turun 1%. Tahun ini, penonton terlihat menambah porsi menonton program hiburan sebanyak 4% dan berita sebanyak 2% dari total jam menonton mereka. Sebaliknya porsi menonton serial dan film mereka turun masing-masing 2%. Namun, porsi menonton terbesar pemirsa diberikan untuk program hiburan (25%) dan serial (24%) 1. Masih menurut riset dari AGB Nielsen, dua puluh empat persen (24%) dari total jam siaran dialokasikan oleh stasiun televisi untuk program Informasi selama bulan April-Juni Rata-rata durasi tayang program Informasi sama banyaknya dengan program Hiburan (25%), seperti musik, kuis, game show, variety show, komedi, dll. Sekarang tergantung apakah Anda lebih memilih untuk memperoleh informasi daripada hiburan dari kotak ajaib bernama televisi? Atau Anda menyukai kombinasi keduanya? Nyalakan TV dan dapatkan informasi yang menghibur darinya, itu mungkin yang akan dikatakan oleh stasiun TV. Namun, pemirsa hanya menghabiskan 10% dari 2- jam-42-menit waktu menonton setiap harinya untuk menonton program informasi. Sementara 25% dihabiskan untuk program hiburan. Dari program-program berkategori Informasi, tampak bahwa setiap sub-genre menarik perhatian dari pemirsa yang berbedabeda. Biasanya laki-laki menonton program dokumenter (seperti The Shark Fin, 1 (
4 Reptiles of the Living Desert, Halal, dll.) dan ketrampilan/ hobi (seperti Jejak Petualang, Mancing Mania, Impossible Matic 2, dll.). Di sisi lain, perempuan memperlihatkan ketertarikan pada program bincang-bincang (Dunia Bunda, Kick Andy, dll.), infotainment (Silet, Hot Shot, dll.), infomercial (Summarecon Serpong Better Living, Sahabat Hemat, dll.), majalah TV (Griya Unik, Jelang, dll.), dan jalan-jalan/gaya hidup (Paspor Selebritis, Nikmatnya Dunia, dll). Program bincang-bincang dan dokumenter mendapat alokasi waktu yang lebih banyak di antara sub-sub-genre di dalam kategori program Informasi. Masing-masing dialokasikan 21% dan 23% dari total jam siar Informasi dalam satu hari atau rata-rata satu jam per hari pada setiap stasiun TV (21 stasiun TV) yang dimonitor oleh AGBNielsen. Alokasi jam tayang berikutnya adalah infotainment (16%), infomercial (15%), jalan-jalan/gaya hidup (10%), majalah TV (8%), dan ketrampilan/hobi (7%) 2. Berdasarkan profil pemirsa pada bulan April-Juni 2006, persentase dari penonton dewasa muda sebanyak penonton anak-anak. Dua puluh satu persen (21%) dari total pemirsa adalah para dewasa muda. Meskipun persentasenya besar, kepemirsaan TV mereka tidak setinggi anak-anak atau orang dewasa. Angka indeks yang menunjukkan kedekatan target pemirsa tertentu pada program TV dari pemirsa dewasa muda di bawah 100, artinya program TV kurang efektif dalam menjangkau kelompok ini. Kelompok ini juga pada penonton dewasa pada pukul hingga (maksimum 10,6% dari populasi dewasa muda menonton TV, sedangkan 10% dari populasi dewasa menonton 2 (
5 TV). Remaja merupakan penonton yang paling dominan. Pada pencapaian tertingginya antara pukul hingga 11.00, semua stasiun TV dapat meraih 14,7% dari populasi remaja dan 13,3% dari populasi anak-anak. Dewasa muda memilih tayangan hiburan di televisi sebagai untuk memenuhi kebutuhannya melalui tayangan ringan seperti Selamat Pagi (Indeks 168). Nilai indeks menunjukkan bahwa jumlah penonton dewasa muda pada program tersebut 68% lebih tinggi daripada semua penonton TV usia 5 tahun ke atas. Pada pukul , kebanyakan dewasa muda menonton program yang menarik perhatian seperti film, baik horor maupun drama. Mahasiswa termasuk dalam kategori usia dewasa muda. Sebagai kaum terpelajar dan intelek, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana kecenderungan konsumsi media massa terutama televisi di kalangan mahasiswa. Bagaimana cara mereka menggunakan televisi untuk mendapatkan sebuah kepuasan (artinya televisi mampu memenuhi kebutuhan mereka akan suatu hal). Ditengah kian maraknya kritik terhadap tayangan hiburan televisi yang dianggap tidak mendidik, pilihan tayangan para mahasiswa ini tentu menarik untuk diteliti. Tayangan-tayangan seperti apa yang dapat memberikan hiburan bagi mereka, tentunya sesuai dengan selera dan keinginan. Terlepas dari apakah tayangan hiburan itu mendidik atau tidak, yang menjadi fokus adalah apakah mereka merasa terhibur atau tidak setelah menyaksikan tayangan tersebut. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk melihat sejauhmanakah pemenuhan motif diversi dalam diri mahasiswa mempengaruhi keputusannya dalam memilih tayangan di televisi.
6 1. 2. Perumusan Masalah Mencermati uraian latar belakang masalah di atas, penelitian ini ingin menjawab rumusan masalah sebagai berikut: Sejauhmanakah pemenuhan motif diversi mahasiswa FISIP USU terhadap tayangan infotainment di stasiun televisi swasta? Pembatasan Masalah Untuk menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapaun pembatasn masalah tersebut adalah sebagai berikut: Penelitian ini utuk menemukan pemenuhan motif diversi mahasiswa FISIP USU Penelitian ini hanya meneliti tayangan hiburan khususnya infotainment di televisi swasta Objek penelitian ini adalah tayangan infotainment ditelevisi, bukan stasiun televisi yang menayangkannya Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis.
7 1. 4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut Untuk mengetahui upaya pemenuhan motif diversi mahasiswa FISIP USU Untuk mengetahui motif diversi mahasiswa FISIP USU dapat terpenuhi atau tidak (fungsional dan disfungsional) melalui tayangan infotainment di televisi swasta Untuk mengetahui sejauhmanakah motif diversi mahasiswa FISIP USU terpenuhi terhadap tayangan infotainment di televisi swasta Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagi berikut: Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada Departemen ilmu komunikasi untuk memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tehadap penelitian Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada pihak media televisi agar dapat terus-menerus meningkatkan kualitas tayangannya untuk memenuhi kebutuhan penonton.
8 1. 5. Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti. 3 Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. 4 Dalam penelitian ini teori yang dianggap relevan adalah pendekatan uses and gratifications, komunikasi massa, motif penggunaan media, televisi dan tayangan hiburan serta teori gender Uses and Gratifications Approach Pendekatan uses and gratification dijabarkan untuk pertama kalinya dalam sebuah artikel oleh Elihu Katz (1959) sebagai reaksi atas pernyataan Bernard Berelson (1959) bahwa bidang penelitian komunikasi sudah mati. Katz berpendapat bahwa bidang yang sedang sekarat adalah kajian komunikasi massa sebagai persuasi. 5 Pendekatan uses and gratifications merupakan perpanjangan dari teori kebutuhan dan motivasi. Dalam model ini yang ingin dilihat adalah apa yang 3 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995), h Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi: dilengkapi Contoh Analisis Statistik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h Severin dan Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 354.
9 dilakukan seseorang terhadap media, bukan apa yang dilakukan media pada diri seseorang. Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain. Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch, uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Blumler dan Katz (1974) merumuskan asumsiasumsi dasar dari uses and gratifications ini, yaitu : 1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas, bagaimana
10 kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada prilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya otang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Uses and gratifications ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumler dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut pendapat model ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak bagi dirinya. Katz, Gurevitch dan Haas (1973) memandang media massa sebagai suatu alat yang digunakan individu-individu untuk berhubungan dengan yang lain. Para peneliti tersebut membuat daftar 35 kebutuhan yang diambil dari literatur fungsifungsi sosial dan psikologis media massa, kemudian menggolongkannya ke dalam lima kategori: 6 1. Kebutuhan kognitif (cognitive needs), yaitu memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman. 6 Severin dan Tankard, op. cit., h. 357.
11 2. Kebutuhan afektif (affective needs), yaitu emosional, pengalaman menyenangkan, atau estetis. 3. Kebutuhan integratif personal (personal integrative needs), yaitu memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas dan status. 4. Kebutuhan integratif sosial (social integrative needs), yaitu memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan sebagainya. 5. Kebutuhan pelepasan ketegangan (escapist needs), yaitu pelarian dan pengalihan. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang diuraikan diatas, maka secara sederhana bagan uses and gartification menurut Katz dkk, sebagai berikut 7 : 1981), h Alexis Tan, Mass Communications: Theories and Research, (Grid Publishing, Inc,
12 Social Environment 1. Demographic characteristics 2. Group affilations 3. Personality characteristics Individual s Needs 1. Cognitive needs 2. Affective needs 3. Personal integrative needs 4. Social integrative needs 5. Tension-release needs Nonmedia Sources of Need Satisfaction 1. Family, friends 2. Interpersonal communication 3. Hobbies 4. Sleep 5. Drugs, etc Mass Media Use 1. Media type newspaper, radio, TV, movies 2. Media content 3. Exposure to media 4. Social context of media exposure Media Gratificatons 1. Surveillance 2. Diversion/ entertainment 3. Personal identity 4. Social relationship Gambar. 1 Bagan cara Uses and Gratificatins approach Beroperasi
13 Motif Penggunaan Media Motif berasal dari bahasa Latin movere yang artinya bergerak. Motif berarti kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat sesuatu/merupakan driving force. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu. Perbedaan motif berlaku juga dalam proses pemilihan media. Perbedaan seseorang dalam menggunakan media menimbulkan perbedaan pula pada tingkat kepuasan yang didapat individu dalam menggunakan media. Semakin sesuai pesan komunikasi dengan motif, semakin besar pula kemungkinan komunikasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Motif timbul karena adanya motivasi. Motivasi adalah pernyataan dari dalam berupa gerakan yang sering muncul sebelum bertingkah laku, hubungan motivasi dan tingkah laku berdekatan. Konsep motivasi yang berhubungan dengan tingkah laku seseorang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Seseorang senang terhadap sesuatu, apabila ia dapat mempertahankan rasa senangnya maka akan termotivasi untuk melakukan kegiatan itu. 2. Apabila orang merasa yakin mampu menghadapi tantangan maka biasanya orang terdorong melakukan kegiatan tersebut. Sumber utama munculnya motif adalah dari rangsangan (stimulus) perbedaan situasi sekarang dan situasai yang akan datang, sehingga tanda perubahan tersebut tampak pada adanya perbedaan afektif saat munculnya motif dan saat usaha pencapaian yang diharapkan.
14 Dapat disimpulkan bahwa motif adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempunyai indicator sebagai berikut: 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan. 2. Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan. 3. Adanya harapan dan cita-cita. 4. Penghargaan dan penghormatan atas diri. 5. Adanya lingkungan yang baik. 6. Adanya kegiatan yang menarik. Salah satu motif dalam pendekatan uses and gratifications adalah motif diversi. Motif diversi adalah motif yang meliputi kebutuhan atau pelepasan diri dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan. Apabila motif ini terpenuhi setelah menonton tayangan hiburan di televisi maka tayangan tersebut dinilai fungsional dalam memenuhi kebutuhan akan hiburan dan pelepasan. Sebaliknya apabila tidak terpenuhi maka tayangan tersebut dinilai disfungsional/tidak berguna. Motif diversi dapat diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut: 1. Melepaskan diri dari kegiatan rutin. 2. Melupakan masalah yang ada meski hanya untuk sesaat. 3. Melepaskan/mengurangi ketegangan dan emosi yang sedang dirasakan. 4. Mengisi waktu luang. Menurut Zillman dan Bryant pilihan-pilihan dalam dalam hiburan dibuat mendadak atau secara spontan. Orang memilih hiburan secara intutif, tergantung mood/selera mereka. Para peneliti itu mengatakan:
15 Program-program syur lebih banyak menarik perhatian subjek-subjek yang mengalami kebosanan secara signifikan dibandingkan dengan subjek yang tertekan... Program-program relaks lebih banyak menarik perhatian subjek yang tertekan dibandingkan subjek yang bosan... Hampir semua subjek telah memilih materi-materi yang membantu mereka secara efektif lari dari keadaan yang tidak diinginkan Televisi dan Tayangan Televisi Televisi Televisi sebagai media komunikasi massa, berasal dari dua suku kata yaitu tele yang berarti jarak dalam bahasa Yunani dan visi yang berarti citra atau gambar dalam bahasa Latin. Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang bejarak jauh. 9 Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya yaitu memberi informasi pada audiens, mendidik dengan memberikan informasi-informasi bagi audiens, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Umumnya tujuan khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh informasi. 10 Jika dihubungkan dengan penggunaan media, motif seorang anggota khalayak adalah untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan fungsi media itu sendiri. Adapun fungsi media yang sesuai dengan pendekatan uses and gratification adalah 11 : 8 Ibid., h Sutisno, 1993, h Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 72.
16 1. Informasi Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. Belajar, pendidikan sendiri 2. Identitas diri Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi Menemukan model prilaku Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (media) Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri 3. Integrasi dan interaksi sosial Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial Memperoleh teman Memperoleh pengetahuan tentang orang lain empati 4. Hiburan Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan Bersantai Memperoleh kenikmatan jiwa. Motif diversi dalam diri seseorang menjadikan fungsi hiburan televisi begitu dominan. Seseorang sering mengaku menghabiskan waktu dengan menonton televisi sebagai pelarian dari rutinitas maupun masalah. Setelah menonton tayangan hiburan di televisi seseorang berharap akan mendapatkan
17 kepuasan berupa adanya perasaan terhibur atau lebih jauh lagi bisa mendapatkan jawaban untuk memecahkan masalahnya Tayangan Televisi Hadirnya stasiun TV swasta untuk mengakomodir keinginan masyarakat, yang membutuhkan hiburan, dengan format yang berbeda. Dengan adanya keterbatasan TVRI, bersaing dengan stasiun televisi asing, yang dapat diperoleh melalui parabola saat itu, TVRI hampir kehilangan peminat, dan masyarakat lebih tertarik untuk menyaksikan program di stasiun televisi asing, itulah salah satu alasan diizinkannya stasiun televisi swasta muncul dengan format yang lebih segar, sehingga pemirsa kembali pada produksi lokal. Saat ini terdapat sebelas stasiun televisi swasta di Indonesia. Sepanjang tahun 2009, porsi hiburan lebih banyak mewarnai televisi swasta Indonesia. Hasil riset AGB Nielsen menunjukkan porsi tayangan hiburan dan berita mendominasi sebanyak 21 persen dari total jam tayang. Porsi ini meningkat 3 persen dibandingkan tahun Sementara porsi program informasi berkurang 2 persen dan porsi tayang film dan serial masing-masing turun 1 persen. Porsi penonton berbanding lurus dengan porsi tayangan. Penonton terbesar terhitung untuk program hiburan sebanyak 25 persen dan film serial sebesar 24 persen. ( Masing-masing stasiun televisi berlomba-lomba menyuguhkan berbagai jenis tayangan hiburan untuk pemirsanya dengan lebih ekspresif. Seperti tayangan sinetron stripping, acara musik, pertandingan olah raga, komedi, beragam jenis
18 talk show, reality show bahkan infotainment yang setiap hari mengudara di televisi. Selain itu tayangan-tayangan yang menampilkan eksplorasi alam Indonesia juga menjadi tontonan yang menarik Teori Gender Gender adalah segala sesuatu yang diasosiasikan dengan jenis kelamin seseorang, termasuk juga peran, tingkah laku, preferensi, dan atribut lainnya yang menerangkan kelaki-lakian atau kewanitaan di budaya tertentu (Baron&Byrne, 1979). Pada beberapa kepentingan, norma sosial mengacu pada norma tradisional dan perilaku yang sesuai dengan jenis kelaminnya diharapkan oleh masyarakat, dimana laki-laki lebih diharapkan lebih kuat, dominan, asertif, sementara perempuan seharusnya mempunyai sifat merawat, sensitif, dan ekspresif. Jika situasinya sesuai dan nyaman, maka akan sangat memuaskan untuk mengikuti dan bertingkah laku sesuai norma sosial tersebut, namun jika tidak sesuai, maka tingkah laku dapat disesuaikan dengan kondisi. ( Teori gender digunakan dalam penelitian ini untuk melihat perbedaan pilihan tayangan hiburan antara responden pria dan wanita. Karena pada dasarnya pria dan wanita itu berbeda dalam banyak hal.
19 1. 6. Kerangka Konsep Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Kerangka konsep akan menuntun peneliti dalam memutuskan hipotesis. 12 Agar konsep konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel variabel. Adapun variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel Bebas (X) Variabel bebas merupakan variabel yang diduga sebagai peneyebab atau pendahulu dari variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motif diversi mahasiswa FISIP USU Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pilihan jenis tayangan hiburan Variabel Antara (Z) Variabel antara adalah sejumlah gejala yang tak dapat terkontrol akan tetapi dapat diperhitungkan dalam pengaruhnya terhadap variabel bebas. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden. 12 Hadari Nawawi, loc. cit.
20 1. 7. Model Teoritis Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahan permasalahan terkait antara satu dengan lainnya. Variabel variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut: Social Environment Personality characteristics (Jenis Kelamin Mahasiswa FISIP USU) Individual s Needs Tensionrelease needs (Motif Diversi) Mass Media Use Media type TV (Televisi swasta) Media content (Infotainment) Media Gratificatons Diversion/ entertainment (Terhibur dan nyaman) Gambar. 2 Model Teoritis Penelitian
21 1. 8. Variabel Operasional Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka selanjutnya dapat dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: Social Environment 1. Jenis Kelamin Mahasiswa FISIP USU Pria Wanita Individual s Needs 1. Motif Diversi Pelarian dari rutinitas Pelarian dari masalah Pelepasan emosi Mengisi waktu luang. Mass Media Use 1. Infotainment Waktu tayang Frekuensi tayang Durasi penayangan Media Gratifications 1. Terhibur atau tidak terhibur (fungsional/disfungsional). Gambar. 3 Bagan variabel Operasional
22 1. 9. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti yang ingin menggunakan variabel yang sama. 13 Definisi operasional dari variabel variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel Bebas (Motif Diversi), yaitu: Pelarian dari rutinitas, yaitu mencari hiburan setelah sekian waktu bergelut dengan rutinitas belajar maupun pekerjaan Pelarian dari masalah, yaitu upaya untuk melupakan sejenak permasalahan yang sedang dihadapi Pelepasan emosi, yaitu cara atau upaya yang dilakukan untuk melampiaskan emosi Mengisi waktu luang, yaitu untuk mencari hiburan saat tidak ada kegiatan Variabel Terikat (Infotainment), adalah tayangan yang menggabungkan information dan entertainment yang menyajikan sisi-sisi pribadi artis dan selebritis Waktu tayang, jam penayangan tayangan tersebut Frekuensi Tayang, intensitas tayangan muncul di televisi Durasi Penayangan, lamanya waktu sekali penayangan. 13 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), h. 46.
23 Variabel Antara (Karakteristik Responden), yaitu: Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin responden pria atau wanita Hipotesis Menurut Suparmoko 14, hipotesis adalah pernyataan tentatif yang berhubungan dengan permasalahan sehingga berguna dalam mencari atau mendapatkan alat pemecahan. Menurut Soehartono 15, hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang kebenarannya akan diuji berdasarkan data yang dikumpulkan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan dalam pemenuhan motif diversi mahasiswa FISIP USU melalui tayangan infotainment di televisi swasta. Ha: Terdapat hubungan yang signifikan dalam pemenuhan motif diversi mahasiswa FISIP USU melalui tayangan infotainment di televisi swasta Suparmoko, Metode Penelitian Praktis, (Yogyakarta: BPFE, 1999), h Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h.
BAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2. 1. Uses and Gratifications Approach Pendekatan uses and gratifications merupakan kritik dari teori jarum hipodermik. Pendekatan uses and gratification dijabarkan untuk pertama
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi saat ini sedang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih, bentuk, pola, dan peralatan komunikasi juga mengalami perubahan secara signifikan. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciPENDEKATAN TEORETIS. Tinjauan Pustaka
5 PENDEKATAN TEORETIS Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari beberapa sumber berupa buku dan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang
BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.
Lebih terperinciACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI
ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU) Sona Adha
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra dinamis (moving audiovisual media). Beberapa hasil pengamatan sayamenunjukan bahwa rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tak terpisahkan dari komunikasi massa. Pada hakikatnya, media adalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Media massa, seperti halnya pesan lisan dan isyarat, sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi massa. Pada hakikatnya, media adalah perpanjangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masyarakat pada era teknologi ini benar-benar merasakan bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa adanya interaksi terhadap lingkungan dan media massa. Ada berbagai kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah alat atau perantara untuk proses pengiriman atau penyampaian sebuah pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdapat pada komunikasi
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat dunia. Siaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masyarakat telah secara bebas dalam memilih jenis media yang disukai. Sesuai dengan pendekatan Uses and Gratifications yang menjelaskan bahwa pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Biagi (2010, 5) setiap hari manusia selalu menghabiskan sebagian waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini informasi menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Semakin berkembangnya media komunikasi, masyarakat dapat semakin
Lebih terperinciBAB I I. PENDAHULUAN
BAB I I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan berkembang masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media massa mengalami kemajuan melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Hidup ini dikendalikan media massa. Kalimat itu tidak dapat dipungkiri bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek
Lebih terperinciKEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)
JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi media dewasa ini memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa. Dari semua media komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia
Lebih terperinci1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lain di dalam penyampaian pesannya. Salah satu kelebihan televisi yaitu paling
Lebih terperinciModul Perkuliahan XI Komunikasi Massa
Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan
Lebih terperinciDI KALANGAN MAHASISWA
PEMANFAATAN YOUTUBE DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Penggunaan Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratification) Aritas Puica Sianipar 080904123 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media
Lebih terperinciTAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN
TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang setiap hari manusia lakukan dalam kehidupannya. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai media massa yang muncul belakangan dibanding dengan media cetak dan radio, ternyata memberikan nilai yang sangat spektakuler dalam sisi-sisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep 2.1.1 Kebutuhan Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar. Katz, Gurevitch, dan Haas (dalam Effendi, 2003 : 296) mendeskripsikan lima kebutuhan dasar tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas
Lebih terperinciMOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO
MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya
Lebih terperinciABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143
ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir Nama NIM : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C00543 Televisi lokal memiliki kekuatan pada kedekatannya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunkasi massa. Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi kian hari semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan jaman, kemajuan teknologi kian hari semakin berkembang pesat. Apalagi teknologi kini sudah sebagai salah satu kebutuhan bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Salah satu bagian dari ilmu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi andalan dari televisi, karena gambar yang disajikan bukanlah gambar
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Salah satu media massa yang digunakan untuk menyebarkan informasi adalah televisi. Televisi merupakan gabungan dari media dan gambar. Kekuatan dari gambar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media menjadi hal yang penting bagi kehidupan manusia untuk mengetahui informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media dianggap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Komunikasi merupakan hal pokok yang dilakukan manusia dalam keseharian, untuk mengetahui dan mengungkap berbagai gejala sosial dalam suatu interaksi sosial. Salah satu saluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan
Lebih terperinciMotif Penonton Perempuan Surabaya dalam Menonton Program Televisi On The Spot di Trans7
JURNAL E- KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Motif Penonton Perempuan Surabaya dalam Menonton Program Televisi On The Spot di Trans7 Herlina Telengkeng, Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri media di Indonesia sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Dengan keberadaan industri media tersebut tentunya akan berdampak pada potensi penerimaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana untuk menyebarkan pesan dari komunikator ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat membantu kita untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju begitu pesat. Dari berkembangnya hal tersebut, kebutuhan informasi bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di abad ke 21 seperti sekarang, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) maju begitu pesat. Dari berkembangnya hal tersebut, kebutuhan informasi bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Media yang digunakan pun bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan distribusi yang berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya saat ini. Mengakibatkan program tayangan di stasiun stasiun televisi mendapatkan tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Terutama di dunia penyiaran. Hal ini berdampak dalam bidang komunikasi. Kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi informasi salah satunya televisi sebagai audio visual yang memanjakan pemirsa dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini komunikasi merupakan kegiatan yang pasti dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara yang digunakan manusia untuk bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi
Lebih terperinci