KEPRIBADIAN TOKOH YOSHIHIDE DALAM CERITA PENDEK JIGOKU HEN KARYA RYUUNOSUKE AKUTAGAWA
|
|
- Verawati Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEPRIBADIAN TOKOH YOSHIHIDE DALAM CERITA PENDEK JIGOKU HEN KARYA RYUUNOSUKE AKUTAGAWA (Pendekatan Psikoanalisis) Oleh : NURDIANA SAHRIRRAHMAN H1F UNIVERSITAS PADJAJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA JATINANGOR AGUSTUS, 2012
2 KEPRIBADIAN TOKOH YOSHIHIDE DALAM CERITA PENDEK JIGOKU HEN KARYA RYUUNOSUKE AKUTAGAWA Oleh : Nurdiana Sahrirrahman * ABSTRACT The short story is one of the literary work. A short story has a theme, a moral message and the writing style in itself, according to the propensity and ability of its author. Jigoku Hen tells stories about human selfishness, the desire to create a perfect work, where the main character here is Yoshihide. He was a painter, who at one time required to complete a painting of a curtain of hell. Various kinds of methods are used to obtain the perfection of the painting. The approach used is the theory of Psychoanalysis by Sigmund Freud and use the description method of analysis. This paper analyzes the main character's own characteristique the Yoshihide. Further research is to analyze the personality of the character Yoshihide internal and external impact. ABSTRAK Cerpen adalah salah satu karya sastra. Sebuah cerpen memiliki tema, pesan moral dan gaya penulisan tersendiri, sesuai dengan kecenderungan dan kemampuan pengarangnya. Cerpen Jigoku Hen berkisah tentang keegoisan manusia, dalam keinginannya untuk membuat karya yang sempurna, dimana tokoh utama disini adalah Yoshihide. Ia adalah seorang pelukis, yang pada suatu ketika diminta untuk * Merupakan mahasiswa S1 sastra jepang UNPAD yang telah lulus sidang pada tanggal 30 Mei 2012
3 menyelesaikan sebuah lukisan tirai neraka. Berbagai macam cara untuk mendapatkan kesempurnaan dari lukisan tersebut. Teori yang digunakan adalah Pendekatan Psikoanalisa oleh Sigmund Freud dan menggunakan metode deskripsi analisis. Karya tulis ini menganalisis karaketristik tokoh utamanya itu sendiri yaitu Yoshihide. Penelitian selanjutnya adalah menganalisis kepribadian tokoh Yoshihide yang membawa dampak internal dan eksternal. Kata Kunci : Sastra, cerpen, Akutagawa, psikoanalisis, kepribadian, Id-Ego-Super Ego. PENDAHULUAN Sastra adalah ungkapan pribadi dari seseorang manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan media bahasa. Secara sederhana sastra itu dapat dikatakan sebagai ungkapan rasa estetis dengan memakai bahasa indah sebagai alat ekspresinya (L.Tengsoe Tjahjono, 1988: 29). Karya sastra adalah pekerjaan yang menghasilkan kesenian dan dapat menciptakan suatu keindahan, baik dengan lisan, maupun tulisan, yang juga dapat menimbulkan rasa keharuan dan menyentuh perasaan kerohanian seseorang. Selain itu, karya sastra tidak hanya berbentuk benda konkret saja, seperti tulisan, tetapi dapat juga berwujud tuturan (speech) yang telah tersusun dengan rapi dan sistematis. Salah satu jenis karya fiksi adalah cerpen, sebuah cerpen memiliki tema, pesan moral dan gaya penulisan tersendiri, sesuai dengan kecenderungan dan kemampuan pengarangnya.salah satu cerpen yang akan penulis teliti adalah jigokuhen atau dalam judul bahasa ingrisnya dikenal dengan hell's screen karya Ryuunosuke Akutagawa. Diceritakan dengan Gaya narasi yang menarik, cerita yang menarik serta tema yang sedikit berbau horror. ISI
4 Psikologi sastra tidak bermaksud untuk memecahkan masalah-masalah psikologis praktis karena tujuan psikologi sastra adalah memhamai aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam suatu karya. Meskipun demikian bukan berarti bahwa analisis psikologi sastra sama sekali terlepas dari kebutuhan masyarakat. Sesuai dengan hakikatnya, karya sastra memberikan pemahaman terhadap masyarakat secara tidak langsung. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memahami hubungan antara psikologi dengan sastra, yaitu: a) memahami unsur-unsur kejiwaan pengarang sebagai penulis, b) memahami unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional dalam karya sastra, dan c) memahami unsur-unsur kejiwaan pembaca (Ratna, 2006:343). Pada umumnya aspek-aspek kemanusiaan merupakan objek utama psikologi sastra, sebab semata-mata dalam diri manusia itulah, sebagai tokoh-tokoh aspek kejiwaan dicangkokkan dan diinvestasikan. Dalam analisis, pada umumnya yang menjadi tujuan adalah tokoh utama, tokoh kedua, tokoh ketiga, dan seterusnya. Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/rem sleep). Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan terkadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut. Mimpi memiliki 2 isi: isi manifes dan isi laten. Isi manifes adalah gambar-gambar yang masih diingat saat bangun, yang muncul dalam pikiran saat berusaha mengingatnya. Isi laten, disebut juga pikiran mimpi, adalah sesuatu yang tersembunyi. Isi mimpi laten adalah teks asli yang keadaanya yang primitif harus disusun kembali melalui gambar yang sudah diputarbalikkan yang disajikan oleh mimpi manifes. Penafsiran mimpi laten (pekerjaan mimpi) sastra: 1. Figurasi Mimpi difigurasikan dalam bentuk gambar.
5 2. Kondensasi Menggabungkan beberapa pikiran mimpi 3. Pemindahan Kebalikan dari kenyataan. 4. Simbolisasi Dihubungkan melalui hubungan analogis Keempatnya bertujuan untuk menyamarkan hasrat yang tidak bisa terwujud di alam nyata karena adanya sensor. Ini yang disebut represi. Ini dianalogikan kepada penulis yang terbatas oleh kekangan penguasa terhadap tulisannya (sastra). Dalam figurasi terdapat 1. Kondensasi. Penulis menggambarkan seorang tokoh dari gabungan beberapa orang yang pernah ditemuinya. 2. Pemindahan/peralihan. Penulis menggunakan hal yang berbeda dengan apa yang dimaksud sebenarnya (substitusi). 3. Simbolisasi. Menggunakan sebuah penanda untuk hal tertentu (metafora). Karakteristik adalah ciri khas seseorang dalam meyakini, bertindak ataupun merasakan. Berbagai teori pemikiran dari karakteristik tumbuh untuk menjelaskan berbagai kunci karakteristik manusia (Boeree, 2004, 426). Carl Jung adalah pemikir paling awal memperkenalkan suatu teori karakteristik, dimana sebuah bawaan seseorang yang menentukan berbagai karakteristik yang disebut temperamen. Hans Eysenck adalah ahli psikolog pertama yang memberikan karakteristik sebagai sesuatu yang lebih matematis. Ia membuat suatu perhitungan analisa faktor untuk menemukan faktor apa dalam karakteristik yang sangat berpengaruh, analisis ini disebut EPQ (Eysenck Personality Questionnaire). Kepribadian menurut Yinger adalah keseluruhan perilaku dari seseorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi. Sedangkan menurut M.A.W Bouwer kepribadian
6 adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang. Id (Das Es) adalah sistem kepribadian yang asli yang dimana bagian sepenuhnya berada dalam tingkat kesadaran manusia. Id berfungsi untuk mengusahakan segera terlangsungkannya kumpulan-kumpulan energi atau ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar. Id berisi nafsu-nafsu, energi, insting, libido, dan menjadi penggerak utama tingkah laku manusia. Fungsi Id memiliki prinsip kehidupan yang asli atau yang pertama yang oleh Freud dinamakan prinsip kesenangan (pleasure principle). Ego (Das Ich) berkembang dari Id, dimana hadir untuk memajukan tujuan-tujuan Id dan bukan untuk mengecewakannya, dan bahwa seluruh dayanya berasal dari Id. Ego (Das Ich) tidak pernah berpisah dari Id dan tidak pernah bebas sama sekali dari Id. Ego (Das Ich) timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif. Ego (Das Ich) bekerja berdasarkan prinsip kenyataan dan beroperasi dengan proses sekunder. Sistem kepribadian ketiga dan yang terakhir dikembangkan adalah superego. Superego adalah cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian. Superego lebih mewakili alam ideal daripada alam nyata., dan superego itu menuju ke arah kesempurnaan daripada ke arah kenyataan atau kesenangan. Superego muncul akibat persentuhan dengan manusia lain (aspek sosial). Cerpen Jigokuhen Ringkasan Cerita Yoshihide merupakan seorang pelukis terkenal, bukan hanya karena hasil karyanya yang menakjubkan, juga dikarenakan fisiknya yang jelek, juga karakternya yang mengundang kebencian orang. Pada suatu hari Yoshihide diminta untuk melukis tirai yang memperlihatkan neraka. Setelah menerima
7 tugas tersebut Yoshihide terobsesi dengan pekerjaannya melukis, dan dikarenakan mengharapkan hasil yang maksimal dan sempurna, sampai sampai Yoshihide melakukan hal hal tidak lazim, sampai pada akhirnya dia meminta untuk disediakan sebuah kereta aristocrat terbakar yang berisikan seorang manita bangsawan. Penokohan Tokoh Utama : Yoshihide Tokoh Tambahan : Tuan Horikawa, anak perempuan Yoshihide, Aku Latar Cerita Latar Tempat : Kediaman Tuan Horikawa, studio lukis, yoshihide, Yukige Latar Waktu : sekitar awal musim gugur sampai akhir musim dingin Alur Cerita Alur cerita dalam Cerpen Jigoku hen ini adalah alur maju. Sudut Pandang Dalam Cerpen Jigoku hen ini, sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama aku tokoh tambahan. Tema dan Amanat Tema : Seni untuk Seni Amanat : amanat dari Cerpen Jigoku hen Ini antara lain : 1. Bersungguh sungguh dalam suatu pekerjaan 2. Kadang untuk mencapai kesempurnaan, pengorbanan dibutuhkan 3. Ciri khas, dan originalitas hasil karya akan dihargai
8 4. Kasih sayang orang tua 5. Kasih sayang anak terhadap orang tua 6. Ada kalanya, kita bisa memilih untuk tidak sempurna, dan tidak harus berkorban. ANALISIS Id Tokoh yoshihide muncul ketika dirinya diminta untuk melukis lukisan mengenai neraka. Id Yoshihide mengharapkan dirinya untuk mendapatkan hasil lukisan yang sempurna. Ego Tokoh Yoshihide muncul saat dia melakukan hal tak terpikirkan kepada muridnya. Demi tercapainya keinginannya untuk menghasilkan lukisan yang sempurna, Yoshihide bisa elakukan hal tak terpikirkan kepada murid muiridnya. Super Ego Tokoh Yoshihide muncul ketika lukisan mengenai neraka itu telah rampung. Terlihatnya Super Ego Yoshihide pada saat Lukisan Tirai neraka telah selesai, Super ego muncul saat Yoshihide menyadari kesalahannya, dan berusaha membayar kesalahannya dengan cara membunuh dirinya sebagai balasan moral dirinya terhadap apa yang telah ia lakukan. Dampak Internal kepribadian Yoshihide Dampak dari Id adalah, munculnya determinasi dari yoshihide untuk menghasilkan lukisan yang sempurna Dampak dari Ego adalah, munculnya kekejaman, dan ketidak pedulian terhadap sekitar, saat dia membuat lukisan. Dampak dari Super Ego adalah, munculnya rasa bersalah dalam dirinya, dan akhirnya memutuskan untuk membunuh dirinya. Dampak external kepribadian yoshihide dampak dari Id adalah, masyarakat melihat dirinya yang terobsesi dengan lukisan tirai neraka.
9 dampak dari Ego adalah, para muridnya merasakan penderitaan, dikarenakan hal hal aneh yang dilakukan oleh Yoshihide saat dia melukis tirai neraka. Dampak dari Super ego adalah, saat dia berhasil menyelesaikan lukisannya banyak orang yang mengagumi lukisannya, meskipun tidak akan pernah lagi melihat sosok yoshihide yang telah mati. KESIMPULAN 1. Yoshihide merupakan tokoh utama yang struktur kepribadiannya berubah ketika ia kehilangan seorang anak yang sangat di cintainya. Id dalam tokoh utama bermula ketika Yoshihide merasa harus menciptakan karya yang sempurna saat dia diminta untuk melukis Lukisan Tirai Neraka oleh Tuan horikawa. Proses yang terjadi dalam diri tokoh Yoshihide adalah proses primer. Ego dalam diri Yoshihide disini sangat bergejolak tinggi terbukti dari ia melakukan apapun demi kesempurnaannya itu, dimulai dari merantai muridnya, dan memelihara binatang menyeramkan sebagai acuan untuk melukis neraka. Disini ego menjalankan tugasnya yaitu prinsip kenyataan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan suatu objek yang cocok. Dalam hal ini objeknya adalah murid muridnya yang diperlakukan tidak lazim, serta menemui Tuan Horikawa untuk menyediakan kereta terbakar sebagai acuan untuk di lukis. Sedangkan fungsi superego yaitu menekan dorongan-dorongan Id, dalam diri tokoh Yoshihide fungsi itu tidak berhasil karena sampai pada saat lukisan itu berakhir, tidak pernah sekalipun Yoshihide, dalam pelampiasan Id nya memperhatikan lingkungan, maupun norma di sekitarnya, Super Ego muncul saat lukisan tersebut selesai, dengan dia membunuh dirinya sendiri, sebagai pembayaan atas keegoisannya saat membiarkan anaknya mati terbakar demi mendapatkan gambaran sempurna dari kereta yang terbakar.
10 2. Sedangkan dampak yang timbul dari kepribadian Yoshihide dapat disimpulkan. Dampak internal yang terjadi dari segi Id ialah ia menjadi orang yang kejam, yang mampu melakukan apapun, terasuk merantai muridnya, dan mengumpankan muridnya kepada burung elang, demi mendapatkan gambaran sempurna untuk acuan lukisannya. Dari segi Ego ialah timbul kerendahan diri saat ada hal yang tidak mampu dia sediakan sendiri, akhirnya dia merendahkan dirinya untuk meminta disediakan kereta terbakar berisikan seorang wanita aristocrat, yang tidak dapat ia sediakan sendiri kepada Tuan Horikawa. Dari segi Superego ialah ia yang pada dasarnya mencintai Putrinya, malah rela membiarkan putrinya tersebut terbakar dalam kereta, dan ia hanya memandanginya, merekam semuanya untuk dijadikan acuan dalam melukis, dan kemudian rasa bersalahnya muncul dan akhirnya dia menebusnya dengan mebunuh dirinya. Sedangkan dampak eksternal yang terjadi dari segi Id orang orang bisa melihat bagaimana cara kerja Yoshihide dalam melukis, apa yang membuatnya dapat menghasilkan lukisan yang sempurna, juga dapat terlihat sisi kejam dan tidak berperasaan dari Yoshihide. Dari segi Ego ialah ia memperlihatkan kepada yang lainnya, dibalik kesombongannya, Yoshihide pun ternyata memiliki kekurangan, ketidak mampuan. Dari Super Ego ialah, masyarakat dapat melihat dan menikmati hasil lukisan yang sempurna dari yoshihide, juga pengertian akan rasa bersalah Yoshihide saat dia membunuh dirinya. DAFTAR SUMBER 1. Hall, Calvin, S. Pengantar ke Dalam Ilmu Jiwa Sigmund Freud, Penterjemah S. Tasrif. 2. Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. 3. Tjahjono, Liberatus tengsoe. Sastra Indonesia (Pengantar Teori dan Apresiasi). 4. Akutagawa, Ryuunosuke. Idol Book for Junior. Tokyo.
11 5. Boeree, C.G. Personality Theories. Penterjemah; Inyiak Ridwan Muzir. 6. Hall, Calvin S., dan Gaarder Lindzey. Teori-teori Psikodinamik (Klinis). 7. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. 8. Ratna, Nyoman Kutha. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi, menyampaikan pendapat, mengapresiasikan pikiran sehingga tercipta pengertian antara individu
Lebih terperinciTrauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu
Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Oleh: Esa Putri Yohana 1 Abstrak Skripsi ini berjudul Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Aji Budi Santosa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP, Universitas
Lebih terperinciUCAPAN TERIMA KASIH. Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
ABSTRAKSI Jigokuhen merupakan salah satu karya terbaik Akutagawa Ryuunosuke yang bercerita mengenai seorang pelukis terkenal yang terobsesi dengan kesempurnaan dalam menyelesaikan lukisan neraka. Dalam
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Penokohan merupakan satu bagian penting dalam membangun sebuah cerita. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan imajinasi. Karya sastra merupakan cerminan pemikiran, perasaan, kepribadian, dan pengalaman hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya (Panuti
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:725) Konsep merupakan (1)
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia. Pada konteks yang berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, terdapat beberapa hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini. Adapun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai titik tolak, dalam melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu karya yang lahir dari hasil perenungan pengarang terhadap realitas yang ada di masyarakat. Karya sastra dibentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkenal adalah Senseijutsu Satsujin Jiken. Novel ini berhasil menjadi finalis dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Soji Shimada adalah novelis besar Jepang yang telah banyak menghasilkan karya sastra bermutu tinggi dan dihargai oleh masyarakat penikmat sastra dunia. Soji Shimada
Lebih terperinciAbstract. Keywords : Psychology literature, figures, plot and setting.
1 PENOKOHAN DALAM NOVEL YUKI GUNI KARYA KAWABATA YASUNARI KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Putu Ika Suarmayani 0601705022 Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra, Universitas Udayana Abstract The main object
Lebih terperinciASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Hariyanto Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Cerpen atau cerita pendek termasuk salah satu karya sastra fiksi yang berbentuk prosa naratif. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen
Lebih terperinciANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI
ANTARA ELING DAN RAGU: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL DEWI KAWI I Gede Iwan Astadi Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology literature
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai perwujudan kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa, sebagai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. yang memuaskan sehingga banyak sastrawan yang mencoba membuat batasan-batasan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Kesusastraan Pertanyaan mengenai apa itu sastra selama ini belum juga mendapatkan jawaban yang memuaskan sehingga banyak sastrawan yang mencoba membuat batasan-batasan mengenai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra (sansekerta/shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta sastra, yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Enik Kuswanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka mempunyai pandangan tersendiri terhadap dunia luar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikis dan fisik yang saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku yang kompleks dan dinamis dalam setiap individu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil penelaahan novel yang diawali dari analisis struktur novel yang terdiri atas tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan suatu keadaan yang mendorong atau merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manga ( 漫画 ) merupakan komik yang dibuat di Jepang. Kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang, sesuai dengan gaya yang dikembangkan
Lebih terperinciBab 4. Simpulan dan Saran. Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat
Bab 4 Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Dalam skripsi ini saya menganalisis mengenai masalah psikologis yang terdapat pada tokoh utama Pasien 23 dalam cerpen Kappa karya Akutagawa Ryunosuke. Akutagawa Ryunosuke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perenungan dan imajinasi secara sadar dari hal-hal yang diketahui, dihindari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya seorang pengarang yang merupakan hasil perenungan dan imajinasi secara sadar dari hal-hal yang diketahui, dihindari, dirasa, ditanggapi,
Lebih terperinciDAMPAK STATUS TUNAWISMA TERHADAP PERUBAHAN KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM AUTOFICTION HOMURESU CHUGAKUSEI KARYA HIROSHI TAMURA
DAMPAK STATUS TUNAWISMA TERHADAP PERUBAHAN KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM AUTOFICTION HOMURESU CHUGAKUSEI KARYA HIROSHI TAMURA (Melalui Pendekatan Psikologi sosial) ADE PURWANTO HXF 050509 UNIVERSITAS PADJADJARAN
Lebih terperinciProgram Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA TOKOH-TOKOH NOVEL BIOLA PASIR DARI MASA LALU KARYA D.K. SUMIRTA Ni Komang Dewi Anggraeni email: dewianggraeni081292@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan karena keduanya memiliki fungsi dalam hidup manusia. Keduanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dan psikologi dapat bersimbiosis dalam perannya terhadap kehidupan karena keduanya memiliki fungsi dalam hidup manusia. Keduanya sama-sama berurusan dengan persoalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang melalui daya imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini dapat berupa
Lebih terperinciBAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional Asia. Kehidupan dalam karya sastra dapat diperindah, diejek, atau digambarkan bertolak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai mediumnya (Semi, 1993:8). Novel dan cerita pendek (disingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Semi, 1993:8).
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya
Bab 5 Ringkasan Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Kappa karya Akutagawa Ryunosuke. Cerpen Kappa hasil karya Akutagawa Ryunosuke selesai ditulis pada tanggal 11 Februari 1927.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur (litera=huruf atau karya tulis). Dalam bahasa Indonesia karya sastra berasal dari bahasa sansakerta,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu institusi budaya yang mempengaruhi dan dipengaruhi kenyataan sosial. Seorang seniman atau pengarang akan melibatkan sebuah emosi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. definisi serta perbedaan karya sastra sebagai karya seni dan karya sastra sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah karya sastra mempunyai beberapa definisi, yaitu karya sastra sebagai karya seni dan karya sastra sebagai ilmu pengetahuan. Badrun mengungkapkan definisi serta
Lebih terperinciCERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA
1 CERPEN BEGAL DAN OGOH-OGOH DALAM PUPULAN CERPEN BEGAL: ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA Kade Gita Ksatriani Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract Analysis of the psychology
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, suatu metode analisis dengan penguraian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
Lebih terperinciNOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA. Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud
1 NOVEL BUNGA-BUNGA KERTAS KARYA KHUSNUL KHOTIMAH ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA Ketut Endria Wiguna Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Unud Abstract The object of the research is the novel written by
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat serta perasaan kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat, bahasa
Lebih terperinciPERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)
PERUBAHAN PERILAKU AKIBAT DELUSI PADA TOKOH- TOKOH DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) Widya Haznawati 1 Arif Mustofa 2, Riza Dwi Tyas.W 3 Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA PADA NOVEL MUSYAHID CINTA KARYA AGUK IRAWAN MN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA PADA NOVEL MUSYAHID CINTA KARYA AGUK IRAWAN MN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Novi Dwi Setianis Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat kaitannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang dikenal sebagai negara yang sangat kaya warisan budaya, tradisi dan juga kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia, baik secara individu maupun sebagai bagian dari masyarakat sosial tidak bisa dilepaskan dari sastra. Karena dalam kehidupan tidak bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan seni dan karya yang sangat berhubungan erat dengan ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka karya sastra
Lebih terperinciBAB. V KESIMPULAN DAN SARAN
137 BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Konsep mimpi Sigmund Freud. Mimpi adalah produk psikis yang dianggap sebagai konflik antara daya-daya psikis. Dengan menganalisis mimpi maka dapat mengetahui
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH ASPEK KEPRIBADIAN TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN UN SOIR DU PARIS EDITOR RATIH KUMALA ARTIKEL ILMIAH
ANALISIS PENGARUH ASPEK KEPRIBADIAN TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN UN SOIR DU PARIS EDITOR RATIH KUMALA ARTIKEL ILMIAH ERNA DEWI PUTRI NPM 11080246 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban manusia sesuai dengan lingkungan karena pada dasarnya, karya sastra itu merupakan unsur
Lebih terperinciPENDEKATAN- PENDEKATAN/ALIRAN DALAM PSIKOLOGI
PENDEKATAN- PENDEKATAN/ALIRAN DALAM PSIKOLOGI Pendekatan Psikoanalisa Tokoh : Sigmund Freud Lahir di Moravia, 6 Mei 1856. Wafat di London, 23 September 1939 Buku : The Interpretation of Dreams (1900) Tokoh
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Siti Fatimah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu karya seni yang disampaikan oleh seorang sastrawan melalui media bahasa. Keindahan dalam suatu karya sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1. Latar Belakang Sastra 1 merupakan curahan hati manusia berupa pengalaman atau pikiran tentang suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan
Lebih terperinciNALISIS PSIKOLOGI BAWAH SADAR NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NALISIS PSIKOLOGI BAWAH SADAR NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ahmad Hamid Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciKAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Indayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup diperhitungkan karya-karyanya dan dianggap sebagai pengarang produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra, sedangkan pemahaman dari sisi lain dianggap belum biasa mewadahi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Kajian Psikologi sastra adalah ilmu sastra yang mendekati karya sastra dari sudut psikologi (Hartoko melalui Endaswara, 2008:70). Dasar konsep dari psikologi
Lebih terperinciANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI Oleh,, 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciMOTIF DAN SIKAP TOKOH UTAMA FILM MAMIYA KYOUDAI KARYA YOSHIMITSU MORITA (Melalui Pendekatan Psikologi Sosial) Bintang Falahardli Iryoso H1F050029
MOTIF DAN SIKAP TOKOH UTAMA FILM MAMIYA KYOUDAI KARYA YOSHIMITSU MORITA (Melalui Pendekatan Psikologi Sosial) Bintang Falahardli Iryoso H1F050029 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU BUDAYA JATINANGOR
Lebih terperinciSIMULASI PSIKOLOGIS NOVEL HANYA NESTAPA. Ni Wayan Ita Lestari. Jurusan Sastra Indonesia FS Unud. Abstract:
1 SIMULASI PSIKOLOGIS NOVEL HANYA NESTAPA Ni Wayan Ita Lestari Jurusan Sastra Indonesia FS Unud Abstract: Freud proposed that the human s psychological takes place mostly in the level of unconsciousness
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situ, acap kali sebuah novel merupakan hasil endapan pengalaman pengarang. yang sarat dengan perenungan akan kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Novel sebagai sebuah entitas karya sastra berusaha mengisahkan sesuatu melalui tokoh-tokoh rekaan yang ada dalam sebuah cerita. Tidak hanya sampai di situ,
Lebih terperincilain sastra selalu berkembang. Selain unsur-unsur yang ada di dalam teks, karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra sama halnya dengan sebuah seni, namun seni bukanlah sesuatu hal yang monoton. Setiap era, seni selalu berubah termasuk sastra, dengan kata lain sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. Ungkapan tersebut berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, semangat, dan keyakinan dalam suatu kehidupan, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang adalah salah satu negara maju yang cukup berpengaruh di dunia saat ini. Jepang banyak menghasilkan teknologi canggih yang sekarang digunakan juga oleh negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terry Eagleton (dalam Dewojati, 2014: 1) pernah memaparkan karya sastra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta yang dapat berarti huruf/tulisan, karya tulis, ajaran moral, dan filsafat. Sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu berupa akal, cipta, rasa,
Lebih terperinciKeywords: Anxiety, Character, Short Story
KECEMASAN TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN PEREMPUAN PATAH HATI YANG KEMBALI MENEMUKAN CINTA MELALUI MIMPI KARYA EKA KURNIAWAN (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) Elvi Sri Handayani, Emil Septia, Ricci Gemarni
Lebih terperinciUNESA, GROWING WITH CHARACTER BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori Gestalt telah berkembang sejak sekitar abad Ke 19. Dimulai dengan Gestalt I, kemudian berkembang terus hingga menuju ke Gestalt II. Gestalt II ini kemudian memunculkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya tulis, namun yang lebih penting dari tulisan tersebut adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya sastra bukan
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Manusia dalam Pandangan Carl G. Jung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata
BAB II LANDASAN TEORI Seperti yang telah disebutkan dalam bab pendahuluan bahwa sastra adalah suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata lain, kegiatan sastra itu merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang diekspresikan dalam wujud media tulis. Untuk itu, karya sastra dihasilkan melalui imajinasi dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan imajinasi pengarang yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian dinikmati oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia adalah kecemasan neurotik. yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra muncul sebagai pengungkapan apa yang telah dialami dan dilihat oleh pengarang. Oleh karena itu, karya sastra dianggap sebagai hasil aktivitas
Lebih terperinciKAJIAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL GADIS TANGSI KARYA SUPARTO BRATA
KAJIAN KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL GADIS TANGSI KARYA SUPARTO BRATA Oleh Sylvia Irene Persulessy Dosen Bahasa Inggris Politeknik Negeri Ambon Abstrak: The main objective of this research is to describe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti mengungkapkan mengenai: (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, dan (d) manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Rashomon karya
Bab 5 Ringkasan Dalam skripsi ini penulis menganalisis sebuah cerita pendek Rashomon karya Akutagawa Ryunosuke. Cerpen Rashomon hasil karya Akutagawa Ryunosuke pertama kali dipublikasikan di majalah sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia memiliki banyak realita yang mempengaruhi kehidupan itu sendiri. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peneliti ingin meneliti salah satu karya dari Asa Nonami berjudul Kogoeru Kiba.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asa Nonami merupakan seorang novelis terkenal di Jepang, ia lahir pada 19 Agustus 1960 di Tokyo. Asa Nonami adalah penulis cerita fiksi kejahatan dan cerita horor,
Lebih terperinciABSTRAKSI. Kata Kunci : Psikoanalisis Cerita Pendek Hana
ABSTRAKSI Akutagawa Ryuunosuke adalah salah satu pengarang novel terkenal pada Zaman Taisho. Tokoh dan penokohan merupakan salah satu unsur karya fiksi. Dalam skripsi ini saya menganalisis salah satu cerpen
Lebih terperinciLIKA-LIKU KEHIDUPAN PAK SEP DALAM NOVEL TARIAN OMBAK KARYA GERSON POYK
1 LIKA-LIKU KEHIDUPAN PAK SEP DALAM NOVEL TARIAN OMBAK KARYA GERSON POYK Angelina Melany Jacob Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract The object in this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan media bahasa dan diabadikan untuk kepentingan estetis (keindahan). Didalam karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan dan jiwa. Aristoteles menyatakan bahwa jiwa merupakan unsur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra sebagai salah satu media untuk mengungkapkan perasaan manusia yang berbentuk lisan maupun tulisan. Hidup manusia tidak terlepas dari perasaan dan jiwa.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya
BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian Sebelumnya Seperti beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra anak masih terpinggirkan dalam khazanah kesusastraan di Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang sastra anak. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan, karena dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan seni yang bermediumkan bahasa dan dalam proses terciptanya melalui intensif, selektif, dan subjektif. Penciptaan suatu karya sastra bermula
Lebih terperinciPENYIMPANGAN PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM NOVEL THE SWEET SINS KARYA RANGGAWIRIANTO PUTRA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA
PENYIMPANGAN PERILAKU TOKOH UTAMA DALAM NOVEL THE SWEET SINS KARYA RANGGAWIRIANTO PUTRA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Virgilius.P. Ngalong email: virgiliuspasifikusngalong@yahoo.co.id Indonesian Literacy, Faculty
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra pada hakikatnya berisi cerita kehidupan manusia dan lingkungannya. Cerita itu ditulis berdasarkan nilai serta pengertian dan perasaan dengan menggunakan
Lebih terperinciANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA oleh INEU NURAENI Inneu.nuraeni@yahoo.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH
PSIKOLOGI TOKOH AKU DALAM NOVEL SURAT PANJANG TENTANG JARAK KITA YANG JUTAAN TAHUN CAHAYA KARYA DEWI KHARISMA MICHELLIA ARTIKEL ILMIAH DEWI INDAH SUPRIANI NPM 10080268 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinci