BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan
|
|
- Susanti Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan suatu keadaan yang mendorong atau merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Motivasi dapat dikarenakan oleh keinginan atau kebutuhan dari dalam diri sendiri, dapat pula karena tuntutan dari lingkungan, misalnya tuntutan dari pekerjaan yang ditekuninya. Kegiatan yang dilakukan karena dimotivasi oleh keinginan atau kebutuhan diri bertujuan untuk mencapai kepuasan perasaan, sedangkan kegiatan yang dilakukan karena dimotivasi oleh tuntutan pekerjaan memiliki tujuan untuk mendapatkan upah atau imbalan. Seseorang lebih cenderung termotivasi oleh keinginan atau kebutuhan diri untuk mencapai kepuasan perasaan. Motivasi adalah salah satu contoh dari unsur psikologis. Unsur psikologis banyak terdapat dalam karya sastra modern seperti novel, drama, maupun puisi. Motivasi yang ditemukan dalam karya sastra modern ini adalah sebagai perwujudan kejiwaan pengarang dan para tokoh fiksi dalam sebuah cerita. Karya-karya sastra memungkinkan ditelaah melalui pendekatan psikologi karena karya sastra menampilkan watak para tokoh, walaupun imajinatif, dapat menampilkan berbagai problem psikologis (Minderop, 2010:55). Penelitian psikologi sastra memiliki peranan penting untuk memahami suatu karya sastra karena psikologi sastra mengkaji 1
2 2 lebih mendalam aspek perwatakan, dan dapat memberi pengetahuan kepada peneliti tentang masalah perwatakan yang dikembangkan, serta penelitian semacam ini juga dapat membantu mengkaji karya sastra yang penuh dengan masalah-masalah psikologis. Oleh sebab itu, penelitian ini mendeskripsikan salah satu unsur psikologi, yaitu motivasi yang menimbulkan perilaku tokoh dalam sebuah novel. Novel merupakan contoh karya sastra yang melukiskan perbuatan-perbuatan tokoh-tokohnya menurut watak dan kejiwaan masing-masing yang dapat diteliti dengan tinjauan psikologi. Karya sastra yang berbentuk novel ini di Jepang disebut dengan shosetsu, novel merupakan bentuk karya sastra yang mampu memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat. Sehingga sampai saat ini karya sastra berupa novel masih sangat diminati untuk dibaca ataupun diteliti unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Shusaku Endo merupakan salah satu novelis Jepang yang terkenal, karyakaryanya sering dibandingkan dengan karya-karya Graham Greene memiliki kesamaan yang menitikberatkan pada keprihatinan dalam masalah perilaku, moral dan juga agama Katolik yang merupakan dasar dari karangannya. Bahkan Greene secara pribadi pernah menyebutkan Shusaku Endo sebagai salah satu penulis terbaik di abad ke-20. Penelitian ini menggunakan novel Sukyandaru karya Shusaku Endo sebagai objek kajian dilatarbelakangi oleh pertimbangan sebagai berikut, novel Sukyandaru karya Shusaku Endo ini memberi gambaran watak dan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokohnya yang menonjol serta dipaparkan dengan jelas. Novel ini menggambarkan keinginan seorang wartawan yang bernama Kobari untuk
3 3 mengungkap kehidupan seorang novelis bernama Suguro yang beragama Katolik serta sangat dihormati dengan karya-karyanya yang dipengaruhi oleh agamanya, tetapi kehidupan pribadi novelis ini penuh dengan skandal yang tidak diketahui oleh penggemarnya. Walaupun bukan merupakan tokoh utama, tokoh Kobari dalam novel ini begitu banyak dimunculkan dengan usaha-usahanya untuk mengungkap skandalskandal yang dilakukan oleh tokoh Suguro. Teori struktur kepribadian dari Sigmund Freud dan teori motivasi sebagai acuan di dalam penelitian ini, adalah untuk memahami gambaran watak kejiwaan serta memahami gambaran keinginan seorang wartawan yang bernama Kobari dalam mengungkapkan kehidupan pribadi seorang novelis bernama Suguro dimana dalam karya-karyanya dipengaruhi oleh agama Katolik sebagai agama yang dianutnya, tetapi kehidupan pribadi novelis ini penuh dengan skandal. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, permasalahanpermasalahan yang menyebabkan ketertarikan dalam analisis terhadap novel Sukyandaru ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah struktur kepribadian tokoh Kobari dalam novel Sukyandaru karya Shusaku Endo? 2. Bagaimana motivasi serta tindakan yang dilakukan oleh tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro yang terdapat dalam novel Sukyandaru karya Shusaku Endo?
4 4 1.3 Tujuan Di dalam mengkaji novel Sukyandaru, tujuan yang ingin dicapai dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan apresiasi masyarakat terhadap karya sastra, dalam kajian bidang psikologi sastra yang dapat memberikan informasi kepada pembaca yang ingin memahami aspek psikologi sastra khususnya terhadap novel-novel Jepang. Selain itu, diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengembangkan ilmu di bidang studi sastra Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kepribadian tokoh Kobari yang terdapat pada novel Sukyandaru, serta mendeskripsikan motivasi dan tindakan yang dilakukan oleh tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro yang terdapat dalam novel Sukyandaru karya Shusaku Endo. 1.4 Manfaat Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat membantu memperkaya wawasan mengenai karya sastra Jepang, serta menambah khazanah penelitian di bidang sastra khususnya
5 5 Jurusan Sastra Jepang. Bagi peneliti-peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadi suatu bandingan Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca khususnya penikmat novel dalam memahami isi cerita dalam novel Sukyandaru terutama dalam memahami struktur kepribadian, motivasi, serta tindakan-tindakan yang dilakukan oleh tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro. 1.5 Ruang Lingkup Sebuah penelitian memerlukan suatu ruang lingkup penelitian, agar penelitian yang dilakukan memiliki arah sehingga permasalahan akan mudah dipahami. Penelitian ini terfokus pada analisis kepribadian tokoh Kobari dan mendeskripsikan motivasi serta tindakan tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro yang terdapat dalam novel Sukyandaru karya Shusaku Endo. 1.6 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Sukyandaru karya Shusaku Endo yang berbahasa Jepang yang diterbitkan pada tahun 1986 oleh Shinehousha.
6 6 1.7 Metode Penelitian Metode berarti cara-cara strategis untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat. Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga lebih mudah dipecahkan dan dipahami (Ratna, 2006:34). Metode penelitian yang digunakan meliputi metode dan teknik pengumpulan data, penganalisisan data, dan penyajian hasil analisis data Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah dengan metode kepustakaan, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti teks, baik lama maupun modern (Ratna, 2006:39), kemudian dilanjutkan dengan teknik catat atau tulis. Dalam hal ini yang dilakukan adalah dengan membaca data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu novel Sukyandaru karya Shusaku Endo, dan mencatat bagianbagian yang dianggap penting serta diperlukan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pengklasifikasian dan penganalisisan data Metode dan Teknik Analisis Data Penganalisisan data dilakukan setelah data terkumpul, diklasifikasi, dan siap untuk dianalisis. Dalam tahap analisis data, metode yang digunakan adalah deskriptif analisis, yaitu analisis teks dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Metode ini tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna,
7 7 2006:53). Data yang terkait dengan analisis kepribadian serta motivasi tokoh Kobari dalam novel Sukyandaru yang telah diklasifikasi sebelumnya, akan dipaparkan secara terperinci dan dijelaskan sesuai dengan teori yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini sehingga mampu menganalisis kepribadian serta motivasi tokoh Kobari dalam novel Sukyandaru ini Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah menyajikan hasil analisis data. Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini akan menggunakan metode informal. Penyajian hasil analisis secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata, bukan dalam bentuk angka-angka, bagan, atau statistik (Ratna, 2006:50).
8 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Berdasarkan data-data yang berhasil dikumpulkan, ditemukan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Mashuri (2010) menulis penelitian yang berjudul Analisis Psikologi Novel Chinmoku Karya Shusaku Endo. Dalam penelitian ini, menggunakan teori struktural dari A. Teeuw dan dilanjutkan dengan teori psikologi yaitu teori disosiasi, teori transformasi, dan teori defensif. Dari sisi disosiasi para tokoh dihadapkan pada permasalahan yang sulit dan komplek di antaranya penyiksaan hingga kebungkaman Tuhan. Dari sisi transformasi, Sebastian Rodrigues mengalami perubahan setelah meninggalkan agama Kristen yang berdampak pada psikologinya, seperti suka melamun. Dari sisi defensif, Gerrpe yang paling menonjol karena dapat mempertahankan agama Kristen sampai mati sekalipun. Defensif juga dialami oleh Sebastian Rodrigues dan Khijiro yakni dengan masih mempertahankan keyakinan agama Kristen dalam relung hatinya yang terdalam dengan cara masing-masing. Penelitian dari Mashuri menganalisis psikologi tokoh dengan teori disosiasi, teori transformasi, dan teori defensif dalam novel Chinmoku. Walaupun penelitian Mashuri sama-sama mengkaji psikologi, teori yang digunakan dalam penelitian ini berbeda. Penelitian Mashuri ini menggunakan teori struktur kepribadian Sigmund Freud untuk
9 9 menganalisis kepribadian tokoh Kobari. Selain itu, obyek penelitian Mashuri berbeda dengan penelitian ini, sehingga hasil penilitian akan berbeda. Utari (2011) menulis penelitian yang berjudul Analisis Psikologi Tokoh Ayumu Dalam Komik Raifu Karya Keiko Suenobu. Dalam penelitian ini, dibahas tentang bagaimana psikologi tokoh Ayumu dalam komik Raifu dengan menggunakan teori depresif disorder dan teori semiotik untuk menganalisis gambar dari komik Raifu tersebut. Gangguan psikologis tersebut timbul dari perasaan bersalah yang timbul dari masa lalunya dan penyiksaan atau ijime yang dialaminya. Penelitian dari Utari mengkaji gangguan psikologis yang dialami tokoh Ayumu dengan menggunakan teori depresif disoder. Walaupun memiliki persamaan dalam mengkaji psikologi tokoh, penelitian ini lebih terfokus pada psikologi tokoh Kobari serta motivasi dan tindakannya untuk mengungkapkan skandal tokoh Suguro. Selain itu, obyek penelitian yang digunakan berbeda, sehingga hasil yang didapat tentu saja akan berbeda. Putri (2011) menulis penelitian yang berjudul Analisis Psikologi Tokoh Suguro Novel Sukyandaru karya Shusaku Endo. Dalam penelitian ini, menggunakan teori dari Freud (1980) yang terdiri dari id, ego, super ego untuk menganalisis unsur psikologi tokoh Suguro. Selain itu, ditunjang dengan teori abnormalitas yang terdiri dari disosiatif disoser (Halgin dan Whitbourne, 2009), sadomashokis (Halgin dan Whitbourne, 2009), dan anxiety disorder (King, 2007). Hasil analisis psikologi menunjukkan tokoh Suguro dipengaruhi oleh id, namun ego-nya tidak selalu bergantung pada id. Ego Suguro juga berfungsi dengan baik. Selain itu super ego-nya
10 10 mampu mengarahkan keinginan yang berasal dari id dan yang telah dikerjakan oleh ego agar bisa disesuaikan dengan perintah dan larangan dari orang sekitar. Selain itu Suguro juga mengalami kejiwaan yang tidak normal. Suguro mempunyai kepribadian ganda, mempunyai gangguan pada seksualnya dan juga mengalami kecemasan tingkat tinggi jika mengetahui hal yang buruk tentang dirinya. Penelitian dari Wiwin menggunakan obyek dan teori yang sama dengan penelitian ini, namun tokoh yang dianalisis kepribadiannya berbeda, serta dalam penelitian ini akan mendeskripsikan motivasi dan tindakan dari tokoh Kobari untuk mengungkapkan skandal dari tokoh Suguro. Selain menggunakan penelitian sebelumnya, kajian pustaka penelitian ini juga menggunakan terjemahan novel Sukyandaru yang berbahasa Indonesia dengan judul Skandal yang dialihbahasakan oleh Agus Setiadi dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama dengan tebal 328 halaman. 2.2 Konsep Dalam penelitian ini digunakan beberapa konsep sebagai berikut : Kepribadian Kepribadian adalah suatu integrasi dari semua aspek kepribadian yang unik dari seseorang menjadi organisasi yang unik, yang menentukan, dan dimodifikasi oleh upaya seseorang beradaptasi dengan lingkungannya yang selalu berubah (Minderop, 2010:8). Suryabrata (dalam Ghufron dan Risnawati, 2012:132) menjelaskan bahwa kepribadian merupakan suatu kebulatan dari aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah
11 11 yang bersifat dinamis dalam hubungannya dengan lingkungan. Kepribadian berkembang dan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam dan dari luar individu, serta bersifat khas sehingga kepribadian masing-masing individu berbeda. Psikologi kepribadian ialah psikologi yang mempelajari kepribadian manusia dengan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia Penokohan Nurgiyantoro (2009:165) mengemukakan bahwa penokohan dan karakteristik menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak tertentu dalam sebuah cerita. Menurut Jones (dalam Nurgiyantoro, 2009:165), penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Sementara itu, Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2009:165) berpendapat bahwa penokohan adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang ditafsirkan di dalam ucapan dan apa yang dilakukan di dalam tindakan. Berdasarkan beberapa pengertian tentang penokohan yang dikemukakan di atas, maka disimpulkan bahwa penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang ditafsirkan di dalam ucapan dan tindakan.
12 Motivasi Motivasi adalah alasan yang mendasari perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Motivasi juga merupakan gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Jadi, perilaku individu ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi (Ghufron dan Risnawita, 2012:83). 2.3 Landasan Teori Teori sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang diangkat dan sekaligus sebagai acuan untuk mengarahkan penelitian untuk mencapai hasil yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini, menggunakan teori utama yaitu teori struktur kepribadian yang ditunjang dengan teori psikologi sastra dalam mengkaji kepribadian tokoh Kobari. Penelitian ini juga menggunakan teori motivasi untuk menganalisis motivasi dan tindakan yang dilakukan oleh tokoh Kobari dalam menggungkapkan skandal tokoh Suguro Teori Struktur Kepribadian (Sigmund Freud) Menurut Freud, kepribadian terdiri atas tiga aspek yaitu id (aspek biologis), ego (aspek psikologis), superego (aspek sosiologis). Ketiga aspek itu masing-masing
13 13 mempunyai fungsi, sifat, komponen, dinamika sendiri-sendiri, namun ketiganya berhubungan dengan rapat sehingga tidak mungkin untuk dipisahkan pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia (Suryabrata, 2012:124). Id adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang original di dalam kepribadian. Freud menyebutnya juga realitas psikis yang sebenar-benarnya, oleh karena id merupakan dunia batin manusia. Id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir, keinginan-keinginan, termasuk insting-insting. Id merupakan reservoir energi psikis yang menggerakkan ego dan superego. Energi psikis di dalam id itu dapat meningkat oleh karena perangsang, baik perangsang dari luar maupun perangsang dari dalam (Suryabrata, 2012:125). Ego merupakan aspek psikologis daripada kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan. Aktivitas dari ego bersifat sadar, prasadar, maupun tak sadar. Sebagian ego bersifat sadar. Ego seluruhnya dikuasai oleh prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikiran yang objektif, yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan sosial. Ego dapat pula dipandang sebagai aspek eksekutif kepribadian, oleh karena ego mengontrol jalan-jalan yang ditempuh, memilih kebutuhan-kebutuhan yang dapat dipenuhi serta cara-cara memenuhinya, serta memilih obyek-obyek yang dapat memenuhi kebutuhan (Freud dalam Suryabrata, 2012:126). Superego adalah aspek sosiologis kepribadian, yang merupakan wakil dari nilainilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang diajarkan dengan perintah dan larangan. Superego adalah
14 14 wewenang moral kepribadian; ia mencerminkan yang ideal bukan yang real; dan memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan (Freud dalam Suryabrata, 2012:127). Selain menggunakan teori di atas, untuk mendeskripsikan motivasi serta tindakan yang dilakukan tokoh Kobari dalam mengungkapkan skandal tokoh Suguro akan digunakan teori motivasi Teori Motivasi Motivasi adalah daya penggerak yang berada dalam diri individu untuk melakukan suatu tindakan guna mencapai sebuah tujuan. Motivasi yang ada pada individu akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Petri (dalam Ghufron dan Risnawita, 2012:83) berpendapat bahwa motivasi adalah keadaan dalam pribadi individu yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat dibagi menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Petri (dalam Ghufron dan Risnawita, 2012:83) berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik merupakan tingkah laku yang digerakkan oleh kekuatan eksternal individu. Individu dikatakan termotivasi secara ekstrinsik jika individu tersebut bekerja untuk mendapatkan hadiah, bekerja tergantung bantuan orang lain, lebih percaya kepada pendapat orang lain, dan menggunakan kriteria eksternal di dalam menentukan kesuksesan dan kegagalan. Petri (dalam Ghufron dan Risnawita, 2012:83) membatasi motivasi intrinsik sebagai suatu kesenangan dalam mengerjakan aktivitas. Motivasi intrinsik merupakan
15 15 nilai kenikmatan atau kesenangan dalam menjalankan suatu kegiatan untuk suatu tujuan tertentu. Dalam motivasi intrinsik yang berfungsi sebagai imbalan adalah kenikmatan atau kesenangan dalam menjalankan aktivitas tersebut, bukan imbalan luar seperti upah.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Medah (2013) dengan penelitiannya yang berjudul Diskriminasi Gender
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data yang dikumpulkan baik berupa skripsi, jurnal, maupun hasil penelitian lainnya, ditemukan beberapa penelitian yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan suatu karya yang lahir dari hasil perenungan pengarang terhadap realitas yang ada di masyarakat. Karya sastra dibentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan membaca karya sastra pembaca atau masyarakat umum dapat mengetahui kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin dari
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Aji Budi Santosa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang melalui daya imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini dapat berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti mengungkapkan mengenai: (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, dan (d) manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapannya (Panuti
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, suatu metode analisis dengan penguraian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan seni yang bermediumkan bahasa dan dalam proses terciptanya melalui intensif, selektif, dan subjektif. Penciptaan suatu karya sastra bermula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imajinasi, kemudian tercipta suatu pemikiran imajinatif yang akan tercermin lewat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra pada dasarnya mengungkapkan kejadian, namun kejadian tersebut bukanlah fakta yang sesungguhnya melainkan fakta dari hasil pemikiran pengarang. Pengarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang diekspresikan dalam wujud media tulis. Untuk itu, karya sastra dihasilkan melalui imajinasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai seni kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh Samanty Lini Sastra Leutika, Yogyakarta. Hobby pengarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DD: Elegi Seorang Penyanyi Dangdut adalah sebuah novel karya Ronierays yang diterbitkan oleh Samanty Lini Sastra Leutika, Yogyakarta. Hobby pengarang adalah menulis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disampaikan dengan bahasa yang unik, indah dan artistik, serta mengandung nilainilai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu karya tulis yang memberikan hiburan dan disampaikan dengan bahasa yang unik, indah dan artistik, serta mengandung nilainilai kehidupan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat memasuki hutan makin ke dalam makin lebat dan belantara, ada peristiwa suka dan duka, dan berbagai
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya dan kehidupan manusia subjeknya. Kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang sastra dan budaya. Selain itu, Jepang juga melahirkan banyak penulis berbakat. Salah satunya
Lebih terperinciBab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Penokohan merupakan satu bagian penting dalam membangun sebuah cerita. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan untuk
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Siti Fatimah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa (Semi, 1985:39). Karya sastra juga merupakan suatu wadah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya seni, karena itu sastra mempunyai sifat yang sama dengan karya seni yang lain. Seperti seni suara, seni lukis, seni pahat dan lain-lain.
Lebih terperinciTrauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu
Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Oleh: Esa Putri Yohana 1 Abstrak Skripsi ini berjudul Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya terdapat daya kreatif dan daya imajinasi. Kedua kemampuan tersebut sudah melekat pada jiwa
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:725) Konsep merupakan (1)
Lebih terperinciProgram Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA TOKOH-TOKOH NOVEL BIOLA PASIR DARI MASA LALU KARYA D.K. SUMIRTA Ni Komang Dewi Anggraeni email: dewianggraeni081292@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang mengambil kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan kejiwaan itu terjadi karena tidak terkendalinya emosi dan perasaan dalam diri. Tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya setiap manusia, baik secara individu maupun sebagai bagian dari masyarakat sosial tidak bisa dilepaskan dari sastra. Karena dalam kehidupan tidak bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan seni dan karya yang sangat berhubungan erat dengan ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka karya sastra
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai titik tolak, dalam melakukan
Lebih terperinciNALISIS PSIKOLOGI BAWAH SADAR NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NALISIS PSIKOLOGI BAWAH SADAR NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ahmad Hamid Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia memiliki banyak realita yang mempengaruhi kehidupan itu sendiri. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perenungan dan imajinasi secara sadar dari hal-hal yang diketahui, dihindari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya seorang pengarang yang merupakan hasil perenungan dan imajinasi secara sadar dari hal-hal yang diketahui, dihindari, dirasa, ditanggapi,
Lebih terperinciBAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.
BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini. 2.1.1 Novel Novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari daya imajinasi pengarang yang dituangkan dalam sebuah wadah. Sastra sendiri adalah bentuk rekaman dari bahasa yang akan disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan suatu ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam sastra dapat berwujud lisan maupun tulisan. Tulisan adalah
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka simpulan hasil penelitian sebagai berikut: Pengkajian perwatakan novel Di Kaki Bukit Cibalak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusastraan, penggunaan kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan dan jiwa. Aristoteles menyatakan bahwa jiwa merupakan unsur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra sebagai salah satu media untuk mengungkapkan perasaan manusia yang berbentuk lisan maupun tulisan. Hidup manusia tidak terlepas dari perasaan dan jiwa.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan imajinasi. Karya sastra merupakan cerminan pemikiran, perasaan, kepribadian, dan pengalaman hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat kaitannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang dikenal sebagai negara yang sangat kaya warisan budaya, tradisi dan juga kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manga ( 漫画 ) merupakan komik yang dibuat di Jepang. Kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang, sesuai dengan gaya yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.
7 BAB II LANDASAN TEORI E. Pengertian Psikologi Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta dari
Lebih terperinciKAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Indayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden Flower Berdasarkan Pendekatan Struktural. Film yang akan penulis analisis diadaptasi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat memberikan tanggapannya dalam membangun karya sastra.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Cerpen atau cerita pendek termasuk salah satu karya sastra fiksi yang berbentuk prosa naratif. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai
Lebih terperinciPENDEKATAN- PENDEKATAN/ALIRAN DALAM PSIKOLOGI
PENDEKATAN- PENDEKATAN/ALIRAN DALAM PSIKOLOGI Pendekatan Psikoanalisa Tokoh : Sigmund Freud Lahir di Moravia, 6 Mei 1856. Wafat di London, 23 September 1939 Buku : The Interpretation of Dreams (1900) Tokoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya tulis, namun yang lebih penting dari tulisan tersebut adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya sastra bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra memberikan pelajaran penting bagi kehidupan manusia. Dalam karya terdapat pesan-pesan sosial, moral, dan spiritual
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra memberikan pelajaran penting bagi kehidupan manusia. Dalam karya terdapat pesan-pesan sosial, moral, dan spiritual dapat dijadikan pedoman hidup. Karya
Lebih terperincilain sastra selalu berkembang. Selain unsur-unsur yang ada di dalam teks, karya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra sama halnya dengan sebuah seni, namun seni bukanlah sesuatu hal yang monoton. Setiap era, seni selalu berubah termasuk sastra, dengan kata lain sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA PADA NOVEL MUSYAHID CINTA KARYA AGUK IRAWAN MN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA PADA NOVEL MUSYAHID CINTA KARYA AGUK IRAWAN MN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Novi Dwi Setianis Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciOleh: Lisnawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL 3 WALI 1 BIDADARI LELAKI PILIHAN ABAH KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY PENDEKATAN PSIKOLOGI SASTRA DAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Lisnawati Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia kedudukannya di muka bumi ini, karena interaksinya dengan lingkungan tidak hanya dibekali oleh naluri (insting)
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
1 BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Perkembangan karya sastra pada masa sekarang sangatlah pesat. Hal ini terbukti dari banyak karya sastra yang muncul. Semakin maraknya karya sastra pada masa sekarang
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGIS WATAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TUHAN JANGAN PISAHKAN KAMI KARYA DAMIEN DEMATRA
ANALISIS PSIKOLOGIS WATAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TUHAN JANGAN PISAHKAN KAMI KARYA DAMIEN DEMATRA Iin Sulistianingtias Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Tujuan umum penelitian adalah mendeskripsikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memang tidak luput dari masalah. Permasalahan tersebut meliputi masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan, dan sesama, interaksinya dengan diri
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Enik Kuswanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra adalah sebuah karya imajiner yang bermedia bahasa dan memiliki nilai estetis. Karya sastra juga merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak makna dan banyak aspek didalamnya yang dapat kita gali. Karya sastra lahir karena ada daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai mediumnya (Semi, 1993:8). Novel dan cerita pendek (disingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Semi, 1993:8).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sastra dalam bentuk novel yang terpenting adalah pendekatannya yaitu pendekatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi dan kreatifitas pengarang, serta refleksinya terhadap gejala sosial yang terdapat di lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Nurgiyantoro (2013:259) tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan dalam penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah ungkapan pribadi seorang penulis yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan dengan media bahasa. Orang dapat mengetahui nilai-nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian mengenai karakterisasi dalam novel
Lebih terperinciBAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional
BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Kesusastraan Jepang merupakan salah satu keunikan dari kesusastraan tradisional Asia. Kehidupan dalam karya sastra dapat diperindah, diejek, atau digambarkan bertolak
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. yang memuaskan sehingga banyak sastrawan yang mencoba membuat batasan-batasan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Kesusastraan Pertanyaan mengenai apa itu sastra selama ini belum juga mendapatkan jawaban yang memuaskan sehingga banyak sastrawan yang mencoba membuat batasan-batasan mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan buah karya dari seorang pengarang, dengan menghasilkan sebuah karya sastra pengarang mengharapkan karyanya dapat dinikmati dan dipahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan sarana yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan pikiran, ide-ide, dan perasaan terkait segala permasalahan kehidupan manusia melalui bahasa
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI UNSUR BAWAH SADAR TOKOH UTAMANOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS PSIKOLOGI UNSUR BAWAH SADAR TOKOH UTAMANOVEL MERPATI BIRU KARYA ACHMAD MUNIF DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Resmiyati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan aspek penting dalam penelitian. Konsep berfungsi untuk menghindari kegiatan penelitian dari subjektifitas peneliti serta mengendalikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra (sansekerta/shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta sastra, yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perasaan dan realitas sosial (semua menyangkut aspek kehidupan manusia) yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra lahir disebabkan oleh dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya, perhatian besar terhadap masalah manusia dan kemanusiaan serta
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep. 1. Pengertian Novel. Novel atau sering disebut sebagai roman adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembayaran-pembayaran tanpa batas atas hutang ini disebut gimu. Gimu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi bangsa Jepang, on merupakan rasa berhutang yang utama dan selalu ada dalam kehidupan manusia. Karena adanya rasa berhutang maka orang Jepang merasa berkewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan struktur dunia rekaan, artinya realitas dalam karya sastra adalah realitas rekaan yang tidak sama dengan realitas dunia nyata. Karya sastra itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkenal adalah Senseijutsu Satsujin Jiken. Novel ini berhasil menjadi finalis dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Soji Shimada adalah novelis besar Jepang yang telah banyak menghasilkan karya sastra bermutu tinggi dan dihargai oleh masyarakat penikmat sastra dunia. Soji Shimada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan yang terjadi di masyarakat ataupun kehidupan seseorang. Karya sastra merupakan hasil kreasi
Lebih terperinciANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA
ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA Ni Putu Yulia Utami Putri email: utamiputri805@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, dan keagamaan keberadaannya tidak merupakan keharusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologi sastra berasal dari bahasa latin, yakni littera yang berarti tulisan, dimana istilah sastra ini dapat dipakai untuk menunjukkan gejala budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah sebuah usaha untuk merekam isi jiwa sastrawannya yang berupa ungkapan pribadi manusia yang terdiri dari dari pengalaman, pemikiran, perasaan, ide
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra sebagai hasil karya seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia sangat erat kaitannya
Lebih terperinci