BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan, karena dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa yang dilukiskan dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya, karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan hanya bentuk fiksi. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya, karena siapa pun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang bernilai seni. Sastra berhubungan erat dengan kehidupan. Sastra adalah ekspresi kehidupan manusia yang tidak terlepas dari akar masyarakatnya. Sastrawan bersentuhan dengan realitas dan kemudian menafsirkan, menuangkan dan menjelaskannya ke dalam bentuk karya sastra. Karya sastra bertugas untuk menerangkan, menjelaskan, memahami, membuka pandangan baru, memberikan makna kepada realitas kehidupan. Dengan kata lain, karya sastra menyempurnakan realitas agar manusia lebih mengerti dan bersikap yang semestinya terhadap realitas kehidupanya. Kehidupan yang dituangkan ke dalam karya sastra mencakup hubungan manusia dengan lingkungan masyarakat, hubungan sesama manusia, hubungan 1

2 2 manusia dengan dirinya, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Meskipun demikian, sastra tetap diakui sebagai ilusi atau khayalan dari kenyataan. Sastra ditulis atau diciptakan oleh seorang pengarang bukan sekedar untuk dibaca sendiri, melainkan ada ide, gagasan, pengalaman dan amanat serta nilai-nilai yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Pengarang berharap agar apa yang dituangkannya dapat menjadi sebuah masukan, memberikan manfaat, sehingga pembaca dapat mengambil nilai-nilai kehidupan dan mampu menerapkannya ke dalam kehidupan nyata. Sebuah karya fiksi ditulis oleh pengarang untuk menawarkan model kehidupan yang diidealkannya. Fiksi mengandung penerapan moral dalam sikap dan tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangannya secara moral. Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh itulah pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan, yang diamanatkan (Nurgiyantoro, 1995: 322). Novel sebagai salah satu karya sastra, merupakan sarana atau media yang menggambarkan apa yang ada di dalam pikiran pengarang yang kemudian dituangkannya dalam bentuk karya sastra. Ketika seorang pengarang akan memunculkan nilai-nilai moralitas dalam karyanya, data-data atau informasi yang ia kemukakan bisa berasal dari orang lain maupun dari pengalamannya sendiri. Moral dalam karya sastra, atau hikmah yang diperoleh pembaca lewat sastra, selalu dalam pengertian yang baik. Dengan demikian, jika dalam sebuah karya ditampilkan sikap dan tingkah laku tokoh-tokoh yang kurang terpuji, baik mereka berlaku sebagai tokoh antagonis maupun protagonis, tidaklah berarti bahwa

3 3 pengarang menyarankan kepada pembaca untuk bersikap dan bertindak secara demikian. Sikap dan tingkah laku tokoh tersebut hanyalah model, model yang kurang baik, yang sengaja ditampilkan justru agar tak diikuti atau minimal tak dicenderungi oleh pembaca (Nurgiyantoro, 1995: 323). Banyak dijumpai tentang nilai-nilai kehidupan dalam sebuah novel, salah satunya adalah nilai moral. Moral merupakan suatu keyakinan tentang benar salah, baik buruk, yang sesuai dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan atau pemikiran. Moral sangat berhubungan dengan benar salah, baik buruk, keyakinan, diri sendiri, dan lingkungan sosial. Penggambaran moral yang terdapat pada novel pada umumnya tidak jauh-jauh dari kehidupan nyata pengarangnya. Berangkat dari sana lah digambarkan macam-macam perilaku manusia, baik buruknya tingkah laku manusia yang kemudian dituangkan ke dalam suatu karya sastra seperti novel. Menganalisis sebuah karya sastra (novel) perlu adanya sebuah pendekatan. Pendekatan merupakan sebuah cara yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan penelitian, agar penelitian tersebut valid dan tepat. Pendekatan moral merupakan pendekatan yang bertolak dari dasar pemikiran bahwa karya sastra dapat menjadi media yang paling efektif untuk membina moral dan kepribadian suatu kelompok masyarakat Penelitian ini akan membahas nilai-nilai moral yang terdapat pada suatu novel. Landasan yang digunakan adalah berdasarkan pada apa yang sudah ada, yaitu persepsi bagaimana masyarakat memandang tentang nilai moral. Moralitas adalah hal yang menarik untuk diperbincangkan, melihat di jaman sekarang

4 4 banyak sekali manusia yang nilai moral dalam hidupnya merosot tajam. Nilai-nilai moral dalam kehidupan saat ini sulit dipertahankan akibat budaya-budaya negatif dari luar yang masuk tanpa penyaringan. Gaya hidup yang tidak didasari budi pekerti dan akhlak yang baik menyebabkan bangsa ini lebih cepat menyerap budaya dari luar (Putri, 2011:3). Penelitian ini menggunakan novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye sebagai objek kajian. Tere Liye adalah nama pena dari Darwis, seorang penulis berbakat tanah air yang lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Sampai saat ini, orang yang lahir pada tanggal 21 Mei 1979 ini telah menghasikan 16 karya luar biasa. Hampir semua karya sastra yang ia terbitkan menjadi best seller di toko-toko buku. Sebenarnya Tere Liye tidak mempunyai latar belakang sebagai penulis. Tere Liye merupakan sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Tidak banyak masyarakat yang tahu mengapa sampai beralih menjadi penulis, karena Tere Liye merupakan penulis yang cukup menutup kehidupan pribadinya. Menariknya, disetiap novelnya dia memberi pesan bahwa hidup ini sederhana dengan mengetengahkan seputar pengetahuan, moral, dan agama Islam. Novel Bidadari-Bidadari Surga merupakan salah satu karya yang luar biasa. Novel ini menyajikan cerita yang mengharukan. Kasih sayang keluarga dalam novel ini begitu terasa. Seorang kakak bernama Laisa selalu bekerja keras tanpa rasa lelah demi kesuksesan keempat adiknya. Dia rela berhenti sekolah untuk membanting tulang demi cita-cita keempat adiknya. Novel ini sangat menarik untuk dianalisis karena selain memberikan inspirasi, juga di setiap halamannya terdapat pesan tentang kepedulian, kasih sayang, pengorbanan,

5 5 ketulusan, dan kerja keras. Selain itu, novel ini juga menarik perhatian seorang sutradara bernama Sony Gaokasak yang mengangkat novel tersebut ke dalam layar lebar pada tahun 2012 yang dibintangi oleh Nirina Zubir, Nino Fernandes, dan Nadine Chandrawinata. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Saputra (2009) dengan judul Analisis Nilai Moral dalam Teks Wedhatama Kajian Filologi Terhadap Naskah Tulisan Tangan Koleksi Pak Bebas yang menelaah tentang (1) nilai moral yang berhubungan dengan kehidupan ketuhanan, (2) nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri, dan (3) nilai moral yang berhubungan dengan kehidupan sosial. Selain itu, Maya (2010) juga melakukan penelitian yang bejudul Moralitas pada Lirik-Lirik Lagu Daerah Banyuwangi yang menelaah tentang (1) pesan moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri, (2) pesan moral dalam hubungan manusia dengan orang lain, (3) pesan moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan, dan (4) pesan moral dalam hubungan manusia dengan alam. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Quluq (2010) dengan judul Nilai Moral dalam Syair Lagu Slank pada Album Slankissme, yang menelaah tentang (1) deskripsi nilai moral yang berhubungan dengan, (2) deskripsi nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri, dan (3) deskripsi nilai moral yang berhubungan dengan nilai sosial. Selain itu, Putri (2011) juga melakukan peneitian yang berjudul Analisis Moralitas Tokoh dalam Kumpulan Cerpen BH Karya Emha Ainun Najib. Penelitian tersebut menelaah tentang (1) moralitas yang berkaitan Tuhan, (2) moralitas yang berkaitan dengan kehidupan pribadi, dan (3) moralitas yang berkaitan dengan sosial. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh

6 6 Armawati (2014) dengan judul Analisis Nilai Moral dalam Kumpulan Lawas Sumbawa Kukokat Lawas Siya Karya Usman Amin. Penelitian tersebut menelaah tentang (1) nilai moral yang berhubungan dengan Tuhan, (2) nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri, dan (3) nilai moral yang berhubungan dengan sosial. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek yang diteliti. Jika pada penelitian sebelumnya banyak dilakukan penelitian pada syair lagu, cerita pendek, lirik lagu, atau pun naskah, kali ini peneliti menggunakan novel sebagai objek kajiannya. Selain itu, indikator-indikator yang digunakan untuk mengkaji novel juga berbeda. Hal ini bertujuan agar pembaca mempunyai banyak pandangan/referensi tentang kajian nilai moral. Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Telaah Nilai Moral dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye. 1.2 Fokus Masalah Penelitian ini difokuskan untuk mendapatkan kajian yang lebih mendalam tentang nilai-nilai moral. Jenis ajaran moral itu sendiri dapat mencakup masalah, yang boleh dikatakan bersifat tak terbatas. Moral dapat mencakup seluruh persoalan hidup dan kehidupan, seluruh persoalan yang menyangkut harkat dan martabat manusia. Secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan manusia dapat dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhannya

7 7 (Nurgiyantoro, 2010, 323). Oleh karena itu, penelitian ini akan difokuskan kepada nilai moral yang mencakup nilai moral yang berhubungan dengan diri sendiri, nilai moral yang berhubungan dengan manusia lain, dan nilai moral yang berhubungan dengan Tuhan. 1.3 Rumusan Masalah Agar permasalahan yang akan dibahas menjadi terarah dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, diperlukan adanya perumusan masalah. Adapun permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah nilai moral terkait hubungan manusia dengan diri sendiri dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye? 2) Bagaimanakah nilai moral terkait hubungan manusia dengan manusia lain dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye? 3) Bagaimanakah nilai moral terkait hubungan manusia dengan Tuhan dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan nilai moral terkait hubungan manusia dengan diri sendiri dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye. 2) Mendeskripsikan nilai moral terkait hubungan manusia dengan manusia lain dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye.

8 8 3) Mendeskripsikan nilai moral terkait hubungan manusia dengan Tuhan dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoretis maupun praktis Manfaat Teoretis Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan membawa manfaat sebagai berikut: 1) Menambah dan mengembangkan perbendaharaan teori-teori tentang kajian karya sastra terutama yang berkaitan dengan nilai moral. 2) Menambah kekayaan kepustakaan Universitas Muhammadiyah Malang khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 3) Menjadi pijakan teoretis bagi penelitian-penelitian yang sejenis Manfaat Praktis Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan membawa manfaat sebagai berikut: 1) Bagi Guru Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai moral dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye.

9 9 2) Bagi Siswa a) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai nilai moral dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye. b) Dapat memotifasi siswa agar lebih tertarik dengan sastra khuusnya novel. c) Dapat mendorong siswa agar tidak sekedar dapat membaca karya sastra saja, namun dapat melakukan pengkajian lebih mendalam terhadap karya, sehingga membaca karya sastra bukan sekedar untuk mencari hiburan dan mengisi waktu luang, namun juga memperoleh pengetahuan. 1.6 Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan, maka perlu adanya penegasan istilah. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperoleh kesamaan pengertian terhadap istilah yang digunakan, penegasan istilah yang dimaksud antara lain: 1) Nilai Nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas sesuatu objek yang menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat (Encyclopedi dalam Syam, 133: 1986). 2) Moral Moral mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia, dan bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia (Suseno, 1990: 19).

10 10 3) Nilai Moral Terkait Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri Nilai moral yang terkandung dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri berhubungan dengan maslah-maslah seperti eksistensi diri, harga diri, rasa percaya diri, takut, maut, rindu, dendam, kesepian, keterombang-ambingan antara beberapa pilihan dan lain-lain yang lebih bersifat melibat ke dalam diri dan kejiwaan seorang individu (Nurgiyantoro, 2010: 324). 4) Nilai Moral Terkait Hubungan Manusia dengan Manusia Lain Masalah-masalah yang berupa hubungan antar manusia itu antara lain dapat berwujud persahabatan yang kokoh ataupun yang rapuh, kesetiaan, penghianatan, kekeluargaan, hubungan suami istri, orang tua anak, cinta kasih terhadap suami/istri, anak, orang tua, sesama, maupun tanah air, hubungan buruh-majikan, atasan-bawahan, dan lain-lain yang melibatkan interaksi antarmanusia (Nurgiyantoro, 2010: 325). 5) Nilai Moral Terkait Hubungan Manusia dengan Tuhan Moral yang menjunjung tinggi sifat-sifat manusiawi, hati nurani yang dalam, harkat dan martabat serta kebebasan pribadi yang dimiliki oleh manusia (Nurgiyantoro, 2010: 327).