PILIHAN TIPE STRATEGI BISNIS UMKM BINAAN DKP3 KOTA MAKASSAR. BUSINESS STRATEGY TYPE OF MSMEs ASSISTED BY MAKASSAR DKP3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PILIHAN TIPE STRATEGI BISNIS UMKM BINAAN DKP3 KOTA MAKASSAR. BUSINESS STRATEGY TYPE OF MSMEs ASSISTED BY MAKASSAR DKP3"

Transkripsi

1 PILIHAN TIPE STRATEGI BISNIS UMKM BINAAN DKP3 KOTA MAKASSAR BUSINESS STRATEGY TYPE OF MSMEs ASSISTED BY MAKASSAR DKP3 Karina Arfany Arfah 1, Siti Haerani 2, Eymal B. Demmalino 3 1 Program Studi Magister Agribisnis Universitas Hasanuddin Makassar 2 Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar 3 Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar Alamat Korespondensi : Karina Arfany Arfah Program Studi Agribisnis Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar HP : karina.arfany@gmail.com

2 Abstrak Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan usaha yang secara strategis sangat penting dalam menopang perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tipe stategi bisnis Miles dan Snow yang diterapkan masing-masing UMKM binaan DKP3 kota Makassar. Penelitian dilakukan di Kota Makassar, dari bulan September hingga Desember Jenis penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan adanya pembinaan dan program pemberian bantuan kepada UMKM bidang pengolahan hasil perikanan di DKP3. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara pada 30 responden ketua kelompok usaha. Data dianalisis menggunakan analisis cluster. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 cluster strategi bisnis yang diterapkan yaitu cluster 2 ( defender) sebanyak 16 kelompok usaha, cluster 1 (prospector) sebanyak 8 kelompok usaha, cluster 4 ( reactor) sebanyak 4 kelompok usaha, dan cluster 3 (analyzer) sebanyak 2 kelompok usaha. Kata Kunci : UMKM, Strategi Bisnis, Cluster. Abstract MSMEs are business that are strategically very important in supporting the national economy. This research aimed to classify the business strategy type of Miles and Snow applied by each MSME. The research was conducted in Makassar city from September through Desember, The samples were chosen using the purposive sampling technique, by considering the assistance and the aid program given to the MSMEs by Makassar DKP3. The data were collected through observation and interviews with 30 business chairman as respondents. The data were analyzed using cluster analysis. The research results indicated that there were 4 clusters of business strategies applied, namely Cluster 2 (defender) as many as 16 business groups, Cluster 1 (prospector) as many as 8 business groups, Cluster 4 (reactor) as many as 4 business groups, and Cluster 3 (analyzer) as many as 2 business groups. Keywords : MSMEs, Business Strategy, cluster.

3 PENDAHULUAN Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan usaha yang secara strategis sangat penting di berbagai negara berkembang, khususnya di wilayah Asia (Hafeez et al., 2013). Sektor ini mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi, sangat bergantung pada efektifitas kebijakan dan program serta pemahaman menyeluruh dari pemilik usaha. UMKM binaan Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan, dan Pertanian (DKP3) Kota Makassar merupakan wujud perhatian pemerintah terkait pengembangan usaha agar dapat meningkatkan daya saingnya. Pembenahan yang dilakukan pemerintah setempat terkait masalah lemah penguasaan teknologi, perumusan strategi usaha, aspek permodalan, pemasaran, bahan baku, manajemen, birokrasi, infrastruktur, dan perlunya kemitraan usaha (DKP3, 2012). Permasalahan pokok yang dihadapi UMKM binaan DKP3 olahan hasil perikanan terkait strategi bisnis yang dipilih dalam menjalankan usaha masih belum optimal. Hal ini terlihat dari pengelolaan yang belum profesional, kesulitan dalam persaingan usaha yang pesat, rendahnya tingkat inovasi pelaku UMKM, sulitnya menganalisis pasar. Pemilihan strategi yang tepat dapat meningkatkan kinerja usahanya dengan dukungan pembinaan dari pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Dalam penelitian ini, diambil model yang diusulkan oleh Miles & Snow (1978), untuk menguraikan strategi bersaing UMKM. Miles dan Snow sudah membuat tipologi dari strategi bersaing dan mengusulkan bahwa perusahaan pada umumnya mengembangkan pola yang relatif stabil dari perilaku strategis, dalam rangka untuk mencapai keselarasan yang baik dengan kondisi lingkungan yang dirasakan. Tipologi bisnis Miles & Snow termasuk paling banyak dikutip dalam literatur (Gal breath, 2010; Ketchen, 2003), strategi bisnis telah dianalisis dari beberapa perspektif yang berbeda, dan salah satu konsep terbaik telah dikembangkan oleh Miles & Snow (Chaimankong & Prasertsakul, 2012). Hubungan antara strategi generik Miles & Snow dan kinerja perusahaan telah diteliti sejumlah studi, namun hasilnya tidak konsisten (Ahmad et al., 2013). Miles & Snow mengklasifikasikan tipe strategi bisnis menjadi 4 tipe yaitu prospector, defender, analyzer, dan reactor. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dari Darmawan (2004) & Utomo (2014), menemukan bahwa tipe strategi bisnis yang diterapakan pada UKM di Indonesia yaitu tipe strategi bisnis analyzer memiliki jumlah tertinggi dibanding yang lainnya, penelitian lain dikemukakan oleh Hartono & Sigit (2008), yang menemukan tipe strategi bisnis prospector memiliki jumlah responden terbanyak. Ghost et al (2001), berdasarkan hasil penelitian menemukan strategi bisnis defender memiliki responden

4 terbanyak pada UKM di Singapura. Perbedaan pilihan tipe strategi bisnis tersebut berbedabeda sesuai dengan karakteristik dari UMKM yang menjadi obyek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tipe strategi bisnis Miles dan Snow yang diterapkan masing-masing UMKM binaan DKP3 kota Makassar. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang menjadi binaan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan Kota Makassar. Adapun waktu penelitian September s/d Desember Penentuan lokasi dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan bahwa 1) Adanya pembinaan yang dilakukan DKP3 Kota Makassar terhadap UMKM pengolahan hasil perikanan yang menjadi dasar kualitas SDM pelaku bisnis, 2) UMKM tersebut merupakan penerima program PUMP-P2HP (Pengembangan Usaha Mina Pedesaan- Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan) dan CCDP-IFAD ( Coastal Community Development Project- International Fund For Agricultural Development). Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelompok binaan UMKM binaan Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian kota Makassar, sampel yang digunakan berjumlah 30 kelompok usaha binaan pengolahan hasil perikanan di kota Makassar. Sampel yang dipilih merupakan ketua kelompok binaan atau pengelola usaha pengolahan hasil perikanan selaku pihak yang menyusun strategi dan memformulasikan strategi usahanya. Menurut Sugiyono (2006), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil harus representative dan diambil dari sebagian objek populasi yang akan diteliti. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, menurut Riyanti (2003), yaitu sampling yang dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut, dimana kriteria sampel yaitu terdaftar sebagai binaan DKP3 yang mengolah hasil perikanan, dikelola oleh ketua kelompok atau pemiliknya sendiri, memiliki setidaknya dua atau lebih karyawan/anggota tetap, dan memiliki lokasi dan sarana yang bisa diamati peneliti.

5 Jenis dan Sumber Data Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di tempat penelitian atau tempat yang menjadi objek penelitian. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil wawancara ( interview) dengan ketua kelompok dari UMKM binaan DKP3 Kota Makasar, hasil pengamatan (observation) dan pencatatan atas hal-hal yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini pencarian data akan lebih ditekankan pada penggunaan kuesioner. Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh peneliti secara tidak langsung. Misalnya sumber informasi dari para ahli yang sifatnya teoritis yang ada hubungannya dengan penelitian ini dan dapat digunakan sebagai dasar perbandingan yang mendukung dalam pembahasan. Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Peternakan, Badan Pusat statistik, buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur serta publikasi-publikasi lain yang layak dijadikan sumber. Instrumen Pengumpulan Data Data dikumpulkan menggunakan metode Kuesioner (angket), yaitu dengan memberikan secara langsung pernyataan atau pertanyaan melalui kuesioner kepada para responden. Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data deskriptif guna menguji hipotesis dan model kajian terkait penerapan strategi usaha. Pernyataan dalam angket dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai. Wawancara ini dilakukan terhadap ketua kelompok UMKM binaan DKP3 kota Makassar, dengan tujuan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi yang ada dan gambaran lain yang belum tercakup dalam kuesioner yang ada. Analisis Data Analisis cluster dengan menggunakan Hierarchical Clustering dalam mengelompokkan usaha mikro, kecil, dan menengah ke dalam tipe-tipe strategi bisnis yang terbentuk (Prospector, Defender, Analyzer, dan Reactor). Clustering adalah metode penganalisaan data, yang sering dimasukkan sebagai salah satu metode data Mining, tujuannya adalah untuk mengelompokkan data dengan karakteristik yang sama ke suatu wilayah yang sama dan data dengan karakteristik yang berbeda ke wilayah yang lain. Menurut Suliyanto (2005), analisis cluster adalah uji interdependensi sehingga dalam analisis ini tidak ada variabel bebas maupun variabel tergantung. Analisis ini pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit (menjadi beberapa cluster). Penghitungan analisis cluster menggunakan program

6 SPSS v.22 for windows. Data diolah berdasarkan metode Wards dimana terbagi atas dua analisis yaitu berdasarkan variabel dan berdasarkan obyek. HASIL PENELITIAN Deskripsi Variabel Penelitian Untuk mengetahui karakteristik masing-masing kelompok maka sangat perlu dilakukan analisis cluster berdasarkan variabel pilihan tipe strategi bisnis menurut Miles & Snow. Dimana variabel pilihan tipe strategi bisnis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Prospector (X 1 ), Defender (X 2 ), Analyzer (X 3 ), dan Reactor (X 4 ). Adapun hasil dari proses analisis cluster berdasarkan variabel ini dapat dilihat pada dendogram yang diolah berdasarkan metode Wards yang disajikan pada gambar 1. Analisis Cluster Berdasarkan Variabel Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui bahwa pengelompokkan terjadi satu demi satu dimulai dari indikator-indikator yang paling mirip. Artinya indikator-indikator yang paling mirip akan segera membentuk satu kelompok, sedangkan indikator-indikator yang memiliki banyak perbedaan akan membentuk kelompok lain. Selain itu, dapat dijabarkan bahwa pengelompokkan dimulai dari stage 1 terdiri dari indikator produk baru yang pertama (X 1.1 ), pemimpin pasar (X 1.2 ), dan fleksibilitas (X 1.3 ). Kemudian pada stage 2 didapatkan kelompok dengan indikator yaitu produk yang terfokus (X 2.1 ), pasar yang terfokus (X 2.2 ), dan efisiensi (X 2.3 ). Selanjutnya pada stage 3 diperoleh kelompok dari indikator produk yang berkesinambungan (X 3.1 ), penganalisis tren pasar (X 3.2 ), dan penganalisis pesaing (X 3.3 ). Pada stage terakhir yaitu 4 diperoleh kelompok yaitu indikator produk sesuai dengan tekanan lingkungan (X 4.1 ), pasar sesuai dengan pesaing (X 4.2 ), dan tidak konsisten terhadap strategi persaingan (X 4.3 ). Hasil rekapitulasinya dapat dilihat pada tabel 1. Analisis Cluster Berdasarkan Obyek Hasil dari proses analisis cluster berdasarkan obyek dapat dilihat pada gambar 2 dimana diketahui bahwa pengelompokkan terjadi satu demi satu dimulai dari yang memiliki karakteristik yang paling mirip. Artinya UMKM binaan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Peternakan (DKP3) kota Mak assar yang memiliki kesamaan karakteristik yang paling mirip akan membentuk satu kelompok, sedangkan UMKM binaan pengolahan hasil perikanan yang memiliki banyak perbedaan akan membentuk kelompok lain. Pada gambar 2 menunjukkan bahwa kelompok pertama yang terbentuk dimulai dari responden 1, 6, 11, 21, 22, 23, 26, dan responden 30 yang memiliki kemiripan karakteristik, dan begitu seterusnya.

7 Untuk lebih jelasnya mengenai anggota yang ada pada masing-masing cluster dapat melihat Cluster Membership, hasil rekapitulasinya dapat dilihat pada tabel 2. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan terdapat empat cluster strategi bisnis Miles & Snow yang diterapkan masing-masing UMKM binaan Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan, dan Pertanian Kota Makassar. Cluster 1 yang terdiri dari indikator berupa produk baru yang pertama (X 1.1 ), pemimpin pasar (X 1.2 ), dan fleksibilitas (X 1.3 ) dinamakan tipe strategi prospector. Responden yang termasuk dalam tipe strategi ini sebanyak 8 responden. Tipologi ini berdasarkan Suhartati & Rosietta (2012), yaitu Prospector adalah jenis perusahaan yang menggunakan strategi yang mementingkan pada inovasi, dan kreatitas untuk menciptakan produk baru. Perusahaan selalu berusaha untuk menjadi pioneer dalam bersaing, serta rela mengkompensasikan internal efisiensi dalam berinovasi dan berkreasi. Cluster 2 yang terdiri dari indikator berupa produk yang terfokus (X 2.1 ), pasar yang terfokus (X 2.2 ), dan efisiensi (X 2.3 ) yang termasuk dalam tipe strategi defender. Responden yang termasuk dalam tipe strategi ini sebanyak 16 responden. Tipologi ini berdasarkan Darmawan (2004), yaitu Defender mencari stabilitas dengan memproduksi hanya sejumlah produk terbatas yang ditujukan pada suatu segmen sempit dari seluruh pasar yang potensial. Cluster 3 yang terdiri dari indikator berupa produk yang berkesinambungan (X 3.1 ), penganalisis tren pasar (X 3.2 ), dan penganalisis pesaing (X 3.3 ) dinamakan tipe strategi analyzer. Responden yang termasuk dalam tipe strategi ini sebanyak 2 responden. Tipologi ini berdasarkan Darmawan (2004), yaitu analyzer mencoba meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang untuk memperoleh laba. Strategi mereka adalah hanya bergerak ke produk baru atau pasar baru, setelah keberhasilannya dibuktikan oleh prospectors. Analyzers hidup dari imitasi. Mereka mengambil alih ide-ide yang sukses dari prospectors dan kemudian menirunya. Cluster 4 terdiri dari indikator-indikator berupa produk sesuai dengan tekanan lingkungan (X 4.1 ), pasar sesuai dengan pesaing (X 4.2 ), dan tidak konsisten terhadap strategi persaingan (X 4.3 ) dinamakan tipe strategi reactor. Responden yang termasuk dalam tipe strategi ini sebanyak 4 responden. Tipologi ini berdasarkan Suhartati & Rosietta (2012), yaitu Reactor yang selalu fokus pada efisiensi tanpa mempertimbangkan perubahan lingkungan yang terjadi. Reactor adalah tipe organisasi yang tidak memiliki konsistensi strategi dalam beradaptasi (unstable).

8 Berdasarkan pada pengelompokkan ( cluster) yang terbentuk diketahui bahwa cluster terbanyak yaitu cluster 2 yang dinamakan defender, dimana pada kelompok yang memilih strategi ini lebih mengutamakan usaha agar tetap bertahan dalam bisnis yang sedang dijalankan, lebih mengutamakan efisiensi kerja baik dari segi proses produksi, ketenagakerjaan maupun struktur usaha. Selain itu, produk yang dihasilkan lebih terfokus dan pasar yang terfokus. Pemilihan strategi ini termasuk sering dipilih oleh UMKM binaan DKP3 kota Makassar disebabkan oleh hampir keseluruhan responden memilih strategi bertahan dan domain produk yang sempit/terfokus, cenderung tidak mencari peluang diluar domain. Hal ini tidak terlepas dari segmen pasar yang sempit karena responden terkendala masalah pemasaran karena sebagian besar kelompok tersebut belum memiliki sertifikasi (P.IRT) yang membuat produk olahan tersebut belum bisa dipasarkan di toko-toko atau outlet yang menjual olahan khas daerah. Daerah pemasaran pun hanya terbatas pada daerah tempat tinggal, para turis domestik maupun internasional yang datang berkunjung ke lokasi tersebut, dan melalui media internet (sosial media). Keterbatasan modal juga menjadi hambatan perluasan produk dan pasar, yang menyebabkan para pelaku usaha kurang dalam inovasi produk. Usaha kecil biasanya tidak menulis rumusan strategi, strategi mereka berkembang disimpulkan dari pola perilaku pemilik manajer dan alokasi sumber daya (Sarwoko, 2008). Dimana menurut Miles & Snow (1978), bahwa kelompok yang termasuk dalam tipe defender merupakan penggunaan strategi bertahan dijalankan oleh organisasi yang memiliki domain produk-pasar yang sempit. Ketua kelompok jenis usaha ini harus sangat ahli dalam area operasi usaha, namun cenderung tidak mencari peluang diluar domain. Sebagai hasil dari fokus yang sempit ini, usaha akan jarang melakukan penyesuaian yang besar dalam teknologi, struktur dan metode operasi. Namun lebih menekankan diri pada perhatian memperbaiki efisiensi dari operasi yang ada. Kelompok ini jarang berinovasi dalam lini produknya berbeda dengan strategi prospector. Walsh (2009), menemukan karakteristik antara UKM dan usaha besar sangat berbeda dalam hal keuntungan seperti fleksibilitas yang lebih besar, inovasi, dan biaya overhead yang lebih rendah. Dalam hal kekurangan, UKM dibatasi oleh kekuatan pasar, modal dan sumber daya manajerial. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian dari Ghost et al (2001), yang menemukan bahwa responden terbanyak yaitu tipe strategi bisnis Defender sebesar 60% pada UKM di Singapura. Berbeda dengan temuan dari Darmawan (2004) & Utomo (2014) yang menemukan tipe strategi bisnis Analyzer sebagai responden terbanyak diikuti prospector, defender, dan reactor. Hartono & Sigit (2008), menemukan tipe strategi prospector sebagai responden

9 terbanyak yang menggunakan strategi ini pada industri kecil dan menengah. Perbedaan ini dikarenakan perbedaan karakteristik dari responden yang menjadi obyek penelitian. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan kakarteristik masing-masing UMKM dalam menerapkan strategi bisnis untuk bertahan dalam situasi lingkungan usaha yang berubahubah. Masing-masing kelompok dapat berhasil jika strategi yang digunakan sesuai dengan kekuatan yang dimiliki suatu usaha (Heiens & Pleshko, 2010) KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah terdapat empat kelompok tipe strategi bisnis pada UMKM binaan Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan, dan Pertanian Kota Makassar, pengklasifikasiannya berdasarkan tipe strategi Miles & Snow, yaitu secara berturut-turut berdasarkan yang terbanyak terdiri dari cluster I (prospector) sebanyak 8 kelompok usaha, cluster 2 (defender) sebanyak 16 kelompok usaha, cluster 3 (analyzer) sebanyak 2 kelompok usaha, dan cluster 4 (reactor) sebanyak 4 kelompok usaha. Bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah khususnya pengolahan hasil perikanan di Kota Makassar disarankan untuk dapat bertahan dalam situasi persaingan yang sangat ketat seperti sekarang ini, para pelaku usaha binaan penting untuk memahami tipe strategi yang digunakan dalam menjalankan usaha,mengingat situasi lingkungan usaha tidak menentu.

10 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Y., Pirzada M., & Khan M. (2013). Strategic Orientation of Small to Medium Scale Manufacturing Firms in Developing Country: A Case of Auto Parts Manufacturing Small to Medium Enterprises (SMEs) in Pakistan. Life Science Journal, 10(3): Chaimankong M. & Prasertsakul D. (2012). Impact of Strategy Implementation on Performance of Generic Strategy : Evidence from Thailand. The South East Asian Journal of Management, 6(1) : Darmawan T. & Surachman. (2004). Analisis Tipe Strategi Industri Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbagita, Bali. Diakses 2 Agustus Available from : http// Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Peternakan. (2012). Profil Pemasaran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Bidang Perikanan. Makassar. Galbreath J. R. (2010). The Impact Of Strategic Orientation On Corporate Social Responsibility. Organization Analysis, 18 (1): Ghost L., Meng., & Chan. (2001). The Key Success Factors, Distinctive Capabilities, and Strategic Thrust of Top SMEs in Singapore. Journal of Business Research, 51 (3); Hafeez M., Shariff M., & Lazim H. ( 2013). Does Innovation and Relational Learning Influence SME Performance? An Empirical Evidence from Pakistan. Canadian Center of Science and Education. Asian Social Science, Vol. 9, No. 15. Hartono & Sigit. (2008). Analisis Tipe Strategi dan Pengaruhnya Terhadap Kesuksesan Usaha Industri Kecil dan Menengah di Bandar Lampung. Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Heiens & Pleshko. (2010). The Relationship between Strategic Orientation, growth Strategies, and Market Share Performance. University of South Carolina. Published in Regional Business Review, Volume 29: Ketchen D.J.(2003). Introduction : Raymond E. Miles and Charles C. Snow s Organizational Strategy, Structure, and Process. Academy of Management Executive, 17 (4): Miles R.E. & Snow C.C. (1978). Organizational Strategy, Structure and Process. New York : McGraw-Hill. Riyanti. (2003). Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian, Jakarta : PT. Grasindo. Sarwoko. ( 2008). Kajian Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Small Business. Jurnal Modernisasi. Volume 4 : Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suhartati T. & Rosietta H. (2012). Pengaruh Strategi Bersaing Terhadap Hubungan Antara Supply Chain Management Dan Kinerja (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal dan prosiding SNA- Simposium Nasional Ankuntansi. Volume 15: Suliyanto. (2005). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia. Utomo. (2014). Analisis Tipe Strategi Industri Kecil dan Menengah Dalam Membangun Sustainable Comparative Advantage di Kabupaten Tulungagung. STKIP PGRI Tulungagung, pp : Walsh, M.F. (2009). The role of the marketing function in small and medium sized enterprises. Journal of small business and enterprise development, vol. 16(4) :

11 LAMPIRAN Gambar 1. Dendogram Analisis Cluster Berdasarkan Variabel Gambar 2. Dendogram Analisis Cluster Berdasarkan Obyek

12 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Analisis Cluster Berdasarkan Variabel Cluster Indikator Tipe Strategi Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3 Cluster 4 Produk baru yang pertama (X 1.1 ) Pemimpin pasar (X 1.2 ) Fleksibilitas (X 1.3 ) Produk yang terfokus (X 2..1 ) Pasar yang terfokus (X 2.2 ) Efisiensi (X 2.3 ) Produk yang berkesinambungan (X 3.1 ) Penganalisis tren pasar (X 3.2 ) Penganalisis pesaing (X 3.3 ) Produk sesuai dengan tekanan lingkungan (X 4.1 ) Pasar sesuai dengan pesaing (X 4.2 ) Tidak konsisten terhadap strategi persaingan (X 4.3 ) Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015 Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Analisis Cluster Berdasarkan Obyek Prospektor Defender Analyzer Reactor Cluster Cluster 1 (defender) Jumlah Responden Kelompok 2, 3, 4, 5, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 24, 25, Cluster 2 (Prospector) 1, 6, 11, 21, 22, 23, 26, 30 8 Cluster 3 (Reactor) 8, 9, 27, 28 4 Cluster 4 (Analyzer) Sumber : Data Primer setelah diolah, , 10 2

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam peningkatan pendapatan nasional dibandingan dengan sektor-sektor yang lainnya. Sektor industri terdiri

Lebih terperinci

International Conference on Entrepreneurship, Business, and Social Sciences Yogyakarta, Agustus 2015

International Conference on Entrepreneurship, Business, and Social Sciences Yogyakarta, Agustus 2015 International Conference on Entrepreneurship, Business, and Social Sciences Yogyakarta, 13-14 Agustus 2015 The Performance Implication of Matching Marketing Strategy to Business Strategy Typology among

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 59 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Kawasan Sarbagita merupakan suatu kawasan yang dipersiapkan oleh Departemen Prasarana dan Pemukiman Wilayah (Kimpraswil) sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS TIPE STRATEGI USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA INDUSTRI KERAJINAN DI KABUPATEN BANTUL

ANALISIS TIPE STRATEGI USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA INDUSTRI KERAJINAN DI KABUPATEN BANTUL ANALISIS TIPE STRATEGI USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA INDUSTRI KERAJINAN DI KABUPATEN BANTUL Oleh HAMDA ISKANDAR 20040410179 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2011 ANALISIS TIPE STRATEGI

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 35 BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual TIPE STRATEGI PROSPEKTOR (X 1) 1. Produk baru yang pertama (X 1.1) 2. Pemimpin pasar (X 1.2) 3. Fleksibilitas (X 1.3) DEFENDER (X 2) 1. Produk

Lebih terperinci

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016 PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN KUALITAS TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) INDUSTRI PANGAN DI KOTA BENGKULU EFFECT OF ORIENTATION ENTREPRENEURSHIP AND

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan strategi keunggulan bersaing. Perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan strategi keunggulan bersaing. Perusahaan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang berhasil memenangkan persaingan atau kompetisi dalam dunia bisnis dengan perusahaan lainnya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TIPE STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN TENAGA PENJUAL

HUBUNGAN TIPE STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN TENAGA PENJUAL HUBUNGAN TIPE STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN TENAGA PENJUAL Oleh: Herlina (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kepadatan UMKM Lintas Dunia Sumber: World Bank IFC (2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kepadatan UMKM Lintas Dunia Sumber: World Bank IFC (2010) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil Menengah atau UMKM merupakan sektor penting sebagai mesin penggerak utama ekonomi global. Hal ini dapat terlihat dari mendominasinya jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan. lingkungan. Dalam kondisi demikian, kemampuan manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan. lingkungan. Dalam kondisi demikian, kemampuan manajemen untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian dewasa ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia usaha. Dengan adanya perkembangan tersebut maka akan timbul berbagai persaingan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv BAB

Lebih terperinci

ABSTRAK. 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember. 2 Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember

ABSTRAK. 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember. 2 Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember Pengaruh Faktor Sumber Daya Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Resources) dan Orientasi Entrepreneurship Terhadap Kinerja Usaha Pada Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Jember Peneliti : Hadi Paramu 1

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis cluster

BAB V PENUTUP. 1. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis cluster BAB V PEUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis cluster terdapat empat kelompok industri kecil di Wilayah Kota Yogyakarta yaitu : a) tipe strategi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap transfer of tacit knowledge dalam pembentukan non-financial business

BAB V PENUTUP. terhadap transfer of tacit knowledge dalam pembentukan non-financial business BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap transfer of tacit knowledge dalam pembentukan non-financial business performance (NFPI) pada UKM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari perkembangan ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

Lebih terperinci

Analisis Tipe Strategi Industri Kecil di Wilayah Kota Yogyakarta

Analisis Tipe Strategi Industri Kecil di Wilayah Kota Yogyakarta Analisis Tipe Strategi Industri Kecil di Wilayah Kota Yogyakarta SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON WAKIL DEKAN BIDANG KEAGAMAAN, KEMAHASISWAAN, DAN ALUMNI UII PERIODE FAKULTAS EKONOMI NO. 01

DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON WAKIL DEKAN BIDANG KEAGAMAAN, KEMAHASISWAAN, DAN ALUMNI UII PERIODE FAKULTAS EKONOMI NO. 01 DAFTAR RIWAYAT HIDUP CALON WAKIL DEKAN BIDANG KEAGAMAAN, KEMAHASISWAAN, DAN ALUMNI UII PERIODE 2018 2022 FAKULTAS EKONOMI NO. 01 A. IDENTITAS Nama Lengkap & Gelar : Dra. Sarastri Mumpuni Ruchba, M.Si.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBERADAAN DAN PERKEMBANGAN KLASTER UKM FURNITUR DI JEPARA THE EXISTENCE AND DEVELOPMENT OF. SMEs FURNITURE CLUSTER IN JEPARA.

IDENTIFIKASI KEBERADAAN DAN PERKEMBANGAN KLASTER UKM FURNITUR DI JEPARA THE EXISTENCE AND DEVELOPMENT OF. SMEs FURNITURE CLUSTER IN JEPARA. IDENTIFIKASI KEBERADAAN DAN PERKEMBANGAN KLASTER UKM FURNITUR DI JEPARA THE EXISTENCE AND DEVELOPMENT OF SMEs FURNITURE CLUSTER IN JEPARA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Strategy Entrepreneurship, Innovation, Networking, Organizational Learning. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Strategy Entrepreneurship, Innovation, Networking, Organizational Learning. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan yang ketat pada peternakan ikan lele dan semakin mahalnya harga pakan ikan pelet pada bisnis budidaya ikan lele, mendorong pengusaha peternak ikan lele untuk selalu mengembangkan strategi

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM KEMITRAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UMKM DI KECAMATAN BANGIL

PENGARUH PROGRAM KEMITRAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UMKM DI KECAMATAN BANGIL PENGARUH PROGRAM KEMITRAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UMKM DI KECAMATAN BANGIL Nur Qomariah Informasi Artikel Riwayat Artikel Kata Kunci Kemitraan, Motivasi, Kinerja karyawan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan Total Quality

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan Total Quality BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan Total Quality Management yang dilakukan pada fakultas ekonomi pada tiga universitas yang ada di Yogyakarta. Dan dari hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya, perusahaan perlu strategi agar mampu bersaing dengan para

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daftar Pustaka. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 41 Daftar Pustaka Azwar, S. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barry, Render dan Jay Heizer. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi : Operations Management. Jakarta : Salemba Empat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi

BAB I PENDAHULUAN. saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan adanya persaingan yang semakin tajam di berbagai bidang bisnis saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi mempertahankan kinerjanya

Lebih terperinci

PERAN ASET DAN PROSES DALAM PEMBENTUKAN KINERJA DAYA SAING UKM SEPATU DI SURABAYA. Andhy Setyawan Henrycus Winarto Santoso

PERAN ASET DAN PROSES DALAM PEMBENTUKAN KINERJA DAYA SAING UKM SEPATU DI SURABAYA. Andhy Setyawan Henrycus Winarto Santoso PERAN ASET DAN PROSES DALAM PEMBENTUKAN KINERJA DAYA SAING UKM SEPATU DI SURABAYA Andhy Setyawan Henrycus Winarto Santoso Universitas Surabaya ABSTRACT Small and medium enterprises (SMEs) have an important

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN E-Jurnal EP Unud, 2 [2] : 102-107 ISSN: 2303-0178 PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN Ni Wayan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis mengenai pengaruh kepemilikan keluarga terhadap kinerja perusahaan, baik dengan moderasi strategi

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA N o. in4entar;s: UNIVEPSITASLAMPVNG OKUMENTASI LEMRAGA PkNFtiTIAN 2009 I s ' -:-.,racer Laporan penelitian ANALISIS TIPS STRATEGI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESUKSESAN USAHA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kompetensi kewirausahaan, keberhasilan usaha. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kompetensi kewirausahaan, keberhasilan usaha. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha mikro dan kecil memiliki peran yang tidak kalah penting dalam mendukung perekonomian suatu negara karena dapat menjadi ujung tombak industri nasional, menciptakan lapangan pekerjaan tapi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI. Abstrak ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOC PEDAGING PADA PT X UNIT BALI BUDI RAHAYU TANAMA PUTRI Laboratorium Ekonomi, Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana Abstrak Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN Ni Made Marlita Puji Astuti 1 Ida Bagus Dharmadiaksa 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis semakin maju dan berkembang, situasi dunia bisnis pun semakin ramai dengan ketatnya persaingan antar perusahaan. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR PASAR INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA TAHUN 2015 ABSTRAK

ANALISIS STRUKTUR PASAR INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA TAHUN 2015 ABSTRAK ANALISIS STRUKTUR PASAR INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA TAHUN 2015 Malik Cahyadin 1, dan Lely Ratwianingsih 2 1,2 Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pembangunan seringkali dianggap sama dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan salah satu jalur

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN PROFESOR PENGEMBANGAN USAHA MELALUI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERSAING PRODUK UMKM DALAM MEMASUKI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

LAPORAN PENELITIAN PROFESOR PENGEMBANGAN USAHA MELALUI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERSAING PRODUK UMKM DALAM MEMASUKI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Kode/Nama Rumpun Ilmu : 571/Manajemen LAPORAN PENELITIAN PROFESOR PENGEMBANGAN USAHA MELALUI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERSAING PRODUK UMKM DALAM MEMASUKI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Tim Pengusul : Ketua : Prof.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

KINERJA INFRASTRUKTUR KAWASAN STRATEGIS PADA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH KECAMATAN MAIWA KABUPATEN ENREKANG

KINERJA INFRASTRUKTUR KAWASAN STRATEGIS PADA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH KECAMATAN MAIWA KABUPATEN ENREKANG KINERJA INFRASTRUKTUR KAWASAN STRATEGIS PADA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH KECAMATAN MAIWA KABUPATEN ENREKANG PERFORMANCE INFRASTRUCTURE STRATEGIC AREA AT REGIONAL INFRASTRUCTURE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat sangat mempengaruhi kegiatan dalam berbagai bidang. Terutama dalam bidang bisnis,mulai dari bisnis skala kecil hingga

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN KARAKTERISTIK USAHA TERHADAP KINERJA USAHA UKM OLAHAN PRODUK SALAK DI KABUPATEN BANJARNEGARA

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN KARAKTERISTIK USAHA TERHADAP KINERJA USAHA UKM OLAHAN PRODUK SALAK DI KABUPATEN BANJARNEGARA Management Analysis Journal 5 (2) (2016) http://maj.unnes.ac.id PENGARUH KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN KARAKTERISTIK USAHA TERHADAP KINERJA USAHA UKM OLAHAN PRODUK SALAK DI KABUPATEN BANJARNEGARA Windi Astuti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan dewasa ini berada ditengah tengah. kepada persaingan abad informasi (Kaplan & Norton, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan dewasa ini berada ditengah tengah. kepada persaingan abad informasi (Kaplan & Norton, 2000). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perusahaan dewasa ini berada ditengah tengah transformasi yang revolusioner. Perkembangan abad industri telah bergeser kepada persaingan abad informasi

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya

II. LANDASAN TEORI. A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya II. LANDASAN TEORI A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya persaingan antar perusahaan. Hal ini disebabkan lingkungan usaha menghadapi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI MENUJU GLOBAL COOP

STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI MENUJU GLOBAL COOP INFOKOP VOLUME 23 NO. 1 - Oktober 2013 : 36-49 STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI MENUJU GLOBAL COOP Hasan Jauhari Staf ahli Menteri Negara Koperasi dan UKM Jalan HR Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan E-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi penting dalam kemajuan peradaban modern (Sesen, 2013; Shane dan Venkataraman, 2000).

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELARASAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELARASAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELARASAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Desfitrina 1 Renny Nur ainy 2 Daniel Damaris NS 3 1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manajemen strategi. Pengertian manajemen sendiri adalah suatu proses

BAB II LANDASAN TEORI. manajemen strategi. Pengertian manajemen sendiri adalah suatu proses BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Manajemen Strategi Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga strategi berkembang menjadi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang industri, penjualan maupun jasa. Maka akan terjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang industri, penjualan maupun jasa. Maka akan terjadi suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan modern akan memberikan dampak positif berkaitan dengan bisnis bagi perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014 EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA Disusun oleh: Koes Meiliana Dosen Pembimbing: A. Fenyta Dewi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah Dibimbing Oleh: Yudha Prasetyawan,ST.,M.Eng Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng Dipresentasikan Oleh: Tito Mau Pelu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga berbagai cara dilakukan oleh perusahaan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Salah satu

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI PEMBERDAYAAAN KOPERASI & UMKM DALAM RANGKA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT 1) Ir. H. Airlangga Hartarto, MMT., MBA Ketua Komisi VI DPR RI 2) A. Muhajir, SH., MH Anggota Komisi VI DPR RI Disampaikan

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian sebagai penyedia dan pemenuh kebutuhan pangan di Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan perekonomian nasional. Sektor pertanian

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics Suliyanto 1 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto E-mail: suli_yanto@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI

MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI Media Informatika Vol.16 No.2 (2017) MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI Muksin Wijaya Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA INDUSTRI TAHU MELALUI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DI TINGKAT PENGRAJIN (Studi Kasus di Sentra Industri Tahu Adiwerna Tegal)

PENINGKATAN KINERJA INDUSTRI TAHU MELALUI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DI TINGKAT PENGRAJIN (Studi Kasus di Sentra Industri Tahu Adiwerna Tegal) PENINGKATAN KINERJA INDUSTRI TAHU MELALUI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DI TINGKAT PENGRAJIN (Studi Kasus di Sentra Industri Tahu Adiwerna Tegal) Didik Purwadi, T. Purwadi, B. Rahardjo, S. Ciptohadijoyo dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Globalisasi telah memberikan perubahan terhadap cara perusahaan untuk berkompetisi. Perkembangan industri yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja

Lebih terperinci

Fauzan Masykur. Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Fauzan Masykur. Program Studi Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Ponorogo RANCANG BANGUN SMART E-COMMERCE PADA PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) UNTUK MENINGKATKAN PEMASARAN PRODUK HANDICRAFT REOG PADA UMKM DI KABUPATEN PONOROGO Fauzan Masykur Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang dibagikan ini diisi oleh

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang dibagikan ini diisi oleh Analisis Faktor-Faktor Pertumbuhan dan Strategi Pengembangan UKM Berbasis Kluster (Studi Kasus : Sentra Industri Batik Sidoarjo dan Sentra Sepatu ) Surya Putra Tarukallo Palamba ), Lusia Permata Sari H

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Krisis moneter pada tahun 1997 yang mengguncang perekonomian Indonesia telah membawa dampak terhadap sendi-sendi kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia (Yuli 2009). Pasca

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Para pengguna sosial media pada saat ini menjadi peluang bagi para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memasarkan produk disebut dengan strategi pemasaran digital sebelumnya menggantikan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pesaing, dan faktor-faktor lingkungan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Strategi (Strategy) Menurut Byrne (2010) strategi adalah sebagai sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan, penyebaran sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak yang membutuhkan aliran informasi yang cepat dan murah.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak yang membutuhkan aliran informasi yang cepat dan murah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi telah menjadi gerbang bagi manusia menuju era baru tanpa terhalang oleh adanya batas-batas geografis dan geopolitis, yang pada akhirnya tercipta

Lebih terperinci

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management... 1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri, perdagangan maupun jasa bertujuan untuk mendapatkan laba yang optimal. Pihak manajemen harus mampu

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

ANALISA SIKAP TERHADAP PERILAKU PENGUSAHA UKM PADA PELAKSANAAN KREDIT PROGRAM KEMITRAAN BNI DI SENTRA KREDIT KECIL (SKC) CABANG BOGOR.

ANALISA SIKAP TERHADAP PERILAKU PENGUSAHA UKM PADA PELAKSANAAN KREDIT PROGRAM KEMITRAAN BNI DI SENTRA KREDIT KECIL (SKC) CABANG BOGOR. ANALISA SIKAP TERHADAP PERILAKU PENGUSAHA UKM PADA PELAKSANAAN KREDIT PROGRAM KEMITRAAN BNI DI SENTRA KREDIT KECIL (SKC) CABANG BOGOR Oleh HENDRI UTAMI F052050145 SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS KEBUTUHAN MODAL PADA UMKM SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN TEMBUNG) Oleh:

SKRIPSI ANALISIS KEBUTUHAN MODAL PADA UMKM SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN TEMBUNG) Oleh: SKRIPSI ANALISIS KEBUTUHAN MODAL PADA UMKM SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN TEMBUNG) Oleh: UTAMI RUKMANA SARI 100501020 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Farmasi telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup populasi manusia di zaman modern.namun, juga harus diakui bahwa baik produksi dan penggunaan obat-obatan memiliki dampak

Lebih terperinci

DAMPAK PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN KARANGANYAR

DAMPAK PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN KARANGANYAR digilib.uns.ac.id DAMPAK PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN KARANGANYAR TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. Informasi merupakan kekuatan vital dalam menentukan jalannya suatu perusahaan, karena informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Faktor yang penting dalam proses ITSP adalah penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 9 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Manfaat Penelitian... 11 1.5.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDUAL (ECONOMIC PERSPECTIVE) TERHADAP KINERJA BISNIS PADA UMKM DI SURABAYA PADA SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDUAL (ECONOMIC PERSPECTIVE) TERHADAP KINERJA BISNIS PADA UMKM DI SURABAYA PADA SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDUAL (ECONOMIC PERSPECTIVE) TERHADAP KINERJA BISNIS PADA UMKM DI SURABAYA PADA SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN Christian Mulydi Program Manajemen, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh perkembangan internal dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Singkat PT Marketbizmedia Kegiatan Marketbizmedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Singkat PT Marketbizmedia Kegiatan Marketbizmedia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sekilas Singkat PT Marketbizmedia Marketbizmedia Consultant adalah perusahaan konsultan pertama teknologi informasi bisnis yang memfokuskan pada

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang dikelola oleh unit Community Development Center (CDC) telah melaksanakan tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini istilah wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan, program pemberdayaan sampai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Visi dan misi adalah merupakan dasar terbentuknya suatu perusahaan. Hal tersebut dapat digunakan dalam pembuatan perencanaan strategis. Visi dan misi dalam

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) BINAAN DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA KEDIRI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) BINAAN DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA KEDIRI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) BINAAN DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA KEDIRI OLEH: ANGELA RENNY RATNASARI 3203011230 JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI 125 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Partial

Lebih terperinci

PENGARUH LABA, ARUS KAS, DAN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PROSPECTOR DAN DEFENDER

PENGARUH LABA, ARUS KAS, DAN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PROSPECTOR DAN DEFENDER PENGARUH LABA, ARUS KAS, DAN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PROSPECTOR DAN DEFENDER OLEH: LIDYA ANDREAS 3203010165 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERISTAS KATOLIK

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Dengan dan Tanpa Pinjaman Di Kabupaten Jember

Analisis Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Dengan dan Tanpa Pinjaman Di Kabupaten Jember 1 Analisis Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Dengan dan Tanpa Pinjaman Di Kabupaten Jember (Analysis Performance of Micro, Small and Medium Enterprise (SMEs) With and Without Loans in Jember

Lebih terperinci

ANTECEDENTS DAN CONSEQUENCES ATAS KINERJA KUALITAS: Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Bersertifikasi ISO 9000 di Indonesia

ANTECEDENTS DAN CONSEQUENCES ATAS KINERJA KUALITAS: Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Bersertifikasi ISO 9000 di Indonesia ANTECEDENTS DAN CONSEQUENCES ATAS KINERJA KUALITAS: Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Bersertifikasi ISO 9000 di Indonesia TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sedang menjadi sorotan publik di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sedang menjadi sorotan publik di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sedang menjadi sorotan publik di berbagai negara. Hal itu dikarenakan keberadaan UKM mampu mendorong pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia

Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia www.pwc.com/id Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia November 2014 Terima kasih.. Atas partisipasi dalam survey dan kehadirannya Agenda Latar belakang Family business survey 2014 Sekilas temuan utama Gambaran

Lebih terperinci