Karolina Br Karo Guru SD Negeri Tigaserangkai Surel:
|
|
- Sukarno Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI TIGASERANGKAI Karolina Br Karo Guru SD Negeri Tigaserangkai Surel: Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Action Researh Classroom) karena penelitian ini bertujuan menganalisis atau memecahkan suatu masalah yang nyata dalam pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tigaserangkai, di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II yang berjumlah 14 orang siswa. Hasil belajar kognitif siswa pada Formatif I menunjukkan 8 orang siswa tuntas secara individu, sedangkan kelas tidak tuntas 6 orang. Pada Siklus II, tuntas secara individu sebanyak 12 orang siswa, sedangkan kelas dengan ketuntasan klasikal sebesar 57,14% pada siklus I dan 85,71% pada Siklus II. Data hasil belajar afektif siswa menurut pengamatan pengamat pada Siklus I antara lain: kejujuran (58%), Disiplin (49%), Tanggung jawab (33%), Ketelitian (33%), dan Kerjasama (38%). Dan Data hasil belajar afektif siswa menurut pengamatan pada Siklus II antara lain: kejujuran (75%), Disiplin (85,71% ), Tanggung jawab (59%), Ketelitian (56%), dan Kerjasama (60%). Kata Kunci : Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa. PENDAHULUAN Aktivitas belajar mengajar merupakan kunci keberhasilan suatu pembelajaran di kelas. Baiknya suatu proses pembelajaran di kelas dipengaruhi dengan kualitas guru dalam mengelola pembelajaran. Anak didik di kelas rendah tidak mudah dikendalikan secara verbal. Cara berpikir yang masih di penuhi dengan imajinasi bermain membuat siswa tidak mudah menerima pembelajaran. Hal ini juga terlihat pada anak didik kelas 2 SD Negeri Tigaserangkai. Suasana kelas pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD Negeri Tigaserangkai tidak selalu baik dan terkendali. Siswa kelas 2 SD Negeri Tigaserangkai tidak sepenuhnya betah mengikuti KBM. Dari 14 siswa yang mengisi kelas 2 terdapat 9 siswa yang bermasalah dalam mengikuti pembelajaran. Dalam hal ini 9 siswa tersebut kerap melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan KBM. Misalnya berbicara dengan sebangkunya disaat guru memberikan penjelasan, menggambar hal yang tidak berkaitan dengan pembelajaran dibuku tulisnya. Untuk mengatasi hal itu guru selalu melakukan penertipan. 156
3 Berdasarkan pengamatan guru lakukan di kelas 2 yang diajar ternyata banyak siswa yang belum dapat membaca dengan baik dan benar. Dari 14 siswa peneliti, hanya 12 orang yang dapat membaca dengan baik, sedangkan 1 orang siswa peneliti dapat membaca tetapi masih tidak lancar dan 1 orang siswa peneliti tidak dapat membaca. Peneliti sudah pernah menyampaikan masalah ini kepada orang tua siswa, namun sangat di sayangkan hal itu tidak banyak membantu. Orang tua siswa juga merasa sulit menyuruh anak mereka belajar di rumah khususnya membaca, bahkan ada dua dari lima orang tua siswa yang tidak dapat membaca dan tidak dapat membantu anaknya untuk belajar membaca. Kondisi seperti ini cukup menghambat laju pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 2 SD Negeri Tigaserangkai. Rendahnya kemampuan siswa membaca dipengaruhi oleh faktor rendahnya minat belajar siswa. Di SD Negeri Tigaserangkai sudah terdapat perpustakaan yang cukup nyaman dan memiliki banyak buku, khususnya buku cerita. Namun ketersediaan fasilitas ini masih kurang dimanfaatkan oleh siswa. Siswa jarang meminjam buku pembelajaran maupun cerita ataupun meluangkan waktu untuk membaca di perpustakaan. Hal ini mengindikasikan bahwa minat membaca siswa SD Negeri Tigaserangkai masih rendah. Rendahnya aktivitas/ keaktifan siswa mengikuti KBM berdampak buruk pada hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil ulangan harian siswa pada bulan Agustus, rata-rata hanya 55% orang mendapat nilai di atas KKM bahasa Indonesia (67) yang di tetapkan di SD Negeri Tigaserangkai. Hal ini sangat mengecewakan peneliti sebagai guru kelas 2, hal ini menegaskan sebagai seorang guru peneliti belum mampu secara maksimal mengolah pembelajaran dan menyampaikan materi ajar kepada siswa. Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Peneliti menyadari masalah di atas harus segera diselesaikan 157
4 mengingat membaca adalah hal yang harus dikuasai oleh siswa sedini mungkin karena tanpa bisa membaca akan sulit bagi siswa untuk dapat mengerti materi yang akan di ajarkan dan siswa tidak akan dapat mengerti soal yang diberikan padanya sebagai latihan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan tujuan ingin meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Action Researh Classroom) karena penelitian ini bertujuan menganalisis atau memecahkan suatu masalah yang nyata dalam pendidikan. Halhal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan penelitian adalah instrumen untuk mengukur kemampuan membaca siswa, materi yang diajarkan, model/ metode yang digunakan. Dalam hal ini peneliti memilih menerapkan model pembelajaran Langsung yang kemudian membuat satuan pelajaran, rencana pelajaran dan perangkat pembelajaran (LKS, lembar observasi, media, buku siswa, dll). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tigaserangkai, di Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, dan waktu penyelenggaraan penelitian ini pada semester I (ganjil) mulai dari bulan September 2015 sampai dengan Desember Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD Negeri Tigaserangkai Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 14 orang siswa. Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap variable-variabel yang digunakan, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut: a. Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif. b. Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Munawar :2009) Siklus Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam 2 siklus, sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, yakni satu siklus 4 minggu dengan total 12 jam pelajaran setiap siklusnya. Pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia maka dilakukan akan dilakukan kegiatan membaca. Bahan bacaan merupakan cerita bergambar seperti komik, cerpen yang memiliki gambar, dan puisi yeng memiliki gambar. Cerita bergambar merupakan media yang digunakan, sedangkan model pelajaran yang digunakan adalah Langsung yang mana guru akan memasangkan siswa yang lancar membaca dengan siswa yang kurang lancar membaca. Hal ini 158
5 diperuntukkan agar siswa yang kurang lancar membaca akan belajar dari siswa yang lancar membaca. Pada tiap putaran terdiri atas 4 tahap, yaitu : a. Rancangan b. Kegiatan dan pengamatan c. Refleksi d. Revisi Adapun putaran dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut : Reflek Reflek Revisi Putaran Kegiatan dan Pengamatan Revisi Putaran Kegiatan dan Pengamata n Silabus Silabus Gambar 1 : Alur Penelitian Tindakan Kelas (Tim PGSM, 1999) Berikut rincian kegiatan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut: Siklus I Tahap Perencanaan tindakan. Rencana kegiatan siklus I meliputi: a. Membuat RPP KBM 1 dan II, membuat intrumen untuk mengukur kemampuan membaca siswa dan soal tes hasil belajar siswa. b. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan berbagai pola latihan yang disusun dari yang paling simpel ke yang lebih kompleks c. Membuat/ menyediakan alat bantu mengajar (media) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Pada Tahap Pelaksanaan Tindakan rancangan strategi dan skenario pembelajaran yang telah disusun pada perencanaan tindakan akan diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas II SD Negeri Tigaserangkai pada bidang studi Bahasa Indonesia dengan pemanfaatan media cerita bergambar dan penerapan model pembelajaran Langsung. Tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri yang berlangsung di dalam kelas dengan berpedoman pada kurikulum, silabus mata pelajaran dan rencana pembelajaran. Selain itu juga peneliti berperan untuk memberikan stimulus dan motivasi kepada siswa dengan tujuan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar. 159
6 Observasi (Pengamatan) a. Peneliti mengamati dan mencatat setiap kejadian yang muncul b. Kolaborator/observer mengamati serta mencatat kedalam lembar observasi aktivitas semua hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Refleksi Dari hasil pengamatan dan catatan-catatan yang ada selama kegiatan siklus I berlangsung diadakan evaluasi dan perbaikanperbaikan untuk masuk ke siklus berikutnya. Siklus II Pelaksanaan siklus II ini didasarkan pada hasil refleksi yang sudah dilakukan pada siklus I, mengulang tahapan-tahapan yang sudah tertera pada siklus I, sikulus II juga merupakan penyempurnaan dari kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang jauh lebih sempurna. Instrumen Penelitian Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes pilihan berganda siswa yakni pedoman penilaian disusun oleh guru didasarkan pada aspek aspek. Tes hasil belajar yakni soal cerita yang di barengi dengan soal di bawahnya. Jawaban soal tersurat di dalam cerita. Siswa harus membaca keseluruhan cerita baru siswa dapat menjawab soal. Dari jawaban yang diberikan siswa kita dapat menilai apakah siswa benar-benar membaca dan mengerti isi cerita. Analisis Dan Refleksi a. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan tes kemampuan membaca siswa, untuk mengetahui sejauhmana tingkat kemampua siswa dalam membaca. Selain itu akan diberi tugas untuk melihat apakah siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dan apakah siswa mengerjakan tugasnya dengan benar dan nilainya memuaskan. Selain itu dilakukan juga tes hasil belajar siswa untuk melihat kemampuan siswa membaca dan memahami cerita. b. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis ini adalah kemampuan menceritakan kembali siswa dan nilai tes belajar Bahasa Indonesia. Analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut : a) Data hasil ketuntasan belajar siswa Secara individual, siswa telah tuntas belajar jika mencapai skor 70 % atau nilai 67 dengan perhitungan sebagai beriktu (Depdikbud, 1994) : Skor yangdiperoleh SkorSiswa x 100% Skormaksimum Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika terdapat > 85% dari 160
7 jumlah siswa telah tuntas belajar dan mampu membaca dengan baik. Perhitungan untuk menyatakan ketuntasan belajar siswa secara klasikal : Ketuntasan klasikal jumlahsiswa yangtuntas x100% jumlahsiswa seluruhnya c. Ketentuan persentase ketuntasan belajar kelas Sb Ketuntasan belajar kelas 100% K ΣSb = Jumlah siswa yang mendapat nilai 67 (kognitif) ΣK = Jumlah subjek penelitian Sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari: hasil tes, jika hasil belajar siswa mencapai KKM secara individual dan 85% secara klasikal dan siswa yang dapat membaca di kelas 85% secara klasikal. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan peneliti dalam penelitian ini adalah 85% siswa mendapat hasil belajar sama dengan atau di atas 67 pada kompetensi membaca. Selain itu penelitian dinyatakan berhasil jika 85% siswa dapat membaca dengan baik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah mengidentifikasi permasalahan pembelajaran selama peneliti menjadi guru kelas di kelas Kelas 2 SDN Tigaserangkai. Penelitian tindakan dilakukan dengan menerapkan pembelajaran Langsung. Oleh karena itu, pemilihan pembelajaran langsung sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam meyerap materi. Setelah melakukan Siklus I dan Siklus II, dan diperoleh data-data hasil belajar afektif dan kognitif siswa, maka data tersebut dapat disajikan dalam Tabel. Pengambilan data dilakukan empat kali pertemuan (4 RPP) dibagi menjadi dua Siklus. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua disebut Siklus I, dan pertemuan ketiga dan pertemuan keempat disebut Siklus II. Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar maka dilakukan tes hasil belajar atau disebut Pretes. Analisis data menunjukan hasil pretes siswa ratarata adalah 22,0 hal ini menunjukan bahwa rata-rata siswa belum ada persiapan sebelum belajar di sekolah. Data Siklus I Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP 1 dan 2, LKS 1 dan LKS 2 serta soal tes formatif 1, dan alat-alat pengajaran dan media untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Oktober 2015 pada pertemuan I dan Senin tanggal 19 Oktober 2015 pada pertemuan II di kelas 2 dengan 161
8 jumlah siswa 20 orang. Setelah siklus I dilaksanakan maka akan diadakan ujian formatif I. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) afektif siswa dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Akhir Siklus I dilakukan tes hasil belajar atau disebut Formatif I, dengan data dapat dilihat Pada Tabel 4.1. Merujuk pada kesimpulan ini guru sebagai peneliti berusaha memperbaiki proses dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Langsung. Hasil belajar yang diperoleh pada Siklus I selama dua pertemuan disajikan dalam Tabel berikut: Tabel 1. Distribusi Hasil Formatif I Nilai Frekuensi Jlh 14 8 Tuntas Individu Tuntas Kelas 57,14% Nilai ratarata Pada Tabel 1 tersebut, nilai terendah Formatif I adalah 20 sebanyak 2 orang dan nilai tertinggi adalah 100 sebanyak 2 orang, dengan 6 orang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan atau ketuntasan klasikal adalah sebesar 57,14%. Dengan nilai KMM sebesar 67. Nilai 64 ini berada sedikit di bawah kriteria keberhasilan klasikal sehingga dapat dikatakan KBM Siklus I kurang berhasil memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Nilai rata-rata kelas adalah 64 belum tuntas KKM. Data hasil Formatif I ini dapat disajikan kembali dalam grafik histogram sebagai berikut: Gambar 2 Grafik data hasil Formatif I Setelah guru selesai menyajikan materi pembelajaran, maka siswa disuruh untuk mengerjakan LKS. Siswa dengan teman sekelompoknya, peneliti memberikan instrument afektif siswa kepada pengamat. Untuk merekam afektif siswa, yang dilakukan oleh seorang pengamat sesuai dengan instruksi oleh peneliti. Pengamat melakukan pengamatan selama 4 kali atau Siklus I dan Siklus II. Hasil rekaman yang dilakukan oleh pengamat diserahkan kembali kepada peneliti. Hasil analisis rekaman afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Skor Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I 6 Frekuensi Tuntas Kelas (%) 2 25% 10%
9 Siklus I No Afektif Skor Proporsi 1 Kejujuran 46 58% 2 Disiplin 39 49% 3 Tanggung 26 33% Jawab 4 Ketelitian 26 33% 5 Kerjasama 30 38% Refleksi Berdasarkan data Tabel 4.1 diperoleh bahwa rata-rata Formatif 64 pada Siklus I dengan persentase 57,14%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada Siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 67 hanya sebesar 57,14% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan model pembelajaran Langsung. Belum tercapainya standar ketuntasan tersebut tidak terlepas dari rendahnya hasil belajar afektif siswa. Merujuk pada Tabel 4.2, pada Siklus I rata-rata afektif kejujuran memperoleh proporsi 58%, afektif disiplin mencapai 49%., afektif bertanggung jawab sebesar 33%, afektif ketelitian 33% dan afektif kerjasama sebesar 38%. Afektif bertanggung jawab dan ketelitian memiliki proporsi yang paling rendah. Hal ini berarti belum ada kesiapan kelompok yang presentase, sehingga ketika ada temannya yang bertanya tidak bisa dipertanggung jawabkan. Pada proses pembelajaran masih ditemukan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan penelitian tindakan kelas yaitu : a. Kekompakan kerja kelompoknya masih kurang terlihat dari sikap kerjasama memiliki proporsi yang rendah (38%). b. Dalam menyelesaikan tugas kelompok masih terburu, terlihat dari rendahnya proporsi afektif ketelitian (33%). c. Belum pahamnya tentang alur presentase, sehingga ada jarang yang bertanya dan kalau adapun yang bertanya tidak bisa dijawab kelompok pemateri, itu terlihat kurangnya proporsi tanggungjawab (33%). d. Secara umum pembentukan kelompok masih kurang baik terlihat dari semangat kerja yang buruk dari dokumentasi penelitian. e. Siswa yang mengalami kesulitan membaca ada 1 dan 1 siswa sama sekali tidak mampu membaca dengan baik. f. Guru lebih dominan dalam penggunaan waktu belajar dikarenakan siswa sulit untuk tertib Revisi Dari paparan deskripsi penelitian tindakan kelas siklus I, maka di dalam refleksi diupayakan perbaikan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan aktivitas belajar siswa pada Siklus II, beberapa 163
10 perbaikan pembelajaran dilakukan antara lain: a. Pada Siklus II setiap kelompok dipilih salah satu ketua kelompok yang bertugas untuk mengorganisir anggota kelompoknya dan untuk memimpin kelompoknya dalam bekerjasama. b. Tugas-tugas dikumpulkan dengan cara penagihan tiap individu ini untuk meningkatkan partisipasi dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas c. Dalam pembahasan materi ajar, guru menggunakan aturan seperti pada pertemuan sebelumnya, tetapi pada pembelajaran kali ini guru membenahi gaya mengajarnya seperti melakukan pendekatan kepada siswa yang kurang perhatian pada saat pelajaran berlangsung. d. Guru juga memberikan kata-kata pujian, semangat agar siswa menjadi lebih aktif dan menimbulkan rasa percaya diri siswa mengerjakan tugas di depan kelas. e. Dalam proses pembelajaran ini setiap siswa dilibatkan secara keseluruhan oleh guru. Para siswa harus memperhatikan guru saat memberikan penjelasan. Selain itu guru juga berkeliling memantau dan memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menangkap inti pelajaran serta yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. f. Guru memposisikan temat duduk bagi siswa yang lemah terhadap membaca agar duduk dibagian depan dan memudahkan guru dalam membimbingnya. Data Siklus II Melihat hasil evaluasi belajar siklus I dimana yang tuntas belajar 8 siswa dari 14 siswa (57,14%) sedangkan yang tidak tuntas 6 siswa (42,86%), maka sebelum penelitian lanjutan siklus II dilaksanakan, pada tanggal 26 Oktober 2015 peneliti melakukan refleksi hasil siklus 1. Refleksi ini bertujuan: a. Memecahkan masalah dan kendala-kendala pada siklus I, b. Membuat rancangan tindakan di siklus II, c. Melakukan evaluasi terpadu terhadap peningkatan hasil belajar ranah kognitif dan afektif. Pertemuan ini menghasilkan langkah-langkah sebagai berikut adalah: a. Melakukan persiapan dan menyusun pembuatan rancangan pengajaran yang lebih komprehensif pada siklus II. b. Penelitian tindakan kelas siklus II tetap membutuhkan kerjasama rumpun mengingat penelitian ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari anggota rumpun. 164
11 c. Persiapan media dan sumber belajar juga dilakukan di siklus II misalnya buku paket, visualisasi gambar dan lain-lain. Pada siklus II penelitian tindakan kelas tetap memakai observer (pengamat), maka dibuat juga format observasi untuk memudahkan pengamat melakukan penilaian dan refleksi. d. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3 dan 4, LKS 3 dan 4, soal tes formatif II, dan alat-alat pembelajaran dan media yang lebih besar agar dapat dilihat dengan baik oleh siswa dari segala arah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pertemuan ketiga pada Senin tanggal 2 November 2015 dan pertemuan keempat Hari Senin tanggal 9 November 2015 di kelas 2 dengan jumlah siswa 20 orang. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Data-data Formatif I dianalisis, sehingga mendapat suatu gambaran tentang keberhasilan siswa. Untuk memperbaiki hasil belajar siswa, peneliti memberikan suatu gambaran hasil belajar siswa pada Formatif I sesama peneliti/guru kemudian didiskusikan untuk mengambil tindakan berikutnya pada Siklus II. Diskusi tersebut juga dilakukan terhadap pembimbing PTK agar pada tindakan berikutnya hasil belajar kognitif siswa semakin baik dan hasil belajar afektifnya juga lebih baik. Uraian di atas menyatakan bahwa pada Siklus I indikator keberhasilan belum tercapai karena terdapat 6 siswa yang belum tuntas nilainya. Oleh karena itu perlu adanya suatu tindakan pada Siklus II agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dan mencapai indikator keberhasilan dengan ketuntasan klasikal mencapai maksimum. Tindakan yang diberikan berupa mengefisienkan waktu dengan cara peneliti memberikan LKS pada siswa terlebih dahulu sebelum pertemuan 3, dan menugaskan pada siswa agar mencatatnya di buku dengan harapan siswa sudah terlebih dahulu memahami langkah-langkah untuk melakukan observasi kelompok dan memberikan variasi-variasi penugasan yang bersifat memotivasi untuk melibatkan semua anggota kelompok. Akhir KBM ke empat dilakukan tes hasil belajar atau disebut Formatif II, datanya dapat dilihat Pada Tabel
12 Tabel 3. Distribusi Hasil Formatif II Nilai Merujuk pada Tabel 4.3, nilai terendah untuk Formatif II adalah 60 sebanyak 2 orang dan tertinggi adalah 100 sebanyak 7 orang. Dengan 2 orang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan atau ketuntasan klasikal adalah sebesar 85,71%. Nilai ini berada di atas kriteria keberhasilan sehingga dapat dikatakan KBM Siklus II berhasil memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Nilai rata-rata kelas adalah 85. Data hasil Formatif II ini dapat disajikan kembali dalam grafik histogram sebagai berikut: Frekuensi Jlh Tuntas Individu Data Hasil Formatif II Tuntas Kelas 85,71% % % Nilai ratarata Gambar.4.3 Grafik hasil Formatif II Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 2 SD Negeri Tigaserangkai yang paling dominan adalah afektif disiplin, kejujuran, kerjasama, tanggung jawab dan ketelitian. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa dapat dikategorikan baik. Penskoran dilakukan dan dijabarkan dalam data berupa Tabel hasil belajar afektif oleh pengamat untuk Siklus II sebagai berikut: Tabel 4. Skor hasil belajar afektif siswa siklus II Siklus II No. Afektif Skor Proporsi 1 Kejujuran 60 75,00% 2 Disiplin 72 90,00% 3 Tanggung jawab 47 58,75% 4 Ketelitian 45 56,25% 5 Kerjasama 48 60,00% Data pada Tabel 4 dapat disajikan dalam bentuk diagram batang atau histogram sesuai Gambar 4. Grafik Afektif Siklus II 100% 80% 60% 40% 20% 0% Siklus II 75% 90% 59% 56% 60% Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II Keterangan: 1. Kejujuran 2. Disiplin 3. Tanggung Jawab 4. Ketelitian 5. Kerjasama 166
13 Refleksi Hasil belajar siswa diakhir Siklus II telah mencapai ketuntasan klasikal 85,71%, yang berarti hampir seluruh siswa telah memperoleh nilai tuntas dengan 2 orang siswa yang belum mendapatkan nilai di atas KKM. Dengan demikian tindakan yang diberikan pada Siklus II telah berhasil memberikan perbaikan hasil belajar kogntif pada siswa. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut: a. Siswa mulai terbiasa dengan bekerja secara kelompok. b. Keberanian siswa untuk berinteraksi berjalan dengan baik karena siswa sudah mulai terbiasa untuk bertanya dan menyampaikan pendapatnya kepada sesama teman lainnya dalam menyelesaikan masalah. c. Siswa mulai aktif dan tahu akan tugasnya sehingga tidak menggantungkan permasalahan yang dihadapi kepada teman dalam kelompoknya. Pada Siklus II, pelaksanaan pembelajaran Langsung, tindakan berupa menampilkan alat peraga dan pemberian penugasan yang memunculkan banyak afektif menjadi baik. Revisi Pelaksanaan Pada siklus II guru telah menerapkan model pembelajaran Langsung dengan baik dan dilihat dari afektif siswa serta hasil belajar kognitif siswa selama pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran Langsung dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Pembahasan Dari data hasil penelitian yang telah tersaji pada tabel 1, 2, 3, 4 tersebut dengan jelas diketahui bahwa hasil belajar afektif siswa dalam segala aspek pengamatan mengalami peningkatan yang sangat berarti dari siklus I ke siklus II. Penerapan model pembelajaran Langsung melalui tindakan guru yang berupa pembentukan kelompok belajar secara acak terstruktur ditambah dengan pemberian dan penyematan tanda nomor identifikasi selama proses belajar untuk memudahkan observasi dan penilaian sepertinya cukup ampuh untuk menggugah motivasi dan gairah belajar siswa. Siswa seolah menjadi sangat terkesan dengan penciptaan suasana belajar dan proses penilaian yang tampak serius dan resmi dari guru. Mereka berusaha untuk tampil sebaik mungkin dalam rangka mendapat penilaian yang terbaik dari guru selama proses pembelajaran. Apalagi setelah mereka mengetahui 167
14 tentang aturan main dalam penilaian proses maupun penilaian hasil. Merujuk pada Tabel 4.1, nilai terendah formatif I adalah 20 dan tertinggi adalah 100. Merujuk pada KKM sebesar 67 maka 8 dari 14 orang siswa mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan atau ketuntasan klasikal tercapai sebesar 57,14%. Nilai ini berada di bawah kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85% sehingga dapat dikatakan KBM Siklus I gagal memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Nilai rata-rata kelas adalah 64. Dengan demikian maka peneliti berusaha melakukan tindakan perbaikan dalam melaksanakan pembelajaran Siklus II yang dirasa perlu. Merujuk pada Tabel 4.3, nilai terendah untuk formatif II adalah 60 dan tertinggi adalah 100 dengan 2 orang siswa mendapat nilai dibawah KKM atau ketuntasan klasikal adalah sebesar 85,71%. Nilai ini berada di atas 85% sehingga dapat dikatakan KBM Siklus II telah berhasil memberi ketuntasan belajar pada siswa dalam kelas. Dengan demikian pembelajaran menggunakan model Langsung memberikan ketuntasan belajar Bahasa Indonesia siswa pada Siklus II. Pembelajaran Langsung selain meningkatkan hasil belajar kognitif siswa ternyata juga telah mampu meningkatkan hasil belajar afektif siswa. Hal ini terlihat bahwa data hasil belajar afektif siswa menurut pengamatan pengamat pada Siklus I antara lain: kejujuran (58%), disiplin (49% ), tanggung jawab (33%), ketelitian (33%), dan kerjasama (38%) sedangkan data hasil belajar afektif siswa menurut pengamatan pada Siklus II antara lain: kejujuran (75%), disiplin (85,71% ), tanggung jawab (59%), ketelitian (56%), dan kerjasama (60%). Hasil belajar afektif yang paling signifikan perkembangannya adalah kedisiplinan siswa, hal ini disebabkan guru memantau setiap jalannya diskusi kelompok dan di awal pembelajaran guru memotivasi siswa bahwa betapa pentingnya sikap disiplin itu dalam kehipuan seharihari. Hasil belajar yang paling minim peningkatannya adalah ketelitian, hal ini disebabkan waktu yang dberikan guru dalam menjawab soal relative singkat, sehingga siswa kurang teliti dalam memeriksa kembali jawaban karena waktunya terbatas. Dari peningkatan hasil belajar afektif siswa Dengan yang dirumuskan dalam penelitian ini terbukti dapat diterima kebenarannya secara sah dan meyakinkan. Penerapan model pembelajaran Langsung pada pembelajaran bahasa Indonesia terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 2 SD Negeri Tigaserangkai T.P. 2015/2016. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Data-data tes hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD Negeri Tigaserangkai dengan penerapan model pembelajaran 168
15 Langsung dapat disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah. a. Hasil belajar kognitif siswa dengan menerapkan model pembelajaran Langsung pada Formatif I menunjukkan 8 orang siswa tuntas secara individu, sedangkan kelas tidak tuntas 6 orang. Pada Siklus II, tuntas secara individu sebanyak 12 orang siswa, sedangkan kelas dengan ketuntasan klasikal sebesar 57,14% pada siklus I dan 85,71% pada Siklus II. b. Data hasil belajar afektif siswa menurut pengamatan pengamat pada Siklus I antara lain: kejujuran (58%), Disiplin (49%), Tanggung jawab (33%), Ketelitian (33%), dan Kerjasama (38%). Dan Data hasil belajar afektif siswa menurut pengamatan pada Siklus II antara lain: kejujuran (75%), Disiplin (85,71% ), Tanggung jawab (59%), Ketelitian (56%), dan Kerjasama (60%). Dengan demikian maka tindakan guru dalam menerapkan model pembelajaran Langsung pada pelajaran bahasa Indonesia di sini telah berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Saran Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka ada beberapa saran yang diajukan yaitu: a. Diharapkan bagi guru memperhatikan pengetahuan awal, bakat dan kecerdasan yang dimiliki siswa sebelum pembelajaran diberikan. b. Kepada siswa; mereka para siswa hendaknya lebih meningkatkan kerjasamanya dalam kegiatan pembelajaran, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok yang diberikan oleh guru. c. Untuk melaksanakan model pembelajaran Langsung memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model pembelajaran Langsung dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. d. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar afektif siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya. DAFTAR RUJUKAN Abdurrahman, M Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Jipta. Aqib, Zainal Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan 169
16 Praktik. Jakarta PT. Rineksa Cipta. Dimyati, dan Mudjiono Belajar dan pembelajaran, Jakarta: Rineka cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Joyce, Wheil, dan Calhoun Model s of Teaching (Model Model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. S.Sadiman. A, dkk Media Pendidikan Pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Pt. Raja grafindo Persada. Sagala, S Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Group. Slameto Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Slavin, R.E Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media. Sudjana Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Trianto Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 170
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com
Lebih terperinciAntonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN
PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciMINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN Titisilaniasti Pasaribu Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : titisilaniasti1000@gmail.com
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciErmina Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-5 MELALUI PEMBERIAN TUGAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR EVERY ONE IS A TEACHER HERE DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Ermina Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV-B PADA BIDANG STUDI IPS DI SD NEGERI 106146 MULIOREJO EFENDI Guru Bidang Studi IPS Di SD Negeri
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PADA MATA PELAJARAN PENJASKES DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA IV SD NEGERI 101804 GEDUNG JOHOR Saptariani Br. Purba Surel : fauryhidayati@gmail.com
Lebih terperinciAsniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel:
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA BIDANG STUDI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS DI KELAS XI MIA-2 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi
Lebih terperinciAnnan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :
Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI
Lebih terperinciLamhot Munthe. menawarkan persoalan-persoalan yang sulit, ditambah dengan kurangnya kerjasama antar siswa
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 101740 TANJUNG SELAMAT Lamhot Munthe ABSTRAK Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN
PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJAS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V-B SD NEGERI MULIOREJO
PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJAS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V-B SD NEGERI 106146 MULIOREJO NURHAINI Guru SD Negeri 106146 Muliorejo Email: Nurhaini581@yahoo.co.id
Lebih terperinciSuharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciNiasni Sinaga Guru SMP Negeri 3 Berastagi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUANTUM TEACHING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU DI KELAS VII-6 SMP NEGERI 3 BERASTAGI Niasni Sinaga Guru SMP Negeri 3 Berastagi Email : yoana_stphani@yahoo.co.id
Lebih terperinciMartinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN OLAHRAGA SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI KELAS V-B SD NEGERI NO. 105300 SUKA MAKMUR KEC. DELITUA Martinus Gutu SD
Lebih terperinciSinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT PADA MATERI POKOK GERAK BEBAS BERIRAMA DENGAN ARAH BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI KELAS 1 SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Sinar
Lebih terperinciLATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan
UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN KELAS VII-II SMP NEGERI 29 MEDAN LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan Email
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri
Lebih terperinciAisyatir Rodiah Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Berastagi Surel :
IMPLEMENTSI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IX-3 SMP NEGERI 3 BERASTAGI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 1 PANGKATAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN JURIAH SIREGAR Guru SMP Negeri 4 Medan Email : juriah5121@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS VIII-10 SMP NEGERI 4 MEDAN T.P 2013/2014 BERTHA LUBIS Guru SMP
Lebih terperinciMuhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK Suwardi Guru Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 3 Bahorok Surel
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI 101800 DELITUA KABUPATENDELI SERDANG Sri Gusmiati Guru SD Negeri 101800 Delitua Surel : sri_gurmati@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Juriah Purba Guru Mata Pelajaran PKn SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : juriah.purba@yahoo.co.id
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN Ukurta Br Sinuraya Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : ukurtasinuraya1990@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK RASKEN KARO-KARO Guru SMPN 1 Patumbak Email : toha_alba@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya
Lebih terperinciDeliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Soyem Guru SD Negeri 105300 Sukamakmur Email :
Lebih terperinciAlamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI IRAMA PADA BIDANG STUDI SENI MUSIK DI KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK GARIS DAN SUDUT DI KELAS VII-1 SMP
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN AMAN EFENDI Guru SD Negeri 032 Sinonoan Kabupaten Mandailing
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V-A SD NEGERI 105275 PAYA GELI Ida Mauli Hutagalung Guru SDN 105275 Paya Geli
Lebih terperinciSarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MELIHAT AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII.A SMP NEGERI 3 BAHOROK Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IX-3 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DI SMP NEGERI 1 PAYUNG T.P. 2015/2016
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IX-3 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DI SMP NEGERI 1 PAYUNG T.P. 2015/2016 Rostati Bangun Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 2 Delitua Surel : fauryhidayati@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG Farida Ariani Damanik Guru IPA SD Negeri 339 Tamang Surel : faridaarianidamanik@gmail.com
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Kooperatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve learning outcomes Civics Elementary
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA
Lebih terperinciX f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciPERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 BATAHAN
PERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 BATAHAN Ida Laila Nasution Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Batahan
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK PAISAH PANGGABEAN Guru SDN 019 Bonandolok Email : paisah@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI Ngarab Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : rajo.hasim@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciNovia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs DARUL FIKRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Novia Wijayanti Program
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DI KELAS IV-A SD NEGERI 060825 KECAMATAN
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENYABUNGAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENYABUNGAN Muhammad Nuh Guru SMA Negeri 1 Panyabungan Surel : muhammad_nuh@gmail.com
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto
JPF Volume 2 Nomor 1 ISSN: 2302-8939 46 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto Nurhayati. G Jurusan Pendidikan Fisika,Fakultas
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B Habibah Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan Surel : habibah@gmail.com
Lebih terperinciMufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian
Lebih terperinciNurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN RIDHA HARNI HASIBUAN Guru SMP Negeri 29 kota Medan Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinci: Pembelajaran Kooperatif tipe TAI, Keaktifan dan Hasil Belajar.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Ponorogo Tahun Pelajaran 2013/2014 Novi Oktavia 1 dan Drs. Jumadi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.
Lebih terperinciSyifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan
Lebih terperinciJurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp e-issn:
Jurnal Biologi & Pembelajarannya, Vol.4, No.2, Oktober 2017, pp. 17-23 e-issn: 2406 8659 17 Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswadengan Metode PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw pada Materi
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN PAK SMP NEGERI 2 SIMPANG EMPAT
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL DIRECT INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN PAK SMP NEGERI 2 SIMPANG EMPAT Nggelem Br. Bukit Guru Mata Pelajaran Agama Kristen Di SMP Negeri
Lebih terperinciOleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK Rasken Karo-Karo Guru SMP Neheru 1 Patumbak Surel: Yoanastephani1@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 15 TANAH HITAM KOTA PADANG PANJANG Oleh SUCI WULAN SARI NPM:1010013411154 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN THE LEARNING CELL PADA POKOK BAHASAN PETA DAN BENTUK POLA POLA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (IPS) SISWA SMP
PENERAPAN THE LEARNING CELL PADA POKOK BAHASAN PETA DAN BENTUK POLA POLA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (IPS) SISWA SMP DASWITA Guru SMP Negeri 11 Pekanbaru daswita_spd@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciFrikson Jony Purba Dosen FKIP Universitas Quality E mail
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DI KELAS IV SD NEGERI 064033 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017. Frikson Jony Purba Dosen FKIP
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciRizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MULTIMEDIA 2 SMK NASIONAL MALANG Rizky Ridlo Rahmanda Putri Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN Mardiana Guru SMA Negeri 1 Panyabungan Surel : mardiana@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciIra Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII-5 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Wahid Hasyim Desa Kedung Malang Wonotunggal Batang Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve the learning outcomes of Civics
Lebih terperinci550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
550 WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PERBAIKAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA MATERI POKOK GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai
Lebih terperinci