BUDIMAN SIHOMBING Guru SMP Negeri 15 Medan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUDIMAN SIHOMBING Guru SMP Negeri 15 Medan"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PKN MATERI POKOK OTONOMI DAERAH DI KELAS IX-4 SMP NEGERI 15 MEDAN BUDIMAN SIHOMBING Guru SMP Negeri 15 Medan budiman@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar/pemahaman siswa pada Bidang Studi PKn. Adapun pemecahan masalah dalam penelitian ini yakni dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam KBM yang dilakukan selama penelitian untuk melihat dampaknya. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX-4 SMP Negeri 5 Medan dengan jumlah siswa sebanyak 38 orang. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together terjadi peningkatan proses pembelajaran yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Temuan data sebagai beikut : 1) Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn.. Peningkatakan aktivitas belajar siswa tersebut sebagai berikut: Data aktivitas mengerjakan LKS (50 %), bertanya sesama teman (9 %), menjawab pertanyaan teman (9%), bertanya kepada guru (14 %), dan yang tidak relevan dengan KBM (18 %). Data aktivitas siswa menurut pengamatan pada siklus II antara lain mengerjakan LKS (61 %), bertanya sesama teman (12 %), menjawab pertanyaan teman (11%), bertanya kepada guru (8 %), dan yang tidak relevan dengan KBM (8 %). Berdasarkan temuan data aktivitas siswa ini digolongkan meningkat karena aktivitas yang tidak diinginkan seperti yang tidak relevan dengan KBM menyusut, aktivitas mengerjakan LKS, bertanya pada teman maupun menjawab pertanyaan teman meningkat yang menunjukkan sikap kooperatif siswa meningka;2) Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dimana pada siklus I hanya 22 dari 38 siswa yang lulus KKM, dengan ketuntasan klasikal 57,89%, dan rata-rata kelas 69. Sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 33 dari 38 siswa lulus KKM dengan ketuntasan klasikal 86,84% dan rata-rata kelas 81. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar siswa dan sudah mencapai indikator ketercapaian dalam penelitian ini. Kata Kunci :Model Pembelajaran Kooperatif NHT, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar Siswa PENDAHULUAN Dalam proses pendidikan khususnya pada prosesnya, banyak sekali ditemukan masalah-maslah, baik yang bersumber dari siswa maupun dari guru sebagai tenaga pendidik. Sebagai contoh aktivitas belajar siswa. Pengalaman penulis sebagai guru, aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran masih sangat kurang. Sebagai contoh siswa kelas IX-4 SMP Negeri 15 Medan. Aktivitas siswa digolongkan rendah karena pada proses KBM jarang sekali siswa ikut ambil bagian. Seperti pada saat dilakukan apersepsi, hanya tiga orang yang mau menjawab pertanyaan dari guru dan orangnya hanya itu-itu saja. Sedangkan yang lain hanya diam menunggu guru menjelaskan materi ajar. Begitu pula pada saat diberikan waktu tanya jawab seputar materi saat kegiatan penutup, tidak ada siswa yang mau bertanya dan ketika diberi pertanyaan oleh guru maka yang menjawab hanya tiga orang pula yaitu juara satu, dua, dan tiga. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, penulis sebagai guru sudah mencoba menerapkan metode 140

2 pembelajaran yang bervariasi seperti penerapan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Namun penerapan metode yang bervariasi belum mampu secara maksimal meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penulis sebagai guru menyadari bahwa solusi untuk permasalahan aktivitas belajar siswa ini harus ditemukan secepat mungkin, mengingat masalah rendahnya aktivitas belajar siswa ini cukup berdampak pada hasil belajar siswa. Adapun upaya yang penulis lakukan pada penelitian ini yakni penerapan model pembelajaran sebagai upaya penerapan inovasi pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud yakni model pembelajaran kooperatif. Adapun dasar pemilihan model kooperatif didasarkan atas pengalaman yang di ungkapkan Lutz dan David (2006) sebagai berikut : Bayangkan pengalaman anda kala makan siang dengan teman-teman atau di sebuah pesta. Saat anda berbicara dan mendengarkan secara aktif, anda menaruh lebih banyak perhatian pada percakapan dibandingkan saat Anda terlibat sambil lalu saja. Keterlibatan, tingkat dimana siswa secara aktif berpartisifasi di dalam kegiatan pembelajaran, menghasilkan pembelajaran dan minat yang kian meningkat (Lutz, Guthrie, & Davis, 2006). Kegiatan kognitif (mental) penting bagi pembelajaran bermakna. Juga, keterlibatan itu penting untuk menempatkan siswa di dalam peran-peran yang aktif secara kognitif. Beberapa penelitian juga menyimpulkan bahwa menempatkan siswa di dalam peran aktif adalah salah satu cara untuk menjadikan pengajaran lebih personal. Salah satu pembelajaran yang mampu mengikutsertakan siswa secara langsung adalah cooperative learning. Di antara metode-metode pembelajaran kooperatif yang paling banyak digunakan adalah metode yang dikembangkan dan diteliti oleh David dan Roger Johnson beserta rekan-rekan mereka di University of Minnesota. Metode-metode meraka menekankan pada empat unsur ( Johnson, Holubec, dan Roy, 1984); 1. Interaksi tatap muka : Para siswa bekerja dalam kelompok kelompok yang beranggotakan empat sampai lima orang. 2. Interdependensi Positif : Para siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan kelompok. 3. Tanggung Jawab : Para siswa harus memperlihatkan bahwa mereka secara individual telah menguasai materinya. 4. Kemampuan kemampuan interpersonal dan kelompok kecil : Para siswa diajari mengenai saranasarana yang efektif untuk bekerja sama dan mendiskusikan seberapa baik kelompok mereka bekerja dalam mencapai tujuan mereka. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa perlu kiranya dilakukan penelitian agar penerapan model kooperatif yang diterapkan dapat dilihat dampaknya bagi siswa dan proses pembelajaran, khususnya terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Bidang Studi PKn Materi Pokok Otonomi Daerah di Kelas IX-4 SMP Negeri 15 Medan. Penerapan model kooperatif Numbered Heads Together (NHT) ini diharpakan memberikan dampak positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni : 1. Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IX-4 SMP Negeri 15 Medan dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT)? 2. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IX-4 SMP 141

3 Negeri 15 Medan dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT)? Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IX-4 SMP Negeri 15 Medan dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT). 2. Mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IX-4 SMP Negeri 15 Medan dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT). KAJIAN PUSTAKA Model Numbered Heads Together Numbered Heads Together adalah salah satu teknik dari model pembelajaran kooperatif. Teknik belajar mengajar kepala bernomor (Numbered Heads) dikembangkan oleh Spencer Kagen (Lie, 2004). Teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik. Cara pembelajaran kooperatif kepala bernomor 1. Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini. 4. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja mereka. 5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. 6. Kesimpulan. Dari beberapa tahap cara pembelajaran di atas dapat kita simpulkan bahwa Numbereded Headss Together adalah suatu model belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Kelebihan Setiap siswa menjadi siap semua Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai Kelemahan Kemungkinan nomor yang, dipanggil lagi oleh guru Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Subjek penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak satu kelas yaitu kelas IX-4 SMP Negeri 15 Medan, Tahun Ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 38 siswa. Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah; 1) tes hasil belajar; 2) lembar observasi aktivitas siswa. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK pertama kali diperkenalkanoleh psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946 (Aqib, 2006 :13). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau disekolah dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan 142

4 proses pembelajaran.menurut Lewin dalam Aqib (2006 : 21) menyatakan bahwa dalam satu Siklus terdiri atas empat langkah, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Teknik Analisis Data Metode Analisis Data pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa setelah tindakan. Langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut: 1. Merekapitulasi nilai pretes sebelum tindakan dan nilai tes akhir Siklus I dan Siklus II 2. Menghitung nilai rerata atau persentase hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada Siklus I dan Siklus II untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar. A. Kriteria Keberhasilan Berkaitan dengan indikator kinerja Suwandi dan Madyo Eko Susilo (2007:36) menyatakan bahwa Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Dalam penelitian ini indikator pencapaian apabila nilai siswa secara individu mencapai KKM PKn yang ditetapkan SMP Negeri 15 Medan dan secara klasikal 85% siswa mencapai KKM tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Prasiklus Sebelum melakukan siklus I peneliti terlebih dahulu berdiskusi dengan pembimbing peneliti (tutor peneliti) mengenai masalah-masalah yang timbul di kelas yang peneliti ajar. Dari semua permasalahan dapat dirumuskan bahwa kelas IX-4 adalah kelas yang cocok di jadikan sebagai tempat penelitian. Setelah berdiskusi maka peneliti memilih model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) sebagai alternatif pemecahan masalah. Peneliti juga mengumpulkan data yang berhubungan dengan kondisi awal siswa. Untuk memperoleh data tersebut, peneliti memberikan ujian pretes yang mencakup seluruh indikator yang akan menjadi bahan ajar selama penelitian. Adapun data yang diperoleh seperti pada tabel berikut: Tabel 1. Distribusi Hasil Pretes Ratarata Nilai Frekuensi Jumlah Data Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan hal yang peneliti lakukan yakni mengumpulkan data seputar subjek penelitian, seperti jumlah siswa, nilai siswa, dan kondisi siswa. Selanjutnya peneliti menentukan waktu penelitian serta materi yang akan digunakan selama pengambilan data. Materi yang dipilih haruslah yang memungkinkan dapat dipelajari siswa secara mandiri. Pada penelitian ini disampaikan materi tentang Otonomi Daerah. Setelah memilih kelas dan juga memilih materi maka tahap berikutnya yakni Menyusun RPP. Adapun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I memuat materi Pengertian Otonomi Daerah dan Hakikat Otonomi Daerah untuk KBM 1 dan Asas/ Prinsip Otonomi Daerah dan Dasar Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah untuk KBM 2. RPP disusun dengan sintaks model pembelajaaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT). Untuk dua KBM dalam penelitian ini disusun dua RPP karena siklus pertama dilakukan dengan melaksanakan 2 KBM. Tahap berikutnya yakni merencanakan observasi (pengamatan). Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengajak teman sejawat sebagai teman atau pengamat penelitian. 143

5 Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas belajar siswa dan kondisi kelas saat pembelajaran melalui dokumentasi dan juga bagaimana guru mengolah pembelajaran. Pengamat bertugas mencatat hal-hal yang diterima, baik keadaan siswa maupun keadaan guru serta proses pembelajaran yang ada. Tahap selanjutnya merancang lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa dilaksanakan sesuai pokok bahasan yang direncanakan. Untuk siklus I pokok bahasan yang akan di bahas yakni Pengertian Otonomi Daerah dan Hakikat Otonomi Daerah untuk KBM 1 dan Asas/ Prinsip Otonomi Daerah dan Dasar Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah untuk KBM 2. Lembar kerja siswa dikerjakan secara kelompok sesuai dengan panduan dan waktu yang ditetapkan oleh guru. Tahap selanjutnya merancang tes hasil belajar. Tes hasil belajar, dibuat untuk dilaksanakan dan dikerjakan secara individual. Soal tes terdiri dari 5 soal pilihan berganda yang mencakup semua indikator yang di pelajari pada siklus I. Tes hasil belajar dirancang untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menyerap dan memahami materi yang disajikan (mengukur kemampuan kognitif siswa). Selain soal tes hasil belajar penulis juga menyusun instrumen pengamatan aktivitas belajar sisa dan juga instrumen pengamatan pengolahan pembelajaran oleh guru. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Proses pembelajaran dilakukan sesuai RPP yang telah disusun untuk siklus I. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I ini guru sebagai peneliti dibantu dua guru sejawat yang bertindak sebagai observer yang membantu peneliti mengamati aktivitas belajar siswa. Adapun yang menjadi observer peneliti yakni : Dra. Yusmaniar, M.Pd dan Dra. Irianna Siregar. c. Observasi Selama siklus I berlangsung maka dilakukan pengamatan sesuai dengan rumusan masalah. Untuk mengamati pengolahan kelas oleh guru, kedua pengamat mengambil data sejak dibukanya pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan pada saat siswa berdiskusi, dan untuk tes hasil belajar di akhir siklus I (KBM 2) dilakukan tes Formatif I. Pengambilan data pengolahan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa dilakukan oleh dua orang guru (teman sejawat peneliti) yakni Ibu Dra. Yusmaniar, M.Pd dan Dra. Irianna Siregar. Berikut data hasil pengamatan siklus I: Data Pengolahan Pembelajaran Data pengolahan pembelajaran oleh guru berdasarkan aspek yang dinilai mendapat rata-rata nilai cukup baik. Hanya dua aspek mendapat rata-rata nilai kurang baik yakni menghubungkan pelajaran sekarang dengan pelajaran terdahulu dan pengelolahan waktu oleh guru. Jika dikatagorikan, pengolahan pembelajaran oleh guru dikatagorikan baik tetapi perlu lebih ditingkatkkan terutama menghubungkan pelajaran sekarang dengan pelajaran terdahulu dan pengelolahan waktu. Data Aktivitas Belajar Siswa Penilaian aktivitas diperoleh dari lembar observasi aktivitas dilakukan pada saat siswa bekerja dalam kelompok diskusi. Pengamatan dilakukan oleh dua pengamat yakni Dra. Yusmaniar, M.Pd dan Dra. Irianna Siregar selama 20 menit kerja kelompok dalam setiap kegiatan belajar mengajar (KBM). Hasil observasi aktivitas siswa disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No Aktivitas Skor Persentase 1 Mengerjakan LKS 90 50% 2 Bertanya pada teman 16 9% 3 Menjawab pertanyaan 16 9% 144

6 4 5 teman Bertanya pada guru 26 14% Yang tidak relevan dengan KBM 32 18% Jumlah % Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Setelah berakhirnya pelaksanaan siklus I diadakan tes hasil belajar kognitif yang selanjutnya disebut sebagai formatif I. Hasil belajar kognitif yang diperoleh pada siklus I selama dua pertemuan disajikan dalam Tabel 3. Table 3. Distribusi Hasil Formatif I Nilai Frekuensi Rata-rata Jumlah 38 d. Refleksi Merujuk pada Tabel 2 tersebut, nilai terendah formatif I adalah 40 dan tertinggi adalah 100. Merujuk pada KKM sebesar 75 maka hanya 22 dari 38 orang siswa mendapat nilai ketuntasan atau ketuntasan klasikal tercapai sebesar 57,89 %. Nilai ini berada di bawah kriteria ketuntasan klasikal sebesar 85 % sehingga dapat dikatakan KBM siklus I kurang mampu memberi ketuntasan belajar dalam kelas. Nilai rata-rata kelas adalah 69. Untuk aktivitas belajar siswa. Aktivitas yang sangat menonjol yakni aktivitas mengerjakan LKS yang mencapai 50%, bertanya pada teman 9%, menjawab pertanyaan teman 9%, bertanya pada guru 14%, dan yang tidak relevan yakni 18%. Untuk aktivitas belajar siswa sudah menunjukkan aktivitas yang baik, namun yang harus diperhatikan lebih lanjut yakni aktivitas yang tidak relevan dengan KBM yang mencapai 18%, mengingat aktivitas ini tidak diperlukan. Berdasarkan temuan data siklus I di atas, maka penulis selaku guru menganalisis hal-hal yang mungkin menjadi kendala dalam siklus I yang menyebabkan siklus I tidak berhasil memberikan ketuntasan sesuai indikator ketercapaian penelitian ini. Berdasarkan analisis yang dilakukan adapun kekurangan siklus I adalah : 1. Pada Kegiatan Pembuka guru belum menjelaskan rancangan pembelajaran sesuai dengan sintak model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Sehingga siswa belum benar-benar mengerti proses pembelajaran serta kegiatan yang harus mereka lakukan selama proses KBM. 2. Guru membebaskan siswa untuk membentuk kelompoknya sendiri. Hal ini mengakibatkan kelompok siswa kurang heterogen, karena siswa memilih teman satu kelompok berdasarkan keinginannya semata, bukan berdasarkan kemampuan kognitif siswa. Hal ini juga menjadikan kelompok tidak kondusif, sehingga aktivitas yang tidak relevan dengan KBM memiliki porsi cukup besar yakni 18%, seharusnya aktivitas ini tidak diperlukan. 3. Pada kegiatan KBM guru belum menanfaatkan media ajar secara optimal, media yang digunakan gambar-gambar yang ada di lingkungan sekolah, seperti gambar Presiden, gubernur dan gambargambar yang terdapat di buku paket siswa. 4. Pada pengolahan pembelajaran, berdasarkan pengamatan pengamat, guru kurang baik dalam mengelola waktu, sehingga ada beberapa tahapan yang dianggap tidak maksimal seperti penginformasian waktu diskusi. 145

7 e. Tindakan Perbaikan Setelah melakukan refleksi, maka untuk menentukan tindakan perbaikan yang akan dilakukan peneliti melakukan diskusi dengan tutor dari UNIMED dan LPMP, teman sejawat dan pengamat peneliti. Diskusi ditujukan untuk memperoleh tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II. Hal ini dilakukan agar kesalahan pada siklus I tidak akan terulang dan di harapkan mampu meningkatkan pengolahan pembelajaran, hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan diskusi dan refleksi maka diputuskan tindakan perbaikan sebagai berikut: 1. Pada kegiatan pendahuluan guru menjelaskan proses pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Hal ini dilakukan agar siswa benar-benar mengerti hal-hal yang harus ia lakukan selama KBM. 2. Guru yang akan membentuk kelompok siswa. Pembentukan kelompok harus berdasarkan kemampuan kognitif siswa. Kelompok yang dibentuk bersifat heterogen berdasarkan kemampuan kognitif siswa, agar siswa saling membantu satu sama lain sesuai dengan prinsip pembelajaran kooperatif. 3. Guru memanfaatkan media yang lebih bervariasi dan menarik bagi siswa, media yang akan digunakan yakni gambar yang berhubungan dengan pemerintah daerah dan pusat. 4. Guru lebih terperinci dalam pembagian waktu, dan guru menginformasikan waktu yang diberikan kepada siswa untuk berdiskusi. 3. Data Siklus II a. Perencanaan Setelah melakukan refleksi di siklus I dan merencanakan tindakan perbaikan dengan berdiskusi dengan tutor, teman sejawat, serta observer peneliti maka peneliti melakukan perencanaan siklus II. Hal pertama yang peneliti lakukan yakni menyiapkan RPP, lembar observasi aktivitas siswa dan pengolahan pembelajaran oleh guru, tes hasil formatif II yang menacakup materi siklus II yakni : Hal yang Menjadi Wewenang Pemerintahan Pusat dan Daerah untuk KBM III dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk KBM IV. Guru juga menyiapkan media power point yang akan ditampilkan dengan media infokus. Hal ini dilakukan untuk lebih memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan KBM siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan berlangsung seperti dalan RPP dengan tindakan perbaikan pembelajaran seperti yang telah dirumuskan. Dalam siklus II juga dilakukan observasi aktivitas siswa oleh dua observer yakni Ibu Dra. Yusmaniar, M.Pd dan Dra. Irianna Siregar. Data Pengolahan Pembelajaran Dari data di atas dapat kita lihat bahwa pengolahan pembelajaran oleh guru berdasarkan aspek yang dinilai mendapat rata-rata nilai baik dan cukup baik. Tidak ada lagi aspek yang mendapat rata-rata nilai kurang baik. Jika dikatagorikan, pengolahan pembelajaran oleh guru dikatagorikan baik dan sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus II disajikan pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No Aktivitas Skor Persentase 1 Mengerjakan LKS % 2 Bertanya pada teman 24 12% 3 Menjawab pertanyaan teman 22 11% 146

8 5 Bertanya pada guru 16 8% Yang tidak relevan 6 dengan KBM 16 8% Jumlah % Data Hasil Belajar Diakhir siklus II diberikan tes hasil belajar sebagai formatif II dengan jumlah soal 5 pilihan berganda. Data formatif II disajikankan dalam Tabel 5 berikut: Table 5. Distribusi Hasil Formatif II Nilai Frekuensi Rata-rata Jumlah 38 Merujuk pada Tabel 5 nilai terendah untuk formatif II adalah 60 dan tertinggi adalah 100 dengan 5 orang siswa mendapat nilai dibawah KKM atau ketuntasan klasikal adalah sebesa 86,84 %. Nilai ini berada di atas 85% sehingga dapat dikatakan KBM siklus II telah berhasil memberi ketuntasan belajar pada siswa dalam kelas. Nilai rata-rata kelas adalah 81 dan telah memenuhi KKM. c. Refeleksi dan Tindakan Perbaikan Berdasarkan data yang diperoleh selama siklus II, maka dapat diperoleh data sebagai berikut: 1. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa, dimana pada siklus II 33 orang siswa tuntas hasil belajarnya mencapai KKM dan menyisakan 5 orang siswa yang belum tuntas KKM. Ketuntasan klasikal sebesar 86,84%. 2. Aktivitas belajar siswa telah membaik dimana dapat kita lihat aktivitas yang tidak relevan dengan KBM menyusut 10%, dari porsi 18% menjadi 8%. 3. Pengolahan pembelajaran oleh guru juga sudah membaik di mana tidak ada lagi aspek penilaian yang mendapat katagori kurang baik. Dengan demikian hasil formatif II menyatakan bahwa pembelajaran siklus II telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan ketuntasan rata-rata hasil belajar serta mampu memberikan ketuntasan belajar secara klasikal. Aktivitas belajar siswa pada siklus II juga mengalami peningkan yang cukup signifikan. Berdasarkan dari seluruh data siklus II dapat disimpulkan bahwa siklus II berhasil meningkatkan aktivitas yang bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa. Siklus II juga berhasil memperbaiki proses pembelajaran PKn. Sedangkan untuk maslah perbaikan tindakan pembelajaran sudah tidak banyak yang harus direvisi. Hanya saja guru harus lebih berupaya dalam penyedian media ajar yang menarik yang benar-benar dapat memotivasi siswa untuk lebih tertarik terhadap pembelajaran dan menyusun skenario pembelajaran sebaik mungkin untuk mempertahankan kondisi belajarmengajar menjadi menarik bagi siswa. B. Pembahasan Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yang terdiri dari 4 KBM dengan 2 KBM setiap siklusnya. Berdasarkan data yang diperoleh ada dampak dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) terhadap pembelajaran PKn di SMP Negeri 15 Medan. Sebelum dilakukan siklus I, peneliti terlebih dahulu melakukan ujian pretes untuk mengumpulkan data kemampuan kognitif siswa sebelum mengikuti pembelajaran yang akan dibandingkan dengan kemampuan kognitif siswa pada siklus I. Adapun data yang diperoleh yakni tidak seorangpun siswa yang mendapat nilai di atas nilai KKM 75, atau ketuntasan klasikal sebesar 0%. Lalu peneliti menyususun perangkat pembelajaran untuk melaksanakan siklus pertama. Siklus I dilaksanakan dengan 2 KBM dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Setelah dilakukan 2 KBM maka dilakukan tes formatif I. Dari hasil tes 147

9 formatif satu diperoleh data 16 orang siswa tidak mencapai KKM, ketuntasan klasikal hanya mencapai 57,89%. Hal ini belum mencapain kriteria ketuntasan yang ditetapkan namun sudah meningkat dari nilai pretes. Berdasarkan hasil refleksi terdapat beberapa kelemahan pada siklus I yang secara tidak langsung mempengaruhi kurang mampunya siklus I memberi ketuntasan. Adapun kelemahan tersebut sebagai berikut : 1. Pada Kegiatan Pembuka guru belum menjelaskan rancangan pembelajaran sesuai dengan sintak model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Sehingga siswa belum benar-benar mengerti proses pembelajaran serta kegiatan yang harus mereka lakukan selama proses KBM. 2. Guru membebaskan siswa untuk membentuk kelompoknya sendiri. Hal ini mengakibatkan kelompok siswa kurang heterogen, karena siswa memilih teman satu kelompok berdasarkan keinginannya semata, bukan berdasarkan kemampuan kognitif siswa. Hal ini juga menjadikan kelompok tidak kondusif, sehingga aktivitas yang tidak relevan dengan KBM memiliki porsi cukup besar yakni 18%, seharusnya aktivitas ini tidak diperlukan. 3. Pada kegiatan KBM guru belum menanfaatkan media ajar secara optimal, media yang digunakan gambar-gambar yang ada di lingkungan sekolah, seperti gambar Presiden, gubernur dan gambargambar yang terdapat di buku paket siswa. 4. Pada pengolahan pembelajaran, berdasarkan pengamatan pengamat, guru kurang baik dalam mengelola waktu, sehingga ada beberapa tahapan yang dianggap tidak maksimal seperti penginformasian waktu diskusi. Setelah melakukan refleksi, maka untuk menentukan tindakan perbaikan yang akan dilakukan peneliti melakukan diskusi dengan tutor dari UNIMED dan LPMP, teman sejawat dan pengamat peneliti. Diskusi ditujukan untuk memperoleh tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II. Hal ini dilakukan agar kesalahan pada siklus I tidak akan terulang dan di harapkan mampu meningkatkan pengolahan pembelajaran, hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan diskusi dan refleksi maka diputuskan tindakan perbaikan sebagai berikut: 1. Pada kegiatan pendahuluan guru menjelaskan proses pembelajaran sesuai dengan sintaks model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Hal ini dilakukan agar siswa benar-benar mengerti hal-hal yang harus ia lakukan selama KBM. 2. Guru yang akan membentuk kelompok siswa. Pembentukan kelompok harus berdasarkan kemampuan kognitif siswa. Kelompok yang dibentuk bersifat heterogen berdasarkan kemampuan kognitif siswa, agar siswa saling membantu satu sama lain sesuai dengan prinsip pembelajaran kooperatif. 3. Guru memanfaatkan media yang lebih bervariasi dan menarik bagi siswa, media yang akan digunakan yakni gambar yang berhubungan dengan pemerintah daerah dan pusat. 4. Guru lebih terperinci dalam pembagian waktu, dan guru menginformasikan waktu yang diberikan kepada siswa untuk berdiskusi. Setelah ditentukan tindakan perbaikan maka peneliti menyusun perangkat pembelajaran siklus II dan melaksanakan siklus II dengan melakukan 2 KBM. Di akhir siklus II yakni pada KBM 4 dilakukan tes formatif 2. Nilai 148

10 terendah untuk formatif II siklus II adalah 60 dan tertinggi adalah 100 dengan 5 orang siswa mendapat nilai dibawah KKM atau ketuntasan klasikal adalah sebesa 86,84 %. Nilai ini berada di atas indikator ketercapaian penelitian yakni 85% sehingga dapat dikatakan KBM siklus II telah berhasil memberi ketuntasan belajar pada siswa dalam kelas. Nilai rata-rata kelas adalah 81 dan telah memenuhi KKM. Berdasarkan data yang diperoleh selama 2 siklus maka terjadi pula peningkatan aktivitas belajar siswa. Perbandingan aktivitas antara siklus I dan siklus II dijabarkan sebagai berikut: Aktivitas mengerjakan LKS dalam diskusi yang meningkat dari 50% menjadi 61 % menunjukkan perbaikan yang terjadi dalam proses pembelajaran di mana siswa lebih aktif dalam pelaksanaan diskusi. Sementara aktivitas bertanya pada teman naik dari 9 % menjadi 12 %. Hal ini baik karena menunjukkan siswa menjadi lebih kooperatif dan berinteraksi dengan baik. meningkatnya aktivitas bertanya pada teman mempengaruhi aktivitas menjawab pertanyaan teman yang juga meningkat dari 9 % menjadi 11 %. Sedangkan aktivitas bertanya pada guru mengalami penurunan dari 14% menjadi 8%. Hal ini dikarenakan peningkatan daya pikir siswa dan koperatif siswa, sehingga ketergantungan siswa terhadap guru mengalami penurunan. Aktivitas yang tidak relevan dengan KBM turun dari 18 % menjadi 8 % yang menandakan perbaikan aktivitas belajar siswa. Dengan demikian pembelajaran menggunakan model Numbered Heads Together dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dapat memberikan ketuntasan belajar PKn siswa dan dapat memperbaiki proses pembelajaran PKn kemudian data tersebut dianalisis. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan sesuai dengan rumusan masalah, yaitu : 1. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn.. Peningkatakan aktivitas belajar siswa tersebut sebagai berikut: Data aktivitas mengerjakan LKS (50 %), bertanya sesama teman (9 %), menjawab pertanyaan teman (9%), bertanya kepada guru (14 %), dan yang tidak relevan dengan KBM (18 %). Data aktivitas siswa menurut pengamatan pada siklus II antara lain mengerjakan LKS (61 %), bertanya sesama teman (12 %), menjawab pertanyaan teman (11%), bertanya kepada guru (8 %), dan yang tidak relevan dengan KBM (8 %). Berdasarkan temuan data aktivitas siswa ini digolongkan meningkat karena aktivitas yang tidak diinginkan seperti yang tidak relevan dengan KBM menyusut, aktivitas mengerjakan LKS, bertanya pada teman maupun menjawab pertanyaan teman meningkat yang menunjukkan sikap kooperatif siswa meningkat. 2. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dimana pada siklus I hanya 22 dari 38 siswa yang lulus KKM, dengan ketuntasan klasikal 57,89%, dan rata-rata kelas 69. Sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 33 dari 38 siswa lulus KKM dengan ketuntasan klasikal 86,84% dan rata-rata kelas 81. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar siswa dan sudah mencapai indikator ketercapaian dalam penelitian ini. KESIMPULAN Setelah data-data tes hasil belajar, dan aktivitas belajar siswa terkumpul 149

11 RUJUKAN Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Dimyati, dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah,S,B,2002,Psikologi Belajar,Rineka Cipta,Jakarta Lie, Anita Cooperative learning. Jakarta : PT Gramedia Purwanto, Ngalim, (1994), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung, PT Rosdakarya (2007), Psikologi Pendidikan. Bandung, PT Rosdakarya Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta. Sardiman, A.M., (2003), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta Siahaan, Nursalam.2011.Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Type Number Heads Together (NHT) Pada Mata Pelajaran IPA dan IPS di Kelas VI SDN Parhorian.Universitas Terbuka. Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, PT Rineka Cipta, Jakarta Slavin.R.E.2005.Cooperative Learning Te ori, Riset, dan Praktik.Nusa Media. Bandung. Willis, Ratna Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung. 150

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN Titisilaniasti Pasaribu Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : titisilaniasti1000@gmail.com

Lebih terperinci

Aisyatir Rodiah Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Aisyatir Rodiah Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Berastagi Surel : IMPLEMENTSI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IX-3 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SMP NEGERI 7 MEDAN Ukurta Br Sinuraya Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : ukurtasinuraya1990@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Sukri Karnedi SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

BERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK

BERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS VIII-10 SMP NEGERI 4 MEDAN T.P 2013/2014 BERTHA LUBIS Guru SMP

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com

Lebih terperinci

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN KELAS VII-II SMP NEGERI 29 MEDAN LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan Email

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-1 SMP NEGERI 4 MEDAN JURIAH SIREGAR Guru SMP Negeri 4 Medan Email : juriah5121@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VIII.B SMP NEGERI 3 BAHOROK Suwardi Guru Mata Pelajaran IPA di SMP Negeri 3 Bahorok Surel

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 1 PANGKATAN

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN DI KELAS IX-5

Lebih terperinci

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

Tiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Tiamsa Napitupulu Guru Mata

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua

Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN OLAHRAGA SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI KELAS V-B SD NEGERI NO. 105300 SUKA MAKMUR KEC. DELITUA Martinus Gutu SD

Lebih terperinci

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rentha Naibaho Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP SEGI EMPAT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel :

Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MELIHAT AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII.A SMP NEGERI 3 BAHOROK Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel : Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Juriah Purba Guru Mata Pelajaran PKn SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : juriah.purba@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI 101800 DELITUA KABUPATENDELI SERDANG Sri Gusmiati Guru SD Negeri 101800 Delitua Surel : sri_gurmati@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI Ngarab Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : rajo.hasim@gmail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO. 057752 Eridawati Guru Di SD Negeri No. 057752 Kampung Bali Surel : erida_wati@yahoo.com

Lebih terperinci

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

550 Junaidi : Perbaikan Keterampilan Berpikir Siswa dalam Pembelajaran... WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 550 WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PERBAIKAN KETERAMPILAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA MATERI POKOK GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI

Lebih terperinci

PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS

PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS IV-b SD NEGERI 104188 MEDAN KRIO INGAN TARIGAN Guru

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV-B PADA BIDANG STUDI IPS DI SD NEGERI 106146 MULIOREJO EFENDI Guru Bidang Studi IPS Di SD Negeri

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V-A SD NEGERI 105275 PAYA GELI Ida Mauli Hutagalung Guru SDN 105275 Paya Geli

Lebih terperinci

Perencanaan Tindakan BAB IV

Perencanaan Tindakan BAB IV BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Sebelum pelaksanan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rumiati Purba Guru Mata Pelajaran IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : purbarumiati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri

Lebih terperinci

Sinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur ABSTRAK

Sinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur   ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT PADA MATERI POKOK GERAK BEBAS BERIRAMA DENGAN ARAH BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI KELAS 1 SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Sinar

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH

Lebih terperinci

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 3 TONDO Oleh: Suhardi, Marungkil Pasaribu, Siti

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD Siti Maftukhah 1, Suhartono 2, Tri Saptuti S. 3 PGSD FKIP UNS Surakarta. Jl Kepodang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri 012 Purnama Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai. Subjek penelitian

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK HIMPUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DI KELAS VII-5 SMP NEGERI 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No

Jurnal Saintech Vol. 05- No.01-Maret 2013 ISSN No PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII-1 SMPN 1 MEREK Oleh : Drs. Herman Purba *) *) Guru SMPN Merek Abstract This study

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research

Lebih terperinci

Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel:

Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA BIDANG STUDI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS DI KELAS XI MIA-2 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA SD NEGERI 105300 SUKA MAKMUR Soyem Guru SD Negeri 105300 Sukamakmur Email :

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH DAENG LITISIA NIM F32112027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 34 Nomor 1 Tahun 2017 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR Dyah Kartika Sari

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PADA MATA PELAJARAN PENJASKES DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA IV SD NEGERI 101804 GEDUNG JOHOR Saptariani Br. Purba Surel : fauryhidayati@gmail.com

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Triyatno 1, John Sabari 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten pasawaran dengan jumlah siswa 22 orang, laki-laki 11 dan perempuan 11 orang. B. Tempat

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER Siti Rosyidah SMP Negeri 2 Probolinggo, Jalan Dr. Moch. Saleh no.7 Probolinggo

Lebih terperinci

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI IRAMA PADA BIDANG STUDI SENI MUSIK DI KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN AMAN EFENDI Guru SD Negeri 032 Sinonoan Kabupaten Mandailing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sesuai dengan model Penelitian Tindakan Kelas,

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD Winarsih 1, Triyono 2, M. Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DI KELAS V-B SD NEGERI NO

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DI KELAS V-B SD NEGERI NO MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DI KELAS V-B SD NEGERI NO. 105300 SUKA MAKMUR KEC. DELITUA Salim Ginting Guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 45 Pekanbaru, dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi

Lebih terperinci

Shinta Metikasari 1), Imam Sujadi 2), Yemi Kuswardi 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

Shinta Metikasari 1), Imam Sujadi 2), Yemi Kuswardi 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 MARGOREJO PATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 1) Shinta Metikasari

Lebih terperinci

Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 4 Medan Surel :

Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 4 Medan Surel : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKAKELAS IX-10 SMP NEGERI 4 MEDAN Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YUSNELDA Guru SMP Negeri 7 Dumai yusnelday@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

PERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 BATAHAN

PERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 BATAHAN PERBAIKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 1 BATAHAN Ida Laila Nasution Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Batahan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTROMING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VII-B Habibah Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan Surel : habibah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII-1 SMPN 25 PEKANBARU 0823-8848-1697 SMP Negeri 25 Pekanbaru 98

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya seluruh aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2006). Hasil belajar adalah

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V Endah Tri Wahyuni 1 1 Universitas Negeri Malang Email: 1 endahtriw7@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve learning outcomes Civics Elementary

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Devi Wahyu Ertanti PGMI, FAI, Universitas Islam Malang (UNISMA)

Lebih terperinci