BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehadiran penyandang disabilitas merupakan bagian dari keseluruhan komunitas masyarakat yang memerlukan perhatian dari seluruh elemen terkait di dalamnya. Kehadiran Penyandang disabilitas dalam suatu keluarga dan lingkungan sosial secara sosiologis terkadang menimbulkan masalah yang mengakibatkan ketidak berfungsian sosial keluarga dan lingkungan serta perlakuan salah terhadap penyandang disabilitas sehingga memerlukan penanganan serta pelayanan yang terpadu, terarah, berkesinambungan serta profesionalisme. Upaya meningkatkan kesejahteraan sosial penyandang disabilitas di masyarakat tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini oleh Dinas Sosial, Dinas Kesehatan atau Dinas Pendidikan tetapi juga masyarakat baik melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial yaitu Yayasan Pendidikan Luar Biasa atau Yayasan Sosial pelayanan penyandang disabilitas,dan harus dilakukan secara sinergis di seluruh sektor. Jumlah penyandang disabilitas berdasarkan data dari Kabupaten /Kota sampai dengan bulan Desember 2011 sebanyak orang, dari jumlah tersebut dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2011 yang sudah mendapat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang disabilitas melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat baik melalui Balai maupun luar Balai sebanyak orang atau kurang lebih 9,64 % yang tersebar di 26 Kabupaten / Kota di Jawa Barat. Dengan demikian jumlah penyandang disabilitas yang ditangani oleh Dinas Sosial selama ini secara proporsional dipandang belum sebanding dengan jumlah populasi penyandang disabilitas. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembangunan Kesejahteraan Sosial khususnya Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat masih sangat terbatas. Pemerintah melalui APBD Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat pada Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kemampuan dalam Rangka Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat di Masyarakat 1

2 sampai September 2012 telah dilaksanakan sebagai berikut : sub-sub kegiatannya 1. Rapat Persiapan 2. Identifikasi dan Verifikasi Proposal Bantuan Sosial 3. Bimbingan Sosial Bagi Penyandang Disabilitas 4. Monitoring Pelaksanaan Bimbingan Sosial 5. Pelatihan Pendamping 6. Rapat Assesment PIPRV Penyandang Disabilitas B. LANDASAN OPERASIONAL 1. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Disabilitas 2. Undang Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial 3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1998, tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. 5. Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 1999, tentang Lembaga Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2006, tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Disabilitas. 8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat 9. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial 10. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja di Lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. 2

3 11. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Cacat 12. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.18-Keu/2012 Tentang Penunjukan Pengelola Keuangan Daerah pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA ) Nomor : Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kemampuan Dalam Rangka Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat Tahun Anggaran Keputusan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Nomor 910/KEP.440-KEU/2012 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Nomor 910/Kep.06-KEU/2012 tentang Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dokumen Pelaksanaan Anggaran- APBD Tahun Anggaran 2012 Di Lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. C. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan Tujuan Pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai pertanggungjawaban teknis maupun administratif Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kemampuan Dalam Rangka Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat di Masyarakat Tahun Anggaran Sebagai bahan Evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam penentuan kebijakan yang akan datang. 3

4 B A B II PELAKSANAAN KEGIATAN A. JENIS KEGIATAN Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kemampuan Dalam Rangka Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat di Masyarakat Tahun Anggaran 2012 sampai dengan Bulan September 2012 ( B9 ) sebagai berikut : 1. RAPAT PERSIAPAN Target : 38 ( tiga puluh delapan) Orang Sasaran : Petugas dari 19 Kabupaten/Kota Kegiatan yang dilakukan adalah Rapat Persiapan Tingkat Provinsi, maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan seluruh kegiatan baik administrasi maupun teknis operasional kegiatan, sehingga tercipta kesamaan pemahaman, kesepakatan dan dukungan dari semua pihak yang terkait dalam kegiatan ini, yang meliputi : a. Kelompok dan target sasaran dari pelayanan kegiatan b. Tahapan Kegiatan c. Mekanisme pelaksanaan dan keterpaduan dengan semua pihak terkait sesuai dengan fungsi dan kewenangan d. Pembinaan dan pengembangan program kegiatan sesuai dengan peran dan fungsinya oleh masing masing pihak terkait. Pelaksanaan Rapat Persiapan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2012 di Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, dihadiri oleh: a. Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat b. Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial c. Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Disabilitas d. Pengelola Kegiatan e. Petugas Kabupaten/Kota 4

5 2. IDENTIFIKASI DAN VERIFIKASI PROPOSAL BANTUAN SOSIAL Target : 500 ( Lima ratus ) orang CPCL Sasaran : Penyandang disabilitas di 26 Kabupaten / Kota a. Maksud Menetapkan calon penerima bantuan Usaha Ekonomi Produktif ( UEP ) bantuan Gubernur Tahun 2013 yang sesuai dengan kriteria dan persyaratan. b. Tujuan Identifikasi dan verifikasi bertujuan untuk memperoleh Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) yang tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat pemanfaatannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL 1 : KEGIATAN IDENTIFIKASI DAN VERIFIKASI DI 26 KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2012 NO LOKASI JUMLAH CPCL TANGGAL PELAKSANAAN Kabupaten Garut 20 orang 20 Maret Kabupaten Purwakarta 20 orang 21 Maret Maret Kabupaten Cianjur 20 orang 21 Maret Kabupaten Bandung Barat 20 orang 22 Maret Maret Kot a Sukabumi 20 orang 26 Maret Kabupaten Ciamis 20 orang 26 Maret Kabupaten Banjar 20 orang 26 orang Kabupaten Sumedang 20 orang 27 orang orang Kota Tasikmalaya 20 orang 28 Maret Kabupaten Tasikmalaya 20 orang 28 Maret

6 Kabupaten Cirebon 20 orang 28 Maret Kabupaten Majalengka 20 orang 29 Maret Kabupaten Kuningan 20 orang 30 Maret Kabupaten Sukabumi 20 orang 30 Maret Kabupaten Bekasi 15 orang 30 Maret Kota Bandung 20 orang 4 April Kota Bekasi 15 orang 5 April Kabupaten Karawang 20 orang 9 April Kota Cirebon 20 orang 10 April Kota Depok 15 orang 7 Mei Kabupaten Subang 20 orang 7 Mei Mei Kota Bogor 20 orang 8 Mei Kabupaten Indramayu 20 orang 8 Mei Kabupaten Bandung 20 orang 9 Mei Mei Kabupaten Bogor 20 orang 10 Mei Kota Cimahi 15 orang 14 Mei BIMBINGAN SOSIAL BAGI PENYANDANG CACAT DI MASYARAKAT Target : 395 ( Tiga ratus sembilan puluh lima) orang Sasaran : Penyandang Disabilitas di 19 Kabupaten /Kota Bimbingan Sosial merupakan salah satu jenis pelayanan sosial yang melibatkan intervensi pada interaksi timbal balik yang saling menguntungkan antar individu/penerima manfaat, keluarga dan lingkungannya. a. Maksud Bimbingan Sosial bermaksud untuk memberikan wawasan dan bekal pengetahuan dalam pengelolaan bantuan yang bersifat Usaha Ekonomis Produktif ( UEP ) bagi penyandang disabilitas. 6

7 b. Tujuan Adapun tujuannya agar Penyandang disabilitas mempunyai pengetahuan, kemampuan untuk mengelola, meningkatkan, dan mengembangkan Usaha Ekonomis Produktif yang diharapkan dapat mandiri sehingga mampu memenuhi kebutuhannya baik pribadi maupun keluarganya untuk melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar serta terwujudnya kesejahteraan sosial penyandang disabilitas. Kegiatan Bimbingan Sosial dan Keterampilan bagi penyandang disabilitas dilaksanakan di 19 Kabupaten /Kota Provinsi Jawa Barat, waktu pelaksanaan pada bulan April sampai dengan Bulan September 2012, dengan jumlah peserta sebanyak 395 orang. Adapun kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL 2 : KEGIATAN BIMBINGAN SOSIAL DI 19 KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2012 NO LOKASI JUMLAH PESERTA TANGGAL PELAKSANAAN MATERI YANG DIBERIKAN Kabupaten Cianjur 20 orang 3 s/d 4 Mei 2012 Kewirausahaan, UEP, 2 Kabupaten Garut 20 orang 3 s/d 4 Mei 2012 Kewirausahaan, UEP, 3 Kabupaten Bandung Barat 24 orang 3 s/d 4 Mei 2012 Kewirausahaan, UEP, 4 Kota Bandung 38 orang 3 s/d 4 Mei 2012 Kewirausahaan, UEP, 5 Kabupaten Karawang 20 orang 13 s/d 14 Juni Kewirausahaan, UEP, 6 Kabupaten Majalengka 20 orang 14 s/d 15 Juni Kewirausahaan, UEP, 7 Kabupaten Purwakarta 20 orang 18 s/d 19 Juni Kewirausahaan, UEP, 8 Kabupaten Bekasi 20 orang 18 s/d 19 Juni Kewirausahaan, UEP, 9 Kabupaten Cirebon 20 orang 17 s/d 18 Juli Kewirausahaan, UEP, 7

8 Kabupaten Kuningan 20 orang 18 s/d 19 Juli Kewirausahaan, UEP, 11 Kabupaten Indramayu 20 orang 18 s/d 19 Juli Kewirausahaan, UEP, 12 Kabupaten Sumedang 20 orang 18 s/d 19 Juli Kewirausahaan, UEP, 13 Kota Tasikmalaya 15 orang 18 s/d 19 Juli Kewirausahaan, UEP, 14 Kota Cimahi 15 orang 19 s/d 20 Sept Kewirausahaan, UEP, 15 Kabupaten Subang 20 orang 20 s/d 21 Sept Kewirausahaan, UEP, 16 Kabupaten Tasikmalaya 23 orang 24 s/d 25 Sept Kewirausahaan, UEP, 17 Kota Banjar 20 orang 25 s/d 26 Sept Kewirausahaan, UEP, 18 Kabupaten Ciamis 20 orang 25 s/d 26 Sept Kewirausahaan, UEP, 19 Kabupaten Sukabumi 20 orang 26 s/d 27 Sept Kewirausahaan, UEP, 4. MONITORING PELAKSANAAN BIMBINGAN SOSIAL Target : 26 Kabupaten / Kota Sasaran : PNS Provinsi a. Maksud Monitoring Bimbingan Sosial bermaksud untuk memantau Kegiatan Bimbingan Sosial yang dilaksanakan di Kabupaten / Kota b. Tujuan Monitoring Bimbingan Sosial bertujuan agar Bimbingan Sosial di Kabupaten/Kota dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan yang telah ditentukan. Monitoring Bimbingan Sosial dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Bimbingan Sosial di Kabupaten/ Kota yang dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai dengan bulan September

9 5. PELATIHAN PENDAMPING Target Sasaran : 38 ( Tiga puluh delapan ) orang pendamping UEP : Pendamping UEP Penyandang Disabilitas di 19 Kabupaten /Kota a. Maksud Dilaksanakannya pelatihan pendamping dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan pendamping dalam melaksanakan tugas pendampingan kepada Penyandang disabilitas khususnya calon penerima bantuan sosial Tahun Anggaran b. Tujuan 1. Meningkatkan pengetahuan pendamping tentang permasalahan penyandang disabilitas dan metoda/teknik pendampingan 2. Meningkatkan pengetahuan pendamping tentang pengelolaan Usaha Ekonomis Produktif ( UEP ) Penyandang disabilitas 3. Meningkatkan pengetahuan pendamping tentang sumber-sumber kesejahteraan sosial Kegiatan Pelatihan Pendamping dilaksanakan di Hotel Endah Parahyangan Bandung selama 3 hari, waktu pelaksanaan pada Tanggal 4 s/d 6 Juni 2012, dengan jumlah peserta sebanyak 38 orang. Daftar Nama Pendamping terlampir. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan Pendamping sebagai berikut: 9

10 JADWAL PELAKSANAAN PELATIHAN PENDAMPING PENYANDANG DISABILITAS PENERIMA BANTUAN UEP TAHUN 2012 NO HARI/TANGGAL WAKTU MATERI PENGAJAR JAMLAT I Senin Pendaftaran peserta 4 Juni Pembukaan Kegiatan Pelatihan Istirahat /coffee break Dinamika kelompok TIM BPLTS 8 Jamlat Istirahat /sholat Kewirausahaan Istirahat /coffee break II Selasa Program Pendampingan bagi TIM STKS 8 Jamlat 5 Juni 2012 Penyandang disabilitas Istirahat /coffee break Lanjutan Program Pendampingan Istirahat /sholat Lanjutan Program Pendampingan Istirahat /coffee break Kegiatan mandiri III Rabu Pengendalian Bantuan UEP Penyandang Disabilitas TIM STKS 8 Jamlat 6 Juni Istirahat /coffee break Lanjutan Pengendalian bantuan UEP Istirahat /sholat Lanjutan Pengendalian bantuan UEP Istirahat /coffee break Pembulatan dan Penutupan 10

11 6. KEGIATAN RAPAT ASSESMENT PADA PUSAT INFORMASI PELAYANAN DAN REHABILITASI VOKASIONAL PENYANDANG CACAT (PIPRVPC) Target : 40 (Empat puluh) orang Sasaran : Para penyandang disabilitas dan Petugas Assesment Kegiatan Pusat Informasi Pelayanan dan Rehabilitasi Vocasional Penyandang disabilitas dilaksanakan guna menginformasikan program pelayanan rehabilitasi vokasional dan melakukan assessment terhadap penyandang disabilitas sebanyak 40 orang yang selanjutnya akan dirujuk ke BBRSBD Solo dan BBRVBD Bogor. Kegiatan Pusat Informasi Pelayanan dan Rehabilitasi Vokasional Penyandang Cacat (PIPRVPC) yang sudah dilaksanakan sebagai berikut : 1. Pengiriman Peserta ke BBRVBD Cibinong sebanyak 23 orang yang dilaksanakan tanggal 9 Maret Pengiriman Peserta ke BBRSBD Solo sebanyak 10 orang yang dilaksanakan tanggal 16 Juli Rapat Asessment dilaksanakan di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Cibabat pada tanggal 9 Juli 2012 diikuti oleh 43 orang yang terdiri atas Kepala Balai. Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial BRSPC Cibabat, Pekerja Sosial, Instruktur, dan siswa/siswi BRSPC Cibabat Cimahi. Adapun nama-nama peserta pengiriman penyandang disabilitas ke Balai Besar Rehabilitasi Sosial Vocasional Bina Daksa (BBRVBD) Cibinong Bogor dan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Solo sebagai berikut : 11

12 DAFTAR NAMA-NAMA PESERTA PENGIRIMAN KE BBRVBD CIBINONG TAHUN ANGGARAN 2012 NO N A M A JENIS KELAMIN KEJURUAN ASAL DAERAH Kabupaten 1 Meypudin L Penjahitan Bandung Barat 2 Kamaludin L Penjahitan Kab.Sukabumi 3 Arbi Bathrobi L Penjahitan Kota Bogor 4 Ahmad Satibi L Penjahitan Kota Bogor 5 Saefulloh L Penjahitan Kab. Subang 6 Evih Nur Selvioktavia P Komputer Kota Bogor 7 Erik Sugianto L Komputer Kab.Purwakarta 8 Irfan Handoko L Komputer Kab.Karawang 9 Sutarno L Komputer Kab.Karawang 10 Dian Handayani P Komputer Kab.Bekasi 11 Juprianto L Komputer Kota Cirebon 12 Febrianto L Desain Grafis Kota Bandung 13 Prisca Rina Putri P Desain Grafis Kab.Bandung Barat 14 Deden Muhammad Yusuf L Desain Grafis Kab.Garut 15 Ridwan L Elektronika Kab.Garut 16 Sandi Kurnia L Elektronika Kab.Garut 17 Lela Komala Sari P Elektronika Kota Bandung 18 Rico L Elektronika Kota Bogor 19 Rolan Sidampoy L Pekerjaan Logam Kota Cimahi 20 Ade Setiawan L Pekerjaan Logam Kota Banjar 12

13 DAFTAR NAMA - NAMA PESERTA PENGIRIMAN KE BBRSBD SOLO TAHUN ANGGARAN 2012 No Nama L/P Jenis Kecacatan Rehabilitasi Alamat Medis 1 Warto L Non U Fraktur Fremur Operasi Selesai Kab.Indramayu Sebab Utama Trauma 2 Husein Yusuf L Spastic Ringan 3 Roni Maulana L Cacat Fisik 4 Ahmad L Cacat Fisik 5 Andika Indra Saputra L Cacat Fisik Medis Umum Rawat Medis Umum Perawatan Kesehatan Medis Umum Perawatan Kesehatan Medis Umum Perawatan Kesehatan Medis Umum Perawatan Kesehatan Kp.Cikurubuk Rt.04/01 Kel.Linggajaya Kec.Mangkubumi Kota Tasikmalaya Kp.Cihaji Rt.03/03 Kel.Sukanegara Kec.Purbaratu Kota Tasikmalaya Kp.Kopiluhur Rt.02/08 Kel.Argasunya Kec.Harjamukti Kota Cirebon Jln.Jendral Ahmad Yani Rt.03/011 Kel.Pagambiran Jenis Keterampilan Fotografi Fotografi 6 Asep Nurcahyo L Kaki Polio LLB Dx, BUS+3 Cm, perawatan kesehatan Fisio Terapi 7 Mujid Bin Resida L Dislokasi Pinggul Kanan Operasi Medis + EF Medis Umum Rawat Kesehatan Kec.Lemahwungkuk Kota Cirebon Kp.Toblong Rt.01/02 Desa Neglasari Kec.Majalaya Kabupaten Bandung Blok Pejagon Asem Rt.002/001 Ds.Kedung Bunder Kec.Gempol Kab.Cirebon Salon Penjahitan 12

14 No Nama L/P Jenis Kecacatan Rehabilitasi Alamat Medis Jenis Keterampilan 8 Abi Hayat L Cacat Fisik Medis Umum Perawatan Kesehatan Dsn. Timbangan Ds Timbagan Kec. Kadipaten Kab. Majalengka Menjahit 9 Hendrik L Cacat Fisik Medis Umum Perawatan Kesehatan Dsn. III Rt 010/03 Ds. Timbang Kec. Cigandamekar Kab. Kuningan Menjahit 10 Fauzi Eka Priyatna L Cacat Fisik Medis Umum Perawatan Kesehatan Kp.Cihaji Rt.03/03 Kel.Sukanegara Kec.Purbaratu Kota Tasikmalaya Fotografi 13

15 B. KESIMPULAN 1. Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kemampuan Dalam Rangka Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat Tahun Anggaran 2012 sampai dengan triwulan III ( B 9 ) dapat dilaksanakan dengan baik. 2. Realisasi Keuangan sampai dengan akhir Triwulan ke III sebesar % ( Rp. 486,342,000 ) sedangkan Target yang ditetapkan sebesar 80 %. Alasan tidak tercapainya target keuangan karena ada kegiatan yang masih dalam proses LS 3. Realisasi Fisik sebesar ( 72,22 % ) C. REKOMENDASI Sebagaimana diketahui bahwa pelayanan sosial bagi penyandang disabilitas harus dilaksanakan bersama antara Pemerintah dan Masyarakat, mengingat populasinya setiap tahun cenderung menunjukkan angka kenaikan, maka program penanganannya dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan upaya perbaikan untuk pelaksanaan kegiatan Penanganan Penyandang Disabilitas di Masyarakat pada tahun berikutnya, sebagai berikut : 1. Perlunya Sumber Daya Manusia yang terampil, terlatih baik petugas Provinsi maupun petugas Kabupaten/Kota dalam melakukan kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kemampuan Dalam Rangka Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat di Masyarakat Tahun Anggaran 2012 terutama pada tahap asesmen dan seleksi harus dilakukan secara benar sehingga menghasilkan peserta kegiatan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. 2. Pendampingan terhadap Calon Penerima Calon Lokasi ( CPCL ) harus tetap dilaksanakan dan dilakukan pemantauan secara berkala supaya dapat memanfaatkan bantuan yang diterima secara efektif dan efisien. 12

16 BAB III P E N U T U P Demikian Laporan Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kemampuan Dalam Rangka Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat di Masyarakat Tahun Anggaran Laporan ini kami susun sebagai bahan pertanggung jawaban dalam melaksanakan kegiatan program dimaksud baik secara administratif maupun fungsional Kegiatan. Dengan laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan di tindaklanjuti oleh pihak terkait pada masa-masa yang akan datang. Cimahi, 28 September 2012 KUASA PENGGUNA ANGGARAN, Hj. ENDEN SITI RAHAYU R, SH, MM Pembina Tk. I NIP

17 LAMPIRAN - LAMPIRAN 14

18 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, alhamdulillah Laporan Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kemampuan Dalam Rangka pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tahun Anggaran 2012 yang bersumber dari dana APBD Provinsi Jawa Barat dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban dalam pelaksanaan kegiatan maupun teknis operasional dan administrasi. Pelaksanaan Kegiatan sampai dengan Triwulan III ( B 9 ) dapat dilaksanakan berkat dukungan dan kerjasama yang terjalin dengan baik serta perhatian dan bantuan semua pihak, untuk menselaraskan pelaksanaan kegiatan di lokasi yang telah ditetapkan untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan ini, mudah-mudahan dengan kegiatan ini dapat dipergunakan untuk peningkatan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran Cimahi, 28 September 2012 KUASA PENGGUNA ANGGARAN, Hj. ENDEN SITI RAHAYU R, SH, MM Pembina Tk. I NIP i 15

19 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI. ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG. 1 B. LANDASAN OPERASIONAL... 2 C. MAKSUD DAN TUJUAN... 3 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN. 4 A. JENIS KEGIATAN RAPAT PERSIAPAN IDENTIFIKASI DAN VERIFIKASI PROPOSAL BANTUAN SOSIAL 5 3 BIMBINGAN SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS. 6 4 MONITORING PELAKSANAAN BIMBINGAN SOSIAL 8 5 PELATIHAN PENDAMPING RAPAT ASSESSMENT PIPRV PENYANDANG DISABILITAS B. KESIMPULAN C. REKOMENDASI.. 14 BAB III PENUTUP.. 15 LAMPIRAN 1. KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN TENTANG PENETAPAN PENDAMPING 2. DOKUMENTASI ii 16

20 Ibu Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial didampingi Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Cacat sedang memberikan pengarahan dalam rapat persiapan Tahun Anggaran 2012 Peserta rapat persiapan sedang mendengarkan pengarahan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat 17

21 Bimbingan Sosial di Kabupaten Karawang Bimbingan Sosial di Kabupaten Kuningan 18

22 Bimbingan Sosial di Kabupaten Sumedang Bimbingan Sosial di Kota Tasikmalaya 19

23 Kegiatan Rapat Assessment PIPRV Penyandang Disabilitas ] Kegiatan Rapat Assessment PIPRV Penyandang Disabilitas 20

24 Kegiatan Pelatihan Pendamping 21

25 Kegiatan Identifikasi dan Verifikasi Proposal Bantuan Sosial Tahun 2013 di Kabupaten Ciamis Kegiatan Identifikasi dan Verifikasi Proposal Bantuan Sosial Tahun 2013 di Kota Bandung 22

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Alokasi. Dana. SDA. Pertambangan. Panas Bumi. TA 2012. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PMK.07/2012 TENTANG PERKIRAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2006, TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 06/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA

Lebih terperinci

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014 TOTAL BAES01 JAWA BARAT 129,401,372,000.00 BELANJA PEGAWAI 100,974,521,000.00 BELANJA BARANG OPERASIONAL 8,203,990,000.00 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 2,838,361,000.00 BELANJA MODAL 17,384,500,000.00

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT

EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT Disampaikan oleh : Prof. DR. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Disampaikan pada : Rapat Koordinasi Pemantauan

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah) UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 214 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4 PERADILAN

Lebih terperinci

DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017

DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017 DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017 I. REALISASI INVESTASI PMA & PMDN 1. Total Realisasi Investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan

Lebih terperinci

Draft 18/02/2014 GUBERNUR JAWA BARAT,

Draft 18/02/2014 GUBERNUR JAWA BARAT, Draft 18/02/2014 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA KABUPATEN UNTUK KEGIATAN FASILITASI DAN IMPLEMENTASI GREEN PROVINCE

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DALAM RANGKA SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DALAM RANGKA SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DALAM RANGKA SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010 PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah) UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 PROP. JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. keterampilan para petani dan petugas melalui sekolah lapangan serta pelatihan pemandu (PL I, PL II, PL III).

KATA PENGANTAR. keterampilan para petani dan petugas melalui sekolah lapangan serta pelatihan pemandu (PL I, PL II, PL III). KATA PENGANTAR Kegiatan SL-PTT merupakan fokus utama program yang dilaksanakan dalam upaya mendorong terjadinya peningkatan produktivitas padi. Kegiatan ini dilaksanakan secara serempak secara nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah Indonesia yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat

Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat 2016 Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat Daftar Isi I. Latar Belakang Masalah... 4 II. Maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerapan otonomi daerah di Indonesia hingga saat ini merupakan wujud dari diberlakukannya desentralisasi. Otonomi daerah ini selaras dengan diberlakukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 diharapkan pembangunan di daerah berjalan seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental dan lembaga termasuk pula percepatan/akselerasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang bergulir tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan administrasi, salah satu bentuk reformasi tersebut adalah perubahan bentuk pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001 merupakan awal pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Otonomi daerah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Data Penelitian Kota/Kab Tahun PDRB INV LBR Bogor 2009 1273760 110108 111101 2010 1335090 1382859 268543 2011 1439103 23266318 268543 2012 1527428 23266318 268543 2013 1628110 23272174

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengendalian

Lebih terperinci

Bidang Bina Pendidik Dan Kependidikan (BPTK) DINAS PENDIDIKAN BANDUNG BARAT

Bidang Bina Pendidik Dan Kependidikan (BPTK) DINAS PENDIDIKAN BANDUNG BARAT Bidang Bina Pendidik Dan Kependidikan (BPTK) DINAS PENDIDIKAN BANDUNG BARAT STRUKTUR ORGANISASI BIDANG BINA PTK HASANUDIN, S.Pd., MM. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Drs. M. MA MUN HIDAYAT

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat

Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Pada acara Workshop Aplikasi Sistem Informasi

Lebih terperinci

Yth. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota se-jawa Barat. Disampaikan dengan hormat, terima kasih. T April 2017 antor Wilayaha

Yth. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota se-jawa Barat. Disampaikan dengan hormat, terima kasih. T April 2017 antor Wilayaha KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT Jl. Jenderal Sudirman No. 644 Bandung 40183 Telepon (022) 6032008; Faksimili (022) 6037850 Website: www.jabar.kemenag.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dilandasi oleh Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dilandasi oleh Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan keuangan sektor publik khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah. Otonomi daerah di Indonesia dilandasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Drs. Helmizar Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI

KATA PENGANTAR Drs. Helmizar Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI KATA PENGANTAR Drs. Helmizar Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 diharapkan pembangunan di daerah berjalan seiring dengan pembangunan di pusat. Hal tersebut

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN KETRANSMIGRASIAN JAWA BARAT TAHUN 2011 & 2012

LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN KETRANSMIGRASIAN JAWA BARAT TAHUN 2011 & 2012 RINGKASAN LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN KETRANSMIGRASIAN JAWA BARAT TAHUN 2011 & 2012 PELATIHAN DASAR UMUM (PDU) KETRANSMIGRASIAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI LOKAL (RESETTLEMENT) ABSTRAK Sebagaimana

Lebih terperinci

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 46/08/32/Th. XVII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 253.296 TON, CABAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance) merupakan isu aktual dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Praktik kepemerintahan yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang terdiri atas Laporan Perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang terdiri atas Laporan Perhitungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 tentang pertanggungjawaban Kepala Daerah menyarankan agar setiap akhir tahun anggaran, Kepala daerah menyampaikan laporan pertanggungjawaban

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013 No. 02/11/Th. XIV, 12 November 2014 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Bekasi Tahun 2013 A. Penjelasan Umum IPG merupakan

Lebih terperinci

URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Cirebon, 22 Desember 2015 OUTLINE PEMBAHASAN 1 SIPD DALAM UU 23 TAHUN 2014 2 PERMENDAGRI 8/2014 TENTANG SIPD AMANAT UU 23 TAHUN 2014 Pasal 274: Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah wajib bertanggung jawab untuk melaporkan segala kegiatan yang diselenggarakan. Bentuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang 56 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN A. Letak Wilayah dan Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 Lintang selatan dan 104 48-108 48 Bujur Timur, dengan luas

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 03/Kpts/KPU-Prov-011/VII/2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tersebut diharapkan dapat memberikan trickle down effect yang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tersebut diharapkan dapat memberikan trickle down effect yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang umum digunakan dalam menetukan keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi digunakan sebagai ukuran

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan dengan. mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan dengan. mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang mensyaratkan bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII Bandung Timur penulis memperoleh data dan mengetahui penerimaan pajak pengambilan

Lebih terperinci

MODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER

MODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 30 Tahun 2010 TANGGAL : 31 Desember 2010 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dasar penting dalam pengambilan keputusan. Steccolini (2002;24) mengungkapkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. satu dasar penting dalam pengambilan keputusan. Steccolini (2002;24) mengungkapkan bahwa : 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan sistem politik, sosial, dan kemasyarakatan serta ekonomi yang dibawa oleh arus reformasi, telah menyebabkan tuntutan yang beragam tentang pengelolaan

Lebih terperinci

Nomor : W10-A/2565/OT.01.2/XII/2012 Bandung, 4 Desember 2012 Lampiran : 1 (satu) bundel Perihal : Laporan Tahunan 2012

Nomor : W10-A/2565/OT.01.2/XII/2012 Bandung, 4 Desember 2012 Lampiran : 1 (satu) bundel Perihal : Laporan Tahunan 2012 PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG JL. SOEKARNO HATTA NO.714 TELP. (022) 7810365 / FAX. (022) 7810349 KODE POS 40293 homepage : www.pta-bandung.go.id / e-mail : surat@pta-bandung.go.id / pta-bandung@badilag.net

Lebih terperinci

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016 CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016 NO STANDAR JUDUL INDIKATOR Jan Feb Mar CAPAIAN TRW I ANALISA RTL 1 Manajerial 1 : Pengadaan rutin peralatan kesehatan

Lebih terperinci

Nomor : W10 A/2564/OT.01.2/X/2010 Bandung, 27 Oktober 2010 Lampiran : 4 (empat) lembar Perihal : Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Nomor : W10 A/2564/OT.01.2/X/2010 Bandung, 27 Oktober 2010 Lampiran : 4 (empat) lembar Perihal : Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG KOORDINATOR WILAYAH JAWA BARAT Jl. Soekarno-Hatta No. 714 Telp.: 022-7810365 Faks.: 022-7810349 Website: www.pta-bandung.go.id E-mail: korwiljabar@yahoo.co.id B A N D U

Lebih terperinci

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i 1. GEOGRAFI Tabel : 1.01 Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat Dan Kabupaten/Kota... 1 Tabel : 1.02 Jumlah Kecamatan Dan Desa Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011... 2 2. KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

Perkembangan Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun Dinas Kehutanan Propinsi

Perkembangan Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun Dinas Kehutanan Propinsi Tabel 5.1. Perkembangan Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Barat Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2005 No Status Pegawai Dinas Kehutanan Propinsi BP3HH Cirebon Balai Tahura Ir. H. Djuanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya beli masyarakat berkaitan erat dengan pendapatan perkapita, Sedangkan pendapatan perkapita dipengaruhi oleh penyediaan lapangan kerja dan distribusi pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jawa Barat adalah salah satu Provinsi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat memiliki luas wilayah daratan 3.710.061,32 hektar, dan Jawa Barat menduduki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah, karenanya pembangunan lebih diarahkan ke daerah-daerah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. daerah, karenanya pembangunan lebih diarahkan ke daerah-daerah, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan merupakan pemanfaatan segala potensi yang ada di masingmasing daerah, karenanya pembangunan lebih diarahkan ke daerah-daerah, sehingga pelaksanaannya

Lebih terperinci

SISTEM PENGUPAHAN DI INDONESIA

SISTEM PENGUPAHAN DI INDONESIA SISTEM PENGUPAHAN DI INDONESIA Sistem Penentuan Upah (pengupahan) yang berlaku di Indonesia adalah sistem yang berbasis indeks biaya hidup dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per Kapita sebagai proksi

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP MENGENAI DISABILITY DAN EMPLOYMENT

DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP MENGENAI DISABILITY DAN EMPLOYMENT DISAMPAIKAN PADA WORKSHOP MENGENAI DISABILITY DAN EMPLOYMENT LATAR BELAKANG 1. Paradigma tentang pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas dari bekerja Untuk orang penyandang disabilitas

Lebih terperinci

Jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun

Jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun Jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 8 Pebruari 2010 Nomor : 2 Tahun 2010 Tentang : PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 10 TAHUN 2006

Lebih terperinci

KOORDINATOR WILAYAH JAWA BARAT PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

KOORDINATOR WILAYAH JAWA BARAT PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG KOORDINATOR WILAYAH JAWA BARAT PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Jalan Soekarno-Hatta No.714 Bandung Tlp.(022) 7810365 / Fax.(022) 7810349 Homepage :www.pta-bandung.go.id email: surat@pta-bandung.go.id B

Lebih terperinci

GubernurJawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

GubernurJawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG GubernurJawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG KESEJAHTERAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

Tabel 45. Pencairan Dana Bantuan Hibah Gubernur Tahun TOTAL ANGGARAN (Rp) PENCAIRAN % NO KEGIATAN LOKASI. Laporan Tahunan

Tabel 45. Pencairan Dana Bantuan Hibah Gubernur Tahun TOTAL ANGGARAN (Rp) PENCAIRAN % NO KEGIATAN LOKASI. Laporan Tahunan 5.7. Bantuan Gubernur Jawa Barat Bantuan Gubernur Tahun 2012 untuk mendukung pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di kabupaten kota se Provinsi Jawa Barat, yang dikoordinir oleh Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 (revisi menjadi UU No.

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 (revisi menjadi UU No. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berlakunya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 (revisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004) dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 (revisi menjadi UU No. 33 Tahun 2004)

Lebih terperinci

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota eranan ekonomi wilayah kabupaten/kota terhadap perekonomian Jawa Barat setiap tahunnya dapat tergambarkan dari salah

Lebih terperinci

By : DR. Ir. H. DADANG MOHAMMAD, MSCE PLT. KEPALA BPPT JABAR

By : DR. Ir. H. DADANG MOHAMMAD, MSCE PLT. KEPALA BPPT JABAR By : DR. Ir. H. DADANG MOHAMMAD, MSCE PLT. KEPALA BPPT JABAR Meningkatkan Koordinasi perizinan yang saling keterkaitan antara perizinan di tingkat Pusat dengan Provinsi atau perizinan di tingkat Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan gaya hidup dan tatanan dalam masyarakat saat kini ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang memacu perkembangan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah 5.1. Kondisi Geografis BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 o 50 ' - 7 o 50 ' Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT No. 4 1989 SERI D ----------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH TINGKAT I PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 13 TAHUN 1988

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan pihak

Lebih terperinci

NO SERI. D PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. D

NO SERI. D PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. D PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 19 2008 SERI. D PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) yang didapatkan dari perhitungan setiap kabupaten/kota di Jawa Barat pada tahu 2015 dibawah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat propinsi maupun tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat propinsi maupun tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat propinsi maupun tingkat kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU No. 32 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAPORAN PEMENUHAN KEWAJIBAN Satlak dan Tim Monev PPK IPM Kabupaten/Kota

LAPORAN PEMENUHAN KEWAJIBAN Satlak dan Tim Monev PPK IPM Kabupaten/Kota Rapat Koordinasi Monev dan Satlak Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Bulan April 2008 Kamis, 17 April 2008 Aula Soehoed Warnaen Lt. 3 Bapeda Provinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Provinsi Jawa Barat Kabupaten dan kota provinsi Jawa Barat berjumlah 26 kabupaten/kota yang terdiri dari 17 kabupaten dan 9 kota dengan 625 kecamatan dan 5.877 desa/kelurahan. Jawa

Lebih terperinci

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota oda perekonomian yang bergulir di Jawa Barat, selama tahun 2007 merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan Jabar.

Lebih terperinci

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016 EVALUASI KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN RONI KASTAMAN DISAMPAIKAN PADA ACARA DISEMINASI LITBANG BAPEDA KOTA BANDUNG 29 NOPEMBER 2016 ISSUE PEMBANGUNAN KOTA PERTUMBUHAN EKONOMI INFLASI PENGANGGURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Geografis dan Administratif Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 0 50 7 0 50 Lintang Selatan dan 104 0 48 108 0 48 Bujur Timur, dengan batas-batas

Lebih terperinci

PERTEMUAN ADINKES PROVINSI JAWA BARAT. Bandung, 10 Desember 2013

PERTEMUAN ADINKES PROVINSI JAWA BARAT. Bandung, 10 Desember 2013 PERTEMUAN ADINKES PROVINSI JAWA BARAT Bandung, 10 Desember 2013 AGENDA RAPAT PENJELASAN KELEMBAGAAN ADINKES TUGAS POKOK DAN FUNGSI ADINKES PENETAPAN FORMATUR ADINKES PENYUSUNAN JADWAL PERTEMUAN TGL. 12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dinyatakan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/02/32/Th.XVII, 16 Februari 2014 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan

Lebih terperinci

NO SERI. D PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT. NO SERI. D 6 Nopember 2008

NO SERI. D PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT. NO SERI. D 6 Nopember 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 21 2008 SERI. D 6 Nopember 2008 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

2015 MANAJEMEN DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG

2015 MANAJEMEN DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perwujudan mutu didasarkan pada keterampilan setiap pegawai dalam merencanakan, mengorganisasi, membuat, mengevaluasi, dan mengembangkan barang/jasa sebagimana

Lebih terperinci

1. COOPERATIVE FAIR KE-1

1. COOPERATIVE FAIR KE-1 Cooperative Fair Adalah Agenda Tahunan Dinas Koperasi Dan Umkm Provinsi Jawa Barat Yang Telah Dilaksanakan Sejak Tahun 2004 Dan Pada Tahun 2014 Ini Adalah Penyelenggaraan Yang Ke-11. Cooperative Fair Merupakan

Lebih terperinci

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah Jawa

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20/Kpts/KPU-Prov-011/VIII/2012 PEDOMAN TEKNIS PENDAFTARAN, PENELITIAN, DAN PENETAPAN PASANGAN CALON

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di berbagai bidang yang sedang berlangsung di Indonesia telah membawa perubahan terhadap sistem politik, sosial, kemasyarakatan serta ekonomi, sehingga

Lebih terperinci

Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Organisme Pengangganggu an (OPT) utama yang menyerang padi ada 9 jenis, yaitu : Tikus, Penggerek Batang, Wereng Batang Coklat,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang :

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengendalian harga guna tercapainya

Lebih terperinci

5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan 5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Organisme Pengangganggu Tanaman (OPT) utama yang menyerang padi ada 9 jenis, yaitu : Tikus, Penggerek Batang, Wereng Batang

Lebih terperinci

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan September 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2013 dan Januari 2014 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Tuntutan ini memang wajar, karena beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah suatu pemberian hak dan kewajiban kepada daerah

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah suatu pemberian hak dan kewajiban kepada daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah adalah suatu pemberian hak dan kewajiban kepada daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan, kewenangan tersebut diberikan secara profesional

Lebih terperinci

LAPORAN KETUA PENTAS PAI III TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT SOREANG, APRIL 2011

LAPORAN KETUA PENTAS PAI III TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT SOREANG, APRIL 2011 LAPORAN KETUA PENTAS PAI III TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT SOREANG, 15-17 APRIL 2011 بسم ا لله ا لرحمن ا لرحيم Ketua PENTAS PAI III TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT,dengan ini melaporkan : A. Kegiatan ini bernama

Lebih terperinci

Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)

Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012) 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor penting yang bisa menunjang pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, mendorong pemerataan pembangunan nasional dan mempercepat

Lebih terperinci

Lampiran : : : Nomor Tanggal Tentang A. PENDAHULUAN

Lampiran : : : Nomor Tanggal Tentang A. PENDAHULUAN Lampiran Nomor Tanggal Tentang : : : : KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA BARAT 601/Kep. 80 BRSPC/Dissos 24 Maret 2015 PENETAPAN STANDAR PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL BALAI REHABILITASI SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Martani (011) sejak reformasi pada tahun 1998 berbagai perubahan terjadi di Indonesia. Perubahan tersebut tidak hanya dirasakan di pusat pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya rezim orde baru pada tahun 1998 terjadi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya rezim orde baru pada tahun 1998 terjadi perubahan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak jatuhnya rezim orde baru pada tahun 1998 terjadi perubahan di indonesia, perubahaan ini terjadi di berbagai bidang termasuk sistem pemerintahan.

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-H

2017, No Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-H No.790, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. Standar Habilitasi dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Januari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian ini merupakan peserta program Pencetakan Seratus Ribu Wirausaha Baru yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia dengan ibu kotanya di Kota Bandung. Berdasarkan sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan

Lebih terperinci