BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI"

Transkripsi

1 BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 3.1. Analisa Masalah Dalam jaringan Wide Area Network (WAN) umumnya dihubungkan lewat jaringan milik perusahaan Telekomunikasi atau Service Provider. Penggunaan jaringan milik perusahaan telkom sangat bermanfaat karena dapat menggunakan jaringan yang sudah tersedia untuk hubungan lokal maupun global. Selain memberikan layanan telepon umum, perusahaan telekomunikasi juga memberikan layanan-layanan lain tergantung kebutuhan pemakai. Layanan layanan tersebut tersedia dalam berbagai ragam tergantung pada tehnologi yang dipakai, diantaranya adalah teknologi Dial-Up Analog Modem dengan layanan telepon umum (56 Kbps Max). Layanan ini menggunakan fasilitas Dial-Up connection untuk menghubungi Service Provider. Layanan telepon umum dengan analog modem ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain : 1.Koneksi tidak terjamin (not reliable) 2.Kecepatan maksimum 56 Kbps(Kilo bit per second) Sedangkan kelebihanya hanya dari segi biaya karena murah. Berbeda dengan tehnologi Frame Relay yang dapat berjalan pada kecepatan 64 Kbps dan dapat mencapai 45 Mbps (1,544 Mbps default). Frame Relay juga menyediakan fungsi-fungsi tambahan untuk alokasi bandwith dinamis dan pengendalian congestion (congestion control). Ini adalah metode switching WAN yang yang memungkinkan perusahaan untuk berbagi bandwith dengan yang lain untuk menghenat biaya. Frame relay dapat dianggap sebagai sebuah Jaringan yang dirancang untuk mirip dengan tehnologi leaseline yang dedicated (koneksi yang disediakan kusus untuk pelanggan), tetapi dengan harga setara tehnologi circuit switching seperti Dial-Up dengan Analog modem. Frame Relay adalah penerus dari 38

2 39 X25 yang dulu digunakan untuk melakukan kompensansi terhadap pysical eror sudah dihilangkan. Frame Relay adalah sebuah spesifikasi layer data link dan layer physical yang menyediakan unjuk kerja yang bagus. Adapun keuntunganya pengguanaan Frame Relay adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan jumlah jalur sewaan yang lebih sedikit 2. Jalur-jalur yang digunakan adalah merupakan jalur Virtual Circuit 3. Jalur dapat dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan Dengan Frame Relay, Banyak pelanggan berbagi jaringan backbone yang dimiliki telkom dan karena pelanggan setuju untuk berbagi infrastuktur tersebut, mereka akan mendapatkan harga yang jauh lebih baik dibandingkan dibandingkan jika mereka masing-masing memiloki lesae line yang dedicated Sekilas tentang Frame Relay Frame Relay sebagai sebuah tehnologi packet-switched yang muncul pada tahun 1990, Frame Relay adalah spesifikasi Layer data link dan layer physical Yang menyediakan unjuk kerja yang bagus. Frame Relay lebih efektif dari segi biaya dan juga menyediakan fungsi-fungsi tambahan untuk alokasi bandwith dinamis dan pengendalian congestion Istilah-Istilah Frame Relay Acces Rate yaitu kecepatan maksimum yang mampu ditransmisikan oleh interface Frame Relay. CIR (Comitted Information Rate) adalah bandwith maksimumdari data yang dijamin untuk dikirim.cir adalah nilai rata-rata yang diperbolehkan oleh service provider. CIR adalah sebuah rate (laju) dalam bit per detik, dimana swith frame relay setuju untuk melakukan transfer data. Bandwith adalah selisih antara frekuensi tertinggi dan terendah yang digunakan oleh sinyal network.

3 40 DLCI (Data Link Connection Identifier), digunakan untuk mengidentifikasi rangkaian virtual dalam sebuah network Frame Relay. DE (Discard Eligibility) digunakan dalam network Frame relay untuk memberitahu sebuah swith bahwa Frame dapat secara preferensi dibuang jika swicth terlalu sibuk. PVC (Permanent Virtual Circuit) adalah sebuah koneksi logikal yang didefinisikan dalam software,yang dipelihara secara permanent. SVC (Switched Virtual Circuit) sebuah rangkaian virtual yang dibuat secara dinamis dibuat dengan permintaan (on demand) dan diakhiri segera setelah transmisi berakhir dan rangkaian tidak diperlukan. FECN (Foward Congestion Notification) adalah sebuah bit yang di set oleh network Frame Relay yang memberitahu penerima DTE bahwa congestion telah ditemukan pada jalur diantara sumber dan tujuan.sebuah alat yang menerima frame-frame dengan bit FECN yang diset dapat menanyakan protocol-protocol dengan prioritas lebih tinggi untuk mengambil tindakan flow control yang diperlukan. BECN (Backward Explisit Congestion Notification) adalah bit yang diset oleh network Frame Relay yang bergerak menjauh dari frame yang menuju kesebuah jalur congested (jenuh), sebuah DTE yang menerima frame dengan BECN dapat menanyakan protokol di level yang lebih tinggi untuk mengambil tindakan untuk mengendalikan aliran data.

4 Desain Jaringan Frame Relay user switch Router DTE Jakarta Router A DSU/SCU Telkom / Service Provider FR-Switch Virtual Circuit DCE DSU/SCU Switch DCE DSU/SCU DTE Router C Switch

5 42 Batam CPE Demar C O Demarc CPE Istilah Yang Digunakan Dalam Desain Jaringan Customer Premise Equipment (CPE) adalah peralatan yang terletak di tempat pelanggan termasuk milik pelanggan maupun barang sewaan. Central Officer (CO) adalah fasilitas switching untuk perusahaan milik telekomunikasi yang terdekat dengan langganan si pemakai yang menyediakan pelayanan WAN. Demarcation adalah pembatasan pemisah antara peralatan milik perusahaan telekomunikasi dan CPE Lokal Loop adalah jalur telekomunikasi antara demare sampai Central Office (CO). Data Terminal Equipment (DTE) adalah peralatan komputer termasuk bridge dan router dimana aplikasi switching berada dan dimiliki pemakai. Data Circuit terminating Equipment (DCE) adalah peralatan untuk mentranslasikan data dari DTE menjadi data yang dimengerti oleh protocol WAN. Biasanya termasuk DSU/CSU, NTI, modem dan paket switcher yang dimiliki oleh pemilik Frame Relay. Data Service Unit (DSU) adalah peralatan yang menyesuaikan physical Interface DTE ke fasilitas transmisi. DSU adalah juga peralatan yang mengatur timing jaringan. Channel Service Unit (CSU) adalah peralatan digital interface yang menghubungkan peralatan pemakai dengan jaringan digital telepon lokal. Chanel Service Unit / Data Service Unit (CSU/DSU) adalah alat layer phisical yang digunakan dalam WAN untuk mengkonversi sinyal digital CPE menjadi apa yang dimengerti oleh switch di service provider

6 Algoritma Cara kerja Jaringan Frame Relay Berikut ini adalah proses kerja jaringan Frame Relay : 1. Host di Network pengguna mengirimkan sebuah frame data keluar network local.alamat hadware dari Router (sebagai default getway ) akan masuk kedalam header dari frame. 2. Router mengambil frame tersebut,melakukan ektraksi paket dan membuang apa yang tertinggal di frame.router kemudian melihat IP tuuan didalam paket dan melakukan cek apakah Router mengetahui bagaimana cara untuk mencapai network tujuan tanpa melihat routing table. 3. Router kemudian akan meneruskan data tersebut keluar dari interface yang menurutnya dapat mencari network remote yang menjadi tujuan. Jika Router tidak mampu menemukan netwok tujuan di routing tabelnya Router akan membuang paket tersebut. Karena interface yang akan meneruskan packet tersebut adalah sebuah interface serial yang di encapsulasi dengan frame relay, maka Router akan meletakkan kelayar Network Frame relay dan di encapsulasi dalam sebuah frame Relay. 4. CSU/DSU (Chanel Service Unit / Data Service Unit) menerima sinyal digital dan melakukan encoding terhadap sinyal itu menjadi sebuah tipe pensinyalan digital yang terdapat di Packet Switching Exchange (PSE). PSE menerima sinyal digital dan melakukan ekstraksi bit 1 dan bit 0 dari line tersebut. 5. CSU/DSU (Chanel Service Unit / Data Service Unit) terhubung kesebuah demarcation(demarc) yang dipasang oleh Service Provider, dan lokasinya adalah titik pertama yang menjadi tanggung jawab Service Provider (titik terakhir di sisi

7 44 penerima).demarc biasanya berupa jack RJ-45 yang dipasang dekat dengan Router dan CSU/DSU (kadang disebut smart jack). 6. Demarc biasanya adalah kabel twisted-pair yang terhubunng ke loop local. Loop local terhubung ke Central Officer (CO) yang terdekat. Loop local dapat melakukan koneksi dengan berbagai media fisik, yang umumnya digunakan adalah kabel twisted pair dan serat optik. 7. CO menerima frame dan mengirimnya melaui awan (cloud) frame relay menuju ketujuannya.awan ini bisa berupa lusianan kantor switching atau bahkan lebih. 8. Segera setelah frame relay mencapai kantor switching yng terdekat dengan kantor tujuan maka ia akan dikirim melalui loop local. Frame diterima pada demarc, dan lalu dikirim ke CSU / DSU. Akhirnya Router melakukan ekstraksi pada paket atau mengeluarkan packet dari framenya dan meletakkan packet tersebut kesebuah frame LAN yang baru untuk dikirimkan ke host yang menjadi tujuan. Frame LAN akan memiliki alamat hadware dari host yang menjadi tujuan akhir pengiriman data.ini terdapat di cache ARP dari Router,jika tidak ditemukan maka sebuah broadcast ARP akan dilakukan Pengguna dan server tidak perlu mengetahui semua yang terjadi pada saat frame melakukan perjalanan ke network frame relay. Server disisi Remote harus bisa digunaka semudah server disisi lokal Pembahasan Masalah PT ABC yang terletak di kota Jakarta mempunyai cabang yang terletak di kota Batam. Untuk keperluan pekerjaan dan proyek-proyek mereka, mereka perlu terhubung dan terkoneksi untuk bertukar menukar informasi serta mentransfer data. Mereka perlu untuk melakukan konfigurasi pada masing masing Router mereka dengan menggunakan layanan Frame Relay dari Telkom atau Service Provider.

8 45 Mengingat dunia jaringan yang sangat luas dan komplek, maka pada penulisan kali ini penulis hanya akan menjelaskan konfigurasi Internetwork Operating System (IOS) pada Router Cisco dengan menggunakan program Router simulator Network Visualizer 4.0. Adapun langkah-langkahnya akan dimulai dari cara instalasi Network Visualizer 4.0, pembuatan mode (bentuk) jaringan, pembuatan konfigurasi IOS Router, Verifikasi jaringan, pengetesan jaringan Instalasi Program Routersim Network Visualizer 4.0 Untuk melakukan instalasi program ini hampir sama dengan windows, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Masukan CD Network Visualizer 4.0 dalam CD-ROOM Klik My Computer, kemudian akan tampil pilihan drive Pilih drive (D:) CD-ROOM, lalu klik dua kali Pilih Folder Network Visualizer Versi 4.0, lalu klik dua kali Pilih Netvisi4_single, lalu klik dua kali Proses instalasi akan berjalan Ikuti petunjuk yang ada Pembuatan Model (Bentuk) Jaringan Pada Network Visualizer versi 4.0 kita bisa membuat sendiri model jaringan yang dikehendaki maupun yang suadah di sediakan. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan jaringan adalah sebagai berikut : Dari menu utama klik Net visualizer screen Akan tampil menu utama Routersim Network Visualizer

9 46 Gambar 3.1. Menu utama Routersim Network Visualizer Versi 4.0 Gambar 3.2. Menu utama Network Visualizer Dari menu View klik Device List, Akan tampil peralatan yang akan digunakan Kemudian pembuatan model jaringan dilakukan.

10 47 Gambar 3.3. Tampilan Device List Gambar 3.4. Model Jaringan

11 Langkah - langkah Konfigurasi IOS Router Pembuatan konfigurasi IOS Router dimulai dengan konfigurasi Router A sebagai Router Jakarta, konfigurasi Router C sebagai Router Batam, sedangkan Router B sebagai Switch Frame Relay sebagai DCE untuk menggantikan fungsi DSU / SCU supaya bisa digunakan oleh Router remote yaitu Router A (Jakarta), Router C (Batam ). Router Batam S0/0 Router Jakarta S0/0.1 S0/0 S0/0.2 Router X Gambar 3.5. Disain Jaringan Konfigurasi Router A sebagai Router Jakarta

12 49 Untuk melakukan konfigurasi, dengan cara mengklik Router A yang akan di gunakan sebagai Router Jakarta, Setelah itu dari User Exec mode masuk ke Previled Exec mode dengan cara mengetik enable atau ena Dan untuk melakukan konfigurasi secara keseluruhan, harus masuk ke Global Configurasi mode dengan cara mengetik config terminal atau config t dari Previled Exec mode. Router>enable Router#config t RouterA(config)# Kemudian dari Global configurasi mode kita mulai mengkonfigurasi Router A yang akan digunakan sebagai Router Jakarta, Adapun syntak konfigurasinya adalah sebagai berikut : Router(config)#hostname JAKARTA JAKARTA(config)#enable secret routera JAKARTA(config)#line vty 0 4 JAKARTA(config-line)#password jakarta JAKARTA(config-line)#login JAKARTA(config-line)#line console 0 JAKARTA(config-line)#password jakarta JAKARTA(config-line)#login JAKARTA(config-line)#^z JAKARTA# JAKARTA#config t JAKARTA(config)#interface S0/0 JAKARTA(config-if)#encaspulation frame-relay JAKARTA(config-if)#no shutdown JAKARTA(config-if)#exit JAKARTA(config)#interface s0/0.1 point-to-point JAKARTA(config-subif)#ip address JAKARTA(config-subif)#frame-relay interface-dlci 101 JAKARTA(config-subif)#exit JAKARTA(config)# JAKARTA(config)#interface f0/0 JAKARTA(config-if)#ip address JAKARTA(config-if)#no shut JAKARTA(config-if)#exit JAKARTA(config)#exit

13 50 BATAM#copy run start Gambar 3.6. Konfigurasi Router A sebagai Router Jakarta Konfigurasi Router C sebagai Router Batam Sedangkan untuk melakukan konfigurasi pada Router C sebagai Router Batam, dengan cara mengklik Router C yang akan di gunakan sebagai Router Batam, Setelah itu dari User Exec mode masuk ke Previled Exec mode dengan cara mengetik enable atau ena Dan untuk melakukan konfigurasi secara keseluruhan, harus masuk ke Global Configurasi mode dengan cara mengetik config terminal atau config t dari Previled Exec mode. Router>enable

14 51 Router#config t Router(config)# Kemudian dari Global configurasi mode kita mulai mengkonfigurasi Router C yang akan digunakan sebagai Router Batam, Adapun syntak konfigurasinya adalah sebagai berikut : Router(config)#hostname BATAM BATAM(config)#enable secret routerc BATAM(config)#line vty 0 4 BATAM(config-line)#password batam BATAM(config-line)#login BATAM(config-line)#line console 0 BATAM(config-line)#password batam BATAM(config-line)#login BATAM(config-line)#^z BATAM# BATAM#config t BATAM(config)#interface S0/0 BATAM(config-if)#encaspulation frame-relay BATAM(config-if)#ip address BATAM(Config-if)#frame-relay interface-dlci 100 BATAM(config-if)#no shut BATAM(config-subif)#exit BATAM(config)# BATAM(config)#interface f0/0 BATAM(config-subif)#ip address BATAM(config-if)#no shut BATAM(config-subif)#exit BATAM (config)# BATAM#copy run start

15 52 Gambar 3.7. Konfigurasi RouterC sebagai Router Batam Konfigurasi Router B sebagai Switch Frame Relay Penggunaan Router di penulisan ini tidak menggunakan hubungan lewat jaringan Frame Relay telkom yang sesungguhnya, maka harus ada Router yang di Konfigurasi menjadi Switch Frame relay supaya Router-Router dapat terhubung dengan baik. Interface serial Cisco router jenis syncronous memerlukan clock rate yang biasanya diadadakan oleh peralatan DSU/CSU. Oleh karena hubungan ini tidak menggunakan DSU/CSU yang sebenarnya maka clocking harus dibuat pada Router yang di konfigurasi menjadi Frame Relay switching. Penulis akan mengkonfigurasi Router B dan sebagai Frame Relay switch. Berikut adalah konfigurasi Router B sebagai Frame relay Switch :

16 53 Router>enable Router#config t Router(config)# Router(config)#hostname FRSWITCH FRSWITCH(config)# frame-relay switching FRSWITCH (config)# no ip routing FRSWITCH (config)# interface s0/1 FRSWITCH (config-if)# encapsulation frame-relay FRSWITCH (config-if)# frame-relay intf-type dce FRSWITCH (config-if)# frame-relay route 101 interface s0/0 100 FRSWITCH (config-if)# clock rate FRSWITCH (config-if)# no shut FRSWITCH (config-if)# interface s0/0 FRSWITCH (config-if)# encapsulation frame-relay FRSWITCH (config-if)# frame-relay route 100 interface s0/1 101 FRSWITCH (config-if)# clock rate FRSWITCH (config-if)# frame-relay int-type dce FRSWITCH (config-if)# no shut FRSWITCH(config-if)# ^ z FRSWITCH# FRSWITCH#copy run start

17 54 Gambar 3.8. Konfigurasi RouterB sebagai Switch Frame Relay Melakukan Verifikasi Konfigurasi jaringan Frame Relay Verifikasi jaringan digunakan untuk keperluan trouble-sooting untuk mengetahui status dari interface dan PVC setelah mengkonfigurasi Frame Relay. Show run adalah untuk menampilkan status interface yang telah dikonfigurasi Show interface digunakan untuk mengecek lalu lintas LMI.Perintah ini akan memperlihatkan tentang encapsulasi dan juga informasi di layer 2 dan layer 3 dan juga memperlihatkan sambungan informasi sambungan, protocol, DLCI dan LMI.

18 55 Show frame-relay pvc untuk melihat status pvc dan daftar dari semua pvc dan nomor dlci yang sudah dikonfigurasi Show frame-relay untuk melihat switching table Show frame-relay map untuk melihat pemetaan (mapping) layer network ke DLCI Pengujian Konektifitas Jaringan Frame Relay dengan Ping dan Telnet : Dari host yang terhubung Router Jakarta lakukan ping ke Router Batam dengan IP address JAKARTA#ping Dari host yang terhubung Router Batam ping ke Router Jakarta dengan IP adress BATAM#ping Kemudian dari host yang terhubung Router Jakarta lakukan remote (jarak jauh) ke Router Batam dengan perintah telnet atau conect JAKARTA#telnet Atau bisa juga dengan nama Routernya JAKARTA#telnet BATAM BAB IV PENUTUP

19 Kesimpulan Frame relay adalah tehnologi packet switched. Frame relay yang dapat berjalan dengan kecepatan 1,544 Mbps, Frame relay juga menyediakan fungsi tambahan untuk alokasi bandwith yang dinamis dan pengendalian congestion dan tehnologi frame relay lebih menghemat uang dari alternatif yang lain. Frame Relay adalah sebuah spesifikasi layer data link dan layer physical yang menyediakan unjuk kerja yang bagus. Dengan Frame Relay, Banyak pelanggan berbagi jaringan backbone yang dimiliki telkom dan karena pelanggan setuju untuk berbagi infrastuktur tersebut, mereka akan mendapatkan harga yang jauh lebih baik dibandingkan jika mereka masing-masing memiliki lease line yang dedicated Saran Oleh karena peralatan Cisco adalah peralatan yang mahal maka seharusnya perusahaan memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada karyawan agar mengurangi resiko kerusakan peralatan. DAFTAR PUSTAKA 56

20 57 1. Leamle, Tod. CCNA Study Guide. Elex Media Komputindo, Jakarta Tutang Membangun sendiri Jaringan LAN Dengan Windows 2000 Server. Elex media Komputindo, Jakarta Tharom, Tabratas, Marta Dinata, Xerandy Mengenal Tehnologi Informasi.Elex Media Komputindo,Jakarata Wijaya, Hendra Cisco Router. Elex Media Komputindo, Jakarta Wijaya, Hendra Cisco Switch. Elex Media Komputindo, Jakarta

MODUL V. Praktikkum Frame Relay. Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay. 2. Mengetahui cara kerja Frame relay

MODUL V. Praktikkum Frame Relay. Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay. 2. Mengetahui cara kerja Frame relay MODUL V Praktikkum Frame Relay Tujuan 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay 2. Mengetahui cara kerja Frame relay 3. implementasi pada topologi Real Pendahuluan Frame relay merupakan

Lebih terperinci

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik - 1 - Frame Relay Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN.

WIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN. WIDE AREA NETWORK 1. Pengertian WAN WAN adalah singkatan dari Wide Area Network adalah suatu jaringan yang digunakan sebagai jaringan yang menghubungkan antar jaringan lokal. Jaringan komputer lokal secara

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Menyetujui

LEMBAR PENGESAHAN. Menyetujui LEMBAR PENGESAHAN Judul Penulisan : Sistem Konfigurasi Sistem Operasi Jaringan (IOS) Router Cisco Pada Jaringan Wide Area Network dengan Tehnologi Frame Relay Menggunakan Router Simulator Network Visualizer

Lebih terperinci

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. : Nama : Tio Adistiyawan (29) Iin Windarti(9) Diagnosa WAN Konsep Phisical Layer WAN Kelas : XII TKJ A Paraf : Tgl : 23 September 2012 Instruktur : Bpk Rudi Haryadi Bpk Antoni Budiman No Exp. : A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM VPN-MPLS MODUL 5 WIDE AREA NETWORK

LAPORAN PRAKTIKUM VPN-MPLS MODUL 5 WIDE AREA NETWORK LAPORAN PRAKTIKUM VPN-MPLS MODUL 5 WIDE AREA NETWORK OLEH: Serco Prayogi Sutarto (201010370311416) Dodik Gaghan Saputra (201010370311430) Stephen Ferry Faridyan (201010370311431) Dicky Fajar Ramadhan (201010370311442)

Lebih terperinci

MENGATUR PERANGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE

MENGATUR PERANGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE MENGATUR PERANGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE Tujuan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta diklat mampu menjelaskan perangkat menggunakan software. pengaturan Uraian materi 1. CLI Command

Lebih terperinci

KONFIGURASI ROUTER. CLI (Command Line)

KONFIGURASI ROUTER. CLI (Command Line) KONFIGURASI ROUTER Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan dalam file konfigurasi.

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

Modul 3 Konfigurasi Router

Modul 3 Konfigurasi Router Modul 3 Konfigurasi Router Pendahuluan Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

Wide Area Network [WAN]

Wide Area Network [WAN] Modul 29: Overview Ada banyak pilihan sekarang ini tersedia untuk menerapkan solusi WAN. WAN sangat berbeda dari teknologi yang digunakan, kecepatan dan biaya yang dikeluarkan. Teknologi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY

BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY Sirkit sewa digital dan Frame Relay digunakan oleh perusahaan multinasional sebagai sarana transport yang menghubungkan LAN baik yang berada dalam satu wilayah

Lebih terperinci

MODUL 9 WIDE AREA NETWORK

MODUL 9 WIDE AREA NETWORK PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 9 WIDE AREA NETWORK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang WAN interface dengan PPP 2. Mengenalkan pada

Lebih terperinci

WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) MELAKUKAN INSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS ( WIDE AREA NETWORK ) Oleh Ariya Kusuma, A.Md. WAN (Wide Area Network) WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan dengan skala luas yang menghubungkan

Lebih terperinci

PENGERTIAN CPE ( Customer-Premise Equipment )

PENGERTIAN CPE ( Customer-Premise Equipment ) PENGERTIAN CPE ( Customer-Premise Equipment ) (CPE) adalah terminal dan terkait peralatan yang terletak pada pelanggan lokasi pelanggan dan terhubung dengan carrier s ' telekomunikasi saluran (s) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan Di abad ke 21 ini, teknologi yang memegang peranan kunci adalah teknologi pengumpulan, pengolahan, dan pengiriman informasi atau data, baik data visual

Lebih terperinci

Frame Relay. Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses. disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang

Frame Relay. Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses. disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang 06324020 PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI NIR-KABEL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2010 Frame relay adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer,

BAB 2 LANDASAN TEORI. penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Network Network adalah kumpulan dari peralatan (node) yang dihubungkan oleh media penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer, printer,

Lebih terperinci

Router Devices & Configuration

Router Devices & Configuration Modul 18: Overview Router pada dasarnya sama halnya dengan PC. Komponen-komponen internal router hampir sama dengan PC dan router juga membutuhkan operating system untuk menjalankan aplikasinya, tetapi

Lebih terperinci

BAB III FRAME RELAY DAN ROUTER CISCO besar dan biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut

BAB III FRAME RELAY DAN ROUTER CISCO besar dan biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut BAB III FRAME RELAY DAN ROUTER CISCO 1700 3.1 Wide Area Network (WAN) Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkup areanya sangat besar dan biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel

Lebih terperinci

Nama : Reinaldo J.H PRA KBM CHAP & FRAME RELAY. Tanggal : 14 Februari Bu Netty. Berikut di bawah ini proses yang terjadi pada protokol CHAP :

Nama : Reinaldo J.H PRA KBM CHAP & FRAME RELAY. Tanggal : 14 Februari Bu Netty. Berikut di bawah ini proses yang terjadi pada protokol CHAP : Nama : Reinaldo J.H Kelas : 3 TKJ A No. Absen : 28 PRA KBM CHAP & FRAME RELAY Tanggal : 14 Februari 2011 Pemateri : Bpk. Rudi Bu Netty DIAGNOSA WAN CHAP Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP)

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Setelah melakukan perancangan topologi dan perangkat sistem yang akan digunakan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi

Lebih terperinci

XIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER

XIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER XIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER LAN untuk kantor kecil. LAN dengan topologi STAR dilengkapi dengan sepasang Server dan sepasang Modem, agar para karyawan dapat mengakses internet. Komputer yang digunakan

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi

Lebih terperinci

WAN Wide Area Network. Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya

WAN Wide Area Network. Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya WAN Wide Area Network Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya Tiga Macam Jenis Jaringan LAN, Jaringan dengan Area Lokal MAN, Jaringan dengan Area Metropolitan WAN, Jaringan dengan Skala

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

Protokol WAN. bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.

Protokol WAN. bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan. Nama : Iin Windarti (9) Kelas : XII TKJ A Tanggal : Senin, 15 Oktober 2012 Protokol WAN Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Nilai/Paraf : I. Pengertian Protokol

Lebih terperinci

2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya. 4 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Dynamic RIP,EIGRP, OSPF

2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya. 4 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Dynamic RIP,EIGRP, OSPF Modul 4 Praktikkum Routing Tujuan Praktikkum : 1 ) Memahami konsep Routing dan Router 2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya 3 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Statis

Lebih terperinci

Jaringan WAN Wide Area Network Apa itu WAN?

Jaringan WAN Wide Area Network Apa itu WAN? Jaringan WAN Wide Area Network Apa itu WAN? Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan komputer local yang secara fisik tidak berdekatan satu

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

Lebih terperinci

IOS ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T

IOS ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T IOS ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Software IOS adalah Perangkat Lunak yang mengatur fungsi Routing dan Switching pada peralatan dan perangkat jaringan. Sama dengan PC, Router atau Switch tidak

Lebih terperinci

KONFIGURASI CISCO ROUTER

KONFIGURASI CISCO ROUTER KONFIGURASI CISCO ROUTER Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme

Lebih terperinci

ROUTING STATIS DAN DINAMIS

ROUTING STATIS DAN DINAMIS 5 ROUTING STATIS DAN DINAMIS A. TUJUAN 1. Mahasiswa memahami konsep routing. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing. 3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja routing statis B. Peralatan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM 08 DYNAMIC ROUTING CISCO, WINDOWS

MODUL PRAKTIKUM 08 DYNAMIC ROUTING CISCO, WINDOWS MODUL PRAKTIKUM 08 DYNAMIC ROUTING CISCO, WINDOWS TUJUAN Setelah praktikum dilaksanakan, peserta praktikum diharapkan memiliki kemampuan 1. Melakukan konfigurasi RIP pada Cisco Router 2. Melakukan konfigurasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gambar 4.3 Rancangan Frame-Relay

LAMPIRAN. Gambar 4.3 Rancangan Frame-Relay LAMPIRAN LAMPIRAN Konfigurasi X.25 dan Frame-Relay Gambar 4.3 Rancangan Frame-Relay Rancangan sederhana Frame-Relay ini menggunakan aplikasi Packet Tracer v5.2, yang mana aplikasi ini sangat membantu.

Lebih terperinci

InterVlan Routing TUJUAN PERALATAN TEORI

InterVlan Routing TUJUAN PERALATAN TEORI 3 InterVlan Routing TUJUAN Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti prinsip Intervlan Routing dan bisa mengkonfigurasi Intervlan Routing PERALATAN Router SWITCH Kabel UTP PC

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA 4.1 Umum

BAB IV ANALISA 4.1 Umum BAB IV ANALISA 4.1 Umum Dua alasan penting mengapa pada frame relay data diperbolehkan untuk dibuang (discarded), adalah : 1. Terjadi deteksi error dalam data yang dikirimkan. 2. Terjadi congestion (jaringan

Lebih terperinci

Tugas Utama Router Koneksi dari sebuah Router pada WAN. Tugas Utama Router Fungsi sebuah Router. Interface Mengkonfigurasi interface dari Ethernet

Tugas Utama Router Koneksi dari sebuah Router pada WAN. Tugas Utama Router Fungsi sebuah Router. Interface Mengkonfigurasi interface dari Ethernet Tujuan Menentukan tugas utama dari sebuah router di dalam sebuah jaringan. Menjelaskan jaringan yang terkoneksi secara langsung, dengan interface router yang berbeda. Static Routing Meneliti secara jaringan

Lebih terperinci

Modul 8 Cisco Router (Dynamic Routing)

Modul 8 Cisco Router (Dynamic Routing) Modul 8 Cisco Router (Dynamic Routing) I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep routing RIP dengan perangkat Cisco. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco Router dengan protokol

Lebih terperinci

ISBN: SNIPTEK 2014 PERANCANGAN JARIGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT JASINDO LINTASTAMA

ISBN: SNIPTEK 2014 PERANCANGAN JARIGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT JASINDO LINTASTAMA ISBN: 978-602-72850-5 -7 SNIPTEK 2014 PERANCANGAN JARIGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT JASINDO LINTASTAMA Herman Kuswanto STMIK Nusa Mandiri herman.hko@nusamandiri.ac.id Johan Bastari AMIK BSI Tegal Johan.jhn@bsi.ac.id

Lebih terperinci

a. Local Area Network (LAN)

a. Local Area Network (LAN) Konfigurasi VLAN Untuk Instansi Pendidikan Perguruan Tinggi Ardhiyan Akhsa (15111113) Saat ini penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data semakin meningkat. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

Modul 8 Cisco Router RIP

Modul 8 Cisco Router RIP Modul 8 Cisco Router RIP I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep routing RIP dengan perangkat Cisco. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco Router dengan protokol routing RIP.

Lebih terperinci

BAB III TUGAS PENDAHULUAN

BAB III TUGAS PENDAHULUAN NAMA : M. ANANG SETIAWAN NRP : 11041110060 TUGAS PENDAHULUAN PRAK. JARKOM BAB III TUGAS PENDAHULUAN 1. Jelaskan bagaimana cara mensetting Startup Config pada Intermediate device! 2. Apakah perbedaan memory

Lebih terperinci

VIRTUAL LAN (VLAN) Irfan Akbar, site :

VIRTUAL LAN (VLAN) Irfan Akbar, site : VIRTUAL LAN (VLAN) Irfan Akbar, site : http://laluirfan.web.ugm.ac.id PENDAHULUAN Rancangan network pada masa kini sangat berbeda jauh dengan rancangan network dimasa lalu, rancangan network di masa lalu

Lebih terperinci

BAB 2. lingkungan yang dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lain (Arief, 2004,p2).

BAB 2. lingkungan yang dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lain (Arief, 2004,p2). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Jaringan adalah kumpulan beberapa komputer yang tergabung dalam suatu lingkungan yang dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lain (Arief, 2004,p2). 2.1.1

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network

Gambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network Gambar 3.1 Workflow Diagram... 49 Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path... 55 Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network Interface... 56 Gambar 3.4 SVC X.25... 63 Gambar 3.5 SVC Frame-Relay...

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dasar-dasar Jaringan Komputer Wikipedia.com mendefinisikan jaringan komputer sebagai berikut: A computer network is a system for communication among two or more computers. These

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. (Mengkonfigurasi Router dengan Metode Static Routing) Disusun Oleh : Yudi Firman Santosa, ST. Static Routing

MODUL PRAKTIKUM. (Mengkonfigurasi Router dengan Metode Static Routing) Disusun Oleh : Yudi Firman Santosa, ST. Static Routing MODUL PRAKTIKUM (Mengkonfigurasi Router dengan Metode Static Routing) Disusun Oleh : Yudi Firman Santosa, ST Singkawang, Pebruari 2014 0 P a g e A. Peralatan yang digunakan : 1. 1 Unit PC/Laptop dan system

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER MODUL 8

JARINGAN KOMPUTER MODUL 8 LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 8 Disusun Oleh : Nama Kelas : Imam Gojali : TI B Nim : 2011081063 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 MODUL 8 ROUTING 1 ( Cisco

Lebih terperinci

Protokol WAN. No. Exp : 6 Nilai dan Paraf :

Protokol WAN. No. Exp : 6 Nilai dan Paraf : Nama : Selly Anggraini Kelas : 3 TKJ A Hari/tgl : 22 Oktober 2012 Protokol WAN Pembimbing : - Rudi Haryadi - Antoni Budiman Mapel : Diagnosa WAN No. Exp : 6 Nilai dan Paraf : Protocol WAN adalah aturan

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

RIP dan Static Routing

RIP dan Static Routing MODUL PRAKTIKUM RIP dan Static Routing A. Uraian Materi A.1 Komponen-komponen dari Router 1. CPU (Central Processing Unit) Berfungsi untuk mengeksekusi instruksi pada Operating System. Fungsi yang lain

Lebih terperinci

Konfigurasi Router. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

Konfigurasi Router. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya Konfigurasi Router Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya 1 Topologi Jaringan Tanpa Konfigurasi Tabel Routing Gambar 1 Gambar-Gambar berikut ini contoh topologi

Lebih terperinci

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router Modul 9 Dasar Troubleshooting Router Pendahuluan Testing jaringan dan troubleshooting adalah pekerjaan admin jaringan yang paling banyak memakan waktu. Karena itu harus dilakukan secara efisien, misalnya

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. JASINDO LINTASTAMA

PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. JASINDO LINTASTAMA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 372~376 PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. JASINDO LINTASTAMA Johan Bastari AMIK Bina Sarana Informatika Bekasi e-mail:

Lebih terperinci

Hirarki WAN & Perangkat WAN

Hirarki WAN & Perangkat WAN Senin, 24 September 2012 Hirarki WAN & Perangkat WAN Firman Al-Hadiansyah XI TKJ-A Paraf : Pembina : - Rudi Haryadi - Antoni Budiman Pelajaran : Diagnosa WAN I. Tujuan - Siswa memahami materi hirarki WAN

Lebih terperinci

Modul 5 Cisco Router

Modul 5 Cisco Router Modul 5 Cisco Router I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep routing dengan perangkat Cisco. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco Router. II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Satu

Lebih terperinci

LAMPIRAN A: MODE ROUTER

LAMPIRAN A: MODE ROUTER LAMPIRAN A: MODE ROUTER Mode Router> Router# Router(config)# Router(config-if)# Router(config-line)# Router(config-router)# User mode Privileged mode Global configuration mode Interface mode Line mode

Lebih terperinci

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch Tugas 3 Vlan Menggunakan 2 Switch Pada topologi di atas menggunakan 2 vlan, dimana vlan 10 pada jaringan 192.168.10.0/24 dan vlan 90 pada jaringan 192.168.90.0/24. Konfigurasi pada switch0 Switch>enable

Lebih terperinci

BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN)

BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN) BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN) 3.1 Elemen-Elemen Perangkat Keras Jaringan (LAN) Elemen- elemen perangkat keras yang digunakan untuk membuat LAN diantaranya ialah:

Lebih terperinci

Memiliki peran penting dalam perubahan cara kita hidup, bekerja, bermain, berkomunikasi, berkolaborasi, dan. Kita dapat menggunakan aplikasi web,

Memiliki peran penting dalam perubahan cara kita hidup, bekerja, bermain, berkomunikasi, berkolaborasi, dan. Kita dapat menggunakan aplikasi web, Bab 2 Routing dan Packet Forwading Jarkom 2 Nugroho Agus H., MSi M.Si. Today s networks Memiliki peran penting dalam perubahan cara kita hidup, bekerja, bermain, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berinteraksi

Lebih terperinci

Modul 5 Cisco Router

Modul 5 Cisco Router Modul 5 Cisco Router I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep routing dengan perangkat Cisco. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco Router. II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Satu

Lebih terperinci

SIMULASI JARINGAN FRAME RELAY MENGGUNAKAN METODE NAT DAN DYNAMIC ROUTING RIP

SIMULASI JARINGAN FRAME RELAY MENGGUNAKAN METODE NAT DAN DYNAMIC ROUTING RIP SIMULASI JARINGAN FRAME RELAY MENGGUNAKAN METODE NAT DAN DYNAMIC ROUTING RIP Muhammad Trisa 1 1 Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1 muhammadtrisa@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING)

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING) PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

Trouble shooting jaringan WAN

Trouble shooting jaringan WAN Trouble shooting jaringan WAN Sebelum melakukan troubleshooting jaringan, kita perlu melokalisasi atau mengisolasi apa yang menjadi akar dari masalah tersebut. Umumnya pada jaringan wireless dirumah atau

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. JASINDO LINTASTAMA

PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. JASINDO LINTASTAMA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 408~412 PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. JASINDO LINTASTAMA 408 Johan Bastari AMIK BSI Bekasi e-mail: Johan.jhn@bsi.ac.id

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

Lab 1. VLAN (virtual LAN)

Lab 1. VLAN (virtual LAN) Lab 1. VLAN (virtual LAN) Digunakan untuk membuat segmentasi network Vlan 1 merupakan vlan default Masing-masing vlan memiliki alamat network sendiri-sendiri 1a. Network Topologi VLAN 10 VLAN 20 A C B

Lebih terperinci

Didha Dewannanta

Didha Dewannanta Konfigurasi Dasar Router dan Switch Cisco Didha Dewannanta didhadewannanta@gmail.com http://jarkomindonesia.tk Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

: Muhammad Miftah Firdaus NPM : : Sistem Komputer Dosesn Pembimbing : Elvina, S.Kom., MM.

: Muhammad Miftah Firdaus NPM : : Sistem Komputer Dosesn Pembimbing : Elvina, S.Kom., MM. SIMULASI ROUTING PROTOCOL RIPng PADA JARINGAN CISCO PT. TRAINING PARTNER Nama : Muhammad Miftah Firdaus NPM : 24110764 Jurusan : Sistem Komputer Dosesn Pembimbing : Elvina, S.Kom., MM. BAB 1 Pendahuluan

Lebih terperinci

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL) TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL) SEMESTER GENAP 2011/2012 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Lapisan Jaringan (Network Layer)

Lapisan Jaringan (Network Layer) Materi: Lapisan Jaringan (Network Layer) Nama Kelompok: 1. Achmad Maulana (10110078) 2. Erlina (12110403) 3. Gina Majesta (13110009) 4. Vera Indah Septiyani (18110354) Kelas: 3KA35 Lapisan Jaringan (Network

Lebih terperinci

MODUL 6 TUNNELING IPv6 OVER IPv4

MODUL 6 TUNNELING IPv6 OVER IPv4 PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 6 TUNNELING IPv6 OVER IPv4 TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang dual stack 2. Mengenalkan pada mahasiswa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router PENDAHULUAN Di suatu instansi atau perusahaan pastinya banyak sekelompok orang yang menghendaki pengambilan data secara illegal ataupun perusakan jaringan pada perusahaan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK MENGGUNAKAN CISCO ROUTER SERI 2621

PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK MENGGUNAKAN CISCO ROUTER SERI 2621 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 309~316 PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK MENGGUNAKAN CISCO ROUTER SERI Iwan Sulistiono 1, Laela Kurniawati 2 1 STMIK NusaMandiri

Lebih terperinci

Modul 11 Access Control Lists (ACLs)

Modul 11 Access Control Lists (ACLs) Modul 11 Access Control Lists (ACLs) Pendahuluan ACL sederhananya digunakan untuk mengijinkan atau tidak paket dari host menuju ke tujuan tertentu. ACL terdiri atas aturan-aturan dan kondisi yang menentukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices 1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang

Lebih terperinci

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://ardian19ferry.wordpress.com Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

Peralatan Jaringan Collision Domain

Peralatan Jaringan Collision Domain Peralatan Jaringan Collision Domain Broadcast Domain Pendahuluan Beberapa Perangkat Jaringan yang biasa digunakan: Repeater Hub NIC Bridge Switch Router Peralatan tersebut mempunyai fungsi dan kegunaan

Lebih terperinci

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung Modul 07 ROUTING Dalam suatu sistem packet switching, routing mengacu pada proses pemilihan jalur untuk pengiriman paket, dan router adalah perangkat yang melakukan tugas tersebut. Perutean dalam IP melibatkan

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK TOPOLOGY. Candra Setiawan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

WIDE AREA NETWORK TOPOLOGY. Candra Setiawan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya WIDE AREA NETWORK TOPOLOGY Candra Setiawan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Wide Area Network Topology (WAN) Network configuration yang dirancang untuk membawa data pada jarak yang jauh. Tidak

Lebih terperinci

Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12

Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12 Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12 HIERARKI WAN From : http://www.ciscotests.org/ccna.php?part=1&page=7 (ditranslatekan) Model hirarki Cisco dapat membantu Anda merancang, mengimplementasikan,

Lebih terperinci

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R

B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R 54 B A B III I M P L E M E N T A S I E T H E R N E T O V E R I P 3.1 Umum Antarmuka jaringan (network Interface) yang menghubungkan antara perangkat-perangkat komunikasi terus berkembang diantaranya adalah

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 ISDN (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 Purpose Introduction to ISDN ISDN Channels ISDN Access ISDN Interface Applications Prima K - PENS Jaringan Teleponi

Lebih terperinci

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER Soal No.1 a. Rancang sebuah MAN dengan criteria sebagai berikut : - Topologi jaringan yang digunakan - Protokol yang dipakai - Alamat IP tiap host dan server - Operating

Lebih terperinci