Nama : Reinaldo J.H PRA KBM CHAP & FRAME RELAY. Tanggal : 14 Februari Bu Netty. Berikut di bawah ini proses yang terjadi pada protokol CHAP :
|
|
- Yohanes Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Nama : Reinaldo J.H Kelas : 3 TKJ A No. Absen : 28 PRA KBM CHAP & FRAME RELAY Tanggal : 14 Februari 2011 Pemateri : Bpk. Rudi Bu Netty DIAGNOSA WAN CHAP Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP) merupakan salah satu protokolpoint -topoint yang menyediakan layanan otentikasi dengan menggunakan suatuidentifier yang berubah-ubah dan suatu variabel challenge. CHAP digunakan secara periodik untuk memverifikasi pengguna atau host network menggunakan suatu metode yang dinamakan 3-way handshake. Proses ini dilakukan selama inisialisasi link establishment. Dan sewaktu-waktu bisa saja diulang setelah hubungan telah terbentuk CHAP(Challenge Handshake Authentication Protocol) merupakan prosedur yang lebihaman untuk menghubungkan ke sistem daripada Password Authentication Prosedur (PAP) Berikut di bawah ini proses yang terjadi pada protokol CHAP : 1 Setelah fase link establishment selesai, otentikator mengirimkan sebuah pesanchallenge ke peer atau pasangan usernya. 2 Peer meresponnya dengan menghitung suatu nilai hash-nya. 3 Otentikator merespon nilai hash tersebut, kemudian membandingkannya. Jika nilai hash-nya sama, maka otentikasi valid, sebaliknya koneksi bisa saja diputus. 4 Pada interval tertentu (ditentukan secara acak), otentikator mengirimkan suatuchallenge baru kepada peer dan peer meresponnya seperti pada tahap (2). 5 Begitupun dengan otentikator merespon nilai hash tersebut seperti pada tahap (3). Spesifikasi umun CHAP Persyaratan Desain Algoritma CHAP mensyaratkan bahwa panjang nilai secret minimal harus delapan oktet (64-bit). Dan juga nilai secret tersebut diusahakan tidak terlalu pendek serta susah untuk ditebak (tidak bersifat umum, contoh : root, , dan lain-lain). Nilaisecret tersebut disarankan minimal sepanjang nilai hashnya (hal ini tergantung dari algoritma hash yang dipilih) atau dengan kata lain panjangnya tidak kurang dari nilai hashnya. Hal ini dimaksudkan agar cukup tahan terhadap exhaustive search attack. Masing - masing nilai challenge harus unique (tidak sama satu sama lain), karena perulangan dari nilai challenge tersebut dalam hal ini untuk nilai secret yang sama, akan memberikan peluang bagi attacker untuk melakukan replay attack. Oleh karena itu diharapkan bahwa untuk nilai secret yang sama yang digunakan untuk melakukan otentikasi dengan server server pada wilayah yang berbedabeda, nilai challenge-nya harus menunjukkan keunikan. Disamping itu juga, nilai challenge harus bersifatunpredictable. Karena dengan nilai challenge yang bersifat unpredictable, dapat melindungi dari serangan serangan aktif dengan jangkauan yang luas. FITUR Dengan CHAP yang authenticator (yaitu server) mengirim sebuah `` tantangan''string secara acak kepada klien, bersama dengan nama host. Klien menggunakan nama host untuk mencari rahasia yang sesuai, menggabungkan dengan tantangan, dan mengenkripsistring menggunakan hashing satu arah fungsi.
2 Hasilnya dikembalikan ke server bersama dengan namahost klien. Fitur lain dari CHAP adalah bahwa hal itu tidak hanya memerlukan klien untuk otentikasi itu sendiri pada waktu startup, tapi mengirimkan tantangan secara berkala untuk memastikan klien belum diganti oleh penyusup, misalnya dengan hanya switching saluran telepon. Keuntungan CHAP memberikan perlindungan terhadap serangan pemutaran oleh peer melalui penggunaan uatu bertahap mengubah pengenal dan variable tantangan nilai. Penggunaan tantangan berulang dimaksudkan untuk membatasi waktu pajanan terhadap setiap serangan tunggal. authenticator ini di mengendalikan frekuensi dan waktu dari tantangan. Metode otentikasi ini tergantung pada sebuah "rahasia" yang hanya diketahui oleh authenticator dan rekan itu. Rahasia ini tidak dikirim melalui link. Meskipun otentikasi hanya satu arah, dengan negosiasi CHAP di kedua arah set rahasia yang sama dengan mudah dapat digunakan untuk saling otentikasi. Sejak CHAP dapat digunakan untuk mengotentikasi banyak sistem yang berbeda, nama bidang dapat digunakan sebagai indeks untuk menemukan rahasia yang tepat dalam besar tabel rahasia. Hal ini juga memungkinkan untuk mendukung lebih dari satu nama / pasangan rahasia per sistem, dan untuk mengubah rahasia yang digunakan pada setiap saat selama sesi tersebut. Kekurangan CHAP mensyaratkan bahwa rahasia tersedia dalam bentuk plaintext. Irreversably password terenkripsi database yang umum tersedia tidak dapat digunakan. Hal ini tidak berguna untuk instalasi besar, karena setiap kemungkinan rahasia dijaga pada kedua ujung link. Pelaksanaan Catatan: Untuk menghindari mengirim rahasia di atas link lainnya dalam jaringan, dianjurkan bahwa tantangan dan respon Nilai diperiksa pada server pusat, bukan masing-masing jaringan mengakses server. Jika tidak, rahasia HARUS dikirim ke seperti server dalam bentuk terenkripsi reversably. Entah kasus memerlukan terpercaya hubungan, yang berada di luar lingkup ini spesifikasi. Konfigurasi CHAP Konfigurasi one-way CHAP authentication R1 (config) # username r2 password 123 R1 (config) # int s1 / 0 R1 (config-if) # encapsulation ppp R1 (config-if) # ppp authentication chap R2 (config) # int s1 / 0 R2 (config-if) # encapsulation ppp R2 (config-if) # ppp chap hostname r2 R2 (config-if) # ppp chap password 123 Test results:
3 R2 # ping Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to , timeout is 2 seconds:!!!!! Success rate is 100 percent (5 / 5), round-trip min / avg / max = 8/18/36 ms Konfigurasi two-way CHAP authentication R1 (config) # username r2 password 123 R1 (config) # int s1 / 0 R1 (config-if) # encapsulation ppp R1 (config-if) # ppp authentication chap R2 (config-if) # username r1 password 123 R2 (config) # int s1 / 0 R2 (config-if) # encapsulation ppp R2 (config-if) # ppp authentication chap Test results: R2 # ping Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to , timeout is 2 seconds:!!!!! Success rate is 100 percent (5 / 5), round-trip min / avg / max = 8/18/36 ms
4 Frame Relay Frame relay merupakan protocol WAN yang mempunyai performance tinggi yang bisa memberikan koneksi jaringan WAN sampai 2,048 Mbps (dan bahkan bisa lebih tinggi) ke berbagai belahan dunia. Frame relay menggunakan circuit virtual untuk koneksi site-2 dan memberikan lebar pipa bandwidth berskala yang bisa dijamin (dengan menggunakan apa yang disebut sebagai CIR- committed information rate). Frame relay begitu popular karena penawaran bandwidth yan berskala melalui jalur digital. Dengan menggunakan konfigurasi standard frame relay akan merupakan cara yang sederhana untuk meminimalkan masalah jaringan-2 frame relay. Frame relay didesign untuk transmisi digital melalui medium yang sudah handal, yang pada umumnya adalah fiber optic, bandingkan dengan jaringan yang menggunakan X.25 yang pada awalnya didesign untuk jaringan transmisi analog melalui medium yang dianggap tidak handal seperti standard line telpon. Komponen dan fungsi dalam konsep teknologi Jaringan WAN DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya. Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan. Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya. DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda. WAN cloud, merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya. PSE (packet switching exchange) adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud Berikut ini adalah fitur utama dari frame relay:
5 Frame relay memberikan deteksi error tapi tidak memberikan recovery error. Frame relay memberikan transfer data sampai 1.54Mbs Frame relay mempunyai ukuran paket yang bervariable (disebut frame) Frame relay bisa dipakai sebagai koneksi backbone kepada jaringan LAN Frame relay bisa dimplementasikan melalui berbagai macam koneksi sambungan (56K, T1, T3) Frame relay beroperasi pada layer physical dan layer Data link pada model OSI saat anda menandatangani kontrak berlangganan jasa frame relay, anda akan diberikan level layanan yang disebut CIR committed Information Rate. CIR adalah batas jaminan maksimal rate transmisi yang akan anda terima dalam jaringan frame relay. Jika traffic jaringan rendah, anda bisa mengirim data dengan cepat seakan melebihi batas maksimal CIR. Jika traffic meningkat, prioritas akan diberikan pada data yang datang dari cutomer dengan CIR yang lebih tinggi, dan rate efektifnya akan drop. Karena frame relay mengasumsikan medium transmisi yang handal, setiap switch melakukan pemeriksaan error tapi tidak recovery error. Sumber error dari frame relay kebnyakan bukan dari kehilangan paket atau data corrupt, akan tetapi dikarenakan mampetnya jaringan karena kepadatan aliran data. Saat traffic meningkat, switch frame relay mulai merontokkan paket untuk mengejar beban jaringan. Gambaran berikut ini adalah konsep bagaimana data ditransmisikan melalui jaringan frame relay: 1. Router membuat koneksi ke switch frame relay baik langsung maupun lewat CSU/DSU 2. Jaringan Frame relay mensimulasikan suatu koneksi selalu on dengan PVC 3. Outer pengirim mulai mengirim data segera tanpa membentuk suatu sesi 4. Switch frame relay melaksanakan pemeriksaan error tapi tidak memperbaiki error tersebut. 5. Paket yang corrupt akan di jatuhkan tanpa notifikasi 6. Paket akan menjelajah melalu cloud frame relay tanpa adanya acknowledgement 7. Piranti pengirim dan penerima lah yang akan melakukan koreksi error 8. Switch frame relay akan mulai menjatukan paket jika kemapetan jalur mulai terbentuk 9. Kebanjiran atau kemampetan jaringanlah penyebab dari kehilangan paket secara umum pada jaringan frame relay 10. Paket akan dihilangkan berdasarkan informasi pada bit Discard Elligable (DE) 11. Switch frame relay mengirim notifikasi Backward explicit congestion notification (BECN) untuk mengisyaratkan menurunkan rate transfer data.
6 Frame relay diagram Frame relay addressing Frame relay menggunakan Data-link Connection Identifier (DLCI) untuk setiap circuit virtual 1. Range DLCI ada antara 16 dan DLCI mewakili koneksi antara dua piranti frame relay 3. Penyedia layanan frame relay memerikan DLCI saat vitual circuit di setup 4. Setiap DLCI adalah unik pada jaringan local akan tetapi tidak pada jaringan WAN secara keseluruhan. Local Management Interface (LMI) LMI merupakan satu set ekstensi management protocol yang mengautomasikan banyak tugas-2 management frame relay. LMI bertanggungjawab untuk memanage koneksi dan melaporkan status koneksi. 1. Memelihara link antara router dan switch frame 2. Mengumpulkan satus informasi tentang router-2 yang lain dan juga koneksi-2 pada jarinan 3. Enable dinamik DLCI assignment melalui support multicasting 4. Membuat DLCI berarti secara global untuk jaringan keseluruhan Router Cisco mendukung tiga macam LMI: Cisco; ANSI; dan Q933a. jika anda menhubungkan router dengan jaringan frame relay, interface router mempunyai koneksi langsung ke switch frame relay pada sisi penyedia frame relay. Walaupun hanya ada satu koneksi fisik antara router dan frame relay, frame relay mendukung multiple circuit virtual. Ada dua opsi saat konfigurasi koneksi frame relay atau circuit:
7 1. Point-to-point yang mensimulasikan suatu sambungan leased line- suatu sambungan langsung dengan suatu piranti tujuan. 2. Multipoint, yang menghubungkan setiap circuit untuk berkomunikasi dengan lebih dari satu piranti tujuan. Ciscuit yang sama digunakan untuk multiple komunikasi. Anda bisa mengkonfigurasikan router dengan multi sub-interface yang mengijinkan konfigurasi circuit virtual, yang masing-2 menggunakan parameter konfigurasi yang berbeda. Saat mengkonfigurasi router untuk koneksi ke frame relay, nomor DLCI bertindak seperti address pada layer Data link dan layer Physical. Karena frame relay mendukung protocol-2 layer bagian atas, anda perlu mengasosiasikan logical, address tujuan layer network dengan nomor DLCI yang digunakan untuk mencapai address tersebut. Untuk koneksi multiple, anda mempunyai opsi konfigurasi berikut: 1. Asosiasikan DLCI secara dynamic dengan protocol inverse-arp untuk mendapatkan address tujuan secara dynamic yang diasosiasikan dengan DLCI 2. Petakan addres secara manual ke DLCI dengan mengidentifikasikan address dari masing-2 piranti tujuan, dan asosiasikan setiap address dengan DLCI. Walaupun banyak yang dikerjakan, hasilnya tidak rentan terhadap error dibandingkan jika menggunakan inverse-arp. Jika interface atau sub-interface menggunakan koneksi point-to-point, anda tidak perlu mengasosiasikan address layer network dengan DLCI. Hal ini dikarenakan interface dan DLCI yang bersangkutan hanya mempunyai satu kemungkinan koneksi. Standard minimum frame relay Ada banyak standard frame relay yang berhubungan dengan jenis encapsulasi data-link layer dan fungsi- 2 Local Managemeny Interface (LMI) yang digunakan oleh carrier frame relay modern. Untuk kepentingan organisasi korporasi anda, berikut ini adalah standard minimum frame relay: 1. Jenis koneksi serial yang lebih disukai adalah jenis interface fisik V Modus IETF pada encapsulasi frame relay seharusnya dgunakan untuk layanan yang baru untuk menjamin bisa saling beroperasi 3. Jenis LMI pada modus ANSI seharusnya digunakan untuk semua konfigurasi frame relay baru untuk jaminan saling operasi 4. Penggunaan point-to-point sub-interface untuk semua konfigurasi frame relay baru diperlukan untuk meminimalkan masalah koneksi jaringan yang diketahui.
8 Konfigurasi Frame Relay Device yang diperlukan adalah: Router (dalam lab ini digunakan seri 2600) 1. 1 Router with 2 Serials 2. 2 Router with 1 Serial 3. 2 DTE/DCE Serial Cables 4. IOS Version 11.x or later KONFIGURASI PADA FRAME RELAY ROUTER Router>enable Router#conf t Router(config)#hostname FR FR(config)#enable password cisco FR(config)#frame-relay switching FR(config-if)#int s0 FR(config-if)# no ip address FR(config-if)# encapsulation frame-relay FR(config-if)# clockrate FR(config-if)# frame-relay lmi-type ansi FR(config-if)# frame-relay intf-type dce FR(config-if)# frame-relay route 100 interface Serial1 200 FR(config-if)# no shut FR(config-if)#int s1 FR(config-if)# no ip address FR(config-if)# encapsulation frame-relay FR(config-if)# clockrate FR(config-if)# frame-relay lmi-type ansi FR(config-if)# frame-relay intf-type dce FR(config-if)# frame-relay route 200 interface Serial0 100 FR(config-if)# no shut FR(config-line)#line vty 0 4 FR(config-line)# password cisco FR(config-line)# login FR(config-line)#end FR#write CONFIGURATION OF ROUTER 1
9 Router>Enable Router#conf t Router(config)#hostname R1 R1(config)#enable password cisco R1(config-line)#line vty 0 4 R1(config-line)# password cisco R1(config-line)# login R1(config)#int loopback 0 R1(config-if)#ip add R1(config-if)#no shut R1(config-if)#int s0 R1(config-if)# encapsulation frame-relay R1(config-if)# frame-relay lmi-type ansi R1(config-if)# no shut R1(config)#int Serial0.1 point-to-point R1(config-subif)# ip address R1(config-subif)# frame-relay interface-dlci 100 R1(config)#ip route R1#write CONFIGURATION OF ROUTER 2 Router>Enable Router#conf t Router(config)#hostname R2 R2(config)#enable password cisco R2(config-line)#line vty 0 4 R2(config-line)# password cisco R2(config-line)# login R2(config)#int loopback 0 R2(config-if)#ip add R2(config-if)#no shut R2(config)#int s0 R2(config-if)# no ip address R2(config-if)# encapsulation frame-relay R2(config-if)# frame-relay lmi-type ansi R2(config-if)# no shut R2(config-if)#interface Serial0.1 point-to-point R2(config-subif)# ip address R2(config-subif)# frame-relay interface-dlci 200 R2(config-if)#no ip classless R2(config)#ip route R2#write TEST KONEKSI FRAME RELAY ROUTER
10 FR#sho frame route Input Intf Input Dlci Output Intf Output Dlci Status Serial0 100 Serial1 200 active Serial1 200 Serial0 100 active FR# Referensi :
LAPORAN PRAKTIKUM VPN-MPLS MODUL 5 WIDE AREA NETWORK
LAPORAN PRAKTIKUM VPN-MPLS MODUL 5 WIDE AREA NETWORK OLEH: Serco Prayogi Sutarto (201010370311416) Dodik Gaghan Saputra (201010370311430) Stephen Ferry Faridyan (201010370311431) Dicky Fajar Ramadhan (201010370311442)
Lebih terperinciMODUL 9 WIDE AREA NETWORK
PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 9 WIDE AREA NETWORK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang WAN interface dengan PPP 2. Mengenalkan pada
Lebih terperinciMODUL V. Praktikkum Frame Relay. Tujuan. 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay. 2. Mengetahui cara kerja Frame relay
MODUL V Praktikkum Frame Relay Tujuan 1. Mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasi Frame relay 2. Mengetahui cara kerja Frame relay 3. implementasi pada topologi Real Pendahuluan Frame relay merupakan
Lebih terperinci- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik
- 1 - Frame Relay Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi
Lebih terperinciNama : Ira Rubiyanti Challenge-Handshake Tanggal : 12 Februari 2011 Kelas : 3 TKJ A Authentication Protocol Instruktur : Bu Neti Amelia DIAGNOSA WAN
Prakbm Nama : Ira Rubiyanti Challenge-Handshake Tanggal : 12 Februari 2011 Kelas : 3 TKJ A Authentication Protocol Instruktur : Bu Neti Amelia DIAGNOSA WAN (CHAP) Pak Rudi Haryadi Pengertian CHAP adalah
Lebih terperinciJaringan WAN Wide Area Network Apa itu WAN?
Jaringan WAN Wide Area Network Apa itu WAN? Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat interkoneksi antar jaringan komputer local yang secara fisik tidak berdekatan satu
Lebih terperinciWAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas
WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan
Lebih terperinciTUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)
TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL) SEMESTER GENAP 2011/2012 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Setelah melakukan perancangan topologi dan perangkat sistem yang akan digunakan pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi
Lebih terperinciBAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY
BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY Sirkit sewa digital dan Frame Relay digunakan oleh perusahaan multinasional sebagai sarana transport yang menghubungkan LAN baik yang berada dalam satu wilayah
Lebih terperinciWIDE AREA NETWORK. Gambar Jaringan WAN.
WIDE AREA NETWORK 1. Pengertian WAN WAN adalah singkatan dari Wide Area Network adalah suatu jaringan yang digunakan sebagai jaringan yang menghubungkan antar jaringan lokal. Jaringan komputer lokal secara
Lebih terperinciMENGATUR PERANGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE
MENGATUR PERANGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE Tujuan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta diklat mampu menjelaskan perangkat menggunakan software. pengaturan Uraian materi 1. CLI Command
Lebih terperinciInstruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :
Nama : Tio Adistiyawan (29) Iin Windarti(9) Diagnosa WAN Konsep Phisical Layer WAN Kelas : XII TKJ A Paraf : Tgl : 23 September 2012 Instruktur : Bpk Rudi Haryadi Bpk Antoni Budiman No Exp. : A. PENDAHULUAN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Gambar 4.3 Rancangan Frame-Relay
LAMPIRAN LAMPIRAN Konfigurasi X.25 dan Frame-Relay Gambar 4.3 Rancangan Frame-Relay Rancangan sederhana Frame-Relay ini menggunakan aplikasi Packet Tracer v5.2, yang mana aplikasi ini sangat membantu.
Lebih terperinciProtokol WAN. bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.
Nama : Iin Windarti (9) Kelas : XII TKJ A Tanggal : Senin, 15 Oktober 2012 Protokol WAN Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Nilai/Paraf : I. Pengertian Protokol
Lebih terperinciWIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP
WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah
Lebih terperinciLab 1. VLAN (virtual LAN)
Lab 1. VLAN (virtual LAN) Digunakan untuk membuat segmentasi network Vlan 1 merupakan vlan default Masing-masing vlan memiliki alamat network sendiri-sendiri 1a. Network Topologi VLAN 10 VLAN 20 A C B
Lebih terperinci~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~
~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi
Lebih terperinciA I S Y A T U L K A R I M A
A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai
Lebih terperinciFrame Relay. Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses. disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang
Tugas Mata Kuliah Jaringan Akses disusun oleh: Sentanu Eddy Pramandang 06324020 PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI NIR-KABEL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2010 Frame relay adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dasar-dasar Jaringan Komputer Wikipedia.com mendefinisikan jaringan komputer sebagai berikut: A computer network is a system for communication among two or more computers. These
Lebih terperinciModul 5 Cisco Router
Modul 5 Cisco Router I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep routing dengan perangkat Cisco. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco Router. II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Satu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer,
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Network Network adalah kumpulan dari peralatan (node) yang dihubungkan oleh media penghubung (Forouzan, 2003, P1). Node yang dimaksud dapat berupa komputer, printer,
Lebih terperinciWide Area Network [WAN]
Modul 29: Overview Ada banyak pilihan sekarang ini tersedia untuk menerapkan solusi WAN. WAN sangat berbeda dari teknologi yang digunakan, kecepatan dan biaya yang dikeluarkan. Teknologi ini merupakan
Lebih terperinciProtokol WAN. No. Exp : 6 Nilai dan Paraf :
Nama : Selly Anggraini Kelas : 3 TKJ A Hari/tgl : 22 Oktober 2012 Protokol WAN Pembimbing : - Rudi Haryadi - Antoni Budiman Mapel : Diagnosa WAN No. Exp : 6 Nilai dan Paraf : Protocol WAN adalah aturan
Lebih terperinci: Muhammad Miftah Firdaus NPM : : Sistem Komputer Dosesn Pembimbing : Elvina, S.Kom., MM.
SIMULASI ROUTING PROTOCOL RIPng PADA JARINGAN CISCO PT. TRAINING PARTNER Nama : Muhammad Miftah Firdaus NPM : 24110764 Jurusan : Sistem Komputer Dosesn Pembimbing : Elvina, S.Kom., MM. BAB 1 Pendahuluan
Lebih terperinciGambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network
Gambar 3.1 Workflow Diagram... 49 Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path... 55 Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network Interface... 56 Gambar 3.4 SVC X.25... 63 Gambar 3.5 SVC Frame-Relay...
Lebih terperinciPacket Tracer. Cara menjalankan Packet Tracer : 1. Install Source Program 2. Klik Menu Packet Tracer. Packet. Simulasi
Packet Tracer Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 3.1. Analisa Masalah Dalam jaringan Wide Area Network (WAN) umumnya dihubungkan lewat jaringan milik perusahaan Telekomunikasi atau Service Provider. Penggunaan jaringan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT
41 BAB IV ANALISA DAN IMPLEMENTASI RADIO ETHERNET IP BASE (INTERNET PROTOKOL BASE) GALERI PT. INDOSAT 4.1. Konfigurasi Umum Galeri PT. Indosat Gambar 4.1. Konfigurasi umum galeri PT. Indosat Secara umum
Lebih terperinciWAN (Wide Area Network)
MELAKUKAN INSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS ( WIDE AREA NETWORK ) Oleh Ariya Kusuma, A.Md. WAN (Wide Area Network) WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan dengan skala luas yang menghubungkan
Lebih terperinciBAB 2. lingkungan yang dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lain (Arief, 2004,p2).
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Jaringan adalah kumpulan beberapa komputer yang tergabung dalam suatu lingkungan yang dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lain (Arief, 2004,p2). 2.1.1
Lebih terperinciKONFIGURASI ROUTER. CLI (Command Line)
KONFIGURASI ROUTER Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan dalam file konfigurasi.
Lebih terperinciModul 5 Cisco Router
Modul 5 Cisco Router I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep routing dengan perangkat Cisco. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco Router. II. Peralatan Yang Dibutuhkan 1. Satu
Lebih terperinciNama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12
Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12 HIERARKI WAN From : http://www.ciscotests.org/ccna.php?part=1&page=7 (ditranslatekan) Model hirarki Cisco dapat membantu Anda merancang, mengimplementasikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki cakupan luas seperti jaringan WAN (Wide Area Network). Jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi memungkinkan kita untuk berkomunikasi dan bertukar informasi dengan pengguna lain tanpa terbatas jarak dan waktu. Teknologi komunikasi
Lebih terperinciSIMULASI JARINGAN FRAME RELAY MENGGUNAKAN METODE NAT DAN DYNAMIC ROUTING RIP
SIMULASI JARINGAN FRAME RELAY MENGGUNAKAN METODE NAT DAN DYNAMIC ROUTING RIP Muhammad Trisa 1 1 Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1 muhammadtrisa@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciDASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi
Lebih terperinciREVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP
REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media
Lebih terperinciI. TUJUAN II. PENDAHULUAN
No exp : 1 Nama: Fitria Afriana Pratiwi TKJ Kelas : 3 TKJ B Dedicated Router Diagnosa WAN Inst : Pa Rudi SMKN 1 CIMAHI Bu Neti I. TUJUAN a. Siswa dapat mengenal dedicated router b. Siswa dapat mengkonfigurasi
Lebih terperinciBAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA
36 BAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA Sebagai penyedia layanan komunikasi data, PT. Telkom Indonesia menawarkan berbagai macam pilihan teknologi komunikasi data terutama
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN ANALISA JARINGAN BORDER GATEWAY PROTOCOL (BGP) MENGGUNAKAN ROUTER CISCO
IMPLEMENTASI DAN ANALISA JARINGAN BORDER GATEWAY PROTOCOL (BGP) MENGGUNAKAN ROUTER CISCO Latar Belakang Masalah Komunikasi global dapat terjadi antar jaringan yang dikenal dengan istilah Autonomous System
Lebih terperinciMODUL 7 VPN PADA CISCO ROUTER
PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 7 VPN PADA CISCO ROUTER TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang VPN 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang
Lebih terperinciModul 3 Konfigurasi Router
Modul 3 Konfigurasi Router Pendahuluan Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan
Lebih terperinciVPN Sederhana Dengan Cisco Packet Tracer
Praktikum VPN Sederhana Dengan Cisco Packet Tracer Oleh : Ariya Kusuma, A. Md. Cisco Simulator with Cisco Packet Tracer Praktikum VPN Topologi VPN Sederhana 1. Open Cisco Packet Tracer 5.3.3 2. Persiapkan
Lebih terperinciBAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN)
BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN) 3.1 Elemen-Elemen Perangkat Keras Jaringan (LAN) Elemen- elemen perangkat keras yang digunakan untuk membuat LAN diantaranya ialah:
Lebih terperinciXIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER
XIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER LAN untuk kantor kecil. LAN dengan topologi STAR dilengkapi dengan sepasang Server dan sepasang Modem, agar para karyawan dapat mengakses internet. Komputer yang digunakan
Lebih terperinciRouter Devices & Configuration
Modul 18: Overview Router pada dasarnya sama halnya dengan PC. Komponen-komponen internal router hampir sama dengan PC dan router juga membutuhkan operating system untuk menjalankan aplikasinya, tetapi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang
Lebih terperincia. Local Area Network (LAN)
Konfigurasi VLAN Untuk Instansi Pendidikan Perguruan Tinggi Ardhiyan Akhsa (15111113) Saat ini penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data semakin meningkat. Seiring dengan semakin
Lebih terperinciPACKET SWITCHING. Rijal Fadilah
PACKET SWITCHING Rijal Fadilah Pendahuluan Packet switching terkait protocol, message dibagi menjadi paket kecil sebelum dikirim. Jaringan packet switch : kumpulan distribusi dari node-node packet switch,
Lebih terperinciBAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK
BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini penulis membuat rancangan jaringan VPN yang dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah pada proses pengiriman data maupun informasi secara aman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan Di abad ke 21 ini, teknologi yang memegang peranan kunci adalah teknologi pengumpulan, pengolahan, dan pengiriman informasi atau data, baik data visual
Lebih terperinci1. Berapa nilai baud rate pada hyper terminal yang digunakan untuk console
Lab 0. Pengenalan 1. Berapa nilai baud rate pada hyper terminal yang digunakan untuk console 2. Tipe atau seri berapa router/switch yang sedang anda setting [Router# show version] 3. Apa nama file IOS
Lebih terperinci1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017
1 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 Topology A. Physical Topologi 2 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id 2. Logical Topologi ISP1 ISP2 ISP3 ISP3
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan
BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan
BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan
Lebih terperinciadalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya
Lebih terperinciWAN Wide Area Network. Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya
WAN Wide Area Network Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya Tiga Macam Jenis Jaringan LAN, Jaringan dengan Area Lokal MAN, Jaringan dengan Area Metropolitan WAN, Jaringan dengan Skala
Lebih terperinciDosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.
Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email
Lebih terperinciPENGERTIAN CPE ( Customer-Premise Equipment )
PENGERTIAN CPE ( Customer-Premise Equipment ) (CPE) adalah terminal dan terkait peralatan yang terletak pada pelanggan lokasi pelanggan dan terhubung dengan carrier s ' telekomunikasi saluran (s) pada
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK
54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI Universitas Mercu Buana Yogyakarta Program Studi : 1. Teknik Informatika Alamat: Kampus I, Jl. Wates. Km. 10 Yogyakarta. 55753. Telp.(0274) 649212,649211,Fax.(0274)-649213.
Lebih terperinciLapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area
Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan
Lebih terperinciModel Komunikasi. Sumber-sumber. Alat Pengirim. Sistem Trasmisi. Alat Penerima. Tujuan (Destination) Menentukan data untuk dikirim
Pendahuluan Model Komunikasi Sumber-sumber Menentukan data untuk dikirim Alat Pengirim Mengubah data menjadi signal yang dapat dikirim Sistem Trasmisi Mengirim data Alat Penerima Mengubah signal menjadi
Lebih terperinciKelompok 2 (3KA35) Dedy Setyo Pangestu ( ) Febri Markuri ( ) Melpin Agun Framansa ( ) DATA LINK LAYER
Kelompok 2 (3KA35) Dedy Setyo Pangestu ( 11110757 ) Febri Markuri ( 12110682 ) Melpin Agun Framansa ( 14110351 ) DATA LINK LAYER Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam
Lebih terperinciNama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12
Nama : Iqbal Nur Fadhilah Kelas : XII TKJ B No. Absen 12 HIERARKI WAN From : http://www.ciscotests.org/ccna.php?part=1&page=7 (ditranslatekan) Model hirarki Cisco dapat membantu Anda merancang, mengimplementasikan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router
PENDAHULUAN Di suatu instansi atau perusahaan pastinya banyak sekelompok orang yang menghendaki pengambilan data secara illegal ataupun perusakan jaringan pada perusahaan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan
Lebih terperinciBAB II WIDE AREA NETWORK
BAB II WIDE AREA NETWORK Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi data yang mencakup daerah geographi yang cukup besar dan menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi.
Lebih terperinciHirarki WAN & Perangkat WAN
Senin, 24 September 2012 Hirarki WAN & Perangkat WAN Firman Al-Hadiansyah XI TKJ-A Paraf : Pembina : - Rudi Haryadi - Antoni Budiman Pelajaran : Diagnosa WAN I. Tujuan - Siswa memahami materi hirarki WAN
Lebih terperinciSIMULASI KONFIGURASI VLAN DENGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.3
SIMULASI KONFIGURASI VLAN DENGAN MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.3 Latar Belakang Masalah pembuatan jaringan komputer di kantor kantor yang baru berdiri Dengan VLAN dapat mengkonfigurasikan beberapa
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinciJaringan Komputer Switching
Jaringan Komputer Switching Switching Transmisi jarak jauh biasanya akan melewati jaringan melalui node-node yang di switch. Node tidak khusus untuk suatu konteks data tertentu.dimana End device adalah
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN
KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN DEFINISI DATA Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,
Lebih terperinciPacket Tracer Skill Integration Challenge 6.4.1
Packet Tracer Skill Integration Challenge 6.4.1 by webmaster - Monday, January 04, 2016 http://umarrokhimin.student.akademitelkom.ac.id/index.php/2016/01/04/packet-tracer-skill-integrationchallenge-6-4-1/
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER MODUL 9
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 9 Disusun Oleh : Nama Kelas : Imam Gojali : TI B Nim : 2011081063 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 MODUL 9 ROUTING 2 ( Cisco
Lebih terperinciModul 9 Dasar Troubleshooting Router
Modul 9 Dasar Troubleshooting Router Pendahuluan Testing jaringan dan troubleshooting adalah pekerjaan admin jaringan yang paling banyak memakan waktu. Karena itu harus dilakukan secara efisien, misalnya
Lebih terperinciTEKNOLOGI SWITCH SWITCHING 1. CIRCUIT SWITCHING
SWITCHING Transmisi jarak jauh biasanya akan melewati jaringan melalui node-node yang di switch. Node tidak khusus untuk suatu konteks data tertentu.dimana End device adalah station : komputer, terminal,
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP
BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, maka akan diaplikasikan teknologi
Lebih terperinciFRAME RELAY dan x.25
Kelompok 12 FRAME RELAY dan x.25 Jaringan Komputer Lanjut Ahmad Septisumargi (50410420) Hasan (53410178) Syswara (-) 1 FRAME RELAY dan x.25 DAFTAR ISI Cover... Daftar Isi... 1 Daftar Gambar... 2 Daftar
Lebih terperinciSOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER
SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER Soal No.1 a. Rancang sebuah MAN dengan criteria sebagai berikut : - Topologi jaringan yang digunakan - Protokol yang dipakai - Alamat IP tiap host dan server - Operating
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN
NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ NRP : 2110165026 JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN Internet merupakan sekumpulan router yang saling terhubung. Jaringan komputer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB III FRAME RELAY DAN ROUTER CISCO besar dan biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel bawah laut
BAB III FRAME RELAY DAN ROUTER CISCO 1700 3.1 Wide Area Network (WAN) Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkup areanya sangat besar dan biasanya sudah menggunakan sarana satelit ataupun kabel
Lebih terperinciData Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si
Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si Review layer 1 (physical layer) Keterbatasan layer 1 Layer 1 hanya berhubungan media, sinyal dan bit stream yang travel melalui media Layer 1 tidak dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA 4.1 Umum
BAB IV ANALISA 4.1 Umum Dua alasan penting mengapa pada frame relay data diperbolehkan untuk dibuang (discarded), adalah : 1. Terjadi deteksi error dalam data yang dikirimkan. 2. Terjadi congestion (jaringan
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN FRAME RELAY over MPLS
ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN FRAME RELAY over MPLS Tugas Akhir ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik ( S1 ) Disusun Oleh : Hilman Mathindes 0140311-048 Program Studi Teknik
Lebih terperinciKONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN VLAN DENGAN TOPOLOGI CISCO PACKET TRACER PADA GEDUNG DUA LANTAI
KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN VLAN DENGAN TOPOLOGI CISCO PACKET TRACER PADA GEDUNG DUA LANTAI Disusun Oleh: Eko Rantoso - 15122028 Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Lebih terperinciKonsep Virtual LAN (VLAN)
Konsep Virtual LAN (VLAN) Prinsip utama sebuah LAN adalah, semua device yang berada pada satu LAN berarti berada pada satu broadcast domain. Sebuah broadcast domain mencakup semua device yang terhubung
Lebih terperinciPertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010
Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Bandwidth Bandwidth merupakan selisih jarak antara sinyal tertinggi dan terendah di sebuah channel (band). Menurut (Mahanta, Ahmed, & Bora, 2013)Bandwidth in computer networking
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA
39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans
Lebih terperinciDynamic Routing RIP EIGRP OSPF
Cisco Packet Tracer : Konfigurasi Dynamic Routing RIP EIGRP OSPF fm_iqbal faiqmuhammadiqbal@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara
Lebih terperinciNetworking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad
Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem
Lebih terperinciTugas Utama Router Koneksi dari sebuah Router pada WAN. Tugas Utama Router Fungsi sebuah Router. Interface Mengkonfigurasi interface dari Ethernet
Tujuan Menentukan tugas utama dari sebuah router di dalam sebuah jaringan. Menjelaskan jaringan yang terkoneksi secara langsung, dengan interface router yang berbeda. Static Routing Meneliti secara jaringan
Lebih terperinciGambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian
Lebih terperinci