ANALISIS AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada PT. Pardic Jaya Chemicals)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada PT. Pardic Jaya Chemicals)"

Transkripsi

1 ANALISIS AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada Chemicals) Yoshi Suryo Dhanti Dwi Atmanto Jaswadi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT Operational audit is one of important audit in organization or company which systematically control and assessed the effectiveness, efficiency, and economizing company operation. In company s operation, marketing function has very important part, which is marketing performance can be used to measure company success, therefore to maintain the performance, company are required to conduct marketing audit. This research was conducted at Chemiclas which is a resin sintetis company in Indonesia. The purpose of this research is analyse operational audit of marketing function, based on it can be known management respont of the audit recomendation was given, and the function of operational audit have done by the corporate on the marketing function. This research using qualitative descriptive method with study cases approach. This research focuse to marketing audit step which conducted by internal auditor and marketing activity have been done. The result of this research is company have conduct an operational audit of marketing function continously, but an audit done by the company was not do in whole scope of marketing function, so that the assessment of the effectiveness, efficiency and economizing of marketing function in PT. Pardic jaya chemicals did not totally maximum, but when the analysis done to whole scope of marketing, there is some activity doing inefective and eficient. Just as profit obtained is not optimal, quantity of sales have not proven, and labor of marketing function too minim. Keyword : Analysis, Operational Audit, Marketing Function ABSTRAK Audit operasional merupakan audit penting dalam suatu organisasi atau perusahaan dilaksanakan secara sistematis untuk mengontrol dan menilai tingkat efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi operasional perusahaan. Fungsi operasional perusahaan dalam pelaksanaannya menempati peran cukup pentingadalah fungsi.penelitian ini pada Chemicals merupakan perusahaan resin sintetis di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan audit operasional fungsi, kemudian dapat diketahui respon manajemen terhadap rekomendasi diberikan, dan peranan audit operasional telah oleh perusahaan terhadap pencapaian fungsi. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif pendekatan studi kasus. Fokus pada penelitian ini adalah tahapan audit operasional fungsi oleh auditor internal serta kegiatan berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan audit operasional fungsi secara berkala, namun audit oleh perusahaan tersebut masih belum mencangkup keseluruhan lingkup, sehingga penilaian efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi fungsi pada Chemicals belum sepenuhnya maksimal.namun, setelah analisis secara menyeluruh terhadap kegiatan dan penjualan oleh perusahaan, ternyata masih terdapat beberapa aktivitas berjalan belum efektif, dan efisien. Seperti halnya profit diperoleh belum maksimal, pencapaian target quantity penjualan belum terpenuhi, dan tenaga kerja terlalu sedikit. Kata Kunci : Analisis, Audit Operasional, Fungsi Pemasaran 1

2 1. PENDAHULUAN Proses bermula dari keinginan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Melalui permulaan tersebut, kegiatan semakin hari semakin berkembang. Berkembangnya kegiatan juga sebagai pemenuh kebutuhan manusia inilah kemudian mendorong terbentuknya konsep. Menurut Kotller dan Keller (2009:12) tujuan konsep adalah untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan. Seluruh kegiatan dalam perusahaan menganut konsep sebaiknya diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Meskipun dalam pelaksanaannya orientasi pembeli dibatasi oleh tujuan laba dan pertumbuhan, tetapi konsep tetap perlu. Pelaksanaan konsep tersebut akan sangat membantu perusahaan pemasar dalam memanajemen produknya. Manajemen merupakan salah satu kegiatan utama dilaksanakan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan, dan dalam memperoleh laba. Kegiatan perusahaan sebaiknya dapat memberikan kepuasan kepada, dan atau memberikan pandangan lebih baik kepada terhadap perusahaan, jika menginginkan usahanya tetap berjalan. Hal itu menjelaskan bahwa aktifitas merupakan salah satu aktivitas utama dalam perusahaan dan seharusnya diberikan perhatian penuh agar perusahaan dapat mencapai kinerja, dan penjualan produk maksimal. Manajemen pada pelaksanaannya digerakkan oleh beberapa fungsi. Fungsi merupakan kegiatan dalam bisnis berperan dalam menggerakkan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan. Fungsi baik merupakan fungsi dapat mencapai tujuan perusahaan dalam hal efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi dalam memasarakan produknya. Pencapaian tujuan tersebut dalam hal ini dikontrol melalui audit operasional fungsi untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan fungsi demi mencapai suatu hasil efektif, efisien dan ekonomis. Kegiatan fungsi ini juga terjadi pada perusahaan manufaktur, seperti Chemicals. Chemicals merupakan industri kimia memiliki pola B2B (business to business) berada pada kondisi pasar persaingan cukup ketat, dimana penjualan belum tentu menjadi hasil dari adanya suatu hubungan atau Relationship. Hubungan atau relationship adalah bentuk aktivitas marketing paling banyak untuk menjalankan bisnis pola ini. Menjual produk industri cukup sulit jika hanya mengandalkan kualitas produk saja karena pesaing Chemicals juga mampu memproduksi produk sejenis. Perbandingan jumlah produk 70% komoditi dan 30% premium produk. Pendekatan lebih personal dan customized lebih kuat dari pada pendekatan massal seperti B2C (business to consumer) kepada para pelanggan, tetap menjaga etika perusahaan. Jumlah pesaing cukup banyak, baik dari dalam maupun luar negeri, juga menawarkan keunggulan produknya. Hal tersebut dialami oleh Chemicals.Beberapa pesaing menawarkan produk sejenis harga lebih murah, sehingga membuat berpikir ulang untuk memilih produk dijual oleh PT. Pardic Jaya Chemicals. Berdasarkan itu pula, target quantity penjualan ditentukan oleh PT. Pardic Jaya Chemicals tidak dapat digapai secara maksimal. Berikut target quantity dan pencapaian target quantity rentan waktu tahun : Tabel 1. Target quantity dan Pencapaian Penjualan Tahun Target Pencapaian Quantity ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton Sumber : Chemicals Data diolah, 2014 Dapat dilihat bahwa pencapaian penjualan produk tahun 2010 kurang 527 ton dari target quantity ditentukan, tahun 2011 kurang 253 ton dari target quantity ditentukan, tahun 2012 kurang ton dari target quantity ditentukan, tahun 2013 kurang ton dari target quantity ditentukan, sedangkan pada tahun 2014 kurang ton dari target quantity penjualan ditentuan. Walau demikian, pencapaian dari tahun selalu mengalami kenaikan tetapi tidak memenuhi target quantity ada. Melihat fenomena terdapat pada PT. Pardic Jaya Chemicals, peneliti akan menganalisis pelaksanaan audit operasional atas fungsi pada Chemicals. Dilihat dari pencapaian dicapai oleh perusahaan tidak pernah mencapai target quantity dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan permasalahan ada pada perusahaan seperti sudah dijabarkan sebelumnya, maka peneliti akan mengambil topik penelitian mengenai bidang audit operasional khususnya audit pada perusahaan 2

3 industri kimia. Objek penelitian penulis kaji yaitu pada Chemicals berlokasi di Tangerang, Banten. Maka judul penelitian penulis ambil adalah ANALISIS PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus pada PT. Pardic Jaya Chemicals).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan audit operasional fungsi pada Chemicals, kemudian dapat diketahui respon manajemen terhadap rekomendasi diberikan, dan peranan audit operasional telah oleh perusahaan terhadap pencapaian fungsi. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Audit merupakan salah satu proses penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Menurut Konrath dalam Agoes (2007:1) auditing merupakan suatu proses sistematis secara objektif mendapatkan bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi, dan mengevaluasinya tujuan untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antar asersi kriteria telah ditetapkan kemudian hasilnya dikomunikasikan kepada pihak-pihak berkepentingan. Sedangkan menurut Tunggal (2014:2) audit merupakan suatu pendekatan lgis, bermaksud dan sistematik untuk pengambilan keputusan. Proes audit mencangkup pada pengumpulan bukti-bukti merupakan suatu informasi akan mempengaruhi proses keputusan auditor. Pengumpulan dan penilaian bukti ditemukan haruslah objektif. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa auditing merupakan suatu proses pemeriksaan secara prosedural tujuan untuk menilai dan mengevaluasi kejadian dan kegiatan ekonomi secara objektif, untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara bukti dan penemuan penilaian kriteria ditetapkan, kemudian menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemangku kepentingan. 2.2 Audit Operasional Audit operasional menurut Bakara (2008:2) adalah tahap evaluasi terhadap efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi operasional perusahaan. Menurut Arens dan Loebbecke (2000: ) audit operasional terbagi menjadi tiga kategori, yaitu : fungsional, organisasional dan penugasan khusus. Berdasarkan pada setiap kasus ada, sebagian audit tersebut cenderung mencangkup evaluasi pengendalian intern untuk efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi. Tujuan nya audit operasional menurut Agoes (2013:172) adalah untuk menilai kinerja manajemen, menilai sumber daya dimiliki perusahaan, menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan atas kelemahan-kelemahan ada pada manajemen Karakteristik Audit Operasional Tabel 2. Perbedaan Audit Keuangan Audit Operasional No Karakteristik Audit Audit Keuangan 1. Tujuan Menyatakan pendapat atas kondisi keuangan dan kepengurusan (stewardship) 2. Ruang Lingkup Catatan keuangan organisasi secara keseluruhan 3. Keperluan Secara hukum disyaratkan (untuk perusahaan go public) Operasional Menilai dan memperbaiki metode dan kinerja manajemen Fungsi usaha atau sub unit saling berhubungan Opsional 4. Frekuensi Reguler Ad Hoc paling sedikit setahun sekali (sesuai kebutuhan manajemen) 5. Orientasi Retrospektif Berorientasi Waktu ke masa depan 6. Metode Penekanan pada keterampilan Penekanan pada keterampilan interdisipliner 7. Realisasi Aktual Potensial 8. Persyaratan pelaporan Secara normal laporan bentuk pendek untuk menyertai laporan keuangan 9. Penerima Pemegang saham eksternal pemerintah publik Sumber : Tunggal, 2013 Laporan komperhensif termasuk tujuan ruang lingkup, pendekatan, temuan, dan rekomendasi Manajemen intern 3

4 2.3 Teori Efisiensi, Efektivitas, dan Ekonomisasi Menurut Bakara (2008:13) efisiensi merupakan ukuran suatu proses menghubungkan antara input output dalam operasional perusahaan. Efektivitas menurut Mohyi (2012:197) adalah tingkat ketepatan dalam mencapai suatu tujuan aktivitasnya dalam sumber daya dimiliki. Ekonomisasi menurut Bakara (2008:13) merupakan penggunaan suatu ukuran input dalam berbagai program dikelola. 2.4 Audit Operasional atas Fungsi Pemasaran Kotler dalam Tunggal (2000:23) mendefinisikan audit sebagai pengujian komperhensif, sistematis, independen dan berkala dari suatu perusahaan atau unit usaha lingkungan, tujun untuk strategi aktifitas maksud untuk menentukan area masalah dan peluan serta melakukan rekomendasi atas suatu rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Menurut Tunggal (2003:36), terdapat tiga faktor dalam mempengaruhi kinerja suatu pasar secara langsung, yaitu : posisi pasar organisasi, sifat dari peluang dan ancaman, lingkungan organisasi dan kemampuan organisasai dalam mengatasi sebuah masalah. Fungsi utama audit operasional atas fungsi adalah menguji dan menilai tujuan dari kebijakan, serta melakukan penelaahan dalam peluang-peluang dapat didapatkan sehingga tujun perusahaan dapat tercapai. Menurut Tunggal (2000:24) Jenis audit Pemasaran dibagi menjadi dua tipe, yaitu ; audit fungsional vertikal dan audit fungsional horizontal. Manfaat nya audit oleh perusahaan, menurut Tunggal (2000:17) ada tiga, yaitu : (1). Untuk menganalisis lingkungan eksternal dan situasi internal perusahaan. (2). Menilai kinerja dan aktivitas sedang berlangsung. (3). Mengidentifikasi peluang dan ancaman untuk kemudian hari Komponen Audit Pemasaran Menurut Kotler dalam Tunggal (2003:72) terdapat enam komponen dalam menilai efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi fungsi pemaran, yaitu : (1). Audit Lingkungan Pemasaran, mencangku analisis kekuatan ekonomi makro urama dan kecenderungan dalam tugas organisasi. (2). Audit Strategi Pemasaran, audit terhadap tujuan dan strategi oleh perusahaan. (3). Audit Organisasi Pemasaran, Audit untuk menilai kemampuan organisasi dimiliki dalam melakukan strategi. (4). Audit Sistem Pemasaran, Audit atas kualitas organisasi. (5). Audit Produktivitas Pemasaran, Audit keuntungan berbagai kegiatan, dan efektivitas biaya dikeluarkan. (6). Audit Fungsi Pemasaran, Audit untuk menilai bauran Tahapan Audit Pemasaran Menurut Bakara (2008:21-34) dalam melakukan audit fungsi, tahapan audit operasional fungsi adalah sebagai berikut : 1. Audit Pendahuluan Audit pendahuluan merupakan tahapan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek akan diaudit. Berdasarkan informasi latar belakang informasi diperoleh auditor akan ditentukan sasaran audit sementara (tentative audit objective). 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Tahap ini merupakan tahapan dimana auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit untuk menilai efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi. Hasil dari review dan pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara telah ditentukan sebelumnya, kemudian dijadikan sasaran audit sesungguhnya (definitive audit objective) 3. Pemeriksaan Terinci Pada tahap ini pengumpulan bukti cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit telah dirumuskan sebelumnya. Temuan cukup, relevan, dan kompeten kemudian diringkas dan dikelempokkan sesuai tiga elemen, yaitu, criteria, causes dan effect. 4. Pelaporan Tahap pelaporan merupakan tahap komunikasi atas hasil audit oleh auditor kepada pemangku kepentingan. 5. Tindak Lanjut Tahap tindak lanjut merupakan tahap lanjutan atas rekomendasi diberikan oleh auditor kepada manajemen Karakteristik Audit Efektif Kotler dalam Tunggal (2003:69-71) mengemukakan ada empat dimensi untuk membuat suatu audit bernilai, yaitu : (1). Komperhensif/menyeluruh (2). Sistematis (3). Independen (4). Berkala 4

5 3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif pendekatan studi kasus. Kuncoro (2003:172) menyatakan bahwa pendekatan studi kasus sering digunakan untuk menemukn ide-ide baru mengenai hubungan antar variabel, hasilnya dapat diuji secara mendalam pada penelitian eksploratif. Penelitian ini berlokasi pada Chemicals, Tangerang, Banten. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Focus penelitian dan analisis data digunakan mengacu pada tahapan audit operasional fungsi, yaitu audit pendahuluan, review dan pengujian pengendalian manajemen, audit lanjutan, pelaporan dan tindak lanjut. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Audit Pendahuluan Audit pendahuluan pada PT. Pardic Jaya Chemicals dalam pelaksanaannya tidak melakukan pencarian informasi latar belakang. Informasi awal diperoleh berasal dari hasil audit sebelumnya dan beberapa keluhan diterima dari berbagai departemen. Tidak dilaksanakannya pencarian latar belakang pada audit pendahuluan pada kasus ini merupakan hal dapat memengaruhi penentuan sasaran audit, perkembangan cepat membuat informasi terus berkembang dan berubah, dituntutnya suatu penelaahan mendalam dan jangka panjang pada audit internal dapat memunculkan momentum strategis dalam pengembangan perusahaan. Pengumpulan informasi audit pendahuluan khususnya pada departemen Sales and Marketing mencangkup hal cukup luas, pencarian tidak dapat hanya terpaku pada pelaksanaan standar perusahaan dan peraturan terbaru, namun juga pada pihak berkepentingan dalam pelaksanaan tujuan utama perusahaan dibebankan pada departemen sales dan marketing, yakni pendapatan perusahaan berwujud target quantity penjualan. Pelaksanaan dapat dilihat melalui hasil audit oleh auditor perusahaan hanya mencangkup pada pelaksanaan internal sesuai SOP. Seharusnya, audit pendahuluan untuk memperoleh informasi latar belakang terhadap objek akan diaudit. Selain itu, pada tahap ini juga penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Setelah itu, informasi telah diperoleh dianalisis untuk mengidentifikasi hal-hal potensial mengandung kelemahan ada pada perusahaan terutama objek audit. Berdasarkan analisis dari informasi latar belakang tersebut maka dapat diperoleh sasaran audit sementara (tentative audit objective). Sasaran audit sementara berisi tentang potensial kelemahan ada pada perusahaan dalam hal ini adalah fungsi. Hal tersebut dikarenakan, setelah nya audit pendahuluan pada fungsi terdapat kelemahan yaitu tidak tercapainya target quantity penjualan selama 5 tahun terakhir dan perolehan profit tidak maksimal. Ketidaktercapaiannya target quantity penjualan dan perolehan profit tidak maksimal dapat dijadikan sebagai sasaran audit sementara. 4.2 Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Berdasarkan pada audit pendahuluan telah dantentative audit objective ditemukan, maka lah review dan pengujian pengendalian manajemen terhadap 6 lingkup audit, yaitu lingkungan, strategi, organisasi, sistem, produktivitas, dan fungsi lainnya. Setelah nya review dan pengujian pengendalian manajemen fungsi pada Chemicals, maka dapat ditentukan sasaran audit sesungguhnya yaitu menganalisis keseluruhan kegiatan fungsi pada Chemicals tujuan untuk mengukur tingkat efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi pada fungsi tersebut agar dapat mencapai target penjualan dan dapat memperoleh profit maskimal. 4.3 Pemeriksaan Terinci Pemeriksaan terinci untuk mendukung tujuan audit telah ditetapkan. Tahap ini mengungkapkan lebih lanjut informasi diperoleh kemudian analisis untuk kemudian disusun suatu kesimpulan audit dan dibuat rekomendasi dapat diterima oleh objek audit untuk kemudian perbaikan. Berikut disajikan ringkasan pemeriksaan terinci : Efisiensi Fungsi Pemasaran Lingkungan Pemasaran Tabel 3. Ringkasan Audit Terinci Lingkungan Pemasaran Pasar Chemicals dapat memenuhi kebutuhan pasar luar negeri Chemicals telah mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar Pemenuhan kebutuhan pasar dalam dan luar negeri telah efisien. Langkah 5

6 sebesar 10-20% dan pasar dalam negeri sebesar 70-80% Strategi diterapkan oleh Chemicals dalam menghadapi pesaing adalah meningkatkan kualitas layanan berupa service after selling, dan difersivikasi produk. melalui negeri untuk kebutuhan industry otomotif, cat, kancing baju, dan fiber. Pemasaran pada basar dalam dan luar negeri dikatakan efisien karena telah mencapai sasaran target ditentukan. Pesaing Chemicals telah meningkatkan kualitas layanan melakukan service after selling yaitu memberikan garansi terhadap produk dan pengaplikasian produk. Service after selling itu sendiri untuk memberikan kepercayaan lebih kepada terhadap produk mereka pilih. Difersivikasi produk untuk membedakan produk PT. Pardic Jaya Chemicals produk pesaing. Sumber : Data Diolah (2015) selanjutnya adalah mengembangkan pasar untuk mencapai target penjualan agar memperoleh pendapatan berkesinambungan. Adanya pelayanan service after selling oleh perusahaan untuk membuat perbedaan dalam persaingan bisnis resin sintetis dirasa kurang efisien. Hal tersebut dikarenakan, service after selling akan membuat harga ditawarkan menjadi lebih tinggi, karena pelayanan diberikan otomatis akan menambah biaya perusahaan. Tingginya harga ditawarkan akan membuat berpikir dua kali untuk membeli produk tersebut, sedangkan bisa saja pesaing memberikan harga murah untuk produk sejenis. Difersivikasi produk merupakan langkah tepat untuk membuat tertarik produkproduk ditawarkan, daripada produk pesaing. Strategi Pemasaran Tabel 4. Ringkasan Audit Terinci Strategi Pemasaran Strategi Pengembangan Mengembangka oleh Chemicals cara mengembangkan dan menginovasi produk, dan memberikan pelayanan prima kepada pelanggan menggunakan service after selling dan pengiriman barang tepat waktu untuk mendapatkan loyalitas. Kegiatan sesuai dan inovasi produk telah baik oleh Chemicals, begitu pemberian pelayanan service SOP penjualan dan perusahaan. Sumber : Data Diolah (2015) pula after selling kepada pelanggan. Kegiatan strategi telah sesuai SOP perusahaan. n dan menginovasi produk merupakan satu langkah efisien dalam strategi, namun service after selling harus ditinjau ulang, karena loyaloitas didapatkan ketika telah melakukan transaksi perusahaan, bagi belum melakukan transaksi perusahaan pastilah lebih memilih produk lebih murah. Organisasi Pemasaran Tabel 5. Ringkasan Audit Terinci Organisasi Pemasaran Struktur organisasi bagian sales and marketing telah Struktur dan alur tugas telah ditetapkan telah dijalankan Tenaga kerja akan bekerja maksimal dalam melaksanakan diatur dalam peraturan nomor dokumen PJC/JD/Sales Alur tugas, wewenang dan tanggung jawab kerja telah diatur dalam SOP perusahaan. sebagaimana mestinya dan tidak terdapat rangkap tugas dalam pekerjaannya, namun jumlah sumber daya manusia dimiliki pada departemen hanya berjumlah 3 orang dan tugas dan tanggung jawabnya, karena tidak ada rangkap tugas dan tanggung jawab dalam bekerja. Pemisahan tugas antara departemen sales dan marketing juga sudah dianggap langkah tepat untuk melakukan 6

7 departemen seles hanya 5 orang. Hal tersebut dirasa terlalu sedikit dalam menjalankan fungsi perusahaan. Sumber : Data Diolah (2015) efisiensi pekerjaan, namun sedikitnya tenaga kerja, besarnya target quantity ditentukan tidak dapat tercapai secara maksimal. Sistem Pemasaran Tabel 6. Ringkasan Audit Terinci Sistem Pemasaran Penjualan cara membagi tugas sesuai kemampuan masingmasing penjual masingmasing target quantity. Survey pelanggan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan perusahaan. Target penjualan dirasa terlalu membebani penjual dikarenakan penjual terlalu sedikit sedangkan target ditetapkan terlalu banyak, maka terjadilah tidak tercapainya quantity target sehingga dirasa kurang efisien. Survey pelanggan sesuai kebutuhan. Sumber: Data Diolah (2015) Ketidaktercapaian nya target selama 5 tahun terakhir membuat keuntungan diperoleh PT. Pardic Jaya Chemicals kurang maksimal. Walaupun pencapaian pasar selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan, tetapi hal tersebut belum bisa dikatakan bahwa penjualan telah mencapai tujuan. Sehingga cara oleh perusahaan dirasa masih kurang efisien untuk mencapai target quantity penjualan. Produktivitas Pemasaran Tabel 7. Ringkasan Audit Terinci Produktivitas Pemasaran Profitabilitas diperoleh dikatakan maksimal apabila 5%. Selama 5 tahun terakhir profitabilitas mencapai angka maksimal hanya pada tahun Perolehan profitabilitas menjadi inefektif, sehingga perlu nya koreksi terhadap penargetan dan pencapaian Sumber: Data Diolah (2015) dalam bentuk pendapatan. Fungsi Pemasaran Lainnya Tabel 8. Ringkasan Audit Terinci Fungsi Pemasaran Lainnya Produk dihasilkan adalah resin katalis kualitas baik. Harga ditentukan sudah sesuai SOP perusahaan. Produk disalurkan kepada melalui pengiriman secara langsung kepada pihak sesuai kesepakatan jual beli. Promosi secara langsung dan tidak langsung. Produk dihasilkan merupakan produk kualitas baik dapat bersaing perusahaan pesaing. Penentuan harga sudah berdasarkan SOP. Pengiriman sesuai kesepakatan jual sudah dikatakan efisien beli karena hal oleh perusahaan dalam pengiriman barang kepada sudah sesuai keinginan sebelumnya. Promosi sudah baik. Sumber: Data Diolah (2015) Produk dapat memenuhi kebutuhan pasar dan dapat bersaing perusahaan pesaing. Penentuan harga sesuai prosedur sudah efisien. Penyaluran produk kepada pelanggan sudah dikatkan efisien. Promosi cukup menarik untuk menarik minat beli. 7

8 Efektivitas Fungsi Pemasaran Tabel 9. Ringkasan Audit Terinci Efektivitas Fungsi Pemasaran Penjualan mencapai target quantity ditentukan. Perolehan profit maksimal. Target quantitiy belum tercapai. Perolehan profit belum maksimal. Sumber: Data Diolah (2015) Terjadi inefektif dalam memperoleh pendapatan. Ekonomisasi Fungsi Pemasaran Tabel 10. Ringkasan Audit Terinci Ekonomisasi Fungsi Pemasaran Dikatakan ekonomis apabila biaya dikeluarkan tidak melebihi biaya ditetapkan. Biaya dikeluarkan tidak melebihi biaya ditetapkan. Perusahaan telah menggunakan biaya secara ekonomis. Sumber: Data Diolah (2015) 4.4 Pelaporan Temuan Audit Temuan audit berdasarkan pada hasil dari audit terinci diatas. Dimana Chemicals sudah melakukan beberapa aktivitasnya baik, dan masih ada beberapa aktivitasnya belum secara efisien, efektif dan ekonomis, seperti : profit diperoleh belum maksimal, pencapaian target quantity penjualan belum terpenuhi, dan tenaga kerja terlalu sedikit Rekomendasi (1) Strategi seperti service after selling tidak bisa dijadikan strategi utama, karena hal tersebut membuat harga ditawarkan menjadi lebih tinggi dari harga sebelumnya. Dikhawatirkan akan berpikir dua kali untuk membeli produk ditawarkan oleh Chemicals, karena banyaknya pesaing juga menawarkan barang sejenis harga bisa lebih murah. Sebaiknya, perusahaan lebih menekankan kepada pengembangan pasar dan difersivikasi produk untuk meningkatkan penjualan. (2) Tenaga dimiliki dirasa masih sedikit. Sebaiknya, ditambah lagi tenaga kompeten. Paling tidak jumlahnya seimbang tenaga penjualan, agar tercapai target penjualan diingingan. (3) Target quantity penjualan ditentukan sebaiknya ditinjau ulang sesuai kemampuan tenaga penjual dan pemasar. (4) Survey kepuasan pelanggan harus tetap untuk mengukur sejauh mana merasa puas pelayanan perusahaan disamping tetap merespon secara langsung keluhan pelanggan, jika hasilnya kurang akurat dapat digunakan metode lain dalam pencapaiannya, seperti membuat sampel dari populasi ada. Sampel tersebut didapatkan dari loyal terhadap perusahaan. Dikatakan loyal apabila tersebut telah melakukan pembelian produk lebih dari 3 kali. (5) Pencapaian penjualan harus ditingkatkan lagi untuk memperoleh profit maksimal. (6) Lebih sering mengikuti ekspo untuk menarik - baru agar pasar sasaran dapat berkembang. 4.5 Tindak lanjut Berdasarkan pada rekomendasi telah diberikan, perusahaan telah merespon rekomendasi diberikan baik untuk kemudian tindak lanjut perbaikan tujuan meningkatkan efisiensi, ekonomisasi, dan efektifitas perusahaan terutama pada fungsi. 4.6 Respon Manajemen terhadap Rekomendasi Audit Berdasarkan pada penelitian dapat diketahui bahwa respon manajemen terhadap rekomendasi diberikan adalah baik. Rekomendasi telah tujuan perbaikan terhadap sistem sebelumnya. 4.7 Peranan Audit Operasional Telah Dilakukan oleh Perusahaan terhadap Pencapaian Fungsi Pemasaran Ketidaktercapaiannya target quantity pada perusahaan dikarenakan audit oleh auditor internal perusahaan belum mencangkup kepada keseluruhan komponen audit. Hal tersebut dikarenakan departemen terbentuk masih baru, sehingga auditor masih belum konsern kepada departemen dan perlu koreksi lebih lanjut untuk hal tersebut. 8

9 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan (1) Audit operasional pada bagian sales and marketing oleh bagian quality dan ISO sebagai koordinator auditor internal, dan kantor akuntan publik sebagai auditor eksternal. Cakupan audit tergantung kepada kebutuhan perusahaan dan hanya bersifat administratif. pada dasarnya, audit operasional oleh auditor sudah sesuai SOP telah dibuat oleh perusahaan, namun proses audit pada bagian sales and marketing tidak secara menyeluruh terhadap kegiatan dan penjualan dilaksanakan oleh bagian sales and marketing sehingga tidak tercapainya penilaian terhadap pengukuran efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi kegiatan fungsi perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa tahapan audit oleh auditor belum sesuai tahapan audit seharusnya, yaitu mencangkup lingkungan, strategi, organisasi, sistem pemasran, produktivitas, dan fungsi lainnya. Untuk itu, dalam analisis data peneliti menganalisis pelaksanaan audit secara menyeluruh pada setiap kegiatan oleh bagian dan penjualan perusahaan untuk mengetahui penyebab ketidaktercapaiannya target quantiy penjualan selama 5 tahun terakhir. (2) Temuan audit dan rekomendasi diberikan sebelumnya oleh auditor direspon secara baik oleh pihak manajemen untuk kemudian perbaikan. Perbaikan atas rekomendasi diberikan oleh auditor sifatnya hanya perbaikan administratif, sehingga ketidaktercapaiannya target quantity penjualan selama 5 tahun terakhir terjadi bukan karena hasil audit terhadap fungsi tidak oleh fungsi tersebut, namun lebih kepada audit belum menggapai kelemahan tersebut. (3) Audit operasional atas fungsi oleh perusahaan, tidak dapat meningkatkan target quantity penjualan. Hal tersebut dikarenakan audit oleh auditor internal perusahaan hanya bersifat administratif mencangkup kepada sistem pemasaaran saja. Namun, setelah analisis secara menyeluruh terhadap kegiatan dan penjualan oleh perusahaan, ternyata masih terdapat beberapa aktivitas berjalan belum efektif, dan efisien. Seperti halnya profit diperoleh belum maksimal, pencapaian target quantity penjualan belum terpenuhi, dan tenaga kerja terlalu sedikit. 5.2 Saran (1) Chemicals sebaiknya melakukan prosedur audit secara menyeluruh pada lingkungan sedang dihadapi agar dapat menghasilkan hasil audit efektif, dan hal tersebut juga tujuan agar kinerja dapat berjalan secara maksimal efisien, efektif dan ekonomis, dan target quantity penjualan ditetapkan dapat tercapai agar memperoleh profit maksimal pula. (2) Bagian sales and marketing Chemicals disarankan untuk terus mempelajari pasar dan strategi harus ditempuh, mengingat bagian ini masih baru didalam perusahaan. Hal tersebut untuk mempermudah dalam pencapaian penjualan. Chemicals disarankan untuk merekrut tenaga penjualan dan benar-benar paham akan pasar pada industri ini, agar kinerja dihasilkan dan pencapaian diharapkan maksimal. (3) Audit operasional pada fungsi sebaiknya secara menyeluruh dan berkala, agar audit operasional benar-benar berperan terhadap pencapaian tujuan fungsi perusahaan. Jika audit operasional fungsi sudah berjalan benar, maka target quantity penjualan tidak tercapai akan dianalisis penyebabnya, sehingga pada periode berikutnya target quantity penjualan dapat tercapai dan perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno Auditing, Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan. Buku II. Jakarta: Salemba Empat Auditing (Pemerisaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Jilid I. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI Arens dan Loebbecke Auditing Pendekatan Terpadu. Jakarta: Salemba Empat 9

10 Bahara, IBK Audit Manajemen Sumber Prosedur dan Implementasi. Surabaya: Salemba Empat Audit Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Kotler dan Keller Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajad Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Mohyi, Achmad Teori dan Perilaku Organisasi. Malang: UM Press Tunggal, Amin Widjaja Audit Manajemen Kontemporer. Edisi Revisi. Jakarta: Havarindo Audit Pemasaran. Jakarta: Rineka Cipta Audit Manajemen: Suatu Pengantar. Jakarta : Rineka Cipta Pedoman Pokok Operasional Audit. Jakarta: Harvarindo Audit Manajemen Kontemporer, Edisi Revisi. Jakarta: Harvarind 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN EKONOMISASI FUNGSI PEMASARAN (Studi pada PT Padmatirta Wisesa Depo Karangploso-Kabupaten Malang) Hani Am Maria Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Audit Operasional Pada umumnya audit operasional memberi penekanan pada efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000)

Lebih terperinci

Presentation Outline

Presentation Outline Audit Manajemen - Sesi 1 KONSEP DASAR Basic Concepts 1 Presentation Outline 1. Konsep dan Definisi 2. Ruang Lingkup dan Sasaran 3. Kerangka Kerja Audit Manajemen 4. Prinsip Dasar Audit Manajemen 5. Perbedaan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian AUDIT MANAJEMEN KONSEP DASAR AUDIT Sumber Daya Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Informasi Tujuan Perusahaan Teknologi Pengawasan dan Pengendalian Aktivitas audit Tujuan Audit: 1. Dapat dipercaya

Lebih terperinci

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP-TAHAP AUDIT 1. Audit Pendahuluan 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 3. Audit Terinci 4. Pelaporan 5.

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) RENDY IRAWAN Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang sangat diperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

AFLY YESSIE, SE, Msi

AFLY YESSIE, SE, Msi MANAJEMEN AUDIT MATERI KULIAH TUJUAN AUDIT MANAJEMEN Penyusun Oleh: AFLY YESSIE, SE, Msi PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Ta. 2010/2011 TUJUAN AUDIT MANAJEMEN 1 Audit manajemen

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA. SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon PENDAHULUAN AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI PEMASARAN PADA PT. LG ELECTRONICS INDONESIA SHELLA KRIEKHOFF Politeknik Negeri Ambon ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana penerapan

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo)

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo) ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo) Mariska Okky Oktaviani Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL

EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL EVALUASI AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PENJUALAN JASA PADA PT TELKOM WITEL SULSEL Oleh : NATANIEL TANAN Pembimbing I : FIRMAN MENNE Email : firman@univ45.ac.id Pembimbing II : MUH. IDRIS Email: idris_55@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan Intern a. Pengertian Pemeriksaan Intern Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kegiatan usaha dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kegiatan usaha dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti sekarang ini, kegiatan usaha dan perdagangan terjadi tidak hanya dalam cakupan antar pulau atau antar kota, melainkan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor industri manufaktur khususnya industri aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah penjualan kendaraan bermotor yang kian

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, perekonomian dunia dihadapkan pada perdagangan bebas dan pasar terbuka. Semua produk dan jasa dari suatu negara akan bebas

Lebih terperinci

Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang

Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang Pemeriksaan Operasional Pada Kegiatan Pemasaran PT Sekawan Kontrindo Palembang Swanny Maretta (swannymaretta@yahoo.com) Rika Kharlina E (rikachan@stmik-mdp.net) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : Pemeriksaan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR Astuty Hasti*) Abstract : Every company has a goal is to earn a profit and stabilize the company's survival. To achieve

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

AUDIT OPERASIONAL PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR AUDIT OPERASIONAL PELAYANAN CUSTOMER SERVICE PADA PELANGGAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : ILVIA AULIA RACHMAH NIM : 2013411039 SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkebunan menjadi salah satu sektor potensial pembangunan Jawa Barat, karena telah mampu memberikan andil besar dalam kehidupan perekonomian. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. Pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The research about annual report from majority industry companies showed a quite large stock amount. A stock is the biggest asset in a company and the value is also very material. One of the purposes

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD)

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD) Pada masa era globalisasi saat ini, agar dapat bertahan dan menonjol di dunia bisnis yang ditekuninya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Setiap pemeriksaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Setiap pemeriksaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Pemeriksaan Secara garis besar dapat dikatakan dengan suatu aktivitas membandingkan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya kemajuan dan berkembang menjadi besar, maka kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

AUDITING 2 (Pemeriksaan Akuntansi 2)

AUDITING 2 (Pemeriksaan Akuntansi 2) Dosen: Christian Ramos K AUDITING 2 (Pemeriksaan Akuntansi 2) Konsep Dasar dan Perilaku Audit Manajemen REFERENSI: Amin Wijaya Tunggal, Audit Manajemen Kontemporer, Penerbit Harvarindo, Jakarta (BOOK)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan garmen PT. X sebagai suatu jenis organisasi laba (profit organization) seperti jenis-jenis usaha berorientasi laba lainnya yang memerlukan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negara-negara

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA

ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA ANALISIS PENERAPAN ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN LABA PERUSAHAAN PADA PT. DUNIA SAFTINDO SURABAYA Loys Forandika Ranti, Siti Rosyafah, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pembangunan dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan di Indonesia baik di bidang jasa, perdagangan, maupun industri yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keadaan yang sebenarnya yang melekat pada objek yang diperiksa. Kriteria

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keadaan yang sebenarnya yang melekat pada objek yang diperiksa. Kriteria BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan a. Definisi Pemeriksaan Secara umum pengertian pemeriksaan adalah proses perbandingan antara kondisi dan kriteria. Kondisi yang dimaksud disini

Lebih terperinci

Eliana Kusuma, Syafi i, Mahsina Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas Bhayangkara Surabaya

Eliana Kusuma, Syafi i, Mahsina Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS FUNGSI DAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA MANAJEMEN PRODUKSI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO) Eliana Kusuma, Syafi i, Mahsina Program

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON)

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PT. Semen Gresik (Persero))

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PT. Semen Gresik (Persero)) ANALISIS AUDIT OPERASIONAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PT. Semen Gresik (Persero)) Roslia Ardiani Hijayati Moch. Dzulkirom AR Achmad Husaini

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO Dwi Ayu Astarinda, Ali Rasyidi, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

MANAJEMEN AUDIT. (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA.

MANAJEMEN AUDIT. (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. MANAJEMEN AUDIT (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. 1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN AUDIT Manajemen audit atau audit operasional adalah proses

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISISAN ALIF WISNU BARATA GATOT IMAM NUGROHO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Internal audit, effectiveness of internal control of sales. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: Internal audit, effectiveness of internal control of sales. Universitas Kristen Maranatha v ABSTRACT Sales activity is one important activity within the company because the sale is affecting the company in maintaining continuity of production of goods. Proceeds from sales of goods production

Lebih terperinci

Majalah Bisnis dan Iptek Vol.7, No. 2, Oktober Yusup, 2014, Audit Manajemen 2014 AUDIT MANAJEMEN

Majalah Bisnis dan Iptek Vol.7, No. 2, Oktober Yusup, 2014, Audit Manajemen 2014 AUDIT MANAJEMEN Majalah Bisnis dan Iptek Vol.7, No. 2, Oktober Yusup, 2014, Audit 58-69 Manajemen 2014 AUDIT MANAJEMEN Maulana Yusup STIE Pasundan Bandung Email: yusup@stiepas.ac.id Abstract In organizing various business

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS JASA AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN SWASTA DI JAWA TESIS

PENGARUH KUALITAS JASA AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN SWASTA DI JAWA TESIS PENGARUH KUALITAS JASA AUDIT TERHADAP KEPUASAN KLIEN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN SWASTA DI JAWA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA

PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA Wahyudi, Ali Rasyidi, Arief Rahman Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI. Oleh. Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ANOA KENDARI Oleh Andi Trisno M. Ch. Rimporok Safaruddin Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan memiliki jenis usaha yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya bertujuan sama, yaitu memperoleh laba yang optimal. Banyaknya perusahaan yang muncul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada banyak pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai audit. Salah satunya menurut William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, sehingga dalam dunia usaha dewasa ini muncul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern),

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern), BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern), mendapatkan laba (profit

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA Megasari Rahayu, Mahsina, Cholifah Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

"ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA

ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA "ANALISIS PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT PITU ANUGRAH UTAMA JORDAN TIBLOLA STIEYPUP Makassar ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana penerapan audit manajemen atas

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah kehidupan yang lebih dinamis, efisien dan efektif. Keadaan ini memaksa manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat dalam dunia teknologi telekomunikasi saat ini membawa perubahan yang sangat drastis dalam segala aktivitas manusia baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Just In Time, Productivity, Profit, output, input, profit margin on sales. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: Just In Time, Productivity, Profit, output, input, profit margin on sales. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Company claimed to process delivery and business on schedule in order not to disappoint all consumer. Therefore, company have to earn to improve productivity by applying Just In Time system. Yardstick

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang terus berkembang dengan pesat telah menyebabkan perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Internal Auditing, Internal Control Sales. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Internal Auditing, Internal Control Sales. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Sales is an element that plays an important role for the company, because of this activity the company earns revenue. Good internal control of sales activity is necessary, for execution of sales

Lebih terperinci

Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena

Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena Audit Operasional Atas Manajemen Sumber Daya Manusia Pada CV. Wijaya Kesuma Sarena Talisda Tiara Tourisa (ti4r4_3007@yahoo.com) Rika Kharlina E (rikachan@stmik-mdp.net) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak:

Lebih terperinci

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG

ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG ABSTRACT ROLE OF OPERATIONAL AUDIT TO INCREASE EFFECTIVENESS HEALTH SERVICES IN EMERGENCY ROOM AT SANTO BORROMEUS HOSPITAL BANDUNG Health is a major requirement for human beings to be able to continue

Lebih terperinci

Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti:

Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti: Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti: Sumber daya Informasi Teknologi sangat memengaruhi kemampuan perusahaan dalam memasuki dan/atau mempertahankan pasar yang telah dikuasai. Hal ini mengharuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari berbagai bidang usaha mengalami kemajuan yang cukup pesat di Indonesia, baik bidang industri maupun bidang yang dituntut menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang The Institute of Internal Auditor telah melakukan redifinisi terhadap internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu aktivitas independen

Lebih terperinci

PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PRINSIP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS (Studi pada PT Pindad (Persero) Turen-Malang)

PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PRINSIP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS (Studi pada PT Pindad (Persero) Turen-Malang) PERAN AUDITOR INTERNAL DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PRINSIP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS (Studi pada PT Pindad (Persero) Turen-Malang) Elizabeth Gilang Septiana Situmeang Dwiatmanto Sri Sulasmiyati Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran sering diartikan oleh banyak orang sebagai kegiatan atau aktivitas dalam menjual beli barang di pasaran. Sebenarnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing Menurut Rahayu dan Suhayati (2010) mendefinisikan auditing sebagai berikut: Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Effectiveness, Health Care, Inpatient, Hospital. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Effectiveness, Health Care, Inpatient, Hospital. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT There is a case on the issue of professionalism hospital that cause unwanted things. In Indonesia, medical malpractice brought to criminal proceedings fairly uncommon or very few that are not

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

APAKAH PEMASARAN ITU?

APAKAH PEMASARAN ITU? APAKAH PEMASARAN ITU? Pemasaran mengidentikkan penjualan dan promosi. Namun, Penjualan hanyalah the tip of marketing iceberg Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran, dan seringkali

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Intern Control, Purchasing.

ABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Intern Control, Purchasing. ABSTRACT The increasing competition makes any company have a must to improve intern control on their operational activities, several of which is function of purchase activities. The aim of conducting this

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis terhadap Pelaksanaan Audit Operasional dalam Kegiatan Operasional

BAB IV. A. Analisis terhadap Pelaksanaan Audit Operasional dalam Kegiatan Operasional BAB IV ANALISIS PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KEGIATAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH (PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Gubeng Surabaya) A. Analisis terhadap Pelaksanaan Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Alfa Motor didukung oleh data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan kuisioner yang telah dilakukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, bidang usaha atau jenis bisnis mencakup bidang yang luas, baik barang maupun jasa. Salah satu

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Aauditor internal, effectiveness of internal control of sales. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Aauditor internal, effectiveness of internal control of sales. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Sales system is one of most important company activity because can yield company earnings stream. Therefore needs existence of effective sales internal control that accountable sales revenue and

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In general company founded to the purpose of to obtaining the profit or advantage. Profit or obtainable advantage if the earnings accepted by bigger than expense to obtain get the the earnings.

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y)

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y) AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Pada PT Bank X Tbk. Kantor Cabang Y) Disusun Oleh: Shafira Aqobah Azzahra NIM. 125020301111039 SKRIPSI Diajukan Sebagai

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas, sehingga setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan banyak tenaga ahli

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung terciptanya kelancaran penyaluran arus barang dan jasa serta memenuhi kebutuhan pokok rakyat.

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha semakin kompleks dan ketat. Keunggulan daya saing (competitive advantage) ditentukan oleh

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 97 103 PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada Oleh * Supardji dan Yulian Suherlin *Dosen

Lebih terperinci

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING Penyebab Resiko Informasi Kecenderungan : Pembuat keputusan menerima informasi yang tidak dapat dipercaya Jauhnya sumber informasi Bias dan motif penyedia informasi Jumlah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. a. Pengertian auditing menurut Agoes (2008:3), auditing:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. a. Pengertian auditing menurut Agoes (2008:3), auditing: 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengauditan 1. Definisi pengauditan a. Pengertian auditing menurut Agoes (2008:3), auditing: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT ABSTRACT Sales is one of the important part from activity business, to increase effectivity and efficiency in sales is necessary to do operational audit.the operational audit is a audit that have

Lebih terperinci

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI Budiman Kusumah Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract: To achieve and organize the organization need guidance and evaluation which

Lebih terperinci

Lampiran 9. Reduksi Hasil Wawancara

Lampiran 9. Reduksi Hasil Wawancara Lampiran 9 Reduksi Hasil Wawancara HASIL REDUKSI CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL No. Indikator Persepsi Subjek Penelitian Teori Kesimpulan 1. Tujuan Audit Operasional 2. Prosedur Audit Operasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Kajian Teori 1. Audit Manajemen Perusahaan memiliki keterbatasan dalam berbagai hal untuk melaksanakan operasional dalam perusahaannya, baik dalam hal kepemilikan sumber daya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit diwujudkan, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINAL SKRIPSI... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini keadaan perekonomian Indonesia sedang dalam tahap pemulihan, akibat dari krisis yang terjadi belakangan ini melibatkan harga kebutuhan sehari-hari

Lebih terperinci