ARFAN JUSUF NIM MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARFAN JUSUF NIM MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK"

Transkripsi

1

2 MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI METODEKARYAWISATA DIKELAS IVSDN 2 TITIDU KECAMATAN KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA ARFAN JUSUF NIM MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Arfan Jusuf Meningkatkan Keterampilan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Melalui Metode Karyawisata di Kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hj. Salma Halidu, S.Pd, M. Pd dan Pembimbing II Dra. Hawa Pattiiha, S.Pd. M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi di Kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi melalui Metode Karyawisata pada siswa kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Tindakan Kelas dengan menggunakan analisis data secara kulitataif yang dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi, analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I meningkat menjadi sejumlah 11 orang atau ketuntasan sebesar 68.75% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 15 orang atau ketuntasan sebesar 93.75%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode karyawisata dapat meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan di kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Kata Kunci: Menulis Karangan Deskripsi, Metode Karyawisata PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pengajaran menulis karangan deskripsi belum terlaksana dengan baik di sekolah. Kelemahannya terletak pada cara guru mengajar, yang pada umumnya kurang bervariasi. Faktor lain yang menyebabkan siswa tidak menyenangi pelajaran menulis karangan deskripsi, di antaranya siswa kurang mampu menulis dan menemui banyak kesulitan dalam mengarang, siswa jarang berlatih menulis serta kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran. Kenyataan menunjukkan bahwa dari 16 orang siswa kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, hanya 5 orang atau persentase sebesar 31.25% yang

3 mampu menulis karangan deskripsi dan 11 orang atau persentase sebesar 68.75% belum mampu menulis karangan deskripsi. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata di kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis : 1 Manfaat Teoritis Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata di kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.. 2 Manfaat Praktis a. Bagi siswa kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, akan terdorong untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata b. Bagi guru pengajar Bahasa Indonesia kelas IV dapat meningkatkan profesionalnya dalam pengelolaan proses pembelajaran dengan penggunaan metode yang tepat. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala sekolah, untuk mengambil kebijakan yang tepat dalam kegiatan pengajaran dengan memanfaatkan metode karyawisata, guna menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, efektif dan efisien bagi para guru-guru di SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. d. Bagi peneliti, hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai upaya pengembangan keilmuan dan merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana di Universitas Negeri Gorontalo KAJIAN TEORETIS Pengertian Menulis Menulis merupakan suatu ciri dari suatu orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan hal ini, Morsey (dalam Tarigan, 2008: 4) mengatakan bahwa menulis dipergunakan, melaporkan dan dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan struktur kalimat. Nurgiyantoro (2010: 296)

4 mengemukakan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan kepada pihak lain secara tertulis. Tugas menulis yang diberikan, secara umum ada dua macam, yaitu: 1) menulis sebagai hasil tanggapan terhadap teks-teks kesastraan, dan (2) menulis kreatif. Kemampuan menulis didefinisikan sebagai kemampuan mengungkapkan gagasan secara logis dan sistematis dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat Menurut Suparno dan Yunus (2007: 1.3) bahwa menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alata atau medianya. Sedangkan menurut Atar (2007: 14) bahwa menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut. Hardini dan Puspitasari (2012: 203) menyatakan bahwa menulis merupakan kemampuan berkomunikasi melalui bahasa yang tingkatkannya paling tinggi. Lain halnya menurut Mulyati (2007: 5.3) menulis adalah suatu proses berpikir dan menungkan pemikiran itu dalam bentuk wacana karangan. Pada dasarnya menulis merupakan proses dalam mencurahkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis. Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang dalam melahirkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain melalui lambang-lambang grafis yang dimengerti oleh penulis itu sendiri maupun orang lain yang memiliki kesamaan pengertian pula terhadap bahasa yang dipergunakannya. Tujuan, Manfaat dan Proses Menulis a. Tujuan Menulis Tujuan menulis menurut Atar (2007: 14) yaitu sebagai berikut: 1) untuk menceritakan sesuatu, menceritakan sesuatu kepada orang lain mempunyai maksud agar orang lain atau pembaca tahu tentang apa yang dialami yang bersangkutan. 2) untuk memberikan petunjuk atau pengarahan, tujuan menulis yang kedua ialah memberikan petunjuk atau pengarahan. 4) untuk menjelaskan sesuatu, apabila kita menghadapi atau membaca berbagai buku pelajaran, tentu kita akan merasakan bahwa buku itu berisi berbagai penjelasan. 5) untuk meyakinkan, orang menulis adalah untuk meyakinkan orang lain tentang pendapat atau pandangannya mengenai sesuatu. 6) untuk merangkum, biasanya orang menulis untuk merangkum sesuatu.

5 Tujuan pembelajaran menulis yang ingin dicapai menurut Solchan (2009:9.6) adalah: (1) Kemampuan anak untuk menulis garis putus-putus, garis lurus, garis lengkung, lingkaran, garis pembentuk huruf; (2) Kemampuan menjiplak dan menebalkan (gambar, lingkaran, bentuk lurus); (3) Kemampuan menyalin (huruf, kata, kalimat, angka arab, kalimat atau beberapa kalimat); (4) Kemampuan menulis huruf, kata dan kalimat sederhana dengan huruf lepas; (5) Kemampuan menulis beberapa kalimat sederhata (terdiri atas 3-5 kata) dengan huruf sambung; (6) Kemampuan menulis kalimat yang didiktekan guru menggunakan huruf sambung dan menuliskannya dengan benar; dan (7) Kemampuan menulis rapi kalimat dengan huruf sambung. b. Manfaat Menulis Sedangkan menurut Yunus dan Suparno (2007: 1.4) menyatakan manfaat dari kegiatan menulis yaitu: 1) peningkatan kecerdasan. 2) pengembangan daya inisiatif dan kreatifitas. 3) penumbuhan keberanian. 4) Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Manfaat menulis dapat dilihat dari dua segi yaitu segi kegunaan dan perannya dalam mengarang, hal ini sejalan dengan pendapat Rusyana (2005:15) bahwa manfaat menulis dapat ditinjau dari segi kegunaan dan manfaat peranan. a. Segi Kegunaan 1) Dalam tulisan penulis menggambarkan atau mendeskripsikan sesuatu baik menggambarkan wujud benda atau mendeskripsikan keadaan sehingga pembaca dapat membayangkan secara jelas apa yang digambarkan atau dideskripsikan penulisnya. 2) Menulis juga bermanfaat untuk memberikan petujunjuk cara melaksanakan sesuatu. Pembaca dapat mengikuti pentunjuk apabila ingin berhasil seperti apa yang diharapkan penulis. Selain itu menulis juga bermanfaat untuk dapat mengingatkan pada sesuatu catatan peristiwa, keadaan, keterangan dengan tujuan mengingat hal-hal penting yang tidak terlupakan. b. Manfaat Peranan 1) Peranan menulis terdiri dari penataan, pengawetan, penciptaan dan penyampaian. Manfaat menulis dari sisi penataan yakni saat menulis terjadi penataan terhadap gagasan, pikiran, pendapat, imajinasi dan penataan terhadap penggunaan bahasa untuk mewujudkan tulisan itu. 2) Manfaat pengawetan yakni hal-hal yang ditulis dapat disimpan dan dibaca kembali pada saat yang lain baik oleh penulis sendiri maupun oleh orang lain, karena diutarakan secara tertulis. Manfaat penciptaan maksudnya adalah melalui kegiatan

6 menulis dapat bermanfaat menciptakan sesuatu yang baru di antara gagasan, pikiran, pendapat atau imajinasi itu mungkin tidak ada sebelumnya atau tidak demikian susunannya. 3) Menulis juga bermanfaat dalam penyampaian gagasan, pikiran, imajinasi yang sudah ditata dan diawetkan dalam wujud tulisan dapat dibaca atau disampaikan kepada yang lain. c. Proses Menulis Kita dapat melakukan kegiatan penulisan itu sebagai satu kegiatan tunggal jika yang ditulis ialah sebuah karangan yang sederhana, pendek, dan bahannya sudah siap di kepala. Akan tetapi, sebenarnya kegiatan menulis itu adalah suatu proses, yaitu proses penulisan. Menurut Suparno (2007: 1.14) seorang penulis dalam melakukan kegiatannya harus melalui beberapa tahap, yaitu tahap pramenulis, penulisan, dan revisi. a. Tahap prapenulisan, ditentukan hal-hal pokok yang akan mengarahkan penulis dalam seluruh kegiatan penulisan itu. Tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis dan mencakup beberapa langkah kegiatan yaitu menentukan topik, membatasi topik, menentukan tujuan, menentukan bahan, dan menyususun kerangka karangan. b. Tahap penulisan, dilakukan apa yang telah ditentukan itu yaitu mengembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat, satuan paragraf, bab atau bagian, sehingga selesailah buram (draft) yang pertama. c. Tahap revisi, dilakukan kegiatan membaca dan menilai kembali apa yang sudah ditulis, memperbaiki, mengubah, bahkan jika perlu memperluas tulisan tadi. Pada tahap ini, biasanya kita meneliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan catatan kaki, daftar pustaka, dan sebagainya. a. Pra-Menulis b. Saat Menulis c. Merevisi. d. Mengedit Menurut Depdiknas (2009:41) menulis memiliki tahapan sebagai berikut: e. Mempublikasikan Pengertian Karangan Menurut Dhiwie (2010: 1) karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah

7 narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Adapun manfaat dalam menulis karangan yaitu 1. Melatih berpikir tertib dan teratur karena menulis ikarangan harus mengikuti tata cara penulisan yang sudah ditentukan prosedur tertentu, metode dan teknik, aturan / kaidah standar, disajikan teratur, runtun dan tertib. 2. Memberikan gambaran tentang ide dan gagasan yang terdapat dalam karangan. 3. Dapat memahami isi dari karangan. Menurut Suparno dan Yunus (2007: 3.1) bahwa mengarang pada hakekatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulis. Ciri-Ciri Karangan Menurut Atar (2007: 66) mengemukakan terdapat lima ciri-ciri dari karangan yaitu: a. Karangan memperlihatkan detil atau rincian tentang objek. b. Karangan lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca. c. Karangan umumnya menyangkut objek yang dapat di indera oleh panca indera sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia. d. Penyampaian karangan deskripsi dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah, da organisasi penyajian lebih umum menggunakan susunan ruang. Karangan Deskripsi Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca (Gie, 2002: 3). Unsur-unsur karangan menurut Gie (2002: 4) ada empat, yaitu gagasan yang berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang, tuturan yang berbentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca, tatanan yaitu tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas dan aturan serta teknik sampai merencanakan rangka dan langkah, serta wahana yang berfungsi sebagai sarana penghantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata dan gramatika serta retorika. Kata deskripsi berasal dari kata bahasa latin Describere yang berarti menggambarkan atau memeriksa suatu hal. Dari segi istilah deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya (Suparno dan Yunus, 2007: 4.6). Karangan deskripsi bermaksud menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu, dengan sifat dan gerak-geriknya, atau sesuatu yang lain kepada pembaca. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sumarlam (2003: 210) wacana deskripsi pada dasarnya berupa rangkaian tuturan yang memaparkan atau melukiskan sesuatu baik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan penuturnya. Tujuan yang ingin dicapai oleh wacana ini adalah tercapainya pengalaman yang agak imajinatif terhadap sesuatu, sehingga

8 pembaca atau pendengar merasa seolah-olah ia mengalami atau mengetahuinya secara langsung. Ciri-Ciri Karangan Deskripsi Menurut Atar (2007: 66) mengemukakan terdapat lima ciri-ciri dari menulis karangan deskripsi yaitu: e. Karangan deskripsi memperlihatkan detil atau rincian tentang objek. f. Karangan deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca. g. Karangan deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat di indera oleh pancaindera sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia. h. Penyampaian karangan deskripsi dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah, da organisasi penyajian lebih umum menggunakan susunan ruang. Metode Karyawisata Metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Dalam proses belajar mengajar, tentunya terdapat metode pembelajaran. Menurut Hardini dan Puspitasari (2012: 13) metode pembelajaran merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan siatuasi pengajaran yang menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Menurut Sabri (dalam Hardini dan Puspitasari, 2012: 39) bahwa metode karyawisata berarti kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar. Karyawisata merupakan suatu cara penyaijan bahan pelajaran dengan membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari. Selanjutnya Djamarah dan Zain (2010: 93-94) mengatakan bahwa metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum dan sebaginya. Menurut Saiful (dalam Budi, 2007: 28) metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak kesuatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya. Sementara menurut Wijaya dan Rusyan (dalam Budi, 2008) merupakan persiar atau ekskursi oleh para siswa untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Ibrahim dan Syaodih (2010:

9 107) menyebutkan bahwa metode karyawisata adalah mengajak siswa mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawista Metode karyawisata menurut Djamarah dan Zain (2010: 94) mempunyai bebrapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: 1. Kelebihan metode karyawisata 1) Karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran. 2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat. 3) Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa. 4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual. 2. Kekurangan metode karyawisata 1) Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah. 2) Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang. 3) Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar terjadi tumpang tinfih waktu dan kegiatan selama karyawisata. 4) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan utama, sedang unsur studinya menjadi terabaikan. 5) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan. METODE PENELITIAN Metode Tindakan Kelas dengan menggunakan analisis data secara kulitataif yang dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi, analisis dan refleksi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 1. Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I Pemantauan aspek-aspek yang yang dilakukan oleh guru pengamat I dan pengamat II dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dengan jumlah jumlah 24 aspek. Hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh pengamat I dan Pengamat II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I

10 No I PRA PEMBELAJARAN Aspek Yang Diamati Kwalifikas i P 1 P 2 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2. Melakukan kegatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dalam karakteristik siswa 8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9. Menguasai kelas 10. Melaksnakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11. Melaksanakan pemebalajarn yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaa positif Melaksanakan pemebalajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 13. Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik 15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pemebelajaran 17. Menunjukka sikap terbuka terhadap respon siswa 18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar Memantau kemajuan belajar selama proses 20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 21. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 22. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian

11 remedi/pengayaan III PENUTUP 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi / pengayaan Total Presentase (%) Berdasarkan hasil pemantauan dari 24 aspek yang diamati pada peneliti, belum semuanya dilaksanakan. Pengamat 1 hanya sekitr 20 aspek atau 83.33%. Pengamat II sejumlah 21 aspek atau 87.5%. sedangkan 4 aspek belum terlaksana dengan baik oleh peneliti, aspek tersebut meliputi 1) mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, 2) Melaksanakan pembalajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaa positif, 3) Menggunakan media secara efektif dan efisien. 4) Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar. 2. Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Tingkat keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 2. Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Melalui N o Aspek yang diamati Metode Karyawisata Pada Siklus I Kriteria Jumlah Persentas e 1 Isi Gagasan Mampu 10 orang 62.5 Tidak Mampu 6 orang Urutan dalam Paragraf Mampu 11 orang Tidak Mampu 5 orang Pemakaian Bahasa Mampu 9 orang Tidak Mampu 7 orang 43.75

12 4 Objek Mampu 13 orang Tidak Mampu 3 orang Dari 4 aspek yang diamati di atas dapat dijelaskan bahwa sejumlah 11 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 68.75%. Sedangkan 5 orang siswa mendapat kriteria kurang mampu atau sebesar %. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 3. Evaluasi Keterampilan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Melalui Metode Karyawisata Pada Siklus I Adapun hasil keterampilan siswa menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus I No Nama Siswa Kriteria Tidak Mampu Mampu 1 Agus Polamolo 50 2 Alfi Ciptorejo Fikran Pou Isran Bakari 62 5 Satrio Amir Hartin Kadim Hasna Liango Indriyawati Datau Indri A. Lapunu Kriatiani Parengkoan Maryam Datau Maryam Adam Siskawati Halu Sintia K. Apiah Sri Nelsi Djiuna Wisna Datau 100 Jumlah 5 11 Persentase 31.25% 68.75% Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I adalah sejumlah 11 orang siswa yang mampu atau sebesar 68.75% dan 5 orang tidak mampu 31.25%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa proses pembelajaran keterampilan siswa pada materi menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata pada siklus I belum berjalan dengan baik. Sehingga perlu dilaksanakan tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

13 1. Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Pengamatan aspek-aspek yang dilakukan oleh guru pengamat dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: N o Tabel 4: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II Aspek Yang Diamati Kwalifikasi P 1 P 2 I PRA PEMBELAJARAN 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan Materi Pembelajaran 3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 5 Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B Pendekatan/Strategi Pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dalam karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksnakan pembelajaran yang bersifat kontektual 11 Melaksanakan pemebalajarn yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaa positif 12 Melaksanakan pemebalajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Menghasilkan pesan yang menarik

14 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D Pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pemebelajaran 17 Menunjukka sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar E Penilaian proses dan hasil belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F Penggunaan bahasa 21. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 22. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan III PENUTUP 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 24 Melaksanakn tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi / pengayaan Total Presentase (%) Berdasarkan hasil pemantauan dari 24 aspek yang diamati pada peneliti, semuanya sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dicapai berdasarkan perbaikan yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan kekurangan yang terdapat dalam tindakan siklus I. 1. Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Secara garis besar aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

15 Tabel 5: Hasil Pengamatan Keterampilan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Melalui Metode Karyawisata Pada Siklus II N o Aspek yang diamati Kriteria Jumlah Persentas e 1 Isi Gagasan Mampu 12 orang 75% Tidak Mampu 4 orang 25% 2 Urutan dalam Paragra 3 Pemakaian Bahasa Mampu 14 orang 87.5% Tidak Mampu 2 orang 12.5% Mampu 13 orang 81.25% Tidak Mampu 3 orang 18.75% 4 Objek Mampu 13 orang 81.25% Tidak Mampu 3 orang 18.75% Rumus : Nilai = Jumlah aspek yang diperoleh Total jumlah siswa X 100 Dari hasil pengamatan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata dari 16 jumlah siswa dengan 5 aspek yang diamati, sejumlah 15 orang siswa mampu atau sebesar 93.75%, dan 1 orang siswa mendapat kriteria tidak mampu atau sebesar 6.25%. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 2. Evaluasi Keterampilan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Melalui Metode Karyawisata Pada Siklus II Hasil keterampilan siswa pada materi menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata dapat dilihat pada tabel halaman berikutnya: Tabel 6: Nilai Evaluasi Siswa Pada Siklus II No Nama Siswa Kriteria Tidak Mampu Mampu 1 Agus Polamolo Alfi Ciptorejo Fikran Pou Isran Bakari Satrio Amir Hartin Kadim 50-7 Hasna Liango Indriyawati Datau Indri A. Lapunu Kriatiani Parengkoan - 75

16 11 Maryam Datau Maryam Adam Siskawati Halu Sintia K. Apiah Sri Nelsi Djiuna Wisna Datau Jumlah 1 15 Persentase 6.25% 93.75% Beradasrkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa; 1) Terdapat sejumlah 16 orang siswa yang mampu atau sebesar 93.75% dengan perolehan nilai 70 keatas dan telah melebihi target yang telah ditetapkan; 2) Terdapat sejumlah 1 orang siswa atau sebesar 6.25% yang belum mampu dengan perolehan nilai 65. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat disimpulkan bahwa; melalui metode karyawisata dapat meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata tahun pelajaran 2012/2013. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai hasil tes keterampilan siswa menulis karangan deskripsi melalui metode karyawisata pada kondisi awal adalah 31.25% setelah diberikan tindakan perbaikan pada siklus I, meningkat menjadi 68.75%. Sedangkan pada siklus II nilai yang dicapai siswa meningkat sebesar 93.75%. Saran 1. Untuk Guru a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran melalui metode karyawisata dalam meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi. b. Mengevaluasi efisien dan efektivitas penerapan melalui metode karyawisata untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi. c. Memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan penguatan, sehingga siswa dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik. 2. Untuk Siswa

17 a. Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan berusaha meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi. sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. b. Memiliki rasa senang melalui metode karyawisata maupun penggunaan alat peraga yang tersedia. c. Kepada siswa yang sudah berusaha mengikuti pembelajaran jangan merasa bosan untuk memberi contoh dengan cara belajar bersama (kelompok) dengan teman yang lain. 3. Para Peneliti Kepada peneliti lainnya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, untuk menentukan faktor-faktor lain yang dapat mendukung keterampilan siswa menulis karangan deskripsi. sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. DAFTAR PUSTAKA Aisyah Nyimas, dkk Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas. Djamarah Bahri Syaiful dan Zain Anwar Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas Panduan Untuk Guru Membaca dan Menulis Permulaan Untuk Kelas 1, 2, 3. Jakarta: Depdiknas Dhiwie Pengertian Karangan. Diakses tanggal 16 Maret 2013 Fance Malinggong Penggunaan Metode Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi menulis karangan di kelas IV SDN I Luwuk. (Skripsi). Luwuk: UNTAD. Hardini, Isriani dan Puspitasari Dewi Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia. Ibrahim dan Syaodih, Nana Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Muda, Ahmad Kamus Lengkap bahasa Indoensia. Reality Publisher. Nurgiyantoro Burhan Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbahasa Berbasis Kompetensi, Yogyakarta: BPFEE Yogyakarta.

18 Rahardjo, Marsudi Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran Di SD. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. Rusyana Yus Bahasa dan Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Safari Pengujian dan Penilaian Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Kartanegara. Sukajati Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Solchan TW., Mulyati Yetty., Syarif M Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Uno, Hamzah Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Yunus Mohamad dan Suparno Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Menulis Menulis merupakan suatu ciri dari suatu orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting baik secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DALAM BENTUK PARAGRAF MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS V SDN 6 BATUDAA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DALAM BENTUK PARAGRAF MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS V SDN 6 BATUDAA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DALAM BENTUK PARAGRAF MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS V SDN 6 BATUDAA VERANITA I. RAHMOLA NIM. 151 409 434 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Menulis Menurut Nurgiyantoro (2001:191) bahwa menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola berbahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF MELALUI KARTIN LAURESTABO NIM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF MELALUI KARTIN LAURESTABO NIM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF MELALUI KARTIN LAURESTABO NIM. 151 409 376 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PEMBIMBING

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA RUMPANG MELALUI MAJALAH ANAK PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BULANGO ULU KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA RUMPANG MELALUI MAJALAH ANAK PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BULANGO ULU KABUPATEN BONE BOLANGO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA RUMPANG MELALUI MAJALAH ANAK PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BULANGO ULU KABUPATEN BONE BOLANGO MARYAM MOHAMAD MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu gabungan huruf, kata, dan kalimat yang menghasilkan suatu tuturan atau ungkapan secara terpadu sehingga dapat dimengerti dan digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bahasa itu akan dimengerti orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Menulis 2. 1. 1 Pengertian Menulis Menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Sarana mewujudkan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PENGUMUMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN 2 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PENGUMUMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN 2 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PENGUMUMAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN 2 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO SRI NOVIANTI TONUO NIM. 151 409 199 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis adalah salah satu kompetensi dasar yang perlu dikuasai oleh siswa SD. Menulis juga merupakan kemampuan berbahasa tulis dan sebagai salah satu dari empat keterampilan

Lebih terperinci

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Menulis Deskripsi Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri (Moeliono, 2005: 707). Menulis merupakan keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan kepada pihak lain secara

BAB II KAJIAN TEORI. menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan kepada pihak lain secara BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Menulis Burhan Nurgiyantoro (2010: 296) mengemukakan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan kepada pihak lain secara tertulis. Tugas menulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup panjang. Selain fasilitator dan motivator guru dituntut profesional dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen penting yang

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting didalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan digunakan sebagai bahasa nasional sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di bangku Sekolah Dasar merupakan langkah awal siswa dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh siswa di bangku Sekolah Dasar berdasarkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA Agustian SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bahasa dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk membantu anak didik yang sedang berusaha untuk memperoleh atau mengembangkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan berbahasa. Keempat jenis keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA Oleh Novita Tabelessy Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Abstrak:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, serta dalam berbagai keperluan yang beragam yang disesuaikan dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah 0 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUTDOOR STUDY) DI NDAYU PARK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2008 / 2009 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup panjang. Selain fasilitator dan motivator, guru dituntut profesional dalam

Lebih terperinci

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi ISSN 2354-6948 Penerapan Metode Pengamatan Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Malasan Wetan 02 Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo Didit Yulian Kasdriyanto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan untukmemenuhi salah satu persyarata dalam mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara

BAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara sistematis dan logis, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi pembelajaran

Lebih terperinci

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014 1 2 Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Florenta Winda Herlina Pardede 2103111025 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Nama Nim Tempat Praktek :... Kelas :... Mata Pelajaran :... Tanggal :... Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA Herlina, Kaswari, Heri Kresnadi Prodi PGSD FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia memiliki implikasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang tidak terlepas dari teks dalam bentuk lisan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI 1 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya

Lebih terperinci

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

Aas Asiah   Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI 255 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MUIHAMMAD BAKRI ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia maka setiap orang dituntut untuk terampil dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa merupakan suatu keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam pengembangan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). 26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Beberapa orang ahli memberikan pengertian tentang belajar sperti yang ditulis oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Beberapa orang ahli memberikan pengertian tentang belajar sperti yang ditulis oleh BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar Beberapa orang ahli memberikan pengertian tentang belajar sperti yang ditulis oleh Nana Sudjana (1989 : 5) Mouly, belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku siswa agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni serta dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Graaves dalam Masnur Muslich (2010:121). Fungsi dasar pengajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Graaves dalam Masnur Muslich (2010:121). Fungsi dasar pengajaran BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Menulis Menulis sangat penting di sekolah dasar khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. adapun fungsi menulis menurut pendapat Graaves dalam Masnur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam bidang pendidikan proses pembelajaran di sekolah menjadi pilar utama. Karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan dari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang sangat kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dimaksud adalah guru. Guru merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang guru yang berhasil akan selalu memerhatikan tujuan pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kokom (2014, hlm. 3) pembelajaran didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan sehari-hari dalam lingkungan sekolah siswa tidak akan terlepas dengan aktifitas menulis. Hal tersebut dikarenakan dari menulis siswa memindahkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai siswa SMA. Sebab, keterampilan menulis argumentasi sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana, 2001: 1). Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang memegang peran penting dalam dinamika peradaban manusia. Dengan menulis orang dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi bahasa Indonesia dibagi menjadi 4 aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek ini saling berkaitan satu dengan yang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang strategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia, sebab pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Nurgiyantoro (2001: 191) Menulis merupakan kemampuan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Nurgiyantoro (2001: 191) Menulis merupakan kemampuan BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Pengertian Menulis Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menurut Nurgiyantoro (2001: 191) Menulis merupakan kemampuan menggunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012 KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ARIF NUGROHO A 310030103

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan berbahasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berperan penting dalam dunia pendidikan, yaitu pada saat menyampaikan materi kepada peserta didik di sekolah khususnya saat penyampaikan materi bahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7 Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Kenyataannya di SMK Farmasi Bakti Kencana Banjar beberapa siswa diantaranya kurang mampu menggunakan imajinasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN Oleh: Arif Pratomo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis 1. Pengertian Menulis Menurut Dalman (2014, hlm. 3) menulis merupakan suatu kegiatan berkomunikasi dalam bentuk penyampaian pesan (informasi) secara tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pemerolehan empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SDN I GRANTING JOGONALAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah 8 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakekat Menulis Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang tulisan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang paling sulit. Hal ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Sri Jumini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci