BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi bahasa Indonesia dibagi menjadi 4 aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek ini saling berkaitan satu dengan yang lain (Tarigan, 1983). Dari keempat aspek tersebut, peneliti akan meneliti kemampuan menulis siswa kelas IV SD. Menulis merupakan suatu hal yang sangat penting dan lebih sulit dikuasai dibanding kemampuan berbahasa yang lain. Kemampuan menulis mensyaratkan penguasaan terhadap materi yang akan dijadikan bahan cerita atau ide cerita, tata cara menulis, dan pilihan kata yang padu. Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Banyubiru 01 cukup tinggi yaitu 75. Jika penilaian bahasa Indonesia secara keseluruhan, banyak siswa yang tuntas dari KKM ini. Hasil belajar para siswa dilihat dari nilai tes semester I mata pelajaran bahasa Indonesia tahun ajaran yakni sebanyak 100% siswa atau 24 siswa tuntas dari KKM. Namun, ketika dilihat aspek menulis saja dengan perintah membuat surat dinas, masih terdapat 41,66% atau 10 siswa belum tuntas dari KKM. Hal tersebut dipicu dengan siswa yang sering melupakan penulisan yang sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) seperti dalam penggunaan tanda baca. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas IV SD Negeri Banyubiru 01, kemampuan menulis siswa di kelas tersebut belum menggembirakan. Siswa cenderung menulis seenaknya sendiri. Selama observasi, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang mempengaruhi kemampuan menulis siswa. Saat menulis, siswa sering melupakan penulisan ejaan yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), ditambah dengan minimnya 1

2 2 pendampingan guru saat kegiatan menulis dan minimnya pemberian saran kepada siswa setelah mereka mengumpulkan hasil menulis tersebut. Ditinjau dari permasalahan yang terjadi, maka dibutuhkan suatu teknik pembelajaran yang dapat menjadi sarana pengingat penggunaan tanda baca dan penulisan huruf kapital, penulisan ide-ide siswa, penyusunan ide secara runtut, meningkatkan bimbingan dan pemantauan siswa saat menulis, merangsang kemampuan berpikir kritis siswa, serta menyajikan bagan atau gambar sebagai pengingat hal-hal yang akan ditulis dan tanda baca yang perlu diperhatikan saat menulis. Teknik yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah teknik silent card shuffle dan brainstorming. Kedua teknik tersebut dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan sistematis serta menjadi panduan siswa saat menulis. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Teknik Silent Card Shuffle dan Brainstorming dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa Kelas IV pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Banyubiru 01. B. Identifikasi Masalah Bahasa Indonesia merupakan sarana interaksi atau komunikasi melalui pesan. Pesan dapat berupa ide (gagasan), keinginan, kemauan, atau perasaan yang dituangkan dalam wujud tulisan. Menulis merupakan sebuah proses secara bertahap, meliputi penentuan topik, pencarian ide atau informasi tentang topik tersebut, penulisan kerangka karangan, penyusunan paragraf, penyuntingan, dan pemublikasian. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan menulis tidak bisa sekali jadi. Hal ini kontradiktif dengan kenyataan di kelas IV SD Negeri Banyubiru 01 dimana peneliti menemukan masalah sebagai berikut: 1. Dalam penulisan paragraf siswa tidak memperhatikan letak tanda baca, penggunaan huruf kapital dan penulisan ejaan suatu kata,

3 3 2. Seringnya penulisan kata bahasa Jawa dalam penulisan cerita bahasa Indonesia yang menunjukkan minimumnya perbendaharaan kata, 3. Siswa menulis sesuai dengan apa yang mereka ingat, sehinggga terkadang ditemukan ide yang sama dari kalimat yang berbeda atau ide-ide yang tidak runtut atau bolak balik, 4. Guru terpaku pada buku paket sehingga siswa terbiasa meniru tanpa berpikir aktif dalam pengutaraan ide untuk penulisan, 5. Siswa enggan bertanya kepada guru mengenai kata yang ia butuhkan, 6. Kurangnya pemantauan guru saat kegiatan menulis berlangsung, 7. Kegiatan menulis dilakukan sekali jadi, 8. Siswa mencari tugas di internet. C. Pemecahan Masalah Aspek menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek yang paling sulit diantara tiga aspek bahasa yang lain yaitu mendengarkan, berbicara, dan membaca. Menulis membutuhkan latihan bertahap. Siswa sering melupakan penggunaan tanda baca saat menulis. Siswa cenderung asal menulis tanpa memperhatikan urutan ide karena siswa terbiasa dengan menulis sekali jadi, sehingga siswa menulis apa yang siswa ingat dan keluar dari otak mereka tanpa memeriksa ulang apakah ide tersebut sudah diutarakan atau belum. Pendampingan guru terhadap siswa saat menulis juga minim sehingga menimbulkan kebiasaan negatif siswa yang tidak peduli urutan ide maupun penulisan ejaan dan tanda baca. Menurut Tarigan, menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Dengan demikian, tulisan seharusnya ditulis dengan penulisan ejaan dan tanda baca yang benar serta menggunakan kalimat yang runtut sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas

4 4 (PTK) dengan menggunakan teknik silent card shuffle dan teknik brainstorming yang mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa. Pelaksanaan teknik silent card shuffle dapat membantu siswa mengurutkan ide cerita sehingga kalimat menjadi runtut, sedangkan teknik brainstorming dapat memfasilitasi jalannya diskusi yang dilakukan dalam pembelajaran, sebagai tempat penuangan ide-ide (gagasan) siswa, dan pengingat siswa tentang penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Apabila siswa dapat menuangkan ide, mengurutkan ide-ide tersebut, dan menulis dengan ide cerita yang runtut serta memperhatikan penulisan ejaan dan tanda baca yang sesuai EYD maka kemampuan siswa akan meningkat. Siswa memiliki langkah dan urutan yang jelas serta catatan sebagai pengingat tentang hal penting dalam penulisan yang menjadi guideline dalam kegiatan menulis tersebut. Hal ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa di kelas IV SD Negeri Banyubiru 01. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan teknik silent card shuffle dan brainstorming dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri Banyubiru 01? 2. Bagaimana penerapan teknik silent card shuffle dan brainstorming dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri Banyubiru 01? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan penerapan teknik silent card shuffle dan teknik brainstorming dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan

5 5 memperhatikan unsur kebahasaan dan ide-ide siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri Banyubiru 01. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran dan bukti penggunaan teknik silent card shuffle dan brainstorming dari penelitian sebelumnya oleh Martanti (2013) dan Fiaji (2011) sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. 2. Manfaat praktis a. Bagi siswa 1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan ide/ gagasan, dan pendapat dengan menggunakan teknik silent card shuffle dan teknik brainstorming, 2) Meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan memperhatikan tanda baca dan penggunaan ejaan serta urutan ide dari cerita yang dibuat. b. Bagi guru 1) Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran inovatif dan kreatif. 2) Guru dapat menerapkan teknik silent card shuffle dan teknik brainstorming dalam pembelajaran menulis. 3) Memperluas pengetahuan dan pemahaman guru terhadap pembelajaran keterampilan menulis. c. Bagi sekolah 1) Memberikan masukan bagi sekolah dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan pengolahan materi mengajar dalam pelaksanaan pendidikan. 2) Sebagai wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan penelitian.

6 6 d. Bagi peneliti lain 1) Menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya untuk ikut meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan strategi pembelajaran lain yang kreatif dan inovatif. e. Bagi peneliti 1) Memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar S1 PGSD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik terdiri empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam pelaksanaannya keempat

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting didalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan digunakan sebagai bahasa nasional sehingga

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Deskripsi memiliki makna gambaran. Gambaran akan suatu keadaan atau perwujudan sebuah benda atau seseorang. Mendeskripsikan adalah cara agar seorang pembaca dapat membayangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis adalah salah satu kompetensi dasar yang perlu dikuasai oleh siswa SD. Menulis juga merupakan kemampuan berbahasa tulis dan sebagai salah satu dari empat keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditularkan dari pendidikan (Zulela, 2009: 3.17) Ruang lingkup mata

BAB I PENDAHULUAN. yang ditularkan dari pendidikan (Zulela, 2009: 3.17) Ruang lingkup mata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia SD merupakan pembelajaran yang paling utama, terutama di SD kelas rendah (I dan II). Dikatakan demikian, dengan bahasalah siswa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan suatu proses untuk memberikan pengaruh, bantuan, atau tuntunan yang diberikan kepada setiap orang ketika sejak lahir pada umumnya. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga merupakan mata pelajaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya bahasa adalah alat yang berfungsi untuk berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Nur Fitriana Rahmawati 1, Julia 2, Prana Dwija Iswara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang urgen peranannya dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antarmanusia. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan. Bahasa dijadikan sebagai alat komunikasi untuk melakukan sosialisasi satu sama lain. Melalui bahasalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan berbahasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambang atau tanda dan selalu mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia menyampaikan pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ENTENG KARYANA, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ENTENG KARYANA, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Setiap melakukan kegiatan pasti diperlukan suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang besar dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi satu kesatuan dengan suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting peranannya bagi rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satusatunya bahasa yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan urutan perolehan keterampilan berbahasa, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menulis di Sekolah Dasar memiliki beberapa bagian serta tahapan-tahapan dalam pengaplikasiannya. Bagian-bagian tersebut perlu diaplikasikan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus mengandung pengertian,

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikhlasiah As ar, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikhlasiah As ar, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran keterampilan menulis menjadi aspek pembelajaran Bahasa Indonesia yang mendapat porsi lebih besar dari pada keterampilan berbahasa yang lainnya. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa adanya bahasa setiap orang akan merasa kesulitan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia atau peserta didik dengan cara mendorong kegiatan belajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Kegiatan menulis menjadikan siswa aktif dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI KELAS VI SD NEGERI 1 JIMBUNG KECAMATAN KALIKOTES KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA Herlina, Kaswari, Heri Kresnadi Prodi PGSD FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar pendidikan. Pengertian belajar telah banyak didefinisikan oleh para ahli Menurut Gagne (1985) dikutip dari (Anitah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan berita siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Khozin Amin Sutiknyo Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondusif bagi pengembangan dirinya secara maksimal. Kegiatan proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. kondusif bagi pengembangan dirinya secara maksimal. Kegiatan proses belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sekolah dasar merupakan ujung tombak dalam pendidikan.pada tahapan ini siswa belajar secara aktif, karena ada dorongan dan suasana yang kondusif bagi pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif melalui penelitian tindakan kelas yang di fokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari empat keterampilan berbahasa. Dilihat dari proses pemerolehan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari empat keterampilan berbahasa. Dilihat dari proses pemerolehan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan atau keterampilan mengarang merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan berbahasa. Dilihat dari proses pemerolehan berbahasa, mengarang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki untuk dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari manusia. Melalui bahasa, manusia dapat menjalin komunikasi satu sama lain dengan lancar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis karangan merupakan kompetensi dasar yang harus dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. Terdapat beberapa kompetensi dasar yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik 18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar komunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana, 2001: 1). Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting di sekolah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah di ajarkan mulai jenjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Bahasa Indonesia mempunyai peran penting dalam pengembangan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa tersebut yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki peran sangat penting untuk diajarkan dalam kehidupan manusia. Dengan keterampilan

Lebih terperinci

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memerlukan bahasa untuk berinteraksi. Dengan bahasa manusia dapat berekspresi, menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat. Bahasa mencerminkan pikiran seseorang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi pembelajaran

Lebih terperinci

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share

Kata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidupnya. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidupnya. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi Bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan bahasa Indonesia baik sebagai Bahasa Nasional maupun sebagai Bahasa Negara sangat strategis dalam kehidupan bangsa dan Negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai strategis. Pada jenjang inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat membaca karya sastra sama halnya dengan minat membaca, namun minat membaca karya sastra lebih diarahkan dan difokuskan dalam bidang sastra baik itu puisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006 : 317), secara umum mata pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting dalam komunikasi di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbahasa merupakan salah satu perilaku dari kemampuan manusia, sama dengan kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun bersiul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan dalam berbahasa di sekolah biasanya

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V MADRASYAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH TEMPURSARI, NGAWEN, KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh lebih dari separuh penduduk dunia. Bahasa tersebut berperan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh lebih dari separuh penduduk dunia. Bahasa tersebut berperan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Prancis merupakan bahasa internasional kedua yang banyak digunakan oleh lebih dari separuh penduduk dunia. Bahasa tersebut berperan sebagai bahasa pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi medium untuk menggerakkan dan mengangkat manusia pada harkat yang paling tinggi. Karya sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup panjang. Selain fasilitator dan motivator guru dituntut profesional dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa dibagi menjadi dua bagian yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sadar dapat mengembangkan aspek potensial dalam dirinya terhadap. sehingga Allah meninggikan kedudukannya beberapa derajat.

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sadar dapat mengembangkan aspek potensial dalam dirinya terhadap. sehingga Allah meninggikan kedudukannya beberapa derajat. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya dalam memberdayakan suatu bangsa adalah melalui pendidikan. Sebagai ujung tombak perubahan, pendidikan mempunyai peranan untuk mengoptimasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis adalah keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan baik secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci