RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PERENCANAAN PENGADAAN ASET KOMPUTER (STUDI KASUS: PT. PLN (PERSERO) UPJ NGAGEL)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PERENCANAAN PENGADAAN ASET KOMPUTER (STUDI KASUS: PT. PLN (PERSERO) UPJ NGAGEL)"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PERENCANAAN PENGADAAN ASET KOMPUTER (STUDI KASUS: PT. PLN (PERSERO) UPJ NGAGEL) Rofita Dewi 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya, rofita89@yahoo.co.id Abstract : Planning is the beginning of all management activities. Currently in collecting data, maintenance records and computer replacement plan is still done manually. So the PT. PLN (Persero) Ngagel UPJ can not know the value of the total assets of each computer and maintenance costs incurred each computer. It required a system or application that is able to record a computer, computer maintenance records and provide value gains and losses computers. So the PT. PLN (Persero) Ngagel UPJ can know every computer asset value and the value of the benefits and value of the cost of each computer by computer maintenance history. Based on the reference electronic asset management information system that has been there, (Susilo, 2011), the process of data collection, maintenance records and calculating the value of assets can be done with computer management information system assets. And to calculate the benefits and costs of the computer can be calculated by the method of cost and benefit analysis. By knowing the value of the benefits and value of the cost of each computer, then PT. PLN (Persero) Ngagel UPJ can determine which computers need to be replaced or maintained with the computer repair specifications. Keywords: perencanaan pengadaan, cost benefit analysis. Perencanaan merupakan proses awal dari seluruh kegiatan manajemen. Untuk mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan perencanaan yang matang. Tanpa adanya perencanaan sangat sulit untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, sebab dari perencanaanlah perusahaan dapat mengetaui langkah apa yang akan dilakukan. Pengadaan aset di PT. PLN (Persero) UPJ Ngagel berdasarkan keputusan direksi nomor 066. K/DIR/2011 dapat dilaksanakan melalui empat metode, yaitu pelelangan yang dilakukan terbuka atau pemilihan langsung atau penunjukkan langsung atau pembelian langsung. Metode ini dapat disesuaikan dengan besarnya proyek pengadaan, namun untuk pengadaan inventaris perkantoran (seperti alat tulis menulis, pembelian alat untuk reparasi) metode pembelian langsung dijadikan pilihan utama. Metode pembelian langsung tidak memerlukan panitia khusus karena tidak menggunakan tenaga dari luar (out sourcing). Hal pertama yang dilakukan dalam proses pengadaan adalah merencanakan aset yang perlu dilakukan pengadaan selama satu periode (1 tahun). Dalam merencanakan pengadaan aset komputer pada PT. PLN (Persero) UPJ Ngagel tidak mempertimbangkan masa manfaat komputer

2 yang akan datang, melainkan dengan memperkirakan sendiri komputer yang akan diganti dengan hanya melihat spesifikasi komputer terendah. Sistem yang digunakan saat ini tentunya membuat perencanaan pengadaan komputer tidak tepat, sehingga dapat menyebabkan kerugian diantaranya tidak akuratnya perencanaan, pemborosan waktu dan tenaga karena teknisi mereparasi komputer yang sama berulang kali, pemborosan biaya karena biaya perawatan komputer yang dikeluarkan melebihi nilai aktiva komputer. Pemborosan biaya ini tentunya dapat menimbulkan pembengkakan anggaran pembelanjaan negara. Saat ini dalam melakukan pendataan, pencatatan perawatan dan penggantian komputer masih dilakukan dengan manual. Sehingga PT. PLN (Persero) UPJ Ngagel tidak dapat mengetahui nilai aktiva setiap komputer dan total biaya perawatan yang telah dikeluarkan setiap komputer. Untuk itu diperlukan sebuah sistem atau aplikasi yang mampu mendata komputer, mencatat perawatan komputer dan memberikan nilai keuntungan dan kerugian komputer. Sehingga PT. PLN (Persero) UPJ Ngagel dapat mengetahui nilai aktiva setiap komputer serta nilai manfaat dan nilai biaya setiap komputer berdasarkan history perawatan komputernya. Berdasarkan referensi sistem informasi manajemen aset elektronik yang telah ada, (Susilo,2011), proses pendataan, pencatatan perawatan serta menghitung nilai aktiva komputer dapat dilakukan dengan sistem informasi manajemen aset. Dan untuk menghitung manfaat dan biaya komputer dapat dihitung dengan metode cost and benefit analysis. Dengan mengetahui keuntungan dan kerugian setiap komputer, maka PT. PLN (Persero) UPJ Ngagel dapat menentukan komputer yang perlu diganti atau komputer yang tetap dipertahankan dengan memperbaiki spesifikasinya. Manajemen Aset Elektronik Sistem informasi manajemen aset digunakan untuk pengelolaan aset atau inventori. Implementasi sistem informasi manajemen aset pada hakekatnya adalah upaya untuk tertib dokumen dan tertib administrasi pengelolaan aset. Tertib dokumen aset berkaitan dengan upaya penyediaan dan pendataan data-data atau dokumen yang menyertai keberadaan aset, sedangkan tertib administrasi lebih dimaksudkan pada upaya membangun prosedur pengelolaan aset mulai saat pengadaan, perubahan data, hingga penghapusan aset (Susilo, 2011). Penyusutan Menurut Soemarso (1992, h.28), semua jenis aktiva tetap kecuali tanah, akan makin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersamaan dengan

3 berlalunya waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya kemampuan adalah pemakaian, keausan, ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi. Berkurangnya kapasitas berarti berkurangnya nilai aktiva tetap yang bersangkutan. Hal seperti ini perlu dicatat dan dilaporkan. Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud disebut penyusutan (depreciation). Biaya penyusutan merupakan perkiraan sementara yang pada akhir tahun akan ditutup ke perkiraan sisa laba bersama perkiraan sementara lainnya. Perkiraan akumulasi penyusutan merupakan perkiraan tetap. Ini merupakan perkiraan kontra terhadap aktiva tetap yang bersangkutan. Digunakannya perkiraan kontra dalam mencatat penyusutan ialah agar harga perolehanaktiva masih dapat disajikan seperti adanya.perkiraan akumulasi penyusutan digunakan untuk mencatat secara akumulatif jumlah penyusutan yang telah dilakukan. Selisih antara harga perolehan dengan akumulasi penyusutan merupakan bagian dari harga perolehan yang belum disusutkan. Selisih ini disebut nilai buku (book value) aktiva tetap. Ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan. Dua faktor itu adalah nilai aktiva tetap yang digunakan dalam penghitungan penyusutan (dasar penyusutan) dan taksiran manfaat. Dasar penyusutan dapat berupa harga perolehan atau nilai buku. Nilai maksimum aktiva tetap yang dapat disusutkan adalah harga perolehannya. Tetapi, ada kalanya dianggap bahwa setelah habis dipakai, aktiva tetap yang bersangkutan masih mempunyai nilai, yang disebut nilai sisa (residual scrap atau salvage value). Nilai sisa adalah taksiran harga pasar aktiva tetap pada akhir nilai manfaat. Dalam hal demikian, nilai yang dapat disusutkan adalah harga perolehan dikurangi nilai sisa. Taksiran manfaat mencerminkan besarnya kapasitas/manfaat aktiva tetap selama dapat dipakai. Taksiran ini dapat dinyatakan dalam lamanya jangka waktu pemakaian atau kapasitas produksi yang dapat dihasilkan. Pada dasarnya, penyusutan aktiva tetap untuk satu tahun, dapat dihitung dengan rumus: Biaya Penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Menurut Lumbantoruan (1996, h.251) metode penyusutan garis lurus adalah suatu metode yag dipakai dalam perpajakan. Hanya metode ini digunakan terhadap aktiva golongan bangunan.tarif penyusutan yang berlaku terhadap golongan bangunan adalah 5%, atau umur pemakainnya 20 tahun. Dasar penyusutan bangunan dalam perpejakan adalah harga perolehannya, taksiran nilai

4 residu tidak diperhatikan. Biaya penyusutan aktiva dialokasikan ke tiap-tiap tahun dengan jumlah yang sama. Rumus penyusutan dalam metode ini adalah: Cost and Benefit Analysis Handbook Commonwealth of Australia menyatakan bahwa analisis biaya dan manfaat adalah alat yang digunakan untuk menentukan nilai dari suatu program, proyek atau kebijakan. digunakan untuk membantu dalam membuat penilaian dan menilai pilihan yang tersedia. Prinsip CBA dan praktek yang mapan sebagaimana dibuktikan oleh sejumlah besar literatur yang tersedia dari akademisi, praktisi CBA, dan lembaga pemerintah (baik di dalam negeri dan luar negeri). CBA adalah alat analisis kuantitatif untuk membantu pengambil keputusan dalam alokasi sumber daya yang efisien. Ini mengidentifikasi dan mencoba untuk mengukur biaya dan manfaat dari program atau kegiatan dan mengubah data yang tersedia menjadi informasi yang dikelola. Kekuatan metode ini adalah bahwa ia menyediakan kerangka kerja untuk menganalisis data dengan cara yang logis dan konsisten. CBA membantu manajer menjawab pertanyaan seperti: 1. Apakah usulan tersebut memberikan manfaat bersih kepada comunity secara keseluruhan? 2. Haruskah proyek program, atau kebijakan yang diusulkan dilakukan? 3. Haruskah proyek atau program dilanjutkan? 4. Manakah dari berbagai alternatif proyek atau program harus dilakukan? Menurut Schniederjans (2008, h.143) yang termasuk dalam potensi biaya dari investasi IT adalah sebagai berikut. 1. Tangible cost : Hardware, software, telekomunikasi, kebutuhan spesifikasi dan update, servis (instalasi, pemrograman, dll), personil (perekrutan, pelatihan, dll), biaya yang berjalan, perlengkapan. 2. Intangible cost : Resisten terhadap perubahan, ketidak mampuan untuk berubah, perubahan kekuasaan organisasi, integrasi system baru kedalam situasi saat ini, hilangnya produktivitas sementara waktu, rumusan kebijakan IT dan control, gangguan terhadap praktek kerja normal, downtime. Menurut Schniederjans (2008, h.145) yang termasuk dalam potensi manfaat dari investasi IT adalah sebagai berikut. 1. Tangible benefit : Peningkatan produktivitas, penurunan biaya

5 operasional, pengurangan tenaga kerja, penurunan biaya komputer, penurunan biaya vendor, penurunan biaya administrasi dan biaya profesi, penurunan biaya pengembangan, pengurangan tingkat pertumbuhan dalam beban, penurunan biaya fasilitas, pengurangan beban software. 2. Intangible benefit : Peningkatan pemanfaatan asset, peningkatan control sumber daya, peningkatan organisasi, peningkatan fleksibilitas organisasi, lebih tepat waktu dalam organisasi, tingginya kualitas informasi, meningkatnya pembelajaran organisasi, meningkatnya niat baik karyawan, meningkatkan kepuasan kerja, peningkatan pengambilan keputusan, penurunan tingkat kesalahan, peningkatan kegiatan, citra perusahaan lebih baik, peningkatan kepuasan pelanggan, meningkatkan loyalitas pelanggan. Menurut Whitten (2004, h. 385) keuntungan tak nyata/intangible benefit adalah keuntungan yang sulit atau tidak mungkin diukur. Kecuali jika keuntungan ini merupakan yang paling sedikit diidentifikasi, maka mungkin banyak proyek akn menjadi tak layak. Sayangnya jika keuntungan ini tidak dapat diukur, maka sangat sulit untuk menerima validitas analisis cost-benefit yang didasarkan pada data yang tidak lengkap. Beberapa analisis memperdebatkan eksistensi keuntungan tak nyata ini. Mereka memperdebatkan bahawa semua keuntungan dapat diukur, beberapa keuntungan lebih sulit diukur daripada yang lainnya. Misalnya peningkatan niat baik pelanggan disebut sebagai keuntungan tak nyata. Menurut Schniederjans (2008, h ), mendiskontokan arus kas kembali yang terjadi pada periode berikutnya disebut sebagai menghitung nilai sekarang (PV) dari aliran arus kas (perhatikan nilai waktu dari uang dan nilai tunai yang dijelaskan lebih lanjut Bab 5 buku ini.). Menghitung nilai ini didasarkan pada prinsip dasar keuangan yang disebut "nilai waktu dari uang". Diasumsikan bahwa nilai uang atau arus kas tergantung pada periode waktu di mana mereka diterima. Arus kas yang diterima suatu saat nanti bernilai lebih rendah dari yang diterima hari ini karena yang diterima hari ini dapat diinvestasikan dan mulai menghasilkan bunga segera. Akibatnya, tingkat diskonto harus dipilih dan digunakan untuk biaya diskon dan manfaat yang terjadi pada periode waktu mendatang. Nilai sekarang dari biaya atau manfaat dihitung sebagai berikut:

6 Dimana A adalah biaya atau manfaat dalam periode T waktu, dan r adalah tingkat diskonto. nilai kini adalah jumlah dari biaya atau manfaat yang diterima di masa depan didiskontokan kembali ke nilai saat ini. tingkat diskonto, juga disebut biaya peluang modal, adalah tingkat yang dapat diperoleh dengan berinvestasi pada efek risiko sebanding dengan investasi. Seorang analis atau anggota tim manajemen keuangan memilih tingkat diskonto yang sesuai berdasarkan risiko dari investasi TI, dan keahlian mereka dan pengetahuan tentang pasar keuangan. PERANCANGAN SISTEM Context Diagram Context diagram dari Sistem Informasi Perencanaan Pengadaan Komputer pada PT. PLN (Persero) Upj Ngagel dapat dilihat pada Gambar Pada context diagram terdapat satu proses utama dari sistem dan 5 entity (Teknisi, Bagian Inventaris, Supplier, Supervisor dan Karyawan) yang terhubung dengan proses utama. Label Kode Monitor Surat Tugas 2 Suplier Teknisi Label Kode CPU Penyelesaian Nota Pembelian Nota Pembelian Parts Supervisor Data Penghapusan Komputer Spesifikasi Komputer Data Kerusakan Komputer nomer Surat Tugas Lap Perencanaan Pengadaan Komp Tahun Lap Penerimaan Komputer Nilai Residu Lap Penghapusan Komputer Surat Tugas 1 Laporan Aset Komp Lap History Kepemilikan Komputer 0 Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Pengadaan Komputer + Surat Tugas 3 Laporan Perawatan Komputer Bagian Inventaris Identitas Ruang Data Kepemilikan Komputer Request Perawatan Karyaw an Gambar 1 Context Diagram Rancang Bangunn Sistem Informasi Perencanaan Pengadaan Komputer Pada PT. PLN (Persero) Upj Ngagel Data Flow Diagram Level 0 DFD Level 0 Sistem Informasi Perencanaan Pengadaan Komputer Pada PT. PLN (Persero) Upj Ngagel dapat dilihat pada Gambar 3.14 DFD Level 0 tersebut terdiri dari 5 proses utama dan 8 sub proses.

7 Teknisi [Label Kode CPU] [Label Kode Monitor] [Data Kerusakan Komputer] [Surat Tugas 2] [Identitas] [Ruang] Karyaw an Suplier [Data Kepemilikan Komputer] [Surat Tugas 1] [Nota Pembelian Parts] [Request Peraw atan] [Penyelesaian] [Spesifikasi Komputer] Bagian Inventaris 1 Pendataan + [Nota Pembelian] dt ruang [Laporan Aset Komp] [Lap Penerimaan Komputer] 2 Kepemilikan Komputer 3 dt karyaw an Supervisor Peraw atan Komputer + ambil dt ruang ambil dt kary 2 RA M 3 Harddisk 4 Processor 5 Monitor 6 Karyaw an 7 Ruang [Lap History Kepemilikan Komputer] 1 Komputer 8 Model ambil dt komp ambil ambil ambil & ambil & ambil & ambil & ambil & (PDM). ERD dalam bentuuk CDM dapat dilihat dalam Gambar 3. Benefit id_benefit tahun total_repair decrease_cost Cost job_satisfaction id_cost intangible_benefit tahun Monitor total_benefit service id_monitor ganti_parts merek total_repair ukuran total_hari w ork_practices Processor downtime id_processor intangible fitur_processor total_cost Harddisk pv_cost id_hd tahun ukuran_hd total_benefit pv_benefit_per_tahun RAM id_ram Model tipe_ram id_model ukuran_ram Komputer merek id_komputer model nilai_aktiva tipe_ram massa_manfaat ukuran_ram Analisa tahun_beli ukuran_hd id_analisa status fitur_processor tgl merek_monitor History Komputer nilai_residu ukuran_monitor tarif_penyusutan id_history sisa_nilai_aktiva tgl nama_parts_lain total_ganti_parts pv_benefit total_reparasi ket_part_lain total_cost tahun biaya_ram biaya_hd total_benefit total_cost biaya_processor pv_cost total_cost_per_tahun biaya_monitor pv_benefit biaya_part_lain ratio_cb uraian History Kepemilikan penyelesaian id_kepemilikan biaya_reparasi status tgl Teknisi [nomer Surat Tugas] [Surat Tugas 3] [Laporan Peraw atan Komputer] 10 Surat Tugas Supervisor Surat Tugas id_surat tgl bertanggung jawab Karyaw an id_karyaw an nama_karyaw an 9 History Kepemilikan 4 Penghapusan Komputer 11 Detil Surat Tugas 12 History Komputer [Data Penghapusan Komputer] ambil dt Ambil & Update Status Non Aktif Detil Surat Tugas id_detil ket_ram ket_hd ket_processor ket_monitor nama_part_lain ket_part_lain uraian_kerusakan penyelesaian qty Penyusutan tanggal aktiva nilai_residu tarif_penyusutan penyusutan_tiap_tahun akumulasi_terakhir nilai_akhir_aktiva berada Ruang id_ruang nama_ruang [Lap Penghapusan Komputer] Bagian Inventaris [Lap Perencanaan Pengadaan Komp] 19 Benefit 20 pv_benefit 5 Analisa Perencanaan Pengadaan Komputer + ambil dt [Nilai Residu] [Tahun] 13 Analisa 14 Penyusutan 15 Cost 18 pv_cost Gambar 2. DFD Level 0 Sistem Informasi Perencanaan Pengadaan Komputer Pada PT. PLN (Persero) Upj Ngagel ERD a. CDM Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan hubungan data-data yang digunakan dalam sistem. ERD juga menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data. Dalam ERD, data tersebut digambarkan dengan menggunakan simbol entitas. Dalam perancangan sistem ini terdapat beberapa entitas yang saling terkait untuk menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam conceptual data model (CDM) dan physical data model ambil dt Gambar 3. CDM Sistem Informasi Perencanaan Pengadaan Komputer Pada PT. PLN (Peresero) Upj Ngagel CDM sistem informasi prakerin terdiri dari 18 tabel, yaitu: model, komputer, ram, harddisk, processor, monitor, karyawan, surat tugas, detil surat tugas, ruang, history kepemilikan, history komputer, analisa, penyusutan, benefit, cost, PV benefit dan PV cost. b. PDM Setelah perancangan CDM dan pendefinisian atribut data pada masingmasing kolom telah dilakukan, maka rancangan CDM dapat digenerate dan menghasilkan PDM yang dapat dilihat pada Gambar 4.

8 = ID _KOMPUTER ID_MONITOR = ID_MONITOR ID_PROCESSOR = ID_PROCESSOR ID_HD = ID_HD HISTORY _KOMPUTER ID_HISTORY TGL ID_SURAT ID_MONITOR ID_PROCESSOR ID_HD ID_RAM ID_KARY AWAN NA MA_PARTS_LAIN KET_PART_LAIN BIAY A_MONITOR BIAY A_PROCESSOR BIAY A_HD BIAY A_RAM BIAY A_PART_LA IN URAIAN PENYELESAIAN BIAY A_REPA RASI ID_SURAT = ID _SURAT ID_SURAT ID_KARY AWAN TGL SURAT_TUGAS ID_SURAT = ID _SURAT ID_MONITOR MEREK UKURA N ID_RAM = ID _RAM date DETIL_SURAT_TUGAS ID_DETIL ID_SURAT KET_RAM KET_HD KET_PROCESSOR KET_MONITOR NA MA_PART_LAIN KET_PART_LAIN URAIAN_KERUSA KAN PENYELESAIAN QTY date decimal(18) varchar(50) MONITOR ID_PROCESSOR FITUR_PROCESSOR PROCESSOR ID_HD UKURA N_HD HA RDDISK ID_RAM TIPE_RAM UKURA N_RAM ANALISA ID_ANALISA TGL NILAI_RESIDU TA RIF_PENYUSUTA N SISA _NILAI_AKTIVA TOTAL_GA NTI_PARTS TOTAL_REPA RASI TOTAL_COST TOTAL_BENEFIT PV _COST PV _BENEFIT RA TIO_CB ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN RA M varchar(5) date ID_ANALISA = ID _ANALISA ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN ID_RAM = ID _RAM = ID _KOMPUTER = ID _KOMPUTER PENYUSUTAN ID_ANALISA TA NGGA L AKTIVA NILAI_RESIDU TA RIF_PENYUSUTA N PENYUSUTAN_TIAP_TA HUN AKUMULASI_TERAKHIR NILAI_AKHIR_A KTIVA = ID _KOMPUTER ID_MONITOR = ID_MONITOR = ID _KOMPUTER ID_PROCESSOR = ID_PROCESSOR varchar(5) timestamp ID_HD = ID_HD KOMPUTER ID_RAM ID_HD ID_PROCESSOR ID_MONITOR ID_MODEL NILAI_AKTIVA MASSA_MANFAAT TA HUN_BELI STATUS = ID _KOMPUTER = ID _KOMPUTER = ID _KOMPUTER = ID _KOMPUTER ID_MOD EL = ID_MODEL HISTORY _KEPEMILIKAN ID_KEPEMILIKAN ID_KARY AWAN STATUS TGL ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN KA RYAWA N ID_KARY AWAN ID_RUANG NA MA_KARY AWAN ID_RUANG = ID_RUANG ID_RUANG NA MA_RUANG RUANG date ID_COST TA HUN SERVICE GANTI_PARTS TOTAL_REPA IR TOTAL_HA RI WORK_PRACTICES DOWNTIME INTANGIBLE TOTAL_COST COST PV _COST TA HUN TOTAL_BENEFIT PV _BENEFIT_PER_TAHUN BENEFIT ID_BENEFIT TA HUN TOTAL_REPA IR DECREASE_COST JOB_SATISFACTION INTANGIBLE_BENEFIT TOTAL_BENEFIT MODEL ID_MODEL MEREK MODEL TIPE_RAM UKURA N_RAM UKURA N_HD FITUR_PROCESSOR MEREK_MONITOR UKURA N_MONITOR varchar(5) varchar(50) varchar(5) varchar(50) PV _BENEFIT TA HUN TOTAL_COST TOTAL_COST_PER_TAHUN Gambar 4. PDM Sistem Informasi Perencanaan Pengadaan Komputer Pada PT. PLN (Persero) Upj Ngagel varchar(50) varchar(5) varchar(50) 2. Form Model Form model berfungsi sebagai menu inputan data spesifikasi komputer yang dapat di akses oleh staft IT. Tampilan dari form model dapat dilihat pada Gambar 6. Untuk memasukkan data model baru maka dapat dilakukan dengan memilih menu master kemudian pilih sub menu model. Form model berisi merek CPU, model, merek monitor, ukuran monitor, kapasitas harddisk, tipe ram, ukuran ram, processor. Untuk menambah data model baru, maka operator harus menginputkan data model pada form model dan untuk menyimpan dapat dilakukan dengan menekan tombol save. IMPLEMENTASI 1. Form Login Saat user membuka aplikasi maka akan tampil login dimana form Menu Utama akan muncul sebagai background. Akses login ini hanya sebagai pengaman aplikasi, tidak ada pembagian hak akses. Gambar 6 Form Model Gambar 5 Form Login 3. Form Penyimpanan Data Komputer Form penyimpanan data komputer berfungsi sebagai menu inputan data komputer. Tampilan dari form penyimpanan data komputer dapat dilihat pada Gambar 7.

9 Gambar 10 Form Pelaporan Kerusakan Gambar 7 Tampilan Penyimpanan Data Komputer Setiap kali user menginputkan data komputer maka secara otomatis sistem akan mencetak label komputer dan label monitor. 5. Form Permohonan Surat Tugas Form pembuatan surat tugas berfungsi sebagai menu yang dapat membuat dan mencetak surat tugas pembelian part yang dapat di akses oleh staft IT Gambar 8 Tampilan Label Komputer Gambar 9 Tampilan Label Monitor 4. Form Pelaporan Kerusakan Form pelaporan kerusakan merupakan menu yang berfungsi untuk melaporkan segala kerusakan komputer yang dilaporkan karyawan. Gambar 11 Form Permohonan Surat Tugas 6. Form Persetujuan Surat Tugas Form persetujan surat tugas merupakan menu yang digunakan untuk menyetujui surat tugas yang dibuat oleh staft IT. Menu ini berisi analisa kondisi komputer yaitu frekuensi kerusakan komputer, biaya

10 komputer dan manfaat komputer. Sehingga dapat diputuskan apakah harus mengganti part atau mengganti CPU. Gambar 14 Form Penyusutan Komputer Tugas. Gambar 12 Form Persetujuan Surat Tugas Berikut ini adalah tampilan Surat 8. Form Perhitungan Cost Komputer Form perhitungan cost komputer merupakan menu yang digunakan untuk menghitung serta menampilkan perhitungan kerugian dan biaya dari sebuah komputer Gambar 13 Surat Tugas 7. Penyusutan Komputer Form penyusutan komputer berfungsi sebagai menu yang digunakan untuk menghitung nilai akhir (sisa nilai aktiva) sebuah komputer. Untuk memulai menghitung penyusutan komputer maka dapat dilakukan dengan memilih menu analisa kemudian pilih sub menu penyusutan komputer. Gambar 15 Form Perhitungan Cost Komputer 9. Form Ratio Cost Benefit Komputer Form ratio cost benefit komputer berfungsi sebagai form untuk menghitung perbandingan keuntungan dan kerugian dari sebuah komputer

11 Gambar 18 Laporan Analisa Komputer Gambar 16 Form Perhitungan Ratio BC Komputer 10. Laporan Perawatan Komputer Form laporan perawatan komputer berfungsi sebagai form yang menampilkan dan mencetak laporan history perawatan komputer per bulan. Gambar 17 Laporan Perawatan Komputer 11. Laporan Analisa Komputer Form analisa komputer berfungsi sebagai menu yang menampilkan dan mencetak hasil analisa komputer. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari rancang bangun sistem informasi optimalisasi perencanaan pengadaan aset komputer pada PT. PLN (Persero) Upj Ngagel adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji coba, sistem informasi perencanaan pengadaan aset komputer pada PT. PLN (Persero) Upj Ngagel telah mampu diselesaikan dan berjalan dengan baik dalam menghasilkan laporan analisa komputer. 2. Dengan adanya sistem informasi perencanaan pengadaan aset komputer pada PT. PLN (Persero) Upj Ngagel dapat membantu proses bisnis pengadaan komputer, perawatan komputer, penghapusan komputer, pembuatan surat tuagas, serta mampu memberikan laporan secara otomatis seperti laporan aset komputer, laporan history perawatan komputer, laporan history kepemilikan komputer, surat tugas dan laporan penghapusan komputer.

12 3. Dengan dibangunnya sistem informasi perencanaan pengadaan aset komputer pada PT. PLN (Persero) Upj Ngagel dapat membantu proses perencanaan pengadaan komputer pada PT. PLN (Persero) Upn Ngagel, dalam hal menyeleksi komputer yang membutuhkan penggantian unit. Whitten, Jeffery L, Lonnie D. Bentley dan Kevin C. Dittman Metode Desain Dan Analisis Sistem. Andi. Yogyakarta. Daftar Pustaka Commonwealth of Australia, Department of Finance and Administration Financial Management Group. Introduction to Cost-Benefit Analysis and Alternative Evaluation Methodologies. Januari Lumbantoruan, Sophar Akuntansi Pajak / Sophar Lumbantoruan. Grasindo. Jakarta. PT. PLN (Persero), Perubahan Kedua Atas Keputusan Direksi Nomor 305.K/DIR/2010 Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di PT. PLN (Persero). Jakarta Soemarso, S.R, Akuntansi Suatu Pengantar Buku 2 Edisi Keempat. Rineka Cipta. Jakarta. Susilo. Franstia Wira Sukma Rancang Bangun Perangkat Lunak Manajemen Aset Elektronik Perusahaan (Studi Kasus Stikom Surabaya). Surabaya : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer. Schniederjans, Marc J, Jamie L Hamaker dan Ashlyn M Schniederjans Information Technology Investment Decision-Making Methodology. World Scientific Printers. Singapura.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perancangan Document Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perancangan Document Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang meliputi perancangan Document Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD) yang ada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya perencanaan sangat sulit untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, sebab

BAB I PENDAHULUAN. adanya perencanaan sangat sulit untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, sebab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan merupakan proses awal dari seluruh kegiatan manajemen. Untuk mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan perencanaan yang matang. Tanpa adanya perencanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Pembatasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada proyek perancangan Sistem Informasi Tingkat Optimasi Aset Bangunan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem pelayanan pengelolaan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan). BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan dan penyelesaian masalah dalam kerja praktek ini, dilakukan dengan magang selama kurang lebih

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, analisis permasalahan, dan analisis kebutuhan sistem.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, analisis permasalahan, dan analisis kebutuhan sistem. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem untuk perhitungan remunerasi khususnya insentif karyawan yang dilakukan pada RSU Haji Surabaya meliputi ruang lingkup permasalahan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Transaksi Keuangan Pada Klinik Graha Amani

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Observasi Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC Surabaya. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara langsung

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada bab ini dijelaskan tentang hasil pengerjaaan sistem serta metode penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI. 4.1 Prosedur Penelitian Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci. Pemeliharaan Sarana (Perbaikan) yang sesuai dengan kebutuhan user.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci. Pemeliharaan Sarana (Perbaikan) yang sesuai dengan kebutuhan user. BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun. 1 BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam merancang, membangun dan mengimplementasikan aplikasi yang dibuat dengan aplikasi sistem informasi pencatatan perilaku siswa menjadi satu kesatuan yang utuh, maka terdapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Batasan Masalah... 6 1.4. Tujuan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada saat kerja praktik ini, saya mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam hal ini dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT Istana Keramik Indah memiliki proses transaksi yang hamper sama dengan perusahaan took keramik yang laen namun yang membedakan adalah perusahaan ini telah terkomputerisasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem 3.1.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil observasi pada Proses Bisnis Manajemen Aset yang tertuang dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. PT. INKA menggunakan prosedur pembuatan work instruction (WI) secara

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. PT. INKA menggunakan prosedur pembuatan work instruction (WI) secara BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN PT. INKA menggunakan prosedur pembuatan work instruction (WI) secara manual dengan cara memproses secara bertahap dengan menulis. Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam dengan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah. 25 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis sistem Tahap ini merupakan tahap awal dalam pembuatan aplikasi dimulai dari tahap perencanaan yang membahas mengenai proses pengumpulan informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... Error! Bookmark not KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR LAMPIRAN... 7 BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... vi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 1.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis adalah tahap awal dalam membuat sistem baru. Langkah awal adalah melakukan wawancara dan pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1. Analisa Sistem Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada CV ALFA tepatnya pada Toko Alfa Komputer yang berlokasi di Jalan Dr. Soetomo No.01 (Ruko Mutiara Blambangan)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: akuntansi, laporan keuangan, Sistem Informasi Akuntansi

ABSTRAK. Kata Kunci: akuntansi, laporan keuangan, Sistem Informasi Akuntansi ABSTRAK Keuangan merupakan aspek yang sangat penting pada perusahaan jasa ataupun dagang. Melalui laporan-laporan keuangan, dapat dilihat sudah sebesar apa keuntungan yang diperoleh sebuah perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. yaitu sering kali mengalami kesalahan dalam melakukan pencatatan data BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Berdasarkan hasil analisis sistem parkir yang sedang berjalan saat ini pada PT. Surya Toto Indonesia Tbk., ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi, yaitu sering

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan 31 DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan obat. Penghimpunan data yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. rekapitulasi registrasi dan laporan hasil pembayaran Non Taglis.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. rekapitulasi registrasi dan laporan hasil pembayaran Non Taglis. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Melalui kerja praktek yang penulis lakukan selama kurang lebih 160 jam dengan Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Non Tagihan Listrik merupakan pengembangan dari

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama

Lebih terperinci

Bab IV. Hasil Analisis Sistem

Bab IV. Hasil Analisis Sistem Bab IV Hasil Analisis Sistem 4.1 Hasil Analisis Sistem Pengembangan sistem RAD pada RM. Saputra menggunakan metode Rapid Application Development (RAD). Tahap pengembangan sistem RAD diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam pada PT. Sinar Baja Hutama yang bertujuan untuk mengidentifikasi sistem yang ada serta untuk menemukan permasalahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhankebutuhan sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003: 13), perangkat atau teknik untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Adapun hasil sistem informasi akuntansi jasa kontraktor adalah seperti berikut : 1. Form Login Adapun hasil form Login dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Permasalahan Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat berbagai masalah terkait proses penggajian karyawan. Berbagai masalah yang ada di perusahaan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penyusutan Mesin Fotokopi Rekondisi dan Analisis Break Even Point Menggunakan Model Waterfall pada Toko Utama

Perancangan Sistem Informasi Penyusutan Mesin Fotokopi Rekondisi dan Analisis Break Even Point Menggunakan Model Waterfall pada Toko Utama JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 26~38 ISSN: 2355-3677 Perancangan Sistem Informasi Penyusutan Mesin Fotokopi Rekondisi dan Analisis Break Even Point Menggunakan Model Waterfall pada Toko Utama

Lebih terperinci

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 32 BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Metode Penelitian Dalam penyelesaian laporan kerja praktik ini dilakukan beberapa tahapan penelitian sebagai penunjang dalam pembuatan laporan kerja praktik. Beberapa

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1. Umum Setelah melakukan analisa di CV. The Computer Specialist (TCS) untuk sistem penjualan barang komputer, penulis kemudian merancang sistem yang bersifat komputerisasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Penulis melakukan kerja praktek di PT. Jasamitra Propertindo yang berdomisili di Surabaya. PT. Jasamitra Propertindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 31 Juli 2002 perihal penerapan Good Corporate Governance atau

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 31 Juli 2002 perihal penerapan Good Corporate Governance atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 pada tanggal 31 Juli 2002 perihal penerapan Good Corporate Governance atau disebut Tata Kelola

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berupa kertas, sehingga sering terjadi redudansi data dan adanya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berupa kertas, sehingga sering terjadi redudansi data dan adanya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di CV Daun Muda Communication, secara garis besar permasalahan yang ada dalam perusahaan ini adalah proses perhitungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Pada sistem pembelian perusahaan melakukan secara tunai. Untuk pembelian tunai pertama kali dimulai dari bagian gudang memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. kegiatan kerja praktik di PT DBL Indonesia, didapatkan beberapa permasalahan

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. kegiatan kerja praktik di PT DBL Indonesia, didapatkan beberapa permasalahan BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Setelah melakukan observasi dan wawancara yang dilakukan pada kegiatan kerja praktik di PT DBL Indonesia, didapatkan beberapa permasalahan yang ditemukan. Pihak Human Resource

Lebih terperinci

BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN

BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap proses pengisian kuesioner yang dilakukan oleh pihak Telkom CDC, analisa sistem yang ada ialah sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data barang, jumlah dan harga barang, data para supplier, serta data transaksi

BAB I PENDAHULUAN. data barang, jumlah dan harga barang, data para supplier, serta data transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan - perusahaan atau instansi - instansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktik, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN JADWAL

BAB IV DESKRIPSI SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN JADWAL BAB IV DESKRIPSI SISTEM INFORMASI PENYUSUNAN JADWAL 4. Analisis Sistem Analisis sistem (system analysis) adalah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi pada Yotabakti Marine Hotel Training School Yogyakarta

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi pada Yotabakti Marine Hotel Training School Yogyakarta Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Administrasi pada Yotabakti Marine Hotel Training School Yogyakarta Naskah Publikasi Disusun oleh: Ryan Fahmi 07.12.2397 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang

BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan pengamatan secara langsung di perusahaan PT. Telkom Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang meliputi:

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, mendorong manusia

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, mendorong manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat, mendorong manusia untuk berlomba memanfaatkan informasi sesuai dengan tujuannya. Pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Pada suatu penelitian banyak hal yang harus dilakukan terutama dalam hal analisis dan perancangan sistem terhadap suatu masalah yang akan diteliti. Sebelum

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR GAMBAR...xi. DAFTAR TABEL...xvi. DAFTAR LAMPIRAN...xvii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR GAMBAR...xi. DAFTAR TABEL...xvi. DAFTAR LAMPIRAN...xvii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xvi DAFTAR LAMPIRAN...xvii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. dan pencatatan kasus Perselisihan Hubungan Industrial (PHI).

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. dan pencatatan kasus Perselisihan Hubungan Industrial (PHI). 30 4.1 Observasi BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya. Wawancara dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS DAN SERVICE PADA BENGKEL ISTA MOTOR YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Septian Permadi

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS DAN SERVICE PADA BENGKEL ISTA MOTOR YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Septian Permadi SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPARE PARTS DAN SERVICE PADA BENGKEL ISTA MOTOR YOGYAKARTA Naskah Publikasi diajukan oleh Septian Permadi 10.12.5009 kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama ini pengelolaan pencatatan masuk dan keluar bahan baku pada

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No ISSN X

JSIKA Vol. 5, No ISSN X RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA AFIF JAYA MOTOR SURABAYA Arie Rozzy Pribadi 1) Titik Lusiani 2) Henry Bambang Setyawan 3) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan tentang langkah langkah penerapan metode yang digunakan berdasarkan SDLC yang sesuai. Adapun hal hal yang akan dibahas, antara lain: analisa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum membuat aplikasi penjualan pada PT. Bahtera Citra Abadi, perlu dilakukan identifikasi masalah yang ada pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada PT.Bioli lestari,sistem yang dipelukan adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan dalam pihak manajemen yang terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan perancangan sistem dalam Sistem Informasi Penjulan pada Toko

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM. permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM. permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan - permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem 1. Permasalahan yang timbul

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem 1. Permasalahan yang timbul BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem Analis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian atau komponenkomponen dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Pengembangan Model pengembangan yang akan digunakan rancang bangun ini adalah menggunakan model waterfall Gambar 3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Metode Waterfall

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Studi kasus pada kerja praktik ini pada Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 10, Tahun 2016 ISSN X Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep Arfilia Septianasari 1) Sri Hariani Eko Wulandari 2) Rudi Santoso Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis Dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis sistem merupakansuatu proses untuk menganalisis dan mengumpulkan data yang ada di perusahaan. Tujuan dari tahap ini adalah agar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah kesulitan dalam proses perekapitulasian ataupun pembuatan laporan secara periodik terhadap proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Mitra Rajawali Banjaran adalah salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Rajawali Nusantara Indonesia dari Divisi Farmasi dan alat kesehatan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 7

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xxi BAB I PENDAHULUAN.... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada Bab sebelumnya,

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada Bab sebelumnya, 104 1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Sistem (Konstruksi Sistem) Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem pada Bab sebelumnya, maka dibuat sistem penjualan perlengkapan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Batasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada penelitian ini, sistem informasi akuntansi yang penulis gunakan adalah salah satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development (RAD). Metode strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

BAB IV ANALIS DAN DESAIN SISTEM. Dari document flow yang prosesnya masih manual lalu dibuat system

BAB IV ANALIS DAN DESAIN SISTEM. Dari document flow yang prosesnya masih manual lalu dibuat system BAB IV ANALIS DAN DESAIN SISTEM Dari document flow yang prosesnya masih manual lalu dibuat system flow yang dirancang mengacu pada document flow yang manual kemudian diubah secara komputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perencanaan Sistem Dalam tahap perencanaan sistem akan dibahas metode penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan laporan Kerja Praktik, beberapa metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. perangkat keras, perangkat lunak dan pengguna. Analisis digunakan sebagai dasar

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. perangkat keras, perangkat lunak dan pengguna. Analisis digunakan sebagai dasar BAB IV METODE KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem mempunyai tujuan untuk melakukan identifikasi permasalahan yang ada pada sebuah sistem, dimana aplikasi dibangun meliputi perangkat keras,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah 3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah 3 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN vii viii x xiii xx xxii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Batasan Masalah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. terintegrasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel dengan cara penginputan

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. terintegrasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel dengan cara penginputan BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada PT Indotrans Mandiri, sistem untuk menghitung gaji yang digunakan masih manual dan tidak terintegrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Dunia Informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak lembaga yang berusaha meningkatkan usahanya. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. terhadap sistem inventaris hardware serta sistem pengolahan data hardware

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. terhadap sistem inventaris hardware serta sistem pengolahan data hardware 30 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum proses analisa BAB IV DESKRIPSI SISTEM dilakukan, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survey, wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang

Lebih terperinci