Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Penerapan e-filing Terhadap Kepatuhan Dalam Menyampaikan Spt Tahunan Di Kota Surabaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Penerapan e-filing Terhadap Kepatuhan Dalam Menyampaikan Spt Tahunan Di Kota Surabaya"

Transkripsi

1 Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Penerapan e-filing Terhadap Kepatuhan Dalam Menyampaikan Spt Tahunan Di Kota Surabaya Eugenia Sareba Sesa, Vierly Ananta Upa, Josephine K. Tjahjono Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia Abstrak - Pajak merupakan salah satu sumber pemasukan bagi Negara Indonesia yang terbesar. Langkah yang diambil oleh pemerintah untuk menjaga sumber pendapatan negara adalah dengan memaksimalkan penerimaan pajak dari berbagai kegiatan. Selain membayar pajak seorang wajib pajak juga mempunyai kewajiban dalam melaporkan SPT Tahunannya. Dalam situs DJP dituliskan tentang fakta mengenai jumlah wajib pajak yang melaporkan SPT Tahunannya ternyata masih rendah. Untuk mengatasi masalah rendahnya pelaporan SPT Tahunan ini maka pemerintah membuat sebuah terobosan baru yaitu sistem pelaporan SPT Tahunan secara online yaitu dengan menggunakan e-filing. Pelaporan SPT Tahunan secara online baru berlaku pada dua jenis SPT untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, yaitu SPT 1770 S dan SPT 1770 SS. Fenomena pelaporan SPT Tahunan secara online masih merupakan hal yang menarik untuk di teliti karena setiap orang akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap penerapan e-filing. Penelitian ini menggunakan dua faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan, yaitu persepsi kemudahan dan persepsi kebermanfaatan e-filing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh persepsi kemudahan dan persepsi kebermanfaatan e-filing dalam menyampaikan SPT Tahunan. Objek penelitian adalah wajib pajak orang pribadi yang menyampaikan SPT Tahunan di Kota Surabaya. Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah non purposive sampling dengan responden sebanyak 88 orang wajib pajak. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dapat diketahui dengan menggunakan analisis regresi berganda dan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan e-filing dan persepsi kebermanfaatan e-filing tidak berpengaruh terhadap kepatuhan dalam menyampaikan SPT Tahunan. Kata kunci : persepsi kemudahan, persepsi kebermanfaatan dan kepatuhan formal wajib pajak. I. PENDAHULUAN Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keuangan negara, karena pajak merupakan suatu sumber pendapatan negara yang terbesar (Laihad, 2013). Selain pajak, sumber pendapatan negara yang cukup besar adalah dari hasil penerimaan minyak bumi dan gas. Kenyataannya adalah minyak bumi dan gas merupakan sumber daya alam yang terbatas dan hal tersebut tidak akan menjamin kondisi keuangan negara akan tetap baik untuk waktu yang lama. Selain menjaga sistem keuangan negara, pemerintah juga harus mengambil langkah yang pasti agar perekonomian di negara ini tidak terganggu. Langkah yang diambil adalah dengan memaksimalkan penerimaan pajak dari berbagai kegiatan. Setiap wajib pajak (WP) diwajibkan memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). NPWP digunakan sebagai syarat dalam melakukan transaksi perpajakan. Selain membayar pajak wajib pajak juga mempunyai kewajiban dalam melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT). Kegiatan melaporkan SPT tahunan dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP). SPT yang harus disampaikan ke KPP mempunyai batas waktu sesuai dengan jenis SPT dan jenis pajaknya. Adapun batas waktu penyampaian SPT sesuai dengan UU Nomor 28 Tahun 2007 yaitu SPT Tahunan Pajak Penghasilan WP Orang Pribadi, paling lama tiga bulan setelah akhir Tahun Pajak dan untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan WP Badan, paling lama empat bulan setelah akhir Tahun Pajak (Padiangan, 2010). 70

2 Situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menuliskan tentang fakta mengenai jumlah wajib pajak yang patuh dalam menyampaikan SPT tahunannya ternyata masih rendah. Hal yang dilakukan oleh pemerintah untuk mensiasati rendahnya kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT tahunannya adalah dengan membuat biaya kepatuhan menjadi rendah. Kepala kantor wilayah DJP Jakarta Barat, Sakli Anggoro mengatakan ketika biaya kepatuhan dalam membayar pajak rendah, maka jumlah kepatuhan wajib pajak juga akan meningkat. Rendahnya kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT tahunan mendorong pemerintah mencari cara untuk mengatasai masalah tersebut. Langkah yang diambil oleh pemerintah adalah dengan menggunakan perkembangan teknologi yang ada sebagai sarana bagi wajib pajak dalam menyampaikan SPT tahunannya. Data Internet World Statistic mengatakan bahwa Indonesia berada pada posisi ke empat pada jumlah pengguna internet di Asia. Selain itu Indonesia masuk dalam daftar negara dengan jumlah pengguna internet dan berada pada posisi ke delapan dengan estimasi populasi penduduk Indonesia tahun 2012 sekitar orang dengan pengguna internetnya sebesar orang, ini merupakan peningkatan yang sangat tinggi dalam dunia pengguna internet dibandingkan dengan tahun 2006 jumlah pengguna internet di Indonesia adalah Salah satu cara yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka meningkatkan minat dan kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT tahunannya adalah dengan membuat sistem pelaporan secara online yaitu e-filing. Muktia Agus Budi Santosa, selaku Kepala Seksi Pengembangan dan Penyuluhan Dirjen Pajak di Kantor Pajak Jakarta dalam situs DJP mengungkapkan bahwa e- Filing ini dibuat untuk mengurangi pertemuan langsung antara wajib pajak dengan petugas pajak, mengurangi volume antrean, mengurangi berkas fisik dokumen perpajakan, jadi sekarang sudah jauh lebih mudah. Faisal (2009) mengatakan bahwa untuk dapat menggunakan e-filing wajib pajak harus mengajukan permohonan ke kantor pajak dan akan diberikan e-fin yaitu semacam indentitas online. Untuk memperoleh e-fin wajib pajak perlu melayangkan permohonan yang dilengkapi dengan fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), SKT dan surat pengukuhan PKP (untuk SPT PPN). Selain e -FIN, wajib pajak juga mendapatkan sertifikat digital dari website ASP yang berfungsi sebagai pengaman data SPT. Ada beberapa keuntungan dalam menggunakan e-filing seperti yang dituliskan dalam buku Faisal (2009) yang berjudul Bagaimana Menjadi Wajib Pajak yang Lebih Cerdas keuntungan tersebut antara lain real time 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu dengan standar waktu WIB, kemudian tidak terlalu terikat dengan jatuh tempo pelaporan karena ada kelonggaran 14 hari selain itu e-filing juga hemat biaya, waktu dan tenaga. Penelitian ini difokuskan untuk mengatahui persepsi wajib pajak terhadap penerapan e-filing, yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Penelitian ini juga akan menghubungankan pengaruh antara persepsi kemudahan e-filing dan persepsi kebermanfaatan e-filing terhadap kepatuhan dalam menyampaikan SPT Tahunan. II. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Persepsi Menurut Hardjana (2010) persepsi adalah pandangan orang tentang kenyataan. Persepsi merupakan proses yang kompleks yang dilakukan orang untuk memilih, mengatur dan memberikan makna pada kenyataan yang dijumpai disekelilingnya.persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, dan kebudayaan. Sementara menurut Robbin dan Judge (2008) pengertian persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Selain itu menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2007) persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seorang individu memberikan arti pada lingkungan. Berdasarkan pengertian persepsi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian persepsi adalah sebuah proses yang dialami oleh setiap induvidu dalam menentukan arti dari aktivitas atau suatu benda yang ada disekitarnya. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi. Robin dan Judge (2008) menjabarkan tiga faktor yang membentuk dan mempengaruhi persepsi. Faktor pertama berasal dari diri individu tersebut yang meliputi sikap, kepribadian, motif, minat, pengalaman masa lalu, dan harapan-harapan seseorang. Sedangkan faktor kedua berasal dari dalam diri objek atau target yang diartikan meliputi sesuatu yang baru, gerakan, ukuran, latar belakang, kedekatan, kemiripan. Faktor yang ketiga yaitu faktor dalam situasi yang meliputi waktu, keadaan kerja, dan keadaan sosial. Gasperz (1999) menuliskan faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi konsumen yaitu kebutuhan dan keinginan, pengalaman masa lalu, pengalaman dari teman-teman, serta komunikasi melalui iklan dan pemasaran. Berdasarkan faktor-faktor persepsi yang dituliskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi setiap orang untuk suatu benda atau objek yang sama akan selalu berbeda dan itu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang ada. Surat Pemberitahuan (SPT) 71

3 SPT adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Nugroho, 2009). SPT berfungsi sebagai sarana melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan oleh wajib pajak (Waluyo, 2010). Pasal 3 UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 menegaskan bahwa setiap WP wajib mengisi surat pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikan ke kantor DJP tempat WP terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh DJP. Ada dua jenis SPT yang diatur dalam UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 pasal 1 angka 12 dan 13 yaitu SPT Masa dan SPT Tahunan. SPT Masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak, sementara SPT Tahunan adalah surat pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak. UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 pasal 3 angka 3 dituliskan tentang batas waktu penyampaian SPT. SPT Masa, paling lama 20 (dua puluh) hari setelah akhir masa pajak, dan SPT Tahunan WPOP paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak, sedangkan SPT WP Badan, paling lama 4 bulan setelah akhir tahun pajak. e-filing Wajib pajak bisa melakukan penyampaian SPT Tahunan melalui media internet, penyampaian lewat internet itu dikenal dengan sebutan e-filing. Salah satu sistem yang dibuat oleh DJP untuk memfasilitasi wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan secara online adalah e-filing. Penyampaian SPT melalui e-filing bisa dilakukan selama 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu, hal ini sangatlah membantu bagi setiap wajib pajak, bisa dilakukan dengan menggunakan komputer ataupun smart phone. Wajib pajak yang akan menyampaikan SPT harus memiliki Electronic Filing Indentification Number (efin) dan memperoleh sertifikat dari DJP, efin adalah nomor identitas yang diberikan oleh KPP tempat wajib pajak terdaftar. efin diterbitkan oleh KPP tempat WP terdaftar berdasarkan permohonan wajib pajak. Permohonan diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP tempat wajib pajak terdaftar, dengan melampirkan fotokopi kartu NPWP atau surat keterangan terdaftar dan dalam hal pengusaha kena pajak disertai surat pengukuhan pengusaha kena pajak (Pandiangan, 2008). Waluyo (2010) menuliskan tentang penyampaian SPT menggunakan e-filing melalui ASP (Application Service Provider) atau penyedia jasa aplikasi yang ditunjuk oleh DJP sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan penyampaian SPT atau pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik ke DJP. Waluyo (2010) juga mengatakan bahwa penyampaian SPT secara elektronik ditetapkan DJP dengan diterbitkannya Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP- 05/PJ/2005 Tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik e-filing melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Kepatuhan Wajib Pajak Kepatuhan dalam dunia perpajakan dibedakan menjadi dua bagian yaitu, kepatuhan formal dan kepatuhan material. Kepatuhan material adalah suatu keadaan yang dimana seorang wajib pajak melakukan atau memenuhi semua ketentuan material yang ada didalam undang-undang perpajakan. Wajib pajak yang patuh secara material bisa dilihat dari pengisian SPT dengan jujur, baik dan benar serta menyampaikan SPT Tahunan sebelum batas waktu yang ditentukan. Sedangkan pengertian dari kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana seorang wajib pajak melakukan dan memenuhi ketentuan perpajakan secara formal sesuai dengan undang-undang perpajakan misalnya, menyampaikan SPT Tahunan sebelum batas waktu yaitu 31 Maret (Nurmantu, 2003). Menurut Bwoga, Agus dan Marsyahrul (2005) tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan adalah merupakan tujuan utama dari pemeriksaan pajak, sehingga bagi wajib pajak yang tingkat kepatuhannya tergolong masih rendah maka akan dilakukan pemeriksaan. Selain itu Bwoga, Agus dan Marsyahrul (2005) juga mengatakan bahwa seorang wajib pajak termasuk dalam kategori wajib pajak yang patuh ketika memenuhi kriteria sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 544/KMK.04/2000 sebagai berikut: a. Tepat waktu dalam menyampaikan surat pemberitahuan untuk semua jenis pajak dalam dua tahun terakhir. b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak. c. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu sepuluh tahun terakhir. d. Dalam dua tahun pajak terakhir menyelanggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 UU. KUP dan dalam hal wajib pajak yang pernah mengalami pemeriksaan, koreksi pada pemerikasaan terakhir untuk masing-masing jenis pajak yang terutang paling banyak 5%. e. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk dua tahun terakhir diaudit oleh akuntan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, atau pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak mempengaruhi laba-rugi fiskal. Laporan keuangannya harus diaudit oleh akuntan publik. 72

4 Technology Acceptance Model (TAM) Teori ini dikembangkan oleh Davis pada tahun Davis menyatakan bahwa TAM merupakan model yang digunakan untuk memprediksi penerimaan penggunaan terhadap teknologi berdasarkan dua variabel yaitu persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan (Davis, 1989 dalam Laihad, 2013). Laihad (2013) menyatakan bahwa persepsi kemudahan didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat diperlajari sendiri, sementara itu persepsi kebermanfaatan didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan suatu item, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada e-filing Terhadap Kepatuhan Dalam Menyampaikan SPT Tahunan. Robin dan Judge (2008) mengungkapkan faktor yang membentuk dan mempengaruhi persepsi bisa berasal dari diri individu tersebut yang meliputi sikap, kepribadian, motif, minat, pengalaman masa lalu, dan harapan-harapan seseorang. Selain itu Laihad (2013) juga menemukan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan e-filing, Dengan demikian seorang akan mempunyai persepsi positif terhadap terobosan baru yang dikeluarkan oleh DJP dalam menyampaikan SPT secara online jika terobosan itu mudah digunakan. Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu yang digunakan, persepsi kemudahan e-filing akan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan. Persepsi itu bersifat positif saat seseorang pertama kali mengetahui dan melihat e-filing dalam menyampaikan SPT tahunan kemudian menginterpretasikan kesan sensoris saat melihat e-filing. Adanya persepsi positif tentang kemudahan penggunaan e-filing dari seseorang bisa membuat seseorang patuh dalam menyampaikan SPT Tahunannya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1: Persepsi kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadipada e-filing berpengaruh terhadap kepatuhan dalam menyampaikan SPT Tahunan. Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada e-filing Terhadap Kepatuhan Dalam Menyampaikan SPT Tahunan. Penelitian yang dilakukan oleh Noviandini (2012) menemukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi kebermanfaatan terhadap penggunaan e-filing. Timbul persepsi positif dimana seseorang akan merasa bahwa menggunakan e- Filing jauh lebih bermanfaat dalam segala hal misalnya, biaya dan waktu. Penggunaan e-filing sebagai sarana penyampaian SPT dengan kemudahan dan pertimbangan bahwa manfaat yang diperoleh jauh lebih banyak maka hal ini bisa mendorong seseorang untuk lebih tertib dan patuh dalam menyampaikan SPT Tahunan. Persepsi WP OP bahwa dengan menggunakan e-filing sebagai sarana pelaporan SPT online akan sangat bermanfaat, maka hipotesis yang diajukan dari penelitian ini adalah: H2: Persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi pada penerapan e-filing berpengaruh terhadap kepatuhan dalam menyampaikan SPT Tahunan. III. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dimana setiap anggota populasi diberikan kesempatan yang sama supaya bisa dipilih menjadi anggota sampel. Kriteria yang digunakan dalam menentukan pengambilan sampel yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi khusus karyawan yang menyampaikan SPT Tahunan 1770 S dan 1770 SS, sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya sebatas pada WPOP yang menyampaikan SPT Tahunan 1770S dan 1770SS karena DJP baru menerapkan e-filing pada dua jenis SPT tersebut. Model penelitian yang digunakan adalah: Gambar 1: Model Penelitian Sumber: data diolah (2014) Pengumpulan data akan menggunakan metode survei yaitu dengan melakukan penyebaran kueisoner kepada responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Variabel ini akan diukur dengan menggunakan skala Likert. Djaali dan Muljono (2007) Skala Likert yaitu skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang gejala atau fenomena dalam hal ini tentang e-filing. Variabel dependen akan diukur dengan menggunakan skala ini dan dijabarkan menjadi indikator variabel dimana bentuk jawaban dari skala likert adalah sangat setuju (4), setuju (3), tidak 73

5 setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Sama halnya dengan variabel independen untuk persepsi kemudahan dan kebermanfaatan penggunaan e- Filing, skala likert dimulai dari poin sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). IV. HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan regresi berganda dalam menguji hubungan antar variabel. Alat analisis statistik yang digunakan untuk menjawab formulasi masalah dalam penelitian ini adalah SPSS 22.0 Regresi Berganda Subiyanto (2000) menyatakan bahwa regresi berganda sangat bermanfaat untuk mendeteksi beberapa variabel yang berelasi dengan variabel yang diuji. Berikut hasil analisis regresi berganda : Tabel 1 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Unstandardized Model Coefficients B 1 ( Constant) Persepsi Kemudahan Persepsi Kebermanfaatan Sumber : data diolah (2014) Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 1 diatas, maka dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut : KPWP = 2, ,192PKM + 0,092PKB Berikut keterangan atas hasil regresi tersebut : a. Konstanta mempunyai nilai sebesar 2,588. Jika nilai dari PKM, PKB adalah nol maka kepatuhan wajib pajaknya (Y) bernilai 2,588. b. Koefisien regresi variabel persepsi kemudahan adalah 0,192 artinya jika persepsi kemudahan mengalami kenaikan sebesar satu, maka penentuan kepatuhan wajib pajak akan mengalami kenaikan sebesar 0,192. Koefisien bernilai positif maka peningkatan persepsi kemudahan penggunaan e-filing akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak. c. Koefisien regresi pada variabel persepsi kebermanfaatan mempunyai nilai sebesar 0,092. Jika persepsi kebermanfaatan mengalami kenaikan sebesar satu, maka kepatuhan wajib pajak naik sebesar 0,092. Koefisien bernilai positif maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan persepsi kebermanfaatan penggunaan e-filing akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak, Koefisien Determinasi Nilai R square menunjukkan seberapa besar perubahan variabel dependen yang disebabkan oleh variabel independen. Ghozali (2009) menyatakan bahwa jika nilai adjusted R 2 mendekati satu, maka variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Jika nilai adjusted R 2 mendekati nol maka variabel independen yang digunakan tidak mampu menerangkan variabel dependen. Berikut hasil analisis koefisien determinasi. Tabel 2 Hasil Uji Analisis Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Sumber: data diolah (2014) Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa nilai koefisien determinasi adjusted R 2 sebesar 0,047. Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kemudahan dan kebermanfaatan e-filing hanya mampu menjelaskan variabel kepatuhan wajib pajak sebesar 4,7%, nilai ini tergolong sangat kecil. Hal ini menunjukkan terdapat 95,3% varian variabel kepatuhan wajib pajak yang dijelaskan oleh faktor lain. Keeratan hubungan diantara dua variabel independen terhadap variabel dependen juga bisa dilihat dari nilai korelasi berganda (R) yaitu sebesar 0,263 atau sebesar 26,3%. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh satu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2009). Alat uji yang digunakan adalah uji statistik t. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, begitupun dengan sebaliknya. Berikut hasil uji t pada penelitian ini. Tabel 3 Hasil Uji t Variabel Sig. Keterangan Persepsi Tidak terdapat Kemudahan pengaruh Persepsi Tidak terdapat Kebermanfaatan pengaruh Sumber : data diolah (2014) Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa variabel persepsi kemudahan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,144. Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kemudahan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan. Sementara untuk persepsi kebermanfaatan, nilai signifikansinya sebesar 0,496. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kebermanfaatan tidak 74

6 memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan. IV. PEMBAHASAN Pengaruh Persepsi Kemudahan e-filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menyampaikan SPT Tahunan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa variabel persepsi kemudahan penggunaan e-filing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan formal wajib pajak orang pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama ditolak. Penelitian yang dilakukan oleh Noviandini (2012) terkait pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan e-filing, dan kepuasan wajib pajak terhadap penggunaan e-filing wajib pajak di Yogyakarta menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi kemudahan penggunaan terhadap penggunaan e- Filing, penelitian yang dilakukan oleh Noviandini juga tidak sejalan dengan penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh objek penelitian yang digunakan berbeda. Noviandini menggunakan pengguna e- Filing sebagai objek penelitian, sementara penelitian ini memiliki sebagian besar responden yang belum mengetahui tentang e-filing. Situs resmi DJP mengungkapkan bahwa fasilitas yang diberikan kepada wajib pajak adalah penyampaian SPT pajak penghasilan (PPh) WPOP secara online melalui aplikasi e-filing. Secara umum e-filing bisa diakses melalui situs resmi DJP yang beralamatkan di dan sistem pelaporan SPT ini menggunakan sarana internet, tanpa melalui pihak lain dan tanpa biaya apapun. DJP membuat e-filing agar bisa memudahkan WP dalam pembuatan dan penyerahan laporan SPT dengan mudah, lebih cepat, dan lebih murah. Hal ini dimaksudkan agar WP tidak perlu menunggu antrian panjang di lokasi dropbox maupun KPP. Terobosan baru yang dikeluarkan oleh DJP dilakukan untuk memudahkan WP dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Penelitian ini menemukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan tidak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan formal wajib pajak, hal ini terjadi karena sebagian besar responden tidak mengetahui tentang adanya penerapan e-filing dan ketika kuesioner dibagikan kepada responden banyak yang memberikan pernyataan bahwa ini merupakan kali pertama mereka mendengar tentang e-fling. Meskipun penggunaan e-filing melalui media internet, dan pada jaman sekarang pengetahuan tentang internet mengalami perkembangan yang baik ditandai dengan semakin canggihnya alat-alat komunikasi dan didukung dengan aplikasi yang memenuhi kebutuhan manusia untuk berkomunikasi, namun jika hal tersebut tidak didukung dengan sosialisasi yang maksimal dari DJP. Iklan dan sosialisasi terkait e-filing juga jarang ditemukan ditempat-tempat umum. Jika DJP membuat iklan tentang e-filing, misalnya saja pelaporan SPT sudah bisa diakses dengan menggunakan smartphone dan tidak membutuhkan waktu lama, kemudian iklan tersebut dipasang pada billboard yang terdapat dipinggir-pinggir jalan. Maka WPOP bisa melihat iklan tersebut dan akhirnya mendapatkan informasi tentang terobosan baru yang dibuat oleh DJP, sehingga penyebaran informasi dari DJP bisa dilakukan. Meskipun DJP menyediakan petunjuk penggunaan e-filing, dengan tujuan untuk memudahkan WPOP dalam mempelajari dan menggunakannya dalam melaporkan SPT Tahunan. Namun, jika tidak didukung dengan tindakan nyata lewat sosialisasi dan pelatihan yang terus menerus dilakukan maka hal tersebut tidak akan membuat kepatuhan WPOP meningkat, justru akan tetap berada pada titik dimana WPOP terbiasa dengan pelaporan di KPP atau pelaporan melalui dropbox. Salah satu responden yang diwawancari dalam penelitian ini mengatakan bahwa selama ini pelaporan SPT Tahunan dilakukan secara manual yaitu dengan mengisi formulir SPT dan menyetorkan formulir tersebut di KPP dimana responden ini terdaftar. Responden mengaku bahwa pada tahun 2009 sudah pernah mencoba e-filing, tetapi pada saat itu sistemnya belum sebagus sekarang. Akhirnya responden memutuskan untuk menggunakan pelaporan SPT Tahunan secara manual. Responden mengatakan bahwa sosialisasi pelaporan SPT secara online melalui e-filing harus selalu dilakukan supaya proses pelaporan pajak menjadi efisien dan diharapkan bahwa sistem e- Filing harus diperbaiki supaya orang tidak kecewa ketika ingin menggunakan e-filing dalam melaporkan SPT Tahunan. Reponden lain mengungkapkan bahwa selama ini belum pernah mendengarkan tentang e- Filing. Selama menjadi wajib pajak pelaporan SPT Tahunan dilakukan secara manual yaitu dengan mendatangi lokasi dropbox yang disediakan oleh DJP ditempat-tempat umum. Responden merasa bahwa sosialisasi terkait penggunaan e-filing masih kurang, pada kenyataannya jaman sekarang masyarakat cenderung memilih hal yang lebih cepat dan tepat. Untuk itulah DJP harus memberikan banyak informasi kepada wajib pajak dengan cara sosialisasi yang terus digencarkan. Pengaruh persepsi kemudahan wajib pajak pada e-filing tidak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan karena sebagian besar responden yang ada dalam penelitian ini belum menggunakan e- 75

7 Filing dan hal ini ditunjukkan lewat karakteristik responden yang menunjukkan jumlah WPOP yang tidak menggunakan e-filing jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah WPOP yang sudah menggunakan e-filing dalam melaporkan SPT Tahunannya. Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan e-filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menyampaikan SPT Tahunan. Manfaat yang akan diperoleh oleh wajib pajak sendiri ketika menggunakan e-filing dalam melaporkan SPT Tahunan adalah pelaporannya lebih cepat dan menghemat tenaga serta biaya. Namun, persepsi kebermanfaatan ini tidak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan dalam menyampaikan SPT Tahunan. Situs software developer online pajak menuliskan tentang manfaat e-filing untuk urusan pelaporan pajak. Manfaat tersebut antara lain keakuratan dan menghindari kesalahan umum karena dalam aplikasi e-filing disediakan double checking yang akan memberikan pesan eror ketika terjadi kesalahan dalam menginput laporan. Hal ini memberikan jaminan kepada WPOP sendiri bahwa keamanan e- Filing dalam melaporkan SPT Tahunan yang disediakan oleh DJP sudah dirancang dengan baik. Selain itu, manfaat lain e-filing merupakan terobosan DJP yang ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas, namun hal tersebut belum diketahui oleh WPOP karena kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh DJP. Sistem keamanan e-filing yang dilengkapi dengan double checking yang menjamin keamanan e-filing sudah dirancang dengan baik namum belum didukung dengan sosialisasi yang maksimal. Hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Yogyakarta oleh Noviandini (2012) tentang pengaruh persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan e-filing, dan kepuasan wajib pajak terhadap penggunaan e-filing wajib pajak di Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Noviandini menemukan bahwa persepsi kebermanfaatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan e-filing. Hasil tersebut tidak sesuai dengan hasil dari penelitian yang dilakukan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa persepsi kebermanfaatan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan formal WPOP dalam menyampaikan SPT Tahunan. Hal ini disebabkan oleh karena sebagian besar responden dalam penelitian ini belum menggunakan e-filing. Akibatnya manfaat e-filing belum bisa dirasakan oleh responden. Manfaat e-filing hanya bisa dirasakan ketika responden sudah memiliki pengalaman dalam menggunakan e-filing. Karakteristik responden yang ada dalam penelitian ini menunjukkan bahwa responden belum menggunakan e-filing sehingga persepsi kebermanfaatan tidak memiliki pengaruh pada kepatuhan dalam menyampaikan SPT Tahunan. Wowor, Morasa dan Elim (2014) menunjukkan hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku wajib pajak untuk menggunakan e-filing adalah faktor persepsi pengalaman, persepsi keamanan, dan kerahasiaan, serta persepsi kecepatan yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat perilaku penggunaan e- Filing. Pengalaman penggunaan akan memberikan kesan bahwa penerapan e-filing mempunyai manfaat bagi penggunanya sehingga bisa berpengaruh pada kepatuhan seseorang. Namun hal ini tidak bisa terjadi dalam penelitian ini karena melihat responden yang ada dalam penelitian ini terdiri dari orang-orang yang belum menggunakan e- Filing. V. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan e-filing dan persepsi kebermanfaatan penggunaan e-filing tidak berpengaruh terhadap kepatuhan formal wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan di Kota Surabaya. Hal ini disebabkan karena fasilitas yang disediakan oleh DJP ini belum diketahui oleh sebagian besar responden. Persepsi kebermanfaatan penggunaan e- Filing tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan formal wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan dikarenakan ketidaktahuan dan ketidakmengertian responden tentang pelaporan SPT Tahunan secara online yaitu dengan menggunakan e-filing. Meskipun penggunaannya lebih menghemat biaya dan juga pelaporannya jauh lebih cepat, mengurangi penggunaan kertas, dan akhirnya bisa bermanfaat bagi lingkungan. Selain itu wajib pajak tidak perlu antri di KPP atau dropbox karena pelaporan SPT Tahunannya bisa dilakukan secara online, bisa diakses dari smartphone, dan komputer selama mendapatkan jaringan internet. Di sisi lain, persepsi responden pada umumnya memang bersifat positif terhadap penerapan e-filing. Namun, karena kurangnya sosialisasi dan pelatihan yang diberikan kepada WPOP mengakibatkan sistem ini tidak bisa dinikmati oleh semua WPOP. Pernyataan Direktorat Jenderal Pajak sendiri yang mengatakan bahwa dengan adanya e-filing yang merupakan terobosan baru DJP dalam memaksimalkan pelayanan pajaknya kepada masyarakat mampu memberikan kemudahan penyampaian SPT Tahunan dalam waktu yang lebih cepat. Selain itu diharapkan dengan adanya e-filing wajib pajak lebih memperhatikan kewajibannya. Namun penyebaran informasi tentang penerapan e-filing sendiri belum diketahui oleh semua pihak yang terkait, sehingga 76

8 kepatuhan dalam menyampaikan SPT belum bisa dimaksimalkan. Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa persepsi kemudahan dan persepsi kebermanfaatan penerapan e-filing dalam menyampaikan SPT Tahunan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang perpajakan. Penelitian ini juga bisa digunakan sebagai referensi untuk penelitian berikutnya terkait misalnya saja tentang evaluasi penerapan e-filing. Implikasi Empiris dari penelitian ini mengungkapkan bahwa persepsi wajib pajak terkait kemudahan dan kebermanfaatan e-filing memberikan hasil yang tidak begitu baik. Seperti yang diungkapkan dalam hasil penelitian bahwa persepsi kemudahan dan kebermanfaatan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan. Hasil ini dapat memberikan gambaran kepada DJP mengenai peningkatan pelayanan dalam dunia perpajakan, khususnya dalam bentuk penyuluhan kepada wajib pajak sendiri tentang e-filing dan memberikan pelatihan penggunaan e-filing secara langsung kepada wajib pajak, sehingga dengan adanya pelatihan dan sosialisasi tentang e-filing membuat wajib pajak bisa lebih mengerti dan memahami penggunaanya. Pelatihan penggunaan e-filing kepada wajib pajak juga akan bermanfaat bagi orang lain yang belum tahu menggunakan fasilitas tersebut sehingga dapat berlatih lewat orang yang sudah tahu menggunakan e-filing. Pada akhirnya pekerjaan DJP jauh lebih efektif dan juga efisien, karena adanya penyebaran informasi dari individu yang satu kepada individu yang lain, dalam hal ini wajib pajak. Selain itu DJP bisa melakukan kerjasama dengan perusahaan khususnya peralihan penggunaan dropbox menjadi e-filing dalam melaporkan SPT Tahunan, hal ini akan sangat membatu meningkatkan jumlah pengguna e-filing dan jauh lebih menghemat kertas sehingga penggunaan kertas jauh lebih sedikit. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan didalam pelaksanaannhya. Berikut adalah beberapa keterbatasan dalam penelitian ini disertai dengan rekomendasi bagi pihak yang terkait: 1. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan bahwa nilai Adjusted R2 yang diperoleh rendah yaitu 4,7%. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi kepatuhan formal wajib pajak, namun variabel tersebut tidak masuk dalam model penelitian ini. Oleh sebab itu diharapkan penelitian selanjutnya menambah variabel independen lainnya. Misalnya saja mengenai persepsi keamanan, kerahasiaan, kecepatan dan lain sebagainya. 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada WPOP di Kota Surabaya, penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan di beberapa kota. 3. Karakteristik responden untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan responden yang sudah pernah menggunakan e- Filing. REFERENSI [1] Hanantha Bwoga, Agus BBN, Marsyahrul T. (2005). Pemeriksaan Pajak Di Indonesia, Jakarta: Grasindo. [2] DJP Undur Batas Penyampaian SPT PPh Orang Pribadi Via E-Filing. (2014, Maret 28). Retrieved Juni 8, 2014, from Kementrian Keuangan: [3] e-filing, Jawaban Bagi Generasi Muda Sadar Pajak. (2014, Mei 26). Retrieved Mei 29, 2014, from Direktorat Jenderal Pajak: [4] Faisal. (2009). Bagaimana Menjadi Wajib Pajak Yang Lebih Cerdas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Kompas Gramedia Building. [5] Gaspers, V. (n.d.). Ekonomi Manajerial Pembuatab Keputusan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. [6] Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. [7] John M.Ivancevich, R. K. (2005). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Erlangga. [8] Komunikasi. (n.d.). Retrieved Juli 29, 2014, from Surabaya.go.id: [9] Laihad, R. C. (2013). Pengaruh Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Wajib Pajak di Kota Manado. EMBA, [10] Liberti, P. (2010). Hindari Kesalahan Pajak Rakyat Senang Jika Anda Patuhi 37 Larangan Perpajakan. Jakarta: Elex Media Komputindo. [11] Martono, N. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers. [12] Noviandini, N. C. (2012). Pengaruh Kebermanfaatan Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Bagai Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filing. Jurnal Nominal Vol. I Nomor I, [13] Nugroho, S. D. (2009). Cara Mudah Menghitung Pajak Pribadi. Jakarta: Raih Asa. 77

9 [14] Nurmantu, S. (2003). Pengantar Perpajakan. Jakarta: Granit. [15] Pajak, D. J. (2012, November 18). Content: Mudahnya Pelaporan Pajak Melalui e-filing. Retrieved November 13, 2014, from Situs Resmi DJP: [16] Pajak, O. (2014). Manfaat e-filing dalam Melapor Pajak. Retrieved November 13, 2014, from Online Pajak: [17] Pandiangan, L. (2010). Hindari Kesalahan Pajak Rakyat Senang Jika Anda Patuhi 37 Larangan Perpajakan. Jakarta: Elex Media Komputindo. [18] R.A Wowor, J. M. (2014, September ). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan e-filing. Jurnal EMBA, 2. No.3, [19] Statistik, B. P. (2012). Statistik Telekomunikasi Indonesia Jakarta: BPS. [20] Waluyo. (2010). Perpajakan Indonesia Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat. [21] West, R & Turner, L.H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. (Maer, M.N.D, Trans.). Jakarta: Salemba Humanika. (Original work published 2009). 78

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penerimaan dari sektor perpajakan memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara, karena penerimaan terbesar suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri memiliki definisi sebagai iuran rakyat yang dapat dipaksakan pada pemungutannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan pendapatan negara yang paling besar. Penerimaan pajak berasal dari iuran yang harus dibayar oleh rakyat sebagai konsekuensi berlakunya Undang-Undang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

BAB I PENDAHULUAN. Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat berdasarkan undang-undang dan ketentuan pelaksanaannya. Pajak merupakan salah satu penerimaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Teori Perilaku dan Teori Motivasi 1. Teori Perilaku/Pembelajaran Sosialisasi (Social Learning Theory) Menyatakan bahwa seseorang dapat belajar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, membuat Direktorat Jendral Pajak (DJP) mengambil suatu kebijakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, membuat Direktorat Jendral Pajak (DJP) mengambil suatu kebijakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, membuat Direktorat Jendral Pajak (DJP) mengambil suatu kebijakan untuk memperbaharui undang-undang perpajakan salah satunya dengan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA SURAKARTA) Irma Indrianti, Suhendro, Endang Masitoh Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN

PENDAHULUAN BAB I. terus berupaya dalam memaksimalkan potensi pajak untuk memenuhi APBN PENDAHULUAN BAB I H. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang mencapai 85,6%, sehingga pajak memiliki peranan yang sangat besar dalam pemenuhan Anggaran Pendapatan Belanja Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terselesaikan dengan cepat, mudah dan praktis. Konsep inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terselesaikan dengan cepat, mudah dan praktis. Konsep inilah yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat termasuk juga di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, segala hal dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Prosedur e-filing dalam pengadministrasian perpajakan Sesuai dengan peraturan PER-146/PJ/2006 tanggal 29 September 2006, tentang Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN dan Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat BAB IV PEMBAHASAN Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara yang dapat membantu pembangunan nasional, besar dan kecilnya pajak suatu negara ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet untuk menunjang pekerjaan mereka (Widyadinata, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. internet untuk menunjang pekerjaan mereka (Widyadinata, 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi sekarang ini ditandai oleh berbagai macam perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai contoh yang sangat terlihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia termasuk Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2014) jumlah penerimaan negara yang berasal

Lebih terperinci

MANFAAT MEMBAYAR PAJAK DAN PENGISIAN SPT BAGI WAJIB PAJAK. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si.

MANFAAT MEMBAYAR PAJAK DAN PENGISIAN SPT BAGI WAJIB PAJAK. Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. MANFAAT MEMBAYAR PAJAK DAN PENGISIAN SPT BAGI WAJIB PAJAK Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. amanitanovi@uny.ac.id *Makalah disampaikan pada Program Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan tentang Implementasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sumber penerimaan dalam negeri terbesar adalah pajak. Penerimaan pajak ini biasanya dikelola negara untuk dialokasikan ke pembangunan nasional. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas 2.1.1 Pengertian Efektivitas Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model Theory of Reasoned Action (TRA) yang diperkenalkan

Lebih terperinci

Definisi. SPT (Surat Pemberitahuan)

Definisi. SPT (Surat Pemberitahuan) Definisi SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak

Lebih terperinci

SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto

SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto Definisi adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini terlihat pajak sebagai sumber penerimaan kas negara paling besar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keuangan negara, karena pajak merupakan suatu sumber pendapatan negara yang terbesar yaitu sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan terbesar dari APBN negara Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan terbesar dari APBN negara Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber penerimaan terbesar dari APBN negara Indonesia adalah penerimaan dari sektor perpajakan. Hal ini membuat pajak mempunyai peranan yang sangat besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Salah satu bentuk modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat di bidang teknologi informasi. Berbagai lapisan. menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperoleh, mengolah dan

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat di bidang teknologi informasi. Berbagai lapisan. menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperoleh, mengolah dan 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan zaman saat ini mengakibatkan adanya pertumbuhan yang meningkat di bidang teknologi informasi. Berbagai lapisan masyarakat yang melakukan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga penerimaan pajak sangat berperan

Lebih terperinci

: Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik : Ni Putu Putri Yuliana Dewi ABSTRAK

: Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik : Ni Putu Putri Yuliana Dewi ABSTRAK Judul Nama : Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi Secara Elektronik : Ni Putu Putri Yuliana Dewi Nim : 1406043046 ABSTRAK e-spt adalah Surat Pemberitahuan beserta lampiran-lampirannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan langsung dengan tugas negara dan untuk kemakmuran rakyat. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan langsung dengan tugas negara dan untuk kemakmuran rakyat. Pajak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang bersifat memaksa dan digunakan untuk keperluan negara untuk membiayai pengeluaran umum yang berhubungan langsung

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol. 4 No. 2, Mei 2016 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol. 4 No. 2, Mei 2016 ISSN PENGARUH PENERAPAN APLIKASI ELECTRONIC FILLING (E-FILLING) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MELAPORKAN SPT TAHUNAN (Studi Kasus Pada Penyampaian SPT Tahunan Dosen, Karyawan dan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan Negara terbesar, dimana pajak berkontribusi lebih dari 78% total penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus mengalami peningkatan dan pengembangan. Awalnya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terus mengalami peningkatan dan pengembangan. Awalnya masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman Teknologi Informasi dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan dan pengembangan. Awalnya masyarakat menggunakan email untuk pengiriman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi ditandai dengan perubahan perilaku dalam kehidupan manusia. Salah satu contoh yang terlihat nyata saat ini adalah perkembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mengamankan penerimaaan Negara perlu dilakukan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mengamankan penerimaaan Negara perlu dilakukan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah Dalam rangka mengamankan penerimaaan Negara perlu dilakukan berbagai upaya, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan kepatuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada perkembangan dan kemajuan dalam bidang kearsipan. Berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada perkembangan dan kemajuan dalam bidang kearsipan. Berkembangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini akan menimbulkan terjadinya perubahan kehidupan manusia yang sangat pesat. Terutama pada bidang teknologi dan informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembayar pajak, dan (2) melakukan ketentuan perpajakan secara seragam untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembayar pajak, dan (2) melakukan ketentuan perpajakan secara seragam untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menilai keberhasilan penerimaan pajak, perlu diingat beberapa sasaran administrasi perpajakan, seperti : (1) meningkatkan kepatuhan para pembayar pajak,

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau

Lebih terperinci

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK Pengertian Pengembalian kelebihan pembayaran pajak (restitusi) terjadi apabila jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Wajib Pajak akan masuk ke kas negara, kemudian melalui Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. oleh Wajib Pajak akan masuk ke kas negara, kemudian melalui Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sektor terpenting bagi pemerintah karena pajak adalah sumber pemasukan Negara yang terbesar. Menurut Chandra Kepala Seksi Hubungan Eksternal

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITAN. pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai

BAB III HASIL PENELITAN. pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai BAB III HASIL PENELITAN A.Pengertian a. NPWP (Nomor Pokok wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak untuk mempermudah administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal

Lebih terperinci

Hukum Pajak. Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap

Hukum Pajak. Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap Hukum Pajak Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap 2015-2016 Tujuan Pembelajaran Fakultas Hukum Mahasiswa memahami pemungutan pajak melalui sistem self assessment; Mahasiswa memahami berbagai

Lebih terperinci

Penyampaian SPT Tahunan secara e-filing WP OP dengan formulir 1770S atau 1770SS. Lebih Mudah Lebih Murah Lebih Cepat

Penyampaian SPT Tahunan secara e-filing WP OP dengan formulir 1770S atau 1770SS. Lebih Mudah Lebih Murah Lebih Cepat Penyampaian SPT Tahunan secara e-filing WP OP dengan formulir 1770S atau 1770SS Lebih Mudah Lebih Murah Lebih Cepat Latar belakang Proses penerimaan SPT Tahunan selama ini menimbulkan efek antrian WP di

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT Nur Anissa 1, Harlina Widyanti 2 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Satya Negara Indonesia Email: nissadmaja@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sistem pemungutan pajak yaitu Official Assessment System dan Self assessment

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sistem pemungutan pajak yaitu Official Assessment System dan Self assessment BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah Negara dimana pun juga, pajak merupakan penerimaan negara yang cukup besar. Pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk elektronik (e-filing). E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk elektronik (e-filing). E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pajak sebagai salah satu sumber penerimaan negara yang pemungutannya dapat dipaksakan yang didasarkan pada undang-undang. Penerimaan Negara yang bersumber

Lebih terperinci

C. Saran Sesuai dengan hasil penelitian dan keterbatasan diatas dapat kiranya memberikan saran antara lain :

C. Saran Sesuai dengan hasil penelitian dan keterbatasan diatas dapat kiranya memberikan saran antara lain : 69 C. Saran Sesuai dengan hasil penelitian dan keterbatasan diatas dapat kiranya memberikan saran antara lain : 1. Penelitian mendatang sebaiknya menambah variabel agar dapat memperjelas faktor faktor

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan guna menjawab rumusan masalah. Beberapa kesimpulan tersebut terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan negara dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran pajak adalah wujud dari kewajiban

Lebih terperinci

KAJIAN EMPIRIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN PENYEBABNYA. Abstraksi

KAJIAN EMPIRIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN PENYEBABNYA. Abstraksi KAJIAN EMPIRIS TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DAN PENYEBABNYA Oleh : SYAFI I Universitas Bhayangkara Surabaya Abstraksi Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang utama. Dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 47/PJ/2008 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN DAN PENYAMPAIAN PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (1995;1013), patuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (1995;1013), patuh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (1995;1013), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan dan berdisiplin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pembangunan. Diperlukan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pembangunan. Diperlukan dukungan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan penerimaan terbesar bagi negara yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan. Diperlukan dukungan dari pemerintah dan masyarakat agar pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT Septiani Fransisca Universitas Bina Darma Abstract This study aimed to analyze the influence of e-spt as the Taxpayer

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIRJEN PAJAK NOMOR PER-1/PJ/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENGGUNAKAN FORMULIR 1770S ATAU 1770SS SECARA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara adalah kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan rakyat dapat dicapai melalui pembangunan nasional dalam berbagai aspek,

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. DAFTAR PUSTAKA Angela, (2010), Pengaruh Penerapan e-spt PPN sebagai Sarana PemenuhannKewajiban Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Studi Kasus Pada KPP Pratama Cimahi, Skripsi: Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan dan pembangunan di negara kita ini, tentu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan dan pembangunan di negara kita ini, tentu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan dan pembangunan di negara kita ini, tentu membutuhkan dana yang cukup besar. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini pembangunan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia, tetapi yang terjadi

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK EVALUASI PENERAPAN e-spt TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang taat pajak. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang taat pajak. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pajak di Indonesia semakin meningkat dari masa ke masa. Pajak ditempatkan pada posisi teratas sebagai sumber penerimaan yang pertama dan utama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling populer bagi negara. Hal ini terjadi akibat pengaruh pergeseran penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. paling populer bagi negara. Hal ini terjadi akibat pengaruh pergeseran penerimaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerimaan dalam negeri melalui sektor pajak merupakan penerimaan paling populer bagi negara. Hal ini terjadi akibat pengaruh pergeseran penerimaan dari sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara yang bersumber dari pajak sejak tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara yang bersumber dari pajak sejak tahun selalu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pajak didefinisikan sebagai kewajiban wajib oleh WP (Wajib Pajak) baik orang pribadi atau badan kepada kas negara, yang bersifat memaksa dan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 Account. mengimplementasikan Organisasi Modern.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 Account. mengimplementasikan Organisasi Modern. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 Account Representative (AR) adalah pegawai yang diangkat pada setiap Seksi Pengawasan dan Konsultasi di Kantor

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU Penelitian yang dilakukan oleh Naranthaka (2010) menggunakan teknik analisis data dengan metode silogisme dan interpretasi. Teknik analisis data tersebut

Lebih terperinci

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, PERATURAN DIRJEN PAJAK NOMOR PER-06/PJ/2014 TANGGAL 7 MARET 2014 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MENGGUNAKAN FORMULIR 1770S ATAU 1770SS SECARA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA

ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA JAKARTA KEBAYORAN BARU TIGA Riza Hardianti Binus University, Tanah Kusir II, Jl R/21, 085691235588, riyzha_cho2@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang telah berkembang dan menerapkannya dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang telah berkembang dan menerapkannya dalam pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan negara dari sektor pajak merupakan peran penting terhadap kelangsungan sistem pemerintahan di suatu negara. Pajak merupakan kontribusi wajib dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara dari pajak juga perlu ditingkatkan karena pajak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara dari pajak juga perlu ditingkatkan karena pajak merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perpajakan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang dinamis. Dengan meningkatnya anggaran negara setiap tahunnya maka target penerimaan negara

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK TAHUN 2010, 2011, 2012 DI KPP PRATAMA BEKASI UTARA

ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK TAHUN 2010, 2011, 2012 DI KPP PRATAMA BEKASI UTARA ANALISIS PENGGUNAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK TAHUN 2010, 2011, 2012 DI KPP PRATAMA BEKASI UTARA Nindy Eka Setyowati, Murtedjo, S.E. Ak. M.M. KPP Pratama Bekasi Utara, Jl. Sersan Aswan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Penelitian Pajak adalah kata yang tidak bisa lepas dari sebuah negara, hampir semua negara menerapkan sistem perpajakan karena pajak merupakan salah satu penerimaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan lima variabel yang terdiri atas tiga variabel independen (bebas), satu variabel intervening dan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, jaman berkembang dengan sangat pesat. Salah satu yang mengalami perkembangan tersebut adalah teknologi informasi. Hampir seluruh lapisan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, segala hal dapat. memanfaatkan internet dalam melakukan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. juga di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, segala hal dapat. memanfaatkan internet dalam melakukan pelayanan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat termasuk juga di Indonesia. Dengan berkembangnya teknologi dan informasi, segala hal dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang diberikan pemerintah terhadap warganya atas pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang diberikan pemerintah terhadap warganya atas pembayaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak pada mulanya adalah suatu pungutan yang sifatnya pemberian sukarela oleh rakyat kepada raja dalam memelihara dan menjaga kepentingan Negara seperti membayar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perpajakan yang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai. adalah tercapainya tujuan nasional seperti yang tercantum pada

BAB I PENDAHULUAN. perpajakan yang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai. adalah tercapainya tujuan nasional seperti yang tercantum pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendapatan terbesar pada penerimaan negara adalah dari sektor perpajakan yang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai pembangunan nasional. Bagi pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cara Perpajakan (KUP), pengertian pajak adalah : Menurut Adriani dalam Purwono (2010 : 7) pengertian pajak yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cara Perpajakan (KUP), pengertian pajak adalah : Menurut Adriani dalam Purwono (2010 : 7) pengertian pajak yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pajak Menurut Pasal 1 UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), pengertian pajak adalah : Konstribusi wajib kepada negara yang terutang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri dan luar negeri. Sektor pajak merupakan salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri dan luar negeri. Sektor pajak merupakan salah satu sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber penerimaan negara yang paling dominan berasal dari penerimaan pajak. Sumber penerimaan negara terbagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari dalam negeri

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap minat perilaku

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN E-FILING

PENGARUH PENERAPAN E-FILING PENGARUH PENERAPAN E-FILING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KOTA TASIKMALAYA Maman Suherman Medina Almunawwaroh Rina

Lebih terperinci

PELAKSANAAN e-spt TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEKAYU

PELAKSANAAN e-spt TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEKAYU ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume II, No. 1, Februari 2015, h. 11-20 PELAKSANAAN e-spt TAHUNAN BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEKAYU

Lebih terperinci

PENERAPAN E-COMPLIANCE ATAS KEWAJIBAN PAJAK TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA KOSAMBI

PENERAPAN E-COMPLIANCE ATAS KEWAJIBAN PAJAK TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA KOSAMBI PENERAPAN E-COMPLIANCE ATAS KEWAJIBAN PAJAK TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA KOSAMBI Atikah Aure Binus University, Jl.Akasia No 6 RT 03/03 Tajur Ciledug Tangerang 15152, 08984252570,

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-44/PJ/2010 Tanggal 6 Oktober 2010

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-44/PJ/2010 Tanggal 6 Oktober 2010 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-44/PJ/2010 Tanggal 6 Oktober 2010 BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENGISIAN SERTA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama

BAB I PENDAHULUAN. karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu penerimaan Indonesia yang sangat penting karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama pembiayaan pemerintah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diperoleh dari kontribusi rakyat yang bersifat memaksa berdasarkan undangundang,

BAB V PENUTUP. diperoleh dari kontribusi rakyat yang bersifat memaksa berdasarkan undangundang, BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar yang diperoleh dari kontribusi rakyat yang bersifat memaksa berdasarkan undangundang, dengan tidak mendapat imbalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survai. Menurut Sugiyono (2013: 14)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survai. Menurut Sugiyono (2013: 14) BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survai. Menurut Sugiyono (2013: 14) penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara pada dasarnya merupakan suatu wadah terjadinya bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Negara pada dasarnya merupakan suatu wadah terjadinya bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara pada dasarnya merupakan suatu wadah terjadinya bentuk komunikasi sosial serta aturan-aturan yang mengikat didalamnya. Masyarakat di suatu negara memiliki

Lebih terperinci

Geo Fanny Marlina Rajagukguk. Ch. Heni Kurniawan

Geo Fanny Marlina Rajagukguk. Ch. Heni Kurniawan FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI PERILAKU DALAM PENGGUNAAN E-FILING OLEH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS PENDIDIKAN KOTA SIBOLGA Geo Fanny Marlina Rajagukguk Ch. Heni Kurniawan

Lebih terperinci

Terdapat definisi mengenai kepatuhan Wajib Pajak yang dikemukan oleh Safri Nurmantu. dalam Siti Kurnia Rahayu (2010:138) adalah sebagai berikut:

Terdapat definisi mengenai kepatuhan Wajib Pajak yang dikemukan oleh Safri Nurmantu. dalam Siti Kurnia Rahayu (2010:138) adalah sebagai berikut: KEPATUHAN PAJAK DAN TAX EVASION Terdapat definisi mengenai kepatuhan Wajib Pajak yang dikemukan oleh Safri Nurmantu dalam Siti Kurnia Rahayu (2010:138) adalah sebagai berikut: Kepatuhan Wajib Pajak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri didefinisikan sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Landasan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Teori Keperilakuan dalam Pengembangan dan Implementasi Teknologi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Sistem Teknologi Informasi Semula sistem teknologi informasi dikenal dengan istilah sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH definisi pajak yaitu iuran rakyat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH definisi pajak yaitu iuran rakyat BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH definisi pajak yaitu iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

Lebih terperinci

21/PJ/2009 TATA CARA PENYAMPAIAN PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN

21/PJ/2009 TATA CARA PENYAMPAIAN PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN 21/PJ/2009 TATA CARA PENYAMPAIAN PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN Contributed by Administrator Monday, 02 March 2009 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK Para Pemungut PPN yang terhormat, Setiap bulan setelah Masa Pajak berakhir, Pemungut PPN harus melaksanakan kewajiban untuk melaporkan kegiatan pemungutan PPN yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada tahun 2016 di Kantor Wilayah DJP Sumatera

BAB V PENUTUP. terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada tahun 2016 di Kantor Wilayah DJP Sumatera BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Setelah menganalisis pengaruh e-filing, e-spt, dan pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada tahun 2016 di Kantor Wilayah DJP Sumatera Barat dan Jambi, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada negara, maka negara menetapkan perpajakan sebagai salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. kepada negara, maka negara menetapkan perpajakan sebagai salah satu sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap warga negaranya. Sebagai tanda bukti dari kecintaan warga negara kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam proses pembangunan suatu negara, terlebih bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Nama Pemungut : Alamat : No. Telp : Usaha : SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku

Lebih terperinci