perusahaan selalu mencari ide-ide untuk menemukan sesuatu untuk kebutuhan masyarakat
|
|
- Sugiarto Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Data dan Bahasan Bab ini menguraikan data penelitian dan bahasan tentang data penelitian tetapi sebelumnya akan membahs objek penelitian. Gambaran Objek Di era yang semakin modern ini masyarakat selalu menginginkan segala sesuatu yang baik dalam efisiensi waktu maupun efisiensi biaya. Salah satunya adalah kebutuhan manusia mendapatkan kredit dari bank untuk membangun usaha kecil. Untuk itu tidak heran perusahaan selalu mencari ideide untuk menemukan sesuatu untuk kebutuhan masyarakat sekarang ini. Semua orang pasti mengenal PT Bank Mega Tbk, yang memberikan nilainilai yang telah terbukti berkalikali menopang kinerja dan mempersembahkan karya yang dapat dinikmati bersama. Bank Mega membuatnya dengan Mega peduli dan Mega berbagi. Bank Mega saat ini lebih fokus kepada pemberian kredit kepada pengusaha kecil dan menengah, dalam rangka turut mendukung perkembangan dan penguatan perekonomian negara di sektor riil, disamping itu Bank Mega juga berkomitmen untuk dapat tumbuh berkembang bersama para pengusaha kecil dan menengah. Agar hal itu tercapai, maka Bank Mega disamping akan membantu para pengusaha kecil dan menengah dari segi permodalan melalui pembiayaan Mega UKM, Bank Mega juga senantiasa menolong kelangsungan usaha, dengan membantu dalam pelatihan manajerial dan konsultasi berbagai masalah guna dicarikan solusinya, untuk itu Bank Mega akan menambah jumlah tenaga marketing yang fokus pada penyaluran Mega UKM. Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai lembaga keuangan kepercayaan masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui logo perusahaan yang baru tersebut. Dan pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega.
2 Pada saat krisis ekonomi, Bank Mega mencuat sebagai salah satu bank yang tidak terpengaruh oleh krisis dan tumbuh terus tanpa bantuan pemerintah bersamasama dengan Citibank, Deutche Bank dan HSBC. PT. Bank Mega Tbk. dengan semboyan "Mega Tujuan Anda" tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu disejajarkan dengan bankbank terkemuka di Asia Pasifik dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di tingkat nasional, regional maupun internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk. berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehatihatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini. PT Bank Mega Tbk, sudah sangat dikenal oleh masyarakat dan membuka cabang dimanamana. Dan barubaru ini membuka cabang tepatnya di Salatiga yang berdiri sejak November 2010 dan proporsi di salatiga sangat besar karena UKM ini yang sebagai penyumbang terbesar bagi Bank Mega. Gambar 1.1. logo Bank Mega Keuntungan dan Manfaat kredit UKM Semua pencapain tersebut mendorong laba yang sangat signifikan. Bisa dilihat dari tabel di bawah ini. Table 4.1 NO Aspek yang berubah Tahun 2009 Tahun 2010 Total perubahan (dalam %) 1. Laba sebelum pajak 65 trilliun Rp 1,04 triliun Sebesar 62,5% 2. Laba bersih Rp 537,46 miliar Rp 951,8 miliar Meningkat 77,1%
3 3. ESP Rp 169 Rp 299 Meningkat sebesar Rp Rasio operasional dan resiko pasar 5. Rasio kecukupan modal (CAR) berdasarkan resiko kredit dan resiko operasional 6. Rasio laba bersih terhadap modal (ROE) 7. Laba bersih terhadap aset (ROA) 8. Rasio penyaluran kredit terhadap simpanan 9. Keuntungan bunga bersih/net interest margin (NIM) 10. Pendapatan operasional lain dari pos provinsi dan komisi pada level 15,03%, atau berada di atas ketentuan Bank Indonesia. pada level 15,03%, atau berada di atas ketentuan Bank Indonesia. Kedua rasio permodalan minimal berada di level 8%. di level 14,78% di level 14,78% Kedua rasio permodalan minimal berada di level 8%. 18,72% 27,20%. 8,84% 1,77% 2,45% 0,68% 56,03% 4,88% Rp 290,19 miliar Rp 383,26 miliar 32,07% Di sini juga terlihat kenaikan yang sangat signifikan dari laporan keuangan terakhir 2011 PT Bank Mega Tbk (MEGA). Dimana, laba bersih PT Bank Mega Tbk (MEGA) meningkat 12,77% menjadi Rp 1,07 triliun atau Rp 314 per saham pada 2011 dibandingkan Kenaikan laba bersih ini didorong oleh keberhasilan strategi Bank Mega selama 2011 dalam meningkatkan penyaluran kredit, khususnya di segmen usaha kecil & menengah (UKM), serta meningkatkan kualitas kredit, likuiditas dari secondary reserves, dan reprofiling dana pihak ketiga. Strategi pemasaran UKM Untuk menunjang strategi pemasaran agar sukses diperlukan kapabilitas yang baik dari pihak internal perusahaan. Strategi pemasaran harus memperhatikan elemen 4P, yang terdiri dari product, promotion, price dan place. Pada Bank Mega ini sendiri sangat memperhatikan bauran pemasarn ini. Dimana, (a) produk yang dibuat ini untuk anda pemilik
4 usaha kecil menengah (UKM) yang saat ini ingin mengembangkan usahanya, Kucuran dana Kredit UKM bisa sangat membantu. Bank Mega dengan programnya MEGA UKM memberikan solusi tepat untuk kredit usaha anda. Dengan Tag line Tumbuh Bersama Kredit UKM Bank Mega. (b) promosi yang dilakukan Bank Mega itu sendiri berbeda dengan Bank lain. Dimana, Bank Mega melakukan promosi melalui telephone dan juga promosi door to door dengan mendatangi calon nasabah di cafécafé, rumah makan lainnya. (c) harga yang diberikan juga sangat berbeda dengan bankbank lainnya seperti Cicilan ringan dengan jangka waktu pengembalian bisa lebih lama (sampai dengan 7 tahun), Bebas biaya asuransi jiwa kredit (AJK)*, Persyaratan mudah dan proses cepat, Plafond kreditnya 100juta s/d 500juta (setelah 6 bulan, bisa di tingkatkan sampai dengan 1 Milyar), cicilan ringan yang memudahkan anda mengontrol keuangan bisnis dan meningkatkan keuntungan. (d) Bank Mega ini mempunyai jaringan bisnis ritel yang luas, memiliki layanan perbankan yang lengkap, anda akan mendapatkan pelayanan yang bersahabat. Dalam strategi yang digunakan oleh bank Mega ini sangatlah berebeda dengan strategi yang digunakan oleh bankbank lain, ini dilihat dari Bank Mega itu sendiri yang merupakan cabang di salatiga ini, dimana berada pada posisi mendistribusikan produk Mega UKM ini dengan strategi Bank Mega yang sudah ada. Dalam penerapannya cara Bank Mega memasarkan produk Mega UKM ini dengan strategi Bank Mega capem salatiga yang terdiri dari (a) variasi situasi making contact & introduction. (b) variasi situasi fact findingpresentation. (c) individu di dalam kelompok, dan (d) cara menemukan peluang. Di bawah ini akan dijelaskan tentang strategi pemasaran yang digunakan a) Variasi situasi making contact & introduction Tahap dimana terjalin perkenalan kepada nasabah sehingga terjalin pembicaraan, ketika calon nasabah tersebut sudah tertarik untuk mengambil kredit di perusahaan. Pada tahap ini marketing bisa langsung meminta no.handphone calon nasabah resebut. Dari situasi seperti
5 ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap lagi, yaitu melalui telepon dan walkin customer. Melalui telepon mencakup calon nasabah baru dan nasabah terdaftar (existing). Sementara itu, walkin customer berarti calon nasabah yang mendatangi perusahaan. Untuk dua cara ini samasama melalui empat tahap yaitu oferring (menawarkan), benefit (memberikan manfaat), confirm (memberikan informasi), probing (menyelidik). b) Variasi situasi fact finding presentation Tahap dimana melakukan pencarian faktafakta yang terkait dengan nasabah, pada tahap ini marketing harus melakukan pengecekan dengan menggunakan BI checking apakah calon nasabah ini pernah bermasalah dengan pinjaman di bank lain. Dari situasi seperti ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap lagi, yaitu melalui telepon dan visit customer. Melalui telepon mencakup calon nasabah baru dan nasabah terdaftar (existing). Sementara itu, visit customer berarti mengunjungi calon nasabah. Untuk dua cara ini samasama melalui empat tahap yaitu oferring (menawarkan), benefit (memberikan manfaat), confirm (memberikan informasi), probing (menyelidik). c) Individu di dalam kelompok Pada tahap ini menggunakan Aturan : Setiap orang dalam satu kelompok dibagi menjadi berberapa peranperan sebagai : Marketing, Nasabah dan Pengamat. Setiap kelompok melakukan role play, bergantian, sehingga setiap peserta pernah memerankan peran marketing dan pengamat. Setiap satu putaran selesai, pengamat memberikan penilaian. Dan properti yang digunakan yaitu, brosur produk bank mega dan application form. d) Cara menemukan peluang Melalui empat tahap yaitu, isyarat verbal (menjelaskan secara langsung kepada nasabah agar mengetahui kebutuhan nasabah seperti apa). Isyarat visual (membagikan info melalui brosur/gambar kepada nasabah agar mengetahui kebutuhan nasabah seperti apa). Transaksi
6 yang spesifik dan permintaan nasabah (melihat transaksi/permintaan nasabah yang memiliki potensi penjualan contohnya calon nasabah ini mempunyai usaha, dia ingin mengembangkan usahanya tetapi tidak mempunyai modal kerja). Mengingatkan kembali produk atau layanan bank (menggunakan katakata yang mudah/gampang diingat sehingga mendorong nasabah mengingat kembali apa yang sudah jelaskan) Tingkat keberhasilan kredit UKM Pilihan strategi yang baik dimana fokus pada retail banking dengan segmen UKM telah berhasil meningkatkan kinerja Bank Mega, seperti diringkas pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 NO Aspek yang berubah Tahun 2009 Tahun 2010 Total perubahan (tahun 2010 tahun 2009 /tahun 2009*100%) 1. Total asset Bank Mega Rp trilliun Rp 51,59 trilliun 139,17% 2. Simpanan pihak ketiga Rp miliar Rp miliar 205,13% 3. Perbandingan antara dana 51,8% : 47,7% 52,3% : 48,2% 0,96% : 1,04% murah (giro dan tabungan) berbanding dana mahal (deposito) 4. Penyaluran kredit Rp Rp ,17% 5. Kredit komersial Rp 4,3 Rp 4,8 11,62% 6. Kredit segmen UKM Rp 1,1 trilliun 7. Kredit korporasi Rp 3 trilliun Rp 8,5 trilliun 183,3% 8. kredit consumer Rp 4,6 trilliun Rp 9,6 trilliun 108,69% Sumber : Laporan akhir PT. Bank Mega tbk pada akhir tahun 2010 Strategi tersebut berjalan dengan baik sehingga komposisi ini menunjukkan, bahwa strategi yang telah ditetapkan awal tahun berhasil baik dlam penghipunan DPK. Untuk tahun yang akan datang, Bank masih akan tetap fokus pada peningkatan dana murah daripada dana mahal. Sesuai dengan strategi perusahaan, kredit UKM akan menjadi tulang punggung dari bisnis kredit secara umum. Dari tabel neraca di bawah ini terlihat jelas sumbangsih kredit terhadap laba perusahaan.
7 NO POSPOS ASET Tabel 4.3 NERACA BANK KONSOLIDASI 31Mar11 31Mar10 31Mar11 31Mar10 1. Kredit a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 2. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan a. Surat berharga b. Kredit (1.500) ( ) (1.500) ( ) (1.500) ( ) (1.500) ( ) c. Lainnya Sumber : LAPORAN KEUANGAN PT. BANK MEGA Tbk Per 31 Maret 2011 dengan angka perbandingan Per 31 Maret/ dalam jutaan Rupiah (a) Informasi keuangan konsolidasian ini disusun berdasarkan informasi keuangan yang diambil dari Laporan Keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan (b) Informasi keuangan di atas, disajikan sesuai halhal sebagai berikut: (1) Peraturan Bank Indonesia No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 Nopember 2005 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank. (2) Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 perihal Perubahan kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia. (3) Peraturan Bapepam & LK No.X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP36/PM/2003 tanggal 30 September
8 2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. IE. Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek jakarta No. Kep306/BEj/ tentang Kewajiban Penyampaian Informasi. (4) Surat Bank Indonesia No. 5/559/DPNP/IDPnP tanggal 24 Desember 2003 mengenai Laporan Keuangan Publikasi Bank. (c) Dikarenakan informasi keuangan konsolidasi di atas diambil dari laporan keuangan yang dikonsolidasi tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, maka informasi tersebut bukan merupakan penyajian yang lengkap dari laporan keuangan konsolidasi. (d) Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. (e) Bank dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK ini diimplementasikan secara prospektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari Bank juga telah mengidentifikasikan dan menerapkan penyesuaian transisi terkait dengan penurunan nilai aset keuangan yang diakui sebagai penyesuaian awal saldo laba awal per 1 januari (f) Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam Laporan Keuangan Publikasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 telah disesuaikan dengan penyajian Laporan Keuangan Publikasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret (g) Kurs per 31 Maret 2011 USD 1 = Rp 8.707,50 dan per 31 Maret 2010 USD 1 = Rp 9.100,00. Mencapai target yang telah ditentukan pastinya menjadi impian besar setiap pelaku usaha. Baik target berupa omset penjualan dengan nominal tertentu maupun target berupa peningkatan kualitas usaha dari sisi internal dan eksternal, sering menjadi fokus utama pelaku usaha untuk mencapai suksesnya. Jadi wajar adanya bila setiap pelaku usaha berusaha
9 menciptakan strategi dan triktrik khusus untuk mencapai target yang telah mereka tentukan. Meskipun setiap pelaku usaha telah menciptakan beberapa strategi dan rencana kerja untuk mencapai targettarget bisnisnya, namun tidak sedikit dari mereka yang masih mengalami kegagalan dalam mencapai target tersebut. Jadi perlunya strategi yang baik dalam mencapai target sehingga terlihat dari tabeltabel sebelumnya adanya sumbangsih yang sangat besar dari penyaluran kredit UKM ini, dimana dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat signifikan terlihat kredit segmen UKM pada tahun ,1 trilliun kepada bank Mega, itu terbukti sumbangsih terhadap laba perusahaan sangat besar. Dan juga jika dilihat dari sumbangsih kredit terhadap perusahaah ini sangat terlihat jelas di tabel neraca pada tahgun 2009 (279,289) mengalami kenaikan sebesar (299,596) pada tahun Untuk itu di sini diterangkan strategi ini adalah program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya, atau sebagai pola tanggapan dan respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif/berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM. PT BANK BALI Tbk ( Induk Perusahaan ) Per 31 Maret 2002 dan 2001.
A. MODAL INTI PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM I. KOMPONEN MODAL 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal ( Disclosed Reserves ) a. Agio Saham b. Disagio ( -/- ) c. Modal Sumbangan d.
Lebih terperinciNERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS
NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 68.597 55.437 2 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.410.533 982.799 b. Sertifikat Bank Indonesia 743.202 800.000 c. Lainnya
Lebih terperinciDewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff *) - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto
PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff *) - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan
Lebih terperinciPT Bank Rabobank International Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Wouter Jacob Kolff - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih
Lebih terperinciPERKEMBANGAN TERKINI
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. PERKEMBANGAN TERKINI KINERJA OPERASIONAL PERSEROAN Perbandingan Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 30 September 2012 Pendapatan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT Bank CIMB Niaga, Tbk berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun
Lebih terperinciPENGURUS BANK PEMILIK BANK
PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Wouter Jacob Kolff - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih
Lebih terperinciPT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 31 DESEMBER 2003 & 2002 NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 78.536 88.602 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 1.145.346 1.029.529 b. Sertifikat
Lebih terperinciNERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah )
No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 Juni 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII KONSOLIDASI 30-Jun-02 30-Jun-01 30-Jun-02 30-Jun-01 1. Kas 481.501 552.300 481.538 552.376 2. Penempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga
Lebih terperinciNERACA KONSOLIDASI. Tanggal 30 September 2002 dan ( Dalam jutaan rupiah )
No. AKTIVA POS - POS NERACA KONSOLIDASI Tanggal 30 September 2002 dan 2001 ( Dalam jutaan rupiah ) BANK BII 30-Sep-02 30-Sep-01 30-Sep-02 30-Sep-01 KONSOLIDASI 1. Kas 492.740 496.965 492.784 497.022 2.
Lebih terperinciLaporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009
Laporan Keuangan Triwulanan 30 September 2009 Bangkok Bank Public Company Limited Jakarta Branch NERACA BANGKOK BANK PCL Per 30 September 2009 dan 2008 (dlm.jutaan rupiah) No. POS - POS 30 September 2009
Lebih terperinciDewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto
PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan Direksi
Lebih terperinciPT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK
PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK DEWAN KOMISARIS - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan
Lebih terperinciEKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas
EKUITAS Pada tahun total ekuitas BCA tumbuh 16,6% atau Rp 18,7 triliun menjadi Rp 131,4 triliun. Kenaikan ekuitas ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dan kebijakan pembagian dividen secara terukur.
Lebih terperinciDewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto
PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan Direksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
Lebih terperinciMempertahankan Soliditas
Hasil Kinerja Semester I 2017 Mempertahankan Soliditas Public Expose 2017 PT Bank Central Asia Tbk Jakarta, 9 Agustus 2017 Daftar Isi Tinjauan Makro Ekonomi halaman Kondisi makro ekonomi 4 Ikhtisar kinerja
Lebih terperinciDewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto
PT Bank Rabobank International Indonesia PENGURUS BANK Dewan Komisaris - Presiden Komisaris : Humayunbosha - Komisaris : Fergus John Murphy - Komisaris : Shanti Lasminingsih Poesposoetjipto Dewan Direksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di
Lebih terperinciNERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 KONSOLIDASI NO. POS-POS 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 31 Mar. 2007 31 Mar. 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)
Lebih terperinciNERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASI NO. POSPOS Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 Per 30 Sept 2007 Per 30 Sept 2006 (Tidak Diaudit) (Tidak Audit) (Tidak Diaudit)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah memberikan beban yang besar bagi industri perbankan di Indonesia dan sebagian besar bank mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sebelum krisis tahun 1998 sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tidak dilirik oleh perbankan karena mereka menilai sektor ini tidak layak untuk dibiayai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perbankan Indonesia. Adanya rentang waktu pengembalian pinjaman
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemberian kredit memiliki sebuah resiko yaitu adanya kredit macet. Kredit macet memberikan dampak yang kurang baik bagi Negara, masyarakat, dan perbankan Indonesia.
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS MUNGNIYATI STIE TRISAKTI mungniyati@stietrisakti.ac.id PENDAHULUAN K esehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat modern. Sistem pembayaran dan intermediasi hanya dapat terlaksana bila ada sistem keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtuhnya Lehman Brother yang merupakan salah satu perusahaan investasi serta bank keuangan senior dan terbesar ke-4 di Amerika merupakan awal dari terjadinya krisis
Lebih terperinciPT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA PER 30 SEPTEMBER 2003 & 2002
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) NERACA NO POS - POS AKTIVA 1 Kas 62.396 50.624 2 3 4 5 6 7 Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 999.551 989.589 b. Sertifikat Bank Indonesia - 354.232
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Kinerja perbankan yang kuat akan menopang berbagai sektor ekonomi termasuk didalamnya sektor
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Mar Dec 2012
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2013 31 Dec 2012 ASET 1. Kas 5,416 5,177 2. Penempatan pada Bank Indonesia 229,426 331,111 3. Penempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat masyarakat Indonesia sangat tinggi dalam hal keinginan memiliki usaha sendiri, kepemilikan rumah sendiri,
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK. didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun
BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK MEGA TBK A. Sejarah PT.Bank Mega Tbk Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang
11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang
Lebih terperinci2015 PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK-BANK YANG LIST DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Kasmir (2008:2) Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan resikonya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian suatu negara saat ini Lembaga Perbankan memiliki peranan yang cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS. 31 Dec Dec 2011
LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS ASET 1. Kas 5,177 4,547 2. Penempatan pada Bank Indonesia 331,111 576,314 3. Penempatan pada bank lain 501,231 192,880 4. Tagihan spot dan derivatif
Lebih terperinciPENGURUS BANK PEMILIK BANK
Catatan : - Neraca konsolidasi, perhitungan laba rugi dan saldo laba konsolidasi, komitmen dan kontinjensi konsolidasi telah disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor yang diharapkan berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan regional atau nasional. Peran
Lebih terperinciTagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 Mar 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 9.988 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 385.826 281.605 3. Penempatan
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MASALAH
BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah untuk Dipecahkan Mencermati perjalanan aktivitas usaha PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk., perseroan telah membuktikan diri mampu melewati masa
Lebih terperinciNERACA. Per 30 Juni 2004 dan 2003, dan 30 April 2003 (Dalam Jutaan Rupiah) Bank
NERACA Per 30 Juni 2004 dan 2003, dan 30 April 2003 (Dalam Jutaan Rupiah) Bank Konsolidasi No. Pos - Pos 30 Juni 2004 30 Juni 2003 30 April 2003 30 Juni 2004 30 Juni 2003 30 April 2003 (setelah kuasi (setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupan sehari-hari memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupan sehari-hari memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya. Manusia dapat berkomunikasi dengan
Lebih terperinciNERACA. Per 31 Maret 2004 dan 2003 (Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA Per dan 2003 No. Pos - Pos Konsolidasi AKTIVA 1. K a s 2,086,305 2,147,785 2,141,888 2,174,536 2. Penempatan pada Indonesia a. Giro Indonesia 10,357,038 9,474,493 10,540,389 9,544,455 b. Sertifikat
Lebih terperinciAKTIVA NERACA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2008 DAN 30 SEPTEMBER 2007 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2008 Sep Kas Penem
PENGURUS BANK Dewan Komisaris Dewan Direksi - Presiden Komisaris : Timoty Ekna Marnandus - Presiden Direktur : Antonio da Silva Costa - Komisaris : Robert Jan Van Zadelhoff - Wakil Presiden Diirektur :
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. NIM, BOPO, CAR, LDR, NPL, size, dan diversifikasi terhadap profitabilitas
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini mengenai pengaruh NIM, BOPO, CAR, LDR, NPL, size, dan diversifikasi terhadap profitabilitas berupa ROA dan ROE
Lebih terperinciTagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2013 31 Dec 2012 ASET 1. Kas 6,776 5,177 2. Penempatan pada Bank Indonesia 230,159 331,111
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga intermediasi bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang
Lebih terperinciTagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS 30 Sep 2014 31 Des 2013 ASET 1. Kas 10.521 8.204 2. Penempatan pada Bank Indonesia 317.299 281.605
Lebih terperinciLaporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008
Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) Laporan Aset dan Kewajiban Laporan Operasi Laporan
Lebih terperinciNERACA POS - POS. Per 30 Juni 2007 dan 2006 (Dalam Jutaan Rupiah) BANK KONSOLIDASI NO. 30 Juni Juni Juni Juni 2006 AKTIVA
NERACA NO. POS - POS KONSOLIDASI 30 Juni 2007 30 Juni 2006 30 Juni 2007 30 Juni 2006 AKTIVA 1. K a s 3.977.652 2.932.671 4.116.812 3.031.655 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia 20.097.909
Lebih terperinciPENGURUS BANK PEMILIK BANK
Catatan : 1) Neraca konsolidasi, perhitungan laba rugi dan saldo laba konsolidasi, komitmen dan kontinjensi konsolidasi telah disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang berakhir pada tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan di Indonesia telah memberikan peranan penting yang sangat berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya menjaga keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada masyarakat, yang membutuhkan
Lebih terperinciKONSOLIDASI POS-POS. Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 AKTIVA 41,215 28,657
NERACA POS-POS KONSOLIDASI Des 2005 Des 2004 Des 2005 Des 2004 1. AKTIVA Kas 41,215 28,657 2. Penempatan pada Bank Indonesia 850,832 615,818 a. Giro Bank Indonesia 732,894 554,179 b. Sertifikat Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan dan kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan dan kondisi yang tidak menentu menyebabkan bank-bank umum berlomba-lomba untuk meningkatkan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Daftar nama bank yang termasuk dalam objek penelitian ini adalah 10 bank berdasarkan total aset terbesar di tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1.
Lebih terperinciPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciTeman Anda Dalam Usaha. P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 11 Juni 2014 BANK BUMI ARTA
P.T. Tbk. PUBLIC EXPOSE Jakarta, 11 Juni 2014 1 PUBLIC EXPOSE Sekilas Tentang Perusahaan Struktur Kepemilikan Susunan Pengurus Jaringan Kantor Ikhtisar Keuangan Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan data yang tersedia di idx, jumlah perusahaan yang tercatat sampai dengan bulan Januari 2016 adalah sejumlah 523 emiten (www.idx.co.id).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional menghadapi masalah yang dapat membahayakan kelangsungan usaha perbankan serta merugikan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di babbab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),
Lebih terperinciSSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR
SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pengeluaran dalam satu periode. Kinerja keuangan bank merupakan salah satu kondisi keuangan bank pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan industri membuat setiap perusahaan semakin meningkat kinerja yang membuat tujuannya bisa tercapai. Dengan adanya laju tatanan perekonomian dunia ini mengalami
Lebih terperinci9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id).
PENJELASAN 1. Data yang digunakan dalam buku Data Perbankan Indonesia bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dilaporkan oleh Bank Umum kepada Bank Indonesia, kecuali dinyatakan lain. 2. Data
Lebih terperinciLaporan Keuangan Publikasi Triwulanan Neraca STANDARD CHARTERED BANK WISMA STANDARD CHARTERED,.JL.SUDIRMAN KAV 33 A, Telp.
Neraca (Dalam Jutaan Rupiah) Bank Konsolidasi 03-2006 03-2005 03-2006 03-2005 AKTIVA Kas 39,883 33,731 Penempatan pada Bank Indonesia 1,213,314 1,541,286 a. Giro Bank Indonesia 833,099 543,590 b. Sertifikat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. I. DAFTAR ISI i. II. PENJELASAN ii. III. DAFTAR SINGKATAN iv. IV. DAFTAR ISTILAH v. V. DAFTAR RASIO vi. VI.
DAFTAR ISI I. DAFTAR ISI i II. PENJELASAN ii III. DAFTAR SINGKATAN iv IV. DAFTAR ISTILAH v V. DAFTAR RASIO vi VI. DAFTAR TABEL viii VII. KONDISI UMUM 1 VIII. DATA 5 i PENJELASAN 1. Data yang digunakan
Lebih terperinciTOTAL ASET ,901,863
Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : JTRUST INDONESIA, Tbk. : 31-Mar-2018 (dalam jutaan rupiah) POS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit
Lebih terperinciLAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN
Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Mar-17 POS-POS (dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian modern dikenal adanya lembaga keuangan sebagai bagian dari sistem keuangan yang melayani masyarakat baik yang suplus dana maupun masyarakat
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik
BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN BANK
LAPORAN KEUANGAN BANK Laporan keuangan bank disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan selama periode tertentu. Jenis laporan keuangan bank baik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Mei 2015
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 31 Mei 015 POS POS ASET 1. Kas 905,600. Penempatan pada Bank Indonesia 5,599,54 3. Penempatan pada bank lain,084,789 4. Tagihan spot dan
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. ASET PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : 31 Maret 2017 POS POS 31Mar2017 1. Kas 176,671 2. Penempatan pada Bank Indonesia 11,955,720 3. Penempatan pada
Lebih terperinci2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Bank syariah merupakan bank yang secara operasional berbeda dengan bank konvensional. Bank syariah tidak membebankan bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN No. PT MAYAPADA INTERNASIONAL Tbk Tanggal : POS POS ASET 1. Kas 175,971 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,100,359 3. Penempatan pada bank lain 735,042 4. Tagihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu Negara. Anggapan ini tentunya
Lebih terperinciDiskusi dan Analisis Manajemen
Diskusi dan Analisis Manajemen Data Keuangan Konsolidasi Hasil Usaha Pendapatan Bunga Bersih 4.603 5.645 7.136 26% Pendapatan Imbal Jasa 1.080 1.358 1.741 28% Pendapatan Operasional 5.683 7.003 8.877 27%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan bagian dari suatu pasar finansial karena berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka panjang. Hal ini berarti pasar
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 November 2015
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 30 November 015 POS POS ASET 1. Kas 1,077,957. Penempatan pada Bank Indonesia 8,813,395 3. Penempatan pada bank lain 1,516,44 4. Tagihan
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 2015
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 015 POS POS ASET 1. Kas 986,868. Penempatan pada Bank Indonesia 7,735,495 3. Penempatan pada bank lain 1,190,04 4. Tagihan spot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengertian Bank menurut Kasmir (2011 : 3), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 November 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 30 November 016 POS POS ASET 1. Kas 994,789. Penempatan pada Bank Indonesia 4,646,308 3. Penempatan pada bank lain 1,498,907 4. Tagihan spot
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai lembaga mediasi sektor keuangan, bank memiliki peran penting dalam perekonomian. Mediasi keuangan pada sektor perbankan tentu sangat penting bagi setiap negara
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 November 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 30 November 2017 POS POS ASET 1. Kas 828,173 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,021,826 3. Penempatan pada bank lain 1,965,108 4. Tagihan
Lebih terperinciANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu harus tetap dijaga dari hal-hal yang bersifat negatif. Artinya kalau masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hasil penilaian yang diumumkan pemerintah sangat menentukan masa depan perbankan yang bersangkutan, mengingat dunia perbankan yang mengelola bisnis kepercayaan. Masalah
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 30 September 016 POS POS ASET 1. Kas 1,047,66. Penempatan pada Bank Indonesia 4,38,991 3. Penempatan pada bank lain 84,107 4. Tagihan spot
Lebih terperinciTOTAL ASET ,799,495
Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA, Tbk. Tanggal : Thursday, November 30, 2017 (dalam jutaan
Lebih terperinci