1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
|
|
- Erlin Utami Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Dalam bagian ini akan diuraikan secara ringkas players utama yang terlibat dalam konflik perjanjian kerja sama penggunaan jaringan frekuensi radio 2,1 GHz/3G milik PT Indosat Tbk (Indosat) oleh PT Indosat Mega Media (IM2). Kasus Indosat dan IM2 muncul atas laporan dari sebuah LSM yang mempersoalkan adanya dugaan korupsi oleh IM2 sebagai penyedia jasa jaringan akses internet yang menggunakan jaringan seluler milik Indosat. PT Indosat Mega Media (IM2) merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PT Indosat Tbk, penyelenggara jasa telekomunikasi terkemuka di Indonesia, yang telah beroperasi secara penuh sejak tahun 2000 untuk membangun dan menerapkan jasa dan produk berbasis IP, internet dan multimedia di Indonesia. IM2 melayani empat segmen pelanggan, yaitu korporasi (besar, menengah, dan kecil), pemerintah, institusi, residensial dan perorangan. Layanan korporasi dan institusi meliputi jaringan Virtual Private Network (VPN), sambungan langsung ke backbone internet internasional, serta penyedia layanan multimedia. A. Visi IM2 Menjadi perusahaan yang dominan dalam industri Consumer Broadband berbasis teknologi IP (Internet Protocol) dan layanan content serta multimedia di Indonesia. B. Misi IM2 1. Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder (pemegang saham, pelanggan, dan karyawan). 2. Menyediakan layanan akses internet yang dapat diandalkan dan terjangkau untuk mendukung implementasi layanan Triple-Play di Indonesia. 3. Mendukung pengembangan jalur informasi dan ilmu pengetahuan di Indonesia melalui penyediaan koneksi internet. 1
2 C. Core Values IM2 Enam sikap dasar yang melandasi pribadi dan sikap melayani dari seluruh karyawan IM2 untuk menuju Service Excellence adalah : 1. Commited Melakukan upaya terbaik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan untuk mencapai tujuan. 2. Clean Berperilaku jujur, adil, penuh integritas dan menjaga kehormatan diri. 3. Care Senantiasa mewujudkan sikap peduli baik ditempat kerja, lingkungan maupun masyarakat. 4. Respect Sikap hormat dan menghargai setiap individu secara tulus. 5. Innovation Inovasi adalah upaya untuk mengembangkan, menciptakan, memanfaatkan, dan memperbaiki suatu proses/produk baru ke dalam situasi baru. 6. Team Work Team Work adalah keinginan untuk bekerjasama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok. (Sumber: LATAR BELAKANG PENELITIAN Berdasarkan PP No.52 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, sistem penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia meliputi penyelenggaraan jaringan, jasa dan telekomunikasi khusus. Mobilitas yang tinggi serta kebutuhan akan akses informasi yang cepat dan akurat dewasa ini telah menggeser preferensi masyarakat Indonesia dalam memilih moda telekomunikasi yang mereka gunakan. Hal ini secara tidak langsung juga dipicu oleh perkembangan ICT di dunia yang mendorong pesatnya pertumbuhan teknologi telepon selular dan nirkabel di Indonesia. 2
3 Teknologi telekomunikasi selalu mengalami perkembangan yang semakin canggih dari tahun ke tahun. Perkembangan ini menciptakan adanya tren yang ikut berubah pada industri telekomunikasi terbaru tetapi juga berkaitan dengan cara pemakaian perangkatnya di masyarakat. Perubahan tren tidak hanya terjadi secara global tetapi juga dialami oleh industri telekomunikasi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh semakin terjangkaunya perangkat telekomunikasi serta kemudahan dalam mendapatkan informasi melalui internet. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya hal itu terbukti dari data yang disajikan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). APJII mengungkapkan jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapai 71,19 juta, meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna. Tetapi capaian ini masih di bawah target asosiasi yang memproyeksikan pengguna internet pada 2013 sebanyak 81 juta jiwa. Gambar 1.1 Grafik Proyeksi Pengguna Internet di Indonesia Sumber: ( Penetrasi internet Indonesia sekitar 28 persen dari penduduk Indonesia yang berjumlah 248 juta jiwa. Jumlah ini masih di bawah tuntutan Millenium Development Goal's (MDGs) yang disepakati International Telecom Union (ITU) bahwa pada 2015 separuh dari penduduk Indonesia harus melek internet. 3
4 Untuk dapat memenuhi target tersebut, perusahaan telekomunikasi berupaya keras menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi secara cepat, artinya pengguna sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki kualifikasi sebagai information superhighway. Fenomena ini telah menimbulkan suatu kondisi persaingan yang sangat ketat di antara perusahaan telekomunikasi, yang tingkat persaingannya tidak lagi domestik, tetapi bersifat internasional. Salah satu aspek penting dalam industri telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi adalah dengan memperhatikan aspek kualitas jasanya. Untuk dapat memenangkan persaingan tersebut, tentu diperlukan suatu strategi yang tepat dengan penerapan yang baik. Seperti yang dilakukan oleh Indosat sebagai penyedia jaringan telekomunikasi yang bekerja sama dengan IM2 sebagai penyedia jasa telekomunikasi untuk mendukung peyediaan internet agar mencapai target melek akan internet. Perjanjian kerjasama dan landasan hukum yang digunakan wajib dipahami oleh kedua pihak mapun pihak-pihak lain yang terkait. Jika terdapat perbedaan prinsip dalam memandang sebuah perjanjian kerjasama, seperti yang terjadi pada Indosat dan IM2, hal ini justru dapat berkembang menjadi penyebab awal lahirnya suatu konflik. Konflik ini mampu melibatkan mitra perusahaan, pesaing dari sesama pemain di suatu industri, bahkan turut melibatkan pemerintah selaku regulator dan pengawas aktivitas bisnis di suatu negara tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas konflik perjanjian kerjasama Indosat dan IM2 yang merupakan anak perusahaan dari Indosat. Kasus ini berawal dari saat Konsumen Telekomunikasi Indonesia (KTI) melaporkan penyalahgunaan pita frekuensi 2,1 Ghz generasi ketiga (3G) oleh Indosat dan IM2. Korupsi ini diduga merugikan negara Rp 3,8 triliun. Untuk menindaklanjutinya, Kejaksaan Agung Republik Indonesia pada 18 Januari 2012 memerintahkan penyidikan atas dugaan tindak pidana korupsi dalam penyalahgunaan frekuensi radio 2.1 GHz oleh IM2 dengan tersangka mantan Direktur Utama IM2 ( diakses pada tanggal 11 Mei 2015; diakses pada tanggal 11 Mei 2015). Sebuah konflik dapat berupa perselisihan, adanya ketegangan atau perbedaan pendapat dan munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak 4
5 atau lebih. Pangkal rumitnya kasus ini yakni perbedaan persepsi antara pelaku industri internet dengan penegak hukum pada cara pandang antara frekuensi dan jaringan. Dalam proses penyelesaian kasus ini, Kejaksaan Agung telah menetapkan mantan Direktur Utama IM2 Indar Atmanto, mantan Direktur Utama Indosat Johnny Swandi Sjam dan Harry Sasongko Tirtotjondro serta dua perusahaan terkait yaitu PT Indosat Tbk dan PT Indosat Mega Media (IM2) sebagai tersangka ( diakses pada tanggal 18 Februari 2015; diakses pada tanggal 18 Februari 2015). Namun sikap yang berbeda ditunjukkan oleh Menkominfo yang menyatakan bahwa IM2 tidak melanggar Undang-undang No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi. Dalam menyelenggarakan jasa akses internet, IM2 bekerjasama dengan Indosat agar dapat memanfaatkan Jaringan Telekomunikasi Indosat. Kerjasama tersebut adalah kerjasama antara Penyelenggara Jasa (IM2) dan Penyelenggara Jaringan (Indosat) bukan kerjasama dalam pemanfaatan spektrum frekuensi bersama sebagaimana dimaksud Pasal 14 dan 15 PP53/2000. Kerjasama Indosat dan IM2 adalah kerjasama yang sah secara hukum sebagaimana telah dijelaskan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika dalam Surat No. 65/M.Kominfo/02/2012 tanggal 24 Februari 2012 ( diakses pada tanggal 11 Mei 2015). Hal serupa juga ditunjukkan oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sebagai badan yang mengatur, mengawasi, dan mengendalikan bisnis telekomunikasi menilai tuduhan penyalahgunaan alokasi frekuensi pada pita 2,1GHz menunjukkan penyidik Kejaksaan tidak memahami konteks telekomunikasi. Penyidik Kejaksaan salah menafsirkan istilah menggunakan frekuensi dan tidak memahami konteks telekomunikasi, terutama tentang istilah menggunakan bersama pita frekuensi radio. IM2 tidak membangun jaringan radio sendiri, hanya menggunakan jaringan seluler milik PT Indosat. Menggunakan jaringan seluler Indosat tidak sama dengan menggunakan alokasi frekuensi Indosat. Sehingga kewajiban Biaya Hak Pemakaian (BHP) frekuensi ada pada pihak pemilik jaringan seluler, yaitu Indosat, bukan pada IM2 (republika.co.id diakses pada tanggal 11 Mei 2015). 5
6 Untuk mempermudah dalam memahami konflik yang terjadi, berikut disajikan Tabel 1.1 yang merupakan alur peristiwa konflik perjanjian kerjasama Indosat dan IM2 yang peneliti rangkum dari berbagai portal berita online di Indonesia: Tabel 1.1 Alur peristiwa konflik Waktu Kejadian Kondisi 6 Oktober 2011 Denny AK membuat laporan mengenai dugaan korupsi yang mengakibatkan kerugian negara yang dilakukan oleh PT Indosat Tbk bersama PT Indosat Mega Media. ( 18 Januari 2012 Kejagung memulai penyidikan atas penyalahgunaan frekuensi radio 2.1 GHz oleh IM2 dengan tersangka mantan Direktur Utama IM2 periode ( 30 Oktober 2012 Denny AK selaku pelapor kasus ini diputuskan bersalah setelah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pemerasan terhadap Indosat. Ia divonis 1 tahun 4 bulan penjara. ( November 2012 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kejagung menyatakan ada kerugian negara yang ditimbukan yakni sebesar Rp 1,3 triliun. ( Kejagung menetapkan Dirut Indosat periode , Johnny Swandy Sjam sebagai tersangka. ( Menkominfo mengirim surat ke Kejagung yang menyatakan kerjasama Indosat dan IM2 sesuai dengan aturan. ( 5 Januari 2013 Kejagung menetapkan Indosat dan IM2 sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan No. 01/F.2/Fd.1/01/2013 dan No. 02/F.2/Fd.1/01/2013. Dari hasil pengembangan penyidikan, kedua korporasi ini diduga menikmati hasil tindak pidana korupsi. ( 9 Januari - 1 Mei 2013 Indar Atmanto, mantan Dirut IM2 mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Negara (PTUN) Jakarta terhadap Badan Pemeriksa Keuangan dan 6 Tim penyidik tetap melanjutkan perkara sampai ke tahap penuntutan dimana laporan hanya berdasarkan pada laporan dari LSM KTI. ( Menkominfo maupun BRTI telah menyatakan bahwa IM2 tidak melanggar UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. ( Kasus masih tetap dilanjutkan meskipun pelapor terbukti bersalah. ( Kejagung tetap tak bergeming meskipun tuduhan tersebut telah diklarifikasi dan dijelaskan berkali-kali oleh berbagai pihak. ( Kuasa hukum Indosat dan IM2 membantah dugaan korupsi yang dilakukan Indosat dan IM2. ( Kasus ini akan berdampak pada lebih dari 200 ISP lain dengan model bisnis yang sama. ( Majelis Hakim PTUN mengabulkan gugatan Indar. Menurut hakim penghitungan kerugian negara revisi BPKP (Bersambung)
7 Waktu Kejadian Kondisi Pengawasan (BPKP). ( Juli 2013 Indar Atmanto divonis bersalah dengan empat tahun penjaradan denda Rp 200 juta oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. ( Hakim menghukum IM2 membayar kerugian negara senilai Rp 1,358 Triliun. ( Harry Sasongko Tirtotjondro adalah Direktur Utama Indosat periode menjadi tersangka oleh kasus penyalahgunaan Frekuensi 3G IM2. ( (Sambungan Tabel 1.1) tidak sah dan hatus dicabut. ( Terdakwa Indar dan jaksa melakukan banding ke Pengadilan Tipikor. ( Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menambah hukumannya menjadi delapan tahun bui dengan subsider tiga bulan kurungan. ( Indar kembali melakukan kasasi ke Mahkamah Agung. Namun pada 10 juli, Mahkamah menolak permohonan kasasi tersebut. ( Penyelesaian konflik pada prinsipnya dapat dimaknai sebagai pekerjaan yang harus melibatkan semua elemen. Penelitian ini merupakan bagian rangkaian untuk menganalisis konflik dalam bidang ICT khususnya yang terjadi pada konflik Indosat dan IM2. Dalam teori permainan terdapat dua metode yang digunakan dalam menganalisis konflik perjanjian kerjasama Indosat dan IM2. Pemilihan metode didasari oleh sifat dari player. Pengkolaborasian kedua metode yang dimaksud bertujuan untuk membandingkan bagaimana konflik perjanjian kerjasama Indosat dan IM2 dapat dijelaskan menggunakan pendekatan bahwa player berfikir secara rasional dalam GMCR dan berfikir secara irasional dalam teori drama. Penelitian konflik Indosat dan IM2 menggunakan GMCR saat ini sudah dilakukan oleh Putri (2015). Sebuah konflik biasanya berpotensi munculnya dilema, dimana dilema merupakan indikator yang digunakan dalam mengukur konflik pada teori drama. Selanjutnya, penelitian ini akan melengkapi analisis konflik menggunakan teori drama untuk memodelkan dan menganalisis dilema yang muncul dalam konflik yang terjadi antara pelaku industri telekomunikasi dan lembaga penegak hukum serta upaya untuk dapat menghilangkan konflik tersebut. Tujuan akhir dari penelitian yang membahas konflik Indosat dan IM2 menggunakan GMCR dan drama teori nantinya akan digabungkan menjadi 7
8 analisis yang komprehensif dari sudut pandang kedua sisi. Analisis ini menggunakan periode sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri (2015) yaitu sejak dilaporkannya kasus penyalahgunaan frekuensi yang dituduhkan kepada IM2 oleh LSM-KTI tahun 2011 sampai ditetapkannya Indosat dan IM2 sebagai tersangka pada tahun Berlandaskan uraian latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud mengangkat masalah ini menjadi sebuah penelitian yang berjudul Analisis Dilema dalam Konflik dengan Menggunakan Pendekatan Teori Drama (Studi Kasus pada Konflik Penyalahgunaan Frekuensi Indosat oleh IM2). 1.3 RUMUSAN MASALAH Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti ingin membahas peristiwa yang sudah terjadi dan menganalisis konflik perjanjian kerjasama Indosat dan IM2. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana kedua korporasi dan pihak yang terlibat (players) dalam menangani kasus menggunakan pendekatan teori drama, yaitu pendekatan dimana players menyelesaikan konflik dengan cenderung berfikir dan bertindak secara irasional. 1.4 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tujuan dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu : a) Menggambarkan kondisi konflik yang melibatkan Indosat dan IM2. b) Mengetahui dilema-dilema yang muncul pada konflik Indosat dan IM2. c) Mengetahui dilema-dilema yang hilang saat konflik selesai. 1.5 KEGUNAAN PENELITIAN Kegunaan yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian ini adalah : 1. Aspek Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak yang akan melakukan penelitian dengan metode yang sama. 8
9 b. Penelitian dengan tema kajian teori drama ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai aplikasi Teori Drama (Drama Theory) dalam penyelesaian konflik. c. Penelitian ini diharapkan Peneliti dapat memberikan kontribusi pada penelitian di bidang manajemen teknologi dengan mengunakan Teori Drama sebagai tool dalam penyelesaian konflik. 2. Aspek Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai lesson learn bagi pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan konflik seperti yang terjadi pada kasus perjanjian kerjasama Indosat dan IM2. b. Penelitian ini juga dapat menjadi lesson learn dalam menangani kasus di bidang ICT seperti halnya yang dibahas pada penelitian ini. Sehingga dapat turut membantu para pelaku usaha di bidang Telekomunikasi dalam menyelesaikan kasus selanjutnya di masa yang akan datang. 9
10 1.6 SISTEMATIKA PENELITIAN Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil penelitian. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tinjauan objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, lingkup penelitian dan sistematika Penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian, hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian dan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Membahas metode penelitian yang digunakan meliputi jenis penelitian, tahapan penelitian, populasi dan sampel, jenis data dan teknik pengumpulan data, keterangan sumber, opsi players serta teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Membahas analisa data-data yang telah penulis dapatkan dari penelitian dengan menggunakan metode analisis yang telah ditetapkan sebelumnya.x BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau rekomendasi tindakan yang perlu dilakukan oleh Indosat dan IM2. 10
BAB I PENDAHULUAN. PT Indosat, Tbk dan anak perusahannya, Indosat Mega Media (IM2),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Indosat, Tbk dan anak perusahannya, Indosat Mega Media (IM2), ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan frekuensi 3G di frekuensi radio 2.1 GHz. Kasus
Lebih terperinciPublic Expose Januari 2013
Public Expose Januari 2013 Penyelenggaraan Telekomunikasi a. Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi (Pasal 7 UU No. 36/1999): i ii iii penyelenggaraan jaringan telekomunikasi; penyelenggaraan jasa telekomunikasi;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2 Sumber : www.indosatm2.com PT Indosat Mega Media (Indosat M2) adalah sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB III TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN ASET NEGARA DALAM BENTUK JARINGAN SATELIT. Media (IM2), beralamat di Jalan Tebet Timur Raya No.
BAB III TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN ASET NEGARA DALAM BENTUK JARINGAN SATELIT A. Identitas Para Pelaku 1. Insinyur Indar Atmanto, Warga Negara Indonesia, Karyawan PT. Indosat Tbk. / sebelumnya menjabat
Lebih terperinciOBSERVASI SINGKAT TERHADAP KASUS IM2
OBSERVASI SINGKAT TERHADAP KASUS IM2 LATAR BELAKANG Proses Penyelidikan di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Surat panggilan pertama disampaikan oleh Kejakti Jabar pada tanggal 17 Oktober 2011 dan Dirut Indosat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya mewujudkan tujuan nasional yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuan nasional termaktub dalam Pembukaan
Lebih terperinciRegulasi Telekomunikasi Indonesia & Kepastian Hukum
Regulasi Telekomunikasi Indonesia & Kepastian Hukum Jakarta, 30 April 2014 Nonot Harsono anggota KRT 2009-2015 Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI) 1/6/13 jujur, tanggung jawab, bijaksana 1 Misi
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi Internet sudah mencapai perkembangan yang sangat pesat. Pada abad ke 21, komputer menjadi suatu media yang sangat konvensional di dunia, terlebih dengan
Lebih terperinciseperti Amerika Serikat mengelompokan infrastruktur telekomunikasi sebagai criticalinfrastructure atau infrastruktur yang kritis dimana gangguan
Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) pada hari Senin 10 November 2014 memenuhi undangan Komisi I DPR-RI dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di kantor Komisi I DPR RI. Pada kesempatan ini Ketua
Lebih terperinciMANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN.
MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN www.kompasiana.com Mantan Kepala Divisi Konstruksi VII PT Adhi Karya Wilayah Bali, NTB, NTT, dan Maluku, Imam Wijaya Santosa, kembali mendapat pengurangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang sangat penting dan strategis, karena dengan telekomunikasi pemerintah dan masyarakat bisa mempercepat informasi
Lebih terperinciPeranan Peradilan Dalam Proses Penegakan Hukum UU No.5/1999. Putusan KPPU di PN dan Kasasi di MA
Peranan Peradilan Dalam Proses Penegakan Hukum UU No.5/1999 Dalam Perkara Keberatan Terhadap Putusan KPPU di PN dan Kasasi di MA Fenomena proses penegakan hukum di Indonesia Dibentuknya berbagai Komisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN - 1 -
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam yang terbatas sehingga harus dikelola secara efisien dan efektif. Kemajuan teknologi telekomunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Kementerian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO) Kementerian Komunikasi dan Informatika sebelumnya bernama Departemen Penerangan (1945-1999),
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin. menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluang bisnis di sektor telekomunikasi pada tahun 2008 semakin menjanjikan setelah tahun 2007 mengalami pertumbuhannya yang membaik. Seperti yang diungkapkan oleh Utoyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir telah mendukung perkembangan kegiatan pemasaran dan mendorong percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelengkapan infrastruktur telekomunikasi kini berkembang menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telekomunikasi adalah suatu kebutuhan penting bagi masyarakat modern dan semakin menjadi bagian utama dari teknologi kontemporer dewasa ini. Kelengkapan infrastruktur
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 05 /PER/M.KOMINFO/I/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN WARUNG TELEKOMUNIKASI
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 05 /PER/M.KOMINFO/I/2006 TENTANG PENYELENGGARAAN WARUNG TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, Menimbang
Lebih terperinci1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1 Profil Umum PT. Indosat,Tbk Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dua jenis alat bukti seperti yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hukum acara pidana pembuktian merupakan hal yang penting saat pemeriksaan perkara di pengadilan. Hal ini karena berdasarkan tahapan pembuktian inilah terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis perangkat yang saling terhubung dengan menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional pada instansi. Kinerja operasional pada suatu instansi didukung oleh berbagai jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, yang merupakan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi yang didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan
Lebih terperinciAssalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua
KATA PENGANTAR KETUA UMUM MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA (MASTEL) PADA RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI I DPR-RI DENGAN MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA (MASTEL) MENGENAI IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG 36
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat DEPKOMINFO RI Sejarah berdirinya Departemen Komunikasi dan Informatika RI ( DEPKOMINFO RI ) sebagai departemen baru, berdasarkan Peraturan Presiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat memberikan pengaruh yang besar terhadap perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia, yaitu melalui perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan ini akan digunakan untuk menilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia bisnis pada saat ini mengharuskan pelaku bisnis untuk meningkatkan kinerja perusahaan demi mempertahankan kelangsungan perusahaannya. Artinya
Lebih terperinciPengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam industri telekomunikasi, terdapat enam pemain yang terlibat dalam menggunakan, menyediakan, dan mengawasi layanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri telekomunikasi di Indonesia kian berkembang pesat dari tahun ke tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan teknologi sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Selama kurang lebih dua puluh tahun ini dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, persaingan dalam usaha bisnis menjadi sangat kompetitif baik di pasar domestik maupun global. Persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Seiring berkembangnya era globalisasi di Indonesia, banyak muncul industri-industri serta perusahaan baru, salah satu bidang tersebut adalah industri
Lebih terperinciMENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: 02/PER/M.KOMINFO/1/2006 TENTANG
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: 02/PER/M.KOMINFO/1/2006 TENTANG SELEKSI PENYELENGGARA JARINGAN BERGERAK SELULER IMT-2000 PADA PITA
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA KASUS PERMASALAHAN GUGATAN INTERVENSI DALAM PERKARA KEBERATAN DI PENGADILAN NEGERI TERHADAP PUTUSAN KPPU
83 BAB 4 ANALISA KASUS PERMASALAHAN GUGATAN INTERVENSI DALAM PERKARA KEBERATAN DI PENGADILAN NEGERI TERHADAP PUTUSAN KPPU 4.1 Kasus Posisi Perkara ini diawali oleh dugaan pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN HAK RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA
16 BAB II PENGATURAN HAK RESTITUSI TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA A. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui secara cepat. Informasi global, pengiriman berita dan data
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan globalisasi di bidang teknologi informasi sehingga informasi dapat diketahui secara cepat. Informasi
Lebih terperincitu a S n TELEKOMUNIKASI ia DAN INTERNET g a B
Bagian Satu TELEKOMUNIKASI DAN INTERNET 2 TIK 1.1 Teledensitas Dunia Gambar 1.1 : Teledensitas di 5 Belahan Dunia Tahun 2009. Sumber : International Telecommunication Union, 2009 Penetrasi telepon dunia
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia usaha telekomunikasi makin berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang digunakannya. Telekomunikasi Indonesia yang pada awalnya berupa komunikasi menggunakan
Lebih terperinciDirektori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Direktori Putusan Maia MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA Jalan Medan Merdeka Utara No. 9 13 JAKARTA PUSAT PETIKAN PUTUSAN PASAL 226 KUHAP Nomor 434 K/PID/2003 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Internet Service Provider (ISP) mencakup usaha jasa pelayanan yang ditawarkan suatu perusahaan kepada pelanggannya untuk mengakses internet dengan menyediakan
Lebih terperinciMENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 29/P/M.KOMINFO/7/2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perluasan coverage atau jangkauan dari suatu operator seluler dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perluasan coverage atau jangkauan dari suatu operator seluler dapat dilakukan tidak hanya pada cakupan nasional dengan membangun BTS (Base Transmission Station) yang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 181/KEP/M.KOMINFO/12/ 2006 T E N T A N G
KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 181/KEP/M.KOMINFO/12/ 2006 T E N T A N G PENGALOKASIAN KANAL PADA PITA FREKUENSI RADIO 800 MHZ UNTUK PENYELENGGARAAN JARINGAN TETAP LOKAL TANPA KABEL
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa
50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosat Tbk adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan
Lebih terperinciINDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013
LAMPIRAN PASAL-PASAL RUU KUHAP PELUMPUH KPK Pasal 3 Pasal 44 Bagian Kedua Penahanan Pasal 58 (1) Ruang lingkup berlakunya Undang-Undang ini adalah untuk melaksanakan tata cara peradilan dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kasus korupai yang terungkap dan yang masuk di KPK (Komisi. korupsi telah merebak ke segala lapisan masyarakat tanpa pandang bulu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak pidana korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan yang belakangan ini cukup marak di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus korupai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah industri besar. Selain itu kepuasan mampu mengukur dampaknya terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepuasan pelanggan adalah salah satu tujuan utama suatu perusahaan. Kepuasan pelanggan oleh perusahaan sering dikaitkan dengan upaya untuk mencapai profitabilitas bisnis
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: UU 5-1991 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 67, 2004 POLITIK. KEAMANAN. HUKUM. Kekuasaaan Negara. Kejaksaan. Pengadilan. Kepegawaian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri telekomunikasi di dunia termasuk di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan industri telekomunikasi di dunia termasuk di Indonesia hingga saat ini tercatat paling tinggi dibandingkan industri yang lain. Pertumbuhan seperti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 162/KEP/M.KOMINFO/5/ 2007 T E N T A N G
KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 162/KEP/M.KOMINFO/5/ 2007 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 181/KEP/M.KOMINFO/12/ 2006 TENTANG PENGALOKASIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi pada International Computer Communication Conference pada bulan oktober 1972, internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Internet merupakan media komunikasi baru (new media) yang masuk ke Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang Indonesia tidak dapat terhindar dari terpaan internet.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.217, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Sanksi Administratif. Denda. Penyelenggara Telekomunikasi. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat berbicara, melakukan transaksi, dan masih banyak lagi. Menurut Laios
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi digunakan pada saat berbicara, melakukan transaksi, dan masih banyak lagi. Menurut Laios dan Theodorakism (2001)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisa arus..., Andrie Surya, FE UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri layanan telekomunikasi nirkabel di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat seiring dengan pesatnya perkembangan jumlah pelanggan layanan
Lebih terperinciKASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA
KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI PENINGKATAN JALAN NANTI AGUNG - DUSUN BARU KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA http://www.beritasatu.com 1 Bengkulu - Kepala Polda Bengkulu, Brigjen Pol. M. Ghufron menegaskan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era komunikasi interaktif merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi. Era komunikasi interaktif ini kemudian semakin berkembang pesat sejak kehadiran internet.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian, Kedudukan, serta Tugas dan Wewenang Kejaksaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Tinjauan Umum Tentang Kejaksaan a. Pengertian, Kedudukan, serta Tugas dan Wewenang Kejaksaan Undang-undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia,
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULAR TERKAIT PENYEDOTAN PULSA
PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULAR TERKAIT PENYEDOTAN PULSA Oleh : Hari Chandra Palguna Anak Agung Ketut Sukranatha Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak : Manusia
Lebih terperinciinformasi dunia sehingga mengharuskan dibentuknya pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik di tingkat nasional
Kuliah Keamanan Komputer Disusun oleh : M. Didik R. Wahyudi, MT& Melwin Syafrizal, S.Kom., M.Eng. 1. Pembangunan nasional adalah suatu proses yang berkelanjutan yang harus senantiasa tanggap terhadap berbagai
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.1388, 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan Jelajah. Roaming. Internasional. Jaringan Bergerak Seluler.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1388, 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Layanan Jelajah. Roaming. Internasional. Jaringan Bergerak Seluler. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK
Lebih terperinci2017, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika te
No.233, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KOMINFO. Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017
Lebih terperinciTUGAS II PENGANTAR ILMU HUKUM PENGARUH PUTUSAN PENGADILAN DALAM HUKUM
TUGAS II PENGANTAR ILMU HUKUM PENGARUH PUTUSAN PENGADILAN DALAM HUKUM DISUSUN OLEH : NAMA / (NPM) : M. RAJA JUNJUNGAN S. (1141173300129) AKMAL KARSAL (1141173300134) WAHYUDIN (1141173300164) FAKULTAS :
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN REGISTER PERKARA ANAK DAN ANAK KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN REGISTER PERKARA ANAK DAN ANAK KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciWewenang Penahanan Berujung OTT
Wewenang Penahanan Berujung OTT Kasus OTT oleh KPK baru-baru ini terjadi menimpa Ketua Pengadilan Tinggi Manado. OTT tersebut bermula dari kewenangan menahan terhadap kasus korupsi yang menimpa mantan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atas dasar harga berlaku triwulan terhadap triwulan tumbuh 5,01
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini perekonomian masyarakat Indonesia mulai bangkit setelah dilanda krisis ekonomi dan penurunan nilai mata uang. Perekonomian Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernegara diatur oleh hukum, termasuk juga didalamnya pengaturan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana termaktub dalam UUD 1945 sebagai konstitusi negara, digariskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara Hukum. Dengan demikian, segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan individualisasi yang jauh lebih besar (Kotler, 2005:321).
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, internet berfungsi sebagai sumber informasi, sumber hiburan, saluran komunikasi, saluran transaksi, dan bahkan saluran distribusi. Internet
Lebih terperinciInstrumen Perdata untuk Mengembalikan Kerugian Negara dalam Korupsi
Instrumen Perdata untuk Mengembalikan Kerugian Negara dalam Korupsi Oleh Suhadibroto Pendahuluan 1. Salah satu unsur dalam tindak pidana korupsi ialah adanya kerugian keuangan Negara. Terhadap kerugian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama jangka waktu empat tahun terhitung sejak tahun 2006 hingga tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama jangka waktu empat tahun terhitung sejak tahun 2006 hingga tahun 2010, pendapatan XL meningkat tiga kali lipat dari Rp 6,4 triliun menjadi Rp 17,6 triliun.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan
Lebih terperincipermasalahan bangsa Indonesia. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah sangat meluas dan
A. Latar Belakang Korupsi merupakan permasalahan yang dapat dikatakan sebagai sumber utama dari permasalahan bangsa Indonesia. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah sangat meluas dan telah masuk sampai
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan mengenai penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Objek Studi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA PITA FREKUENSI RADIO 450 MHz, 900 MHz, 2.1 GHz, DAN 2.3 GHz UNTUK PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3. Skripsi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3 Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Oleh
Lebih terperinci2014, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagamana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Inf
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1277, 2014 KEMENKOMINFO. Pita Frekuensi Radio. Layanan Pita Lebar Nirkabel. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : /PER/M.KOMINFO/ /2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : /PER/M.KOMINFO/ /2007 TENTANG TATA CARA PENETAPAN TARIF JASA TELEKOMUNIKASI YANG DISALURKAN MELALUI JARINGAN BERGERAK SELULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA Hukum formal atau hukum acara adalah peraturan hukum yang mengatur tentang cara bagaimana
Lebih terperinciAnalisis Kebijakan Regulasi Indonesia untuk Penyelenggaraan IMS
Analisis Kebijakan Regulasi Indonesia untuk Penyelenggaraan IMS Pendahuluan Banyak pendapat yang menghendaki penyempurnaan Regulasi Telekomunikasi di Indonesia. Dengan makin berkembangnya teknologi telekomunikasi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di Indonesia sampai dengan saat ini
1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di Indonesia sampai dengan saat ini berkembang dengan pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 29 /KEP/M.KOMINFO/03/2006 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 29 /KEP/M.KOMINFO/03/2006 TENTANG KETENTUAN PENGALOKASIAN PITA FREKUENSI RADIO DAN PEMBAYARAN TARIF IZIN PENGGUNAAN PITA SPEKTRUM FREKUENSI RADIO BAGI
Lebih terperinciKADIS PENDIDIKAN MTB DAN PPTK RUGIKAN NEGARA Rp200 JUTA LEBIH.
KADIS PENDIDIKAN MTB DAN PPTK RUGIKAN NEGARA Rp200 JUTA LEBIH www.siwalima.com Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Maluku Tenggara Barat (MTB), Holmes Matruty dan Pejabat Pelaksana
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa Negara Kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang disingkat PT. Telkom Indonesia adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran tingkat keberhasilan suatu pembangunan yang dilaksanakan di suatu negara ataupun daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Pertumbuhan
Lebih terperinciASPEK HUKUM DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI
ASPEK HUKUM DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU KONSTRUKSI Disampaikan dalam kegiatan Peningkatan Wawasan Sistem Manajemen Mutu Konsruksi (Angkatan 2) Hotel Yasmin - Karawaci Tangerang 25 27 April 2016 PENDAHULUAN
Lebih terperinciPerkembangan Kasus Perjadin Mantan Bupati Jembrana: Terdakwa Bantah Tudingan Jaksa
Perkembangan Kasus Perjadin Mantan Bupati Jembrana: Terdakwa Bantah Tudingan Jaksa balinewsnetwork.com Mantan Bupati Jembrana, I Gede Winasa membantah tudingan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menyebut dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telepon gengam (ponsel/telepon seluler) telah berkembang menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Bagi sebagian orang, kehadiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. PT.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut PT. Telkom) adalah perusahaan informasi dan
Lebih terperinciNOMOR : M.HH-11.HM.03.02.th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG
PERATURAN BERSAMA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KETUA
Lebih terperinciGovernance dan Resiko Kriminalisasi Industri Telekomunikasi
Governance dan Resiko Kriminalisasi Industri Telekomunikasi Nonot Harsono LKDI Jakarta, 30 April 2014 Alur Diskusi Governance: Governance industri Telekomunikasi oleh Negara Hukum adalah panduan Governance
Lebih terperinciBAB 3 LATAR BELAKANG
BAB 3 LATAR BELAKANG 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Indosat Mega Media (IM2) sebuah perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT. Indosat Tbk, beroperasi secara penuh sejak tahun 2000 untuk membangun dan menerapkan
Lebih terperinci